Dalam kegiatan yang dikemas dalam Meranti Night Carnival itu, Bupati mengatakan
keberadaan masyarakat Tionghoa di Kabupaten Kepulauan Meranti yang dapat hidup
berdampingan dengan suku etnis lainnya merupakan gambaran kokohnya rasa
kebersamaan dan sikap toleransi.
"Saya sampaikan kepada seluruh masyarakat, bahwa Meranti menerima semua suku
dan agama yang ada di Indonesia. NKRI harga mati," ucapnya.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Kapolres, Danramil beserta Danposal karena
menjaga ketertiban dan keamanan selama perayaan imlek di Meranti," ujar Bupati.
H. M Adil turut menyampaikan kabar gembira, bahwa mulai tahun 2023 ini pengurusan
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Kepulauan Meranti digratiskan.
"Biar banyak pembangunan, jadi membantu membuka lapangan kerja," jelas Adil.
Selamat tahun baru imlek, Gong Xi Fa Cai," ucapnya.
"Kami keluarga besar PSMTI Kabupaten Kepulauan Meranti mengucapkan terima kasih
telah sudi mengundang kami," sebutnya.
"Semoga kegiatan ini dapat menjadi kontribusi positif untuk mendukung program
pemerintah dan memperkaya khazanah budaya bangsa, sekaligus menjadi daya tarik
tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung," ungkap Suwandi.
Panitia Meranti Night Carnival dari Dinas Pariwisata Kepulauan Meranti juga
mengumumkan dan menyerahkan hadiah berupa uang tunai kepada pemenang lomba
Festival Lampu Lampion Imlek 2023.(Edi)
Paparkan Program dan Kebutuhan di Tiga Kementerian, Bupati Meranti Usung Misi Keluar dari
Miskin Ekstrem
Reni menyebutkan Kementerian Perindustrian telah membangun Sentra IKM Sagu dan
Sentra Kopi Liberika di Kepulauan Meranti.
"Sejak tahun 2016 hingga 2021, kementerian tersebut sudah hadir di Meranti,"
ungkapnya.
"Yang terpenting bisa ikut membantu mengurangi angka kemiskinan ekstrem di Meranti.
Saat ini Pemkab telah menyiapkan lahan seluas 6 hektar di Pulau Rangsang untuk
Sentra Kelapa," sebutnya.
Kali ini Bupati membahas kelanjutan program Kampung Kakap Putih dari KKP dan telah
berjalan di Kepulauan Meranti. Selain itu Adil juga meminta kementerian tersebut
mengintervensi lewat program untuk 1.344 nelayan di Meranti yang masuk dalam
kategori miskin ekstrem.
"Kami berharap KKP bisa mengintervensi agar para nelayan kami bisa keluar dari
miskin ekstrem," harapnya.
Sementara itu Dirjen Daya Saing KKP Isharti menuturkan dalam dua terakhir
kementerian tersebut telah mengalami pemotongan anggaran sehingga menyebabkan
beberapa program menjadi terkendala.
"Kita akan mengupayakan pada tahun 2024 mendatang, program-program yang terlah
kita buat dapat dimaksimalkan. Dan akan menindaklanjuti 1.344 nelayan yang ada di
Meranti," katanya.
Setelah itu, Bupati dan jajaran melanjutkan pertemuan dengan Dirjen Perdagangan
Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Dr. Kasan. Setidaknya ada tiga poin yang
menjadi usulan dari Pemkab Meranti, yakni usulan revitalisasi pasar, izin perdagangan
lintas batas dan pembangunan gudang.
"Usulan-usulan itu sangat berpengaruh untuk menekan angka inflasi dan membuka
peluang ekonomi yang sangat dibutuhkan oleh Kepulauan Meranti," jelas Bupati.
"Agar dapat dipelajari lebih lanjut," terangnya. Ikut mendampingi Sekda Kepulauan
Meranti Bambang Suprianto, para Asisten, Staf Ahli dan kepala OPD terkait.***(Edi)
Tujuan Johor Bahru, Pelayaran Perdana MV Pintas Samudera 8 Dilepas Bupati Meranti
"Semoga pelayaran perdana dan selanjutnya berjalan dengan selamat, aman dan
lancar menuju Batu Pahat, Malaysia," ujar Leonard
Dalam sambutannya, Bupati H.M Adil sangat menyambut baik atas terlaksananya
pelayaran tersebut, dan ia juga berharap dengan dibuka kembali pelayaran itu bisa
menumbuhkan putaran ekonomi Kabupaten Kepuluan Meranti pasca pademi.
"Penumpang pergi kerja dengan baik, cari uang ringgit yang banyak untuk bawa pulang
ke Meranti," ungkap Adil.
Dalam kesempatan itu, Bupati H.M Adil juga berharap kepada petugas pelabuhan untuk
tidak mempersulitkan para penumpang. Kedepan dia juga menginginkan adanya
penambahan kapal untuk pelayaran ke Malaysia, agar bisa diberangkatkan pagi dan
siang.