Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.

ANALISIS RISIKO OPERASIONAL


DALAM POSESES PEMBANGUNAN
APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN
TRI PUTRA.
Oleh:
Tony Marta: Pasca Sarjana UKI
Dr. Indra Gunawan,ST., ME: Dosen UKI
Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com: Dosen UKI
Email: pps-mih@uki.ac.id

Abstraksi bagaimana memitigasi risiko tersebut dengan mengecilkan


Adanya pendatang yang menetap membuat kebutu- peluang dan mengecilkan dampak dari risko tersebut
han akan hunian menjadi sebuah permasalahan yang tak Hasil penelitian menemukan Dari pembahasan yang
kunjung habis diperbincangakan, hal ini disebabkan karena dilakukan telah diidentifikasi dan ketahui begitu banyak
kebutuhan hunian yang tidak sebanding dengan luas lahan risiko (kejadian yang tidak diinginkan) dalam proses pem-
yang tersedia untuk dibangun hunian di Jakarta. bangunan Apartemen di Pancoran River Side dimana pros-
Kebutuhan akan hunian dan luas lahan yang tidak se- es pembebasan lahan, proses perizinan, proses pembangu-
banding menjadikan apartemen merupakan sala satu solusi nan dan proses penjualan akhir mempunyai nilai risiko yang
dalam penyelesain masalah kebutuhan hunian. Namun da- bebeda, sehingga dalam setiap penanganan risiko didapat
lam pelaksanaan pembangunan apartemen tersebut pasti- suatu level prioritas .:
lah mempunyai risiko dalam pelaksanaanya, risiko itu tidak Kata Kunci: Analisis Risiko, Identifikasi dan Pemetaan
dapat di hindari dari aktifitas bisnis perusahaan baik itu Risk Profile
risiko operasional, risiko keuangan yang akan berdampak
terhadap kerugian risiko reputasi bagi perusahaan yang I. PENDAHULUAN
menjalaninya. Untuk menganalisis risiko, identifikasi risiko,
dan pemetaan risiko profile, maka peneliti memilih River 1.1 Latar Belakang
Side Pancoran sabagai obyek penelitian. Kota Jakarta merupakan Ibu Kota Indonesia yang
Adapun metode penilitannya yang digunakan adalah memiliki perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat
penelitian kualitatif, dengan mengukur risiko setiap pros- diberbagai bidang dan sektor, dengan pertumbuhan yang
es operasional pembangunan Apartemen dengan metode begitu cepat itu, membuat Kota Jakarta diserbu oleh para
Peluang kali Dampak sehingga didapat nilai dari risiko op- pendatang yang terus meningkat tiap tahunnya sehingga
erasional dalam prosses pembangunan tersebut, kemudian mengakibatkan tingkat populasi semakin tinggi, Disatu sisi

Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
41
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.

adanya pertumbuhan penduduk di Jakarta dapat member- antara Rp. 2.500.000 – Rp. 4.000.000 perbulan juga tidak
ikan sumbangan bagi kemajuan kota Jakarta sendiri. Na- bisa menjawab kebutuhan akan hunian ini, maka kebutuhan
mun disisi lain migrasi yang mengakibatkan pertumbuhan hunian ini sudah semakin mendesak keberadaanya, berb-
penduduk ternyata dapat memberikan suatu permasalahan agai upaya yang juga betujuan untuk menghindari kemac-
yang cukup signifikan untuk dipertimbangkan seperti kebu- etan yang semakin tak terkendali diberbagai ruas jalan.
tuhan akan tempat tinggal juga semakin tinggi. Menurut data Tata Ruang dan Pertanahan DKI Jakarta
Banyak pendatang yang biasanya menetap untuk ting- 2014 kebutuhan rumah tinggal di kota Jakarta paling tidak
gal dan tidak sedikit juga yang menetap hanya saat mereka 1,3 Juta warga yang belum memiliki rumah.
bekerja saja namun kebutuhan akan hunian menjadi sebuah Di DKI Jakarta misalnya proyeksi kebutuhan peru-
permasalahan yang tak kunjung habis diperbincangakan, hal mahan sebesar 70 ribu unit per tahun, dengan proporsi
ini disebabkan karena kebutuhan hunian yang tidak seband- 60 persen (42 ribu unit per tahun) untuk perumahan hor-
ing dengan luas lahan yang tersedia untuk dibangun hunian izontal / landed house dan 40 persen (28 ribu unit per ta-
di Jakarta. Untuk mengatasi keterbatasan lahan di wilayah hun) untuk perumahan vertikal/rumah susun, dimana pem-
Jakarta tersebut hunian vertikal menjadi pilihan sebagai bangunan perumahan horizontal/landed houses baik bagi
jawaban untuk hal ini. masyarakat berpenghasilan rendah maupun berpenghasilan
Berdasarkan data dari organisasi para pengembang tinggi, telah dipenuhi oleh para pengembang perumahan di
bernama REI (Real Estate Indonesia) tingkat kebutuhan daerah penyangga seperti di Depok Bogor Bekasi, Serpong
hunian yang tinggi merupakan peluang bisnis yang menjan- dan lain-lain.
jikan khususnya untuk hunian vertikal seperti apartemen Menurut Paul Samuel, 1967 : 42-43, Ada tiga macam
menjadi suatu yang menjanjikan di Jakarta bagi para inves- apartemen berdasarkan golongan ekonomi penghuninya
tor. Jumlah apartemen di Jakarta pada kwartal – I Tahun yaitu:
2015 sebanyak 3.255 unit apartement, dimana angka ini 1. Apartemen golongan bawah
masih sangat kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk 2. Apartemen golongan menengah
Jakarta yang mendekati angka 21 juta jiwa. Melihat dari 3. Apartemen golongan menengah ke atas / apartemen
data ini, diperkirakan di tahun mendatang pertumbuhan mewah
apartement masih akan terus meningkat. Perbedaan antara ketiga jenis apartemen tersebut
Hal yang juga ikut sebagai andil dalam meningkatkan terletak pada ukuran ruang pada masing masing unit huni-
kebutuhan akan hunian adalah kondisi lalu lintas yang ma- an dan juga fasilitas yang disediakan. Semakin tinggi kelas
cet di Jakarta atau daerah penyangga seperti Bogor, Bekasi apartemen berdasarkan tingkat golongan ekonomi, maka
dan Depok sehingga membuat waktu tempuh dari daerah semakin besar ukuran unit hunian, semakin lengkap fasili-
penyangga tersebut ke tempat bekerja di Jakarta makin hari tas yang disediakan dan maka juga semakin mahal pula har-
akan makin lama, akhirnya dengan pertimbangan efisiensi ga unit hunian yang ditawarkan. Semakin luas unit hunian
waktu dan biaya transportasi, memilih tinggal di apartemen yang dimiliki maka penghuni mampu memiliki fasilitas yang
adalah pilihan yang bijaksana, sehingga keberadaan aparte- lebih dan dapat dikatakan memiliki golongan ekonomi yang
men di kota Jakarta termasuk dalam daftar investasi jenis lebih tinggi.
real estate yang terfavorit. Namun dalam pembangunan apartemen tersebut
Untuk mengatasi masalah hunian pemerintah mem- pasti mempunyai risiko dalam pelaksanaanya, risiko itu ti-
buat program yang dicanangkan melalui Kementerian dak dapat di hindari dari aktifitas bisnis perusahaan baik
Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat. Tujuan dari program itu risiko operasional, risiko keuangan yang akan ber-
ini dalam rangka mengatasi kebutuhan hunian bagi dampak terhadap kerugian risiko reputasi bagi perusahaan
masyarakat yang hidup dan bekerja di kota besar dengan yang menjalaninya.
menggulirkan apartemen bersubsidi (rusunami) yang ter- Setiap perusahaan property seyogyanya atau seha-
jangkau oleh masyarakat perkotaan dengan penghasilan rusnya menyadari bahwa keberhasilan perseroan bergan-

42 Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.

tung pada seberapa baik pengelolaan risiko yang ada mencakup risiko kerugian yang disebabkan proses internal,
di setiap aspek risiko tersebut secara efektif, tidak kesalahan sumberdaya manusia, perusahaan atau kesalahan
hanya mengelola risiko yang mendasar, namun juga keter- sitem, kerugian yang disebabkan kerugian di luar perusa-
kaitan antar risiko-risiko tersebut. haan, kerugian akibat pelanggaran hukum atau peraturan
Kebijakan manajemen risiko tersebut didalamnya perusahaan
mencakup kerangka kerja serta panduan bagi manajemen Risiko Operasional salah satu risiko yang paling sering
untuk group perusahaanya. terjadi di dalam pengelolaan ataupun pembangunan suatu
proyek, risiko operasional juga dapat berubah seiring waktu
karena kebijakan atupun yang lain-lain dari dampak stake hold-
II. LANDASAN TEORI er eksternal seperti kebijakan yang berubah dari pemerintah,
konsumen maupun pesaing dari perusahaan lain.
2.1. Risiko Operasional Risiko ini akan memberikan dampak kepada seluruh
Pengelolaan risiko operasioal adalah bagian integral dari karena risiko operasional sehari hari. Risiko operasional ini
manajemen risiko perusahaan. Risiko yang terkait dengan akti- timbul karena ketidak cukupan dan karena tidak berfungsin-
vitas bisnis haruslah diidentifikasi, diukur, dinilai, dimitigasi dan ya proses internal. Risiko ini juga bisa timbul karena adanya
dikendalikan oleh managemen. Pengelolaan risiko tersebut di kesalahan dan kecurangan manusia, kegagalan sistem, pros-
tujukan untuk meminimalkan kemungkinan kerugian dan po- es, dan faktor ekternal. Dalam menghadapi risiko tersebut
tensi ancaman terhadap reputasi perusahaan. cara yang dilakukan oleh perusahaan, memahami tentang
Menurut Muslich (2007), bahwa risko operasional risiko, pengukuran, pemantauan dan pengendalian. Perusa-
mempunyai dimensi yang luas dan kompleks dengan sum- haan yang melakukan proses manajemen risiko juga dapat
ber risiko yang merupakan gabungan dari berbagai sumber memperkirakan skenario terburuk yang potensial terjadi
yang ada dalam organisasi, proses dan kebijakan, sistim dan terhadap perusahaan dan dampak nya. Perusahaan dapat
tehnologi, orang, dan faktor faktor lainya mengalikasikan dana dan ,modal yang sengaja di cadangkan
Menurut Djohanputro (2008), Risiko reputasi ber- untuk menanggung kerugian yang tidak dialihkan kepada
kaitan dengan potensi hancurnya nama baik perusahaan pihak lain (Kountur, 2008).
akibat ketidak mampuan perusahaan mengelola kinerja
dan komunikasi dengan pihak eksternal, khususnya mereka 2.2. Identifikasi dan Klasifikasi Risiko Operasional
yang berkepentingan dengan kinerja perusahaan. Identifikasi risiko operasional merupakan hal yang
Menurut Muslich (2007), Perusahaan harus men- kritis dalam pengembangan, pengukuran, pemantauan dan
gidentifikasi semua jenis dan karakteristik risiko operasion- pengendalian risiko operasional berikutnya. Identifiikasi
al dalam semua produk dan aktifitas usaha secara berkala, risiko operasional yang efektif harus memperhatikan fak-
karena identifikasi risiko merupakan hal yang kritikal dalam tor internal maupun eksternal (Muchlis 2007 Hal.7)
pengembangan pengukuran, pemantauan dan pengendalian Dalam proses identifikasi risiko operasional juga
risiko operasional berikutnya. yang harus di perhatikan juga mengenai pengelompokan
Kemudian risiko tersebut dikendalikan oleh manajemen, jenis risiko operasional yang diluar kendali perusahaan
menurut Lam James (2003), Enterprise Risk Management. Ben- dan risiko operasional yang bisa di kendalikan perusahaan.
tuk pengendalian risiko paling dasarnya adalah scenario analy- Teknik teknik Risiko operasional tersebut adalah:
sis atau analisa scenario, yakni suatu analisis “Bagaimana - Jika” a. Risk self Assesment (RSA)
yang berjenjang turun (top down) untuk mengukur dampak Dalam Risk self Assesment (RSA) ini, perusahaan
yang di timbulkan oleh suatu peristiwa terhadap perusahaan, melakukan penilaian tersendiri terhadap aktivitas dan op-
kemudian dampak dari risiko tersebut dipetakan dalam risk erasi perusahaan berdasarkan kejadian risko.
MAP (Mapping Assessmen and Planning). b. Risk Mapping
RIsiko operasional mempunyai ruang lingkup yang Risk Mapping merupakan suatu proses dimana berbagai

Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
43
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.

unit usaha atau departemen, funsional organisasi, atau arus mengukur efektivitas strategi yang digunakan dalam pen-
proses transaksi yang di mapping berdasarkan tipe risiko. gendalian risiko tersebut.
c. Scorecard Langkah-langkah dalam pemetaan risiko tersebut
Scorecard merupakan suatu metode untuk menkon- adalah sbb:
fesi penilaian pengelolaan dan pengendalian berbagai aspek 1) Identifikasi risiko
kerugian risiko operasional yang bersifat kualitatif menjadi Langkah ini sering dilakukan dilakukan tergantung
perhitungan bersifat kuantitatif. pada penilaian manajemen tentang risiko yang di hadapi
Risiko operasional didefinisikan sebagai suatu risiko organisasi sesuai dengan bidangnya.
kerugian yang disebabkan karena tak berjalannya atau Dalam mengidentifikasi risiko ini dilaksanakan den-
gagalnya proses internal, manusia dan sistem, serta oleh gan tingkat penilaian sbb:
peristiwa eksternal. a) Low level (tingkat rendah) - menilai pada tingkat ter-
Risiko operasional mencakup pula risiko hukum, termasuk endah dari organisasi yang telah mengembangkan tu-
juga risiko strategi, yaitu risiko kerugian karena buruknya keputusan juan; sangat sumber daya intensif.
strategis bisnis.Yang akan mengakibatkan risiko reputasi. b) Mid Level (tingkat menengah) - menilai risiko di ting-
Kerugian operasional yang cukup besar tapi tidak fatal kat divisi; cukup sumber daya intensif.
juga dapat memengaruhi reputasi dan dapat membawa dampak c) High Level (tingkat tinggi) - penilaian oleh manajemen
lanjutan pada keruntuhan bisnis dan kegagalan organisasi. eksekutif untuk menentukan sepuluh atau dua puluh
Berdasarkan adanya permasalahan permasalahan risiko keseluruhan yang dihadapi lembaga tersebut;
yang ada pada organisiasi, maka diperlukan mapping risiko, sumber daya kurang intensif.
dan risiko tersebut digunakan sebuah alat ukur yang dapat 2) Menilai risiko
membantu dampak suatu risiko operasional dalam penge- Masing-masing Probabilitas risiko harus dinilai seh-
lolaaan manajemen. ingga dampak dari risiko tersebut bisa diperhitungkan un-
tuk pengontrolan risiko tersebut. Risk Impack (Penilaian
2.3. Klasifikasi Risiko dampak risiko) tersebut adalah:
Risiko atau Risk menurut Kamus Besar Bahasa In- a) High (Tinggi) - Jika risiko terjadi, akan mempunyai
donesia (KBBI) adalah akibat yang kurang menyenangkan dampak kerusakan besar yang besar.
(merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan dan tin- b) Medium (Menengah) - Jika risiko terjadi, kita harus
dakan. Suatu risiko dapat di kategorikan menjadi 2 bentuk : melakukan pekerjaan tambahan atau kita akan menja-
1) Risiko spekulatif / risiko bisnis (bisnis risk), adalah suatu di tidak efisien, tetapi kita masih bisa mencapai tujuan
keadaan yang dihadapi oleh suatu usaha yang dapat kita atau tujuan.
memberikan keuntunag dan dapat mengalami kerugian. c) Low (Rendah) - Jika risiko terjadi, kita akan men-
2) Risiko Murni (pure risk) adalah suatu yang dapat be- yadari hal itu tetapi akan memiliki sedikit atau tidak
rakibat merugikan atau tidak terjadi apa dan tidak berpengaruh pada operasi atau pencapaian tujuan.
mungkin menguntungkan Menurut Bramantyo Djohandiputro (2008) Halaman
240; Dimensi pertama probabilitas, menyatakan ting-
2.4. Terminologi Risk MAP (Mapping Assess- kat kemungkinan suatu risiko terjadi. Semakin ting-
men and Planning) gi suatu risiko terjadi (High Impack), semakin perlu
Penilaian risiko (pemetaan) adalah teknik untuk mendapat perhatian, sebaliknya semakin rendah ke-
mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengelompokan suatu mungkinan suatu risiko terjadi, maka semakin rendah
risiko usaha yang secara signifikan dapat mempengaruhi pula kepentingan manajemen untuk memberikan
kemampuan organisasi untuk mencapai tujuan usahanya. perhatian terhadap risiko tersebut. Risk Probability
Proses berulang ini membutuhkan pemahaman dari (Tingkat kemungkinan risiko) dibagi 3 kategori :
manajemen terhadap risiko yang dihadapinya dan sekaligus a) High (Tinggi).

44 Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.

b) Medium (Menengah) bilitas (peluang) kejadian risiko diukur dengan angka 1 =


c) Low (Rendah) Rendah Sekali, 2 = Rendah, 3 = Sedang, 4 = Menengah, 5 =
3) Tingkat Kemungkinan dan Pemetaan Risiko Tinggi, 6 = Tinggi Sekali
(Rate and Map)
Pemetaan risiko untuk mengetahui dan menetapkan 5) Manage the Risk (Mengelola Risiko)
prioritas risiko berdasarkan kepentingan bagi perusahaan. Memonitor dan mengendalikan risiko penting kare-
Dalam pemetaan ini akan di buat sebuah matriks dengan na akan didapat suatu pilihan strategi dalam bentuk rating,
penilaian untuk memetakan tingkatan risiko yang di hadapi berikut adalah beberapa pilihan strategi Mitigasi Risiko :
oleh perusahaan. 1) Menerima (Accept)- Sebuah keputusan untuk menerima
Pemetaan risiko untuk mengetahui dan menetapkan kemungkinan dan konsekuensi dari risiko tertentu.
prioritas risiko berdasarkan kepentingan bagi perusahaan. 2) Hindari (Avoid) - Sebuah keputusan untuk tidak terlibat
Dalam pemetaan ini akan di buat sebuah matriks dengan dalam situasi risiko atau untuk menghentikan kegiatan di
penilaian untuk memetakan tingkatan risiko yang di hadapi daerah tertentu karena risikonya terlalu tinggi.
oleh perusahaan. 3) Control (Control)- Mengambil tindakan khusus men-
Tabel 1.1. : Risk Matrik Optios : gelola risiko (mengurangi baik kemungkinan , dampak,
Considerable atau keduanya ).
High Management management Extensive man-
Impact of Risk

required and monitor- agement and


4) Menghilangkan (Eliminatete) - Menemukan beberapa
ing monitoring es- cara untuk menghilangkan risiko seluruhnya karena
required sential
jika itu terjadi konsekuensi akan diterima.
Medium Accept risk but Management Management
monitor worthwhile required 5) Transfer (transfer) - Pergeseran tanggung jawab atau
Low Accept risk Accept risk Manage and beban kerugian kepada pihak lain ( secara keseluru-
but monitor han atau sebagian).
monitor
Low Medium High
2.5. Teknik Manajemen Risiko
Probability of Risk
Lihat, Sunaryo 2007 : 12 teknik manajemen risiko :
Tabel 2.1. : Risk Assessemnt Mapping
1) Identifikasi risiko
6

2) Mengukur risiko
High

3) Manajemen risiko
5
Impact

4
Medium

2.6. Pengukuran Risiko Opeasional


3

Menurut Hanafi 2006 : 208 salah satu teknik untuk men-


2
Low

gukur risiko operasional dengan menggunakan klasifikasi :


1

1 2 3 4 5 6 1) Frekuensi atau probabilitas terjadinya risiko


Low Medium High 2) Tingkat keseriusan kerugian atau impact dari risiko
Probability tersebut
4) Pengertian Probabilitas
Probabilitas atau peluang adalah suatu ukuran ten- 2.7. Mitigasi Risiko
tang kemungkinan suatu peristiwa (envent) akan terjadi di Mitigasi Risko adalah: suatu kegiatan untuk menen-
masa akan datang. Probabilitas dapat juga di artikan sebagai tukan pencegahan atau solusi pada saat event risk terjadi.
angka yang menunjukkan seberapa besar kemungkinan Mitigasi Risiko, terdiri dari 4, yaitu : Terima, Kurangi,
suatu peristiwa terjadi diantara keseluruhan peristiwa yang Alihkan dan Hindari.
mungkin terjadi. 1) Terima, adalah suatu solusi dengan cara membuat cadangan
Didalam penelitian ini, untuk menentukan proba- kerugian atau membuat Disaster Recovery Plan, karena

Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
45
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.

event risk tersebut tidak bisa dihindari atau solusi yang harus Perbedaan:
dilakukan lebih mahal daripada dampak yang terjadi. penelitian yang
dilakukan Jer-
2) Kurangi, adalah suatu solusi dengan cara melakukan mias Tjakra dan
pencegahan. Freyke Sangari
adalah fokus
3) Alihkan adalah suatu solusi dengan memindahkan pada proses
risiko tersebut ke pihak lain, untuk contoh tersebut pembangunan
saja, sedangkan
di atas tidak dapat diterapkan. penulis cend-
4) Hindari adalah suatu solusi dengan menghentikan ak- erung meneliti
dari proses
tivitas tersebut. pembebasan la-
5) Monitoring adalah suatu kegiatan untuk memonitor han, perizinan,
pembangunan
risk tersebut setelah dilakukan mitigasi. Evaluasi di sampai Penjua-
laksanakan agar mengetahui seberapa besar frekuen- lan akhir.
si kejadiannya, yang tentu saja berpengaruh kepada
dampaknya. Jika masih terjadi maka harus dilaku- Nama pe- Judul penelitian Hasil penelitian
neliti
kan mitigasi tambahan, jika tidak maka mitigasi yang
Dengan adanya penelitian tersebut
dilakukan harus dilakukan secara konsisten. Penerapan En- PT. Luas Samudera dapat mene-
terprise Risk mukan risiko risko yang telah ada
Management maupun yang belum teridentifikasi
2.8. Penelitian Terdahulu Wiliam Adin- pada Develop- oleh perusahaan dan dapat me-
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis da- ugroho er Property PT. nentukan risiko yang tergolong
Luas Samud- rendah (Low), Sedang (Medium)
lam melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya te- era di Bojo- dan Tinggi (High).
ori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari negoro, Jawa Perusahaan menjadi tahu bahwa
Timur risiko perusahaan namun juga ber-
penelitian terdahulu, penulis tidak menemukan penelitian dengan dampak positif bagi perusahaan
judul yang sama seperti judul penelitian penulis. Namun penulis
Perbedaan: penelitian yang dilakukan Wiliam Adinugroho adalah
mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam mem- pembahasan pada pembangunan perumahan sedangakan penulis
perkaya bahan kajian pada penelitian penulis. Berikut mer- membahas pada risiko operasional pada pembangunan Apartemen.
upakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait
dengan penelitian yang dilakukan penulis.
III. METODE PENELITIAN
Tabel 3.1. : Hasil Penelitian Terdahulu
3.1 Metode Penelitian
Nama peneliti Judul pe- Hasil penelitian
nelitian Penelitian kualitatif, dengan mengukur risiko seti-
Resiko yang paling berpengaruh pada ap proses operasional pembangunan Apartemen dengan
pelaksanaan konstruksi perumahan metode Peluang kali Dampak sehingga didapat nilai dari
berdasarkan kejadian, yaitu : high risk
terdiri atas aspek K3L dan birokrasi, risiko operasional dalam prosses pembangunan tersebut,
aspek alam dan informasi;significant kemudian bagaimana memitigasi risiko tersebut dengan
risk terdiri atas aspek sosial dan loka-
Analisis si, eksternal, perencanaan, manaje- mengecilkan peluang dan mengecilkan dampak dari risko
Jermias Tjakra Risiko men pelaksanaan; tersebut.
dan p a d a sedangkan yang termasuklow risk
Freyke Sangari, konstruk- adalah aspek material. Resiko yang
2011 si Peru- paling berpengaruh pada pelaksa- 3.2 Prosedur Penelitian.
mahan naan konstruksi perumahan ber-
di kota dasarkan konsekuensi, yaitu: high risk Wawancara dilakukan dengan pihak pemilik (owner),
Menado terdiri atas aspek alam dan kebijakan direktur operasional, direktur keuangan dan projek maneg-
(Jurnal) pemerintah; significant risk terdiri atas
aspek sosial, lokasi dan internal; se- er serta dokumen perusahaan berupa company profile dan
dangkan yang termasuk low risk study literature terkait pemasalahan yang didapat.
yaitu aspek budaya dan peralatan

46 Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.

Sebelum masuk ke tehnik wawancara penulis men- yang terpenting dalam dalam pelaksanaan proyek ini.
gidentifikasi dengan cara penentuan konteks, penentuan Data dan proses digali dengan penelusuran berbagai
ini untuk mengetahui pihak pihak mana saja yang terlibat literatur melalui studi pustaka dan data dari organisasi Real
langsung maupun tidak langsung dengan proyek tersebut Estate Indonesia (REI).
baik itu secara internal maupun eksternal (Stakehorder),
dengan diketahuinya pihak pihak yang terlibat akan memu- 3.4. Teknik Keabsahan Data
dahkan dalam mengidentifikasi risiko operasional dan Dalam uji keabsahan data pada penelitian ini, peneli-
didapat suatu strategi dalam mengelola risiko tersebut. ti akan melakukan uji triagulasi. Triaguasi diartikan sebagai
Tujuan untuk mengidentifikasi pihak pihak yang teknik pengumpulan yang bersifat menggabungkan berbagai
terlibat adalah untuk melihat kepentingan dari semua pi- sumber data dan masalah yang telah ada dan dijadikan ob-
hak, baik pihak satu dengan pihak yang lainya mempunyai jek penelitian. Dengan demikian analisis data menggunakan
kepentingan yang berbeda-beda bagi perusahaan. Berikut metode triangulation observers. Selanjutnya pendekatan
adalah gambaran stakehorder perusahaan: triangulasi dilakukan menurut :
1. Sudut pandang Wakil Sekretaris Jenderal Real Estate
Indonesia (DPP REI) sebagai organisasi naungan para
Pengembang ;
2. Menurut sudut pandang Tokoh Masyarakat sekitar
proyek itu berjalan;
3. Sudut pandang dari Ketua Persatuan dan Pengelola
Rumah Sususun (PPRS); dan,.
4. Sudut pandang Konsumen sebagai pihak pembeli dan
yang menerima manfaat dalam pembangunan tersebut
3.3. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data : 3.5. Proses Pembangunan Apartemen Pan-
a. Kuisioner, teknik pengumpulan data dengan menggu- coran River Side
nakan pertanyaan yang diajukan kepada Direktur Op- Proses pembangunan Apartemen Pancoran River
erasional, Direktur Teknik, Proyek Maneger, Maneger Side berupa :
Operasional, Devisi Marketing dan beberapa orang ber- 1. Proses Pembebasan Lahan
kompeten terlibat dalam pembangunan tersebut. Untuk 2. Proses Perizinan
memperoleh data tersebut digunakan kuisioner yang 3. Proses Pembangunan
bersifat terbuka yaitu pertanyaan yang dibuat hingga re- 4. Proses Penjualan Akhir (Pemasaran)
sponden di berikan kebebasan untuk menjawab sesuai Masing - masing proses tersebut diidentifikasi risiko
dengan keahlian dan pengalaman yang mereka miliki se- apa saja yang tidak diinginkan dan kemudian dian alisa dan
hingga di dapat angka nilai risiko dari kejadian yang tidak di petakan untuk mengetahui kemungkinan risiko terbe-
diinginkan dari semua proses tersebut. sar setiap tahapan tersebut, bagaimana tingkat risiko dan
b. Wawancara, yakni mendapatkan informasi dengan ber- dampak dari risiko itu terjadi serta bagaimana mitigasi
tanya langsung kepada Karyawan ataupun Maneger serta risiko tersebut, sehingga di dapat suatu risk assessment
Direktur perusahaan PT. Graha reihan Tri Putra mapping dalam proses manajemen operasional.
c. Diskusi untuk mengetahui dan mengidentifikasi risko
risiko yang akan mungkin timbul dari setiap proses 3.6. Teknik Manajemen Risiko
tahap demi tahap pembangunan tersebut, diskusi 3.6.1.Identifikasi Risiko
tersebut dilaksanakan dengan Direktur Operasion- Identifikasi risiko dengan menggunakan proses siste-
al, Maneger Proyek, Direktur marketing atau bagian matis dan terstruktur, luas dan mencakup semua risiko op-

Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
47
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.

erasional yang berada dalam kendali pada Manajemen PT. didapat tingkatan prioritas perhatian yang dibutuhkan un-
Graha Reihan Tri Putra. tuk memitigasi risiko tersebut.
Guna memudahkan identifikasi risiko dilakukan ber-
dasarkan kategori risiko masing masing proses mulai dari

6
Medium High
proses pembebasan lahan, proses perizinan, proses pemba-

5
ngunan sampai ke Proses penjualan akhir.

4
3
3.6.2.Mengukur Risiko :

2
Low
Untuk mengetahui tingkat kemungkinan terjadinya

1
setiap risiko pada proses proses tersebut akan di ukur pe- 1 2 3 4 5 6
luang dan impact yang dengan cara :. Low Medium High
a) Mengukur peluang kerugian karena kejadian yang ti- Probability
dak dikendaki muncul
b) Mengukur dampak kerugian karena kejadian yang ti- Annual Reevaluate Periodic Attention Immediate At-
dak dikendaki muncul Maka untuk mengukur risiko tention Immediate Action
yang tak diinginkan adalah hasil perkalian dari peluang
dan dampak kejadian dengan menggunakan rumus : Gambar 6.1. : Matrik Options

Tabel 5.1. Skala Risiko


Peluang Skor Dampak Skor Respon Skor
1 2
Tinggi Sekali 6 Immediate Actions 24 - 36
6
Tinggi Sekali
Tinggi 5 Tinggi 5 Immediate Attentions 6 - 20 Low Medium High
Menengah 4 Menengah 4 Periodic attentions 4-9
Sedang 3 Sedang 3 Annual revalute 2-4 Gambar 7.1 : Pengelompokan Hasil (Ukuran Risiko)
Rendah 2 Rendah 2
Rendah Sekali 1 Rendah Sekali 1

Untuk mengetahui lebih dalam tingkat keseriusan


kerugian atau berapa besar dampak yang di timbulkan pe-
rusahaan jika terjadi pada pasar.
Karena dampak terkait dengan sasaran, maka dengan
besaran dampak harus dinyatakan dengan satuan ukuran
yang sama.

Dari hasil pekalian tersebut didapat suatu peta risk


3.6.3. Pemetaan Kejadiaan Yang Tidak Diingink- mapping yang tingkatan risko yang perlu perhatian atau re-
an (Heat Map) spon dan penangan Segera oleh pihak manajemen.
Matriks dengan penilaian untuk mengetahui dampak
di kalikan peluang adalah suatu metode umum untuk me- 3.6.4. Penanganan Risiko :
nentukan tingkat nilai dari masing-masing risiko sehingga Evaluasi risiko merupakan pembandingan antara level

48 Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.

risiko yang ditemukan selama proses analisis dengan krite- • Café & resto
ria risiko yang ditetapkan sebelumnya. Dalam evaluasi risiko, • Atm center
level risiko dan kriteria risiko harus diperbandingkan den- • Tv Cable
gan menggunakan basis yang sama. Hasil dari evaluasi risiko • Wireless Internet
adalah daftar prioritas risiko untuk tindakan lebih lanjut. • Parking Park
Jika risiko-risiko masuk dalam kategori rendah atau risiko • 24 Hour security
yang dapat diterima, maka risiko-risiko tersebut diter-
ima dengan sedikit perlakuan lanjutan. Risiko-risiko yang 4.2. Interpretasi
rendah atau dapat diterima harus dipantau dan ditelaah se- Setiap usaha disemua bidang pasti akan mengalami
cara periodik untuk menjamin bahwa risiko-risiko tersebut risiko, tidak terkecuali PT. Graha Reihan Tri Putra yang
tetap dapat diterima. Langkah evaluasi memastikan bahwa bergerak di bidang properti khususnya pembangunan Apar-
tidak semua risiko yang teridentifikasi memerlukan ren- temen di daerah Jakarta dan sekitarnya. Dari hasil penelu-
cana pengendalian lebih lanjut. Hasil dari analisis risiko akan suran dengan survai ke lokasi pembangunan Apartemen
disampaikan kepada penanggung jawab tertinggi pengelola Pancoran River Side yang sudah menerapkan menajemen
risiko di unit kerja untuk dilakukan validasi. Hasil validasi risiko operasional dengan cukup baik, namun penerapan
akan digunakan untuk menetapkan rencana langkah–lang- manajemen risiko tersebut belumlah terpetakan sebelum-
kah sistem pengendalian untuk menurunkan kemungkinan nya, sehingga kecenderungan dalam pengelolaan mengalami
terjadinya risiko maupun untuk menurunkan dampak ter- pengunduran dari segi jangka waktu maupun akibat risiko
jadinya risiko. secara operasional sangat mempengaruhi.
Selama proses pembangunan dari tahun 2012 sam-
IV. PEMBAHASAN pai dengan 2015 PT. Graha Reyhan Tri Putra melaksanakan
pembangunan sebanyak 3 Tower dengan konsep memban-
4.1 Gambaran Proyek gun dilaksanakan secara bertahap, tower pertama dengan
Apartemen Pancoran River Side adalah sebuah ketinggian 24 lantai di bangun pada tahun 2012, Tower ke
proyek pembangunan Apartemen RUSUNAMI (Rumah 2 dibangun pada tahun 2013 sampai tower 3 yang dilak-
Susun Sederhana Milik) seluas 4 Ha di Jakarta Selatan sanakan pembangunanya pada tahun 2015 dengan meng-
akan menjadi tempat hunian kalangan urban di perkota- hasilkan 1800 unit kamar, masing masing tower berjumlah
an pancoran Jakarta Selatan. Hunian modern dengan kon- 600 unit apartemen tiap tower.
sep tepadu dan fasiitas water bom. Pancoran River Side Memahami bisnis perusahaan merupakan salah satu
akan menjadi kawasan Hunian urban yang sehat dilengka- kunci keberhasilan manajemen risiko perusahaan.Tanggung
pi Hutan Kota seluas 3000m2 yang akan menjadi aktifitas jawab tersebut tidak hanya ada di pundak direksi atau ma-
kegiatan alam. Kawasan ini mudah dijangkau dari berbagai najer, tetapi juga semua anggota organisasi. Semuanya harus
penjuru, baik dengan menggunakan kendaraan pribadi, an- menyadari bahwa pekerjaannya akan berpengaruh terha-
gkutan umum, maupun kereta api. tidak itu saja, wilayah ini dap risiko organisasi, dan pekerjaannya berkaitan dengan
pun dekat dengan akses jalan tol lingkar dalam maupun fungsi lainnya dalam suatu organisasi. Dengan memahami
lingkar luar Jakarta. bisnis perusahaan diharapkan seluruh potensi yang dapat
Fasilitas : menyebabkan keraguan (risiko) dapat teridentifikasi den-
• Tennis Court gan baik
• Mini waterboom Dalam proses mengklasifikasikan risiko operasional
• Futsal dalam pembangunan proyek property apartemen di laku-
• Swimming pool kan dengan tahapan utama adalah memahami bahwa mem-
• Playground buat apartemen sampai penjualan adalah sebuah proses,
• Minimarket proses tersebut mulai dari :

Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
49
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.

1. Pemilihan lokasi tanah 4.3. Kejadian yang tidak di Inginkan Muncul


2. Pengurusan perizinan
3. Pembangunan dan., 4.3.1. Pemilihan Lokasi
4. Pejualan Dalam pemilihan lokasi di perlukan ketelitian dalam
Penjualan dari apartemen adalah output dari pros- hal melihat dan menilai beberapa aspek yang kemungkinan
es tersebut, bagan atau mapping grafik itu menunjukkan timbul dari pekerjaan proyek tersebut, diantaranya aspek
rincian setiap proses vertical dan horizontal. Perusahaan dan analisa yang perlu di pertimbangkan antara lain.
PT. Garaha Reyhan Tri Putra seyogyanya bekerja sama da- A. Aspek Tehknis
lam arti pendekatan persuasife dengan mitra kontraktor, Aspek Tehknis, ini menyangkut masalah lahan tanah
pemerintah DKI Jakarta, Kementerian Perumahan Rakyat itu sendiri, perlu cek dan richek kelapangan, seperti apa-
dalam mencoba untuk mengidentifikasi risiko operasion- kah jenis tanah yang di jadikan lokasi apartemen. Survey
al dengan membantu mengurangi risiko melalui program langsung lokasinya, dan lihat batas - batas yang bersebe-
pemaparan konsep teknik dengan stakeholder sehingga lahan langsung dengan tanah lokasi tersebut. apakah lahan
masukan-masukan atau kritikan untuk membangun sangat tersebut layak untuk lokasi Apartemen atau tidak.
diharapkan dari mitra ini. Hasil Aspek Analisis Tehknis diantaranya yang perlu
dicatat adalah:
Gambar.7.2 : Proses Pembangunan Apartemen 1) Kondisi Tanah, apakah tanah tersebut, tanah jenis
gambut, atau tanah jenis urugan, atau tanahnya jenis
tanah keras, karena setiap lahan lokasi tanahnya dan
sifat karakter tanahnya tidaklah sama.
2) Air, apakah lokasi yang akan di incar airnya mudah
didapat, atau airnya susah didapat, karena ini men-
yangkut masalah ketersedian air bersih, atau di seki-
tar lokasi lahan tersebut, ada sungai yang besar atau
sungai yang kecil, dan bagaimana dengan pembuangan
air limbah dari apartemen yang sudah jadi nantinya,
mau di buang kemana airnya, hal ini perlu menjadi
bahan pertimbangan.
3) Struktur dan Kontur Tanah, apakah jenis tanah lahan
tersebut, tanahnya berkontur atau jenis tanah datar
Proses-proses tersebut diatas kemudian dipecah leb- saja, karena ini akan berhubungan dengan hasil de-
ih lanjut dengan rincian sebagai berikut : sain, desain siteplan anda akan tergantung seperti apa
Pertama dilakukan adalah pemilihan lokasi tanah dan tanah dilapangan.
setelah ditetapkan dengan pertimbangan pertimbangan dan 4) Jembatan, apakah lahan lokasi tanah tersebut akses di
analisis setelah itu pembebasan lahan dengan item-item perlukan jembatan, karena bisa jadi lokasi lahan den-
risiko yang di hadapi, setelah tanah bebas secara hukum ba- gan akses jalan utama terpisah karena adanya sungai
rulah dimatangkan lokasi (land clearing) sambil mengurus kecil, mungkin saja perlu membuat jembatan baru,
perizinan- perizinan yang dibutuhkan, jika misalnya kalau dan ini akan menjadi pertimbangan secara tehknis,
perizinan sudah di dapati perusahaan, developer sudah bisa apakah jembatan yang di perlukan jenisnya besar atau
untuk test pasar atau dengan kata lain sudah mulai melaku- cukup jembatan kecil saja, hal ini tergantung kondisi
kan penjualan, setelah itu sambil menjual pihak perusahaan lapangan seperti apa.
sudah mulai membangun sesuai dengan perencanaan atau- 5) Banjir, apakah lahan yang akan jadikan proyek terse-
pun konsep awal dituangkan. but rawan banjir, kalau di sekitar lokasi tersebut ada

50 Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.

sungai, ini perlu tanyakan pada warga setempat yang dikan pasaran rumah tersebut nantinya, apakah jenis
telah lama tinggal di sekitar lokasi tersebut, kalau ter- menengah, menengah bawah atau menengah atas,
jadi hujan 3 hari berturut-turut, airnya setinggi apa kerena ini sangat erat hubungan dengan desain yang
perlu diukur kenaikan air pada saat terjadi hujan yang akan keluar nantinya, desain arsitektur tentu saja ber-
besar. hubungan langsung dengan nilai jual. Jadi itu hal-hal
6) Akses, apakah akses ke lokasi lahan tersebut cukup yang penting di lihat dan analisa, sebelum menentu-
mudah, artinya lahan yang akan jadikan proyek terse- kan lokasi tersebut, benar-benar oke, jangan hanya
but, terletak dekat jalan raya, jalan propinsi atau jalan tergiur dengan penawaranya harga yang murah, dan
kabupaten, atau mungkin saja perlu membuat jalan sistem kerja sama yang murah, lalu langsung eksekusi,
baru, karena lokasinya terletak bukan dekat jalan akhirnya belakangan menyesal, karena banyak mas-
raya, karena ini menyangkut masalah cost. alah yang akan timbul di belakang hari nantinya, kare-
7) Fasilitas, fasilitas disini maksudya, apakah lokasi lahan na kurang teliti mengidentifiikasi risiko hingga men-
di sekitarnya, apa sudah ada fasilitas tempat ibadah, gkibatkan kerugian yang sangat besar. Aspek lokasi ini
seperti mesjid ataupun gereja, atau di sekitarnya su- sangat berdampak sangat tinggi (high) dan probability
dah ada sekolahan, atau di sekitar lokasi tersebut su- nya juga sangat tinggi (high), dalam hal ini perlu per-
dah ada sarana olah raga, karena hal ini akan menjadi hatian yang sangat serius (immediate actions dalam
nilai tambah bagi lahan tersebut, jadi sebagai pengem- penangannan ini)
bang telah di mudahkan dengan adanya sarana dan Penjualan adalah tujuan utama dari proyek ini maka
prasana di sekitar lokasi tersebut. analisa mengenai market atau pasar sangat perlu perhatian
sebelum menentukan apakah lokasi untuk di bangun atau
B. Aspek Non Tehknis dengan harga jual berapa pantasnya di lokasi tersebut pan-
1) Rencana Tata Ruang Kota. karena hal ini menyangkut tas di bangun. Misalnya kalaulah lokasi di dekat pabrik den-
masalah perijinan dari proyek tersebut, ijinya akan gan tujuan utama penjualan adalah karyawan pabrik sangat
keluar kalau tata letak lokasi lahan tersebut memang tidak pantas di lokasi tesebut di bangun apartemen mahal.
peruntukan lahanya untuk perumahan, dan ini perlu Berikut adalah tabel identifikasi sekaligus nilai dari
di tanyakan kepada PEMDA setempat, lihat petanya, kejadian yang tidak di inginkan :
karena berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW), sudah ada aturan dan Undang-undang yang Tabel 8.1. : Risk Pemilihan Lokasi
mengatur tentang hal ini. Kemun- Dampak
2) Hak dan Kepemilikan Lahan. Apakah lahan yang No Kejadian yang tak diinginkan gkinan ( I m - NILAI
Terjadi pack)
akan dijadikan proyek apartemen tersebut, hak (Probabil-
kepemilikanya jelas, apakah SHM (Sertifikat Hak Mi- ity)
lik),atau Masih tanah girig dan belum punya sertifikat, 1 Bekas Gambut / Lembek 2 1 2
bagaimanakah dengan status tanah tersebut, apakah 2 Susahnya Air di dapat 2 2 4
milik perorangan, atau tanah adat, atau bisa jadi tanah
3 Pembuangan Air Limbah 1 3 3
warisan, ini perlu di tanyakan langsung ke Badan Per-
4 Tanah Berkontur 2 2 4
tanahan Nasional (BPN), supaya tidak terjadi sengke-
ta pada saat melaksanakan proyek tersebut. 5 Tanah Datar 2 2 4
3) Market Pasar. Setelah semua aspek di teliti dan yakin 6 Dibutuhkan Jembatan Besar 3 4 12
hak kepemilikan tanahnya punya perorangan dan ada
7 Banjir 3 6 18
sertifikat yang jelas, yang tak kalah penting yang perlu
pikirkan adalah, masalah market pasar, jenis kalangan 8 Akses Lokasi Susah terh-
alang Oleh Rumah Penduduk 5 5 25
bagaimanakah yang cocok untuk bidik yang akan ja-

Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
51
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.

9 Jauh dari Jalan Raya 5 5 30 pembelihan lahan dan pembebasan lahan adalah :
1. Immediate Action (Aksi cepat), aksi ini merupakan
10 Tidak Adanya Prasarana
sebelumnya di sekitar Lokasi 3 5 15 prioritas utama yang harus terlebuh dahulu untuk di
kerjakan secepat mungkin, karena ini sangat berkai-
11 Tanah Adat dan Masih girik / 5 6 30 tan dengan proses selanjutnya, risiko itu antara lain
Bermasalah a. Tanah bermasalah, tidak bisa di buatkan sertifikat.
Nilai risiko= 30
12 Tidak keluarnya Rekomen- 5 6 30
dasi
b. Tanah terhalang oleh perkampungan dan rumah pen-
SIPPT dari BPN duduk Nilai risiko 25
13 Izin Ketinggian 4 4 16 c. Kesalahan dalam menentukan pasar apakah konsep
tersebut. dijual untuk kelas mewah atau murah dalam
14 Kesalahan dalam menentu- 5 6 25 hal ini pihak developer saat survai awal sudah menga-
kan pasar nalisa target pasar.
Sumber : Diolah, 2016 Nilai risiko = 30
d. Tanah jauh dari jalan raya. Nilai Risko= 25
Nilai dari kejadian yang tidak diinginkan tersebut yang e. Tidak keluarnya rekomendasi peruntukan dari BPN,
merupakan kemungkinan kejadian kali dampak, kemudian permasalahan ini sering terjadi pada pihak yang tidak
di petakan ke dalam mapping skala prioritas penanganan mengerti bahwa setiap tanah atau blok sudah adanya
dalam pemilihan lokasi seperti daftar tabel sebagai berikut : perencanaan dari PEMDA. Nilai Risiko = 30
f. Izin Ketinggian dari Dinas Perhubungan Udara, Re-
Tabel 9.1. : Map Risiko Pemilihan Lokasi komendasi ini merupakan hal yang perlu untuk di
perhatikan juga karena semangkin tinggi bangunan
R 11 , semakin bertambah per meter bangunan yang akan
I M P A CT 6 R7
di jual ke pada konsumen. Nilai Risiko = 25.
High 2. Immediate attention (Perhatian Segera)
5 R10 R8
R9, a. Banjir, Lokasi yang sering kebanjiran merupakan hal
yang krusial dalam perumahan maupun apartemen,
4 R.6 R13
namun masih bisa juga diatasi dengan berbagai ma-
Medi- cam cara, tetapi yang paling utama kalau mengatasi
3 R3
um
banjir tesebut berapa nilai profit nya. Nilai Risiko =
R 2 .
2 R4.R5 18
b. Pembangunan jembatan besar, dalam hal ini team sur-
Low
1 R1 vai sudah memperkirakan bangunan jembatan besar
1 2 3 4 5 6
dengan biaya yang cukup mahal apakah masih cocok
Low Medium High dengan harga jual. Nilai Risiko = 12
Probability 3. Periodic attention
Immediate Actions aksi cepat Bekas Gambut / Lembek, Susahnya Air di dapat, Pem-
Immediate Attention Perhatian segera buangan Air Limbah , Tanah Berkontur, Tanah Datar
Periodic attention Perhatian periodic merupakan risiko yang bisa di atasi dengan kemajuan
Annual reevaluate Evaluasi tahunan tehknologi di zaman sekarang, namun kesemua risiko
tersebut harus di perhitungkan matang dari segi biaya
Dari penelitian diatas di temukan mapping untuk per- dan target dari pasar / target dari konsumen yang
lakuan risiko akan menempati.

52 Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.

4.3.2. Pengurusan Perizinan ditambah dengan :


1.3.1. Perizinan (1) Gambar kerja Apartemen yang akan dibangun
Langkah berikutnya adalah mengurus perizinan pada (2) Surat pernyataan tetangga yang disyahkan tetangga
Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Badan Perencanaan kanan kiri depan belakang, RT/RW, Kelurahan, Keca-
Pembangunan Daerah (Bappeda). Izin yang kita urus adalah: matan (Kesepakatan Warga)
1) Advice Planning, untuk memastikan kesesuaian an- (3) Surat Pernyataan bertanggung jawab terhadap semua
tara SitePlan pengembangan apartemen dengan tata kegiatan yang dilakukan dan segala yang ditimbulkan
ruang di daerah tersebut. Syarat yang wajib disiapkan (4) Copy Status Tanah
antara lain proposal izin pemanfaatan ruang, yang ber- (5) Copy KTP penanggung jawab
isi segala sesuatu yang berkaitan dengan perencanaan (6) Copy lunas PBB
lokasi tersebut. Untuk pengurusannya harus dilampiri Apabila seluruh syarat sudah dilampirkan, kita ting-
sertifikat tanah, jika tanah itu masih atas nama orang gal menunggu hasilnya keluar dan membayar retribusi yang
lain dilampiri surat kuasa bermeterai cukup untuk nilainya sesuai dengan luas tanah dan bangunannya. Setelah
mengurus perizinan tersebut, dan tentunya gambar seluruh proses di atas selesai, maka developer telah me-
perencanaan lahan (Site Plan) sudah harus ada. menuhi prosedur sesuai ketentuan. Biasanya pihak bank
Hasil dari izin ini adalah gambar rekomendasi Advice menetapkan seluruh syarat di atas dipenuhi terlebih dahulu
Planning yang berisi garis besar aturan untuk pembangunan, sebelum diajukan kredit bagi developer maupun KPR bagi
misal garis pagar harus berapa meter dari jalan, garis muka pembeli perumahan atau unit properti yang dibangun oleh
bangunan harus berapa meter dari jalan dan masih banyak developer.
yang lainnya. Bentuk perizinan lainnya yang dihasilkan dari Disamping aspek perizinan tersebut diatas pertim-
proses ini adalah Izin Prinsip atau Surat Keputusan yang bangan penting lainnya bagi developer adalah aspek modal
disetujui oleh Kepala Daerah yaitu Bupati atau Walikota. yang perlu di perhitungkan adalah. Apakah menggunakan
Di beberapa daerah Izin Prinsip ini hanya berlaku untuk modal sendiri atau pinjaman kepada bank atau jasa keuan-
lahan dengan luasan > 1 Ha, tapi ada juga daerah yang ti- gan lainnya, atau kerjasama dengan individu atau perusa-
dak memiliki batasan luasan untuk izin ini. Sesuai haan yang menanamkan sahamnya. Karena modal untuk
ketentuan, AMDAL berlaku untuk luasan > 1 Ha, jika lua- bisnis atau pengembang properti sangat besar, maka diper-
sannya dibawah itu sebagai penggantinya cukup dengan izin lukan perencanaan yang matang untuk menggali sumber
UKL/UPL (Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya sumber dan kontrol penggunaan dana atau cash flow nya,
pemanfaatan lingkungan hidup). Tahap awal proses ini kita agar pembangunan proyek berjalan lancar tidak tersendat
diharuskan cek kadar air tanah pada lokasi. Setelah itu kita di tengah jalan.
membuat proposal tentang plus minus dan dampak yang
akan terjadi pada proyek yang akan kita kembangkan. Hasil Tabel 10.1 : Risk Perzinan
dari perizinan ini adalah Surat Rekomendasi dari kantor Kemungkina n Dampak
Kejadian yang tak di inginkan Terjadi (Impack) Nilai
KLH yang harus dilampirkan sebagai syarat pengajuan Izin (Probability)
Mendirikan Bangunan (IMB). 1 Tidak keluar SIPPT (Surat Izin 5 6 30
2) Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Prosedur Izin Penunjukan dan Penggunaan
Tanah)
Mendirikan Bangunan Biasanya dilakukan di kantor
Perizinan Terpadu atau kantor Perizinan Satu Atap 2 Tidak Keluar Rekomendasi Ket- 4 4 16
inggian
sekaligus bersamaan dengan mengurus pengesahan
3 Bermasalah dg Analisa Dampak 5 5 25
Site Plan (gambar situasi) atau istilah lainnya Zoning. Lingkungan AMDAL /UKL
Setelah itu langkah terakhirnya adalah IMB. Syarat
pengajuan IMB ini adalah kelengkapan dari perizin- 4 Tidak Keluar izin Duga Muka / 3 5 15
Peil Banjir /Bina Marga
an- perizinan yang sudah kita bahas tersebut di atas

Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
53
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.

5 Tidak Kelauar Rekomendasi 3 5 15 Dari penelitian diatas di temukan mapping untuk per-
Teknis lakuan risiko perencanaan Perizinan dan pembebasan lahan
Penanggulangan bahaya Keba-
karan adalah sebagai berikut :
6 Tidak Keluar Rekomendasi tata 3 3 9 1. Immediate Action (Aksi cepat), aksi ini merupakan
letak prioritas utama yang harus terlebih dahulu untuk di
dan jenis tanaman
kerjakan secepat mungkin, karena ini sangat berkai-
7 Tidak Keluar Rekomendasi 3 3 9
Analisis
tan dengan proses selanjutnya, risiko itu antara lain
Dampak Lalu Lintas a. Tanah bermasalah, sehingga tidak bisa di buatkan
8 Izin Pematangan Lahan 3 3 9 sertifikat.
Nilai risiko = 30
9 Terlambatnya Izin Mendirikan 5 6 30
Bangunan (IMB) b. Tanah terhalang oleh perkampungan dan rumah pen-
duduk Nilai risiko = 25
10 Tidak Dapatnya Kesepakatan 5 6 30 c. Kesalahan dalam menentukan pasar. Yang perlu di
Warga
pertimbangkan adalah apakah konsep tersebut dijual
Sumber : Diolah, 2016
untuk kelas bawah (low cost) atau apartemen mahal,
dalam hal ini pihak developer saat survai awal sudah
Nilai dari kejadian yang tidak diinginkan tersebut
menganalisa target pasar. Apabila dalam penentuan
yang merupakan hasil dari perkalian peluang dan dampak,
pasar slah dalam analisa akan berakibat tidak terjual
kemudian nilai kejadian tersebut di petakan sehingga meng-
nya unit dari apartemen tersebut Nilai risiko = 30
hasilkan suatu peta penanganan risiko berdasarkan skala
d. Tanah jauh dari jalan raya. Efek nya dari segi penjualan
prioritas dalam pengurusan perizinan seperti daftar tabel
juga tinggi disebabkan karena setiap konsumen pasti-
sebagai berikut :
lah mempertimbangkan akses dari kendaraan dan lain
sebagainya. Nilai Risko = 25
Tabel 11.1 : Rate and Map Risiko Perizinan
e. Tidak keluarnya rekomendasi peruntukan dari BPN.
IMPACT 6 R1,R9,
Permasalahan ini sering terjadi pada pihak yang tidak
R10 mengerti bahwa setiap tanah atau blok sudah adanya
High
perencanaan dari pemda/ RTRW. Nilai Risiko = 30
5 R3
f. Izin Ketinggian dari Dinas Perhubungan Udara. Re-
4 R 5 R2 komendasi ini merupakan hal yang perlu untuk di
R5 perhatikan juga karena semangkin tinggi bangunan
Medium R6,R7, semakin bertambah per meter bangunan yang akan
3 R8
di jual ke pada konsumen. Nilai Risiko = 25.
2 2. Immediate attention (Perhatian Segera)
a. Banjir. Lokasi yang sering kebanjiran merupakan hal
Low
1 yang krusial dalam perumahan maupun apartemen,
1 2 3 4 5 6 namun masih bisa juga diatasi dengan berbagai ma-
Low Medium High cam cara, tetapi yang paling utama kalau mengatasi
Probability banjir tesebut berapa ni. Nilai risiko = 18
Immediate Actions aksi cepat c. Pembangunan jembatan besar, dalam hal ini team sur-
Immediate Attention Perhatian segera vai sudah memperkirakan bangunan jembatan besar
Periodic attention Perhatian periodic dengan biaya yang cukup mahal apakah masih cocok
Annual reevaluate Evaluasi tahunan dengan harga jual dengan unit yang harus kita jual.
Nilai risiko = 12

54 Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.

3. Periodic attention adalah dalam bentuk membuat suatu kawasan perumah-


a. Tidak Keluar Rekomendasi tata letak dan jenis tanaman. an, sedangkan kontraktor lebih banyak bermain di bidang
b. Tidak Keluar Rekomendasi Analisis Dampak Lalu Lintas konstruksi, kontruksi bisa saja di bidang perumahan, jalan
c. Izin Pematangan Lahan ataupun jembatan.
Pembangunan apartemen merupakan hal yang mutlak
Rekomendasi tata letak, Andalalin (Analisa Dampak di setiap developer, namun pembangunan tersebut haruslah
Lalu Lintas) merupakan rekondasi kelanjutan dari perizinan sesuai dengan standar spesifikasi teknis, sehingga dengan
sebelum nya, jika rekomendasi ini belum keluar staf pihak demikian mutu bangunan dan dan kontruksi merupakan hal
dari perusahaan harus follow Up perkembangan rekomen- yang mutlak untuk dikontrol. Dalam mengelolaan risiko PT.
dasi tsb Graha Reihan Tri Putra menerapkan system pembangunan
yang di percayakan kepada Adimix Pricast Indonesia. Den-
4.3.3. Pembangunan gan perhitungan bahwa risiko operasional pembangunan
Sebelum mengetahui risiko pembangunan, maka kita ini di alihkan ke pada pihak ke dua (Risk Tranvers) yaitu
harus tahu perbedaan antara develover dan kontraktor kepada pihak Adimix Pricast Indonesia sebagai Kontraktor
kita harus mengetahui pengertian developer dan kontrak- utama Proyek tersebut, namun walaupun begitu PT. Graha
tor itu sendiri : Reihan Tri Putra tetaplah sebagai pihak yang betanggung
Menurut Pasal 5 ayat 1 Peraturan Menteri Dalam jawab kepada stake holder baik itu exsternal maupun Inte-
Negeri Nomor 5 Tahun 1974, disebutkan pengertian Pe- nal maka laporan progress tehnik selalu konsultasi dengan
rusahaan Pembangunan Perumahan yang dapat pula masuk Direktur Tehnik PT. Gara Reihan Tri Putra sebagai principal
dalam pengertian developer, yaitu : Berikut adalah daftar risiko pembangunan tersebut ditinjau
Perusahaan Pembangunan Perumahan adalah suatu dari segi manajemen operasional :
perusahaan yang berusaha dalam bidang pembangunan pe-
rumahan dari berbagai jenis dalam jumlah yang besar di Tabel 12.1. : Risk Pembangunan
atas suatu areal tanah yang akan merupakan suatu kesatuan Kemungk- Dampak
Kejadian yang tak di inginkan inan Terjadi (Impack) Nilai
lingkungan pemukiman yang dilengkapi dengan prasarana (Probabil-
prasarana lingkungan dan fasilitas-fasilitas sosial yang diper- ity)
lukan oleh masyarakat penghuninya.” 1 Pencurian di lapangan 1 2 2

Sedangkan kontraktor berasal dari kata “kontrak” 2 Keamanan Kendaraan Proyek (mate- 4 2 8
artinya suatu perjanjian atau kesepakatan kontrak bisa rial)

juga berarti sewa, jadi kontraktor bisa disamakan dengan 3 Kinerja Kontraktor dan Sub Kont. Jelek 5 6 30

orang atau suatu badan hukum atau badan usaha yang di 4 Disain Ben- t i - ses- dg 3 5 15
dan Kon- tuk dak uai
kontrak atau di sewa untuk menjalankan order / pekerjaan truksi
berdasarkan isi kontrak yang dimenangkannya dari pihak 5 Penurunan spesifikasi bangunan 3 5 15
pemilik proyek yang merupakan instansi / lembaga pemer-
6 Pekerjaan Makanikal Jelek 5 5 25
intahan, badan hukum, badan usaha, maupun perorangan,
7 Finishing Jelek 5 4 20
yang telah melakukan penunjukan secara resmi berikut
8 Bangunan Retak/Runtuh 2 6 12
aturan-aturan penunjukan dan target proyek ataupun or-
der/pekerjaan yang di maksud tertuang dalam kontrak yang Sumber : Diolah, 2016
di sepakati antara pemilik proyek(owner) dengan kontrak- Nilai dari kejadian yang tidak diinginkan tersebut
tor pelaksana. yang merupakan hasil perkalian peluang kali dampak, nilai
Developer dan kontraktor sebenarnya dalam satu tersebut kemudian di petakan sehingga menghasilkan map-
komunitas, tapi lain bidang sub pekerjaan, Developer leb- ping dalam penanganan risiko berdasarkan skala prioritas
ih banyak bermain di bidang properti, bidang usahanya tahapan pembangunan seperti daftar tabel sebagai berikut :

Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
55
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.

Tabel 13.1 : Map Risiko Pembangunan a. Gangguan lalu lintas tranportasi material di perjalanan diseki-
tar lokasi. dan Evaluasi Tahunan adalah: Keterlambatan ser-
ah terima kunci dengan konsumen. Pihak Developer harus
mengevaluasi seluruh pekerjaan setiap tahun.

4.3.4. Penjualan / Pemasaran


Aspek lainnya yang menjadi kunci adalah penjua-
lan, dimana para pengembang sebelum memutuskan ber
investasi harus benar-benar melakukan riset pasar, riset
pasar delam arti apakah lokasi yang akan dibangun punya
prospek bagus dan akan diminati konsumen.
Dari penelitian diatas di temukan mapping untuk per- Lokasi merupakan hal yang paling mendasar dalam
lakuan risiko perencanaan pembangunan adalah : pembangunan proyek properti, maka diperlukan para konsul-
1. Immediate Action (Aksi cepat), aksi ini merupakan pri- tan-konsultan perencanaan pemasaran yang handal untuk me-
oritas utama yang harus terlebuh dahulu untuk di kerja- nilai prospektif lokasi yang akan dibangun tersebut. Dalam hal
kan secepat mungkin, karena ini sangat berkaitan dengan ini PT. Graha Reyhan Tri Putra telah menganalisa tingkat keter-
proses tahapan selanjutnya, risiko itu antara lain jualan (pasar) unit di tinjau dari berbagai macam segi dan aspek,
a. Kerja Kontraktor dan sub Konraktor Jelek, Dengan sehingga lahan dengan luas sekitar 4 Ha tersebut PT. Graha
risiko bangunan runtuh, bangunan retak. Nilai risiko= Reyhan Tri Putra bisa merencanakan, membangunan Aparte-
30. Dalam hal ini pihak kontraktor merupakan hal men untuk kalangan menengah ke bawah dengan 3 unit Tower
yang prioritas dalam perencanaan program pemba- dengan pasar yang cukup menjanjikan. Dengan prospek pasar
ngunan, nilai integritas, nilai profesionalitas, nilai rep- yang menjanjikan tersebut PT. Graha Reyhan Tri Putra kembali
utasi dan pengalaman serta team terbaik merupakan merencakanan melanjutkan pembangunan 3 Tower untuk pas-
konci dari proyek kontruksi ini berjalan dengan mu- ar kalangan menengah ke atas di sisa lahan yang masih tersedia
lus yang dapat mengecilkan nilai Risiko pada tahap ini di tempat yang sama.
b. Kinerja Sub Kontraktor jelek. Sub kontaraktor mer- Berikut adalah daftar kejadian yang tidak di inginkan
upakan kontraktor dibawah kontraktor utama. Untuk di tinjau dari segi aspek pasar sebagai berikut :
pekerjaan pekerjaan Finishing, seperti pekerjaan Mecan- Tabel 14.1 : Risiko Pemasaran
ical dan Eletrikal plumbing, Kontraktor utama menunjuk Kemungkinan Ter- Dampak
Kejadian yang tak diinginkan jadi (Probability) (Impack) Nilai
atau mempekerjakan sub-sub pekerjaan kepada kon-
1 Kurang Promosi 4 4 16
traktor lain yang professional dan cocok dengan keahl-
ianya. Dalam hal ini pihak Developer haruslah memantau 2 Disain kurang menarik 4 5 20

dengan ketat mulai dari pemberian pekerjaan dari Kon- 3 Lokasi terhadap pasar kurang 4 5 20
sesuai
traktor utama kepada sub nya. Nilai risiko = 25
4 Harga Jual Produk tidak cocok 3 5 15
2. Immediate attention (Perhatian Segera)
5 Jaminan Mutu 3 3 9
a. Pencurian Material, Keamanan dari kontraktor adalah
6 Persaingan pasar di sekitar 5 5 25
tanggung jawab dari Developer. Nilai risiko 15
7 Keterlambatan serah Terima 6 4 24
b. Disain susah untuk di kerjakan. Ini merupakan per- Kunci
encanaan bangunan yang dilakukan oleh arsitek dari
8 Makro Ekonomi /Perubahan 5 6 30
awal, Nilai risiko = 15 Kebijakan Pajak dan aturan
c. Disain bentuk tidak sesuai dengan kontruksi NPV / NPL Bank

d. Penurunan spesifikasi bangunan


e. Periodic attention Sumber : Diolah, 2016

56 Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.

Nilai Risiko dari kejadian yang tidak diinginkan terse- Indonesia sejak Maret 2016 yang berisikan risiko bagi
but merupakan dari hasil perkalian peluang kali dampak, kredit property 70% untuk rumah pertama 1 (per-
kemudian di petakan sehingga mengahasilkan mapping ska- tama) dan 60% untuk rumah ke 2 (kedua) dan 50%
la prioritas penanganan dalam penjualan seperti daftar ta- untuk rumah ke 3 (ketiga), aturan ini sangat member-
bel sebagai berikut : atkan bagi masyarakat yang ingin meng investasikan
uangnya di Properti, mereka harus merogoh kantong
Tabel 15.1 : Map Risiko Pemasaran lebih dalam untuk melunasi Down Paymen 30% jika
mempunyai rumah ke 1, 40% Down Paymen jika in-
gin memiliki rumah ke 2 dan 50% Down paypen jika
memiliki rumah ke 3.
Nilai risiko = 30
c. Keterlambatan serah terima kunci.
Jika penjualan bagus, namun apabila tidak di barengi
dengan ketepatan serah terima dengan pihak kon-
suman, tentu faktor ini sangat beepengarus terhadap
penjualan selanjutnya.
2. Immediate attention (Perhatian Segera)
a. Kurang Promosi.
Dari penelitian di atas di temukan mapping untuk Promosi merupakan salah satu tehnik dalam men-
perlakuan risiko perencanaan Perizinan dan pembebasan dongkrak penjualan, dalam hal ini pihak Developer
lahan adala : harus menganggarkan dalam cash flow perusahan un-
1. Immediate Action (Aksi cepat), aksi ini merupakan tuk item item promosi.
prioritas utama yang harus terlebih dahulu untuk di b. Disain kurang menarik.
kerjakan secepat mungkin, karena ini sangat berkai- Disain bentuk dan tata letak dari unit maupun dari
tan dengan proses selanjutnya, risiko itu antara lain keseluruhan proyek merupakan hal yang mutlak da-
a. Persaingan dengan perusahaan lain dalam merebut lam aspek penjualan.
pasar. Kompetisi adalah sebuah keniscayaan dalam c. Lokasi terhadap segmentasi pasar tidak cocok den-
suatu usaha. Namun sebagai perusahaan yang mem- gan Harga Jual Produk.
bangun, khususnya Apartemen tentulah perusahaan d. Jaminan mutu yang harus di pantau secara terus me-
tersebut mempunyai trategi- strategi khusus untuk nerus oleh Developer.
memenangkan persaingan dengan kelebihan dari pro-
duk pesaing baik dari segi akses fasilitas dan harga dll.
PT. Graha Reyhan Tri Putra menyadari bahwa kon- V. KESIMPULAN DAN SARAN
sumen sulit menerima apa bila terdapat kesalahan
yang mereka anggap adalah kesalahan perusahaan, 5.1 Kesimpulan
dan kekecewaan ini akan berakibat panjang. Dari pembahasan yang dilakukan di BAB IV, telah diiden-
Nilai Risko = 25 tifikasi dan ketahui begitu banyak risiko (kejadian yang tidak
b. Perubahan aturan NPV/NPL Bank. Risiko Peraturan diinginkan) dalam proses pembangunan Apartemen di Pan-
Bank Indonesia tentang perubahan Suku Bunga Bank coran River Side dimana proses pembebasan lahan, proses
dan LTV dan FTV (Loan to Value dan financing to val- perizinan, proses pembangunan dan proses penjualan akhir
ue) Risiko. mempunyai nilai risiko yang bebeda, sehingga dalam setiap pen-
Risiko ini telah sangat berdampak terhadap daya beli anganan risiko didapat suatu level prioritas sbb :
dari konsumen, dengan digulirkanya kebijakan Bank 1. Prioritas utama yang di sebut dengan Immediate ac-

Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
57
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.

tions (aksi cepat) dalam setiap proses pembangunan lingkungan hidup. Sedangkan Amdal adalah dampak
adalah: besar dan penting suatu usaha dari kegiatan yang
a. Risiko Tanah Sengketa / Tanah Adat / Tanah Negara direncanakan bagi proyek penting dan diperlukan da-
/ Masih Girik. Penyelesaian tanah adalah faktor awal lam pengambilan keputusan penting.
dari sebuah perencanaan pembangunan apartemen Bahwa untuk dapat menerbitkan Izin Medirikan Ban-
atau perumahan, apakah pihak developer bekerja gunan (IMB), haruslah melaksanakan persyaratan da-
sama dengan pemilik tanah atau membeli tanah den- lam dokumen UKL/UPL Amdal.
gan cash. g. Timbulnya gejolak masyarakat karena tidak dapatnya
b. Tidak Keluarnya Rekomendasi BPN tentang Surat kesepakatan warga, atau terganggunya warga akibat
Izin Penunjukan dan Penggunaan Tanah (SIPPT). efek dari pembangunan.
Surat izin peruntukan penggunanaan tanah dari Badan h. Risiko keterlambatan serah terima kunci. Risko
Pertanahan Nasional adalah hal mutlak dan prioritas ini akan berdampak pada risiko reputasi yang akan
dalam proses awal sebagai dasar untuk izin izin selan- mencemarkan nama perusahaan sebagai pengem-
jutnya. bang.
c. Kesalahan dalam Penentuan Pasar. i. Perubahan Kebijakan Pemerintah. Makro ekonomi
Pasar dalam hal ini merupakan konsumen yang mem- yang dapat membahayakan terdiri dari meningkatnya
butuhkan akan rumah dan tempat tinggal, namun pajak, tingkat suku bunga atau inflasi yang membuat
konsumen tersebut mempunyai tingkatan tingkatan jatuhnya permintaan contohnya Peraturan Bank In-
daya beli, analisa tingkat daya beli atau segmen pasar donesia tentang perubahan Suku Bunga Bank dan
akan kebutuhan disekitar lokasi adalah analisa awal LTV dan FTV (Loan to Value dan financing to value).
untuk menentukan laku atau tidaknya apartemen Risiko ini telah sangat berdampak terhadap daya beli
tersebut. Sebagai contoh untuk apartemen kelas atas dari konsumen, sejak di terbitkan kebijakan Bank In-
tidak mungkin kita jual di daerah Bogor atau Bekasi, donesia Maret 2016 yang berisikan risiko bagi kred-
namun pertimbangannya adalah apartemen kelas me- it property 70% untuk rumah pertama 1 (pertama)
nengah ke bawah, sedangkan kelas atas bisa di daerah dan 60% untuk rumah ke 2 (kedua) dan 50% untuk
Menteng dan sekitarnya. rumah ke 3 (ketiga), aturan ini sangat memberatkan
d. Tidak keluarnya Izin Pendahuluan Menyeluruh dari bagi masyarakat yang ingin meng investasikan uan-
Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan DKI. gnya di properti, mereka harus merogoh kantong
Ini adalah izin awal yang mutlak untuk keberlanjutan lebih dalam untuk melunasi Down Paymen 30% jika
land clearing (pembersihan lapangan), di saat ini pi- mempunya rumah ke 1, 40% Down Payment jika ingin
hak developer sudah mulai mencoba untuk tes pasar memiliki rumah ke 2 dan 50% Down payment jika
dengan cara mempromosikan / memasarkan produk memeiliki rumah ke 3.
apartemen yang akan di bangun kepada calon kon- Hal ini sangat berdampak terhadap turunnya om-
sumen. set penjualan property bagi Developer. Mitigasinya adalah
e. Terlambatnya Izin Mendirikan Bangunan (IMB). memberikan masukan ke pada pemerintah melalului or-
Secara simultan dengan kegiatan land clearing dll, Pi- ganisasi Real Astate Indonesia (REI).
hak Developer terus memantau perkembangan izin 2. Immadiate Attentions (Perhatian Segera), setalah
mendirikan bangunan yang di terbitkan oleh DKI Ja- perhatian cepat, pada proses risiko selanjutnya yang
karta. perlu perhatian segera mungkin adalah :
f. Tidak keluarnya UKL / UPL (Upaya Pengelolaan a. Potensi Banjir.
lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Banjir merupakan risiko yang mesti ditangani ses-
Hidup) adalah pengelolaan dan pemantauan terha- egera mungkin sebelum pihak owner memutuskan
dap usaha yang tidak berdampak penting terhadap untuk membangun suatu kawasan maupun aparte-

58 Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.

men di lokasi tertentu. 5.1. Saran


b. Memperhatikan prasarana umum di sekitar lokasi. 1) Diharapkan dan setiap proyek akan datang di Gra-
Akses jalan dan sarana umum sangat membantu da- ha Reihan Tri Putra di bentuknya komite manajemen
lam penjualan suatu apartemen, misalnya apakah lo- risiko yang dibuat pada tahap awal program, dan
kasi apartemen tersebut jauh dari jalan raya, dekat komite tersebut haruslah mengadakan pertemuan
dengan jalan Tol, dekat dengan stasiun KRL dan lain secara berkala untuk membahas risiko dan melapor-
lain. kannya ke komite audit setiap kuartal.
c. Apakah lokasi yang akan di bangun memerlukan kon- 2) Komite Manajemen Risiko haruslah terintegrasi. Di-
truksi dan biaya besar untuk membangun jembatan mana manajemen risiko dikoordinasikan oleh ekse-
jika proyek ini di bangun.. kutif level puncak, setiap orang yang tergabung dalam
d. Mengurus perizinan PEIL banjir dari Dinas Pekerjaan manajemen melihat manajemen risiko sebagai bagian
Umum yang berisi dugaan tinggi muka banjir yang di dari pekerjaan mereka terus menerus. Manajemen
lakukan oleh UPT PPP DPU Provinsi DKI Jakarta. resiko merupakan proses yang berkelanjutan Fokus
Penetapan PEIL banjir ini hanyalah semata mata men- Luas. Semua resiko bisnis dan kesempatan bisnis
yatakan batas ketingggian minimal peril permukaan diperhatikan
tanah / lantai bangunan. 3) Dengan tersedianya suatu sistem dan prosedur baku,
e. Penurunan kualitas bangunan dan finishing jelek manajemen risiko mampu menjalankan fungsi pen-
Kontraktor sebagai pihak yang di percaya oleh devel- gendalian yang baik, dimana mekanisme saling men-
oper harus mempunyai pengalaman dan mempunyai gontrol bisa terjadi. Dengan mekanisme tersebut,
reputasi dan integritas yang bisa di percaya. Dalam hal tidak ada orang yang mempunyai kekuasaan yang
ini pihak Developer harus sangat memperhatikan dan berlebihan untuk mengambil risiko atas nama peru-
mempertimbangkan kontraktor tersebut sahaan.
f. Disain dan Fasilitas di lokasi kurang menarik 4) Perlunya pihak DPP REI (Dewan Pimpinan Pusat
Pada tahapan persiapan koordiansi dengan arsitek Real Estate Indonesia), memberikan masukan dan
dan perencana harus terencana dan terukur dalam rekomendasi kepada pihak pemerintah dan Bank In-
konsep. donesia dalam keringan DP Rumah Pertama dan DP
rumah ke Dua bagi Masyarakat, sehingga, permintaan
akan rumah dan tempat tinggal bagi warga terpenuhi.

Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
59
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.

DAFTAR PUSTAKA
Djohandiputro, Bramantyo: Manajemen Risiko Korporat, zation Behavior),
PPm manajemen 2008 Ghalia Indonesia 2012.
Hanggraeni, Dewi: Pengelolaan Risiko Usaha, Lembaga Pe- Tjakra, Jermias dan Sangari, Freyke: Analisa Risiko pada
nerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2010. Konstruksi Perumahan di Kota Menado. Jurnal 2011
Muslich, Muhammad: Manajemen Risiko Operasional Teori Trump, Donald dan Mclver, Meredith : 33 Rahasia Sukses
dan Praktek, PT. Bumi Aksara, Jakarta 2007 Donald Trump Dari Belitan Utang Menuju Imperium
Muhamad Nazir: Metode Penelitian. Ghalia Indonesia.Bo- Bisnis Raksasa. Copyright 2007 by Trump University
gor 2005 Trump, Donald : Nasehat Real Estate Terbaik Yang Pernah
Nugroho, William Adi. Penerapan Enterprise Risk Manage- Saya Terima.
ment pada Developer Property PT. Luas Samudera di LPSE CPPR MEP UGM-KEMITRAAN. Manajemen Risiko,
Bojonegoro, Jawa Timur, Jurnal . Universitas Surabaya 2012
2013.
Partamihardja, Basuki. Manajemen RISIKO Pengembang Daftar Referensi Webside
Property Perumahan, Teknosan, 2016 http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/532915-di-depan-
Sunaryo, T. : Manajemen Risiko Finansial, Salemba Empat, jk--rei-curhat-program1000- tower-rusunami
Jakarta, 2007 http://www.beritasatu.com/hunian/90863-kemenpera-lan-
Suwanto, Agus Santoso: Pengelolaan Risiko Operasional jutkan-program-1000-tower rusunami.html
dan Risiko Pasar Studi http://www.kompasiana.com/pauluslondo/rumitn-
Kasus pada PT.X, Thesis MM Universitas Indonesia, 2013 ya-penyediaan-rumah-bagi-warga-jakarta_551a-
Samuel, Paul: Apartemen berdasarkan golongan pembeli, c187a33311e521b6599a
Jurnal 1967 http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/628954-50-aparte-
Tampubolon, Manahan P. Perilaku Keorganisasian (Organi- men-baru-berdiri-di-jakarta- sepanjang-2015

60 Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com

Anda mungkin juga menyukai