Disusun oleh :
NIM : 2213016004
Dosen Pengampu :
Fakultas Farmasi
Universitas Mulawarman
2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala berkat
dan rahmat-Nyalah makalah yang berjudul “Pancasila Sebagai Nilai Keadilan Bangsa” ini
dapat terselesaikan tepat waktu.
Makalah berjudul “Pancasila Sebagai Nilai Keadilan Bangsa” ini di buat guna
memenuhi nilai tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila. Terima kasih saya ucapkan kepada
Ibu Dra. Hj. Marwiah J M.Pd selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah
membimbing saya dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dalam menyelesaikan tugas ini saya banyak mendapatkan ilmu pengetahuan baru
khususnya mengenai peran dan fungsi Pancasila dalam keadilan bangsa Indonesia. Saya
sebagai penulis makalah ini berharap semoga makalah yang telah saya susun ini dapat
memberikan banyak manfaat serta ilmu pengetahuan bagi pembacanya kelak.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya susun ini jauh dari kata sempurna, dan
memiliki banyak kekurangan yang membutuhkan perbaikan. Sehingga saya mengharapkan
masukan serta kritik membangun dari para pembaca makalah ini, guna menyempurnakan
makalah ini.
Penulis ………………….……
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................................................ 2
BAB II .................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 3
A. Definisi Keadilan ....................................................................................................................... 3
B. Makna Sila Kedua dan Kelima ................................................................................................ 5
1. Makna Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap ................................................................. 5
2. Makna Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia ................................................. 5
C. Nilai Nilai di dalam Sila ............................................................................................................ 9
1. Nilai Yang Terkandung pada Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap ............................. 9
2. Nilai Yang Terkandung pada Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia .............. 9
D. Pentingnya Sila Kedua dan Kelima ....................................................................................... 10
E. Hubungan Keadilan dan Hak Asasi Manusia ...................................................................... 11
F. Implementasi Pancasila Sebagai Keadilan Bangsa .............................................................. 12
BAB III................................................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................................................ 13
A. Kesimpulan .............................................................................................................................. 13
B. Saran ........................................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila merupakan dasar filsafat negara Republik Indonesia yang telah resmi
disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945. Pancasila selain sebagai dasar Negara, juga merupakan pandangan hidup
bangsa Indonesia. Sejarah telah mengungkapkan bahwa pancasila adalah jiwa dari
seluruh bangsa Indonesia yang terbentuk dalam proses yang sangat panjang.
Keadilan itu sendiri berasal dari kata adil, menurut Kamus Bahasa Indonesia
adil adalah tidak sewenang-wenang, tidak memihak, tidak berat sebelah. Dapat pula di
definisikan dengan suatu keputusan dan tindakan didasarkan atas norma-norma
objektif. Namun sebenarnya tidak ada definisi yang memuaskan tentang arti keadilan,
menurut Lord Denning, seorang hakim agung Inggris pernah mengatakan bahwa
“keadilan bukanlah sesuatu yang bisa dilihat, keadilan itu abadi dan tidak temporal.
Bagaimana seseorang mengetahui apa itu keadilan, padahal keadilan itu bukan hasil
penalaran tetapi produk nurani”.
Salah satu penegakan keadilan yang dapat dilakukan seseorang adalah dengan
melalui jalur hukum. Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk
tegaknya atau berfungsinya norma hukum secara nyata sebagai pedoman prilaku dalam
lalu lintas atau hubungan - hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Lembaga peradilan pidana merupakan tempat pada pencari keadilan untuk
memperjuangkan haknya.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di sampaikan, maka rumusan masalah
yang tercipta adalah sebagai berikut :
C. Tujuan
Dari rumusan masalah yang telah di sampaikan di atas, tujuan dan manfaat dari
malah ini adalah sebagai berikut;
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Keadilan
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan tindakan manusia. Kelayakan
yang di maksud disini adalah kelayakan sebagai titik tengah antara dua ekstrem yang
terlalu banyak dan terlalu sedikit.
Kata “keadilan” berasal dari kata “adl” yang berasal dari bahasa arab yang berarti
berada di tengah-tengah, jujur, lurus, dan tulus. Dalam adil terminologis berarti sikap
yang bebas dari diskriminasi, ketidak jujuran. Sedangkan menurut Kamus Bahasa
Indonesia adil adalah tidak sewenang-wenang, tidak memihak, tidak berat sebelah. Jadi
orang yang adil adalah orang sesuai dengan standar hukum baik hukum agama, hukum
positif (hukum negara), serta hukum sosial (hukum adat) berlaku.
Pengayoman dalam hal ini berarti rasa keadilan yang ada pada nurani manusia
Indonesia harus terpenuhi. Dalam pengertian yang demikian ini konsep keadilan
menurut pandangan bangsa Indonesia diartikan sebagai suatu kebajikan atau kebenaran.
Konsep keadilan ini tidak saja menjadi dasar hukum dari kehidupan bangsa, tetapi
sekaligus menjadi pedoman pelaksanaan dan tujuan yang akan dicapai dengan hukum.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi dasar yang memimpin cita-cita negara,
yang memberikan jiwa kepada usaha menyelenggarakan segala yang benar, adil dan
baik, sedangkan sila Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah kelanjutan perbuatan
dan pratik hidup dari dasar yang memimpin tadi. Dasar Kemanusiaan yang adil dan
beradab harus menyusul, secara berurutan dengan dasar yang pertama. Keadilan sosial
adalah langkah yang menentukan untuk mencapai Indonesia yang adil dan makmur.
3
Menurut Noah Webster dalam bukunya Munir Fuady, Justice merupakan bagian
dari sebuah nilai atau value, karena itu bersifat abstrak sehingga memiliki banyak arti
dan konotasi. Dalam hubungannya dengan konsep keadilan, kata justice antara lain
diartikan sebagai berikut :
Kata “justice” dalam beberapa hal berbeda dengan kata “equity”, tetapai dalam
banyak hal di antara ke duanya berarti sama, yaitu keadilan. Equity diartikan sebagai
berikut :
1. Keadilan (justice), tidak memihak (impartial), memberikan setiap orang haknya (his
due).
2. Segala sesuatu layak (fair), atau adil (equitable).
3. Prinsip umum tentang kelayakan (fairness) dan keadilan (justice) dalam hal hukum
yang berlaku dalam keadaan tidak pantas (inadequate).
Keadilan menurut hukum atau yang sering dimaksud dalah keadilan hukum
(legal justice) adalah keadilan yang telah dirumuskan oleh hukum dalam bentuk hak dan
kewajiban, dimana pelanggaran terhadap keadilan ini akan ditegaskkan lewat proses
hukum. Hal ini menunjukkan bahwa jika seseorang telah melanggar keadilan tersebut,
maka akan dikenakan hukuman lewat proses hukum (penghukuman atau retributif).
4
Indonesia agar hukum dapat mensejahterakan masyarakat dan kelangsungan dari hukum
itu sendiri dapat di pertanggungjawabkan di dalam suatu peraturan yang ada. Keadilan
hukum merupakan kaidah yang tidak dapat di ubah dan berlaku di mana saja dan kapan
saja. Menurut hukum alam keadilan harus dapat menjalankan keadilan yang dapat
memberikan manfaat serta menyelesaikan berbagai persoalan.
Kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung nilai suatu kesadaran sikap
moral dan tingkah laku manusia yang didasarkan pada potensi budi nurani manusia
dalam hubungan dengan norma-norma dan kebudayaan pada umumnya baik terhadap
diri sendiri, terhadap sesama manusia maupun terhadap lingkungannya.
Nilai kemanusiaan yang adil mengandung suatu makna bahwa hakikat manusia
sebagai makhluk yang berbudaya dan beradab harus berkodrat adil. Hal ini
mengandung suatu pengertian bahwa hakikat manusia harus adil dalam hubungan
dengan diri sendiri, adil terhadap manusia lain, adil terhadap masyarakat bangsa dan
negara, adil terhadap lingkungannya serta adil terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5
keseluruhan Pancasila. Namun nilai yang terkandung dalam Pancasila selain sila ke 5
juga memiliki keterkaitan dengan sila lainnya.
Makna inti yang dimiliki oleh sila ini adalah keadilan. Keadilan merupakan nilai
ideal yang selalu diperjuangkan oleh umat manusia. Sebagai nilai ideal, cita-cita
menggapai keadilan tidak pernah tuntas dicari, dan tidak pernah selesai dibahas.
Keadilan akan menjadi diskursus panjang dalam sejarah peradaban manusia. Dalam
sebuah negara hukum seperti Indonesia, upaya untuk mencapai keadilan tidak bisa
diabaikan.
Keadilan merupakan sesuatu yang sangat rumit karena memiliki berbagai teori
yang terkadang saling bertolak belakang. Kebanyakan orang percaya bahwa ketidak
adilan harus dilawan dan dihukum, banyak gerakan sosial dan politis diseluruh dunia
yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan
memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita
ketidak adilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya
adalah meletakan segala sesuatunya pada tempatnya.
Negara hukum tidak boleh apatis terhadap perjuangan dan setiap upaya untuk
menegakkan keadilan. Konsepsi tentang keadilan sangat penting agar sebuah negara
hukum menjadi pijakan semua pihak baik warga negara maupun pemimpin negara
sebagai kepastian dalam menyelesaikan berbagai persoalan hukum yang dihadapi.
a. Keadilan Distributif
6
distributif juga terkait pemberian, pembagian, penyaluran dan pertukaran. Secara
konseptual keadilan distributif berkaitan dengan distribusi keadaan dan barang yang
akan berpengaruh pada kesejahteraan individu (aspek fisik, psikologis, ekonomi
dan sosial). Keadilan distribusi adalah ketetapan atau kaidah yang menjadi pedoman
untuk membagi atau distribusi sumberdaya dan kesempatan.
Namun dari sisi lain, pendekatan tersebut dinilai terlalu menekankan pada
aspek ekonomi dibandingkan aspek sosial sehingga mengabaikan solidaritas
kelompok. Hal lainnya, prinsip proporsi tersebut dapat menimbulkan kesenjangan
dan kembali bertentangan dengan prinsip pemerataan. Oleh karena itu, untuk
menerapkan prinsip- prinsip tersebut harus didasarkan pada pertimbangan yang
7
hati-hati. Pertimbangan- pertimbangan tersebut setidaknya mencakup konteks dan
faktor-faktor individual dalam diri individu yang menilai keadilan distributif
tersebut, serta tujuan organisasi.
b. Keadilan Prosedural
1) Konsistensi
2) Minimalisasi bias
3) Informasi yang akurat
4) Dapat diperbaiki
5) Representatif
6) Etis
c. Keadilan Interaksional
d. Keadilan Restoratif
Pasca perkembangan orientasi pemidanaan yang mendudukkan korban
sebagai bagian penting dari tujuan pemidanaan. Perkembangan permikiran tentang
8
pemidanaan selanjutnya bergerak kearah orientasi baru dimana penyelesaian
perkara pidana merupakan suatu hal yang mengungtungkan bagi semua pihak pun
menjadi wacana yang paling mutakhir dipikirkan orang pada saat ini.
2. Nilai Yang Terkandung pada Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Nilai yang terkandung dalam sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
ialah nilai keadilan. Negara Indonesia didirikan dengan tujuan untuk memajukan
kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, baik lahir maupun batin. Negara Indonesia
adalah negara demokrasi yang mengakui dan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat
dengan mengutamakan prinsip permusyawaratan dalam lembaga perwakilan rakyat.
9
Negara wajib menjamin setiap warga negaranya untuk mendapatkan
pendidikan, pekerjaan, dan penghidupan yang layak, bermartabat, dan berkeadilan.
Segala pengambilan keputusan senantiasa dilandasi oleh nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, dan persatuan. Perwujudannya harus dalam semangat hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan untuk mewujudkan keadilan. Berikut adalah
butir butir nilai yang terdapat pada sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
yaitu :
Setiap sila Pancasila mengandung nilai-nilai yang menjadi dasar norma dan aturan
dalam kehidupan sehari-hari dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Banyak sekali nilai yang terkandung dalam sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab dan
Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
10
Banyak nilai yang harus kita terapkan pada kehidupan kita berdasarkan kedua sila
ini. Diantaranya yang harus kita terapkan, adalah mengakui dan memperlakukan manusia
sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan sila ke-
5 menegaskan bahwasanya keadilan sosial merupakan keadilan yang berlaku dalam
masyarakat di segala bidang kehidupan, baik materil maupun spiritual.
Manusia dan HAM adalah dua kata yang sulit untuk dipisahkan. Sejak kelahirannya
di bumii manusia lahir dengan membawa hak-hak kodrat yang melekat integral dalam
hidupnya. Kebebasan merupakan tuntutan manusia sebagai makhluk individu. Di sisi lain
manusia adalah makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri, dia selalu hidup di
tengah-tengah sosialitasnya, baik itu kelompok kecil masyarakat, suku, bangsa atau negara.
Hak dan kebebasan secara alamiah dimiliki setiap manusia.
Hak asasi manusia yang dianut Indonesia bersumber dari Pancasila sebagai filsafat
bangsa dan negara. Secara konseptual HAM yang terkandung dalam Pancasila
mengakomodasi aspek manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Pengakuan
tentang HAM secara prinsipial tercermin dalam sila kedua dan kelima.
Hak Asasi Manusia (HAM) dan keadilan merupakan dua termonologi yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Hal ini yang wajib dilaksanakan dan diberi penghormatan,
pelindungan, serta pemenuhannya oleh negara. HAM adalah bagian terpenting dari
keadilan, karena tanpa HAM maka keadilan sosial akan berjalan pincang. Pemenuhan hak
keadilan ini merupakan kunci untuk mewujudkan sila kedua Pancasila yaitu Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab dan sila kelima yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia.
11
F. Implementasi Pancasila Sebagai Keadilan Bangsa
Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara diupayakan agar tidak mengakibatkan perpecahan yang merugikan setiap orang
bahkan dapat merugikan Negara Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bangsa terdapat
nilai-nilai yang bisa diaktualisasikan dalam kehidupan sekitar. Tanpa nilai-nilai Pancasila
tersebut, masyarakat Indonesia tidak akan memiliki pandangan atau pedoman untuk
menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara di dalam negara yang memiliki budaya
beragam. Dalam hal ini implementasi yang dapat kita lihat adalah pada sila kedua dan
kelima.
Sila Kedua (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab) mengandung makna mengenai
penghormatan terhadap orang lain walaupun setiap masyarakat memiliki perbedaanyang
beragam. Pengimplementasian dari sila kedua ini adalah dengan cara: menanamkan dan
menerapkan rasa toleransi kepada orang lain, menghargai dan menghormati antar
masyarakat, selalu bersikap adil terhadap setiap orang tanpa membeda-bedakannya,
menghormati perbedaan antar masyarakat, menghormati harkat dan derajat manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, yang sama derajatnya, yang sama hak dan
kewajiban-kewajiban asasinya, menanamkan rasa nasionalisme dan komitmen pada
eksistensi bangsa, dan yang terakhir adalah terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata “keadilan” berasal dari kata “adl” yang berasal dari bahasa arab yang berarti
berada di tengah-tengah, jujur, lurus, dan tulus. Dalam adil terminologis berarti sikap yang
bebas dari diskriminasi, ketidak jujuran. Sedangkan menurut Kamus Bahasa Indonesia adil
adalah tidak sewenang-wenang, tidak memihak, tidak berat sebelah. Jadi orang yang adil
adalah orang sesuai dengan standar hukum baik hukum agama, hukum positif (hukum
negara), serta hukum sosial (hukum adat) berlaku.keadilan intinya adalah meletakan segala
sesuatunya pada tempatnya.
Kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung nilai suatu kesadaran sikap moral
dan tingkah laku manusia yang didasarkan pada potensi budi nurani manusia dalam
hubungan dengan norma-norma dan kebudayaan pada umumnya baik terhadap diri sendiri,
terhadap sesama manusia maupun terhadap lingkungannya. Makna yang terkandung dalam
sila kelima Pancasila merupakan gambaran terlengkap 5 dari makna keseluruhan Pancasila
yaitu keadilan.
Hak Asasi Manusia (HAM) dan keadilan merupakan dua termonologi yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Hal ini yang wajib dilaksanakan dan diberi penghormatan,
pelindungan, serta pemenuhannya oleh negara. HAM adalah bagian terpenting dari
keadilan, karena tanpa HAM maka keadilan sosial akan berjalan pincang. Pemenuhan hak
keadilan ini merupakan kunci untuk mewujudkan sila kedua Pancasila yaitu Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab dan sila kelima yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia.
Sila Kedua (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab) mengandung makna mengenai
penghormatan terhadap orang lain walaupun setiap masyarakat memiliki perbedaanyang
beragam. Pengimplementasian dari sila kedua ini adalah dengan cara: menanamkan dan
menerapkan rasa toleransi kepada orang lain, menghargai dan menghormati antar
masyarakat, selalu bersikap adil terhadap setiap orang tanpa membeda-bedakannya,
menghormati perbedaan antar masyarakat, menghormati harkat dan derajat manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, yang sama derajatnya, yang sama hak dan
kewajiban-kewajiban asasinya, menanamkan rasa nasionalisme dan komitmen pada
13
eksistensi bangsa, dan yang terakhir adalah terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
B. Saran
Melihat dari kentalnya esensi Pancasila sebagai pengaturan keadilan bangsa, sangat
penting bagi setiap bangsa Indonesia selalu menjunjung tinggi dan menerapkan kedua sila
tersebut kedalam kehidupan sehari hari kita. Dengan demikian, Indonesia akan mampu
menjadi negara dengan martabat tinggi dan bangsa yang memiliki nilai nilai kemanusiaan,
serta terpenuhinya semua hak dan kewajiban yang dimiliki seluruh warga negara.
Demikian makalah yang telah penulis susun, semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua. Dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, maka dari itu
penulis mengharapkan saran dan kritik guna perbaikan makalah selanjutnya, dan semoga
makalah ini bisa bermanfaat. Penulis menyadari bahwa makalah yang penulis buat masih
jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis membutuhkan kritik dan saran dari pembaca
agar makalah ini lebih sempurna.
14
DAFTAR PUSTAKA
Fuady, Munir Fuady, Dinamika Teori Hukum. (2007) Hlm. 90. Ibid, Hlm. 91.
U. Sholehudin, Hukum Dan Keadilan Masyarakat Prespektif Sosiologi Hukum.2011, Hlm. 44.
Amad Sudiro Dan Deni Bram, 2013, Hukum Dan Keadilan: Aspek Nasional & Internasonal,
Pt Raja Grafindo Persada, 164-173.
Ibnu Artadi, “Hukum: Antara Nilai-Nilai Kepastian, Kemanfaatan Dan Keadilan”, Hukum Dan
Dinamika Masyarakat, Oktober 2006, H 68.
Nasution, B.J. Kajian Filosofis Tentang Konsep Keadilan Dari Pemikiran Klasik Sampai
Pemikiran Modern. Yustisia Vol. 3 No.2 Mei - Agustus 2014
Keadilan Hak Asasi Manusia Dalam Aksi Kamisan Di Indonesia (Human Rights Justice In
Kamisan Action In Indonesia). Jurnal Ham Volume 13, Nomor 1, April 2022. 82-96
Wilujeng.S.R. Hak Asasi Manusia: Tinjauan Dari Aspek Historis Dan Yuridis
Haryanto.T. 2017 Implementasi Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Terhadap
Pemenuhan Hak Atas Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (Studi Kasus Di Smp Tumbuh
Yogyakarta)
Lestari. P Dkk. 2020. Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Sila Kelima Dalam
Pembelajaran. Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol. 7, No. 2, 120-144
15