Iqbal bukan berasal dari sekolah yang sama dengannya. Berkat informasi
dari sahabatnya, Amanda, Acha berhasil mengetahui sekolah Iqbal, yaitu SMA
Arwana.
Ini menjadi kesempatan bagus bagi Acha untuk lebih dekat dengan Iqbal,
karena keduanya harus mengikuti bimbingan bersama selama tiga bulan
menjelang kompetisi.
Namun, Acha merupakan sosok yang tidak kenal lelah dan terus mencoba
mendekati Iqbal dengan berbagai cara. Mulai dari mendekatkan diri dengan
sahabat Iqbal hingga memberi Iqbal sekotak kue keju.
Sayangnya, berbagai usaha Acha justru membuat Iqbal kesal dan
menyebutnya sebagai perempuan murahan.
Analisis Unsur
1) Tokoh
Acha
Iqbal
Amanda
Ruang
Glen
Juna
2) Alur
Alur yang digunakan dalam cerita novel Mariposa yaitu alur
maju. Penulis tidak menceritakan kehidupan di masa lampau.
3) Latar
Latar tempat
Sebagian besar cerita novel Mariposa, ceritanya berlatar
tempat di sekolah dan di kantin.
Latar waktu
Latar waktu novel Mariposa yaitu pagi hari, siang hari,
dan sore hari.
Latar suasana
Lucu, haru, tegang, dan baper
4) Tema
Tema dalam novel Mariposa karya Luluk HF yaitu perjuangan
cinta, atau kisah cinta bertepuk sebelah tangan. Diceritakan dalam
novel, perjuangan tokoh Acha untuk mendapatkan cinta Iqbal.
Tetapi, cintanya tidak pernah terbalas. Kutipan dalam novel:
Acha mengibaskan-ngibaskan tangan, tubuhnya mendadak terasa
panas.
“Acha nggak akan nyerah!”
“Sampai Nobita juara mate-matika se-kecamatan, Acha nggak bakal
menyerah ngejar Iqbal!” (Mariposa, hlm 19).
5) Amanat
Amanat dalam novel Mariposa yaitu sebaiknya tidak
memaksakan perasaan orang lain. Perjuangan apa yang bisa kamu
lakukan, tetapi janganlah kamu mengorbankan harga diri kamu.
Kritik Sastra Novel Mariposa
Kelebihan
Kelebihan dari struktur yang dibangun dalam novel Mariposa karya
Luluk HF ialah menggunakan bahasa yang tidak berat dengan gaya
sederhana. Genrenya juga ringan dan enak dibaca, novel yang cukup panjang
ini menjadi terasa singkat di baca karena di sela-sela cerita muncul dialog-
dialog lucu dan cukup menggelitik, novel romantis yang berbalut komedi ini
cocok dibaca oleh remaja jaman sekarang, karena dikalangan remaja cerita-
cerita seperti ini cukup disukai. Seperti pada dialog:
"Cireng Mbak Wati naik harga?" tebak Rian (Mariposa, halaman 15)
"Kalau ketemu Naruto di jalan nggak usah takut. Bilang aja lo temannya
Glen!" sahut Glen tak kalah keras (Mariposa, halaman 18).
Dengan jalan cerita yang seperti itu cerita sangat mudah dipahami dan
menimbulkan kelemahan yaitu cerita tersebut menjadi tidak menarik dan
sangat datar. Ketidak menarikan tersebut menimbulkan rasa bosan ketika
sudah membaca hingga pertengahan cerita karena tidak ada sebuah teka teki
yang disembunyikan. Cerita yang dibangun terkesan mengalir begitu saja, hal
tersebut juga didukung penggunaan bahasa standar sesuai dengan kehidupan
sehari-hari.
Kemudian dari segi karakter tokoh, Acha bukanlah contoh tokoh yang
baik untuk kalangan remaja. Karakter tokoh Acha di dalam novel terkesan
lebay dan pikirannya hanya terfokus pada Iqbal. Seolah dunianya hanya
berpusat pada Iqbal.
Karakter Amanda, sahabat Acha, pun tidak bisa masuk di nalar saya.
Selain plin-plan, Amanda rela berpacaran dengan laki-laki yang sama sekali
tidak dicintainya hanya untuk menyindir si Iqbal yang tidak peka. Tentu saja,
para pembaca akan berpikir bahwa itu buang-buang waktu. Seperti pada
dialog: “Karena gue single dan nggak punya pacar. Ayo pacaran.” (Mariposa,
halaman 122).