Anda di halaman 1dari 11

JUDUL

OLAHRAGA ANAK USIA SEKOLAH


MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH KESEHATAN
OLAHRAGA WANITA DAN ANAK
Yang dibina oleh dr. Anindya Hapsari, S,Ked., M.Kes.

Disusun oleh :
Offering G
Kelompok 4

Ahmad Dimas Rasyidin 220612604109


Aufilana Mafaza 220612602743
Ellysia Amasya Khodijah 220612502868
Hidayatun Nikmah 220612605138
Nasya Zilza Khusna 220612608579
Nida An-Khofiyya 220612605099
Sari Dewi Andayani 220612600330
Viorika Amanda 220612606545

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
2023
DAFTAR ISI
JUDUL.....................................................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................3
1.2 Rumusan masalah...........................................................................................................4
1.3 Tujuan............................................................................................................................4
1.4 Manfaat..........................................................................................................................4
BAB II ISI................................................................................................................................5
2.1 Deskripsi Olahraga.........................................................................................................5
2.2 Sasaran Olahraga............................................................................................................6
2.3 Analisis FITT.................................................................................................................7
2.4 Alasan pemilihan olahraga.............................................................................................7
BAB III PENUTUP.................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................10
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Olahraga adalah bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam sebuah


permainan, perlombaan maupun kegiatan intensif yang bertujuan untuk memperoleh
kemenangan dan prestasi yang optimal (Alit, 2019). Olahraga dalam arti sempit
menurut Poerwodarminto merupakan latihan gerak untuk menguatkan dan
menyehatkan tubuh. Sehingga dapat disimpulkan olahraga adalah aktivitas jasmani
yang dapat dilakukan setiap hari dengan mudah dan tanpa memerlukan alat dan
perlengkapan yang mahal, misalnya: jalan cepat, lari, bersepeda, senam yang
terdapat pada permainan, perlombaan maupun kegiatan intensif. Pada anak-anak,
remaja, dewasa, dan lanjut usia mempunyai takaran olahraga yang berbeda-beda yang
disebabkan oleh kemampuan dan kebutuhan tubuh masing-masing individu. Sehingga
ketika seseorang akan melakukan atau memberikan olahraga, sebaiknya melihat usia
dari individu yang akan melaksanakannya agar dapat berjalan dengan optimal
(Rismayanthi, 2013).

Olahraga menjadi sebuah wadah bagi manusia untuk mengeksplorasi


pengalaman geraknya, dengan olahraga, individu akan menjadi bugar dan kualitas
hidup menjadi lebih baik tidak terkecuali pada anak usia sekolah dimana mereka
harus diperkenalkan oleh aktivitas olahraga walaupun hanya olahraga yang bersifat
sederhana (Rismayanthi, 2013). Jangan menyia-nyiakan kesempatan untuk
mengajarkan dan memperkenalkan anak pada dunia olahraga. Tidak hanya
bermanfaat bagi kesehatan, mengajarkan anak olahraga sejak usia sekolah dasar akan
memberikan keterampilan yang mungkin tidak dimiliki oleh anak-anak lain seusianya
(Sitepu, 2018). Selain itu, olahraga pada anak usia sekolah dapat meningkatkan
kecerdasan dan dapat menjadi sebuah jaringan sosial instan bagi anak-anak sehingga
dapat meningkatkan kepercayaan diri dan menambah relasi pergaulan pada anak
(Rismayanthi, 2013). Olahraga juga menjadi faktor penting yang harus diperhatikan
dalam pertumbuhan fisik anak. Anak yang kurang berolahraga seringkali menderita
obesitas. Prevalensi anak yang mengalami gemuk dan obesitas menurut hasil
Riskesdas tahun 2018 yaitu sebesar 9,2% (Riskesdas, 2018).

Anak usia sekolah juga banyak yang mengalami keterlambatan dalam


keterampilan gerak dasar sehingga berdampak pada persepsi kompetensi olahraga dan
kesulitan dalam mengatasi pembelajaran (Burhaein, 2017). Salah satu olahraga yang
cocok untuk anak usia sekolah sehingga dapat meningkatkan kecerdasan anak,
meningkatkan keterampilan pada anak, menambah relasi pertemanan anak, serta
dapat mengatasi masalah obesitas adalah permainan bola kasti. Permainan bola kasti
menjadi salah satu permainan yang paling digemari oleh anak-anak. Dalam
permainan kasti ini dapat mengembangkan gerak dasar sehingga anak dapat menjadi
lebih aktif. Dengan demikian, makalah ini akan membahas tentang permainan bola
kasti pada anak usia sekolah.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah
yang akan menjadi fokus pembahasan makalah ini adalah :
1. Apa itu olahraga kasti?
2. Siapa yang menjadi sasaran olahraga kasti?
3. Bagaimana analisis prinsip FITT dalam olahraga kasti?
4. Mengapa olahraga ini dipilih?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan definisi dari olahraga kasti
2. Menjelaskan sasaran dari olahraga kasti
3. Memaparkan analisis prinsip FITT dalam olahraga kasti
4. Menjelaskan alasan pemilihan olahraga kasti
1.4 Manfaat
1. Bagi Penulis:
Manfaat penulisan makalah ini bagi penulis yaitu menambah wawasan
mengenai definisi, sasaran dan prinsip FITT dari olahraga kasti.
2. Bagi Pembaca :
Manfaat penulisan makalah bagi pembaca yaitu menjadi sumber referensi dan
informasi bagi orang yang membaca makalah ini agar mengetahui definisi,
sasaran dan prinsip FITT dari olahraga kasti.
BAB II ISI
2.1 Deskripsi Olahraga

Permainan bola kasti merupakan permainan bola kecil yang menggunakan


bola seukuran bola tenis lapangan. Permainan ini dimainkan oleh dua regu, yaitu ada
regu yang berperan sebagai regu pemukul dan sebagai regu penjaga. Regu pemukul
berperan memukul bola kemudian mengelilingi lapangan agar mendapat nilai.
Adapun regu penjaga berusaha menangkap bola, kemudian mematikan regu pemukul.
Regu yang dinyatakan sebagai pemenang adalah regu yang paling banyak
mengumpulkan poin (Kurniadi & Prapanca, 2010).

Lapangan kasti berbentuk persegi panjang dengan ukuran 30 × 60 meter.


Ukuran ini bisa disesuaikan dengan kondisi lapangan yang ada. Pada lapangan ini
disediakan ruang pemukul dengan ukuran 15 × 5 meter dan dibagi menjadi 3 ruangan
bujur sangkar yang masing-masing panjangnya 5 meter

Selain itu, terdapat tiang pertolongan dan tiang bebas yang ditancapkan di
tengah-tengah lingkaran dengan diameter 1 meter. Dari tiang pertolongan ke garis
pemukul dan garis samping berjarak 5 meter. Tiang bebas sendiri ada 2 buah yang
terletak masing-masing berjarak 10 meter dari garis samping dan 5 meter dari garis
belakang. Tiang-tiang tersebut minimal memiliki tinggi 1,5 meter dari permukaan
tanah dan mudah dibedakan dengan tiang pembatas lapangan.

Pada permainan kasti, alat-alat yang diperlukan yaitu alat pemukul dan bola
kasti. Alat pemukul terbuat dari kayu dengan panjang 50-60 sentimeter.
Penampangnya berbentuk oval atau bulat telur dengan lebar penampang tidak lebih
dari 5 sentimeter dan memiliki ketebalan 3 sentimeter. Bola kasti terbuat dari karet
atau kulit dengan ukuran lingkaran 19-20 sentimeter dan memiliki berat 70-80 gram.

Sedangkan peraturan di dalam permainan bola kasti adalah sebagai berikut:

1. Permainan kasti terdiri atas dua regu. Masing-masing regu berjumlah


12 orang dengan satu orang sebagai kapten. Pemain menggunakan
nomor dada dari 1 -12. Ditambah pemain pengganti atau cadangan
sebanyak 6 orang.
2. Tiap anggota regu berhak memukul bola sebanyak satu kali. Apabila
di ruang bebas kosong, pemain berhak memukul bola sebanyak tiga
kali. Pukulan dianggap sah apabila jatuh di daerah permainan atau
perpanjangannya.
3. Apabila pemain memukul bola dengan benar dan kembali ke ruang
bebas mendapat nilai 1. Sementara itu, bila dapat langsung Kembali ke
ruang bebas mendapat nilai 2.
4. Pertukaran tempat dari regu pemukul menjadi regu penjaga terjadi
apabila:
● Regu penjaga melempar bola ke regu pemukul dengan sasaran
bagian pinggang sampai kaki.
● Penjaga menangkap bola sebanyak tiga kali (bola tangkap).
● Kayu pemukul lepas dari tangan pemukul.
● Penjaga membakar ruang bebas.
● Pemain lari memasuki ruang bebas melalui garis belakang.
5. Supaya permainan berjalan lancar harus ada wasit pertandingan yang
keputusannya mutlak. Wasit dibantu oleh 3 orang penjaga garis dan 2
orang pencatat nilai.

Di samping itu, terdapat permainan kasti sederhana/dimodifikasi, yaitu


permainan tidak harus sesuai dengan aturan yang sebenarnya. Contohnya, ukuran
lapangan di sekolah yang sempit, maka permainan kasti dilakukan dengan lapangan
yang ada. Namun, aturan bermainnya harus disesuaikan. Misalkan, jumlah pemainnya
dikurangi (Sumarya & Suwarso, 2010).

2.2 Sasaran Olahraga


Sasaran permainan bola kasti ini adalah anak usia sekolah karena kasti adalah
salah satu permainan yang banyak disukai dan dimainkan oleh anak seusia sekolah
dasar maupun sekolah menengah pertama. Menurut (Subagya, 2017), pembelajaran
kasti melalui penerapan modifikasi alat pembelajaran, dapat meningkatkan motivasi
dan hasil belajar pada siswa kelas V Sekolah Dasar. Analisis yang diperoleh adalah
terjadi peningkatan yang sangat signifikan pada para siswa, yang dibagi menjadi tiga
siklus, yaitu pra siklus, siklus I dan siklus II. Hasil belajar pada pra siklus yang tuntas
terdapat 20%, siklus I dalam kategori tuntas adalah 72%, dan pada siklus II terjadi
peningkatan hasil belajar siswa dalam kategori tuntas sebesar 92%.
Penelitian lain juga mengungkapkan bahwa permainan kasti meningkatkan
dan menunjang pembelajaran Pendidikan jasmani terhadap siswa sekolah dasar yang
diberikan tindakan berupa pengajaran melalui variasi pembelajaran terhadap hasil
belajar melempar bola. Dari 30 orang, terdapat 90% yang telah mencapai ketuntasan
belajar, sedangkan 10% belum mencapai ketuntasan belajar. Berdasarkan hal itu
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran bola kasti dapat meningkatkan
hasil belajar melempar bola pada siswa kelas IV Sekolah Dasar. (Saragih, 2015)
2.3 Analisis FITT
Aktivitas olahraga yang baik harus dapat meningkatkan kebugaran dan
kekebalan tubuh atau meningkatkan sistem imunitas tubuh. Tingkat kekebalan tubuh
manusia akan semakin meningkat jika berolahraga dengan benar, dan juga diikuti
dengan pola hidup sehat dan menghindari stress (I Made Yoga Parwata, 2021). Untuk
meningkatkan imunitas tubuh maka harus berolahraga sesuai dengan dosis olahraga
yang tepat atau menerapkan prinsip FITT. Formula FITT dalam latihan atau olahraga
meliputi Frequency, Intensity, Time dan Type. FITT merupakan bentuk ukuran atau
takaran dalam melakukan olahraga.
Pedoman FITT dalam olahraga permainan bola kasti adalah:
a. Frekuensi: Merupakan lamanya waktu yang digunakan ketika
berolahraga dalam seminggu. Olahraga permainan bola kasti
dilakukan 2-3 kali dalam seminggu.
b. Intensitas: Adalah seberapa keras tubuh kita bekerja setiap kali aktif
secara fisik. (Wahyuni, 2021). 70 -85% dari Denyut Nadi Maksimal
sesuai umur.
c. Waktu: Merupakan durasi aktivitas fisik berlangsung. Olahraga
permainan bola kasti dilakukan dalam waktu 40-60 menit.
d. Tipe: Jenis atau tipe aktivitas fisik yang dilakukan merupakan jenis
latihan aerobik tipe 3 atau gerakan olahraga permainan.

2.4 Alasan pemilihan olahraga


Permainan bola kasti merupakan sebuah permainan tradisional yang umum
serta digemari oleh anak-anak. Banyaknya manfaat serta dampak baik bagi tubuh
yang diperoleh anak-anak menjadi salah satu alasan kelompok memilih olahraga ini.
Berikut beberapa alasan yang mendasari bahwa permainan bola kasti menjadi salah
satu olahraga yang tepat bagi anak usia sekolah :
1. Melatih kecepatan, ketepatan, kelenturan dan keseimbangan pada anak.
Gerakan berlari mengitari post, memukul bola dengan stik, melempar
bola, berhenti dari satu post ke post lainnya menjadikan permainan bola kasti
ini membutuhkan kecepatan, ketepatan, kelenturan serta keseimbangan pada
anak (Afwanulloh, 2019).
2. Meningkatkan derajat kebugaran jasmani pada anak.
Adanya aktivitas fisik yang dilakukan oleh anak merupakan suatu
indikator yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani, tetapi harus dengan
dosis olahraga yang tepat serta sesuai dengan prinsip FITT (Kamaluddin,
2019).
3. Melatih dan meningkatkan kemampuan gerak dasar pada anak.
Ketiga jenis gerak dasar, dapat ditingkatkan melalui permainan bola
kasti. Gerak lokomotor atau gerak berpindah tempat merupakan salah satu
gerak dasar yang dipakai saat bermain kasti, adanya gerakan berlari,
melompat mengambil bola, melempar bola serta berjalan ke stage berikutnya
merupakan bentuk dari gerak lokomotor. Gerak manipulatif atau gerak yang
memerlukan keterampilan motorik ditemukan dalam permainan bola kasti
dalam bentuk melempar serta menangkap bola. Gerak non lokomotor atau
gerak tubuh tidak berpindah tempat, ditemukan dalam bentuk gerakan latihan
menghindar, memutar (meliuk), merubah arah tubuh dengan cepat (lincah)
(Hidayat, 2020).
4. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan solidaritas terhadap sesama.
Permainan bola kasti merupakan permainan yang dimainkan secara
berkelompok yang dimana terdapat unsur kerjasama antara para pemainnya
untuk saling memberikan kesempatan bermain antar para pemain dan
kelompok penjaga (Lestari dkk, 2018).
5. Melatih dan meningkatkan kemampuan konsentrasi serta keterampilan
memecahkan masalah dan berpikir kreatif.
Adanya teknik dalam bermain kasti berupa memukul, menangkap dan
melempar bola menjadikan anak berkonsentrasi terhadap bola agar mengenai
sasaran yang dituju.
6. Menumbuhkan jiwa kepemimpinan serta melatih kejujuran dan sportivitas
saat bermain.
Adanya kapten/ketua tim dalam permainan bola kasti menjadikan anak
dapat belajar menjadi seorang pemimpin yang dapat bersikap adil dan jujur,
dikarenakan permainan bola kasti sangat menjunjung kejujuran dan sportivitas
antar pemainnya (Lestari dkk, 2018).
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kasti merupakan permainan beregu yang terbagi menjadi 2 tim yaitu tim
penjaga dan pemukul. Anak usia sekolah akan sangat mudah untuk diajarkan
olahraga kasti karena banyaknya aktivitas memukul, lempar dan lari yang
meningkatkan minat mereka. Dari analisis FITT didapatkan bahwa olahraga kasti
baik dilakukan 2-3 minggu sekali dengan durasi waktu 40-60 menit hingga mencapai
70-85% denyut nadi sesuai dengan umur. Olahraga kasti menggunakan aerobik tipe 3
yaitu permainan. Olahraga kasti sangat sesuai untuk anak usia sekolah karena berupa
olahraga yang terkonsep dalam permainan dan memberikan dampak baik bagi tubuh,
mulai kebugaran jasmani, trik permainan hingga kemampuan kepemimpinan.
DAFTAR PUSTAKA

Afwanulloh, M. (2019). Peningkatan keterampilan Lokomotor melalui metode


permainan tradisional Kasti mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan pada siswa Kelas IV MI Bustanul Ulum Jombang (Doctoral
dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).

Alit, I. G. A. N. (2019). Model Pembelajaran Direct Instruction Dengan Metode


Demonstrasi Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Siswa Kelas Iii Semester I
Tahun Pelajaran 2018/ 2019 Sd Negeri 22 Dauh Puri. Adi Widya: Jurnal
Pendidikan Dasar, 4(1), 73. https://doi.org/10.25078/aw.v4i1.932

Burhaein, E. (2017). Aktivitas Fisik Olahraga untuk Pertumbuhan dan


Perkembangan Siswa SD. Indonesian Journal of Primary Education, 1(1),
51. https://doi.org/10.17509/ijpe.v1i1.7497

Hidayat, A. M., PRATAMA, B. A., & Kurniawan, W. P. (2020). Pengaruh


Permainan Tradisional Terhadap Peningkatan Kelincahan (Doctoral
dissertation, Universitas Nusantara PGRI Kediri).

I Made Yoga Parwata, I. G. (2021). Berolahraga dengan Metode FITT Di Masa


Pandemi Covid 19 Untuk Meningkatkan Kebuagaran dan Imun Tubuh.
Jurnal Sintesa, 323-330.

Kamaluddin, K. (2019). Penerapan Modifikasi Permainan Lari “Kasvol (Kasti


Voli)” dalam Meningkatkan Kebugaran Jasmani di Kelas X SMKN 1
Sakra. NUSANTARA, 1(3), 201-211.

Kurniadi, D., & Prapanca, S. (2010). Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan


Kesehatan untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV (V.
Meiriana, Ed.; 1 ed.). Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional.

Lestari, A., Syaodih, E., & Gustiana, A. D. (2018). Meningkatkan keterampilan


sosial anak melalui permainan bola kasti modifikasi. Edukids: Jurnal
Pertumbuhan, Perkembangan, dan Pendidikan Anak Usia Dini, 15(2), 113-
126.

Riskesdas. (2018). Riset Kesehatan Dasar Nasional. Riskesdas, 76. Diambil dari
https://www.litbang.kemkes.go.id/hasil-utama-riskesdas-2018/
Rismayanthi, C. (2013). Olahraga Kesehatan. In Journal of Chemical
Information and Modeling (Vol. 53).

Saragih, D.P. (2015) Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Teknik Melempar Bola
Pada permainan bola kasti dengan menggunakan variasi pembelajaran
Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 101970 sei karang kecamatan galang
kabupaten deli serdang tahun ajaran 2013/2014, Digital Repository
Universitas Negeri Medan. Available at:
http://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/24672 (Accessed: February 18, 2023).

Subagya, P. T. (2017). Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Bola


Kasti Melalui Permainan Kasbolun Pada Siswa Kelas V Semester II SD
Negeri 1 Pandan Harum Kec. Bagus Kab. Grobogan Tahun Pelajaran
2015/2016. Pijar Nusantara, 2(2), 78-82.

Sitepu, I. D. (2018). Manfaat Permainan Bola Basket Untuk Anak Usia Dini.
Jurnal Prestasi, 2(3), 27. https://doi.org/10.24114/jp.v2i3.10129

Sumarya, & Suwarso, E. (2010). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan


Untuk SD/MI Kelas IV (H. S. Yulianto, Ed.). Pusat Perbukuan,
Kementerian Pendidikan Nasional.

Wahyuni, J. I. (2021). Peningkatan Pengetahuan tentang Penerapan Frekuensi,


Intensitas, Tipe, dan Waktu (FITT) dalam Olahraga Bersepeda pada Klub
Gowes Puri Bolon Indah. Jurnal Abdi Geomedisains, 51-60.

Anda mungkin juga menyukai