NILAI KEADILAN
Dosen Pengampu:
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, tak
pilih kasih tak pandang sayang, dan yang kasih sayang-Nya tiada terbilang, karena
atas rahmat dan karunia-Nya jugalah sehingga penyusunan makalah ini dapat
diselesaikan. Sholawat serta salam tidak henti-hentinya kita haturkan atas junjungan
kita nabi besar Muhammad SAW, semoga di akhirat kelak kita dianugerahi
shafaat nya.
Makalah dengan judul “Nilai Keadilan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu”
ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Pancasila. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penyusun ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar besarnya kepada pihak
- pihak berikut ini:
1. Ibu Shinta Arini Ayu S. Kep , , M. Kes selaku dosen koordinator sekaligus
pengajar.
2. Orang Tua Yang Telah Memberikan Doa Dan Dukungan, Pinansial
Selama Pembuatan Makalah.
Kami menyadari bahwa karya tulis yang kami susun masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun untuk meningkatkan mutu penyusun makalah di masa yang akan datang.
Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua pihak.
Akhir kata, semoga segala daya dan upaya bimbingan dan pengorbanan yang
telah diberikan oleh semua pihak yang bersangkutan akan mendapatkan balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang Masa Esa.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
• Mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam sila kelima Pancasila tolak
ukur pengembangan ilmu
• Menyadari peranan sila kelima Pancasila dalam artian Pancasila sebagai
peningkat standar keilmuan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Keadilan
Berikut ini beberapa pengertian keadilan menurut para filsof dan para ahli
hukum:
Pancasila berarti Lima Prinsip atau Lima Asas atau Lima Dasar atau Lima
Sila. Lima Sila tersebut adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab. Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia. Kata Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta. Panca
berarti lima dan Sila berarti prinsip atau asas. Pancasila berarti Lima Prinsip atau
Lima Asas atau Lima Dasar atau Lima Sila. Lima Sila tersebut adalah:
Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Masing- masing sila mengandung nilai-nilai yang menjadi pedoman bagi bangsa
Indonesia untuk mengamalkan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Ada 36 butir pengamalan Pancasila seperti yang tertuang dalam P4
(Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) pada TAP MPR No.
II/MPR/1978. Menurut TAP MPR No. II/MPR/1978, Pancasila disebut
EKAPRASETIA PANCAKARSA. Ekaprasetia Pancakarsa berasal dari bahasa
Sansekerta yang artinya "TEKAD TUNGGAL UNTUK MELAKSANAKAN
LIMA KEHENDAK". Sungguh indah bahasa tersebut. Namun kemudian
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetia
Pancakarsa) dalam TAP MPR No. II/MPR/1978 dinyatakan tidak berlaku lagi
setelah dikeluarkannya TAP MPR No. XVIII/MPR/1998. Dalam TAP MPR No.
XVIII/MPR/1998 ini terdapat 45 butir pengamalan Pancasila.
Anak terlantar, dan anak yang bertempat tinggal di daerah terpencil, tinggal
wacana semata. Pendidikan adalah barang mahal. Biaya keperluan pendidikan
yang semakin hari semakin tinggi mengakibatkan rakyat golongan menengah
ke bawah tidak mampu menjangkaunya. Data pendidikan tahun 2010
menyebutkan 1,3 juta anak usia 7-15 tahun terancam putus sekolah. Bahkan,
laporan Departeman Pendidikan dan Kebudayaan menunjukan bahwa setiap
menit ada empat anak yang putus sekolah. Apabila bangsa Indonesia benar-
benar mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, tentunya
degradasi moral masyarakat dalam pelaksanaan peningkatan taraf pendidikan
dapat diminimalisir. Terlebih lagi, penjarahan kualitas pendidikan oleh para
kapitalis global dapat diberantas mungkin.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Teori tanpa aplikasi pada hakikatnya merupakan suatu hal yang tidak patut
dipelajari. Oleh sebab itu, penerapan aplikatif Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari adalah hal penting mengingat Pancasila sebagai paradigma
pembangunan ilmu itu sendiri. "Keadilan Sosial" merupakan suatu
masyarakat atau sifat suatu masyarakat yang adil dan makmur, berbahagia
untuk semua orang, penempatan sesuai dengan proporsionalitas, dan tidak
ada pencederaan terhadap Pancasila.
B. SARAN
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah Pancasila
ini, masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami
harapkan sebagai tolak ukur motivasi dalam pembuatan makalah yang lebih
baik lagi dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA