DOK. NO. AKI/AD/STD/GN.

01/01
STANDAR Terbit
Tgl. Terbit
:
:
1
14/12/2022
Revisike : 0
OPERATIONAL FORKLIFT Tgl. Revisi : -
Halaman : 1dari5

DIBUAT OLEH
No Nama Jabatan Tanda tangan
1 Mekar Yuliastianingsih Staff HRD
Ahli K3 Umum
DI PERIKSA
No Nama Jabatan Tanda tangan
1 Yastaji Spv Mekanik

2 Rokhim Spv plywood

3 Daman Spv plywood

4 Andi Susanto Spv plywood

Santo susanto Spv Venner

Antony Joko Suryana Spv

Woodworking

DISETUJUI
No Nama Jabatan Tanda tangan
1 Suriya Effendi HRGA
 DOK. NO. AKI/AD/STD/GN.01/01
STANDAR Terbit
Tgl. Terbit
:
:
1
14/12/2022
Revisike : 0
OPERATIONAL FORKLIFT Tgl. Revisi : -
Halaman : 2dari5

Lembar Persetujuan 1
Daftar Isi 2
Lembar Perubahan Dokumen 3

1. Tujuan 4
2. Ruang lingkup 4
3. Referensi 4
4. Definisi 4
5. Tanggung Jawab 5
6. Prosedur 6
 DOK. NO. AKI/AD/STD/GN.01/01
STANDAR Terbit
Tgl. Terbit
:
:
1
14/12/2022
Revisike : 0
OPERATIONAL FORKLIFT Tgl. Revisi : -
Halaman : 3dari5

1. TUJUAN
Prosedur ini disusun dan ditetapkan sebagai panduan untuk:
a. melindungi K3 Tenaga Kerja dan orang lain yang berada di tempat
Kerja PT.ARTHA KAYU INDONESIA dari potensi bahaya operasional
forklift;
b. menjamin dan memastikan keamanan dan keselamatan pada saat
forklift dioperasikan.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini diterapkan oleh semua operator forklift ketika mengoperasikan
di lingkungan tempat kerja PT.ARTHA KAYU INDONESIA.

3. REFERENSI
- Peraturan Pemerintah RI No. 50 Tahun 2012 elemen 6 tentang
Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3;
- Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 8 Tahun 2020 tentang
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat Dan Pesawat
Angkut

4. DEFINISI
- Pesawat Angkat adalah pesawat atau peralatan yang dibuat, dan di
pasang untuk mengangkat, menurnankan, mengatur posisi
dan/atau menahan benda kerja dan/atau muatan.
- Pesawat Angkut adalah pesawat atau peralatan yang dibuat dan
dikonstruksi untuk memindahkan benda atau muatan, atau orang
secara horisontal, vertikal, diagonal, dengan menggunakan kemudi
baik di dalam atau di luar pesawatnya, ataupun tidak menggunakan
kemudi dan bergerak di atas landasan, permukaan maupun rel atau
secara terus menerus dengan menggunakan bantuan ban, atau
rantai atau rol.
- Operator adalah Tenaga Kerja yang mempunyai kemampuan dan
memiliki keterampilan khusus dalam pengoperasian Pesawat
Angkat dan Pesawat Angkut.
- Lisensi Keselamatan dan Kesehatan Keija yang selanjutnya disebut
Lisensi K3 adalah kartu tanda kewenangan untuk melaksanakan
tugas sebagai Operator.
- Pesawat Angkat yang dioperasikan di PT.ARTHA KAYU
INDONESIA yaitu forklift.
 DOK. NO. AKI/AD/STD/GN.01/01
STANDAR Terbit
Tgl. Terbit
:
:
1
14/12/2022
Revisike : 0
OPERATIONAL FORKLIFT Tgl. Revisi : -
Halaman : 4dari5

5. TANGGUNG JAWAB
- Departemen K3/Petugas HSE bertanggung jawab untuk
memastikan prosedur ini diterapkan.
-
Operator forklift betanggung jawab untuk memastikan keamanan
dan keselamatan pada saat forklift dioperasikan.
6. PROSEDUR
6.1 Syarat operator forklift:
a) Memiliki pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan mengetahui
bahaya potensial pesawat alat angkut.
b) Memiliki Surat Ijin Operasi (SIO)/Lisensi sesuai dengan peraturan
perudangan yang berlaku.
c) Sehat secara fisik maupun mental

6.2 Syarat layak pemakaian forklift:

a) Forklift yang akan digunakan harus memiliki pengesahan
pemakaian sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
b) Semua safety device berfungsi dan bekerja baik dan Perawatan
secara berkala harus dilaksanakan sesuai dengan petunjuk pabrik
pembuat.
c) Tiang (mast) pada forklift harus:
- mampu menahan benda kerja sesuai dengan standar yang
berlaku;
- mampu menahan rantai pengggerak garpu (fork);
- dilengkapi pembatas (stopper) pada titik pengangkatan
tertinggi; dan
- dilengkapi tempat dudukan sandaran muatan (back rest).
d) Garpu (fork) pada forklift:
- harus dibuat dengan faktor keamanan paling rendah 3 (tiga);
- tidak mengalami defleksi melebihi sebesar 1/33 (satu per tiga
puluh tiga) dikali panjang garpu;
- tidak diluruskan dan/atau dilakukan pengelasan pada garpu
yang mengalami bengkok atau patah;
- tidak mengalami penipisan garpu lebih dari 10% (sepuluh
persen);
- harus dilengkapi pengatur dan pengunci posisi pada dudukan
jika forklift menggunakan fork ganda; dan
- tidak mengalami perbedaan ketinggian lebih dari 3% (tiga
persen) dari panjang garpu apabila forklift menggunakan
 DOK. NO. AKI/AD/STD/GN.01/01
STANDAR Terbit
Tgl. Terbit
:
:
1
14/12/2022
Revisike : 0
OPERATIONAL FORKLIFT Tgl. Revisi : -
Halaman : 5dari5

garpu (fork) ganda.

Dalam menggunakan garpu (fork) pada forklift dilarang memasang alat tambahan
untuk memperpanjang garpu (fork).
e) Landasan forklift:
- harus dikonstruksi cukup kuat dan rata;
- harus mempunyai tanda area lintasan;
- tidak mempunyai belokan dengan sudut yang tajam; dan
- tidak mempunyai tanjakan atau turunan yang terjal yang
dapat mengganggu keseimbangan.

6.3 Pengoperasian Forklift

a) Sebelum memuat dan membongkar muatan, rem pada Forklif harus
digunakan dan jika di atas tanjakan, roda harus diberi penahan.
b) Jarak bebas sisi lintasan yang dilalui forklift paling sedikit:
- 60 cm (enam puluh sentimeter) diukur dari sisi terluar pesawat
atau sisi terluar muatan yang paling lebar jika digunakan lalu
lintas satu arah; dan
- 90 cm (sembilan puluh sentimeter) diukur dari sisi terluar di
antara dua pesawat atau sisi terluar di antara muatan yang
paling lebar di kedua pesawat jika digunakan lalu lintas 2 (dua)
arah.
c) Forklift pada saat dioperasikan dalam keadaan berjalan:
- garpu (fork) atau permukaan bagian bawah muatan hams
beijarak paling tinggi 15 cm (lima belas sentimeter) diukur deiri
permukaan landasan; dan
- hams berjarak paling dekat 10 m (sepuluh meter) dari bagian
belakang kendaraan yang ada di depannya.
d) Forklift pada saat sedang tidak digunakan hams diletakkan pada
landasan yang rata tanpa ada kemiringan dengan kondisi rem terkunci
dan garpu sisi terbawah menempel pada permukaan landasan.
e) Forklift dilarang digunakan untuk tujuan lain selain untuk mengangkat,
mengangkut, dan meletakkan muatan/ barang.
7. LAMPIRAN
- Instruksi Kerja Pengoperasian Forklift
- Check List Inspeksi Forklift