Anda di halaman 1dari 51

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN


DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

Makassar

PROFIL DAN POLA PENANGANAN RISIKO


PROYEK KPBU PENGUSAHAAN JALAN TOL
MAMMINASATA
TAHUN 2019
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

KATA SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu; Salam Sejahtera; Om Swastiastu; Namaste.

Seperti layaknya proyek infrastruktur lainnya, jalan sebagai salah satu sarana transportasi darat bersama dengan infrastruktur
pendukunnya tidak lepas dari risiko, baik pada saat pembangunan maupun pengelolaannya. Tanpa adanya pencegahan, risiko-risiko
ini tidak hanya bisa menimbulkan kerugian finansial, namun juga korban jiwa. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, dapat
dikatakan bahwa manajemen risiko menjadi bagian yang esensial pada pengelolaan suatu proyek. Dengan manajemen risiko, kita
dapat lebih memahami risiko-risiko yang mungkin terjadi pada proyek sehingga kita dapat menentukan penanganan terhadap
risiko-risiko tersebut.
Identifikasi risiko merupakan tahap awal yang sangat penting dalam proses manajemen risiko. Melalui tahapan identifikasi risiko,
risiko-risiko yang mungkin terjadi dapat dikenali dan dinilai terlebih dahulu. Dengan begitu selanjutnya dapat ditentukan tindakan
apa yang akan diambil terhadap risiko-risiko tersebut. Dengan adanya buku profil risiko ini, saya harapkan proses manajemen risiko
dan pengelolaan proyek Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata dapat dilaksanakan sebaik-baiknya.
Sebagai penutup, saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan buku ini. Semoga kedepan upaya
serupa dapat terus dilakukan dan ditingkatkan kualitas maupun kuantitasnya.
Jakarta, Desember 2019
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur
Pekerjaan Umum dan Perumahan

Dr. Ir. Eko D. Heripoerwanto, MCP.

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata i


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

KATA SAMBUTAN DIREKTUR PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Segala Puji serta syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat kasih sayang dan perkenaan-Nya Buku
Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata ini dapat diterbitkan.
Suatu proyek konstruksi yang sedang berlangsung tidak akan pernah terhindar dari risiko-risko yang dapat menghambat dalam
proses pelaksanaannya baik risiko bersekala kecil maupun risiko bersekala besar, Besar kecilnya skala pembangunan proyek akan
berbanding lurus pula dengan besar kecilnya risiko yang ditimbulkan, manajemen risiko sangat bermanfaat untuk meningkatkan
pemahaman tentang proyek, pemahaman tentang risiko yang dihadapi termasuk dampak-dampak yang ditimbulkan. maka dari itu
perlu diidentifikasi secara lebih mendalam dan detail terkait kemungkinan risiko yang akan ditimbulkan dari suatu proyek.
Identifikasi risiko sangat penting untuk dilakukan sebagai langkah awal untuk mengetahui risiko-risiko apa saja yang mungkin terjadi
serta menganalisisnya untuk mengetahui tingkat risiko sehingga dapat merencanakan tindakan penanganan dari risiko yang akan
muncul. Dengan terbitnya buku profil risiko ini saya harapkan dapat memudahkan pihak yang berkepentingan untuk melakukan
serangkaian manajemen risiko mulai dari identifikasi risiko, penilaian risiko dan mitigasi risiko.
Akhir kata, ucapan terimakasih kami haturkan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses penyusunan buku ini, semoga buku
ini dapat bermanfaat bagi para pihak yang berkepentingan demi terwujudnya cita-cita bersama Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Jakarta, Desember 2019
Direktur Perumusan Kebijakan dan Evaluasi

Dr. Ir. Herry Trisaputra Zuna, SE, MT.

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata ii


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan kegiatan penyusunan Buku Profil Risiko dan Pola
Penanganan pada Proyek Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata, Makassar. Buku
Profil ini merupakan buku yang berisikan pemetaan dan hasil analisis risiko-risiko
yang mungkin terjadi pada investasi infrastruktur di Wilayah Makassar, khususnya di
wilayah kota Maros sampai Kabupaten Takalar.

Berdasarkan risiko – risiko yang telah diidentifikasi tersebut kemudian disusun pola
penanganan risiko berdasarkan kepada literatur dan studi terdahulu yang digunakan
sebagai acuan best practice. Demikian buku ini kami sajikan, tidak lupa kami
ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penyusunan buku
ini, terutama pada responden serta para pakar yang telah meluangkan waktunya baik
dalam pengisian kuesioner maupun rangkaian Focus Group Discussion (FGD), baik
dari Pusat maupun Daerah. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi
seluruh pihak. Amin.

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata iii


Makassar
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

DAFTAR ISI
KATA SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN .......................................................................................................................................................................... i
KATA SAMBUTAN DIREKTUR PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI ....................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................................................. vii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................................................................. 1-1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................................................... 1-1
1.2 Maksud dan Tujuan ................................................................................................................................................ 1-2
1.3 Kerangka Berpikir Manajemen Risiko ................................................................................................................... 1-3
1.4 Metodologi ............................................................................................................................................................. 1-6
1.4.1 Metodologi Pengumpulan Data .................................................................................................................. 1-6
1.4.2 Metodologi Analisis Data ........................................................................................................................... 1-7
1.5 Indikator Risiko Proyek.......................................................................................................................................... 1-8

BAB 2 PROFIL PROYEK JALAN TOL MAMMINASATA ...................................................................................... 2-1


2.1 Informasi Proyek Jalan Tol Mamminasata ........................................................................................................ 2-1

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata iv


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

2.2 Identifikasi Risiko Proyek Jalan Tol Mamminasata ......................................................................................... 2-2

BAB 3 PEMERINGKATAN RISIKO PROYEK JALAN TOL MAMMINASATA................................................ 3-1


3.1 Overview Risiko Proyek Jalan Tol Mamminasata ............................................................................................ 3-1
3.2 Penilaian Risiko Proyek Berdasarkan Indikator Risiko ................................................................................... 3-3

BAB 4 POLA MITIGASI RISIKO .................................................................................................................................. 4-1


4.1 Umum ..................................................................................................................................................................... 4-1
4.2 Matriks Mitigasi Risiko ........................................................................................................................................ 4-1

BAB 4 RISK REGISTER................................................................................................................................................... 5-1


5.1 Risk Register Proyek Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata .......................................................................... 5-1

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata v


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

DAFTAR TABEL
Tabel 1-1 Klasifikasi Tingkat Risiko ...................................................................................................................................... 1-7
Tabel 2-1 Hasil Identifikaksi Risiko Proyek Jalan Tol Mamminasata ................................................................................... 2-2
Tabel 3-1 Penilaian Risiko Lokasi .......................................................................................................................................... 3-3
Tabel 3-2 Penilaian Risiko Desain, Konstruksi, dan Uji Operasi ........................................................................................... 3-4
Tabel 3-3 Penilaian Risiko Sponsor ........................................................................................................................................ 3-5
Tabel 3-4 Penilaian Risiko Finansial ...................................................................................................................................... 3-5
Tabel 3-5 Penilaian Risiko Operasi ........................................................................................................................................ 3-6
Tabel 3-6 Penilaian Risiko Pendapatan .................................................................................................................................. 3-7
Tabel 3-7 Penilaian Risiko Konektivitas Jaringan .................................................................................................................. 3-8
Tabel 3-8 Penilaian Risiko Interface ...................................................................................................................................... 3-8
Tabel 3-9 Penilaian Risiko Politik .......................................................................................................................................... 3-8
Tabel 3-10 Penilaian Risiko Keadaan Kahar .......................................................................................................................... 3-9
Tabel 3-11 Penilaian Risiko Kepemilikan Aset ...................................................................................................................... 3-9
Tabel 4-1 Matriks Mitigasi Risiko .......................................................................................................................................... 4-2

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata vi


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1-1 Bagan Alir Identifikasi Risiko ............................................................................................................................ 1-3
Gambar 1-2 Bagan Alir Penilaian Risiko ............................................................................................................................... 1-4
Gambar 1-3 Bagan Alir Mitigasi Risiko ................................................................................................................................. 1-5
Gambar 3-1 Matriks Risiko .................................................................................................................................................... 3-1
Gambar 3-2 Grafik Risiko Berdasarkan Kategori Risiko ....................................................................................................... 3-2

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata vii


Makassar

BAB 1
PENDAHULUAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen risiko adalah suatu proses identifikasi risiko, analisis risiko, penanganan risiko, dan pemantauan risiko.
Kegiatan identifikasi risiko dilakukan pada tahap awal manajemen risiko dimana pada tahap tersebut dilakukan inventarisasi
risiko-risiko yang berpotensi akan muncul beserta dengan penilaian sederhana dan alokasi awal. Risiko tersebut dapat dinilai
secara kualitatif ataupun kuantitatif. Tujuan dalam melakukan manajemen risiko adalah agar stakeholder dapat memperoleh
manfaat finansial sebesar-besarnya melalui proses pengelolaan risiko yang meliputi menghilangkan, meminimalkan,
mengalihkan, dan menyerap/menerima risiko tersebut. Risiko-risiko yang sudah terinventarisir perlu dianalisis lebih lanjut
untuk ditentukan penilaian risiko serta pola penanganannya. Dalam pelaksanaan manajemen risiko dilakukan pendekatan
sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi, menganalisis, dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait risiko-risiko pada proyek KPBU;
b. Menentukan besaran dan dampak, alokasi risiko, dan rencana mitigasi risiko berdasarkan pertimbangan kajian hukum,
teknis, dan finansial pada proyek KPBU.
Kajian risiko sebagaimana dimaksud pada huruf b) di atas selanjutnya didiskusikan kembali dengan stakeholder, untuk
mendapatkan masukan dan persetujuan.

Profil Risiko Proyek KPBU Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 1-1


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud

1. Memetakan dan menganalisis risiko-risiko


proyek bidang infrastruktur pekerjaan umum
dan perumahan

2. Menganalisis pola penanganan risiko proyek


sesuai dengan risiko yang telah teridentifikasi

Tujuan

1. Memberikan informasi kepada publik,


pemerintah pusat, Pemerintah Daerah serta Profil Risiko dan Pola Penanganan
Badan Usaha terkait risiko proyek bidang Risiko Proyek Bidang Infrastruktur
infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan Pekerjaan Umum dan Perumahan

2. Memberikan informasi terkait pola


penanganan risiko proyek berdasarkan hasil
kajian manajemen risiko

Profil Risiko Proyek KPBU Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 1-2


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

1.3 Kerangka Berpikir Manajemen Risiko


a. Identifikasi Risiko Tahapan Identifikasi risiko adalah sebagai berikut:
1. DJPI menentukan daftar proyek potensial mengacu pada hasil screening proyek yang telah
dilakukan untuk menghasilkan daftar proyek yang akan dikaji risikonya.
2. Setelah disepakati daftar proyek mana saja yang akan dikaji risikonya maka akan dilakukan
identifikasi awal risiko proyek secara internal berdasarkan acuan alokasi risiko dari PT
Penjaminan Infrastruktur Indonesia. Identifikasi awal tersebut menghasilkan draft potensi
risiko.
3. Melakukan persiapan kunjungan lapangan dan Focus Group Discussion dengan membuat
Surat Permohonan Kunjungan Lapangan dan Undangan Focus Group Discussion Identifikasi
Risiko Proyek dengan mengundang instansi pemerintah terkait. Kemudian mempersiapkan
akomodasi dan transportasi untuk peserta dan mengumpulkan bahan paparan dari
narasumber.
4. Setelah persiapan selesai tahap berikutnya adalah melakukan kunjungan lapangan dengan
pihak-pihak seperti Instansi Kementerian maupun Instansi Pemerintah Daerah yang terkait
dengan proyek tersebut untuk mengetahui keadaan dilapangan sebagai dasar dalam
melakukan identifikasi risiko.
5. Berdasarkan kunjungan lapangan dapat dihasilkan draft awal matriks risiko yang akan dikaji
oleh seluruh instansi pemerintah, badan usaha, akademisi, dan masyarakat terkait dalam
Focus Group Discussion identifikasi risiko. Pembahasan tersebut menghasilkan draft
variabel potensi risiko.
Gambar 1-1 Bagan Alir Identifikasi Risiko
6. Selanjutnya merumuskan identifikasi risiko berdasarkan hasil pembahasan Focus Group
Discussion yang kemudian menghasilkan Matriks Identifikasi Risiko.

Profil Risiko Proyek KPBU Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 1-3


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

b. Penilaian Risiko
Tahapan Penilaian risiko adalah sebagai berikut:

1. Pada tahap ini, di awali dengan hasil rumusan


identifikasi risiko di breakdown hingga
menjadi matriks faktor risiko.
2. menyusun alat penilaian risiko dengan
merancang e-kuesioner untuk responden
berdasarkan faktor-faktor risiko yang sudah
diidentifikasi menggunakan skala likert.
3. melakukan persiapan publikasi hasil
identifikasi risiko dan pengambilan data dari
responden. Publikasi hasil identifikasi risiko
dan pengambilan data ini dilakukan dalam
wadah Focus Group Discussion (FGD).
4. melaksanakan Focus Group Discussion
(FGD) untuk mempublikasi hasil identifikasi
risiko dan melakukan pengisian kuesioner.
5. melakukan verifikasi jumlah responden
6. menganalisis tingkat probabilitas dan dampak
risiko dari variabel faktor risiko.
7. menghitung biaya risiko
8. menentukan tingkat risiko (risk rating)
Gambar 1-2 Bagan Alir Penilaian Risiko

Profil Risiko Proyek KPBU Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 1-4


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

c. Mitigasi Risiko
Tahapan Mitigasi Risiko adalah sebagai berikut:
1. Pada tahap ini, di awali dengan menjabarkan (breakdown) hasil
penilaian risiko. Di tahap ini akan memilih prioritas risiko yang
memerlukan penanganan (mitigasi) segera.
2. menyusun alat interactive valuation for risk mitigation untuk responden
dengan memilih persentase pengurangan risiko terhadap
mitigasi/penanganan yang dirumuskan.
3. persiapan publikasi hasil penilaian risiko dan pengambilan data dari
responden. Publikasi hasil penilaian risiko dan pengambilan data ini
dilakukan dalam wadah Focus Group Discussion (FGD) yang terdiri
dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Badan Usaha, Akademisi,
Lembaga Swadaya Masyarakat setempat.
4. melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) untuk mempublikasi
hasil penilaian risiko dan melakukan pengisian alat interactive
valuation for risk mitigation sebagai langkah pengambilan data.
5. Melakukan verifikasi jumlah responden.
Gambar 1-3 Bagan Alir Mitigasi Risiko
6. menghitung biaya pengendalian risiko.
7. Penyusunan laporan pelaksanaan manajemen risiko.

Profil Risiko Proyek KPBU Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 1-5


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

1.4 Metodologi Desk Study

1.4.1 Metodologi Pengumpulan Data


Metodologi yang digunakan pada kajian profil FGD Identifikasi Risiko
risiko dan pola penanganan risiko proyek
menggunakan metode Delphy, yang merupakan
suatu cara untuk memperoleh konsensus terhadap FGD Penilaian Risiko
suatu permasalahan yang melibatkan sekelompok
pakar (group of experts). Dalam hal ini dilakukan
kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dan FGD Mitigasi Risiko
selanjutnya melakukan verifikasi melalui kegiatan
survei lapangan.
Penyusunan Buku Profil Risiko dan Pola
Para pemangku kepentingan yang terlibat dalam Penanganan Risiko Proyek
kegiatan FGD diantaranya Unsur Pemerintah
Pusat/Daerah, Badan Usaha, Akademisi, Praktisi
dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Gambar 1-4 Bagan Alir Metodologi Pengumpulan Data
Tujuan FGD adalah untuk memperoleh masukan dan informasi mengenai masalah yang sifatnya spesifik.
Penyelasaian tentang permasalahannya akan ditentukan setelah masukan diterima dan dianalisa. Beberapa alasan
yang mendasari pemilihan metode FGD diantaranya sebagai berikut:
 Adanya keyakinan bahwa masalah yang diteliti tidak dapat dipahami dengan metode survei atau wawancara.
 Untuk memperoleh data kualitatif yang bermutu dalam waktu yang relatif singkat.
 Sebagai metode yang dirasa cocok bagi permasalahan yang bersifat sepesifik.

Profil Risiko Proyek KPBU Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 1-6


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

1.4.2 Metodologi Analisis Data

Tabel 1-1 Klasifikasi Tingkat Risiko

Klasifikasi yang ditetapkan


berdasarkan eksposure yaitu suatu
kondisi bahaya yang dinyatakan
dengan kombinasi parameter
probabilitas dan parameter dampak.
Tingkat Risiko terdiri dari 5 (lima)
risiko yaitu Risiko Ekstrim, Risiko
Tinggi, Risiko Moderat, Risiko
Rendah, dan Risiko Sangat Rendah.

Sumber: PPP Toolkit KPSRB, Bappenas, 2018, dengan penyesuaian

Profil Risiko Proyek KPBU Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 1-7


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

1.5 Indikator Risiko Proyek

Risiko Lokasi Risiko Finansial

 Lahan tidak dapat digunakan karena perlu adanya relokasi penghuni  Kegagalan mencapai financial close

 Proses pemukiman kembali yang rumit  Risiko pencairan VGF (dana dukungan tunai infrastruktur)
 Keterbatasan ruang kerja /working space konstruksi  Risiko nilai tukar mata uang
 Kerusakan artefak dan barang kuno pada lokas  Risiko tingkat inflasi dan suku bunga
 Risiko Status Tanah Risiko Operasi
 Kontaminasi/polusi ke lingkungan lokasi  Ketersediaan fasilitas
 Terganggunya kenyamanan masyarakat yang berada di sekitar area
 Buruk atau tidak tersedianya layanan
proyek
Risiko Desain, Konstruksi, dan Uji Operasi  Aksi industri
 Ketidakjelasan spesifikasi output  Risiko sosial dan budaya lokal
 Gagal menjaga keselamatan dalam lokasi  Kegagalan manajemen proyek
 Kenaikan biaya konstruksi  Kegagalan kontrol dan monitoring proyek
 Kinerja kontraktor/subkontraktor yang buruk  Kenaikan biaya O&M
 Default kontraktor/sub-kontraktor  Kesalahan estimasi biaya life cycle
 Kesalahan desain  Kenaikan biaya energi–karena inefisiensi unit
 Terlambatnya penyelesaian konstruksi  Tidak teraturnya ketersediaan utilitas
 Risiko uji operasi (testing & comissioning) Risiko Pendapatan
Risiko Sponsor  Kegagalan mengajukan penyesuaian tarif
 Default BU  Keterlambatan penyesuaian tarif periodik
 Default Sponsor Proyek  Tingkat penyesuaian tarif lebih rendah dari proyeksi
 Default Lender Proyek  Kesalahan perhitungan estimasi tarif

Profil Risiko Proyek KPBU Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 1-8


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

Risiko Konektivitas Jaringan Risiko Force Majeur


 Risiko konektivitas jaringan jalan dan transportasi  Bencana alam
 Risiko kelancaran sistem transportasi  Force majeure politis
 Risiko fasilitas pesaing/kompetitor  Cuaca ekstrim
Risiko Interface  Force majeure berkepanjangan
 Risiko ketimpangan waktu dan kualitas pekerjaan Risiko Kepemilikan Aset
 Risiko perbedaan standar/metode layanan  Risiko nilai aset turun [Kemungkingan Terjadi]
 Transfer aset setelah kontrak KPBU berakhir [Kemungkingan
 Risiko relasi
Terjadi]
Risiko Politik
 Mata uang asing tidak dapat dikonversi
 Mata uang asing tidak dapat direpatriasi
 Perubahan regulasi (dan pajak) yang umum
 Perubahan regulasi (dan pajak) yang diskriminatif dan spesifik
 Keterlambatan perolehan persetujuan perencanaan
 Risiko parastatal (rendahnya kualitas kinerja BUMN)

Profil Risiko Proyek KPBU Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 1-9


Makassar

BAB 2
PROFIL PROYEK JALAN TOL
MAMMINASATA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

BAB 2
PROFIL PROYEK JALAN TOL MAMMINASATA
2.1 Informasi Proyek Jalan Tol Mamminasata
Proyek Jalan Tol Mamminasata ini awalnya direncanakan sebagai Jalan By Pass dengan panjang total sekitar 48 + 300 yang
menghubungkan Kota Maros sampai dengan Pantai Galesong Kabupaten Takalar. Konsep dasar pembangunan Jalan Bypass
Mamminasa adalah untuk mengarahkan lalu lintas ke/dari kota-kota satelit baru sekitar 15-kilometer sebelah timur Kota
Makassar dekat perbatasan Kabupaten Gowa dan Maros. Sampai dengan Maret 2019, progress pekerjaan pembangunan Jalan
Bypass Mamminasata tahap 1 masih terkendala akibat terhambatnya proses pembebasan lahan. Secara keseluruhan ruas Jalan
Bypass Mamminasata baru terealisasi 39%. Khusus untuk tahap 1 progress pembangunan ruas jalan per Desember 2018 adalah
66%. Saat ini progress pekerjaan masih berjalan lamban karena berbagai persoalan. Oleh sebab itu ada wacana untuk
menaikkan status jalan ini menjadi jalan tol agar bisa diakselerasi pembangunannya dengan melibatkan pihak ketiga yakni
investor swasta. Skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) diperkirakan dapat menjadi solusi bagi
permasalahan keterbatasan yang ada saat ini. Ruas Jalan Tol Mamminasata semaksimal mungkin akan menggunakan rute
yang telah ditetapkan saat perencanaan Jalan Bypass Maminasata. Dengan demikian, diharapkan trase jalan tol tidak
mengubah secara signifikan koridor ruas jalan yang telah dilakukan pembebasan lahan meskipun tidak menutup kemungkinan

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 2-1


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

akan dilakukan penambahan pembebasan lahan sebagai implikasi dari perubahan lebar ROW yang lebih lebar sesuai dengan
spesifikasi teknis jalan bebas hambatan.

2.2 Identifikasi Risiko Proyek Jalan Tol Mamminasata


Manajemen risiko adalah suatu proses identifikasi risiko, analisis risiko, penanganan risiko, dan pemantauan risiko.
Identifikasi risiko merupakan proses penentuan risiko dalam suatu proyek, mengelompokkan berdasarkan sumbernya, dan
memahami karakteristiknya. Risiko dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu risiko umum proyek sesuai dengan sektornya dan
risiko unik proyek yang bergantung kepada lokasi serta kondisi sosial dan budaya di mana proyek tersebut akan dibangun.
Berikut merupakan hasil Identifikaksi Risiko Proyek Jalan Tol Mamminasata.

Tabel 2-1 Hasil Identifikaksi Risiko Proyek Jalan Tol Mamminasata


KATEGORI RISIKO DESKRIPSI
Lokasi Keterlambatan dan kenaikan  Sebagian besar tanah pada sta. 0+000 hingga 13+750 sudah berstatus milik
biaya pembebasan lahan PJPK, sementara itu tanah pada sta 13+750 hingga 48+250 belum ada yang
dibebaskan masih dalam proses pendataan. Namun, pendataan dan
pembebasan tanah masih mengacu kepada ROW 44-meter. Hal ini berbeda
dengan jalan tol di mana ROW minimum yang dibutuhkan adalah 60-meter.
 Terdapat dua lahan instansi yang dilalui oleh trase ini yaitu lahan Balai Riset
Perikanan Air Payau dan Penyuluhan Perikanan, Kementerian Kelautan dan
Perikanan dan Batalyon Arhanud 16/SBC, Kementerian Pertahanan.
 Keberadaan jalan tol memotong lahan pertanian, sehingga akan
mempersulit petani dalam pengelolaannya.

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 2-2


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

 Adanya tuntutan teknis agar ROW minimum jalan tol adalah 90-meter.
 Perlu dilakukan sosialiasi kepada masyarakat terkait perubahan rencana dari
jalan arteri primer menjadi jalan bebas hambatan.
Lahan tidak dapat dibebaskan  Lahan Batalyon Arhanud 16/SBC yang dilewati oleh trase jalan tol salah
satunya adalah bangunan bunker senjata.
 Trase jalan tol yang melalui lahan Balai Riset Perikanan Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan memotong sebagian kecil gedung.
Kontaminasi/polusi ke  Tataguna lahan yang dilalui oleh trase Jalan Tol Mamminasata adalah
lingkungan lokasi pertanian, perkebunan, dan permukiman. Lokasi proyek yang
bersinggungan langsung dengan lahan pertanian harus dikontrol dengan
baik agar tidak mencemari lahan pertanian masyarakat. Selain itu, perlu
diperhatikan kenyamanan masyarakat di masa konstruksi terutama trase
yang melalui kawasan padat penduduk.
 Trase memotong 5 aliran sungai pada sta. 0+000 hingga sta. 13+750,
sehingga proses kontruksi harus diperhatikan dengan baik agar tidak
mencemari aliran sungai.
Terhalangnya akses  Terhalangnya akses petani ke lahan pertanian mereka akibat adanya jalan
transportasi masyarakat tol.
 Trase jalan tol bersilangan dengan 5 jalan nasional, akan terkoneksi dengan
adanya interchange. Perlu juga diidentifikasi terkait persilangan dengan
jalan provinsi, kabupaten, maupun desa. Sehingga rencana akses pengganti
dapat dilakukan baik dengan overpass maupun underpass.

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 2-3


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

Terganggunya kenyamanan  Proses konstruksi mungkin berbarengan dengan kegiatan bertani, berkebun,
masyarakat yang berada di maupun kegiatan sehari-hari masyarakat. Perlu dipertimbangkan waktu-
sekitar area proyek waktu dan metode-metode konstruksi sehingga dapat meminimalisir
gangguan ke lingkungan sekitar.
 Gangguan dapat berupa kesehatan, kerusakan properti masyarakat, maupun
polusi suara.
Lahan tidak dapat digunakan  Umumnya lahan yang merupakan permukiman lebih sulit untuk dibebaskan
setelah dibebaskan dan lokasinya berada di pinggir jalan akses, sehingga pembebasan lahan
mungkin dapat lebih difokuskan kepada lahan-lahan yang berada di jalan
akses di tahap-tahap awal pembebasan lahan.
Keterbatasan ruang  Terkait penyediaan lahan untuk ruang kerja pada masa konstruksi.
kerja/working space
konstruksi
Risiko status tanah  Kemungkinan ditemukannya kepemilikan sertifikat tanah ganda saat proyek
dilaksanakan.
Risiko Kenaikan biaya konstruksi  Biaya konstruksi sangat sensitif dengan penyesuaian-penyesuaian yang
Desain, dapat saja terjadi akibat kondisi lapangan yang tidak terduga.
Konstruksi,  Sudah harus memperhitungkan faktor inflasi dan kemungkinan terjadinya
dan Uji kenaikan harga-harga.
Operasi Terlambatnya penyelesaian  Penyelesaian konstruksi harus sesuai dengan perkiraan waktu pada studi
konstruksi kelayakan dan merupakan risiko yang dialokasikan kepada Badan Usaha
Pelaksana kecuali keterlambatan disebabkan oleh PJPK.
Ketidakjelasan spesifikasi  Kesiapan dokumen lelang, di antaranya adalah spesifikasi teknis minimum
output (basic design) yang harus dipenuhi.

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 2-4


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

Gagal menjaga keamanan dan  Terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja pada konstruksi bidang
keselamatan dalam lokasi pekerjaan umum diatur dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor
05/PRT/M/2014 dan perubahannya Nomor 02/PRT/M/2018.
Kesalahan desain  Dokumen KPBU hanya menyediakan basic design, detailed design
merupakan kewajiban dari pemenang lelang sehingga perlu diperhatikan
bahwa BUP pemenang lelang dapat melakukan DED dengan baik.
 Desain harus memenuhi spesifikasi untuk jalan tol bukan untuk jalan bypass
lagi.
Perubahan lingkup pekerjaan  Hanya dapat dilakukan jika dikehendaki oleh PJPK, sehingga menjadi
paska penandatanganan alokasi risiko bagi PJPK.
kontrak
Risiko uji operasi (testing &  Kesalahan estimasi waktu/biaya dalam uji operasi teknis.
comissioning)
Risiko Default BU
Sponsor Default sponsor proyek  Untuk jalan tol, risiko sponsor dinilai tidak terlalu besar. Proyek KPBU
lebih dominan di risiko finansial.
Default lender proyek
Risiko Kegagalan mencapai financial  Selain melihat keuangan investor, perbankan juga akan melihat kelayakan
Finansial close dan segi finansial proyeknya secara langsung, hal ini yang menentukan
cepat atau lambatnya finacial close dapat tercapai.
Risiko nilai tukar mata uang  Fluktuasi (non ekstrim) nilai tukar.
Risiko tingkat inflasi dan  Kenaikan (non ekstrim) tingkat inflasi terhadap asumsi dalam life-cycle cost
suku bunga dan suku bunga.
Risiko Buruk atau tidak tersedianya  Akibat fasilitas tidak bisa beroperasi
Operasi layanan

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 2-5


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

Kegagalan kontrol dan  PJPK dan Badan Usaha Pelaksana masing-masing memiliki fungsi
monitoring proyek monitoring, PJPK memonitoring kinerja BUP dan juga layanan yang
tersedia sementara BUP memonitoring pekerjaan proyek. Kantor bersama
juga membantu monitoring proyek KPBU.
Kenaikan biaya O&M  Proyek dengan feasibility study yang kurang memadai umumnya berdampak
kepada biaya O&M ketika beroperasi.
Kesalahan estimasi biaya life  Biaya material, bahan, inflasi, pekerja, dan lainnya cukup bervariasi di
cycle berbagai daerah di Indonesia. Sehingga ketika proses penyiapan, sebaiknya
sudah dilakukan pemetaan sumber material, bahan, dan pekerja serta
memperkirakan inflasi di lokasi proyek.
Kecelakaan lalu lintas atau isu  Tingginya kecelakaan lalu lintas.
keselamatan
Risiko sosial dan budaya  Makassar sangat terkenal dengan aktivitas demonstrasi, seringkali
lokal mengganggu bisnis jalan tol.
Ketidakhandalan teknologi  Teknologi yang digunakan [seperti E-Toll Gate] tidak dapat dihandalkan,
dan sistem informasi sehingga menggangu operasi.
pelayanan jalan tol
Risiko Risiko pada masa awal  Perlu dipertimbangkan pada financial modeling proyek di tahap penyiapan.
Pendapatan operasi (ramp up period)
Perubahan proyeksi volume  Harus dilakukan real demand survey yang baik.
permintaan
Kesalahan perhitungan  Mengacu kepada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15
estimasi tarif Tahun 2005 tentang Jalan Tol, tarif tol dihitung berdasarkan kemampuan

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 2-6


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

membayar pengguna jalan tol, besar keuntungan operasi kendaraan, dan


kelayakan investasi.
Kegagalan mengajukan  Jika kegagalan mengajukan tarif merupakan murni kehendak PJPK misal
penyesuaian tarif karena dianggap tarif saat ini masih cukup tinggi maka risiko ini merupakan
risiko PJPK, namun jika kegagalan mengajukan tarif karena satu dan lain
hal yang disebabkan oleh BUP maka risiko ini merupakan risiko BUP.
Tingkat penyesuaian tarif  Perlu diperhatikan bahwa Peraturan Pemerintah RI 15/2005 tentang Jalan
lebih rendah dari proyeksi Tol mengatur bahwa penyesuaian tarif dievaluasi 2 tahun sekali yang
disesuaikan dengan inflasi, sehingga perlu diperhatikan kelogisan dari
perkiraan penyesuaian tarif di dokumen FS.
Kebocoran memungut  Akibat kegagalan / tidak optimalnya sistem pemungutan tarif.
pembayaran tarif
Kegagalan pembayaran AP  Mengingat sistem anggaran di Pemerintahan memiliki ketidakpastian
tepat waktu (uncertainty) yang cukup tinggi. Ini salah satu risiko yang dijamin oleh PT.
PII
Kesalahan perhitungan  Merupakan risiko BUP karena umumnya menjadi indikator penentu dalam
penawaran AP pelelangan.
Keterlambatan penyesuaian  Lebih umum terjadi karena keinginan PJPK untuk menunda kenaikan tarif.
tarif periodik Biasanya karena tarif dianggap masih kemahalan walaupun inflasi hasil
evaluasi dua tahunan sudah cukup tinggi.
Risiko Risiko konektivitas jaringan  Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia pasal 19 butir c, trase Jalan
Konektivitas jalan dan transportasi Tol Mamminasata merupakan jalan arteri primer.
Jaringan  Rencana perubahan Jalan Bypass Mamminasata menjadi Jalan Tol
Mamminasata belum masuk Rencana Umum Jaringan Jalan Bebas

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 2-7


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

Hambatan, sebisa mungkin ini dilakukan paralel dengan penyiapan


dokumen KPBUnya.
Risiko Risiko ketimpangan waktu  Risiko pada bagian yang menjadi dukungan pemerintah (dukungan
Interface dan kualitas pekerjaan konstruksi sebagian) atau ruas-ruas yang dibangun ketika kondisi
keuangan BUP sudah menipis.
Risiko relasi  Miskomunikasi di dalam internal dan eksternal organisasi, termasuk
mengakibatkan keterlambatan/ kesalahan proses karena kurang
pengalaman di proyek KPBU/Project Financing.
Risiko Mata uang asing tidak dapat  Mata uang asing tidak bisa ditransfer ke negara asal investor.
Politik direpatriasi
Risiko ekspropriasi  Nasionalisasi / pengambilalihan tanpa kompensasi (yang memadai).
Perubahan regulasi (dan  Bisa dianggap sebagai risiko bisnis.
pajak)
Keterlambatan perolehan  Hanya jika dipicu keputusan sepihak /tidak wajar dari otoritas terkait.
persetujuan perencanaan
Keterlambatan perolehan  Hanya jika dipicu keputusan sepihak /tidak wajar dari otoritas terkait.
akses ke lokasi proyek
Risiko Bencana alam  Terjadinya bencana alam sehingga tidak dapat beroperasi secara normal.
Kahar Force majeure politis  Peristiwa perang, kerusuhan, gangguan keamanan masyarakat.
Force majeure  Jika di atas 6-12 bulan,dapat mengganggu aspek ekonomis pihak yang
berkepanjangan terkena dampak (terutama bila asuransi tidak ada).
Risiko Transfer aset setelah kontrak  Proses transfer aset terkendala karena ada perbedaan mekanisme pengalihan
Kepemilikan KPBU berakhir atau penilaian.
Aset

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 2-8


Makassar

BAB 3
PEMERINGKATAN RISIKO PROYEK
JALAN TOL MAMMINASATA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

BAB 3
PEMERINGKATAN RISIKO PROYEK JALAN TOL
MAMMINASATA
3.1 Overview Risiko Proyek Jalan Tol Mamminasata Manajemen risiko Penilaian risiko
pada proyek KPBU Jalan Tol
Konsekuensi Mamminasata dilakukan oleh seluruh
Kemungkinan peserta yang mengikuti tahap
1 2 3 4 5
identifikasi risiko. Peserta yang
Menengah Tinggi Ekstrem Ekstrem Ekstrem mengikuti penilaian risiko ini terdiri
5
(5) (10) (15) (20) (25)
dari empat (4) unsur yaitu Akademisi,
Rendah Menengah Tinggi Ekstrem Ekstrem Peserta berpengalaman di jalan tol dan
4
(4) (8) (12) (16) (20) manajemen risiko, Camat, Pemerintah.
Rendah Menengah Menengah Tinggi Ekstrem Peserta menilai masing-masing risiko
3
(3) (6) (9) (12) (15) berdasarkan probabilitas dan pengaruh
Sangat Rendah Menengah Menengah Tinggi dengan skala 1-5. Interaksi antara
2
Rendah (2) (4) (6) (8) (12) probabilitas dan pengaruh risiko
Sangat Sangat Rendah Rendah Menengah membentuk matriks penilaian risiko, di
1 mana pada matriks ini tingat urgensi
Rendah (1) Rendah (2) (3) (4) (5)
Gambar 3-1 Matriks Risiko risiko dibagi menjadi lima kelompok,
yaitu ekstrem, tinggi, menengah,
rendah, dan sangat rendah.

Hasil penilaian risiko memperlihatkan


3-1
Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata
bahwa, risiko lokasi merupakan risiko
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

Risiko Kepemilikan Aset


Risiko Lokasi
Risiko Kahar 64%
Risiko Desain, Konstruksi,
Risiko Kepemilikan Aset
53% dan Uji Operasi
Risiko Politik 48%

Risiko Interface
Risiko Kahar Risiko Sponsor
Risiko Konektivitas 48% 48%
Jaringan
Risiko Pendapatan

Risiko Operasi Risiko Politik 41% 48% Risiko Finansial

Risiko Finansial
42% 45%
Risiko Sponsor
Risiko Interface Risiko Operasi
Risiko Desain, Konstruksi, 43%
dan Uji Operasi 48%
Risiko Konektivitas
Risiko Pendapatan
Risiko Lokasi Jaringan

Gambar 3-2 Grafik Risiko Berdasarkan Kategori Risiko

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 3-2


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

3.2 Penilaian Risiko Proyek Berdasarkan Indikator Risiko


Tabel 3-1 Penilaian Risiko Lokasi

Daftar Risiko Probability Rating Impact Rating Nilai Risiko Lokasi


Index PI Index II Risiko
Risiko Lokasi
Keterlambatan dan
Keterlambatan dan kenaikan biaya 81% 5 85% 5 25 kenaikan biaya
pembebasan lahan pembebasan lahan
25
Terganggunya
Lahan tidak dapat dibebaskan 72% 4 82% 5 20 20 Lahan tidak dapat
kenyamanan
dibebaskan
Lahan tidak dapat digunakan 59% 3 73% 4 12 masyarakat yang… 15
setelah dibebaskan 10
Terhalangnya akses 5 Lahan tidak dapat
Keterbatasan ruang kerja /working 57% 3 66% 4 12
transportasi 0 digunakan setelah
space konstruksi masyarakat dibebaskan
Risiko status tanah 59% 3 66% 4 12
Kontaminasi/polusi ke lingkungan 65% 4 63% 4 16 Keterbatasan ruang
Kontaminasi/polusi ke
kerja /working space
lokasi lingkungan lokasi
konstruksi
Terhalangnya akses transportasi 70% 4 68% 4 16 Risiko status tanah
masyarakat
Terganggunya kenyamanan 66% 4 61% 4 16
masyarakat yang berada di sekitar
area proyek

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 3-3


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

Tabel 3-2 Penilaian Risiko Desain, Konstruksi, dan Uji Operasi


Daftar Risiko Probability Rating Impact Rating Nilai
Index PI Index II Risiko
Risiko Desain, Konstruksi, dan Uji Operasi Ketidakjelasan
spesifikasi output
Ketidakjelasan spesifikasi 53% 3 62% 4 12 16
output 14 Gagal menjaga
Risiko uji operasi 12 keamanan dan
Gagal menjaga keamanan dan 55% 3 62% 4 12 (testing & 10 keselamatan
keselamatan dalam lokasi comissioning) 8
6 dalam lokasi
4
Kenaikan biaya konstruksi 67% 4 73% 4 16 2
Perubahan lingkup 0
Kesalahan desain 54% 3 64% 4 12
pekerjaan paska Kenaikan biaya
Terlambatnya penyelesaian 65% 4 73% 4 16 penandatanganan konstruksi
konstruksi kontrak

Perubahan lingkup pekerjaan 58% 3 61% 4 12 Terlambatnya


paska penandatanganan kontrak penyelesaian Kesalahan desain
konstruksi
Risiko uji operasi (testing & 55% 3 62% 4 12
comissioning)

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 3-4


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

Tabel 3-3 Penilaian Risiko Sponsor


Default BU
12
Daftar Risiko Probability Rating Impact Rating Nilai 10
Index PI Index II Risiko 8
Risiko Sponsor 6
4
Default BU 51% 3 62% 4 12 2
0
Default sponsor proyek 55% 3 62% 4 12
Default lender proyek 51% 3 65% 4 12 Default lender Default sponsor
proyek proyek

Tabel 3-4 Penilaian Risiko Finansial


Daftar Risiko Probability Rating Impact Rating Nilai Kegagalan
Index PI Index II Risiko mencapai financial
close
Risiko Finansial 12
10
Kegagalan mencapai financial 56% 3 68% 4 12 8
close 6
Risiko pengembalian dana 59% 3 65% 4 12 4
2 Risiko
talangan tanah Risiko tingkat
pengembalian
inflasi dan suku 0
dana talangan
Risiko nilai tukar mata uang 54% 3 64% 4 12 bunga
tanah
Risiko tingkat inflasi dan suku 58% 3 64% 4 12
bunga

Risiko nilai tukar


mata uang

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 3-5


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

Tabel 3-5 Penilaian Risiko Operasi

Daftar Risiko Probability Rating Impact Rating Nilai


Index PI Index II Risiko
Risiko Operasi Buruk atau tidak
tersedianya
Buruk atau tidak tersedianya 53% 3 65% 4 12 layanan
layanan 12
Kecelakaan lalu 10
Risiko sosial dan budaya lokal 55% 3 60% 3 9 lintas atau isu 8 Risiko sosial dan
budaya lokal
Kegagalan kontrol dan 54% 3 67% 4 12 keselamatan 6
monitoring proyek 4
2
Kenaikan biaya O&M 58% 3 68% 4 12 Ketidakhandalan 0
Kegagalan kontrol
teknologi dan
Kesalahan estimasi biaya life 52% 3 64% 4 12 dan monitoring
sistem informasi
cycle pelayanan jalan tol
proyek

Ketidakhandalan teknologi dan 48% 3 57% 3 9


sistem informasi pelayanan Kesalahan
Kenaikan biaya
jalan tol estimasi biaya life
O&M
cycle
Kecelakaan lalu lintas atau isu 55% 3 61% 4 12
keselamatan

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 3-6


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

Tabel 3-6 Penilaian Risiko Pendapatan

Daftar Risiko Probability Rating Impact Rating Nilai


Index PI Index II Risiko Risiko Pendapatan
Risiko Pendapatan
Risiko pada masa awal operasi 62% 4 59% 3 12
(ramp up period)
Risiko pada masa
Perubahan proyeksi volume 59% 3 61% 4 12 awal operasi
permintaan (ramp up period)
Tingkat 15 Perubahan
Kesalahan perhitungan estimasi 55% 3 62% 4 12
tarif penyesuaian tarif proyeksi volume
lebih rendah… 10 permintaan
Kebocoran memungut 50% 3 60% 3 9
pembayaran tarif Keterlambatan 5 Kesalahan
penyesuaian tarif perhitungan
Kegagalan pembayaran AP 53% 3 59% 3 9
tepat waktu periodik 0 estimasi tarif

Kesalahan perhitungan 47% 3 59% 3 9 Kegagalan Kebocoran


penawaran AP mengajukan memungut
Kegagalan mengajukan 52% 3 61% 4 12 penyesuaian tarif pembayaran tarif
penyesuaian tarif Kesalahan Kegagalan
perhitungan pembayaran AP
Keterlambatan penyesuaian tarif 52% 3 58% 3 9 penawaran AP tepat waktu
periodik
Tingkat penyesuaian tarif lebih 53% 3 63% 4 12
rendah dari proyeksi

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 3-7


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

Tabel 3-7 Penilaian Risiko Konektivitas Jaringan Risiko konektivitas


jaringan jalan dan
Daftar Risiko Probability Rating Impact Rating Nilai transportasi
Index PI Index II Risiko 15 12
10
Risiko Konektivitas Jaringan 5
Risiko
Risiko konektivitas jaringan 56% 3 68% 4 12 ketimpangan 0
jalan dan transportasi waktu dan
kualitas
pekerjaan
Tabel 3-8 Penilaian Risiko Interface 15
12
Daftar Risiko Probability Rating Impact Rating Nilai 10
Index PI Index II Risiko 5
Risiko Interface 0
Risiko ketimpangan waktu dan 53% 3 61% 4 12
kualitas pekerjaan
9
Risiko relasi 52% 3 58% 3 9
Risiko relasi
Tabel 3-9 Penilaian Risiko Politik
Mata uang asing
Daftar Risiko Probability Rating Impact Rating Nilai tidak dapat
Index PI Index II Risiko direpatriasi
12
10
Risiko Politik 8
Keterlambatan 6
Mata uang asing tidak dapat direpatriasi 44% 3 58% 3 9 perolehan akses ke 4 Risiko ekspropriasi
lokasi proyek 2
Risiko ekspropriasi 47% 3 56% 3 9 0
Perubahan regulasi (dan pajak) 54% 3 61% 4 12
Keterlambatan
Keterlambatan perolehan persetujuan 52% 3 58% 3 9 perolehan Perubahan regulasi
perencanaan persetujuan (dan pajak)
perencanaan
Keterlambatan perolehan akses ke lokasi proyek 55% 3 64% 4 12

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 3-8


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

Bencana alam
Tabel 3-10 Penilaian Risiko Keadaan Kahar 12
10
Daftar Risiko Probability Rating Impact Rating Nilai 8
Index PI Index II Risiko 6
4
Risiko Keadaan Kahar 2
0
Bencana alam 52% 3 72% 4 12
Force majeure politis 46% 3 67% 4 12 Force majeure Force majeure
berkepanjangan politis
Force majeure berkepanjangan 41% 3 65% 4 12
Transfer aset setelah
kontrak KPBU berakhir
12 12
Tabel 3-11 Penilaian Risiko Kepemilikan Aset 10
8
Daftar Risiko Probability Rating Impact Rating Nilai 6
Index PI Index II Risiko 4
2
Risiko Kepemilikan Aset 0
Transfer aset setelah kontrak 47% 3 61% 4 12
KPBU berakhir

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 3-9


Makassar

BAB 4
POLA MITIGASI RISIKO
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

BAB 4
POLA MITIGASI RISIKO
4.1 Umum
Mitigasi merupakan tindakan yang digunakan untuk mengurangi kemungkinan terjadi dan/atau dampak dari suatu risiko.
Tindakan pencegahan biasanya lebih efektif dari pada mencoba memperbaiki kerusakan setelah risiko terjadi. Contoh tindakan
mitigasi adalah memakai proses yang tidak terlalu kompleks, melakukan beberapa tes, atau memilih supplier yang lebih stabil.
Ketika mengurangi kemungkinan terjadinya risiko tidak memungkinkan, tindakan mitigasi harus difokuskan untuk
mengurangi dampak risiko dengan menargetkan pada faktor-faktor yang membuat risiko tersebut berbahaya. Sebagai contoh,
adanya redundansi dalam sebuah sistem dapat mengurangi dampak dari kegagalan pada komponen.

4.2 Matriks Mitigasi Risiko


Berikut ini adalah matriks mitigasi risiko yang diambil berdasarkan dari nilai risiko tinggi sampai dengan ekstrim.

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 4-1


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

Tabel 4-1 Matriks Mitigasi Risiko


Kategori Risiko Konsep Rumusan Mitigasi Risiko Persentase Pengurangan Nilai
Risiko Risiko

Risiko Keterlambatan Preventif: Prevetif:


Lokasi dan kenaikan Penetapan kebutuhan lahan, lokasi untuk 33% responden menyatakan bahwa
biaya komponen pembangunan jalan tol serta strategi tersebut dapat mengurangi
pembebasan prosedur pengeluaran dalam penetapan risiko sebesar 61-80%.
lahan lokasi sudah diidentifikasi jelas sejak
awal.
Korektif:
Korektif: 33% responden menyatakan bahwa
Perlu dilakukannya negosiasi/penyesuaian strategi tersebut dapat mengurangi
kontrak terkait jadwal dan pembiayaan risiko sebesar 41-60%.
proyek serta melibatkan Pengadilan Tata
Usaha Negara di lokasi proyek sesuai
dengan UU No. 2 Tahun 2012.
Risiko Kontaminasi/pol Preventif: Prevetif:
Lokasi usi ke Penyusunan dokumen AMDAL yang 38% responden menyatakan bahwa
lingkungan komprehensif oleh pemrakarsa dan strategi tersebut dapat mengurangi
lokasi pendalaman yang baik oleh pemberi izin. risiko sebesar 81-100%.

Korektif: Korektif:
Penanganan dampak sesuai dengan yang 43% responden menyatakan bahwa
telah dirumuskan di dokumen AMDAL. strategi tersebut dapat mengurangi
risiko sebesar 61-80%.

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 4-2


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

Kategori Risiko Konsep Rumusan Mitigasi Risiko Persentase Pengurangan Nilai


Risiko Risiko

Risiko Lahan tidak Preventif: Prevetif:


Lokasi dapat Memastikan kejelasan status hukum atas 33% responden menyatakan bahwa
dibebaskan lokasi pengembangan proyek dan strategi tersebut dapat mengurangi
melakukan sosialisasi perencanaan proyek risiko sebesar 81-100%.
kepada warga terdampak sejak dini serta
perubahan rencana teknis jika masih
dimungkinkan.
Korektif:
Korektif: 38% responden menyatakan bahwa
Memastikan pihak terkait memberikan strategi tersebut dapat mengurangi
perizinan dan dukungan lahan serta risiko sebesar 61-80%.
pemberian ganti untung atas kepemilikan
tanah.
Risiko Terhalangnya Preventif: Prevetif:
Lokasi akses Pembuatan akses transportasi baru yang 33% responden menyatakan bahwa
transportasi disepakati bersama. strategi tersebut dapat mengurangi
masyarakat risiko sebesar 81-100%.

Korektif: Korektif:
Pengaturan jam-jam konstruksi di 38% responden menyatakan bahwa
lapangan yang disesuaikan dengan jam strategi tersebut dapat mengurangi
sibuk lalu lintas masyarakat. risiko sebesar 61-80%.

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 4-3


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

Kategori Risiko Konsep Rumusan Mitigasi Risiko Persentase Pengurangan Nilai


Risiko Risiko

Risiko Terganggunya Preventif: Prevetif:


Lokasi kenyamanan Penyusunan dokumen AMDAL yang 43% responden menyatakan bahwa
masyarakat yang komprehensif oleh pemrakarsa dan strategi tersebut dapat mengurangi
berada di sekitar pendalaman yang baik oleh pemberi izin. risiko sebesar 61-80%.
area proyek
Korektif: Korektif:
Penanganan dampak sesuai dengan yang 29% responden menyatakan bahwa
telah dirumuskan di dokumen AMDAL. strategi tersebut dapat mengurangi
risiko sebesar 61-80%.
Risiko Kenaikan biaya Preventif: Prevetif:
Desain, konstruksi Perhitungan BoQ dilakukan oleh tenaga 43% responden menyatakan bahwa
Konstruksi, ahli yang berkompetensi di bidangnya. strategi tersebut dapat mengurangi
dan Uji risiko sebesar 61-80%.
Operasi
Korektif: Korektif:
Melakukan negosiasi dan komunikasi 38% responden menyatakan bahwa
yang baik dan sesuai dengan kontrak strategi tersebut dapat mengurangi
dengan supllier maupun owner. risiko sebesar 61-80%.
Risiko Terlambatnya Preventif: Prevetif:
Desain, penyelesaian Menggunakan jasa EPC yang 38% responden menyatakan bahwa
Konstruksi, konstruksi berpengalaman dan handal. strategi tersebut dapat mengurangi
dan Uji risiko sebesar 61-80%.
Operasi
Korektif: Korektif:
Sistem monitoring yang baik dan 38% responden menyatakan bahwa

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 4-4


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

Kategori Risiko Konsep Rumusan Mitigasi Risiko Persentase Pengurangan Nilai


Risiko Risiko

dimungkinkannya overtime untuk strategi tersebut dapat mengurangi


mengejar keterlambatan. risiko sebesar 81-100%.

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 4-5


Makassar

BAB 5
RISK REGISTER
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

BAB 5
RISK REGISTER
5.1 Risk Register Proyek Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata
Alokasi
Kategori Sub Kategori DAMP PENILA
Deskripsi PROBABILITAS Badan Pemerint Mitigasi
Risiko Risiko AK IAN
Usaha ah

Keterlambatan dan  Sebagian besar tanah pada sta. 0+000 hingga Hampir pasti terjadi Serius Ekstrem √  Penetapan kebutuhan lahan,
kenaikan biaya 13+750 sudah berstatus milik PJPK, sementara lokasi untuk komponen
pembebasan lahan itu tanah pada sta 13+750 hingga 48+250 belum pembangunan jalan tol serta
ada yang dibebaskan masih dalam proses prosedur pengeluaran dalam
pendataan. Namun, pendataan dan pembebasan penetapan lokasi sudah
tanah masih mengacu kepada ROW 44-meter. diidentifikasi jelas sejak awal.
Hal ini berbeda dengan jalan tol di mana ROW  Monitoring pelaksanaan
minimum yang dibutuhkan adalah 60-meter. pengadaan tanah, sosialisasi
 Terdapat dua lahan instansi yang dilalui oleh kepada masyarakat secara
trase ini yaitu lahan Balai Riset Perikanan Air intensif pada tahapan
Lokasi Payau dan Penyuluhan Perikanan, Kementerian konsultasi publik sebelum
Kelautan dan Perikanan dan Batalyon Arhanud diterbitkannya penetapan
16/SBC, Kementerian Pertahanan. lokasi.
 Keberadaan jalan tol memotong lahan pertanian,  Perlu dilakukannya
sehingga akan mempersulit petani dalam negosiasi/penyesuaian kontrak
pengelolaannya. terkait jadwal dan pembiayaan
 Adanya tuntutan teknis agar ROW minimum proyek serta melibatkan
jalan tol adalah 90-meter. Pengadilan Tata Usaha Negara
 Perlu dilakukan sosialiasi kepada masyarakat di lokasi proyek sesuai dengan
terkait perubahan rencana dari jalan arteri primer UU No. 2 Tahun 2012.
menjadi jalan bebas hambatan.

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 5-1


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

Alokasi
Kategori Sub Kategori DAMP PENILA
Deskripsi PROBABILITAS Badan Pemerint Mitigasi
Risiko Risiko AK IAN
Usaha ah

Lahan tidak dapat  Lahan Batalyon Arhanud 16/SBC yang dilewati Mungkin sekali Serius Ekstrem √  Memastikan kejelasan status
dibebaskan oleh trase jalan tol salah satunya adalah terjadi hukum atas lokasi
bangunan bunker senjata. pengembangan proyek dan
 Trase jalan tol yang melalui lahan Balai Riset melakukan sosialisasi
Perikanan Air Payau dan Penyuluhan Perikanan perencanaan proyek kepada
memotong sebagian kecil gedung. warga terdampak sejak dini
serta perubahan rencana teknis
jika masih dimungkinkan.
 Memastikan pihak terkait
memberikan perizinan dan
dukungan lahan serta
pemberian ganti untung atas
kepemilikan tanah.
 Pengadaan lahan sesuai
ketentuan UU 2/2012.
Kontaminasi/polus  Proses konstruksi mungkin berbarengan dengan Mungkin sekali Besar Ekstrem √ √  Penyusunan dokumen
i ke lingkungan kegiatan bertani, berkebun, maupun kegiatan terjadi AMDAL yang komprehensif
lokasi sehari-hari masyarakat. Perlu dipertimbangkan oleh pemrakarsa dan
waktu-waktu dan metode-metode konstruksi pendalaman yang baik oleh
sehingga dapat meminimalisir gangguan ke pemberi izin.
lingkungan sekitar.  Penanganan dampak sesuai
 Gangguan dapat berupa kesehatan, kerusakan dengan yang telah dirumuskan
properti masyarakat, maupun polusi suara. di dokumen AMDAL.
Terhalangnya  Terhalangnya akses petani ke lahan pertanian Mungkin sekali Besar Ekstrem √  Pembuatan akses transportasi
akses transportasi mereka akibat adanya jalan tol. terjadi baru yang disepakati bersama.
masyarakat  Trase jalan tol bersilangan dengan 5 jalan  Pengaturan jam-jam
nasional, akan terkoneksi dengan adanya konstruksi di lapangan yang
interchange. Perlu juga diidentifikasi terkait disesuaikan dengan jam sibuk
persilangan dengan jalan provinsi, kabupaten, lalu lintas masyarakat.
maupun desa. Sehingga rencana akses  Penyusunan basic design
pengganti dapat dilakukan baik dengan sudah akurat dan detail pada
overpass maupun underpass. bagian dan jumlah perlintasan
dengan Jalan
lokal/kolektor/akses
masyarakat

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 5-2


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

Alokasi
Kategori Sub Kategori DAMP PENILA
Deskripsi PROBABILITAS Badan Pemerint Mitigasi
Risiko Risiko AK IAN
Usaha ah

Terganggunya  Proses konstruksi mungkin berbarengan dengan Mungkin sekali Besar Ekstrem √ √  Penyusunan dokumen
kenyamanan kegiatan bertani, berkebun, maupun kegiatan terjadi AMDAL yang komprehensif
masyarakat yang sehari-hari masyarakat. Perlu dipertimbangkan oleh pemrakarsa dan
berada di sekitar waktu-waktu dan metode-metode konstruksi pendalaman yang baik oleh
area proyek sehingga dapat meminimalisir gangguan ke pemberi izin.
lingkungan sekitar.  Penanganan dampak sesuai
 Gangguan dapat berupa kesehatan, kerusakan dengan yang telah dirumuskan
properti masyarakat, maupun polusi suara. di dokumen AMDAL.
 Pembuatan jalan kerja selama
proyek berlangsung perlu
disiapkan dan jalan umum yg
terdampak pembangunan
perlu diperhitungkan
jaminannya.
Lahan tidak dapat Umumnya lahan yang merupakan permukiman Mungkin terjadi Besar Tinggi √ Strategi komunikasi proyek
digunakan setelah lebih sulit untuk dibebaskan dan lokasinya berada termasuk, pemetaan isu sosial dan
dibebaskan di pinggir jalan akses, sehingga pembebasan lahan tokoh kunci yang terkait.
mungkin dapat lebih difokuskan kepada lahan-
lahan yang berada di jalan akses di tahap-tahap
awal pembebasan lahan.
Keterbatasan Terkait penyediaan lahan untuk ruang kerja pada Mungkin terjadi Besar Tinggi √  Metode konstruksi yang baik.
Lokasi ruang kerja masa konstruksi.  Sosialisasi oleh pemerintah.
/working space
konstruksi
Risiko Status Kemungkinan ditemukannya kepemilikan sertifikat Mungkin terjadi Besar Tinggi √  Melaksanakan validasi dan
Tanah tanah ganda saat proyek dilaksanakan. penyelesaian status
kepemilikan lahan.
 Dukungan otoritas terkait
(BPN, Dinas Kependudukan)
sangat penting.
Kenaikan biaya  Biaya konstruksi sangat sensitif dengan Mungkin sekali Besar Ekstrem √  Perhitungan BoQ dilakukan
Desain, konstruksi penyesuaian-penyesuaian yang dapat saja terjadi oleh tenaga ahli yang
Konstruk terjadi akibat kondisi lapangan yang tidak berkompetensi di bidangnya.
si, dan terduga.  Melakukan negosiasi dan
Uji  Sudah harus memperhitungkan faktor inflasi komunikasi yang baik dan
Operasi dan kemungkinan terjadinya kenaikan harga- sesuai dengan kontrak dengan
harga. supllier maupun owner.

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 5-3


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

Alokasi
Kategori Sub Kategori DAMP PENILA
Deskripsi PROBABILITAS Badan Pemerint Mitigasi
Risiko Risiko AK IAN
Usaha ah

Terlambatnya Penyelesaian konstruksi harus sesuai dengan Mungkin sekali Besar Ekstrem √  Menggunakan jasa EPC yang
penyelesaian perkiraan waktu pada studi kelayakan dan terjadi berpengalaman dan handal.
konstruksi merupakan risiko yang dialokasikan kepada Badan  Sistem monitoring yang baik
Usaha Pelaksana kecuali keterlambatan disebabkan dan dimungkinkannya
oleh PJPK. overtime untuk mengejar
keterlambatan.
Ketidakjelasan Kesiapan dokumen lelang, di antaranya adalah Mungkin terjadi Besar Tinggi √  Klasifikasi saat proses tender;
spesifikasi output spesifikasi teknis minimum (basic design) yang  Kapasitas desain yang baik;
harus dipenuhi.  Dokumen lelang sebaiknya
tersaji dengan jelas dan mudah
dipahami agar dapat
meningkatkan kompetisi dan
menurunkan biaya proyek.
Gagal menjaga Terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja Mungkin terjadi Besar Tinggi √  Implementasi prosedur
keamanan dan pada konstruksi bidang pekerjaan umum diatur keamanan dan keselamatan
keselamatan dalam dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor kerja yang baik;
lokasi 05/PRT/M/2014 dan perubahannya Nomor  EPC yang berpengalaman dan
02/PRT/M/2018. handal.
Kesalahan desain  Dokumen KPBU hanya menyediakan basic Mungkin terjadi Besar Tinggi √ Konsultan desain dan EPC yang
design, detailed design merupakan kewajiban berpengalaman dan handal.
dari pemenang lelang sehingga perlu
diperhatikan bahwa BUP pemenang lelang
dapat melakukan DED dengan baik.
 Desain harus memenuhi spesifikasi untuk jalan
tol bukan untuk jalan bypass lagi.
Perubahan lingkup Hanya dapat dilakukan jika dikehendaki oleh Mungkin terjadi Besar Tinggi √ √ Pelaksanaan studi kelayakan dan
pekerjaan paska PJPK, sehingga menjadi alokasi risiko bagi PJPK. pembuatan perjanjian kerja sama
penandatanganan yang komprehensif.
kontrak

Risiko uji operasi Kesalahan estimasi waktu/biaya dalam uji operasi Mungkin terjadi Besar Tinggi √  Sistem komunikasi &
(testing & teknis. koordinasi kontraktor,
comissioning) konsultan penguji, dan
operator yang tepat;
 Konstultan testing &
comissioning yang
berpengalaman.

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata 5-4


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI

Penanggung Jawab :

Direktur Perumusan Kebijakan dan Evaluasi : Dr. Ir. Herry Trisaputra Zuna, SE, MT.

Tim Pengarah :

1) Kepala Sub Direktorat Manajemen Risiko : Bambang Triatmoko, S.E., M.Si.


2) Kepala Sie. Pengelolaan Risiko : Ary Rahman Wahyudi, ST.,Murb&RegPlg.
3) Kepala Sie. Mitigasi Risiko : Arum Prihati Musyarofa, S.H.

Penulis :

1) Angga Maesa Danu, ST.


2) Aisyah Almira, SM.
3) Deka Bayu Dirgantara, S.Tr.M.
4) Erviana Rahayu, SE.
5) Fajar Eli Benjamin, ST.
6) Hanna Anindya Anjastari, ST.
7) Suci Anggraeni, ST.
8) Raden Mas Aria Aditya Mahendra, S.Hum.

Kontributor Data :

1) Direktorat Perumusan Kebijakan dan Evaluasi;


2) Direktorat Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan.

Desain Sampul :

Angga Maesa Danu, ST

Profil Risiko Pengusahaan Jalan Tol Mamminasata


Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Direktorat Perumusan Kebijakan Dan Evaluasi

Gedung Agraria dan Tata Ruang Lantai 2 Wing 4


Jl. Raden Patah I No. 1, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan

2019

Anda mungkin juga menyukai