TESIS
HERMANITA SABIR
NPM. 1710018312035
2021
`
ii
`
iii
`
iv
`
Segala puji dan syukur, penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada Penulis, sehingga tesis ini dapat
diselesaikan. Tak lupa penulis mengirimkan salawat dan salam kepada junjungan
besar nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat islam kejalan yang diridhoi
Allah SWT.
Tesis ini dapat diselesai dengan baik berkat dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak .Untuk itu Penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Kedua Orang Tua, kakak-kakak dan adiktercinta.
2. Ibu Dr. Ir. Evarita, M.Eng selaku dosen Pembimbing I dan BapakDr.
Zulherman, ST, MT selaku dosen Pembimbing II yang telah mengarahkan dan
membimbing dalam penulisan tesis.
3. Bapak Dr. Wahyudi P.Utama, BQS, MT dan Ibu Dr. Rini Mulyani, ST., M.Sc
(Eng) selaku dosen pengujitesis.
4. Bapak Dr. Ir. Bahrul Anif, MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas BungHatta.
5. Bapak Prof. Dr.Ir. Nafrizal Carlo M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan Universitas BungHatta.
6. Seluruh Civitas Akademika Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta yang
telah memberikan semangat dandukungan.
v
`
Akhir kata dengan berserah diri kepada Allah SWT, tesis ini penulis
persembahkan kepada semua pihak khususnya bagi Pemda Propinsi Sumatera Barat
dengan harapan semoga tulisan ini dapat menambah ilmu dan memberikan kontribusi
kepada pembacanya. Selanjutnya kritik dan saran kami harapkan apabila terdapat
kekeliruan dalam penulisan tesis ini.
Hermanita Sabir
vi
`
ABSTRAK
vii
`
ABSTRACT
viii
`
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis
yang berjudul “Analisis Risiko Proyek Pembangunan Jalan Propinsi Di Propinsi
Sumatera Barat” ini dengan baik.
Dalam rangka meningkatkan keberhasilan dibidang konstruksi jalan, maka
perlu melakukan suatu tindakan yang mana nantinya dapat meningkatkan
keberhasilan proyek sesuai dengan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai yaitu
tepat waktu, mutu dan biaya. Untuk itu perlu ditinjau risiko-risiko yang akan
mempengaruhi pelaksanaan proyek tersebut. Sehingga tidak ada lagi kegagalan
proyek seperti adanya putus kontrak, lewat tahun anggaran dan,overun.
Oleh karena itu diperlukan upaya bersama untuk mengatasi permasalahan ini,
yaitu dengan peranan dari Perguruan Tinggi untuk memberikan sumbangan berupa
analisis faktor penyebab risiko dominan dan mengusulkan alternatif strategi mitigasi
yang perludilakukan.
Penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penyelesaian tesis ini. Terlepas dari semua itu, Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan tesis ini,
oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik
terhadap tulisan ini. Akhir kata Penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat
bagi kita semua terutama bagi pihak-pihak yang terkait langsung .
Hermanita Sabir
ix
`
DAFTAR ISI
LEMBARPENGESAHAN......................................................................................i
LEMBARPERSETUJUAN.....................................................................................ii
LEMBARPERSEMBAHAN..................................................................................iii
LEMBARPERNYATAAN.....................................................................................iv
ABSTRAK...............................................................................................................vi
KATAPENGANTAR.......................................................................................... viii
DAFTARISI...........................................................................................................ix
DAFTARTABEL....................................................................................................x
DAFTARGAMBAR..............................................................................................xi
DAFTARLAMPIRAN ......................................................................................... .xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Pertanyaan Penelitian...........................................................................4
1.3 TujuanPenelitian .................................................................................. 4
1.4 BatasanMasalah ................................................................................... 5
1.5 ManfaatPenelitian ................................................................................ 5
1.6 SistematikaPenulisan ........................................................................... 6
x
`
xi
`
5.1 Kesimpulan...........................................................................................108
5.2 Saran.....................................................................................................111
LAMPIRAN.............................................................................................................116
xii
`
DAFTAR TABEL
xiii
`
DAFTAR GAMBAR
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
dan Ruas Jalan Alahan Panjang – Kiliran Jao yang menghubungkan Kabupaten
daerah telah mealokasikan dana APBN maupun APBD diwilayah ini setiap
tahunnya.
1
Semakin berkembangnya sektor jasa konstruksi di Indonesia, kompetisi
pelaku dibidang ini memiliki tantangan untuk meningkatkan daya saing untuk
terbaik dalam hal biaya, mutu dan waktu dari pelaksanaan proyek ( Toni, 2011).
Kontruksi jalan pada tiap–tiap jaringan jalan yang merupakan salah satu
mutu, waktu dan biaya pelaksanaan sangat perlu diperhatikan. Oleh karenanya,
dalam hal ini proses pada tiap–tiap tahap proyek harus diperhatikan secara
(Zainuddin, 2014).
kinerja, kualitas dan batasan biaya dari proyek. Risiko dapat dikatakan
merupakan akibat yang mungkin terjadi secara tak terduga. Walaupun suatu
(Kristinayanti, 2016). Pada akhirnya risiko dapat timbul baik terduga ataupun
2
Dalam Rangka Pembangunan infrastruktur jalan di Sumatera Barat yang
telah dilaksanakan tidak luput dari kegagalan, salah satu penyebabnya adalah
dengan baik agar tidak hanya diperoleh hasil pekerjaan yang baik dan aman bagi
proyek. Proyek dimulai sebagai hasil dari keputusan bisnis organisasi untuk
membuat sesuatu yang baru atau mengubah sesuatuyang lama dalam proses
untuk memilih proyek, sehingga proses memilih proyek dan manajemen risiko
3
Keterlambatan proyek bisa diakibatkan oleh buruknya manajemen proyek
dan juga kesalahan kesalahan yang disebabkan oleh sumber daya manusia
adalah:
3. Apa solusi solusi yang diambil untuk menghindari terjadinya risiko dan
2. Untuk mengetahui faktor risiko yang paling berpengaruh atau faktor risiko
4
pengalokasian terhadap pihak-pihak mana yang bertanggung jawab dalam
Agar dapat memberikan arah yang jelas dalam upaya mencapai tujuan
dan dikarenakan keterbatasan waktu dan biaya, maka penelitian ini dibatasi oleh
sehingga data yang diperoleh merupakan hasil persepsi dari responden yang
merupakan bagian dari pihak yang terlibat dalam proyek jalan tersebut.
berikut:
a. Manfaat Teoritis
dihubungkan dengan kenyataan dilapangan, dari hasil ini dapat ditarik suatu
5
b. Manfaat Praktis
BAB I .PENDAHULUAN
penelitian.
mengenai teori yang akan mendukung penelitian, sehingga dari teori yang
variabel.
6
BAB V .KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh berdasarkan hasil
LAMPIRAN
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berbeda-beda dan temporer. temporer berarti setiap proyek mempunyai awal dan
akhir atau waktu mulai dan waktu selesai yang tertentu. Temporer bukan berarti
durasinya pendek. Beberapa proyek durasinya bisa tahun jamak (multi years), tapi
durasinya tertentu. Unik berarti produk, jasa dan hasil tiap-tiap proyek selalu
berbeda. Tidak ada dua proyek yang 100% (seratus persen) sama, berbeda
hasil, berbeda biaya, berbeda lokasi, berbeda kontraktor, berbeda tim proyek, dan
proyek, namun tentu ada sedikit perbedaan atau penekanan antara satu jenis
proyek dengan jenis proyek lainnya bergantung kepada skala dan jenis proyek itu
product or service (Proyek adalah suatu upaya temporer yang dilakukan untuk
Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksijuga dikenal
sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area ataupada beberapa
area. Di bidang arsitektur dan teknik sipil, kontruksi adalah suatu proses yang
8
terdiri dari bangunan atau perakitan infrastruktur. Biasanya pekerjaan yang
dikelola oleh manajer proyek dan diawasi seorang manajer konstruksi, insinyur
dari struktur bangunan. Contoh lain adalah konstruksi jalan raya, konstruksi
tidak dapat terpisahkan dengan pihak-pihak yang terlibat didalamnya baik secara
dengan tujuan yang sama sehingga proyek dapat berjalan sesuai dengan
gagasan yang muncul dari adanya kebutuhan dan dilanjutkan dengan penelitian
9
proyek.Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun
prasarana. Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi
juga dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau
Struktur Bangunan adalah bentuk atau bangunan secara keseluruhan dari struktur
anggota organisasi serta sumber daya lainnya sehingga dapat mencapai sasaran
Menurut Maulida (2017) manajemen proyek dianggap sukses jika bisa mencapai
d. Diterima customer
10
2.3 Pengertian Risiko
Sekarang dan kemarin tidak mendapat perhatiaan aktif, karena kita telah
mendapatkan apa yang telah kita tabur lewat sepak terjang kita dimasa lalu.
Persoalannya adalah, dengan mengubah sepak terjang kita, kita dapat menciptakan
untuk suatu keadaan yang lebih baik dan berbeda untuk diri kita sendiri besok. Ini
fikiran, pendapat aksi atau tempat. Ketiga risiko melibatkan pilihan dan ketidak
suatu peristiwa yang memiliki kemungkinan untuk terjadi dan dapat berdampak
terhadap kegiatan baik positif maupun negatif. Apabila dampak suatu Risiko
bersifat positif hal ini disebut sebagai peluang. Sedangkan apabila dampaknya
negatif dampak risiko ini adalah tantangan. Risiko dikaitkan dengan kemungkinan
kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi.
Risiko adalah ukuran dari peluang dan akibat tidak tercapainya tujuan proyek yang telah
ditetapkan (Keizner, 1995). Menurut hanafi (2006.1) Risiko adalah bahaya, akibat
11
atau kosekwensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung
kemungkinan kerugian.
Risiko akan terus muncul selama masa proyek, sehingga proses manajemen
risiko proyek harus dilakukan secara berulang. Risiko awalnya ditangani selama
perencanaan proyek dengan menyusun strategi proyek. Risiko juga harus dipantau
selama proyek berlangsung untuk memastikan bahwa proyek tetap pada jalurnya
dan risiko yang tidak diharapkan (emergent risk) dapat ditangani.(PMBOK, edisi
keenam,2017)
suatu dampak terhadap sasaran proyek yaitu waktu, biaya dan mutu.
Dalam definisi ini juga ada pemahaman bahwa risiko berhubungan dengan
ketidakpastian. Karena itulah ada penulis yang mengatakan bahwa risiko itu
12
Ketidakpastiandapat dikategorikan menjadi ketidakpastian alami/random
seperti: gempa bumi, hujan deras, angin kencang dan bencana alam lain yang
sulit untuk diperkirakan karena bersifat acak, pendekatan yang dilakukan adalah
analisis data atau penerapan model serta estimasi yang tidak sesuai.
Menurut Darmawi (2010), jika dikaji lebih lanjut, kondisi yang tidak
1. Jarak waktu dimulai perencanaan atas kegiatan sampai kegiatan itu berakhir.
13
Didalam PMBOK edisi keenam, menyatakan di dalam setiap proyek ada 2
Risiko individual proyek adalah suatu peristiwa atau kondisi yang tidak pasti,
yang mana jika terjadi memiliki dampak positif atau negatif pada satu atau
proyek secara keseluruhan, yang timbul dari semua sumber ketidak pastian
terhadap implikasi dari variasi dalam proyek, baik positif maupun negatif.
dapat diminimalkan. Risiko murni dikenal dengan istilah risiko yang dapat
14
Didalam PMBOK edisi keenam, menyatakan di dalam setiap proyek, ada 2
Risiko individual proyek adalah suatu peristiwa atau kondisi yang tidak pasti,
yang mana jika terjadi memiliki dampak positif atau negatif pada satu atau
proyek secara keseluruhan, yang timbul dari semua sumber ketidak pastian
terhadap implikasi dari variasi dalam proyek, baik positif maupun negatif.
2.3.2Sumber Risiko
Sumber risiko yang ada bisa kita temui dalam banyak hal yang harus diketahui
1. Politic (Political).
2. Lingkungan (enviroment)
15
3. Perencanaan (Planing)
4. Pemasaran (marketing)
Risiko pemasaran adalah risiko yang muncul dari pemasaran risiko ini ada
dua, ada risiko untung dan ada risiko rugi dan risiko terjual dan risiko tak
konsumen dll.
5. Ekonomi (ekonomi)
nilai tukar.
6. Keuangan (finansial)
pergerakan pada pasar finansial dan risiko yang bersumber dari keuangan
7. Alami (natural)
16
Risiko Alami adalah risiko yang besumber dari alam.Contoh: Kondisi tanah
tidak seperti dugaan, cuaca, gempa, kebakaran dan ledakan, temuan situs
8. Proyek
Risiko proyek adalah risiko yang ditimbulkan dari kegiatan suatu proyek.
9. Teknis
Risiko teknis adalah risiko yang ditimbulkan oleh hal hal teknis.Contoh:
10. Manusia.
Risiko manusia adalah suatu risiko yang disebabkan oleh tindakan dan
malam hari.
11. Kriminal
Risiko kriminal adalah suatu risiko yang di sebabkan oleh adanya potensi
korupsi, pemalakan.
17
12. Keselamatan
ledakan.
risiko tidak hanya mengidentifikasi tetapi juga harus menghitung risiko dan
pengaruhnya terhadap proyek, hasilnya adalah risiko tersebut dapat diterima atau
respon risiko dan pemantauan risiko pada sebuah proyek. (PMBOK Edisi ke
enam, 2017).
18
Proses pengelolaan manajemen risiko terdiri dari 6 langkah, yaitu:
proyek.
baru.
Sumatera Barat.
19
1. Pengendalian ketidakpastian yang lebih baik akibat dari tingginya tingkat
potensi konsekuensinya.
tujuan dengan lebih baik dan menjaring berbagai kendala dan akibatnya.
dapat diambil berdasarkan: tujuan, kondisi yang realistis sesuai dengan situasi
stakeholders.
mempertimbangkan ketidakpastian.
20
9. Pertanggungjawaban yang lebih baik, bila terjadi hal-hal yang tidak
dapat dipertanggungjawabkan.
10. Memproteksi balace sheet, apabila melakukan dan membuat proyek lebih
dari satu pada saat yang sama, manajemen risiko dari setiap proyek akan
low risk.
manajemen risiko disusun dan dilaksanakan dengan baik dalam sebuah proyek
konstruksi.
sesuai waktu plaksanannya, sesuai biaya dan sesuai mutu. Sedangkankan risiko
akan muncul ketika proyek sedang berlangsung selama siklus hidupnya dan
risiko proyek secara keseluruhan juga akan berubah, frekuensi pengulangan dan
siapa personil yang terlibat dalam siklus identifikasi risiko akan sangat
21
bervariasi tergantung akan situasi, dan ini akan direncanakan dalam manajemen
risiko.
konsekuensinya yang akan ditimbulkan atas dasar sumber risiko, kejadian dan
Brainstorming
Use of record.
terhadap sumber data yang ada baik berupa hasil pencatatan notulen maupun
Proses identifikasi risiko dilakukan dengan menyusun daftar yang terstruktur dan
22
Untuk dapat melakukan identifikasi risiko, terlebih dahulu dilakukan identifikasi terhadap
risiko
Tabel 2.1
Sumber Risiko
No Sumber Risiko Perubahan Ketidakpastian Karena:
1 Politis (political) Kebijakan pemerintah, opini publik, perubahan ideologi,
kekacauan (perang, terorisme, kerusuhan).
2 Lingkungan Pencemaran/polusi, kebisingan, opini publik, dampak
(environment) lingkungan, perijinan, kebijakan internal, peraturan
lingkungan /persyaratan dampak lingkungan.
3 Perencanaan Persyaratan perijinan, tata guna lahan, dampak sosial
(planning) dan ekonomi,keseuaian mutu
4 Pemasaran (market) Permintaan, persaingan, kepuasan pelanggan.
5 Ekonomi (economic) Inflasi, suku bunga, nilai tukar, kebijakan keuangan,
pajak.
6 Keuangan (financial) Kebangkrutan, keuntungan, asuransi, pembagian risiko.
7 Alami (natural) Kondisi tak terduga, cuaca, gempa, kebakaran,
penemuan purbakala.
8 Proyek (project) Perencanaan dan pengendalian kualitas, tenaga kerja.
9 Teknis (technical) Kelengkapan desain, keandalan, efisiensi operasional,
ketahanan uji.
10 Manusia (human) Kesalahan, tidak kompeten, kelalaian, budaya,
kemampuan komunikasi, ketidaktahuan, bekerja dalam
gelap/ malam hari.
11 Criminal (criminal) Perusakan, pencurian, penipuan, korupsi, kurangnya
keamanan.
12 Keselamatan (safety) K3, zat berbahaya, ledakan, kebakaran,
tabrakan/benturan, keruntuhan.
23
2.4.4 Analisis Risiko
risiko.
(Thompson, 2011).
Menurut Ramli (2009) dalam wirawan (2014), terdapat 3 (tiga) metode yang
1. Metode Kualitatif
besar potensi risiko yaang akan diukur. Hasilnya dapat dilihat pada matrik
kejadian yang dinyatakan dalam bentuk rentang risiko paling rendah sampai
risiko tertinngi.
angka yang bersifat subjectif pada kecendrungan dan dampak dengan rumus
24
dengan kriteria yang ditetapkan. Metode ini berguna untuk mengidentifikasi
3. Metode kuantitatif.
Menurut Godfrey (2010), analisis risiko yang dilakukan secara sistematik dapat
membantu untuk:
manajemen risiko.
Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Sri mulyani yang sesuai dengan KMK
Mendata sitem kontrol internal yang telah dilakukan dari segala risiko yang
ada.
25
Mengukur tingkat probabilitas adanya risiko berdasarkan parameter yang ada
Mengukur tingkat akibat yang ada jika risiko tejadi, sesuai tingkatan risiko yaitu
5 (lima) tingkatan.
akibat, kita dapat memastikan tingkat risiko dengan cara melihat Matrik Analisis
Risiko.
yang relevan dengan matrik analisis risiko.Ini digunakan agar posisi setiap risiko
bisa diketahui, apakah risiko dibawah standar garis selera risiko atau berada
diluar penerimaan risiko. Berdasarkan matrik yang maka risiko akan bisa
dampak risiko akan dapat dikategorikan, mana merupakan risiko dengan tingkat
yang utama (major risks), yang mempunyai dampak besar dan luas yang
penanganan khusus karena tingkat risiko ada dalam batas-batas yang dapat
26
besar kemungkinan timbulnya peristiwa tersebut sebagai risiko.Berikut adalah
Tabel 2.1
Sangat Sering 5
Sering 4
Kadang-kadang 3
Jarang 2
Sangat Jarang 1
(Sumber: Godfrey,1996)
Tabel 2.3
Skala Dampak
Sangat Besar 5
Besar 4
Sedang 3
Kecil 2
Sangat Kecil 1
(Sumber: Godfrey,1996)
terjadinya suatu risiko dan dampak risiko. Berikut ini merupakan Matriks peluang
27
Gambar 2.1 Matriks peluang dan dampak (Impact)
(Sumber: Godfrey,1996)
Menurut ISO 31000, penilaian risiko terdiri diri identifikasi risiko yang
dan evaluasi risiko untuk membandingkan hasil analisis risiko dengan kriteria
utama (major risk) yang memiliki dampak besar dan luas sehingga memerlukan
pengelolaan dan minor risk yang merupakan risiko yang tidak memerlukan
pengelolaan dan penanganan khusus karena risiko dalam batas yang dapat
28
1. Unacceptable, yaitu risiko yang tidak dapat ditoleransi, harus dihindari atau bila
2. Undesirable, yaitu risiko yang memerlukan penanganan atau mitigasi risiko (risk
3. Acceptable, yaitu risiko yang dapat diterima karena tidak mempunyai dampak
4. Negligible, yaitu risiko yang dampaknya sangat kecil sehingga dapat diabaikan.
risiko dapat diterima. Dalam hal ini dilakukan untuk menangani risiko risiko
menangani risiko :
risiko karena akibat dari risiko tersebut masih dalam batas yang dapat
diterima;
29
b. Mengurangi risiko (risk reduction), yaitu dengan melakukan usaha – usaha
terjadi;
2. Kepemilikan Risiko
masing pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek yaitu owner, kontraktor
penilaian terhadap hubungan antara pihak pihak yang terlibat dalam risiko
tersebut.
menimbulkan risiko;
b. Pihak mana yang dapat menangani risiko apabila risiko itu muncul
30
c. Pihak mana yang mengambil tanggung jawab jika risiko tidak terkontrol;
d. Jika risiko diluar kontrol semua pihak, maka diasumsikan sebagai risiko
bersama.
risiko yang belum dialokasikan. Tapi risiko yang sudah dialokasikan juga dapat
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui intensitas frekuensi terjadi risiko external dan
politik yang buruk, sabotase, pencurian, penipuan, banjir, gempa, angin ribut,
uang, perubahan suku bunga, escalasi harga, kesulitan akan mendapat material
31
pengaruh banjir dan cuaca, restribusi di luar dugaan, dan kondisi owner yang
tidak mendukung
risiko dan dampak risiko yang mungkin terjadi selama tahap konstruksi jalan
dilaksanakan dalam dua tahap utama;(i) survei awal, dan (ii) survei detil.Risiko
jujuran.Faktor risiko pada jalan Tol Pekan Baru Dumai dinyatakan sedang.
Dalam penelitian ini digunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode
(tiga) risiko politik seperti pemberitaan media yang kontra productif, dan ada
nya masukan dari instansi lain,4 (empat) risiko lingkungan seperti rusaknya
32
terjadi eskalasi harga daan kenaikan bbm, 2 (dua) risiko keuangan seperti
(tiga) risiko alami seperti keterlambatan proyek akibat cuaca dan banjir, 5
(lima) risiko proyek seperti lahan yang belum bebas dan kebutuhan material
tidak terpenuhi, 5 (lima) risiko teknis kerusakan alat berat dan metode kerja
kurang tepat, 2 (risiko) tenaga kerja kurang kompaten, tebatasnya tenaga kerja,
Indonesia yaitu selama 14 bulan.untuk itu perlu dikaji risiko yang timbul pada
(1996)
(lima puluh empat) risiko berdasarkan aktivitas pada tahap pelaksanaan proyek.
33
terjadinya kebisingan yang mengganggu selama pelaksanaan pembangunan
jalan tol, 4 (empat) risiko ekonomi seperti tuntutan pekerja dalam kenaikan
upah yang tidak sesuai dengan upah standar, 6 (enam) risiko keuangan seperti
keterlambatan proyek akibat cuaca (hujan, angin laut), 4 (empat) risiko proyek
(enam) risiko manusia seperti pemogokan tenaga kerja saat proyek sedang
tiang pancang akibat pergeseran alat berat yang terkena ombak, 3 (tiga) risiko
material, kondisi alat dan produktivitas kerja; dan dan musim hujan.
probabilitas 80% dengan kondisi yang ada di lapangan saat itu ( what it is sce
Namun dengan melakukan Risk mitigation and control pada probabilitas 80%
34
akan terjadi penurunan keterlambatan waktu pelaksanaan selama 46 hari dan
berikut :
Tabel. 2.4
Faktor Dan Variabel Berdasarkan Literatur
35
Astiti, 2014
Purbawijaya, 2017
Dampak lingkungan Nurcahyo, 2017
Peraturan lingkungan /persyaratan Astiti, 2014
dampak lingkungan
Terjadinya kerusakan jalan disekitar Nurcahyo, 2017
proyek Purbawijaya, 2017
Tingkat kepadatan lalu lintas disekitar Nurcahyo, 2017
lokasi proyek Astiti, 2014
Purbawijaya, 2017
A.Sandhyavitri, 2014
3 Perencanaan Kesesuaian mutu dengan Spesifikasi Sandhyavitri, 2014
(planning) yang ditentukan .
Pengukuran topografi, mekanika tanah Astiti, 2014
dan design Purbawijaya, 2017
Persyaratan perijinan Astity, 2014
Tata guna lahan Astity, 2014
Nurcahyo,2017
Dampak sosial dan ekonomi Astity, 2014
4 Pemasaran Permintaan bahan/ material Astity, 2014
(market) Persaingan pasar Astity, 2014
Kepuasan pelanggan Astity, 2014
36
N. Bambang dkk,2017
Kebijakan keuangan Astity, 2014
Pajak Astity, 2014
N. Bambang dkk,2017
Kenaikan BBM Nurcahyo, 2017
Purbawijaya, 2017
Astiti, 2014
N. Bambang dkk,2017
Tuntutan pekerja dalam kenaikan upah Astity , 2014
yang tidak sesuai. N. Bambang dkk,2017
Terlambatnya pembayaran termin oleh Astity, 2014
owner kepada kontraktor Purbawijaya, 2017
N. Bambang dkk,2017
6 Keuangan Kebangkrutan Astity, 2014
(financial) N. Bambang dkk,2017
Asuransi Astity, 2014
Pembayaran ke sub kontraktor/suplier Nurcahyo, 2017
terlambat Astiti, 2014
Purbawijaya, 2017
N. Bambang dkk,2017
Cash flow kontraktor tidak lancar Nurcahyo, 2017
N. Bambang dkk,2017
Adanya penggunaan dana di luar yang Astiti, 2014
tercantum dalam kontrak Purbawijaya, 2017
N. Bambang dkk,2017
Biaya operasional dan overhead yang Astiti, 2014
tinggi
Pembengkakan biaya A.Sandhyavitri, 2018
37
7 Alami (natural) Cuaca Nurcahyo, 2017
A.Sandhyavitri, 2014
Gempa Purbawijaya, 2017
N. Bambang dkk,2017
Kebakaran Sandhyavitri, 2014
Banjir di lokasi Nurcahyo, 2017
Astiti, 2014
N. Bambang dkk,2017
Longsor Nurchyo,2017
38
(human) Pekerja tidak kompeten Astity, 2014
Nurcahyo, 2017
Kelalaian Pekerja Astiti, 2014
39
2.6 Faktor Dan Variabel Penelitian
nantinya akan dijadikan sebagai identifikasi awal , yang kemudian akan diseba
berikut ini :
Tabel 2.5
Faktor Dan Variabel Risiko
Pada Proyek Pembangunan Jalan Propinsi
Sumber Variabel
Risiko
- Kebijakan Pemerintah
- Opini publik
- Adanya masukan dari Instansi lain yang
Politik mengakibatkan adanya perubahan desain dan teknis
pengerjaan.
- Pemberitaan media masa
- Kurangnya koordinasi antara instansi terkait
- Adanya perubahan struktur/tanggung jawab instansi
pemerintah
- Sistim administrasi pada kantor pemerintahan
Lingkungan - Pencemaran/polusi
(environment) - Kebisingan
- -Dampak lingkungan
- Pembebasan Lahan/Perizinan masyarakat
- Peraturan lingkungan /persyaratan
dampaklingkungan
- Terjadinya kerusakan jalan disekitar proyek
40
- Tingkat kepadatan lalu lintas disekitar lokasi
proyek.
Perencanaan - Kesesuaian mutu dengan Spesifikasi yang
(planning) ditentukan.
- Pengukuran topografi, mekanika tanah dan
design.
- Persyaratan perijinan.
- Tata guna lahan.
- Dampak sosial dan ekonomi.
Pemasaran - Pemintaan terhadap bahan/material
(market) - Persaingan pasar
- Kepuasan pelanggan
Ekonomi - Terjadinya eskalasi harga selama pelaksanaan
(economic) proyek
- Suku bunga pada masa konstruksi
- Nilai tukar
- Kebijakan keuangan
- Pajak
- Kenaikan BBM
- Tuntutan pekerja dalam kenaikan upah yang
tidak sesuai
- Terlambatnya pembayaran termin oleh owner
kepada kontraktor
Keuangan - Kebangkrutan
(financial) - Asuransi
- Pembayaran ke sub kontraktor/suplier terlambat.
- Cash flow kontraktor tidak lancar
- Adanya penggunaan dana di luar yang tercantum
dalam kontrak
- Biaya operasional dan overhead yang tinggi
- Pembengkakan biaya
- Estimasi Biaya Konstruksi
41
Alami (natural) - Cuaca
- Gempa
- Banjir di lokasi
- Longsor
Proyek (project) - Perencanaan dan pengendalian kualitas
- Kebutuhan material aggregat tidak terpenuhi.
- Manajemen proyek masih rendah.
- Keterlambatan dalam pengiriman material
proyek.
Teknis - Kelengkapan design
(technical) - Efisiensi operasional
- Seringnya review desain
- Metode kerja yang kurang tepat
- Kerusakan alat berat
- Ketidaksesuaian antara volume pekerjaan di
kontrak dan kondisi lapangan.
Manusia - Kesalahan pekerja
(human) - Pekerja tidak kompeten
- Kelalaian pekerja
- Budaya pekerja
- Kemampuan komunikasi pekerja
- Bekerja dalam gelap/ malam hari
- Keterbatasan jumlah tenaga kerja
- Pemogokan tenaga kerja ketika proyek sedang
berjalan
Criminal - Perusakan
(criminal) - Pencurian
- Penipuan
- Korupsi
- Kurangnya keamanan
Keselamatan - Kurangnya aplikasi K3
(safety) - Kesadaran para pekerja menggunakan K3
42
- Tidak menggunakan APD.
- Zat berbahaya
- Ledakan
- Kebakaran
- Keruntuhan
untuk proyek Pembangunan Jalan Propinsi yang bersumber dari Dana APBD
.Dalam hal penelitian ini di fokuskan pada Proyek Pembangunan Jalan Propinsi di
pemeliharaan berkala.
menjadi dua jenis yakni bedasarkan fungsi dan jenisnya.Jenis jalan berdasarka
Ada beberapa penanganan jalan yang akan dilaksanakan yang mencakupi : Rigid
pavement dan perkerasan lentur yang akan memberi maanfaat bagi masyarakat.
Secara umum ada beberapa proyek jalan di Propinsi Sumatera Barat yaitu
Adapun Proyek Pembangunan Jalan yang menjadi objek penelitian yaitu Proyek
Pembangunan Jalan yang telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2019 dan 2020.
yaitu :
43
Tabel 2.6
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN PROPINSI
NO Nama Proyek Penyedia Jasa TA
1 Pembangunan Jalan Pasar Baru- CV. CIPTA KAJIMA 2019
Alahan Panjang
2 Pembangunan Jalan Duku- CV.NISA CONSTRUKSI 2019
Sicincin .
3 Pembangunan Jalan Teluk PT.DHAMOR UTAMA 2019
Bayur-Nipah-Purus
4 Pembangunan Jalan Pasar Baru- PT. ARPEX PRIMA 2019
Alahan Panjang DHAMOR.
5 Pembangunan Jalan Tapus- CV. INOCI 2019
Muara Sei Lolo-Gelugur.
6 Pembangunan Jalan Simpang CV.DINAN KARYA 2019
Padang Aro Lubuk Malako
7 Pembangunan Jalan Lubuk CV. NISA KONSTRUKSI 2019
Sikaping - Talu
8 Pembangunan Jalan Bungo CV.ARO CAHAYA 2019
Tanjung-Teluk Tapang NUSANTARA
9 Pembangunan Jalan Duku- CV.ALCO SEJAHTERA 2020
Sicincin . ABADI
10 Pembangunan Jalan Penghubung PT.DHAMOR UTAMA 2020
Batang Kuranji.
11 Pembangunan Jalan Tapus- CV. INTECH NUSA 2020
Muara sei Lolo-Gelugur. DUA
12 Pembangunan Jalan Pasar Baru- PT.DHAMOR UTAMA 2020
Alahan Panjang
Sumber : Dinas PUPR Prop. Sumbar.
44
Untuk pembangunan jalan, pada tahap pelaksanaan terdapat beberapa item
45
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendahuluan
sumber untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian. Ada beberapa
macam sumber data, yaitu masyarakat, instansi, perorangan, arsip, perpustakaan dan
sebagainya.
Penelitian kuantitatif adalah pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui
penelitian ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta
menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan
Menurut PMBOK GUIDE Edisi ke enam (2017), Analisis Risiko Kuantitatif adalah
proses menganalisis secara numerik efek gabungan dari risiko individual proyek
yang diidentifikasi dan sumber ketidak pastian pada sasaran proyek secara
keseluruhan, dan juga dapat memberikan tambahan informasi risiko kuantitatif untuk
mendukung perencanaan respon risiko. Proses ini tidak diperlukan setiap proyek,
Risiko kuantitatif menggunakan infomasi tentang risiko individual proyek yang telah
dinilai pada proses Analisis risiko kualitatif, yang memililki potensi signifikan untuk
52
digunakan untuk perencanaan respon risiko, untuk menentukan tingkat risiko secara
Menurut sugiyono (2015) data kuantitaf adalah data yang berbentuk angka,
atau data kuantitatif data yang diangkakan (scoring), Jadi data kuantitatif merupakan
ada pada masyarakat, dan juga tata cara yang digunakan dalam masyarakat serta
sikap dan proses proses yang berpengaruh dalam suatu fenomena yang terjadi.
Penelitian deskriptif ini merupakan penelitian yang mengambarkan objet dan subject
kepada para responden. Responden yang dipilh adalah owner, konsultan, kontraktor,
progam SPSS (Statistikal Pagkage For The Sosial Sciences ) IBM versi 17.
instrument, pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil
penelitian. Metode penelitian lebih dekat dengan teknik. Misalnya, penelitian dengan
Metode yang menjelaskan bahwa penelitian ditinjau dari hadirnya variabel saat
terjadinya, serta menjelaskan variabel masa lalu dan sekarang disebut metode
53
deskriptif. Sesuai dengan asal kata deskriptif yaitu dari ”to describe” yang artinya
54
3.2.1Bagan Alur Penelitian
Gambar 3.1 :
Bagan Alur Proses Penelitian
Mulai
Identifikasi Masalah
- Latar Belakang
- Tujuan Penelitian
Studi Pustaka
Metode Penelitian
Pengumpulan Data
Analisis Data
penelitian merupakan suatu hal yang dijadikan sasaran penelitian. Menurut Iwan Satibi
(2011) pengertian objek penelitian yaitu : Objek penelitian secara umum akan
organisasi, tugas pokok dan fungsi lain-lain sesuai dengan pemetaan wilayah penelitian
yang dimaksud.
Propinsi Sumatera Barat, yang berada di bawah pengelolaan Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Propinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2018 dan Tahun
Menurut Sugiyono (2018), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut sampel yang diambil dari populasi tersebut harus
Teknik pengambilan sampel dari penelitian ini adalah purposive sampling yaitu
kelompok) yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
berikut :
n= N
1 + Ne 2
N = Populasi.
57
Sumber data menurut Suharsimi Arikunto (2010:172) adalah sebagai berikut: Sumber
data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber
menyebarkan kuisener. yang diperoleh dari study literatur, survey lapangan dan
wawancara. Kuisener akan disebar kepada pihak pihak yang terlibat langsung
sebagai berikut: “Sumber Sekunder adalah sumber data yang diperoleh dengan
cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber
Pada penelitian ini, untuk pengumpulan data sekunder menggunakan data yang
diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, literatur,jurnal dan
buku.
1. Literatur
58
Pengumpulan data data sekunder tujuan 1 dilakukan dengan melihat laporan
tahunan Dinas PUPR Provinsi Sumatera Barat tahun 2018 dan tahun angaran
jalan propinsi, yang akan di lakukan analisis risiko terhadap paket paket
tersebut.
faktor dan variabel risiko pada proyek pembangunan jalan Propinsi. Materi-
materi yang diperlukan untuk penelitian ini diambil dari buku-buku, jurnal-
2.Kuisener
Dalam mengisi kuisener responden ditentukan oleh kriteria jenis sebagai berikut:
2. Usia Responden
Untuk usia responden 20-30 tahun, 31-40 tahun, 41-50 tahun dan >dari 50
tahun.
3, Jabatan responden
59
4. Responden berdasarkan pengalaman kerja 6-10 tahun, 11-15 tahun,16-20 tahun
S1 dan S2.
Kuisener berdasarkan pilihan yang tersedia terkait skala like hood (kemungkinan)
dimulai dari skala 1 (satu) sampai dengan skala 5 (lima).(tabel 2.4 dan tbel 2.5)
Untuk mengetahui risiko yang paling berpengaruh atau risiko yang dominan (major risk)
Barat.
Tujuan 2 juga dilakukan pengumpulan data sekunder dengan kajian studi literatur yang
3.6.3UntukTujuan3
Apa solusi solusi yang diambil untuk menghindari terjadinya risiko dan siapa yang
60
3.7Analisa Data
1. Kuisener
kepadaresponden.
study literatur yang dikaitkan dengan survey lapangan dan wawancara dapat
Tabel 3.1
.Faktor Dan Variabel Risiko Yang Berpengaruh Pada
Pelaksanaan Proyek Pembangunan Jalan Propinsi
Faktor Variabel
Politis X1 - Kebijakan dari pemerintah
(political) X2 - Opini public
X3 - Adanya masukan dari Instansi lain yang
mengakibatkan adanya perubahan desain dan teknis
pengerjaan
X4 - Pemberitaan media massa yang kontra produktif
X5 - Kurangnya koordinasi antar instansi terkait
X6 - Adanya perubahan struktur/tanggung jawab instansi
pemerintah
X7 - Sistem administrasi pada kantor pemerintahan
61
Lingkungan X8 - - Pencemaran/polusi
(environment) X9 - Kebisingan
X10 - - Dampak lingkungan
X11 - Perizinan masyarakat
X12 - Peraturan lingkungan /persyaratan dampaklingkungan
- Terjadinya kerusakan jalan disekitar proyek
X13 - Tingkat kepadatan lalu lintas disekitar lokasi proyek.
X14
Perencanaan X15 - Kesesuaian mutu dengan Spesifikasi yang ditentukan
(planning) X16 - pengukuran topografi, mekanika tanah dan design
X17 - Persyaratan perijinan
X18 - Tata guna lahan
X19 - Dampak sosial dan ekonomi.
Pemasaran X20 - Pemintaan terhadap bahan/material
(market) X21 - Persaingan pasar
X22 - Kepuasan pelanggan
Ekonomi X23 - Terjadinya eskalasi harga selama pelaksanaan proyek
(economic) - Suku bunga pada masa konstruksi
X24 - Nilai tukar
X25 - Kebijakan keuangan
X26 - Pajak
X27 - Kenaikan BBM
X28 - Tuntutan pekerja dalam kenaikan upah yang tidak
X29 sesuai
X30 - Terlambatnya pembayaran termin oleh owner kepada
kontraktor.
Keuangan X31 - Kebangkrutan
(financial) X32 - Asuransi
X33 - Pembayaran ke sub kontraktor/suplier terlambat
X34 - Cash flow kontraktor tidak lancar
X35 - Adanya penggunaan dana di luar yang tercantum
dalam kontrak
X36 - Biaya operasional dan overhead yang tinggi
62
X37 - Pembengkakan biaya
X38 - Estimasi Biaya Konstruksi
Alami X39 - Cuaca
(natural) X40 - Gempa
X41 - Banjir di lokasi
X42 - Longsor.
Proyek X43 - Perencanaan dan pengendalian kualitas
(project) X44 - Kebutuhan material aggregat tidak terpenuhi karena
banyaknya permintaan material di quarry
X45 - Manajemen proyek masih rendah.
X46 - Keterlambatan dalam pengiriman material proyek.
Teknis X47 - Kelengkapan design
(technical) X48 - Efisiensi operasional
X49 - Seringnya review desain
X50 - Metode kerja yang kurang tepat
X51 - Kerusakan alat berat
X52 - Ketidaksesuaian antara volume pekerjaan di kontrak
dan kondisi lapangan.
Manusia X53 - Kesalahan pekerja
(human) X54 - Pekerja Tidak kompeten
X55 - Kelalaian Pekerja
X56 - Budaya Pekerja
X57 - Kemampuan komunikasi tenaga kerja
X58 - Bekerja dalam gelap/ malam hari
X59 - Keterbatasan jumlah tenaga kerja
X60 - Pemogokan tenaga kerja ketika proyek sedang
berjalan
63
Keselamatan X66 - Kurangnya aplikasi K3
(safety) X67 - Kesadaran para pekerja menggunakan K3
X68 - Tidak menggunakan APD.
X69 - Zat berbahaya
X70 - Ledakan
X71 - Kebakaran
X72 - Keruntuhan
Sebelum kuisener ditetapkan dan disebarkan kepada responden yang berisikan pertanyaan
2. Identifikasi Risiko
formulasi dan katagori risiko dengan komponen penyebab terjadinya dan dampak
yang telah dikumpulkan dari proyek lampau (Lomosre, 2006). Daftar ini
64
3. Uji Validitas
kebenaran dari apa yang sebenarnya diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan
item pertanyaan harus memiliki corrected item total correlation diatas atau sama
dengan 0,30. Secara umum rumus dasar yang dapat digunakan adalah:
n. XY X Y
r
n X 2 X . n Y 2 Y
2 2
Keterangan:
n = Jumlah responden
b. Jika nilai r-hitung < 0,25 menunjukan variabel yang digunakan tidak valid
5. Uji Reliabilitas
pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif berbeda, jika dilakukan
65
pengulangan pengukuran terhadap subjek yang sama. Uji ini hanya dapat dilakukan
pada variabel yang valid saja pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan
rumus alpha atau Cronbach’s Alpha. Suatu instrumen dikatakan handal jika
Cronbach’s Alpha lebih besar atau sama dari koefisien Cronbach Alpha 0.60.
k b
2
r1 = 1
k 1 2t
Dimana:
r1 = Reliabilitas instrumen
2
t = Varians total
b
2
= Jumlah varians butir
Kriteria pengujian:
a) Jika nilai Cronbach alpha ≥ 0,60 menunjukan seluruh variabel valid juga
b) Jika nilai Cronbach alpha< 0,60 menunjukan seluruh variabel valid juga
dari apa yang sebenarnya diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan
Person Correlation. Didalam model tersebut nilai masing masing item pertanyaan
harus memiliki corrected item total correlation diatas atau sama dengan 0,30. Secara
n. XY X Y
r
n X 2 X . n Y 2 Y
2 2
Keterangan:
66
X = Skor masing-masing variabel yang ada pada kuesioner
n = Jumlah responden
index.
Tabel 3.2
Kategori Nilai Severity Index Untuk Frekuensi (Probability)
No Kategori Nilai Persentase SI Nilai
Tabel.3.3
Kategori nilai Severety Index untuk Dampak
No Kategori Nilai Persentase SI
1 Sangat Besar (SB) 87.5% ≤ SI ≤ 100% 5
67
2 Besar (B) 62.5% ≤ SI ≤ 87.5% 4
3 Sedang (S) 37.5% ≤ SI ≤ 62.5% 3
4 Kecil (K) 12.5% ≤ SI ≤ 37.5% 2
5 Sangat Kecil (SK) 0.00% ≤ SI ≤ 12.5% 1
Sumber : Majid dan Cafer (1997)
∑ai .x1
Rumus : SI = x 100
4∑xi
ai = konstanta penelitian.
Xi = Frekuensi responden
I = 0,1,2,3,4........n
Setelah data diperoleh dari responden, untuk mengetahui level dari penilai
risiko pada penelitian ini menggunakan metode godfrey (1996) yang telah
Tabel 3.4
Assesment of Risk Acceptability.
Assesment of Risk Acceptability
68
Lekelihood/ (5) (4) (3) l (2) 1)
Frekuensi
Frequent Unacceptable Unacceptable Unacceptable Undesirable Undesirable
(5) (25) (20)+ (15) (10) (10)
Probable Unacceptable Unacceptable Undesirable Undesirable Acceptable
(4) (20) (16) (12) (8) (4)
Occasional Unacceptable Undesirable Undesirable Undesirable Acceptable
(3) (15) (12) (9) (6) (3)
Remote Undesirable Undesirable Undesirable Acceptable Negligible
(2) (10) (8) (6) (4) (2)
Improbable Undesirable Acceptable Acceptable Negligible Negligible
(1) (5) (4) (3) (2) (1)
(Sumber: Godfrey,1996)
Dari tabel diatas dapat diuraikan kategori tingkat penerimaan risiko dapat di uraikan sebagai
berikut :
1. Unacceptable adalah risiko yang tidak dapat diterima dan harus dihilangkan.
Dengan tingkat penerimaan risiko dan dengan mempertimbangkan nilai risiko yang
Tabel 3.5
Skala Penerimaan Risiko
Penilaian (Assesment) Skala Penerimaan
Unacceptable (tidak dapat x ≥ 12
diterima) Undesirable (tidak 6≤ x < 12
diharapkan) Acceptable (dapat 2 ≤ x <6
diterima) X <2
Negligible (dapat diabaikan)
(Sumber: Godfrey,1996)
1.Respon Risiko
69
Respon risiko adalah tindakan penanganan yang dilakukan terhadap risiko
yang mungkin terjadi. Risiko penting yang sudah diketahui perlu ditindak
lanjuti dengan respon risiko .Menurut flanagan dan Norman , apabila risiko yang
dengan penanganan risiko (Risk mitigation). Risiko ini tidak dapat dihilangkan
tetapi hanya dapat dikurangi sehingga akan timbul sisa risiko (Residual Risk).
Risk Mitigation
Pada gambar diatas dijelaskan ke empat tindakan mitigasi risiko sebagai berikut :
Menahan risiko Tindakan untuk menahan riiko karena dampak dari suatu kejadian
sendiri, dan melakukan usaha usaha pencegahan pada sumber risiko atau
mengkombinasikan usaha agar risiko yang diterima tidak terjadi secara simultan.
Dengan melakukan tindakan ini masih ada risiko sisa (Risidual risk) yang perlu
dilakukan penilaian.
3. Memindahkan risiko
70
Memindahkan risiko kepihak lain yang memiliki kemampuan yang lebih baik.
4. Menghindari risiko.
Menghindar risiko adalah salah satu cara untuk menghindari risiko dengan tingkat
kerugian tinggi.
6. Kepemilikan Risiko
1. Pihak pihak mana yang mempunyai kontrol terbaik terhadap kejadian yang
menimbulkan risiko.
3. Pihak mana yang mengambil tanggung jawab jika risiko tidak terkontrol
71
BAB IV
4.1 Pendahuluan
Pada bab ini akan dibahas hasil analisa data untuk memperoleh jawaban (output) dari
penelitian ini, sesuai dengan data yang diperoleh melalui survey kuesioner kepada
Validasi pakar diperlukan untuk mendapatkan pertanyaan yang menpunyai kaitan dengan
untuk menvalidasi kuisener dan respon risikoadalah merupakan orang yang telah
Dalam penelitian ini ada 3 (tiga) orang pakaryang dimintakan pendapatnya, ketiga
pakar ini sudah cukup valid dimintakan pendapatnya mengenai risiko pelaksanaan
di Bidang Jalan
pertanyaan dari risiko yang teridentifikasi.Dalam hal ini dapat kita lihat 59
Tabel 4.2
Faktor Dan Variabel Risiko Validasi Pakar
Faktor Variabel
Politis X1 - Kebijakan dari pemerintah
(political) X2 - Opini public
X3 - Adanya masukan dari Instansi lain yang mengakibatkan
adanya perubahan desain dan teknis pengerjaan
X4 - Pemberitaan media massa yang kontra produktif
X5 - Kurangnya koordinasi antar instansi terkait
X6 - Adanya perubahan struktur/tanggung jawab instansi
pemerintah
X7 - Sistem administrasi pada kantor pemerintahan
Lingkungan X8 - - Pencemaran/polusi
(environment) X9 - Kebisingan
X10 - - Dampak lingkungan
X11 - Pembebasan lahan/Perizinan mayarakat
X12 - Peraturan lingkungan
X13 Kerusakan jalan diekitar proyek.
X14 Kepadatan kendararaan disekitar proyek
Perencanaan X15 - Kesesuaian mutu dengan Spesifikasi yang ditentukan
(planning) X16 - Kesalahan design.
X17 - Persyaratan perijinan
X18 - Tata guna lahan
X19 - Dampak sosial dan ekonomi.
73
Pemasaran X20 - Pemintaan terhadap bahan/material
(market) X21 - Persaingan pasar
X22 - Kepuasan pelanggan.
Ekonomi X23 - Terjadinya eskalasi harga selama pelaksanaan proyek
(economic) X24 - Suku bunga pada masa konstruksi
X25 - Nilai tukar
X26 - Kebijakan keuangan
X27 - Pajak
X28 - Kenaikan BBM
X29 - Tuntutan pekerja dalam kenaikan upah yang tidak sesuai
X30 - Terlambatnya pembayaran termin oleh owner kepada
kontraktor.
Keuangan X31 - Kebangkrutan
(financial) X32 - Asuransi Pekerja
X33 - Pembayaran ke sub kontraktor/suplier terlambat
X34 - Cash flow kontraktor tidak lancar
X35 - Adanya penggunaan dana di luar yang tercantum dalam
kontrak
X36 - Biaya operasional dan overhead yang tinggi
X37 - Pembengkakan biaya
X38 - Estimasi Biaya Konstruksi
Alami X39 - Cuaca
(natural) X40 - Gempa
X41 - Banjir di lokasi
X42 - Longsor.
Proyek X43 - Perencanaan dan pengendalian kualitas
(project) X44 - Kebutuhan material aggregat tidak terpenuhi karena
banyaknya permintaan material di quarry
X45 - Manajemen proyek masih rendah.
X46 - Keterlambatan dalam pengiriman material proyek.
Teknis X47 - Kelengkapan desian
(technical) X48 - Efisiensi operasional
X49 - Seringnya review desain
74
X50 - Metode kerja yang kurang tepat
X51 - Kerusakan alat berat
X52 - Ketidaksesuaian antara volume pekerjaan di kontrak dan
kondisi lapangan.
Manusia X53 - Kesalahan pekerja
(human) X54 - Pekerja Tidak kompeten
X55 - Kelalaian Pekerja
X56 - Budaya Pekerja
X57 - Kemampuan komunikasi tenaga kerja
X58 - Bekerja dalam gelap/ malam hari
X59 - Keterbatasan jumlah tenaga kerja
X60 - Pemogokan tenaga kerja ketika proyek sedang berjalan.
Criminal X61 - Perusakan
(criminal) X62 - Pencurian
X63 - Penipuan
X64 - Korupsi
X65 - Kurangnya keamanan
Keselamatan X66 - Kurangnya aplikasi K3
(safety) X67 - Kesadaran para pekerja menggunakan K3
X68 - Tidak menggunakan APD.
X69 - Zat berbahaya
X70 - Ledakan
X71 - Kebakaran
X72 - Keruntuhan
responden.
75
4.3.2 Klasifikasi Responden Penelitian
Pada hasil penelitian ini akan diuraikan mengenai hasil-hasil yang diperoleh setelah
𝑁
𝑛 = 1+𝑁 2
𝑒
𝑁
𝑛 =
1 + 𝑁𝑒
36
𝑛 = 1+36(0,05)2
𝑛 = 36/1,09
𝑛 = 33,03 ≈ 36
Jadi minimal jumlah sampel adalah 33 orang.Dalam penelitian ini jumlah responden
sebanyak 36 (tiga puluh enam) orang yang mewakili populasi penelitian, yang terdiri
Sebelum melakukan pengisian kuesioner, maksud dan tujuan penelitian ini telah dijelaskan
terlebih dahulu.
Dari hasil kuisener yang telah disebarkan maka dapat dijelaskan , data demografi
tingkat pendidikan. Adapun data-data yang diperoleh akan akan dijelaskan dalam
76
a. Klasifikasi Responden berdasarkan jabatan
Tabel 4.3.
Jabatan Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Gambar 4.1
Grafik persentase responden berdasarkan jabatan
Jabatan
33,33% 33,33%
Konsultan
33,33% Kontraktor
Owner
Dari tabel tabel 4.3 diatas diperoleh hasil dengan responden sebanyak 36 (tiga
puluh enam) orang yang terdiri dari kontraktor 12 (dua belas) orang dengan
persentase 33,33 %, konsultan 12 (dua belas) orang dengan persentase 33,33 % dan
77
b. Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.4
Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Cumulative
Kelamin Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid Laki-laki 30 83.33 83.33 83.33
Gambar 4.2
Grafik persentase responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin
16,67%
Laki-laki
Perempuan
83,33%
Dari tabel 4.4dan gambr 4.2 diatas diperoleh hasil responden laki laki
78
C. Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.5
Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia
Cumulative
Usia Frequency Percent Valid Percent
Percent
Gambar 4.3
Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia
Usia
3%
19%
20-30 tahun
47% 31-40 tahun
31% 41-50 tahun
>50 tahun
Bedasarkan tabel 4.5 dan gambar 4.3 diatas maka diperoleh hasil usia
responden sebagai berikut : responden dengan usia usia 20 sampai dengan 30 tahun
(tujuh belas) 0rang dengan pesentase 19 %, usia lebih dari 50 tahun sebanyak 5 (lima)
Tabel 4.6
Klasifikasi responden berdasarkan pengalaman kerja
Pengalaman Valid
Frequency Percent
Kerja Percent
Gambar 4.4
Klasifikasi Responden BerdasarkanPengalaman Kerja
Pengalaman Kerja
17%
28% 6-10 tahun
11-15 tahun
14% 41% 16-20 tahun
>20 tahun
Bedasarkan tabel 4.6dan gambar 4.4 diatas maka diperoleh hasil pengalaman kerja
responden dengan usia 6 s/d 10 tahun sebanyak 6(enam) orang dengan persentase 17
%, usia 11 s/d 15 tahun sebanyak 15(lima belas) 0rang dengan persentase 41%, usia 16
s/d 20 tahunsebanyak 5 (lima) orang dengan persentase 14 % dan lebih dari 20 tahun
80
E. Klasifikasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4.7
Valid Cumulative
Frequency Percent
Pendidikan Percent Percent
Valid D3 0 0 0 0
Gambar 4.5
Pendidikan Terakhir
19%
S1
81% S2
Bedasarkan tabel 4.7 dan gambar 4.5 diatas maka diperoleh hasil responden dengan
sebanyak 19 (sembilan belas) 0rang dengan persentase 19%, pendidikan Pasca sarjana
81
4.4 Hasil dan Pembahasan Tujuan 1
Identifikasi risiko merupakan tahapan awal dari analisis risiko yang bertujuan untuk
divalidasi oleh pakar, sehingga didapatkan faktor dan variabel risiko yang
Tabel 4.8
Faktor dan Variabel Proyek Pembangunan Jalan Propinsi
Faktor Variabel Validasi
Pakar
83
proyek.
Teknis X38 - Kelengkapan desain Valid
X39 - Efisiensi operasional Valid
(technical)
X40 - Seringnya review desain Valid
X41 - Metode kerja yang kurang tepat Valid
X42 - Kerusakan alat. Valid
X43 - Ketidaksesuaian antara volume pekerjaan di Valid
kontrak dan kondisi lapangan.
Manusia X44 - Pekerja tidak kompeten Valid
X45 - Budaya pekerja Valid
(human)
X46 - Kemampuan komunikasi tenaga kerja Valid
X47 - Bekerja dalam gelap/ malam hari Valid
X48 - Keterbatasan jumlah tenaga kerja Valid
X49 - Pemogokan tenaga kerja ketika proyek sedang Valid
berjalan.
Criminal X50 - Perusakan Valid
X51 - Pencurian Valid
(criminal)
X52 - Penipuan Valid
X53 - Korupsi Valid
X54 - Kurangnya keamanan Valid
Keselamatan X55 - Kurangnya aplikasi K3 Valid
X56 - Kesadaran para pekerja menggunakan APD. Valid
(safety)
X57 - Ledakan Valid
X58 - Kebakaran Valid
X59 - Runtuhan. - Valid
4.4.2.Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana indek dari tiap variabel
84
dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item total (skor total), perhitungan
dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item.
Bila kita menggunakan lebih dari satu faktor berarti pengujian validitas item
dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor faktor, kemudian
suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu
item dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Dalam
penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, dilakukan uji
signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi <0,05, artinya suatu item
Jika nilai r-hitung > r-tabel, maka item pertanyaan atau pernyataan dalam kuisioner
berkorelasi signifikan terhadap skor total ,artinya item pada kuisioner dinyatakan
valid.
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Terhadap Frekuensi Risiko
r_Tabel Kesimpulan
Item R_hitung Df=N- 2=34 (Valid jika Rhitung >
Rtabel)
85
X8 0.685 0.329 Valid
86
X34 0.419 0.329 Valid
87
Dari tabel 4.9 tersebut terlihat setiap variabel dinyatakan valid,dengan
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Terhadap Dampak Risiko
r_Tabel Kesimpulan
88
X19 0.737 0.329 Valid
89
X45 0.587 0.329 Valid
Dari Tabel 4.10 dapat diterangkan bahwa dalam penelitian ini ,sampel yang digunakan
sebanyak 59 variabel, dengan uji validitas nilai r- hitung lebih besar dari r- Tabel
4.4.3Uji Reliabilitas
minimal 0,60. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat diketahui bahwa suatu
90
Dari hasil uji reliabilitas Angket frekuensi risiko dan dampak risiko dan
memiliki nilai r hitung > 0,60, sehingga dapat dinyatakan memiliki reliabilitas yang
tinggi yaitu Cronbach's Alpha 0,946 > 0,60 dan terhadap frekuensi dan 0,939>0,60
Tabel 4.11
Reliabiltas Terhadap Dampak Dan Fekuensi
N=36
Risiko keterangan
Jumlah Cronbac Rule
Pertanyaan Alpha
Probability 59 0.946 0,6 reliable
/frekuensi
dampak
4.5Analisa UntukTujuan 2
Sebelum menentukan level dan tingkat risiko, terlebih dahulu dilaksanakan perhitungan
0 × 3 + 1 × 23 + 2 × 10 + 3 × 0 + (4 × 0)
= × 100%
4(36)
0 + 23 + 20 + 0 + 0
= × 100%
144
43
= × 100%
144
91
= 0,299 × 100%
= 29,9%
Jadi, nilai SI untuk item X1 adalah 29,9% dengan kategori cukup. Demikian
Tabel 4.12
Penilaian Risiko Terhadap Frekuensi/Probabilitas Dengan Severity Index
Faktor- 1 2 3 4 5 Nilai SI
Faktor Kategori Nilai
(%)
Resiko SJ J KK S SS
A. Politik
X1 3 23 10 0 0 29,9 J 2
X2 11 22 3 0 0 19,4 J 2
X3 3 29 4 0 0 25,7 J 2
X4 9 23 4 0 0 21,5 J 2
X5 4 25 7 0 0 27,1 J 2
B. Lingkungan
X6 1 19 15 1 0 36,1 J 2
X7 2 19 15 0 0 34,0 J 2
C. Perencanaan
X8 0 0 9 24 3 70,8 S 4
X9 0 18 17 1 0 38,2 C 3
X10 0 16 17 3 0 41,0 C 3
X11 1 17 17 1 0 37,5 C 3
D. Pemasaran
X12 0 0 6 29 1 71,5 S 4
X13 2 22 12 0 0 31,9 J 2
X14 3 21 12 0 0 31,3 J 2
E. Ekonomi
X15 3 22 11 0 0 30,6 J 2
X16 3 21 12 0 0 31,3 J 2
X17 3 24 9 0 0 29,2 J 2
X8 0 17 18 1 0 38,9 C 3
X19 0 26 10 0 0 31,9 J 2
X20 0 15 18 3 0 41,7 C 3
X21 0 6 25 5 0 49,3 C 3
F. Keuangan
X22 0 15 21 0 0 39,6 C 3
X23 2 18 16 0 0 34,7 J 2
X24 0 0 9 24 2 68,1 S 4
92
X25 0 0 4 29 2 71,5 S 4
X26 0 2 23 11 0 56,3 C 3
X27 0 12 18 1 9 35,4 J 2
X28 0 2 21 13 0 57,6 C 3
X29 0 21 15 0 0 35,4 J 2
G. Alami
X30 0 1 26 9 0 49,3 C 3
X31 4 24 8 0 0 27,8 C 3
X32 0 1 28 7 0 54,2 C 3
X33 1 24 11 0 0 31,9 J 2
H. Proyek
X34 0 0 4 24 8 77,8 S 4
X35 0 0 11 23 2 68,8 S 4
X36 0 0 5 21 10 78,5 S 4
X37 0 0 17 16 3 65,3 S 4
I. Teknis
X38 0 6 21 9 0 52,1 C 3
X39 0 16 19 1 0 39,6 S 4
X40 0 6 21 9 0 52,1 C 3
X41 0 6 28 2 0 47,2 C 3
X42 0 0 6 28 2 72,2 S 4
X43 4 24 8 0 0 27,8 J 2
J. Manusia
X44 0 9 23 4 0 46,5 C 3
X45 0 8 23 5 0 47,9 C 3
X46 0 4 21 11 0 54,9 C 3
X47 0 5 25 6 0 50,7 C 2
X48 0 0 6 29 1 71,5 S 4
X49 8 20 8 0 0 25,0 J 2
K. Kriminal
X50 6 20 10 0 0 27,8 J 2
X51 5 21 10 0 0 28,5 J 2
X52 9 17 10 0 0 25,7 J 2
X53 3 23 10 0 0 29,9 J 2
X54 2 6 20 8 0 48,6 C 3
L. Keselamatan
X55 1 7 23 5 0 47,2 C 3
X56 1 6 29 0 0 44,4 C 3
X57 23 13 0 0 0 9,0 SJ 1
X58 22 13 1 0 0 10,4 SJ 1
X59 2 27 7 0 0 28,5 J 2
93
2. Perhitungan Nilai severity index terhadap dampak Dampak /Impact (I)
∑ 𝑎𝑖 . 𝑥𝑖
𝑆𝐼 = × 100%
4 ∑ 𝑥𝑖
0 × 3 + 1 × 22 + 2 × 11 + 3 × 0 + (4 × 0)
= × 100%
4(36)
0 + 22 + 22 + 0 + 0
= × 100%
144
44
= × 100%
144
= 0,306 × 100%
= 30,6%
Jadi, nilai SI untuk item X1 adalah 30,6% dengan kategori cukup. Demikian
Tabel 4.13.
Penilaian Risiko Terhadap Dampak/Impact Dengan Severity Index
Faktor- 1 2 3 4 5 Nilai SI
Faktor Nilai Kategori
(%)
Resiko SK K S B SB
A. Politik
X1 3 22 11 0 0 30,6 2 J
X2 10 24 2 0 0 19,4 2 J
X3 2 29 5 0 0 27,1 2 J
X4 9 21 6 0 0 22,9 2 J
X5 2 J 7 0 0 27,1 2 J
B. Lingkungan
X7 2 13 19 2 0 39,6 3 C
X6 2 11 23 0 0 39,6 3 C
C. Perencanaan
X8 0 0 7 26 3 72,2 4 S
X9 0 11 19 6 0 46,5 3 C
X10 0 10 20 6 0 47,2 3 C
X11 1 8 23 4 0 45,8 3 C
D. Pemasaran
94
X12 0 0 5 28 2 70,8 4 S
X13 3 22 11 0 0 30,6 2 J
X14 3 24 9 0 0 29,2 2 J
E. Ekonomi
X15 5 25 6 0 0 25,7 2 J
X16 4 24 8 0 0 27,8 2 J
X17 6 26 4 1 0 25,7 2 J
X8 0 7 23 5 1 50,0 3 C
X19 0 8 21 7 0 49,3 3 C
X20 0 7 21 8 0 50,7 3 C
X21 0 3 28 5 0 51,4 3 C
F. Keuangan
X22 0 7 22 7 0 50,0 3 C
X23 4 24 8 0 0 27,8 2 J
X24 0 0 2 22 12 81,9 4 S
X25 0 0 4 19 13 81,3 4 S
X26 0 1 29 6 0 53,5 3 C
X27 0 7 20 9 0 51,4 3 C
X28 0 9 23 4 0 46,5 3 C
X29 0 2 27 7 0 53,5 3 C
G. Alami
X30 0 2 31 3 0 50,7 3 C
X31 4 23 9 0 0 28,5 2 J
X32 0 2 31 3 0 50,7 3 C
X33 1 28 7 0 0 29,2 2 J
H. Proyek
X34 0 0 4 23 9 78,5 4 S
X35 0 0 6 22 8 76,4 4 S
X36 0 0 4 21 11 79,9 4 S
X37 0 1 11 18 6 70,1 4 S
I. Teknis
X38 0 0 12 18 6 70,8 4 S
X39 0 4 29 3 0 49,3 3 C
X40 0 7 20 9 0 51,4 3 C
X41 0 5 29 2 0 47,5 3 C
X42 0 0 2 25 9 79,9 4 S
X43 4 25 7 0 0 57,5 3 C
J. Manusia
X44 0 7 25 4 0 47,9 3 C
X45 0 8 23 5 0 47,9 3 C
X46 0 8 23 5 0 47,9 3 C
X47 0 6 24 6 0 50,0 3 C
95
X48 0 1 1 28 6 77,1 4 S
X49 8 23 5 0 0 22,9 2 J
K. Kriminal
X50 9 20 7 0 0 23,6 2 J
X51 6 22 8 0 0 26,4 2 J
X52 9 19 8 0 0 24,3 3 C
X53 4 29 3 0 0 24,3 3 C
X54 2 5 21 8 0 49,3 3 C
L. Keselamatan
X55 1 6 24 5 0 47,9 3 C
X56 1 5 30 0 0 45,1 3 C
X57 24 12 0 0 0 8,3 1 S
X58 23 12 1 0 0 9,7 1 S
X59 2 28 6 0 0 27,8 2 J
Setelah nilai dari probabilitas dan dampak didapatkan, maka dilakukan Analisa
risiko dengan perkalian Pobabilitas dikalikan dengan Impact (PxI) .Dengan bantuan
Matriks Probabilitas dan Dampak , Nilai dan tingkat/level risiko dari masing masing
Tabel 4.14
Hasil Perhitungan Penilaian Risiko
96
12 X12 4 4 16 Tinggi
13 D. Pemasaran X13 2 2 4 Rendah
14 X14 2 2 4 Rendah
15 X15 2 2 4 Rendah
16 X16 2 2 4 Rendah
17 X17 2 2 4 Rendah
18 E. Ekonomi X18 3 3 9 Sedang
19 X19 2 3 6 Rendah
20 X20 3 3 9 Rendah
21 X21 3 3 9 Sedang
22 X22 3 3 9 Sedang
23 X23 2 2 4 Rendah
24 X24 4 4 16 Tinggi
25 X25 4 4 16 Tinggi
F. Keuangan
26 X26 3 3 9 Sedang
27 X27 2 3 6 Rendah
28 X28 3 3 6 Rendah
29 X29 2 3 6 Rendah
30 X30 3 3 9 Sedang
31 G. Alami X31 3 2 6 Sedang
32 X32 3 3 9 Sedang
33 X33 2 2 4 Rendah
34 34 4 4 16 Tinggi
35 35 4 4 16 Tinggi
H. Proyek
36 36 4 4 16 Tinggi
37 37 4 4 16 Tinggi
38 X38 3 4 12 Sedang
39 X39 4 3 12 Sedang
40 X40 3 3 9 Sedang
I. Teknis
41 X41 3 3 9 Sedang
42 X42 4 4 16 Tinggi
43 X43 2 3 6 Rendah
97
44 X44 3 3 9 Sedang
45 X45 3 3 9 Sedang
46 X46 3 3 9 Sedang
J. Manusia
47 X47 2 3 6 Rendah
48 X48 4 4 4 Rendah
49 X49 2 2 4 Rendah
50 X50 2 2 4 Rendah
51 X51 2 2 6 Rendah
52 K. Kriminal X52 2 3 6 Rendah
53 X53 2 3 6 Rendah
54 X54 3 3 9 Sedang
55 X55 3 3 9 Sedang
56 X56 3 3 9 Sedang
L.
57 X57 1 1 1 Sedang
Keselamatan
58 X58 1 1 1 Rendah
59 X59 2 2 4 Rendah
Dari hasil perhitungan perkalian Probability dan Impact (PxI), dapat dinyatakan
levelrendah dengan persentase 48%. Data tersebut dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
Gambar 4.6
98
4.5.2 Penerimaan Risiko.
Nilai penerimaan risiko diperoleh dari hasil perkalian rata-rata frekuensi dengan rata-
rata dampak yang telah diperoleh , selanjutnya penerimaan risiko diukur dengan
Tabel 4.15
(Sumber: Godfrey,1996)
, Dari hasil perkalian probabilty dan dampak (PxI), dan diukur dengan
diterima, 33 (tiga puluh tiga) kriteria Undersirable risiko yang tidak diharapkan, 10
(sepuluh) kriteria Unacceptable yang tidak dapat diterima. Data data dari hasil penerimaan
99
Tabel 4.16
Probability Impact
No Faktor-Faktor Resiko P×I Penilaian
(P) (I)
1 X1 2 2 4 Acceptable
2 X2 2 2 4 Acceptable
3 A. Politik X3 2 2 4 Acceptable
4 X4 2 2 4 Acceptable
5 X5 2 2 4 Acceptable
6 B. X6 2 3 6 Undesirable
7 Lingkungan X7 2 3 6 Undesirable
8 X8 4 4 16 Unacceptable
9 C. X9 3 3 9 Undesirable
10 Perencanaan X10 3 3 9 Undesirable
11 X11 3 3 9 Undesirable
12 X12 4 4 16 Unacceptable
13 D. Pemasaran X13 2 2 4 Acceptable
14 X14 2 2 4 Acceptable
15 X15 2 2 4 Acceptable
16 X16 2 2 4 Acceptable
17 X17 2 2 4 Acceptable
18 E. Ekonomi X18 3 3 9 Undesirable
19 X19 2 3 6 Undesirable
20 X20 3 3 9 Undesirable
21 X21 3 3 9 Undesirable
22 X22 3 3 9 Undesirable
23 X23 2 2 4 Acceptable
24 X24 4 4 16 Unacceptable
25 X25 4 4 16 Unacceptable
F. Keuangan
26 X26 3 3 9 Undesirable
27 X27 2 3 9 Undesirable
28 X28 3 3 6 Undesirable
29 X29 2 3 6 Undesirable
30 X30 3 3 9 Undesirable
31 X31 3 2 6 Undesirable
G. Alami
32 X32 3 3 9 Undesirable
33 X33 2 2 4 Acceptable
34 X34 4 4 16 Unacceptable
35 X35 4 4 16 Unacceptable
H. Proyek
36 X36 4 4 16 Unacceptable
37 X37 4 4 16 Unacceptable
38 I. Teknis X38 3 4 12 Undesirable
100
39 X39 4 3 12 Undesirable
40 X40 3 3 9 Undesirable
41 X41 3 3 9 Undesirable
42 X42 4 4 16 Unacceptable
43 X43 2 3 6 Undesirable
44 X44 3 3 9 Undesirable
45 X45 3 3 9 Undesirable
46 X46 3 3 9 Undesirable
J. Manusia
47 X47 2 3 6 Acceptable
48 X48 4 4 16 Unacceptable
49 X49 2 2 4 Acceptable
50 X50 2 2 4 Undesirable
51 X51 2 2 4 Undesirable
52 K. Kriminal X52 2 3 6 Undesirable
53 X53 2 3 6 Undesirable
54 X54 3 3 9 Undesirable
55 X55 3 3 9 Undesirable
56 X56 3 3 9 Undesirable
L.
57 X57 1 1 1 Negligible
Keselamatan
58 X58 1 1 1 Negligible
59 X59 2 2 4 Acceptable
Gambar 4.7
Kategori Penerimaan Risiko
16^ 3%
27%
Negligible
54% Acceptable
Undersirable
Unacceptable
Dari perkalian probabilitas dan dampak, dengan merujuk skala penerimaan risiko
maka didapat risiko dominan dari penerimaan risiko unacceptable (tidak dapat
diterima) sebanyak 10 (sepuluh) risiko yaitu berasal dari sumber risiko 1 (satu)
Tabel 4.17
Risiko Dominan Dan Sumber Risiko
Pemintaan Di Quary.
9. Kerusakan Alat
mengadakan respon risiko agar sasaran terhadap proyek dapat tercapai dengan
baik.
Sedangkan pada alokasi risiko, risiko dengan kategori risiko dominan (mayor
risk), dialokasikan kepemilikannya yaitu kepada para pihak yang terlibat dalam
proyek bermasalah dapat dihindari. Dalam penelitian ini, Kontraktor adalah pemangku
Respon dan kepemilikan risiko terhadap sepuluh risiko ini akan di mitigasi melalui
Hasil respon risiko dan kepemilikan Risiko dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
103
Tabel 4.18
Tabel Respon Risiko dan Kepemilikan Risiko
No Risiko Respon Risiko Kepemilikan Validasi
Dominan Pakar
1. Kesesuaian mutu Kontraktor harus membuat Kontraktor Valid
dengan spesifikasi pengendalian mutu sebelum
memulai pekerjaan.
Mengadakan Pembayaran
pelaksanakan setiap minggu.
105
8 Valid
Keterlambatan Melakukan order material sebelum Kontraktor
dalam pengiriman memulai pekerjaan.
material
Membuat jadwal pemesanan bahan
Kontraktor
sebelum memulai pekerjaan.
Konsultan
Supervisi Valid
Memberikan pengawasan yang
optimal, agar bahan tidak terlambat Orwner
sampai di lokasi proyek.
10
Keterbatasan jumlah Menetapkan pekerja sesuai dengan Kontraktor. Valid
106
BAB V
5.1KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan :
risiko, yaitu faktor Risiko politik, faktor risiko lingkungan , faktor risiko
spesifikasi.
kepada suplier.
tidak lancar.
108
a. Faktor teknis adalah variabel (X42)kerusakan alat.
kerja.
3.. Tindakan respon risiko dilakukan untuk mengurangi dampak negative dari
sebagai berikut ;
b. Permintaan Bahan/Material.
kontraktor
pembayaran sesuai dengan cash flow yang telah dibuat, dan mengadakan
109
Pada saat penawaran terhadap suatu proyek,kontraktor harus memperhatikan
h.Kerusakan Alat
dibutuhkan penyewaan alat, alat yang akan disewa harus dalam keadaan baik
110
i .Keterlambatan dalam pengiriman material
5.2SARAN
2.Perlunya pemahaman dan perhatian yang lebih terhadap manajemen risiko karena
3.Disarankan agar dapat menganalisis risiko didalam lokasi yang berbeda jenis
pekerjaannya dengan cara kuantitatif agar dapat menghasilkan hasil yang lebih
112
DAFTAR PUSTAKA
I Wayan Muka (2013), Jurnal media komunikasi Teknik Sipil, Jurnal Ilmu dan terapan
Bidang Teknnik Sipil ISSN 0854-1809, Analisa Risiko Pada Proyek
Pembangunan Parkir Basement Jalan Sulawesi Denpasar.
Ni Putu Mega Astiti Dkk,(2014), Jurnal Vol.3, No.2, Juli 2015 Analisis Risiko
Pelaksanaan Jalan Tol Benoa-Bandara-Nua Dua
I Gusti Agung Istri Mas Pertiwi, dkk.Vol. 4 No. 1 Juli 2016.Manajemen Risiko
Proyek Pembangunan Underpass Gatot Subroto Denpasar
Chapman, C., Ward., S. 2003. Project Risk Management. West Sussex : John Willey
& sonsLtd
N.Bambang Revantoro dkk (2017, Analisis Risiko Dalam Proyek Jalan Raya Kabupaten
Malang
Ari Sandhyavitri, 2014, Analisis Risiko Pembangunan Jalan Tol pada Tahap
Konstruksi (Studi Kasus Jalan Tol Pekanbaru-Dumai).
Ida Bagus Ngurah Pubawijaya (2017), Analisa Risiko Pada Proyek Pembangunan
Sentral Parkir Di Pasar Badung
114
C. Triarman (2013),Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Waktu Pada Pekerjaan
Struktur Atas Konstruksi.
115
LAMPIRAN
KUISENER PENELITIAN
HERMANITA SABIR
NPM : 1710018312035
2021
Telpon/Hp : 081267595928
Email : Hermanitasabir41@gmail.com
TUJUAN PENELITIAN :
1. Untuk menentukan risiko–risiko dominan pada proyek pembangunan jalan Propinsi di
Propinsi sumatera barat.
2. Untuk menganalisis risiko-risiko pada proyek pembangunan jalan Propinsi di Propinsi
Sumatera Barat.
INFORMASI KEPADA RESPONDEN:
1. Kuisener terdiri dari 2 (dua)bagian :
Bagian A : Informasi tentang responden
Bagian B : Persepsi responden
2. Jawaban yang diberikan oleh responden bersifat rahasia, tidak akan disebarluaskan
kepada umum, dan hanya bersifat empiris untuk penelitian akademis.
A. IDENTITAS RESPONDENCE
Pada bagian ini, dimana kepada bapak/ibu untuk menjawab pertanyaan pertanyaan dengan
memberi tanda “√” sesuai dengan informasi yang benar dan data dari responden sebagai
berikut:
2. Jabatan :
Perempuan
31-40 tahun
41-50 tahun
: 50 tahun
Menengah
Besar
6 - 10 tahun
11- 15 tahun
16 – 20 tahun
20 tahun
D3
S2
S3
B. PETUNJUK PENGISIAN
Bagian ini digunakan untuk memperoleh informasi berupa penilaian dari responden terkait
dengan tingkat pengaruh variabel-variabel dari masing masing faktor faktor yang
mempengaruhi risiko pada Proyek Pembangunan Jalan Propinsi di Propinsi Sumatera
Barat.
Pernyataan skor terdiri dari 5 (lima) skala yang didasari oleh pendapat ataupun persepsi
dari responden dengan memberi salah satu tanda “√” pada kolom dari setiap pernyataan
dengan tingkat skala intensitas yaitu sebagai berikut :
B = Besar
S = Sedang
K = Kecil
Altenatif Jawaban
No Pertanyaan/Pernyataan
SK K S B SB
S = Sering
K K = Kadang-Kadang
J= jarang
SJ = Sangat Jarang
Altenatif Jawaban
No Pertanyaan/Pernyataan
SJ S KK J SJ
1. Nama :
2. Jabatan :
3. Jenis kelamin :
4. Umur : Tahun
5. Pendidikan terakhir :
Alternatif
Jawaban
Pertanyaan/Pernyataan Ya /tidak
No
(V/X)
Padang, ...........................
....... ................................
J= Jarang
KK= Kadang-kadang
S = Sering
Altenatif Jawaban
Pertanyaan/Pernyataan
No SJ J KK S SS
Penilaian Risiko
B = Besar
S = Sedang
K = Kecil
Altenatif Jawaban
No Pertanyaan/Pernyataan
SK K S B SB
Penilaian Risiko
B = Besar
S = Sedang
K = Kecil
Altenatif Jawaban
No Pertanyaan/Pernyataan
SK K S B SB
Kepada yth,
Dinas Bina marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Propinsi Sumbar
Di
Tempat
Dengan hormat,
Saya Hermanita Sabir mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Bung Hatta Padang ,
saat ini sedang melakukan penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir berupa tesis dengan
judul Analisi Risiko Proyek Pembangunan Jalan Popinsi di Propinsi Sumatera Barat
Untuk dapat melaksanakan penelitian diatas, maka saya mohon Bapak/ibu/Sdr/i untuk
dapat meluangkan waktu untuk membaca dan menjawab quisener yang diberikan. Data
yang diberikan akan dijamin kerahasiaannya dan hanya di gunakan untuk keperluan
penelitian semata.
Hormat saya
Peneliti
Hermanita Sabir
Pembimbing II Pembimbing I