Anda di halaman 1dari 155

`

ANALISIS RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN


JALAN PROPINSI DI PROPINSI SUMATERA BARAT

TESIS

HERMANITA SABIR
NPM. 1710018312035

MAGISTER TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA

2021
`

UNIVERSITAS BUNG HATTA

ii
`

UNIVERSITAS BUNG HATTA

iii
`

UNIVERSITAS BUNG HATTA

iv
`

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji dan syukur, penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada Penulis, sehingga tesis ini dapat
diselesaikan. Tak lupa penulis mengirimkan salawat dan salam kepada junjungan
besar nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat islam kejalan yang diridhoi
Allah SWT.

Tesis yang berjudul “ANALISA RISIKO PADA PROYEK


PEMBANGUNAN JALAN PROPINSI DI PROPINSI SUMATERA
BARAT”adalah merupakan satu syarat untuk mendapatkan gelar Magister Teknik
pada Pasca Sarjana .di Universitas Bung Hatta.

Tesis ini dapat diselesai dengan baik berkat dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak .Untuk itu Penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Kedua Orang Tua, kakak-kakak dan adiktercinta.
2. Ibu Dr. Ir. Evarita, M.Eng selaku dosen Pembimbing I dan BapakDr.
Zulherman, ST, MT selaku dosen Pembimbing II yang telah mengarahkan dan
membimbing dalam penulisan tesis.
3. Bapak Dr. Wahyudi P.Utama, BQS, MT dan Ibu Dr. Rini Mulyani, ST., M.Sc
(Eng) selaku dosen pengujitesis.
4. Bapak Dr. Ir. Bahrul Anif, MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas BungHatta.
5. Bapak Prof. Dr.Ir. Nafrizal Carlo M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan Universitas BungHatta.
6. Seluruh Civitas Akademika Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta yang
telah memberikan semangat dandukungan.

7. Rekan-rekan Angkatan XXII Program Pascasarjana Teknik Sipil Universitas


BungHatta.
8. Dinas PUPR Popinsi Sumatera Barat beserta konsultan dan kontraktor yang
menangani proyek pembangunan jalan Propinsi .

UNIVERSITAS BUNG HATTA

v
`

Akhir kata dengan berserah diri kepada Allah SWT, tesis ini penulis
persembahkan kepada semua pihak khususnya bagi Pemda Propinsi Sumatera Barat
dengan harapan semoga tulisan ini dapat menambah ilmu dan memberikan kontribusi
kepada pembacanya. Selanjutnya kritik dan saran kami harapkan apabila terdapat
kekeliruan dalam penulisan tesis ini.

Padang, 10 Agustus 2021


Penulis

Hermanita Sabir

UNIVERSITAS BUNG HATTA

vi
`

ANALISIS RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN


ALAN PROPINSI DI PROPINSI SUMATERA BARAT

Hermanita Sabir1), Eva Rita2), Zulherman3)


Program Studi Magister Teknik sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Universitas Bung Hatta, Padang
E-mail : hermanitasabir41@gmail.com , evarita@bunghatta.ac.id, zulherman@bunghatta.ac.id

ABSTRAK

Pembangunan Jalan bertujuan untuk meningkatkan kelancaran tranportasi darat guna


menunjang kesejahteraan dan perekomian masyarakat. Dalam pelaksanaan
pembangunan jalan tidak luput dari adanya risiko yang harus diperhatikanoleh pihak-
pihak yang terlibat dalam pembangunan jalan. Hal ini berhubungan dengan dampak
dari risiko yang timbul yang dapat menghambat serta merugikan pihak pelaksana
proyek baik dari segi biaya, waktu, mutu maupun lingkup pekerjaannya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor risiko dalam pelaksanaan Proyek Jalan Propinsi di
Propinsi Sumatera Barat, untuk mengetahui faktor risiko yang paling dominan (major
risk) serta melakukan respon risiko dan untuk kepemilikan risiko agar dapat
mengurangi konsekuensi yang ditimbulkan oleh risiko tersebut. Penelitian ini
menggunakan data primer dari kuisener dan wawancara, data sekunder dari study
literatur dan data proyek dinas PUPR. Kuisener disebarkan kepada responden yaitu
orwner, kontraktor dan konsultan pengawas. Hasil dari penelitian pada pelaksanaan
proyek pembangunan jalan propinsi di Propinsi Sumatera Barat teridentifikasi 12
faktor risiko dan enam (6) faktor risiko dominan yaitu: faktor perencanaan ,
pemasaran , keuangan, proyek, teknis dan manusia. Tindakan respon risiko dilakukan
untuk mengurangi dampak negative dari risiko-risiko yang termasuk dalam kategori
risiko dominan (majorrisk) dengan pemilik resiko adalah Owner, Kontraktor dan
Konsultan Pengawas.

Kata kunci : identifikasi risiko, Analisis risiko, Risiko dominan

UNIVERSITAS BUNG HATTA

vii
`

ABSTRACT

Road construction aims to improve the smoothness of land transportation to support


the welfare and economy of the community. In the implementation of road construction,
there are risks that must be considered by the parties involved in road construction. This
relates to the impact of the risks that arise that can hinder and harm the project
implementing parties both in terms of cost, time, quality and scope of work. This study
aims to determine the risk factors in the implementation of the Provincial Road Project in
West Sumatra Province, to determine the most dominant risk factors (major risk) and to
respond to risk and to risk ownership in order to reduce the consequences caused by these
risks. This study uses primary data from questionnaires and interviews, secondary data
from literature study and PUPR service project data. Questionnaires were distributed to
respondents, namely owners, contractors and supervisory consultants. The results of the
research on the implementation of provincial road construction projects in West Sumatra
Province identified 12 risk factors and six (6) dominant risk factors, namely: planning,
marketing, financial, project, technical and human factors. Risk response actions are taken
to reduce the negative impact of risks that are included in the dominant risk category (major
risk) with the risk owners being the Owner, Contractor and Supervisory Consultant..

Keywords: risk identification, risk analysis, dominant risk

UNIVERSITAS BUNG HATTA

viii
`

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis
yang berjudul “Analisis Risiko Proyek Pembangunan Jalan Propinsi Di Propinsi
Sumatera Barat” ini dengan baik.
Dalam rangka meningkatkan keberhasilan dibidang konstruksi jalan, maka
perlu melakukan suatu tindakan yang mana nantinya dapat meningkatkan
keberhasilan proyek sesuai dengan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai yaitu
tepat waktu, mutu dan biaya. Untuk itu perlu ditinjau risiko-risiko yang akan
mempengaruhi pelaksanaan proyek tersebut. Sehingga tidak ada lagi kegagalan
proyek seperti adanya putus kontrak, lewat tahun anggaran dan,overun.
Oleh karena itu diperlukan upaya bersama untuk mengatasi permasalahan ini,
yaitu dengan peranan dari Perguruan Tinggi untuk memberikan sumbangan berupa
analisis faktor penyebab risiko dominan dan mengusulkan alternatif strategi mitigasi
yang perludilakukan.
Penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penyelesaian tesis ini. Terlepas dari semua itu, Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan tesis ini,
oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik
terhadap tulisan ini. Akhir kata Penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat
bagi kita semua terutama bagi pihak-pihak yang terkait langsung .

Padang, 10 Agustus 2021

Hermanita Sabir

UNIVERSITAS BUNG HATTA

ix
`

DAFTAR ISI

LEMBARPENGESAHAN......................................................................................i
LEMBARPERSETUJUAN.....................................................................................ii
LEMBARPERSEMBAHAN..................................................................................iii
LEMBARPERNYATAAN.....................................................................................iv
ABSTRAK...............................................................................................................vi
KATAPENGANTAR.......................................................................................... viii
DAFTARISI...........................................................................................................ix
DAFTARTABEL....................................................................................................x
DAFTARGAMBAR..............................................................................................xi
DAFTARLAMPIRAN ......................................................................................... .xii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Pertanyaan Penelitian...........................................................................4
1.3 TujuanPenelitian .................................................................................. 4
1.4 BatasanMasalah ................................................................................... 5
1.5 ManfaatPenelitian ................................................................................ 5
1.6 SistematikaPenulisan ........................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Proyek Kontruksi ................................................................................. 8
2.2 Manajemen Proyek ....................................................................... ....10
2.3 Pengertian Risiko ........................................................................... ..11
2.3.1 Klasifikasi Risiko................................................................. 14.
2.3.2 Sumber Risiko .........15
2.4 Manajemen Risiko.............................................................................18
2.4.1 Manfaat Manajemen Risiko.................................................20
2.4.2 Perencanaan Risiko...............................................................21
2.4.3 Identifikasi risiko..................................................................22
2.4.4 Analisis Risiko.......................................................................25

UNIVERSITAS BUNG HATTA

x
`

2.4.5 Penilaian Risiko ....................................................................27


2.4.6 Penerimaan Risiko.................................................................29
2.4.7 Respon Risiko dan Kepemilikan risiko.................................31
2.5 Penelitian Terdahulu........................................................................ ...32
2.6 Faktor dan Variabel Penelitian............................................................40
2.7 Proyek Pembangunan Jalan Propinsi..................................................44

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Pendahuluan. ...................................................................................... .52
3.2 Rancangan Penelitian ......................................................................... .52
3.2.1 Bagan Alur Penelitian.................................................................55

3.3 Object Penelitian...................................................................................56


3.4 Teknik Pengumpulan Data....................................................................55
3.4.1 Teknik Pengambilan Sampel.......................................................56
3.4.2 Populasi Penelitian......................................................................57
3.5 Sumber Data..........................................................................................58
3.5.1 Data Primer.................................................................................58
3.5.2 Data Sekunder.............................................................................58
3.6 Pengumpulan data dan istrument yang digunakan................................58
3.6.1 UntukTujuan 1..............................................................................58
3.6.2 Untuk Tujuan 2.............................................................................60
3.6.3 Untuk Tujuan 3.............................................................................61
3.7 Analisa Data,.........................................................................................64
3.7.1 UntukTujuan 1.............................................................................61
3.7.2 Untuk Tujuan 2.............................................................................67
3.7.3 Untuk Tujuan 3............................................................................70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Pendahuluan.........................................................................................72
4.2 Profil Pakar............................................................................................72
4.3 Analisa Data Tujuan 1...........................................................................73
4.3.1 Validasi Pakar..............................................................................73
UNIVERSITAS BUNG HATTA

xi
`

4.3.2 Klasifikasi responden..................................................................76

4.4 Hasil dan Pembahasan Tujuan 1...... ....................................................82


4.4.1 Identifikasi Risiko.................. ..................................................82
4.4.2 Uji Validitas....................... .......................................................85
4.4.3 Uji Reabilitas..............................................................................91
4.5 Analisa Risiko Untuk Tujuan 2............................................................. 92

4.5.1 Penilaian risiko....................... ..................................................92


4.5.2 Penerimaa risiko................ ......................................................100
4.6 Analisa Risiko Untuk Tujuan 3............................................................ 104
4.6.1 Mitigasi/Respon dan Kepemilikan risiko........ .........................104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan...........................................................................................108

5.2 Saran.....................................................................................................111

DAFTARPUSTAKA .......................................................................................... ....114

LAMPIRAN.............................................................................................................116

UNIVERSITAS BUNG HATTA

xii
`

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1Sumber Risiko........................................................................................23

Tabel 2.2 Skala terhadap Frekuensi (likehood).....................................................28

Tabel 2.3 Skalaterhadap Dampak ........................................................................28

Tabel 2.4 Faktor dan Variabel Risiko.berdasarkan literatur.................................36


Tabel 2.5.Faktor dan variabel Risiko Pada Proyek Jalan Propinsi......................41
Tabel 2.6 Paket Pembangunan Jalan Propinsi ........................................................45

Tabel 3.1 Faktor dan Variabel Risiko ................................................................... 62

Tabel 3.2 Kategori Nilai Severity Indek Untuk Frekuensi ................................... 68

Tabel 3.3Kategori Nilai Severity Indek Untuk Dampak....................................... 68


Tabel 3.4 Assessment ofRiskAcceptability .......................................................... 69

Tabel 3.5 SkalaPenerimaanRisiko ....................................................................... 69

Tabel 4.1 Nama dan Pofil Pakar............................................................................73


Tabel 4.2 Faktor dan variabel risiko (validasi pakar)............................................74
Tabel 4.3Klasifikasi Responden BerdasarkanJabatan .......................................... .78
Tabel 4.4Klasifikasi Responden BerdasarkanJeniskelamin.................................. .79
Tabel 4.5 Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia ............................................. .80
Tabel 4.6Klasifikasi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja......................81
Tabel 4.7Klasifikasi Responden Berdasarkan PendidikanTerakhir ..................82
Tabel 4.8Tabel Faktor dan Variabel Proyek Pembangunan Jalan Propinsi.........83
Tabel 4.9Hasil Uji Validitas Variabel RisikoTerhadapFrekuensi.....................87
Tabel 4.10Hasil Uji Validitas Variabel RisikoTerhadapDampak......................89
Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen PenelitianSemuaVariabel............... 93
.Tabel 4.12Penilaian Risiko Dengan SI Terhadap Dampak/Impact ..................... .94
Tabel 4.13 Penilaian Risiko Dengan SI Terhadap Frekuensi...............................96
Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Penilaian Riio........................................................98

UNIVERSITAS BUNG HATTA

xiii
`

Tabel 4.15 Skala Penerimaan Risiko....................................................................102


Tabel 4.16 Penerimaan Risiko..............................................................................103
Tabel 4.17 Risiko Dominan Dan Sumber Risiko..................................................105
Tabel 4.18 Respon Risiko Dan Kepemilikan Risiko.............................................107

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Matrik Peluang Dan Dampak...............................................................28


Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian Penelitian..........................................................55
Gambar 3.2 Mitigasi Risiko......................................................................................70

Gambar 4.1 Grafik Responden Bedasarkan Jabatan.................................................77


Gambar 4.2 Grafik Responden Bedasarkan Jenis Kelamin.....................................78
Gambar 4.3 Grafik Responden Bedasarkan Usia.....................................................79
Gambar 4.4 Grafik Responden Bedasarkan Pengalaman Kerja...............................80
Gambar 4.5 Grafik Responden Bedasarkan Pendidikan Terakhir............................81
Gambar 4.6 Grafik Kategori Penilaian Risiko........................................................ .90
Gambar 4.7 Grafik Kategori Penerimaan Risiko.................................................... 101

UNIVERSITAS BUNG HATTA

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu penunjang sektor perekonomian, pendidikan, pariwisata, dan

pertahanan keamanan di Propinsi Sumatera Barat adalah besarnya peranan

transportasi. Peranan Transportasi dalam menunjang aktivitas perkembangan

pembangunan merupakan elemen yang sangat penting, terlebih lagi dalam

rangka penunjang peningkatan pembangunan konstruksi jalan di daerah yang

ada di Propinsi Sumatera Barat, yang mana nantinya akan menghubungkan

antara dua daerah Kabupaten/Kota dengan Kabupaten lainnya dan antara

Propinsi Sumatera Barat dengan Propinsi lainnya. Peranan jalan propinsi di

kabupaten/kota sangat perlu mendapat perhatian pemeritah pusat maupun daerah

karena masih terdapatnya jalan tanah yang menghubungkan antara

Kabupaten/kota dengan Kabupaten/kota lainnya contoh pada ruas jalan abai

sangir yang menghubungkan Kabupaten Solok Selatan dengan Kabupaten

Darmas Raya, ruas jalan Singkarak–Aripan-Pasilihan-Tanjung balit-Padang

Gantingyang menghubungkan Kabupaten Solok dengan Kabupaten Tanah Datar

dan Ruas Jalan Alahan Panjang – Kiliran Jao yang menghubungkan Kabupaten

Solok dengan Kabupaten Sawah Lunto.Ruas-ruas jalan tersebut sangat penting

untuk dibangun dan ditingkatkan karena merupakan jalan penghubung antara

Kabupaten/Kota, sehingga dapat meningkatkan bidang pertanian, perekonomian

dan kesejahteraan masyarakat setempat.Untuk itu pemerintah pusat maupun

daerah telah mealokasikan dana APBN maupun APBD diwilayah ini setiap

tahunnya.

1
Semakin berkembangnya sektor jasa konstruksi di Indonesia, kompetisi

diantara pelaku-pelaku didalamnya tidak dapat dihindari. Oleh karenanya para

pelaku dibidang ini memiliki tantangan untuk meningkatkan daya saing untuk

menghasilkan pekerjaan yang lebih efektif dan efisien, sehingga akan

menghasilkan suatu produk akhir yang berkualitas. Dengan adanya tantangan

tersebutdiharapkanakanterjadi suatu persaingan untuk menghasilkan yang

terbaik dalam hal biaya, mutu dan waktu dari pelaksanaan proyek ( Toni, 2011).

Kontruksi jalan pada tiap–tiap jaringan jalan yang merupakan salah satu

infrastruktur dasar yang memiliki peran sentral dalam meningkatkan

aksesibilitas wilayah dan mobilitas penduduk, supaya dapat memberikan

pelayanan maksimal terhadap penduduk yang melintasi jalan tersebut, maka

mutu, waktu dan biaya pelaksanaan sangat perlu diperhatikan. Oleh karenanya,

dalam hal ini proses pada tiap–tiap tahap proyek harus diperhatikan secara

seksama, baik itu dalam tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

(Zainuddin, 2014).

Proyek konstruksi merupakan suatu bidang yang dinamis dan

mengandung risiko. Risiko dapat memberikan pengaruh terhadap produktivitas,

kinerja, kualitas dan batasan biaya dari proyek. Risiko dapat dikatakan

merupakan akibat yang mungkin terjadi secara tak terduga. Walaupun suatu

kegiatan telah direncanakan sebaik mungkin, namun tetap mengandung

ketidakpastian bahwa nanti akan berjalan sepenuhnya sesuai rencana

(Kristinayanti, 2016). Pada akhirnya risiko dapat timbul baik terduga ataupun

tidak terduga (smith,1992)

2
Dalam Rangka Pembangunan infrastruktur jalan di Sumatera Barat yang

telah dilaksanakan tidak luput dari kegagalan, salah satu penyebabnya adalah

buruknya manajemen risiko proyek. Menurut Mclntyre, Gentges & Cranley

(2013), kesuksesan proyek konstruksi sangat tergantung dari kemampuan

manajer proyek dalam mengelola risiko yang terjadi.Lemahnya manajemen

risiko dapat menyebabkan proyek terlambat, biaya proyek membengkak dan

menyebabkan proyek mempunyai risiko tinggi (Kerner, 2013).

Pada negara berkembang risiko pada proyek konstruksi harus dikelola

dengan baik agar tidak hanya diperoleh hasil pekerjaan yang baik dan aman bagi

stakeholder, tetapi juga menghasilkan keuntungan bagi pihak yang

berkepentingan dalam proyek tersebut.

Risiko proyek merupakan faktor yang signifikan bahkan sebelum adanya

proyek. Proyek dimulai sebagai hasil dari keputusan bisnis organisasi untuk

membuat sesuatu yang baru atau mengubah sesuatuyang lama dalam proses

untuk memilih proyek, sehingga proses memilih proyek dan manajemen risiko

proyek mempunyai keterkaitan yang erat.

Risk is like history, and history repetat it self, so does

risk.So, It is important to learn from the past in order to manage uncertainties in

the project.(Alin Veronica)

Dalam pelaksanaan Proyek Pembangunan Jalan di Propinsi Sumatera

Barat terdapat beberapa masalah yang timbul diakibatkan oleh manajement

risiko yang tidak diperhitungkan sebelumnya, antaranya yang sering terjadi

adalah keterlambatan bahkan ada beberapa proyek yang melebihi Tahun

Anggaran yang mengakibatkan terjadinya overrunssehingga berdampak

terhadap kerugian pada proyek tersebut.

3
Keterlambatan proyek bisa diakibatkan oleh buruknya manajemen proyek

dan juga kesalahan kesalahan yang disebabkan oleh sumber daya manusia

didalamnya.Atas dasar hal–hal diatas penulis mencoba menganalis risiko yang

sangat berdampak pada proyek pembangunan jalan Propinsi Sumatera Barat.

1.2. Pertanyaan Penelitian

Atas dasar latar belakang diatas, pertanyaan penelitian yang diangkat

adalah:

1. Apafaktor risiko yang berpengaruh terhadap pelaksanaan proyek

pembangunan jalan Propinsi di Propinsi Sumatera Barat.

2. Apa faktor risiko yang paling berpengaruh (dominan) pada pelaksanaan

Proyek Pembangunan Jalan Propinsi di Sumatera Barat.

3. Apa solusi solusi yang diambil untuk menghindari terjadinya risiko dan

siapa yang mempertanggung jawabkan risiko tersebut dalam penyelesaian

proyek konstruksi jalan provinsi di Propinsi Sumatera Barat.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Faktor risiko dalam pelaksanaan Proyek Jalan Propinsi

di Propinsi Sumatera Barat.

2. Untuk mengetahui faktor risiko yang paling berpengaruh atau faktor risiko

yang dominan (major risk) terhadap pelaksanaan proyek Pembangunan

Jalan Propinsi di Propinsi Sumatera Barat.

3. Melakukan respon risiko dan kepemilikan risiko agar dapat mengurangi

konsekuensi yang ditimbulkan oleh risiko tersebut dan melakukan

4
pengalokasian terhadap pihak-pihak mana yang bertanggung jawab dalam

pelakanaan proyek pembangunan jalan propinsi di Sumatera Barat

1.4. Batasan Masalah Penelitian

Agar dapat memberikan arah yang jelas dalam upaya mencapai tujuan

dan dikarenakan keterbatasan waktu dan biaya, maka penelitian ini dibatasi oleh

hal-hal sebagai berikut:

1. Penelitian ini difokuskan pada analisis risiko proyek pembangunan jalan

propinsi di Propinsi Sumatera Barat.

2. Responden merupakan pihak owner, konsultan dan kontraktor yang

mengerjakan pekerjaan jalan provinsi di Propinsi Sumatera Barat.

3. Data penelitian diambilmenggunakan kuesioner yang disebar ke responden,

sehingga data yang diperoleh merupakan hasil persepsi dari responden yang

merupakan bagian dari pihak yang terlibat dalam proyek jalan tersebut.

1.5. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penelitian

diatas maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini merupakan pengembangan dari teori-teori yang ada

dihubungkan dengan kenyataan dilapangan, dari hasil ini dapat ditarik suatu

kesimpulan baru sehingga pada waktu yang akan datang dapat

dikembangkan lebih lanjut.

5
b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi orwner perusahaan

kontraktor,dan konsultan karena dari hasil yang diperoleh dapat diketahui

konsep yang baik mengenai Analisis Resiko Pembangunan Jalan Propinsi di

Propinsi Sumatera Barat

1.6. Sistematika Penulisan

BAB I .PENDAHULUAN

Terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian,

tujuan penelitian, batasan masalah penelitian, manfaat penelitian, dan metode

penelitian.

BAB II .TINJAUAN PUSTAKA

Berisi teori-teori yang berkaitan dengan rumusan masalah, diuraikan

mengenai teori yang akan mendukung penelitian, sehingga dari teori yang

dikemukakan, pertanyaan penelitian yang diangkat dapat terjawab walaupun

masih bersifat teoritis.

BAB III. METODA PENELITIAN

Terdiri dari metode yang digunakan, populasi dan penentuan sampel,

sumber dan teknik pengumpulan data, serta operasional dan pengukuran

variabel.

BAB IV. PEMBAHASAN

Berisi tentang Analisis Risiko Pelaksanaan Proyek Pembangunan

Jalan Propinsi Di Propinsi Sumatera Barat.

6
BAB V .KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh berdasarkan hasil

analisis pada bab sebelumnya.

BAB VI . DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Proyek Konstruksi

Proyek dikatakan unik karena proyek menghasilkan produk tertentu yang

berbeda-beda dan temporer. temporer berarti setiap proyek mempunyai awal dan

akhir atau waktu mulai dan waktu selesai yang tertentu. Temporer bukan berarti

durasinya pendek. Beberapa proyek durasinya bisa tahun jamak (multi years), tapi

durasinya tertentu. Unik berarti produk, jasa dan hasil tiap-tiap proyek selalu

berbeda. Tidak ada dua proyek yang 100% (seratus persen) sama, berbeda

pemilik, berbeda desain, berbeda lingkup, berbeda waktu penyelesaian, berbeda

hasil, berbeda biaya, berbeda lokasi, berbeda kontraktor, berbeda tim proyek, dan

lain-lain. Walaupun prinsip-prinsip manajemen proyek berlakuuntuk ragam

proyek, namun tentu ada sedikit perbedaan atau penekanan antara satu jenis

proyek dengan jenis proyek lainnya bergantung kepada skala dan jenis proyek itu

sendiri (Pastiarsa, 2015).

Menurut Project Management Book Of Knowledge (PMBOK GUIDE)- Fifth

Edition”, A project is a temprary endeavor undertaaken to create an unique

product or service (Proyek adalah suatu upaya temporer yang dilakukan untuk

membuat suatu produk, layanan, atau hasil yang unik).

Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupunprasarana.

Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksijuga dikenal

sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area ataupada beberapa

area. Di bidang arsitektur dan teknik sipil, kontruksi adalah suatu proses yang

8
terdiri dari bangunan atau perakitan infrastruktur. Biasanya pekerjaan yang

dikelola oleh manajer proyek dan diawasi seorang manajer konstruksi, insinyur

konstruksi, atau arsitek proyek. Secara ringkas konstruksi didefinisikan sebagai

objek keseluruhan bangunan yang terdiri dari bagian-bagian struktur. Misal,

Konstruksi Struktur Bangunan adalah bentuk atau bangunan secara keseluruhan

dari struktur bangunan. Contoh lain adalah konstruksi jalan raya, konstruksi

jembatan, konstruksi kapal, dan lain lain (Triarman,2018).

Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling

berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu (bangunan atau konstruksi) dalam

batasan waktu, biaya dan mutu tertentu.Pembahasan mengenai proyek konstruksi

tidak dapat terpisahkan dengan pihak-pihak yang terlibat didalamnya baik secara

langsung maupun tidak langsung. Dari rangkaian tahapan proses konstruksi,

tentunya akan melibatkan berbagai unsur yang bekerja secara bersama-sama

dengan tujuan yang sama sehingga proyek dapat berjalan sesuai dengan

perencanaan. Secara umum pihak-pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi

yaitu owner, konsultan, kontraktor, subkontraktor, tenaga kerja, supplier,

pemerintah, Bank, Security(Triarman, 2018).

Rangkaian kegiatan dalam proyek konstruksi diawali dengan lahirnya suatu

gagasan yang muncul dari adanya kebutuhan dan dilanjutkan dengan penelitian

terhadap kemungkinan terwujudnya gagasan tersebut (study kelayakan).

Selanjutnya dilakukan desain awal (preliminary design), desain rinci (detail

design), pengadaan (procurement) sumber daya, pembangunan di lokasi yang

telah disediakan (konstruksi) dan pemeliharaan bangunan yang telah didirikan

(maintenance) sampai dengan penyerahan bangunan kepada pemilik

9
proyek.Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun

prasarana. Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi

juga dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau

pada beberapa area.Secara ringkas konstruksi didefinisikan sebagai objek

keseluruhan bangunan yang terdiri dari bagian-bagian struktur.Konstruksi

Struktur Bangunan adalah bentuk atau bangunan secara keseluruhan dari struktur

bangunan. Contoh lain adalah konstruksi jalan raya, konstruksi jembatan,

konstruksi kapal, dan lain lain (Triarman,2018).

2.2 Manajemen Proyek

Menurut Dimyati (2015), Manajemen proyek merupakan proses

merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan

anggota organisasi serta sumber daya lainnya sehingga dapat mencapai sasaran

organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.

Menurut Maulida (2017) manajemen proyek dianggap sukses jika bisa mencapai

tujuan yang diinginkan dengan memenuhi syarat berikut:

a. Dalam waktu yang dialokasikan

b. Dalam biaya yang dianggarkan

c. Pada performansi atau spesifikasi yang ditentukan

d. Diterima customer

e. Dengan perubahan lingkup pekerjaan minimum yang disetujui

f. Tanpa mengganggu aliran pekerjaan utama organisasi

g. Tanpa mengubah budaya (positif) perusahaan.

10
2.3 Pengertian Risiko

Defenisi konseptual mengenai risiko menurut Robert Charette adalah:

“Pertama, risiko berhubungan dengan kejadian dimasa yang akan datang.

Sekarang dan kemarin tidak mendapat perhatiaan aktif, karena kita telah

mendapatkan apa yang telah kita tabur lewat sepak terjang kita dimasa lalu.

Persoalannya adalah, dengan mengubah sepak terjang kita, kita dapat menciptakan

untuk suatu keadaan yang lebih baik dan berbeda untuk diri kita sendiri besok. Ini

berarti, kedua bahwa risiko melibatkan perubahan, seperti dalam perubahan

fikiran, pendapat aksi atau tempat. Ketiga risiko melibatkan pilihan dan ketidak

pastian bahwa pilihan itu akan dilakukan.

Flanagan dan Norman (1993) mendefenisikan risiko sebagai faktor penyebab

terjadinya kondisi yang tidak diharapkan yang dapat menimbulkan kerugian,

kerusakan atau kehilangan.

Sedangkan defenisi Risiko menurut Wideman (1992), (Caltrans 2003). adalah

suatu peristiwa yang memiliki kemungkinan untuk terjadi dan dapat berdampak

terhadap kegiatan baik positif maupun negatif. Apabila dampak suatu Risiko

bersifat positif hal ini disebut sebagai peluang. Sedangkan apabila dampaknya

negatif dampak risiko ini adalah tantangan. Risiko dikaitkan dengan kemungkinan

kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran

organisasi.

Risiko adalah ukuran dari peluang dan akibat tidak tercapainya tujuan proyek yang telah

ditetapkan (Keizner, 1995). Menurut hanafi (2006.1) Risiko adalah bahaya, akibat

11
atau kosekwensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung

atau kejadian yang akan datang.

Menurut Vaughan (1978) dalam darmawi (2008) mengemukakan beberapa

definisi risiko sebagai berikut:

1. Risk is the chance of loss (risiko adalah peluang kerugian).

Chance of Loss biasanya dipergunakan untuk menunjukkan suatu keadaan

dimana terdapat suatu keterbukaan terhadap kerugian atau suatu

kemungkinan kerugian.

2. Risk is the possibility of loss (risiko adalah kemungkinan kerugian).

Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada di antara

nol dan satu.

3. Risk is uncertainty (risiko adalah ketidakpastian) .

Risiko akan terus muncul selama masa proyek, sehingga proses manajemen

risiko proyek harus dilakukan secara berulang. Risiko awalnya ditangani selama

perencanaan proyek dengan menyusun strategi proyek. Risiko juga harus dipantau

selama proyek berlangsung untuk memastikan bahwa proyek tetap pada jalurnya

dan risiko yang tidak diharapkan (emergent risk) dapat ditangani.(PMBOK, edisi

keenam,2017)

Berdasarkan difinisi-difinisi diatas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa

risiko dihubungkan dengan peristiwa yang mungkin terjadi yang mengakibatkan

suatu dampak terhadap sasaran proyek yaitu waktu, biaya dan mutu.

Dalam definisi ini juga ada pemahaman bahwa risiko berhubungan dengan

ketidakpastian. Karena itulah ada penulis yang mengatakan bahwa risiko itu

sama artinya dengan ketidakpastian.

12
Ketidakpastiandapat dikategorikan menjadi ketidakpastian alami/random

dan ketidakpastian karena perilaku manusia/teknologi. Ketidakpastian

alami/randomadalah ketidakpastian yang disebabkan oleh fenomena alam

seperti: gempa bumi, hujan deras, angin kencang dan bencana alam lain yang

sulit untuk diperkirakan karena bersifat acak, pendekatan yang dilakukan adalah

statistik/stokastik (memiliki unsur peluang). Sedangkan ketidakpastian teknologi

adalah ketidakpastian akibat dari perilaku manusia yang diakibatkan oleh

ketidakpastian dalam melakukan sampling, pengukuran, terbatasnya data,

analisis data atau penerapan model serta estimasi yang tidak sesuai.

Risiko dapat dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk

(kerugian) yang tidak diinginkan. Dengan kata lain, kemungkinan tersebut

menunjukan adanya ketidakpastian dimana yang menyebabkan timbul

ketidakpastian tersebut bisa disebabkan oleh jarak dan waktu dimulainya

perencanaan sampai kegiatan tesebut berakhir, keterbatasan tersedianya

informasi yang diperlukan dan ketebatasan pengetahuan, keterampilan, teknik

dalam pengambilan keputusan. (Harold. R .Kezrner, 2010)

Menurut Darmawi (2010), jika dikaji lebih lanjut, kondisi yang tidak

pasti ini timbul karena berbagai sebab, antara lain:

1. Jarak waktu dimulai perencanaan atas kegiatan sampai kegiatan itu berakhir.

Makin panjang jarak waktu makin besar ketidakpastian.

2. Keterbatasan tersedianya informasi yang diperlukan.

3. Keterbatasan pengetahuan/keterampilan/teknik pengambilan keputusan.

13
Didalam PMBOK edisi keenam, menyatakan di dalam setiap proyek ada 2

tingkat risiko yaitu :

 Risiko individual proyek adalah suatu peristiwa atau kondisi yang tidak pasti,

yang mana jika terjadi memiliki dampak positif atau negatif pada satu atau

lebih sasaran proyek.

 Risiko proyek secara keseluruhan adalah dampak dari ketidakpastian pada

proyek secara keseluruhan, yang timbul dari semua sumber ketidak pastian

termasuk risiko individual, mewakili exsposur pemangku kepentingan

terhadap implikasi dari variasi dalam proyek, baik positif maupun negatif.

Dalam pemerintahan , pengertian risiko menurut PP 60/2008, psl. 3 ayat 1.b

adalah kemungkinan kejadian yang mengancam instansi pemerintah.

2.3.1 Klasifikasi Risiko

Menurut Flanagan dan Norman (1993), ada 3 cara untuk

mengklasifikasikan risiko yaitu dengan mengidentifikasi konsekuensi risiko,

jenis risiko dan pengaruh risiko.

Berdasarkan konsekuensi, risiko dapat diklasifikasikan berdasarkan frekuensi

kejadian, akibat risiko dan kemungkinan. Dengan demikian besarnya kerugian

dapat diminimalkan. Risiko murni dikenal dengan istilah risiko yang dapat

diasuransikan (insurable risk). Risiko spekulatif yaitu suatu keadaan yang

dihadapi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat

memberikan kerugian bagi perusahaan tersebut. Risiko spekulatif sering disebut

dengan istilah risiko bisnis (business risk).

14
Didalam PMBOK edisi keenam, menyatakan di dalam setiap proyek, ada 2

tingkat risiko yaitu :

 Risiko individual proyek adalah suatu peristiwa atau kondisi yang tidak pasti,

yang mana jika terjadi memiliki dampak positif atau negatif pada satu atau

lebih sasaran proyek.

 Risiko proyek secara keseluruhan adalah dampak dari ketidakpastian pada

proyek secara keseluruhan, yang timbul dari semua sumber ketidak pastian

termasuk risiko individual, mewakili exsposur pemangku kepentingan

terhadap implikasi dari variasi dalam proyek, baik positif maupun negatif.

2.3.2Sumber Risiko

Sumber risiko yang ada bisa kita temui dalam banyak hal yang harus diketahui

serta diidentifikasi sebagai penaganan risiko menurut Godfrey (1996) ada

beberapa sumber risiko yang harus diperhatikan:

1. Politic (Political).

Adalah risiko yang timbul dari kebijakan-kebijakan politik , contoh :

kebijakan pemerintah, pendapat publik , perubahan ideologi, peraturan,

perang, terorisme, kerusuhan dll.

2. Lingkungan (enviroment)

Adalah risiko yang muncul dari lingkungan sekitar. contoh : pencemaran,

kebisingan, perundangan yang berhubungan dengan lingkungan, perizinan,

opini publik, kebijakan internal, dampak lingkungan hidup.

15
3. Perencanaan (Planing)

Risiko yang muncul dari proses perencanaan. Contoh : pengadaan design,

pesyaratan perizinan, kebijakan dan praktik, pendapat publik, tata guna

lahan, dampak sosial dan ekonomi, andal dan lain-lain.

4. Pemasaran (marketing)

Risiko pemasaran adalah risiko yang muncul dari pemasaran risiko ini ada

dua, ada risiko untung dan ada risiko rugi dan risiko terjual dan risiko tak

terjual. Contoh: permintaan (perkiraan), persaingan, keusangan, kepuasan

konsumen dll.

5. Ekonomi (ekonomi)

Risiko ekonomi adalah suatu risiko yang bersumber dari kebijakan

ekonomi. Contoh : kebijakan keuangan, perpajakan, inflasi, suku bunga dan

nilai tukar.

6. Keuangan (finansial)

Risiko finansial merupakan risiko yang timbul sebagai akibat adanya

pergerakan pada pasar finansial dan risiko yang bersumber dari keuangan

perusahaan. Risiko keuangan ini sangat berpengaruhi sekali untuk

perkembangan masyarakat , seperti kerugian akibat pergerakan suku bunga

atau adanya kegagalan default” dalam obligasi finansial. Contoh :

kebangkrutan, keuntungan, asuransi, risk share.

7. Alami (natural)

16
Risiko Alami adalah risiko yang besumber dari alam.Contoh: Kondisi tanah

tidak seperti dugaan, cuaca, gempa, kebakaran dan ledakan, temuan situs

arkeologi, wabah penyakit dll.

8. Proyek

Risiko proyek adalah risiko yang ditimbulkan dari kegiatan suatu proyek.

Contoh: defenisi, strategi, pengadaan, persyaratan untuk kerja, standar

kepemimpinan, oganisasi kedewasaan, komitmen, kopentensi dan

pengalaman, perencanaan daan pengendalian kualitas, rencana kerja, tenaga

kerja dan sumber daya, komunikasi dan budaya.

9. Teknis

Risiko teknis adalah risiko yang ditimbulkan oleh hal hal teknis.Contoh:

kelengkapan design, efesiensi operasional, keandalan.

10. Manusia.

Risiko manusia adalah suatu risiko yang disebabkan oleh tindakan dan

prilaku dari manusia. Contoh : kesalahan, tidak kompeten, kelalaian,

kelelahan,kemampuan berkomunikasi, bekerja dalam kondisi gelap atau

malam hari.

11. Kriminal

Risiko kriminal adalah suatu risiko yang di sebabkan oleh adanya potensi

tindak kriminal. Contoh : kurang aman, pengrusakan, pencurian, penipuan,

korupsi, pemalakan.

17
12. Keselamatan

Risiko keselamatan yang bersumber dari keselamatan dan bahaya dalam

melaksanakan pekerjaan. Contoh : peraturan kesehatan dan keselamatan

kerja, zat berbahaya, bertabrakan, keruntuhan , kebanjiran, kebakaran dan

ledakan.

2.4 Manajemen Risiko

Manajemen risiko adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi,

menganalisis dan menanggapi risiko proyek. Manajemen risiko didefinisikan

sebagai prosedur untuk mengendalikan tingkat risiko dan untuk mengurangi

dampaknya. Menurut Kerzner (2011), manajemen risiko adalah cara yang

terstruktur untuk mengidentifikasi dan mengukur risiko dan memajukan,

memilih serta mengatur pilihan untuk menangani risiko. Sistem manajemen

risiko tidak hanya mengidentifikasi tetapi juga harus menghitung risiko dan

pengaruhnya terhadap proyek, hasilnya adalah risiko tersebut dapat diterima atau

tidak. Manajemen risiko merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menanggapi

risiko yang telah diketahui untuk meminimalisasi konsekuensi buruk yang

mungkin muncul. Sedangkan menurut Flanagan dan Norman (1993) manajemen

risiko memiliki 5 (lima tahapan, identifikasi risiko, komunikasi dan informasi

serta review dan pemantauan.

Manajemen Risiko Proyek meliputi proses melakukan perencanaan

manajemen risiko, identifikasi, analisis, perencanaan respon risiko, pelaksanaan

respon risiko dan pemantauan risiko pada sebuah proyek. (PMBOK Edisi ke

enam, 2017).

18
Proses pengelolaan manajemen risiko terdiri dari 6 langkah, yaitu:

Mengidentifikasi, perencanaan manajemen risiko, identifikasi risiko, analisis

risiko kualitatif, analisis risiko kuantitatif, perencanaan respon risiko, dan

pengendalian monitoring resiko (Lokobal, 2014).

Penjelasan 6 langkah proses pengelolaan manajemen risiko sebagai berikut:

1. Perencanaan Manajemen Risiko, perencanaan meliputi langkah memutuskan

bagaimana mendekati dan merencanakan aktivitas manajemen risiko untuk

proyek.

2. Identifikasi Risiko, mengenali jenis-jenis risiko yang mungkin dan umumnya

dihadapi oleh setiap pelaku bisnis.

3. Analisis Risiko Kualitatif, proses menilai dampak dan kemungkinan dari

risiko yang sudah diidentifikasi.

4 Analisis Risiko Kuantitatif adalah proses identifikasi secara numeric

probabilitas dari setiap risiko dan konsekuensinya dari setiap proyek.

5. Perencanaan Respon Risiko, proses untuk meminimalisir tingkat risiko yang

dihadapi sampai batas yang dapat diterima.

6. Pengendalian dan Monitoring Risiko, mengawasi risiko yang sudah

diidentifikasi, memonitor risiko yang tersisa, dan mengidentifikasi risiko

baru.

Langkah-langkah dan tahapan tersebut sebagai acuan bagi peneliti untuk

menganalisis risiko pada Proyek Pembangunan Jalan Propinsi di Propinsi

Sumatera Barat.

2.4.1 Manfaat Manajemen Risiko

Menurut Godfrey (1996), manfaat manajemen risiko antara lain:

19
1. Pengendalian ketidakpastian yang lebih baik akibat dari tingginya tingkat

ketidakpastian, sehingga dapat memahami kegiatan mana yang paling

berisiko dan asumsi apa yang paling berpengaruh.

2. Meningkatkan kepercayaan, kepercayaan akan meningkat dengan memahami

ketidakpastian dengan lebih baik dan luasnya pengaruh ketidakpastian serta

potensi konsekuensinya.

3. Menjelaskan dengan lebih baik, manajemen risiko akan dapat menjelaskan

tujuan dengan lebih baik dan menjaring berbagai kendala dan akibatnya.

4. Peningkatan dan terinformasinya pengambilan keputusan dimana keputusan

dapat diambil berdasarkan: tujuan, kondisi yang realistis sesuai dengan situasi

dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang terjadi, memonitor

risiko yang terjadi dan efektivitas dari pengendalian risiko.

5. Mengkonsentrasikan sumber daya pada hal-hal tertentu, bila mempunyai

sumber daya terbatas dapat dikonsentrasikan pada hal-hal yang mempunyai

risiko tinggi untuk mencapai hasil maksimum.

6. Motivasi dan komunikasi tim, dengan mempertimbangkan risiko, memberi

evaluasi dari berbagai perspektif serta meningkatkan motivasi dari berbagai

stakeholders.

7. Perencanaan risiko pada tingkat biaya minimum, dengan manajemen risiko

dapat mengurangi cost of risk.

8. Estimasi yang realistis, estimasi biaya akan lebih realistis karena

mempertimbangkan ketidakpastian.

20
9. Pertanggungjawaban yang lebih baik, bila terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan/kerusakan/kerugian lain maka dengan manajemen risiko akan

dapat dipertanggungjawabkan.

10. Memproteksi balace sheet, apabila melakukan dan membuat proyek lebih

dari satu pada saat yang sama, manajemen risiko dari setiap proyek akan

dapat membandingkannya dan meyakinkan neraca tidak dibebani oleh high or

low risk.

2.4.2 Perencanaan Risiko

Perencanaan manajemen risiko menggambarkan tentang bagaimana

manajemen risiko disusun dan dilaksanakan dengan baik dalam sebuah proyek

konstruksi.

Keberhasilan proyek diukur dengan keberhasilan, dimana proyek tersebut

sesuai waktu plaksanannya, sesuai biaya dan sesuai mutu. Sedangkankan risiko

proyek dapat dikategorikan rendah, sedang, atau tinggi, tergantung bagaimana

risiko tersebut mempengaruhi proyek.

2.4.3 Identifikasi Risiko.

Menurut PMBOK edisi keenam (2017) , identifikasi risiko merupakan

proses berulang, sebab risiko-risiko individual proyek yang baru kemungkinan

akan muncul ketika proyek sedang berlangsung selama siklus hidupnya dan

risiko proyek secara keseluruhan juga akan berubah, frekuensi pengulangan dan

siapa personil yang terlibat dalam siklus identifikasi risiko akan sangat

21
bervariasi tergantung akan situasi, dan ini akan direncanakan dalam manajemen

risiko.

Menurut godfey (1996) , terdapat berbagai cara yang dapat digunakan

dalam mengidentifikasi risiko, diantaranya :

 What can go wrong analisys,

Pelaksanaan proses identifikasi terhadap risiko yang mungkin terjadi serta

konsekuensinya yang akan ditimbulkan atas dasar sumber risiko, kejadian dan

akibat dari risiko.

 Brainstorming

Pelaksanaan poses identifikasi tehadap risiko suatu pemasalahan yang dilakukan

dengan cara brainstoming, sumbang saran/tukar pikiran/diskusi terhadap mereka

yang memiliki kopetensi di bidangnya (expert).

 Use of record.

Pelaksanaan proses identifikasi terhadap Wawancara terstruktur.

Proses identifikasi terhadap risiko dengan cara melakukan teknik wawancara

terhadap mereka yang memiliki kopentensi sesuai dengan keperluaan

identifikasirisiko dilakukan dengan mengumpulkan dan melakukan pencatatan

terhadap sumber data yang ada baik berupa hasil pencatatan notulen maupun

berita acara rapat hasil pembahasan suatu proyek.

 Promp Lists (Daftar yang cepat).

Proses identifikasi risiko dilakukan dengan menyusun daftar yang terstruktur dan

mendetail terkait dengan permasalahan yang akan diteliti.

22
Untuk dapat melakukan identifikasi risiko, terlebih dahulu dilakukan identifikasi terhadap

sumber risiko. Menurut godfrey (1996); Astity (2014), menguraikan sumber-sumber

risiko termasuk potensi penyebab perubahandan, ketidakpastian dari masing masing

risiko

Tabel 2.1
Sumber Risiko
No Sumber Risiko Perubahan Ketidakpastian Karena:
1 Politis (political) Kebijakan pemerintah, opini publik, perubahan ideologi,
kekacauan (perang, terorisme, kerusuhan).
2 Lingkungan Pencemaran/polusi, kebisingan, opini publik, dampak
(environment) lingkungan, perijinan, kebijakan internal, peraturan
lingkungan /persyaratan dampak lingkungan.
3 Perencanaan Persyaratan perijinan, tata guna lahan, dampak sosial
(planning) dan ekonomi,keseuaian mutu
4 Pemasaran (market) Permintaan, persaingan, kepuasan pelanggan.
5 Ekonomi (economic) Inflasi, suku bunga, nilai tukar, kebijakan keuangan,
pajak.
6 Keuangan (financial) Kebangkrutan, keuntungan, asuransi, pembagian risiko.
7 Alami (natural) Kondisi tak terduga, cuaca, gempa, kebakaran,
penemuan purbakala.
8 Proyek (project) Perencanaan dan pengendalian kualitas, tenaga kerja.
9 Teknis (technical) Kelengkapan desain, keandalan, efisiensi operasional,
ketahanan uji.
10 Manusia (human) Kesalahan, tidak kompeten, kelalaian, budaya,
kemampuan komunikasi, ketidaktahuan, bekerja dalam
gelap/ malam hari.
11 Criminal (criminal) Perusakan, pencurian, penipuan, korupsi, kurangnya
keamanan.
12 Keselamatan (safety) K3, zat berbahaya, ledakan, kebakaran,
tabrakan/benturan, keruntuhan.

Sumber: Godfrey (1996), A quide to th systematic Management of Risk From Konstruction,

23
2.4.4 Analisis Risiko

Menurut al Bahar dan crandal (1990), analisis risiko didefenisikan sebagai

sebuah proses yang menggabungkan ketidak pastian dalam bentuk kuantitatif

menggunakan teori probabilitas untuk mengevaluasi dampak pontensial suatu

risiko.

Analisis risiko merupakan suatu proses dari identifikasi dan penilaian

(assessment), sedangkan manajemen risiko adalah respon dan tindakan yang

dilakukan untuk memitigasi serta mengontrol risiko yang telah dianalisis

(Thompson, 2011).

Menurut Ramli (2009) dalam wirawan (2014), terdapat 3 (tiga) metode yang

dapat digunakan dalam melakukan analisa risiko, diantaranya :

1. Metode Kualitatif

Metode kualitatif mengunakan skala deskriptif untuk menjelaskan seberapa

besar potensi risiko yaang akan diukur. Hasilnya dapat dilihat pada matrik

risiko yang mengambarkan tingkat dari kemungkinan dan keparahan suatu

kejadian yang dinyatakan dalam bentuk rentang risiko paling rendah sampai

risiko tertinngi.

2. Metode semi kuantitatif .

Metode semi kuantitatif merupakan metode yang mengkombinasikan antara

angka yang bersifat subjectif pada kecendrungan dan dampak dengan rumus

matemateka, yang menghasilkan tingkat risiko yang dapat dibandingkan

24
dengan kriteria yang ditetapkan. Metode ini berguna untuk mengidentifikasi

dan memberikan peringkat dari suatu kejadian yang bepotensi untuk

menimbulkan konsekuensi yang parah.

3. Metode kuantitatif.

Metode kuantitatif merupakan metode yang dimulai dengan melakukan

analisis probabilitas tehadap object yang akan diteliti dan dilanjutkan

dengan analisa sensitivitas untuk mengkaji terhadap perubahan unsur- unsur

melalui keputusan yang akan dipilih. Penggunaan metode tesebut diatas,

disesuaikan dengan kondisi dan potensi biaya yang ada.

Menurut Godfrey (2010), analisis risiko yang dilakukan secara sistematik dapat

membantu untuk:

a. Mengidentifikasi, menilai dan meranking risiko secara jelas.

b. Memusatkan perhatian pada risiko utama.

c. Memperjelas batasan tentang batasan kerugian.

d. Meminimalkan potensi kerusakan apabila timbul keadaan yang paling jelek.

e. Mengontrol ketidakpastian dalam proyek.

f. Memperjelas dan menegaskan peran setiap orang/badan yang terlibat dalam

manajemen risiko.

Sedangkan tahapan analisis risiko yang menjadi referensi selanjutnya adalah

Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Sri mulyani yang sesuai dengan KMK

No. 845/KMK.01/2016 adalah :

 Mendata sitem kontrol internal yang telah dilakukan dari segala risiko yang

ada.

25
 Mengukur tingkat probabilitas adanya risiko berdasarkan parameter yang ada

sesuai dengan tingkatan dimana tingkatan ada 5 tingkatan.

 Mengukur tingkat akibat yang ada jika risiko tejadi, sesuai tingkatan risiko yaitu

5 (lima) tingkatan.

 Memastikan tingkat risiko,Berlandaskan pengukuran tingkat probabilitas dan

akibat, kita dapat memastikan tingkat risiko dengan cara melihat Matrik Analisis

Risiko.

 Membuat peta/denah risiko.Merupakan cara meletakan risiko pada setiap tempat

yang relevan dengan matrik analisis risiko.Ini digunakan agar posisi setiap risiko

bisa diketahui, apakah risiko dibawah standar garis selera risiko atau berada

diluar penerimaan risiko. Berdasarkan matrik yang maka risiko akan bisa

diketahui dan bisa ditangani lebih dini.

2.4.5 Penilaian Risiko

Penilaian risiko pada dasarnya adalah melakukan perhitungan atau

penilaian terhadap dampak risiko yang telah teridentifikasi, besar kecilnya

dampak risiko akan dapat dikategorikan, mana merupakan risiko dengan tingkat

yang utama (major risks), yang mempunyai dampak besar dan luas yang

membutuhkan pengelolaan, atau tidak (minor risks), yang tidak memerlukan

penanganan khusus karena tingkat risiko ada dalam batas-batas yang dapat

diterima. Godfrey, (2016) menguraikan besarnya dampak risiko merupakan

perkalian dari frekuensi (likelihood) dengan konsekuensi (consequence) dari

risiko yang telah teridentifikasi. Frekuensi (likelihood) adalah besarnya peluang

terjadinya kerugian yang potensial menyebabkan kegagalan investasi.

Sedangkan konsekuensi (consequences) merupakan suatu nilai yang menyatakan

26
besar kemungkinan timbulnya peristiwa tersebut sebagai risiko.Berikut adalah

tabel yang digunakan dalam penelitian untuk penilaian risiko (Assessement),

menurut goodfrey 1996 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1

Skala Frekuensi (Likelihood)

Tingkat Frekuensi Skala

Sangat Sering 5

Sering 4

Kadang-kadang 3

Jarang 2

Sangat Jarang 1

(Sumber: Godfrey,1996)

Tabel 2.3

Skala Dampak

Tingkat Dampak Skala

Sangat Besar 5
Besar 4
Sedang 3
Kecil 2
Sangat Kecil 1

(Sumber: Godfrey,1996)

Proses pengukuran risiko adalah dengan cara memperkirakan frekuensi

terjadinya suatu risiko dan dampak risiko. Berikut ini merupakan Matriks peluang

(Probability) dan Dampak (Impact) .

27
Gambar 2.1 Matriks peluang dan dampak (Impact)

(Sumber: Godfrey,1996)

Menurut ISO 31000, penilaian risiko terdiri diri identifikasi risiko yang

dapat mempengaruhi pencapaian sasaran organisasi, analisis risiko untuk

menganalisa kemungkinan dan dampak dari risiko yang sudah teridentifikasi,

dan evaluasi risiko untuk membandingkan hasil analisis risiko dengan kriteria

risiko untuk menentukan bagaimana penanganan risiko yang akan diterapkan.

Kategori risiko dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu risiko tingkat

utama (major risk) yang memiliki dampak besar dan luas sehingga memerlukan

pengelolaan dan minor risk yang merupakan risiko yang tidak memerlukan

pengelolaan dan penanganan khusus karena risiko dalam batas yang dapat

diterima (Norken et. al, 2015).

2.4.6 Penerimaan Risiko.

Menurut, Godfrey (1996), Norken et. al (2015) berdasarkan kecendrungan peluang

terjadinya risiko (like hood) dan konsekuensi (consenquences) yang diakibatkan,

risiko bisa diklasifikasikan tingkat penerimaan risiko dibagi menjadi 4, yaitu:

28
1. Unacceptable, yaitu risiko yang tidak dapat ditoleransi, harus dihindari atau bila

mungkin ditransfer kepada pihak lain.

2. Undesirable, yaitu risiko yang memerlukan penanganan atau mitigasi risiko (risk

education) sampai pada tingkat yang dapat diterima

3. Acceptable, yaitu risiko yang dapat diterima karena tidak mempunyai dampak

yang besar dan masih dalam batas yang dapat diterima.

4. Negligible, yaitu risiko yang dampaknya sangat kecil sehingga dapat diabaikan.

2.4.7Mitigasi/Respon Risiko Dan Kepemilikan Risiko

1. Mitigasi Risiko/Respon risiko

Mitigasi risiko adalah Penanganan Risiko/Respon risiko sampai mana risiko-

risiko dapat diterima. Dalam hal ini dilakukan untuk menangani risiko risiko

yang sudah teridentifikasi.Tindakan penanganan risiko dilakukan dengan cara

mewawancara para ahli bidang tersebut, memberikan pendapat dan

penyebaraan kuisener. Sehingga didapat penanganan terhadap risiko dominan

dengan katagori unacceptable (tidak dapat diterima) dan undesirable (tidak

diharapkan). (Norken dkk, 2015)

Menurut flanagan dan Norman(,1993): ada 4 carayang dilakukan dalam

menangani risiko :

a. Menahan risiko (risk retention), yaitu tindakan menahan atau menerima

risiko karena akibat dari risiko tersebut masih dalam batas yang dapat

diterima;

29
b. Mengurangi risiko (risk reduction), yaitu dengan melakukan usaha – usaha

atau tindakan untuk mengurangi konsekuensi dari risiko yang diperkirakan

terjadi;

c. Memindahkan risiko (risk transfer), yaitu tindakan memindahkan sebagaian

atau seluruhnya kepada pihak lain yang mempunyai kemampuan untuk

memikul atau mengendalikan risiko yang diperkirakan akan terjadi;

d.Menghindari risiko (risk avoidance) yaitu tindakan menghindari

konsekuensi risiko dengan menghindari aktivitas yang

diperkirakanmempunyai tingkat kerugian.

2. Kepemilikan Risiko

Untuk melakukan penilaian kepemilikan tehadap tanggung jawab masing

masing pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek yaitu owner, kontraktor

dan konsultan,sehingga setiap risiko yang timbul dapat teralokasi dengan

jelas, pengalokasi risiko dilakukan pada risiko yang bersifat dominan.

Menurut Norken, dkk (2015), alokasi risiko adalah penentuan pemegang

tanggung jawab dari suatu risiko.Alokasi risiko dapat dilakukan setelah

identifikasidan diklasifikasi. Alokasi risiko dapat dilakukan berdasarkan

penilaian terhadap hubungan antara pihak pihak yang terlibat dalam risiko

tersebut.

Kepemilikan Risiko risiko dari Flangan dan Norman (1993), yaitu :

a. Pihak mana yang mempunyai kontrol terbaik terhadap kejadian yang

menimbulkan risiko;

b. Pihak mana yang dapat menangani risiko apabila risiko itu muncul

30
c. Pihak mana yang mengambil tanggung jawab jika risiko tidak terkontrol;

d. Jika risiko diluar kontrol semua pihak, maka diasumsikan sebagai risiko

bersama.

Jika risiko sudah dialokasikan, maka semakin kecil kemungkinan timbulnya

perselisihan antara pihak yang terlibat, sebanding dengan semakin sedikitnya

risiko yang belum dialokasikan. Tapi risiko yang sudah dialokasikan juga dapat

menimbulkan perselisihan, jika risiko tersebut salah dialokasikasikan.

2.5 Penelitian Terdahulu

1. Analisis Risiko Dalam Proyek Jalan Raya Kabupaten MalangN.Bambang

Revantoro dkk (2017)

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui intensitas frekuensi terjadi risiko external dan

mengetahui risiko internal.Penelitian ini menggunakan rancangan survey dan

populasi yang digunakan adalah kontraktor jalan raya yang mengerjakan

proyek jalan raya di Kabupaten Malang.Identifikasi risiko yang dipakai adalah

: kenaikan bbm, perubahan peraturan pemerintah (pajak), devaluasi, iklim

politik yang buruk, sabotase, pencurian, penipuan, banjir, gempa, angin ribut,

letusan gunung, sunami, disambar petir, tanah longsor, erosi,cuaca, kondisi

perekonomian yang kurang baik, penyediaan sumber daya, restribusi, nilaitukar

uang, perubahan suku bunga, escalasi harga, kesulitan akan mendapat material

dan alat, kenaikan harga setempat (upah, material), pendanaan owner,

keterlambatan pembayara,birokrasi yang rumit, dll. Hasil penelitian

menunjukan bahwa yang paling senigfikan terjadi secara external adalah

31
pengaruh banjir dan cuaca, restribusi di luar dugaan, dan kondisi owner yang

tidak mendukung

2. Analisis Risiko Pembangunan Jalan Tol pada Tahap Konstruksi (Studi

Kasus Jalan Tol Pekanbaru-Dumai): A.Sandhyavitri, 2014

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi danmenganalisis risiko

proyek (selama proyek tahap konstruksi). Studi ini mengukur nilaiprobabilitas

risiko dan dampak risiko yang mungkin terjadi selama tahap konstruksi jalan

tol.Besarnya masing-masing risiko dianalisis dan disimulasikan menggunakan

perangkat lunak. Dalam rangka untuk mendapatkan input data, survei

dilaksanakan dalam dua tahap utama;(i) survei awal, dan (ii) survei detil.Risiko

yang teridentifiksi diantaranya : bunga masa pinjaman, cuaca, pasokan

material, pencurian, spesifikasi, estimasi biaya konstruksi,inflansi, dan ketidak

jujuran.Faktor risiko pada jalan Tol Pekan Baru Dumai dinyatakan sedang.

3 Analisis Manajemen Risiko Pada Proyekpembangunan Jalan Tol(Studi

Kasus Proyek Pembangunan Jalan TolSolo-Ngawi-Kertosono Ruas

Ngawi-Kertosono (Paket 3): Nurcahyo Budi Santoso (2017)

Dalam penelitian ini digunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode

studi kasus melalui strategi survey menggunakan kuesioner sebagai instrument

penelitian. Identifikasi didapat dari hasil brainstorming dan hasil study

literature sebanyk 28 risiko yaitu pada tahap pelaksanaan proyek terdapat 3

(tiga) risiko politik seperti pemberitaan media yang kontra productif, dan ada

nya masukan dari instansi lain,4 (empat) risiko lingkungan seperti rusaknya

lingkungan disekitar proyek dan kebisingan,2 (dua) risiko ekonomi seperti

32
terjadi eskalasi harga daan kenaikan bbm, 2 (dua) risiko keuangan seperti

terlambatnya pembayaran ke suplierdan cash flow kontraktor tidak lancar, 3

(tiga) risiko alami seperti keterlambatan proyek akibat cuaca dan banjir, 5

(lima) risiko proyek seperti lahan yang belum bebas dan kebutuhan material

tidak terpenuhi, 5 (lima) risiko teknis kerusakan alat berat dan metode kerja

kurang tepat, 2 (risiko) tenaga kerja kurang kompaten, tebatasnya tenaga kerja,

2 (dua) risiko keselamatan seperti kurangnya kesadaran menggunakan alat

pelengkap diri,dari hail penerimaan risiko 3 risiko unacceptble, 19

undersirable, 4 acceptable,dan 2 neglible

4 Analisis Risiko Pelaksanaan Jalan Tol Benoa-Bandara-Nua Dua Ni Putu

Mega Astiti (2014)

Pelaksanan pembangunan jalan tol diklaim sebagai pelaksanaan tercepat di

Indonesia yaitu selama 14 bulan.untuk itu perlu dikaji risiko yang timbul pada

tahap pelaksanaan pembangunan jalan tol tersebut. Penelitian dilakukan

dengan wawancara dengan expert untuk menentukan kemungkinan (like hood)

terhadap berbagai risiko dan seberapa besar pengaruh (consequences)

risiko.Sumber risiko yang digunakan adalah pendekatan sumber risiko godfrey

(1996)

Pelaksanaan pembangunan jalan tol Benoa-Bandara-Nusa Dua teridentifikasi 54

(lima puluh empat) risiko berdasarkan aktivitas pada tahap pelaksanaan proyek.

Risiko-risiko yang teridentifikasi terdapat 7 (tujuh) risiko politis seperti adanya

masukan masukan instansi lain yang mengakibatkan perubahan design , adanya

pubahan struktur / tanggung jawab, 5 (lima) risiko lingkungan seperti

33
terjadinya kebisingan yang mengganggu selama pelaksanaan pembangunan

jalan tol, 4 (empat) risiko ekonomi seperti tuntutan pekerja dalam kenaikan

upah yang tidak sesuai dengan upah standar, 6 (enam) risiko keuangan seperti

biaya operasional dan overhead yang tinggi dan manajemen keuangan

kontraktor yang kurang profesional, 4 (empat) risiko alami seperti

keterlambatan proyek akibat cuaca (hujan, angin laut), 4 (empat) risiko proyek

seperti keterlambatan dalam pengiriman material proyek dari luar Bali, 6

(enam) risiko manusia seperti pemogokan tenaga kerja saat proyek sedang

berlangsung, 13 (tiga belas) risiko teknis seperti kesalahan penempatan titik

tiang pancang akibat pergeseran alat berat yang terkena ombak, 3 (tiga) risiko

kriminal seperti hilangnya material dan peralatan selama pelaksanaan

5 Manajemen Resiko Di ProyekKonstruksi. A.Sandhyavitri, 2018

Keterlambatan waktu pelaksanaan (delay) selama 135 hari mengakibatkan terjadi

peningkatan biaya yang harus dikeluarkan kontraktor sebesar Rp.703.364.052,-

. Berdasarkan hasil evaluasi di lapangan diidentifikasi 5 (lima) risiko yang

paling dominan menyebabkan keterlambatan waktu pelaksanaan yaitu:

perubahan desain dan spesifikasi, mobilisasi peralatan dan pekerja, pengadaan

material, kondisi alat dan produktivitas kerja; dan dan musim hujan.

Berdasarkan simulasi risiko menggunakan software RiskforProject , untuk

probabilitas 80% dengan kondisi yang ada di lapangan saat itu ( what it is sce

nario) maka diperkirakan akan terjadi keterlambatan waktu pelaksanaan selama

118 hari dan berdampak pada peningkatan biaya sebesar Rp.686.688.480,-.

Namun dengan melakukan Risk mitigation and control pada probabilitas 80%

34
akan terjadi penurunan keterlambatan waktu pelaksanaan selama 46 hari dan

berdampak pada peningkatan biaya sebesar Rp.361.502.744,- (pengurangan

kerugian sampai 50% dari kerugian awal).

Identifikasi variabel-variabel yang didapat dari literatur , juga tergambar padakerangka

berfikir dan data lapangandari pekerjaan pembangunan jalan propinsi dimana

variabel bebas dirumuskan.Variabel-variabel dapat diindentifikasikan sebagai

berikut :

Tabel. 2.4
Faktor Dan Variabel Berdasarkan Literatur

No Faktor Variabel Sumber


1 Politis (political) Kebijakan dari pemerintah Astiti,2014
N. Bambang dkk,2017
Opini public Purbawijaya, 2017

Adanya masukan dari Instansi lain yang Nurcahyo, 2017


mengakibatkan adanya perubahan Astiti, 2014
desain dan teknis pengerjaan
Pemberitaan media massa. Nurcahyo, 2017
Astiti, 2014
Kurangnya koordinasi antar instansi Astiti, 2014
terkait
Adanya perubahan struktur/tanggung Astiti, 2014
jawab instansi pemerintah
Sistem administrasi pada kantor Astiti, 2014
pemerintahan
2 Lingkungan Pencemaran/polusi Nurcahyo, 2017
(environment) Astiti, 2014
Kebisingan Nurcahyo,2014

35
Astiti, 2014
Purbawijaya, 2017
Dampak lingkungan Nurcahyo, 2017
Peraturan lingkungan /persyaratan Astiti, 2014
dampak lingkungan
Terjadinya kerusakan jalan disekitar Nurcahyo, 2017
proyek Purbawijaya, 2017
Tingkat kepadatan lalu lintas disekitar Nurcahyo, 2017
lokasi proyek Astiti, 2014
Purbawijaya, 2017
A.Sandhyavitri, 2014
3 Perencanaan Kesesuaian mutu dengan Spesifikasi Sandhyavitri, 2014
(planning) yang ditentukan .
Pengukuran topografi, mekanika tanah Astiti, 2014
dan design Purbawijaya, 2017
Persyaratan perijinan Astity, 2014
Tata guna lahan Astity, 2014
Nurcahyo,2017
Dampak sosial dan ekonomi Astity, 2014
4 Pemasaran Permintaan bahan/ material Astity, 2014
(market) Persaingan pasar Astity, 2014
Kepuasan pelanggan Astity, 2014

5 Ekonomi Terjadinya eskalasi harga selama Astity, 2014


(economic) pelaksanaan proyek Nurcahyo, 2017
Purbawijaya, 2017
N. Bambang dkk,2017
A.Sandhyavitri, 2014
Suku bunga pada masa konstruksi Astity, 2014
N. Bambang dkk,2017
A.Sandhyavitri, 2014
Nilai tukar uang Astity, 2014

36
N. Bambang dkk,2017
Kebijakan keuangan Astity, 2014
Pajak Astity, 2014
N. Bambang dkk,2017
Kenaikan BBM Nurcahyo, 2017
Purbawijaya, 2017
Astiti, 2014
N. Bambang dkk,2017
Tuntutan pekerja dalam kenaikan upah Astity , 2014
yang tidak sesuai. N. Bambang dkk,2017
Terlambatnya pembayaran termin oleh Astity, 2014
owner kepada kontraktor Purbawijaya, 2017
N. Bambang dkk,2017
6 Keuangan Kebangkrutan Astity, 2014
(financial) N. Bambang dkk,2017
Asuransi Astity, 2014
Pembayaran ke sub kontraktor/suplier Nurcahyo, 2017
terlambat Astiti, 2014
Purbawijaya, 2017
N. Bambang dkk,2017
Cash flow kontraktor tidak lancar Nurcahyo, 2017
N. Bambang dkk,2017
Adanya penggunaan dana di luar yang Astiti, 2014
tercantum dalam kontrak Purbawijaya, 2017
N. Bambang dkk,2017
Biaya operasional dan overhead yang Astiti, 2014
tinggi
Pembengkakan biaya A.Sandhyavitri, 2018

Estimasi Biaya Konstruksi Astiti,2014


A.Sandhyavitri, 2014

37
7 Alami (natural) Cuaca Nurcahyo, 2017
A.Sandhyavitri, 2014
Gempa Purbawijaya, 2017
N. Bambang dkk,2017
Kebakaran Sandhyavitri, 2014
Banjir di lokasi Nurcahyo, 2017
Astiti, 2014
N. Bambang dkk,2017
Longsor Nurchyo,2017

8 Proyek (project) Perencanaan dan pengendalian kualitas Astiti, 2014

Kebutuhan material aggregat tidak Nurcahyo, 2017


terpenuhi karena banyaknya permintaan Purbawijaya, 2017
material di quarry A.Sandhyavitri, 2014
Manajemen proyek masih rendah. Sandhyavitri, 2014
Keterlambatan dalam pengiriman Astiti,2014
material proyek Purbawijya, 2017
N. Bambang dkk,2017
9 Teknis Kelengkapan desain Astiti, 2014
(technical) Nurcahyo, 2017
Purbawijya, 2017
Efisiensi operasional Astiti, 2014
Seringnya review desain Nurcahyo, 2017
Purbawijya, 2017
Metode kerja yang kurang tepat Nurcahyo, 2017
N. Bambang dkk,2017
Kerusakan alat berat. Nurcahyo, 2017
Ketidaksesuaian antara volume Purbawijya, 2017
pekerjaan di kontrak dan kondisi
lapangan.
10 Manusia Kesalahan pekerja Astity, 2014

38
(human) Pekerja tidak kompeten Astity, 2014
Nurcahyo, 2017
Kelalaian Pekerja Astiti, 2014

Budaya pekerja Astiti, 2014


Kemampuan komunikasi pekerja Astiti, 2014
Berkerja dalam gelap/ malam hari. Astiti, 2014
Keterbatasan jumlah tenaga kerja Nurcahyo, 2017
Purbawijya, 2017
Pemogokan tenaga kerja pada saat Purbawijya, 2017
proyek sedang berjalan A.Sandhyavitri, 2014
11 Criminal Perusakan Astiti, 2014
(criminal) Purbawijya, 2017
Pencurian Astiti, 2014
Purbawijya, 2017
N. Bambang dkk,2017
Penipuan N. Bambang dkk,2017
Korupsi Astiti 2014
Kurangnya keamanan Astiti, 2014
Purbawijaya, 2017
12 Keselamatan Kurangnya aplikasi K3 Nurcahyo, 2017
(safety) Kesadaran para pekerja Nurcahyo, 2017
Astiti, 2014
Tidak mengenakan APD Nurcahyo, 2017
Purbawijya, 2017
Zat berbahaya Astiti, 2014
Ledakan Astiti, 2014
Kebakaran Astiti, 2014
Keruntuhan Astiti, 2014

39
2.6 Faktor Dan Variabel Penelitian

Dari pengkajian studi literatur didapatkan variabel-variabel risiko yang terjadi

pada proyek Pembangunan Jalan Propinsi di Propinsi Sumatera Barat yang

nantinya akan dijadikan sebagai identifikasi awal , yang kemudian akan diseba

pada responden berupa kuisioner. Variabel-variabel risiko tersebut

dikelompokan dalam 12 sumber risiko, seperti yang diperlihatkan pada tabel

berikut ini :

Tabel 2.5
Faktor Dan Variabel Risiko
Pada Proyek Pembangunan Jalan Propinsi

Sumber Variabel
Risiko
- Kebijakan Pemerintah
- Opini publik
- Adanya masukan dari Instansi lain yang
Politik mengakibatkan adanya perubahan desain dan teknis
pengerjaan.
- Pemberitaan media masa
- Kurangnya koordinasi antara instansi terkait
- Adanya perubahan struktur/tanggung jawab instansi
pemerintah
- Sistim administrasi pada kantor pemerintahan
Lingkungan - Pencemaran/polusi
(environment) - Kebisingan
- -Dampak lingkungan
- Pembebasan Lahan/Perizinan masyarakat
- Peraturan lingkungan /persyaratan
dampaklingkungan
- Terjadinya kerusakan jalan disekitar proyek

40
- Tingkat kepadatan lalu lintas disekitar lokasi
proyek.
Perencanaan - Kesesuaian mutu dengan Spesifikasi yang
(planning) ditentukan.
- Pengukuran topografi, mekanika tanah dan
design.
- Persyaratan perijinan.
- Tata guna lahan.
- Dampak sosial dan ekonomi.
Pemasaran - Pemintaan terhadap bahan/material
(market) - Persaingan pasar
- Kepuasan pelanggan
Ekonomi - Terjadinya eskalasi harga selama pelaksanaan
(economic) proyek
- Suku bunga pada masa konstruksi
- Nilai tukar
- Kebijakan keuangan
- Pajak
- Kenaikan BBM
- Tuntutan pekerja dalam kenaikan upah yang
tidak sesuai
- Terlambatnya pembayaran termin oleh owner
kepada kontraktor
Keuangan - Kebangkrutan
(financial) - Asuransi
- Pembayaran ke sub kontraktor/suplier terlambat.
- Cash flow kontraktor tidak lancar
- Adanya penggunaan dana di luar yang tercantum
dalam kontrak
- Biaya operasional dan overhead yang tinggi
- Pembengkakan biaya
- Estimasi Biaya Konstruksi

41
Alami (natural) - Cuaca
- Gempa
- Banjir di lokasi
- Longsor
Proyek (project) - Perencanaan dan pengendalian kualitas
- Kebutuhan material aggregat tidak terpenuhi.
- Manajemen proyek masih rendah.
- Keterlambatan dalam pengiriman material
proyek.
Teknis - Kelengkapan design
(technical) - Efisiensi operasional
- Seringnya review desain
- Metode kerja yang kurang tepat
- Kerusakan alat berat
- Ketidaksesuaian antara volume pekerjaan di
kontrak dan kondisi lapangan.
Manusia - Kesalahan pekerja
(human) - Pekerja tidak kompeten
- Kelalaian pekerja
- Budaya pekerja
- Kemampuan komunikasi pekerja
- Bekerja dalam gelap/ malam hari
- Keterbatasan jumlah tenaga kerja
- Pemogokan tenaga kerja ketika proyek sedang
berjalan
Criminal - Perusakan
(criminal) - Pencurian
- Penipuan
- Korupsi
- Kurangnya keamanan
Keselamatan - Kurangnya aplikasi K3
(safety) - Kesadaran para pekerja menggunakan K3

42
- Tidak menggunakan APD.
- Zat berbahaya
- Ledakan
- Kebakaran
- Keruntuhan

2.7 Proyek Pembangunan Jalan Propinsi Di Propinsi Sumatera Barat

Setiap tahunnya Pemerintah Propinsi Sumatera Barat menganggarkan dana

untuk proyek Pembangunan Jalan Propinsi yang bersumber dari Dana APBD

Propinsi Sumatera Barat dan Dana Alokasi Khusus (DAK)

.Dalam hal penelitian ini di fokuskan pada Proyek Pembangunan Jalan Propinsi di

Propinsi Sumatera Barat.Secara umum pelaksanaan proyek jalan di Propinsi

Sumatera Barat yaitu proyek peningkatan jalan, pembangunan jalan,dan

pemeliharaan berkala.

Sesuai dengan Undang Undang No 38 Tahun 2004, jalan dapat dibagi

menjadi dua jenis yakni bedasarkan fungsi dan jenisnya.Jenis jalan berdasarka

fungsinya adalah jalan arteri, jalan kolector,jalan lokal dan jalan

lingkungan.Sedangkan jalan berdasarkan statusnya adalah jalan nasional, jalan

propinsi, jalan kota dan jalan desa.

Ada beberapa penanganan jalan yang akan dilaksanakan yang mencakupi : Rigid

pavement dan perkerasan lentur yang akan memberi maanfaat bagi masyarakat.

Secara umum ada beberapa proyek jalan di Propinsi Sumatera Barat yaitu

Proyek Peningkatan Jalan, Pembangunan Jalan,dan Pemeliharaan Berkala.

Adapun Proyek Pembangunan Jalan yang menjadi objek penelitian yaitu Proyek

Pembangunan Jalan yang telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2019 dan 2020.

yaitu :

43
Tabel 2.6
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN PROPINSI
NO Nama Proyek Penyedia Jasa TA
1 Pembangunan Jalan Pasar Baru- CV. CIPTA KAJIMA 2019
Alahan Panjang
2 Pembangunan Jalan Duku- CV.NISA CONSTRUKSI 2019
Sicincin .
3 Pembangunan Jalan Teluk PT.DHAMOR UTAMA 2019
Bayur-Nipah-Purus
4 Pembangunan Jalan Pasar Baru- PT. ARPEX PRIMA 2019
Alahan Panjang DHAMOR.
5 Pembangunan Jalan Tapus- CV. INOCI 2019
Muara Sei Lolo-Gelugur.
6 Pembangunan Jalan Simpang CV.DINAN KARYA 2019
Padang Aro Lubuk Malako
7 Pembangunan Jalan Lubuk CV. NISA KONSTRUKSI 2019
Sikaping - Talu
8 Pembangunan Jalan Bungo CV.ARO CAHAYA 2019
Tanjung-Teluk Tapang NUSANTARA
9 Pembangunan Jalan Duku- CV.ALCO SEJAHTERA 2020
Sicincin . ABADI
10 Pembangunan Jalan Penghubung PT.DHAMOR UTAMA 2020
Batang Kuranji.
11 Pembangunan Jalan Tapus- CV. INTECH NUSA 2020
Muara sei Lolo-Gelugur. DUA
12 Pembangunan Jalan Pasar Baru- PT.DHAMOR UTAMA 2020
Alahan Panjang
Sumber : Dinas PUPR Prop. Sumbar.

44
Untuk pembangunan jalan, pada tahap pelaksanaan terdapat beberapa item

pekerjaan pada konstruksi yang jalan terdiri :

1. Lapisan Tanah Dasar (Urugan pilihan)

2. Lapisan Pondasi bawah (Lapisan Klas B)

3. Lapisan Pondasi atas (Lapisan Klas A)

4. Lapisan Permukaan (AC-BC dan AC-Wc)

5. Pekerjaan Galian Tanah

6. Pekerjaan penyiapan badan jalan.

45
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendahuluan

Sumber data penelitian merupakan faktor yang sangat penting, sebagai

pertimbangan dalam menentukan metode penulisan data. Sumber data merupakan

sumber untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian. Ada beberapa

macam sumber data, yaitu masyarakat, instansi, perorangan, arsip, perpustakaan dan

sebagainya.

3.2 Rancangan Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metoda penelitian kuantitatif dekriptif.

Penelitian kuantitatif adalah pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui

penelitian ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta

menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan

persentase tanggapan mereka (Basahona, 2016).

Menurut PMBOK GUIDE Edisi ke enam (2017), Analisis Risiko Kuantitatif adalah

proses menganalisis secara numerik efek gabungan dari risiko individual proyek

yang diidentifikasi dan sumber ketidak pastian pada sasaran proyek secara

keseluruhan, dan juga dapat memberikan tambahan informasi risiko kuantitatif untuk

mendukung perencanaan respon risiko. Proses ini tidak diperlukan setiap proyek,

tetapi jika digunakan, dilakukan sepanjang proyek.

Risiko kuantitatif menggunakan infomasi tentang risiko individual proyek yang telah

dinilai pada proses Analisis risiko kualitatif, yang memililki potensi signifikan untuk

mempengaruhi sasaran proyek dimana .keluaran dari analisis risiko kuantitatif

52
digunakan untuk perencanaan respon risiko, untuk menentukan tingkat risiko secara

keseluruhan dan risiko individual utama.

Menurut sugiyono (2015) data kuantitaf adalah data yang berbentuk angka,

atau data kuantitatif data yang diangkakan (scoring), Jadi data kuantitatif merupakan

data yang memiliki kecendrungan dianalisis dengan teknik statistik, sedangkan

metode deskriptif adalah merupakan suatu pencarian fakta dengan menggunakan

interprestasi yang tepat. Penelitian ini mepelajari mengenai masalah-masalah yang

ada pada masyarakat, dan juga tata cara yang digunakan dalam masyarakat serta

dalam situasi- situasi tertentu, termasuk mengenai hubungan kegiatan, pandangan,

sikap dan proses proses yang berpengaruh dalam suatu fenomena yang terjadi.

Penelitian deskriptif ini merupakan penelitian yang mengambarkan objet dan subject

apa adanya tanpa melakukan rekayasa.

Penelitian kuantitatif deskriptif dilakukan dengan cara menyebar kuisioner

kepada para responden. Responden yang dipilh adalah owner, konsultan, kontraktor,

yang langsung terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalan Propinsi

di Propinsi Sumatera Barat. Sedangkan analisis dilakukan dengan mengunakan

progam SPSS (Statistikal Pagkage For The Sosial Sciences ) IBM versi 17.

Rancangan pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun

pengamatan serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan teknik sampling,

instrument, pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil

penelitian. Metode penelitian lebih dekat dengan teknik. Misalnya, penelitian dengan

pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif (Basahona, 2016).

Metode yang menjelaskan bahwa penelitian ditinjau dari hadirnya variabel saat

terjadinya, serta menjelaskan variabel masa lalu dan sekarang disebut metode

53
deskriptif. Sesuai dengan asal kata deskriptif yaitu dari ”to describe” yang artinya

menggambarkan atau membeberkan sehingga metode ini tepat digunakan untuk

meneliti status sekelompok manusia, perusahaan sebagai objeck penelitian, yang

bertujuan membuat deskriptif gambaran secara sistimatis, faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Berdasarkan pengertian tersebut diatas, penelitian yang dilakukan adalah Analisis

Resiko Pada Proyek Pembangunan Jalan Propinsi di Propinsi Sumatera Barat.

54
3.2.1Bagan Alur Penelitian

Gambar 3.1 :
Bagan Alur Proses Penelitian
Mulai

Identifikasi Masalah
- Latar Belakang
- Tujuan Penelitian

Studi Pustaka

Metode Penelitian

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder

Data yang diperoleh Data yang diperoleh:


 Study literatur dan  Data Proyek
survey lapangan.  Jurnal
 Kuisioneir( validasi  Buku
pakar).  Penelitian terdahulu

Analisis Data

Tujuan 1 : Tujuan 2 : Tujuan 3:


Kuisener Penilaian Risiko Wawancara
Validasi pakar
Penerimaan Risiko Validasi pakar
Identifikasi Risiko
Uji validatas
Uji reliabilitas
Kesimpulan dan Saran
3.3 ObjectPenelitian
55
Untuk mengetahui tujuan kebenaran dan fakta tentang hal yang diteliti ,objek

penelitian merupakan suatu hal yang dijadikan sasaran penelitian. Menurut Iwan Satibi

(2011) pengertian objek penelitian yaitu : Objek penelitian secara umum akan

memetakan atau menggambarkan wilayah penelitian atau sasaran penelitian secara

komprehensif, yang meliputi karakteristik wiliyah, sejarah perkembangan, struktur

organisasi, tugas pokok dan fungsi lain-lain sesuai dengan pemetaan wilayah penelitian

yang dimaksud.

Object yang dijadikan penelitian adalah Paket Pembangunan Jalan Propinsidi

Propinsi Sumatera Barat, yang berada di bawah pengelolaan Dinas Pekerjaan Umum

dan Penataan Ruang Propinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2018 dan Tahun

Anggaran 2019, dimana keseluruhan paket berada pada wilayah kabupaten/kota di

Propinsi Sumatera Barat.

3.4 Teknik Pengambilan Sampel Dan Populasi.

3.4.1 Teknik Pengambilan Sampel.

Menurut Sugiyono (2018), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut sampel yang diambil dari populasi tersebut harus

betul-betul representatif atau mewakili populasi yang diteliti.

Teknik pengambilan sampel dari penelitian ini adalah purposive sampling yaitu

teknik penentuan sampel yang didasarkan pada pertimbangan peneliti mengenai

sampel-sampel mana yang sesuai, bermanfaat dan dianggap dapat mewakili

populasi.Teknik pengambilan sampel ini berdasarkan kisi-kisi dan batas

berdasarkan kriteria tertentu. Misal bedasarkan pada ciri-ciri demografi, gender,

usia dan sebagainya.

3.4.2 Populasi .Penelitian


56
Pengertian populasi menurut Sugiyono (2018) adalah wilayah generalisasi (suatu

kelompok) yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulan.

Populasi penelitian adalah owner, konsultan, dan kontraktor adalah pihak

berpengalaman yang ikut berpatisipasi pada pekerjaan pembangunan jalan

propinsi di Propinsi Sumatera Barat.Sedang objekpenlitian ada 12 paket,

sehingga jumlah populasi responden sebanyak 36 orang.

Jumlah responden ditentukan dengan menggunakan rumus slovin, sebagai

berikut :

n= N

1 + Ne 2

n = jumlah sampel minimal.

N = Populasi.

e = Nilai error margin (0.05).

Jumlah responden yang akan mengisi kuisener adalah sebanyak 36 orang.

Adapun penyebarab kuisener nantinya akan diklasifikasikan sesuai dengan

umur,jenis kelamin,jabatan danpendidikan.

3.5 Sumber Data

57
Sumber data menurut Suharsimi Arikunto (2010:172) adalah sebagai berikut: Sumber

data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.

3.5.1 Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber

pertama, Suliyanto, (2018) Pengumpulan data primer dilakukan dengan

menyebarkan kuisener. yang diperoleh dari study literatur, survey lapangan dan

wawancara. Kuisener akan disebar kepada pihak pihak yang terlibat langsung

dalam pelaksanaan proyek pembangunan jalan propinsi.

3.5.2 Data Sekunder

Data Sekunder,menurut Sugiyono (2012) mendefinisikan data sekunder adalah

sebagai berikut: “Sumber Sekunder adalah sumber data yang diperoleh dengan

cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber

dari literatur, buku-buku, serta dokumen”.

Pada penelitian ini, untuk pengumpulan data sekunder menggunakan data yang

diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, literatur,jurnal dan

buku.

3.6 Pengumpulan Data dan Instrumen Yang Digunakan.

3.6.1 Untuk Tujuan 1

Untuk mengetahui risiko yang berpengaruh pada pelaksanaan proyek

pembangunan jalan propinsi di Propinsi Sumatera Barat.

1. Literatur

58
Pengumpulan data data sekunder tujuan 1 dilakukan dengan melihat laporan

tahunan Dinas PUPR Provinsi Sumatera Barat tahun 2018 dan tahun angaran

2019. Dari laporan tersebut, diketahui paket paket pekerjaan pembangunan

jalan propinsi, yang akan di lakukan analisis risiko terhadap paket paket

tersebut.

Studi literatur yang relevan dilakukan untuk mengetahui dan mengidentifikasi

faktor dan variabel risiko pada proyek pembangunan jalan Propinsi. Materi-

materi yang diperlukan untuk penelitian ini diambil dari buku-buku, jurnal-

jurnal, artikel, makalah, tesis dan lain-lain.

2.Kuisener

Dalam penelitian ini digunakan pertanyaan semi tertutup,untuk memudahkan

responden dalam memberikan jawaban, artinya peneliti sudah menyediakan

jawaban, sehingga responden tinggal memilih saja dari jawaban tersebut.

Responden merupakan pemilik (owner), kontraktor dan konsultan yang

terlibat dalam pelaksanaan Proyek Pembangunan Jalan Propinsi Di Propinsi

Sumatera Barat sebanyak36 orang.

Dalam mengisi kuisener responden ditentukan oleh kriteria jenis sebagai berikut:

1.Jenis kelamin responden.

Jenis kelamin terdiri dari laki-laki dan perempuan.

2. Usia Responden

Untuk usia responden 20-30 tahun, 31-40 tahun, 41-50 tahun dan >dari 50

tahun.

3, Jabatan responden

Jabatan responden terdiri dari owner, konsultan dan kontraktor.

59
4. Responden berdasarkan pengalaman kerja 6-10 tahun, 11-15 tahun,16-20 tahun

dan > 20 tahun.

5.Pendidikan terakhir responden .Responden berdasarkan pendidikan terakhir D3 ,

S1 dan S2.

Kuisener berdasarkan pilihan yang tersedia terkait skala like hood (kemungkinan)

dan consequence (dampak).Pertanyaan akan diberikan kepada pihak pihak tekait.

Untuk melakukan penilaian digunakan metode pengembangan Godfey (1996),

pengembangan metode Godfrey (1996) dalam upaya penyempurnaan penilaian

dengan menggunakan skala probabilitas/frekuensi dan skala dampak/impact yang

dimulai dari skala 1 (satu) sampai dengan skala 5 (lima).(tabel 2.4 dan tbel 2.5)

3.6.2. Untuk Tujuan2

Untuk mengetahui risiko yang paling berpengaruh atau risiko yang dominan (major risk)

terhadap pelaksanaan proyek Pembangunan Jalan Propinsi di Propinsi Sumatera

Barat.

Tujuan 2 juga dilakukan pengumpulan data sekunder dengan kajian studi literatur yang

relevan dari jurnal , penelitian terdahulu dan buku-buku.

3.6.3UntukTujuan3

Apa solusi solusi yang diambil untuk menghindari terjadinya risiko dan siapa yang

mempertanggung jawabkan risiko tersebut dalam penyelesaian proyek konstruksi

jalan provinsi di Propinsi Sumatera Barat.

Tujuan 3 didapatkan melalui studi literatur dan peninjauan lapangan.

untuk melakukan wawancara dengan pihak yang terlibat dalam proyek

konstruksi jalan provinsi di Propinsi Sumatera Barat.

60
3.7Analisa Data

3.7.1 Untuk Tujuan 1

1. Kuisener

Kuisener merupakan instrument yang sangat penting dalam menentukan

identifikasi Risiko. Sebelum kuisener disebar kpada 36 orang responden yang

terlibat dalam pelaksanaan proyek pembangunan jalan Propinsi di Propinsi

Sumatera Barat,terlebih dahulu rancangan kuisener harus divalidasi oleh

minimal 3 orang pakarValidasi pakar terhadap Faktor yang dinyatakan valid

disusun menjadi kuesioner dengan skala Likert’s. Kuesioner inilah disebar

kepadaresponden.

Kuisener berisikan penilaian Risiko terhadap frekuensi dan terhadap dampak

risiko.Adapun faktor dan variabel dari risiko yang teridentifikasi berdasarkan

study literatur yang dikaitkan dengan survey lapangan dan wawancara dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1
.Faktor Dan Variabel Risiko Yang Berpengaruh Pada
Pelaksanaan Proyek Pembangunan Jalan Propinsi
Faktor Variabel
Politis X1 - Kebijakan dari pemerintah
(political) X2 - Opini public
X3 - Adanya masukan dari Instansi lain yang
mengakibatkan adanya perubahan desain dan teknis
pengerjaan
X4 - Pemberitaan media massa yang kontra produktif
X5 - Kurangnya koordinasi antar instansi terkait
X6 - Adanya perubahan struktur/tanggung jawab instansi
pemerintah
X7 - Sistem administrasi pada kantor pemerintahan

61
Lingkungan X8 - - Pencemaran/polusi
(environment) X9 - Kebisingan
X10 - - Dampak lingkungan
X11 - Perizinan masyarakat
X12 - Peraturan lingkungan /persyaratan dampaklingkungan
- Terjadinya kerusakan jalan disekitar proyek
X13 - Tingkat kepadatan lalu lintas disekitar lokasi proyek.
X14
Perencanaan X15 - Kesesuaian mutu dengan Spesifikasi yang ditentukan
(planning) X16 - pengukuran topografi, mekanika tanah dan design
X17 - Persyaratan perijinan
X18 - Tata guna lahan
X19 - Dampak sosial dan ekonomi.
Pemasaran X20 - Pemintaan terhadap bahan/material
(market) X21 - Persaingan pasar
X22 - Kepuasan pelanggan
Ekonomi X23 - Terjadinya eskalasi harga selama pelaksanaan proyek
(economic) - Suku bunga pada masa konstruksi
X24 - Nilai tukar
X25 - Kebijakan keuangan
X26 - Pajak
X27 - Kenaikan BBM
X28 - Tuntutan pekerja dalam kenaikan upah yang tidak
X29 sesuai
X30 - Terlambatnya pembayaran termin oleh owner kepada
kontraktor.
Keuangan X31 - Kebangkrutan
(financial) X32 - Asuransi
X33 - Pembayaran ke sub kontraktor/suplier terlambat
X34 - Cash flow kontraktor tidak lancar
X35 - Adanya penggunaan dana di luar yang tercantum
dalam kontrak
X36 - Biaya operasional dan overhead yang tinggi

62
X37 - Pembengkakan biaya
X38 - Estimasi Biaya Konstruksi
Alami X39 - Cuaca
(natural) X40 - Gempa
X41 - Banjir di lokasi
X42 - Longsor.
Proyek X43 - Perencanaan dan pengendalian kualitas
(project) X44 - Kebutuhan material aggregat tidak terpenuhi karena
banyaknya permintaan material di quarry
X45 - Manajemen proyek masih rendah.
X46 - Keterlambatan dalam pengiriman material proyek.
Teknis X47 - Kelengkapan design
(technical) X48 - Efisiensi operasional
X49 - Seringnya review desain
X50 - Metode kerja yang kurang tepat
X51 - Kerusakan alat berat
X52 - Ketidaksesuaian antara volume pekerjaan di kontrak
dan kondisi lapangan.
Manusia X53 - Kesalahan pekerja
(human) X54 - Pekerja Tidak kompeten
X55 - Kelalaian Pekerja
X56 - Budaya Pekerja
X57 - Kemampuan komunikasi tenaga kerja
X58 - Bekerja dalam gelap/ malam hari
X59 - Keterbatasan jumlah tenaga kerja
X60 - Pemogokan tenaga kerja ketika proyek sedang
berjalan

Criminal X61 - Perusakan


(criminal) X62 - Pencurian
X63 - Penipuan
X64 - Korupsi
X65 - Kurangnya keamanan

63
Keselamatan X66 - Kurangnya aplikasi K3
(safety) X67 - Kesadaran para pekerja menggunakan K3
X68 - Tidak menggunakan APD.
X69 - Zat berbahaya
X70 - Ledakan
X71 - Kebakaran
X72 - Keruntuhan

Sumber :literature dan kesesuaian dilapangan

Sebelum kuisener ditetapkan dan disebarkan kepada responden yang berisikan pertanyaan

identifikasi risiko tehadap sumber dan pengaruh risiko terhadap proyek

pembangunan jalan propinsi di Propinsi Sumatera Barat , maka diperlukan

validasi pakar terlebih dahulu.

2. Identifikasi Risiko

Identifikasi risiko adalah proses mengidentifikasi risiko individual proyek

serta sumber risiko proyek secara keseluruhan, dan mendokumenkan

karakteritiknya. (PMBOX Edisi enam, 2017).Tujuannya adalah untuk mengetahui

formulasi dan katagori risiko dengan komponen penyebab terjadinya dan dampak

risiko tersebut. Metode yang dapat digunakan bermacam-macam, salah satunya

membuat checklist, daftar risiko ini dapat dikembangkan berdasarkan infomasi

yang telah dikumpulkan dari proyek lampau (Lomosre, 2006). Daftar ini

merupakan cara cepat untuk mengidentifikas risiko dalam proyek baru.

Dalam melakukan identifikasi proyek Pembangunan Jalan Propinsi di Propinsi

Sumatera Barat dilakukan dengan mengetahui sumber risiko (source) , kejadian

atau peristiwa (event) dan akibat (effect) dari risiko tersebut.

Tabulasi data diperoleh dari literatur, survey lapangan, dan wawancara.Data

identifikasi risiko diperoleh setelah dilakukan validasi pakar.

64
3. Uji Validitas

Menurut Ghozali (2011) pengujian validitas bertujuan untuk mengetahui

kebenaran dari apa yang sebenarnya diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan

menggunakan Person Correlation. Didalam model tersebut nilai masing masing

item pertanyaan harus memiliki corrected item total correlation diatas atau sama

dengan 0,30. Secara umum rumus dasar yang dapat digunakan adalah:

n. XY   X  Y
r
n X 2   X  . n Y 2   Y 
2 2

Keterangan:

X = Skor masing-masing variabel yang ada pada kuesioner

Y = Skor total semua variabel kuesioner

n = Jumlah responden

r = Korelasi antara variabel X dan Y

Untuk menentukan valid atau tidaknya setiap item pertanyaan yang

mendukung variabel penelitian maka dikutip pendapat Ghozali (2011) terlihat

pada kriteria dibawah ini:

Kriteria pengujian validitas

a. Jika nilai r-hitung ≥ 0,25 menunjukan variabel yang digunakan valid.

b. Jika nilai r-hitung < 0,25 menunjukan variabel yang digunakan tidak valid

atau harus di eliminasi.

5. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2011) pengujian reliabilitas menunjukkan sejauh mana

pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif berbeda, jika dilakukan

65
pengulangan pengukuran terhadap subjek yang sama. Uji ini hanya dapat dilakukan

pada variabel yang valid saja pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan

rumus alpha atau Cronbach’s Alpha. Suatu instrumen dikatakan handal jika

Cronbach’s Alpha lebih besar atau sama dari koefisien Cronbach Alpha 0.60.

 k    b 
2
r1 =   1 
 k  1   2t 

Dimana:

r1 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir variabel

 2
t = Varians total

 b
2
= Jumlah varians butir

Kriteria pengujian:

a) Jika nilai Cronbach alpha ≥ 0,60 menunjukan seluruh variabel valid juga

merupakan variabel yang reliable

b) Jika nilai Cronbach alpha< 0,60 menunjukan seluruh variabel valid juga

merupakan variabel yang tidak reliable.

Menurut Ghozali (2011) pengujian validitas bertujuan untuk mengetahui kebenaran

dari apa yang sebenarnya diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan

Person Correlation. Didalam model tersebut nilai masing masing item pertanyaan

harus memiliki corrected item total correlation diatas atau sama dengan 0,30. Secara

umum rumus dasar yang dapat digunakan adalah:

n. XY   X  Y
r
n X 2   X  . n Y 2   Y 
2 2

Keterangan:
66
X = Skor masing-masing variabel yang ada pada kuesioner

Y = Skor total semua variabel kuesioner

n = Jumlah responden

r = Korelasi antara variabel X dan Y

3.7.2 Untuk Tujuan 2

1. Analisis Penilaian risiko

Setelah mendapat risiko-risiko yang relevan pada proyek pembangunan jalan

Propinsi di Propinsi Sumatera Barat maka dilakukan analisis tahap utama

terhadap analisis risiko. Tahap analisis risiko dimulai dengan melakukan

penyebaran kuisener frekuensi/probabilitas dan dampak/impact risiko

terhadap responden.Setelah kuisener di dapat dari responden, maka tahap

selanjutnya akan dianalisis penilaian risiko dengan menghitumg severity

index.

Tabel 3.2
Kategori Nilai Severity Index Untuk Frekuensi (Probability)
No Kategori Nilai Persentase SI Nilai

1 Sangat Sering (SS) 87.5% ≤ SI ≤ 100% 5


2 Sering (S) 62.5% ≤ SI ≤ 87.5% 4
3 Cukup (C) 37.5% ≤ SI ≤ 62.5% 3
4 Jarang (J) 12.5% ≤ SI ≤ 37.5% 2
5 Sangat Jarang (SJ) 0.00% ≤ SI ≤ 12.5% 1
Sumber : Majid dan Cafer (1997)

Tabel.3.3
Kategori nilai Severety Index untuk Dampak
No Kategori Nilai Persentase SI
1 Sangat Besar (SB) 87.5% ≤ SI ≤ 100% 5

67
2 Besar (B) 62.5% ≤ SI ≤ 87.5% 4
3 Sedang (S) 37.5% ≤ SI ≤ 62.5% 3
4 Kecil (K) 12.5% ≤ SI ≤ 37.5% 2
5 Sangat Kecil (SK) 0.00% ≤ SI ≤ 12.5% 1
Sumber : Majid dan Cafer (1997)

Perhitungan Nilai Severity Index (SI)

∑ai .x1
Rumus : SI = x 100
4∑xi

ai = konstanta penelitian.

Xi = Frekuensi responden

I = 0,1,2,3,4........n

Setelah data diperoleh dari responden, untuk mengetahui level dari penilai

risiko selanjutnya hasil survey dianalisis dengan mengunakan metode

Probability.impact matrik, dimana hasil perkalian nilai frekuensi (probability)

dengandampak menentukan penilaian risiko yaitu nilai tingkat risiko,

(rendah,sedang dan tinggi)

2. Analisis Penerimaan Risiko

Analisis tingkat penerimaan risiko (Risk acceptability) tergantung dari hasil

perkalian kemungkinan (like hood) dengan konsekuensi (consequensces). Penerimaan

risiko pada penelitian ini menggunakan metode godfrey (1996) yang telah

dikembangkan. Penilaian tingkat penerimaan risiko (assessment of risk acceptability),

hasil tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4
Assesment of Risk Acceptability.
Assesment of Risk Acceptability

Concsequences Catastropic Criticel Serious Marina Negligible(

68
Lekelihood/ (5) (4) (3) l (2) 1)
Frekuensi
Frequent Unacceptable Unacceptable Unacceptable Undesirable Undesirable
(5) (25) (20)+ (15) (10) (10)
Probable Unacceptable Unacceptable Undesirable Undesirable Acceptable
(4) (20) (16) (12) (8) (4)
Occasional Unacceptable Undesirable Undesirable Undesirable Acceptable
(3) (15) (12) (9) (6) (3)
Remote Undesirable Undesirable Undesirable Acceptable Negligible
(2) (10) (8) (6) (4) (2)
Improbable Undesirable Acceptable Acceptable Negligible Negligible
(1) (5) (4) (3) (2) (1)
(Sumber: Godfrey,1996)

Dari tabel diatas dapat diuraikan kategori tingkat penerimaan risiko dapat di uraikan sebagai

berikut :

1. Unacceptable adalah risiko yang tidak dapat diterima dan harus dihilangkan.

2. Undersirable adalah risiko yang tidak diharapkanan harus dihindari.

3. Acceptable adalah risiko yang dapat ditrima.

4. Negligible adalah risiko yang sepenuhnya dapat diterima.

Dengan tingkat penerimaan risiko dan dengan mempertimbangkan nilai risiko yang

diperoleh dari skala dampakdan skala frekuensiseperti di atas, maka skala

penerimaanrisiko (risk acceptability) dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Tabel 3.5
Skala Penerimaan Risiko
Penilaian (Assesment) Skala Penerimaan
Unacceptable (tidak dapat x ≥ 12
diterima) Undesirable (tidak 6≤ x < 12
diharapkan) Acceptable (dapat 2 ≤ x <6
diterima) X <2
Negligible (dapat diabaikan)

(Sumber: Godfrey,1996)

3.7.3 Untuk Tujuan 3

1.Respon Risiko

69
Respon risiko adalah tindakan penanganan yang dilakukan terhadap risiko

yang mungkin terjadi. Risiko penting yang sudah diketahui perlu ditindak

lanjuti dengan respon risiko .Menurut flanagan dan Norman , apabila risiko yang

timbul dalam suatu aktifitas sudah teridentifikasi, maka selanjutnya dilakukan

tindakan untuk mengurangi risiko yang muncul, tindakan tersebut disebut

dengan penanganan risiko (Risk mitigation). Risiko ini tidak dapat dihilangkan

tetapi hanya dapat dikurangi sehingga akan timbul sisa risiko (Residual Risk).

Sikap tersebutdiperlihat kan pada gambar :

Gambar 3.2: Risk Mitigasi

Risk Mitigation

Risk retention Risk reduction Risk Tranfer Risk Avoidnce

Sumber : Flanagan dan norman. 1993

Pada gambar diatas dijelaskan ke empat tindakan mitigasi risiko sebagai berikut :

1. Menahan risiko (Risk Retention)

Menahan risiko Tindakan untuk menahan riiko karena dampak dari suatu kejadian

masih dapat diterima.

2. Mengurangi risiko (Risk Reduction)

Mengurangi risiko dilakukan dengan mempelajari secara mendalam risiko itu

sendiri, dan melakukan usaha usaha pencegahan pada sumber risiko atau

mengkombinasikan usaha agar risiko yang diterima tidak terjadi secara simultan.

Dengan melakukan tindakan ini masih ada risiko sisa (Risidual risk) yang perlu

dilakukan penilaian.

3. Memindahkan risiko
70
Memindahkan risiko kepihak lain yang memiliki kemampuan yang lebih baik.

4. Menghindari risiko.

Menghindar risiko adalah salah satu cara untuk menghindari risiko dengan tingkat

kerugian tinggi.

6. Kepemilikan Risiko

Untuk kepemilikan risiko dilakukan penilaian kepemilikan tanggung jawab kepada

pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan jalan Propinsi di Propinsi Sumatera

Barat dengan validasi pakar.

Menurut flanagan dan Norman (1993), merumuskan prinsip-prinsip kepemilikan

risiko adalah sebagai berikut :

1. Pihak pihak mana yang mempunyai kontrol terbaik terhadap kejadian yang

menimbulkan risiko.

2. Pihak mana yang dapat menangani apabila risiko itu muncul.

3. Pihak mana yang mengambil tanggung jawab jika risiko tidak terkontrol

71
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Pendahuluan

Pada bab ini akan dibahas hasil analisa data untuk memperoleh jawaban (output) dari

penelitian ini, sesuai dengan data yang diperoleh melalui survey kuesioner kepada

responden, yang selanjutnya diolah berdasarkan teori-teori dari tinjauan kepustakaan

,dimana pengolahan data dilakukan dengan spss ver 17.

4.2 Profil Pakar.

Validasi pakar diperlukan untuk mendapatkan pertanyaan yang menpunyai kaitan dengan

identifikasi yang akan dituangkan pada kuisener.Pakar yang dimintakan pendapatnya

untuk menvalidasi kuisener dan respon risikoadalah merupakan orang yang telah

berpengalaman di bidang konstruksi jalan diatas 20 tahun.

Dalam penelitian ini ada 3 (tiga) orang pakaryang dimintakan pendapatnya, ketiga

pakar ini sudah cukup valid dimintakan pendapatnya mengenai risiko pelaksanaan

terhadap proyek pembangunan jalan propinsi.

Tabel 4.1 Nama dan Profil Pakar

1. Nama Jabatan Pengalaman

di Bidang Jalan

1. Ir.Dedi Rinaldi, M.Si Kabid Bina Marga 29 Tahun

2. Ir. Rhemon Kamil, IPM Project Manager 30Tahun


pada kontraktor

3. Ir. Nevi Aulia Konsultan supervisi 30 Tahun

4.3Analisa Data Tujuan 1


72
4.3.1.Validasi Pakar Tujuan 1

Setelah kuisener divalidasi oleh pakar,maka diperoleh 59 pertanyaan dari risiko

teridentifikasi terhadap frekuensi dan dampak, yang sebelumnya terdapat 72

pertanyaan dari risiko yang teridentifikasi.Dalam hal ini dapat kita lihat 59

faktor dan vaiabel tesebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.2
Faktor Dan Variabel Risiko Validasi Pakar

Faktor Variabel
Politis X1 - Kebijakan dari pemerintah
(political) X2 - Opini public
X3 - Adanya masukan dari Instansi lain yang mengakibatkan
adanya perubahan desain dan teknis pengerjaan
X4 - Pemberitaan media massa yang kontra produktif
X5 - Kurangnya koordinasi antar instansi terkait
X6 - Adanya perubahan struktur/tanggung jawab instansi
pemerintah
X7 - Sistem administrasi pada kantor pemerintahan
Lingkungan X8 - - Pencemaran/polusi
(environment) X9 - Kebisingan
X10 - - Dampak lingkungan
X11 - Pembebasan lahan/Perizinan mayarakat
X12 - Peraturan lingkungan
X13 Kerusakan jalan diekitar proyek.
X14 Kepadatan kendararaan disekitar proyek
Perencanaan X15 - Kesesuaian mutu dengan Spesifikasi yang ditentukan
(planning) X16 - Kesalahan design.
X17 - Persyaratan perijinan
X18 - Tata guna lahan
X19 - Dampak sosial dan ekonomi.

73
Pemasaran X20 - Pemintaan terhadap bahan/material
(market) X21 - Persaingan pasar
X22 - Kepuasan pelanggan.
Ekonomi X23 - Terjadinya eskalasi harga selama pelaksanaan proyek
(economic) X24 - Suku bunga pada masa konstruksi
X25 - Nilai tukar
X26 - Kebijakan keuangan
X27 - Pajak
X28 - Kenaikan BBM
X29 - Tuntutan pekerja dalam kenaikan upah yang tidak sesuai
X30 - Terlambatnya pembayaran termin oleh owner kepada
kontraktor.
Keuangan X31 - Kebangkrutan
(financial) X32 - Asuransi Pekerja
X33 - Pembayaran ke sub kontraktor/suplier terlambat
X34 - Cash flow kontraktor tidak lancar
X35 - Adanya penggunaan dana di luar yang tercantum dalam
kontrak
X36 - Biaya operasional dan overhead yang tinggi
X37 - Pembengkakan biaya
X38 - Estimasi Biaya Konstruksi
Alami X39 - Cuaca
(natural) X40 - Gempa
X41 - Banjir di lokasi
X42 - Longsor.
Proyek X43 - Perencanaan dan pengendalian kualitas
(project) X44 - Kebutuhan material aggregat tidak terpenuhi karena
banyaknya permintaan material di quarry
X45 - Manajemen proyek masih rendah.
X46 - Keterlambatan dalam pengiriman material proyek.
Teknis X47 - Kelengkapan desian
(technical) X48 - Efisiensi operasional
X49 - Seringnya review desain

74
X50 - Metode kerja yang kurang tepat
X51 - Kerusakan alat berat
X52 - Ketidaksesuaian antara volume pekerjaan di kontrak dan
kondisi lapangan.
Manusia X53 - Kesalahan pekerja
(human) X54 - Pekerja Tidak kompeten
X55 - Kelalaian Pekerja
X56 - Budaya Pekerja
X57 - Kemampuan komunikasi tenaga kerja
X58 - Bekerja dalam gelap/ malam hari
X59 - Keterbatasan jumlah tenaga kerja
X60 - Pemogokan tenaga kerja ketika proyek sedang berjalan.
Criminal X61 - Perusakan
(criminal) X62 - Pencurian
X63 - Penipuan
X64 - Korupsi
X65 - Kurangnya keamanan
Keselamatan X66 - Kurangnya aplikasi K3
(safety) X67 - Kesadaran para pekerja menggunakan K3
X68 - Tidak menggunakan APD.
X69 - Zat berbahaya
X70 - Ledakan
X71 - Kebakaran
X72 - Keruntuhan

Setelah dilakukan validasi pakar maka diperoleh13 variabel risikotehadap

proyek pembangunan jalan propinsi di Propinsi Sumatera Barat yang tidak

valid.Untuk variabel tersebut dikeluarkan dari tabel, sehingga variabel yang

berjumlah 72 pertanyaanmenjadi 59 pertanyaan yang akan disebar ke pada

responden.

75
4.3.2 Klasifikasi Responden Penelitian

Pada hasil penelitian ini akan diuraikan mengenai hasil-hasil yang diperoleh setelah

tahapan pengumpulan data dan pengolahan data.

Populasi penelitian sebanyak 36orang.

Jumlah sampel minimal yang dapat digunakan berdasarkan dengan menggunakan

rumus slovin adalah :

𝑁
𝑛 = 1+𝑁 2
𝑒

𝑁
𝑛 =
1 + 𝑁𝑒
36
𝑛 = 1+36(0,05)2

𝑛 = 36/1,09

𝑛 = 33,03 ≈ 36

Jadi minimal jumlah sampel adalah 33 orang.Dalam penelitian ini jumlah responden

sebanyak 36 (tiga puluh enam) orang yang mewakili populasi penelitian, yang terdiri

dari owner, kontraktor dan konsultan Pengawas.

Sebelum melakukan pengisian kuesioner, maksud dan tujuan penelitian ini telah dijelaskan

terlebih dahulu.

Dari hasil kuisener yang telah disebarkan maka dapat dijelaskan , data demografi

responden yang dikategorikan berdasarkan usia, jabatan, pengalaman kerja, dan

tingkat pendidikan. Adapun data-data yang diperoleh akan akan dijelaskan dalam

bentuk tabel sebagai berikut :

76
a. Klasifikasi Responden berdasarkan jabatan

Tabel 4.3.

Klasifikasi Responden Berdasarkan Jabatan

Jabatan Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent

Valid Konsultan 12 33.3 33.3 33.33

Kontraktor 12 33.3 33.3 66.66

Owner 12 33.3 33.3 100.0

Total 36 100.0 100.0


Sumber ; Data primer, spss 17

Gambar 4.1
Grafik persentase responden berdasarkan jabatan

Jabatan

33,33% 33,33%
Konsultan
33,33% Kontraktor
Owner

Dari tabel tabel 4.3 diatas diperoleh hasil dengan responden sebanyak 36 (tiga

puluh enam) orang yang terdiri dari kontraktor 12 (dua belas) orang dengan

persentase 33,33 %, konsultan 12 (dua belas) orang dengan persentase 33,33 % dan

owner 12 (dua belas) orang dengan persentase 33,33 %.

77
b. Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.4
Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Cumulative
Kelamin Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Laki-laki 30 83.33 83.33 83.33

Perempuan 6 16.67 16.67 100.0

Total 36 100.0 100.0

Gambar 4.2
Grafik persentase responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin

16,67%

Laki-laki
Perempuan
83,33%

Dari tabel 4.4dan gambr 4.2 diatas diperoleh hasil responden laki laki

sebanyak 30 (tiga puluh) orang dengan persentase 83,33 % dan responden

perempuan sebanyak 6 (enam) orang dengan persentase sebesar 16,67 %.

78
C. Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.5
Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia

Cumulative
Usia Frequency Percent Valid Percent
Percent

Valid 20-30 tahun 1 3.0 3.0 3.0

31-40 tahun 17 47.0 47.0 50.0

41-50 tahun 11 31.0 31.0 81.0

>50 tahun 7 19.0 19.0 100.0

Total 36 100.0 100.0

Sumber : Data primer, spss 17

Gambar 4.3
Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia

Usia
3%
19%

20-30 tahun
47% 31-40 tahun
31% 41-50 tahun
>50 tahun

Bedasarkan tabel 4.5 dan gambar 4.3 diatas maka diperoleh hasil usia

responden sebagai berikut : responden dengan usia usia 20 sampai dengan 30 tahun

sebanyak 1 (satu) orang dengan pesentase 3 %, usia 31 sampai dengan 40 sebanyak 17

(tujuh belas) 0rang dengan pesentase 19 %, usia lebih dari 50 tahun sebanyak 5 (lima)

orang dengan pesentase 19 %.


79
D. Klasifikasi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja

Tabel 4.6
Klasifikasi responden berdasarkan pengalaman kerja
Pengalaman Valid
Frequency Percent
Kerja Percent

Valid 6-10 tahun 6 17.0 17.0

11-15 tahun 15 28.0 28.0


16-20 tahun 5 14.0 14.0

> 20 tahun 10 41.0 41.0

Total 36 100.0 100.0


Sumber : Data primer, spss 17

Gambar 4.4
Klasifikasi Responden BerdasarkanPengalaman Kerja

Pengalaman Kerja
17%
28% 6-10 tahun
11-15 tahun
14% 41% 16-20 tahun
>20 tahun

Bedasarkan tabel 4.6dan gambar 4.4 diatas maka diperoleh hasil pengalaman kerja

responden dengan usia 6 s/d 10 tahun sebanyak 6(enam) orang dengan persentase 17

%, usia 11 s/d 15 tahun sebanyak 15(lima belas) 0rang dengan persentase 41%, usia 16

s/d 20 tahunsebanyak 5 (lima) orang dengan persentase 14 % dan lebih dari 20 tahun

sebanyak 10 (sepuluh) orang dengan persenase 28 %.

80
E. Klasifikasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 4.7

Klasifikasi Responden Berdasarkan PendidikanTerakhir

Valid Cumulative
Frequency Percent
Pendidikan Percent Percent
Valid D3 0 0 0 0

S1 25 81.0 81.0 81.0


S2 11 19.0 19.0 100.0
Total 36 100.0 100.0

Sumber : Data primer, spss ver 17

Gambar 4.5

Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir

19%
S1

81% S2

Bedasarkan tabel 4.7 dan gambar 4.5 diatas maka diperoleh hasil responden dengan

skala pendidikan D3 tidak adadengan persentase 0 %, pendidikan Sarjana (S1)

sebanyak 19 (sembilan belas) 0rang dengan persentase 19%, pendidikan Pasca sarjana

(S2)sebanyak 11 (sebelas) orang dengan persentase 81 % .

81
4.4 Hasil dan Pembahasan Tujuan 1

4.4.1 Identifikasi Risiko

Identifikasi risiko merupakan tahapan awal dari analisis risiko yang bertujuan untuk

menguraikan dan merinci jenis risiko yang berpengaruh terhadap terjadi

pelakanaan proyekpembangunan jalan propinsi di Propinsi Sumater

Barat..Identifikasi pada proyek pembangunan jalan propinsi berasal dari

literatur, study terdahulu dan dikaitkan dengan kondisi lapangan yaitu

berdasarkan pengamatan peneliti dilapangan, yang terlebih dahulu telah

divalidasi oleh pakar, sehingga didapatkan faktor dan variabel risiko yang

teridentifikasi seperti tabel berikut :

Tabel 4.8
Faktor dan Variabel Proyek Pembangunan Jalan Propinsi
Faktor Variabel Validasi

Pakar

Politis X1 - Kebijakan dari pemerintah Valid


X2 - Adanya masukan dari Instansi lain yang Valid
(political)
mengakibatkan adanya perubahan desain dan
teknis pengerjaan
X3 - Kurangnya koordinasi antar instansi terkait Valid
X4 - Adanya perubahan struktur/tanggung jawab Valid
instansi pemerintah
X5 - Sistem administrasi pada kantor pemerintahan. Valid
Lingkungan X6 - Pembebasan lahan /perizinan masyarakat. Valid
(environment) X7 - Peraturan lingkungan Valid
Perencanaan X8 - Kesesuaian mutu dengan Spesifikasi . Valid
X9 - Kesalahan design. Valid
(planning)
X10 - Persyaratan perijinan. Valid
X11 - Tata guna lahan. Valid
82
Pemasaran X12 - Permintaan bahan/material kesuplier Valid
X13 - Persaingan pasar Valid
(market)
X14 - Kepuasan pelanggan Valid
Ekonomi X15 - Terjadinya eskalasi harga selama pelaksanaan Valid
proyek
(economic)
X16 - Suku bunga pada masa konstruksi Valid
X17 - Nilai tukar Valid
X18 - Kebijakan keuangan Valid
X19 - Kenaikan BBM Valid
X20 - Tuntutan pekerja dalam kenaikan upah yang Valid
tidak sesuai
X21 - Terlambatnya pembayaran termin oleh owner Valid
kepada kontraktor Valid
Keuangan X22 - Kebangkrutan Valid
X23 - Asuransi pekerja Valid
(financial)
X24 - Pembayaran ke sub kontraktor/suplier terlambat Valid
X25 - Cash flow kontraktor tidak lancar Valid
X26 - Adanya penggunaan dana di luar yang Valid
tercantum dalam kontrak Valid
X27 - Biaya operasional dan overhead yang tinggi Valid
X28 - Pembengkakan biaya Valid
X29 - Estimasi Biaya Konstruksi Valid

Alami X30 - Cuaca Valid


X31 - Gempa bumi Valid
(natural)
X32 - Banjir Valid
X33 - Longsor Valid
Proyek X34 - Perencanaan dan pengendalian kualitas Valid
X35 - Kebutuhan material aggregat tidak terpenuhi Valid
(project)
karena banyaknya permintaan material di
quarry.
X36 - Manajemen proyek yang rendah. Valid
X37 - Keterlambatan dalam pengiriman material Valid

83
proyek.
Teknis X38 - Kelengkapan desain Valid
X39 - Efisiensi operasional Valid
(technical)
X40 - Seringnya review desain Valid
X41 - Metode kerja yang kurang tepat Valid
X42 - Kerusakan alat. Valid
X43 - Ketidaksesuaian antara volume pekerjaan di Valid
kontrak dan kondisi lapangan.
Manusia X44 - Pekerja tidak kompeten Valid
X45 - Budaya pekerja Valid
(human)
X46 - Kemampuan komunikasi tenaga kerja Valid
X47 - Bekerja dalam gelap/ malam hari Valid
X48 - Keterbatasan jumlah tenaga kerja Valid
X49 - Pemogokan tenaga kerja ketika proyek sedang Valid
berjalan.
Criminal X50 - Perusakan Valid
X51 - Pencurian Valid
(criminal)
X52 - Penipuan Valid
X53 - Korupsi Valid
X54 - Kurangnya keamanan Valid
Keselamatan X55 - Kurangnya aplikasi K3 Valid
X56 - Kesadaran para pekerja menggunakan APD. Valid
(safety)
X57 - Ledakan Valid
X58 - Kebakaran Valid
X59 - Runtuhan. - Valid

Sumber : Literatur dan pengamatan di lapangan (Dinas pupr prop. Sumbar)

4.4.2.Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana indek dari tiap variabel

dapat dipercaya dan diandalkan (Singarimbun, 1995). Validitas item ditunjukkan

84
dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item total (skor total), perhitungan

dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item.

Bila kita menggunakan lebih dari satu faktor berarti pengujian validitas item

dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor faktor, kemudian

dilanjutkan mengkorelasikan antara skor item dengan skor total faktor

(penjumlahan dari beberapa faktor).Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat

suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu

item dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Dalam

penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, dilakukan uji

signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi <0,05, artinya suatu item

dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total.

Jika nilai r-hitung > r-tabel, maka item pertanyaan atau pernyataan dalam kuisioner

berkorelasi signifikan terhadap skor total ,artinya item pada kuisioner dinyatakan

valid.

Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Terhadap Frekuensi Risiko
r_Tabel Kesimpulan
Item R_hitung Df=N- 2=34 (Valid jika Rhitung >
Rtabel)

X1 0.458 0.329 Valid

X2 0.412 0.329 Valid

X3 0.506 0.329 Valid

X4 0.489 0.329 Valid

X5 0.618 0.329 Valid

X6 0.616 0.329 Valid

X7 0.618 0.329 Valid

85
X8 0.685 0.329 Valid

X9 0.544 0.329 Valid

X10 0.610 0.329 Valid

X11 0.420 0.329 Valid

X12 0.431 0.329 Valid

X13 0.639 0.329 Valid

X14 0.415 0.329 Valid

X15 0.638 0.329 Valid

X16 0.494 0.329 Valid

X17 0.618 0.329 Valid

X18 0.419 0.329 Valid

X19 0.434 0.329 Valid

X20 0.482 0.329 Valid

X21 0.610 0.329 Valid

X22 0.545 0.329 Valid

X23 0.502 0.329 Valid

X24 0.501 0.329 Valid

X25 0.481 0.329 Valid

X26 0.420 0.329 Valid

X27 0.572 0.329 Valid

X28 0.612 0.329 Valid

X29 0.626 0.329 Valid

X30 0.458 0.329 Valid

X31 0.365 0.329 Valid

X32 0.574 0.329 Valid

X33 0.489 0.329 Valid

86
X34 0.419 0.329 Valid

X35 0.576 0.329 Valid

X36 0.396 0.329 Valid

X37 0.449 0.329 Valid

X38 0.372 0.329 Valid

X39 0.372 0.329 Valid

X40 0.558 0.329 Valid

X41 0.531 0.329 Valid

X42 0.687 0.329 Valid

X43 0.450 0.329 Valid

X44 0.458 0.329 Valid

X45 0.480 0.329 Valid

X46 0.547 0.329 Valid

X47 0.371 0.329 Valid

X48 0.432 0.329 Valid

X49 0.485 0.329 Valid

X50 0.393 0.329 Valid

X51 0.429 0.329 Valid

X52 0.399 0.329 Valid

X53 0.413 0.329 Valid

X54 0.379 0.329 Valid

X55 0.493 0.329 Valid

X56 0.512 0.329 Valid

X57 0.398 0.329 Valid

X58 0.554 0.329 Valid

X59 0.700 0.329 Valid

87
Dari tabel 4.9 tersebut terlihat setiap variabel dinyatakan valid,dengan

menunjukkan nilai r-hitung lebih besar dari r-Tabel(0.329),pada taraf

signifikan lebih kecil dari 0.05 .

Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Terhadap Dampak Risiko
r_Tabel Kesimpulan

Item R_hitung Df=N- 2=34 (Valid jika Rhitung >


Rtabel)

X1 0.670 0.329 Valid

X2 0.635 0.329 Valid

X3 0.571 0.329 Valid

X4 0.585 0.329 Valid

X5 0.587 0.329 Valid

X6 0.521 0.329 Valid

X7 0.462 0.329 Valid

X8 0.664 0.329 Valid

X9 0.726 0.329 Valid

X10 0.688 0.329 Valid

X11 0.518 0.329 Valid

X12 0.454 0.329 Valid

X13 0.681 0.329 Valid

X14 0.489 0.329 Valid

X15 0.554 0.329 Valid

X16 0.500 0.329 Valid

X17 0.579 0.329 Valid

X18 0.640 0.329 Valid

88
X19 0.737 0.329 Valid

X20 0.625 0.329 Valid

X21 0.774 0.329 Valid

X22 0.365 0.329 Valid

X23 0.511 0.329 Valid

X24 0.587 0.329 Valid

X25 0.546 0.329 Valid

X26 0.462 0.329 Valid

X27 0.593 0.329 Valid

X28 0.450 0.329 Valid

X29 0.686 0.329 Valid

X30 0.485 0.329 Valid

X31 0.554 0.329 Valid

X32 0.502 0.329 Valid

X33 0.564 0.329 Valid

X34 0.568 0.329 Valid

X35 0.492 0.329 Valid

X36 0.627 0.329 Valid

X37 0.557 0.329 Valid

X38 0.593 0.329 Valid

X39 0.422 0.329 Valid

X40 0.407 0.329 Valid

X41 0.686 0.329 Valid

X42 0.796 0.329 Valid

X43 0.625 0.329 Valid

X44 0.365 0.329 Valid

89
X45 0.587 0.329 Valid

X46 0.546 0.329 Valid

X47 0.462 0.329 Valid

X48 0.429 0.329 Valid

X49 0.697 0.329 Valid

X50 0.493 0.329 Valid

X51 0.493 0.329 Valid

X52 0.443 0.329 Valid

X53 0.483 0.329 Valid

X54 0.563 0.329 Valid

X55 0.485 0.329 Valid

X56 0.405 0.329 Valid

X57 0.522 0.329 Valid

X58 0.686 0.329 Valid

X59 0.796 0.329 Valid

Dari Tabel 4.10 dapat diterangkan bahwa dalam penelitian ini ,sampel yang digunakan

sebanyak 59 variabel, dengan uji validitas nilai r- hitung lebih besar dari r- Tabel

yaitusebesar 0.329, taraf signifikan lebih kecildari 0.05. Sehingga keseluruhn

variabel dinyatakan valid.

4.4.3Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui suatu instrumen dinyatakan reliabilitas, Sugiyono (2012)

mengemukakan bahwa suatu instrumen dinyatakan reliabel, bila koefisien reliabilitas

minimal 0,60. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat diketahui bahwa suatu

instrumen dinyatakan reliabel jika nilai Cronbach's Alpha> 0,60.

90
Dari hasil uji reliabilitas Angket frekuensi risiko dan dampak risiko dan

memiliki nilai r hitung > 0,60, sehingga dapat dinyatakan memiliki reliabilitas yang

tinggi yaitu Cronbach's Alpha 0,946 > 0,60 dan terhadap frekuensi dan 0,939>0,60

terhadap dampak.Data Reliabel dapat dilihat pada tabelberikut :

Tabel 4.11
Reliabiltas Terhadap Dampak Dan Fekuensi

N=36
Risiko keterangan
Jumlah Cronbac Rule
Pertanyaan Alpha
Probability 59 0.946 0,6 reliable

/frekuensi

Impact/ 59 0.939 0,6 reliable

dampak

Sumber : data primer diolah SPSS Ver 17.

4.5Analisa UntukTujuan 2

4.5.1 Penilaian Risiko

Sebelum menentukan level dan tingkat risiko, terlebih dahulu dilaksanakan perhitungan

Severity Index dengan rumus sebagai berikut

i. Perhitungan seveity index terhadap frekuensi

Perhitungan nilai Severy Index (SI) Untuk X1, yaitu:

0 × 3 + 1 × 23 + 2 × 10 + 3 × 0 + (4 × 0)
= × 100%
4(36)

0 + 23 + 20 + 0 + 0
= × 100%
144
43
= × 100%
144

91
= 0,299 × 100%

= 29,9%

Jadi, nilai SI untuk item X1 adalah 29,9% dengan kategori cukup. Demikian

selanjutnya untuk perhitungan nilai SI untuk item X2 sampai X59.

Tabel 4.12
Penilaian Risiko Terhadap Frekuensi/Probabilitas Dengan Severity Index

Faktor- 1 2 3 4 5 Nilai SI
Faktor Kategori Nilai
(%)
Resiko SJ J KK S SS
A. Politik
X1 3 23 10 0 0 29,9 J 2
X2 11 22 3 0 0 19,4 J 2
X3 3 29 4 0 0 25,7 J 2
X4 9 23 4 0 0 21,5 J 2
X5 4 25 7 0 0 27,1 J 2
B. Lingkungan
X6 1 19 15 1 0 36,1 J 2
X7 2 19 15 0 0 34,0 J 2
C. Perencanaan
X8 0 0 9 24 3 70,8 S 4
X9 0 18 17 1 0 38,2 C 3
X10 0 16 17 3 0 41,0 C 3
X11 1 17 17 1 0 37,5 C 3
D. Pemasaran
X12 0 0 6 29 1 71,5 S 4
X13 2 22 12 0 0 31,9 J 2
X14 3 21 12 0 0 31,3 J 2
E. Ekonomi
X15 3 22 11 0 0 30,6 J 2
X16 3 21 12 0 0 31,3 J 2
X17 3 24 9 0 0 29,2 J 2
X8 0 17 18 1 0 38,9 C 3
X19 0 26 10 0 0 31,9 J 2
X20 0 15 18 3 0 41,7 C 3
X21 0 6 25 5 0 49,3 C 3
F. Keuangan
X22 0 15 21 0 0 39,6 C 3
X23 2 18 16 0 0 34,7 J 2
X24 0 0 9 24 2 68,1 S 4
92
X25 0 0 4 29 2 71,5 S 4
X26 0 2 23 11 0 56,3 C 3
X27 0 12 18 1 9 35,4 J 2
X28 0 2 21 13 0 57,6 C 3
X29 0 21 15 0 0 35,4 J 2
G. Alami
X30 0 1 26 9 0 49,3 C 3
X31 4 24 8 0 0 27,8 C 3
X32 0 1 28 7 0 54,2 C 3
X33 1 24 11 0 0 31,9 J 2
H. Proyek
X34 0 0 4 24 8 77,8 S 4
X35 0 0 11 23 2 68,8 S 4
X36 0 0 5 21 10 78,5 S 4
X37 0 0 17 16 3 65,3 S 4
I. Teknis
X38 0 6 21 9 0 52,1 C 3
X39 0 16 19 1 0 39,6 S 4
X40 0 6 21 9 0 52,1 C 3
X41 0 6 28 2 0 47,2 C 3
X42 0 0 6 28 2 72,2 S 4
X43 4 24 8 0 0 27,8 J 2
J. Manusia
X44 0 9 23 4 0 46,5 C 3
X45 0 8 23 5 0 47,9 C 3
X46 0 4 21 11 0 54,9 C 3
X47 0 5 25 6 0 50,7 C 2
X48 0 0 6 29 1 71,5 S 4
X49 8 20 8 0 0 25,0 J 2
K. Kriminal
X50 6 20 10 0 0 27,8 J 2
X51 5 21 10 0 0 28,5 J 2
X52 9 17 10 0 0 25,7 J 2
X53 3 23 10 0 0 29,9 J 2
X54 2 6 20 8 0 48,6 C 3
L. Keselamatan
X55 1 7 23 5 0 47,2 C 3
X56 1 6 29 0 0 44,4 C 3
X57 23 13 0 0 0 9,0 SJ 1
X58 22 13 1 0 0 10,4 SJ 1
X59 2 27 7 0 0 28,5 J 2

93
2. Perhitungan Nilai severity index terhadap dampak Dampak /Impact (I)

∑ 𝑎𝑖 . 𝑥𝑖
𝑆𝐼 = × 100%
4 ∑ 𝑥𝑖

0 × 3 + 1 × 22 + 2 × 11 + 3 × 0 + (4 × 0)
= × 100%
4(36)

0 + 22 + 22 + 0 + 0
= × 100%
144
44
= × 100%
144

= 0,306 × 100%

= 30,6%

Jadi, nilai SI untuk item X1 adalah 30,6% dengan kategori cukup. Demikian

selanjutnya untuk perhitungan nilai SI untuk item X2 sampai X59

Tabel 4.13.
Penilaian Risiko Terhadap Dampak/Impact Dengan Severity Index
Faktor- 1 2 3 4 5 Nilai SI
Faktor Nilai Kategori
(%)
Resiko SK K S B SB
A. Politik
X1 3 22 11 0 0 30,6 2 J
X2 10 24 2 0 0 19,4 2 J
X3 2 29 5 0 0 27,1 2 J
X4 9 21 6 0 0 22,9 2 J
X5 2 J 7 0 0 27,1 2 J
B. Lingkungan
X7 2 13 19 2 0 39,6 3 C
X6 2 11 23 0 0 39,6 3 C
C. Perencanaan
X8 0 0 7 26 3 72,2 4 S
X9 0 11 19 6 0 46,5 3 C
X10 0 10 20 6 0 47,2 3 C
X11 1 8 23 4 0 45,8 3 C
D. Pemasaran

94
X12 0 0 5 28 2 70,8 4 S
X13 3 22 11 0 0 30,6 2 J
X14 3 24 9 0 0 29,2 2 J
E. Ekonomi
X15 5 25 6 0 0 25,7 2 J
X16 4 24 8 0 0 27,8 2 J
X17 6 26 4 1 0 25,7 2 J
X8 0 7 23 5 1 50,0 3 C
X19 0 8 21 7 0 49,3 3 C
X20 0 7 21 8 0 50,7 3 C
X21 0 3 28 5 0 51,4 3 C
F. Keuangan
X22 0 7 22 7 0 50,0 3 C
X23 4 24 8 0 0 27,8 2 J
X24 0 0 2 22 12 81,9 4 S
X25 0 0 4 19 13 81,3 4 S
X26 0 1 29 6 0 53,5 3 C
X27 0 7 20 9 0 51,4 3 C
X28 0 9 23 4 0 46,5 3 C
X29 0 2 27 7 0 53,5 3 C
G. Alami
X30 0 2 31 3 0 50,7 3 C
X31 4 23 9 0 0 28,5 2 J
X32 0 2 31 3 0 50,7 3 C
X33 1 28 7 0 0 29,2 2 J
H. Proyek
X34 0 0 4 23 9 78,5 4 S
X35 0 0 6 22 8 76,4 4 S
X36 0 0 4 21 11 79,9 4 S
X37 0 1 11 18 6 70,1 4 S
I. Teknis
X38 0 0 12 18 6 70,8 4 S
X39 0 4 29 3 0 49,3 3 C
X40 0 7 20 9 0 51,4 3 C
X41 0 5 29 2 0 47,5 3 C
X42 0 0 2 25 9 79,9 4 S
X43 4 25 7 0 0 57,5 3 C
J. Manusia
X44 0 7 25 4 0 47,9 3 C
X45 0 8 23 5 0 47,9 3 C
X46 0 8 23 5 0 47,9 3 C
X47 0 6 24 6 0 50,0 3 C

95
X48 0 1 1 28 6 77,1 4 S
X49 8 23 5 0 0 22,9 2 J
K. Kriminal
X50 9 20 7 0 0 23,6 2 J
X51 6 22 8 0 0 26,4 2 J
X52 9 19 8 0 0 24,3 3 C
X53 4 29 3 0 0 24,3 3 C
X54 2 5 21 8 0 49,3 3 C
L. Keselamatan
X55 1 6 24 5 0 47,9 3 C
X56 1 5 30 0 0 45,1 3 C
X57 24 12 0 0 0 8,3 1 S
X58 23 12 1 0 0 9,7 1 S
X59 2 28 6 0 0 27,8 2 J

Setelah nilai dari probabilitas dan dampak didapatkan, maka dilakukan Analisa

risiko dengan perkalian Pobabilitas dikalikan dengan Impact (PxI) .Dengan bantuan

Matriks Probabilitas dan Dampak , Nilai dan tingkat/level risiko dari masing masing

variabel dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.14
Hasil Perhitungan Penilaian Risiko

Probability Impact Kategori


No Faktor-Faktor Resiko P×I
(P) (I) Risiko
1 X1 2 2 4 Rendah
2 X2 2 2 4 Rendah
3 A. Politik X3 2 2 4 Rendah
4 X4 2 2 4 Rendah
5 X5 2 2 4 Rendah
6 X6 2 3 6 Rendah
B. Lingkungan
7 X7 2 3 6 Rendah
8 X8 4 4 16 Tinggi
9 X9 3 3 9 Sedang
C.Perencanaan
10 X10 3 3 9 Sedang
11 X11 3 3 9 Sedang

96
12 X12 4 4 16 Tinggi
13 D. Pemasaran X13 2 2 4 Rendah
14 X14 2 2 4 Rendah
15 X15 2 2 4 Rendah
16 X16 2 2 4 Rendah
17 X17 2 2 4 Rendah
18 E. Ekonomi X18 3 3 9 Sedang
19 X19 2 3 6 Rendah
20 X20 3 3 9 Rendah
21 X21 3 3 9 Sedang
22 X22 3 3 9 Sedang
23 X23 2 2 4 Rendah
24 X24 4 4 16 Tinggi
25 X25 4 4 16 Tinggi
F. Keuangan
26 X26 3 3 9 Sedang
27 X27 2 3 6 Rendah
28 X28 3 3 6 Rendah
29 X29 2 3 6 Rendah
30 X30 3 3 9 Sedang
31 G. Alami X31 3 2 6 Sedang
32 X32 3 3 9 Sedang
33 X33 2 2 4 Rendah
34 34 4 4 16 Tinggi
35 35 4 4 16 Tinggi
H. Proyek
36 36 4 4 16 Tinggi
37 37 4 4 16 Tinggi
38 X38 3 4 12 Sedang
39 X39 4 3 12 Sedang
40 X40 3 3 9 Sedang
I. Teknis
41 X41 3 3 9 Sedang
42 X42 4 4 16 Tinggi
43 X43 2 3 6 Rendah

97
44 X44 3 3 9 Sedang
45 X45 3 3 9 Sedang
46 X46 3 3 9 Sedang
J. Manusia
47 X47 2 3 6 Rendah
48 X48 4 4 4 Rendah
49 X49 2 2 4 Rendah
50 X50 2 2 4 Rendah
51 X51 2 2 6 Rendah
52 K. Kriminal X52 2 3 6 Rendah
53 X53 2 3 6 Rendah
54 X54 3 3 9 Sedang
55 X55 3 3 9 Sedang
56 X56 3 3 9 Sedang
L.
57 X57 1 1 1 Sedang
Keselamatan
58 X58 1 1 1 Rendah
59 X59 2 2 4 Rendah

Dari hasil perhitungan perkalian Probability dan Impact (PxI), dapat dinyatakan

10variabel dengan level tinggi dengan persentase 17 %,21variabeldinyatakan level

sedang dengan persentase 36% dan 28 (dua delapan) variabel dinyatakan

levelrendah dengan persentase 48%. Data tersebut dapat dilihat pada gambar

dibawah ini :

Gambar 4.6

Kategori Penilaian Risiko


17%
48% Tinggi
36% Sedang
Rendah

98
4.5.2 Penerimaan Risiko.

Nilai penerimaan risiko diperoleh dari hasil perkalian rata-rata frekuensi dengan rata-

rata dampak yang telah diperoleh , selanjutnya penerimaan risiko diukur dengan

menggunakan skala penerimaan risiko sebagai berikut :

Tabel 4.15

Skala Penerimaan Risiko


Penilaian (Assesment) Skala Penerimaan

Unacceptable (tidak dapat diterima) x ≥ 12

Undesirable (tidak diharapkan)


6≤ x < 12
Acceptable (dapat diterima)
2 ≤ x <6

Negligible (dapat diabaikan)


X <2

(Sumber: Godfrey,1996)

, Dari hasil perkalian probabilty dan dampak (PxI), dan diukur dengan

menggunakan skala penerimaan resiko , maka didiperoleh :2 (dua) penerimaan risiko

Negligible yang dapat diabaikan,14(empat belas) penerimaanAcceptable yang dapat

diterima, 33 (tiga puluh tiga) kriteria Undersirable risiko yang tidak diharapkan, 10

(sepuluh) kriteria Unacceptable yang tidak dapat diterima. Data data dari hasil penerimaan

risiko dapat dilihat pada diagram berikut :

99
Tabel 4.16

Penerimaan Risiko Terhadap Probabilitas Dan Dampak

Probability Impact
No Faktor-Faktor Resiko P×I Penilaian
(P) (I)
1 X1 2 2 4 Acceptable
2 X2 2 2 4 Acceptable
3 A. Politik X3 2 2 4 Acceptable
4 X4 2 2 4 Acceptable
5 X5 2 2 4 Acceptable
6 B. X6 2 3 6 Undesirable
7 Lingkungan X7 2 3 6 Undesirable
8 X8 4 4 16 Unacceptable
9 C. X9 3 3 9 Undesirable
10 Perencanaan X10 3 3 9 Undesirable
11 X11 3 3 9 Undesirable
12 X12 4 4 16 Unacceptable
13 D. Pemasaran X13 2 2 4 Acceptable
14 X14 2 2 4 Acceptable
15 X15 2 2 4 Acceptable
16 X16 2 2 4 Acceptable
17 X17 2 2 4 Acceptable
18 E. Ekonomi X18 3 3 9 Undesirable
19 X19 2 3 6 Undesirable
20 X20 3 3 9 Undesirable
21 X21 3 3 9 Undesirable
22 X22 3 3 9 Undesirable
23 X23 2 2 4 Acceptable
24 X24 4 4 16 Unacceptable
25 X25 4 4 16 Unacceptable
F. Keuangan
26 X26 3 3 9 Undesirable
27 X27 2 3 9 Undesirable
28 X28 3 3 6 Undesirable
29 X29 2 3 6 Undesirable
30 X30 3 3 9 Undesirable
31 X31 3 2 6 Undesirable
G. Alami
32 X32 3 3 9 Undesirable
33 X33 2 2 4 Acceptable
34 X34 4 4 16 Unacceptable
35 X35 4 4 16 Unacceptable
H. Proyek
36 X36 4 4 16 Unacceptable
37 X37 4 4 16 Unacceptable
38 I. Teknis X38 3 4 12 Undesirable
100
39 X39 4 3 12 Undesirable
40 X40 3 3 9 Undesirable
41 X41 3 3 9 Undesirable
42 X42 4 4 16 Unacceptable
43 X43 2 3 6 Undesirable
44 X44 3 3 9 Undesirable
45 X45 3 3 9 Undesirable
46 X46 3 3 9 Undesirable
J. Manusia
47 X47 2 3 6 Acceptable
48 X48 4 4 16 Unacceptable
49 X49 2 2 4 Acceptable
50 X50 2 2 4 Undesirable
51 X51 2 2 4 Undesirable
52 K. Kriminal X52 2 3 6 Undesirable
53 X53 2 3 6 Undesirable
54 X54 3 3 9 Undesirable
55 X55 3 3 9 Undesirable
56 X56 3 3 9 Undesirable
L.
57 X57 1 1 1 Negligible
Keselamatan
58 X58 1 1 1 Negligible
59 X59 2 2 4 Acceptable

Gambar 4.7
Kategori Penerimaan Risiko

16^ 3%

27%
Negligible

54% Acceptable
Undersirable
Unacceptable

Dari perkalian probabilitas dan dampak, dengan merujuk skala penerimaan risiko

maka didapat risiko dominan dari penerimaan risiko unacceptable (tidak dapat

diterima) sebanyak 10 (sepuluh) risiko yaitu berasal dari sumber risiko 1 (satu)

risiko perencanaan, 1 (satu) risikopemasaran, 2 (dua) risiko keuangan, 4 (empat)

risiko proyek, 1 (satu) risiko teknis, 1(satu) manusia.


101
Variabel-variabel unacceptable merupakan risiko dominan (mayor Risk) Risiko

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.17
Risiko Dominan Dan Sumber Risiko

NO Kode Risiko Dominan Penerimaan Risiko Sumber

1 Kesesuaian mutu dengan Perencanaan


X8 Unacceptable
spesifiksi
2 Permintaan bahan/material Pemasaran
X12 Unacceptable
kepada suplier
3 Pembayaran kepada sub Keuangan
X24 Unacceptable
kontraktor/ suplier terlambat
4 Cash flow kontraktor tidak Keuangan
X25 Unacceptable
lancar
5 Perencanaan dan pengendalian Proyek
X34 Unacceptable
kualitas
6 Kebutuhan material aggregat Proyek

X35 tidak terpenuhi karena Unacceptable


banyaknya pemintaan di quary.
7 X36 Manajemen proyek rendah Unacceptable Proyek
8 Keterlambatn dalam pengiriman Proyek
X37 Unacceptable
bahan
9 X42 Kerusakan alat Unacceptable Proyek
10 Keterbatasan Jumlah Tenaga Manusia
X48 Unacceptable
Kerja.

4.6 Analisa Risiko Untuk Tujuan 3

4.6.1 Respon Risiko dan Kepemilikan Risiko

Setelah dilakukan analisis penerimaan risiko,maka dapat ditetapkan risiko

dominan pada pelaksanaan proyek pembangunan jalan propinsi di propinsi

sumatera barat, yang berjumlah 10Risiko sebagai berikut :


102
1. Kesesuaian Mutu Dengan Spesifiksi

2. Permintaan Bahan/Material Kepada Suplier

3. Pembayaran Kepada Sub Kontraktor/ Suplier Terlambat

4. Cash Flow Kontraktor Tidak Lancar

5. Perencanaan Dan Pengendalian Kualitas

6. Kebutuhan Material Aggregat Tidak Terpenuhi Karena Banyaknya

Pemintaan Di Quary.

7. Manajemen Proyek Rendah

8. Keterlambatan Dalam Pengiriman Bahan

9. Kerusakan Alat

10. Keterbatasan Jumlah Tenaga Kerja

Untuk selanjutnya kesepuluh faktor tersebut akan dimitigasi dengan

mengadakan respon risiko agar sasaran terhadap proyek dapat tercapai dengan

baik.

Sedangkan pada alokasi risiko, risiko dengan kategori risiko dominan (mayor

risk), dialokasikan kepemilikannya yaitu kepada para pihak yang terlibat dalam

pelaksanaan proyek pembangunan jalan propinsi, sehingga risiko yang meyebabkan

proyek bermasalah dapat dihindari. Dalam penelitian ini, Kontraktor adalah pemangku

kepemilikan risiko terbesar diharapkan dapat melakukan penanganan proyek dengan

meningkatkan tanggung jawab secara profsional sehingga risiko pada tahap

pelaksanaan proyek dapat terkendalikan denganbaik.

Respon dan kepemilikan risiko terhadap sepuluh risiko ini akan di mitigasi melalui

wawancara, pengamatan dilapangandan divalidasi oleh pakar.

Hasil respon risiko dan kepemilikan Risiko dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

103
Tabel 4.18
Tabel Respon Risiko dan Kepemilikan Risiko
No Risiko Respon Risiko Kepemilikan Validasi
Dominan Pakar
1. Kesesuaian mutu Kontraktor harus membuat Kontraktor Valid
dengan spesifikasi pengendalian mutu sebelum
memulai pekerjaan.

Kontraktor harus melaksanakan


Kontraktor Valid
pekerjaan dengan memeriksa
material ke laboratorium, dan
selanjutnya sebelum memulai
pekerjaan material yang
dipergunakan harus sesuai dengan
yang telah disetujui oleh
laboratoium.

2. Permintaan Melakukan koordinasi dengan Kontraktor Valid


Bahan/Material pemasok yang dapat dipercaya dan
Kepada Suplier melaksanakan pejanjian kerja.
3 Pembayaran Melaksanakan pembayaran kepada Kontaktor Valid
kepada suplier/sub. suplier dan sub kontraktor tepat
kontraktor waktu ,agar pengiriman
terlambat. bahan/material terpenuhi.
4. Membuat perencanaan cash flow Kontraktor Valid
Cash flow
yang baik dan optimal.
kontraktor tidak
lancar. Melaksanakan pembayaran sesuai
dengan cash flow yang telah dibuat.

Mengadakan Pembayaran
pelaksanakan setiap minggu.

Pada saat penawaran terhadap


suatu proyek,kontraktor harus
memperhatikan keuangan yang
tersedia.
104
5 Perencanaan Melaksanakan pengendalian mutu Kontraktor Valid
Pengendaliaan dengan mengikuti spesifikasi yang
kualitas ada, sehingga pengendalian yang
baik dan baku dapat tercapai.
6 Valid
Kebutuhan material Membuat rencana kebutuhan Kontraktor.
bahan/ material sesuai dengan
tidak terpenuhi.
kebutuhan lapangan.

Menetapkan quary pemasok yang


Kontraktor
telah mendapat izin dari Valid
pemerintah.
7 Manajemen proyek Meningkatkan manajemen proyek Owner, Valid
masih rendah. sehingga dapat tercapai sasaran Konsultan
proyek terhadap waktu,mutu, dan pengawas.
biaya. Kontraktor

Menjalin komunikasi dan


koordinasi yang baik antara owner,
konsultan pengawas dan
kontraktor.

Memberikan kesempatan pada


tenaga kerja baik dikantor maupun
dilapangan untuk mengikuti
pendidikan dan pelatihan

9. Kerusakan Alat Dilaksanakan maintenance Kontraktor Valid


peralatan secara berkala.

Jika dalam pelaksanaan Kontraktor Valid

dibutuhkan penyewaan alat, alat


yang akan disewa harus dalam
keadaan baik.

105
8 Valid
Keterlambatan Melakukan order material sebelum Kontraktor
dalam pengiriman memulai pekerjaan.
material
Membuat jadwal pemesanan bahan
Kontraktor
sebelum memulai pekerjaan.
Konsultan
Supervisi Valid
Memberikan pengawasan yang
optimal, agar bahan tidak terlambat Orwner
sampai di lokasi proyek.

9. Dilaksanakan maintenance Kontraktor Valid


Kerusakan Alat
peralatan secara berkala.

Apabila alat yang digunakan dari Kontraktor Valid


penyewaan pihak lain,hendaknya
alat dalam kondisi baik.

10
Keterbatasan jumlah Menetapkan pekerja sesuai dengan Kontraktor. Valid

tenaga kerja. kebutuhan pekerjaan

Membuat perjanjian kerja antara


pekerja dengan kontraktor
,sehingga pekerja- pekerja tidak
meninggalkan pekerjaannya.

106
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan :

1. Pada pelaksanaan proyek pembangunan jalan propinsi di Propinsi Sumatera

Barat, berdasarkan aktifitas pada pelaksanaan proyek teridentifikasi 12 fakto

risiko, yaitu faktor Risiko politik, faktor risiko lingkungan , faktor risiko

perencanaan, faktor risiko pemasaran, faktor risiko ekonomi, faktor risiko

keuangan, faktor risiko alami,faktor risiko proyek, faktor risiko teknis,

faktor risiko manusia, faktor risiko kriminal,danfaktorrisiko keselamatan.

2. Dari penerimaan risiko terdapat 10 faktor risiko dominan yaitu :

a. Faktor perencanaan dengan variabel (X8) yaitukesesuaian mutu dengan

spesifikasi.

bFaktor pemasaran dengan variabel (X12) yaitupermintaan bahan/material

kepada suplier.

c. Faktor keuangan dengan variabel (X24) yaitupembayaran kepada sub

kontraktor/ suplier terlambat dan variabel (X25) cash flow kontraktor

tidak lancar.

d..Faktor proyek dengan variabel (X34)perencanaan dan pengendalian

kualitas, (X35)kebutuhan material aggregat tidak terpenuhi karena

banyaknya pemintaan di quary , (X36) manajemen proyek rendah,(X37)

keterlambatan dalam pengiriman bahan.

108
a. Faktor teknis adalah variabel (X42)kerusakan alat.

b. Faktor manusia dengan variabel ( X48) keterbatasan jumlah tenaga

kerja.

3.. Tindakan respon risiko dilakukan untuk mengurangi dampak negative dari

risiko–risiko yang termasuk dalam kategori risiko dominan (majorrisk) adalah

sebagai berikut ;

a. Kesesuai mutu dengan spesifikasi dengan respon risiko sebgai berikut :

Kontraktor harus membuat pengendalian mutu sebelum memulai pekerjaan,.,

Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan dengan memeriksa material ke

laboratorium, dan selanjutnya sebelum memulai pekerjaan material yang

dipergunakan harus sesuai dengan yang telah disetujui oleh

laboratorium.Kepemilikan risiko adalah kontraktor.

b. Permintaan Bahan/Material.

Melakukan koordinasi dengan pemasok yang dapat dipercaya dan melaksanakan

pejanjian kerja dengan kepemilikan risiko adalah kontraktor

c.Pembayaran kepada suplier/sub. kontraktor terlambat.

Melaksanakan pembayaran kepada suplier dan sub kontraktor tepat waktu

,agar pengiriman bahan/material terpenuhi, dengan kepemilikan risiko

kontraktor

d. Cash flow kontraktor tidak lancar.

Membuat perencanaan cash flow yang baik dan optimal, melaksanakan

pembayaran sesuai dengan cash flow yang telah dibuat, dan mengadakan

Pembayaran pelaksanakan setiap minggu,

109
Pada saat penawaran terhadap suatu proyek,kontraktor harus memperhatikan

keuangan yang tersedia, dengan kepemilikan risiko kontraktor.

e. Perencanaan Pengendaliaan kualitas

Melaksanakan pengendalian mutu dengan mengikuti spesifikasi yang ada,


sehingga pengendalian yang baik dan baku dapat tercapai dengan kepemilikan
risiko kontraktor.

f.Kebutuhan material tidak terpenuhi.

Membuat rencana kebutuhan bahan/ material sesuai dengan kebutuhan

lapangan, menetapkan quary pemasok yang telah mendapat izin dari

pemerintah, dengan kepemilikan risiko kontraktor.

g. Manajemen proyek masih rendah.

Meningkatkan manajemen proyek sehingga dapat tercapai sasaran proyek

terhadap waktu,mutu, dan biaya , menjalin komunikasi dan koordinasi yang

baik antara owner, konsultan pengawas dan kontraktor, memberikan

kesempatan pada tenaga kerja baik dikantor maupun dilapangan untuk

mengikuti pendidikan dan pelatihan dengan kepemilikan risiko

orwner,konsultan dan kontraktor.

h.Kerusakan Alat

Dilaksanakan maintenanceperalatan secara berkala, dan jika dalam pelaksanaan

dibutuhkan penyewaan alat, alat yang akan disewa harus dalam keadaan baik

dengan kepemilikn riikokontraktor

110
i .Keterlambatan dalam pengiriman material

Melakukan order material sebelum memulai pekerjaan, membuat jadwal

pemesanan bahan sebelum memulai pekerjaan, memberikan pengawasan yang

optimal, agar bahan tidak terlambat sampai di lokasi proyek dengan

kepemilikan risiko kontraktor.

j. Keterbatasan jumlah tenaga kerja.

Menetapkan pekerja sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan membuat

perjanjian kerja antara pekerja dengan kontraktor ,sehingga pekerja- pekerja

tidak meninggalkan dengan kepemilikan riikokontraktor.

5.2SARAN

1. Untuk penelitian selanjutnya, dalam memilih responden hendaknya benar -benar

memperhatikan kompetensi atau keahlian calon responden untuk menghindari

kesalahan dalam penilaianrisiko.

2.Perlunya pemahaman dan perhatian yang lebih terhadap manajemen risiko karena

sekecil apapun kemungkinan terjadinya sebuah risiko tetap bisa/dapat terjadi,

apabila risiko tersebut terjadi maka dampak yang ditimbulkan dapat

mengganggu proses konstruksi yang sedang berlangsung dan dapat

memberikan dampak negatif pada saat pelaksanaan proyek. Untuk itu

diperlukan juga langkah pencegahan untuk mengantisipasi dan bisa

meminimalisir risiko – risikotersebut.

3.Disarankan agar dapat menganalisis risiko didalam lokasi yang berbeda jenis

pekerjaannya dengan cara kuantitatif agar dapat menghasilkan hasil yang lebih

baik dan akurat.


111
4.Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman untuk menidentifikasi

risiko dan melakukan tindakan mitigasi bagi peneliti–peneliti yang selanjutnya

untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan, serta sebagai masukan

ataupun bahan pertimbangan bagi pihak–pihak terkait dalam pelaksanaan

Pembangunan Jalan Propinsi di Propinsi Sumatera Barat.

112
DAFTAR PUSTAKA

Project management Body of knowdge PMBOK Guide Edisi keenam, 2018

Godfrey, P.S. 1996.Control of Risk.A Guide to the Systematic Management of Risk


from Construction.

Flanagan, R. dan Norman, G. 1993.Risk Management and Construction Cambridge :


University Press.

Darmawi, H. 2016. Manajemen Risiko Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara

I Wayan Muka (2013), Jurnal media komunikasi Teknik Sipil, Jurnal Ilmu dan terapan
Bidang Teknnik Sipil ISSN 0854-1809, Analisa Risiko Pada Proyek
Pembangunan Parkir Basement Jalan Sulawesi Denpasar.

Ari Sandyavitri. 2018. Manajemen Resiko Di Proyek Konstruksi

Ni Putu Mega Astiti Dkk,(2014), Jurnal Vol.3, No.2, Juli 2015 Analisis Risiko
Pelaksanaan Jalan Tol Benoa-Bandara-Nua Dua

I Gusti Agung Istri Mas Pertiwi, dkk.Vol. 4 No. 1 Juli 2016.Manajemen Risiko
Proyek Pembangunan Underpass Gatot Subroto Denpasar

Chapman, C., Ward., S. 2003. Project Risk Management. West Sussex : John Willey
& sonsLtd

N.Bambang Revantoro dkk (2017, Analisis Risiko Dalam Proyek Jalan Raya Kabupaten
Malang
Ari Sandhyavitri, 2014, Analisis Risiko Pembangunan Jalan Tol pada Tahap
Konstruksi (Studi Kasus Jalan Tol Pekanbaru-Dumai).

Nurcahyo Budi Santoso (2017), Analisis Manajemen Risiko Pada Proyek


pembangunan Jalan Tol(Studi Kasus Proyek Pembangunan Jalan TolSolo-
Ngawi-Kertosono Ruas Ngawi-Kertosono (Paket 3)

Ida Bagus Ngurah Pubawijaya (2017), Analisa Risiko Pada Proyek Pembangunan
Sentral Parkir Di Pasar Badung

Darmawi, H. 2016. Manajemen Risiko Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara

114
C. Triarman (2013),Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Waktu Pada Pekerjaan
Struktur Atas Konstruksi.

Djarwanto, P.S. 2002.Mengenal Beberapa Uji Statistik DalamPenelitian.

Yogyakarta : Liberty Yogyakarta

ISO, ISO 31000:2009. 2009. Risk management-Principles and Guidelines, Geneva,


Switzerland: International Organization for Standardization.

115
LAMPIRAN

UNIVERSITAS BUNG HATTA


RANCANGAN

KUISENER PENELITIAN

ANALISIS RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN PROPINSI

DI PROPINSI SUMATERA BARAT

HERMANITA SABIR

NPM : 1710018312035

MAGISTER TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAN

UNIVERSITAS BUNG HATTA

2021

UNIVERSITAS BUNG HATTA


INFORMASI PENELITI
Nama : HERMANITA SABIR

Alamat : Jalan Sungai Sirah No. 83 Padang

Telpon/Hp : 081267595928

Pendidikan terakhir : S1 Teknik Sipil

Email : Hermanitasabir41@gmail.com

Dosen Pembimbing I : Dr.Ir. Evarita , M.eng

Dosen Pembimbing II : Dr. Zulherman,ST,M.Sc

Penguji I : Dr. Rini Mulyani,ST,M.Sc (Eng)

Penguji II : Dr. Robbi Permata,ST,MT,Ph.D

TUJUAN PENELITIAN :
1. Untuk menentukan risiko–risiko dominan pada proyek pembangunan jalan Propinsi di
Propinsi sumatera barat.
2. Untuk menganalisis risiko-risiko pada proyek pembangunan jalan Propinsi di Propinsi
Sumatera Barat.
INFORMASI KEPADA RESPONDEN:
1. Kuisener terdiri dari 2 (dua)bagian :
 Bagian A : Informasi tentang responden
 Bagian B : Persepsi responden
2. Jawaban yang diberikan oleh responden bersifat rahasia, tidak akan disebarluaskan
kepada umum, dan hanya bersifat empiris untuk penelitian akademis.

A. IDENTITAS RESPONDENCE
Pada bagian ini, dimana kepada bapak/ibu untuk menjawab pertanyaan pertanyaan dengan
memberi tanda “√” sesuai dengan informasi yang benar dan data dari responden sebagai
berikut:

UNIVERSITAS BUNG HATTA


1. Nama :

2. Jabatan :

3. Jenis kelamin : Laki laki

Perempuan

4. Umur : 20-30 tahun

31-40 tahun

41-50 tahun

: 50 tahun

3. Klasifikasi perusahaan : Kecil

Menengah

Besar

4. Pengalaman kerja : 1-5 tahun

6 - 10 tahun

11- 15 tahun

16 – 20 tahun

 20 tahun

5. Pendidikan terakhir : SLTA/SMK

D3

UNIVERSITAS BUNG HATTA


S1

S2

S3

B. PETUNJUK PENGISIAN

Bagian ini digunakan untuk memperoleh informasi berupa penilaian dari responden terkait
dengan tingkat pengaruh variabel-variabel dari masing masing faktor faktor yang
mempengaruhi risiko pada Proyek Pembangunan Jalan Propinsi di Propinsi Sumatera
Barat.

Pernyataan skor terdiri dari 5 (lima) skala yang didasari oleh pendapat ataupun persepsi
dari responden dengan memberi salah satu tanda “√” pada kolom dari setiap pernyataan
dengan tingkat skala intensitas yaitu sebagai berikut :

I. Keterangan untuk penilaian “Tingkat pengaruh dan dampak risiko”

Skala Penilaian Kode Keterangan

1 Sangat Kecil SK Tidak bedampak pada proyek

2 Kecil K Kadang berdampak pada proyek

3 Sedang S Berdampak pada proyek

4 Besar B Sering berdampak pada proyek

5 Sangat Besar SB Selalu berdampak pada proyek

II. Keterangan untuk penilaian “ fekuensi risiko “

Skala Penilaian Kode Keterangan

1 Sangat Jarang SJ Jarang terjadi, hanya pada kondisi tertentu


2 Jarang J Kadang terjadi pada kondisi tertentu
3 Kadang-kadang KK Terjadi pada kondisi tertentu
4 Sering S Sering terjadi pada setiap kondisi
5 Sangat Sering SS Selalu terjadi pada setiap kondisi

UNIVERSITAS BUNG HATTA


Penilaian Risiko
Terhadap Dampak (Impact)
Sb= Sangat Besar

B = Besar

S = Sedang

K = Kecil

SK= Sangat Kecil

Altenatif Jawaban
No Pertanyaan/Pernyataan
SK K S B SB

1. Apakah kebijakan pemerintah berpengaruh pada


pelaksanaan proyek pembangunan jalan propinsi?

2 Apakah masukan dari instansi lain yang mengakibatkan


adanya perubahan design dan teknis pengerjaan
mempengaruhi pelaksanaan proyek pembangunan jalan
propinsi ?
3 Apakah kurangnya koordinasi antar instansi terkait
mempengaruhi pelaksanaan proyek pembangunan jalan
propinsi ?

4 Apakah adanya perubahan struktur/tanggung jawab


berdampak pada pelaksanaan proyek pembangunan jalan
propinsi ?

5 Apakah sistim administrasi pada kantor pemerintahan


berdampak pada pelaksanaan proyek pembangunan jalan
propinsi ?

6. Apakah /pembebasan lahan/perizinanmasyarakat


berpengaruh pada pembangunan jalan propinsi ?

7 Apakah peraturan lingkungan/persyaratan dampak


lingkungan berpengaruh pada pembangunan jalan propinsi
di sumatera barat?

8 Apakah kesesuaian mutu dengan spesifikasi mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

UNIVERSITAS BUNG HATTA


9 Apakah kesalahan design mempengaruhi pelaksanaan
Proyek?

10 Apakah persyaratan perizinan masyarakat mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

11 Apakah masalah tata guna lahan mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

12. Apakah permintaan terhadap bahan/material berdampak/


berpengaruh pada pelaksanaan proyek?

13 Apakah persaingan pasar berdampak/berpengaruh terhadap


pelaksanaan proyek?

14 Apakah kepuasan pelanggan bepengaruh terhadap


pelaksanaan proyek?

15 Apakah terjadinya eskalasi harga berpengaruh terhadap


pelaksanaan proyek?

16 Apakah suku bunga pada masa kontruksi berpengaruh


terhadap pelaksanaan proyek ?

17 Apakah Nilai tukar uang mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

18. Apakah Kebijakan keuangan berdampak pada pelaksanaan


proyek pembangunan jalan?

19. Apakah kenaikan BBM berpengaruh terhadap pelaksanaan


proyek?
20 Apakah tuntutan pekerja dalam kenaikan upah
mempengaruhi pelaksanaan proyek?

21. Apakah terlambatnya pembayaran termin oleh


orwner/pemilik mempengaruhi pelaksanaan proyek?

22 Apakah adanya Kebangkrutan mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

23 Apakah asuransi berdampak pada pelaksanaan proyek?

24. Apakah Pembayaran ke suplier/sub kontraktor terlambat


berdampak pada Pelaksanaan proyek ?

UNIVERSITAS BUNG HATTA


25. Apakah Cash flow kontraktor yang tidak lancar
berpengaruh pelaksanan proyek?

26 Apakah Adanya penggunaan dana diluar yang tercantum


dalam kontrak berpengaruh pada pelaksanaan proyek?

27 Apakah Biaya operasional dan over head yang tinggi


berpengaruh pada pelaksanaan proyek?

28 Apakah pembengkakan biaya berpengaruh pada


pelaksanaan proyek?

29 Apakah Estimasi biaya konstruksi berdampak pada


pelaksanaan proyek?

30 Apakah cuaca berpengaruhpada pelaksanaan proyek?

31 Apakah gempa berpengaruh terhadap pelaksanaan


proyek?

32 Apakah banjir dilokasi proyek berpengaruh terhadap


pelaksanaan proyek ?

33 Apakah longsor dilokasi proyek berpengaruh terhadap


pelaksanaan proyek ?

34. Apakah Perencanaan pengendalian kualitas mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

35 Apakah kebutuhan material yang tidak terpenuhi


mempengaruhi pelaksanaan proyek?
36. Apakah Manajemen Proyek rendah berpengaruh terhadap
pelaksanaan proyek?
37. Apakah keterlambatan dalam pengiriman material proyek
mempengaruhi pelaksanaan proyek?

38. Apakah kelengkapan design mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

39. Apakah effesiensi operasional mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

40 Apakah seringnya review design mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

41 Apakah metode kerja yang kurang tepat mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

UNIVERSITAS BUNG HATTA


42. Apakah kerusakan alat mempengaruhi pelaksanaan
proyek?

43 Apakah ketidak sesuaian volume pekerjaan pada kontrak


dengan kondisi lapangan mempengaruhi pelaksanaan
proyek?

44 Apakah pekerja yang tidak kompoten mempengaruhi


pelaksaan proyek?

45 Apakah budaya pekerja mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

46 Apakah kemampuan komunikasi mempengaruhi


pelaksanan proyek?

47 Apakah bekerja dalam gelap mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

48. Apakah keterbatasan jumlah tenaga kerja mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

49 Apakah pemogokan tenaga kerja mempengaruhi


pelaksanan proyek?

50. Apakah pengrusakan dilokasi proyek mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

51. Apakah pencurian mempengaruhi pelaksanaan proyek?

52. Apakah penipuan mempengaruhi pelaksanaan proyek?

53. Apakah korupsi mempengaruhi pelaksanaan proyek?

54 Apakah kurangnya pengamanan mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

55 Apakah kurangnya aplikasi K3 mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

56 Apakah kurangnya kesadaran pekerja menggunakan APD


(alat pelindung diri) mempengaruhi pelaksanaan proyek?

57. Apakah ledakan akan mempengaruhi pelaksanaan proyek?

58 Apakah kebakaran mempengaruhi pelakanaan proyek?

59. Apakah reruntuhan mempengaruhi pelaksanaan proyek?

UNIVERSITAS BUNG HATTA


Penilaian Risiko
Terhadap Frekuensi (Probabilitas)
SS= Sangat Sering

S = Sering

K K = Kadang-Kadang

J= jarang

SJ = Sangat Jarang

Altenatif Jawaban
No Pertanyaan/Pernyataan
SJ S KK J SJ

1. Apakah kebijakan pemerintah berpengaruh pada


pelaksanaan proyek pembangunan jalan propinsi?

2 Apakah masukan dari instansi lain yang mengakibatkan


adanya perubahan design dan teknis pengerjaan
mempengaruhi pelaksanaan proyek pembangunan jalan
propinsi ?
3 Apakah kurangnya koordinasi antar instansi terkait
mempengaruhi pelaksanaan proyek pembangunan jalan
propinsi ?

4 Apakah adanya perubahan struktur/tanggung jawab


berdampak pada pelaksanaan proyek pembangunan jalan
propinsi ?

5 Apakah sistim administrasi pada kantor pemerintahan


berdampak pada pelaksanaan proyek pembangunan jalan
propinsi ?

6. Apakah /pembebasan lahan/perizinanmasyarakat


berpengaruh pada pembangunan jalan propinsi ?

7 Apakah peraturan lingkungan/persyaratan dampak


lingkungan berpengaruh pada pembangunan jalan propinsi
di sumatera barat?

8 Apakah kesesuaian mutu dengan spesifikasi mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

UNIVERSITAS BUNG HATTA


9 Apakah kesalahan design mempengaruhi pelaksanaan
Proyek?

10 Apakah persyaratan perizinan masyarakat mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

11 Apakah masalah tata guna lahan mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

12. Apakah permintaan terhadap bahan/material berdampak/


berpengaruh pada pelaksanaan proyek?

13 Apakah persaingan pasar berdampak/berpengaruh terhadap


pelaksanaan proyek?

14 Apakah kepuasan pelanggan bepengaruh terhadap


pelaksanaan proyek?

15 Apakah terjadinya eskalasi harga berpengaruh terhadap


pelaksanaan proyek?

16 Apakah suku bunga pada masa kontruksi berpengaruh


terhadap pelaksanaan proyek ?

17 Apakah Nilai tukar uang mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

18. Apakah Kebijakan keuangan berdampak pada pelaksanaan


proyek pembangunan jalan?

19. Apakah kenaikan BBM berpengaruh terhadap pelaksanaan


proyek?
20 Apakah tuntutan pekerja dalam kenaikan upah
mempengaruhi pelaksanaan proyek?

21. Apakah terlambatnya pembayaran termin oleh


orwner/pemilik mempengaruhi pelaksanaan proyek?

22 Apakah adanya Kebangkrutan mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

23 Apakah asuransi berdampak pada pelaksanaan proyek?

24. Apakah Pembayaran ke suplier/sub kontraktor terlambat


berdampak pada Pelaksanaan proyek ?

UNIVERSITAS BUNG HATTA


25. Apakah Cash flow kontraktor yang tidak lancar
berpengaruh pelaksanan proyek?

26 Apakah Adanya penggunaan dana diluar yang tercantum


dalam kontrak berpengaruh pada pelaksanaan proyek?

27 Apakah Biaya operasional dan over head yang tinggi


berpengaruh pada pelaksanaan proyek?

28 Apakah pembengkakan biaya berpengaruh pada


pelaksanaan proyek?

29 Apakah Estimasi biaya konstruksi berdampak pada


pelaksanaan proyek?

30 Apakah cuaca berpengaruhpada pelaksanaan proyek?

31 Apakah gempa berpengaruh terhadap pelaksanaan


proyek?

32 Apakah banjir dilokasi proyek berpengaruh terhadap


pelaksanaan proyek ?

33 Apakah longsor dilokasi proyek berpengaruh terhadap


pelaksanaan proyek ?

34. Apakah Perencanaan pengendalian kualitas mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

35 Apakah kebutuhan material yang tidak terpenuhi


mempengaruhi pelaksanaan proyek?
36. Apakah Manajemen Proyek rendah berpengaruh terhadap
pelaksanaan proyek?
37. Apakah keterlambatan dalam pengiriman material proyek
mempengaruhi pelaksanaan proyek?

38. Apakah kelengkapan design mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

39. Apakah effesiensi operasional mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

40 Apakah seringnya review design mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

41 Apakah metode kerja yang kurang tepat mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

UNIVERSITAS BUNG HATTA


42. Apakah kerusakan alat mempengaruhi pelaksanaan
proyek?

43 Apakah ketidak sesuaian volume pekerjaan pada kontrak


dengan kondisi lapangan mempengaruhi pelaksanaan
proyek?

44 Apakah pekerja yang tidak kompoten mempengaruhi


pelaksaan proyek?

45 Apakah budaya pekerja mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

46 Apakah kemampuan komunikasi mempengaruhi


pelaksanan proyek?

47 Apakah bekerja dalam gelap mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

48. Apakah keterbatasan jumlah tenaga kerja mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

49 Apakah pemogokan tenaga kerja mempengaruhi


pelaksanan proyek?

50. Apakah pengrusakan dilokasi proyek mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

51. Apakah pencurian mempengaruhi pelaksanaan proyek?

52. Apakah penipuan mempengaruhi pelaksanaan proyek?

53. Apakah korupsi mempengaruhi pelaksanaan proyek?

54 Apakah kurangnya pengamanan mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

55 Apakah kurangnya aplikasi K3 mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

56 Apakah kurangnya kesadaran pekerja menggunakan APD


(alat pelindung diri) mempengaruhi pelaksanaan proyek?

57. Apakah ledakan akan mempengaruhi pelaksanaan proyek?

58 Apakah kebakaran mempengaruhi pelakanaan proyek?

59. Apakah reruntuhan mempengaruhi pelaksanaan proyek?

UNIVERSITAS BUNG HATTA


ValidASI PaKAR teRHADAP Risiko

terhadap FREKUENSI (proBabilitas) dan Dampak

1. Nama :

2. Jabatan :

3. Jenis kelamin :

4. Umur : Tahun

4. Pengalaman kerja : Tahun

5. Pendidikan terakhir :

Alternatif
Jawaban

Pertanyaan/Pernyataan Ya /tidak
No
(V/X)

1. Apakah kebijakan pemerintah berpengaruh pada


pelaksanaan proyek pembangunan jalan propinsi?

2. Apakah opini publik berpengaruh pada pelaksanaan


proyek pembangunan jalan propinsi ?

3. Apakah masukan dari instansi lain yang mengakibatkan


adanya perubahan design dan teknis pengerjaan
mempengaruhi pelaksanaan proyek pembangunan jalan
propinsi ?
4. Apakah pemberitaan media masa mempengaruhi
pelaksanaan proyek pembangunan jalan propinsi ?

5. Apakah kurangnya koordinasi antar instansi terkait


mempengaruhi pelaksanaan proyek pembangunan jalan
propinsi ?

6. Apakah adanya perubahan struktur/tanggung jawab


berdampak pada pelaksanaan proyek pembangunan
jalan propinsi ?

UNIVERSITAS BUNG HATTA


7. Apakah sistim administrasi pada kantor pemerintahan
berdampak pada pelaksanaan proyek pembangunan
jalan propinsi ?

8. Apakah pencemaran/polusi berdampak pada


Pelaksanaan proyek pembangunan jalan propinsi ?

9. Apakah kebisingan berpengaruh pada proyek


pembangunan jalan Propinsi ?

10. Apakah dampak lingkungan berpengaruh pada


pembangunan jalan propinsi di sumatera barat?

11. Apakah perizinanmasyarakatberpengaruh pada


pembangunan jalan propinsi ?

12. Apakah peraturan lingkungan/persyaratan dampak


lingkungan berpengaruh pada pembangunan jalan
propinsi di sumatera barat?

13. Apakah terjadi kerusakan jalan disekitar proyek


berpengaruh pada pembangunan jalan propinsi ?

14. Apakah kepadatan kendaraan disekitar proyek


mempengaruhi pelaksanaan proyek pembangunan
jalan propinsi?

15. Apakah kesesuaian mutu dengan spesifikasi


mempengaruhi pelaksanaan proyek?

16. Apakah proses pengukuran topografi, mekanik tanah


dan design mempengaruhi pelaksanaan Proyek?

17. Apakah persyaratan perizinan masyarakat


mempengaruhi pelaksanaan proyek?

18. Apakah masalah tata guna lahan mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

19. Apakah dampak sosial dan ekonomi mepengaruhi


pelaksanaan poyek?

20. Apakah permintaan terhadap bahan/material berdampak/


berpengaruh pada pelaksanaan proyek?

21. Apakah persaingan pasar berdampak/berpengaruh

UNIVERSITAS BUNG HATTA


terhadap pelaksanaan proyek?

22. Apakah kepuasan pelanggan bepengaruh terhadap


pelaksanaan proyek?

23. Apakah terjadinya eskalasi harga berpengaruh terhadap


pelaksanaan proyek?

24. Apakah suku bunga pada masa kontruksi berpengaruh


terhadap pelaksanaan proyek ?

25. Apakah Nilai tukar uang mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

26. Apakah Kebijakan keuangan berdampak pada


pelaksanaan proyek pembangunan jalan?

27. Apakah pajak berdampak/pengaruh pada pelaksanaan


proyek?

28. Apakah kenaikan BBM berpengaruh terhadap


pelaksanaan proyek?
29 Apakah tuntutan pekerja dalam kenaikan upah
mempengaruhi pelaksanaan proyek?

30. Apakah terlambatnya pembayaran termin oleh


orwner/pemilik mempengaruhi pelaksanaan proyek?

31. Apakah adanya Kebangkrutan mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

32. Apakah asuransi berdampak pada pelaksanaan proyek?

33. Apakah Pembayaran ke suplier/sub kontraktor terlambat


berdampak pada Pelaksanaan proyek ?

34. Apakah cash flow kontraktor yang tidak lancar


berpengaruh pelaksanan proyek?

35. Apakah Adanya penggunaan dana diluar yang tercantum


dalam kontrak berpengaruh pada pelaksanaan proyek?

36 Apakah Biaya operasional dan over head yang tinggi


berpengaruh pada pelaksanaan proyek?

37 Apakah pembengkakan biaya berpengaruh pada

UNIVERSITAS BUNG HATTA


pelaksanaan proyek?

38. Apakah Estimasi biaya konstruksi berdampak pada


pelaksanaan proyek?

39. Apakah cuaca berpengaruhpada pelaksanaan proyek?

40. Apakah gempa berdampak/berpengaruh terhadap


pelaksanaan proyek?

41. Apakah banjir dilokasi proyek berpengaruh terhadap


pelaksanaan proyek ?

42 Apakah longsor bepengauh pada pelaksanaan proyek?

43. Apakah Perencanaan pengendalian kualitas


mempengaruhi pelaksanaan proyek?

44. Apakah kebutuhan material yang tidak terpenuhi


mempengaruhi pelaksanaan proyek?
45. Apakah Pengukuran lapangan dalam menentukan posisi,
titik,garis dan ketinggian tidak sesuai dengan design
berpengaruh terhadap pelaksanaan proyek?
46. Apakah keterlambatan dalam pengiriman material
proyek mempengaruhi pelaksanaan proyek?

47. Apakah kelengkapan design mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

48. Apakah effesiensi operasional mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

49. Apakah seringnya review design mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

50. Apakah metode kerja yang kurang tepat


mempengaruhipelaksanaan proyek?

51. Apakah kerusakan alat mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

52. Apakah ketidak sesuaian volume pekerjaan pada kontrak


dengan kondisi lapangan mempengaruhi pelaksanaan
proyek?

53. Apakah kesalahan pekerja mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

UNIVERSITAS BUNG HATTA


54. Apakah pekerja yang tidak kompoten mempengaruhi
pelaksaan proyek?

55. Apakah kelalaian pekerja mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

56. Apakah budaya pekerja mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

57. Apakah kemampuan komunikasi mempengaruhi


pelaksanan proyek?

58. Apakah bekerja dalam gelap mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

59. Apakah keterbatasan jumlah tenaga kerja mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

60. Apakah pemogokan tenaga kerja mempengaruhi


pelaksanan proyek?

61. Apakah pengrusakan dilokasi proyek mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

62. Apakah pencurian mempengaruhi pelaksanaan proyek?

63. Apakah penipuan mempengaruhi pelaksanaan proyek?

64. Apakah korupsi mempengaruhi pelaksanaan proyek?

65. Apakah kurangnya pengamanan mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

66. Apakah kurangnya aplikasi K3 mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

67. Apakah kurangnya kesadaran pekerja menggunakan


APD (alat pelindung diri) mempengaruhi pelaksanaan
proyek?

68. Apakah tidak mengenakan APD (alat pelindung diri)


mempengaruhi pada pelaksanaan proyek?

69. Apakah zat berbahaya mempengaruhi pelaksanaan


Proyek?

70. Apakah ledakan akan mempengaruhi pelaksanaan

UNIVERSITAS BUNG HATTA


proyek?

71. Apakah kebakaran mempengaruhi pelakanaan proyek?

72. Apakah reruntuhan mempengaruhi pelaksanaan proyek?

Padang, ...........................

....... ................................

UNIVERSITAS BUNG HATTA


Penilaian Risiko Terhadap
FREKUENSI (probabilitas)
SJ= Sangat Jarang

J= Jarang

KK= Kadang-kadang

S = Sering

SS= Sangat Sering

Altenatif Jawaban
Pertanyaan/Pernyataan
No SJ J KK S SS

1. Apakah kebijakan pemerintah berpengaruh pada


pelaksanaan proyek pembangunan jalan propinsi?

2. Apakah opini publik berpengaruh pada pelaksanaan


proyek pembangunan jalan propinsi ?

3. Apakah masukan dari instansi lain yang mengakibatkan


adanya perubahan design dan teknis pengerjaan
mempengaruhi pelaksanaan proyek pembangunan jalan
propinsi ?
4. Apakah pemberitaan media masa mempengaruhi
pelaksanaan proyek pembangunan jalan propinsi ?

5. Apakah kurangnya koordinasi antar instansi terkait


mempengaruhi pelaksanaan proyek pembangunan jalan
propinsi ?

6. Apakah adanya perubahan struktur/tanggung jawab


berdampak pada pelaksanaan proyek pembangunan jalan
propinsi ?

7. Apakah sistim administrasi pada kantor pemerintahan


berdampak pada pelaksanaan proyek pembangunan jalan
propinsi ?

8. Apakah pencemaran/polusi berdampak pada Pelaksanaan


proyek pembangunan jalan propinsi ?

UNIVERSITAS BUNG HATTA


9. Apakah kebisingan berpengaruh pada proyek
pembangunan jalan Propinsi ?

10. Apakah dampak lingkungan berpengaruh pada


pembangunan jalan propinsi di sumatera barat?

11. Apakah perizinanmasyarakat berpengaruh pada


pembangunan jalan propinsi ?

12. Apakah peraturan lingkungan/persyaratan dampak


lingkungan berpengaruh pada pembangunan jalan propinsi
di sumatera barat?

13. Apakah terjadi kerusakan jalan disekitar proyek


berpengaruh pada pembangunan jalan propinsi ?

14. Apakah kepadatan kendaraan disekitar proyek


mempengaruhi pelaksanaan proyek pembangunan jalan
propinsi?

15. Apakah kesesuaian mutu dengan spesifikasi mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

16. Apakah proses pengukuran topografi, mekanik tanah dan


design mempengaruhi pelaksanaan Proyek?

17. Apakah persyaratan perizinan masyarakat mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

18. Apakah masalah tata guna lahan mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

19. Apakah dampak sosial dan ekonomi mepengaruhi


pelaksanaan poyek?

20. Apakah permintaan terhadap bahan/material berdampak/


berpengaruh pada pelaksanaan proyek?

21. Apakah persaingan pasar berdampak/berpengaruh terhadap


pelaksanaan proyek?

22. Apakah kepuasan pelanggan bepengaruh terhadap


pelaksanaan proyek?

23. Apakah terjadinya eskalasi harga berpengaruh terhadap


pelaksanaan proyek?

UNIVERSITAS BUNG HATTA


24. Apakah suku bunga pada masa kontruksi berpengaruh
terhadap pelaksanaan proyek ?

25. Apakah Nilai tukar uang mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

26. Apakah Kebijakan keuangan berdampak pada pelaksanaan


proyek pembangunan jalan?

27. Apakah pajak berdampak/pengaruh pada pelaksanaan


proyek?

28. Apakah kenaikan BBM berpengaruh terhadap pelaksanaan


proyek?
29 Apakah tuntutan pekerja dalam kenaikan upah
mempengaruhi pelaksanaan proyek?

30. Apakah terlambatnya pembayaran termin oleh


orwner/pemilik mempengaruhi pelaksanaan proyek?

31. Apakah adanya Kebangkrutan mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

32. Apakah asuransi berdampak pada pelaksanaan proyek?

33. Apakah Pembayaran ke suplier/sub kontraktor terlambat


berdampak pada Pelaksanaan proyek ?

34. Apakah cash flow kontraktor yang tidak lancar


berpengaruh pelaksanan proyek?

35. Apakah Adanya penggunaan dana diluar yang tercantum


dalam kontrak berpengaruh pada pelaksanaan proyek?

36 Apakah Biaya operasional dan over head yang tinggi


berpengaruh pada pelaksanaan proyek?

37 Apakah pembengkakan biaya berpengaruh pada


pelaksanaan proyek?

38. Apakah Estimasi biaya konstruksi berdampak pada


pelaksanaan proyek?

39. Apakah cuaca berpengaruhpada pelaksanaan proyek?

40. Apakah gempa berdampak/berpengaruh terhadap

UNIVERSITAS BUNG HATTA


pelaksanaan proyek?

41. Apakah banjir dilokasi proyek berpengaruh terhadap


pelaksanaan proyek ?

42 Apakah longsor berpengaruh terhadap pelaksanaan


proyek?

43. Apakah Perencanaan pengendalian kualitas mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

44. Apakah kebutuhan material yang tidak terpenuhi


mempengaruhi pelaksanaan proyek?
45. Apakah Pengukuran lapangan dalam menentukan posisi,
titik,garis dan ketinggian tidak sesuai dengan design
berpengaruh terhadap pelaksanaan proyek?
46. Apakah keterlambatan dalam pengiriman material proyek
mempengaruhi pelaksanaan proyek?

47 Apakah kelengkapan design mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

48 Apakah effesiensi operasional mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

49. Apakah seringnya review design mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

50. Apakah metode kerja yang kurang tepat mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

51. Apakah kerusakan alat mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

52 Apakah ketidak sesuaian volume pekerjaan pada kontrak


dengan kondisi lapangan mempengaruhi pelaksanaan
proyek?

53 Apakah kesalahan pekerja mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

54 Apakah pekerja yang tidak kompoten mempengaruhi


pelaksaan proyek?

55. Apakah kelalaian pekerja mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

UNIVERSITAS BUNG HATTA


56. Apakah budaya pekerja mempengaruhi pelaksanaan
proyek?

57. Apakah kemampuan komunikasi mempengaruhi


pelaksanan proyek?

58. Apakah bekerja dalam gelap mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

59 Apakah keterbatasan jumlah tenaga kerja mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

60. Apakah pemogokan tenaga kerja mempengaruhi


pelaksanan proyek?

61 Apakah pengrusakan dilokasi proyek mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

62 Apakah pencurian mempengaruhi pelaksanaan proyek?

63 Apakah penipuan mempengaruhi pelaksanaan proyek?

64. Apakah korupsi mempengaruhi pelaksanaan proyek?

65. Apakah kurangnya pengamanan mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

66. Apakah kurangnya aplikasi K3 mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

67. Apakah kurangnya kesadaran pekerja menggunakan APD


(alat pelindung diri) mempengaruhi pelaksanaan proyek?

68. Apakah tidak mengenakan APD (alat pelindung diri)


mempengaruhi pada pelaksanaan proyek?

69. Apakah zat berbahaya mempengaruhi pelaksanaan Proyek?

70. Apakah ledakan akan mempengaruhi pelaksanaan proyek?

71. Apakah kebakaran mempengaruhi pelakanaan proyek?

72. Apakah reruntuhan mempengaruhi pelaksanaan proyek?

UNIVERSITAS BUNG HATTA


Kuisener Setelah validasi pakar

Penilaian Risiko

terhadap DAMPAK (impact)

SB= Sangat Besar

B = Besar

S = Sedang

K = Kecil

SK= Sangat Kecil

Altenatif Jawaban
No Pertanyaan/Pernyataan
SK K S B SB

1. Apakah kebijakan pemerintah berpengaruh pada


pelaksanaan proyek pembangunan jalan propinsi?

2 Apakah masukan dari instansi lain yang mengakibatkan


adanya perubahan design dan teknis pengerjaan
mempengaruhi pelaksanaan proyek pembangunan jalan
propinsi ?
3 Apakah kurangnya koordinasi antar instansi terkait
mempengaruhi pelaksanaan proyek pembangunan jalan
propinsi ?

4 Apakah adanya perubahan struktur/tanggung jawab


berdampak pada pelaksanaan proyek pembangunan jalan
propinsi ?

5 Apakah sistim administrasi pada kantor pemerintahan


berdampak pada pelaksanaan proyek pembangunan jalan
propinsi ?

6. Apakah /pembebasan lahan/perizinanmasyarakat


berpengaruh pada pembangunan jalan propinsi ?

7 Apakah peraturan lingkungan/persyaratan dampak


lingkungan berpengaruh pada pembangunan jalan propinsi
di sumatera barat?

8 Apakah kesesuaian mutu dengan spesifikasi mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

UNIVERSITAS BUNG HATTA


9 Apakah kesalahan design mempengaruhi pelaksanaan
Proyek?

10 Apakah persyaratan perizinan masyarakat mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

11 Apakah masalah tata guna lahan mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

12. Apakah permintaan terhadap bahan/material berdampak/


berpengaruh pada pelaksanaan proyek?

13 Apakah persaingan pasar berdampak/berpengaruh terhadap


pelaksanaan proyek?

14 Apakah kepuasan pelanggan bepengaruh terhadap


pelaksanaan proyek?

15 Apakah terjadinya eskalasi harga berpengaruh terhadap


pelaksanaan proyek?

16 Apakah suku bunga pada masa kontruksi berpengaruh


terhadap pelaksanaan proyek ?

17 Apakah Nilai tukar uang mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

18. Apakah Kebijakan keuangan berdampak pada pelaksanaan


proyek pembangunan jalan?

19. Apakah kenaikan BBM berpengaruh terhadap pelaksanaan


proyek?
20 Apakah tuntutan pekerja dalam kenaikan upah
mempengaruhi pelaksanaan proyek?

21. Apakah terlambatnya pembayaran termin oleh


orwner/pemilik mempengaruhi pelaksanaan proyek?

22 Apakah adanya Kebangkrutan mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

23 Apakah asuransi berdampak pada pelaksanaan proyek?

24. Apakah Pembayaran ke suplier/sub kontraktor terlambat


berdampak pada Pelaksanaan proyek ?

UNIVERSITAS BUNG HATTA


25. Apakah Cash flow kontraktor yang tidak lancar
berpengaruh pelaksanan proyek?

26 Apakah Adanya penggunaan dana diluar yang tercantum


dalam kontrak berpengaruh pada pelaksanaan proyek?

27 Apakah Biaya operasional dan over head yang tinggi


berpengaruh pada pelaksanaan proyek?

28 Apakah pembengkakan biaya berpengaruh pada


pelaksanaan proyek?

29 Apakah Estimasi biaya konstruksi berdampak pada


pelaksanaan proyek?

30 Apakah cuaca berpengaruhpada pelaksanaan proyek?

31 Apakah gempa berpengaruh terhadap pelaksanaan


proyek?

32 Apakah banjir dilokasi proyek berpengaruh terhadap


pelaksanaan proyek ?

33 Apakah longsor dilokasi proyek berpengaruh terhadap


pelaksanaan proyek ?

34. Apakah Perencanaan pengendalian kualitas mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

35 Apakah kebutuhan material yang tidak terpenuhi


mempengaruhi pelaksanaan proyek?
36. Apakah Manajemen Proyek rendah berpengaruh terhadap
pelaksanaan proyek?
37. Apakah keterlambatan dalam pengiriman material proyek
mempengaruhi pelaksanaan proyek?

38. Apakah kelengkapan design mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

39. Apakah effesiensi operasional mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

40 Apakah seringnya review design mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

41 Apakah metode kerja yang kurang tepat mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

UNIVERSITAS BUNG HATTA


42. Apakah kerusakan alat mempengaruhi pelaksanaan
proyek?

43 Apakah ketidak sesuaian volume pekerjaan pada kontrak


dengan kondisi lapangan mempengaruhi pelaksanaan
proyek?

44 Apakah pekerja yang tidak kompoten mempengaruhi


pelaksaan proyek?

45 Apakah budaya pekerja mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

46 Apakah kemampuan komunikasi mempengaruhi


pelaksanan proyek?

47 Apakah bekerja dalam gelap mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

48. Apakah keterbatasan jumlah tenaga kerja mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

49 Apakah pemogokan tenaga kerja mempengaruhi


pelaksanan proyek?

50. Apakah pengrusakan dilokasi proyek mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

51. Apakah pencurian mempengaruhi pelaksanaan proyek?

52. Apakah penipuan mempengaruhi pelaksanaan proyek?

53. Apakah korupsi mempengaruhi pelaksanaan proyek?

54 Apakah kurangnya pengamanan mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

55 Apakah kurangnya aplikasi K3 mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

56 Apakah kurangnya kesadaran pekerja menggunakan APD


(alat pelindung diri) mempengaruhi pelaksanaan proyek?

57. Apakah ledakan akan mempengaruhi pelaksanaan proyek?

58 Apakah kebakaran mempengaruhi pelakanaan proyek?

59. Apakah reruntuhan mempengaruhi pelaksanaan proyek?

UNIVERSITAS BUNG HATTA


KUISENER SETELAH VALIDASI PAKAR

Penilaian Risiko

terhadap FREKUENSI (Probabilitas)

SB= Sangat Besar

B = Besar

S = Sedang

K = Kecil

SK= Sangat Kecil

Altenatif Jawaban
No Pertanyaan/Pernyataan
SK K S B SB

1. Apakah kebijakan pemerintah berpengaruh pada


pelaksanaan proyek pembangunan jalan propinsi?

2 Apakah masukan dari instansi lain yang mengakibatkan


adanya perubahan design dan teknis pengerjaan
mempengaruhi pelaksanaan proyek pembangunan jalan
propinsi ?
3 Apakah kurangnya koordinasi antar instansi terkait
mempengaruhi pelaksanaan proyek pembangunan jalan
propinsi ?

4 Apakah adanya perubahan struktur/tanggung jawab


berdampak pada pelaksanaan proyek pembangunan jalan
propinsi ?

5 Apakah sistim administrasi pada kantor pemerintahan


berdampak pada pelaksanaan proyek pembangunan jalan
propinsi ?

6. Apakah /pembebasan lahan/perizinanmasyarakat


berpengaruh pada pembangunan jalan propinsi ?

7 Apakah peraturan lingkungan/persyaratan dampak


lingkungan berpengaruh pada pembangunan jalan propinsi
di sumatera barat?

8 Apakah kesesuaian mutu dengan spesifikasi mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

UNIVERSITAS BUNG HATTA


9 Apakah kesalahan design mempengaruhi pelaksanaan
Proyek?

10 Apakah persyaratan perizinan masyarakat mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

11 Apakah masalah tata guna lahan mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

12. Apakah permintaan terhadap bahan/material berdampak/


berpengaruh pada pelaksanaan proyek?

13 Apakah persaingan pasar berdampak/berpengaruh terhadap


pelaksanaan proyek?

14 Apakah kepuasan pelanggan bepengaruh terhadap


pelaksanaan proyek?

15 Apakah terjadinya eskalasi harga berpengaruh terhadap


pelaksanaan proyek?

16 Apakah suku bunga pada masa kontruksi berpengaruh


terhadap pelaksanaan proyek ?

17 Apakah Nilai tukar uang mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

18. Apakah Kebijakan keuangan berdampak pada pelaksanaan


proyek pembangunan jalan?

19. Apakah kenaikan BBM berpengaruh terhadap pelaksanaan


proyek?
20 Apakah tuntutan pekerja dalam kenaikan upah
mempengaruhi pelaksanaan proyek?

21. Apakah terlambatnya pembayaran termin oleh


orwner/pemilik mempengaruhi pelaksanaan proyek?

22 Apakah adanya Kebangkrutan mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

23 Apakah asuransi berdampak pada pelaksanaan proyek?

24. Apakah Pembayaran ke suplier/sub kontraktor terlambat


berdampak pada Pelaksanaan proyek ?

UNIVERSITAS BUNG HATTA


25. Apakah Cash flow kontraktor yang tidak lancar
berpengaruh pelaksanan proyek?

26 Apakah Adanya penggunaan dana diluar yang tercantum


dalam kontrak berpengaruh pada pelaksanaan proyek?

27 Apakah Biaya operasional dan over head yang tinggi


berpengaruh pada pelaksanaan proyek?

28 Apakah pembengkakan biaya berpengaruh pada


pelaksanaan proyek?

29 Apakah Estimasi biaya konstruksi berdampak pada


pelaksanaan proyek?

30 Apakah cuaca berpengaruhpada pelaksanaan proyek?

31 Apakah gempa berpengaruh terhadap pelaksanaan


proyek?

32 Apakah banjir dilokasi proyek berpengaruh terhadap


pelaksanaan proyek ?

33 Apakah longsor dilokasi proyek berpengaruh terhadap


pelaksanaan proyek ?

34. Apakah Perencanaan pengendalian kualitas mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

35 Apakah kebutuhan material yang tidak terpenuhi


mempengaruhi pelaksanaan proyek?
36. Apakah Manajemen Proyek rendah berpengaruh terhadap
pelaksanaan proyek?
37. Apakah keterlambatan dalam pengiriman material proyek
mempengaruhi pelaksanaan proyek?

38. Apakah kelengkapan design mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

39. Apakah effesiensi operasional mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

40 Apakah seringnya review design mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

41 Apakah metode kerja yang kurang tepat mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

UNIVERSITAS BUNG HATTA


42. Apakah kerusakan alat mempengaruhi pelaksanaan
proyek?

43 Apakah ketidak sesuaian volume pekerjaan pada kontrak


dengan kondisi lapangan mempengaruhi pelaksanaan
proyek?

44 Apakah pekerja yang tidak kompoten mempengaruhi


pelaksaan proyek?

45 Apakah budaya pekerja mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

46 Apakah kemampuan komunikasi mempengaruhi


pelaksanan proyek?

47 Apakah bekerja dalam gelap mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

48. Apakah keterbatasan jumlah tenaga kerja mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

49 Apakah pemogokan tenaga kerja mempengaruhi


pelaksanan proyek?

50. Apakah pengrusakan dilokasi proyek mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

51. Apakah pencurian mempengaruhi pelaksanaan proyek?

52. Apakah penipuan mempengaruhi pelaksanaan proyek?

53. Apakah korupsi mempengaruhi pelaksanaan proyek?

54 Apakah kurangnya pengamanan mempengaruhi


pelaksanaan proyek?

55 Apakah kurangnya aplikasi K3 mempengaruhi pelaksanaan


proyek?

56 Apakah kurangnya kesadaran pekerja menggunakan APD


(alat pelindung diri) mempengaruhi pelaksanaan proyek?

57. Apakah ledakan akan mempengaruhi pelaksanaan proyek?

58 Apakah kebakaran mempengaruhi pelakanaan proyek?

59. Apakah reruntuhan mempengaruhi pelaksanaan proyek?

UNIVERSITAS BUNG HATTA


Padang, juni 2021

Perihal : Quisener penelitian

Lampiran : 1 (satu) berkas

Kepada yth,

Bapak/ibu/Sdr/i Kontraktor/Konsultan supervisi dan

Dinas Bina marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Propinsi Sumbar

yang terlibat dalam pelaksanaan proyek Pembangunan Jalan

Propinsi di Propinsi Sumatera Barat.

Di

Tempat

Dengan hormat,

Saya Hermanita Sabir mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Bung Hatta Padang ,
saat ini sedang melakukan penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir berupa tesis dengan
judul Analisi Risiko Proyek Pembangunan Jalan Popinsi di Propinsi Sumatera Barat

Untuk dapat melaksanakan penelitian diatas, maka saya mohon Bapak/ibu/Sdr/i untuk
dapat meluangkan waktu untuk membaca dan menjawab quisener yang diberikan. Data
yang diberikan akan dijamin kerahasiaannya dan hanya di gunakan untuk keperluan
penelitian semata.

Demikianlah permohonan ini di ajukan , atas partisipasi Bapak/ibu/Sdr/i saya ucapkan


terima kasih.

Hormat saya

Peneliti

Hermanita Sabir

UNIVERSITAS BUNG HATTA


Diketahui oleh :

Pembimbing II Pembimbing I

UNIVERSITAS BUNG HATTA

Anda mungkin juga menyukai