2792-Article Text-9945-1-10-20210408
2792-Article Text-9945-1-10-20210408
Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
41
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.
adanya pertumbuhan penduduk di Jakarta dapat member- antara Rp. 2.500.000 – Rp. 4.000.000 perbulan juga tidak
ikan sumbangan bagi kemajuan kota Jakarta sendiri. Na- bisa menjawab kebutuhan akan hunian ini, maka kebutuhan
mun disisi lain migrasi yang mengakibatkan pertumbuhan hunian ini sudah semakin mendesak keberadaanya, berb-
penduduk ternyata dapat memberikan suatu permasalahan agai upaya yang juga betujuan untuk menghindari kemac-
yang cukup signifikan untuk dipertimbangkan seperti kebu- etan yang semakin tak terkendali diberbagai ruas jalan.
tuhan akan tempat tinggal juga semakin tinggi. Menurut data Tata Ruang dan Pertanahan DKI Jakarta
Banyak pendatang yang biasanya menetap untuk ting- 2014 kebutuhan rumah tinggal di kota Jakarta paling tidak
gal dan tidak sedikit juga yang menetap hanya saat mereka 1,3 Juta warga yang belum memiliki rumah.
bekerja saja namun kebutuhan akan hunian menjadi sebuah Di DKI Jakarta misalnya proyeksi kebutuhan peru-
permasalahan yang tak kunjung habis diperbincangakan, hal mahan sebesar 70 ribu unit per tahun, dengan proporsi
ini disebabkan karena kebutuhan hunian yang tidak seband- 60 persen (42 ribu unit per tahun) untuk perumahan hor-
ing dengan luas lahan yang tersedia untuk dibangun hunian izontal / landed house dan 40 persen (28 ribu unit per ta-
di Jakarta. Untuk mengatasi keterbatasan lahan di wilayah hun) untuk perumahan vertikal/rumah susun, dimana pem-
Jakarta tersebut hunian vertikal menjadi pilihan sebagai bangunan perumahan horizontal/landed houses baik bagi
jawaban untuk hal ini. masyarakat berpenghasilan rendah maupun berpenghasilan
Berdasarkan data dari organisasi para pengembang tinggi, telah dipenuhi oleh para pengembang perumahan di
bernama REI (Real Estate Indonesia) tingkat kebutuhan daerah penyangga seperti di Depok Bogor Bekasi, Serpong
hunian yang tinggi merupakan peluang bisnis yang menjan- dan lain-lain.
jikan khususnya untuk hunian vertikal seperti apartemen Menurut Paul Samuel, 1967 : 42-43, Ada tiga macam
menjadi suatu yang menjanjikan di Jakarta bagi para inves- apartemen berdasarkan golongan ekonomi penghuninya
tor. Jumlah apartemen di Jakarta pada kwartal – I Tahun yaitu:
2015 sebanyak 3.255 unit apartement, dimana angka ini 1. Apartemen golongan bawah
masih sangat kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk 2. Apartemen golongan menengah
Jakarta yang mendekati angka 21 juta jiwa. Melihat dari 3. Apartemen golongan menengah ke atas / apartemen
data ini, diperkirakan di tahun mendatang pertumbuhan mewah
apartement masih akan terus meningkat. Perbedaan antara ketiga jenis apartemen tersebut
Hal yang juga ikut sebagai andil dalam meningkatkan terletak pada ukuran ruang pada masing masing unit huni-
kebutuhan akan hunian adalah kondisi lalu lintas yang ma- an dan juga fasilitas yang disediakan. Semakin tinggi kelas
cet di Jakarta atau daerah penyangga seperti Bogor, Bekasi apartemen berdasarkan tingkat golongan ekonomi, maka
dan Depok sehingga membuat waktu tempuh dari daerah semakin besar ukuran unit hunian, semakin lengkap fasili-
penyangga tersebut ke tempat bekerja di Jakarta makin hari tas yang disediakan dan maka juga semakin mahal pula har-
akan makin lama, akhirnya dengan pertimbangan efisiensi ga unit hunian yang ditawarkan. Semakin luas unit hunian
waktu dan biaya transportasi, memilih tinggal di apartemen yang dimiliki maka penghuni mampu memiliki fasilitas yang
adalah pilihan yang bijaksana, sehingga keberadaan aparte- lebih dan dapat dikatakan memiliki golongan ekonomi yang
men di kota Jakarta termasuk dalam daftar investasi jenis lebih tinggi.
real estate yang terfavorit. Namun dalam pembangunan apartemen tersebut
Untuk mengatasi masalah hunian pemerintah mem- pasti mempunyai risiko dalam pelaksanaanya, risiko itu ti-
buat program yang dicanangkan melalui Kementerian dak dapat di hindari dari aktifitas bisnis perusahaan baik
Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat. Tujuan dari program itu risiko operasional, risiko keuangan yang akan ber-
ini dalam rangka mengatasi kebutuhan hunian bagi dampak terhadap kerugian risiko reputasi bagi perusahaan
masyarakat yang hidup dan bekerja di kota besar dengan yang menjalaninya.
menggulirkan apartemen bersubsidi (rusunami) yang ter- Setiap perusahaan property seyogyanya atau seha-
jangkau oleh masyarakat perkotaan dengan penghasilan rusnya menyadari bahwa keberhasilan perseroan bergan-
42 Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.
tung pada seberapa baik pengelolaan risiko yang ada mencakup risiko kerugian yang disebabkan proses internal,
di setiap aspek risiko tersebut secara efektif, tidak kesalahan sumberdaya manusia, perusahaan atau kesalahan
hanya mengelola risiko yang mendasar, namun juga keter- sitem, kerugian yang disebabkan kerugian di luar perusa-
kaitan antar risiko-risiko tersebut. haan, kerugian akibat pelanggaran hukum atau peraturan
Kebijakan manajemen risiko tersebut didalamnya perusahaan
mencakup kerangka kerja serta panduan bagi manajemen Risiko Operasional salah satu risiko yang paling sering
untuk group perusahaanya. terjadi di dalam pengelolaan ataupun pembangunan suatu
proyek, risiko operasional juga dapat berubah seiring waktu
karena kebijakan atupun yang lain-lain dari dampak stake hold-
II. LANDASAN TEORI er eksternal seperti kebijakan yang berubah dari pemerintah,
konsumen maupun pesaing dari perusahaan lain.
2.1. Risiko Operasional Risiko ini akan memberikan dampak kepada seluruh
Pengelolaan risiko operasioal adalah bagian integral dari karena risiko operasional sehari hari. Risiko operasional ini
manajemen risiko perusahaan. Risiko yang terkait dengan akti- timbul karena ketidak cukupan dan karena tidak berfungsin-
vitas bisnis haruslah diidentifikasi, diukur, dinilai, dimitigasi dan ya proses internal. Risiko ini juga bisa timbul karena adanya
dikendalikan oleh managemen. Pengelolaan risiko tersebut di kesalahan dan kecurangan manusia, kegagalan sistem, pros-
tujukan untuk meminimalkan kemungkinan kerugian dan po- es, dan faktor ekternal. Dalam menghadapi risiko tersebut
tensi ancaman terhadap reputasi perusahaan. cara yang dilakukan oleh perusahaan, memahami tentang
Menurut Muslich (2007), bahwa risko operasional risiko, pengukuran, pemantauan dan pengendalian. Perusa-
mempunyai dimensi yang luas dan kompleks dengan sum- haan yang melakukan proses manajemen risiko juga dapat
ber risiko yang merupakan gabungan dari berbagai sumber memperkirakan skenario terburuk yang potensial terjadi
yang ada dalam organisasi, proses dan kebijakan, sistim dan terhadap perusahaan dan dampak nya. Perusahaan dapat
tehnologi, orang, dan faktor faktor lainya mengalikasikan dana dan ,modal yang sengaja di cadangkan
Menurut Djohanputro (2008), Risiko reputasi ber- untuk menanggung kerugian yang tidak dialihkan kepada
kaitan dengan potensi hancurnya nama baik perusahaan pihak lain (Kountur, 2008).
akibat ketidak mampuan perusahaan mengelola kinerja
dan komunikasi dengan pihak eksternal, khususnya mereka 2.2. Identifikasi dan Klasifikasi Risiko Operasional
yang berkepentingan dengan kinerja perusahaan. Identifikasi risiko operasional merupakan hal yang
Menurut Muslich (2007), Perusahaan harus men- kritis dalam pengembangan, pengukuran, pemantauan dan
gidentifikasi semua jenis dan karakteristik risiko operasion- pengendalian risiko operasional berikutnya. Identifiikasi
al dalam semua produk dan aktifitas usaha secara berkala, risiko operasional yang efektif harus memperhatikan fak-
karena identifikasi risiko merupakan hal yang kritikal dalam tor internal maupun eksternal (Muchlis 2007 Hal.7)
pengembangan pengukuran, pemantauan dan pengendalian Dalam proses identifikasi risiko operasional juga
risiko operasional berikutnya. yang harus di perhatikan juga mengenai pengelompokan
Kemudian risiko tersebut dikendalikan oleh manajemen, jenis risiko operasional yang diluar kendali perusahaan
menurut Lam James (2003), Enterprise Risk Management. Ben- dan risiko operasional yang bisa di kendalikan perusahaan.
tuk pengendalian risiko paling dasarnya adalah scenario analy- Teknik teknik Risiko operasional tersebut adalah:
sis atau analisa scenario, yakni suatu analisis “Bagaimana - Jika” a. Risk self Assesment (RSA)
yang berjenjang turun (top down) untuk mengukur dampak Dalam Risk self Assesment (RSA) ini, perusahaan
yang di timbulkan oleh suatu peristiwa terhadap perusahaan, melakukan penilaian tersendiri terhadap aktivitas dan op-
kemudian dampak dari risiko tersebut dipetakan dalam risk erasi perusahaan berdasarkan kejadian risko.
MAP (Mapping Assessmen and Planning). b. Risk Mapping
RIsiko operasional mempunyai ruang lingkup yang Risk Mapping merupakan suatu proses dimana berbagai
Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
43
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.
unit usaha atau departemen, funsional organisasi, atau arus mengukur efektivitas strategi yang digunakan dalam pen-
proses transaksi yang di mapping berdasarkan tipe risiko. gendalian risiko tersebut.
c. Scorecard Langkah-langkah dalam pemetaan risiko tersebut
Scorecard merupakan suatu metode untuk menkon- adalah sbb:
fesi penilaian pengelolaan dan pengendalian berbagai aspek 1) Identifikasi risiko
kerugian risiko operasional yang bersifat kualitatif menjadi Langkah ini sering dilakukan dilakukan tergantung
perhitungan bersifat kuantitatif. pada penilaian manajemen tentang risiko yang di hadapi
Risiko operasional didefinisikan sebagai suatu risiko organisasi sesuai dengan bidangnya.
kerugian yang disebabkan karena tak berjalannya atau Dalam mengidentifikasi risiko ini dilaksanakan den-
gagalnya proses internal, manusia dan sistem, serta oleh gan tingkat penilaian sbb:
peristiwa eksternal. a) Low level (tingkat rendah) - menilai pada tingkat ter-
Risiko operasional mencakup pula risiko hukum, termasuk endah dari organisasi yang telah mengembangkan tu-
juga risiko strategi, yaitu risiko kerugian karena buruknya keputusan juan; sangat sumber daya intensif.
strategis bisnis.Yang akan mengakibatkan risiko reputasi. b) Mid Level (tingkat menengah) - menilai risiko di ting-
Kerugian operasional yang cukup besar tapi tidak fatal kat divisi; cukup sumber daya intensif.
juga dapat memengaruhi reputasi dan dapat membawa dampak c) High Level (tingkat tinggi) - penilaian oleh manajemen
lanjutan pada keruntuhan bisnis dan kegagalan organisasi. eksekutif untuk menentukan sepuluh atau dua puluh
Berdasarkan adanya permasalahan permasalahan risiko keseluruhan yang dihadapi lembaga tersebut;
yang ada pada organisiasi, maka diperlukan mapping risiko, sumber daya kurang intensif.
dan risiko tersebut digunakan sebuah alat ukur yang dapat 2) Menilai risiko
membantu dampak suatu risiko operasional dalam penge- Masing-masing Probabilitas risiko harus dinilai seh-
lolaaan manajemen. ingga dampak dari risiko tersebut bisa diperhitungkan un-
tuk pengontrolan risiko tersebut. Risk Impack (Penilaian
2.3. Klasifikasi Risiko dampak risiko) tersebut adalah:
Risiko atau Risk menurut Kamus Besar Bahasa In- a) High (Tinggi) - Jika risiko terjadi, akan mempunyai
donesia (KBBI) adalah akibat yang kurang menyenangkan dampak kerusakan besar yang besar.
(merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan dan tin- b) Medium (Menengah) - Jika risiko terjadi, kita harus
dakan. Suatu risiko dapat di kategorikan menjadi 2 bentuk : melakukan pekerjaan tambahan atau kita akan menja-
1) Risiko spekulatif / risiko bisnis (bisnis risk), adalah suatu di tidak efisien, tetapi kita masih bisa mencapai tujuan
keadaan yang dihadapi oleh suatu usaha yang dapat kita atau tujuan.
memberikan keuntunag dan dapat mengalami kerugian. c) Low (Rendah) - Jika risiko terjadi, kita akan men-
2) Risiko Murni (pure risk) adalah suatu yang dapat be- yadari hal itu tetapi akan memiliki sedikit atau tidak
rakibat merugikan atau tidak terjadi apa dan tidak berpengaruh pada operasi atau pencapaian tujuan.
mungkin menguntungkan Menurut Bramantyo Djohandiputro (2008) Halaman
240; Dimensi pertama probabilitas, menyatakan ting-
2.4. Terminologi Risk MAP (Mapping Assess- kat kemungkinan suatu risiko terjadi. Semakin ting-
men and Planning) gi suatu risiko terjadi (High Impack), semakin perlu
Penilaian risiko (pemetaan) adalah teknik untuk mendapat perhatian, sebaliknya semakin rendah ke-
mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengelompokan suatu mungkinan suatu risiko terjadi, maka semakin rendah
risiko usaha yang secara signifikan dapat mempengaruhi pula kepentingan manajemen untuk memberikan
kemampuan organisasi untuk mencapai tujuan usahanya. perhatian terhadap risiko tersebut. Risk Probability
Proses berulang ini membutuhkan pemahaman dari (Tingkat kemungkinan risiko) dibagi 3 kategori :
manajemen terhadap risiko yang dihadapinya dan sekaligus a) High (Tinggi).
44 Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.
2) Mengukur risiko
High
3) Manajemen risiko
5
Impact
4
Medium
Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
45
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.
event risk tersebut tidak bisa dihindari atau solusi yang harus Perbedaan:
dilakukan lebih mahal daripada dampak yang terjadi. penelitian yang
dilakukan Jer-
2) Kurangi, adalah suatu solusi dengan cara melakukan mias Tjakra dan
pencegahan. Freyke Sangari
adalah fokus
3) Alihkan adalah suatu solusi dengan memindahkan pada proses
risiko tersebut ke pihak lain, untuk contoh tersebut pembangunan
saja, sedangkan
di atas tidak dapat diterapkan. penulis cend-
4) Hindari adalah suatu solusi dengan menghentikan ak- erung meneliti
dari proses
tivitas tersebut. pembebasan la-
5) Monitoring adalah suatu kegiatan untuk memonitor han, perizinan,
pembangunan
risk tersebut setelah dilakukan mitigasi. Evaluasi di sampai Penjua-
laksanakan agar mengetahui seberapa besar frekuen- lan akhir.
si kejadiannya, yang tentu saja berpengaruh kepada
dampaknya. Jika masih terjadi maka harus dilaku- Nama pe- Judul penelitian Hasil penelitian
neliti
kan mitigasi tambahan, jika tidak maka mitigasi yang
Dengan adanya penelitian tersebut
dilakukan harus dilakukan secara konsisten. Penerapan En- PT. Luas Samudera dapat mene-
terprise Risk mukan risiko risko yang telah ada
Management maupun yang belum teridentifikasi
2.8. Penelitian Terdahulu Wiliam Adin- pada Develop- oleh perusahaan dan dapat me-
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis da- ugroho er Property PT. nentukan risiko yang tergolong
Luas Samud- rendah (Low), Sedang (Medium)
lam melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya te- era di Bojo- dan Tinggi (High).
ori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari negoro, Jawa Perusahaan menjadi tahu bahwa
Timur risiko perusahaan namun juga ber-
penelitian terdahulu, penulis tidak menemukan penelitian dengan dampak positif bagi perusahaan
judul yang sama seperti judul penelitian penulis. Namun penulis
Perbedaan: penelitian yang dilakukan Wiliam Adinugroho adalah
mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam mem- pembahasan pada pembangunan perumahan sedangakan penulis
perkaya bahan kajian pada penelitian penulis. Berikut mer- membahas pada risiko operasional pada pembangunan Apartemen.
upakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait
dengan penelitian yang dilakukan penulis.
III. METODE PENELITIAN
Tabel 3.1. : Hasil Penelitian Terdahulu
3.1 Metode Penelitian
Nama peneliti Judul pe- Hasil penelitian
nelitian Penelitian kualitatif, dengan mengukur risiko seti-
Resiko yang paling berpengaruh pada ap proses operasional pembangunan Apartemen dengan
pelaksanaan konstruksi perumahan metode Peluang kali Dampak sehingga didapat nilai dari
berdasarkan kejadian, yaitu : high risk
terdiri atas aspek K3L dan birokrasi, risiko operasional dalam prosses pembangunan tersebut,
aspek alam dan informasi;significant kemudian bagaimana memitigasi risiko tersebut dengan
risk terdiri atas aspek sosial dan loka-
Analisis si, eksternal, perencanaan, manaje- mengecilkan peluang dan mengecilkan dampak dari risko
Jermias Tjakra Risiko men pelaksanaan; tersebut.
dan p a d a sedangkan yang termasuklow risk
Freyke Sangari, konstruk- adalah aspek material. Resiko yang
2011 si Peru- paling berpengaruh pada pelaksa- 3.2 Prosedur Penelitian.
mahan naan konstruksi perumahan ber-
di kota dasarkan konsekuensi, yaitu: high risk Wawancara dilakukan dengan pihak pemilik (owner),
Menado terdiri atas aspek alam dan kebijakan direktur operasional, direktur keuangan dan projek maneg-
(Jurnal) pemerintah; significant risk terdiri atas
aspek sosial, lokasi dan internal; se- er serta dokumen perusahaan berupa company profile dan
dangkan yang termasuk low risk study literature terkait pemasalahan yang didapat.
yaitu aspek budaya dan peralatan
46 Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.
Sebelum masuk ke tehnik wawancara penulis men- yang terpenting dalam dalam pelaksanaan proyek ini.
gidentifikasi dengan cara penentuan konteks, penentuan Data dan proses digali dengan penelusuran berbagai
ini untuk mengetahui pihak pihak mana saja yang terlibat literatur melalui studi pustaka dan data dari organisasi Real
langsung maupun tidak langsung dengan proyek tersebut Estate Indonesia (REI).
baik itu secara internal maupun eksternal (Stakehorder),
dengan diketahuinya pihak pihak yang terlibat akan memu- 3.4. Teknik Keabsahan Data
dahkan dalam mengidentifikasi risiko operasional dan Dalam uji keabsahan data pada penelitian ini, peneli-
didapat suatu strategi dalam mengelola risiko tersebut. ti akan melakukan uji triagulasi. Triaguasi diartikan sebagai
Tujuan untuk mengidentifikasi pihak pihak yang teknik pengumpulan yang bersifat menggabungkan berbagai
terlibat adalah untuk melihat kepentingan dari semua pi- sumber data dan masalah yang telah ada dan dijadikan ob-
hak, baik pihak satu dengan pihak yang lainya mempunyai jek penelitian. Dengan demikian analisis data menggunakan
kepentingan yang berbeda-beda bagi perusahaan. Berikut metode triangulation observers. Selanjutnya pendekatan
adalah gambaran stakehorder perusahaan: triangulasi dilakukan menurut :
1. Sudut pandang Wakil Sekretaris Jenderal Real Estate
Indonesia (DPP REI) sebagai organisasi naungan para
Pengembang ;
2. Menurut sudut pandang Tokoh Masyarakat sekitar
proyek itu berjalan;
3. Sudut pandang dari Ketua Persatuan dan Pengelola
Rumah Sususun (PPRS); dan,.
4. Sudut pandang Konsumen sebagai pihak pembeli dan
yang menerima manfaat dalam pembangunan tersebut
3.3. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data : 3.5. Proses Pembangunan Apartemen Pan-
a. Kuisioner, teknik pengumpulan data dengan menggu- coran River Side
nakan pertanyaan yang diajukan kepada Direktur Op- Proses pembangunan Apartemen Pancoran River
erasional, Direktur Teknik, Proyek Maneger, Maneger Side berupa :
Operasional, Devisi Marketing dan beberapa orang ber- 1. Proses Pembebasan Lahan
kompeten terlibat dalam pembangunan tersebut. Untuk 2. Proses Perizinan
memperoleh data tersebut digunakan kuisioner yang 3. Proses Pembangunan
bersifat terbuka yaitu pertanyaan yang dibuat hingga re- 4. Proses Penjualan Akhir (Pemasaran)
sponden di berikan kebebasan untuk menjawab sesuai Masing - masing proses tersebut diidentifikasi risiko
dengan keahlian dan pengalaman yang mereka miliki se- apa saja yang tidak diinginkan dan kemudian dian alisa dan
hingga di dapat angka nilai risiko dari kejadian yang tidak di petakan untuk mengetahui kemungkinan risiko terbe-
diinginkan dari semua proses tersebut. sar setiap tahapan tersebut, bagaimana tingkat risiko dan
b. Wawancara, yakni mendapatkan informasi dengan ber- dampak dari risiko itu terjadi serta bagaimana mitigasi
tanya langsung kepada Karyawan ataupun Maneger serta risiko tersebut, sehingga di dapat suatu risk assessment
Direktur perusahaan PT. Graha reihan Tri Putra mapping dalam proses manajemen operasional.
c. Diskusi untuk mengetahui dan mengidentifikasi risko
risiko yang akan mungkin timbul dari setiap proses 3.6. Teknik Manajemen Risiko
tahap demi tahap pembangunan tersebut, diskusi 3.6.1.Identifikasi Risiko
tersebut dilaksanakan dengan Direktur Operasion- Identifikasi risiko dengan menggunakan proses siste-
al, Maneger Proyek, Direktur marketing atau bagian matis dan terstruktur, luas dan mencakup semua risiko op-
Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
47
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.
erasional yang berada dalam kendali pada Manajemen PT. didapat tingkatan prioritas perhatian yang dibutuhkan un-
Graha Reihan Tri Putra. tuk memitigasi risiko tersebut.
Guna memudahkan identifikasi risiko dilakukan ber-
dasarkan kategori risiko masing masing proses mulai dari
6
Medium High
proses pembebasan lahan, proses perizinan, proses pemba-
5
ngunan sampai ke Proses penjualan akhir.
4
3
3.6.2.Mengukur Risiko :
2
Low
Untuk mengetahui tingkat kemungkinan terjadinya
1
setiap risiko pada proses proses tersebut akan di ukur pe- 1 2 3 4 5 6
luang dan impact yang dengan cara :. Low Medium High
a) Mengukur peluang kerugian karena kejadian yang ti- Probability
dak dikendaki muncul
b) Mengukur dampak kerugian karena kejadian yang ti- Annual Reevaluate Periodic Attention Immediate At-
dak dikendaki muncul Maka untuk mengukur risiko tention Immediate Action
yang tak diinginkan adalah hasil perkalian dari peluang
dan dampak kejadian dengan menggunakan rumus : Gambar 6.1. : Matrik Options
48 Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.
risiko yang ditemukan selama proses analisis dengan krite- • Café & resto
ria risiko yang ditetapkan sebelumnya. Dalam evaluasi risiko, • Atm center
level risiko dan kriteria risiko harus diperbandingkan den- • Tv Cable
gan menggunakan basis yang sama. Hasil dari evaluasi risiko • Wireless Internet
adalah daftar prioritas risiko untuk tindakan lebih lanjut. • Parking Park
Jika risiko-risiko masuk dalam kategori rendah atau risiko • 24 Hour security
yang dapat diterima, maka risiko-risiko tersebut diter-
ima dengan sedikit perlakuan lanjutan. Risiko-risiko yang 4.2. Interpretasi
rendah atau dapat diterima harus dipantau dan ditelaah se- Setiap usaha disemua bidang pasti akan mengalami
cara periodik untuk menjamin bahwa risiko-risiko tersebut risiko, tidak terkecuali PT. Graha Reihan Tri Putra yang
tetap dapat diterima. Langkah evaluasi memastikan bahwa bergerak di bidang properti khususnya pembangunan Apar-
tidak semua risiko yang teridentifikasi memerlukan ren- temen di daerah Jakarta dan sekitarnya. Dari hasil penelu-
cana pengendalian lebih lanjut. Hasil dari analisis risiko akan suran dengan survai ke lokasi pembangunan Apartemen
disampaikan kepada penanggung jawab tertinggi pengelola Pancoran River Side yang sudah menerapkan menajemen
risiko di unit kerja untuk dilakukan validasi. Hasil validasi risiko operasional dengan cukup baik, namun penerapan
akan digunakan untuk menetapkan rencana langkah–lang- manajemen risiko tersebut belumlah terpetakan sebelum-
kah sistem pengendalian untuk menurunkan kemungkinan nya, sehingga kecenderungan dalam pengelolaan mengalami
terjadinya risiko maupun untuk menurunkan dampak ter- pengunduran dari segi jangka waktu maupun akibat risiko
jadinya risiko. secara operasional sangat mempengaruhi.
Selama proses pembangunan dari tahun 2012 sam-
IV. PEMBAHASAN pai dengan 2015 PT. Graha Reyhan Tri Putra melaksanakan
pembangunan sebanyak 3 Tower dengan konsep memban-
4.1 Gambaran Proyek gun dilaksanakan secara bertahap, tower pertama dengan
Apartemen Pancoran River Side adalah sebuah ketinggian 24 lantai di bangun pada tahun 2012, Tower ke
proyek pembangunan Apartemen RUSUNAMI (Rumah 2 dibangun pada tahun 2013 sampai tower 3 yang dilak-
Susun Sederhana Milik) seluas 4 Ha di Jakarta Selatan sanakan pembangunanya pada tahun 2015 dengan meng-
akan menjadi tempat hunian kalangan urban di perkota- hasilkan 1800 unit kamar, masing masing tower berjumlah
an pancoran Jakarta Selatan. Hunian modern dengan kon- 600 unit apartemen tiap tower.
sep tepadu dan fasiitas water bom. Pancoran River Side Memahami bisnis perusahaan merupakan salah satu
akan menjadi kawasan Hunian urban yang sehat dilengka- kunci keberhasilan manajemen risiko perusahaan.Tanggung
pi Hutan Kota seluas 3000m2 yang akan menjadi aktifitas jawab tersebut tidak hanya ada di pundak direksi atau ma-
kegiatan alam. Kawasan ini mudah dijangkau dari berbagai najer, tetapi juga semua anggota organisasi. Semuanya harus
penjuru, baik dengan menggunakan kendaraan pribadi, an- menyadari bahwa pekerjaannya akan berpengaruh terha-
gkutan umum, maupun kereta api. tidak itu saja, wilayah ini dap risiko organisasi, dan pekerjaannya berkaitan dengan
pun dekat dengan akses jalan tol lingkar dalam maupun fungsi lainnya dalam suatu organisasi. Dengan memahami
lingkar luar Jakarta. bisnis perusahaan diharapkan seluruh potensi yang dapat
Fasilitas : menyebabkan keraguan (risiko) dapat teridentifikasi den-
• Tennis Court gan baik
• Mini waterboom Dalam proses mengklasifikasikan risiko operasional
• Futsal dalam pembangunan proyek property apartemen di laku-
• Swimming pool kan dengan tahapan utama adalah memahami bahwa mem-
• Playground buat apartemen sampai penjualan adalah sebuah proses,
• Minimarket proses tersebut mulai dari :
Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
49
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.
50 Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.
sungai, ini perlu tanyakan pada warga setempat yang dikan pasaran rumah tersebut nantinya, apakah jenis
telah lama tinggal di sekitar lokasi tersebut, kalau ter- menengah, menengah bawah atau menengah atas,
jadi hujan 3 hari berturut-turut, airnya setinggi apa kerena ini sangat erat hubungan dengan desain yang
perlu diukur kenaikan air pada saat terjadi hujan yang akan keluar nantinya, desain arsitektur tentu saja ber-
besar. hubungan langsung dengan nilai jual. Jadi itu hal-hal
6) Akses, apakah akses ke lokasi lahan tersebut cukup yang penting di lihat dan analisa, sebelum menentu-
mudah, artinya lahan yang akan jadikan proyek terse- kan lokasi tersebut, benar-benar oke, jangan hanya
but, terletak dekat jalan raya, jalan propinsi atau jalan tergiur dengan penawaranya harga yang murah, dan
kabupaten, atau mungkin saja perlu membuat jalan sistem kerja sama yang murah, lalu langsung eksekusi,
baru, karena lokasinya terletak bukan dekat jalan akhirnya belakangan menyesal, karena banyak mas-
raya, karena ini menyangkut masalah cost. alah yang akan timbul di belakang hari nantinya, kare-
7) Fasilitas, fasilitas disini maksudya, apakah lokasi lahan na kurang teliti mengidentifiikasi risiko hingga men-
di sekitarnya, apa sudah ada fasilitas tempat ibadah, gkibatkan kerugian yang sangat besar. Aspek lokasi ini
seperti mesjid ataupun gereja, atau di sekitarnya su- sangat berdampak sangat tinggi (high) dan probability
dah ada sekolahan, atau di sekitar lokasi tersebut su- nya juga sangat tinggi (high), dalam hal ini perlu per-
dah ada sarana olah raga, karena hal ini akan menjadi hatian yang sangat serius (immediate actions dalam
nilai tambah bagi lahan tersebut, jadi sebagai pengem- penangannan ini)
bang telah di mudahkan dengan adanya sarana dan Penjualan adalah tujuan utama dari proyek ini maka
prasana di sekitar lokasi tersebut. analisa mengenai market atau pasar sangat perlu perhatian
sebelum menentukan apakah lokasi untuk di bangun atau
B. Aspek Non Tehknis dengan harga jual berapa pantasnya di lokasi tersebut pan-
1) Rencana Tata Ruang Kota. karena hal ini menyangkut tas di bangun. Misalnya kalaulah lokasi di dekat pabrik den-
masalah perijinan dari proyek tersebut, ijinya akan gan tujuan utama penjualan adalah karyawan pabrik sangat
keluar kalau tata letak lokasi lahan tersebut memang tidak pantas di lokasi tesebut di bangun apartemen mahal.
peruntukan lahanya untuk perumahan, dan ini perlu Berikut adalah tabel identifikasi sekaligus nilai dari
di tanyakan kepada PEMDA setempat, lihat petanya, kejadian yang tidak di inginkan :
karena berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW), sudah ada aturan dan Undang-undang yang Tabel 8.1. : Risk Pemilihan Lokasi
mengatur tentang hal ini. Kemun- Dampak
2) Hak dan Kepemilikan Lahan. Apakah lahan yang No Kejadian yang tak diinginkan gkinan ( I m - NILAI
Terjadi pack)
akan dijadikan proyek apartemen tersebut, hak (Probabil-
kepemilikanya jelas, apakah SHM (Sertifikat Hak Mi- ity)
lik),atau Masih tanah girig dan belum punya sertifikat, 1 Bekas Gambut / Lembek 2 1 2
bagaimanakah dengan status tanah tersebut, apakah 2 Susahnya Air di dapat 2 2 4
milik perorangan, atau tanah adat, atau bisa jadi tanah
3 Pembuangan Air Limbah 1 3 3
warisan, ini perlu di tanyakan langsung ke Badan Per-
4 Tanah Berkontur 2 2 4
tanahan Nasional (BPN), supaya tidak terjadi sengke-
ta pada saat melaksanakan proyek tersebut. 5 Tanah Datar 2 2 4
3) Market Pasar. Setelah semua aspek di teliti dan yakin 6 Dibutuhkan Jembatan Besar 3 4 12
hak kepemilikan tanahnya punya perorangan dan ada
7 Banjir 3 6 18
sertifikat yang jelas, yang tak kalah penting yang perlu
pikirkan adalah, masalah market pasar, jenis kalangan 8 Akses Lokasi Susah terh-
alang Oleh Rumah Penduduk 5 5 25
bagaimanakah yang cocok untuk bidik yang akan ja-
Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
51
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.
9 Jauh dari Jalan Raya 5 5 30 pembelihan lahan dan pembebasan lahan adalah :
1. Immediate Action (Aksi cepat), aksi ini merupakan
10 Tidak Adanya Prasarana
sebelumnya di sekitar Lokasi 3 5 15 prioritas utama yang harus terlebuh dahulu untuk di
kerjakan secepat mungkin, karena ini sangat berkai-
11 Tanah Adat dan Masih girik / 5 6 30 tan dengan proses selanjutnya, risiko itu antara lain
Bermasalah a. Tanah bermasalah, tidak bisa di buatkan sertifikat.
Nilai risiko= 30
12 Tidak keluarnya Rekomen- 5 6 30
dasi
b. Tanah terhalang oleh perkampungan dan rumah pen-
SIPPT dari BPN duduk Nilai risiko 25
13 Izin Ketinggian 4 4 16 c. Kesalahan dalam menentukan pasar apakah konsep
tersebut. dijual untuk kelas mewah atau murah dalam
14 Kesalahan dalam menentu- 5 6 25 hal ini pihak developer saat survai awal sudah menga-
kan pasar nalisa target pasar.
Sumber : Diolah, 2016 Nilai risiko = 30
d. Tanah jauh dari jalan raya. Nilai Risko= 25
Nilai dari kejadian yang tidak diinginkan tersebut yang e. Tidak keluarnya rekomendasi peruntukan dari BPN,
merupakan kemungkinan kejadian kali dampak, kemudian permasalahan ini sering terjadi pada pihak yang tidak
di petakan ke dalam mapping skala prioritas penanganan mengerti bahwa setiap tanah atau blok sudah adanya
dalam pemilihan lokasi seperti daftar tabel sebagai berikut : perencanaan dari PEMDA. Nilai Risiko = 30
f. Izin Ketinggian dari Dinas Perhubungan Udara, Re-
Tabel 9.1. : Map Risiko Pemilihan Lokasi komendasi ini merupakan hal yang perlu untuk di
perhatikan juga karena semangkin tinggi bangunan
R 11 , semakin bertambah per meter bangunan yang akan
I M P A CT 6 R7
di jual ke pada konsumen. Nilai Risiko = 25.
High 2. Immediate attention (Perhatian Segera)
5 R10 R8
R9, a. Banjir, Lokasi yang sering kebanjiran merupakan hal
yang krusial dalam perumahan maupun apartemen,
4 R.6 R13
namun masih bisa juga diatasi dengan berbagai ma-
Medi- cam cara, tetapi yang paling utama kalau mengatasi
3 R3
um
banjir tesebut berapa nilai profit nya. Nilai Risiko =
R 2 .
2 R4.R5 18
b. Pembangunan jembatan besar, dalam hal ini team sur-
Low
1 R1 vai sudah memperkirakan bangunan jembatan besar
1 2 3 4 5 6
dengan biaya yang cukup mahal apakah masih cocok
Low Medium High dengan harga jual. Nilai Risiko = 12
Probability 3. Periodic attention
Immediate Actions aksi cepat Bekas Gambut / Lembek, Susahnya Air di dapat, Pem-
Immediate Attention Perhatian segera buangan Air Limbah , Tanah Berkontur, Tanah Datar
Periodic attention Perhatian periodic merupakan risiko yang bisa di atasi dengan kemajuan
Annual reevaluate Evaluasi tahunan tehknologi di zaman sekarang, namun kesemua risiko
tersebut harus di perhitungkan matang dari segi biaya
Dari penelitian diatas di temukan mapping untuk per- dan target dari pasar / target dari konsumen yang
lakuan risiko akan menempati.
52 Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.
Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
53
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.
5 Tidak Kelauar Rekomendasi 3 5 15 Dari penelitian diatas di temukan mapping untuk per-
Teknis lakuan risiko perencanaan Perizinan dan pembebasan lahan
Penanggulangan bahaya Keba-
karan adalah sebagai berikut :
6 Tidak Keluar Rekomendasi tata 3 3 9 1. Immediate Action (Aksi cepat), aksi ini merupakan
letak prioritas utama yang harus terlebih dahulu untuk di
dan jenis tanaman
kerjakan secepat mungkin, karena ini sangat berkai-
7 Tidak Keluar Rekomendasi 3 3 9
Analisis
tan dengan proses selanjutnya, risiko itu antara lain
Dampak Lalu Lintas a. Tanah bermasalah, sehingga tidak bisa di buatkan
8 Izin Pematangan Lahan 3 3 9 sertifikat.
Nilai risiko = 30
9 Terlambatnya Izin Mendirikan 5 6 30
Bangunan (IMB) b. Tanah terhalang oleh perkampungan dan rumah pen-
duduk Nilai risiko = 25
10 Tidak Dapatnya Kesepakatan 5 6 30 c. Kesalahan dalam menentukan pasar. Yang perlu di
Warga
pertimbangkan adalah apakah konsep tersebut dijual
Sumber : Diolah, 2016
untuk kelas bawah (low cost) atau apartemen mahal,
dalam hal ini pihak developer saat survai awal sudah
Nilai dari kejadian yang tidak diinginkan tersebut
menganalisa target pasar. Apabila dalam penentuan
yang merupakan hasil dari perkalian peluang dan dampak,
pasar slah dalam analisa akan berakibat tidak terjual
kemudian nilai kejadian tersebut di petakan sehingga meng-
nya unit dari apartemen tersebut Nilai risiko = 30
hasilkan suatu peta penanganan risiko berdasarkan skala
d. Tanah jauh dari jalan raya. Efek nya dari segi penjualan
prioritas dalam pengurusan perizinan seperti daftar tabel
juga tinggi disebabkan karena setiap konsumen pasti-
sebagai berikut :
lah mempertimbangkan akses dari kendaraan dan lain
sebagainya. Nilai Risko = 25
Tabel 11.1 : Rate and Map Risiko Perizinan
e. Tidak keluarnya rekomendasi peruntukan dari BPN.
IMPACT 6 R1,R9,
Permasalahan ini sering terjadi pada pihak yang tidak
R10 mengerti bahwa setiap tanah atau blok sudah adanya
High
perencanaan dari pemda/ RTRW. Nilai Risiko = 30
5 R3
f. Izin Ketinggian dari Dinas Perhubungan Udara. Re-
4 R 5 R2 komendasi ini merupakan hal yang perlu untuk di
R5 perhatikan juga karena semangkin tinggi bangunan
Medium R6,R7, semakin bertambah per meter bangunan yang akan
3 R8
di jual ke pada konsumen. Nilai Risiko = 25.
2 2. Immediate attention (Perhatian Segera)
a. Banjir. Lokasi yang sering kebanjiran merupakan hal
Low
1 yang krusial dalam perumahan maupun apartemen,
1 2 3 4 5 6 namun masih bisa juga diatasi dengan berbagai ma-
Low Medium High cam cara, tetapi yang paling utama kalau mengatasi
Probability banjir tesebut berapa ni. Nilai risiko = 18
Immediate Actions aksi cepat c. Pembangunan jembatan besar, dalam hal ini team sur-
Immediate Attention Perhatian segera vai sudah memperkirakan bangunan jembatan besar
Periodic attention Perhatian periodic dengan biaya yang cukup mahal apakah masih cocok
Annual reevaluate Evaluasi tahunan dengan harga jual dengan unit yang harus kita jual.
Nilai risiko = 12
54 Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.
Sedangkan kontraktor berasal dari kata “kontrak” 2 Keamanan Kendaraan Proyek (mate- 4 2 8
artinya suatu perjanjian atau kesepakatan kontrak bisa rial)
juga berarti sewa, jadi kontraktor bisa disamakan dengan 3 Kinerja Kontraktor dan Sub Kont. Jelek 5 6 30
orang atau suatu badan hukum atau badan usaha yang di 4 Disain Ben- t i - ses- dg 3 5 15
dan Kon- tuk dak uai
kontrak atau di sewa untuk menjalankan order / pekerjaan truksi
berdasarkan isi kontrak yang dimenangkannya dari pihak 5 Penurunan spesifikasi bangunan 3 5 15
pemilik proyek yang merupakan instansi / lembaga pemer-
6 Pekerjaan Makanikal Jelek 5 5 25
intahan, badan hukum, badan usaha, maupun perorangan,
7 Finishing Jelek 5 4 20
yang telah melakukan penunjukan secara resmi berikut
8 Bangunan Retak/Runtuh 2 6 12
aturan-aturan penunjukan dan target proyek ataupun or-
der/pekerjaan yang di maksud tertuang dalam kontrak yang Sumber : Diolah, 2016
di sepakati antara pemilik proyek(owner) dengan kontrak- Nilai dari kejadian yang tidak diinginkan tersebut
tor pelaksana. yang merupakan hasil perkalian peluang kali dampak, nilai
Developer dan kontraktor sebenarnya dalam satu tersebut kemudian di petakan sehingga menghasilkan map-
komunitas, tapi lain bidang sub pekerjaan, Developer leb- ping dalam penanganan risiko berdasarkan skala prioritas
ih banyak bermain di bidang properti, bidang usahanya tahapan pembangunan seperti daftar tabel sebagai berikut :
Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
55
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.
Tabel 13.1 : Map Risiko Pembangunan a. Gangguan lalu lintas tranportasi material di perjalanan diseki-
tar lokasi. dan Evaluasi Tahunan adalah: Keterlambatan ser-
ah terima kunci dengan konsumen. Pihak Developer harus
mengevaluasi seluruh pekerjaan setiap tahun.
dengan ketat mulai dari pemberian pekerjaan dari Kon- 3 Lokasi terhadap pasar kurang 4 5 20
sesuai
traktor utama kepada sub nya. Nilai risiko = 25
4 Harga Jual Produk tidak cocok 3 5 15
2. Immediate attention (Perhatian Segera)
5 Jaminan Mutu 3 3 9
a. Pencurian Material, Keamanan dari kontraktor adalah
6 Persaingan pasar di sekitar 5 5 25
tanggung jawab dari Developer. Nilai risiko 15
7 Keterlambatan serah Terima 6 4 24
b. Disain susah untuk di kerjakan. Ini merupakan per- Kunci
encanaan bangunan yang dilakukan oleh arsitek dari
8 Makro Ekonomi /Perubahan 5 6 30
awal, Nilai risiko = 15 Kebijakan Pajak dan aturan
c. Disain bentuk tidak sesuai dengan kontruksi NPV / NPL Bank
56 Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.
Nilai Risiko dari kejadian yang tidak diinginkan terse- Indonesia sejak Maret 2016 yang berisikan risiko bagi
but merupakan dari hasil perkalian peluang kali dampak, kredit property 70% untuk rumah pertama 1 (per-
kemudian di petakan sehingga mengahasilkan mapping ska- tama) dan 60% untuk rumah ke 2 (kedua) dan 50%
la prioritas penanganan dalam penjualan seperti daftar ta- untuk rumah ke 3 (ketiga), aturan ini sangat member-
bel sebagai berikut : atkan bagi masyarakat yang ingin meng investasikan
uangnya di Properti, mereka harus merogoh kantong
Tabel 15.1 : Map Risiko Pemasaran lebih dalam untuk melunasi Down Paymen 30% jika
mempunyai rumah ke 1, 40% Down Paymen jika in-
gin memiliki rumah ke 2 dan 50% Down paypen jika
memiliki rumah ke 3.
Nilai risiko = 30
c. Keterlambatan serah terima kunci.
Jika penjualan bagus, namun apabila tidak di barengi
dengan ketepatan serah terima dengan pihak kon-
suman, tentu faktor ini sangat beepengarus terhadap
penjualan selanjutnya.
2. Immediate attention (Perhatian Segera)
a. Kurang Promosi.
Dari penelitian di atas di temukan mapping untuk Promosi merupakan salah satu tehnik dalam men-
perlakuan risiko perencanaan Perizinan dan pembebasan dongkrak penjualan, dalam hal ini pihak Developer
lahan adala : harus menganggarkan dalam cash flow perusahan un-
1. Immediate Action (Aksi cepat), aksi ini merupakan tuk item item promosi.
prioritas utama yang harus terlebih dahulu untuk di b. Disain kurang menarik.
kerjakan secepat mungkin, karena ini sangat berkai- Disain bentuk dan tata letak dari unit maupun dari
tan dengan proses selanjutnya, risiko itu antara lain keseluruhan proyek merupakan hal yang mutlak da-
a. Persaingan dengan perusahaan lain dalam merebut lam aspek penjualan.
pasar. Kompetisi adalah sebuah keniscayaan dalam c. Lokasi terhadap segmentasi pasar tidak cocok den-
suatu usaha. Namun sebagai perusahaan yang mem- gan Harga Jual Produk.
bangun, khususnya Apartemen tentulah perusahaan d. Jaminan mutu yang harus di pantau secara terus me-
tersebut mempunyai trategi- strategi khusus untuk nerus oleh Developer.
memenangkan persaingan dengan kelebihan dari pro-
duk pesaing baik dari segi akses fasilitas dan harga dll.
PT. Graha Reyhan Tri Putra menyadari bahwa kon- V. KESIMPULAN DAN SARAN
sumen sulit menerima apa bila terdapat kesalahan
yang mereka anggap adalah kesalahan perusahaan, 5.1 Kesimpulan
dan kekecewaan ini akan berakibat panjang. Dari pembahasan yang dilakukan di BAB IV, telah diiden-
Nilai Risko = 25 tifikasi dan ketahui begitu banyak risiko (kejadian yang tidak
b. Perubahan aturan NPV/NPL Bank. Risiko Peraturan diinginkan) dalam proses pembangunan Apartemen di Pan-
Bank Indonesia tentang perubahan Suku Bunga Bank coran River Side dimana proses pembebasan lahan, proses
dan LTV dan FTV (Loan to Value dan financing to val- perizinan, proses pembangunan dan proses penjualan akhir
ue) Risiko. mempunyai nilai risiko yang bebeda, sehingga dalam setiap pen-
Risiko ini telah sangat berdampak terhadap daya beli anganan risiko didapat suatu level prioritas sbb :
dari konsumen, dengan digulirkanya kebijakan Bank 1. Prioritas utama yang di sebut dengan Immediate ac-
Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
57
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.
tions (aksi cepat) dalam setiap proses pembangunan lingkungan hidup. Sedangkan Amdal adalah dampak
adalah: besar dan penting suatu usaha dari kegiatan yang
a. Risiko Tanah Sengketa / Tanah Adat / Tanah Negara direncanakan bagi proyek penting dan diperlukan da-
/ Masih Girik. Penyelesaian tanah adalah faktor awal lam pengambilan keputusan penting.
dari sebuah perencanaan pembangunan apartemen Bahwa untuk dapat menerbitkan Izin Medirikan Ban-
atau perumahan, apakah pihak developer bekerja gunan (IMB), haruslah melaksanakan persyaratan da-
sama dengan pemilik tanah atau membeli tanah den- lam dokumen UKL/UPL Amdal.
gan cash. g. Timbulnya gejolak masyarakat karena tidak dapatnya
b. Tidak Keluarnya Rekomendasi BPN tentang Surat kesepakatan warga, atau terganggunya warga akibat
Izin Penunjukan dan Penggunaan Tanah (SIPPT). efek dari pembangunan.
Surat izin peruntukan penggunanaan tanah dari Badan h. Risiko keterlambatan serah terima kunci. Risko
Pertanahan Nasional adalah hal mutlak dan prioritas ini akan berdampak pada risiko reputasi yang akan
dalam proses awal sebagai dasar untuk izin izin selan- mencemarkan nama perusahaan sebagai pengem-
jutnya. bang.
c. Kesalahan dalam Penentuan Pasar. i. Perubahan Kebijakan Pemerintah. Makro ekonomi
Pasar dalam hal ini merupakan konsumen yang mem- yang dapat membahayakan terdiri dari meningkatnya
butuhkan akan rumah dan tempat tinggal, namun pajak, tingkat suku bunga atau inflasi yang membuat
konsumen tersebut mempunyai tingkatan tingkatan jatuhnya permintaan contohnya Peraturan Bank In-
daya beli, analisa tingkat daya beli atau segmen pasar donesia tentang perubahan Suku Bunga Bank dan
akan kebutuhan disekitar lokasi adalah analisa awal LTV dan FTV (Loan to Value dan financing to value).
untuk menentukan laku atau tidaknya apartemen Risiko ini telah sangat berdampak terhadap daya beli
tersebut. Sebagai contoh untuk apartemen kelas atas dari konsumen, sejak di terbitkan kebijakan Bank In-
tidak mungkin kita jual di daerah Bogor atau Bekasi, donesia Maret 2016 yang berisikan risiko bagi kred-
namun pertimbangannya adalah apartemen kelas me- it property 70% untuk rumah pertama 1 (pertama)
nengah ke bawah, sedangkan kelas atas bisa di daerah dan 60% untuk rumah ke 2 (kedua) dan 50% untuk
Menteng dan sekitarnya. rumah ke 3 (ketiga), aturan ini sangat memberatkan
d. Tidak keluarnya Izin Pendahuluan Menyeluruh dari bagi masyarakat yang ingin meng investasikan uan-
Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan DKI. gnya di properti, mereka harus merogoh kantong
Ini adalah izin awal yang mutlak untuk keberlanjutan lebih dalam untuk melunasi Down Paymen 30% jika
land clearing (pembersihan lapangan), di saat ini pi- mempunya rumah ke 1, 40% Down Payment jika ingin
hak developer sudah mulai mencoba untuk tes pasar memiliki rumah ke 2 dan 50% Down payment jika
dengan cara mempromosikan / memasarkan produk memeiliki rumah ke 3.
apartemen yang akan di bangun kepada calon kon- Hal ini sangat berdampak terhadap turunnya om-
sumen. set penjualan property bagi Developer. Mitigasinya adalah
e. Terlambatnya Izin Mendirikan Bangunan (IMB). memberikan masukan ke pada pemerintah melalului or-
Secara simultan dengan kegiatan land clearing dll, Pi- ganisasi Real Astate Indonesia (REI).
hak Developer terus memantau perkembangan izin 2. Immadiate Attentions (Perhatian Segera), setalah
mendirikan bangunan yang di terbitkan oleh DKI Ja- perhatian cepat, pada proses risiko selanjutnya yang
karta. perlu perhatian segera mungkin adalah :
f. Tidak keluarnya UKL / UPL (Upaya Pengelolaan a. Potensi Banjir.
lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Banjir merupakan risiko yang mesti ditangani ses-
Hidup) adalah pengelolaan dan pemantauan terha- egera mungkin sebelum pihak owner memutuskan
dap usaha yang tidak berdampak penting terhadap untuk membangun suatu kawasan maupun aparte-
58 Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.
Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com
59
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL DALAM POSESES PEMBANGUNAN APARTEMEN PT. GRAHA REYHAN TRI PUTRA.
DAFTAR PUSTAKA
Djohandiputro, Bramantyo: Manajemen Risiko Korporat, zation Behavior),
PPm manajemen 2008 Ghalia Indonesia 2012.
Hanggraeni, Dewi: Pengelolaan Risiko Usaha, Lembaga Pe- Tjakra, Jermias dan Sangari, Freyke: Analisa Risiko pada
nerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2010. Konstruksi Perumahan di Kota Menado. Jurnal 2011
Muslich, Muhammad: Manajemen Risiko Operasional Teori Trump, Donald dan Mclver, Meredith : 33 Rahasia Sukses
dan Praktek, PT. Bumi Aksara, Jakarta 2007 Donald Trump Dari Belitan Utang Menuju Imperium
Muhamad Nazir: Metode Penelitian. Ghalia Indonesia.Bo- Bisnis Raksasa. Copyright 2007 by Trump University
gor 2005 Trump, Donald : Nasehat Real Estate Terbaik Yang Pernah
Nugroho, William Adi. Penerapan Enterprise Risk Manage- Saya Terima.
ment pada Developer Property PT. Luas Samudera di LPSE CPPR MEP UGM-KEMITRAAN. Manajemen Risiko,
Bojonegoro, Jawa Timur, Jurnal . Universitas Surabaya 2012
2013.
Partamihardja, Basuki. Manajemen RISIKO Pengembang Daftar Referensi Webside
Property Perumahan, Teknosan, 2016 http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/532915-di-depan-
Sunaryo, T. : Manajemen Risiko Finansial, Salemba Empat, jk--rei-curhat-program1000- tower-rusunami
Jakarta, 2007 http://www.beritasatu.com/hunian/90863-kemenpera-lan-
Suwanto, Agus Santoso: Pengelolaan Risiko Operasional jutkan-program-1000-tower rusunami.html
dan Risiko Pasar Studi http://www.kompasiana.com/pauluslondo/rumitn-
Kasus pada PT.X, Thesis MM Universitas Indonesia, 2013 ya-penyediaan-rumah-bagi-warga-jakarta_551a-
Samuel, Paul: Apartemen berdasarkan golongan pembeli, c187a33311e521b6599a
Jurnal 1967 http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/628954-50-aparte-
Tampubolon, Manahan P. Perilaku Keorganisasian (Organi- men-baru-berdiri-di-jakarta- sepanjang-2015
60 Tony Marta n Dr. Indra Gunawan,ST., ME n Prof. Dr. Alder H. Manurung, ME., M.Com