Oleh
Jeremias Palito, Enni Soerjati Priowirjanto, Tasya Safiranita Ramli
Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran
Abstrak
Teknologi pembayaran berkembang dengan pesat. Bank bukan lagi menjadi satu-satunya
lembaga pembayaran yang ada. Merupakan financial technology, suatu inovasi dalam bidang
finansial yang marak digunakan masyarakat terutama dikarenakan adanya gelombang revolusi
industri 4.0. Salah satu bentuk financial technology yang digandrungi masyarakat dalam
mencari dana adalah donation-based crowdfunding, yaitu suatu media pembayaran yang
mengutamakan pengumpulan dana dari sejumlah banyak kontributor, digunakan untuk
menggalang dana kemanusiaan. Namun, platform donation-based crowdfunding terutama
yang berbasis sistem elektronik, memiliki kekurangan, di antaranya lemahnya pengaturannya
di Indonesia, serta adanya penyelewengan dana terkumpul. Dalam penelitian ini dilakukan
metode penelitian kualitatif dengan metode pendekatan yuridis normatif, berspesifikasi
deskriptif analitis dan teknik pengumpulan data studi dokumen. Dengan adanya penelitian ini,
instrumen hukum mengenai donation-based crowdfunding berbasis sistem elektronik dapat
diketahui sehingga dapat ditelaah prosedur perizinan yang harus dimiliki platform serupa
donation-based crowdfunding, meminimalisir terjadinya penyelewengan dana, serta agar
masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam menggunakan platform financial technology di
Indonesia.
memberikan bunga terhadap pembayaran campaign, baik itu untuk bantuan pada
kembali tersebut. Ketiga, equity-based korban bencana, imigran, dana pendidikan,
crowdfunding yang menawarkan saham pejuang kanker, dan sebagainya.
kepada kontributor yang membantu bisnis Di Indonesia, crowdfunding sekaligus
yang terhadapnya dilakukan campaign. yang berbentuk donation-based dengan
Keempat, donation-based crowdfunding. berbasis elektronik yang pertama adalah
Adapun dalam jenis ini, para kontributor Kitabisa.com. Situs tersebut diluncurkan
yang melakukan donasi, tidak akan pada tahun 2014, dengan berlatarbelakang
mendapat apapun sebagai gantinya.6 kepedulian terhadap sesama. Per tahun
Keberadaan konsep crowdfunding 2018, Kitabisa.com telah berhasil
dapat ditarik sejauh tahun 1700-an. mengumpulkan Rp237,831,373,353 dari
Namun, atas adanya internet, 11,650 campaign, baik terhadap bencana
crowdfunding pun mulai dilakukan seperti tsunami Palu dan gempa Lombok,
melalui sistem elektronik. Pada tahun yang berhasil mengumpulkan donasi
1997, sebuah grup musik asal Britania dengan total Rp49,000,000,000.
Raya melakukan campaign crowdfunding. Namun, adanya keberhasilan
Campaign tersebut merupakan pertama crowdfunding dalam berbagai sektor,
kalinya dilakukan crowdfunding dengan sebenarnya bukan berarti tidak terdapat
menggunakan media internet, yakni masalah di dalamnya. Lantaran beberapa
dengan surat elektronik. Dengan waktu terakhir, muncul campaign yang
perkembangan internet yang pesat, maka melakukan penggalangan dana melalui
platform digital pun mulai digunakan. sistem donation-based untuk biaya
Platform crowdfunding yang berbentuk pernikahan, cicilan motor, dan juga
situs online, pertama kali adalah penyelewengan donasi yang digunakan
ArtistShare, yang diluncurkan pada tahun untuk kepentingan pribadi. Misalnya saja,
2003. Campaign pertama ArtistShare pada tahun 2017 di Amerika Serikat,
adalah penggalangan dana untuk album melalui situs GoFundMe, dilakukan
jazz seorang musisi bernama Maria campaign untuk tunawisma bernama
Schneider, yang mana menggunakan Johnny Bobbitt Jr, yang mana campaign
sistem reward-based.7 tersebut adalah palsu, dikarenakan Bobbitt
Atas dua pionir platform bersengkongkol dengan pembuat
crowdfunding berbasis elektronik tersebut, campaign untuk merekayasa cerita
kemudian crowdfunding semakin digemari. tersebut, dan uang yang terkumpul telah
Donation-based crowdfunding yang digunakan untuk membeli mobil mewah.8
berbasis elektronik untuk pertama kalinya Adanya kejadian tersebut tentunya
muncul pada tahun 2010. GoFundMe mendapat kecaman dari masyarakat,
merupakan pionir dari crowdfunding mengingat campaign pada platform
berbentuk donation-based. Per 2019, crowdfunding seharusnya ditujukan untuk
GoFundMe telah menggalang donasi dana kemanusiaan bagi mereka yang
sebesar US$9 miliar dari 120 juta membutuhkan, misalnya untuk korban
6
Bradford, op. cit., hlm. 15-24.
7
David Freedman, et. al., “A Brief History of 8
Phil McCausland, 2018, “Woman raises
Crowdfunding: Including Rewards, Donation, more than $250,000 for homeless man who
Debt, and Equity Platforms in the USA” helped her”,
(dalam (https://www.nbcnews.com/news/us-news/wo
http://www.freedman-chicago.com/ec4i/Histor man-raises-more-250-000-homeless-man-who-
y-of-Crowdfunding.pdf , diakses pada tanggal helped-her-n823681, diakses pada tanggal 26
10 April 2020). April 2020).
Perlindungan Hukum terhadap Donation-Based Crowdfunding (Jeremias Palito) Hlm 37
bencana, pasien yang sedang sakit, dan karenanya, muncullah permasalahan yang
dana untuk masyarakat miskin. patut diteliti, yang pertama mengenai
Dapat dikatakan, pengaturan terhadap ketentuan tentang perizinan platform
donation-based crowdfunding, terutama donation-based crowdfunding berbasis
yang berbasis sistem penyelenggaraan sistem elektronik, dan yang kedua,
elektronik di Indonesia belum memadai. implementasi dari ketentuan perizinan
Donation-based crowdfunding yang platform donation-based crowdfunding
kebanyakan berbentuk elektronik, berbasis sistem elektronik. Oleh karena itu,
pengaturannya masih mengacu pada teori yang menjadi landasan pemikiran
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1961 penelitian ini, yaitu:
tentang Pengumpulan Uang atau Barang 1. Teori Hukum Pembangunan
yang jelas tidak mengakomodasi Hukum tidak hanya meliputi asas dan
crowdfunding yang diselenggarakan oleh kaidah yang mengatur kehidupan manusia
penyelenggara sistem elektronik seperti dalam masyarakat, namun juga termasuk
sekarang ini. Padahal, dengan adanya lembaga dan proses dalam mewujudkan
donation-based crowdfunding yang berlakunya kaidah itu dalam kenyataan di
berbasis elektronik, membuat campaign masyarakat 10 Pengertian hukum yang
palsu dapat mudah dilakukan. Secara memadai seyogianya mencakup lembaga
konstruksi hukum, praktik crowdfunding dan proses yang diperlukan untuk
di Indonesia belum terlalu dikenal. mewujudkan hukum tersebut dalam
Crowdfunding bisa berjalan lantaran kenyataan 11 Roscoe Pound merumuskan
adanya akuntabilitas dan tanggungjawab bahwa hukum diperlukan untuk menata
pemilik ide dan pengelola situs perubahan. Perubahan yang dimaksud
crowdfunding.9 dilakukan terhadap kondisi awal suatu
Platform donation-based masyarakat yang kurang imbang. Demi
crowdfunding di Indonesia seperti menciptakan kondisi yang imbang,
Kitabisa.com harus mengantongi izin ketimpangan struktural perlu ditata ulang
penggalangan uang dan barang dari dalam pola keseimbangan yang
12
Kementerian Sosial Republik Indonesia. proporsional. Oleh karenanya, Roscoe
Namun selain itu, donation-based Pound mencetuskan teori mengenai law as
crowdfunding berbasis sistem elektronik a tool of social engineering, yang
yang memenuhi kualifikasi sebagai kemudian oleh Soerjono Soekanto
penyelenggara sistem elektronik, didefinisikan bahwa hukum sebagai alat
seharusnya juga mengantongi izin dari untuk mengubah masyarakat13
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Republik Indonesia. Padahal kenyataannya,
belum semua platform crowdfunding yang 10
Mochtar Kusumaatmadja dan B. Arief
berbasis sistem elektronik terdaftar Sidharta, 2016, Pengantar Ilmu Hukum: Suatu
Pengenalan Pertama Ruang Lingkup
sebagai penyelenggara sistem elektronik
Berlakunya Ilmu Hukum Buku I, PT Alumni,
pada Kementerian Komunikasi dan Bandung, hlm. 12.
11
Informatika Republik Indonesia. Oleh Mochtar Kusumaatmadja, 2013, Konsep-
Konsep Hukum dalam Pembangunan, PT
Alumni, Bandung, hlm. 91.
9
Tabloid Kontan, “Usaha Lancar Berjalan 12
Bernard L. Tanya, et. al., 2013, Teori
berkat Modal Saweran”, Hukum: Strategi Tertib Manusia Lintas Ruang
(https://www.facebook.com/TabloidKontan/po dan Generasi, Genta Publishing, Yogyakarta,
sts/usaha-lancar-berjalan-berkat-modal-sawera hlm. 140.
13
n-mengupas-usaha-yang-mendapat-pendanaan/ Soerjono Soekanto, 1997, Sosiologi Suatu
113893412088654/, diakses pada tanggal 29 Pengantar, Yayasan Penerbit Universitas
April 2020). Indonesia, Jakarta, hlm. 104.
Perlindungan Hukum terhadap Donation-Based Crowdfunding (Jeremias Palito) Hlm 38
berasal dari bahan hukum primer yakni masyarakat pada saat ini adalah platform
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1961 donation-based crowdfunding. Jenis
tentang Pengumpulan Uang Atau Barang, platform ini identik dengan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 diselenggarakannya campaign
tentang Informasi dan Transaksi penggalangan dana kemanusiaan.
Elektronik serta perubahannya dalam Platform donation-based
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 crowdfunding berbasis sistem elektronik
tentang Perubahan Atas dapat dipandang dari dua ranah payung
Undang-Undang-Undang Nomor 11 hukum yang berbeda. Sebagai wadah
Tahun 2008 tentang Informasi dan kegiataan kemanusiaan, maka
Transaksi Elektronik, Peraturan donation-based crowdfunding berbasis
Pemerintah Nomor 29 Tahun 1980 tentang sistem elektronik berada di bawah ranah
Pelaksanaan Pengumpulan Sumbangan, pengaturan Kementerian Sosial Republik
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun Indonesia. Sedangkan sebagai platform
2019 tentang Penyelenggaraan Sistem berbasis online, donation-based
Elektronik, Peraturan Menteri Komunikasi crowdfunding berbasis sistem elektronik
dan Informatika Nomor 36 Tahun 2014 berada di bawah ranah Kementerian
tentang Tata Cara Pendaftaran Komunikasi dan Informatika Republik
Penyelenggara Sistem Elektronik, Indonesia. Maka pembahasan mengenai
Peraturan Menteri Sosial Nomor 11 Tahun perizinan platform dibagi menjadi dua,
2015 tentang Standar Operasional yakni:
Prosedur Pelayanan Izin Undian Gratis A. Platform donation-based
Berhadiah dan Pengumpulan Uang atau crowdfunding berbasis sistem
Barang dengan Sistem Online, bahan elektronik sebagai penyelenggara
hukum sekunder seperti buku, ataupun kegiatan kemanusiaan
literatur yang berkaitan dengan penelitian Sebagai suatu penyelenggara
ini, serta bahan hukum tersier seperti pengumpulan dana sumbangan,
artikel dalam media internet, kamus donation-based crowdfunding di
hukum, dan jurnal hukum. Indonesia memiliki dasar hukum
yaitu Undang-Undang Nomor 9
HASIL PENELITIAN DAN Tahun 1961 tentang Pengumpulan
PEMBAHASAN Uang atau Barang (selanjutnya
1. Ketentuan mengenai Perizinan yang disebut UU PUB). Dalam
Dilakukan oleh Platform Undang-Undang tersebut, ketentuan
Donation-Based Crowdfunding berbasis dalam pasal 1 menyatakan bahwa
Sistem Elektronik di Indonesia pengumpulan uang atau barang ialah
Pengguna internet di Indonesia terus setiap usaha mendapatkan uang atau
mengalami peningkatan. Menurut barang untuk pembangunan dalam
penelitian yang dilakukan oleh We Are bidang kesejahteraan sosial, mental/
Social bersama dengan Hootsuite, agama/kerokhanian, kejasmanian dan
pengguna internet di Indonesia mencapai bidang kebudayaan. 22 UU PUB
175,4 juta pada tahun 2020. Hal tersebut kemudian melimpahkan pengaturan
berarti penetrasi internet di Indonesia mengenai perizinan kepada Peraturan
mencapai 64%. Meningkatnya angka ini Pemerintah Nomor 29 Tahun 1980
seiring dengan kegemaran masyarakat
dalam menggunakan platform financial 22
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1961
technology. Salah satu bentuk financial tentang Pengumpulan Uang Atau Barang.
technology yang banyak digunakan Pasal 1.
Perlindungan Hukum terhadap Donation-Based Crowdfunding (Jeremias Palito) Hlm 40
27
B. Platform donation-based Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
crowdfunding berbasis sistem tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Pasal 1.
elektronik sebagai penyelenggara 28
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
sistem elektronik tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Undang-Undang Nomor 11 Pasal 1.
29
Tahun 2008 tentang Informasi dan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016
tentang Undang-Undang Nomor 11 Tahun
Transaksi Elektronik (selanjutnya 2008 tentang Informasi dan Transaksi
disebut UU ITE), telah memberikan Elektronik. Pasal 1.
Perlindungan Hukum terhadap Donation-Based Crowdfunding (Jeremias Palito) Hlm 42