PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan pasien adalah suatu sistim yang membuat asuhan pasien
lebih aman meliputi asismen resiko, identifikasi dan pengelolaan resiko
pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya , serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya
resiko dan mencegah terjadinya cidera yang disebabkaan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil (PMK No.11 tahun 2017) . Keselamatan (safety) paisen
telah menjadi isu global termasuk di puskesmas , ada lima isu penting yang
terkait dengan keselamatn (safety) yaitu: Keselamatan pasien ( patient safety)
, keselamatan pekerja atau petugas Kesehatan, keselamatan bangunan dan
peralatan kesehatan yang bisa berdampak terhadap keselamatan pasien dan
petugas, keselamatan lingkungan yang berdampak terhadap pencemaran
lingkungnan . Kelima aspek keselamatan tersebut sangat lah penting untuk
dilaksanakan di puskesmas karena itu keselamatan pasien merupakan
prioritas utama untuk dilaksanakan.
Harus diakui pelayanan Kesehatan pada dasarnya adalah untuk
menyelamatkan pasien. Namun diakui dengan semakin berkembangnya ilmu
dan tehnologi pelayanan Kesehatan menjadi semakin kompleks dan
berpotensi terjadinya kejadian tidak diharapkan (KTD) apabila tidak dilakukan
dengan hati-hati .
Di puskesmas terdapat bermacam macam obat , tes laboratorium ,
prosedur operasional dan banyak alat dan tehnologi saat ini , bermacan-
macam jenis profesi dan non profesi yang siap memberikan pelayanan 24 jam
terus menerus , keragaman dan kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak
dikelola dengan baik dapat menyebabkan terjadinya KTD . Sedangkan saat
ini masih dalam masa pandemic Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) maka
segala kegiatan disesuaikan dengan tatanan normal baru. Hal ini didasarkan
pada KMK HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang terbit pada tanggal
13 Juli 2020, Perda Bupati Nganjuk no. 28 tahun 2020 tentang Pedoman
Persiapan Tatanan Normal Baru pada Kondisi Pandemi Corona Virus
Disease (Covid-19) di Kabupaten Nganjuk serta Surat Edaran Bupati Nganjuk
tentang Protokol Kesehatan yang terbit tanggal 15 Juli 2020.
Menginagt keselamatan pasien sudah menjadi tututan masyarakat dan
berdasarkan atas dasar latar belakang itulah maka pelaksanaan program
keselamatan pasien di Puskesmas perlu dilakuna untuk da[at meningkakan
mutu aelayanan di Puskesmas Sukomoro terutama di dalam melaksanakan
keselamatan pasien sangat d perlukan suatu pedoman yang jelas sehingga
angka kejadia KTD dapat di cegah sedini mungkin.
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman bagi pemberi layanan di Puskesmas Sukomoro untuk
dapat melaksanakan program keselamatan pasien di masa pandemi
dalam upaya meningkatklan mutu pelayanan puskesmas .
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai acuan yang jelas bagi pemberi layanan dalam mengamnbil
keputusan terhadap keselamatan pasein .
b. Sebagai acuan bagi para dokter untuk dapat meningkatkan
keselamatan pasein
c. Terlaksananya program keselamatan pasien secara sistematis dan
terarah di masa pandemi
C. Sasaran Pedoman
Sasaran pedoman peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien ini adalah
semua pegawai Puskesmas Sukomoro baik yang melakukan pelayanan klinis
secara langsung maupun tidak langsung.
E. Batasan Operasional
Pelayanan yang menerapkan :
1. Standar keselamatan pasien
2. Sasaran keselamatan pasien
3. Tujuh Langkah menuju keselamatan pasien
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
SYARAT KOMPETENSI
No. JABATAN GOL. PENDIDIKAN DIKLAT TEKNIS
RUANG UMUM FUNGSIONAL
1. JABATAN FUNGSIONAL KHUSUS
a. Dokter Umum III/B Dokter ATLS
ACLS
PPGD
Diklat Teknis Fungsional
Dokter
b Dokter gigi III/B Dokter Gigi Kegawatdaruratan Medik
Gigi
Konservasi Gigi
Bedah Mulut Sederhana
Diklat Teknis Fungsional
Dokter Gigi
c. Bidan II/C D-III Diklat Teknis Fungsional
Kebidanan Bidan
d. Perawat II/C D-III PPGD
Keperawatan
PMKK
Diklat Teknis Fungsional
Puskesmas
Diklat Teknis Algoritma
Pengobatan
Diklat Teknis Fungsional
Perawat
e. Apoteker III/A S1 Farmasi Diklat Teknis Fungsional
Kefarmasian
f. Asisten II/A SMF/SAA Kefarmasian
Apoteker Komputer Terapan
II/C D-III Farmasi Diklat Teknis Fungsional
Kefarmasian
B. Distribusi Ketenagaan
BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pembentukan TIM
PMKP
2. Memilihan indikator
mutu KP
3. Menyusun pedoman KP
4. Menyusun format KP
5. Melakukan sosialisasi
6. Melakukan
pengumpulan data
7. Melakukan MONEV KP
8. Evaluasi perilaku
nakes
9. Revisi SK SOP
10. Melakukan pelatihan
KP
11. Penyusun FMEA
1. Proaktif
2. Reaktif
12. MONEV manajemen
resiko
13. Sosialisasi dan
komunikasi proses dan
hasil kegiatan
peningkatan mutu KP
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Terlampir
B. Standar Fasilitas
Standar fasilitas yang harus dipenuhi oleh Puskesmas Sukomoro terkait
dengan peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien yaitu sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan no.43 tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
1. Standar Keselamatan pasien
a. Hak pasien
b. Pendidikan bagi pasien dan keluarga
c. Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan
d. Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi
dan peningkatan keselamatan pasien
e. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
f. Pendidikan bagi stap tentang keselamatan pasien
g. Komunikasi merupakan kunci bagi stap untuk mencapai keselamatan
pasien
2. Sasaran Keselamatan Pasien
a. Mengidentifikasi pasien dengan benar
b. Meningkatkan komunikasi efektif
c. Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus di waspadai
d. Memastikan lokasi pembedahan ynag benar , pembedahan pada
pasien yang benar
e. Mengurangi resiko infeksi akibat perawatan Kesehatan
f. Mengurangi risiko cidera pasien akibat jatuh
3. Tujuh Langkah keselamatan Pasien
a. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
b. Memimpin dan mendukung staf
c. Mengintegrasikan aktifitas pengelolaan risiko
d. Mengembangkan sistim pelaporan
e. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien belajar dan berbagi
pengalaman tentang keselamatan pasien
f. Mencegah cidera melalui implementasi system keselamatan pasien.
B. Methode
Sasaran Keselamatan Pasien
1. Kepatuhan Identifikasi Pengguna Layanan
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN / PROGRAM
Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan dampak , baik resiko yang
terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko yang
terjadi pada petugas sebagai pelaksana kegiatan . Keselamatan pada
sasaran harus diperhatikan karena masyarakat tidak hanya menjadi sasaran
satu kegiatan saja melainkan menjadi sasaran banyak program kesehatan
lainnya. Tahapan tahapan dalam mengelola keselamatan sarana antara lain:
1. Identifikasi resiko
Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus
mengidentifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada
saat pelaksanaan kegiatan . Identifikais resiko atau dampak dari pelaksanaan
kegiatan di mulai sejak membuat perencanaan . Hal ini dilakukan untuk
meminimalkan resiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap tiap
kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Analisis resiko
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau
dampak dari pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi . Hal ini perlu
dilakukan untuk menentukan Langkah-langkah yang akan diambil dalam
menangani resiko yang terjadi .
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
BAB IX
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Tatanan Normal Baru Pada Kondisi Pandemi Corona Virus Disease (Covid-
6. Surat Edaran Bupati Nganjuk tentang Protokol Kesehatan terbit 15 Juli 2020
4. Komponen out put