Penulis
Mohammad Yunies Edward, S.E., M.M.
Hadi Ismanto, S.E., M.M.
Eko Nur Fu’ad, S.E., M.M.
Prof. Apriani Dorkas Rambu Atahau, S.E., M.A.Comms., Ph.D.
Dr. Robiyanto, S.E., M.M.
Diterbitkan oleh:
Penulis
Mohammad Yunies Edward, S.E., M.M.
Hadi Ismanto, S.E., M.M.
Eko Nur Fu’ad, S.E., M.M.
Prof. Apriani Dorkas Rambu Atahau, S.E., M.A.Comms., Ph.D.
Dr. Robiyanto, S.E., M.M.
Editor
Purwo Adi Wibowo, S.E., M.Sc.
Gesi Mei Dinta Pratama, S.M.
Desain cover
Tim Desain
Diterbitkan oleh:
UNISNU Press
Alamat: Kampus UNISNU Jepara
08957-1000-3000 ; 0857-2930-2000
IG: @unisnupressjepara ; FB: Unisnu Press
Email: unisnupress@unisnu.ac.id
[ii]
PRAKATA
[iii]
pertama mulai muncul di berbagai belahan dunia, dan meskipun
topik ini telah diangkat sebagai isu sampingan di beberapa
konferensi, data yang tersedia untuk penelitian yang terkait masih
terbatas dan jumlah diskusi ilmiah juga masih sedikit.
[iv]
mengatasi kesulitan modalnya. Kami berterima kasih pada
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia yang sudah memberikan
pendanaan dalam penelitian ini. Selain itu kami juga berterima
kasih kepada Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI)
beserta anggotanya yang mendukung dan berkontribusi dalam
penelitian ini.
Penulis
[v]
[vi]
DAFTAR ISI
[vii]
A. Sejarah Crowdfunding di Indonesia .................................93
B. Penyedia Crowdfunding di Indonesia...............................97
C. Regulasi di Indonesia .....................................................104
BAB 5 PRAKTIK SECURITIES CROWDFUNDING DI
INDONESIA ............................................................................115
A. Kondisi UMKM Indonesia .............................................115
B. Inovasi Pendanaan ..........................................................121
C. Securities Crowdfunding di Indonesia ...........................127
D. Tahapan Investasi ...........................................................150
BAB 6 PENUTUP ...................................................................153
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................155
BIOGRAFI PENULIS .............................................................161
[viii]
DAFTAR GAMBAR
[ix]
[x]
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Pengertian Crowdfunding
Crowdfunding di Indonesia
1
Dennis Brüntje (2016) mendefinisikan crowdfunding yang
diterapkan di Eropa sebagai sebuah gagasan untuk mengumpulkan
banyak individu dalam mewujudkan tujuan yang sama, berbagi
tugas dan tanggung yang sama demi kemajuan masyarakat dari
segi pendidikan, promosi budaya, dan ekonomi sehingga mampu
menyelesaikan masalah yang ada. Sedangkan praktik
crowdfunding di Amerika diartikan sebagai kerjasama,
ketertarikan, serta kepercayaan kolektif oleh orang-orang yang
mengumpulkan dana dan sumber daya lain melalui internet untuk
mendukung apa yang sedang diprakarsai oleh individu atau
organisasi tertentu (Lawton & Marom, 2010). Selain itu, di
Jepang, crowdfunding juga didefinisikan sebagai pembiayaan
startup atau usaha kecil atau juga proyek dengan mengumpulkan
sejumlah kecil uang dari sekelompok orang dan menggunakan
sarana online seperti Facebook, Twitter, LinkedIn dan situs web
tepercaya lainnya (Adhikary et al., 2018). Di Indonesia praktik
crowdfunding diatur oleh Peraturan OJK RI No. 37/POJK.04/2018
yang menjelaskan bahwa teknologi informasi telah digunakan
untuk mengembangkan industri keuangan yang dapat mendorong
tumbuhnya alternatif pendanaan bagi dunia usaha dan media
investasi bagi masyarakat.
Crowdfunding di Indonesia
2
kelebihan dana melalui media online secara kolektif untuk
memenuhi tujuan bersama.
B. Manfaat Crowdfunding
Crowdfunding di Indonesia
3
2. Dengan membuat kampanye penggalangan dana, pencari dana
akan melalui proses yang berharga untuk memeriksa bisnisnya
dari segala sudut. Artinya mulai dari sejarahnya, daya tarik,
insentif, target pasar, nilai kebijakan perusahaan, serta mampu
membuat proporsi bisnisnya menjadi lebih menarik dan
mudah dipahami.
3. Dari peluncuran hingga penutupannya, pencari dana dapat
membagikan dan mempromosikan kampanye penggalangan
dananya melalui media sosial, email, dan saluran pemasaran
online lainnya. Pencari dana melalui platform crowdfunding
mempublikasikan perkembangan dari penggalangan dana, Di
samping itu para pencari dana mampu mempromosikan
bisnisnya dengan beralih ke website perusahaannya untuk
menarik investor lain.
4. Perkembangan bisnis dari masa ke masa memberikan peluang
bagi pencari dana untuk memvalidasi dan menyaring
kebijakan bisnis yang dimiliki. Pertanyaan-pertanyaan dan
ketertarikan dari investor potensial memungkinkan pencari
dana mengatur ulang kebijakan bisnisnya untuk menarik
investor tersebut mendanai proyek yang sedang dikerjakan
pencari dana.
5. Crowdfunding adalah cara yang efisien untuk mengatur bisnis.
Dalam crowdfunding, seorang pebisnis dapat memusatkan dan
merampingkan upaya penggalangan dana dengan membuat
satu profil proyek yang mana mampu menarik banyak investor
Crowdfunding di Indonesia
4
potensial. Sehingga, daripada mencetak dokumen,
menjilidnya, kemudian mengirimkan perkembangan proyek
secara manual, kini pebisnis dapat melaporkan segala
perkembangan proyek secara online dengan banyak format.
Hal ini berarti pebisnis punya waktu lebih untuk mengurus
bisnisnya, daripada hanya sekadar mengurus prosedur
pendanaan yang berbelit.
Crowdfunding di Indonesia
5
2. Crowdfunding juga dapat menjadi efisien bagi investor
Ini memungkinkan mereka untuk menyelidiki
berbagai potensi investasi online pada satu waktu dan
menentukan dengan cepat apakah perusahaan cocok dengan
strategi portofolio mereka, selera risiko, atau kriteria lainnya.
Di negara berkembang, muncul tren investor memantau
platform crowdfunding berbasis donasi untuk mencari
perusahaan dan produk yang inovatif.
3. Crowdfunding merupakan hal baru dalam siklus pendanaan
Kredit makro dan pemodal ventura secara tradisional
telah menjadi penyedia dana bagi perusahaan-perusahaan baru
di negara maju. Di negara berkembang modal awal sebuah
usaha biasanya datang dari bantuan teman dan keluarga.
Kemajuan media sosial dan TIK kini telah mampu membantu
perusahaan-perusahaan baru tersebut untuk mempromosikan
bisnisnya dan memperoleh investor global tanpa adanya
batasan.
4. Crowdfunding dapat memperluas jangkauan geografis
investasi
Pada kredit mikro tradisional, peserta dibatasi oleh
letak geografis dalam hal pemantauan, tata kelola, dan sanksi
sosial. Crowdfunding mengubah pendekatan tradisional ini
dalam beberapa cara. Pertama, jaringan tidak perlu dikaitkan
dengan geografi. Geografi memainkan peran yang kurang
signifikan dalam pendanaan proyek-proyek yang menjanjikan.
Crowdfunding di Indonesia
6
Tidak diketahui apakah perbedaan tersebut disebabkan oleh
perbedaan budaya dalam hal kepercayaan, verifikasi, metode
akurasi transaksi, jumlah modal yang lebih kecil untuk
kontributor individu, faktor lain atau kombinasi. Akan tetapi,
kecenderungan investasi tanpa batasan sangat jelas pada
praktik crowdfunding.
5. Validasi produk, jaringan pendukung, dan kemitraan
Perusahaan baru dapat menggunakan crowdfunding
untuk mengeksplorasi kelayakan produk dengan biaya rendah
dan dengan hambatan masuk yang juga rendah. Crowdfunding
juga menawarkan manfaat pemasaran: salah satu keuntungan
utama dari kampanye crowdfunding online adalah promosi
untuk bisnis yang diciptakannya.
6. Pengujian pasar dan pengukuran permintaan
Model donasi saat ini memberikan perusahaan
peluang untuk mengeksplorasi permintaan untuk produk atau
layanan mereka. Jika perusahaan memenuhi tujuan pendanaan
mereka, mereka memiliki akses ke modal yang diperlukan
untuk peluncuran produk awal mereka. Dari perspektif
investor, validasi investor lain mengurangi risiko investasi
dengan menunjukkan permintaan terhadap produk. Faktanya,
beberapa kelompok bisnis besar di Amerika Serikat, seperti
Heartland Angels yang berbasis di Chicago, menciptakan
portal crowdfunding mereka sendiri dengan harapan bahwa
Crowdfunding di Indonesia
7
perusahaan yang mencari modal membuktikan minat pasar
melalui kampanye crowdfunding yang sukses.
7. Akses ke jaringan pendukung
Perusahaan yang menawarkan kampanye
crowdfunding dapat melibatkan kelompok pelanggan yang
bertindak baik sebagai agen pemasaran produk maupun
sebagai sumber umpan balik yang kaya dan terperinci.
Investor ini dapat bekerja dalam banyak cara sebagai
penasihat dan agen pemasaran, dan dapat pula membantu
perusahaan menjalin hubungan dengan investor berpengaruh
lainnya, hal ini dapat membantu mendukung perusahaan
melalui tantangan yang dihadapi saat perusahaan baru mulai
bertumbuh.
8. Pasar dan kemitraan
Pengusaha juga menerima umpan balik tentang
kelayakan pasar dan pemasaran yang ditargetkan. Umpan
balik yang luas dari pelanggan dan investor dapat digunakan
sebagai perbaikan dari model bisnis yang telah dijalankan.
Crowdfunding dapat memberikan perusahaan informasi yang
mereka butuhkan untuk mengubah fokus mereka ke target
pasar baru, atau untuk mencari kemitraan strategis dengan
pemasok baru atau vendor lain. Pertukaran informasi yang
terbuka mengenai ide produk, konsep bisnis, dan pasar yang
dituju secara signifikan meningkatkan efisiensi pasar. Hasil
akhir dari kampanye crowdfunding yang berhasil adalah
Crowdfunding di Indonesia
8
peningkatan visibilitas dan kredibilitas diantara para investor
yang berinvestasi. Sedangkan bagi perusahaan yang menerima
dana memperoleh dukungan dari basis investor yang mungkin
juga menjadi pelanggan dan agen pemasaran mereka dimasa
depan.
C. Perkembangan Crowdfunding
Crowdfunding di Indonesia
9
panggilan publik untuk mencari donatur. Untuk menghargai jasa
kepada seluruh investor yang mendonasikan dananya dalam
pembangunan patung Liberty, pihak pemerintah mencantumkan
nama mereka pada surat kabar. Metode ini dianggap berhasil
karena dapat mengumpulkan 100,000 USD dana oleh 160,000
donatur dalam waktu 5 bulan . Cara ini kemudian menjadi
cerminan perkembangan crowdfunding pada era modern.
Model crowdfunding modern mulai muncul pada 1990-an
dimana beberapa platform kegiatan amal mulai muncul dengan
penggalangan dana melalui internet. Bahkan pada 1997, salah satu
band dari Inggris bernama Marillion mampu mengumpulkan dana
sebesar 60.000 dolar dari para penggemarnya yang kemudian
digunakan untuk membiayai tour mereka ke Amerika Utara.
Pertumbuhan crowdfunding yang pesat disebabkan oleh adanya
inovasi pada bidang teknologi yaitu Web 2.0 serta adanya krisis
keuangan tahun 2007-2008. Definisi dari Web 2.0 berarti bahwa
semua website maupun aplikasi-aplikasi memungkinkan
pengguna internet untuk membuat dan menyebarkan segala
sesuatu secara online dengan segala jaringan yang ada, contohnya
Facebook dan Twitter maupun blog-blog dan situs seperti
Wikipedia. Krisis keuangan dimulai pada 2007 dan semakin parah
di tahun 2008 yang ditandai dengan bangkrutnya bank dari
Amerika Lehman Brothers, bank kredit hampir dihentikan di
Eropa dan Amerika Utara. Akibatnya keuangan perusahaan mikro
dan usaha pribadi mengalami penurunan yang sangat drastis
Crowdfunding di Indonesia
10
akibat terjadinya krisis. Hal tersebut menciptakan gap yang
memunculkan crowdfunding sebagai alternatif memperoleh dana
(Pichler & Tezza, 2016).
Di China crowdfunding diperkenalkan pada Juli 2011, oleh
He Feng, seorang lulusan Cina dari Universitas Stanford. Setelah
belajar tentang crowdfunding selama studinya di luar negeri, He
Feng meluncurkan China platform crowdfunding pertama dengan
nama Demohour di Beijing. Tak lama kemudian, platform lain
bernama Dreamore didirikan oleh He Feng saat dia berusia 22
tahun. Selain He Fang juga ada tokoh yang memulai bisnis
crowdfunding di China bernama Du Mengjie. Du Mengjie
terinspirasi oleh gagasan ekonomi saham yang dia pelajari dari
perjalanan ke luar negeri selama kurang lebih 1 tahun, kedua
pionir platform crowdfunding ini bersama-sama mendominasi
pasar crowdfunding kecil di Cina. Empat tahun kemudian, pada
tahun 2015 mereka memiliki pesaing yang tak terhitung
banyaknya, semuanya bercita-cita untuk mendapatkan bagian dari
pertumbuhan pasar crowdfunding Cina. Ini menjadikan china
sebagai negara dengan praktik crowdfunding tertinggi, namun
dinamika pasar yang masih belum matang dan kurangnya data
secara keseluruhan, tidak ada angka pasti tentang CFP China.
Menurut Esposti (2013) CEO dari Massolution.com, ada
beberapa contoh dari perkembangan crowdfunding yang
signifikan, yaitu:
Crowdfunding di Indonesia
11
1. Niche platforms
Industri niche dan platform sektor spesifik menjadi semakin
jelas sama halnya seperti crowdfunding yang semakin banyak
mencari keuntungan dari diversifikasi produk.
2. Locavesting
Berarti bahwa investasi dilakukan pada perusahaan lokal yang
memiliki potensi untuk tumbuh. Ketika investasi lokal tumbuh
maka crowdfunding akan meningkatkannya. Investasi kecil
yang diberikan kepada perusahaan lokal melalui crowdfunding
akan sangat membantu perekonomian dan berbagai manfaat
sosial bagi masing-masing individu maupun lingkungan sosial
dan bahkan bagi suatu negara (Cortese, 2011). Platform
crowdfunding menyediakan pinjaman modal yang berfokus
pada investasi lokal dan membantu pengusaha lokal untuk
mendapatkan modal usaha.
3. Enterprise crowdfunding
Perusahaan-perusahaan besar dan asosiasi mulai
memanfaatkan crowdfunding untuk beberapa kantornya pada
daerah tertentu dengan cara meningkatkan profil sosial,
pengujian pasar, dan perputaran usaha. Manfaat crowdfunding
bagi perusahaan tidak hanya pada perolehan dana investasi,
namun juga untuk menyampaikan alasannya berdiri di tengah
masyarakat. Crowdfunding kini dikenal sebagai sumber
pendanaan baru bagi komersil, perumahan, dan proyek
infrastruktur.
Crowdfunding di Indonesia
12
4. Crowdfunding economic development
World Bank mengungkapkan bahwa crowdfunding dapat
digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui pertumbuhan
ekonomi dari suatu negara, utamanya adalah negara
berkembang. Pertumbuhan ekonomi dapat diamati dari sektor
tambang, pendidikan, dan pembangunan kota. Hal ini
menunjukkan bahwa crowdfunding mungkin saja berjalan
seiringan dengan pendanaan mikro, yang mana keduanya
sama-sama bertujuan untuk memberikan bantuan keuangan
kepada usaha mikro.
5. Live crowdfunding
Merupakan teknik untuk mengetahui kebutuhan tersembunyi
para investor pada awal kampanye penggalangan dana. Live
crowdfunding bertujuan untuk meningkatkan perhatian media
yang mampu menarik minat masyarakat untuk melakukan
investasi.
Crowdfunding di Indonesia
13
untuk penggalangan Masjid Chiba yang diprakarsai oleh
komunitas muslim Indonesia di Chiba Jepang, dimana
menggalang dana sebesar Rp 3,2 milyar. Wujudkan.com
merupakan reward-based crowdfunding yang bergerak di bidang
industri kreatif, seperti film, komik dan games. Crowdfunding ini
hanya berumur 5 tahun, dimana pada tahun 2017 dinyatakan
berhenti beroperasi karena pencapaian target yang tidak
maksimal. GandengTangan.com yaitu crowdfunding jenis Debt
Based. Platform ini berfokus untuk pendanaan UKM di Indonesia.
Masyarakat yang membutuhkan modal untuk menjalankan atau
akan memulai usahanya dapat terbantu dengan adanya
crowdfunding ini, sehingga secara tidak langsung crowdfunding
jenis debt dan equity based ini membantu meningkatkan
perekonomian masyarakat di Indonesia. GandengTangan.com
yang berdiri tahun 2017 ini telah berhasil menyalurkan kurang
lebih Rp 5 milyar untuk membantu 1.200 UKM yang tersebar di
Indonesia. GandengTangan.com juga telah menjadi salah satu
crowdfunding penerima hibah dari “DBS Foundation Social
Enterprise Grant Programme 2018 Singapore” (Nugroho &
Rachmaniyah, 2019).
Crowdfunding di Indonesia
14
D. Karakteristik Crowdfunding
Crowdfunding di Indonesia
15
5. Dengan adanya pemusatan akses data mengenai peluang
investasi, crowdfunding dapat memfasilitasi kebutuhan
informasi investor pemula hingga investor potensial secara
cepat.
6. Crowdfunding memungkinkan investor untuk memilih
beberapa proposal usaha dalam satu waktu untuk menentukan
perusahaan mana yang paling sesuai dengan strategi portofolio
mereka, selera risiko, atau kriteria lainnya.
7. Crowdfunding memungkinkan investasi dari manapun tanpa
ada penghalang. Sekalipun faktor geografi, kini tidak lagi
nenjadi penghalang dalam memperoleh pendanaan untuk
proyek yang direncanakan.
8. Crowdfunding membantu membangun eksposur untuk
perusahaan dengan menerima umpan balik dari pelanggan.
Perusahaan baru dapat menggunakan crowdfunding untuk
mengeksplorasi kelangsungan hidup produk dengan biaya
yang rendah tanpa adanya penghalang. Investor dan pelanggan
dengan umpan balik yang ekstensif akan membantu
perusahaan untuk merevisi model bisnis.
Crowdfunding di Indonesia
16
E. Konsep Crowdfunding
Crowdfunding di Indonesia
17
Glen James, seorang pria tunawisma dari Boston
mengembalikan tas ranselnya ke polisi yang membawa cek
perjalanan $40.000 dan uang tunai $2.400. Polisi kemudian
mengembalikan ransel itu kepada pemiliknya yang sah.
Penduduk Virginia, Ethan Whittington tersentuh oleh
kejujuran Glen dan memutuskan untuk memulai kampanye
crowdfunding untuk memberikan hadiah untuk Glen James
menggunakan platform yang disebut GoFundMe. Awalnya,
tujuan penggalangan dana adalah $50.000 tetapi sumbangan
terus mengalir dengan cepat sehingga target dinaikkan
menjadi $250.000.
Crowdfunding di Indonesia
18
seperti lembaga keuangan mikro yang secara langsung
menyalurkan kredit, platform crowdfunding memfasilitasi
transaksi keuangan dengan imbalan dari biaya transakasi, dan
mereka jarang berinvestasi di perusahaan yang mencari modal
melalui platform mereka.
Crowdfunding di Indonesia
19
mikro, penyaringan proposal pertama kali dilakukan oleh anggota
kelompok yang berencana untuk mendapatkan kredit dan
kemudian diperiksa oleh petugas dari lembaga kredit mikro.
Crowdfunding di Indonesia
20
BAB 2
TIPE DAN PENYEDIA CROWDFUNDING
A. Tipe Crowdfunding
D
diantaranya:
dalam bukunya yaitu Gupta (2018) menyebutkan
bahwa ada beberapa tipe dari crowdfunding,
Crowdfunding di Indonesia
21
Cakupan crowdfunding ekuitas menunjukkan bahwa
potensinya paling besar ada pada bisnis startup yang mencari
investasi yang kecil untuk mencapai pendirian awal,
sementara pendanaan lanjutan (yang diperlukan untuk
pertumbuhan selanjutnya) dapat berasal dari sumber lain.
Crowdfunding di Indonesia
22
sains, dan proyek masyarakat. Ada banyak karakteristik dari
crowdfunding penghargaan yang telah diidentifikasikan dalam
banyak penelitian. Dalam crowdfunding penghargaan,
pendanaan tidak bergantung pada lokasi. Jarak antara creator
dan investor bukan menjadi masalah dalam pembagian
royalty. Meskipun pendanaan tidak bergantung pada lokasi,
observasi menunjukkan bahwa pendanaan sebagian besar
terikat dengan lokasi pendanaan tradisional. Pada
crowdfunding penghargaan, para pendiri biasanya terlalu
berharap banyak akan pengembalian dari proyek dan harus
menerima kekecewaan ketika pengembalian dari proyek yang
diharapkan tidak sesuai.
Crowdfunding di Indonesia
23
crowdfunding reward. Demikian pula, crowdfunding berbasis
pengembalian finansial dibagi menjadi tiga kategori:
crowdfunding pinjaman atau peer-to-peer (P2P), crowdfunding
ekuitas, dan crowdfunding royalti (Adhikary et al., 2018).
Crowdfunding di Indonesia
24
pemberi dana menerima bunga yang menarik dan jatuh tempo
sesuai dengan perjanjian atau yang dijanjikan. Jenis crowdfunding
ini cocok untuk perusahaan yang memiliki arus kas positif dan
khususnya penting bagi negara-negara kecil yang sedang
mengembangkan negara, selain pendanaan di muka juga ada
masalah dalam pembuatan kebijakan legislasi di negara-negara
lain. Di sisi lain, pemberi dana pada crowdfunding ekuitas
menerima dividen dalam bentuk kas maupun ekuitas atau
perjanjian pembagian keuntungan. Model ini cocok untuk
pertumbuhan perusahaan maupun ekspansi perusahaan. Platform
crowdfunding ekuitas terkemuka adalah EquityNet (AS),
Crowdfunder (AS), CrowdCube (UK), Angelist (AS), dan
OurCrowd (Israel). Penerapan crowdfunding ekuitas
membutuhkan hukum keamanan tambahan yang lebih kompleks,
karena dapat menimbulan konflik yang bersinggungan dengan
pasar modal tradisional. Crowdfunding royalti menyediakan
investor persentase atau jumlah tetap dari sistem pendapatan. Ini
mirip dengan paten atau lisensi teknologi. Biaya royalti
didistribusikan untuk mendanai investor berdasarkan jumlah rata-
rata untuk jumlah investasi mereka. Selain itu, model ini juga
disesuaikan dengan metode pembayaran, juga ada model-model
crowdfunding hybrid model yang mencakup karakteristik
pinjaman dan ekuitas. Namun, model crowdfunding hybrid rumit
dan jarang digunakan oleh penggalang dana.
Crowdfunding di Indonesia
25
Dalam penelitian Sannajust, Roux, & Chaibi (2014)
setidaknya ada empat jenis atau tipe platform penyedia jasa urun
dana atau crowdfunding berdasarkan pada jenis transaksinya,
yaitu:
Crowdfunding di Indonesia
26
Berikut identifikasi perbedaan tiga tipe crowdfunding (Haas et
al., 2014):
1. Hedonism
Proposisi nilai hedonis terutama menggambarkan jenis
crowdfunding dimana para pendukung berjanji untuk proyek dan
produk yang inovatif dan kreatif, seperti jam tangan pintar Pebble
yang terkenal atau film pemenang Oscar Inocente, dan menerima
pengembalian non-moneter dalam bentuk produk atau hadiah
yang dipesan sebelumnya. Mekanisme pendanaan cukup kaku,
guna mengurangi risiko underfinancing dan untuk memotivasi
pendukung agar membelanjakan lebih banyak uang. Platform ini
sebagian besar menerapkan prinsip “all-or-nothing” dimana
pemrakarsa proyek akan menerima pendanaan jika jumlah dana
yang terkumpul sesuai dengan jumlah pendanaan yang telah
ditentukan sebelumnya, sedangkan jika tidak sesuai maka
Crowdfunding di Indonesia
27
pemrakarsa proyek tidak akan mendapatkan pendanaan
(Cumming et al., 2014), serta menetapkan jumlah jaminan
minimum dan tingkat jaminan. Platform crowdfunding khas dalam
jenis ini adalah Kickstarter atau Indiegogo. Bentuk-bentuk
platform ini memiliki kesamaan bahwa mereka mencoba untuk
mengatasi rasa ketertarikan atau kegembiraan dan dengan
demikian berusaha untuk menciptakan nilai hedonistik yang
diwujudkan dengan mendukung proyek-proyek tersebut.
2. Altruism
Dengan fokus pada proyek-proyek amal, jenis bentuk
dukungan yang berlaku adalah sumbangan. Jadi tidak ada
kompensasi yang ditawarkan. Pendukung mendukung proyek
semacam ini untuk “kebaikan yang lebih besar” atau alasan
altruistik. Platform tipikal, mengejar altruistik proposisi nilai
termasuk Crowdrise dan Kiva. Mekanisme pendanaan yang
longgar memastikan dukungan sebesar mungkin untuk proyek-
proyek ini. Oleh karena itu, platform ini tidak menggunakan
jumlah jaminan minimum atau tingkat jaminan, Akan tetapi,
menerapkan prinsip “keep-it-all” dimana pemrakarsa proyek akan
menerima berapapun jumlah pendanaan yang terkumpul.
3. For Profit
Jenis crowdfunding dengan proposisi nilai berorientasi
keuntungan sering berfokus pada pendanaan start-up, tetapi juga
pada pemberian kredit konsumen. Oleh karena itu, pendukung
Crowdfunding di Indonesia
28
ditawarkan pengembalian uang, seperti bunga atau bagi hasil.
Proposisi nilai bertujuan pada orientasi keuntungan para
pendukung. Platform FundedByMe merupakan salah satu contoh
platform yang berorientasi keuntungan dengan menawarkan
model bagi hasil. Sedangkan platform Prosper merupakan
platform yang berorientasi keuntungan dengan model pinjaman
peer-to-peer. Mekanisme pendanaan memiliki kekakuan sedang,
untuk memastikan fleksibilitas yang cukup untuk kebutuhan
individu dari startup. Oleh karena itu, platform ini menerapkan
tingkat jaminan serta jumlah jaminan minimum dan menggunakan
prinsip “keep-it-all” dan “all-or-nothing” sebagai alternatif.
Crowdfunding di Indonesia
29
B. Crowdfunding dalam Siklus Hidup Pendanaan Suatu
Perusahaan
Crowdfunding di Indonesia
30
ventura atau investor asing, tetapi justru berfungsi sebagai
pendukung bagi mereka, menunjukkan bahwa semua investor
dapat secara terpisah atau bersama-sama memasok keuangan ke
perusahaan startup dan perusahaan yang sedang berkembang.
Crowdfunding di Indonesia
31
C. Penyedia Crowdfunding
Crowdfunding di Indonesia
32
crowdfunding kemudian periode waktu untuk
menyelesaikannya. Sebelum kampanye dapat diluncurkan,
terlebih dahulu harus disetujui oleh Kickstarter. Untuk setiap
tingkat uang yang dikumpulkan per individu, pencari dana
menentukan jumlah imbalan tertentu.
Kickstarter adalah platform yang menerapkan prinsip all-
or-nothing, yang berarti bahwa pencari dana tidak akan
mendapatkan dana jika target tidak sesuai.
Crowdfunding di Indonesia
33
dana tetap, semua dana dikembalikan ke investor apabila
target tidak terpenuhi.
Tidak ada biaya pendanaan tetap untuk kampanye yang
tidak memenuhi target dan akan dikenakan biaya 5 persen
untuk dana fleksibel dan dana tetap yang memenuhi target.
Ada juga biaya pemrosesan 3 persen dan 30 sen per transaksi.
Target minimum untuk kedua jenis penggalangan dana adalah
$500.
Crowdfunding di Indonesia
34
kesadaran, dan berbagi media yang relevan dengan para
pemberi donasi. Selain penggalangan dana, Causes adalah
platform jejaring sosial yang memungkinkan penggunanya
menemukan orang-orang dengan minat yang sama dalam
berbagai kategori seperti hewan, hak asasi manusia, dan
lingkungan.
Causes juga menyediakan media untuk membuat petisi.
Cause tidak hanya untuk organisasi nirlaba yang terdaftar,
bahkan individu-individu juga dapat mengakses dan
mengumpulkan uang di platform ini untuk program dan isu
tertentu.
Crowdfunding di Indonesia
35
tidak, pelanggan memiliki wewenang untuk membatalkan
langganan mereka atas creator yang tidak menghasilkan
konten.
Patreon mengumpulkan biaya 2,9 persen dan 35 sen dari
setiap transaksi. Situs ini memiliki dua juta pelanggan aktif
dan lebih dari 100.000 kreator aktif. Patreon adalah situs
crowdfunding terbesar kelima di belakang GoFundMe,
Kickstarter, Indiegogo, dan TeeSpring.
Satu kekurangan dari Patreon adalah bahwa ia tidak
memasarkan kreator seperti halnya situs-situs seperti
Indiegogo atau Kickstarter, yang memiliki seluruh daftar
kampanye untuk dijelajahi oleh para investor potensial.
Crowdfunding di Indonesia
36
GoFundMe telah memiliki banyak kampanye yang sukses,
termasuk Dana Korban Las Vegas ($11,8 juta) dan Dana
Pertahanan Hukum Time's Up ($22 juta). Situs ini adalah
pilihan yang baik jika penggalangan dana mengarah ke tujuan
berbasis layanan, seperti kebutuhan medis atau bantuan
darurat. Namun ada beberapa peringatan: Startup
konvensional mungkin tidak akan mengumpulkan banyak
modal di GoFundMe, dan yang tidak kalah penting bahwa
hanya satu dari sepuluh kampanye yang mendapatkan dana
penuh di GoFundMe.
Crowdfunding di Indonesia
37
CircleUp ini paling baik bagi para wirausahawan yang
ingin meningkatkan skala usaha dan mengembangkan ide
mereka. Proses pemilihannya cukup kompetitif, dan pencari
dana juga harus memiliki pendapatan minimal $1 juta untuk
dicantumkan di situs CircleUp.
7. Best for Business Loans: LendingClub
LendingClub berkantor pusat di San Francisco, California,
Amerika Serikat. Lending Club adalah situs crowdfunding
yang menyediakan hingga $40.000 untuk pinjaman pribadi
serta hingga $300.000 untuk pinjaman bisnis. Ini adalah
bentuk crowdfunding pinjaman yang mudah dalam
persyaratan dan seringkali lebih cepat daripada melalui bank.
Berbeda dengan kebanyakan crowdfunding ekuitas, ini tidak
memerlukan hal-hal seperti kunjungan bisnis atau rencana
proyek.
Dengan Lending Club, pengguna akan mendapatkan
pinjaman dalam jangka waktu 1 hingga 5 tahun. Suku bunga
bisa tinggi tergantung pada skor kredit, total bunga tahunan
biasanya berkisar antara 9,17 hingga 35,71 persen.
LendingClub menentukan syarat bahwa setidaknya bisnis
telah berjalan selama satu tahun, minimal $50.000 untuk
penjualan tahunan, tidak ada kebangkrutan baru-baru ini atau
pajak tanggungan, dan kepemilikan setidaknya 20 persen dari
bisnis. Dengan kata lain, perusahaan harus memiliki kesehatan
keuangan yang baik.
Crowdfunding di Indonesia
38
Tentu saja daftar penyedia crowdfunding terbaik diatas
bersifat subjektif, sehingga akan ditemukan perbedaan pendapat.
Pembaca dapat memperbarui informasi dengan membaca literatur
lain.
Umpan balik dari banyak orang adalah sumber yang bagus
untuk pembuat proyek, tetapi mengelola umpan balik itu bisa
menjadi tantangan. Pengusaha cenderung bersemangat tentang
proyek mereka, tetapi penting untuk mengharapkan kritik saat
meluncurkan kampanye penggalangan dana. Kemampuan
menerima dan menanggapi kritik merupakan keterampilan yang
sangat penting untuk dibawa ke kampanye crowdfunding apapun.
Fenomena seperti Bandwagoning dan Illusory Superiority
dapat digabungkan untuk menciptakan rangkaian asumsi atau
kesalahpahaman. Contohnya adalah kampanye yang dilakukan
Kickstarter untuk proyek video game bertema sepak bola bernama
Gridiron Thunder.
Di awal kampanye untuk Gridiron Thunder, pencipta proyek
MogoTXT mampu memperoleh sejumlah $ 10.000 komitmen
pendanaan dari sejumlah kecil pendukung. Kampanye ini
menerima. Sekelompok orang menuduh MogoTXT membuat
akun Kickstarter palsu dan membuat komitmen pendanaan untuk
kampanye proyeknya sendiri sehingga tampak lebih sukses
daripada yang sebenarnya. Ternyata, MogoTXT yang berbasis di
San Francisco mendapat dukungan dari orang-orang seperti Scott
Fujita, mantan gelandang NFL dan juara Super Bowl. Janji
Crowdfunding di Indonesia
39
$10.000 menjaring pendukung kesempatan untuk pergi ke pesta
VIP Super Bowl. Delapan orang berkomitmen untuk mendapatkan
hadiah tersebut.
Hal itu tidak menghentikan banyak orang untuk terus
berkomentar agar Kickstarter menangguhkan kampanye
proyeknya. Seorang komentator mengatakan itu “lucu bahwa ini
terus berjalan”. Pendukung lain menelusuri Web dan menemukan
gugatan yang tertunda terhadap seseorang dengan nama yang
sama dengan Andrew Won, CEO MogoTXT. Masalah itu
diangkat, dan MogoTXT terpaksa menanggapi. MogoTXT bahkan
mengancam gugatan pencemaran nama baik terhadap satu
pendukung dalam komentar Kickstarter mereka sendiri, yang
mengarah ke serbuan artikel berita yang memperdebatkan manfaat
dari tindakan semacam itu.
Crowdfunding di Indonesia
40
BAB 3
REGULASI CROWDFUNDING
Crowdfunding di Indonesia
41
Usaha kecil dan menengah (UKM) akan menghadapi kesulitan
modal pada tahap awal kehidupannya, dikarenakan sumber modal
yang dimiliki tidak mencukupi kebutuhan pendanaan yang
diperlukan (Sjostorm, 2004). Bank cenderung tidak memberikan
pinjaman kepada UKM yang tidak memiliki jaminan, arus kas,
atau riwayat usaha, sedangkan modal ventura cenderung fokus
pada perusahaan yang telah melewati fase start-up awal. Para
investor secara umum mencari investasi dengan pertumbuhan
tinggi dan pengembalian tinggi. Banyak UKM yang menggunakan
crowdfunding dalam menambah biaya modal dan penghematan
biaya, penawaran crowdfunding dipublikasikan dan dipromosikan
melalui portal crowdfunding yang biasanya penawaran tersebut
hanya terbuka untuk jangka waktu tertentu.
Crowdfunding di Indonesia
42
urun dana berbasis ekuitas bertujuan untuk mendapatkan
pengembalian finansial.
Crowdfunding di Indonesia
43
5. Penawaran sekuritas dengan total pertimbangan di Union
kurang dari €100.000, yang akan dihitung selama periode 12
bulan.
Crowdfunding di Indonesia
44
Pembatasan Penawaran Umum oleh Undang-Undang tentang
Perusahaan di Negara Anggota
Crowdfunding di Indonesia
45
pada perusahaan perseroan terbatas dalam kasus peningkatan
ekuitas dan masalah saham. Batasan ini mungkin berupa aturan
seperti keputusan pemegang saham berupa suara yang
membutuhkan mayoritas yang memenuhi syarat. Yang terakhir
mencegah mereka dari benar-benar menawarkan unit kepada
pihak ketiga yang belum termasuk dalam lingkaran perusahaan
atau yang dekat dengan perusahaan. Untuk alasan itu, unit juga
tidak dianggap sebagai sekuritas yang dapat dinegosiasikan (dapat
diperdagangkan), yang seringkali mengeluarkannya dari
Prospectus Directive tetapi tidak harus dari pengelolaan promosi
khusus negara anggota. Dalam banyak kasus perusahaan yang
dipegang erat dengan demikian tidak cocok untuk crowdfunding
karena ini adalah struktur hukum yang ditujukan untuk
menyelesaikan konflik intrashareholding, sedangkan dalam
masalah keagenan manajerial crowdfunding antara pengusaha dan
pemegang saham biasanya diambil alih dari konflik intra-
pemegang saham. Aturan dalam undang-undang tentang
perusahaan di negara anggota akan mengurangi manfaat dari
pengecualian yang ditawarkan di Prospectus Directive dan aturan
prospectus di tingkat nasional.
Crowdfunding di Indonesia
46
untuk platform crowdfunding. Platform crowdfunding untuk
pendanaan perusahaan juga mencoba untuk "merekayasa" model
transaksi di sekitar hambatan hukum, atau mereka mengatur diri
mereka sebagai model bisnis "eBay".
Crowdfunding di Indonesia
47
Oleh karena itu, operator platform itu sendiri bukan merupakan
pihak dalam peningkatan ekuitas yang mungkin akhirnya berhasil.
Model eBay lebih cocok untuk beberapa preferensi investor yang
tidak menyukai konstruksi di bawah platform crowdfunding yang
direkayasa transaksinya.
Crowdfunding di Indonesia
48
menerima dana yang dapat diklaim kembali berdasarkan Capital
Requirements Directive IV (CRD IV), mereka mungkin memenuhi
syarat sebagai Alternative Investment Fund (AIF) dibawah
Alternative Investment Fund Managers Directive (AIFMD), atau
dapat dianggap tunduk pada otorisasi sebagai layanan investasi/
aktivitas di bawah MiFID.
Crowdfunding di Indonesia
49
tidak mampu untuk memenuhi persyaratan ini dapat mengadakan
perjanjian dengan pembayaran berlisensi penyedia layanan yang
akan bertindak sebagai penerima dana yang dapat diklaim
kembali.
Crowdfunding di Indonesia
50
Mulai dari persyaratan perizinan dan pengecualian, secara
umum platform crowdfunding memfasilitasi penawaran surat
berharga, menyediakan layanan keuangan, dan karenanya
operatornya memerlukan lisensi dari BaFin (Bundesanstalt für
Finanzdienstleistungsaufsicht)/ otoritas jasa keuangan di Jerman.
Pengecualian menurut undang-undang untuk lisensi ini
persyaratan tersedia jika pinjaman partisipasi laba subordinasi
adalah ditawarkan dan kondisi spesifik lainnya terpenuhi, tetapi
lisensi di bawah Undang-Undang Perdagangandan Industri
Jerman akan selalu diperlukan. Kebutuhan platform untuk
menjadi perusahaan layanan investasi atau untuk diawasi oleh
otoritas pengatur perdagangan umum muncul dari kewajiban
hukum untuk memantau batas berlangganan (Klohn et al., 2016).
Crowdfunding di Indonesia
51
Adapun batasan yang ditetapkan untuk investor, RUU itu
mengusulkan dua jenis tata kelola, untuk investasi hingga €1.000
dan investasi lebih dari €1.000, dan maksimum mutlak €10.000
per investor, tanpa membedakan antara jenis investor yang
berpotensi berbeda (Klohn et al., 2016). Undang-undang memang
memperkenalkan perbedaan seperti itu, memungkinkan entitas
perusahaan untuk berinvestasi lebih banyak dari limit yang
biasanya diberikan kepada investor lain. Pilihan yang dibuat oleh
legislator tampaknya tidak sangat meyakinkan. Telah
dikemukakan bahwa ketentuan itu, pada saat yang sama, terlalu
inklusif, karena investor yang memenuhi syarat tidak untuk bisnis
yang baru dirintis.
Crowdfunding di Indonesia
52
dianggap wajar, khususnya sehubungan dengan jaringan sosial,
mengingat bahwa menawarkan produk investasi dengan cara ini,
dalam praktiknya, dapat menurunkan kesadaran risiko investor,
yang mungkin menerima iklan selama waktu luang mereka, dan
mungkin kurang memperhatikan apa yang mereka terima atau
baca. Namun, legislator telah secara ekstrem mengubah
pengelolaan di bidang ini, memungkinkan iklan dan hanya ada
peringatan tentang risiko kerugian total investasi yang akan
diterbitkan bersama dengan iklan (atau tautan iklan di media
elektronik).
Crowdfunding di Indonesia
53
c. platform tempat penawaran dipromosikan diotorisasi/
didaftarkan sesuai dengan Undang-Undang Peraturan
Perdagangan atau Undang-Undang Perbankan.
Crowdfunding di Indonesia
54
Dukungan untuk crowdfunding di Polandia sejauh ini hanya
terbatas pada satu inisiatif yang dapat dimasukkan dalam promosi
dan kegiatan kerjasama antara pengusaha, calon investor dan
mentor. Pada tahun 2017, platform Beesfund, menawarkan
crowdfunding berbasis ekuitas, bersama dengan Warsawa Stock
Exchange (WSE), memutuskan untuk meluncurkan akselerator
bersama untuk startup. Tujuannya adalah untuk memberikan akses
wirausahawan baru kepada relasi, manajer, dan pengalaman
perusahaan yang terdaftar. Selain itu, startup dapat menjual
sahamnya kepada investor baru yang mencari peluang untuk
menanamkan modalnya. Sudah di awal kerjasama, beberapa CEO
perusahaan yang terdaftar menyatakan kesediaannya untuk
menjadi mentor bagi startup. WSE menginginkan bahwa
akselerator bersama akan memungkinkan untuk meningkatkan
jumlah debut di bursa saham di masa depan. Pada awalnya, ini
untuk diterapkan ke pasar New Connect, yang ditujukan untuk
startup. Pada akhirnya, perusahaan harus pindah ke pasar utama.
Klien akselerator akan menjadi calon perusahaan yang beroperasi
di bentuk saham gabungan, kemitraan terbatas atau dapat dengan
cepat diubah ke dalam perusahaan tersebut (Woźniak et al.).
Crowdfunding di Indonesia
55
3. Regulasi Crowdfunding di Italy
Crowdfunding di Indonesia
56
Tidak menutup kemungkinan bahwa perusahaan lain tidak
dapat menawarkan surat berharganya kepada publik. Namun, jika
mereka melakukan ini, aturan umum akan berlaku (Undang-
Undang Keuangan Konsolidasi Italia), dan perlakuan khusus tidak
akan tersedia (Piattelli, 2013). Aturan khusus berlaku untuk
platform: pengelolaannya hanya dapat dilakukan oleh perusahaan
penanaman modal dan bank, atau oleh perusahaan yang telah
memperoleh otorisasi khusus dan telah dinyatakan sebagai entitas
baru yang heterogen diizinkan untuk mengelola platform (Vitali,
2014). Dalam kasus kedua ini, adanya larangan khusus platform
yang tidak bisa memproses pesanan mengenai penjaminan
instrumen keuangan atau mengumpulkan uang dari investor dan
secara umum tunduk pada peraturan yang lebih ringan daripada
yang berlaku untuk entitas lain yang diizinkan untuk mengelola
platform jangka panjang (seperti perusahaan investasi dan bank).
Telah digarisbawahi bahwa untuk alasan ini platform cenderung
menjadi tempat pajangan belaka, mengingat adanya pembatasan
aktivitas yang ketat. Oleh karena itu perusahaan yang mengelola
platform jika ingin mengampanyekan tidak hanya perusahaan
startup yang inovatif, tetapi entrepreneur lainnya maka diperlukan
platform yang terpisah.
Crowdfunding di Indonesia
57
surat berharga, tetapi pada saat yang sama dapat menghambat
potensi pertumbuhan crowdfunding. Ada juga batasan yang luar
biasa berkaitan dengan surat berharga yang dapat ditawarkan
melalui platform, hanya saham di perusahaan publik atau swasta,
dan bukan obligasi dan surat utang lainnya. Ini bisa membuat
crowdfunding ekuitas kurang menarik bagi investor yang
cenderung tidak melakukan investasi berisiko. Partisipasi investor
profesional juga diperlukan untuk penawaran berhasil
diselesaikan: setidaknya 5% dari saham yang ditawarkan modal
harus dibayar oleh investor profesional.
Crowdfunding di Indonesia
58
perubahan di sektor mana mereka beroperasi atau berniat untuk
beroperasi. "Inovatif" berarti startup yang memenuhi kriteria
sebagai berikut (Di Pietro & Butticè, 2020):
Crowdfunding di Indonesia
59
persyaratan yang ketat dan kontrol yang diperlukan oleh otoritas
yang berwenang, bahkan untuk platform yang berurusan dengan
sejumlah uang kecil. Situasi ini dikritik, terutama oleh kalangan
profesional, sebagai penghambat perkembangan fenomena
tersebut (Daniel, 2013). Pemerintah Prancis berusaha
memecahkan masalah yang timbul dari penerapan rezim umum
yang disebutkan di atas, dan aturan khusus berlaku sejak 1
Oktober 2014. Aturan tersebut dianggap telah menguntungkan
pasar, meskipun jelas bahwa mereka juga cenderung
memberlakukan batasan, terutama untuk melindungi investor,
terdapat dua status khusus untuk platform, yaitu:
Crowdfunding di Indonesia
60
persaingan, konsumsi dan represi penipuan dalam kerangka umum
control praktik pemasaran yang menipu. Jika ketentuan baru yang
mengatur crowdfunding di Prancis mengejar tujuan yang sama
(mempromosikan crowdfunding di Prancis), mereka harus
mengambil mempertimbangkan badan aturan yang berbeda di
mana mereka dimasukkan. Ini menjelaskan perbedaan desain yang
mencolok antara dua bingkai peraturan yang dibuat: yang berlaku
untuk crowdlending dan yang berlaku untuk crowdequity (Fliche
et al., 2016).
Crowdfunding di Indonesia
61
Platform dirancang untuk menjaga karakteristik pembiayaan
crowdfunding dan membatasi risiko yang ditanggung oleh
masing-masing investor individu. Jumlah maksimum dana yang
diberikan untuk satu proyek ditetapkan pada €1 juta. Selain itu ada
pertanyaan mengenai jaminan perlindungan untuk investor seperti
adanya jaminan perlindungan untuk pembiayaan konsumsi.
Crowdfunding di Indonesia
62
lain penerbit proyek tentang risiko pendanaan yang berlebihan.
Ketiga, platform IFP juga harus menyediakan alat analisis yang
memungkinkan investor untuk menilai kapasitasnya dalam
melakukan investasi atau pembiayaan. Dimana IFP tidak
diharuskan untuk menganalisis hasil yang diperoleh, tidak seperti
platform di bawah status CIP dimana mereka harus menguji
kelayakan. Dengan demikian, IFP tidak tunduk pada persyaratan
modal apa pun (Granier, 2018).
Crowdfunding di Indonesia
63
didedikasikan untuk crowdfunding (Fliche et al., 2016). CIP,
sebagai badan hukum, tidak dapat menjalankan aktivitasnya di
luar wilayah nasional. Selain itu, wewenang hanya untuk
membuat penawaran yang berkaitan dengan saham biasa atau
obligasi tingkat bunga tetap. Status ini lebih cocok saat memulai
aktivitas, karena memiliki keuntungan tidak memerlukan modal
minimal. Platform yang ingin menawarkan semua kategori
sekuritas keuangan atau mengembangkan aktivitasnya dengan
Eropa harus memilih status PSI yang menyediakan layanan
investasi minimal. Disetujui oleh pihak yang berwenang (ACPR),
platform ini harus memperoleh modal minimal €50.000, jika
mereka tidak menerima apapun dana dari publik, dan €125.000
sebaliknya, mereka harus mematuhi aturan kehati-hatian. Karena
metode pemasaran jarak jauh, peraturan baru memberlakukan
sistem akses progresif ke situs web platform ini yang
memungkinkan kepada investor, bahkan sebelum menanyakan
detailnya menawarkan, untuk mengetahui dan menerima risiko
yang terlibat dimana akan ada kehilangan seluruh atau sebagian
dari modal yang diinvestasikan dan tidak likuidnya judul yang
ditawarkan. Selain itu, platform ini harus menawarkan beberapa
proyek yang akan mereka pilih sebelumnya berdasarkan kriteria
yang telah ditentukan dan sesuai dengan prosedur transparan yang
diposting di situs web mereka. Terakhir, sebelum berlangganan,
investor harus lulus uji kesesuaian yang memungkinkan platform
untuk memastikan bahwa investasi tersebut sesuai dengan situasi
Crowdfunding di Indonesia
64
keuangan pelanggan, pengalamannya, pengetahuan serta
tujuannya. Kondisi ini memungkinkan otoritas pengawas (AMF
dan ACPR) untuk mempertimbangkan bahwa platform
menyediakan layanan konsultasi dalam investasi apakah itu Status
CIP atau status PSI (Fliche et al., 2016).
Crowdfunding di Indonesia
65
masing dari tiga aktor utama: operator platform ECF, penerbit,
dan investor.
Crowdfunding di Indonesia
66
pertumbuhan tinggi tetapi tidak memiliki sejarah yang cukup
untuk memenuhi syarat sebagai pasar primer).
Crowdfunding di Indonesia
67
pendanaan yang ada di Malaysia yang telah menghambat
keberhasilan usaha kecil dan menengah (UKM). Laporan SC
Malaysia Consultation juga menunjukkan potensi peningkatan
persaingan di antara penyedia modal, yang dapat menurunkan
biaya modal untuk semua perusahaan penerbit.
Crowdfunding di Indonesia
68
d. Pemohon harus menunjuk setidaknya satu orang yang
bertanggung jawab sesuai kebutuhan;
e. Pemohon akan dapat mengambil tindakan yang tepat terhadap
pelanggar, termasuk memerintahkan pelanggar untuk
mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan;
f. Aturan pasar yang diakui membuat ketentuan yang
memuaskan, diantaranya:
1) Untuk melindungi investor dan kepentingan umum;
2) Untuk memastikan bahwa pasar beroperasi secara normal;
3) Untuk mempromosikan keadilan dan transparansi;
4) Untuk mengelola setiap konflik kepentingan yang
mungkin timbul;
5) Untuk mempromosikan perlakuan yang adil terhadap
penggunanya atau pelanggan mana pun;
6) Untuk layanannya;
7) Untuk mempromosikan perlakuan yang adil terhadap
semua yang menjadi tuan rumah atau mengklaim sebagai
tuan rumah di platformnya;
8) Untuk memastikan regulasi dan pengawasan yang
memadai terhadap penggunanya, atau setiap orang yang
menggunakan atau mengakses platformnya, termasuk
penangguhan dan pencabutan orang-orang tersebut;
9) Untuk menggunakan keputusan dari recognized market
operators (rmo);
Crowdfunding di Indonesia
69
g. Pemohon memiliki sumber daya keuangan, manusia, dan
sumber daya lain yang cukup untuk operasi pasar yang diakui.
Crowdfunding di Indonesia
70
pengungkapan yang berkaitan dengan Penawaran, penemuan
kelalaian material yang dimasukkan ke dalam materi informasi
atau jika terjadi perubahan material atau evolusi keadaan yang
berkaitan dengan penawaran atau penerbit;
f. Memastikan bahwa batasan penggalangan dana yang
diberlakukan tidak dilanggar;
g. Memastikan bahwa pembatasan investasi yang ditempatkan
pada investor tidak dilanggar;
h. Mendapatkan dan simpan laporan diri investor sebelum
mereka berinvestasi di platform ECF;
i. Memiliki prosedur untuk memantau persyaratan anti
pencucian uang.
Crowdfunding di Indonesia
71
sepuluh dalam hal kontribusi investor (Copeland & Culture,
2015). Pengusaha di Singapura juga berhasil mendanai proyek di
Kickstarter dimana diantara 52 proyek yang terbukti berasal dari
Singapura pada tanggal 9 Maret 2015, 26 telah berhasil didanai,
dan enam adalah proyek baru yang belum mencapai tenggang
waktu untuk memenuhi target pendanaannya. Sejumlah
crowdfunding yang berbasis platform di Singapura telah muncul
dalam beberapa tahun terakhir. Khususnya, platform
crowdfunding yang berbasis hadiah Crowdonomic dan
Crowdtivate yang telah diluncurkan dengan tujuan untuk
memfasilitasi kewirausahaan di Singapura dan Asia. Namun,
crowdfunding ekuitas kurang umum di Singapura. Hanya
beberapa platform crowdfunding ekuitas asing yang
memungkinkan perusahaan yang ditampilkan di platform tersebut
untuk meningkatkan dana dari investor Singapura. Contoh
platform tersebut termasuk Crowdcube (platform crowdfunding
yang berbasis ekuitas terkemuka di Inggris) dan Fundedbyme
(sebuah platform crowdfunding yang menawarkan proyek sebuah
platform berbasis hadiah dan ekuitas di Swedia).
Crowdfunding di Indonesia
72
sajikan adil, jelas, dan tidak menyesatkan. Setiap perusahaan
memiliki waktu 60 hari untuk menaikkan jumlah targetnya.
Selama 60 hari periode pendanaan, investor yang tertarik dapat
menunjukkan jumlah yang ingin mereka investasikan (mulai dari
10 pound) di Crowdcube. Jika target pendanaan tercapai sebelum
berakhirnya periode pendanaan, Crowdcube akan
memperkenalkan perusahaan ke firma hukum untuk menyiapkan
dokumen hukum yang diperlukan. Setelah dokumentasi hukum
selesai, uang investor akan ditransfer ke rekening bank perusahaan
dan sertifikat saham dapat diterbitkan. Investor akan dikirimi
salinan anggaran dasar melalui surat elektronik dan diberikan
tujuh hari kerja untuk meninjau yang sama. Selama periode ini,
investor bebas mengedit atau menarik investasinya. Sebaliknya,
Fundedbyme kurang terlibat dalam proses pendanaan. Ini
dimaksudkan sebagai platform pertemuan dan tidak melakukan
kewajiban apa pun ketekunan pada perusahaan atau membantu
perusahaan tersebut menyelesaikan proses pendanaan setelah
target pendanaan mereka tercapai. Perusahaan akan menghubungi
investor yang tertarik langsung untuk menyelesaikan persyaratan
investasi mereka dan untuk mengatur transfer dana dan penerbitan
saham.
Crowdfunding di Indonesia
73
memberikan layanan ekuitas crowdfunding. Alasan lambatnya
perkembangan equity crowdfunding di Singapura adalah adanya
pembatasan hukum yang membuat usaha kecil tidak praktis untuk
mengumpulkan dana melalui crowdfunding ekuitas.
a. Persyaratan Prospektus
Karena equity crowdfunding melibatkan penawaran
efek, pada persyaratan prospektus yang ditetapkan dalam
Securities and Futures Act (SFA). Aturan SFA untuk
perusahaan startup yang sedang mencari pendanaan, dalam
menawarkan efeknya (Penerbit), maka harus mempersiapkan
prospektus dan mendaftar ke Monetary Authority of
Singapore (Julimar & Priyadi). Prospektus tersebut harus
memuat semua informasi sehingga investor dan konsultan
keuangan profesional perlu membuat penilaian yang
diinformasikan tentang: a) hak dan kewajiban yang melekat
pada saham, b) aset dan kewajiban, laba rugi, neraca dan
Crowdfunding di Indonesia
74
kinerja keuangan, prospek perusahaan penerbit, serta c) setiap
persyaratan tambahan yang ditentukan oleh MAS.
Crowdfunding di Indonesia
75
2) Dibuat untuk seseorang yang mungkin tertarik dengan
tawaran itu, dengan memperhatikan setiap kontak atau
hubungan sebelumnya antara pemberi penawaran dan
orang tersebut atau indikasi sebelumnya oleh orang
tersebut untuk pihak yang menawarkan atau orang
tertentu.
3. Regulasi Crowdfunding di Thailand
Crowdfunding di Indonesia
76
Bursa Efek Thailand berjalan untuk perusahaan kecil dan untuk
investasi alternatif (Chiyachantana et al., 2013).
Crowdfunding di Indonesia
77
Pemberitahuan ECF menetapkan persyaratan untuk
mengiklankan layanan yang ditawarkan oleh operator platform
ECF, termasuk yang berikut:
a. setiap informasi yang terkandung dalam iklan tidak boleh
salah menyesatkan atau menyembunyikan informasi yang
relevan.
b. informasi tersebut tidak boleh mendesak investor untuk
menggunakan platform ECF atau untuk membuat keputusan
investasi.
c. iklan tidak boleh menyiratkan atau menjamin pengembalian
investasi kecuali jika TSEC mengizinkannya.
d. peringatan risiko harus ditampilkan dengan cara yang
“terlihat” mengenai risiko yang terkait dengan investasi yang
dilakukan melalui platform ECF dan informasi harus
disediakan dimana calon investor dapat menerima informasi
lebih lanjut mengenai layanan operator dan investasi platform
ECF.
e. jika informasi yang disertakan dalam iklan berasal dari pihak
ketiga, operator platform ECF harus memastikan bahwa
informasi itu datang dari sumber yang dapat dipercaya, up-to-
date, dan sumber informasi jelas referensinya.
Crowdfunding di Indonesia
78
4. Regulasi Crowdfunding di China
Crowdfunding di Indonesia
79
lain “Pendapat Dewan Negara tentang Pencegahan Penggalangan
Dana Ilegal” dan “Pemberitahuan Administrasi Negara Bidang
Perindustrian dan Perdagangan tentang Pembetulan Khusus Tahun
2016”. Tampaknya pemerintah pusat China mengambil sikap
yang tegas menindak kegiatan penggalangan dana ilegal
sementara benar-benar mendorong dan mendukung
pengembangan crowdfunding. Pada saat yang sama, pemerintah
juga mendesak badan pengatur untuk secara tepat waktu
mengeluarkan kebijakan yang relevan untuk menstandardisasi
pengoperasian urun dana ekuitas dan memandu perkembangan
industri yang sehat dan teratur.
Crowdfunding di Indonesia
80
tanpa pilihan. Regulator menganggap pembiayaan ekuitas swasta
sebagai tujuan utama peningkatan dan memberlakukan beberapa
batasan pada jenis platform crowdfunding ini: Atau terlibat dalam
penggalangan dana illegal. Karena pendanaan Internet terus
meningkat pada tahun 2017, beberapa platform crowdfunding
yang ada dapat berfungsi lebih efektif atau hanya menarik diri dari
industry dan mengikuti pedoman yang diterbitkan. Akibatnya,
industri crowdfunding yang lebih terintegrasi dan terstandarisasi
dapat diharapkan secara wajar. Secara khusus, dengan penegakan
hukum amal, platform crowdfunding nirlaba dibagi menjadi dua
jenis yaitu crowdfunding untuk bantuan darurat dan crowdfunding
untuk amal. Crowdfunding darurat tidak diatur oleh undang-
undang tertentu, sehingga investor crowdfunding darurat membuat
keputusan atas kebijaksanaan mereka sendiri untuk menanggung
semua risiko dan biaya yang mungkin timbul jika terjadi insiden.
Disisi lain Crowdfunding amal harus beroperasi sesuai dengan
undang-undang amal, sehingga kemungkinan proyek palsu atau
ilegal ditampilkan di platform crowdfunding amal jauh lebih
rendah daripada crowdfunding darurat.
Crowdfunding di Indonesia
81
bertujuan untuk membangun hubungan yang erat dengan reksa
dana dan penyedia layanan ventura untuk memberikan layanan
yang lebih efektif.. Singkatnya, crowdfunding telah berkembang
pesat dalam beberapa tahun terakhir, mendapatkan pengaruh dan
penetrasi di banyak pasar split China. Sukses di berbagai bidang
seperti perangkat keras pintar, mobil, film dan televisi, kebutuhan
pokok konsumen, dan musik telah mengubah gaya hidup jutaan
konsumen di seluruh negeri, tetapi semakin membuka pintu ke
pasar yang lebih menjanjikan. Terbuka luas untuk pengembangan.
Crowdfunding tidak hanya membantu meningkatkan konsumsi
dan investasi, yang merupakan dua pendorong utama
pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mengubah cara kita
mengumpulkan uang dengan cara yang inovatif. Industri
crowdfunding China akan berada di tahun-tahun mendatang
dengan kebijakan dukungan pemerintah yang lebih kuat, peraturan
yang lebih ketat, dan masuknya perusahaan besar seperti JD
Dongjia, Baidu Baizhong, Antsdaq, 360 Taojin, dan Suning
Private Equity, Lintasan yang tepat dengan standar,
perkembangan yang teratur dan sehat.
Crowdfunding di Indonesia
82
mengajukan dokumen pengungkapan ekstensif yang dikenal
sebagai pendaftaran pernyataan dengan SEC dan harus
memberikan sebagian besar pengungkapan itu kepada investor
dalam dokumen yang disebut prospektus. Ada juga batasan yang
rumit dalam komunikasi dengan calon investor, termasuk
memposting di situs web, sebelum dan selama penawaran. Proses
pendaftaran untuk pendaftar pertama kali seringkali memakan
waktu berbulan-bulan (Cohn et al., 2007), dan biaya langsung
untuk menyiapkan dan mengajukan pernyataan pendaftaran –
termasuk biaya hukum, biaya akuntansi, biaya pendaftaran, dan
biaya pencetakan dapat mencapai ratusan ribu dolar (Wallsten,
2000).
Crowdfunding di Indonesia
83
sangat populer di Amerika Serikat. Tetapi penjualan saham
melalui investasi ekuitas dan penjualan sekuritas utang melalui
pinjaman ekuitas tunduk pada persyaratan pendaftaran SEC;
Karena biaya pendaftaran yang tinggi, jenis penawaran ini hanya
dapat berhasil di AS jika dikecualikan dari persyaratan ini.
Crowdfunding di Indonesia
84
Ada tiga kelompok berbeda yang terlibat dalam crowdfunding,
dan dengan demikian tiga lokasi berbeda untuk setiap regulasi
crowdfunding: penerbit yang menjual sekuritas untuk
meningkatkan modal; perantara yang mengoperasikan platform di
mana sekuritas ini dijual; dan investor membeli sekuritas.
Pengecualian terhadap aturan 506(b) dan 506(c) sebagian besar
difokuskan pada investor, membatasi siapa yang dapat
berinvestasi. Ide kebijakannya adalah untuk membatasi investasi
kepada mereka yang dapat melindungi diri mereka sendiri dan
dengan demikian tidak memerlukan pengungkapan wajib atau
peraturan lainnya. Tidak adanya pembatasan signifikan lainnya
mengurangi biaya administrasi, tetapi tidak jelas apakah prinsip
yang mendasari aturan ini masuk akal. Banyak investor yang
memenuhi syarat untuk penawaran ini bukanlah investor yang
canggih.
Crowdfunding di Indonesia
85
Pengecualian dari crowdfunding dalam Pasal 4(a)(6)
ditambahkan oleh UU JOBS ke UU Sekuritas pada tahun 2012.
Namun, SEC tidak meloloskan peraturan pelaksanaan yang
diperlukan, yang dikenal sebagai Regulasi Crowdfunding hingga
November 2015. Peraturan ini mulai berlaku pada 16 Mei 2016
(SEC 2015b). Persyaratan hukum untuk pengecualian
crowdfunding dapat ditemukan terutama di pasal 4(a)(6) dan 4A
pada Undang-undang Sekuritas. Regulasi crowdfunding
menggabungkan persyaratan ini dan menambahkan yang lain.
Untuk kemudahan referensi, akan merujuk pengecualian sebagai
pengecualian di pasal 4(a)(6), meskipun aturan harus
dikonsultasikan untuk melihat semua persyaratan.
Crowdfunding di Indonesia
86
4(a)(6) mungkin terlalu condong pada perlindungan investor.
Akibatnya, banyak penerbit usaha kecil mungkin menganggap
pasal 4(a)(6) terlalu mahal dan tidak mungkin menjadi obat
mujarab pembentukan modal yang diharapkan banyak
pendukungnya.
Crowdfunding di Indonesia
87
kekayaan bersih, mana yang lebih kecil. Jika tidak, batasnya
adalah 5% dari pendapatan tahunan atau kekayaan bersih, mana
yang lebih kecil. Namun, minimumnya adalah $2.000 dan
maksimumnya adalah $100.000. Setiap investor dapat
menginvestasikan $2.000 terlepas dari pendapatan tahunan dan
kekayaan bersih mereka. Dan tidak seorang pun boleh
menginvestasikan lebih dari $100.000, terlepas dari pendapatan
tahunan dan kekayaan bersih mereka.
Crowdfunding di Indonesia
88
menerapkan batasan ini pada saat investasi apa pun. Sebelum
menerima usaha investasi apa pun, perantara harus “memiliki
dasar yang masuk akal untuk meyakini bahwa investor memenuhi
batasan.”. Perantara pada umumnya tidak akan mengetahui jumlah
yang diinvestasikan investor melalui perantara lain, tentu saja .
Namun, perantara diizinkan untuk mengandalkan penyajian
investor atas pendapatan tahunan investor, ekuitas, dan investasi
lainnya berdasarkan pasal 4(a)(6), kecuali pihak perantara
memiliki alasan untuk mencurigai representasi. Oleh karena itu,
perantara pengeluaran adalah nominal.
Crowdfunding di Indonesia
89
D. Regulasi Crowdfunding di Kanada
Crowdfunding di Indonesia
90
federalisme kooperatif. Quebec percaya bahwa CCMR akan
mengerahkan kekuatan yang tidak semestinya dan menentang
konstitusionalitas CCMR. Namun, Mahkamah Agung Kanada
menegakkan konstitusionalitasnya pada tahun 2018. Meskipun
British Columbia, New Brunswick, Newfoundland dan Labrador,
Nova Scotia, Ontario, Prince Edward Island, Saskatchewan, dan
Yukon menandatangani upaya ini, Akan tetapi, Capital Markets
Regulatory Authority atau Otoritas Pengatur Pasar Modal belum
terbentuk. Hanya sedikit perubahan sejak 2015, tanpa partisipasi
Alberta dan Quebec, para kritikus percaya organisasi tersebut
tidak akan efektif (Kenya). Provinsi memiliki yurisdiksi tunggal
atas masalah regulasi sekuritas dan sentralisasi regulasi sekuritas
yang lebih besar akan berbahaya bagi pasar modal regional
mereka.
Crowdfunding di Indonesia
91
dengan tegas menentang adanya kepraktisan terbatas dalam
mengejar regulator nasional (Kenya).
Crowdfunding di Indonesia
92
BAB 4
PERTUMBUHAN CROWDFUNDING DI
INDONESIA
Crowdfunding di Indonesia
93
meningkatkan inovasi teknologi keuangan untuk meningkatkan
efisiensi dan pangsa pasar. Financial technology (fintech)
merupakan model layanan keuangan melalui pengembangan
inovasi teknologi informasi (Murdiono et al., 2020). Sebelumnya
di Indonesia hanya memanfaatkan layanan pembiayaan usaha
dengan bank dan lembaga pembiayaan lainnya. Layanan
pembiayaan usaha tersebut sudah dimanfaatkan, namun
masyarakat selaku pelaku usaha masih saja mendapat kesulitan
untuk memenuhi kebutuhan modalnya. Hingga akhirnya muncul
suatu konsep modern yang revolusioner, yaitu Crowdfunding,
yang berkembang seiring dengan kemajuan teknologi Pada masa
kemajuan teknologi sekarang ini, perkembangan akan media
komunikasi semakin canggih. Pemanfaatan teknologi komunikasi
berbasis internet membuka peluang-peluang maksimal untuk
pemanfaatan keuangan (Prananingtyas & Irawati, 2018).
Crowdfunding di Indonesia
94
Gambar 3. Skema Crowdfunding
Sumber: Kadir (2021)
Crowdfunding di Indonesia
95
2. Crowdfunding berbasis pinjaman, dalam skema ini dana yang
diserahkan adalah pinjaman dari masyarakat yang harus
dikembalikan dengan skema tertentu.
Crowdfunding di Indonesia
96
Indonesia Nomor 18/40/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan
Pemrosesan Transaksi Pembayaran dibuat untuk mendukung
implementasi Fintech dan E-Commerce di Indonesia. Peraturan BI
ini mengatur beberapa hal mengenai akomodasi inovasi Fintech
dan E-Commerce, keamanan dan kenyamanan konsumen serta
menjaga pemerataan pelaku industri Fintech di Indonesia
(Murdiono et al., 2020).
Crowdfunding di Indonesia
97
1. Crowdfunding berbasis Hadiah (Reward-based
Crowdfunding)
Crowdfunding di Indonesia
98
pendanaan untuk biaya pengobatan atau penggalangan dana
untuk membantu korban bencana alam. Sebagai imbalannya,
pendukung dapat menerima hadiah token yang meningkatkan
prestise seiring dengan meningkatnya jumlah donasi. Namun,
untuk jumlah terkecil, penyandang dana mungkin tidak
menerima apa pun. Contoh beberapa penyedia crowdfunding
berbasis donasi yaitu GoFundMe.com, JustGiving.com,
DonorsChoose.org, Wujudkan.com, AyoPeduli.com, dan
KitaBisa.com.
Crowdfunding di Indonesia
99
GandengTangan.com, Koinworks.com, Amartha.com,
Modalku.co.id, UangTeman.com dan Kredivest.co.
Crowdfunding di Indonesia
100
penerbit untuk menjual saham secara langsung kepada
investor melalui platform online (Haniff et al., 2019). Penerbit
akan menawarkan saham perseroan melalui penyelenggara
jasa penghimpunan dana. Setelah itu, investor dapat membeli
saham perusahaan yang ditawarkan. Platform ECF sangat
membantu UMKM yang belum bankable untuk menarik
investor online. Hak dan kewajiban masing-masing pihak
yang terlibat dalam Urun Dana Berbasis Modal telah diatur
melalui Peraturan OJK Nomor 37/POJK.04/2018 tentang
Layanan Pendanaan Melalui Urun Dana Bersifat Ekuitas.
Crowdfunding di Indonesia
101
efek yang ditawarkan oleh Penerbit, yaitu saham, bond
(obligasi), dan sukuk (syariah). Sebelumnya Bizhare juga
terlebih dahulu memiliki izin resmi sebagai Penyelenggara
Equity Crowdfunding dari OJK berdasarkan Surat
Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK: Kep-
71/D.04/2019 yang telah diperluas menjadi securities
Crowdfunding pada tanggal 6 November 2019.
c. CrowdDana
CrowdDana (PT. CrowdDana Teknologi Indonusa) adalah
sebuah platform yang menghubungkan investor dan
pemilik usaha. Di platform ini, investor dapat investasi ke
proyek bisnis yang ditawarkan dengan modal yang rendah.
Investor akan dapat kepemilikan dalam bentuk saham yang
bisa diperjual belikan di platform. Kami mempermudah
investor dengan investasi menguntungkan, modal investasi
kecil, likuiditas, dan biaya transaksi yang rendah.
d. LandX
LandX (PT Numex Teknologi Indonesia) adalah sebuah
platform crowdfunding dengan mempertemukan pemodal
dan penerbit. LandX hanya bertindak sebagai layanan urun
dana yang mempertemukan antara pemodal dengan
penerbit, dan tidak bertindak sebagai pelaku usaha untuk
menjalakan usaha ntuk mengumpulkan dana terkait atau
pengelola investasi (penerbit). LandX mendapatkan izin
dari OJK pada tanggal 23 Desember 2020.
Crowdfunding di Indonesia
102
e. Danasaham
Danasaham (PT Dana Saham Bersama) yang berdiri sejak
April 2019. Perusahaan yang memberikan layanan urun
dana ini merupakan salah satu anak usaha Sinarmas Group
yang bernaung di bawah Sinarmas Financial Services.
Danasaham berkomitmen menjalankan bisnis layanan urun
dana dengan berpedoman pada POJK Nomor
37/POJK.04/2018 yang disesuaikan dengan POJK Nomor
57/POJK.04/2020 dan ketentuan perundangan lainnya
yang berlaku di Indonesia.
f. FundEx
FundEx (PT Dana Investasi Bersama) merupakan platform
yang menghubungkan antara pemodal dan penerbit dari
industri di Indonesia, baik berupa starup, pengembangan
proyek, dan usaha di bidang lainnya. Dengan menjadi
platform securities crowdfunding, FundEx ingin membuka
akses pendanaan baru bagi pelaku usaha sehingga inklusi
keuangan dapat terwujud. Serta memberikan alternatif
investasi baru bagi masyarakat.
g. Shafiq
Shafiq (PT. Shafiq Digital Indonesia) berasal dari bahasa
arab yang artinya perhatian dan ingin memberikan
bantuan. Shafiq merupakan platform Securities
Crowdfunding Syariah yang menjadi jawaban untuk para
Crowdfunding di Indonesia
103
investor yang ingin berinvestasi sesuai dengan syariat
Islam.
C. Regulasi di Indonesia
1. Definisi
Crowdfunding di Indonesia
104
Urun Dana adalah penyelenggaraan layanan penawaran
efek yang dilakukan oleh penerbit untuk menjual efek
secara langsung kepada pemodal melalui jaringan sistem
elektronik yang bersifat terbuka.
c. Peraturan Tahun 2021
Penawaran Efek melalui Layanan Urun Dana Berbasis
Teknologi Informasi yang selanjutnya disebut Layanan
Urun Dana adalah penyelenggaraan layanan penawaran
efek yang dilakukan oleh penerbit untuk menjual efek
secara langsung kepada pemodal melalui jaringan sistem
elektronik yang bersifat terbuka.
Crowdfunding di Indonesia
105
3. Masa Penawaran Efek
e. Peraturan Tahun 2018
Masa penawaran saham paling lama 60 (enam puluh) hari.
f. Peraturan Tahun 2020
Masa penawaran efek paling lama 45 (empat puluh lima)
hari.
g. Peraturan Tahun 2021
Masa penawaran efek paling lama 45 (empat puluh lima)
hari.
Crowdfunding di Indonesia
106
5. Tata Cara Permohonan Perizinan
a. Peraturan Tahun 2018
Fotokopi bukti tanda terdaftar sebagai penyelenggara
sistem elektronik pada Kementerian Komunikasi dan
Informasi Republik Indonesia
b. Peraturan Tahun 2020
Fotokopi bukti tanda terdaftar sebagai Penyelenggara
Sistem Elektronik pada kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
komunikasi dan informatika
c. Peraturan Tahun 2021
Dihapus
Crowdfunding di Indonesia
107
urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan
informatika.
2. Pasal II
Crowdfunding di Indonesia
108
peraturan perundang-undangan mengenai pendaftaran
penyelenggara sistem elektronik lingkup privat, pemenuhan
kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15A ayat (1)
dilakukan dengan menyampaikan tanda daftar penyelenggara
sistem elektronik yang telah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai
pendaftaran penyelenggara sistem elektronik lingkup privat
kepada Otoritas Jasa Keuangan.
a. Penyelenggara
Crowdfunding di Indonesia
109
penyerahan dana kepada Penerbit sebagaimana dimaksud
pada ayat (7). Penyelenggara wajib menyampaikan
perubahan data pemegang saham Penerbit kepada Otoritas
Jasa Keuangan dan mengumumkannya dalam situs web
Penyelenggara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah
berakhirnya setiap pelaksanaan perdagangan Efek
sebagaimana dimaksud pada ayat (Pierrakis & Collins)
huruf c.
Crowdfunding di Indonesia
110
b. Penerbit
Crowdfunding di Indonesia
111
1) Jumlah pemegang saham Penerbit lebih dari 300 (tiga ratus)
pihak; dan
c. Pemodal
Crowdfunding di Indonesia
112
2) Setiap Pemodal dengan penghasilan lebih dari
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) per tahun, dapat
membeli Efek melalui Layanan Urun Dana paling banyak
sebesar 10% (sepuluh persen) dari penghasilan per tahun.
Crowdfunding di Indonesia
113
Crowdfunding di Indonesia
114
BAB 5
PRAKTIK SECURITIES CROWDFUNDING
DI INDONESIA
Crowdfunding di Indonesia
115
belum ada tanda-tanda pemulihan ekonomi. Kalau pun
berdampak, itupun hanya dibeberapa wilayah yang tentunya tidak
seimbang di semua sektor. Dengan kata lain tetap diperlukan
upaya kerja keras dari semua negara untuk bisa menekan
persebaran pandemic Covid-19 yang salah satunya dengan
program vaksinasi. Sebab tanpa ada upaya pencegahan maka
pandemic Covid-19 akan menjadi ancaman terbesar bagi ekonomi
global dan pasar keuangan.
UMKM juga dapat menjadi tulang punggung perekonomian
Indonesia serta dapat meringankan tugas negara untuk
mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan nilai pendapatan
perkapita daerah hingga personal. Maka pada akhirnya, sektor
UMKM dapat berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi dan
sistem keuangan Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh dari
Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2021, UMKM
berkontribusi pada stabilitas perekonomian Indonesia dalam hal
penciptaan lapangan pekerjaan, penyerapan tenaga kerja,
pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), perolehan nilai
ekspor non-migas dan penciptaan modal tetap atau investasi.
Perkembangan UMKM di Indonesia tidak lepas dari berbagai
faktor yang mendorong perkembangannya. Berdasarkan beberapa
penelitian, terdapat beberapa faktor yang dapat mendorong
perkembangan UMKM Indonesia yaitu; (1) pemanfaatan
teknologi, sarana informasi dan komunikasi. Saat ini para pelaku
UMKM mulai memperluas pasarnya melalui smartphone dengan
Crowdfunding di Indonesia
116
menggunakan aplikasi Instagram dan WhatsApp; (Pierrakis &
Collins) mudahnya peminjaman modal usaha. Perkembangan
UMKM tidak dapat dilakukan tanpa dukungan keuangan dari
pihak Bank atau swasta. Terbukanya jalur pembiayaan perbankan
dan penurunan nilai nominal kredit usaha rakyat telah
meningkatkan pertumbuhan UMKM. Selain itu, modal minimum
untuk memulai usaha dinilai tidak terlalu besar sehingga
menumbuhkan keinginan masyarakat untuk menjadi pelaku
UMKM; (Pierrakis & Collins) turunnya tarif PPh final. UMKM
termasuk dalam wajib pajak dan mempunyai kewajiban untuk
menghitung, menyetorkan dan melaporkan pajak ke negara.
Pemerintah telah menetapkan tarif pajak penghasilan final
UMKM sebesar 0,5% yang tujuannya agar pelaku usaha dapat
memenuhi kewajiban perpajakannya kepada negara (Billy (2020)
dalam penelitian Sanjaya (2021)).
Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi salah satu
caranya adalah memperkuat UMKM. Indonesia merupakan negara
yang memiliki pelaku industri UMKM paling banyak yaitu sekitar
56,54-62,92 juta unit. Sektor UMKM dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi serta menciptakan lapangan pekerjaan,
sehingga dapat dikatakan bahwa sektor UMKM dapat berperan
dalam menjaga stabilitas ekonomi. Akan tetapi, sektor UMKM ini
masih memiliki banyak persoalan.UMKM masih lemah dalam
kemampuan manajemen usaha termasuk pengelolaan keuangan,
kualitas sumber daya manusia (SDM) yang masih terbatas,
Crowdfunding di Indonesia
117
penguasaan teknologi yang rendah serta lemahnya akses ke
lembaga keuangan khususnya perbankan. UMKM memiliki peran
yang sangat strategis dalam perekonomian nasional.
Pemberdayaan dan pengembangan yang berkelanjutan perlu
dilakukan agar UMKM tidak hanya tumbuh dalam jumlah tetapi
juga berkembang dalam kualitas dan daya saing (Ardiansyah,
2019).
Kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional (PDB)
sebesar 61,1%, merupakan sisanya sebesar 38,9% atau 0,01 dari
jumlah pelaku ekonomi. Melihat fakta tersebut, UMKM perlu
mempertahankan dan meningkatkan perkembangannya agar dapat
memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.
Namun, masih banyak permasalahan krusial yang dihadapi oleh
UMKM dalam mempertahankan dan mengembangkan usahanya
(Fajar & Larasati, 2021). Permasalahan tersebut diantaranya
adalah:
1. Permodalan
UMKM masih menghadapi kendala dalam penambahan modal
kerja baik untuk pembiayaan atau pendanaan maupun untuk
investasi. Pemerintah telah mewajibkan kepada pihak bank
untuk memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk
membantu permodalan. Akan tetapi, plafon KUR Mikro yang
diberikan masih sangat rendah yaitu maksimal Rp 5 juta. Hal
lain yang dikeluhkan UMKM saat pengajuan peminjaman
selain dari keterbatasan plafon kredit adalah proses pengajuan
Crowdfunding di Indonesia
118
yang cukup rumit dan jangka waktu pelunasan. Pihak
perbankan juga sepertinya masih enggan memberikan kredit
untuk UMKM. Hal tersebut mungkin juga disebabkan karena
kredibilitas usaha yang dimiliki UMKM kurang memadai.
UMKM kurang mampu dalam membuat business plan,
pembukuan, dan laporan keuangan. Sedangkan penyediaan
laporan keuangan bagi usaha kecil diperlukan untuk akses
subsidi pemerintah dan akses tambahan modal dari kreditur.
2. Keterbatasan Sumber daya manusia
Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam
UMKM tecermin pada ketidakmampuan dalam pembuatan
laporan keuangan, pembukuan, media promosi, identitas usaha
serta profil usaha yang relevan dengan era ekonomi digital
saat ini. Hal mendasar yang tidak dimiliki UMKM inilah yang
menyebabkan UMKM sangat rentan terhadap persaingan
pasar bebas.
3. Pengelolaan Keuangan
Oleh karena kemampuan SDM yang terbatas, sebagian besar
UMKM belum melakukan pembuatan laporan keuangan
secara rinci. Pencatatan akuntansi masih dilakukan secara
manual, pembukuan dan pencatatan belum memadai.
Perusahaan belum melakukan pelaporan keuangan dan tidak
semua transaksi penjualan dan pembelian dibuatkan nota.
Laporan keuangan tidak hanya diperlukan untuk kemudahan
memperoleh kredit dari kreditur tetapi juga digunakan untuk
Crowdfunding di Indonesia
119
mengetahui laba atau rugi yang sebenarnya, pengendalian aset,
kewajiban serta modal, dan penentuan pajak yang harus
dibayar. Hal-hal tersebut pada akhirnya dapat dijadikan
sebagai alat untuk pengambilan keputusan perusahaan.
4. Kesulitan Pemasaran
Kesulitan dalam masalah permodalan membawa masalah
selanjutnya yaitu kesulitan dalam pemasaran. Pengusaha kecil
tidak dapat memasarkan produknya melalui media massa
dengan jangkauan yang luas. Kurangnya media promosi
menyebabkan penjualan menjadi berkurang.
5. Penggunaan teknologi
Keterbatasan SDM juga memengaruhi UMKM dalam
pemanfaatan teknologi yang ada baik untuk akses terhadap
jasa keuangan, pengelolaan keuangan maupun sarana promosi.
6. Keterbatasan Bahan Baku
Oleh karena keterbatasan modal, para pengusaha kecil sering
mengalami kesulitan dalam perolehan bahan baku karena
terbentur oleh sedikitnya penawaran (supplier terbatas) dan
harga yang mahal. Masalah lain yang dihadapi selain
keterbatasan bahan baku adalah perlengkapan produksi yang
tidak lengkap menyebabkan jenis dan variasi produk yang
dihasilkan statis sehingga sulit bersaing di pasar.
Namun disisi lain, UMKM mempunyai masalah utama dalam
mengembangkan usahanya yaitu kesulitan modal, karena masih
rendahnya akses ke lembaga keuangan. Modal yang tidak
Crowdfunding di Indonesia
120
tercukupi dari internal kegiatan usaha pedagang kecil (UMKM)
merupakan bagian pokok masalah hingga mereka tidak tumbuh
dengan baik dari hasil kegiatan usaha mereka walaupun disisi lain
bank menyatakan pertumbuhan kredit terus meningkat. Hal yang
sering ada di lapangan umumnya pelaku usaha kecil (UMKM)
masih rendah dalam kemampuan adminitrasi sehingga mereka
kesulitan dalam memenuhi persyaratan administrasi dari lembaga
keuangan. Hampir semua pelaku usaha kecil sering gagal untuk
mendapatkan kucuran pinjaman dari bank karena hal-hal yang
bersifat birokrasi dan administrative (Ardiansyah, 2019).
B. Inovasi Pendanaan
Crowdfunding di Indonesia
121
OJK sebagai regulator industri keuangan telah mengeluarkan
peraturan untuk industri fintech. Peraturan yang mengaturnya
adalah Peraturan OJK Nomor 77/POJK.01/2016 tentang Layanan
Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi yang
diterbitkan pada akhir Desember 2016. Namun, peraturan tersebut
hanya mengatur fintech dengan sistem konvensional dan belum
mengatur sistem syariah yang saat ini juga mulai tumbuh
(Rusydiana, 2018).
Berdasarkan data tahun 2017 dari dewan komisioner OJK
pelaku fintech Indonesia masih didominasi oleh bisnis disektor
Payment sebesar 43%, Lending sebesar 17%, Aggregator 13%,
sisanya berbentuk Personal or financial planning, Crowdfunding,
dan lain-lain (Hadad, 2017). Istilah metode crowdfunding mulai
dikenal pada tahun 2008 dengan terbentuknya situs crowdfunding
Amerika yang merupakan crowdfunding terbesar di dunia yakni
Kickstarter dan Indiegogo. Namun, di Indonesia crowdfunding
baru bermunculan pada tahun 2012, antara lain: Wujudkan.com,
AyoPeduli.com, Patungan.net, Kitabisa.com, dan
GandengTangan.com (Rachmaniyah & Nugroho, 2019).
Ketergantungan terhadap perbankan atau bisa disebut sebagai
industri finansial konvensional lebih banyak diminati oleh
masyarakat Indonesia dibandingkan dengan platform
crowdfunding. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang keuangan terutama crowdfunding
yang merupakan salah satu inovasi dibidang teknologi keuangan,
Crowdfunding di Indonesia
122
sehingga mengakibatkan perkembangan crowdfunding menjadi
lambat. Seiring berkembangnya waktu telah bermunculan
beberapa crowdfunding yang tadinya hanya sekitar 6,5%
meningkat menjadi 93,5%. Tiga diantaranya merupakan jenis
crowdfunding Donation Based yaitu AyoPeduli.com,
Patungan.net, dan Kitabisa.com. Crowdfunding ini bergerak di
bidang sosial non profit, seperti: kesehatan, pendidikan,
lingkungan dan budaya (Rachmaniyah & Nugroho, 2019).
Pada tahun 2018, OJK mengeluarkan peraturan yaitu POJK
Nomor 37/POJK.04/2018 tentang Layanan Urun Dana Melalui
Penawaran Saham Berbasis Teknologi Informasi sebagai awalnya
dimulai equity crowdfunding. Namun, pada tahun 2020, POJK
tentang Equity Crowdfunding tadi tidak berlaku lagi, dan
digantikan dengan POJK Nomor 57/POJK.04/2020 Tentang
Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi
Informasi atau Securities crowdfunding.
Securities crowdfunding adalah perkembangan dari skema
equity crowdfunding dengan memperluas cakupan dari securities
crowdfunding menjadi untuk semua UMKM yang tanpa
diharuskan berbentuk badan hukum, serta jenis efek yang
ditawarkan tidak hanya terbatas pada saham saja, melainkan juga
ada efek yang berbentuk obligasi, sukuk, surat utang, dan yang
lainnya. Securities crowdfunding memiliki tujuan utama untuk
memberikan alternatif pendanaan terhadap UMKM dan pelaku
usaha pemula (Startup) untuk mendapatkan dana melalui pasar
Crowdfunding di Indonesia
123
modal (Soemarsono & Sofianti, 2021). Securities crowdfunding
ini diharapkan dapat memengaruhi banyak UMKM dari berbagai
sektor, mulai dari retail, property, food and beverage dan yang
lainnya. Selama UMKM itu membutuhkan pelayanan urun dana,
maka UMKM tersebut bisa mendapatkan banyak keuntungan
melalui securities crowdfunding.
Berdasarkan perkembangan crowdfunding maka beberapa
pengelola platform crowdfunding membentuk asosisasi guna
mendukung pengembangan ekosistem crowdfunding atau layanan
urun dana. Asosiasi tersebut bernama ALUDI (Asosiasi Layanan
Urun Dana Indonesia) yang berdiri pada bulan Juli 2020, dan pada
tanggal 11 November 2020 ALUDI mendapatkan pengakuan oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai asosiasi penyelenggara.
Hal ini ditetapkan dalam Keputusan Dewan Komisioner Otoritas
Jasa Keuangan Nomor KEP-60/D.04/2020 Tentang Pengakuan
Terhadap Perkumpulan Sebagai Asosiasi Penyelenggara Layanan
Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi. Pengurus, pengawas,
dan para penyelenggara ALUDI bersepakat untuk membangun,
memperkuat, dan menjaga ekosistem industri layanan urun dana
yang saat ini sedang berkembang di Indonesia dengan
memberikan advokasi, informasi, konsultasi dan menjalankan
fungsi pengawasan terhadap ekosistem industri layanan urun dana
di Indonesia. Visi dari ALUDI sendiri adalah menjadi ekosistem
industri layanan urun dana melalui penawaran saham berbasis
teknologi terdepan yang mendorong terciptanya kesejahteraan
Crowdfunding di Indonesia
124
masyarakat dan pengembangan ekonomi Indonesia melalui
teknologi informasi.
Salah satu syarat bagi calon penyelenggara layanan urun dana
yang ingin mendapatkan izin sebagai penyelenggara berizin resmi
dari OJK, maka menjadi anggota ALUDI menjadi salah satu
syarat pemenuhan proses tersebut. Adapun syarat dan dokumen
yang harus disiapkan dan diserahkan kepada Aludi :
1. Salinan dokumen Akta Pendirian Perusahaan dan Akta
Perubahan Terakhir (jika ada)
2. Salinan dokumen pengesahan Surat Keputusan
KEMENKUMHAM
3. Salinan dokumen NPWP Perusahaan Penyelenggara.
4. Menandatangani surat pernyataan tunduk dan patuh serta akan
mengikuti segala ketentuan yang berlaku di Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dan ALUDI (dicetak dengan KOP Surat
Perusahaan dan dibubuhkan Cap Stempel beserta Materai Rp
10.000)
5. Dokumen Profil Perusahaan (berisikan Bisnis Model Usaha)
6. Membayar iuran keanggotaan sebesar Rp 20.000.000,- (Dua
puluh juta rupiah) untuk masa berlaku satu tahun.
Crowdfunding di Indonesia
125
Berikut nama-nama anggota ALUDI yang sudah terverifikasi dan
sudah mendapatkan izin operasi dari OJK:
1. Santara (PT. Santara Daya Inspiratama);
2. Bizhare (PT. Investasi Digital Nusantara);
3. CrowdDana (PT. CrowdDana Teknologi Indonusa);
4. LandX (PT. Numex Telnologi Indonesia);
5. Danasaham (PT. Dana Saham Bersama);
6. FundEx (PT. Dana Investasi Bersama);
7. Shafiq (PT. Shafiq Digital Indonesia).
Anggota lainnya yang sudah terverifikasi dan belum
mendapatkan izin operasi dari OJK:
1. Aamira (PT. Amana Karya Teknologi);
2. Angel (PT Angel Investor Indonesia);
3. Benih Bersama (PT. Modal Anak Bangsa);
4. Bursadana (PT. Bursadana Investama Teknologi);
5. Bursa REIT (PT. DIRE Teknologi Bersama);
6. Byznis (PT. Bisnis Digital Optima);
7. Dakumu (PT. Danaku Danamu Makmur);
8. Danamart (PT. Dana Aguna Nusantara);
9. Equid (PT. Likuid Jaya Pratama);
10. Esyirkah (PT. Syirkah Dana Investama);
11. Fulusme (PT Fintek Andalan Solusi Teknologi);
12. Greenfund (PT. Global Kreasi Dana);
13. Julizar (PT. Investasi Bersama Bangsa Indonesia);
14. LBS Urun Dana (PT LBS Urun Dana);
Crowdfunding di Indonesia
126
15. Pakarmodal (PT. Karya Energi Asia);
16. Pramdana (PT. Griya Danaku Digital Investama);
17. Prodana (PT. Protemus Dana Bersama);
18. PropertiLord (PT Teknologi Investasi Properti);
19. Propertree.id (PT Propertree Investa Cendekia);
20. Punya Bersama (PT. Bersama Milik Bangsa);
21. Sfund (PT Surya Fajar Equity Fund);
22. Swadaya (PT. Swadaya Reksabumi Investama);
23. Udana.id (PT. Dana Rintis Indonesia);
24. Urunmodal (PT. Urunmodal Dot Com);
25. Urunri (PT. Urun Bangun Negeri);
26. Vestora (PT Halalvestor Global Asia);
27. Visiku (PT. Amantra Investama Indodana);
28. Xaham (PT Xaham Fintek Ekuitas).
Crowdfunding di Indonesia
127
1. Memiliki beragam instrument investasi yang dapat menjadi
pertimbangan pilihan oleh investor dan penerbit seperti saham,
saham syariah, sukuk, hingga obligasi;
2. Dalam equity crowdfunding perusahaan penerbit hanya
dikhususkan untuk perusahaan yang telah berbadan hukum
Perseroan Terbatas (Hisan & Septiarini). Sedangkan di
securities crowdfunding selain berbadan hukum PT juga dapat
berbadan hukum lain seperti CV dan Firma kini dapat
melakukan proses layanan urun dana.
Crowdfunding di Indonesia
128
4. Platform melakukan seleksi dengan melihat profil perusahaan
dan kewajaran laporan keuagan perusahaan penerbit.
5. Platform melakukan visit pada perusahaan penerbit.
6. Jika sudah dianggap cukup memenuhi syarat dan lolos seleksi
maka perusahaan penerbit bisa listing dan mendapat
pendampingan dari pihak platform penyelenggara berupa
penetapan estimasi dividen, penetapan waktu pembagian
dividen, dsb.
1. Santara
Crowdfunding di Indonesia
129
Peran Santara dalam mempertemukan Pemodal dan
Penerbit adalah:
a. Melakukan review terhadap bisnis calon Penerbit yang
ingin mendapatkan pendanaan.
b. Menyediakan system penggalangan dana investasi (Equity
Crowdfunding).
c. Menjadi penghubung antara Pemodal, Penerbit, dan
regulator terkait.
d. Melakukan pengawasan terhadap berjalannya proses bisnis
dalam layanan urun dana ini (baik dari sisi pemodal dan
penerbit) agar dapat tetap berjalan sesuai koridor peraturan
yang berlaku.
Crowdfunding di Indonesia
130
d. Investor memilih bisnis favorit yang akan diinvestasi.
Bisnis sudah berjalan, lebih cepat untungnya lebih kecil
risikonya.
e. Investor memasukkan nominal investasi diinginkan.
Investor akan mendapatkan bagi hasil sesuai persentase
nominal yang dimasukkan.
Crowdfunding di Indonesia
131
mencari dan berkenalan dengan owner bisnis yang Anda
mau satu per satu. Santara menawarkan bisnis-bisnis UKM
dari berbagai bidang mulai dari kuliner, jasa, manufaktur
dan lain sebagainya yang bisa Anda pilih sesuka hati.
b. Passive Income, tidak perlu terlibat operasional
Berinvestasi pada UKM di Santara memungkinkan Anda
mendapatkan dividen usaha UKM tanpa perlu terlibat
dalam operasional UKM yang Anda investasikan.
c. Praktis, Semua Layanan Dalam Satu Platform
Proses memilih UKM, investasi hingga mendapatkan
dividen bisa dilakukan di satu platform saja.
d. Modal Terjangkau
Dengan sistem Equity Crowdfunding maka berinvestasi
dengan memiliki sebagian saham di bisnis UKM bisa
dimulai dengan modal yang relatif terjangkau.
e. Anda berhak menentukan bisnis yang akan listing
Melalui fitur pra-listing, para pengguna bisa bersama-
sama melakukan review dan penilaian terhadap bisnis
yang mengajukan menjadi diri menjadi Penerbit di
Santara. Sehingga penilaian bisa lebih objektif dan
komprehensif. Bandingkan jika Anda berinvestasi sendiri,
Anda akan dan harus melakukan penilaian sendiri terhadap
UKM tersebut.
Crowdfunding di Indonesia
132
2. Bizhare
Crowdfunding di Indonesia
133
e. Pembayaran transaksi investasi melalui Escrow
Account
f. Mendapatkan email konfirmasi pembelian efek
g. Cek performa bisnis dan/atau laporan keuangan di
dashboard investor
h. Tarik keuntungan investasi anda dari akun investor ke
rekening bank yang terdaftar
Crowdfunding di Indonesia
134
a. Fleksibilitas memilih Bisnis kualitas terbaik dalam satu
genggaman
Investor dapat bebas memilih untuk berinvestasi di
berbagai pilihan bisnis yang telah disediakan platform
Bizhare, sesuai dengan preferensi anda.
b. Produk yang sesuai kebutuhan Investor
Produk investasi bisnis di Bizhare memiliki beragam
produk yang sesuai kebutuhan investor yaitu saham,
obligasi dan sukuk. Produk investasi saham melalui
Bizhare menggunakan pembagian dividen kepada investor
sesuai persentase kepemilikan saham, sehingga tidak ada
riba. Untuk produk investasi Bond (Obligasi)
menggunakan pengembalian imbalan berupa kupon/imbal
hasil tetap, dengan sistem pengembalian modal pada
waktu jatuh tempo dan untuk produk investasi Sukuk
(Syariah) merupakan sistem bagi hasil sesuai syariat
agama islam.
c. Legal
Hanya dengan berinvestasi minimal 50 ribu/lembar,
investor sudah memiliki legalitas kepemilikan perusahan
dengan bukti kepemilikan efek melalui penitipan secara
kolektif pada kustodian(KSEI) secara resmi, mirip ketika
investor berinvestasi di pasar modal. Sebagai
penyelenggara, Bizhare juga sudah berizin dan diawasi
oleh OJK sehingga aman dan jelas secara legal.
Crowdfunding di Indonesia
135
d. Transparansi Laporan keuangan dan laporan performa
bisnis yang tepat waktu
Investor dapat memantau laporan keuangan dan laporan
operasional bisnis dari penerbit setiap tanggal 20 setiap
bulannya, serta dapat menanyakan tentang perkembangan
bisnis penerbit kepada tim support relation Bizhare melalui
Fitur Tanya Admin yang dapat diakses melalui dashboard
investor di bagian “Bisnis Saya”.
e. Keuntungan
Investor akan mendapatkan pembagian keuntungan dari
bisnis yang diinvestasi (dividen/imbal hasil) dan atau
keuntungan dari potensi kenaikan harga saham melalui
penjualan saham di pasar sekunder (capital gain), setelah
minimal 1 tahun. Fitur pasar sekunder ini, hanya berlaku
untuk jenis efek berupa saham, sesuai ketentuan OJK.
3. CrowdDana
Crowdfunding di Indonesia
136
Berikut adalah hal yang harus diketahui investor sebelum
berinvestasi:
a. Pelajari prospektusnya terlebih dahulu;
b. Ketahui prospek bisnis dan potensi keuntungannya;
c. Sesuaikan ekspektasi dengan mempertimbangkan risiko
bisnis yang dapat terjadi;
d. Sisihkan dana investasi dan melakukan diversifikasi di
beberapa usaha.
4. LandX
Crowdfunding di Indonesia
137
(UMKM), serta bisnis rintisan (startup). Per November 2021
LandX sudah dapat mendanai 137,71 Miliar untuk 24
perusahaan penerbit yang sudah lolos listing. Terdapat 67.884
investor yang terdaftar pada platform LandX dan dividen yang
pernah dibagikan landX per November 2021 adalah 2,29
miliar. LandX menetapkan biaya administrasi sebesar 5% dari
dana yang diperoleh atas penawaran saham.
5. Dana Saham
Crowdfunding di Indonesia
138
November 2021 sudah menyalurkan dana ke perusahaan
sebesar 2 Miliar dengan jumlah member pemodal sebanyak 68
orang.
Sebagai pemodal, berikut adalah langkah-langkah yang
dilakukan dalam berinvestasi di platform Danasaham:
a. Melakukan registrasi sebagai pemodal;
b. Melakukan konfimasi data pemodal;
c. Melakukan transaksi saham pada platform Danasaham;
d. Melakukan proses pembayaran;
e. Saham berhasil didapatkan oleh pemodal;
f. Mendapatkan pembagian dividen berdasarkan RUPS.
Crowdfunding di Indonesia
139
6. FundEx
Crowdfunding di Indonesia
140
perusahaan penerbit kirimkan untuk menentukan lolos atau
tidaknya ke tahap selanjutnya.
b. Mulai Menawarkan Efek dan Menggalang Dana
Jika perusahaan penerbit lolos proses uji kelayakan,
Perusahaan penerbit dapat memulai penggalangan dana
dengan menawarkan efek selama maksimal 45 hari. Hasil
penggalangan dana akan disimpan di Escrow Account
sampai penawaran efek selesai.
c. Mendaftarkan Efek ke KSEI
Setelah pendanaan efek terpenuhi, Perusahaan penerbit
akan melakukan pendaftaran efek di Kustodian Sentral
Efek Indonesia (KSEI). Tim FundEx akan mendampingi
perusahaan penerbit selama proses pendaftaran hingga
efek diterbitkan.
d. Terima Dana Investasi
Setelah efek diterbitkan, FundEx akan memproses
pengiriman dana investasi dari escrow account langsung
ke rekening perusahaan penerbit. Dengan dana tersebut,
perusahaan penerbit dapat mulai mengembangkan usaha.
Crowdfunding di Indonesia
141
investasi institusi harus dilakukan oleh direktur utama atau
pihak yang memiliki surat kuasa;
b. e-KYC (Know Your Customer) adalah proses untuk
mengidentifikasi dan memverifikasi calon pemodal secara
elektronik. FundEx akan melakukan validasi berdasarkan
dokumen elektronik yang diunggah oleh pemodal.
Pemodal yang belum lulus e-KYC tidak dapat membeli
efek. Jika sudah lulus e-KYC, FundEx akan membuatkan
SID1 (jika belum ada) dan SRE2 untuk pemodal di bank
kustodian;
c. Pencarian bisnis dan penelusuran market
1) Pemodal dapat mencari dan menganalisis bisnis
berdasarkan data dan informasi yang ditampilkan oleh
FundEx berupa prospektus, profil perusahaan, data
keuangan, dan lain sebagainya;
2) Pemodal dapat melihat portofolio dan memantau
perkembangan penerbit efek bersifat ekuitas. Proses ini
perlu dilakukan sebagai bahan pertimbangan pemodal
untuk menjual/membeli saham di pasar sekunder;
d. Setelah melakukan pencarian bisnis, pembelian efek dapat
dilakukan apabila pemodal merasa cocok dengan
portofolio bisnis penerbit. Pemodal dapat membeli efek
jika pemodal telah menandatangani perjanjian dengan
FundEx;
Crowdfunding di Indonesia
142
e. Apabila penerbit mencapai target pendanaan (fully
funded), maka pemodal dapat memiliki efek yang telah
dibeli. Efek akan didistribusikan ke SRE2 pemodal di
Bank Kustodian setelah penerbit mendaftarkan efek ke
KSEI;
f. Memantau perkembangan penerbit dan realisasi proyek
1) Pemodal dapat memantau penggunaan dana penerbit
untuk pengerjaan proyek. FundEx akan memberikan
laporan terkait perkembangan proyek dan hambatan
pengerjaan proyek (jika ada) kepada pemodal per tiap
kuartal maupun laporan insidentil.
2) Pemodal dapat memantau perkembangan penerbit
secara berkala di platform FundEx. FundEx akan
memberikan laporan perkembangan penerbit kepada
pemodal per tiap semester maupun laporan insidentil.
g. Setelah melakukan penelusuran market, pemodal dapat
melakukan jual/beli efek di pasar sekunder. Pasar sekunder
akan dibuka dua kali dalam setahun. Terdapat dua metode
jual/beli dalam pasar sekunder, yaitu metode limit dan
metode market. Dalam metode limit, pemodal menentukan
sendiri harga saham yang ingin dijual/dibeli, sedangkan
dalam metode market pemodal menggunakan harga pasar.
h. Pemodal dapat menerima dividen dari penerbit jika
penerbit, melalui RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham),
memutuskan untuk membagikan dividen.
Crowdfunding di Indonesia
143
i. Pemodal yang memiliki efek bersifat utang akan
mendapatkan keuntungan melalui pembayaran pokok
pinjaman dan kupon dengan nilai yang dijanjikan penerbit
setelah jatuh tempo.
7. Shafiq
Crowdfunding di Indonesia
144
a. Melakukan review terhadap usaha calon Penerbit yang
ingin mendapatkan pendanaan, baik dari sisi bisnis
maupun sisi kesyariahannya;
b. Menyediakan, mengelola dan mengoperasikan sistem
penggalangan dana berupa penawaran Efek milik Penerbit
kepada Pemodal;
c. Menjadi penghubung antara Pemodal, Penerbit dan
Regulator terkait;
d. Melakukan pengawasan terhadap berjalannya proses bisnis
dalam layanan urun dana baik sebelum, ketika berlangsung
maupun setelah proses pendanaan selesai, agar tetap
berjalan sesuai koridor peraturan yang berlaku.
Crowdfunding di Indonesia
145
data pada proses KYC, maka akan dilakukan verifikasi
data oleh tim SHAFIQ yang memerlukan 1 hari kerja.
e. Investor akan menerima pemberitahuan via email terkait
status verifikasi data.
f. Jika data investor sudah terverifikasi, maka investor dapat
mulai berinvestasi di SHAFIQ.
Crowdfunding di Indonesia
146
c. Investasi pada bisnis yang memiliki risiko terukur serta
imbal hasil yang bersaing dengan instrumen sejenis.
Crowdfunding di Indonesia
147
perusahaan platform untuk membangun kepercayaan dari berbagai
pemangku kepentingan. Sebagai perusahaan yang akan menangani
data dalam jumlah besar (big data) dari berbagai pihak, akan
menjadi tolak ukur seberapa aman penerapan sistem keamanan
data dan informasi pada platform tersebut. ISO 27001 adalah
standar internasional untuk penerapan sistem manajemen
keamanan informasi yang lebih dikenal dengan Information
Security Management Systems (ISMS). Menerapkan standar ISO
27001 membantu organisasi atau perusahaan membangun dan
memelihara ISMS, yang merupakan seperangkat elemen yang
saling berhubungan dengan organisasi atau perusahaan yang
digunakan untuk mengelola dan mengendalikan risiko keamanan
informasi dan untuk melindungi dan menjaga kerahasiaan,
integritas, dan ketersediaan informasi. Sehingga perusahaan
platform crowdfunding yang sudah mempunyai sertifikasi tersebut
tentunya akan meningkatkan kepercayaan dari pemangku
kepentingan dalam keamanan datanya.
Sumber daya yang diperlukan selanjutnya adalah SDM yang
handal dalam operasional perusahaan platform. SDM krusial yang
diperlukan adalah dibidang IT untuk menjaga kinerja sistemnya,
analisis/konsultan bisnis yang ahli dalam menilai kelayakan suatu
usaha, marketing dan public relation untuk dapat menghimpun
penerbit dan investor, SDM dibidang legal formal, serta SDM
dibidang keuangan untuk menjaga arus kas operasional dan
laporan keuangan perusahaan. Pada tahap awal, sebuah
Crowdfunding di Indonesia
148
perusahaan membutuhkan SDM dibidang IT dan analisis
kelayakan usaha karena hal tersebut merupakan titik awal
perusahaan dalam menjalankan platform equity crowdfunding.
Sehingga dengan SDM yang mumpuni akan dapat menjaga
kualitas layanan untuk pemangku kepentingan.
Proses mendapatkan izin dari OJK sebagai salah satu regulator
juga membutuhkan waktu, sehingga membutuhkan komitmen
yang tinggi dari pendiri platform equity crowdfunding. Sebelum
mendapatkan izin dari OJK maka platform tersebut tidak dapat
melakukan kampanye penawaran umum efek yang berakibat tidak
ada pemasukan bagi perusahaan. Hal tersebut perlu adanya
strategi dalam operasional perusahaan untuk memangkas biaya-
biaya yang kurang diperlukan sehingga pengeluaran perusahaan
dapat ditekan seminimal mungkin. Selama proses pengurusan izin
tersebut, perusahaan dapat melakukan pendekatan pada UKM
yang potensial agar mau memercayakan penggalangan dana di
platform mereka, sehingga ketika izin keluar penerbit yang sudah
siap dapat langsung dikampanyekan.
Crowdfunding di Indonesia
149
D. Tahapan Investasi
Berikut ini ilustrasi tahapan proses investasi melalui platform
crowdfunding:
Crowdfunding di Indonesia
150
hasil evaluasi pada rapat komisi platform untuk menentukan
layak atau tidaknya perusahaan menjadi penerbit penawaran
efek.
3. Kemudian penyelenggara/ platform dan perusahaan penerbit
akan membahas struktur baik secara legal formal maupun
keuangan agar lebih sesuai dan menarik untuk disajikan dalam
prospektus, dimana didalamnya juga terdapat ketentuan
apakah menggunakan “pendanaan minimum” (keep it all) atau
“pendanaan yang dibutuhkan” (all or nothing) yang akan
berdampak pada pengelolaan dana yang diperoleh.
4. Penawaran umum dilakukan selama kurun waktu 45 (empat
puluh lima) hari.
5. Pemodal atau investor melakukan penilaian terhadap
penawaran perusahaan penerbit yang terdaftar di platform
sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan keputusan
investasi yang akan dilakukan.
6. Setelah memenuhi batas waktu 45 hari, jika tidak memenuhi
pendanaan minimal atau pendanaan yang dibutuhkan maka
penggalangan dana tersebut akan dibatalkan. Jika sudah
memenuhi minimal pendanaan atau sesuai yang dibutuhkan,
dilanjutkan dengan proses administrasi pencairan dan
administrasi kepemilikan hak oleh pemodal atau investor.
7. Setelah proses pencairan, investor dan platform akan
melakukan pengawasan apakah perusahaan penerbit dalam
operasional usahanya sesuai dengan yang dijanjikan dalam
Crowdfunding di Indonesia
151
prospektus atau sebaliknya. Jika terjadi ketidaksesuaian (hasil
dibawah standar), maka ada sebagian platform menyediakan
tempat konsultasi atau pendampingan untuk mencari solusi
bersama, sedangkan sebagian lainnya hanya memberikan
peringatan dan memberikan dukungan promosi produk
perusahan penerbit.
8. Penyerahan hak (bagi hasil atau dividen) pada investor.
Melihat demikian mudahnya model pendanaan crowdfunding
sebagai alternatif pendanaan selain jasa keuangan perbankan,
diharapkan akan dapat menumbuhkan minat usaha serta investasi
masyarakat. Mengingat model pendanaan crowdfunding memiliki
banyak keunggulan dan manfaat, diantaranya: bagi perusahaan
penerbit dengan adanya crowdfunding akan semakin memudahkan
dalam memperoleh pendanaan untuk melakukan ekspansi atau
pengembangan usaha. Di samping itu crowdfunding juga dapat
meningkatkan literasi bagi perusahaan/ UKM, karena untuk dapat
lolos sebagai perusahaan penerbit harus memiliki manajemen
usaha yang baik utamanya dalam bidang keuangan. Selain itu juga
semakin membuat mudahnya perusahaan dalam perluasan pangsa
pasarnya dengan adanya dukungan pemasaran dari pihak
platform. Terakhir, manfaat bagi investor dengan adanya fasilitasi
crowdfunding adalah semakin bertambahnya alternatif pilihan
dalam berinvestasi.
Crowdfunding di Indonesia
152
BAB 6
PENUTUP
Crowdfunding di Indonesia
153
Crowdfunding di Indonesia
154
DAFTAR PUSTAKA
Crowdfunding di Indonesia
155
Cumming, D., & Hornuf, L. (2018). The economics of
crowdfunding: startups, portals and investor behavior.
Springer.
Cumming, D., Leboeuf, G., & Schwienbacher, A. (2014).
Crowdfunding Models: Keep-it-All vs. All-or-Nothing.
Paris December 2014 Finance Meeting EUROFIDAI-
AFFI Paper.
Dalla Guarda, N. (2016). Institutional Analysis Assignment: Final
Paper PPG1000–Governance and Institutions Professor Ian
Clark.
Daniel, A. (2013). Debunking the French Government’s recent
proposals to define crowdfunding: What is and isn’t being
regulated. October. www. rudebaguette. com.
Danmayr, F. (2013). Archetypes of Crowdfunding Platforms: A
multidimensional comparison. Springer Science &
Business Media.
Dennis Brüntje, O. G. E. (2016). Crowdfunding in Europe (State
of the Art in Theory and Practice). In Crowdfunding in
Europe (State of the Art in Theory and Practice) (pp. 132-
133). Springer International Publishing Switzerland.
Di Pietro, F., & Butticè, V. (2020). Institutional Characteristics
and the Development of Crowdfunding Across Countries.
International Review of Financial Analysis, 71.
https://doi.org/10.1016/j.irfa.2020.101543
Diniyya, A. A., Aulia, M., Wahyudi, R. J. I. J. o. I. E., Finance,, &
Banking. (2021). Financial Technology Regulation in
Malaysia and Indonesia: A Comparative Study. 3(2), 67-
87.
Dresner, S. (2014). Crowdfunding: a guide to raising capital on
the Internet. John Wiley & Sons.
Fajar, M., & Larasati, C. (2021). Peran Financial Technology
(Fintech) dalam Perkembangan UMKM di Indonesia:
Crowdfunding di Indonesia
156
Peluang dan Tantangan. Humanis (Humanities,
Management and Science Proceedings), 1(2).
Fliche, O., Castanet, C., Saidani, C., & Delannoy, A. (2016). La
régulation des plate-formes de financement participatif
(Crowdfunding) en France. Annales des Mines-Realites
industrielles,
Granier, T. (2018). Financement d'entreprise et numérique.
L’entreprise face aux défis du numérique–Aspects
juridiques,
Granier, T. J. B. J. S. (2014). Le statut des plateformes de
souscription de titres financiers. (12).
Gupta, R. (2018). Reward and donation crowdfunding: A
complete guide for emerging startups. Notion Press.
Haas, P., Blohm, I., & Leimeister, J. M. (2014). An empirical
taxonomy of crowdfunding intermediaries.
Hadad, M. D. (2017). Financial Technology (Fintech) di
Indonesia. Kuliah Umum tentang Fintech, Indonesia
Banking School.
Hisan, U. F. C., & Septiarini, D. F. (2020). Pengaruh Faktor
Fundamental Dan Variabel Makroekonomi Terhadap
Capital Buffer Bank Syariah. Jurnal Ekonomi Syariah
Teori dan Terapan, 7(2), 356-371.
Hooghiemstra, S. N., & de Buysere, K. (2016). The perfect
regulation of crowdfunding: what should the European
regulator do? In Crowdfunding in Europe (pp. 135-165).
Springer.
Hornuf, L., & Schwienbacher, A. (2014). Should Securities
Regulation Promote Crowdinvesting?
Jegelevičiūtė, S., Valančienė, L. J. P.-S., & Sciences, B. (2015).
Comparative analysis of the ways crowdfunding is
promoted. 213, 268-274.
Crowdfunding di Indonesia
157
Johnston, D., Rockwell, K., & Ford, C. J. C. S. R., 5th Edition.
(2014). National and Coordinated Approaches to
Securities Regulation: The Latest Initiatives in Historical
Context.
Julimar, R. D., & Priyadi, M. P. (2021). Pengaruh Sensitivitas
Makroekonomi, Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap
Struktur Modal Perusahaan. Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi (JIRA), 10(5).
Kadir, M. R. (2021). Shariah Compliance Pada Investasi Sukuk
Dalam Securities Crowdfunding Di Indonesia. Jurnal Ilmu
Perbankan Dan Keuangan Syariah, 3(1), 16-29.
Kenya, G. S. E. I. Extending Equity Crowdfunding Beyond
Canada’s Borders.
Kirby, E., & Worner, S. J. I. R. D. (2014). Crowd-funding: An
infant industry growing fast. 1-62.
Klohn, L., Hornuf, L., & Schilling, T. J. E. C. L. (2016).
Regulation of Crowdfunding in the German Small Investor
Protection Act: Content, Consequences, Critique,
Suggestions, The. 13, 56.
Kourabas, S., & Ramsay, I. (2017). Facilitating Equity
Crowdfunding in the ASEAN Region. Association of
Southeast Asian Nations (ASEAN).
Kourabas, S., & Ramsay, I. J. A. o. S. A. N. (2017). Facilitating
Equity Crowdfunding in the ASEAN Region.
Kourabas, S., & Ramsay, I. J. C. L. (2018). Equity Crowdfunding
in Malaysia. 39(6), 187-196.
Lawton, K., & Marom, D. (2010). The crowdfunding revolution:
Social networking meets venture financing.
Thecrowdfundingrevolution. com.
Macchiavello, E. J. B. I. S. (2016). La modifica al regolamento
Consob in materia di equity crowdfunding alla luce
dell'evoluzione del diritto finanziario europeo e delle
Crowdfunding di Indonesia
158
tendenze di regolazione dell'investment-based
crowdfunding in Europa. 35(2), 283-354.
Money+. (2021, 24 Mei). Sama-Sama Crowdfunding, Ini Beda
Equity dan Security Crowdfunding! Retrieved Oktober 12,
2021 from https://blog.amartha.com/sama-sama-
crowdfunding-ini-beda-equity-dan-security-crowdfunding/
Murdiono, A., Istanti, L., Zein, F., & Prabowo, S. H. W. (2020).
Strengthening Funding For Small Medium Enterprises
(SMEs) With The Equity Crowdfunding Model Through
The Android-Based Peer-To-Peer Landing Application.
Nguyen. (2021, 27 Oktober). Best Crowdfunding Sites. Retrieved
November 17, 2021 from
https://www.thebalancesmb.com/best-crowdfunding-sites-
4580494
Piattelli, U. (2013). IL CROWDFUNDING IN ITALIA: Una
regolamentazione all'avanguardia o un'occasione mancata?
Prefazione di Daniela Castrataro (Presidente Italian
Corwdfunding Network). Contributo di Oliver Gajda
(Presidente European Corwdfunding Network) (Vol. 1). G
Giappichelli Editore.
Pierrakis, Y., & Collins, L. J. A. a. S. (2013). Crowdfunding: A
new innovative model of providing funding to projects and
businesses.
Prananingtyas, P., & Irawati, I. (2018). Analisa Yuridis
Pemanfaatan Crowdfunding (Penggalangan Dana) Bagi
Pembiayaan Usaha di Indonesia.
Rachmaniyah, F., & Nugroho, A. Y. (2019). Fenomena
Perkembangan Crowdfunding di Indonesia. EKONIKA,
4(1).
Rusydiana, A. S. (2018). Bagaimana mengembangkan industri
fintech syariah di Indonesia? pendekatan interpretive
structural model (ISM). Al-Muzara'ah, 6(2), 117-128.
Crowdfunding di Indonesia
159
Sanjaya, T. A. F. (2021). Analisis Manajemen Strategi Dan
Ketahanan Umkm Di Sidoarjo Dalam Menghadapi
Pandemi Covid-19 UPN" Veteran'Jawa Timur].
Soemarsono, A. A., & Sofianti, U. D. (2021). Perspektif Hukum
Mengenai Penggunaan Securities Crowdfunding pada
Masa Pemulihan Ekonomi Akibat Pandemi. Jurnal Hukum
Lex Generalis, 2(8), 607-626.
Vitali, M. J. R. d. s. (2014). Equity crowdfunding: la nuova
frontiera della raccolta del capitale di rischio. 2(3), 371-
402.
Wallsten, S. J. J. T. R. J. o. E. (2000). The Effects of Government-
Industry R&D Programs on Private R&D: the Case of the
Small Business Innovation Research Program. 82-100.
Woźniak, M., Karafolas, S., & Nikolaos, G. Loan and Equity-
based Crowdfunding: a comparative analysis of Greece
and Poland.
Zetzsche, D., & Preiner, C. J. E. B. O. L. R. (2018). Cross-border
Crowdfunding: Towards a single crowdlending and
crowdinvesting market for Europe. 19(2), 217-251.
Zhao, Y., Harris, P., & Lam, W. (2019). Crowdfunding industry—
History, development, policies, and potential issues.
Journal of Public Affairs, 19(1), e1921.
Crowdfunding di Indonesia
160
BIOGRAFI PENULIS
Crowdfunding di Indonesia
161
Keuangan” dan “Aplikasi SPSS Dan Eviews Dalam Analisis Data
Penelitian”.
Crowdfunding di Indonesia
162
SMPK Satya Wacana (Laboratorium) Salatiga, SMAK Satya
Wacana (Laboratorium) Salatiga. Penulis menyelesaikan
pendidikan S1 di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, S2
di University of New South Wales Sydney-Australia, S3 di Curtin
University Perth-Australia. Penulis pernah menjabat sebagai wakil
dekan FEB UKSW tahun 2017-2021, Wakil Dekan FEB UKSW
tahun 2015-2017, Library Student Assisstant-Curtin University
tahun 2013-2015, Ketua Unit Pendidikan dan Konsultasi
Manajemen tahun 2008-2011, Sekretaris Program Studi
Manajemen tahun 2000-2002, Pembantu Ketua II Sekolah Tinggi
Ilmu Bahasa Asing Satya Wacana tahun 1998-1999, Asisten
Dosen FE tahun 1993-1996. Penulis memiliki beberapa karya
buku dengan judul “Bank Lending: Theory and Practice”,
“Rencana Aksi dan Akselerasi Industri Furniture Kayu”, “Quo
Vadis Batik Surakarta: Suatu Tinjauan Daya Saing Industri”, dan
Rural Microfinance in East Sumba: The Role of Local Wisdom in
E-book by Routledge.
Crowdfunding di Indonesia
163
Wacana, Salatiga (2016 - Sampai dengan saat ini), Dosen Luar
Biasa Magister Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang
(2016 - Sampai dengan saat ini), Dosen Luar Biasa Magister
Manajemen dan Magister Akuntansi Universitas Katolik
Soegijapranata Semarang (2017 – Sampai dengan saat ini),
Komisaris Independen PT Samuel Sekuritas Indonesia (2021 -
Sampai dengan saat ini), Komisaris PT Nusantara Sawit Sejahtera
(2021 - Sampai dengan saat ini), dan Komite Audit PT Polytama
Propindo (2020 - Sampai dengan saat ini).
Crowdfunding di Indonesia
164