Anda di halaman 1dari 2

Fenomena Alam

isi:
- Cumulonimbus berasal dari bahasa Latin “Cumulus” yang artinya “Tumpukan,” dan
“Nimbus” yang berarti “Hujan badai.” Awalnya, cumulonimbus merupakan awan cumulus
(awan yang menggumpal di langit) yang tercipta akibat adanya updraft (udara yang naik)
dan mengembun di langit. Awan cumulus bisa berkembang melalui kondensasi. Dalam
tahap ini, udara di dalam awan jadi lebih hangat daripada udara di sekitarnya. Nah,
ketidakstabilan udara memicu awan cumulus untuk tumbuh secara vertikal.

struktur:
- pernyataan umum: Beberapa hari lalu, masyarakat Makassar sempat dibuat heboh
dengan kemunculan awan cumulonimbus yang bentuknya hampir mirip dengan
gelombang tsunami. Awan tersebut menyelimuti langit Kota Makasar, tepatnya di dekat
Bandara Internasional Sultan Hasanudin. Awan cumulonimbus itu mengakibatkan 5
pesawat yang hendak mendarat harus menunggu cuaca kembali kondusif.

- deretan penjelas: Cumulonimbus berasal dari bahasa Latin “Cumulus” yang artinya
“Tumpukan,” dan “Nimbus” yang berarti “Hujan badai.” Awalnya, cumulonimbus
merupakan awan cumulus (awan yang menggumpal di langit) yang tercipta akibat
adanya updraft (udara yang naik) dan mengembun di langit. Awan cumulus bisa
berkembang melalui kondensasi. Dalam tahap ini, udara di dalam awan jadi lebih hangat
daripada udara di sekitarnya. Nah, ketidakstabilan udara memicu awan cumulus untuk
tumbuh secara vertikal.

- interpretasi: Di tahap terakhir, aliran udara ke atas semakin melemah. Sebaliknya, aliran
udara ke bawah akan menghasilkan sambaran-sambaran petir. Tapi biasanya, badai
petir tak berlangsung lama di tahap akhir ini, sebab aliran udara ke atas berhenti
memasok “bahan bakar” petir, yakni udara hangat dan lembap dari permukaan bumi.

- simpulan: Awan cumulonimbus memang bisa menghasilkan hujan dan petir. Tapi pada
kasus di Makassar, para ahli menganggap kalau awan tersebut bukan hanya sekadar
cumulonimbus biasa, tapi gabungan dari beberapa jenis awan. Kekuatan angin di dalam
awan tersebut sangatlah kuat, dan sangat berpotensi mencelakai pesawat yang
melaluinya.

tujuan penulisan: untuk memberi tahu proses terbentuknya awan cumulonimbus yang terjadi di
Makassar

kaidah kebahasaan:
- bersifat informatif
- terdapat istilah ilmiah
- menggunakan kalimat pasif
- menggunakan kata kerja material dan rasional

Anda mungkin juga menyukai