Anda di halaman 1dari 3

SPOPemberianObatcacingPadaAnak DisahkanOleh Kepala UPTD

UsiaDinidanPesertaDidik di SD/MI Puskesmas Ujung Loe


UsiaSekolah
Terbitan :
No.Revisi :
KABUPATEN SPO
BULUKUMBA Tgl Mulai Berlaku : RahmanTahir,SE,M.Kes UPTD PUSKESMAS
Halaman : NIP.198805151988031022 UJUNG LOE
1. Pengertian Suatu kegiatan yang dilaksanakan minimal 1 kali setahun untuk menurunkan
angka kecacingan dengan sasaran anak usia 1-12 tahun.
2. Tujuan - Agar anak-anak bisa terhindar dari penyakit kecacingan sehingga
pertumbuhan mereka lebih baik
- statusgizi anak semakin baik, sehingga
tidakmenyebabkanmenurunkanproduktifitas,
kecerdasandandayatahantubuh
- Melalui program pemberian obat cacing jenis Albendazole
membunuhbeberapajeniscacingsertadapatmembunuhcacing,
larva dantelur.

3. Kebijakan SK kepala puskesmas


4. Referensi 1. Undang-undang Nomor.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang
Penanggulanagan Wabah penyakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1116 tahun 2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi
Kesehatan
5. Input a. Alat tulis kantor
b. Lefleat kecacingan
c. Obat Albendazole
6. Proses BaganAlir
1. Pendataan sasaran yang akan
mendapatkan obat cacing pendataan
2. Mengirim permintaan obat cacing
ke dinas kesehatan sesuai
Perencanaan
kebutuhan
jadwal
3. Memastikan obat cacing sudah
ada di puskesmas sebelum Sosialisasi ke
pelaksanaan kegiatan pihak sekolah
4. Merencanakan jadwal kegiatan
pemberian obat cacing Pelaksanaan
5. Sosialisasi ke pihak sekolah kegiatan
/posyandutentang Pemberian
Obat Cacing Pencataan dan
6. Setiap anak mendapatkan obat pelaporn
cacing minimal satu kali setahun
7. Pencatatan Pelaporan

7. Output Semua anak Sekolah Dasar/MI dan anak Pra Sekolah wajib minum obat
cacing minimal 1 kali setahun agar dapat menurunkan angka kecacingan dan
tidak menjadi masalah kesehatan di Masyarakat.

8. Unit terkait
1. Lintas program
2. TK/Paud
3. SD/MI
4. posyandu

9. Dokumenterkait 1. LaporanHasil kegiatan


KERANGKA ACUAN PELACAKAN DisahkanOleh Kepala UPTD
KASUS DIARE DIDESA Puskesmas Ujung Loe
Terbitan :
No.Revisi :
KERANGKA
KABUPATEN ACUAN Tgl Mulai :
BULUKUMBA Berlaku RahmanTahir,SE,M.Kes UPTD PUSKESMAS
Halaman : NIP.198805151988031022 UJUNG LOE

KERANGKA ACUAN PELACAKAN KASUS DIARE KEDESA


A. PENDAHULUAN

Diare sampai saat ini masih menjadi masalah utama dimasyakat yang sulit

ditanggulangi. Penyakit ini masih menjadi salah satu penyebab kematian utama khususnya

pada usia dibawah lima tahun.

Diare adalah frekwensi BAB yang lebih dari tiga kali dengan konsistensi BAB yang

encer. Diare disebabkan oleh kuman E.Coli. Diare yang tidak tertangani akan berlanjut

kedalam situasi atau keadaan dehidrasi .

Keterlambatan penanganan kasus diare dimasyarakat pada umumnya terjadi karena

kasus diare tidak terkonfirmasi atau terlambat terkonfirmasi kepetugas kesehatan,diperberat

lagi dengan masyarakat yang tidak berinisiatif untuk keasaran pelayanan kesehatan untuk

mendapatkan pertolongan.

B. TUJUAN

1. TUJUAN UMUM

Untuk menemukan kasus diare secara dini dan melakukan penanganan secara cepat

dan tepat

2. TUJUAN KHUSUS

a. Untuk menemukan kasus diare dan melakukan penanganan pencegahan dehidrasi

b. Memastikan semua penderita diare mendapat penanganan secara medis.

C. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Melakukan kordinasi dengan semua unsur yang terlibat dalam pelacakan

2. Melakukan penelusuran kelokasi dimana tempat kejadian penyakit diare berdasarkan

informasi sebelumnya baik informasi sekunder maupun primer

3. Melakukan proses anamneses/wawacara kepada penderita dan keluarganya untuk

mendapatkan data dan informasi yang falid

4. Melakukan analisis data dari informasi yang didapatkan .


5. Melakukan identifikasi untuk penentuan langkah selanjutnya

6. Melakukan administrasi dengan melakukan registrasi

D. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Kegiatan pelacakan ini dilaksanakan dengan cara petugas diare menggali semua semua

sumber informasi serta melakukan penelusuran langsung kelokasi dimana terindikasi ada

kasus diare.

E. SASARAN

Masyarakat desa yang terindikasi kasus diare utamanya anak-anak balita

F. JADWAL KEGIATAN

Kegiatan pelacakan dilaksanakan pada bulan April, Juni,September dan Nopember 2015.

G. EVALUASI HASIL KEGIATAN DAN LAPORAN

Dari hasil pelaksanakan kegiakan suspek pelacakan diare pada umumnya


sudah berjalan secara efektif dan efisien. Namun diakui masih ada beberapa kendala yang
ditemukan dilapangan,pada umumnya pendeita diare yang terkonfirmasi kepetugas
kesehatan dengan kondisi umum yang kurang baik lagi karena kalau keadaan umumnya
masih membaik pasien atau keluarganya masih berinisiatif melakukan pengobatan atau
perawatan secara mandiri.

Anda mungkin juga menyukai