Kegiatan Perdagangan merupakan kegiatan usaha dengan jumlah unit terbesar berdasarkan Sensus Ekonomi. Data perdagangan dalam dalam negeri berguna untuk: Pemerintah; Sebagai bahan untuk penyusunan kebijakan tata niaga dan bahan pendukung dari kegiatan revitalisasi pasar Stakeholder; Sebagai bahan untuk penyusunan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Peneliti; Sebagai bahan untuk penelitian. dan pengguna lain. Seperti: Asosiasi terkait kegiatan perdagangan dalam negeri, media massa, internal BPS (Subdirektorat lain terkait dengan komoditas yang diteliti) Cakupan Perdagangan Besar (Perdagangan Besar Dalam Negeri) Perdagangan Eceran (Perdagangan Eceran di Toko/Kios, Perdagangan Eceran Kaki Lima, Perdagangan Eceran Keliling) Pengumpulan Data Kegiatan Rutin Sensus Ekonomi (SE) Survei Pola Distribusi Perdagangan Beberapa Komoditi (Poldis) Survei Triwulanan Triwulanan Triwulanan Kegiatan Usaha (STKU) Perdagangan Survei Usaha Terintegrasi (SUSI) Kegiatan Ad Hoc
SENSUS EKONOMI (SE)
Cakupan Kategori G: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor Kategori ini mencakup kegiatan ekonomi/lapangan usaha di bidang perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, dan penjualan tanpa perubahan teknis juga mengikutkan kegiatan yang terkait dengan perdagangan. Variabel yang Dikumpulkan Pengeluaran Biaya Transportasi Penjualan Barang Dagangan Pendapatan Bersih, Omset, Beban Pokok Pendapatan Output sektor perdagangan
Dampak KTT G-20 (Kesepakatan 90 Hari Gencatan Senjata Dalam Sengketa Perdagangan Dua Negara) Terhadap Abnormal Return Dan Trading Volume Activity Pasar Modal Indonesia
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro