Anda di halaman 1dari 6

DESIGN PORTOFOLIO

Samodero Mahardika Patria

1. Analisa Hambatan Kapal Pentamaran

Portfolio nomor 1 ini merupakan tugas akhir saya saat kuliah. Tujuan dari tugas akhir yang saya buat adalah untuk
menganalisa komponen hambatan pada jenis kapal pentamaran pada beberapa kecepatan tertentu. Konfigurasi
kapal pentamaran yang dimaksud dapat dilihat pada gambar di bawah.

Komponen-komponen yang dilakukan untuk menunjang proses eksperimen divisualisasikan secara 3 dimensi pada
gambar di bawah.

Loadcell & DAQ Set dimounting di kapal eksperimen sebagai pengukur hambatan dan dikonek langsung ke laptop
sehingga hasil pengukuran langsung bisa terbaca. Pengukuran akan terbaca saat kapal melewati laser yang pertama
dan akan berhenti saat melewati laser yang kedua. Alat penarik kapal adalah electric motor yang kecepatannya bisa
disesuaikan dengan menggunakan volt regulator. Eksperimen dilakukan dengan pengujian tarik kapal pentamaran
dengan berbagai kecepatan sehingga didapatkan kurva komponen hambatan dan kecepatan.

2. Fin Tube Heat Exchanger

Fin tube heat exchanger adalah sebuah heat exchanger yang berfungsi untuk memanaskan udara menggunakan
panas dari media yang bergerak di dalam pipa. Konstruksi utama dari fin tube heat exchanger adalah pipa bersirip
dan casing. Pipa dengan sirip akan memperbanyak luasan kontak dengan udara sehingga perpindahan panas yang
terjadi akan lebih baik. Pada contoh ini, media penghantar panas yang digunakan adalah udara sebagai “shell side
fluid” dan oli panas sebagai “tube side fluid”.
Kedua gambar di bawah menunjukkan design 3d dan juga kenyataan setelah diproduksi.

Untuk contoh fin tube heat exchanger yang saya pilih, pemanasan udara yang terjadi adalah dari 30 °C sampai 240
°C. Kenaikan temperatur pada udara terjadi karena adanya penurunan temperature pada thermal oil dari 280 °C
sampai 215 °C. Gambar di bawah menunjukkan secara konseptual dari dan ke mana kedua fluida masuk dan keluar
melalui equipment ini.

3. Thermal Oil Heater

Thermal oil heater juga merupakan salah satu tipe alat penukar panas. Konstruksi utama dari thermal oil heater
adalah pipa yang dibentuk menyerupai sebuah per atau di sini kami biasanya menyebut sebagai pipe coil, casing, dan
juga burner plate. Fluida yang bekerja pada system ini ada dua jenis. Fluida “shell side” nya adalah flue gas yang
dihasilkan oleh sebuah burner dan fluida “tube side” nya adalah thermal oil yang mengalir di sepanjang pipe coil.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar potongan di bawah.
Burner yang dipasang di burner plate akan menghasilkan api. Yang dimanfaatkan dari api ini adalah flue gas nya yang
bergerak di sepanjang ruang di dalam heater. Di lain sisi, thermal oil akan bergerak di sepanjang pipe coil
(diindikasikan pada gambar dengan warna merah dan biru). Karena kedua fluida ini saling bergerak dan bertemu
secara tidak langsung, makan akan terjadi perpindahan panas.

Untuk perbandingan konstruksi secara 3d model dan asli dapat dilihat pada kedua gambar di bawah.

Untuk contoh thermal oil heater yang saya ambil kenaikan suhu terjadi dari 275 °C hingga 300 °C. Kenaikan
temperature ini terjadi karena adanya penurunan temperature pada flue gas dari 1003 °C ke 372 °C. Aplikasi dari
thermal oil heater sendiri bervariasi yaitu proses pengeringan minyak sawit mentah (CPO), pengeringan tepung
tapioca, dan juga pengeringan bahan baku kain pada industry tekstil.

4. Thermal Oil Plant

Thermal oil plant adalah sebuah plant yang menggunakan media fluida utama berupa thermal oil. Thermal oil ini
sendiri berfungsi sebagai heating media, karena thermal oil inilah yang mengalir melalui beberapa equipment
(biasanya adalah thermal oil heater) dan mengambil panas untuk digunakan pada proses selanjutnya. Pada gambar
di bawah akan ditunjukkan komparasi 3d model dan plant yang sudah terinstall secara asli. Pada contoh ini adalah
thermal oil plant yang kita install pada tahun 2022 di Tanjung Balai, Sumatera Utara.
5. Gantry Crane

Selain memproduksi heat exchanger sebagai produk utama, terkadang saya juga dimint untuk mendesain sebuah
alat bantu untuk membantu material handling di workshop kami. Alat bantu pertama yang saya buat adalah sebuah
gantry crane dengan kapasitas angkat maksimal 5 ton. Gambar di bawah akan menunjukkan perbandingan antara 3d
model dan barang jadi setelah dimanufaktur.

Hasil dari simulasi pengangkatan beban 5 ton dapat dilihat pada gambar di bawah. Terbaca tegangan maksimal
adalah 67.93 MPa. Factor safety untuk gantry crane ini adalah 3.68 (mengacu pada yield stress 250 MPa untuk
material A36).
6. Shell Roller

Alat bantu kedua yang pernah ditugaskan kepada saya untuk didesain adalah shell roller. Shell roller biasa digunakan
sebagai alat bantu untuk pengelasan keliling sebuah silinder tipis. Dengan bantuan shell roller, para welder dapat
menghemat waktu karena shell lah yang berputar dan bukan welder yang memutari daerah pengelasan. Perhatikan
kedua gambar di bawah untuk melihat perbandingan secara 3d dan nyata untuk shell roller.

Pada gambar di bawah dapat dilihat hasil simulasi kekuatan dari shell roller. Input dari pembebanan yang dilakukan
adalah 22627 N pada masing-masing roller. Didapatkan factor of safety 1.82 untuk shell roller.

Anda mungkin juga menyukai