Anda di halaman 1dari 42

MILIK NEGARA

TIDAK DIPERDAGANGKAN

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK
USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
2012
SAMBUTAN
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
NONFORMAL, DAN INFORMAL

Usia dini merupakan periode perkembangan yang sangat


penting dalam kehidupan manusia. Pada masa ini, seluruh instrumen
besar manusia terbentuk, bukan kecerdasan saja tetapi seluruh
kecakapan psikis. Para ahli menamakan periode ini sebagai usia
emas perkembangan.
Pemerintah terus mendorong kesadaran akan pentingnya
pendidikan anak usia dini (PAUD) menuju PAUD sebagai sebuah
gerakan nasional. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional
mengamanatkan bahwa PAUD dapat dilaksanakan melalui semua
jalur pendidikan, baik formal, nonformal, maupun informal. Selain
memberikan kepastian hukum dan penetapan standar, pemerintah
terus berupaya memberikan stimulasi terhadap penyelenggaraan
PAUD, antara lain dalam bentuk pemberian bantuan dana rintisan
penyelenggaraan PAUD, bantuan operasional pendidikan, bantuan
alat permainan edukatif, bantuan pembangunan dan rehab sarana
dan prasarana, insentif pendidik, serta peningkatan mutu pendidik
secara berkelanjutan. Namun demikian mengingat besarnya
tantangan yang dihadapi, maka mengandalkan dukungan
pemerintah saja tidaklah cukup. Untuk mewujudkan PAUD sebagai
gerakan nasional diperlukan keterlibatan semua komponen bangsa
dan sumber-sumber pendanaan yang tersedia yang meliputi
orangtua, masyarakat, dana tanggung jawab sosial perusahaan
(CSR), alokasi dana desa, program nasional pemberdayaan
masyarakat (PNPM), dan sumber lain yang tidak mengikat.
Selain upaya perluasan, kita juga harus memperhatikan aspek
pemerataan. PAUD harus mampu menjangkau kawasan yang
tertinggal, terisolir, dan terdepan dengan berbagai karakteristiknya.
Prioritas pembangunan tahun ini diarahkan untuk menjangkau
wilayah ini, dengan moto “menjangkau yang tidak terjangkau”. Untuk
mempercepat upaya tersebut, pemerintah telah menetapkan koridor-

i
koridor pembangunan nasional yang terdiri dari enam koridor, yaitu
koridor I untuk wilayah Sumatera; koridor II untuk wilayah Jawa;
koridor III untuk wilayah Kalimantan; koridor IV untuk wilayah
Sulawesi; koridor V untuk wilayah Maluku, Bali, dan Nusa Tenggara;
serta koridor VI untuk wilayah Papua.
Saya menyambut gembira atas terbitnya petunjuk teknis ini
untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanakan kegiatan di lapangan.
Semoga pelaksanaan program PAUD tahun 2012 dapat berjalan
lebih baik. Kritik dan saran dari para pemangku kepentingan untuk
perbaikan petunjuk teknis ini di masa yang akan datang, sangat kami
harapkan.

Jakarta, Februari 2012


Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal, dan Informal,

Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psi.


NIP.195703221982112001

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


ii
KATA PENGANTAR

Berkembangnya lembaga PAUD dalam berbagai bentuk


layanan PAUD seperti: Taman Kanak-Kanak (TK), Taman Penitipan
Anak (TPA), Kelompok Bermain (KB), dan Satuan PAUD Sejenis
(SPS) menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat
tentang pentingnya pendidikan yang sesuai tahap perkembangan
sejak usia dini. Namun demikian lembaga PAUD yang demikian
pesat pertumbuhannya tidak dapat menggantikan peran pendidikan
di dalam keluarga.

Memahami pentingnya kesesuaian program pengasuhan anak


di rumah dan kegiatan pembelajaran di lembaga PAUD, maka
diharapkan setiap lembaga PAUD memfasilitasi dengan
penyelenggaraan program pendidikan keorangtuaan Program
pendidikan keorangtuaan atau PAUD Berbasis Keluarga merupakan
pemberdayaan untuk memperkuat peran keluarga sebagai
lingkungan yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan anak. Untuk keperluan tersebut Direktorat
Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini menerbitkan Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Keluarga.

Pedoman ini berisikan tentang pendahuluan, program yang


akan dilakukan secara umum dan teknis serta strategi bagaimana
mengajak orang tua bersama-sama untuk membelajarkan anak di
rumah dan juga di lembaga.

Akhirnya melalui kesempatan ini kami menyampaikan


penghargaan dan terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut
andil demi tersusunnya pedoman ini. Semoga pedoman ini
bermanfaat sebagaimana yang diharapkan.

Jakarta, 3 Oktober 20 11

Direktur Pembinaan P AUD,

Dr. Erman Syamsuddi n


NIP:195703041983031015

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


iii
DAFTAR ISI

SAMBUTAN ………………………………………..……..… i
KATA PENGANTAR ………………………………………..……..… iii
DAFTAR ISI ………………………………………..……..… iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………..……..… 1
B. Pengertian Dasar ………………………………………..……..… 2
C. Dasar Hukum ………………………………………..……..… 3
D. Tujuan Pedoman ………………………………………..……..… 3
E. Sasaran Pengguna ………………………………………..……..… 3

BAB II PENGORGANISASIAN PROGRAM


A. Tujuan ………………………………………..……..… 4
B. Sasaran ………………………………………..……..… 4
C. Pengelolaan ………………………………………..……..… 4
D. Pendekatan yang Digunakan ……………………………………… 5
E. Bentuk Kegiatan ………………………………………..……..… 5
F. Narasumber ………………………………………..……..… 5
G. Pendamping ………………………………………..……..… 6
H. Peran Lembaga PAUD ………………………………………….. 7
I. Metode yang Digunakan ………………………………………..… 7
J. Media yang Digunakan ………………………………………..… 7
K. Materi Kegiatan ………………………………………..…….… 7

BAB III TAHAPAN PELAKSANAAN PROGRAM


A. Persiapan ………………………………………..……..… 9
1. Sosialisasi Program PAUD Berbasis Keluarga …..………. 9
2. Pembentukan Pengurus PAUD Berbasis Keluarga ……… 9
3. Penyamaan Persepsi ……………………………………….. 10
4. Identifikasi Kebutuhan Belajar ……………………………… 10
5. Penentuan Tempat dan Waktu ……………………………… 12

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


iv
B. Pelaksanaan Kegiatan …………………………………………... 13
1. Kegiatan Pertemuan Orangtua (Kelas Orangtua) …………. 13
2. Keterlibatan Orangtua di Kelas ……………………………… 15
3. Keterlibatan Orangtua Dalam Acara Bersama ……………. 16
4. Hari Konsultasi Orangtua ………………………………….… 17
5. Kunjungan Rumah ……………………………………….. 19

C. Evaluasi Program ………………………………………………… 21


1. Pengertian ………………………………………………… 21
2. Tujuan ………………………………………………… 22
3. Metode ………………………………………………… 22
4. Pelaksanaan ………………………………………………… 22
5. Komponen Yang Dievaluasi ………………………………… 22
6. Indikator Hasil Program ……………………………………….. 22
7. Indikator Perencanaan dan Pelaksanaan Kegiatan ………... 23

BAB IV PENUTUP

LAMPIRAN
Lampiran 1.1. Contoh Agenda Pertemuan ………………………….. 25
Lampiran 1.2. Contoh daftar hadir Pertemuan ……………………… 26
Lampiran 2 Contoh rencana pelibatan orangtua ..………………… 27
Lampiran 3 Contoh Agenda kegiatan Pertemuan ..………………… 28
Lampiran 4 Contoh Catatan hasil Pertemuan ..………………… 29
Lampiran 5 Contoh Format Kesan/Pesan/Saran ..………………… 30
Lampiran 6 Contoh buku kas ……………………………………….. 31
Lampiran 7 Contoh Format Evaluasi Program …………………..….. 32
Lampiran 8 Contoh Kisi-kisi Evaluasi Program …………………..….. 33

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak adalah amanah yang harus diperhatikan gizi dan


kesehatannya, dirawat, diasuh, dididik, dan dilindungi seoptimal
mungkin. Hal itu dilakukan supaya anak menjadi orang yang
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat, cerdas, ceria,
sehingga berguna bagi dirinya, keluarga, masyarakat, bangsa,
dan negara.
Pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara
keluarga, masyarakat dan pemerintah. Keluarga merupakan
tempat pendidikan pertama dan utama bagi anak. Di dalam
keluarga anak belajar sejak dalam kandungan hingga perjalanan
usia anak memasuki rumah tangga sendiri. Oleh karena itu,
keluarga memiliki peran yang sangat mendasar dalam
mengoptimalkan semua potensi anak.
Keluarga sebagai lembaga pendidikan informal dilindungi
dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Menurut Ki
Hadjar Dewantara, “Keluarga adalah Lingkungan Pendidikan yang
Pertama dan Utama”. Dengan demikian, peran keluarga dalam
hal pendidikan bagi anak, tidak dapat tergantikan sekalipun anak
telah dididik di lembaga pendidikan formal maupun nonformal.
Untuk itu, keluarga harus memiliki kemampuan dalam
melaksanakan proses peningkatan gizi dan kesehatan,
perawatan, pengasuhan, pendidikan dan perlindungan.
Kenyataan yang dijumpai di masyarakat, masih banyak
keluarga yang belum memahami peran penting tersebut. Oleh
karena itu, diperlukan adanya kegiatan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan keluarga agar mereka dapat
memberikan dukungan kepada anak usia dini secara lebih
optimal.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


1
Keselarasan pendidikan yang dilaksanakan di lembaga
PAUD dan di rumah diakui oleh para ahli pendidikan sebagai
salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan anak secara
menyeluruh. Oleh karena itu penting kiranya lembaga PAUD
memfasilitasi penyelenggaraan Program PAUD Berbasis Keluarga
sebagai upaya keselarasan dan keberlanjutan antara pendidikan
yang dilakukan di lembaga dan pendidikan yang dilakukan di
rumah. Pedoman Teknis Penyelenggaraan PAUD Berbasis
Keluarga dimaksudkan sebagai acuan bagi para pengelola PAUD
dalam menyelenggarakan PAUD Berbasis Keluarga.

B. Pengertian Dasar
1. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut.
2. Keluarga adalah unit sosial terkecil di masyarakat yang
terbentuk atas dasar komitmen untuk mewujudkan fungsi
keluarga khususnya fungsi sosial dan fungsi pendidikan.
3. PAUD berbasis keluarga adalah upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak usia dini yang dilaksanakan oleh
keluarga dengan memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia
di lingkungan keluarga.
4. Program Penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga adalah
kegiatan yang ditujukan kepada para orangtua atau anggota
keluarga lain dalam rangka menyelaraskan pengetahuan dan
keterampilan untuk melaksanakan perannya dalam
peningkatan gizi dan kesehatan, perawatan, pengasuhan,
pendidikan dan perlindungan di rumah sehingga anak dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal, sesuai usia dan
tahap perkembangannya.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


2
C. Dasar Hukum
1. Undang-Undang RI. Nomor 23 tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak.
2. Undang-Undang RI. Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
3. Peraturan Pemerintah RI. Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
4. Permendiknas RI. No. 31 tahun 2007 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Non formal dan
Informal.
5. Permendiknas RI. Nomor 58 tahun 2009 tentang Standar
Pendidikan Anak Usia Dini.

D. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelaksanaan PAUD berbasis keluarga.

2. Tujuan Khusus
a. Sebagai pedoman bagi lembaga PAUD atau lembaga
lainnya dalam menyelenggarakan Program PAUD Berbasis
Keluarga.
b. Sebagai pedoman bagi petugas Dinas Pendidikan dan
mitra terkait dalam melakukan pembinaan terhadap
penyelenggaraan Program PAUD Berbasis Keluarga.

E. Sasaran Pengguna
1. Pengelola Lembaga PAUD yang menyelenggarakan Program
PAUD Berbasis Keluarga.
2. Lembaga lain yang berminat menyelenggarakan Program
PAUD Berbasis Keluarga.
3. Jajaran Dinas Pendidikan Tingkat Propinsi, Kab/Kota, dan
Kecamatan serta mitra terkait.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


3
BAB II PENGORGANISASIAN
PROGRAM

A. Tujuan
1. Meningkatkan kesadaran orangtua atau anggota keluarga
lain sebagai pendidik yang pertama dan utama.
2. Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
orangtua atau anggota keluarga lain dalam melakukan
peningkatan gizi dan kesehatan, perawatan, pengasuhan,
pendidikan, dan perlindungan anak.
3. Meningkatkan peran serta orangtua atau anggota keluarga
lain dalam proses pendidikan anak usia dini di lembaga
PAUD maupun di lingkungan masyarakat.
4. Meningkatkan mutu pelaksanaan PAUD berbasis keluarga.

B. Sasaran
1. Orangtua atau anggota keluarga lain yang anaknya mengikuti
pendidikan di lembaga PAUD (TK, KB, TPA, Pos PAUD, dan
SPS lainnya).
2. Orangtua atau anggota keluarga lain yang memiliki anak usia
dini namun belum mendapat pelayanan di lembaga PAUD.
3. Calon orangtua dan pihak lain yang berminat.

C. Pengelolaan
Pengelolaan Program PAUD Berbasis Keluarga dapat
dilaksanakan oleh Lembaga PAUD atau lembaga lainnya yang
kepengurusannya ditetapkan melalui proses pemilihan yang
difasilitasi oleh Lembaga tersebut. Dalam menjalankan tugasnya,
pengurus perlu melakukan koordinasi dengan lembaga PAUD
atau lembaga lainnya mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian kegiatan agar dapat dilakukan secara selaras dan
optimal. Wadah berkumpulnya para orangtua dalam Program
PAUD Berbasis Keluarga dinamakan Kelompok Pertemuan
Orangtua (KPO).

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


4
D. Pendekatan yang Digunakan
Kegiatan Penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga
dilaksanakan dengan pendekatan andragogi (pembelajaran
orang dewasa). Ciri-ciri utama penerapan pendekatan andragogi
antara lain:
1. Berpusat pada kebutuhan peserta.
2. Menuntut dan mendorong peserta untuk aktif.
3. Mendorong peserta untuk mengemukakan pengalaman sehari-
harinya.
4. Menumbuhkan kerja sama antara sesama peserta, dan antara
peserta dengan narasumber.
5. Lebih bersifat berbagi pengalaman, bukan hanya merupakan
transformasi atau penyampaian materi.

E. Bentuk Kegiatan
Program PAUD Berbasis Keluarga ini dapat dilakukan
dalam bentuk:
1. Kegiatan Pertemuan Orangtua (Kelas Orangtua).
2. Keterlibatan orangtua di kelompok/kelas anak.
3. Keterlibatan orangtua dalam acara bersama.
4. Hari konsultasi orangtua.
5. Kunjungan rumah.
6. Bentuk-bentuk kegiatan lain yang dapat dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan.
Pemilihan bentuk program penyelenggaraan PAUD
Berbasis Keluarga sepenuhnya diserahkan atas kesepakatan
pengurus dan kesiapan lembaga dalam memfasilitasinya.

F. Narasumber
1. Narasumber dari dalam lembaga yaitu pengelola/ pendidik
lembaga PAUD atau orang tua peserta didik.
2. Narasumber dari luar dengan mendatangkan narasumber
yang telah terlatih, profesi bidang tertentu (dokter, psikolog,
bidan, guru, dan lainnya), dan/atau tokoh masyarakat yang
berhasil dalam mendidik anak sehingga dapat berbagi
pengalaman.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


5
Tugas nara sumber adalah menyampaikan informasi yang
sesuai dengan tema/materi yang disepakati dan mendorong
peserta untuk menyampaikan pendapatnya.

G. Pendamping
Pendamping adalah tenaga terlatih di bidang yang terkait
dengan Pendidikan Anak Usia Dini yang berasal dari dalam
ataupun luar lembaga seperti: pengelola, pendidik, penilik,
himpaudi, dan IGTKI.
Tugas Pendamping:
1. Membantu lembaga untuk membentuk program PAUD
Berbasis Keluarga.
2. Membantu mengidentifikasi kebutuhan informasi peserta.
3. Mendorong keterlibatan aktif peserta dalam setiap tahapan
kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai
penilaian keberhasilan kegiatan.
4. Membantu lembaga memecahkan masalah dalam kegiatan
PAUD Berbasis Keluarga.
5. Membangun kemitraan dengan orang tua, pengelola,
masyarakat, dan lembaga terkait lainnya dengan cara:
6. Memfasilitasi kegiatan pertemuan dengan orangtua dengan
cara:
a) menghargai setiap pendapat yang disampaikan;
b) memberikan kesempatan kepada peserta untuk
menyampaikan pendapat atau menanggapi;
c) semua keputusan diambil secara musyawarah untuk
mufakat;
d) memberi kesempatan kepada peserta yang memiliki
kemampuan tertentu untuk menjadi narasumber.
e) Bersifat adil dan tidak diskriminatif. Pendamping dapat
juga berperan sebagai narasumber.

H. Peran Lembaga PAUD


Lembaga PAUD memfasilitasi kelancaran pelaksanaan
program PAUD Berbasis Keluarga, dalam hal:
1. Penyediaan tempat kegiatan

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


6
2. Penyediaan sarana pertemuan sesuai kondisi dan kebutuhan
orangtua.
3. Mengalokasikan waktu dan kegiatan yang dapat dilakukan
bersama dengan orang tua.
4. Membantu menyebarkan informasi kegiatan PAUD Berbasis
Keluarga kepada orang tua.
5. Membantu merekomendasikan narasumber yang sesuai
dengan kebutuhan.

I. Metode yang Digunakan


1. Ceramah
2. Diskusi kelompok
3. Bermain peran/simulasi
4. Kunjungan lapangan
5. Praktek

J. Media yang Digunakan


1. Lembar info (leaflet, brosur, poster).
2. Flipchart (lembar balik).
3. Audio-visual (VCD, radio, televisi, proyektor, film).
4. Klipping (kumpulan berita dari berbagai media cetak).
5. Booklet.
6. Komik dan buku-buku bacaan pendamping lain.
7. Media lain yang mendukung.

K. Materi Kegiatan
Salah satu tujuan dari program Penyelenggaraan PAUD
Berbasis Keluarga adalah meningkatkan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan orangtua/keluarga dalam melaksanakan proses
optimalisasi seluruh aspek pertumbuhan dan perkembangan
anak usia dini. Pengembangan materi disesuaikan dengan
kebutuhan setiap lembaga. Secara garis besar terdapat enam
bahasan yang dapat dikembangkan yakni: (1) Peningkatan Gizi;
(2) Pemeliharaan Kesehatan; (3) Perawatan; (4) Pengasuhan; (5)
Pendidikan; dan (6) Perlindungan. Contoh pengembangan materi
dapat dilihat dalam lampiran.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


7
BAB III
TAHAPAN PELAKSANAAN PROGRAM

A. Persiapan
Pada tahapan persiapan, pengelola lembaga PAUD atau
lembaga lainnya melakukan beberapa kegiatan diantaranya:

1. Sosialisasi Program PAUD Berbasis Keluarga


Pengelola lembaga melakukan sosialisasi program PAUD
Berbasis Keluarga kepada seluruh orangtua di lembaganya
dan kepada masyarakat di wilayah sekitar. Sosialisasi dapat
dilakukan melalui pertemuan, undangan, brosur, spanduk, dan
bentuk sosialisasi lainnya.

2. Pembentukan Pengurus PAUD Berbasis Keluarga


Struktur kepengurusan Program PAUD Berbasis
Keluarga sekurang-kurangnya terdiri atas:
a. Ketua
Ketua bertanggung jawab mengatur semua urusan
kegiatan.
b. Sekretaris
Sekretaris bertanggung jawab terhadap urusan pencatatan
dan dokumentasi hasil kegiatan.
c. Bendahara
Bendahara bertanggung jawab mengelola dan menyusun
laporan keuangan yang mencakup penerimaan dan
pengeluaran dana atas perintah/persetujuan ketua.
d. Seksi-seksi
Seksi-seksi bertanggung jawab terhadap bidang-bidang
teknis yang dibutuhkan dalam mendukung
penyelenggaraan program. Contoh: seksi konsumsi, seksi
acara, seksi humas, seksi kesejahteraan/sosial, dan lain-
lain.

Susunan kepengurusan dipilih oleh anggota untuk


jangka waktu yang ditentukan bersama. Jika ada yang

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


8
mengundurkan diri, pindah tempat atau meninggal, dapat
digantikan melalui kesepakatan peserta.

3. Penyamaan Persepsi * huruf ditebalkan


Merupakan suatu kegiatan untuk memperjelas makna
dan kesepahaman orang tua tentang Program PAUD Berbasis
Keluarga. Penyamaan persepsi ini dilakukan melalui ceramah,
diskusi, dan tanya jawab, antara pengurus KPO dengan
anggota KPO. Hal-hal yang harus mendapatkan kesepahaman
tersebut adalah:
a. Apa yang dimaksud dengan Program PAUD berbasis
keluarga?
b. Bagaimana cara melakukannnya?
c. Apa hasil yang ingin dicapai?
d. Apa manfaat program PAUD berbasis keluarga?
e. Siapa yang melakukan kegiatan?
f. Kapan pelaksanaan kegiatan dilaksanakan.

4. Identifikasi Kebutuhan Belajar * huruf ditebalkan


Kegiatan ini dilakukan untuk menjaring informasi dari
orang tua tentang perilaku pengasuhan yang selama ini
dilaksanakan di rumah. Hasil identifikasi ini selanjutnya
dijadikan bahan untuk menyusun program PAUD berbasis
keluarga. Identifikasi kebutuhan tersebut menyangkut aspek-
aspek:
a. Pemahaman orang tua tentang anak. Beberapa hal yang
dapat dijadikan acuan untuk menggali informasi tentang
pemahaman ini adalah:
1) Pengetahuan orang tua tentang tahapan pertumbuhan
dan perkembangan anak
2) Pengetahuan orang tua tentang perkembangan otak
anak
3) Pengetahuan orang tua tentang pembentukan perilaku
anak
b. Harapan orang tua tentang anak. Beberapa hal yang dapat
dijadikan acuan untuk menggali informasi tentang harapan
ini adalah:

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


9
1) Harapan orang tua terhadap anak.
2) Kegiatan orang tua untuk mencapai harapan

c. Pola Asuh yang dilakukan orang tua di rumah. Beberapa


hal yang dapat dijadikan acuan untuk menggali informasi
tentang pola asuh ini adalah:
1) Pola asuh yang diterapkan selama ini.
2) Hasil yang telah dicapai
3) Kesulitan/permasalahan yang dihadapi

d. Perawatan tentang anak di rumah. Beberapa hal yang


dapat dijadikan acuan untuk menggali informasi tentang
perawatan ini adalah:
1) Berbagai cara dalam melakukan perawatan anak di
rumah (memandikan, memberi makan, memelihara
kesehatan, dan lain-lain)
2) Hasil yang sudah dicapai
3) Kesulitan/permasalahan yang dihadapi

e. Pemberian makanan yang bergizi untuk anak. Beberapa


hal yang dapat dijadikan acuan untuk menggali informasi
tentang pemberian makanan yang bergizi ini adalah:
1) Makanan bergizi
2) Pengolahan makanan yang bergizi
3) Kebiasaan Pemberian Makanan kepada anak
4) Kesulitan dalam pemberian makanan

f. Stimulasi pendidikan yang dilakukan terhadap anak.


Beberapa hal yang dapat dijadikan acuan untuk menggali
informasi tentang stimulasi pendidikan ini adalah:
1) Berbagai stimulasi yang dilakukan di rumah
2) Kebiasaan dan kemampuan bercerita terhadap anak
3) Respon terhadap aktivitas anak
4) Pemanfaatan APE di rumah

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


10
g. Perlindungan terhadap anak. Beberapa hal yang dapat
dijadikan acuan untuk menggali informasi tentang
perlindungan ini adalah:
1) Makna anak dalam dimensi hukum
2) Pencegahan Kekerasan terhadap Anak
3) Kenyamanan dan keamanan anak di rumah

5. Penentuan Tempat dan Waktu


Sekretariat kepengurusan Penyelenggara PAUD Berbasis
Keluarga bertempat di lembaga PAUD. Apabila ruangan yang
tersedia sangat terbatas, sekretariat tidak identik dengan
ruangan dan fasilitas alat kantor, cukup dengan tempat
berkumpul di ruangan yang saat itu tidak digunakan kegiatan
oleh anak. Dengan demikian alamat sekretariat tetap tetapi
ruang pertemuannya berpindah-pindah. Waktu pelaksanaan
kegiatan ditetapkan atas kesepatan pengurus, pengelola
lembaga PAUD dengan peserta.
6. Penyusunan Program dan Jadwal Kegiatan * huruf a. jadi no. 6
Apabila kelompok sudah menentukan bentuk kegiatan yang
akan dilakukan dan memilih waktu untuk pelaksanaan, maka
jadwal kegiatannya dapat disusun lebih rinci lagi.

Contoh Program dan Jadwal Kegiatan:


No Kegiatan Waktu Tempat
1. Kegiatan Pertemuan Senin Minggu ke Aula
orang tua (KPO) 2 setiap bulan sekolah.
2. Keterlibatan orang tua 1 Minggu di lembaga
dalam acara bersama sebelum libur PAUD
Dst

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


11
B. Pelaksanaan Kegiatan
1. Kegiatan Pertemuan Orangtua (Kelas Orangtua)
a. Pengertian
Kelas orangtua merupakan wadah komunikasi bagi
orangtua/keluarga untuk saling berbagi informasi dan
pengetahuan dalam melaksanakan pendidikan anak usia 0-
6 tahun.
b. Tujuan
Kelas orangtua diharapkan dapat meningkatkan kesadaran,
pengetahuan, sikap, dan keterampilan orangtua dalam
melaksanakan PAUD di lingkungan keluarganya sendiri dan
untuk saling berbagi informasi dan strategi dalam
pengasuhan anak.
c. Kegiatan
Jenis kegiatan tersebut dapat berbentuk:
1) Curah pendapat berupa saling mengemukakan
pendapat antar orangtua tentang pengalaman mereka
dalam pengasuhan anak.
2) Sarasehan berupa pertemuan yang diselenggarakan
untuk mendengarkan pendapat (prasaran) para ahli
mengenai masalah anak.
3) Simulasi merupakan kegiatan praktek yang
dilaksanakan oleh kelompok.
4) Belajar keterampilan tertentu merupakan kegiatan
yang lebih diarahkan pada pemberian pelatihan secara
individu atau kelompok dengan tujuan peningkatan atau
penguasaan keterampilan tertentu.Contoh: mengolah
makanan ringan yang aman, bergizi, bervariasi dan
berimbang; membuat permainan edukatif dari bahan
daur ulang dan lain-lain., baik melalui kegiatan belajar
bersama maupun oleh seorang ahli.

d. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kelas orangtua disesuaikan dengan
kesepakatan bersama.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


12
e. Materi
Penetapan materi disesuaikan dengan kebutuhan peserta
dan topik dapat mengacu pada Pertumbuhan dan
Perkembangan AUD.
f. Narasumber
Narasumber dapat berasal dari unsur tenaga pendidik/guru/
pengelola/penilik/orang tua, namun dapat juga
mendatangkan narasumber ahli dari luar. Apabila pengurus
kesulitan mendapatkan narasumber dapat meminta bantuan
dari pendamping.
g. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dibedakan menjadi tiga tahap, yaitu persiapan,
pelaksanaan, dan evaluasi akhir kegiatan.
1) Persiapan
Persiapan dalam hal sarana prasarana seperti tempat
pertemuan, papan tulis atau papan flanel, pengeras
suara, media lain yang diperlukan, tempat duduk, formulir
kehadiran dan lain sebagainya.
2) Proses Kegiatan
a) Pembukaan yang meliputi: penjelasan tentang topik
bahasan, memperkenalkan narasumber yang hadir,
menyampaikan latar belakang tentang topik yang
dibahas, meminta narasumber menyampaikan materi
atau bahasannya.
b) Sesudah penyajian oleh narasumber, anggota yang
hadir diminta menyampaikan pendapatnya dan notulis
membuat catatan jika anggota masih malu atau belum
menyampaikan pendapatnya secara spontan. Untuk
menghindari tidak terjadinya dialog antar peserta yang
hadir, dapat dimulai dengan curah pendapat (setiap
anggota diminta mengajukan pendapatnya tanpa
dikomentari yang lain), dilanjutkan dengan
pembahasan dari apa yang telah disampaikan
peserta. Pada saat curah pendapat dibuat catatan di
papan tulis atau kertas manila.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


13
c) Diskusi terbuka.
d) Pada tahapan penarikan kesimpulan, peserta sendiri
yang merumuskannya dengan dibantu oleh
narasumber.
e) Evaluasi
Evaluasi dapat dilakukan dengan dua tahap yaitu
evaluasi proses dan evaluasi hasil.

2. Keterlibatan Orangtua di Kelas Anak


a. Pengertian
Kegiatan yang melibatkan orangtua/keluarga dalam bentuk:
(1) bermain bersama anak di kelas; (2) membantu pendidik
dalam proses pembelajaran di kelas; dan (3) sebagai
bentuk pembelajaran bagi orang tua tentang proses belajar
anak.
b. Tujuan
Menselaraskan antara program pembelajaran di lembaga
PAUD dan di rumah.
c. Persiapan
1) Orangtua/keluarga bersama dengan pengurus dan
Pengelola Lembaga, menetapkan waktu, orang tua
yang terlibat, kelas yang akan dimasuki, dan
pengelompokannya.
2) Pembekalan oleh pengurus dan pengelola dilakukan
agar orang tua terlibat langsung dalam kegiatan anak.
Pembekalan yang diberikan mencakup :
a) Tata cara dan sikap orangtua/keluarga selama di
dalam kelas.
b) Kegiatan yang dapat dilakukan dan batasan-
batasannya.
c) Kesepakatan antara orangtua/keluarga dan
pendidik terkait dengan kegiatan yang akan
dilakukan dalam pembelajaran, antara lain:
(1) Membantu pendidik dalam menata alat
main.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


14
(2) Menyambut kedatangan anak.
(3) Mengikuti main pembukaan.
(4) Mengamati pelaksanaan pembelajaran
anak.
(5) Membuat APE.
(6) Mengikuti kegiatan makan bersama anak.
(7) Mengikuti kegiatan penutup.
(8) Diskusi bersama pendidik untuk membahas
kegiatan hari itu.
(9) Menjadi sumber belajar.

d. Pelaksanaan
Sesuai dengan tata cara yang telah disepakati bersama
antara orangtua/keluarga dan pendidik.
e. Pemantauan
Pemantauan dilakukan dalam bentuk pencatatan oleh
Pengelola terhadap kegiatan yang dilakukan orang tua
selama bersama anak di kelas.
Pencatatan tersebut meliputi sikap, bahasa atau kalimat
yang digunakan dan kegiatan yang dilakukan.
f. Evaluasi
Evaluasi dilakukan tidak untuk memberi skor pada orang
tua tetapi lebih berupa balikan terhadap kegiatan yang
sudah berjalan. Evaluasi dilakukan melalui diskusi secara
kekeluargaan.
Evaluasi dibagi menjadi 3 topik yakni:
1) Diskusi tentang sikap dan kegiatan orang tua.
2) Diskusi tentang efektivitas kegiatan yang sudah
berjalan.
3) Penilaian orang tua tentang manfaat kegiatan yang
diikuti.

3. Keterlibatan Orangtua dalam Acara Bersama


a. Pengertian
Keterlibatan orangtua dalam acara bersama adalah
kegiatan yang melibatkan orangtua dalam pelaksanaan

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


15
kegiatan penunjang pembelajaran yang dilakukan di luar
kelas.
b. Tujuan
1) Mendekatkan hubungan antara orangtua, anak, dan
lembaga PAUD.
2) Meningkatkan peran orangtua dalam proses
pembelajaran.
c. Jenis Kegiatan
Rekreasi, bermain di alam, perayaan hari besar, atau
kunjungan edukasi, berkebun, memasak bersama, bazzar,
outbond, dan kegiatan lainnya berada di luar lingkungan
kelas/sekolah.
d. Penyelenggara/pengelola
Lembaga PAUD bekerjasama dengan orang tua dan
lembaga atau instansi terkait yang sesuai dengan jenis
kegiatan yang akan dilaksanakan.
e. Tahapan kegiatan
1) Melakukan Identifikasi tempat kegiatan
2) Menetapkan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan
3) Menetapkan waktu kegiatan
4) Menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
5) Menetapkan nara sumber yang sesuai dengan jenis
kegiatan
6) Mengorganisasikan kegiatan
7) Menjelaskan aturan-aturan yang harus ditaati semua
pihak selama kegiatan
8) Melakukan pemantauan terhadap aktivitas yang
dilakukan
9) Mencatat kejadian-kejadian penting
10)Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan.
Aspek yang dievaluasi sekurang-kurangnya mencakup
keterlibatan keluarga dan interaksi dalam dan antar
keluarga.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


16
4. Hari Konsultasi Orangtua
a. Pengertian
Hari konsultasi orangtua adalah hari-hari tertentu yang
dijadwalkan oleh pengurus PAUD Berbasis Keluarga dan
pengelola lembaga sebagai hari bertemunya antara orang
tua dengan pengelola dan atau ahli untuk membahas
tentang pertumbuhan dan perkembangan anak serta
masalah-masalah lain yang dihadapi anak.
Konsultasi dapat dilakukan secara individual atau secara
bersama. Hal-hal yang bersifat khusus atau pribadi,
sebaiknya dikonsultasikan secara individual. Akan lebih
baik jika ada tenaga ahli yang dapat dihadirkan saat
konsultasi.
Pada hari konsultasi orangtua, juga dapat dijadwalkan
untuk melakukan penilaian perkembangan anak dengan
menggunakan kartu DDTK (Deteksi Dini Tumbuh Kembang
Anak) sesuai jadwal masing-masing anak.

b. Tujuan
Meningkatkan kemampuan orang tua dalam melakukan
pendidikan anak usia dini di dalam keluarga.

c. Pengelolaan
Kegiatan ini dirancang oleh pengurus dan pengelola
lembaga sebagai kegiatan rutin yang waktunya disesuaikan
dengan kebutuhan. Apabila ditemukan kasus-kasus
spesifik, pengurus atau pengelola lembaga dapat
memberikan rujukan kepada tenaga profesional, misalnya
dokter, bidan, psikiater, psikolog, tokoh agama (ulama,
pendeta, biksu, dll), orang tua yang memiliki pengalaman
keberhasilan dalam mendidik anak-anak atau pihak-pihak
lain yang kompeten.

Pengurus dan pengelola lembaga berkewajiban untuk


menjaga rahasia yang disampaikan oleh keluarga,
sehingga keluarga dapat menyampaikan persoalan secara
lugas tanpa ada kecurigaan atau kekhawatiran.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


17
d. Proses Kegiatan
Proses kegiatan dilakukan tidak saja untuk memecahkan
persoalan yang sedang dihadapi orangtua, tetapi juga
secara proaktif mengundang orang tua anak secara bergilir
untuk membahas pertumbuhan dan perkembangan anak,
di antaranya melalui DDTK (Deteksi Dini Tumbuh
Kembang).

e. Tahapan Kegiatan
1) Mengidentifikasi narasumber untuk dijadikan konsultan
sesuai dengan kebutuhan.
2) Menghubungi narasumber untuk memastikan kesediaan
waktu.
3) Menetapkan waktu konsultasi, tempat, dan mekanisme
konsultasi.
4) Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan,
seperti ruangan konsultasi, format konsultasi, dan lain-
lain.
5) Mencatat semua informasi penting yang disampaikan
oleh keluarga.
6) Melakukan evaluasi kegiatan yang mencakup; tempat
kegiatan yang digunakan, waktu yang dipergunakan,
kredibilitas (kemampuan) nara sumber, Pendekatan
konsultasi, dan partisipasi orang tua.

5. Kunjungan Rumah
a. Pengertian
Kunjungan Rumah adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pengurus atau pengelola program yang dapat melibatkan
pendamping atau narasumber, dalam rangka mempererat
hubungan, menjenguk, atau membantu menyelesaikan
permasalahan tertentu yang dilakukan secara
kekeluargaan.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


18
b. Tujuan
1) Menjalin silaturahmi antara keluarga dengan pengurus
dan lembaga pendidikan anak usia dini.
2) Menggali informasi tentang pola-pola pendidikan orang
tua dalam keluarga.
3) Menemukan pemecahan masalah secara bersama
terhadap masalah yang dihadapi oleh orang tua di
rumah.

c. Pengelolaan
Kegiatan ini dirancang oleh pengurus dan pengelola PAUD
sebagai kegiatan insidental sesuai dengan kebutuhan.
Dalam kunjungan rumah ini diusahakan peserta yang ikut
dalam kunjungan rumah tidak lebih dari 3 orang (1 orang
pengurus, 1 orang pengelola PAUD dan 1 orang tenaga
ahli). Hal ini untuk menghindari agar orang yang dikunjungi
tidak merasa terbebani/direpotkan.

d. Sasaran Kegiatan
Kegiatan ini tidak saja diperuntukkan untuk orangtua, tetapi
untuk seluruh anggota keluarga yang serumah, misalnya;
ibu, ayah, kakak, nenek, kakek, baby sitter, pembantu, dan
anggota keluarga lain yang tinggal serumah dengan anak
usia dini.

e. Proses Kegiatan
Kunjungan rumah sedapat mungkin menghindari sifat
interogasi. Saran hanya diberikan jika diminta atau jika
suasananya memungkinkan, sehingga tidak terkesan
menggurui. Keluarga lain yang ikut serta dalam kunjungan
rumah dapat berperan menjadi orang yang sedang belajar
atau menjadi narasumber.

f. Tahapan Kegiatan
1) Melakukan identifikasi keluarga-keluarga yang akan
dikunjungi.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


19
2) Melakukan kontak/komunikasi dengan keluarga yang
akan dikunjungi dengan menjelaskan maksud dan
tujuan kunjungan, waktu yang dibutuhkan, dan proses
kegiatan yang akan dilaksanakan.
3) Menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
berupa lembar pengamatan atau alat-alat dokumentasi
lainnya.
4) Memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan
tujuan kegiatan kepada semua anggota keluarga yang
ada di rumah.
5) Mengajak keluarga untuk berbagi pengalaman tentang
hal-hal yang terkait dengan peningkatan gizi,
pemeliharaan kesehatan, perawatan, pengasuhan,
pendidikan, dan pendidikan untuk anak-anak dalam
keluarga.
6) Mengajak orang tua untuk melakukan permainan
bersama anak di dalam keluarga dengan
mengoptimalkan alat permainan edukatif yang ada
dalam keluarga.
7) Mengajak keluarga untuk merefleksikan apa yang
sudah dilakukan saat itu.
8) melakukan evaluasi kegiatan dengan aspek yang diuji
seperti; waktu yang dipergunakan, kredibilitas
narasumber, pendekatan kunjungan, dan partisipasi
orang tua.

C. Evaluasi Program
1. Pengertian
Evaluasi Program PAUD BERBASIS KELUARGA adalah
sebuah proses untuk menilai atau mengukur ketercapaian
penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga yang dilaksanakan
dalam sebuah lembaga PAUD atau lembaga lainnya.
2. Tujuan
Evaluasi Program PAUD Berbasis Keluarga bertujuan
untuk:

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


20
a. Mengetahui ketercapaian penyelenggaraan PAUD
Berbasis Keluarga dalam lembaga PAUD atau lembaga
lainnya.
b. Memperbaiki proses penyelenggaraan yang dilaksanakan
oleh pengurus program.
c. Sebagai umpan balik dalam penyempurnaan bentuk-
bentuk kegiata, metode dan penyelenggaraan PBK dalam
mendukung keberlangsungan program.

3. Metode
Beberapa metode yang dapat digunakan dalam
melaksanakan evaluasi program adalah:
a. Focus Group Discussion (Diskusi Fokus)
b. Angket
c. Wawancara dan Observasi
4. Pelaksanaan
a. Evaluasi program PAUD Berbasis Keluarga d dilaksanakan
oleh pengurus program bersama pengelola PAUD dan
pendamping.
b. Waktu pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan secara rutin
minimal per semester.
5. Komponen Yang Dievaluasi
a. Program Kegiatan
b. Pelaksanaan kegiatan
c. Hasil kegiatan
6. Indikator Hasil Program
a. Gizi
1) Orangtua bisa mengatur makanan bergizi secara
minimal (rencana menu)
2) Orangtua bisa membuat menu makanan dari bahan
makan lokal
3) Pertumbuhan fisik anak terlihat secara signifikan
b. Kesehatan
1) Orangtua bisa melakukan penaganan pertama
kecelakaan pada anak
2) Orangtua bisa menerapkan Pola Hidup Bersih dan
Sehat.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


21
c. Perawatan
1) Orangtua mampu melakukan perawatan kebersihan
badan pada anak
2) Orangtua mampu melakukan perawatan ketika anak
sakit
d. Pengasuhan
Orangtua bisa menerapkan pengasuhan dengan
memberikan bimbingan stimulasi yang sesuai dengan
tahap perkembangan anak
e. Pendidikan
1) Orangtua mampu menerapkan perilaku mendidik di
dalam rumah
2) Orangtua mampu membuat jadwal sederhana dalam
kehidupan sehari-hari (bercerita, memasak bersama,
dll).
f. Perlindungan
1) Orang tua memahami dan menerapkan hak- hak anak
dalam keluarga
2) Orangtua menerapkan lingkungan rumah yang aman
dan nyaman untuk bermain anak dirumah

7. Indikator Perencanaan dan Pelaksanaan Kegiatan PBK


a. Program direncanakan bersama orangtua
b. Program direncankan dan terjadwal
c. Ada program yang memberikan dampak luas minimal 1x
dalam setahun, seperti seminar tingkat desa
d. Memiliki Adminstrasi Pelaksanaan Program
e. Peserta aktif menghadiri setiap kegiatan minimal 50 % dari
total jumlah peserta
f. Orangtua berkomunikasi dirumah selaras dengan disekolah
g. Orangtua membuat APE dari bahan yang ada dirumah
h. Orangtua bisa mengimbaskan hasil pengetahuan kepada
orangtua yang lain
i. Keikutsertaan anggota diluar lembaga, seperti masyarakat
sekitar minimal 10% dari jumlah anggota dalam

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


22
BAB IV
PENUTUP

Pedoman penyelenggaraan PAUD berbasis keluarga ini


disusun sebagai acuan dalam menyelenggarakan PAUD Berbasis
Keluarga sehingga penyelenggaraannya dapat dilaksanakan
sesuai dengan rambu-rambu yang telah dirumuskan dalam
Pedoman Teknis ini.
Pada akhirnya, diharapkan Penyelenggaraan PAUD
Berbasis Keluarga itu sendiri dapat bermanfaat bagi para
orangtua/keluarga sebagai pendidik pertama dan utama serta
bagi pengelola PAUD dan lembaga terkait lainnya dalam rangka
menyelaraskan antara pendidikan yang dilakukan di lembaga
PAUD dengan pendidikan di rumah sehingga pertumbuhan dan
perkembangan anak dapat tercapai secara optimal. Pedoman ini
juga diharapkan dapat memotivasi orangtua/keluarga, Dinas
Pendidikan maupun stake holder lain yang terkait dengan PAUD
berbasis keluarga untuk lebih memperhatikan dalam pemberian
layanan terbaik bagi anak usia dini.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


23
Lampiran 1
Lampiran 1.1. Contoh Agenda Pertemuan

RINCIAN AGENDA
Tanggal: .....................
PELAKSANA
NO JAM ACARA CATATAN
ACARA
1 O8.30-08.35 Pembukaan Ketua TA
Penjelasan proses pelaksanaan
2 08.35-09.00 Pendamping
pertemuan
Ketua TA dan
3 09.00-09.45 Pelaksanaan Curah Pendapat Pendamping
4 09.45-10.00 Istirahat Ketua TA
Penentuan Tim Pelaksana
5 10.00-10.05 Ketua TA
Kegiatan Pertemuan CP berikut
Ketua TA dan
6 10.05-10.15 Evaluasi Pendamping
7 10.15-10.20 Penutup Ketua TA

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


24
Lampiran 1.2. Contoh Daftar Hadir Pertemuan

DAFTAR HADIR PERTEMUAN

Pertemuan ke:_ Tanggal :_ /_ /


JenisKegiatan*: Topik Kegiatan:

Kelompok
No Nama L/P Nama Anak Anak Paraf
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


25
LAMPIRAN 2
CONTOH RENCANA PELIBATAN ORANGTUA DI
KELOMPOK/KELAS
Nama Lembaga PAUD: Tunas Bangsa
Kelompok/Kelas : Pisang (2-3 tahun)
Hari/Tan Jadwal Kegiatan Nama Keterang
No
ggal Main/Sentra Anak Orangtua an
1. Senin, Main Bahan Alam Ibu
4-10-„10 Sulastri
2.

.......................,
Wali Kelompok/Kelas,
(.....................................)

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA

26
Lampiran 3
Contoh Agenda Kegiatan Pertemuan Orang tua
Hari/ Nara Ket
Tempat Jam Topik
Tanggal sumber
Pentingnya Rangsangan
di usia dini

Rangsangan janin dalam


kandungan dan bayi lahir
s.d 4 bulan
Pemanfaatan limbah
keluarga sebagai bahan
APE rumah

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


27
Lampiran 4
Contoh Catatan Hasil Pertemuan
Kegiatan : ......................................
Hari/Tanggal :
Waktu :
Topik :
Narasumber :
Catatan Hasil Pertemuan

Notulen

(………………………..)

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


28
Lampiran 5
Contoh Format Kesan/Pesan/Saran Kegiatan

NamaOrangtua
:....................................................................................
Kesan/Pesan/Saran
:....................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
.....................................................
........., ..........20....
Tanda Tangan Orangtua/wali

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


29
Lampiran 6
Contoh Buku Kas

Hari Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo


/Tanggal
1 2 3 4 5

..................,……20....
Bendahara

(……………….)

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


30
Lampiran 7
Contoh Format Evaluasi Program

Nama Lembaga : .........................................


Nama Evaluator/Kepala
Lembaga : .........................................
Nama Program : .........................................
Tahun Pelaksanaan : Triwulan I/II/III/IV (lingkari)
No Nama Nama Keterlibatan dalam Kegiatan** Ket***
Anak Orangtua
Keg Keg Keg Keg Keg
I II III IV V

Kesimpulan :
Saran :
Keterangan :
* = ditulis nama yang hadir
** = diisi sesuai frekuensi kehadiran orangtua, misal rendah (R),
sedang (S), tinggi (T)
*** = diisi catatan yang diperlukan

Kesimpulan :
1. Diisi berdasarkan total frekuensi keterlibatan dalam kegiatan
seluruh program, meliputi rendah, sedang, atau tinggi;
2. Diuraikan pula frekuensi kedatangan ayah dan ibu

Saran :
Berisi tindak lanjut dari kesimpulan
a. Jika keterlibatan rendah (<30%) maka dilakukan kunjungan
rumah dan orangtua diberikan penyuluhan;
b. Jika keterlibatan sedang (30–60%) tidak perlu perlakuan tertentu;
c. Jika keterlibatan tinggi (>61%) perlu ditingkatkan peranan dalam
program.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


31
Lampiran 8
KISI-KISI EVALUASI PROGRAM PAUD BERBASIS KELUARGA

IDENTITAS LEMBAGA:
Nama lembaga : ..................................................................
Alamat lengkap : ..................................................................
Nama Pengelola : .................................................................
Tahun Berdiri : .................................................................

Aspek Indikator Ada Tidak Keterangan

Persiapan
a. Sasaran
TK
KB
TPA
POS PAUD
Ortu yang memiliki
anak usia dini
Calon ortu dan pihak
lain yang berminat
b. Bentuk
KPO

Keterlibatan ortu di
kelompok/kelas anak
Keterlibatan ortu
dalam acara bersama
Hari konsultasi orang
tua
Kunjungan rumah
c. Sumber
Dokter

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


32
Aspek Indikator Ada Tidak Keterangan
dukungan
Kader
individu
Psikolog
Bidan
Ahli gizi
Tokoh masyarakat
Tokoh agama
d. Sumber
Posyandu
dukungan
lembaga Puskesmas
Majelis taklim
Kelompok dasa wisma
PKK
Dunia usaha dan
industri
Lembaga keagamaan
Penyusunan
Program
a. Sosialisasi
Pelaksanaannya
Tempat :
a. Balai desa
b. Kantor RT/RW
c. Tempat ibadah
d. Sekolah/lembaga
pendidikan
e. Rumah penduduk
Bentuk:
a. Spanduk
b. Radio
c. Leaflet/brosur
d. Ceramah

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


33
Aspek Indikator Ada Tidak Keterangan

Sasaran:
a. Orang tua
b. Tokoh masyarakat
c. Tokoh agama
d. Calon orang tua
b. Rancangan a. KPO
Bukti fisik
program - Struktur dilampirkan
kepengurusan:
(ketua, sekretaris,
bendahara)
- Fasilitator
- Narasumber
b. Keterlibatan ortu di
kelompok/ kelas
anak
- Jadwal kegiatan
- Sarana/prasarana
pendukung
- Melibatkan
orangtua
- Evaluasi terhadap
penyelenggaraan
kegiatan
c. Keterlibatan ortu
dalam acara
bersama
- Jenis kegiatan
(rekreasi, bermain
di alam, perayaan
hari besar,
outbond)
- Kepanitiaan
- Perencanaan
kegiatan
d. Hari konsultasi
orang tua
- Identifikasi

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


34
Aspek Indikator Ada Tidak Keterangan
kebutuhan
- Jadwal pertemuan
- Narasumber
- Tempat
pelaksanaan
e. Kunjungan rumah
- Identifikasi
keluarga sasaran
- Melakukan
perjanjian
kunjungan
- Penyiapan lembar
pengamatan dan
dokumentasi
kunjungan
- Waktu
pelaksanaan
kunjungan
c. Perangkat Agenda pertemuan Format
Program lampirkan
Daftar hadir
Penyusunan
peringkat curah
pendapat
Pembentukan tim
pelaksana kegiatan

Evaluasi kegiatan
Rencana pelibatan
orangtua
kelompok/klas
Agenda kegiatan
program PAUD
berbasis keluarga

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


35
Aspek Indikator Ada Tidak Keterangan

Biodata narasumber

Catatan hasil
pertemuan
Kesan/pesan
kegiatan
Buku kas
Buku Tamu
Evaluasi program
Bahan bacaan

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERBASIS KELUARGA


36

Anda mungkin juga menyukai