Anda di halaman 1dari 9

KOMUNIKASI DI INDUSTRI MIGAS DAN EKSPEKTASI TERHADAP DUNIA

PENDIDIKAN

TUGAS INI

DISUSUN

NAMA : AGUSTIRA

UNIT :C

NIM : 222220110074

DOSEN PENGAJAR : Richard Mareno, S.T., M.T. Tks.

TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ALMUSLIM

BIREUN

TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Industri minyak dan gas memainkan peranan penting dalam masyarakat modern saat
ini dalam pemenuhan kebutuhan seperti untuk pemanas, energi listrik dan transportasi.
Pada saat yang sama, pencarian dan eksploitasi sumber minyak dan gas merupakan salah
satu penyebab utama degradasi lingkungan yang telah mengangkat berbagai masalah yang
berkelanjutan. Meskipun pentingnya industri minyak dan gas untuk kegiatan ekonomi dan
sosial, operasi dan manajemen rantai pasokan kurang memperhatikan tantangan yang
industri hadapi dalam manajemen rantai pasokan.
Penggunaan energi berbasis minyak bumi seperti Bahan Bakar Minyak di Indonesia
semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh
meningkatnya pertumbuhan penduduk negara Indonesia. Selain hal tersebut,
ketergantungan masyarakat Indonesia akan bahan bakar minyak juga masih sangat tinggi.
Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri suatu perusahaan minyak dan gas dalam menjaga
keterberlanjutan ketersediaan bahan bakar, khususnya di Indonesia. Salah satu
penyelesaian hal tersebut dengan cara memitigasi risiko – risiko yang terjadi baik
diinternal maupun eksternal pada perusahaan tersebut.
Minyak dan gas (migas) merupakan sumber mineral yang berasal dari kerak bumi.
Migas dapat diperoleh dari hasil eksplorasi dan eksploitasi. Eksplorasi adalah kegiatan
yang bertujuan memperoleh informasi mengenai kondisi geologi untuk menemukan dan
memperoleh perkiraan cadangan Minyak dan Gas Bumi di Wilayah Kerja yang ditentukan.
(UU No. 22 Tahun 2001).
Minyak dan gas bumi merupakan aset nasional yang pengelolaannya dilakukan
seoptimal mungkin. Sebagai komoditas yang penting, minyak dan gas bumi tidak saja
berperan pada masa lalu dan saat ini, tetapi juga masih akan berperan sebagai penyumbang
terbesar energi dunia beberapa dekade kedepan. Meskipun minyak dan gas bumi memiliki
peran yang sangat penting, tempat pengelolaan minyak dan gas bumi tidak dapat dilakukan
pada sembarang lokasi, karena kegiatan usaha pertambangan tidak dapat dilaksanakan
pada tempat yang dilarang untuk melakukan kegiatan usaha pertambangan sesuai dengan
hukum pertanahan.1

1
Kurnia Warman dan Hengki Andora, “Pola Hubungan Hukum Dalam Pemanfaatan Tanah Ulayat
di Sumatera Barat” Jurnal Mimbar Hukum, Vol.26, No. 3, (2014), hlm 374.
Faktanya,bagian yang mengatur tentang kesejahteraan masyarakat pada Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi hanyalah pada bagian
kegiatan usaha hulu di bidang Minyak dan Gas Bumi. Secara umum, kegiatan usaha hulu
di bidang Minyak dan Gas Bumi merupakan usaha yang membutuhkan modal yang besar
dan beresiko tinggi. Sifat industri Minyak dan Gas Bumi (MIGAS) itu berbeda dengan
industri lainnya. Pencarian (eksplorasi) Minyak dan Gas Bumi merupakan kegiatan
untung-untungan, karena meskipun telah dipersiapkan secara cermat dengan biaya yang
besar, tidak ada jaminan bahwa kegiatan tersebut akan berakhir dengan penemuan
cadangan minyak. Industri Minyak dan Gas Bumi (MIGAS) merupakan usaha yang
membutuhkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang tinggi, teknologi tinggi, modal
tinggi, dan sangat beresiko bagi lingkungan yang wilayahnya digunakan sebagai tempat
eksploitasi. Akibatnya masyarakat yang semestinya sejahtera karena adanya eksploitasi
Minyak dan Gas Bumi (MIGAS) di wilayahnya yang memiliki potensi Sumber Daya
Alam (SDA) yang tinggi, akhirnya tidak memperoleh apa-apa.
Dari uraian diatas, maka penulis akan melakukan kajian tentang “Komunikasi di
Industri Migas dan Ekspektasi Terhadap Dunia Pendidikan”.

1.2. Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka yang akan menjadi
rumusan masalah yang dikaji, yaitu: Bagaimana komunikasi industri migas diindonesia
dan ekspektasi terhadap dunia pendidikan ?

1.3. Tujuan penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang akan menjadi tujuan penelitian
adalah untuk mengetahui bagaimana komunikasi industri migas diindonesia dan
ekspektasi terhadap dunia pendidikan.

1.4. Manfaat penelitian


1. Manfaat akademis
Kajian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi bagi mahasiswa
teknik sipil tentang bagaimana komunikasi industri migas di indonesia dan
ekspektasi terhadap dunia pendidikan .

2. Manfaat praktis
Diharapkan dapat menjadi masukan dan evaluasi untuk menambah ilmu bagi
penulis supaya kedepannya menjadi lebih baik lagi dalam melakukan kajian.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Komunikasi


Secara etimologi komunikasi berasa dari bahasa latin yaitu “cum” atau kata depan
yang berarti “dengan” atau bersama dengan dan kata “umus” atau sebuah kata bilangan
yang berarti “satu”. Dua kata tersebut membentuk kata benda yakni “Communio”,
Communio ini dalam bahasa Inggris disebut sebagai Common yang memiliki arti yaitu
kebersamaan, persatuan, persekutuan gabungan, pergaulan atau hubungan.2
Pengertian komunikasi harus dilihat dari dua sudut pandang, yaitu pengertian
secara umum dan pengertian secara paradigmatik. Pengertian komunikasi secara umum
itupun harus juga dilihat dari dua segi, yaitu pengertian komunikasi secara etimologis
dan pengertian komunikasi secara terminologis. Secara etimologis, komunikasi berasal
dari bahasa Latin communicatio yang bersumber dari kata communis yang berarti
sama. Kata sama yang dimaksudkan adalah sama makna. Jadi dalam pengertian ini,
komunikasi berlangsung manakala orang-orang yang terlibat di dalamnya memiliki
kesamaan makna mengenai suatu hal yang tengah dikomunikasikannya itu. Dengan
kata lain, jika orang-orang yang terlibat di dalamnya saling memahami apa yang
dikomunikasikannya itu, maka hubungan antara mereka bersifat komunikatif.
Sebaliknya, jika ada pihak yang tidak mengerti tentang suatu hal yang sedang
dikomunikasikan, berarti komunikasi tidak berjalan, dan hubungan antara orang-orang
tersebut tidak komunikatif.
Pengertian secara terminologis, komunikasi adalah proses penyampaian suatu
pernyataan seseorang kepada orang lain. Pengertian ini memberikan pemahaman
kepada kita bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang atau manusia, sehingga
komunikasi seperti ini disebut sebagai Human Communication (komunikasi manusia).
Sedangkan pengertian secara paradigmatis, meskipun banyak definisi yang
dikemukakan oleh para ahli, namun dari semua definisi itu dapat disimpulkan bahwa
komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain
untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, dan perilaku, baik
langsung(komunikasi tatap muka) maupun tidak langsung (komunikasi melalui media).
Dari Definisi tersebut tersimpul bahwa tujuan komunikasi dalam pengertian
paradigmatic adalah untuk mendapatkan efek tertentu pada komunikan.3

2
Tri Indah Kusumawati, “ KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL” ( Al-Irsyad: Jurnal
Pendidikan dan Konseling) Vol. 6, No. 2, (2015) hal.83
3
Zikri Fachrul Nurhadi, Achmad Wildan Kurniawan,” Kajian tentang Efektevitas dalam
Komunikasi” Jurnal komunikasi, Vol.3 No.1 (april 2017), hal. 90.
Komunikasi dikatakan efektif apabila terdapat aliran informasi dua arah antara
komunikator dan komunikan dan informasi tersebut sama-sama direspon sesuai dengan
harapan kedua pelaku komunikasi tersebut. Prinsip komunikasi ada 5, yaitu: respect,
emphaty, audible, clarity, dan humble.4
Komunikasi diartikan sebagai pemberitahuan, pembicaraan, percakapan,
pertukaran pikiran atau hubungan. Komunikasi ini juga dapat dibedakan lagi ke dalam
beberapa bentuk, pembagian komunikasi dari segi penyampaiannya ada komunikasi
lisan maupun tertulis, dari beberapa sumber kini menambahkan komunikasi eletronik.
Adapun jenis komunikasi dapat dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah
lisan maupun tulisan atau bentuk komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik
dalam bentuk percakapan maupun tulisan (speak language). Komunikasi ini paling
banyak dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata-kata, mereka
mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud mereka,
menyampaikan fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar
perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar.
Dalam komunikasi verbal itu bahasa memegang peranan penting. Komunikasi
Verbal mengandung makna denotative. Media yang sering dipakai yaitu bahasa.
Karena, bahasa mampu menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain.
Pengertian komunikasi lisan ialah bentuk komunikasi dengan mengucapkan kata-
kata secara lisan dan langsung kepada lawan bicaranya. Biasanya komunikasi lisan
dapat dilakukan pada kondisi para personal atau individu yang berkomunikasi
berhadapan langsung. Contohnya, saat berkomunikasi dengan tatap muka langsung,
selain itu komunikasi lisan ini juga dapat dilakukan melalui alat yang berupa
computer yang telah dilengkapi dengan fasilitas konferensi jarak jauh (computer
teleconference ) dapat juga tatap muka yang melalui televise sirkuit tertutup (closed
cirkit televise/ cctv ). Komunikasi tertulis ialah komunikasi yang dilakukan yang
melalui sebuah tulisan yang dilakukan dalam kegiatan surat menyurat yang melalui
pos, telegram, telexaf, fax, e-mail dan sebagainya. Dalam dunia bisnis komunikasi
tertulis ini terbilang sering dilakukan.
2. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam
bentuk tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal jauh lebih
banyak dipakai daripada komuniasi verbal. Dalam berkomunikasi hampir secara
otomatis komunikasi nonverbal ikut terpakai. Karena itu, komunakasi nonverbal
bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih bersifat jujur
mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena spontan.Non verbal juga bisa
diartikan sebagai tindakan-tindakan manusia yang secara sengaja dikirimkan dan
diinterpretasikan seperti tujuannya dan memiliki potensi akan adanya umpan balik
(feed back) dari penerimanya. Dalam arti lain, setiap bentuk komunikasi tanpa
menggunakan lambang-lambang verbal seperti kata-kata, baik dalam bentuk

4
Muh. Rizal Masdul, “Komunikasi Pembelajaran (Learning Communication)” IQRA: Jurnal Ilmu
Kependidikan dan Keislaman Vol.13, No.2, (juli 2018)
percakapan maupun tulisan. Komunikasi non verbal dapat berupa lambang-
lambang seperti gesture, warna, mimik wajah dll.5
Jadi, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu interaksi yang dilakukan
oleh dua orang antara seorang pembicara dengan seorang pendengar. Komunikasi
adalah interaksi yang dilakukan oleh dua orang dengan menerima pesan dan pengirim
pesan dengan cara-cara yang tidak sama agar nantinya mendapat respon sesuai yang
dipahami oleh penerima pesan. Adapun komunikasi yang dilakukan oleh manusia
merupakan hubungan timbal balik dalam pertukaran berita, kabar atau informasi yang
didapat melalui berbagai media ataupun manusia lainnya.

2.2. Industri Migas di Indonesia


Minyak dan gas bumi merupakan aset nasional yang pengelolaannya dilakukan
seoptimal mungkin. Sebagai komoditas yang penting, minyak dan gas bumi tidak saja
berperan pada masa lalu dan saat ini, tetapi juga masih akanberperan sebagai
penyumbang terbesar energi dunia beberapa dekade kedepan.
Sejarah kebijakan pengelolaan migas di Indonesia dimulai sejak jaman
pemerintah hindia Belanda. Payung hukum untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi
tambang migas di Indonesia adalah Indische Mijnwet 1899, UU No. 44 Tahun 1960
tentang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi, UU No. 8 Tahun 1971 tentang
Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina) dan UU No. 22
Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Payung-payung hukum ini, dibentuk demi
menyelenggarakan penambangan migas di Indonesia yang teratur dan menjaga
kepastian hukum, serta menjalankan amanat dari Pasal 33 UUD 1945.
Meskipun minyak dan gas bumi memiliki peran yang sangat penting, tempat
pengelolaan minyak dan gas bumi tidak dapat dilakukan pada sembarang lokasi, karena
kegiatan usaha pertambangan tidak dapat dilaksanakan pada tempat yang dilarang untuk
melakukan kegiatan usaha pertambangan sesuai dengan hukum pertanahan.6
Berdasarkan hal tersebut, segala pengusahaan terhadap minyak dan gas bumi
harus diatur dalam berbagai peraturan paerundang-undangan. Hal ini bertujuan agar
dapat memberikan kepastian hukum, kadilan hukum dan kemanfaatan bagi bangsa dan
rakyat Indonesia. Ketentuan dasar pengelolaan minyak dan gas bumi di Indonesia
berlandaskan pada Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia,
yang menyatakan bahwa:Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Industri migas merupakan industri yang pada modal (high cost), padat teknologi
(high technology), padat resiko (high risk). Karena sifatnya yang demikian, maka
meskipun kekayaan migas merupakan milik negara, pengusahaan migas selalu
dilakukan melalui kerjasama dengan kontraktor untuk berbagi resiko. Oleh karena itu
investor hanya memilih negara-negara yang dianggap serius dalam pengusahaan
5
Tri Indah Kusumawati, “ KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL” ( Al-Irsyad: Jurnal
Pendidikan dan Konseling) Vol. 6, No. 2, (2015) hal.85.
6
Kurnia Warman dan Hengki Andora, “Pola Hubungan Hukum Dalam Pemanfaatan Tanah Ulayat
di Sumatera Barat” Jurnal Mimbar Hukum, Vol.26 No.3, (Oktober 2014), hal. 374.
dibidang ekplorasi dan eksploitasi. Salah satu aspek penting yang sangat diperhatikan
oleh para investor adalah kebijakan migas yang berlaku di negara tersebut. Kebijakan
migas yang komprehensif dan menguntungkan bagi investor jelas adalah pilihan yang
utama. Aspek penting dan menjadi dasar dalam pengelolaan sumber daya migas yaitu:
a) Kepemilikan migas,
b) Hak Pengelolaan,
c) Kebijakan Fiskal,
d) Kebijakan Ekspor-Impor,
e) Kebijakan Administrasi,
f) Kebijakan Pengembangan Wilayah dan Masyarakat
g) Kebijakan Lingkungan

Kebijakan yang berkaitan dengan industri migas di Indonesia harus diperbaiki


untuk mengejar ketertinggalan dengan negara lain dengan mengagendakan perubahan
kebijakan seperti: pemberian ruang gerak yang lebih luas bagi perusahaan daerah
dengan memberlakukan syarat yang cukup realistis, mempermudah izin eksplorasi,
pemberian insentif dalam kebijakan fiskal, memberikan royalty sebagai kompensasi
dari eksploitasi sumberdaya migas untuk penduduk setempat, dan perlu adanya
penerapan sanksi hukum atas pelanggaran yang dilakukan dalam pengelolaan
lingkungan. Pengelolaan dan pemanfaatan migas yang berorientasi kepada
pertumbuhan ekonomi semata adalah suatu kebijakan yang keliru mengingat sifat
keterbatasan migas yang tidak untuk dihabiskan pada saat sekarang melainkan
didalamnya terdapat juga hak bagi generasi yang akan datang.7

2.3. Ekspektasi Terhadap Dunia Pendidikan


Menurut KBBI ekspektasi artinya adalah harapan. Dalam pendidikan ekspektasi
(harapan) dalam industri migas agar generasi mendatang indonesia bisa lebih maju
lagi dunia periindustrian. Dalam dunia industri indonesia masih berada dibawah
harapan yang diinginkan. Padahal sumber daya alam yang ada mampu membuat
indonesia bisa bersaing dengan negara lain. Namun, seperti yang dirasakan sekarang
indonesia masih kalah jauh diakibatkan banyak sekolah masih banyak menerapkan
teori ketimbang praktek untuk mengasah keterampilan seseorang. Seseorang hanya
dibekalkan materi atau teori yang membuat seorang anak gagap dalam menerapkan
teori tersebut dengan berbekal teori yang ada.
Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam pembangunan suatu
bangsa. Faktor internal yang berpengaruh besar terhadap pembentukan karakter
bangsa diantaranya adalah arah pembangunan dunia pendidikan. Pembangunan yang
bertata nilai merupakan esensi dari suatu pemahaman pembangunan yang sepenuhnya
berorientasi pada manusia sebagai subyek pembangunan atau lazim dikenal dengan
human oriented development. Untuk mencapai keberhasilan pendidikan, guru
mempunyai peranan yang strategis dan sentral dalam dunia pendidikan. Peran guru

7
Muhammad Ariyon, “Studi Kebijakan Migas di Indonesia (Study on Oil and Gas Regulation in
Indonesia)” Jurnal of Eart, Energy, Engineering, hal.38
sangat vital dan fundamental, mengingat guru merupakan pelaku utama yang sangat
membantu proses pembelajaran siswa di kelas.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak boleh
melupakan guru. Guru harus memperoleh perhatian prioritas sebagai bagian integral
dalam melakukan upaya Peningkatan pendidikan. Betapapun baiknya kurikulum dan
sarana prasarana pembelajaran lainnya,tanpa didukung oleh guru yang kompeten dan
profesional, tidak akan membuahkan hasil belajar yang optimal. Untuk
mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang cakap dan berdaya saing
diperlukan upaya dan kemauan yang keras. Salah satunya adalah ketersediaan guru.
Guru yang dimaksud adalah guru yang memiliki kompetensi. Guru yang kreatif,
inovatif dan pekerja keras merupakan ciri guru yang diharapkan.8
Oleh karena itu, diharapkan generasi bangsa kedepan bisa melihat potensi dalam
dirinya. Hal ini dikarenakan agar bangsa indonesia memiliki SDM yang mampu
bersaing kedepannya. Indonesia memliki sumber daya alam yang cukup jika saja
SDM indonesia bisa memanfaatkannya dengan baik seperti contoh Minyak bumi dan
Gas (MIGAS).
BAB III
KESIMPULAN

Komunikasi adalah suatu interaksi yang dilakukan oleh dua orang antara seorang
pembicara dengan seorang pendengar. Komunikasi adalah interaksi yang dilakukan oleh
dua orang dengan menerima pesan dan pengirim pesan dengan cara-cara yang tidak sama
agar nantinya mendapat respon sesuai yang dipahami oleh penerima pesan. Adapun
komunikasi yang dilakukan oleh manusia merupakan hubungan timbal balik dalam
pertukaran berita, kabar atau informasi yang didapat melalui berbagai media ataupun
manusia lainnya.
Industri migas merupakan industri yang pada modal (high cost), padat teknologi (high
technology), padat resiko (high risk). Karena sifatnya yang demikian, maka meskipun
kekayaan migas merupakan milik negara, pengusahaan migas selalu dilakukan melalui
kerjasama dengan kontraktor untuk berbagi resiko. Oleh karena itu investor hanya memilih
negara-negara yang dianggap serius dalam pengusahaan dibidang ekplorasi dan eksploitasi.
Salah satu aspek penting yang sangat diperhatikan oleh para investor adalah kebijakan
migas yang berlaku di negara tersebut. Kebijakan migas yang komprehensif dan
menguntungkan bagi investor jelas adalah pilihan yang utama. Aspek penting dan menjadi
dasar dalam pengelolaan sumber daya migas yaitu:
a) Kepemilikan migas,
b) Hak Pengelolaan,
c) Kebijakan Fiskal,
d) Kebijakan Ekspor-Impor,
e) Kebijakan Administrasi,
f) Kebijakan Pengembangan Wilayah dan Masyarakat
g) Kebijakan Lingkungan

8
Zulkifli dan Emyurida, “Dunia Pendidikan: Antara Dilema dan Harapan” Jurnal ilmu-ilmu sejarah,
budaya dan sosial, hal.81.
Ekspektasi (harapan) terhadap dunia pendidikan dalam industri migas agar generasi
mendatang indonesia bisa lebih maju lagi pada dunia periindustrian. Dalam dunia industri
indonesia masih berada dibawah harapan yang diinginkan. Padahal sumber daya alam
yang ada mampu membuat indonesia bisa bersaing dengan negara lain. Oleh karena itu,
diharapkan generasi bangsa kedepan bisa melihat potensi dalam dirinya. Hal ini
dikarenakan agar bangsa indonesia memiliki SDM yang mampu bersaing kedepannya.
Indonesia memliki sumber daya alam yang cukup jika saja SDM indonesia bisa
memanfaatkannya dengan baik seperti contoh Minyak bumi dan Gas (MIGAS

DAFTAR PUSTAKA

Kurnia Warman dan Hengki Andora, “Pola Hubungan Hukum Dalam Pemanfaatan Tanah
Ulayat di Sumatera Barat” Jurnal Mimbar Hukum, Vol.26, No. 3, (2014)
Muhammad Ariyon, “Studi Kebijakan Migas di Indonesia (Study on Oil and Gas
Regulation in Indonesia)” Jurnal of Eart, Energy, Engineering, hal.38
Muh. Rizal Masdul, “Komunikasi Pembelajaran (Learning Communication)” IQRA: Jurnal
Ilmu Kependidikan dan Keislaman Vol.13, No.2, (juli 2018
Tri Indah Kusumawati, “ KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL” ( Al-Irsyad:
Jurnal Pendidikan dan Konseling) Vol. 6, No. 2, (2015) hal.83
Zikri Fachrul Nurhadi, Achmad Wildan Kurniawan,” Kajian tentang Efektevitas dalam
Komunikasi” Jurnal komunikasi, Vol.3 No.1 (april 2017), hal. 90.
Zulkifli dan Emyurida, “Dunia Pendidikan: Antara Dilema dan Harapan” Jurnal ilmu-ilmu sejarah,
budaya dan sosial, hal.81

Anda mungkin juga menyukai