Anda di halaman 1dari 3

1.

Karakteristik yodium:
1. Pada tahun 1811, Courtois menemukan yodium sebagai uap ungu yang timbul dari abu
rumput laut saat membuat bubuk mesiu untuk tentara Napoleon
2. Yodium adalah padatan hitam kebiruan yang berkilau. Meski kurang reaktif dibanding
unsur-unsur di atasnya pada kelompok VII A (fluorin, klorin dan bromin) masih
membentuk senyawa dengan banyak unsur lainnya.
3. Meskipun yodium adalah non logam, namununsur tersebut menampilkan beberapa sifat
logam.
4. Bila dilarutkan dalam kloroform, karbon tetraklorida atau karbon disulfida, yodium
menghasilkan larutan berwarna ungu. Larutan ini hampir tidak larut dalam air, merupakan
larutan yang berwarna kuning.
5. Sebagai unsur holagen, yodium tidak ditemukan dalam keadaan bebas, karena sangat
reaktif.
6. Unsur-unsur ini terdapat dialam sebagai senyawa garam.
7. Yodium terdapat di alam dalam bentuk senyawa iodat dan iodida dalam lumut-lumut laut.
8. Terdapat juga dalam bentuk iodida dari air laut yang tarasimilasi dengan rumput laut yang
disimpan di dalam rumput laut, senyawa Chili, tanah kaya nitrat, air garam dari air laut
yang disimpan dan didalam air payau dari sumur minyak dan garam (Muhibbin, 2010).

2. Sumber bahan makanan dari nabati/hewani:


Pangan sumber yodium umumnya adalah bahan makanan sumber hewani, Contohnya:
 Rumput laut
 Produk susu,
 Kerang,
 Ikan,
 Udang,
Kandungan iodium dalam tumbuh-tumbuhan tergantung dari kondisi iodium dalam tanah,
intensitas pertukaran air, dan mobilitas iodium dalam tanah dan air

3. Fungsi dan manfaat yodium bagi manusia:


Yodium merupakan unsur pokok dalam pembentukan hormon tiroksin hormon tiroid,
thyroxin dan 3, 5, 3-triidothyronin (T3). Hormon hormon ini mempunyai peran penting bagi
kehidupan manusia, yaitu:
 dalam pertumbuhan
 perkembangan fisik
 perkembangan fungsi otak.
 Perkembangan mental
 mengatur tingkat metabolisme basal dan metabolisme makronutrient
 mengatur suhu tubuh,
 reproduksi,
 pembentukan sel darah merah
 fungsi otot dan saraf.
4. Interaksi dengan zat gizi ( karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral):
 Menurut Golden (1992), Yodium termasuk dalam klasifikasi/kategori nutrient
type I (pertama), bersama sama dengan zat gizi lain seperti besi, selenium,
calcium, thiamine dll. Type I ini mempunyai ciri yang apabila kekurangan maka
gangguan pertumbuhan bukan merupakan tanda yang pertama melainkan timbul
setelah tahap akhir dari kekurangan zat gizi tersebut.
 Asupan protein yang rendah dalam makanan menyebabkan gangguan
pengambilan yodium oleh kelenjar tiroid (Andriani, dkk, 2012). Protein
merupakan salah satu faktor yang berperan dalam transportasi hormon tiroid.
 Iodium berperan dalam perubahan karoten menjadi bentuk aktif vitamin A,
sintesis protein dan absorpsi karbohidrat dari saluran cerna, serta dalam sintesis
kolesterol darah.
 Penemuan terakhir membuktikan bahwa kekurangan mineral zat besi dapat
menyebabkan terganggunya metabolisme tiroid dalam tubuh manusia. Penelitian
yang dilakukan oleh Zimmermann dkk (2000) yang membagi kelompok anak-
anak yang menderita kekurangan yodium menjadi dua, yaitu anak yang
kekurangan iodine dan anak yang menderita kekurangan iodine dan besi.

5. Interaksi yodium dengan zat anti gizi (fitat, tanin,dll):


 Asam fitat banyak terkandung dalam legum, gandum, quinoa, kacang, dan biji-
bijian. Antinutrisi ini bisa menghambat penyerapan zat besi, kalsium, dan zinc.
Namun, asam fitat juga memiliki manfaat sebagai antioksidan yang menurunkan
risiko kanker. Fitat dapat menganggu penyerapan nutrisi penting terutama
yodium dalam tubuh. 
 Zat tanin dalam tumbuhan yodium berfungsi sebagai anti bakteri yang bekerja
dengan cara mempresitasikan protein secara aktif dan merusak membran sel
dengan cara menurunkan tegangan permukaan

6. Efek kelebihan yodium dan kekurangan yodium:


A. Gangguan akibat kekurangan yodium
Rangkaian kekurangan yodium pada tumbuh kembang manusia.
1. Spektrum seluruhnya terdiri dari gondok dalam berbagai stadium, kretin endemik
yang ditandai:
 gangguan mental,
 gangguan pendengaran,
 gangguan pertumbuhan pada anak dan orang dewasa,
2. Defisiensi yodium akan menguras cadangan yodium serta mengurangi produksi T4.
 Penurunan T4 dalam darah memicu sekresi TSH yang kemudian meningkatkan
kegiatan kelenjar tiroid, yang menyebabkan terjadinya hiperplasia tiroid
(Permatasari, 2013).
3. Defisiensi yodium pada janin:
 Meningkatnya insidensi lahir mati,
 keguguran,
 cacat 13 lahir.
4. Defisiensi yodium pada bayi akan mempengaruhi fungsi tiroid bayi yang kemudian
mengancam perkembangn otak secara dini (Novitasari, 2014).
5. Defisiensi yodium pada anak menyebabkan insidensi gondok.

B. Gangguan akibat kelebihan Yodium


Tidak hanya kekurangan yodium yang bisa menimbulkan bahaya, kelebihan yodium
juga bisa menimbulkan masalah kesehatan, yaitu :
1. Hipertiroidisme.
Gejala-gejala penyakit tersebut adalah berat badan turun meski tidak sedang
menjalani diet, napas pendek atau terasa berat.
2. Kanker tiroid.
Kanker tiroid bermula dari jaringan folikel troid dan sel-sel kanker yang mulai
menghasilkan banyak hormon tiroksin yang dapat mengakibatkan timbulnya
hipertiroidisme.

Anda mungkin juga menyukai