Anda di halaman 1dari 21

Perluasan akses

Pembiayaan UMKM
dalam
Mengoptimalisasi
Rasio Kredit Inklusif
Makroprudensial
(RPIM)

RS. Hanung Harimba Rachman


Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah

Jakarta,17 Februari 2023


Tren dan
Disrupsi
Pembiayaan UKM
melalui Rantai
Pasok
Peningkatan kredit yang diberikan untuk Pembiayaan Rantai Pasok Global
pembiayaan rantai pasok global
(Find in Use) Mengalami Tren yang Meningkat

Popularitas pembiayaan rantai pasokan dipicu oleh


beberapa faktor, termasuk kemunculan fintech yang
memungkinkan pemberian diskon dinamis yang
mendorong pemasok dan pembeli untuk
mengoptimalkan modal dan arus kas, serta beberapa
kebijakan yang ditujukan untuk mempermudah
pembayaran bagi pemasok kecil.

sumber:
World Supply Chain Finance Report 2022, BCR Consulting
Perubahan Perilaku UKM dalam
memilih Bank
Tidak seperti klien komersial besar, di mana keputusan
Survei yang dilakukan McKinsey pada tahun 2021 terhadap terhadap UKM di dibuat berdasarkan persyaratan organisasi yang lebih
Eropa menunjukkan bahwa layanan pelanggan yang baik adalah alasan utama mapan, pengambil keputusan UKM sering kali menggunakan
UKM memilih bank utama mereka (sekitar 36 persen dari responden) (, diikuti pengalaman pribadi mereka untuk menetapkan ekspektasi
oleh kenyamanan lokasi cabang (sekitar 34 persen), dan saluran online yang profesional mereka.
disempurnakan (sekitar 26 persen). Selain itu, UKM cenderung setia kepada bank
mereka. Selain itu faktor utama pelanggan beralih bank adalah harga yang Tantangan bagi bank adalah mereka bersaing dengan
lebih baik (23 persen) serta layanan dan fungsionalitas online yang lebih pengalaman digital yang ditawarkan oleh retail online,
baik (23 persen). platform pembayaran, atau perusahaan logistik.

Sumber:
McKinsey, 2021
Disrupsi Pembiayaan Rantai
Pasok untuk UKM di Asia
Regulasi
Kebanyakan Pemerintah di negara-negara Asia telah menginisiasi ekosistem
Supply Chain Finance untuk UKM. Thailand Bank menggunakan skema TReDS
(Trade Receivable Discounting System) dengan membangun sistem Suku
bunga terpusat atas faktur yang digunakan oleh bank serta
mengembangkan ekosistem teknologi berbasis P2P

Teknologi
Kehadiran inovasi teknologi seperti cryptocurrency, cloud dan blockchain
berkembang pesat di beberapa negara di Asia terutama Singapore dan
India. Inovasi ini juga akan berpengaruh terhadap bagaimana Pemerintah
mengambil kebijakan

Environment & Social Governance (ESG)


faktor yang mendukung disrupsi SCF salah satunya disebabkan oleh adanya
ekonomi inklusif serta ekosistem SCF yang berkelanjutan. Citi misalnya
meluncurkan Sustainability-linked supply chain finance (SSCF) yang
sumber:
World Supply Chain Finance Report 2022, BCR Consulting
bekerjasama dengan perusahaan FMCG Henkel yang ditujukan untuk
pemasok yang memiliki kinerja berkelanjutan yang tinggi.
Beberapa Kendala Skema Pembiayaan
Rantai Pasok
Sumber: Mckinsey, 2020

Kurangnya cakupan pembiayaan, yang Ketidakmampuan menangani kredit


biasanya hanya menargetkan pemasok- gagal bayar, ketidakmampuan
pemasok besar. menangani tagihan untuk pemasok non-
investment-grade (dibiayai kurang dari 10
persen dibiayai)
Proses manual dan terfragmentasi
untuk pembiayaan pemasok, yang
menyebabkan inefisiensi baik dari waktu
dan peluang pembiayaan
Urgensi Penerapan Model Bisnis ● Manajemen Risiko, jika dilihat dari perspektif manajemen
risiko, lebih baik melakukan diversifikasi jika terjadi
Multi-channel Finance pada Era pelanggaran keamanan atau maintenance jaringan yang tidak
terduga.
Industri Digital 4.0 ● Cakupan Global, Tidak semua layanan tersedia di setiap
negara, tetapi beberapa layanan mungkin merupakan pilihan
terbaik untuk wilayah atau jenis pembayaran tertentu.
● Skalabilitas, penerapan model multi-channel lebih handal jika
Industri Perbankan sedang atau telah dilihat dari kebutuhan dari sebuah organisasi baik yang kecil
melewati masa Omni-Channel Finance. Oleh maupun yang besar.
karena itu, seiring berkembangnya pasar, ● Fleksibilitas, Beberapa opsi konektivitas yang ditawarkan
khususnya pada pasar negara berkembang, membuat bisnis lebih mudah beradaptasi, sekaligus
pendekatan multi-channel dirasa lebih sesuai memungkinkan bisnis untuk memperluas cakupan dan
dari perspektif berikut dalam revolusi industri jangkauan bisnis Anda ke area baru dengan lebih cepat.
ke-4. ● Ketersediaan layanan jaringan, Ketersediaan layanan
jaringan bervariasi dari bank ke bank. Cakupan jaringan yang
digunakan oleh Multi-channel bank relatif lebih stabil
meskipun lebih mahal.
● Ketersediaan Format Pembayaran, Tidak semua format
pembayaran, atau konfirmasi bank tersedia melalui setiap
saluran dengan bank. Jika saluran canggih seperti SWIFT
FileAct memungkinkan Anda bertukar format lokal yang
Sumber:
https://blog.huawei.com/2018/09/16/how-intelligent-connectivity-
digunakan selama bertahun-tahun, saluran yang lebih baru
enables-multi-channel-finance/ seperti EBICS mungkin hanya mendukung jenis ISO20022
(standar XML) tertentu.
Kesesuaian Model Bisnis Multi-channel Finance
dengan Pembiayaan UKM melalui Rantai Pasok

Berdasarkan model bisnis Multi-


Dilihat dari skalabilitas, model Cakupan yang lebih global,
channel, diferensiasi layanan akan
bisnis multi-channel lebih UKM mampu melakukan skema
lebih mudah dijalankan untuk
mudah dilakukan pada UMKM pembiayaan rantai pasok
meminimalisir risiko mengingat
yang secara layanan relatif lintas negara, secara tidak
nature dan risiko dari setiap rantai
homogen namun bervariasi langsung mempermudah UKM
pasok yang berbeda-beda.
dari skala bisnisnya untuk ekspor
Gambaran
Umum
Pembiayaan dan
Investasi UMKM
Porsi kredit yang diberikan untuk UMKM global
(OECD) Realisasi Kredit UMKM Tahun 2022

Tahun 2020: 20,51%

Pada tahun 2020, porsi pinjaman usaha UKM berkisar dari sekitar • Tahun 2022 sebanyak 21 Bank Besar mentargetkan
20% atau kurang di Kanada, Italia, Estonia, Indonesia, Cile, dan RPIM > 30%
Prancis. • Realisasi capaian RPIM tahun 2022 masih menunggu
laporan dari Bank Indonesia
Porsi kredit yang lebih tinggi dapat dilihat dari negara-negara yang
memiliki kapasitas perusahaan yang besar dan kuat.

Sumber:
OECD, 2020
Financial Gap Beberapa Kendala Penyaluran
UMKM Kredit UMKM

69,5% ● Kurangnya literasi keuangan karena UMKM


43,1% Rp. 1.605 T biasanya tidak masuk audit lembaga perbankan,
UMKM yang
belum minim menggunakan teknologi, dan asetnya tidak
menerima
kredit dijamin.
UMKM yang Potensi demand kredit
membutuhkan kredit UMKM
● Asimetris informasi yang berujung pada terjadinya
credit rationing dari bank.

26,4% ● Karakter pembiayaan UMKM yang selama ini banyak


tapi tersebar kecil-kecil.

30,5% UMKM yang tidak


● Meningkatnya monitoring cost perbankan untuk
membutuhkan kredit
UMKM yang mengawasi pembiayaan granular, sehingga
telah
menerima mengurangi efisiensi lembaga keuangan.
kredit

Sumber:
Survei BI, 2020
Pengembangan Ekosistem
Keuangan Digital
untuk mengurangi Financial Gap
UMKM

Indonesia merupakan salah satu negara Dengan potensi pertumbuhan fintech, akan
terbesar dalam hal market size transaksi fintech diikuti dengan percepatan UMKM
Indonesia yang menunjukkan tren positif setiap onboarding ke dalam ekosistem digital.
tahunnya.

Miliar
UMKM onboarding
16,4 Juta ke ekosistem digital
Tahun 2022
Miliar

Sumber:
IDX Channel, 2021
20,68% Rasio Kredit UMKM terhadap
Total Kredit Perbankan (atau
sebesar Rp. 1.323,8 T)
Tahun 2021 Bank Indonesia menerbitkan PBI tentang
Rasio Pembiayaan Inklusif Makro Prudensial (RPIM)

38,82% (Rp. 513,84 T)

34,61% (Rp. 458,13 T)

26,57% (Rp. 351,78 T)

Ketetapan
61,18% atau Rp. 809,91 T ● Bank wajib melakukan pemenuhan RPIM
Porsi UKM *Data per Oktober 2022 (Rasio Kredit UMKM masih ● Kewajiban pemenuhan RPIM posisi setiap
menggunakan Pola Penghitungan Lama.) akhir bulan Desember dan untuk pertama kali
untuk posisi Desember 2022
● Tahun 2022 sebanyak 21 Bank Besar
Prognosa Kredit mentargetkan RPIM > 30%
23,71% UMKM per Desember ● Realisasi RPIM akan disampaikan bulan
2022 sebesar Januari 2023
Strategi
Peningkatan
Rasio Kredit
UMKM >30%
Usulan Konsep Pembiayaan Rantai Pasok untuk
Financial Inclusion

Membuat skema kemudahan akses pembiayaan


Menaikkan target pembiayaan inklusif untuk
bagi UKM. UKM yang telah melunasi DP (down-
UKM pada Bank-Bank sebesar 35-40%
payment) sekitar 30-50% dapat dianggap sebagai
pembiayaan inklusif
Optimalisasi Pembiayaan
melalui Langsung & Rantai Pasok

Pendampingan oleh Kemenkop


UKM terkait NIB, Kurasi, dll
Intellectual Property (IP)
Financing
Merupakan skema pembiayaan yang menjadikan kekayaan intelektual sebagai objek
jaminan utang bagi Lembaga keuangan bank dan non bank untuk memberikan
pembiayaan kepada pelaku ekonomi kreatif (PP 24/2022)
UKM Menjadi Perusahaan Publik
(Road to IPO)

Program:
● Pendampingan UKM bersama Aludi
untuk mendapatkan saham atau
sukuk hingga Rp 10 M (aturan sedang
di kembangkanhingga Rp 50 M).

● Pendampingan dengan IDX incubator


untuk mendorong UKM masuk
terdaftar dalam BEI atau papan
akselerasi.

Data UKM IPO Tahun 2022:


Penghapusan Utang Macet
UMKM

Relaksasi Regulasi SLIK UU P2SK NO 4/2023

● Kredit konsumtif macet yang nilainya Terdapat pasal 250 dan 251 yang mengatur terkait mekanisme
dibawah Rp. 5 juta tidak menjadi penghapusbukuan dan penghapustagihan piutang macet kepada
penghambat akses kredit baru UMKM oleh Bank dan LKNB BUMN
● Mendorong usulan penghapusan kredit
macet UMKM oleh Himbara (UU P2SK) ● Perlu adanya kepastian hukum dalam rangka penanganan
● Diberikan batas waktu atas pelaporan piutang macet pada Bank dan LKNB BUMN kepada UMKM
piutang yang telah dihapuskan oleh ● Penghapusbukuan dan penghapustagihan untuk
Bank dan Lembaga keuangan mendukung kelancaran pemberian akses pembiayaan
kepada UMKM
● Kerugian yang dialami atas penghapusbukuan merupakan
kerugian Bank/LKNB BUMN yang bersangkutan
● Ketentuan penghapusbukuan piutang macet:
● Telah ada upaya restrukturisasi
● Upaya penagihan secara optimal
● Upaya restrukturisasi tetapi tetap tidak tertagih
Pengembangan Model Surat Utang Kolektif

Koordinasi
Pendaftaran Kurasi & Usulan UKM
• Menyampaikan • UKM kebutuhan
data kebutuhan dana > Rp. 500 jt
pendanaan, • Berbadan hukum
• Menentukan CV/PT
Pelaporan legalitas dan
penyelenggara Permohonan Pengawasan • Memiliki laporan
Pemantauan laporan
SCF untuk Ijin & Pelaporan keuangan yang
keuangan
penempatan rutin
dana
• Membeli Surat
utang Kolektif
KEBUTUHAN DANA
Membutuhkan Dana KOMPOSIT
PENYELENGGARA
• Membuat proposal Rp. ABCD
SCF kebutuhan pendanaan

• Pemeringkat
Presentasi UMKM • Underwriter Rp. A Rp. B
INVESTOR INSTITUSI • Pendamping
• Legal Opinion
• Wali Amanat
Kurasi, Rating UKM & Pendampingan
• Klasifikasi kelompok calon penerbit
Kerjasama berdasarkan Rating UKM Rp. C Rp. D
• Pendampingan dalam pembuatan
proposal (selama 10 hari)
PENERBIT
• Pitching kepada Investor Institusi
• Penyaluran Dana pada UKM
• Monitoring Laporan UKM Penerbit
setiap bulan untuk menentukan bagi
hasil (3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun
sesuai kesepakatan)
Laporan
Kepemilikan Efek Lembaga Laporan
Bank Penyimpanan
Kustodian Auditor
& Penelaahan
TERIMA KASIH
#KoperasiKeren #UMKMNaikKelas #SiapBersamaKUMKM

Anda mungkin juga menyukai