Anda di halaman 1dari 6

BAB 1 – Sort & Filter

Terlebih dahulu kuasai materi Sort & Filter ini (dalam bahasa Indonesia
Urutkan dan Saring) sebagai teknik paling dasar dalam pengolahan data
menggunakan Excel.

Jika Anda memahami materi Sort & Filter ini, maka besar kemungkinan
dapat memudahkan Anda untuk belajar Analisis Data yang lebih kompleks.
Misalnya untuk membuat Grafik (Chart), Pivot Table, dst…

Ada sekitar 10 SUB-BAB yang bisa Anda pelajari. Jadi Saya berharap
beberapa contoh + studi kasus di setiap SUB-BAB dapat memberikan
pemahaman mendalam untuk Anda.

1. Sort: Cara mengurutkan data di Excel (1 kolom, 2 atau lebih kolom, dan
custom),
2. Sort by Color: Cara mengurutkan data berdasarkan warna Cell, Font, dan
Icon.
3. Reverse & Randomize List: Cara mengacak nama menggunakan rumus
RAND, membalikkan urutan data menggunakan Sort serta (BONUS) contoh
mengambil nama dari list data secara acak (gabungan fungsi INDEX,
RANDBETWEEN dan COUNTA).
4. Filter & AutoFilter: Cara Memfilter Data (Angka, Teks, Tanggal, Warna)
secara manual dan otomatis menggunakan fitur AutoFilter.
5. Quick Filter: Cara Memfilter Cepat Menggunakan Pintasan Keyboard (tanpa
menyentuh Mouse / Touchpad) seperti menggunakan CTRL + SHIFT + L,
ALT + Panah bawah – E dll.
6. Advanced Filter: Memfilter Data Berdasarkan Kriteria Tertentu (Bisa
Menggunakan Fungsi Excel).
7. Data Form: Cara Membuat Form Input Data (seperti data stok barang,
absensi karyawan, data karyawan, data penjualan dll.)
8. Remove Duplicates: 3 Cara Terbaik Menghapus Data Duplikat.
9. Outlining Data: Mengelompokkan Data (Grouping) untuk Membuat
Subtotal Khusus.
10. Subtotal: Menampilkan Subtotal berdasarkan Filter Data.

BAB 2 – Conditional Formatting


Dengan Conditional Formatting, Anda bisa mengubah format cell (seperti
warna cell) menjadi warna tertentu jika memenuhi kriteria atau membuat
grafik mini ke dalam cell bahkan juga bisa mencari data duplikat.
Yang paling menarik, Anda juga bisa menggabungkannya dengan Rumus /
Fungsi untuk tujuan yang lebih kompleks. Namun, menggunakan Rumus /
Fungsi ke Conditional Formatting tidak sama persis dengan aturan penulisan
rumus / fungsi biasa. Ada trik khususnya…

Mulailah dari SUB-BAB pertama agar Anda tidak melewatkan bagian-bagian


penting dalam menggunakan Conditional Formatting.

1. Conditional Formatting: Menyoroti (Highlight) Cell / Range dengan Kondisi


tertentu. Misalnya, jika Cell A2 berisi >50, maka warna Cell berubah menjadi
merah.
2. Manage Rules: Mengatur Conditional Formatting yang sudah ada dalam
WorkSheets.
3. Data Bars: Membuat Data Bar pada Cell untuk memberikan gambaran
tentang data Anda dalam bentuk Bar Chart Mini.
4. Color Scales: Membuat Color Scales untuk memberikan gambaran tentang
data Anda dalam bentuk warna visual.
5. Icon Sets: Membuat Icon Sets untuk memberikan gambaran tentang data
Anda dalam bentuk Icon.
6. Rumus + Conditional Formatting: Cara Menggunakan Rumus / Fungsi
pada Conditional Formatting (10++ Contoh).
7. Find Duplicates: Mencari Data yang Sama dan Memberikan Tanda
(Menyorotinya).
8. Compare Two Lists: Membandingkan 2 list lalu memberikan tanda pada
cell dengan kondisi yang dapat ditentukan.
9. Conflicting Rules: Konflik yang terjadi antara Setiap Conditional
Formatting dan cara mengatasinya.
10. Checklist: Cara membuat Checklist Box pada Cell tertentu dan
menggabungkannya dengan Conditional Formatting.
11. Heat Map: Membuat Heat Map menarik (Contoh: Visualisasi Trafik
Website dalam bentuk Kalender).

BAB 3 – Tables
Dalam Excel, ada fitur Format Tabel Bernama sehingga Anda bisa
memberikan nama pada sebuah tabel sebagai identitas yang dikenal Excel.

Identitas ini hampir mirip dengan Named Range yang memungkinkan Anda


menggunakan Rumus Terstruktur sehingga menjadikan Rumus lebih mudah
di baca.
Misalnya, seperti rumus AVERAGE
berikut. =AVERAGE(Pembelian[Potongan 10%]). Tidak seperti Rumus
AVERAGE biasanya bukan ?

Sementara jika Anda membuat Tabel hanya menggunakan Border, maka


Anda tidak bisa menggunakan Rumus Terstruktur tersebut.

Penting! Jika Anda sudah bisa menggunakan Format Tabel Bernama,


silahkan pelajari Panduan Rumus Terstruktur Excel.

1. Tables: Cara Membuat Tabel dan mendefinisikannya dengan sebuah nama.


2. Table Styles: Cara mengganti dan mengatur desain tabel

BAB 4 – Charts
Satu buah Chart (Grafik) dapat memberikan gambaran dari ratusan ribu
baris data bahkan lebih. Analisis Data menggunakan Chart ini sangat populer
disetiap profesi.

Misalnya, seorang Guru ingin membuat Pie Chart untuk melihat persentase
siswa laki-laki dan perempuan kelas XII. Contoh lainnya, seorang investor
ingin melihat pergerakan harga saham (data harian) dari tahun 2000 –
2021. Ada contoh lain lagi kah ? Banyaak sekali. Misalnya seperti Analisa
pertumbuhan penjualan, trafik website dll.

Namun, jangan sampai salah memilih jenis chart untuk menggambarkan


data Anda. Kenapa ? Karena sebagian jenis chart hanya cocok menggunakan
data tertentu. Biar lebih mudah, perhatikan setiap contoh dari jenis chart
berikut:

1. Charts: Cara membuat, mengubah dan mengganti grafik di Excel


2. Column Chart: Cara membuat Column Chart (Clustered, Stacked, 100%
Stacked untuk 2-D dan 3-D)
3. Line Chart: Semua tentang Line Chart
4. Pie Chart: Semua tentang Pie Chart
5. Bar Chart: Semua tentang Bar Chart
6. Area Chart: Semua tentang Area Chart
7. Scatter Plot: Semua tentang Scatter Plot
8. Data Series: Cara mengubah dan mengatur sumber data pada grafik
9. Axes: Mengatur sumbu X (horizontal) dan Y (vertikal) pada grafik.
10. Chart Sheet: Cara memindahkan Chart (Grafik) ke 1 sheet khusus.
11. Trendline: Cara menambahkan Trendline pada Grafik (Chart)
12. Error Bars: Cara menambahkan Error Bars pada Chart
13. Sparklines: Cara menambahkan Grafik mini ke dalam 1 Cell. Contoh
complete
14. Combination Chart: Cara menggunakan 2 grafik kedalam 1 chart.
15. Gauge Chart: Cara membuat diagram pengukur (seperti
speedometer) lengkap
16. Thermomenter Chart: Cara membuat indikator pengukur pencapaian
tujuan menggunakan grafik thermometer
17. Gantt Chart: Cara membuat Gantt Chart yang tidak ada pada
pengaturan default Excel
18. Pareto Chart: Cara memubat Pareto Chart.

BAB 5 – Pivot Tables


Ini dia fitur Analisis Data Excel yang paling populer “Pivot Table” yang
mampu mengambil data dari tabel sumber kemudian membuat ringkasan
spesifik yang bisa disesuaikan untuk berbagai tujuan.

Fitur ini akan menghemat waktu Anda secara signifikan. Terlebih lagi jika
Anda memiliki data dalam jumlah besar.

Pivot Table bisa Anda gunakan untuk membuat ringkasan data baik dalam
bentuk table maupun chart (grafik). Selain itu, untuk tujuan yang lebih
kompleks, Anda juga bisa membuat filter canggih dengan fitur Slicers,
menggunakan Rumus dalam Laporan Pivot dan lain sebagainya.
Selengkapnya, silahkan pelajari setiap SUB-BAB berikut:

1. Pivot Table: Cara Insert Pivot Table untuk membuat laporan.


2. Group Pivot Table: Mengelompokkan Data Pivot Table berdasarkan
Tanggal, Produk, Kategori, dll.
3. Pivot Table Multi-Level: Membuat Laporan Pivot Table Multi Rows, Multi
Columns, Multi Values, Multi Filters dll
4. Frequency Distribution: Membuat Distribusi Frekuensi (seperti histogram)
menggunakan Pivot Tabel.
5. Pivot Chart: Belajar cara membuat Pivot Chart kedalam Laporan Pivot
Tabel.
6. Slicers: Cara Menggunakan Slicers untuk Memfilter Data Pivot Table dan
Membuat Laporan yang Lebih menarik.
7. Update Pivot Table: Cara Update atau Mengubah Sumber Data Pivot Table
8. Calculated Field / Item: Mengubah metode kalkulasi values,
menggunakan gabungan rumus / fungsi (seperti IF dll) untuk perhitungan
laporan yang lebih kompleks.
9. GETPIVOTDATA: Cara menggunakan Fungsi GETPIVOTDATA untuk
mengambil data pivot table tanpa kesalahan.

BAB 6 – Analysis Toolpak


Jika Anda ingin analisis teknik dan statistik yang lebih kompleks, maka
gunakanlah Analysis Toolpak yang merupakan sebuah Add-in analisis data
tambahan yang menggunakan fungsi makro teknik / statistik populer.

Misalnya, Analisis Deskriptif, ANOVA, Regresi, t-test, Correlation dan lain


sebagainya. Analisis-analisis seperti ini juga bisa Anda lakukan
menggunakan Excel.

Penting! Saya juga menyusun panduan Analisis Data Statistik (Deskriptif,


Regresi dll) menggunakan SPSS dan E-Views. Analisis ini cukup sering
digunakan oleh Mahasiswa tingkat akhir. Selengkapnya silahkan
kunjungi Pusat Panduan Nyusun Skripsi

Jika Anda tidak ingin menggunakan Software SPSS atau E-Views untuk
Analisis Data Statistik, silahkan mulai pelajari dari SUB-BAB pertama
berikut:

1. Analysis ToolPak: Mengenal add-in Analysis Toolpak untuk analisis data


keuangan, statistik dan teknik.
2. Histogram: Cara membuat histogram menggunakan Analysis Toolpak
3. Descriptive Statistics: Cara analisis statistik deskriptif menggunakan
Analysis Toolpak
4. ANOVA: Cara analisis varians (one-way ANOVA) pada Excel
5. F-Test: Cara Uji F menggunakan Excel
6. t-Test: Cara uji t menggunakan Excel
7. Moving Average: Cara membuat grafik Moving Average menggunakan
Excel.
8. Exponential Smoothing: Cara membuat grafik Exponential Smoothing
Moving Average pada Excel
9. Correlation: Uji Corrrelation menggunakan Excel.
10. Regression: Cara uji Regresi Linier menggunakan Excel.

BAB 7 – What-If Analysis


Note:. BAB What-If Analysis membutuhkan keterampilan tingkat lanjut yang
lebih cocok digunakan dalam lingkup bisnis dengan level user setara
manager atau pengambil keputusan. Lebih baik abaikan fitur ini jika Anda
tidak membutuhkannya, dari pada membuat sakit kepala :D.

1. What-If Analysis: Contoh menguasai fitur What-If Analysis Excel lengkap.


(Different Scenarios, Scenario Summary, dan Goal Seek)
2. Data Table: Mengenal Data Table pada What-If Analysis (One Variable dan
Two Variable)
3. Goal Seek: Contoh Goal Seek lengkap.
4. Quadratic Equation: Contoh menggunakan What-If Analysis untuk
persamaan kuadrat dll.

BAB 8 – Solver
Solver juga sebuah Add-ind tambahan dalam Excel yang berguna untuk
menganalisa data dan menentukan nilai (hasil) yang optimal.

Mungkin sedikit sulit Saya menjelaskannya dalam paragraf ini. Ada baiknya
Anda mulai dari SUB-BAB pertama, kemudian dalami materi pada beberapa
contoh dari SUB-BAB 2, 3 dan seterusnya…

1. Solver: Cara menggunakan Solver pada Excel untuk menemukan solusi


optimal untuk semua jenis masalah keputusan.
2. Transportation Problem: Contoh penggunaan solver 1
3. Assignment Problem: Contoh penggunaan solver 2
4. Shortest Path Probelm: Contoh penggunaan Solver 3
5. Maximum Flow Problem: Contoh penggunaan Solver 4
6. Capital Investment: Contoh penggunaan Solver 5
7. Sensitivity Analysis: Cara membuat laporan sensitifitas pada Solver

© MJURNAL.COM | Jangan lupa menyertakan


sumber: https://mjurnal.com/panduan/analisis-data-excel/

Anda mungkin juga menyukai