Anda di halaman 1dari 13

INTERNET SEBAGAI MEDIA PENGGALANGAN DANA DAN POTENSI

PENIPUAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu alasan yang menjadikan penggalangan dana sangat berpotensi di


Indonesia adalah bahwa di Indonesia filantropi masyarakatnya masih terbilang tinggi
terutama di bidang sosial, dan selama ini penggalangan dana bersifat social yang telah
dilakukan kebanyakan adalah untuk bantuan kebencanaan atau karena melihat nilai-nilai
keagamaan seperti zakat fitrah, zakat maal, dll melalui lembaga atau institusi terpercaya
seperti Lembaga Amil Zakat, Dompet Dhuafa, PKPU, BAZIS, dst.

Selain filantropi masyarakat Indonesia, model penggalangan dana pun saat ini
seiring dengan semakin pesatnya era teknologi di dunia, mengakibatkan adanya
pergeseran budaya. Penggalangan dana yang awal mulanya lebih sering dilakukan secara
langsung, antara penerima manfaat atau institusi dengan donatur maka sekarang ini bisa
juga dilakukan secara tidak langsung atau secara online melalui jaringan internet.
Bermodalkan jaringan internet dan situs atau media sosial yang digunakan sebagai
wadah, maka setiap pengguna internet sudah dapat mengaksesnya. Peluang dalam
melakukan penggalangan dana secara online di Indonesia sangat besar, melihat
penggunaan jaringan internet di Indonesia (Ardiansyah et al., 2016).

Ketika semua kegiatan dan pelayanan difasilitasi secara daring, begitupun


aktivitas donasi. Salah satu aspek filantropi ini pun banyak dilakukan secara daring.
Menurut laporan GoPay Digital Donation Index (2020), masyarakat Indonesia jadi makin
rajin berdonasi saat pandemi secara daring. Jumlah rata-rata transaksi donasi meningkat
sebanyak 72%. Hal ini dikalkulasi dari data internal GoPay yang telah naik dua lipat
selama pandemi. Ditambah lagi data internal Gojek dari Maret hingga Oktober 2020
mengungkap total donasi yang disalurkan melalui GoPay mencapai Rp102 miliar.

Peluang itu pun ditindaklanjuti oleh para penggiat internet di Indonesia dengan
membuat website sebagai wadah atau saluran untuk mengumpulkan berbagai gagasan
membantu sesamadari berbagai kalangan masyarakat. Kemudian gagasan-gagasan ini
dikomunikasikan kepada setiap orang melalui media baru (internet/media sosial), untuk
selanjutnya ditindakanjuti dengan aktifitas dukungan, baik dalam bentuk dukungan
dana/urun dana (crowdfunding), terlibat langsung dalam kegiatan menjadi relawan atau
bentuk dukungan lainnya. Maka, atas dasar itulah muncul berbagai website yang bergerak
pada kegiatan crowdfunding di Indonesia, seperti; Wujudkan yang diinisiasi oleh Mandy
Murahimin, Kitabisa yang diinisiasi oleh Alfatih Timur, Gandengtangan yang diinisiasi
oleh Jezzie Setiawan dan Indonesiamengajar yang diinisiasi oleh Anies Baswedan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis merumuskan permasalahan yang
ada sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangan pergerakan penggalangan dana di Indonesia?
2. Bagaimana memanfaatkan teknologi untuk memaksimalkan potensi penggalangan
dana?

1.3 Tujuan
Berdasarkan pembahasan di latar belakang, maka ditetapkan tujuan dari
penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui perkembangan gerakan penggalangan dana di Indonesia.
2. Mengetahui cara memanfaatkan teknologi untuk memaksimalkan potensi penggalangan
dana.

1.4 Manfaat

Manfaat yang diharapkan penulis dapat dibagi kepada masyarakat adalah:

1. Merekomendasikan kepada masyarakat bagaimana menggunakan website sebagai


media penggalangan dana.

2. Memberikan pengetahuan dan cara bagaimana memaksimalkan penggalangan dana


melalui internet.
BAB II

GAGASAN

2.1 Permasalahan dan Solusi

Fundraising pun kerap digelar oleh sekelompok komunitas tertentu saat musibah
bencana terjadi dengan turun ke jalan. Hanya dengan bermodalkan kardus dan spanduk
mereka meminta sumbangan kepada para pengguna jalan, tak jarang pula mereka
berorasi. Fundraising yang dilakukan dijalanan dinilai kurang elok dan bukan merupakan
cara yang tepat untuk menggalang bantuan untuk korban bencana. Penggalangan dana
yang dilakukan di jalan raya atau di lampu merah juga sangat rentan terjadi kecelakaan.
Selain itu, fundraising yang dilakukan di jalanan juga kurang dapat
dipertanggungjawabkan. Karena ada potensi dana yang didapatkan disalahgunakan oleh
orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, laporan penggunaan dana pun
tidak dilakukan secara transparan, sehingga orang cenderung tidak percaya untuk
berdonasi atau menyumbang.

Ada beberapa alasan orang atau lembaga donor menolak untuk menyumbang,
diantaranya adalah tidak percaya orang yang menggalang dana (fundraiser-nya), tidak
punya uang, tidak percaya organisasi atau lembaganya, tidak percaya program yang
ditawarkan (Kalida, 2012). Disisi lain kegiatan fundraising yang dilakukan di jalanan
banyak yang tidak berizin.

2.2 Deskripsi Kegiatan

Crowdfunding merupakan fenomena baru penggalangan dana secara Online


dalam satu dekade terakhir. Praktek penggalangan dana ini merupakan upaya untuk
menghimpun peran atau kontribusi dari masyaralat luas untuk mewujudkan atau
memberhasilkan sebuah program atauproyek tertentu yang biasanya dilakukan secara
online. Crowdfunding juga sering disebut sebagai model pembiayaan altenatif yang
muncul di luar sistim keuangan tradisional (Kocer, 2015). Karena sistim penggalangan
dana dengan mekanisme crowdfunding dibangun atas dasar motivasi, sikap mental dan
juga komitmen dari sebuah komunitas atau masyarakat yang akan mendukung sebuah
program atau proyek.

Secara umum crowdfunding dapat diartikan sebagai mekanisme penggalangan


dana untuk mendukung sebuah program atau proyek dimana usahadimaksud dilakukan
melalui aktifitas secara online, dengan mengandalkan kepercayaan, motivasidan sikap
mental sebuah komunitas atau masyarakat dalam sebuah jaringan sosial yang ditandai
oleh kepentingan, ide, gagasan dan hasrat yang sama dengan menunjukkan potensi
sumber daya melalui kumpulan dana dari jumlah yang kecil sampai menengah sehingga
menghasilkan jumlahyang memadai yang diinisisasi oleh individu, kelompok maupun
organisasi dengan mengoptimalkan sumber daya, aset, pengetahuan, dan keahlian yang
mereka miliki (Kocer, 2015).

2.3 Pihak-pihak Terlibat

Mekanisme crowdfunding atau penggalangan dana online terbentuk karena


keterlibatan dari tiga pihak atau pelaku utama. Pertama, subjek, inisiator atau kreator
yang mengusulkan ide dan atau proyekuntuk didanai. Orang-orang ini ingin
menggunakan crowdfunding untuk mendapatkan akseslangsung pada pasar dan
mendapatkan dukungan finansial bersama dari pendukung yang benar-benar tertarik.

Kedua, kerumunan masyarakat atau disebut juga donatur, kontributor,


penyandang dana atau sebutan lainnya. Mereka adalah sekolompok orang yang
memutuskan untuk mendukung secara finansial sebuah proyek yang diusulkan,
mengambil resiko dan mengharapkan hasil tertentu. Mereka juga mempertimbangkan
hasil akhir dan menyeleksi tawaran yang mereka anggap paling menjanjikan dan menarik.
Motivasi para penyandang dana ini sangat variatif baik dilihat secara intrinsik maupun
ekstrinsik. Ada yang memiliki motivasi yang mengarah keperbaikan sosial dalam
kehidupan dan komunitas mereka, keingininan untuk mewujudkan atau melihat mimpi-
mimpi mereka menjadi kenyataan serta ada juga yang ingin menjadi bagian dalam sebuah
program bersama yang nilainya lebih besar daripada usahanya sendiri dan ada pula yang
ingin memperoleh kembali sesuatu namun dalam bentuk yang intangible seperti status,
kelas sosial, identifikasi, dll.

Ketiga, organisasi Crowdfunding yang menyatukan mereka yang ingin


memberikan inisiatif melalui mekanisme crowdfunding dengan orang-orang yang ingin
memberikan dukungan investasi mereka. Organisasi crowdfunding ini bekerja dengan
sebuah platform yaitu wadah bagi komunitas online yang menghubungkan para donatur
dengan para inisiator.

2.4 Prosedur dan Mekanisme Kegiatan

Skema sederhana dari sebuah proses crowdfunding dapat digambarkan sebagai


berikut:
Inisiator menyusun sebuah proposal atas sebuah ide tertentu dan menetapkan
alasan mereka untuk mencari pendanaan atas proyek itu. Dalam proposal inisiator harus
menetapkan pula target minimum pendanaan dan target maksimum pendanaan. Jika
model yang dipilih adalah model investasi atau ekuitas maka inisiator harus menyatakan
harga saham atau suku bunga yang bersedia ditawarkan kepada donatur atau investor.
Kepada inisiator diberikan batasan waktu tertentu oleh organisasi pengelola
crowdfunding untuk menyelesaikan penggalangan dana. Jika inisiator berhasil maka
inisiator berhak menggunakan dana dari masyarakat tersebut untuk mewujudkan tujuan
atau proyek yang telah direncanakan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Hasil

Memberikan bantuan atau santunan kepada orang lain merupakan tindakan yang
mulia. Selain dapat meringankan beban orang yang dibantu, kegiatan tersebut juga
memberikan banyak manfaat bagi pemberi bantuan.

Sejauh ini, sudah ada banyak penelitian yang membuktikan bahwa memberikan
bantuan, termasuk bersedekah, memberikan efek positif pada tubuh. Orang-orang yang
gemar bersedekah umumnya mempunyai cara berpikir yang positif serta memiliki
kesehatan mental yang baik, yang kemudian memberikan efek pada kesehatan fisik yang
lebih prima.

Mungkin, bantuan yang kita berikan memang tidak seberapa, namun itu sangat
berarti bagi mereka yang menerima. Melalui kegiatan ini, penulis berusaha untuk
menjabarkan terkait pengalaman kegiatan penggalangan dana melalui website Kitabisa.
Penggalangan dana dilakukan untuk membantu mereka yang kekurangan dan
membutuhkan dana yang mendesak. Melalui penggalangan dana online banyak kelebihan
dan manfaat yang kita temui dibandingkan dengan penggalangan dana dengan cara
konvensional.

A. Menggalang dana dalam jumlah besar

Pada kasus-kasus tertentu, dibutuhkan bantuan dana dalam jumlah besar, misalnya
kejadian yang menimpa para pengungsi bencana alam. Mereka sudah kehilangan tempat
tinggal, tidak memiliki persediaan makanan, serta harus tinggal bersama banyak orang
dengan fasilitas yang kurang memadai. Dalam situasi seperti itu, yang bisa kita lakukan
untuk membantu mereka adalah melakukan penggalangan dana dalam jumlah besar,
misalnya, melalui aplikasi galang dana Kitabisa.

B. Kelebihan menggalang dana di Kitabisa

Saat ini, sudah tersedia cukup banyak platform galang dana yang tersebar di internet.
Namun sayangnya, tidak semua aplikasi tersebut kredibel. Bahkan, tidak sedikit donatur
yang akhirnya merasa tertipu akibat penggunaan dana bantuan yang tidak transparan.
Kitabisa merupakan situs galang dana terpopuler yang kini dipercaya oleh masyarakat
dalam melakukan penggalangan dana untuk bantuan kemanusian.
3.2 Manfaat terhadap Masyarakat

Manfaat dan kemudahan akan sangat dirasakan masyarakat jika bisa


memanfaatkan situs penggalangan dana. Masyarakat juga harus pintar memilih situs yang
terpercaya agar terhindar dari penipuan. Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan,
diperoleh beberapa kemanfaatan dari penggalangan dana secara digital melalui situ
Kitabisa, sebagai berikut:

1. Terjamin keamanannya

Penggunaan aplikasi galang dana Kitabisa sudah terjamin keamanannya.


Pasalnya, Kitabisa sudah terdaftar secara resmi di Kementrian Hukum dan HAM RI
melalui SK Menteri Sosial Nomor 310/HUK-PS/2018. Artinya, seluruh kegiatan
penggalangan dana di Kitabisa dilindungi hukum serta dapat dipertanggungjawabkan.

2. Lebih efisien

Dahulu, jika seseorang atau suatu organisasi ingin melakukan penggalangan


dana, ia harus turun ke jalan dan menghabiskan banyak tenaga. Meskipun demikian,
terkadang dana yang terkumpul pun tidak selalu sesuai harapan karena jumlah donatur
yang dijangkau relatif sedikit. Namun berkat adanya aplikasi Kitabisa, para penggalang
dana tidak perlu lagi repot-repot turun ke jalan. Bahkan, mereka dapat menjangkau
donatur dalam lingkup wilayah yang lebih luas sehingga target dana yang diharapkan bisa
lebih cepat tercapai.

3. Transparan

Satu hal yang paling melegakan saat berdonasi melalui aplikasi galang dana
Kitabisa adalah adanya sistem penggunaan dana yang transparan. Di Kitabisa, para
donatur dapat memantau secara langsung penggunaan dana yang sudah disumbangkan.
Dengan demikian, semua pihak dapat memastikan bahwa dana tersebut benar-benar
dimanfaatkan sesuai tujuan yang sebenarnya.

4. Mudah

Aktivitas berdonasi maupun menggalang dana melalui Kitabisa dapat dilakukan


dengan mudah. Hanya melalui situs web atau aplikasi Kitabisa di ponsel, kamu sudah
dapat melakukan penggalangan dana, serta menyebarkan informasi terkait aktivitas
penggalang dana tersebut. Jika ingin berdonasi, para donatur juga dimudahkan dengan
berbagai pilihan metode transaksi. Mereka dapat melakukannya melalui sistem transfer
ATM, mobile-banking, maupun dompet virtual. Selain lebih mudah, cara tersebut tentu
juga lebih cepat, aman, dan praktis

3.3 Keberlanjutan Sosial Project

Kegiatan sosial project diharapkan dapat berlangsung secara berkesinambungan,


dengan tujuan awal untuk membantu masyarakat sekitar yang membutuhkan bantuan
dana karena keterdesakan. Sebagai generasi muda, penulis berusaha untuk memanfaatkan
teknologi sebaik mungkin, dan dalam hal ini untuk meningkatkan efisiensi penggalangan
dana. Pada kesempatan berikutnya, rencana untuk membuat situs dan sosial media secara
mandiri dengan fokus utama untuk membantu masyarakat dan membuat organisasi non-
profit (Yayasan).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Nilai-nilani kegotongroyongan dalam masyarakat Indonesia bukannya hilang atau


bahkan mati, akan tetapi telah mengalami pergeseran bentuk seiring dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan TIK merubah model
interaktifitas antar yang satudengan yang lain dalam kelompok masyarakat tertentu.
Budaya baru dalam interaktifitas melalui internet tidak lagi membatasi ruang dan waktu
tetapi mampu menghubungkan siapa saja kapansaja dan dimana saja.

Perkembangan gerakan crowdfunding di Indonesia telah berada pada jalur yang


baik sesuai dengan nilai-nilai kegotongroyongan yang melibatkan masyarakat untuk
saling membantu dalam bentuk partisipasi sosial, semangat kreatif, investasi (pinjaman
tanpa bunga) dan juga sumber daya. Partisipasi ini berbasis inovasi teknologi informasi
dan komunikasi yang mengedepankan gagasan-gagasan kreatif dan menghubungkannya
melalui jejaring sosial dan interaktifitas dalam dunia maya.

Kegiatan penggalangan dana secara digital dapat memaksimalkan pendapatan


dan banyak mendapatkan perhatian dari masyarakat, karena internet lebih mudah diakses
dibandingkan dengan melakukan kampanye penggalangan dana di pinggir jalan atau dari
rumah ke rumah.

4.2 Saran

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan, banyak ditemukan kebaikan dan


manfaat dari kegiatan penggalangan dana online. Saran dari penulis, masyarakat bisa
memanfaatkan platform atau website crowdfunding untuk mendapatkan banyak perhatian
dari masyarakat untuk memaksimalkan bantuan dana. Pemerintah perlu memperhatikan
perusahaan-perusahaan penyedia website penggalangan dana agar berjalan sesuai dengan
hakikatnya.
DAFTAR PUSTAKA
Adiansah, W., Mulyana, N., & Fedryansyah, M. (2016). Potensi crowdfunding di
indonesia dalam praktik pekerjaan sosial. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian
Kepada Masyarakat, 3(2).

GoPay Digital Donation Index 2020. Gojek. Digital Donation Index 2020.
https://www.gojek.com/blog/gopay/riset-donasi-online/. 2020. Diakses September
2022.

Kalida, M. (2012). Fundraising Taman bacaan masyarakat (TBM). Yogyakarta: Aswaja


Pressindo.

Koçer, S. (2015). Social business in online financing: Crowdfunding narratives of


independent documentary producers in Turkey. New Media & Society, 17(2), 231-
248.
LAMPIRAN

1.1 Kegiatan Lapang

Anda mungkin juga menyukai