PENIPUAN
BAB I
PENDAHULUAN
Selain filantropi masyarakat Indonesia, model penggalangan dana pun saat ini
seiring dengan semakin pesatnya era teknologi di dunia, mengakibatkan adanya
pergeseran budaya. Penggalangan dana yang awal mulanya lebih sering dilakukan secara
langsung, antara penerima manfaat atau institusi dengan donatur maka sekarang ini bisa
juga dilakukan secara tidak langsung atau secara online melalui jaringan internet.
Bermodalkan jaringan internet dan situs atau media sosial yang digunakan sebagai
wadah, maka setiap pengguna internet sudah dapat mengaksesnya. Peluang dalam
melakukan penggalangan dana secara online di Indonesia sangat besar, melihat
penggunaan jaringan internet di Indonesia (Ardiansyah et al., 2016).
Peluang itu pun ditindaklanjuti oleh para penggiat internet di Indonesia dengan
membuat website sebagai wadah atau saluran untuk mengumpulkan berbagai gagasan
membantu sesamadari berbagai kalangan masyarakat. Kemudian gagasan-gagasan ini
dikomunikasikan kepada setiap orang melalui media baru (internet/media sosial), untuk
selanjutnya ditindakanjuti dengan aktifitas dukungan, baik dalam bentuk dukungan
dana/urun dana (crowdfunding), terlibat langsung dalam kegiatan menjadi relawan atau
bentuk dukungan lainnya. Maka, atas dasar itulah muncul berbagai website yang bergerak
pada kegiatan crowdfunding di Indonesia, seperti; Wujudkan yang diinisiasi oleh Mandy
Murahimin, Kitabisa yang diinisiasi oleh Alfatih Timur, Gandengtangan yang diinisiasi
oleh Jezzie Setiawan dan Indonesiamengajar yang diinisiasi oleh Anies Baswedan.
1.3 Tujuan
Berdasarkan pembahasan di latar belakang, maka ditetapkan tujuan dari
penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui perkembangan gerakan penggalangan dana di Indonesia.
2. Mengetahui cara memanfaatkan teknologi untuk memaksimalkan potensi penggalangan
dana.
1.4 Manfaat
GAGASAN
Fundraising pun kerap digelar oleh sekelompok komunitas tertentu saat musibah
bencana terjadi dengan turun ke jalan. Hanya dengan bermodalkan kardus dan spanduk
mereka meminta sumbangan kepada para pengguna jalan, tak jarang pula mereka
berorasi. Fundraising yang dilakukan dijalanan dinilai kurang elok dan bukan merupakan
cara yang tepat untuk menggalang bantuan untuk korban bencana. Penggalangan dana
yang dilakukan di jalan raya atau di lampu merah juga sangat rentan terjadi kecelakaan.
Selain itu, fundraising yang dilakukan di jalanan juga kurang dapat
dipertanggungjawabkan. Karena ada potensi dana yang didapatkan disalahgunakan oleh
orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, laporan penggunaan dana pun
tidak dilakukan secara transparan, sehingga orang cenderung tidak percaya untuk
berdonasi atau menyumbang.
Ada beberapa alasan orang atau lembaga donor menolak untuk menyumbang,
diantaranya adalah tidak percaya orang yang menggalang dana (fundraiser-nya), tidak
punya uang, tidak percaya organisasi atau lembaganya, tidak percaya program yang
ditawarkan (Kalida, 2012). Disisi lain kegiatan fundraising yang dilakukan di jalanan
banyak yang tidak berizin.
Memberikan bantuan atau santunan kepada orang lain merupakan tindakan yang
mulia. Selain dapat meringankan beban orang yang dibantu, kegiatan tersebut juga
memberikan banyak manfaat bagi pemberi bantuan.
Sejauh ini, sudah ada banyak penelitian yang membuktikan bahwa memberikan
bantuan, termasuk bersedekah, memberikan efek positif pada tubuh. Orang-orang yang
gemar bersedekah umumnya mempunyai cara berpikir yang positif serta memiliki
kesehatan mental yang baik, yang kemudian memberikan efek pada kesehatan fisik yang
lebih prima.
Mungkin, bantuan yang kita berikan memang tidak seberapa, namun itu sangat
berarti bagi mereka yang menerima. Melalui kegiatan ini, penulis berusaha untuk
menjabarkan terkait pengalaman kegiatan penggalangan dana melalui website Kitabisa.
Penggalangan dana dilakukan untuk membantu mereka yang kekurangan dan
membutuhkan dana yang mendesak. Melalui penggalangan dana online banyak kelebihan
dan manfaat yang kita temui dibandingkan dengan penggalangan dana dengan cara
konvensional.
Pada kasus-kasus tertentu, dibutuhkan bantuan dana dalam jumlah besar, misalnya
kejadian yang menimpa para pengungsi bencana alam. Mereka sudah kehilangan tempat
tinggal, tidak memiliki persediaan makanan, serta harus tinggal bersama banyak orang
dengan fasilitas yang kurang memadai. Dalam situasi seperti itu, yang bisa kita lakukan
untuk membantu mereka adalah melakukan penggalangan dana dalam jumlah besar,
misalnya, melalui aplikasi galang dana Kitabisa.
Saat ini, sudah tersedia cukup banyak platform galang dana yang tersebar di internet.
Namun sayangnya, tidak semua aplikasi tersebut kredibel. Bahkan, tidak sedikit donatur
yang akhirnya merasa tertipu akibat penggunaan dana bantuan yang tidak transparan.
Kitabisa merupakan situs galang dana terpopuler yang kini dipercaya oleh masyarakat
dalam melakukan penggalangan dana untuk bantuan kemanusian.
3.2 Manfaat terhadap Masyarakat
1. Terjamin keamanannya
2. Lebih efisien
3. Transparan
Satu hal yang paling melegakan saat berdonasi melalui aplikasi galang dana
Kitabisa adalah adanya sistem penggunaan dana yang transparan. Di Kitabisa, para
donatur dapat memantau secara langsung penggunaan dana yang sudah disumbangkan.
Dengan demikian, semua pihak dapat memastikan bahwa dana tersebut benar-benar
dimanfaatkan sesuai tujuan yang sebenarnya.
4. Mudah
4.2 Saran
GoPay Digital Donation Index 2020. Gojek. Digital Donation Index 2020.
https://www.gojek.com/blog/gopay/riset-donasi-online/. 2020. Diakses September
2022.