Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI NILAI KEADILAN BANGSA

Disusun oleh :

Nama : Praja Septia Ningsih

NIM : 2213016004

Dosen Pengampu :

Dra. Hj. Marwiah J M. Pd

Fakultas Farmasi

Universitas Mulawarman

2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala berkat
dan rahmat-Nyalah makalah yang berjudul “Pancasila Sebagai Nilai Keadilan Bangsa” ini
dapat terselesaikan tepat waktu.

Makalah berjudul “Pancasila Sebagai Nilai Keadilan Bangsa” ini di buat guna
memenuhi nilai tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila. Terima kasih saya ucapkan kepada
Ibu Dra. Hj. Marwiah J M.Pd selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah
membimbing saya dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Dalam menyelesaikan tugas ini saya banyak mendapatkan ilmu pengetahuan baru
khususnya mengenai peran dan fungsi Pancasila dalam keadilan bangsa Indonesia. Saya
sebagai penulis makalah ini berharap semoga makalah yang telah saya susun ini dapat
memberikan banyak manfaat serta ilmu pengetahuan bagi pembacanya kelak.

Saya menyadari bahwa makalah yang saya susun ini jauh dari kata sempurna, dan
memiliki banyak kekurangan yang membutuhkan perbaikan. Sehingga saya mengharapkan
masukan serta kritik membangun dari para pembaca makalah ini, guna menyempurnakan
makalah ini.

Samarinda, 11 September 2022

Penulis ………………….……

Praja Septia Ningsih ….

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................................................ 2
BAB II .................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 3
A. Definisi Keadilan ....................................................................................................................... 3
B. Makna Sila Kedua dan Kelima ................................................................................................ 5
1. Makna Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap ................................................................. 5
2. Makna Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia ................................................. 5
C. Nilai Nilai di dalam Sila ............................................................................................................ 9
1. Nilai Yang Terkandung pada Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap ............................. 9
2. Nilai Yang Terkandung pada Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia .............. 9
D. Pentingnya Sila Kedua dan Kelima ....................................................................................... 10
E. Hubungan Keadilan dan Hak Asasi Manusia ...................................................................... 11
F. Implementasi Pancasila Sebagai Keadilan Bangsa .............................................................. 12
BAB III................................................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................................................ 13
A. Kesimpulan .............................................................................................................................. 13
B. Saran ........................................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila merupakan dasar filsafat negara Republik Indonesia yang telah resmi
disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945. Pancasila selain sebagai dasar Negara, juga merupakan pandangan hidup
bangsa Indonesia. Sejarah telah mengungkapkan bahwa pancasila adalah jiwa dari
seluruh bangsa Indonesia yang terbentuk dalam proses yang sangat panjang.

Pembelajaran mengenai Pancasila sangatlah penting mengingat Pancasila


mengandung jiwa leluhur, nilai nilai luhur dan serat akan ajaran moralitas. Seperti yang
kirta ketahui bersama, Pancasila berasal dari kata Panca yaitu lima dan Sila yang berarti
prinsip/dasar. Salah satu prinsip yang ada di Pancasila adalah kemanusiaan yang adil
dan beradab dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Keadilan itu sendiri berasal dari kata adil, menurut Kamus Bahasa Indonesia
adil adalah tidak sewenang-wenang, tidak memihak, tidak berat sebelah. Dapat pula di
definisikan dengan suatu keputusan dan tindakan didasarkan atas norma-norma
objektif. Namun sebenarnya tidak ada definisi yang memuaskan tentang arti keadilan,
menurut Lord Denning, seorang hakim agung Inggris pernah mengatakan bahwa
“keadilan bukanlah sesuatu yang bisa dilihat, keadilan itu abadi dan tidak temporal.
Bagaimana seseorang mengetahui apa itu keadilan, padahal keadilan itu bukan hasil
penalaran tetapi produk nurani”.

Salah satu penegakan keadilan yang dapat dilakukan seseorang adalah dengan
melalui jalur hukum. Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk
tegaknya atau berfungsinya norma hukum secara nyata sebagai pedoman prilaku dalam
lalu lintas atau hubungan - hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Lembaga peradilan pidana merupakan tempat pada pencari keadilan untuk
memperjuangkan haknya.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di sampaikan, maka rumusan masalah
yang tercipta adalah sebagai berikut :

1. Apa definisi atau makna dari keadilan?


2. Apakah makna sila kedua dan kelima?
3. Apa alasan pentingnya keberadaan sila tersebut?
4. Nilai – nilai apa saja yang terkandung dalam sila kedua dan ke lima?
5. Apa hubungan keadilan dengan hak asasi manusia?
6. Apa implementasi dari Pancasila sebagai keadilan bangsa?

C. Tujuan
Dari rumusan masalah yang telah di sampaikan di atas, tujuan dan manfaat dari
malah ini adalah sebagai berikut;

1. Mengetahui definisi dari keadilan.


2. Memahami makna sila kedua dan kelima.
3. Mengetahui alasan pentingnya keberadaan sila tersebut.
4. Dapat mengetahui nilai apa saja yang terkandung dalam sila kedua dan ke lima.
5. Memahami hubungan keadilan dengan hak asasi manusia.
6. Dapat mengimplementasikan Pancasila sebagai keadilan bangsa

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Definisi Keadilan
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan tindakan manusia. Kelayakan
yang di maksud disini adalah kelayakan sebagai titik tengah antara dua ekstrem yang
terlalu banyak dan terlalu sedikit.

Kata “keadilan” berasal dari kata “adl” yang berasal dari bahasa arab yang berarti
berada di tengah-tengah, jujur, lurus, dan tulus. Dalam adil terminologis berarti sikap
yang bebas dari diskriminasi, ketidak jujuran. Sedangkan menurut Kamus Bahasa
Indonesia adil adalah tidak sewenang-wenang, tidak memihak, tidak berat sebelah. Jadi
orang yang adil adalah orang sesuai dengan standar hukum baik hukum agama, hukum
positif (hukum negara), serta hukum sosial (hukum adat) berlaku.

Dalam kaitannya dengan pengaturan hukum menurut konsep keadilan Pancasila,


pengaturan tersebut dilakukan melalui pengaturan hukum yang sifatnya mengayomi
bangsa, yakni melindungi manusia secara pasif (negatif) dengan mencegah Tindakan
sewenang-wenang, dan secara aktif (positif) dengan menciptakan kondisi
kemasyarakatan yang manusiawi dan memungkinkan proses kemasyarakatan
berlangsung secara wajar, sehingga secara adil tiap manusia memperoleh kesempatan
yang luas untuk mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya secara utuh.

Pengayoman dalam hal ini berarti rasa keadilan yang ada pada nurani manusia
Indonesia harus terpenuhi. Dalam pengertian yang demikian ini konsep keadilan
menurut pandangan bangsa Indonesia diartikan sebagai suatu kebajikan atau kebenaran.
Konsep keadilan ini tidak saja menjadi dasar hukum dari kehidupan bangsa, tetapi
sekaligus menjadi pedoman pelaksanaan dan tujuan yang akan dicapai dengan hukum.

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi dasar yang memimpin cita-cita negara,
yang memberikan jiwa kepada usaha menyelenggarakan segala yang benar, adil dan
baik, sedangkan sila Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah kelanjutan perbuatan
dan pratik hidup dari dasar yang memimpin tadi. Dasar Kemanusiaan yang adil dan
beradab harus menyusul, secara berurutan dengan dasar yang pertama. Keadilan sosial
adalah langkah yang menentukan untuk mencapai Indonesia yang adil dan makmur.

3
Menurut Noah Webster dalam bukunya Munir Fuady, Justice merupakan bagian
dari sebuah nilai atau value, karena itu bersifat abstrak sehingga memiliki banyak arti
dan konotasi. Dalam hubungannya dengan konsep keadilan, kata justice antara lain
diartikan sebagai berikut :

1. Kualitas untuk menjadi pantas (righteous); jujur (honesty).


2. Tidak memihak (impartiality); representasi yang layak (fair) atas fakta-fakta.
3. Kulitas menjadi benar (correct, right)
4. Retribusi sebagai balas dendam (vindictive); hadiah (reward) atau hukuman
(punishment) sesuai prestasi atau kesalahan
5. Alasan yang logis (sound reason); kebenaran (rightfulness); validitas
6. Penggunaan kekuasan untuk mempertahankan apa yang benar (right), adil (just) atau
sesuai hukum (lawfull)

Kata “justice” dalam beberapa hal berbeda dengan kata “equity”, tetapai dalam
banyak hal di antara ke duanya berarti sama, yaitu keadilan. Equity diartikan sebagai
berikut :

1. Keadilan (justice), tidak memihak (impartial), memberikan setiap orang haknya (his
due).
2. Segala sesuatu layak (fair), atau adil (equitable).
3. Prinsip umum tentang kelayakan (fairness) dan keadilan (justice) dalam hal hukum
yang berlaku dalam keadaan tidak pantas (inadequate).

Keadilan menurut hukum atau yang sering dimaksud dalah keadilan hukum
(legal justice) adalah keadilan yang telah dirumuskan oleh hukum dalam bentuk hak dan
kewajiban, dimana pelanggaran terhadap keadilan ini akan ditegaskkan lewat proses
hukum. Hal ini menunjukkan bahwa jika seseorang telah melanggar keadilan tersebut,
maka akan dikenakan hukuman lewat proses hukum (penghukuman atau retributif).

Dalam hidup bermasyarakat, masyarakat harus dapat merasakan suatu keadilan


di dalam hidupnya karena keadilan merupakan hak dari setiap warga negara. Keadilan
seseorang harus dapat dijamin oleh negara. Di dalam suatu keadilan pada masa ini sudah
mulai di terapkan dalam hukum, politik, ekonomi dan tata kehidupan berbangsa dan
bernegara. Penerapan keadilan di dalam suatu penerapan suatu tatanan di dalam
kehidupan bermasyarakat. Aspek- aspek dalam kehidupan harus berlandaskan pada sila-
sila yang tercantum dalam Pancasila termasuk aspek keadilan dalam tatanan hukum di

4
Indonesia agar hukum dapat mensejahterakan masyarakat dan kelangsungan dari hukum
itu sendiri dapat di pertanggungjawabkan di dalam suatu peraturan yang ada. Keadilan
hukum merupakan kaidah yang tidak dapat di ubah dan berlaku di mana saja dan kapan
saja. Menurut hukum alam keadilan harus dapat menjalankan keadilan yang dapat
memberikan manfaat serta menyelesaikan berbagai persoalan.

B. Makna Sila Kedua dan Kelima


1. Makna Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap
Sebagai suatu dasar filsafat negara, sila-sila Pancasila pada hakikatnya
merupakan suatu kesatuan. Meskipun dalam setiap sila terkandung nilai-nilai yang
memiliki perbedaan antara satu sama lainnya, namun pada akhirnya semuanya
merupakan suatu kesatuan yang sistematis.

Kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung nilai suatu kesadaran sikap
moral dan tingkah laku manusia yang didasarkan pada potensi budi nurani manusia
dalam hubungan dengan norma-norma dan kebudayaan pada umumnya baik terhadap
diri sendiri, terhadap sesama manusia maupun terhadap lingkungannya.

Dalam kehidupan kenegaraan harus senantiasa dilandasi oleh moral


kemanusiaan antara lain dalam kehidupan pemerintahan negara, politik, ekonomi,
hukum, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan serta dalam kehidupan keagamaan.
Oleh karena itu, dalam kehidupan bersama dalam negara harus dijiwai oleh moral
kemanusiaan untuk saling menghargai sekalipun terdapat suatu perbedaan karena hal
itu merupakan suatu bawaan kodrat manusia untuk saling menjaga keharmonisan dalam
kehidupan bersama.

Nilai kemanusiaan yang adil mengandung suatu makna bahwa hakikat manusia
sebagai makhluk yang berbudaya dan beradab harus berkodrat adil. Hal ini
mengandung suatu pengertian bahwa hakikat manusia harus adil dalam hubungan
dengan diri sendiri, adil terhadap manusia lain, adil terhadap masyarakat bangsa dan
negara, adil terhadap lingkungannya serta adil terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Makna Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Sila ke lima Pancasila yang berbunyi Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia. Sila ini didasari oleh sila ke 1,2,3,4. Dengan demikian makna yang
terkandung dalam sila kelima Pancasila merupakan gambaran terlengkap 5 dari makna

5
keseluruhan Pancasila. Namun nilai yang terkandung dalam Pancasila selain sila ke 5
juga memiliki keterkaitan dengan sila lainnya.

Dalam kehidupan sehari- hari, pengamalan sila kelima Pancasila terkadang


tidak sesuai dengan makna yang terkandung dalam sila tersebut. Hal ini akan berakibat
pada berubahnya sikap masyarat Indonesia. Jika masyarakat Indonesia bersikap tidak
sesuai nilai dan norma Pancasila, maka bisa dikatakan bangsa tersebut kehilangan jati
diri bangsa.

Makna inti yang dimiliki oleh sila ini adalah keadilan. Keadilan merupakan nilai
ideal yang selalu diperjuangkan oleh umat manusia. Sebagai nilai ideal, cita-cita
menggapai keadilan tidak pernah tuntas dicari, dan tidak pernah selesai dibahas.
Keadilan akan menjadi diskursus panjang dalam sejarah peradaban manusia. Dalam
sebuah negara hukum seperti Indonesia, upaya untuk mencapai keadilan tidak bisa
diabaikan.

Keadilan merupakan sesuatu yang sangat rumit karena memiliki berbagai teori
yang terkadang saling bertolak belakang. Kebanyakan orang percaya bahwa ketidak
adilan harus dilawan dan dihukum, banyak gerakan sosial dan politis diseluruh dunia
yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan
memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita
ketidak adilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya
adalah meletakan segala sesuatunya pada tempatnya.

Negara hukum tidak boleh apatis terhadap perjuangan dan setiap upaya untuk
menegakkan keadilan. Konsepsi tentang keadilan sangat penting agar sebuah negara
hukum menjadi pijakan semua pihak baik warga negara maupun pemimpin negara
sebagai kepastian dalam menyelesaikan berbagai persoalan hukum yang dihadapi.

Konsekuensinya nilai-nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan


bersama adalah meliputi:

a. Keadilan Distributif

Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal


yang sama diperlukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlukan tidak
sama. Keadilan distributif dalam ruang lingkup psikologi diartikan segala bentuk
distribusi di antara anggota kelompok dan pertukaran antar pasangan. Keadilan

6
distributif juga terkait pemberian, pembagian, penyaluran dan pertukaran. Secara
konseptual keadilan distributif berkaitan dengan distribusi keadaan dan barang yang
akan berpengaruh pada kesejahteraan individu (aspek fisik, psikologis, ekonomi
dan sosial). Keadilan distribusi adalah ketetapan atau kaidah yang menjadi pedoman
untuk membagi atau distribusi sumberdaya dan kesempatan.

Tujuan distribusi disini adalah kesejahteraan seseorang yang menerima


pembagian. Menurut Deutsch keadilan atau ketidakadilan distributif dapat dilihat
pada tiga tingkatan, yaitu nilai-nilai, peraturan, dan implementasi peraturan. Nilai-
nilai keadilan distributif sangat bervariasi. Setiap nilai mempunyai tujuan dan
kesesuaian dengan kondisi tertentu. Beberapa nilai yang telah teridentifikasi
berkaitan dengan cara-cara distribusi akan diuraikan dibawah ini.

1) Distribusi secara proporsional


2) Distribusi merata
3) Distribusi berdasarkan kebutuhan
4) Distribusi berdasarkan permintaan dan penawaran di pasar
5) Distribusi yang mengutamakan dan menguntungkan orang lain
6) Distribusi atas kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi.

Dalam kajian keadilan distributif, beberapa prinsip-prinsip di dalamnya


tidak selaras satu prinsip dengan prinsip lainnya. Sebagai contoh, prinsip proporsi
tidak sejalan dengan prinsip pemerataan. Prinsip proporsi didorong oleh semangat
kepentingan pribadi, sedangkan prinsip pemerataan didorong oleh semangat pro-
sosial. Secara lebih spesifik, permasalahannya adalah bahwa prinsip tersebut juga
tidak selaras dengan situasi ataupun tujuan yang ingin dicapai organisasi. Sebagai
contoh, prinsip proporsi cocok untuk situasi kompetitif yang mendorong
produktifitas, karena prinsip tersebut dapat menumbuhkan motivasi pada individu
untuk memberikan kontribusi yang besar dengan mengharapkan mendapatkan
imbalan yang besar.

Namun dari sisi lain, pendekatan tersebut dinilai terlalu menekankan pada
aspek ekonomi dibandingkan aspek sosial sehingga mengabaikan solidaritas
kelompok. Hal lainnya, prinsip proporsi tersebut dapat menimbulkan kesenjangan
dan kembali bertentangan dengan prinsip pemerataan. Oleh karena itu, untuk
menerapkan prinsip- prinsip tersebut harus didasarkan pada pertimbangan yang

7
hati-hati. Pertimbangan- pertimbangan tersebut setidaknya mencakup konteks dan
faktor-faktor individual dalam diri individu yang menilai keadilan distributif
tersebut, serta tujuan organisasi.

b. Keadilan Prosedural

Keadilan prosedural adalah mekanisme untuk menentukan suatu ketetapan.


Keadilan prosedural diartikan sebagai mekanisme penentuan keadilan berdasarkan
proses atau bentuk-bentuk prosedur. Terdapat enam aturan pokok dalam keadilan
prosedural, yaitu :

1) Konsistensi
2) Minimalisasi bias
3) Informasi yang akurat
4) Dapat diperbaiki
5) Representatif
6) Etis

Pada saat perkembangan dinamis teori keadilan distributif, muncul


pemikiran tentang penilaian keadilan prosedural sebagai komplemen yang dinilai
tidak dapat terpisahkan dari penilaian keadilan distributif. Konsep keadilan
prosedural menjelaskan bahwa individu tidak hanya melakukan evaluasi terhadap
alokasi atau distribusi outcomes, namun juga mengevaluasi terhadap keadilan
prosedur untuk menentukan alokasi tersebut.

c. Keadilan Interaksional

Keadilan interaksional diasumsikan bahwa manusia sebagai anggota


kelompok masyarakat sangat memperhatikan tanda-tanda atau simbol- simbol yang
mencerminkan posisi mereka dalam kelompok. Oleh karenanya, manusia berusaha
memahami, mengupayakan dan memelihara hubungan sosial. Salah satu argument
penting keadilan interkasional adalah adanya anggapan bahwa aspek penting dari
keadilan ketika orang berhubungan dengan pemegang kekuasaan ialah rasa hormat
dan menghargai sebagai cerminan dari sensitivitas sosial kepada penguasa.

d. Keadilan Restoratif
Pasca perkembangan orientasi pemidanaan yang mendudukkan korban
sebagai bagian penting dari tujuan pemidanaan. Perkembangan permikiran tentang

8
pemidanaan selanjutnya bergerak kearah orientasi baru dimana penyelesaian
perkara pidana merupakan suatu hal yang mengungtungkan bagi semua pihak pun
menjadi wacana yang paling mutakhir dipikirkan orang pada saat ini.

Ciri yang menonjol dari keadilan restoratif, adalah kejahatan ditempatkan


sebagai gejala yang menjadi bagian tindakan sosial dan bukan pelanggaran hukum
pidana. Kejahatan dipandang sebagai tindakan yang merugikan orang dan merusak
hubungan sosial.

C. Nilai Nilai di dalam Sila


1. Nilai Yang Terkandung pada Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap
Menurut perumusan Dewan Perancang Nasional, perikemanusiaan adalah daya
serta karya budi dan hati nurani manusia untuk membangun dan membentuk kesatuan
diantara manusia sesamanya, tidak terbatas pada manusia-sesamanya yang terdekat
saja, melainkan juga seluruh umat manusia. Sedangkan menurut Bung Karno istilah
perikemanusiaan adalah hasil dari pertumbuhan rohani, kebudayaan, hasil pertumbuhan
dari alam tingkat rena ke taraf yang lebih tinggi. Berikut adalah butir butir nlai yang
terkandungdi dalam sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap yaitu :

a. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara


sesama manusia.
b. Saling mencintai sesama manusia.
c. 3.Mengembangkan sikap tenggang rasa.
d. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
e. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
f. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
g. Berani membela kebenaran dan keadilan.
h. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena
itu kembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

2. Nilai Yang Terkandung pada Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Nilai yang terkandung dalam sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
ialah nilai keadilan. Negara Indonesia didirikan dengan tujuan untuk memajukan
kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, baik lahir maupun batin. Negara Indonesia
adalah negara demokrasi yang mengakui dan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat
dengan mengutamakan prinsip permusyawaratan dalam lembaga perwakilan rakyat.

9
Negara wajib menjamin setiap warga negaranya untuk mendapatkan
pendidikan, pekerjaan, dan penghidupan yang layak, bermartabat, dan berkeadilan.
Segala pengambilan keputusan senantiasa dilandasi oleh nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, dan persatuan. Perwujudannya harus dalam semangat hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan untuk mewujudkan keadilan. Berikut adalah
butir butir nilai yang terdapat pada sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
yaitu :

a. Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana


kekeluargaan dan gotong-royong.
b. Bersikap adil.
c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
d. Menghormati hak-hak orang lain.
e. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
f. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
g. Tidak bersifat boros.
h. Tidak bergaya hidup mewah.
i. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
j. Suka bekerja keras.
k. Menghargai hasil karya orang lain.
l. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan
sosial.

D. Pentingnya Sila Kedua dan Kelima


Pancasila adalah pandangan hidup bangsa Indonesia sehingga dijadikan pedoman
hidup bangsa Indonesia dalam mencapai kesejahteraan lahir dan batin dalam masyarakat
yang heterogen (beraneka ragam). Pancasila kemudian menjadi jiwa dan kepribadian
bangsa Indonesia, Pancasila lahir bersama dengan lahirnya bangsa Indonesia dan
merupakan ciri khas bangsa Indonesia dalam sikap mental maupun tingkah lakunya
sehingga dapat membedakan dengan bangsa lain.

Setiap sila Pancasila mengandung nilai-nilai yang menjadi dasar norma dan aturan
dalam kehidupan sehari-hari dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Banyak sekali nilai yang terkandung dalam sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab dan
Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

10
Banyak nilai yang harus kita terapkan pada kehidupan kita berdasarkan kedua sila
ini. Diantaranya yang harus kita terapkan, adalah mengakui dan memperlakukan manusia
sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan sila ke-
5 menegaskan bahwasanya keadilan sosial merupakan keadilan yang berlaku dalam
masyarakat di segala bidang kehidupan, baik materil maupun spiritual.

E. Hubungan Keadilan dan Hak Asasi Manusia


HAM atau hak asasi manusia pada dasarnya berarti hak-hak dasar yang pasti
dimiliki oleh setiap manusia yang telah lahir dan hidup di bumi ini sebagai ciptaan Tuhan
Sang Pencipta. Hal itu sudah dijelaskan dalam kitab suci dalam semua agama bahwasanya
semua manusia yang hidup di dunia ini memiliki derajat atau tingkatan yang sama. Maka
dari itu, dalam Undang-Undang Dasar Pasal 28 D ayat (1) menyatakan bahwa “Setiap orang
berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di hadapan hukum“.

Manusia dan HAM adalah dua kata yang sulit untuk dipisahkan. Sejak kelahirannya
di bumii manusia lahir dengan membawa hak-hak kodrat yang melekat integral dalam
hidupnya. Kebebasan merupakan tuntutan manusia sebagai makhluk individu. Di sisi lain
manusia adalah makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri, dia selalu hidup di
tengah-tengah sosialitasnya, baik itu kelompok kecil masyarakat, suku, bangsa atau negara.
Hak dan kebebasan secara alamiah dimiliki setiap manusia.

Hak asasi manusia yang dianut Indonesia bersumber dari Pancasila sebagai filsafat
bangsa dan negara. Secara konseptual HAM yang terkandung dalam Pancasila
mengakomodasi aspek manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Pengakuan
tentang HAM secara prinsipial tercermin dalam sila kedua dan kelima.

Hak Asasi Manusia (HAM) dan keadilan merupakan dua termonologi yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Hal ini yang wajib dilaksanakan dan diberi penghormatan,
pelindungan, serta pemenuhannya oleh negara. HAM adalah bagian terpenting dari
keadilan, karena tanpa HAM maka keadilan sosial akan berjalan pincang. Pemenuhan hak
keadilan ini merupakan kunci untuk mewujudkan sila kedua Pancasila yaitu Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab dan sila kelima yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia.

11
F. Implementasi Pancasila Sebagai Keadilan Bangsa
Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara diupayakan agar tidak mengakibatkan perpecahan yang merugikan setiap orang
bahkan dapat merugikan Negara Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bangsa terdapat
nilai-nilai yang bisa diaktualisasikan dalam kehidupan sekitar. Tanpa nilai-nilai Pancasila
tersebut, masyarakat Indonesia tidak akan memiliki pandangan atau pedoman untuk
menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara di dalam negara yang memiliki budaya
beragam. Dalam hal ini implementasi yang dapat kita lihat adalah pada sila kedua dan
kelima.

Sila Kedua (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab) mengandung makna mengenai
penghormatan terhadap orang lain walaupun setiap masyarakat memiliki perbedaanyang
beragam. Pengimplementasian dari sila kedua ini adalah dengan cara: menanamkan dan
menerapkan rasa toleransi kepada orang lain, menghargai dan menghormati antar
masyarakat, selalu bersikap adil terhadap setiap orang tanpa membeda-bedakannya,
menghormati perbedaan antar masyarakat, menghormati harkat dan derajat manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, yang sama derajatnya, yang sama hak dan
kewajiban-kewajiban asasinya, menanamkan rasa nasionalisme dan komitmen pada
eksistensi bangsa, dan yang terakhir adalah terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.

Sila Kelima (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia). Masyarakat


Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa manusia memiliki hak dan kewajiban yang sama
di mata hukum. Untuk menciptakan keadilan sosial untuk seluruh rakyat Indonesia maka
dalam hal ini perlu adanya kesadaran dan perkembangan sikap dan suasana kekeluargaan
dan gotong royong untuk segenap masyarakat Indonesia. Untuk itu, perlu adanya kesadaran
sikap yang adil antar sesama dan menjaga antara hak dan kewajiban serta menghormati
harkat dan martabat orang lain. Implementasi Sila Kelima Pancasila : menanamkan sikap
tolong menolong sehingga dapat terwujud kehidupan yang rukun dan damai. kerja keras
juga diperlukan dalam implementasi sila kelima ini untuk mencapai kesejahteraan bersama.

12
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata “keadilan” berasal dari kata “adl” yang berasal dari bahasa arab yang berarti
berada di tengah-tengah, jujur, lurus, dan tulus. Dalam adil terminologis berarti sikap yang
bebas dari diskriminasi, ketidak jujuran. Sedangkan menurut Kamus Bahasa Indonesia adil
adalah tidak sewenang-wenang, tidak memihak, tidak berat sebelah. Jadi orang yang adil
adalah orang sesuai dengan standar hukum baik hukum agama, hukum positif (hukum
negara), serta hukum sosial (hukum adat) berlaku.keadilan intinya adalah meletakan segala
sesuatunya pada tempatnya.

Kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung nilai suatu kesadaran sikap moral
dan tingkah laku manusia yang didasarkan pada potensi budi nurani manusia dalam
hubungan dengan norma-norma dan kebudayaan pada umumnya baik terhadap diri sendiri,
terhadap sesama manusia maupun terhadap lingkungannya. Makna yang terkandung dalam
sila kelima Pancasila merupakan gambaran terlengkap 5 dari makna keseluruhan Pancasila
yaitu keadilan.

Hak Asasi Manusia (HAM) dan keadilan merupakan dua termonologi yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Hal ini yang wajib dilaksanakan dan diberi penghormatan,
pelindungan, serta pemenuhannya oleh negara. HAM adalah bagian terpenting dari
keadilan, karena tanpa HAM maka keadilan sosial akan berjalan pincang. Pemenuhan hak
keadilan ini merupakan kunci untuk mewujudkan sila kedua Pancasila yaitu Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab dan sila kelima yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia.

Sila Kedua (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab) mengandung makna mengenai
penghormatan terhadap orang lain walaupun setiap masyarakat memiliki perbedaanyang
beragam. Pengimplementasian dari sila kedua ini adalah dengan cara: menanamkan dan
menerapkan rasa toleransi kepada orang lain, menghargai dan menghormati antar
masyarakat, selalu bersikap adil terhadap setiap orang tanpa membeda-bedakannya,
menghormati perbedaan antar masyarakat, menghormati harkat dan derajat manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, yang sama derajatnya, yang sama hak dan
kewajiban-kewajiban asasinya, menanamkan rasa nasionalisme dan komitmen pada

13
eksistensi bangsa, dan yang terakhir adalah terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.

Sila Kelima (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia). Masyarakat


Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa manusia memiliki hak dan kewajiban yang sama
di mata hukum. Untuk menciptakan keadilan sosial untuk seluruh rakyat Indonesia maka
dalam hal ini perlu adanya kesadaran dan perkembangan sikap dan suasana kekeluargaan
dan gotong royong untuk segenap masyarakat Indonesia. Untuk itu, perlu adanya kesadaran
sikap yang adil antar sesama dan menjaga antara hak dan kewajiban serta menghormati
harkat dan martabat orang lain. Implementasi Sila Kelima Pancasila : menanamkan sikap
tolong menolong sehingga dapat terwujud kehidupan yang rukun dan damai. kerja keras
juga diperlukan dalam implementasi sila kelima ini untuk mencapai kesejahteraan bersama.

B. Saran
Melihat dari kentalnya esensi Pancasila sebagai pengaturan keadilan bangsa, sangat
penting bagi setiap bangsa Indonesia selalu menjunjung tinggi dan menerapkan kedua sila
tersebut kedalam kehidupan sehari hari kita. Dengan demikian, Indonesia akan mampu
menjadi negara dengan martabat tinggi dan bangsa yang memiliki nilai nilai kemanusiaan,
serta terpenuhinya semua hak dan kewajiban yang dimiliki seluruh warga negara.

Demikian makalah yang telah penulis susun, semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua. Dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, maka dari itu
penulis mengharapkan saran dan kritik guna perbaikan makalah selanjutnya, dan semoga
makalah ini bisa bermanfaat. Penulis menyadari bahwa makalah yang penulis buat masih
jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis membutuhkan kritik dan saran dari pembaca
agar makalah ini lebih sempurna.

14
DAFTAR PUSTAKA

Fuady, Munir Fuady, Dinamika Teori Hukum. (2007) Hlm. 90. Ibid, Hlm. 91.

U. Sholehudin, Hukum Dan Keadilan Masyarakat Prespektif Sosiologi Hukum.2011, Hlm. 44.

Amad Sudiro Dan Deni Bram, 2013, Hukum Dan Keadilan: Aspek Nasional & Internasonal,
Pt Raja Grafindo Persada, 164-173.

Ibnu Artadi, “Hukum: Antara Nilai-Nilai Kepastian, Kemanfaatan Dan Keadilan”, Hukum Dan
Dinamika Masyarakat, Oktober 2006, H 68.

Faturochman, Keadilan Perspektif Psikologi. 2002, 9.

Zulfa, E.A. 2011. Pergeseran Paradigma Pemidanaan. 48-49.

Suhardi,Y. 2009. Fenomena Mengabaikan Keadilan Dalam Penegakan Hukum. Mimbar


Hukum Volume 21, Nomor 2, Juni 2009, Halaman 203 – 408

Nasution, B.J. Kajian Filosofis Tentang Konsep Keadilan Dari Pemikiran Klasik Sampai
Pemikiran Modern. Yustisia Vol. 3 No.2 Mei - Agustus 2014

Keadilan Hak Asasi Manusia Dalam Aksi Kamisan Di Indonesia (Human Rights Justice In
Kamisan Action In Indonesia). Jurnal Ham Volume 13, Nomor 1, April 2022. 82-96

Wilujeng.S.R. Hak Asasi Manusia: Tinjauan Dari Aspek Historis Dan Yuridis

Haryanto.T. 2017 Implementasi Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Terhadap
Pemenuhan Hak Atas Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (Studi Kasus Di Smp Tumbuh
Yogyakarta)

Lestari. P Dkk. 2020. Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Sila Kelima Dalam
Pembelajaran. Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol. 7, No. 2, 120-144

15

Anda mungkin juga menyukai