Anda di halaman 1dari 193

BAB II

Risiko PT PLN (Persero) Cabang Makassar Serta Peluang dan


Tantangan Yang Dihadapi

PT. PLN (Persero) sebagai BUMN di Indonesia yang bertugas menyuplai serta mengatur
pasokan listrik dalam negeri, tentunya terus-menerus melakukan upaya untuk memenuhi
kebutuhan listrik secara bertahap diseluruh pelosok negeri. Beberapa upaya telah dilakukan
seperti memanfaatkan berbagai energi alternatif untuk dapat menghasilkan pasokan listrik yang
cukup. Termasuk dalam tahapan manajemen risiko adalah perencanaan manajemen risiko,
identifikasi risiko, analisa risiko, penanganan risiko, dan monitor terhadap risiko.
Identifikasi risiko adalah langkah awal dalam penerapan manajemen risiko dan
merupakan tahapan yang penting dalam pelaksanaan kegiatan. Dengan identifikasi risiko pada
proses pelaksanaan kegiatan konstruksi akan diketahui risiko-risiko apa saja yang terjadi selama
pelaksanaan kegiatan sejak mulai dikerjakan sampai selesai. Selanjutnya akan diketahui seberapa
potensial risiko-risiko tersebut dalam mempengaruhi tercapainya sasaran kegiatan dan dapat
pula sekaligus direncanakan penentuan langkah penanganan yang tepat atau langkah mitigasi
untuk meminimalisasi akibat buruk dari risiko yang ditemukan.(Belakang & Kebutuhan, 2002).
Menurut Susilo dan Kaho (2010), dengan menerapkan manajemen risiko akan lebih baik
dalam mengendalikan risiko, perusahaan dapat lebih mengeksplorasi dan mengeksploitasi
peluang yang ada, memperbaiki hubungan dengan pemangku kepentingan, dapat meningkatkan
reputasi perusahaan dan juga melindungi direksi dan pejabat lainnya dalam mengelola
perusahaan. Dapat dikatakan, bahwa penerapan manajemen risiko dapat membantu perusahaan
merancang strategi untuk meraih tujuan perusahaan dengan memperhatikan keseimbangan
kepentingan seluruh stakeholder, dan melindungi kebijakan serta sumber daya yang dimiliki
perusahaan. Sehingga penerapan manajemen risiko dapat menciptakan dampak positif terhadap
corporate governance, jika penerapannya sesuai dengan prinsip dan prosedur manajemen risiko
(Pradana & Rikumahu, 2014).

A. PROFIL PT PLN (PERSERO) CABANG MAKASSAR


PT PLN (Persero) Cabang Makassar mempunyai luas wilayah kerja 5.372,4 km2, yang
meliputi : Kota Makassar, Kabupaten Maros, kabupaten Pangkep, Kabupaten Gowa, dan
Kabupaten Takalar dengan totaal 35 unit kerja, masing-masing terdiri dari 4 unit Rayon, 6 unit
Ranting, 15 unit kantor jaga dan 11 unit Lisdes. Semua wilayah tersebut mendapatkan suplai
tenaga listrik dari 12 Gardu Induk tersebar yang dihubungkan dari sistem sulsel dengan jaringan
transmisi 150, 70 dan 30 KV. Beban puncak pada sistem sulsel yang mencatut wilayah kerja
cabang makassar sebesar 222 MW.
Pada tahun 1946 dibangun Pusat Tenaga Listrik Diesel (PTLD) yang berlokasi di bekas
lapangan sepak bola Bontoala. Kedua pembangkit listrik tersebut yaitu PLTU pandang-pandang,
Sungguminasa dan PLTD Bontoala dikelola oleh N.V Nederlands Indische Gas Electriciet
Maatschappy. Pada tahun 1949 seluruh pengelolaannya ini di alihkan ke N.V.OGEM.
Pada pertengahan tahun 1975 pengusahaan ketenagalistrikan dikota makassar
dinasionalisasi. Pengusahaan ketenagalistrikan selanjutnya diserahkan kepada Perusahaan Listrik
Negara (PLN) Makassar.
1. Visi dan Misi PT PLN Persero Cabang Makassar
a. Visi PT PLN Persero cabang makassar
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul, dan terpercaya
dengan bertumpu pada potensi insani.
b. Misi PT PLN Persero cabang makassar
- Menghimpun menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi
pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham.
- Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat.
- Mengupayakan agar tenagalistril menjadi pendorong kegiatan ekonomi
- Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
2. Nilai-Nilai Organisasi
Dalam membangun kepercayaan masyarakat, PT PLN Persero cabang makassar
membangun nilai-nilai organisasi sebagailandasan bagi pegawai dalam melaksanakan tugas,
yaitu :
a. Integritas
Menjalankan tugas dan pekerjaan dengan selalu meemgang teguh kode etik dan prinsip-
prinsip moal, yang diterjemahkan sengan bertindak jujur, konsisten dan menepati janji.
b. Profesionalisme
Memiliki kompetensi dibidang profesi dan menjalankan tugas dan pekerjaan sesuai
dengan kompetensi, kewenangan, serta norma-norma profesi, etika dan sosial.
c. Inovasi
Memiliki pemikiran yang besifat terobosan dan alternatif pemecahan masalah yang efektif,
dengan memperhatikan aturan yang berlaku.
d. Teamwork
Memiliki kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain atau pihak lain, serta
membangun network untuk menunjang tugas dan pekejaan.
3. Struktur Organisasi
a. Manajer cabang
b. Asisten manajer distribusi
c. Asisten manajer APP
d. Asisten manajer niaga dan pelayanan pelanggan
e. Asisten manajer keuangan
f. Asisten manajer SDM dan administrasi
g. Supervisor operasi distribusi
h. Suppervisor operasi dan pemeliharaan APP
i. Supervisor peneraan
j. Supervisor sistem informasi
k. Supervisor cater
l. Supervisor pelayanan pelanggan
m. Supervisor penagihan
n. Suppervisor pengendalian anggaran dan keuangan
o. Supervisor pengendalian pendapatan
p. Supervisor akuntansi
q. Supervisor SDM
r. Supervisor sekretariat
s. Supervisor logistik
t. Supervisor rayon/ranting.
B. RISIKO YANG DIHADAPI PT PLN (PERSERO)
PT PLN (Persero) merupakan perusahaan penyedia jasa kelistrikan terbesar di Indonesia,
secara umum jenis risiko yang dihadapi adalah :
1. Risiko Finansial
Risiko finansial adalah risiko yang mungkin dihadapi perusahaan terkait urusan finansial,
seperti mengalami kerugian ataupun mengeluarkan biaya ekstra karena sebab tertentu.
Kategori risiko finansial biasanya lebih mengacu pada arus kas bisnis yang memungkinkan
menyebabkan kerugian finansial. Salah satu risiko finansial adalah utang, memiliki banyak utang,
baik utang produktif atau nonproduktif dapat memiliki risiko bagi perusahaan.
Menurut Fahmi (2011) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk
melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan
pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran
tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan,
sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang
mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu.(Prabawa & Lukiastuti, 2017).
Risiko yang timbul pada posisi instrumen keuangan Perusahaan, yang baik yang bersifat
risiko kredit seperti: tunggakan pelanggan, risiko likuiditas seperti: pengembalian pinjaman dan
risiko pasar seperti: harga energi primer. Risiko finansial atau keuangan yang terjadi pada PT
PLN antara lain : pasar (risiko perubahan kurs valas, risiko peningkatan inflasi, risiko suku
bunga), harga energi primer (risiko harga batubara, risiko harga gas, risiko harga BBM, risiko
harga panas bumi, risiko harga energi primer lainnya), likuiditas (risiko ketersediaan likuiditas
operasional, risiko covenant risiko pengembalian pinjaman (Debt Repayment), risiko
pembayaran piutang pelanggan, risiko pembayaran piutang non-pelanggan), pendapatan (risiko
pendapatan penjualan, risiko pendapatan lain-lain pajak risiko pajak).
2. Risiko Strategik
Risiko strategik merupakan salah satu risiko yang berkaitan dengan strategi yang
digunakan dalam perusahaan. Risiko ini dapat muncul akibat dari ketidakmatangan atau
ketidakpastian strategi dalam perusahaan. Sebuah strategi sangat dibutuhkan dan perlu
dipersiapkan dengan matang dalam menjalankan sebuah bisnis. Strategi juga perlu diterapkan
ketika muncul kompetitor bar yang dapat mengancam perusahaan.
Pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah
memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan
menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional
terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam
atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain,
terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
(Vikaliana, 2018)
Risiko strategik yang terjadi dalam PT PLN yaitu : regulasi pemerintah (risiko tarif
listrik risiko subsidi listrik, risiko peraturan perundangan, risiko regulasi sektor
ketenagalistrikan, risiko regulasi pemerintah), reputasi risiko (reputasi terhadap masyarakat,
risiko reputasi terhadap investor), organisasi korporat (risiko perubahan organisasi korporat
portofolio bisnis, risiko anak perusahaan risiko kerjasama strategis).
3. Risiko Operasional
Menurut Tchankova (2002: 292), risiko operasional dibagi ke dalam dua komponen,
yaitu risiko kegagalan operasional dan risiko strategi potensial. (Rosih et al., 2006). Risiko
operasional berkaitan dengan segala sesuatu yang terlibat dalam kegiatan operasional
perusahaan setiap harinya, misalnya seperti kegagalan teknis contohnya kendala pada website,
masalah pada server, dan sebagainya. Sedangkan masalah perseorangan misalnya, kesalahan
input data oleh karyawan, penanganan konsumen yang tidak sesuai SOP dan sebagainya.
Risiko operasional mungkin terlihat lebih kecil dibandingkan risiko strategik yang
bahkan dapat menyebabkan kebangkrutan, namun risiko operasional juga dapat memiliki
dampak yang signifikan bagi perusahaan.
Risiko operasional yang dialami PT PLN yaitu : energi primer (risiko kontinyuitas
pasokan batubara, risiko kualitas batubara, risiko kontinyuitas pasokan gas, risiko kontinyuitas
pasokan BBM, risiko bauran energi), SDM (risiko kompetensi SDM, risiko jumlah SDM, risiko
keselamatan kerja, risiko kesejahteraan pekerja, risiko outsourcing), sistem tenaga listrik
(risiko cadangan daya listrik, risiko take or pay).
D. PELUANG DAN TANTANGAN
1. Peluang
a. Konsumsi Listrik Meningkat
PLN unit induk wilayah sulselrabar mencatat konsumsi masyarakat selama masa
pandemi Covid-19 mengalami peningkatan sebesar 4 persen. General Manager PNL UIW
sulselrabar Ismail Deu mengatakan peningkatan konsumsi listrik selama pandemi dipicu setelah
adanya anjuran bekerja dari rumah atau work from home (WFH) sejak maret 2020.
Merujuk pada data PLN sulselrabar, rasio elektrifikasi sulsel saat ini mencapai 99,99
persen dari target 100 persen per tahun 2020. Ismail mengaku optimistis akan pencapaian target
rasio elektrifikasi pada tahun 2020. Ismail juga menjelaskan kondsi kelistrikan disulsel saat ini
masih prima dengan cadangan daya yang cukup besar. Tercatat, cadangan daya ini dinilai masih
mencukupi untuk melistrik sejumalh daerah yang belum tersentuh listik di sulsel. Gubernur
sulsel Nurdin Abdullah menjelaskan konsumsi listrik yang meningkat selama pandemi menurut
Nurdin menunjukkan roda perekonomian yang tetap berjalan.

b. Pembangunan dua jaringan transmisi


PT PLN (Persero) telah mengejar penyelesaian proyek strategis nasional untuk
memenuhi kebutuhan energi listrik di sulsel yaitu pembangunan jaringan transmisi bawah tanah
bertegangan 150 kilovolt yang terbentang dari Daya Baru sampai dengan Kawasan Industi
Makassar (KIMA) dan jaringan transmisi 150 kV Daya Baru Incomer.
Direktur bisnis regional Sulawesi, Maluku Papua dan Nusa Tenggara PLN, Syamsul Huda
mengungkapkan, pertumbuhan pasokan listrik yang memadai. Adapun Kawasan Industri
Makassar merupakan salah satu pusat kegiatan investasi di SulSel. Selain itu, dengan adanya
pengembangan Sultan Hasanuddin Internatioal Airport, dua jaringan transmisi ini dibutuhkan
untuk suplai pasokan daya ke SHIA, yang selama ini hanya disuplai dari Gi 70 kV Mandai.
Ditengah masa pandemi, Huda menyebut bahwa PLN harus terus berupaya
merampungkan dua jalur transmisi ttersebut guna meningkatkan keandalan pasokan listrik di
sulsel. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan percepatan pembangunan proyek strategis
nasional sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2020. Kedua
jaringan transimisi tersebut bakal meningkatkan suplai sistem kelistrikan yang semakin andal.
Dengan dukungan dai seluruh stakeholders terkait, Huda berharap pembangunan infrastruktur
ketenagalistrikan segerabermanfaat bagi masyarakat, industri serta investasi di sulsel.
2. Tantangan
a. Gangguan operasional aliran listrik
PLN terus berupaya menormalkan aliran listrik yang sempat terganggu di sejumlah
daerah di SulSel. Listrik sempat padam di beberapa wilayah akibat cuaca ekstrem sejak 2 April
2021. Pemadaman terjadi akibat rusaknya 1.323 Gardu distribusi dan berdampak pada 248.641
pelanggan PLN.
- Aliran listrik padam karena perangkat operasional PLN rusak.
Wilayah yang terdampak pemadaman diantaranya seperti Makassar selatan, Makassar utara,
kota Pare-pare, Kabupaten Pinrang, Bulukumba, Watampone (Bone), Kota Bau-Bau dan kota
Mamuju. Awaluddin mengklaim, normalisasi 96 persen sistem kelistrikan sudah bisa mengaliri
327.391 pelanggan di wilayah terdampak, khususnya di tiga provinsi yaitu Sulbar, Sulsel dan
Sultra.
- PLN berikan perhatian khusus pada daerah terdampak banjir
Rusaknya perangkat operasional PLN merupakan dampak dari cucaca buruk, mulai dari hujan
deras, angin kencang hingga banjir. PLN memberikan perhatian khusus pada wilayah terdampak
banjur dan aliran listriknya padam. Hal itu karena merupakan bagian dari upaya untuk
menghindari terjadinya kecelakaan atau kerusakan listrik yang berdampak terhadap
keselamatan pelanggan..
- Pelanggan diminta aktif hubungi PLN apabila listrik terganggu
Untuk mengurangi potensi gangguan distribusi listrik pelanggan diminta untuk turut aktif
melapor kepada petugas PLN. Baik gangguan listrik akibat pohon tumbang atau benda yang
dekat dengan jaringan PLN dan mengganggu sistem kelistrikan.
b. Penurunan pendapatan
Menurunnya aktivitas perekonomian akibat covid-19 membuat beban operasional PLN
justru menurun. Jika kondisi ini tak bisa diatasi, bukan tidak mungkin akan terjadi blackout karena
beban yang seharusnya terdistribusi justru tidak digunakan. Tak hanya itu, PLN juga menghadapi
masalah finansial karena berkurangnya pendapatan. Pasalnya sejumlah industri harus berhenti
beroperasi yang menyebabkan pemakaian listrik di PLN berkurang. Di sisi lain juga ada kendala
akibat pelemahan rupiah.
Sementara itu dampak komersial yang harus dihadapi oleh PLN terkait dengan masalah
finansial tadi. Hal ini menyebabkan penyelesaian kewajiban PLN kepada investor mengalami
sedikit kendala karena kondisi keuangannya yang terjangkit akibat covid-19. “Bahwa dampak
strategis adalah persepsi lender terhadap sustainability dri PLN. Disistuasi seperti ini paling tidak
yang harus diantisipasi adalah rumor-rumor yang bisa membuat keruh situasi”.
c. Tuntutan hukum
Listrik padam hingga belasan jam, merugikan semua orang. Orang-orang yaang tinggal
di Pulau Jawa bagian barat merasakan akibatnya. Dari mulai terjebak di MRT saat sedang dibawah
tanah, terlambat naik kereta jarak jauh hingga berjam-jam, sulit berkomunikasi karena jaringan
semua operator lumpuh, hingga susah memesan ojek daring yang makin jadi kebutuhan.
Jika PLN menolak atau tidak memenuhi ganti rugi, kata Agus, konsumen juga dapat
menggugat PLN melalui Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) atau badan peradilan
di tempat kedudukan konsumen. PLN memang belum bicara terkait pembayaran kerugian
seperti yang diusulkan YLKI. Namun, manajemen PT PLN (Persero) mengaku akan memberikan
kompensasi bagi industri atau usaha-usaha lain yang dirugikan akibat matinya listrik. Direktur
Pengadaan Strategi II PLN, Djoko Rahardjo Abumanan, mengatakan hal tersebut diatur dalam
peraturan yang ada di kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Djoko mengatakan
besaran pengurangan tagihan listrik TMP (Tingkat Mutu Pelayanan) atau kompensasi kepada
konsumen yang dirugikan saat terjadi pemadaman listrik telah diatur Direktorat Jenderal
Ketenagalistrikan Kementrian ESDM.
Djoko menegaskan ketentuan kompensasi diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) Nomor 27 Tahun 2017. Ganti rugi yang diberikan bisa
berupa kompensasi pengurangan tagihan listrik kepada konsumen.

E. KESIMPULAN
Menerapkan manajemen risiko akan lebih baik dalam mengendalikan risiko,
perusahaan dapat lebih mengeksplorasi dan mengeksploitasi peluang yang ada, memperbaiki
hubungan dengan pemangku kepentingan, dapat meningkatkan reputasi perusahaan dan juga
melindungi direksi dan pejabat lainnya dalam mengelola perusahaan. Alur Proses Manajemen
Risiko Di PT PLN merupakan esensi suatu pengelolaan Perusahaan yang terstruktur dan
terintegrasi untuk mencapai sasaran Perusahaan. PT PLN (Persero) merupakan perusahaan
penyedia jasa kelistrikan terbesar di indonesia, secara umum jenis risiko yang dihadapi adalah
risiko finansial, risiko strategik, dan risiko operasional.
Dalam menghadapi pandemi COVID-19, PT. PLN (Persero) cabang makassar tentu
mengalami tantangan misalnya bagaimana PT PLN tetap mengendalikan operasional perusahaan
dalam masa seperti ini dimana ekonomi negeri menjadi turun seketika. Namun dibalik itu PT
PLN juga memiliki peluang baik dan kurang baik seperti meningkatnya penggunaan listrik
masyarakat dan pembangunan transmisi baru.
DAFTAR PUSTAKA
Belakang, L., & Kebutuhan, L. B. (2002). Bab i pendahuluan 1.1. latar belakang. 3, 1–6.
Prabawa, D. W., & Lukiastuti, F. (2017). Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan, Manajemen Risiko Dan
Manajemen Modal Kerja Terhadap Return Saham. Jurnal Manajemen Indonesia, 15(1), 1.
https://doi.org/10.25124/jmi.v15i1.388
Pradana, Y. A., & Rikumahu, B. (2014). Penerapan Manajemen Risiko terhadap Perwujudan Good
Corporate Governance pada Perusahaan Asuransi. Trikonomika, 13(2), 195.
https://doi.org/10.23969/trikonomika.v13i2.614
Profitabilitas, D. A. N., Pt, P., & Makassar, P. L. N. (n.d.). Analisis kinerja ditinjau dari segi tingkat
likuiditas dan profitabilitas pada pt. pln makassar. 2, 167–174.
Rosih, A. R., Choiri, M., & Yuniarti, R. (2006). Analisis Risiko Operasional pada Departemen Logistik
dengan Menggunakan Metode FMEA. Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Sistem Industri, 3(3), 580–
591.
Vikaliana, R. (2018). Faktor-Faktor Risiko Risiko Dalam Perusahaan Jasa Pengiriman. Jurnal Logistik
Indonesia, 1(1), 68–76. https://doi.org/10.31334/jli.v1i1.128
Sulawesi bisnis.2020 diakses pada tanggal 28 mei 2021 pukul 17.30
https://sulawesi.bisnis.com/read/20200922/540/1295193/konsumsi-listrik-sulsel-naik-4-persen-
selama-pandemi
Kontan.co.id.2020 diakses pada tanggal 28 mei 2021 17.49
https://industri.kontan.co.id/news/pln-menargetkan-dua-jaringan-transmisi-di-sulsel-beroperasi-kuartal-
pertama-2021
IDN Times SulSel.2021 diakses tanggal 28 mei 2021 19.05
https://sulsel.idntimes.com/news/sulsel/sahrul-ramadan-1/tiang-dan-travo-sempat-rusak-aliran-listrik-
pln-sulsel-mulai-normal
Medcom.id.2020 diakses tanggal 28 mei 2021 19.45
https://www.medcom.id/ekonomi/bisnis/ob302JPk-beban-berat-pln-di-tengah-pandemi-covid-19
Tirto.id.2019 diakses tanggal 28 mei 2021 pukul 20.20
https://tirto.id/langkah-hukum-yang-bisa-diambil-masyarakat-usai-listrik-mati-efEv
Kontan.id.2017 diakses tanggal 30 mei 2021 pukul 18.30
https://industri.kontan.co.id/news/pln-terus-berupaya-minimalisir-risiko-keuangan
BAB III
“IDENTIFIKASI RISIKO PT TELKOM SERTA PELUANG DAN
TANTANGANNYA”
Kemajuan teknolgi adalah satu hal yang tidak dapat dihilangkan dalam kehidupan sehari-
hari, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan logis saat ini. Setiap
perkembangan dilakukan untuk memberikan manfaat positif bagi keberadaan manusia. Inovasi
juga memberikan banyak kenyamanan, seperti metode lain dalam melakukan latihan manusia.
Orang-orang juga menghargai banyak keuntungan yang dicapai oleh perkembangan mekanis yang
telah dibuat baru-baru ini (Ngafifi, 2014).
Dalam kemajuan inovatif, khususnya di bidang komunikasi penyiaran, semakin mantap
peningkatan inovasi web. Dengan web, orang saat ini tidak mengalami masalah mendapatkan
data di mana pun karena berbagai jenis data yang dapat diperoleh sehingga data harus disaring
terlebih dahulu sehingga data yang diperoleh tepat dan dapat diterapkan, kemudian hal ini telah
mengubah data usia ke zaman modern.
Selain web memiliki pilihan untuk memberikan data yang dapat diakses kapanpun dan
dimanapun, web juga merupakan tempat atau ruang yang inovatif dan membantu anak-anak
bangsa yang dapat meningkatkan perekonomiannya. Hal ini juga dididik oleh Kominfo bahwa
Pandemi Covid-19 "menggerakkan" perkembangan penyedia atau inovasi internet.
terkomputerisasi menjadi lebih cepat dari tahun sebelumnya.
Peluang ini harus dimanfaatkan oleh individu yang menggunakan inovasi data di Indonesia
untuk memberdayakan latihan yang imajinatif dan bermanfaat di ruang maju. Sebelum pandemi
melanda negeri ini, jumlah klien web di Indonesia setiap tahun terus meningkat secara
fundamental. Indonesia diposisikan sebagai klien web terbesar keempat di dunia. Hingga tahun
2020, total klien web di negara ini telah menghubungi 196,7 juta individu. Ditegaskan, pada 2022
akan masuk 200 juta. (Kristantyo Wisnubroto, 2021).
Latihan web kini telah menjadi bagian utama kehidupan orang, tetapi ada juga beberapa
hal negatif yang harus dihindari. Pengawas Informasi dan Komunikasi Bidang Perekonomian dan
Kelautan, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan
Informatika, Septriana Tangkary mengatakan, setiap orang harus berhati-hati dalam
memanfaatkan web. Lebih lanjut, sesuai dengan Direktur IKPM, otoritas publik terus difokuskan
untuk memberikan akses web kantor di seluruh nusantara untuk mengatasi permasalahan di
wilayah setempat. Hal ini terlihat dari salah satu kebutuhan proyek kerja badan publik Presiden
Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, secara khusus dilanjutkan dengan kemajuan
framework inovasi, data dan korespondensi (TIK).
Artinya dalam lima tahun ke depan jangan mempersoalkan seluruh yayasan baik itu inovasi
maupun framework jejaring untuk situs dan web, Kominfo fokus memberikan organisasi terbaik
untuk seluruh masyarakat Indonesia, tambahnya. (Ketua IKPM Kominfo, 2021)

A. PROFIL PT TELKOM INDONESIA

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) adalah sebuah badan usaha milik negara
(BUMN) yang menangani administrasi data dan korespondensi inovasi (TIK) dan jaringan
komunikasi penyiaran di Indonesia. Investor dominan Telkom adalah Pemerintah Republik
Indonesia sebesar 52,09%, sedangkan selebihnya 47,91% dibatasi oleh masyarakat pada
umumnya. Penawaran Telkom ditukar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode "TLKM" dan
Bursa Efek New York (NYSE) dengan kode "TLK". Dengan tujuan akhir untuk berubah menjadi
organisasi telekomunikasi yang terkomputerisasi, TelkomGroup menjalankan sistem bisnis yang
diatur klien dan tugas-tugas teman. Perubahan ini akan membuat paguyuban TelkomGroup lebih
(lean) dan terkoordinasi dalam menyesuaikan diri dengan perubahan industri komunikasi media
yang terjadi dengan cepat.
Asosiasi baru juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan kelangsungan dalam
membuat pengalaman klien yang berkualitas. Pelaksanaan bisnis TelkomGroup berkembang dan
berubah sejalan dengan peningkatan inovasi, data dan digitalisasi, namun masih dalam aula
industri media komunikasi dan data. Hal ini terlihat dari lini bisnis yang terus berkembang untuk
melengkapi warisan budaya saat ini.
Telkom mulai saat ini membagi bisnisnya menjadi 3 Digital Business Domain yaitu :
a. Digital Connectivity: Fiber to the x (FTTx), 5G, Software Defined Networking (SDN)/
Network Function Virtualization (NFV)/ Satellite
b. Digital Platform: Data Center, Cloud, Internet of Things (IoT), Big Data/ Artificial
Intelligence (AI), Cybersecurity
c. Digital Services: Enterprise, Consumer
1. Visi Misi dan Tujuan PT Telkom
a. Visi
“Menjadi digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat”
b. Misi
1. Mempercepat pemabngunan infrastruktur dan platform digital cerdas yang berkelanjutan,
ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat
2. Mengembangkan talenta digital unggulan yang membantu mendorong kemampuan digital
dan tingkat adopsi digital bangsa.
3. Mengorkestrasi ekosistem digital untuk memberikan pengalaman digital pelanggan terbaik.
c. Tujuan
“Mewujudkan bangsa yang lebih sejahtera dan berdaya saing serta memberikan nilai tambah yang
terbaik bagi para pemangku kepentingan”
2. Core Values PT Telkom
Adapun core values yang di miliki oleh PT Telkom Indonesia yaitu mengambil singkatan
dari AKHLAK dimana :
a. Amanah
Memgang erat kepercayaan yang telah diberikan
b. Kompoten
Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas
c. Harmonis
Saling peduli dan menghargai perbedaan
d. Loyal
Beredikasi dan mengutamkan kepentingan bangsa dan negara
e. Adaptif
Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkab ataupun menghadapi perubahan
f. Kolaboratif
Membangun kerja sama yang sinergi

B. RISIKO YANG DI HADAPI PT. TELKOM


Telkom menyadari bahwa Manajemen Risiko berperan penting dalam menjamin
terwujudnya Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/ GCG) di
lingkungan bisnis Telkom dan Anak Perusahaan. Manajemen risiko yang berjalan baik
mendukung bisnis telekomunikasi dengan cakupan area bisnis yang luas di tengah berbagai risiko
usaha terkait transformasi komunikasi di era digital. Oleh sebab itu, salah satu langkah penting
Telkom untuk mencapai GCG yaitu dengan terus menerapkan dan menyempurnakan Sistem
Manajemen Risiko secara berkesinambungan.
Adapun jenis-jenis risiko yang di hadapi oleh PT. Telkom yaitu :
1. Risiko Keuangan
Risiko keuangan adalah resiko yang berkaitan dengan keuangan, biasanya
diperbandingkan dengan risiko non keuangan, semacam risiko operasional. Jenis risiko
keuangan misalnya adalah risiko nilai tukar, risiko suku bunga, serta risiko likuiditas. Risiko
keuangan adalah risiko yang muncul akibat ketidakpastian target keuangan sebuah usaha atau
ukuran keuangan usaha. Target keuangan usaha adalah besaran target yang ditetapkan oleh
wirausaha dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan ukuran keuangan usaha adalah kondisi
keuangan usaha yang bisa berupa arus kas, laba usaha, dan pertumbuhan penjelasan.
Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi
kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas
dan ekuitas. Risiko volatilitas harga yang dihadapi ini dikenal sebagai risiko pasar. Para pelaku
pasar cenderung tidak berani mengambil risiko. Perantara jasa keuangan dan pencipta pasar
memberikan respons dengan menciptakan produk keuangan yang memungkinkan seorang
pelaku pasa untuk mengalihkan risiko perubahan harga tak terduga kepada orang lain-pihak
lawan.
Adapun risiko keuangan yang dihadapi PT. Telkom yaitu :
a. Risiko Pasar
Risiko yang terjadi akibat perubahan harga pasar dan pergerakan harga. Stok market
price dalam portofolio perusahaan yang menurun, yang berdampak negatif pada
perusahaan.
b. Resiko Kredit
Resiko karena pembayaran kredit dimana debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya
kepada perusahaan. Debitur tidak mampu membayar cicilan dan bunga hutang, yang
berakibat pada piutang dagang tidak dibayar sehingga perusahaan mengalami kerugian.
c. Risiko likuiditas
Resiko tidaak mampu memenuhi kebutuhan kas, risiko tidak bisa menjual dengan cepat.
Perusahaan tidaak mempunyyai kas untuk membayar kewajibaan missal melunasi
hutang. Perusahaan terpakssa menjual tanah dengan harga murah dibawah standar.
d. Risiko Permodalan
Resiko Modal merupakan capital risk ialah resiko yang timbul akibat penyusutan mutu
aset, sebab terdapatnya kredit macet, yang mengharuskan bank buat menerbitkan
saham baru serta/ ataupun akumulasi setoran modal oleh pemilik, ataupun mencari
investor baru buat memperbaiki keadaan permodalannya sehingga cocok dengan syarat
permodalan.
Resiko ini bisa berlangsung akibat dari minimnya ketersediaan modal industri sebab
industri tidak mempunyai akses yang layak ke sumber modal yang diperlukan buat
meningkatkan bisnis, melaksanakan strategi bisnis, serta membangun sumber
pemasukan masa depan, sehingga dapat menganggu kemampuan industri buat tumbuh.
Risiko- risiko yang tercantum dalam risiko ketersediaan modal ini terdiri atas 4 resiko:
1) Terhambatnya dana belanja modal
2) Keterbatasan kapasitas buat penuhi investasi tambahan
3) Mahalnya bayaran modal
4) Keterbatasan sumber dana dalam negeri.
2. Risiko Operasional
Resiko operasional yang terjadi pada PT Telkom adalah sebagai berikut :

a. Kegagalan dalam menjalankan proses operasii jaringan di PT Telkom terhadap jaringan


operator lain yang barakibat negative bagi bisnis PT Telkom.

b. Akses kabel jaringan PT Telkom menghadapi ancaman keamanan, seperti pencurian


dan perusakan yang dapat mengakibatkan pengaruh terhadap operasional PT Telkom

c. Adanya pihak dari dalam perusahaan (karyawan) yang meraup keuntungan pribadi dan
merugikan konsumen

d. Kebocoran pendapatan (kesulitan dalam mendapatkan pendapatan yang merupakan


hak dari perusahaan PT Telkom) yang dapat terjadi akibat kelemahan dari factor
internal dan eksernal

e. Teknologi baru dapat mengakibatkan terhadap daya saing PT Telkom

f. Satelit PT Telkom yang memiliki masa operasi yang terjangkau dan dapat mengalami
kendala selama operasi orbit tersebut.

3. Risiko Strategis
Risiko Strategis adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan atau
pelaksanaan suatu keputusan strategis serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan
lingkungan bisnis. Risiko Strategis timbul antara lain karena :
Kelemahan perusahaan dalam proses formulasi strategi dan ketidaktepatan dalam
perumusan strategi, Sistem informasi manajemen yang kurang memadai, Hasil analisis
lingkungan internal dan eksternal yang kurang memadai, Penetapan tujuan strategis yang
terlalu agresif, Ketidaktepatan dalam implementasi strategi, Kegagalan dalam mengantisipasi
perubahan lingkungan bisnis.
Adapun identifikasi risiko strategis seperti :
a. Kebijakan bisnis
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) telah melewati pertengahan tahun 2020
dengan mencatat pendapatan konsolidasi Perseroan sebesar Rp66,9 triliun dan laba bersih
Rp10,99 triliun. Direktur Keuangan Telkom, Heri Supriadi mengatakan, dalam kurun enam
bulan berjalan tahun ini, Telkom telah memberikan kinerja yang cukup baik meski dihadapkan
pada kondisi bisnis yang dinamis dan menantang serta adanya pandemi yang tentunya
berdampak terhadap makroekonomi dan penurunan daya beli masyarakat.
Dalam kurun enam bulan berjalan tahun ini, Telkom telah memberikan kinerja yang
cukup baik meski dihadapkan pada kondisi bisnis yang dinamis dan menantang serta adanya
pandemi yang tentunya berdampak terhadap makroekonomi dan penurunan daya beli
masyarakat. Hal ini tidak lepas dari kebijakan perusahaan untuk fokus pada lini bisnis yang
memiliki profitabilitas lebih tinggi (Kilasjatim.com, 2020).
Telkom Group berfokus pada portofolio digital TIMES (telekominikation, information,
media, edutainment & service) melalui penyediaan layanan yang baik dan nyaman sehingga
menghasilkan nilai yang lebih kepada pelanggan. Untuk mendorong perkembangan usaha yang
efektif, PT. Telkom memnerapkan pendekatan strategic control untuk menyelaraskan unit
bisnis, unit fungsional dan entitas anak perusahaan agar proses berjalan lebih baik dalam
menggapai tujuan perusahaan.
b. Leverage
PT. Telkom merupakan perusahaan nomer satu dalam bidang telekomunikasi dan
informasi di indonesia, perusahaan ini menguasai pasar saham telekomunikasi yang berada
di BEI hal ini dikarenakan perusahaan ini merupakan perusahaan milik negara yang
produknya hampir diminati oleh seluruh masyarakat indonesia. Meski dengan semakin
besarnya nama PT. Telekomunikasi Indonesia di negeri ini, perusahaan in tidak luput dari
para pesaing yang mulia berkembang pesat yang antara lain PT XL Axiata Tbk. dan PT.
Indosat Tbk. yang mana perusahaan ini yang sekarang mempunyai potensi untuk bersaing
dengan PT Telkom di pasar saham.
Harga saham PT Telkom tidak selamanya mengalami kenaikan meski pada dasarnya
perusahaan ini menempati pada urutan pertama dalam katagori perusahaan yang bergerak
dalam hal telekomunikasi dan informasi. Semakin besar perusahaan itu maka semakin besar
pula permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan ini. Seperti halnya permasalahan yang
terjadi pada tahun 2017 yang bergulir di meja hijau yang mana pada saat itu PT. Citra Sari
Makmur (CSM) menggugat PT Telekomunikasi Indonesia, gugatan tersebut dilayangkan via
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Kasus yang menimpa PT. Telkom dan PT. CSM ini berdampak tehadap pergerakan
harga saham PT. Telkom yang mana pada tahun 2017 triwulan ke 4 harga saham PT.
Telkom mengalami penurunan, hingga pada tahun 2018 harganya pun naik turun belum
konsisten meningkat. Maka dari itu banyak asumsi yang menganggap bahwa kasus yang
dihadapi oleh PT. Telkom dan PT. CSM itu berdampak pada harga sahamnya, ataupun bisa
juga dikarenakan faktor internal PT.Telkom itu sendiri (koran.bisnis.com, 2017)
4. Risiko Lingkungan
Terdapat beberapa sumber risiko dilingkungan sekitar, yaitu :

a. Lingkungan fisik, misalnya bangunana yang sudaha lama sehingga sudah rapur, bencana
alam, vandalism(pengruskan)
b. Lingkungan sosial, misalnya demonstrasi, kerusuhan sosial, pemogokan kerjam
pencurian dll.
c. Lingkungan operasional, seperti kerusakan mesin, kecelakaan kerja, dan lain-lain.
d. Lingkungan politik, seperti terjadinya perubahan perundang-undangan, perubahan
peraturan serta adanya konflik.
e. Lingkungan ekonomi, sperti terjadinya inflasi, resesi dll.
f. Lingkungan legal sperti gugatan karena gagal memeneuhi persyaratan atau perjanjian.

C. PENANGGULANGAN RISIKO PT TELKOM


1. Risiko Keuangan
Adapun cara untuk menanggulangi risiko keungan pada PT,. Telkom yaitu dengan cara
sebagai berikut :
Ketika ilustrasi dari tiap peristiwa tersebut telah dibuatkan rencana kegiatan, perihal
berikutnya yang dapat PT. Telkom lakukan adalah memastikan metode menanggulangi resiko
tersebut. Dalam skema manajemen resiko, terdapat 4 strategi utama, ialah menghindarinya,
menguranginya, memindahkannya, ataupun menerimanya. Tiap strategi mempunyai kelebihan
serta kekurangan masing-masing. Perusahaan bisa memilah satu metode ataupun dapat
menggunakan seluruhnya.
2. Risiko Operasional
Cara menanggulangi resiko yang terdapat pada operasional PT Telkom :

a. Dalam kasus kegagalan dalam melanjutkan operasi jaringan PT Telkom kepada jaringan
operator lainnya termasuk kedalam pengelolaan risk control halini bisa dilakukan
pengurangan frekuensi terjadinya resiko operasi jaringan Telkom sehingga dampak yang
ditimbulkan dapat berkurang.

b. Pada kasus Akses kabel jaringan PT Telkom menghadapi ancaman keamanan termasuk
kedalam pengelolaan risk avoidance hal ini dapat dilakukan pencegahan dari ancaman
keamana kabel jaringan seperti pemindahan kabel jaringan ketempat yang lebih aman
dan strategis.

c. Pada kasus Adanya pihak dari dalam perusahaan (karyawan) yang meraup keuntungan
pribadi dan merugikan konsumen termasuk kedalam risk control hal ini dapat dilakukan
pengawasan terhadap seluruh karyawan PT Telkom sehingga mengurangi frekuensi
kemungkinan risiko.

d. Pada kasus Kebocoran pendapatan termasuk kedalam pengelolaan risk transfer.

e. Pada kasus teknologi baru dapat mengakibatkan terhadap daya saing PT Telkom
termasuk kedalam risk control

f. Pada kasus ini Satelit PT Telkom yang dimiliki masa operasi yang terjngkau dan
mengalami kendala selama operasi orbit tersebut. Hal ini Termasuk kedalam risk
transfer.

3. Risiko Strategis
Solusi dari risiko strategik adalah menyusun suatu strategi yang benar-benar matang.
Salah satu langkah yang bisa diambil adalah melakukan analisis SWOT untuk mengetahui
kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang mungkin muncul dalam
keberlangsungan bisnis PT. Telkom Itu sendiri.
4. Risiko Lingkungan
Cara manajemen risiko yang dapat dilakukan untuk menanggulangi risiko lingkungan
yaitu tahap implementasi. Tahap ini tidak lain adalah melaksanakan seluruh metode yang telah
direncanakan. Dengan melakukan setiap metode yang telah disusun dapat mengurangi dan
menanggulangi pengaruh dari setiap risiko yang ada. Dalam penerapannya perlu dilakukan
secara sistematis dan sesuai dengan rencana. Meskipun begitu, setiap tindakan yang dilakukan
bisa disesuaikan dengan kondisi yang sedang terjadi. Sebab, tidak menutup kemungkinan
terjadi berbagai situasi yang di luar dugaan. Dalam hal ini, pemimpin perusahaan harus peka
dalam membaca keadaan sehingga dapat mengambil kebijakan yang tepat dan efektif.

D. PELUANG DAN TANTANGAN PT. TELKOM INDONSIA


1. Peluang
a. Akselerasi Digitalisasi
Timbulnya pandemi Covid- 19 sangat mempengaruhi seluruh negeri di dunia. Nyaris
segala kegiatan disetiap pelaksana bisnis dari bermacam industri merasakan akibat pandemi
ini serta dituntut buat menyesuaikan diri supaya bisa bertahan.
Namun, terdapat sebagian industri yang mempunyai kesempatan serta prospek yang
lumayan baik dalam membagikan layanan terbaik kepada warga, antara lain perusahaan yang
berdiri di bidang kesehatan, makanan, perdaga, serta infomasi, teknologi dan komunikasi atau
di singkat dengan ITC.
Selaku badan usaha milik negara yang bergelut di bidang telekominikasi, dari sekian
banyaknya perusahaan bisnis ITC maka PT Telkom Indonesia adalah perusahaan dituntut buat
menyesuaikan diri di situasi seperti ini. Telkom sudah mempersiapkan diri untuk
mengembangan bisnisnya menjadi industri telekomuniikasi digiital ( digytal telco) dengan
terdapatnya pandemic ini membagikan ruang untuk mengembangkan bisnis digital yang
mewajibkan perusahaan buat memesatkan upaya transformasi tersebut. Perihal ini jadi
kesempatan buat telkom, tidak cuma buat bertahan membagikan kinerja yang brilian tetapi
telkom hendak melhirkan inovasi lewat produk serta layanan digital buat penuhi kebutuhan
warga.
b. Gaya hidup masyarakat yang berubah
Ditengah pandemi covid- 19 yang dimana kita tidak tahu kapan hendak berkakhir
membuat sebagian besar penduduk beraktifitas di rumah. Pandemi secara tidak langsung
mengganti gaya hidup serta kebutuhan, sampai mengakselerasi adopsi digital masyarakat.
Peningkatan penggunaan media komunikasi masyarakat indonesia karena Aktivitas belajar
serta bekerja misalnya, disaat ini dilakukan di rumah sebab pemerintah mempraktikkan
kebijakan pembatasan sosial berskala besar( PSBB) sehingga kegiatan belajar serta bekerja
dilakukan dari rumah. Perihal ini membuat pergerakan kebutuhan warga, dimana kebutuhan
yang sangat berarti dikala ini merupakan internet. Telkom lewat infastruktur, layanan digital
serta platformnya menangkap kesempatan ini serta jadi enabler buat tiap kegiatan warga pada
waktu pandemi.
c. Investasi ke Bisnis Digital
Dalam hasil pertemuan virtual antara analis saham dengan manajemen telkom, nyatanya
telkom sudah merancang buat meningkatkan bisnis digital, tidah cuma buat menggelar
jaringan di jaringan infastruktur telekomunikasi saja. Tetapi telkom hendak melaksanakan
investasi di industri yang mempunyai big informasi. Telkom hendak menghasilkan sinergi
dengan bisnis inti industri yang sepanjang ini telah berjalan dengan baik dengan metode masuk
kerana bisnis digital. Melalui investasi ini industri bisa melaksanakan akuisis customer base.
Perihal ini hendak jadi kesempatan untuk telkom buat meningkatkan bisnisnya tidak cuma di
connectivity saja namun telkom hendak memperluas bisnisnya kerana ekonomi digital. Serta
apabila telkom sanggup mengakuisisi industri digital yang mempunyai customer base besar ini
sangat berpotensi menaikkan revenue perseroan.

2. Tantangan
a. Transformasi industri serta digitalisasi
Pada waktu pandemi ini telkom tidak cuma membangun ifrastruktur telekomunikasi
darat, laut serta udara sampai pelosok indonesia, dikala ini telkom tengah berupaya
bertransformasi jadi digital telco. Perihal ini jadi tantangan untuk perushaan sebab industri
fokus pada 3 domain bisnis digital, ialah digital connectivity, digital platform serta digital
services. Tidak hanya itu timbulnya pandemi covid- 19 mewajibkan telkom untuk
mempercepat proses transformasi, meminimalisasi akibat pandemi terhadap bisnis dan
mengakselerasi bisnis platform dan layanan digital supaya kedepannya industri sanggup
bertahan dengan membagikan kinerja yang semakin teratas serta profitable.
Telkom secara konsisten terus melakukan pembangunan infrastruktur serta platform
digital cemerlang, meningkatkan talenta digital unggulan, mendesak kemapuan digital, serta
tingkatan adopsi digital bangsa dan mengorkestrasi ekosistem digital untuk memberikan
pengalaman digital pelanggan terbaik. Dalam menigkatkan digital capabilities serta
pengembangan bisnis secara teliti telkom sudah mengenali serta senantiasa memilah strategi
dengan konsep build( meningkatkan dari kompetensi internal), Borrow( partnership), buy(
akuisisi) dengan konsiderasi value proposition industri.

b. Perubahan perilaku dari masyarakat dalam mengakses internet.


Di masa pandemi covid-19 sebagian besar aktivitas masyarakat dilakukan secara daring
atauonline karena adanya peraturan pemerintah mengenai pemabatasan jarak. Bahkan proses
belajar mengajar, perkantoran hingga tepat umumpun menerapkan hal itu. Akibatnya grafik
kebutuhan masyarakat terhadap penggunaan internet semakin melonjak. Terlebih kita
dihadapkan pada era new normal atau tatanan baru seiring dengan pandemi covid-19 ini. Hal
ini menjadi peluang serta tantangan bagi industri penyedia layanan telekomunikasi khususnya
PT. Telkom .
c. Kapitalisasi pasar tembus Rp 450 triliun
Erick thohir sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara( BUMN) yang memberi
sambutan dalam kegiatan Tempo Energy Day( 22/ 10/ 2020). Memberikan tantangan kepada
jajaran petinggi PT Telkom indonesia buat mengemabalikan kapitalisasi pasar perseroan ke
tingkatan yang lbih besar Rp 450 triliun.

d. Persaingan yang meningkat


Semakin hari teknologi semakin berkembang, hal ini dapat dimanfaatkan oleh industri
sejenis dengan PT Telkom akibatnya ini meningkatkan persaingan, ini menjadi ancaman bagi
PT Telkom.
E. KESIMPULAN
PT Telkom merupakan perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi dimana
perusahaan ini dibawahi oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dimana perusahaan ini
pastilah memiliki resiko yang akan mereka hadapi. Adapun dari analisis yang kami dapat
perusahaan ini memiliki risiko seperti risiko keuangan, risiko, risiko kredit. Risiko likuiditas,
dan risiko operasional. Dari risiko operasional yang di hadapi oleh PT Telkom ada beberapa
cara untuk menanggulangi hal terebut salah satunya dalam kegagalan melanjutkan operasi
jaringan kepada operator lainnya dngan cara mengelolaan risk control yang dimana hal ini
bisa dilakukan pengurangan frekuensi terjadinya resiko jaringan Telkom.
Cara menanggulangi resiko Ketika ilustrasi dari tiap peristiwa tersebut telah dibuatkan
rencana kegiatan, perihal berikutnya yang dapat PT. Telkom lakukan adalah memastikan
metode menanggulangi resiko tersebut. Dalam skema manajemen resiko, terdapat 4 strategi
utama, ialah menghindarinya, menguranginya, memindahkannya, ataupun menerimanya. Tiap
strategi mempunyai kelebihan serta kekurangan masing-masing. Perusahaan bisa memilah
satu metode ataupun dapat menggunakan seluruhnya dan adapun cara menanggulangi resiko
strategic adalah dengan menyusun suatu strategi yang benar- benar matang. Salah satu
langkah yang bisa diambil adalah melakukan analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan,
kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang mungkin muncul dalam keberlangsungan bisnis
PT. Telkom Itu sendiri.
Selain risiko perusahaan ini juga memiliki peluang yang sangat besar dalam meningkatkan
profit, dan mengembangkan bisnisnya, hal ini pt Telkom memanfaatkan peluang yang ada.
namun tetapi PT Telkom juga memiliki tantangan yang cukup krusial yang di hadapi seperti
transformasi industry digitalisasi dan persaingan pasar yang meningkat serta Menteri BUMN
Erick Tohir menantang jajaran petinggi Telkom mengembalikan kapitalisasi pasar perseroan
ketingkat yang lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA

Academi edu. 2014. diakses pada tanggal 20 mei 2021 pukul 21.27 WITA
https://www.academia.edu/7947643/Manajemen_Risiko
CNBC indonesia. 2020. Diakses padatanggal 20 mei 2021. Pukul 22.01 WITA
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20201026004625-37-196999/ini-strategi-telkom-
akselerasi-digitalisasi-di-tengah-pandemi
Cloud computing indonesia. 2020. Diakses pada taggal 21 mei 2021.pukul 22.45.
https://www.cloudcomputing.id/berita/masa-pandemi-telkom-percepat-transformasi-digital
Kilasjatim.com. (2020). Telkom Bertahan Saat Pandemi Dengan Kebijakan Fokus Pada Bisnis Profitabilitas.
http://kilasjatim.com/telkom-bertahan-saat-pandemi-dengan-kebijakan-fokus-pada-bisnis-
profitabilitas/
koran.bisnis.com. (2017). SENGKETA KERJA SAMA CSM Gugat PT Telkom Rp16 Triliun.
https://koran.bisnis.com/read/20171017/439/699853/sengketa-kerja-sama-csm-gugat-pt-
telkom-rp16-triliun
Direktur IKPM Kominfo. (2021). Internet Negatif Ancaman bagi Pelajar. Kominfo.Go.Id.
https://www.kominfo.go.id/content/detail/32248/direktur-ikpm-kominfo-internet-negatif-
ancaman-bagi-pelajar/0/berita_satker
Kristantyo Wisnubroto. (2021). Pemanfaatan Internet Ciptakan Ruang Kreatif dan Produktivitas.
Indonesia.Go.Id. https://www.indonesia.go.id/kategori/budaya/2625/pemanfaatan-internet-
ciptakan-ruang-kreatif-dan-produktivitas
liputan6.com. 2020. diakses pada tanggal 21 mei 2021. pukul 22.42.
https://m.liputan6.com/tekno/read/4375592/kata-analis-soal-rencana-telkom-investasi-ke-
bisnis-digital
Ngafifi, M. (2014). Kemajuan Teknologi Dan Pola Hidup Manusia Dalam Perspektif Sosial Budaya.
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 2(1), 33–47.
https://doi.org/10.21831/jppfa.v2i1.2616
Pikiran Rakyat.com. diakses pada tanggal 20 mei 2021. pukul 22.12. https://www.pikiran-
rakyat.com/ekonomi/pr-01872112/adaptasi-di-era-disrupsi-telkom-catat-pertumbuhan-bisnis-
digital
telkom indonesia. (2020). profil dan riwayat singkat PT Telkom. Telkom.Co.Id. diakses pada tanggal 18
mei 2021. pukul 23.45 https://www.telkom.co.id/sites/about- telkom/id_ID/page/profil-dan-
riwayat-singkat-22
Telkom indonesia. (2020). Program CSR. Telcom.Co.Id. diakses pada tanggal 18 mei 2021 pukul 23.33
WITA https://www.telkom.co.id/sites/about-telkom/id_ID/page/program-csr-70
tribunkaltim.co.2020.diakses pada tanggal 21 mei 2021.pukul 23.03.
https://kaltim.tribunnews.com/amp/2020/07/20/berkah-dan-tantangan-industri-
telekomunikasi-tumbuh-di-tengah-wabah-covid-19
m.merdeka.com.2020.diakses pada tanggal 24 juni 2021.pukul 15.30.
https://m.merdeka.com/jateng/6-cara-manajemen-risiko-upaya-pencegahan-hingga-
penangan-masalah-dengan-tepat-kln.html?page=5
BAB IV
Risiko PT. Aneka Tambang Tbk Serta Peluang dan Tantangan Yang
Dihadapi

Emas Antam adalah emas yang dihasilkan oleh Aneka Tambang yang merupakan salah satu
perusahaan perseroan yang bergerak dalam bidang tambang (PT. Antam Tbk). Perusahaan ini
mengeluarkan emas batangan dengan besaran pecahan bervariasi. Untuk kebutuhan investasi,
emas yang dihasilkan memiliki berat mulai dari 1 gram, 2 gram, 2.5 gram, 3 gram, 4 gram, 5
gram, 10 gram, 25 gram, 50 gram, sampai yang tertinggi 100 gram.
Emas produksi Antam yang keluaran terbaru menggunakan sertifikat berupa chip. Emas
juga dicetak dengan press dan ada laminasinya. Dengan sertifikat dan laminasi yang baik ini emas
dari Antam diakui oleh LBMA (London Bullion Market Association). Kadaremas Antam sekitar
99,99% atau nyaris murni. Anda bisa mendapatkan emas ini di distributor resmi dari PT Antam
Tbk. Selain itu beberapa lembaga keuangan juga menyediakan emas Antam sebagai alternatif
investasi dan tabungan.
Sebagai informasi, ANTM sebagai anak usaha holding pertambangan BUMN atau Mining
Indonesia Industry (MIND ID) berkolaborasi dengan PT Pertamina (Persero) dan PT
Perusahaan Listrik Negara (PLN). Ketiganya membentuk holding Indonesia Battery untuk
mengembangkan fasilitas produksi dan pengolahan baterai kendaraan listrik yang terintegrasi
dari hulu ke hilir. SVP Corporate Secretary Aneka Tambang Kunto Hendrapawoko
mengatakan, rencana pengembangan rantai industri baterai lithium-ion untuk kendaraan listrik
di Indonesia merupakan inisiasi yang dibangun oleh pemerintah. Rencana tersebut untuk
meningkatkan nilai tambah produk nikel nasional dan industrialisasi produk tambang hingga
pembangunan ke sektor hilir. Selain itu, ANTM juga berpartisipasi dalam hilirisasi nikel melalui
proyek pembangunan smelter feronikel di Halmahera Timur. Kunto menyebut, smelter
feronike Haltim line-1 yang dibangun ANTM memiliki kapasitas sebesar 13.500 ton nikel
dalam feronikel (TNi) per tahun.
Risiko iadalah isuatu ikeadaan idimana iterdapat iunsur iketidakpastian idan iunsur
ibahaya, iakibat iatau ikonsekuensi idari isuatu iproses iyang isedang iberlangsung imaupun
ikejadian iyang iakan idatang. iTantangan iadalah isegala ihal iatau ipun ikegatan iyang imemiliki
itujuan iatau isifat iyang imenggugah ikemampuan. iPeluang iatau ikebolehjadian iatau idikenal
ijuga isebagai iprobabilitas iadalah icara iuntuk imengungkapkan ipengetahuan iatau ikepercayaan
ibahwa isuatu ikejadian iakan iberlaku iatau itelah iterjadi.

A. PROFIL PT. ANEKA TAMBANG TBK

ANTAM imerupakan iperusahaan ipertambangan iyang iterdiversifikasi idan iterintegrasi


isecara ivertikal iyang iberorientasi iekspor. iMelalui iwilayah ioperasi iyang itersebar idi iseluruh
iIndonesia iyang ikaya iakan ibahan imineral, ikegiatan iANTAM imencakup ieksplorasi,
ipenambangan, ipengolahan iserta ipemasaran idari ikomoditas ibijih inikel, iferonikel, iemas,
iperak, ibauksit, idan ibatu ibara..
ANTAM imemiliki ikonsumen ijangka ipanjang iyang iloyal idi iEropa idan iAsia. I
Mengingat iluasnya ilahan ikonsesi ipertambangan idan ibesarnya ijumlah icadangan idan
isumber idaya iyang idimiliki, iANTAM imembentuk ibeberapa iusaha ipatungan idengan imitra
iinternasional iuntuk idapat imemanfaatkan icadangan iyang iada imenjadi itambang iyang
imenghasilkan ikeuntungan.
ANTAM imemiliki iarus ikas iyang isolid idan imanajemen ikeuangan iyang iberhati-hati.
iANTAM ididirikan isebagai iBadan iUsaha iMilik iNegara ipada itahun i1968 imelalui imerjer
ibeberapa iperusahaan ipertambangan inasional iyang imemproduksi ikomoditas itunggal. iUntuk
imendukung ipendanaan iproyek iekspansi iferonikel, ipada itahun i1997 iANTAM imenawarkan
i35% isahamnya ike ipublik idan imencatatkannya idi iBursa iEfek iIndonesia. iPada itahun i1999,
iANTAM imencatatkan isahamnya idi iAustralia idengan istatus iforeign iexempt ientity idan ipada
itahun i2002 istatus iini iditingkatkan imenjadi iASX iListing iyang imemiliki iketentuan ilebih
iketat.
Tujuan iperusahaan isaat iini iberfokus ipada ipeningkatan inilai ipemegang isaham. iHal
ini idilakukan imelalui ipenurunan ibiaya iseiring iusaha ibertumbuh iguna imenciptakan
ikeuntungan iyang iberkelanjutan. iStrategi iperusahaan iadalah iberfokus ipada ikomoditas iinti
inikel, iemas, idan ibauksit imelalui ipeningkatan ioutput iproduksi iuntuk imeningkatkan
ipendapatan iserta imenurunkan ibiaya iper iunit. iANTAM iberencana iuntuk
imempertahankan ipertumbuhan imelalui iproyek iekspansi iterpercaya, ialiansi istrategis,
ipeningkatan ikualitas icadangan, iserta ipeningkatan inilai imelalui ipengembangan ibisnis ihilir.
iANTAM ijuga iakan imempertahankan ikekuatan ifinansial iperusahaan.
Melalui iperolehan ikas isebanyak-banyaknya, iperusahaan imemastikan iakan memiliki
idana iyang icukup iuntuk imemenuhi ikewajiban, imendanai ipertumbuhan, idan membayar
idividen. iUntuk imenurunkan ibiaya, iperusahaan iharus iberoperasi ilebih iefisien dan
iproduktif iserta imeningkatkan ikapasitas iuntuk imemanfaatkan iadanya iskala ekonomis.
iSebagai iperusahaan ipertambangan, iANTAM imenyadari ibahwa ikegiatan operasi iperusahaan
imemiliki idampak isecara ilangsung iterhadap ilingkungan idan imasyarakat sekitar. iPerusahaan
imenyadari ibahwa iaspek ilingkungan ihidup idan ikhususnya pengembangan imasyarakat itidak
isekedar itanggung ijawab isosial itetapi imerupakan ibagian dari irisiko iperusahaan iyang iharus
idikelola idengan ibaik. iKarakteristik iindustri pertambangan idi iIndonesia isebagai iindustri
ipembuka idaerah itertinggal idan iterisolir ijuga menjadikan iperaniperusahaan itambang iuntuk
iberperan iaktif idalam ipengembangan masyarakat isekitar idan iberoperasi isebagai igood
icorporate icitizen isangat ipenting. iHal iini akan iberperan ipenting idalam imenurunkan irisiko
iadanya igangguan iterhadap ioperasi perusahaan. iBeranjak idari ikonsepsi iini imaka iperhatian
iyang imendalam iterhadap iupaya pelestarian ilingkungan iserta partisipasi isecara iproaktif
idalam ipengembangan imasyarakat imerupakan isalah isatu ikunci ikesuksesan ikegiatan
ipertambangan. iAntam ijuga imerupakan iinvestasi ijangka ipanjang iyangibaik idan isolid.
1. Visi Dan Misi PT. Aneka Tambang
Tbk

a. Visi
“Menjadi korporasi global terkemuka melalui diversifikasi dan integrasi usaha
berbasis Sumber Daya Alam.”
b. Misi

1. Menghasilkan i produk-produk i berkualitas i dengan i memaksimalkan i nilai


i tambah imelalui ipraktik-praktik iindustri iterbaik idan ioperasional iyang iunggul

2. Mengoptimalkan isumber idaya idengan imengutamakan ikeberlanjutan,


ikeselamatan ikerja idan ikelestarian ilingkungan

3. Memaksimalkan inilai iperusahaan ibagi ipemegang isaham idan ipemangku


ikepentingan

4. Meningkatkan i kompetensi i dan i kesejahteraan i karyawan i serta i kemandirian


i ekonomi imasyarakat idi isekitar iwilayah ioperasi

2. Tujuan PT. Aneka Tambang Tbk

Pada idasarnya itujuan iPt iAntam iadalah imeningkatkan inilai iperusahaan imelalui
ipenurunan ibiaya iseiring idengan iusaha ibertumbuh iguna imenciptakan ikeuntungan iyang
iberkelanjutan. Strategi ikami iadalah itetap iberfokus ipada ibisnis iinti iperusahaan.
iManajemen iseringkali ibertanya ipada idiri isendiri, i“Bagaimana ikita idapat imemperoleh
inilai iyang imaksimal imelalui ipemanfaatan icadangan iyang idimiliki?” iPembangunan ikekuatan
iperusahaan imenjadi idasar iuntuk imenjamin iprofitabilitas iyang ibersifat ijangka ipanjang.
iMelalui imaksimalisasi ioutput iproduksi, iperusahaan idapat imeningkatkan ipendapatan
iserta imenurunkan itingkat ibiaya
Kami iberusaha iuntuk imempertahankan ipertumbuhan imelalui iproyek-proyek
ipengembangan iyang isolid, ialiansi istrategis, iakuisisi, iserta ipeningkatan ikualitas idan inilai
icadangan i dari i sekedar i menjual i bahan i mentah i dan i beralih i untuk i lebih
i meningkatkan ikegiatan ipemrosesan.

Kami iberusaha iuntuk imempertahankan ikekuatan ikeuangan iperusahaan. iMelalui


ipeningkatan iperolehan ipendapatan, ikami idapat imemastikan ikemampuan iperusahaan
iuntuk imemenuhi ikewajiban, imendanai ipertumbuhan imasa idepan, iserta imemberikan
iimbal ihasil ibagi ipemegang isaham imelalui ipembayaran idividen.
3. Budaya dan Nilai PT. Aneka Tambang Tbk
ANTAM imenetapkan inilai-nilai ikorporasi iyang idikenal idengan inama iPIONEER
i(Professionalism, iIntegrity, iGlobal iMentality, iHarmony, iExcellence idan iReputation), iyang
iaktualisasinya idimulai idari ipimpinan iyang ibercirikan iSENSE i(Speed, iEnergize, iRespect,
iand iCourage) isehingga iakan imembawa iInsan iANTAM ike ilevel iHuman iCapital iExcellence
iyaitu iInsan-insan iANTAM iyang imemenuhi ikriteria iBEST i(Beyond iExpectation,
iEnvironment iAwareness idan iSynergized iPartnership).
4. Struktur Organisasi PT. Aneka Tambang Tbk
Pengorganisasian imerupakan isuatu ifungsi imanajemen iyang idipandang isebagai ialat
iyang idipakai ioleh ianggota iatau ikelompok iorganisasi iuntuk imencapai itujuan ibersama isecara
iefektif. iStruktur iorganisasi idapat idiartikan isebagai irangkaian ihubungan idiantara iindividu-
individu idalam isuatu ikelompok. iStruktur iini ikemudian idilukiskan ike ibagian iorganisasi iatau
idiagram iyang imenunjukan igaris-garis ibesar ihubungan-hubungan itersebut isesuai idengan
ifungsinya, ibaik iburuknya iorganisasi idapat imenentukan ikeberhasilan isuatu iperusahaan
idalam imencapai irencana iperusahaan iyang itelah iditetapkan.
B. RISIKO PADA PT. ANEKA TAMBANG Tbk
Secara iumum, irisiko imerupakan ikemungkinan iterjadinya iperistiwa iyang idapat
imenghalangi iupaya ipencapaian iatas itujuan, istrategi iatau itarget iyang iingin idicapai. iOleh
karena iitu, idiperlukan iadanya isistem imanajemen irisiko iyang imampu imenditeksi
kemungkinan iterjadinya irisiko iagar idapat isegera idilakukan itindakan iyang idiperlukan iuntuk
imenghindari iatau imeminimalisasi idampak ibila irisiko itersebut iterjadi. I
Sesuai prinsip Manajemen Risiko yang pertama (Integrated) dalam mewujudkan visi dan
misi ANTM dalam mengelola risiko yang kemungkinan dapat terjadi, penulis melihat
perusahaan telah menyusun berbagai strategi. ANTM membentuk sebuah Divisi Manajemen
Risiko yang bertujuan untuk melakukan pengelolaan terhadap Manajemen Risiko Perusahaan.
Divisi Risk Management ini langsung berada di bawah Direktur Utama berdasarkan Keputusan
Direksi Nomor 2239. K/0251/DAT/2019 tanggal29 November 2019 tentang Susunan
Organisasi Kantor Pusat ANTAM. Dengan dibentuknya Divisi Risk Management seperti di
atas, maka pengelolaan risiko di Divisi Kantor Pusat/Unit/Unit Bisnis dan Proyek
Pengembanganakan dilaksanakan oleh Divisi Risk Management dan dibantu Risk Unit
Coordinatordan Risk Officer.
Berdasarkan annual report perusahaan per31 Desember 2019, Divisi Risk
Management terpantau sebanyak delapan personil. Sedangkan untuk divisi yang mengawasi
pelaksanaan pengelolaan manajemen risiko Perusahaan akan dilakukan oleh Divisi Internal
Auditdan Komite Manajemen Risiko Perusahaan yang telah ditunjuk. Salah satu strategi
memitigasi risiko perusahaan adalah pengembangan kompetensi para insan perusahaan sendiri
dan pengembangan budaya sadar akan adanya risiko. Sebagaimana dalam Kode Etik seorang
akuntan, terlebih profesi Risk Management, mereka perlu menjaga unit kompetensinya dan
meningkatkan budaya sadar akan risiko. Terlebih perekonomian global, dinamika politik dalam
negeri dan kondisi pasar yang semakin kompleks dan dinamisdan tidak menutup kemungkinan
bermunculan kompetitor-kompetitor dari luar negeri maupun dalam negeri yang mampu lebih
efisien dan efektif dari ANTM.
Berdasarkan informasi dari annual report ANTM, dalam rangka menyiapkan berbagai
kebutuhan yang akan menjadi tugas manajemen risiko, perusahaan terlebih dahulu berupaya
meningkatkan kualitas dan kompetensi personil dari Divisi Risk Management. Pada tahun 2019,
personil Manajemen Risiko telah mengikuti berbagai program pengembangan kapabilitas dalam
rangka meningkatkan pengetahuan dan kemampuan, antara lain Enterprise Risk Management
Training & Certification dan Business Continuity Management Certified Professional.
Setelah mengembangkan unit kompetensi insan ANTM, perusahaan turut
mengembangkan sistem Manajemen Risiko untuk membantu Divisi melaksanakan tugas-
tugasnyadan tercapainya visi dan misi Manajemen Risiko perusahaan. Sistem yang dibentuk
perusahaan adalah ANTAM Risk Management System(ARMS). Untuk mendukung strategi
perusahaanyang keempat, yaitu Pengkomunikasian Kebijakan dan Konsultasi Praktik
Manajemen Risiko denganStakeholder, ARM Systemini dirancang untuk membantu perusahaan
dalam melakukan proses pengelolaan risiko dan membantu komunikasi secaraefektif kepada
semua Stakeholder risiko Perusahaan. Dengan adanya alurinformasi dan komunikasi seperti ini
akan sangat bermanfaat dan membantu perusahaan dalam proses identifikasi,penilaian dan
respon risikoperusahaan. Adapun ibeberapa irisiko iyang iterjadi ipada iPT. iAntam iTbk iyaitu:
1. Resiko keuangan PT. Aneka Tambang Tbk
Risiko ikeuangan i(financial irisk) imerupakan isegala ibentuk ikeputusan iberkaitan
idengan ikeuangan iyang imenimbulkan ikerugian. iAdapun irisiko ikeuangan iyang iada idi iPT.
iAntam itbk iyaitu:
a. Resiko pasar
Risiko iPasar iadalah irisiko ipada ilaporan iposisi ikeuangan idan irekening
iadministratif iakibat iperubahan iharga ipasar, iantara ilain irisiko iberupa iperubahan
isecara ikeseluruhan idari ikondisi ipasar, itermasuk irisiko iperubahan iharga iopsi.
b. Dampak perubahan harga komoditas
ANTM imembukukan iproduksi idan ipenjualan iferonikel iunaudited
isepanjang itahun i2020 imasing-masing isebesar i25.970 iTNi i dan i 26.163 iTNi.
Sebagai ipembanding, iproduksi idan ipenjualan iferonikel iAntam itahun i2019i
mencapai imasing-masing i25.713 iTNi idan i26.349 iTNi. Produksi idan ipenjualan
emas iAntam itahun ilalu imencapai imasing- imasing i1.672 ikilogram idan i21.797
kilogram. iProduksi idan ipenjualan iemas itersebut iturun ijika idibandingkan dengan
itahun i2019 iyang imasing-masing i1.963 ikilogram idan i34.023 ikilogram.
c. Nilai ukar mata uang asing
Tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat patut
menjadi perhatian PT Aneka Tambang (ANTM). Sebab, hal tersebut bisa menjadi
potensi keuntungan sekaligus kerugian bagi emiten ini. Pendapat iyang isama
idiutarakan ioleh iAnalis iBCA iSekuritas, iAditya iEka iPrakarsa. iDalam iriset i18
iSeptember, iia imenganalisa ibahwa isetiap ipenurunan i1% iuntuk imata iuang
irupiah, imaka ilaba ibersih iANTM iberpotensi inaik isebesar i5,5%.
Di sisi lain, pelemahan rupiah tetap bisa membebani kinerja ANTM. Pasalnya,
pada kuartal II-2018, emiten ini menderita kerugian selisih kurs sebesar Rp 173
miliar. Angka ini melonjak 122% (qoq) dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar
Rp 78 miliar. Salah satu penyebab hal tersebut adalah 72% utang ANTM hingga
semester I tahun ini berdenominasi dollar AS yang sensitif terhadap volatilitas nilai
tukar rupiah
d. Resiko kredit PT. Aneka Tambang Tbk
Risiko ikredit iadalah irisiko ibahwa iANTAM iakan imengalami ikerugian
iyang iditimbulkan ioleh ipelanggan iatau ipihak iketiga iyang igagal imemenuhi
ikewajiban ikontraktualnya. iTidak iada ikonsentrasi irisiko ikredit iyang isignifikan.
iANTAM imengelola idan imengendalikan irisiko ikreditdengan imenetapkan
ibatasan ijumlah irisiko iyang idapat iditerima iuntuk imasingmasing ipelanggandan
imemantau irisiko iterkait idengan ibatasanbatasan itersebut. iANTAM iyakin iakan
ikemampuannya iuntukiterus imengendalikan idan imempertahankan ieksposuryang
iminimal iterhadap irisiko ikredit imengingat iANTAM imemiliki ikebijakan iyang
ijelas idalampemilihan ipelanggan, i perjanjian i yang i mengikat i secara i hukum
i untuk i transaksi penjualan komoditas imineral, idan isecara ihistoris imempunyai
ipiutang iusaha ibermasalah iyang irendah
e. Risiko Likuiditas PT. Aneka Tambang Tbk
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memonitor profil
jatuh tempo pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas dan
surat berharga dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar. ANTAM
mempertahankan kemampuannya untuk melakukan pembiayaan atas pinjaman
yang dimiliki dengan cara mencari berbagai sumber fasilitas pembiayaan yang
mengikat dari pemberi pinjaman yang andal. ANTAM mempunyai eksposur risiko
likuiditas dengan adanya pendanaan obligasi dan pinjaman modal untuk
pengembangan proyeknya.

Terdapat beberapa langkah dalam rangka melakukan penilaian resiko,


sebagai berikut :

• Melakukan iidentifikasi ibahaya


• Menilai ikemungkinan ikerusakan/kerugian iyang itimbul idari ibahaya
itersebut,
• Menilai itingkat i keparahan idari i kerusakan/kerugian iyang idisebabkan
i oleh ibahaya iyang iterjadi
• Menggabungkan ipenilaian idari ikemungkinan idan ikeparahan iuntuk
imendapatkan ipenilaian idari irisiko, idan
• Gunakan ihasil ipenilaian irisiko itersebut iuntuk ipengambilan ikeputusan
f. Risiko Permodalan PT. Aneka Tambang Tbk

Risiko iPermodalan iTujuan iPerusahaan idan iEntitas iAnak imengelola


ipermodalan iadalah iuntuk imelindungi ikemampuannya idalam imempertahankan
ikelangsungan iusaha isehingga iPerusahaan idan iEntitas iAnak idapat itetap
memberikan iimbal ihasil ibagi ipemegang isaham idan imanfaatbagi ipemangku
kepentingan ilainnya idan imempertahankan istruktur ipermodalan iyang ioptimal
untuk imengurangi ibiaya imodal. iUntuk imempertahankan iatau imenyesuaikan
struktur ipermodalannya,Perusahaan idan iEntitas iAnak idapat imenyesuaikan
jumlah idividen iyang idibayar ikepada ipemegang isaham,menerbitkan isaham
baru iatau imenjual iasetuntuk imengurangi iliabilitas.Konsisten idengan ientitas lain
dalam iindustri,Perusahaan idan iEntitas iAnak imemonitor imodal idengan idasar
rasio ihutang iterhadap imodal. iRasio iini idihitung idengan imembagi ijumlah
hutang idengan itotal imodal.
Hutang imerupakan ijumlah iliabilitas ipada ilaporan iposisi ikeuangan
ikonsolidasian.Modal iterdiri idari iseluruh ikomponen iekuitas iyang iada
sebagaimana ijumlah idalam ilaporan iposisi ikeuangan ikonsolidasian.Selama itahun
yang iberakhir ipada itanggal i31 iDesember i2011, Perusahaan idan iEntitas Anak
masih imempertahankan istrateginya iyang iditerapkan ipada itahun i2010 iyaitu
mempertahankan irasio ihutang iterhadap imodal imaksimum isebesar i2:1.
Kinerja iLingkungan iRisiko iterbesar iyang idihadapi ipelaku ibisnis pertambangan,
tak iterkecuali iANTAM, iadalah ipotensi iancaman ikerusakan ilingkungan iyang
bisa imengganggu iekosistem idi isekitar ilokasi ipenambangan. iKenyataan iini
sangat idisadari iPerusahaan isehingga iberupaya iagar ioperasional ipenambangan
di iseluruh iunit ibisnis iANTAM idijalankan isesuai ipraktik ipenambangan iyang
baik idan isejalan iperaturan iyang iberlaku, ibaik isejak iperencanaan imaupun
setelah iselesai i(pascatambang). iKebijakan ilingkungan iANTAM imencakup:

1. Mengembangkan idan imenerapkan isuatu isistem imanajemen ilingkungan


iyang imengacu ikepada iperaturan iperundangan idan istandar iyang
iberlaku.
2. Mengupayakan ipenggunaan isistem, imetode, iperalatan, ibahan iyang
imemiliki idampak inegatif iminimal ibagi ilingkungan idalam isetiap ikegiatan
ipertambangan.
3. Menggunakan isumber idaya ialam isecara ioptimal idalam irangka
ikonservasi idan iminimasi ilimbah.
4. Memiliki, imelaksanakan idan imemenuhi iketentuan idokumen ilingkungan
idalam setiap ikegiatan ioperasional.
5. Melakukan iupaya ipencegahan idan imeminimalkan iterjadinya ipencemaran
iterhadap ilingkungan.
6. Meminimasi ilahan iterganggu idan imerehabilitasi isesuai idengan
iperuntukannya itermasuk imenjaga idan imemelihara iflora idan ifauna idi
idalamnya
7. Memiliki iprosedur itanggap idaruratbagi ikegiatan iyang iberpotensi
imenimbulkan ikecelakaan ilingkungan.
8. Memiliki rencana ipenutupan itambang i(mine iclosure) ipada isetiap
ikegiatan ipertambangan itahap ioperasi/produksi.
Melakukan ievaluasi iuntuk imeningkatkan ikinerja ilingkungan isecara
berkelanjutan. Selama itahun i2012, iANTAM imelengkapi ikebijakan imanajemen
itentang ipengelolaan ilingkungan idan ipenutupan itambang. kinerja iatas
kepedulian ilingkungan idiantaranya itercapainya ipemenuhan iterhadap ketentuan
baku imutu ilimbah ipada isemua iunitoperasi/pascatambang, telah idilengkapi
perizinan ibidang ilingkungan iterkait idengan ilimbah iproses ipada iunit ioperasi/
pascatambang, iPROPER iHIJAU iuntuk iUBPP iLogam iMulia, iPROPER
2. Resiko operasional PT. Aneka Tambang Tbk

a. Resiko SDM PT. Aneka Tambang Tbk


Antam imerupakan isalah isatu iperusahaan iBUMN iyang iturut iaktif idalam
mendorong ipertumbuhan iekonomi iNegara. iMenyadari iakan iperubahan iyang
terus- imenerus iterjadi idalam idunia iperekonomian, iAntam iberusaha iuntuk
imenjadi organisasi yang iadaptif dengan cara berusaha cepat merespon perubahan
tersebut.
dan melakukan iperbaikan idi isetiap ilini ibisnis iserta iorganisasinya. iSadar akan
kebutuhan idalam ipengelolahan iknowledge, iAntam isegera imerespon idan
imemberlakukan iperubahaan ipada istrategi ibisnisnya. iPerubahan iini idibuktikan
idengan imulai idikenalkan iknowledge imanagement ipada itahun i2010. iMeskipun
iterbilang ibaru idalam ipenerapan iknowledg imanagement inamun Atam secara
ibertahap imelakukan iperbaikan isesuai idengan ikebutuhan iorganisasi. iAntam
mendefinisikan iknowledge imanagement iadalah isebagai isuatu iproses
ipengelolahan pengetahuan yang idimiliki ioleh iinsan iAntam idan iperusahaan,
imulai idari proses pengumpulan (knowledge iacquisition), ipenyimpanan
i(knowledge irepository) dan perluasan i(knowledge isharing), isehingga
ipengetahuan idi iAntam imenjadi langgeng dan seluruh ikaryawan iAntam idapat
imemiliki ipeluang iyang isama idalam memperoleh pengetahuan.

Salah isatu itujuan iutama idalam ipenerapan iknowledge imanagement di


Antam iadalah iuntuk imendukung iprogram ipembelajaran idan ipengembangan
human capital, sehingga itidak isalah ijika iAntam imeletakkan isisi isumber idaya
manusia sebagai faktor iutama ipada iimplementasi iknowledge imanagement. Selain
sumber idaya imanusia, iAntam imeyakini iterdapat idua ifaktor ilainnya iyang ipaling
berpengaruh pada iimplementasi iknowledge imanagement, iyaitu i: iteknologi, idan
leadership. Dalam iupaya imeningkatkan ikualitas ipenerapan iknowledge
management, idi itahun i2012 iAntam imelakukan ihal-hal iberikut:

1) Membuat ibeberapa iprogram iuntuk ioptimalisasi iproses iknowledge


imanagement
2) Menyiapkan iorganisasinya iuntuk iikut iserta idalamnominasi iMAKE iAward
i2013,
3) Membuat irancangan iknowledge iportal idan ie-library iPada ipoin ipertama,
iperlu idiperhatikan ibahwa iterdapat iprogram iutama iyaitu isharing ibulanan
idirektorat isumber idaya imanusia iyang ibelum iterlaksana.
Pada poin ke dua adalah persiapan organisasi dalam keikutsertaan Antam
pada nominasi MAKE Award, kegiatan ini berjalan dengan baik terbukti dengan
keikutsertaan Antam dalam MAKE Award di tahun 2013. Salah satu syarat untuk
mengikuti ajang MAKE Award adalah dengan melakukan uji sembilan kompetensi
yang telah ditetapkan oleh Dunamis. Bedasarkan hasil assessment divisi learning
anddevelopment pada gambar 1.3 yang dilakukan pada 18 Oktober 2012 sampai 9
November 2012 untuk menunjang keikutsertaannya dalam MAKE Award 2013
3. Resiko Strategis PT. Aneka Tambang Tbk

Hasil ievaluasi istrategis iANTAM idalam i5 itahun iterakhir,


imemperlihatkan ibahwa istrategi iyang idiambil ioleh iANTAM iadalah iagresif,
itumbuh iintensif idan iintegrative imelalui iintegrasi ike idepan, iintegrasi ike
ibelakang, iIntegrasi ihorizontal, iPengembangan iPasar, iPenetrasi iPasar,
iPengembangan iProduk, iDiversifikasi iterkait, isudah isesuai idengan iyang
idijalankan ioleh iANTAM idalam ikurun iwaktu i5 itahun iterakhir. iKekurangan
iyang iterlihat idari istrategi itersebut iterletak ipada iLong iVision iANTAM iyang
itidak imemperlihatkan ikondisi iyang ikongkrit, isehingga itidak imempengaruhi
idalam iproses iperencanaan istrategik iberupa iprioritas iyang iakan idikembangkan
iserta ikebijakan istrategik ibelum ioptimal idalam iimplementasinya isehingga iagar
istrategi itersebut iberjalan idengan ibaik. iRisiko istategis iyang iada idi iPT. iAntam
iTbk iyaitu:
4. Risiko Transaksi PT. Aneka Tambang Tbk

Kenaikan irisiko iditandai idengan inegatifnya iiklim iinvestasi idi ipasar


ikeuangan idomestik, iyang itercermin idari ipelemahan irupiah ikemarin. iDari
iPerkembangan iglobal, iharga iemas isedang iterkoreksi i0,1% ike ilevel i1.235,
ikarena idolar idi ipasar iglobal icenderung imengalami ipenguatan. iPenguatan
iharga iemas iAntam ibiasanya imencerminkan ikondisi itidak ikondusif isehingga
imasyarakat icenderung imemburu iemas, isehingga imencerminkan ifungsi ilogam
imulia isebagai iinstrumen iyang idinilai ilebih iaman i(safe ihaven) iatau iberfungsi
isebagai ilindung inilai iuntuk imasyarakat idalam inegeri.Saat iini, ikondisi ipasar
ikeuangan idan iinvestasi idomestik icenderung itertekan, iterutama idi ipasar
irupiah idan ipasar isaham. iPasar ispot ivalas imenunjukkan ipelemahan irupiah.
ihingga ipukul i16:00 iWIB, iUS$ i1 idibanderol iRp i14.515. iRupiah imelemah i0,87%
idibandingkan iposisi ipenutupan iperdagangan ihari isebelumnya.
5. Risiko eksternalitas

Risiko eksternalitas adalah potensi penyimpangan hasil pada eksposur


korporat dan strategis dan dapat berdampak pada potensi penutupan usaha karena
pengaruh dari faktor eksternal. Faktor eksternal meliputi reputasi, lingkungan,
sosial dan hukum. Adapun risiko eksternalitas pada PT. ANTAM Tbk yaitu:
a. Resiko lingkungan PT. Aneka Tambang Tbk

Keberadaan ipertambangan ibauksit iyang imelakukan ikegiatan


ieksplorasi idan ieksploitasi iakan imemberikan idampak ipositif idan inegatif
iterhadap iaspek iekonomi, isosial, idan ilingkungan ibagi imasyarakat isekitar
iareal ipertambangan. iBesaran idampak ipositif idan inegatif itersebut iperlu
idiketahui isecara ipasti iuntuk imenentukan ipemanfaatan idan ipengelolaan
ibauksit iyang imenyejahterakan imasyarakat. iSalah isatu iperusahaan ibauksit
idi iIndonesia iadalah iPT iANTAM iTbk iUBPB iKalbar iyang iterletak idi
iDusun iPiasak, iKecamatan iTayan iHilir, iKabupaten iSanggau, iProvinsi
iKalimantan iBarat. iPenelitian iini ibertujuan iuntuk
b. Mengidentifikasi ipersepsi imasyarakat
c. Mengestimasi ibesar idampak iekonomi,
d. Mengidentifikasi idampak isocial
e. Mengestimasi idan imengidentifikasi idampak ilingkungan idan ipengelolaan
idari ikegiatan ipertambangan ibauksit.

Metode iyang idigunakan iadalah iskala ilikert, imultiplier ieffect ianalysis,


ianalisis ideskriptif ikualitatif, ireplacement icost, idan icost iof iillness. iHasil
ipenelitian iini imenunjukkan ibahwa idampak iekonomi iyang idiperoleh imasyarakat
iyaitu isebesar iRp123.781.632.808/Tahun idengan inilai imultiplier ieffect isebesar
i1,30 iyang iterdiri idari idampak iekonomi ilangsung, itidak ilangsung, idan iimbas.
iManfaat iyang idirasakan ioleh imasyarakat iyaitu ipertambahan iaktivitas iekonomi,
iberkembangnya iUMKM imasyarakat, idan ipembangunan iinfrastruktur idaerah. I

Dampak ilingkungan idari i pertambangan i PT i ANTAM i Tbk i UBPB


i Kalbar i telah i dipantau i dan i dikelola dengan ibaik ioleh iperusahaan iberdasarkan
ihasil ipengukuran ipada ititik ipantau iyang imemenuhi istandar ibaku imutu iyang
iditetapkan ipemerintah. iPT iAntam iberhasil imemperoleh ipenghargaan iPROPER
iHijau idari iKementerian iLingkungan iHidup dan iKehutanan i(KLHK) ipada itahun
i2016-2019
C. PENANGGULANGAN RISIKO PT. ANEKA TAMBANG TBK

1. Penanggulangan risiko keuangan PT. Aneka Tambang Tbk


PT i Aneka i Tambang i Tbk i (ANTM) i melakukan i upaya i lindung i nilai
i foreign Exchange idengan imenggandeng iPT iBank iMandiri i(Persero) iTbk i(Bank
iMandiri), iPT iBank iRakyat iIndonesia i(Persero) iTbk i(BRI) idan iPT iBank iNegara
iIndonesia i(Persero) iTbk i(BNI). Emiten iberbasis isumber idaya ialam, iAntam iturut
imemanfaatkan ilindung inilai iuntuk imeminimalkan ieksposur irisiko idan ikemungkinan
ikerugian. iDengan ifasilitas ilindung inilai iini imaka iperseroan imendapatkan iUS$20 ijuta
idari iBank iMandiri, iUS$10 ijuta idari iBRI idan iUS$30 ijuta idari iBNI.

iPenandatanganan ifasilitas ilindung inilai iini imencerminkan ilangkah iproaktif


idalam ipengelolaan irisiko iperusahaan. iSebagai iperusahaan iberorientasi iekspor,
ipendapatan idan iposisi ikas iAntam isebagian ibesar idalam imata iuang iDolar iAmerika
iSerikat isedangkan isebagian ibesar ibeban ioperasi idalam imata iuang irupiah, isehingga
iAntam imemiliki ieksposurrisiko iperubahan inilai itukar

2. Penanggulangan Risiko Operasional PT. Aneka Tambang Tbk


Knowledge iManagement imengacu ipada ipengelolaan ipengetahuan isebagai
imodal iintelektual iyang imemberikan ikeberlanjutan ijangka ipanjang. iNamun,
imengingat ijumlah iinformasi iyang idibutuhkan iterus imeningkat, imenciptakan imodal
iintelektual, idan iera iteknologi ibaru, ipengelolaan ipengetahuan iharus iditingkatkan
idan iperlu iadanya pembahasan ikembali. iBahwa iteknologi itelah idigunakan iuntuk
imengidentifikasi idan imengelola ipengetahuan idengan imudah iyang iberdampak ipositif
iterhadap imanajemen ipengetahuan, ihasil ilain imenemukan ibahwa iberbagai isolusi
iuntuk imemecahkan iadanya ifaktor-faktor iyang imenghambat ipenerapan imanajemen
ipengetahuan.

iStudi iini imemberikan ikontribusi isecara ilangsung idalam ipeningkatan


imanajemen ipengetahuan iyang imemiliki ihubungan idengan ilingkungan iberbasis iIT
idimasa idepan inantinya
3. Penanggulangan Risiko Strategis PT. Aneka Tambang Tbk
ANTAM perlu melakukan koreksi-koreksi kebijakan strategiknya yaitu dengan
menugaskan Corporate Strategic untuk melakukan review dan mengidentifikasi terhadap
kebijakan yang menghambat speed and performance perusahaan, kemudian ditindaklajuti
dengan memperbaiki kebijakan tersebut, termasuk bila diperlukan merubah atau
mengkoreksi SOP satuan kerja yang terkait dengan kebijakan tersebut

4. Penanggulangan Risiko Lingkungan PT. Aneka Tambang Tbk


Bagi iANTAM, ikeberlanjutan iadalah isuatu iupaya iuntuk imempertahankan
ikinerja ilingkungan i(environment), isosial i(social) idan itata ikelola iyang iberkelanjutan
i(sustainability igovernance) iuntuk imenciptakan isebuah ikombinasi iseimbang isebagai
isuatu iPerusahaan iyang ibertanggung ijawab isosial i(socially iresponsible icompany).
iMelalui pendekatan iini, iANTAM imengurangi irisiko iPerseroan idan iberusaha
imenciptakan inilai itambah ibagi ipemangku ikepentingan idengan itaat ipada isemua
iregulasi idan imelaksanakan ikegiatan ibisnis isesuai ivisi idan imisi, inilai iperusahaaan,
istrategi idan itarget icapaian. iAtas idasar iinilah iANTAM iterus iberupaya
imelaksanakan iketiga iaspek itersebut, iatau idikenal idengan ienvironment, isocial, iand
igovernance i(ESG) idengan imemperhatikan itransparansi i(transparency), iakuntabilitas
i(accountability), itanggung ijawab i(responsibility), iindependensi i(independency), idan
ikeadilan i(fairness).

D. PELUANG DAN TANTANGAN PT. ANEKA TAMBANG TBK


a. Peluang PT. Aneka Tambang Tbk
a. Analisis CIMB Securities
Ekspektasi kenaikan tipis rata-rata harga jual nikel diharapkan memberikan energi
baru bagi kinerja operasional dan keuangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam/ANTM).
Tambahan energi juga datang dari sejumlah langkah efisiensi yang akan diambil
manajemen dengan cara membangun pembangkit listrik. CIMB iSecurities
imemperkirakan ipertumbuhan itipis irata-rata iharga ijual inikel ipada i2016 idan i2017
imasing-masing isekitar iUS$ i5,5 iper ilb idan iUS$ i5,8 iper ilb. iBandingkan idengan
irata-rata iharga ijual ihingga iSeptember i2015 iberkisar iUS$ i4iper ilb iatau iterendah
idalam ibeberapa itahun iterakhir. Analisis iCIMB iSecurities iErindra iKrisnawan idan
iLaura iTaslim imengungkapkan, i pemulihan i harga i jual i nikel i menjadi i faktor
i utama i pemulihan ikinerja ikeuangan iAntam ike idepan. iMeski inaik, ikenaikan
itersebut itidak isebesar iyang idiproyeksikan isemula

b. Aneka tambang (ANTAM) Pacu Pasar Domestik


Terdampak iPandemi, iAneka iTambang i(ANTM) iPacu iPasar iDomestik iPT
iAneka Tambang iTbk., iakan imemperkuat ipangsa ipasar idomestik idi itengah ipandemi
iCovid-19 iyang imelemahkan iperdagangan iekspor iinternasional. iSekretaris
iPerusahaan iAneka iTambang iKunto iHendrapawoko imengatakan isepanjang itahun
iini iperseroan iakan ifokus imempertahankan ikinerja idan ikeuangan iyang ipositif
idengan imengedepankan istrategi ipenjualan idengan imemperkuat ibasis ipelanggan idi
ipasar idomestik. iTerutama iuntuk ikomoditas iemas, iseiring idengan ipertumbuhan
itingkat ipermintaan iemas idi idalam inegeri.

b. Tantangan Pada PT. Aneka Tambang Tbk


a. Antam (ANTM) memprediksi kinerja semester satu akan terpengaruh Covid-19.

PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) memprediksi kondisi yang disebabkan


oleh Covid-19 akan mempengaruhi kinerja bisnisnya terutama di kuartal I-2020 serta
awal kuartal II-2020. SVP iCorporate iSecretary iANTAM iKunto iHendrapawoko
imenjelaskan itekanan ipada ikinerja iAntam idipengaruhi ioleh ibanyaknya inegara iyang
imelakukan ikebijakan ilockdown, itermasuk idi ibeberapa inegara itujuan iekspor iseperti
iTiongkok idan iIndia.

Kunto imenambahkan itarget ioperasional i2020 ibersifat iterbuka. iArtinya,


iperusahaan ipelat imerah iini imenyesuaikan itingkat ipenyerapan ipasar idan iharga
ikomoditas idi itengah itantangan ikondisi iperekonomian iglobal iyang iberfluktuasi ipada
ikuartal iI-2020 idan ikuartal iII-2020, iserta ioutlook iperekonomian iglobal itahun i2020
iselama iCovid-19 ioutbreak. Meski ibegitu, iAntam itetap ioptimistis idapat
imenghasilkan icapaian iproduksi idan ipenjualan ikomoditas iyang ipositif idi itahun iini.
iKunto imenjelaskan iAntam isaat iini iterus imelakukan ipendalaman ibeberapa
iskenario ijangka ipanjang iyang imungkin iterjadi isebagai idampak ipandemi iCovid-19.
iAntam iakan imelakukan ipenyesuaian isebagai ibagian idari iupaya imeningkatkan idaya
isaing idengan ifokus ipada ipenurunan ibiaya itunai ioperasi imelalui iinovasi idalam
ibidang ioperasi. iAntara ilain iefisiensi idalam ipenggunaan ibahan-bahan ipembantu
iproduksi

b. Dampak Rendahnya estimasi harga nikel

CIMB iSecurities imenyoroti ibahwa iitu ibelum iberdampak ibesar iterhadap


ikinerja ikeuangan iAntam itahun idepan. iHal itersebut idipicu ifaktor iefisiensi ibiaya
iproduksi ibelum ibisa iditerapkan isecara ioptimal. iBelum iberjalannya iefisiensi
itercermin idengan irugi ibersih iperseroan ihingga iRp i1,03 itriliun ihingga iSeptember
i2015. iAntam imencatatkan ibiaya iproduksi iFeNi imemang iturund iari iUS$ i5,4 iper
ilb ipada i2014 imenjadi iUS% i4,4 iper ilb. iPenurunan iini idipengaruhi iatas ikoreksi
iharga iminyak iglobal. iBerdasarkan ihasil ipengamatan ibiaya iproduksi iFeNi imasih
itergolong itinggi.

Berbagai faktor tersebut mendorong CIMB Securities memangkas target harga


saham ANTM dari Rp 800 menjadi Rp 330 per saham dengan rekomendasi diturunkan
menjadi hold. Harga saham ANTM bisa menguat, apabila harga nikel mulai menguat.
Target harg ini juga merefleksikan estimasi kinerja keuangn perseroan tahun
ini.Pendapatan Antam diproyeksikan meningkat dari Rp 9,42 triliun menjadi Rp
13,24 triliun. Sedangkan target pendapatan tahun depan mencapai Rp 13,37 triliun.
pendapatan meningkat, perseroan diproyeksikan masih rugi bersih menjadi Rp 476,8
miliar hingga akhir 2015, dibandingkan rugi bersih tahun lalu Rp 775,3 miliar. Sedangkan
rugi bersih tahun depan diharapkan menapai Rp 82,4 miliar

E. KESIMPULAN

ANTAM imerupakan iperusahaan ipertambangan iyang iterdiversifikasi idan


iterintegrasi isecara ivertikal iyang iberorientasi iekspor. iMelalui iwilayah ioperasi iyang
itersebar idi iseluruhiIndonesia iyang ikaya iakan ibahan imineral, ikegiatan iANTAM imencakup
ieksplorasi, ipenambangan, ipengolahan iserta ipemasaran idari ikomoditas ibijih inikel,
iferonikel, iemas, iperak, ibauksit, idan ibatu ibara. iAda ibeberapa irisiko yang terjadi pada iPT.
iAneka iTambang iTbk iyaitu resiko keuangan, resiko operasioal, resiko strategi dan resiko
eksternalitas.

Pada penanggulangan Risiko keuangan PT iAneka iTambang iTbk i(ANTM) imelakukan


iupaya ilindung inilai iforeign iExchange idengan imenggandeng iPT iBank iMandiri i(Persero)
iTbk i(Bank iMandiri), iPT iBank iRakyat iIndonesia i(Persero) iTbk i(BRI) idan iPT iBank
iNegara iIndonesia i(Persero) iTbk i(BNI). Pada penanggulangan Risiko Operasional PT. Aneka
Tambang Tbk mengacu pada pengelolaan pengetahuan sebagai modal intelektual yang
memberikan keberlanjutan jangka panjang. Untuk penanggulangan Risiko Strategis PT. Aneka
Tambang Tbk melakukan koreksi-koreksi kebijakan strategiknya yaitu dengan menugaskan
Divisi Corporate Strategic untuk melakukan review dan mengidentifikasi terhadap kebijakan
yang menghambat speed and performance perusahaan. Sedangkan untuk penanggulangan risiko
lingkungan PT. Aneka Tambang Tbk berusaha menciptakan nilai tambah bagi pemangku
kepentingan dengan taat pada semua regulasi dan melaksanakan kegiatan bisnis sesuai visi dan
misi, nilai perusahaaan, strategi dan target capaian.

Di dalam pt aneka tambang Tbk ada beberapa Peluang dan tantangan yang perlu di
perhatikan yaitu pada peluang PT. Aneka Tambang Tbk menganalisis CIMB Securities dan aneka
tambang (ANTAM) mengacu Pasar Domestik sedangkan untuk tantangan pada PT. Aneka
Tambang T.bk memprediksi kinerja semester satu akan terpengaruh Covid-19 dan dampak
Rendahnya estimasi harga nikel.
DAFTAR PUSTAKA
Anon., 2021. /terdampak pandemi aneka tambang antm. [Online]
Available at: https://market.bisnis.com/read/20200629/192/1258951/terdampak-pandemi-aneka- tambang-
antm-pacu-pasar-domestik
Anon., 2021. /terdampak pandemi aneka tambang antm pacu pasar domestik. [Online]
Available at: https://market.bisnis.com/read/20200629/192/1258951/terdampak-pandemi-aneka- tambang-
antm-pacu-pasar-domestik
Anon., 2021. analisis manajemen risiko pt antam tbk. [Online]
Available at: http://blog.ub.ac.id/myjourneys/2013/09/25/analisis-manajemen-risiko-pt-antam-tbk/
Anon., 2021. analisis risiko. [Online]
Available at: http://repository.ipb.ac.id:8080/handle/123456789/104492?show=full
Anon., 2021. antam antm memprediksi kinerja semester atau akan terpengaruh covid 19. [Online]
Available at: https://investasi.kontan.co.id/news/antam-antm-memprediksi-kinerja-semester-satu-akan-
iterpengaruh-covid-19
Anon., 2021. dua sisi dampak pelemahan rupiah bagi aneka tambang antm. [Online]
Available at: https://investasi.kontan.co.id/news/dua-sisi-dampak-pelemahan-rupiah-bagi-aneka- tambang-
antm
Anon., 2021. kebijakan bisnis pt antam. [Online]
Available at: https://www.google.com/search?q=kebijakan+bisnis+pt+antam&oq=kebijakan+bisnis+pt
Anon., 2021. kinerja aneka tambang antm tahun ini diuntungkan kenaikan harga komoditas. [Online]
Available at: https://investasi.kontan.co.id/news/kinerja-aneka-tambang-antm-tahun-ini-diuntungkan-
kenaikan-harga-komoditas
Anon., 2021. peluang dan tantangan antam. [Online]
Available at: https://www.beritasatu.com/archive/334439/ini-peluang-dan-tantangan-antam
Anon., 2021. peluang dan tantangan antam. [Online]
Available at: https://www.beritasatu.com/archive/334439/ini-peluang-dan-tantangan-antam

Anon., 2021. Perkembangan Proyek hilirisasi Nikel Aneka Tambang atntm. [Online]
Available at: . https://industri.kontan.co.id/news/begini-perkembangan-proyek-hilirisasi-nikel-aneka-
tambang-antm
Anon., 2021. PT antam Tbk. [Online]
Available at: https://www.slideshare.net/clarahong18/205601303-ptantamtbk
Anon., 2021. Risiko Kredit. [Online]
Available at: https://www.coursehero.com/file/p4s1kst/3-Risiko-Kredit-Risiko-kredit-adalah-risiko- bahwa-
ANTAM-akan-mengalami-kerugian/
Anon., 2021. strategi antam mampu menjaga nilai. [Online]
Available at: https://www.visioner.id/ekonomi/11821/strategi-antam-mampu-menjaga-nilai-resiko- pasar-
keuangan.html
BAB V
Risiko PT. Bank Negara Indonesia Tbk Serta
Peluang dan Tantangan Yang Dihadapi

Di era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Selain itu,
perkembangan saat ini sangat mutakhir dan berkreasi dikombinasikan dengan inovasi yang
sangat brilian. Lebih jauh lagi, oleh karena itu, pertentangan ini mengharuskan para pelaku bisnis
untuk memiliki pilihan untuk meningkatkan presentasi organisasi mereka untuk bersaing
dengan organisasi yang berbeda. Organisasi harus memiliki pilihan untuk berusaha
mempertimbangkan dan memahami persyaratan dan keinginan pembeli, terutama jika
organisasi disibukkan dengan area bantuan.

Organisasi yang bekerja bersama, terlepas dari apakah itu organisasi atau organisasi
bantuan, memiliki klien. karena klien sangat penting dalam mempertahankan bisnis. Karenanya,
banyak organisasi yang berfokus pada loyalitas konsumen dalam menangani bisnisnya. Itulah
alasan banyak organisasi fokus pada loyalitas konsumen dalam menangani bisnis mereka.
Loyalitas konsumen akan sangat mempengaruhi organisasi, namun hal tersebut tidak dapat
dibedakan dari pameran organisasi, bagaimana organisasi dapat memberikan barang-barang
berkualitas tinggi kepada konsumen dan hal inilah yang menjadikan proporsi pencapaian
organisasi.

Sebagaimana diindikasikan oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun


1998 tentang Perbankan, bank adalah substansi usaha yang menghimpun kekayaan dari
masyarakat umum sebagai dana cadangan dan mengedarkannya kepada masyarakat luas sebagai
kredit dan berbagai sarana untuk meningkatkan taraf hidup individu. yang longgar. Administrasi
perbankan pada umumnya diisolasi menjadi dua tujuan. Pertama-tama, sebagai pemasok
komponen dan instrumen cicilan yang mahir untuk klien. Bank mengambil bagian penting dalam
kehidupan moneter, jabatan yang diberikan oleh bank adalah sebagai uang, dana cadangan, dan
Visa. Tanpa pengaturan instrumen angsuran yang mahir ini, barang dagangan harus ditukar
melalui transaksi yang membutuhkan investasi. Kedua, dengan menoleransi dana cadangan dari
klien dan meminjamkannya kepada pihak yang membutuhkan cadangan, ini berarti bank
meningkatkan perkembangan aset untuk spekulasi dan penggunaan yang lebih menguntungkan.
Jika pekerjaan ini berjalan dengan baik, perekonomian suatu negara akan meningkat. Tanpa
perkembangan aset ini, uang tunai akan tetap berada di sakuseseorang. Orang tidak bisa
mendapatkan kredit dan organisasi tidak akan dibentuk karena mereka tidak memiliki aset di
muka.

Bank adalah perusahaan perantara moneter. Pada umumnya diselesaikan dengan posisi
untuk mengakui toko, meminjamkan uang tunai, dan menerbitkan surat promes atau yang
dikenal sebagai uang kertas. Pekerjaan bank saat ini sedang berlaku dalam perekonomian
masyarakat di Indonesia pada umumnya. Hampir setiap tindakan moneter area lokal tidak dapat
dibedakan dari pekerjaan bank dan yayasan moneter lain di luar bank. Dalam menjalankan
tugasnya, bank menawarkan berbagai macam item yang berisi kegiatan yang membantu
perekonomian daerah setempat, mulai dari administrasi untuk menyisihkan uang tunai dari
masyarakat umum ke permukiman atau pemerintahan lain, yang pada dasarnya memudahkan
individu untuk melakukannya hari demi hari. hari bisnis dan latihan keuangan. Beberapa
kelompok sendiri secara tidak sadar merasa tunduk pada latihan bank untuk melakukan latihan
keuangan mereka, mulai dari belanja hari demi hari hingga sekadar meningkatkan detak jantung
nirkabel mereka. Ini bukan hanya sebuah pola di mata publik, akan tetapi pada kenyataannya
kemajuan zaman dan inovasi serta peningkatan kebutuhan individu, sehingga mendorong peran
penting perbankan dalam sendi-sendi kehidupan moneter saat ini.
A. PROFIL PERUSAHAAN

PT. Bank Negara Indonesia (Persore), Tbk (selanjutnya disebut “BNI” atau “Bank”)
pada awalnya didirikan di Indonesia sebagai bank nasional dengan nama “Bank Negara
Indonesia” berdasarkan peraturan pemerintah penganti Undang- Undang No. 2 Tahun 1946.
Selain itu, menginga UU No. 17 Tahun 1968, BNI ditetapkan sebagai “Bank Negara Indonesia
1946”, dan statusnya berubah menjadi Bank Umum Milik Negara. Selain itu, tugas BNI sebagai
Bank yang diperintahkan untuk meningkatkan perekonomian individu dan berkepentingan
untuk kemajuan masyarakat ditegaskan dengan UU No.17 Tahun 1968 tentang Bank Negara
Indonesia 1946.

BNI merupakan Bank Utama Milik Negara (BUMN) yang berubah menjadi organisasi
public setelah mencatatkan penawarannya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada
tahun 1996. Memperkuat konstruksi moneter dan keserisusannya dalam industry keuangan
public, BNI telah menyelesaikan berbagai kegiatan korporasi, mengingat kembali interaksi
rekapitalisasi pemerintahan pada tahun 1999, divestasi pemerintah pada tahun 2007, dan
pembatasan konstribusi public terhadap penawaran pada tahun 2010.

Untuk menyesuaikan dengan pengaturan UU No.40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustua


2007 tentang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar BNI telah diubah. Perubahan tersebut
tertuang dalam akta No. 46 tanggal 13 Juni 2008 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH,
Pejabat Hukum di Jakarta, sehubung dengan tujuan Rapat Uum Pemegang Saham Luar Biasa
tanggal 28 Mei 2008 dan telah mendapat pengesahan dari Mentri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia, dengan surat keputusan No. AHU-AH.01.02-50609 tanggal 1
Agustus 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.101 tanggal
23 Desember 2008 Tambahan No. 29-15.

Saat ini, 60% saham BNI dikuasai oleh Pemerintah Republik Indonesia, sedangkan
selebihnya 40% dimiliki oleh masyarakat pada umumnya, baik orang maupun yayasan, baik local
maupun asing. BNI saat ini tercatan sebagai Bank Publik terbesar keempat di Indonesia dalam
hal All Out Resource dan All Out Outsider Asset. Dalam menawarkan bantuan jenis moneter
yang tergabung, BNI dijunjung ol

berbagai oganisasi penunjang, khususnya Bank BNI Syariah, BNI Multifinace, BNI Sekuritas, BNI
Life Insecure, dan BNI Remittance.

Huruf BNI dibuat dalam warna turquoise baru, untuk mencerminkan kekuatan,
otoritas, kekokohan, keunikan dan citra yang lebih modern. Huruf tersebut dibuat secara
khusus untuk menghasilkan struktur yang orisinal dan unik. Angka 46 merupakan simbolisasi
tanggal kelahiran BNI, sekaligus mencerminkan warisan sebagai bank pertama di Indonesia.
Dalam logo ini, angka 46 diletakkan secara diagonal menembus kotak berwarna jingga untuk
menggambarkan BNI baru yang modern. Palet warna korporat telah didesain ulang, namun
tetap mempertahankan warna korporat yang lama, yakni turquoise dan jingga. Warna
turquoise yang digunakan pada logo baru ini lebih gelap, kuat mencerminkan citra yang lebih
stabil dan kokoh. Warna jingga yang baru lebih cerah dan kuat, mencerminkan citra lebih
percaya diri dan segar. Logo 46 dan BNI mencerminkan tampilan yang modern dan dinamis.
Sedangkan penggunakan warna korporat baru memperkuat identitas tersebut. Hal ini akan
membantu BNI melakukan diferensiasi di pasar perbankan melalui identitas yang unik, segar
dan modern.
1. VISI DAN MISI PERUSAHAAN

a. Visi
“Menjadi Lembaga Keuangan yang Unggul dalam Layanan dan Kinerja
Secara Berkelanjutan”

b. Misi
• Memberikan layanan prima dan solusi digital kepada seluruh Nasabah selaku
Mitra Bisnis pilihan utama

• Memperkuat layanan internasional untuk mendukung kebutuhan Mitra Bisnis


Global

• Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi Investor

• Menciptakan kondisi terbaik bagi Karyawan sebagai tempat kebanggaan untuk


berkarya dan berprestasi

• Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab kepada


lingkungan dan Masyarakat

• Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik
bagi industry
1. Budaya Perusahaan
Budaya kerja BNI “Prinsip 46” merupakan tuntunan perilaku insan BNI,
terdiri dari : 4 (Empat) Nilai Budaya Kerja BNI
• Profesionalisme
• Integritas
• Orientasi Pelanggan
• Perbaikan Tiada Henti

5 (Enam) Nilai Perilaku Utama Insan BNI

• Meningkatkan kompetensi dan memberikan hasil terbaik


• Jujur, tulus dan ikhlas
• Disiplin, konsisten dan bertanggung jawab
• Memberkan layanan terbaik melalui kemitran yang sinergis
• Senantiasa melakukan penyempurnaan
B. MANAJEMEN RESIKO PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA
(BNI)

Penerapan manajemen risiko di BNI pada dasarnya sudah dilakukan sejakperusahaan ini
berdiri, meskipun dengan cara yang masih konvensional dan berkembang sesuai dengan
perkembangan kondisi internal dan eksternal. Pengembangan manajemen risiko di BNI selalu
berpedoman pada peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank
Umum serta dokumen- dokumen dari Basel Committee on Banking Supervision, terutama konsep
Basel Accord II. Pengelolaan risiko di BNI mencakup keseluruhan lingkup aktivitas usaha di BNI,
berdasarkan kebutuhan akan keseimbangan antara fungsi operasional bisnis dengan pengelolaan
risikonya. Dengan kebijakan dan manajemen risiko yang berfungsi baik, maka manajemen risiko
akan menjadi strategic partner bagi unit bisnis dalam mendapatkan hasil optimal dari operasi
perusahaan.

Dalam rangka pengembangan manajemen risiko yang sesuai dengan standar perbankan
internasional, BNI secara kontinu dan berkelanjutan, terus mengembangkan dan meningkatkan
kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur pengendalian internal yang terpadu dan
komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi adanya potensi risiko secara lebih dini
dan selanjutnya mengambil langkah- langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko.
Kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam kebijakan, prosedur, limit-limit transaksi,
kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai perangkat manajemen risiko, yang berlaku di
seluruh lingkup aktivitas usaha. Untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tersebut
sesuai dengan perkembangan bisnis yang ada, maka evaluasi selalu dilakukan secara berkala
sesuai dengan perubahan parameter risikonya.
Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit
Untuk mendukung implementasi manajemen resiko secara efektif, BNI telah
menyusun kebijakan dan prosedur manajemen` resiko yang komprehensif dan terintegrasi.
BNI telah memiliki kebijakan umum manajemen resiko sebagai kebijakan yang menjadi acuan
dasar yang bersifat strategis dan komprehensif dalam penerapan manajemen resiko. Prosedur
manajemen resiko meripakan tata cara yang menjadi panduan dalam pelaksanaan manajemen
resiko. Ketentuan secara detail dari masing- masing prosedur diatur dalam petunjuk teknis.

Sebagai salah satu metode pengendalian resiko, BNI juga telah memiliki limit resiko.
Limit resiko merupakan ambang batas untuk menentukan tingkat intensitas mitigasi resiko
yang akan dilaksanakan oleh manajemen. Penetapan limit BNI mencakup limit per resiko
(Resiko Kredit, Resiko Pasar, dan Resiko Likuiditas), limit peraktivitas fungsional maupun limit
secara keseluruhan.

Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan


pengendalian resiko serta system informasi manajemen resiko.

Proses identifikasi manajemen resiko dilakukan untuk menganalisa sumber, tingkat


kemungkinan timbulnya resiko dan dampaknya. Proses pengukuran manajemen resiko
dilakukan untuk mengetahui besarnya ekspour resiko sebagai acuan dalam melakukan
pengendalian resiko. Pengukuran resiko dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif secara
metode pengukuran yang ditetapkan oleh regulator atau dengan menggabungkan metode
internal untuk metode yang belum ditetapkan secara khusus, untuk mengantisipasi kondisi
yang bersifat ekstrim, pengukuran resiko di BNI juga dilengkapi dengan stress testing untuk
resiko kredit, resiko pasar dan resiko likuiditas.

Proses pemantauan resiko dilakukan untuk memastikan bahwa resiko telah dikelola
dengan baik antara lain melalui pemantauan terhadap mitigasi dan limit resiko. Pemantuan
resiko dilakukan baik satuan kerja operasional sebagai pemilik resiko maupun satuan kerja
manajemen resiko sebagai risk control unit. Proses pengendalian dilakukan terutama untuk
mengelola resiko yang dapat menganggu kelangsungan usaha BNI. Strategi pengendalian
resiko yang dilakukan oleh BNI adalah mengurangi resiko, menerima resiko, menghindari
resiko, dan memindahkan resiko. System informasi manajemen resiko BNI dikembangkan
untuk mendukung pelaksanaan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan
pengendalian resiko, dan memastikan tersedianya informasi akurat, lengakp, informative,
tepat waktu, dan dapat diandalkan sehingga dapat digunakan dalam rangka proses
pengembalian keputusan oleh manajemen resiko.

C. JENIS-JENIS RESIKO PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA


(BNI)

1. Resiko Keuangan

a. Resiko Kredit

Resiko Kredit adalah resiko yang terjadi karena kegagalan debitur, yang
menyebabkan tak terpenuhinya kewajiban untuk membayar hutang pada waktunya.
Penghargaan yang buruk dapat dilakukan oleh semua orang. kebutuhan untuk membuat
bisnis atau kepemilikan properti mengharapkan seseorang untuk mengajukan kredit atau
kewajiban di muka. Bagaimanapun, tidaklah fenomenal bagi seseorang untuk menghadapi
masalah dalam menyelesaikan komitmen mereka dalam beberapa bagian terlebih dahulu
sehingga mereka mengalami kredit yang buruk karena disebabkan oleh beberapa faktor
yang dialami oleh individu tersebut. Sejujurnya, bos pinjaman telah membuat evaluasi
untuk kualifikasi awal peminjam yang akan datang mengajukan kredit. Meskipun demikian,
ada banyak penyebab tak terduga lainnya yang pada akhirnya klien mendapatkan kredit
yang buruk. Sejujurnya, leaser telah melakukan evaluasi terhadap kemungkinan ketika
pemegang hutang yang direncanakan pada awalnya mengajukan kredit.

Meskipun demikian, ada banyak penyebab tak terduga lainnya yang pada akhirnya
klien mendapatkan kredit yang buruk. Kredit macet berubah menjadi kondisi ketika
pemegang hutang tidak, pada titik ini siap untuk membayar kewajibannya. Jika Anda saat
ini memiliki kepercayaan sebagai uang muka dari bank atau bantuan keuangan, maka Anda
sedang berusaha keras agar tidak mengalami kredit yang buruk. Dengan asumsi ada kredit
yang buruk, pasti Anda akan berpikir bahwa sulit untuk melakukan negosiasi ulang dari
administrasi moneter atau perbankan.

b. Resiko Pasar

Resiko Pasar adalah kerugian pada posisi neraca dan rekening administrasi
termasuk transaksi derivative akibat perubahan keseluruhan pada kondisi pasar. Resiko
ini dapat bersumber dari Trading-Book dan Banking Book Bank. Bahaya pasar adalah
sesuatu yang tidak bisa dihindari. Selalu ada bahaya yang mungkin terjadi dalam setiap
aktivitas yang dilakukan. Dalam berkontribusi, kita perlu memikirkan bahaya ini agar siap
untuk mengelolanya. Menurut Wikipedia, pemikiran bahaya pasar adalah bahaya yang
terjadi karena penurunan nilai usaha karena perkembangan faktor pasar. Sejalan dengan
itu, bahaya ini adalah peluang kemalangan moneter karena perkembangan pasar.
Perkembangan pasar ini tidak bisa diantisipasi dengan pasti. Spesialis bisa saja menyelidiki
faktor pemicu yang terjadi. Dengan cara ini, sebelum kemalangan yang mungkin terjadi
karena bahaya pasar benar- benar terjadi, Anda dapat menemukan beberapa cara
pencegahan untuk membatasi bahaya tersebut. Bahaya pasar dapat dirangkai menjadi
beberapa jenis.

Bahaya semacam ini dapat mempengaruhi pengembangan sumber daya yang kita
miliki. Efek dari perkembangan bahaya semacam ini berubah untuk beberapa bidang bisnis
dan spekulasi. Berikut ini jenis bahaya pasar yang perlu kita ketahui :

a) Resiko Harga Saham

Biaya saham yang tidak dapat diprediksi adalah sesuatu yang khas. Meskipun
demikian, masih ada yang harus diketahui tentang resiko biaya pertukaran finansial.
Pada saat kondisi tertentu terjadi, perkembangan nilai saham ini dapat sangat
mempengaruhi sumber daya yang dikontribusikan. Sehingga potensi kemalangan
moneter akan muncul.

b) Resiko Suku Bunga

Resiko biaya pembiayaan ini dapat terjadi karena perkembangan seluruh


biaya pinjaman. Hal ini dapat terjadi karena faktor utama, misalnya, perubahan
pendekatan terkait uang yang ditetapkan oleh spesialis

c) Resiko Nilai Tukar Uang Asing

Kenaikan dan penurunan nilai tukar uang terhadap bentuk moneter asing
dapat menimbulkan bahaya. Terutama ketika latihan spekulasi dan kesepakatan
diselesaikan dengan banyak negara yang berbeda. Anda perlu mempertimbangkan
bahaya standar konversi yang tidak biasa ini.

d) Resiko Komoditas

Harga produk juga akan bervariasi. Pengembangan biaya pergudangan yang


terlalu tinggi dapat menyebabkan kemalangan moneter dan penurunan nilai sumber
daya yang dimiliki. Bahaya peralatan ini menjadi momok bagi organisasi yang terkait
dengannya.

c. Resiko Likuiditas

Resiko Likuiditas adalah kemampuan atau kapabilitas sebuah perusahaan untuk


memenuhi kewajiban utang jangka pendek yang ditangguhnya. Penilaian lain juga menyatakan
bahwa pentingnya likuiditas adalah kemampuan individu atau organisasi untuk mengurus
kewajiban yang harus dibayar secepat yang diharapkan (kewajiban lancar) dengan
memanfaatkan sumber daya mereka saat ini. Pada dasarnya tingkat likuiditas dalam suatu
organisasi muncul dalam angka-angka tertentu, misalnya angka proporsi cepat, angka proporsi
saat ini, dan angka proporsi uang. Untuk situasi ini, semakin tinggi tingkat likuiditas dalam
suatu organisasi, semakin baik pula pamerannya. Organisasi dengan tingkat likuiditas yang
signifikan pada umumnya memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk memiliki pilihan untuk
mendapatkan dukungan yang berbeda dari berbagai pertemuan, misalnya, yayasan moneter,
leaser, dan penyedia.
d. Resiko Operasional

Resiko Operasional merupakan resiko kerugian yang timbul dari kegagalan atau tidak
memadainya yang terjadi pada proses internal, misalnya manusia, system, atau pengendalian
eksternal. Dalam hal ini terdapat kategori kejadian risiko operasional Basel II pada PT. Bank
Negara Indonesia (BNI). Risiko operasional oleh Basel II didefinisikan sebagai suatu risiko
kerugian yang disebabkan karena tak berjalannya atau gagalnya proses internal, manusia dan
sistem, serta oleh peristiwa eksternal. Walaupun risiko ini dapat diterapkan pada semua jenis
organisasi bisnis, keterkaitan utamanya adalah pada bidang perbankan yang regulatornya
bertanggung jawab untuk menciptakan pengamanan sebagai perlindungan terhadap kegagalan
sistemik sistem perbankan dan ekonomi. Definisi ini juga mengecualikan risiko reputasi
walaupun disadari bahwa suatu kerugian operasional yang cukup besar tetapi tidak fatal juga
dapat memengaruhi reputasi dan dapat membawa dampak lanjutan pada keruntuhan bisnis
dan kegagalan organisasi.

D. CARA MENANGGULANGI RESIKO PT. BANK NEGERI


INDONESIA (BNI)

1. Penanggulangan Resiko Kredit Macet

a. Rescheduling

Rescheduling atau penjadwalan ulang adalah cara untuk mengelola kredit macet
yang dapat Anda lakukan pertama kali, jika Anda benar-benar mengalami kredit macet.
Dalam aturan kredit terdapat jangka waktu angsuran atau tenor bagi pemegang hutang
untuk mengurus kewajiban dan bunganya. Umumnya, jika terjadi rekondisi kredit yang
buruk, bank akan mengubah jangka waktu uang muka dengan tujuan agar Anda dapat
mengganti angsuran kredit. Penjadwalan ulang sangat bermanfaat agar jangka waktu di
muka dari orang yang berhutang dan mendapatkan kredit yang buruk dapat diubah.
dikembalikan oleh bank.

b. Restructuring

Rekondisi atau prasyarat ulang adalah strategi atau metode untuk mengalahkan
kredit buruk dengan mengubah rincian persyaratan kredit ketika bank menemukan bahwa
klien mengalami masalah cicilan. Perubahan dalam istilah-istilah ini sebagian besar
mengingat perubahan untuk rencana angsuran,

kerangka waktu, atau istilah lain yang dianggap signifikan. , pembangunan kembali
dilakukan bukan untuk mengubah plafon kredit yang paling ekstrim. Sebagai contoh, bisnis
Anda mereda dan kehilangan uang sampai Anda mendapatkan kredit yang sangat buruk.

c. Reconditioning

Rekondisi, pada akhirnya disebut pembangunan kembali, yang diartikan dengan


pembangunan kembali adalah mengubah kondisi kredit dengan tujuan dapat mengurangi
kewajiban pemegang hutang yang terkait dengan kredit yang buruk. Untuk situasi ini bank
akan mengurangi premi yang dibebankan kepada orang yang berhutang. sehingga Anda
tidak mengalami masalah kredit ke kredit yang buruk.

2. Penanggulangan Resiko Pasar

Bahaya pasar adalah sejenis bahaya yang mempengaruhi semua organisasi yang
mengawasi, terutama bursa sekuritas. Dalam definisi lain, ini dicirikan sebagai bahaya
kemalangan moneter karena perkembangan biaya pasar. Untuk situasi tersebut, terdapat
beberapa jenis market hazard yang meliputi financing cost hazard, swapping scale hazard,
biaya substansi, dan value cost yang dialami BNI. Terlebih lagi, pendekatan terbaik untuk
mengatasi bahaya yang terjadi terhadap bahaya pasar adalah Bahaya pasar merupakan bahaya
metodis, bisa dikatakan tidak dapat dibatasi hanya dengan perluasan portofolio. Tanpa
diduga, bahaya ini dapat diredam dengan prosedur pendukung, atau dukungan dalam dunia
moneter dapat diartikan sebagai spekulasi yang dibuat untuk mengurangi bahaya suatu
ventura.

Dukungan adalah sistem yang berencana untuk mengurangi dampak dari bahaya bisnis
yang mengejutkan, serta memungkinkan untuk memperoleh kembali dari usaha tersebut,
dukungan tunai juga dilakukan oleh pendukung keuangan untuk mengamankan kepentingan
mereka di negara lain.

Untuk mengurangi bahaya kemalangan dalam penyelenggaraan bisnis, tidak semua


penunjang yang diidentikkan dengan industri penunjang juga dapat menghilangkan peluang bagi
kepentingan harga diri skala besar dan menjaga kekuatan standar konversi rupiah. Mendukung
juga berfungsi untuk membatasi
risiko gagal bayar di luar wilayah swasta dan juga menjaga kejujuran moneter
Indonesia.

2. Penanggulangan Resiko Likuiditas

PT Bank Negara Indonesia Tbk terus berupaya menjaga likuiditas moneter hingga akhir
tahun. Direktur Yang Ditunjuk BNI Herry Sidharta mengatakan, ketika kondisi likuiditas
secara umum akan membenahi kewaspadaan, BNI mencari cara untuk menjaga likuiditas
secara tepat. Hal tersebut tercermin dari Credit to Store Proporsi (LDR) per Agustus 2018
yang stabil di level 88,6%. Kondisi ini jauh lebih unggul dibandingkan LDR mekanis per Juli
yang sebesar 93,1%. Organisasi BNI Kiryanto mengatakan hal ini menunjukkan kemampuan
BNI dalam memberikan kredit masih belum solid. Untuk menjaga hal tersebut, BNI akan
memanfaatkan sumber daya yang kuat yaitu metodologi dewan dan kewajiban para
eksekutif, selanjutnya adalah penjelasan tentang bagaimana mengelola risiko likuiditas yang
dipisahkan menjadi dua, khususnya :

a. Pengembangan metodologi sangat penting dalam sumber daya latihan dewan.

Seperti yang diungkapkan oleh Bernardz dalam Maharani (2012), Strategic Asset
Management (SAM) merupakan model lain untuk memisahkan harga diri dari sumber
daya penciptaan. Ide penting dari SAM adalah pemanfaatan semua aset untuk
keuntungan. SAM menggabungkan harapan kesepakatan untuk pengaturan kreasi, dan
diakhiri dengan pengiriman barang ke klien. SAM juga memasukkan administrasi
spekulasi modal untuk program peningkatan ROA (Return On Assets) jangka panjang.
Hariyono (2007) berpendapat bahwa cara untuk mengembangkan metodologi sumber
daya merupakan pendekatan 4 tahap dalam melengkapi sistem sumber daya.:

b. Mengevaluasi aset yang ada (existing asset) dalam hal kapasitas untuk mendukung
penyediaan pelayanan

Penilaian sumber daya yang ada diselesaikan untuk memutuskan apakah pameran
sumber daya cukup untuk membantu metodologi pengangkutan administrasi yang khas.
Penilaian program administrasi menggabungkan penilaian pelaksanaan sumber daya.
Eksekusi sumber daya secara rutin diperiksa terhadap pembanding praktik terbaik
untuk membedakan sumber daya yang berkinerja tidak efektif, atau terlalu mahal untuk
dipertimbangkan untuk dibeli atau dikerjakan.

Audit ini juga memperhitungkan pertukaran kepentingan dalam sumber daya.


Pengkajian harus memiliki pilihan untuk menemukan sumber daya yang memiliki batas
kelimpahan, atau melebihi kebutuhan. Sumber daya yang dijaga secara tidak mencukupi
dapat memungkinkan kesejahteraan atau bahaya, mengganggu administrasi utama, atau
menghasilkan biaya yang mengejutkan untuk memperbaiki kerusakan.

c. Menentukan kebutuhan aset dengan mengacu pada pelayanan/jasa

Dalam merinci teknik sumber daya, menentukan kebutuhan sumber daya adalah
langkah awal yang harus diambil. Sumber daya pilihan eksekutif dalam hal akuisisi,
penggunaan, pemeliharaan dan penghapusan sumber daya dibuat dalam bantuan terpadu
dan struktur pengaturan keuangan dan terkait dengan strategi dan tugas kebutuhan,
semuanya sama. Persyaratan sumber daya secara langsung diidentifikasi dengan
pengaturan administrasi. Pengaturan sumber daya mencakup survei sumber daya yang
ada dan pengaturan perolehan terhadap kebutuhan pengaturan administrasi.
Metodologi tergantung pada pemeriksaan

d. Melakukan analisis kesenjangan (gap analysis) antara aset yang ada dengan aset yang
dibutuhkan

Proses ini membandingkan antara aset yang dibutuhkan dengan aset yang sedang
digunakan dalam kegiatan pelayanan. Dengan dilakukannya kegiatan analisis kesenjangan
ini

e. Menyusun strategi aset yang berisikan rencana pengadaan, operasi, pemeliharaan, dan
penghapusan.

Untuk mengembangkan kerangka kerja dan siklus untuk membantu perincian


prosedur sumber daya untuk lima tahun berikutnya yang mencakup perolehan,
dukungan, perbaikan, distribusi, dan akhir, sambil memanfaatkan nilai dan biaya kerja.
Cara terkoordinasi untuk menangani pengaturan sumber daya dan dewan
memberdayakan elemen untuk memberikan layanan berbasis sumber daya yang
berkualitas secara mahir dan layak.
f. Resource / Liability Management adalah perkembangan aktivitas dan teknik yang
dimaksudkan untuk mengontrol posisi moneter. Masalah kesejahteraan

Dan keamanan adalah bagian penting dari definisi ini. Bagaimanapun, asosiasi kredit
memahami persyaratan untuk pembayaran tetap untuk membantu pembangunan dan
administrasi, diimbangi dengan elemen yang berbeda. Oleh karena itu, tujuan dari ALMA
adalah untuk menjaga kekuatan Bnk yang dapat diperkirakan oleh CAMEL untuk
mengharapkan perubahan luar yang ditandai dengan pembengkakan dan biaya pinjaman
seperti halnya perubahan nilai tukar uang (M Ali 2004) selain ALMA juga diusulkan sehingga
bank memperoleh keuntungan keseluruhan. ideal untuk mengelola akun dengan kontrol
sumber daya yang tepat dan bank yang tidak aktif, dipercaya bahwa bank benar-benar ingin
mendapatkan bayaran dari latihan ini.

3. Penanggunglangan Resiko Operasional

Dengan meningkatnya keragaman dan kompleksitas produk serta aktivitas perbankan


yang ditawarkan kepada nasabah, perkembangan sistem dan teknologi pendukung yang sangat
cepat, serta meningkatnya ekspektasi nasabah akan pelayanan yang diberikan oleh bank, maka
pengelolaan risiko operasional menjadi hal yang sangat penting.dalam hal ini Manajemen risiko
operasional BNI menerapkan 5 (lima) cara untuk mengatasi risiko operasional yang mengacu
pada ketentuan Bank Indonesia antara lain sebagai berikut adalah:

a. Identifikasi Resiko

Mekanisme identifikasi risiko operasional dilakukan dengan menerapkan mapping


process assessment atas proses kerja/aktivitas masing- masing unit untuk menangkap
potensi risiko operasional.

b. Penilaian Resiko

Dilakukan oleh masing-masing unit pemilik risiko melalui metode operational risk self
assessment, mencakup penilaian atas dampak, frekuensi dan penyebab risiko serta solusinya.

c. Pengukuran Resiko

Sesuai dengan aturan Bank Indonesia, pengukuran risiko operasional menggunakan


Pendekatan Indikator Dasar (Basic Indicator Approach). Pengungkapan kuantitatif risiko
operasional Bank secara individu dan konsolidasi

d. Pemantauan Resiko

Dilakukan oleh Divisi Manajemen Risiko Bank dengan melakukan evaluasi dan
feedback atas penilaian risiko berdasarkan hasil self assessment seperti: Feedback report
untuk seluruh divisi/unit/ wilayah/cabang, Laporan bulanan Beban Risiko Operasional
kepada Direksi, dan Laporan Profil Risiko Operasional.

e. Pengendalian Resiko

Mekanisme mitigasi risiko operasional tergambar pada proses pengendalian


internal, yaitu dengan menerapkan 4 strategi mitigasi, yaitu hindari, kurangi, transfer dan
terima. Keempat strategi mitigasi tersebut tertuang dalam prosedur mitigasi Risiko
Operasional yang meliputi prosedur pengendalian, prosedur penyelesaian transaksi,
prosedur akuntansi, prosedur penyimpanan aset dan kustodian, prosedur penyediaan
produk dan prosedur pencegahan fraud.

E. PELUANG DAN TANTANGAN PT. BANK NEGARA


INDONESIA (BNI)

1. Peluang Pada PT. Bank Negara Indonesia (BNI)

a. Digital Perbankan

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI juga mencatat perkembangan
komputerisasi bursa selama penyebaran pandemi Covid-19 yang mulai melanda Indonesia
mulai kuartal pertama tahun 2020. Pandemi ini mendesak pembeli untuk beralih dari
penukaran uang tunai ke penukaran lanjutan. Angsuran keuangan lanjutan adalah pilar
ketika banyak orang ingin tetap di rumah. Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla
Karnalies mengatakan, perkembangan advance exchange pada kuartal utama tahun 2020
di jaringan bantuan elektronik BNI meningkat secara keseluruhan sebesar 31%
dibandingkan dengan periode serupa di tahun 2019.

Kenaikan ini mencakup pertukaran melalui SMS Banking, Internet Banking, dan
BNI Mobile Banking. Namun pemberi terbesar adalah perkembangan bursa di BNI Mobile
Banking yang naik 84,4 persen dari triwulan utama 2019.
b. Rebound Saham

Pandemi Covid-19 2020 Kondisi saat ini di perdagangan saham sangat sedikit tidak
sama dengan 2008-2009. IHSG sempat tertekan dan sempat menyentuh titik terendah
absolutnya sejak 2013, di penghujung bursa Senin (23/3/2020) sempat terkulai hingga ke
level 3.989. Sejak awal (year to date) IHSG juga mencatat penurunan sebesar 26,56%.
Meskipun demikian, penurunan IHSG tidak berlangsung lama, mengikuti kronik level
paling minimal, IHSG langsung menguat dan kini, Rabu (4/8/2020) kembali berada di level
4.626. Apalagi dengan saham BNI yang sempat menyentuh Rp 3.390 / saham saat IHSG
meninggalkan 4.000. Bagaimanapun, tidak butuh waktu lama bagi BNI untuk berangsur-
angsur naik, dan ditutup pada Rp. 4.010 / share pada Rabu (9/4/2020), meningkat lebih
dari 20% hanya dalam hitungan hari.

Pengamat pasar modal, Yazid Muammar, mengungkapkan potensi bounce kembali


saham BNI termasuk yang paling cepat dibandingkan dengan bank-bank besar lainnya. Hal
ini terlihat dari penilaian beta yang mencapai 1,5 kali. Begitu pula penurunan penawaran
BNI masih di bawah setengahnya hingga saat ini, sedangkan pada tahun 2008 penurunan
penawarannya sudah di atas 75%. Yazid menilai PBV BNI sebesar 0,6 kali tergolong
sederhana jika dibandingkan dengan bank-bank besar lainnya, apalagi jika Anda melihat
PBV BNI yang normal selama lima tahun terakhir berada pada 1,45%.

c. Digital Value Chain

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) bekerja sama dengan PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dalam melaksanakan Digital Value Chain bagi para
pedagang pembiayaan yang menjadi kaki tangan SIG. Upaya terkoordinasi ini diandalkan
untuk memperkuat penguatan usaha kecil dan menengah (UKM), khususnya grosir beton
dan non beton.

Upaya terkoordinasi antara kedua BUMN tersebut akan membuka peluang


pembiayaan hingga Rp 2 triliun yang dapat membantu meningkatkan bisnis UKM, selain
dengan disetujuinya Perjanjian Kerja Sama (PKS). Upaya terkoordinasi ini diandalkan
untuk mempererat hubungan antara BNI dan SIG, khususnya di segmen UKM. Salah
satunya, BNI memiliki solusi terkomputerisasi esteem chain yang terkoordinasi untuk
penguatan dan fabrikasi limit yang menjunjung tinggi materi UKM antek di GIS.
Rantai nilai ideal para eksekutif sangat penting karena setiap organisasi berusaha
menjaga koherensi bisnisnya dengan memperluas efektivitas dan manfaat dengan
mengurangi biaya dan meningkatkan modal kerja. Kemajuan modal kerja saat ini terbantu
melalui pendapatan para eksekutif dan percepatan perputaran uang tunai baik dari sisi
korporasi maupun antek-antek perusahaannya (grosir).

2. Tantangan Pada PT. Bank Negara Indonesia (BNI)

a. Memperkuat Fundamental

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BBNI terus melakukan


penyesuaian di tengah pulihnya wabah Covid-19 dan terus berupaya mengembangkan
bisnis, khususnya pada kuartal terakhir tahun 2020, dengan memperhatikan penguatan
dasar-dasar organisasi. Hasilnya sangat memuaskan. Dengan program perubahan yang
dilakukan, kami yakin presentasi BNI di tahun 2021 jelas akan lebih unggul dari tahun
2020.

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengatakan, BNI terus


melakukan penyesuaian di tengah pemulihan, dengan mencatatkan Rp586,2 triliun dari
setiap kredit yang disalurkan tahun 2020, naik 5,3% yoy (year on year).

Kemudian, di tengah pengujian kondisi moneter, Perseroan memiliki opsi untuk


mengakui pembayaran non-premi atau feed based pay sebesar Rp11,9 triliun atau tumbuh
4,5% dibandingkan dengan periode serupa di tahun 2019, dan memiliki opsi untuk
melakukan kecakapan biaya operasional yang adil. dikembangkan oleh 2.2. % Yoy (Tahun
Ke Tahun).

b. Good Corporate Governance (GCG)

Negara bagian pandemi Covid-19 telah mengubah sistem dalam bekerja sama.
Dukungan digitalisasi sangat penting untuk memberdayakan administrasi yang lebih
memuaskan sesuai kebutuhan klien dalam bisnis keuangan. Lingkungan komputerisasi saat
ini mengubah lingkungan bisnis publik. Hal inilah yang sedang dibuntuti kemajuannya oleh
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau sebaliknya BNI dengan andal dalam
melaksanakan Good Corporate Administration (GCG).

BNI secara efektif menaruh perhatian pada acara GCG yang diselenggarakan oleh
IICG dan SWA untuk terus meningkatkan upayanya dalam menjaga bisnis dengan standar
GCG yang lebih baik dan praktis. Dalam kesempatan GCG kali ini, BNI berhasil meraih
predikat Perusahaan Terpercaya.

c. Rekruturisasi Kredit

Terlepas dari efek pandemi, BNI secara efektif memimpin pembangunan kembali
kredit untuk peminjam yang berkinerja mengagumkan, namun organisasinya telah
terpengaruh oleh Covid-19. Perkembangan ini mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan (POJK) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional
sebagai Kebijakan Countercyclical Terhadap Dampak Penyebaran Penyakit Virus Corona
2019.

Oleh karena itu, hingga akhir Juni 2020, BNI telah menyetujui untuk memberikan
kredit rekondisi kepada pemegang utang yang terkena Covid-19 sebesar Rp. 119,3 triliun,
atau 21,9% dari total kredit. Kami percaya bahwa pembangunan kembali kredit ini dapat
memfasilitasi beban peminjam dalam melewati keadaan darurat karena pandemi Covid-
19. Harapannya, saat Covid- 19 bisa bertahan, bisnis peminjam bisa kembali unggul.

Sesuai dengan program pembangunan kembali, BNI memutuskan untuk


mengembangkannya secara moderat Remitansi untuk Kerugian Penurunan Nilai (CKPN).
Pada Semester I / 2020 proporsi inklusi sudah mencapai 214,1%, jauh lebih besar
dibandingkan proporsi inklusi pada Semester I / 2019 yang sebesar 156,5%. Peningkatan
remitansi untuk ketidakberuntungan merupakan jenis ekspektasi akan bahaya
melemahnya kualitas sumber daya di kemudian hari.

F. KESIMPULAN

BNI merupakan Bank Utama Milik Negara (BUMN) yang berubah menjadi organisasi
public setelah mencatatkan penawarannya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada
tahun 1996. Adapun beberapa Resiko yang ada pada PT. Bank Negara Indonesia (BNI), yaitu:
Resiko Keuangan dan Resiko Operasional

Pada penanggulangan Resiko Keuangan pada PT. Bank Negara Indonesi melakukan
Bahaya pasar adalah sejenis bahaya yang mempengaruhi semua organisasi yang mengawasi,
terutama bursa sekuritas. Dalam definisi lain, ini dicirikan sebagai bahaya kemalangan moneter
karena perkembangan biaya pasar. Terlebih lagi, pendekatan terbaik untuk mengatasi bahaya
yang terjadi terhadap bahaya pasar adalah Bahaya pasar merupakan bahaya metodis, bisa
dikatakan tidak dapat dibatasi hanya dengan perluasan portofolio. Tanpa diduga, bahaya ini
dapat diredam dengan prosedur pendukung, atau dukungan dalam dunia moneter dapat
diartikan sebagai spekulasi yang dibuat untuk mengurangi bahaya suatu ventura.
Penanggulangan Resiko Operasional dengan cara Mengidentifikasi resiko, penilaian resiko,
pengurangan resiko, pemantauan resiko, dan pengendalian resiko.

Didalam PT. Bank Negara Indonesia ada beberapa peluang dan tantangan yang perlu
di perhatikan yang pertama Peluang PT. Bank Negara Indonesia, yaitu digital perbankan,
rebound saham, dan digital value chain. Dan yang kedua Tantangan PT. Bank Negara
Indonesia, yaitu memperkuat fundamental, good corporation governance (CGC), dan
rekruturisasi kredit.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bni.co.id/id-id/perusahaan/tentangbni/sejarah Di Akses 17 Mei 2021 Pukul 06.00 WITA


https://tumpi.id/logo-bank-negara-indonesia-bni/ Di Akses 17 Mei 2021 Pukul 10.27 WITA
https://www.bni.co.id/id-id/perusahaan/tentangbni/visimisi Di Akses 17 Mei 2021 Pukul 10.30 WITA
https://www.bni.co.id/id-id/perusahaan/tentangbni/strukturorganisasi DiAkses 17 Mei 2021 Pukul
10.43 WITA
https://www.google.com/amp/s/cerdasco.com/risiko-pasar/ Di Akses Pada 17 Mei 2021 Pukul 17. 00
WITA
https://ajaib.co.id/mengenal-risiko-pasar-dalam-investasi-dan-cara menghadapinya/ Di Akses 17 Mei
2021 Pukul 20.12 WITA
https://amp.kontan.co.id/news/simak-strategi-bni-untuk-menjaga-likuiditas- keuangan Di Akses 18
Mei 2021 Pukul 13.23 WITA
https://ibfgi.com/asset-liability-management-bagian-1/ Di Akses 18 Mei 2021 Pukul 13.35 WITA
https://www.google.com/amp/s/sithobil.wordpress.com/2012/10/28/manajeme n-aset-dan-
liabilitas/amp/ Di Akses 18 Mei 2021 Pukul 19.45 WITA
https://pendidikan.co.id/pengertian-likuiditas-fungsi-komponen-manfaat-dan- rumusnya/ Di Akses 18
Mei 2021 Pukul 22. 29 WITA
http://8thinktank.co.id/business/4-solusi-menanggulangi-resiko-bisnis/Di Akses 19 Mei 2021 Pukul
12.00 WITA
https://swa.co.id/business-champions/companies/companies-good-corporate- governance/bni-gcg-
topang-perusahaan-hadapi-tantangan-industri-perbankan Di Akses 19 Mei 2021 Pukul 15.45
WITA
https://swa.co.id/swa/capital-market/strategi-bni-jaga-kinerja-di-tengah- pandemi Di Akses 19 Mei
Pukul 16.00 WITA
https://www.jawapos.com/ekonomi/06/04/2021/bni-gaet-sig-kembangkan- solusi-digital-value-chain-
terintegrasi/ Di Akses 19 Mei 2021 Pukul 17.50 WITA
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4224047/melihat-peluang-rebound- saham-bni-di-tengah-
pandemi-covid-19 Di Akses 20 Mei 2021 Pukul 19.58 WITA
https://finance.detik.com/moneter/d-5353851/bni-sudah-restrukturisasi-kredit- rp-102-t Di Akses 20
Mei 2021 Pukul 20.20 WITA
https://finansial.bisnis.com/read/20200516/90/1241527/di-masa-pandemi- pengguna-bni-mobile-
banking-meningkat-84-persen Di Akses 20 Mei 2021 Pukul 20.45
BAB V
Risiko Perusahaan J&T Express Serta
Peluang dan Tantangan Yang Dihadapi

Dengan berkembangnya pasar e-commerce, penyedia layanan khususnya perusahaan


logistik telah memainkan peran penting dalam pengiriman barang. Kualitas pelayanan prima
merupakan tujuan atau point utama yang selalu diperhatikan perusahaan agar selalu bertahan
dalam bisnis yang sangat menguntungkan ini. Peserta e-commerce memiliki standar dalam
memilih jasa kurir yang dapat membantu mengembangkan usahanya, salah satu kriterianya adalah
perusahaan kurir terkenal yang memiliki jangkauan pengiriman yang luas, pertimbangan
kecepatan waktu atau estimasi pengiriman, dan cara memperlakukan barang dikirim. .
(Https://ideusahabisnis.com, 2019).
Dengan standar tersebut, perusahaan jasa membutuhkan suatu sistem yang selalu
mendukung agar selalu efektif dan efisien, serta memberikan keunggulan kompetitif bagi
perusahaan agar tercipta kepuasan konsumen.Terkenal di masyarakat, salah satunya J&T
Express.Perusahaan ini telah bergerak di bidang jasa pengiriman selama 4 tahun.J&T Express
berkomitmen untuk melayani masyarakat Indonesia dengan memberikan layanan pengiriman
Bundling yang berguna, cepat, dan andal.Organisasi ini merupakan salah satu komponen baru di
bidang pelayanan mendesak.Organisasi juga diidealkan Dengan menggunakan pengembangan
mekanis dalam kerangka layanan yang dipercepat, manajemen permintaan dapat diubah menjadi
tanggung jawab organisasi layanan yang dipercepat pilihan masyarakat Indonesia sebagai sebuah
janji. , Terjangkau, Berkualitas Unggul (http://jet.co.id, 2019).
A. PROFIL PERUSAHAAN
J&T Express adalah organisasi yang baru berdiri pada tanggal 20 Agustus 2015, bergerak
di bidang transportasi darat, laut dan udara. Mulyadi menyatakan bahwa kerangka transportasi
adalah pergerakan pengiriman barang ke transaksi. J&T Express didirikan oleh mantan CEO
OPPO Indonesia. Penyelenggara OPPO Internasional Stream Li dan Mr. Tony Chen. Badan ini
didirikan pada 20 Agustus 2015. Agensi ini adalah agen kurir yang fokus menyediakan paket
ekspres kelas satu dan membuat pelanggan merasa nyaman. Selain itu, organisasi terus
mempromosikan saluran distribusi produk, berusaha untuk mengurangi biaya transportasi, dan
menyediakan setiap pelanggan dengan manajemen pengiriman yang lebih efektif, lebih
terlindungi, dan lebih tepat waktu. Kualitas ini telah diakui J&T Express dari pesaing. Dengan
organisasi yang luas, kantor manajemen yang cepat, dan transformasi acara yang mekanis, hal-
hal tersebut merupakan premis dari kerangka kerja J&T Express, yang dapat mengantarkan
pengiriman ekspres dalam komunitas perkotaan, antar komunitas perkotaan, antar wilayah, dan
antar organisasi di Indonesia Bisnis internet. Untuk mencapai dan mempertahankan loyalitas
konsumen,J&T Express juga menyediakan kecepatan transportasi yang sangat akurat untuk
departemen manajemen penjemputan terdekat. Sampai sekarang, organisasi menempati urutan
kedua di antara ekspedisi terbesar di Indonesia.
Logo J&T Express

Sumber: Data Internal Perusahaan, 2019

Setiap perusahaan memiliki logo dengan arti dan 2 arti tersendiri.Begitu juga dengan
logo di J&T Express.Logo dengan huruf J merupakan singkatan dari Jet atau fast, dan huruf T
merupakan singkatan dari technology.Dari kedua huruf tersebut terdapat makna yang
melambangkan kecepatan technical support. Tuntutan akan kecepatan pengiriman dan
kenyamanan pelaku bisnis e-commerce memungkinkan J&T Express berperan penting dalam
menyediakan layanan transportasi bagi penjual online, pembeli online, dan platform e-
commerce. Selain itu, ada warna merah dan putih yang melambangkan warna bendera negara
Indonesia, yang berminat hadir dan turut serta mengabdi kepada bangsa Indonesia.
1. Visi dan Misi J&T Express
Visi : “Membangun sebuah perusahaan express berbasis pengembangan
teknologi internet dengan jangkauan sampai ke asia tenggara”
Misi :
• Menjadikan bisnis online pelanggan lebih praktis dan efesien
• Mendoron pelanggan melakukan bisnis besardi platformecommerce
Selain itu, perusahaan memiliki nilai-nilai perusahaan, yaitu:
• Integrity
Nilai integritas terletak pada kemampuan untuk secara konsisten bertindak sesuai
dengan nilai dan kebijakan organisasi serta etika profesi, bahkan dalam situasi sulit
sekalipun. Sederhananya, kejujuran adalah keteguhan sikap seseorang, kesatuan perilaku
dan nilai moral.
• Service
Pelayanan yang dimaksud adalah nilai pelayanan yang diberikan oleh perusahaan
kepada pelanggannya. Dimana perusahaan dapat menguntungkan pelanggan melalui
fungsionalitas, keandalan, dan daya tahan.
• Responsibility
Dengan kata lain, ada kewajiban moral untuk menyelesaikan suatu tugas yang
dipercayakan kepada seseorang, dan bisa juga dikatakan adanya rasa tanggung jawab.
Berangkat dari tiga nilai dasar di atas, perusahaan bertujuan untuk mencapai kualitas
pengiriman paket terbaik di benak pelanggan. Dan perusahaan berkomitmen untuk jujur dan
bertanggung jawab memberikan layanan untuk setiap batch barang.
2. Motto Perusahaan J&T Express
a. Pelayanan yang lengkap, cepat dan aman untuk keberatan pelanggan;
b. Loyalitas konsumen adalah kepercayaan, dan oposisi pelanggan hanyalah kekuatan
pendorong utama untuk perbaikan.
3. Srtuktur Organisasi
4. Proses Bisnis J&T Express
a. Manage Process (Mengelolah proses)
1) Set Direction (Menetapkan arah)
Dalam menentukan arah perusahaan harus ada tujuan yang ingin dicapai, oleh karena
itu JNT Express mempunyai tujuan sebagai berikut: Memajukan dan mengembangkan
perusahaan manajemen risiko yang handal, kredibel dan terpercaya untuk pelayanan
angkutan barang seluruh rakyat Indonesia, serta masyarakat yang kurang beruntung.
kelompok Manfaat.
Dan untuk mencapai tujuan tersebut, yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah:
a) Mengutamakan kepuasan pelanggan dan menyediakan produk layanan
transportasi/deposit ke seluruh pelosok Indonesia.
b) Menyelenggarakan kegiatan bisnis, menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi
komunitas perusahaan, dan memberikan kontribusi terbaik bagi perkembangan
demi lanjutnya kejayaan organisasi.
c) Mengoperasikan usaha kurir atau penitipan barang manajemen moral hazard untuk
memaksimalkan nilai pemegang saham.
d) Bekerja keras, tumbuh bersama pelanggan, menambah modal untuk memberi
manfaat bagi pemegang saham.
2) Set Strategy (Mengatur strategi)

a) Prinsip sistem pengelolaan persaingan usaha adalah menjaga sifat pengangkutan dan
memastikan produk sampai pada sasaran tanpa cacat dalam waktu normal.
b) Dalam penyebaran produk, kami akan memberikan bantuan manajemen formal
terbesar kepada pelanggan. Jika pelanggan perlu mengkomunikasikan produk,
mereka tidak perlu mencoba pergi ke tempat kerja. Hubungi saja departemen
manajemen transportasi rumah yang akan datang. Lebih penting lagi, ini gratis.
c) Produk telah tiba dan harus dikirim tepat waktu, bukan penyimpanan jangka
panjang. Departemen manajemen selalu memeriksa pekerja yang bertanggung
jawab atas transportasi dan mengambil tindakan tegas. Dengan denda, produk tidak
akan menumpuk di satu tempat sampai barang menumpuk dan pelanggan diabaikan.
d) J&T Express mendukung pelanggan online di Indonesia melalui oadshow yang
diadakan di 24 kota dan wilayah di Indonesia dengan tema "Penguasaan
Outsourcing-Belajar Cita Rasa Lokal Dropship". Roadshow yang diadakan di dua
komunitas urban yang berbeda bulan ini bertujuan untuk memberikan pendidikan
online dan mempromosikan pengembangan bisnis.

3) Core Process (Proses inti)


a) Develope product (Mengembangkan produk)
Saat mengembangkan produk, JNT Express melakukan hal berikut :

1. J&T Express memperluas jaringannya di Indonesia. Untuk itu, mereka telah


menyiapkan dana baru senilai lebih dari US$100 juta atau setara Rp1,3 triliun.
2. J&T Express fokus untuk terus meningkatkan kepuasan pelanggan dengan
mengoptimalkan jangkauan jaringan, meningkatkan kecepatan pengiriman, dan
memperkuat kerjasama dengan e-commerce. Serta meningkatkan
perkembangan industri pengiriman ekspres Indonesia untuk mendukung
perkembangan industri e-commerce.
3. Dalam waktu satu tahun, J&T Express dapat menjangkau seluruh wilayah
Indonesia. Infrastruktur yang dibangun oleh J&T Express juga dirancang untuk
memberikan layanan yang cepat dan aman serta meminimalkan kesalahan
layanan.

b) Get Order (Mendapatkan pesanan)


Akselerasi infrastruktur yang prima tak membuat J&T Express tenang.Perusahaan
segera mengambil tindakan terhadap jasa konstruksi.Untuk memahami kebutuhan
konsumen di industri ini, setidaknya ada enam poin, yaitu harga, kecepatan,
keamanan, layanan yang jelas, pelacakan dan pelaporan waktu nyata.
c) Fulfill Order (Memenuhi pesanan)
Dalam hal pemenuhan pesanan, J&T Express memenuhi kebutuhan pelanggan
dengan berbagai cara, seperti:

1. Produk sudah muncul, jadi harus dikirim secepatnya, jangan terlalu lama. Setelah
produk muncul di target, bundel produk dikirim oleh target
2. Produk yang dikemas dibawa ke pintu masuk atau gudang dan diatur sesuai
dengan target lokasi.
3. Setelah barang disortir, didistribusikan ke Drop Point J&T di sekitar kota target.
(Biasanya Drop Point ada di setiap spasi)
4. Bundel tersebut muncul di Drop Point, dan kemudian dengan cepat
ditransmisikan ke lokasi target dari setiap area transmisi Drop Point.

B. MANAJEMEN RESIKO PADA PERUSAHAAN J&T EXPRESS


Tak dapat dipungkiri, peran perusahaan jasa pengiriman barang saat ini begitu dibutuhkan
oleh masyarakat, baik individu maupun organisasi atau perusahaan. Jasa pengiriman barang
seperti J&T Express merupakan sebuah bisnis jasa yang memberikan layanan mengirim barang
titipan konsumen dari satu tempat ke tempat lain. Sebagai perusahaan jasa, maka layanan atau
service terbaik perusahaan j&t express merupakan kunci kesuksesannya. Walaupun kelihatannya
mudah, jasa pengiriman barang juga tak lepas dari risiko yang harus dihadapi dalam pekerjaannya.
Termasuk salah satu perusahaan diantaranya adalah jasa pengiriman barang J&T Express,
meskipun sudah terbilang perusahaan yang professional di bidangnya, risiko bisnis tetap harus
dihadapi. Untuk itulah perlu dilakukan manajemen atas risiko yang kerapkali muncul dalam jasa
pengiriman barang.
Perusahaan J&T Express merupakan bisnis jasa titipan barang yang sangat banyak
persaingannya, oleh sebab itu pendapatan perusahaan jasa titipan barang khususnya paket
cenderung fluktuatif menurun seperti yang dialami oleh salah satu jasa pengiriman dalam negeri.
Dengan banyaknya persaingan bisnis jasa titipan barang, maka persaingan ke depan akan lebih
meningkat atau lebih cepat berubah sehingga peta permintaan akan jasa ini juga ikut berubah,
hal ini apabila perusahaan j&t express tidak ikut perubahan mustahil perusahaan tersebut akan
eksis. Dalam banyak hal perubahan tersebut terutama mengetahui apa yang diinginkan oleh
konsumen.
Oleh karena itu untuk memenangkan persaingan, perusahaan jasa pengiriman barang
khususnya J&T Express harus melakukan perbaikan dari segi kualitas layanan yang diberikan.
1. Resiko Perusahaan J&T Express
1. Resiko Operasional
Adapun risiko operasional yang dialami pada J&T Express yaitu:
a) Resiko SDM
Risiko di bidang organisasi dan SDM yaitu dalam hal penyusunan struktur organisasi, analisa
jabatan, uraian tugas, dan tanggung jawab serta recruitment, training maupun
pengembangan SDM perusahaan. Dalam hal ini J&T sharus menempatkan sumber daya
manusianya sesuai dengan keahliannya masing-masing.
b) Resiko teknologi
Resiko teknolog yang biasa dialami oleh perusahaan J&T Express yaitu terjadinya gangguan
pada sistem perusahaan yang menyebabkan data yang dientry berubah dari kondisi actual,
risiko ini terjadi pada saat karyawan melakukan laporan data harian dengan memasukan
data barang masuk dan barang keluar ke sistem perusahaan, penyebab terjadinya risiko ini
dikarenkan lemahnya sistem dan penggunaan sistem perusahaan yang berlebihan
dikarenakan banyaknya pengguna yang menggunakan sistem tersebut untuk melakukan
proses laporan harian.
c) Resiko system oprasi
Dalam system oprasi pada suatu perusahaan sering terjadi yang namanya kesalahan-
kesalahan atau kekeliruan, hal inilah yang bisa menimbulkan resiko pada perusahaan.
Seperti yang terjadi pada perusahaan J&T Express dimana resiko system oprasi yang terjadi
yaitu kesalahan tujuan pengiriman, hal ini adalah risiko yang dialami oleh semua perusahaan
jasa pengiriman, kesalahan tujuan pengiriman adalah resiko yang harus dihadapi oleh
perusahaan J&T, dimana tujuan pengiriman yang berada dipelosok desa maupun alamat
yang kurang jelas dapat menyababkan kesalahan tujuan atau sasaran dalam pengiriman
barang.
d) Resiko proses kerja
Resiko dalam proses kerja yang dialami oleh J&T Express yaitu kerusakan pada barang yang
dikirim dimana hal tersebut kadang terjadi dikarnakan kondisi jalan yang ditempuh dari asal
pengiriman sampai ditujuan pengiriman tidak dapat diprediksi. Hal ini menyebabkan adanya
risiko kerusakan pada barang yang dikirim. Kerusakan yang dialami saat pengiriman dapat
menyebabkan konsumen kecewa dan kemudian akan memilih jasa pengiriman lain.
2. Resiko Keuangan
a. Resiko Pasar/Bisnis
Dalam perusahaan J&T Express risiko pasar/bisnis yang sering terjadi adalah persaingan
antar perusahaan jasa pengiriman dimana Potensi layanan pengiriman yang sangat cerah
dan dibutuhkan oleh setiap orang, sehingga jumlah peserta di mana-mana semakin
meningkat dan berkembang pesat. Oleh karena itu, untuk memenangkan persaingan, J&T
harus melakukan banyak pembenahan pada layanan yang diberikannya. Jika J&T tidak
merespon persaingan yang ada, J&T pasti kelak menghadapi pengurangan pelanggan.
b. Resiko Eksternalitas
a) Resiko Lingkungan
Dalam perusahaan J&T Express resiko lingkungan rawan akan terjadi dikarenakan
kurangnya pengawasan dan ketelitian seperti banyaknya barang yang disimpan di pusat
distribusi dan kurangnya dukungan di area gudang dapat menyebabkan terjadinya
pencurian. Selain itu, ada banyak bahan mudah terbakar yang menumpuk di gudang,
yang dapat dengan mudah menyebabkan kebakaran.
2. Cara Penanggulangan Resiko Perusahaan J&T Express
Di antara beberapa risiko yang dihadapi oleh perusahaan J&T Express sebagai
perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan kurir, adapun langkah eksekutif atau cara
penanggulangan resiko yang dapat dilakukan antara lain :
A. Resiko Operasional
a) Resiko SDM

Dalam pengelolaan sumber daya manusia untuk menghadapi risiko kualitas SDM
dalam organisasi, biasanya dilakukan dengan cara menyusun struktur organisasi, analisis
tugas dan jabatan, job description, termasuk tanggung jawab serta sistem recruitment,
training hingga pengembangan SDM perusahaan secara berkelanjutan.
Selain itu juga perusahaan bisa melakukan perencanaan sasaran tujuan dan proses
apa yang dibutuhkan untuk menentukan hasil yang sesuai dengan spesifikasi tujuan yang
ditetapkan. Dimana perencanaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi sasaran dan proses
dengan mencari tahu hal-hal apa saja yang tidak beres kemudian mencari solusi atau ide-
ide untuk memecahkan masalah tersebut.
b) Resiko teknologi

Dalam menanggulangi resiko teknologi yang dialami oleh perusahaan J&T Express
hal yang dilakukan perusahaan yaitu dengan lebih meningkatkan sistem yang ada pada
perusahaan jnt express agar tidak lagi terjadi gangguan atau kesalahan pada saat karyawan
melakukan proses laporan harian, dan juga melakukan pengecekan fisik secara berkala
untuk melihat kondisi fisik dari setiap barang yang ada dan jika ditemukan barang yang
rusak maka pihak gudang atau karyawan bisa segera melakukan penyelesaian dari masalah
tersebut.
c) Resiko system oprasi

Risiko yang umum dialami oleh perusahaan jasa pengiriman barang adalah kesalahan
tujuan pengiriman. Daerah tujuan yang berada di pelosok desa ataupun alamat tujuan yang
kurang jelas bisa menyebabkan kesalahan dalam pengiriman barang. Dalam hal ini yang
perlu dilakukan oleh perusahaan adalah memastikan penulisan nama dan alamat harus
lengkap sehingga mudah untuk mengaksesnya.
Selain itu, solusi yang harus dilakukan oleh perusahaan pengiriman barang adalah
dengan melakukan kontak langsung pada penerima barang agar tidak ada kasus kesalahan
tujuan pengiriman.
d) Resiko proses kerja

Kondisi dalam perjalanan pengiriman barang tidak dapat diprediksi. Inilah yang
kerap menyebabkan risiko kerusakan barang yang dikirim. Rusaknya barang yang dialami
saat pengiriman dapat menimbulkan kekecewaan pada konsumen, sehingga perlu
diantisipasi dengan berbagai penanganan, misalnya : prinsip kehati-hatian dan penawaran
asuransi untuk menjamin barang yang dikirim.
Seperti untuk pengiriman paket berharga dan barang-barang dengan jumlah besar
diperlukan perlindungan khusus yang bisa mencegah pelanggan ataupun perusahaan J&T
dari kerugian besar. Oleh sebab itu perusahaan pengiriman barang khusnya J&T
melakukan kerjasama dengan pihak asuransi untuk mengurangi resiko kerugian yang bisa
terjadi pada saat pengiriman. Akan tetapi jika kerusakan masih terjadi maka pihak J&T
bersedia mengganti barang tersebut sejumlah 5x hingga 10x ongkos kirim.
B. Resiko Keuangan
a) Resiko pasar/bisnis

Dalam hal ini prospek bisnis ini sangat cerah, sehingga makin banyak perusahaan
jasa pengiriman barang yang muncul di tiap daerah. Dan langkah yang harus dilakukan
untuk memenangkan persaingan, perusahaan jasa pengiriman barang harus melakukan
perbaikan dari segi kualitas layanan yang diberikan serta melakukan bauran pemasaran
seperti :
1) Produk unggulan J&T Express: Yaitu layanan gratis jemput ditempat, dan didukung
oleh beberapa produk lainnya seperti gratis ongkir, DFOD, potongan ongkir,
panggilan bebas pulsa, operasional 365 hari, kunjungan, aplikasi dan website.
2) Harga: Dalam penentuan harga J&T Express mempertimbangkan melalui berat
dan jarak serta pertimbangan-pertimbangan lain seperti layanan dan fasilitas.
3) Promosi: J&T Express melakukan berbagai macam promosi yaitu advertising,
personal selling, direc marketing dan sales promotion.
4) Orang atau karyawan: Dalam hal ini untuk menjaga kualitas karyawan J&T Express
Cabang Jember memberikan pelatihan-pelatihan, briefing, gathering, evaluasi dan
reward.
5) Proses: Dimana J&T Express memiliki dua proses penting dalam menjalankan
tugasnya sebagai perusahaan jasa pengiriman barang yaitu process incoming dan
process outgoing.
6) Bukti fisik: Hal ini merupakan bauran pemasaran yang mendukung segala aktivitas
yang dilakukan oleh J&T Express, biasanya bukti fisik umum yang dimiliki oleh J&T
Express yaitu gedung, tempat parkir, komputer, logo, dan transportasi.

Beberapa unsur bauran pemasaran diterapkan dengan saling berkaitan antara


satu dengan yang lainnya tanpa saling mengunggulkan salah satu dari keenam
unsur tersebut. Penerapan bauran pemasaran jasa secara seimbang akan
mempengaruhi hasil yang akan dicapai oleh J&T Express.
C. Resiko Ekternalitas
a) Resiko lingkungan

Dalam hal ini banyaknya barang titipan yang disimpan dalam gudang rawan
mengundang terjadinya pencurian. Demikian pula risiko kebakaran juga mengancam
barang-barang tersebut. Maka langkah yang harus dilakukan perusahaan J&T Express yaitu
melakukan evaluasi terhadap sasaran dan proses serta melaporkan apa saja hasilnya seperti
mengecek kembali apa yang sudah dikerjakan dan memantau serta mengevaluasi proses
dan hasil terhadap sasaran dan spesifikasi dan melaporkan hasilnya. Selain itu langkah
antisipasi yang bisa juga dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan cara mengoptimalkan
tenaga security, memasang CCTV di setiap sudut gudang serta hindari menyalakan api di
areal gudang penyimpanan barang.
C. PELUANG DAN TANTANGAN PERUSAHAAN J&T EXPRESS
1. Peluang Perusahaan J&T Express Selama Pandemik

Peluang yang muncul di masa pandemi, layanan ekspres justru merekrut lebih banyak staf
untuk menjaga kualitas layanan Di Lebanon, dan berencana untuk mengakhiri tahun yang sibuk.
Robin Lo, CEO J&T Express, mengatakan selama masa pandemi ini, pihaknya fokus menjaga
kualitas bantuan agar barang tetap lancar. Oleh karena itu, organisasi tidak mengurangi tenaga
kerja dengan cara apapun. Robin menjelaskan, secara keseluruhan, bisnis expedited service terus
berkembang hingga saat ini, dengan alasan wabah tersebut memang membuat semakin banyak
pelanggan yang berbelanja online, yang berdampak pada pengelolaan expedited service. J&T
mengacu pada model. Selama Ramadhan, arus ekspres mencapai 3 juta keping per hari, yang
merupakan setengah dari peningkatan Ramadhan jangka panjang sebelumnya sebelum pandemi.

2. Tantangan Perusahaan J&T Express

Banyaknya layanan ekspres sejenis membuat persaingan perusahaan semakin ketat.Oleh


karena itu, J&T Express membutuhkan strategi pemasaran yang tepat untuk bersaing dengan
perusahaan sejenis.Setiap negara memiliki tantangan yang berbeda-beda terutama dari segi
jumlah penduduk dan masyarakatnya, setiap negara memiliki keunikannya masing-masing.
Tantangan J&T Express ke depan adalah menyesuaikan pengiriman barang ke berbagai
pulau.Tantangan geografis ini adalah mencoba menjangkau J&T Express dengan mencari titik
akses yang tersedia. Bagi J&T Express dan peserta lainnya, tantangan yang dihadapi negara ini
tidak mudah.J&T Express percaya bahwa bisnis logistik Indonesia membutuhkan investasi yang
cukup besar.
Pasca pandemi dan pandemi virus corona, perusahaan jasa kurir masih menghadapi tiga
tantangan besar.Tiga tantangan tersebut adalah biaya sumber daya manusia, Likuiditas
perusahaan dan kepastian operasional. Mohamed Ferriadi, Pejabat Eksekutif Partai Progresif
Demokratik Asosiasi Perusahaan Jasa Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo),
mengatakan beberapa organisasi saat ini menghadapi tiga kesulitan kenormalan baru dalam
menyikapi pandemi Covid-19 dan ekspektasi pascapandemi. Saat ini, bisnis industri jasa ekspres
yang terkena virus corona baru terbagi menjadi tiga kategori, yaitu kategori pertama adalah jenis
basis pelanggan ritel yang melibatkan transaksi online dan masih beroperasi secara normal, dan
kategori kedua karena fokus pada internasional. Pengiriman atau pengiriman internasional
Perusahaan ketiga memiliki gangguan arus kas untuk perusahaan, Country atau business to
business (B to B), yang akan mengurangi volume pengirimannya. Ada beberapa tantangan yang
dihadapi J&T Express diantaranta.

a. Tantangan biaya tenaga kerja. Hal ini dikarenakan industri ini merupakan industri yang
padat karya, dan pengiriman barang fisik tidak dapat digantikan oleh teknologi, oleh
karena itu perlu peningkatan kinerja sumber daya manusia Selain itu, tetap bekerja dalam
kondisi biasa dengan alasan kondisi saat ini tidak biasa. Bagi organisasi yang kapasitasnya
masih sangat stabil, ujiannya adalah tekad untuk meningkatkan SDM, sedangkan
organisasi yang kapasitasnya turun signifikan perlu memiliki pemahaman yang serius
tentang SDM-nya, baik atau tidak ada yang sampai memberhentikan karyawannya.
b. Tantangan kedua adalah likuiditas organisasi. Mengingat komitmen biaya tetap dan
variabel yang ditetapkan dalam kontrak kredit, hampir semua organisasi menghadapi
situasi saat ini dan oleh karena itu membutuhkan pendapatan lebih lanjut.
c. Tes ketiga adalah kelancaran pelaksanaan PSBB resmi dan informal, yang mengganggu
kecepatan pengangkutan komoditas dan meningkatkan biaya.
D. KESIMPULAN
J&T Express adalah organisasi yang baru berdiri pada tanggal 20 Agustus 2015, bergerak
di bidang transportasi darat, laut dan udara. Agensi ini adalah agen kurir yang fokus menyediakan
paket ekspres kelas satu dan membuat pelanggan merasa nyaman. Namun ada beberapa resiko
yang terjadi pada J&T Express yaitu resiko operasional yang terdiri dari (resiko sdm, resiko
teknologi, resiko system oprasi dan resiko proses kerja), kemudian resiko yang kedua yaitu
resiko keuangan yang terdiri dari resiko pasar/bisnis, dan resiko yang ke tiga yaitu resiko
eksternalitas yang terdiri dari resiko lingkungan.
Pada penanggulangan resiko operasional J&T Express melakukan berbagai upaya seperti
pada resiko sdm perusahaan bisa melakukan perencanaan sasaran tujuan dan proses apa yang
dibutuhkan untuk menentukan hasil yang sesuai dengan spesifikasi tujuan yang ditetapkan.
Dimana perencanaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi sasaran dan proses dengan mencari
tahu hal-hal apa saja yang tidak beres kemudian mencari solusi atau ide-ide untuk memecahkan
masalah tersebut. Kemudian pada resiko teknologi perusahaan lebih meningkatkan sistem yang
ada pada perusahaan jnt express agar tidak lagi terjadi gangguan atau kesalahan pada saat
karyawan melakukan proses laporan harian, dan juga melakukan pengecekan fisik secara berkala
untuk melihat kondisi fisik dari setiap barang yang ada dan jika ditemukan barang yang rusak
maka pihak gudang atau karyawan bisa segera melakukan penyelesaian dari masalah tersebut.
Kemudian pada resiko keuangan yang terdiri dari resiko pasar/bisnis perusahaan melakukan
perbaikan dari segi kualitas layanan yang diberikan serta melakukan bauran pemasaran.
Sedangkan pada resiko ekstenalitas yang terdiri dari resiko lingkungan perusahaan melakukan
evaluasi terhadap sasaran dan proses serta melaporkan apa saja hasilnya seperti mengecek
kembali apa yang sudah dikerjakan dan memantau serta mengevaluasi proses dan hasil terhadap
sasaran dan spesifikasi dan melaporkan hasilnya. Selain itu langkah antisipasi yang bisa juga
dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan cara mengoptimalkan tenaga security, memasang CCTV
di setiap sudut gudang serta hindari menyalakan api di areal gudang penyimpanan barang.
Pada perusahaan J&T Express ada beberapa peluang dan tantangan yang perluh
diperhatikan yaitu pada peluang J&T Express dimasa pandemik dimana semakin banyak pelanggan
yang berbelanja online.
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/20.04.131_bab1.pdf (Diakses pada 3 juni 2021, jam 11.30 pm)


file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/128-230-1-SM%20(1).pdf (Diakses pada 3 juni 2021, jam 11.45
pm)

https://ojs.stiami.ac.id/index.php/logistik/article/download/128/113 (Diakses pada 3 juni 2021, jam


12.00)
https://struktur.shareinspire.me/2019/10/struktur-organisasi-j-t-express.html (Diakses pada 06 Juni
2021, jam 15.00 pm) )
http://repository.trisakti.ac.id/usaktiana/digital/00000000000000102944/2020_TA_SMJ_022161080_
Bab-2-Tinjauan-Pustaka.pdf (Diakses pada 6 juni 2021, jam 15.15 pm)
https://industri.kontan.co.id/news/jt-express-bukukan-kenaikan-volume-pengiriman-hingga-17-juta-
paket-per-hari (Diakses pada 6 juni 2021, jam 15.40 pm)
https://ekonomi.bisnis.com/read/20190619/98/935662/baru-4-tahun-berdiri-jt-express-diam-diam-
sudah-rambah-5-negara (Diakses pada 6 juni 2021, jam 16.30 pm)
http://repository.unmuhjember.ac.id/5872/10/j.%20ARTIKEL.pdf (Diakses pada 7 juni 2021, jam
10.00 pm)
https://www.malang-post.com/ekonomi/strategi-branding-j-t-express-untuk-bangun-trust (Diakses
pada 7 juni 2021, jam 10.20 pm)
https://dionbarus.com/rahasia-kenapa-jt-lebih-cepat-daripada-jne/ (Diakses pada 7 juni 2021, jam
10.40 pm)
https://www.liputan6.com/news/read/3262922/jampt-express-punya-mesin-sortir-kapasitas-950-ribu-
paket-perhari (Diakses pada 7 juni 2021, jam 11.00 pm)
https://www.jet.co.id/news/show/j&t-express-gelar-talkshow-edukasi-penjual-online—dengan-tema-
strategi-meningkatkan-bisnis-online-- (Diakses pada 7 juni 2021, jam 11.10 pm)
https://ekonomi.bisnis.com/read/20200819/98/1280606/pandemi-membawa-berkah-kepada-bisnis-
layanan-jasa-kurir (Diakses pada tanggal 8 juni 2021, jam 01:59 am )
https://www.researchgate.net/publication/326159675_FAKTOR-
FAKTOR_RISIKO_RISIKO_DALAM_PERUSAHAAN_JASA_PENGIRIMAN (Diakses pada 8
juni 2021, jam 02:11 am)
https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86706 (Diakses pada tanggal 12 juni 2021, jam 10.00
pm)
BAB VII
Risiko PT. Bank Syariah Indonesia, Tbk Serta
Peluang dan Tantangan Yang Dihadapi

Bank Islam merupakan instansi keuangan layaknya tradisional bank tetapi mengadaptasi
dasar-dasarSyar’i seperti definisi, keseimbangan serta keuntungan. Aktivitas pokok bank yakni
mengumpulkan dana dari masyarakat melalui simpanan & memberikan kembali dana tersebut ke
masyarakat dalam wujud pinjaman serta kredit. Di dunia perbankan terdapat bank umum,
traadisional bank, dan bank syariah yang sedang fenomenal di Indonesia. Sedangkan penetapan
harga bank tradisional selalu berbasis bunga, bank syariah didasarkan pada konsep Islam,
kolaborasi rencana bagi hasil untuk untung dan rugi. Tujuan utama Bank Islam adalah agar umat
islam bekerja pada semua aspek kehidupan ekonomi mereka berdasarkan AL-Qur’an dan AS-
Sunnah.
Bank Syariah telah mengalami perkembangan yang pesat sejak lahirnya UU No. 10. 10
Oktober 1998 terkait Amandemen UU Bank 7 Juli 1992. UU tersebut tidak hanya memberikan
peluang besar dan landasan hukum yang kuat untuk perkembangan bank syar’i, tetapi
mengembangkan jaringan bank syariah menggunakan izin bank yang ada untuk membuka Syariah
Point (KCS). Ada perubahan yang menawarkan peluang besar. Pasal 10 Tahun 1998, Pasal 21
tahun 2008 tentang Bank Umum Syari’i yang diterbitkan pada tanggal 16 juni 2008, kembali
dielaborasi & berlakunya Undang-undang Nomor 10. 21/21/2008 Landasan hukum yang cukup
bagi pengembangan industri keuangan syariah dalam negeri adalah untuk mendorong
pertumbuhan yang lebih cepat.
Saat ini di Indonesia persaingan semakin ketat dengan perkembangan perbankan syariah
yang semakin pesat. Pada dasarnya persaingan bank syariah khususnya BMI bukanlah persaingan
dengan bank syariah lainnya, melainkan persaingan yang luar biasa sebenarnya Ini dengan bank
khusus. Banyak bantuan saja tidak cukup untuk membangun kepercayaan dan transaksi. Kami
membutuhkan teknologi periklanan untuk membangun kepercayaan dan transaksi. Kita perlu
mempromosikan teknologi untuk memelihara bank syariah dan mencapai tujuan rencana.
A. PROFIL PERUSAHAAN
PT.Bank Syariah Indonesia atau BSI adalah singkatan dari Bank Syariah yang didirikan pada
1 Februari 2021 pukul 13.00 WIB dan diangkat oleh Presiden Jokowi. Proses merger memakan
waktu sekitar 11 bulan setelah pertama kali dimulai saat Corona 19 menyebar di Indonesia pada
Maret 2020. Proses pelaksanaan merger meliputi live action, penandatanganan sertifikat merger,
pengajuan keterbukaan informasi dan mendapatkan izin OJK. Pendirian Bank Syariah Indonesia
merupakan pilar baru kekuatan ekonomi nasional, dorongan jangka panjang melalui pusat
keuangan syariah global Indonesia sebagai bagian dan upaya dalam dedikasi pemerintah untuk
mengembangkan ekonomi syariah.
Bank Syariah Indonesia telah mendapatkan izin dari OJK dengan nomor SR-3/PB untuk
menggabungkan: PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank BNI Syariah PT Bank Syariah Mandiri.
Tanggal 7 Januari 2021 atas persetujuan PT Bank Syariah Mandiri PT Bank BNI Syariah serta
izin rename menggunakan izin beroperasi untuk PT Bank Syariah Indonesia 1/2021 Hasil Bank.
Dengan penggabungan ini, Bank Syariah Indonesia akan semakin inovatif, berguna dan kuat, serta
akan menjadi motor penggerak pembangunan Indonesia.
Kompensasi pemegang saham BSI setelah merger berhasil adalah pemegang terbesar,
PT Bank Mandiri Syariah (51,2%), PT Bank Negara Indonesia 25%, PT Bank Rakyar Indonesia
(17,4%), DPLK BRI Syariah (2%), Publik (4,4%). Bank Syariah Indonesia (BSI) merupakan bank
terbesar ketujuh di Indonesia, mengandalkan semua sumber daya, dengan sumber daya absolut
mencapai 240. Karena merger pada Desember 2020. Aset lengkapnya adalah Rp. 157, DPK
sebesar Rp. 210, modal penting adalah Rp. 22.6 Selain itu, Bank Syariah memiliki lebih dari 1.200
perwakilan dan 20.000 pekerja di Indonesia. BSI resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tanggal 4 Februari 2021, dengan kode saham BRIS.
Penggabungan resmi dan logo BSI juga telah diperkenalkan, dengan nuansa hijau dan putih
yang disebut BSI dengan bintang kuning di paling kanan teks. Kata "Bank Syariah Indonesia"
disisipkan di bawah kata BSI. Bintang kuning memiliki lima sudut, dan lima sudut bintang
melambangkan sistem Pancasila 5 dan rukun Islam 5.
logo Bank BSI

https://www.ir-bankbsi.com/vision_mission.html
1. VISI MISI
1) Visi
Top 10 Global Islamic Bank
2) Misi
a. Melayani lebih dari 44.442 juta nasabah di Indonesia yang menyediakan akses ke solusi
keuangan syariah, dalam 5 baris teratas berdasarkan aset (500+T) dan nilai buku 50T pada
tahun 2025
b. Peringkat tinggi (PB > 2) dengan Bank Indonesia yang paling menguntungkan di 5 besar
(ROE 18%) Menjadi bank besar yang memberikan keuntungan terbesar bagi investor
c. Perusahaan dengan nilai-nilai kuat yang memberi kekuatan kepada masyarakat setempat dan
membina karyawan dalam budaya berorientasi kinerja, yang akan menjadi perusahaan yang
dibanggakan karena terpilih sebagai talenta luar biasa Indonesia
3) Struktur Organisasi

Berikut adalah daftar nama-nama konfigurasi administrasi Bank Syariah Indonesia (BSI) :
a) Direksi Bank Syariah Indonesia
• Direktur Senior: Hery Gunardi
• Wakil Presiden 1: Ngatari
• Wakil Direktur Utama Dua : Abdullah Firman Wibowo
• Direktur Perbankan Transaksi Penjualan Lantai: Kusman Yandi
• Direktur Keuangan Ritel: Kokok Alun Akbar
• Direktur Penjualan dan Distribusi: Anton Sukarna
• Supervisor Teknologi Informasi: Achmad Syafii
• Kepala Manajemen Risiko: Tiwul Widyastuti
• Kepala Bagian Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia: Tribuana Tunggadewi
• Kepala Bagian Keuangan dan Strategi: Ade Cahyo Nugroho
b) Dewan Perbankan Syariah Indonesia
• Member and Independent Chairman: Mulya E. Siregar
• Member : Suyanto
• Member: Imam Budi Sartijo
• Member: Sutanto
• Independent Member: Bangun Sarwito Kusmulidan4 Independent
• Member: Komaruddin Hidayat
• Independent Member: Eko Suwardi
c) Dewan Pengawas Syariah
• Ketua Panitia Pemantau Hukum Syariah: Mohammad Hidayat
• AnggotaKomite Pengawas Syariah: Oni Syahroni
• AnggotaKomite Pengawas Syariah: Hasanuddin
• AnggotaPanitia Pengawas Hukum Syariah: Didin Hafidhuddin
B. MANAJEMEN RISIKO PADA PT. BANK SYARIAH INDONESIA (BSI)
Manajemen risiko adalah seperangkat kebijakan, prosedur yang lengkap, yang dipunya
organisasi, untuk mengelola memonitor dan mengendalikan eksposur organisasi terhadap risiko
(Hanafi, 2006:26). Manajemen risiko adalah suatu proses dengan metode-metode tertentu
supaya suatu organisasi mempertimbangkan risiko yang dihadapi setiap kegiatan organisasi dalam
mencapai tujuan organisasi. Penerapan manajemen risiko bertujuan untuk menyediakan
informasi tentang risiko kepada regulator, memastikan bank tidak mengalami kerugian yang
bersifat unacceptable, meminimalisasi kerugian dari berbagai risiko yang bersifat uncontrolled,
mengukur eksposur dan pemusatan resiko, dan mengalokasikan modal dan membatasi risiko.
Secara umum, risiko yang dihadapi Bank Syariah Indonesia (BSI) bisa diklasifikasikan
menjadi dua bagian besar. Yakni risiko yang sama dengan yang dihadapi bank konvensional dan
risiko yang memiliki keunikan tersendiri karena harus mengikuti prinsip-prinsip syariah. Risiko
kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, dan risiko hukum harus dihadapi bank
syariah. Tetapi, karena harus mematuhi aturan syariah, risiko-risiko yang dihadapi bank
syariah pun menjadi berbeda. Dalam manajemen risiko, pertama yang harus dilakukan adalah
mengidentifikasi semua risiko yang dihadapi, kemudian mengukur atau menentukan besarnya
risiko dan barulah dapat dicarikan jalan keluarnya untuk menghadapi atau menangani risiko itu
Oleh karena itu pihak manajemen harus menyusun strategi untuk memperkecil atau
mengendalikan risiko yang dihadapinya. Penerapan Manajemen risiko bagi Bank Syariah
Indonesia (BSI) dan Unit Usaha Syariah terdapat 10 (sepuluh) Risiko yang harus dikelola bank
kesepuluh jenis risiko tersebut adalah risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko
likuiditas, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis, risiko imbal hasil, dan
risiko investasi.
C. RESIKO PADA PT. BANK SYARIAH INDONESIA (BSI)
1) Risiko Kredit
Risiko Kredit adalah risiko yang terjadi ketika nasabah atau orang lain gagal memenuhi
kewajiban bank berdasarkan suatu kontrak, seperti bahaya kredit karena kekecewaan peminjam,
bahaya fiksasi kredit, bahaya kredit kaki tangan dagang, risiko penyelesaian, dan lain-lain. .
Financial Concentration Risiko dari pemusatan dana pada suatu Pertemuan atau
pertemuan tertentu, petualangan, wilayah dan wilayah geografis, sampai batas tertentu, dapat
menyebabkan kemalangan yang serius dan dapat membahayakan kelangsungan hidup. usaha
perbankan. Itu adalah risiko yang terjadi.
Risiko kredit mitra dagang adalah risiko yang timbul ketika mitra dagang
Ketidakmampuan untuk memenuhi janjinya dan terjadi dalam pertukaran dengan atribut
tertentu, misalnya, pertukaran yang dipengaruhi oleh perubahan nilai wajar atau nilai pasar.
Risiko Penyelesaian adalah risiko tidak dapat memperoleh uang tunai dan instrumen
keuangan pada tanggal penyelesaian penjualan atau pembelian instrumen keuangan yang
disepakati.

2) Risiko Pasar
Risiko pasar mengacu pada perubahan nilai sumber daya yang dapat diperdagangkan
karena fluktuasi nilai pasar atau disewakan.
Risiko pasar mencakup (antara lain) risiko biaya pembiayaan benchmark, risiko skala
swap, risiko produk dan risiko nilai. Peluang untuk menggunakan manajer risiko komoditas dan
risiko ekuitas diterapkan sesuai dengan entitas anak dan bank konsolidasi.
3) Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah bahaya bahwa bank tidak dapat memenuhi janji mereka dari
sumber pendapatan dan sumber daya likuid kelas satu tanpa mengganggu aktivitas bank dan
kondisi mata uang.
4) Risiko Operasional
Bahaya operasional adalah bahaya yang tidak menguntungkan yang disebabkan oleh
kesalahan interaksi internal, kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kesalahan bingkai, dan
kejadian eksternal yang mempengaruhi aktivitas perbankan.
5) Risiko Hukum
Risiko hukum adalah bahaya yang ditimbulkan oleh rapuhnya hubungan dalam kasus atau
hukum. Bahaya hukum terutama bersumber dari tidak adanya undang-undang dan pedoman yang
mendukung atau perjanjian yang jatuh tempo, seperti ketidakmampuan memenuhi prasyarat
perjanjian hukum atau pembatasan jaminan yang tidak bijaksana lengkap.
6) Risiko Reputasi
Risiko reputasi adalah bahaya melemahnya kepercayaan mitra karena pandangan negatif
terhadap bank. Ada risiko transfer, terutama karena laporan negatif atau rumor tentang bank
dan metode komunikasi bank yang tidak kompeten.
7) Risiko Stratejik
Bahaya utama adalah bahaya membuat pilihan dasar atau mengabaikan untuk meramalkan
perubahan dalam lingkungan bisnis atau membuat pilihan yang salah. Misalnya, karena bank tidak
menentukan metode berdasarkan visi dan misi bank, dan tidak memimpin survei iklim dasar
secara ekstensif, perbedaan antara rencana dasar akan menimbulkan bahaya besar. Selain itu,
perubahan lingkungan bisnis, seperti perubahan inovasi, perubahan kondisi makroekonomi,
unsur persaingan pasar, dan perubahan pengaturan ahli yang berlaku, tidak dapat diprediksi, dan
risiko strategis juga muncul.
8) Risko Kepatuhan
Risiko kepatuhan adalah risiko ketidakpatuhan atau ketidakpatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan terkait, serta prinsip Syariah.
9) Risiko Imbal Hasil
Risiko pembayaran mengacu pada risiko bahwa tingkat pengembalian yang dibayarkan
oleh bank kepada pelanggan dapat mempengaruhi perilaku pelanggan di luar bank karena
perubahan pembayaran bank dalam penyelesaian toko.
Risiko kompensasi berasal dari penyesuaian perilaku nasabah aset eksternal bank, yang
pada dasarnya adalah penyesuaian kompensasi normal bank. Perubahan normal dapat
disebabkan oleh faktor internal, seperti penurunan nilai sumber daya bank, atau faktor eksternal,
seperti kenaikan gaji/pengembalian yang diberikan oleh bank yang berbeda. Perubahan tingkat
pengembalian normal dapat mengakibatkan pertukaran aset nasabah dari satu bank ke bank
berikutnya.
10) Risiko Investasi
Risiko risiko (bahaya keamanan perusahaan) adalah risiko bahwa bank berbagi
ketidakcukupan bisnis pelanggan dan meningkatkan pendapatan aset untuk mendorong
pembiayaan bersama bagi hasil bersih dan biaya penggunaan bagi hasil.
Risiko investasi (risiko investasi ekuitas) terjadi ketika bank mengambil risiko kehilangan
bisnis klien (metode profit and loss sharing) dan Bank menyediakan nasabah dengan pembiayaan
bagi hasil. Dalam hal ini, perhitungan sirkulasi gaji tidak hanya terkait dengan pendapatan dan
transaksi yang diperoleh pelanggan, tetapi juga terkait dengan pendapatan kerja yang dihasilkan
oleh pelanggan. Jika bisnis Anda gagal, Anda tidak akan dikenakan biaya untuk kebutuhan yang
Anda berikan kepada pelanggan di bank. Sekali lagi, estimasi bagi hasil juga dapat menggunakan
teknik bagi hasil bersih. Dengan kata lain, bagi hasil ditentukan setelah modal dipotong dari gaji.
D. CARA MENANGGULANGI RISIKO
Untuk mengatasi risiko-risiko tersebut bank wajib menerapkan manajemen risiko secara
efektif, dimana dalam penerapan manajamen risiko tersebut dilakukan secara individual maupun
konsolidasi dengan perusahaan anak. Sasaran kebijakan manajemen resiko adalah
mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan jalannya kegiatan usaha bank dengan
tingkat resiko yang wajar secara terarah, terintegrasi, dan berkesinambungan. Dengan demikian,
manajemen risiko berfungsi sebagai penyaring atau pemberi peringatan dini (early warning system)
terhadap kegiatan usaha bank. Adapun cara penanggulangan risiko BSI yaitu :

1. Risiko Kredit
Penanggulangan risiko kredit dapat dilakukan melalui upaya-upaya yang bersifat preventif
dan upaya-upaya yang bersifat reprensi/kuratif. Upaya-upaya yang bersifat prenventif
(pencegahan) dilakukan oleh bank sejak permohonan pembiayaan diajukan nasabah sampai
dengan pemantauan yang diberikan. Sedangkan upaya-upaya yang bersifat reprensi/kuratif adalah
upaya-upaya penaggulangan yang besifat penyelamatan atau penyelesain terhadap pembiayaan
bermasalah jika kualitas pembiayaan mulai masuk golongan dalam kurang lancar sampai golongan
macet
Bank secara khusus memperhatikan mitigasi risiko dapatkan kredit melalui eksekutif
bersama, batasi batas, dan tentukan profesionalisme siklus pengesahan pendanaan. Bank secara
teratur mengaudit risiko kredit dari teknologi/alat dewan untuk memastikan legitimasi, akurasi
dan sensitivitas praduga informasi.
Adapun pemantauan risiko kredit yaitu :
• Bank memantau risiko kredit dan menentukan komposisi dan status masing-masing
Pemegang rekening atau rekanan dalam portofolio berisiko bank.
• Bank gunakan kerangka/strategi pemeriksaan risiko kredit, termasuk watch portfolio
alerts dan bentuk pemantauan lain yang telah kami kembangkan.

2. Risiko Pasar
Dalam proses identifikasi dan pengukuran risiko pasar yang mana identifikasi risiko
dilakukan untuk mengidentifikasi risiko-risiko apa saja yang dihadapi oleh suatu organisasi. Selain
itu, dalam mengukur risiko dan mengevaluasi risiko, terdapat tujuan evaluasi risiko adalah untuk
memahami karakteristik risiko dengan lebih baik.

Risiko pasar dapat timbul dari berbagai aktivitas perbankan, termasuk sekuritas dan
aktivitas keuangan dan investasi bergaya pasar uang.Dengan melakukan penanggulangan, bank
mengelola transaksi asing berdasarkan transaksi fundamental yang jelas yang mungkin timbul
dalam transaksi nasabah atau kebutuhan likuiditas bank. Bank mengelola pertukaran
perlindungan untuk memecahkan masalah pelanggan, menahan likuiditas, berkontribusi atau
mengurangi peluang perlindungan.

Adapaun pemantauan risiko pasar :

• Bank menyaring risiko pasar dan menentukan risiko pasar dari portofolio spekulatif
bank.

• Bank, khususnya laporan risiko pasar, menggunakan profil risiko dan laporan
lainnya untuk memantau risiko pasar.
• Bank secara berkala mengkaji faktor-faktor yang memicu dampak risiko dan
kerugian pasar.

3. Risiko Likuiditas

Bank mengelola risiko likuiditas dengan melalui strategi pembiayaan, limit terpusat,
manajemen aset likuiditas berkualitas tinggi, menetapkan protokol likuiditas dan rencana
pembiayaan darurat. Mengoperasikan kelebihan likuiditas secara efektif agar bank selalu dapat
melindungi kebutuhan kas keluar yang tidak terduga sebelumnya. mengelola dana dan sumber-
sumber dana bank agar dapat memelihara posisi likuiditas dan memenuhi segala kebutuhan
likuiditas dalam kegiatan operasional bank sehari-sehari.

Adapun pemantauan Risiko yaitu:

• Kami Menyaring peluang likuiditas dan membedakan ekspansi peluang likuiditas


yang diharapkan secara tepat waktu.
• Bank menggunakan kerangka/strategi pemeriksaan risiko likuiditas, terutama
dengan memperhatikan kinerja rasio likuiditas dan menilai status risiko.
• Kami Menyaring peluang likuiditas melalui aksesibilitas posisi likuiditas dan sumber
likuiditas yang besar.

4. Risiko Operasional

Bank mengelola risiko operasional berdasarkan pemahaman dan hasil pengukuran. Bank
sedang dengan menilai kembali beberapa inovasi data, siklus, perlindungan dan operasi
perbankan mereka. Bank Teknik audit intermiten, file, kerangka persiapan informasi, rencana
krisis, dan praktik operasional lainnya.

Adapun Pemantauan Risiko yaitu:

• Kami terus memantau risiko operasional untuk semua Keterbukaan bahaya


operasional, termasuk kemalangan yang ditimbulkan terjadi.
• Keterbukaan operasi penyaringan Bank Dunia, terutama melalui self-assessment
risiko kejadian/kerugian pelaporan risiko operasional, pelaporan hasil audit.
• Bank Dunia melakukan tinjauan rutin terhadap faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap risiko operasional dan dampak kerugian.
• Setiap unit kerja memantau paparan resiko operasionalnya.
5. Risiko Hukum

Proses pengelolaan risiko hukum dilakukan dengan cara mengidentifikasi dan melakukan
pengendalian atas risiko hukum yang melekat (Inheren) dalam produk/aktivitas Bank serta
rencana produk/aktivitas baru Bank. Bank menetapkan dokumen yang harus dipenuhi dengan
setiap produk dan aktivitas. Bank menempuh tuntutan hukum/litigasi yang berpotensi
meningkatkan eksposur risiko hukum. Bank memasang perangkat kerja yang berfungsi untuk
memberikan nasihat hukum.

Adapun Pemantauan Resiko yaitu:

• Bank mencatat dan mengelola semua aktivitas yang terkena resiko hukum, termasuk
potensi kerugian yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut. Pencatatan dan
pengelolaan dapat digunakan untuk menanggulangi riwayat kerugian dari kegiatan
untuk jangka waktu atau fungsi tertentu.
• Bank secara berkala memantau risiko hukum.

6. Risiko Reputasi

Penanggulangan risiko reputasi dapat dilakukan dengan setiap pengaduan nasabah harus
segera ditindak lanjuti. Jangan sampai nasabah mengadu ke pihak lain bahkan hingga ke media
massa (misalnya: lewat kolom surat pembaca). Bank mengejar dan menyelesaikan keluhan
pelanggan atau tuntutan hukum yang dapat mengekspos mereka pada risiko reputasi. Bank
menetapkan mekanisme tindakan untuk mengelola risiko reputasi dan juga merancang dan
mengorganisir strategi komunikasi yang berisi pesan-pesan yang tepat untuk audience untuk
menjaga reputasi dan meminimalisir risiko reputasi

Adapun Pemantauan Risiko yaitu:

• Bank secara berkala memantau risiko reputasi.


• Bank gunakan indikator peringatan dini untuk menyaring peluang terkenal,
termasuk pengulangan dan tingkat pengiriman negatif dan pengulangan protes
pelanggan.
• Setiap unit harus menanggapi unit yang bertanggung jawab untuk mengawasi
komunikasi dengan mitra bank mengenai insiden yang mempengaruhi citra/reputasi
bank.
7. Risiko Stratejik

Bank syariah harus memliki sistem pengendalian untuk memantau kinerja, termasuk
kinerja keuangan dengan cara membandingkan hasil aktual dengan hasil yang diharapkan untuk
memastikan bahwa risiko yang diambil masih dalam batas toleransi dan melaporkan devisi ang
signifkan kepada direksi. Untuk penanggulangan risiko stratejik, bank mengelola risiko strategis,
antara lain dengan melakukan penilaian kinerja bisnis. Bank secara teratur meninjau sistem
manajemen risiko strategisnya.

Adapun Pemantauan Risiko yaitu:

• Bank secara berkala memantau risiko strategis, terutama melalui realisasi kerja.
• Bank mencatat & memelihara memori dalam melakukan rencana Strategis.
• Bank mengevaluasi daya saing Bank dalam industri ini.

8. Risiko Kepatuhan

Penanggulangan risiko kepatuhan yaitu, bank mengelola risiko kepatuhan, khususnya


melalui sistem pelaporan dan pemberitahuan.Bank secara teratur meninjau sistem manajemen
risiko kepatuhannya.

Adapun pemanatauan risiko yaitu:

• Bank mencatat dan mengelola semua aktivitas yang berisiko Konsistensi, termasuk
potensi kemalangan yang disebabkan oleh latihan tersebut. Rekaman dan eksekutif
dapat digunakan untuk memprediksi kemungkinan kemalangan dari kegiatan untuk
jangka waktu atau fungsi tertentu.
• Bank secara berkala memantau risiko kepatuhan.
• Setiap unit kerja memantau risiko kepatuhan unit kerja.

9. Risiko Imbal Hasil

Bank melakukan kaji ulang dan audit internal atas penerapan manajemen risiko imbal
hasil secara berkala untuk memastikan keandalan kerangka manajemen risiko imbal hasil dan
efektifitas penerapannya. Bank mengendalikan risiko pendapatan, terutama dengan menetapkan
ukuran dan protokol pendapatan untuk memberikan penilaian yang membagi pendapatan dan
pendapatan, rasio khusus / transaksi di luar lokasi. Bank secara berkala meninjau kembali
mekanisme manajemen risiko pengembalian mereka. Ketika dilakukan kalkulasi tingkat
pengembalian, bank syariah harus memakai metode gapping untuk alokasi posisi ke dalam time
band untuk membagi jatuh tempo dana dalam tanggal repricing . Tingkat aset yang tetap dan
mengambang oleh bank syariah harus diklasifikasikan sesuai dengan tanggal piutangnya karena
kembalian piutang ini mempresentasikan dana investasi mudharabah secara langsung dan
memiliki keuntungan pemilikan dari aset.

Adapun Pemantauan Risiko yaitu:

• Bank terus memantau risiko pendapatan untuk semua risiko, termasuk potensi
penurunan tingkat pengembalian pendapatan.
• Laporan Pendapatan Bruto Bank Realisasi Laba Bersih Sesuai Target Dalam valuasi
dan laporan lainnya, terutama memantau risiko pendapatan.
• Bank secara berkala mengkaji faktor-faktor yang memicu risiko pendapatan dan
dampak kerugian.

10. Risiko Investasi

Untuk menghindari resiko yang timbul dalam suatu investasi, maka yang dibutuhkan
adalah alternatif-alternatif kebijakan dalam pengambilan keputusan. Alternatif keputusan yang
diambil adalah sesuatu yang dianggap paling realistis dan tidak menimbulkan masalah baru.
Tindakan seperti ini dianggap sebagai bagian dari strategi investasi. Mengelola risiko investasi,
terutama dengan menggabungkan eksekutif, menggambar garis tetap, dan menentukan tingkat
keahlian dalam tindakan pengesahan aset. Secara konsisten meninjau teknologi/peralatan risk
board kami untuk memastikan relevansi, akurasi, dan sensitivitas kecurigaan informasi kami.
Adapun pemantauan risiko yaitu:

• Bank memantau risiko investasi dan menentukan komposisi dan status masing-
masing Peminjam atau rekanan di seluruh portofolio bank.
• Bank hanya menggunakan kerangka/teknologi pengamatan bahaya spekulatif.
• Daftar pantauan & peringatan portofolio.
• Bank Dunia melakukan investigasi berkala atas inovasi/alat pemeriksaan risiko
spekulatif untuk memastikan kecukupan, akurasi, dan sensitivitas informasi.

D. PELUANG DAN TANTANGAN


1. Peluang
a) Menjadi Bank Syariah Komplek
Ketiga bank syariah ini memiliki keunggulan masing-masing di Bagian yang tidak salah lagi.
Seperti yang kita ketahui bersama, BSM sangat stabil dalam aktivitas bisnis nasabah, yang akan
mempertahankan industri perbankan selama pandemi COVID-19 2020, dan banyak organisasi
yang secara efektif ditutup. BSM memang mendokumentasikan manfaat. Tahun 2019 akan
mencapai Rp 1,2 triliun. Dulu ada yang bilang kalau nasabah butuh customer advance
management yang baik, harus ke BMS dulu, lalu ke BRIS dan BNIS untuk mendapatkan uang
muka KUR UMKM dan visa syariah. Setelah bergabung, pelanggan tidak diragukan lagi dapat
menggunakan semua manajemen di bawah satu atap. Seperti yang kita ketahui bersama, bank
syariah memiliki proyek unggulan yang bukan bank tradisional, sehingga hal ini tentu menambah
keindahan BSI. Nasabah BSI akan merasakan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang
lebih maksimal. Pelanggan memiliki akses ke layanan BSI penuh yang didukung oleh 20.000
karyawan di 1.200 cabang.
b) Menjadi Bank Syariah BUKU 4
BUKU adalah singkatan dari Bank Umum Kegiatan Komersial. BUKU adalah bank tahap
grup berdasarkan jumlah modal inti. Dengan kombinasi ketiga bank syariah tersebut, modal inti
BSI adalah Rp 20,4. Artinya masih ada sedikit lagi untuk mencapai kebutuhan modal kelompok
Rp30 dari Bank BUKU 4 ini. Oleh karena itu, jika BSM, BRIS dan BNIS bergabung menjadi BSI,
yang akan memberikan lebih banyak kebebasan untuk membuka BUKU 4 Bank Syariah. Peluang
bertransformasi menjadi Bank Umum Syariah BUKU 4 adalah membawa banyak manfaat bagi
daerah. Terlepas dari berbagai proyek dan latihan, itu menjadi Bank BUKU 4 dan selanjutnya
memperluas peruntukan aset di bidang UKM. Semakin besar sumber daya bank, semakin besar
subsidi untuk sektor UKM. Menjadi Bank Syariah BUKU 4 dan meningkatkan kepercayaan pada
kemampuan pendukung keuangan asli dan asing BSI. Ini akan memperluas keunggulan BSI dan
membuatnya lebih agresif.
c) Menjadi Bank Syariah Global
Di masa pandemi Covid-19 2020, kinerja BSM, BRIS dan BNIS lebih baik dari bank
konvensional. Melihat saham Kuvatailu yang terus meningkat setelah penggabungan tiga bank
syariah besar, para pendukung keuangan sangat optimis dengan bank ini.
Hal ini tampaknya untuk memastikan bahwa bisnis BSI di pasar lokal tunduk pada
pengawasan keamanan. Menjadi bank syariah global menjadi salah satu alasan diperkenalkannya
BSI. Mengingat kemampuan dan kebebasan BSI untuk melakukannya, ini adalah hal yang bodoh.
Integrasi sumber daya dan modal pusat membuat BSI semakin kejam dalam skala global. Jadi
sekarang BSI bisa membuka cabang luar negeri di Asia. Negara-negara Tengah dan Timur dapat
menjadi target sektor bisnis yang potensial untuk pengembangan BSI di luar negeri. Peluang yang
dapat dilakukan oleh Bank Syariah Global serta fondasi dan keseimbangan negara yang kuat
kemungkinan akan memperluas manfaat yang ditawarkan BSI kepada masyarakatnya.
2. Tantangan
a) Kapasitas SDM

Pengenalan BSI sebagai hukum Syariah dengan sumber daya 240 triliun rupiah akan
meningkatkan kemampuan operasional organisasi. Hal ini harus diimbangi dengan
kemampuan tenaga kerja yang mumpuni. Diawasi oleh BRIS dan BNIS. Biasanya bertanggung
jawab untuk mengawasi sumber daya bank.
Pengurus BSM yang biasanya mengelola Rp. Aset 100 triliun saat ini dibutuhkan
untuk mengelola bank dengan aset di atas Rp. 200. Demikian pula ketua kelompok, kepala
daerah, kepala daerah, kepala cabang, dan jabatan eksekutif mengalami peningkatan volume
perdagangan. Manajer di BSI harus dapat dengan cepat mengisi keterampilan dan
kesenjangan SDM ini sehingga mereka dapat mengelola perusahaan dengan aman di
kemudian hari. Berbagi pengetahuan melalui kolaborasi antara SDM internal yang
terpercaya dan SDM eksternal yang terampil diharapkan dapat menutup gap kapabilitas
SDM dalam pengelolaan perusahaan.
b) Penyatuan Budaya Organisasi

Karena perbedaan fokus bisnis tersebut, maka budaya organisasi Tiga bank syariah
besar juga unik. Budaya balok memegang Sebuah pekerjaan penting dalam organisasi.
Robbins dan Hakim (2008) menjelaskan sebagai berikut:
• Budaya memiliki komponen yang berbeda.
• Budaya organisasi menghargai partisipasi yang berwibawa.
• Budaya organisasi mendukung pengembangan tanggung jawab, membuatnya lebih
luas daripada keadaan pribadi.
• Budaya perusahaan meningkatkan kesehatan kerangka sosial.
Tidak diragukan lagi, penambahan perwakilan tiga bank syariah dari yayasan sosial
yang berbeda ke dalam asosiasi mereka yang telah ada sejak lama merupakan ujian bagi
jajaran direksi BSI. Tugas ini juga harus direspon secara tepat agar tidak menimbulkan konflik
internal akibat perbedaan kepribadian para pegawai. Sesuai dengan sosialisasi budaya
organisasi BSI, diharapkan adanya standar perilaku bagi karyawan di tempat kerja. Ketika
perilaku karyawan di tempat kerja distandarisasi, itu mempengaruhi standar layanan
maksimal pelanggan.
c) IT dan Integrasi System

Mengintegrasikan sistem TI seperti mobile banking, ATM, dan semua sistem yang
ada dari setiap bank syariah yang digabungkan tidaklah mudah. Anda dapat melanjutkan
aktivitas dan transaksi keuangan Anda seperti biasa dalam proses integrasi integrasi sistem
layanan BSI.
E. KESIMPULAN
PT.Bank Syariah Indonesia atau BSI adalah singkatan dari Bank Syariah yang didirikan pada
1 Februari 2021 pukul 13.00 WIB dan diangkat oleh Presiden Jokowi. Dengan melakukan merger
dengan 3 bank syariah yaitu BNI Syariah, BRI Syariah dan Bank Mandiri Syariah. PT.Bank Syariah
Indonesia atau BSI memiliki 10 risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko
operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik, risiko kepatuhan, risiko imbal hasil
dan risiko investasi.
Penanggulangan pada risiko kredit PT.Bank Syariah Indonesia dapat dilakukan melalui
upaya-upaya yang bersifat preventif dan upaya-upaya yang bersifat reprensi/kuratif. Pada
penanggulangan risiko pasar dengan melakukan, mengelola transaksi asing berdasarkan transaksi
fundamental yang jelas yang mungkin timbul dalam transaksi nasabah atau kebutuhan likuiditas
bank. Bank mengelola risiko likuiditas dengan melalui strategi pembiayaan, limit terpusat,
manajemen aset likuiditas berkualitas tinggi, menetapkan protokol likuiditas dan rencana
pembiayaan darurat. Bank mengelola risiko operasional berdasarkan pemahaman dan hasil
pengukuran. Bank menetapkan dokumen yang harus dipenuhi dengan setiap produk dan
aktivitas. Bank menempuh tuntutan hukum/litigasi yang berpotensi meningkatkan eksposur
risiko hukum. Penanggulangan risiko reputasi dapat dilakukan dengan setiap pengaduan nasabah
harus segera ditindak lanjuti. Bank syariah harus memliki sistem pengendalian untuk memantau
kinerja, termasuk kinerja keuangan dengan cara membandingkan hasil aktual dengan hasil yang
diharapkan untuk memastikan bahwa risiko yang diambil masih dalam batas toleransi dan
melaporkan devisi ang signifkan kepada direksi. Bank secara teratur meninjau sistem manajemen
risiko strategisnya. Bank melakukan kaji ulang dan audit internal atas penerapan manajemen
risiko imbal hasil secara berkala untuk memastikan keandalan kerangka manajemen risiko imbal
hasil dan efektifitas penerapannya. Bank mengendalikan risiko pendapatan, terutama dengan
menetapkan ukuran dan protokol pendapatan untuk memberikan penilaian yang membagi
pendapatan dan pendapatan, rasio khusus / transaksi di luar lokasi. Untuk menghindari resiko
yang timbul dalam suatu investasi, maka yang dibutuhkan adalah alternatif-alternatif kebijakan
dalam pengambilan keputusan. Alternatif keputusan yang diambil adalah sesuatu yang dianggap
paling realistis dan tidak menimbulkan masalah baru.
PT.Bank Syariah Indonesia memiliki peluang yaitu, menjadi bank Syariah yang komplek,
menjadi bank Syariah BUKU 4 dan menjadi bank Syariah Global. Sedangkan tantangan pada
PT.Bank Syariah Indonesia yaitu kompetensi SDM, TI terintegrasi dan penyatuan budaya
organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/6129/4/BAB%20I.pdf diakses pada kamis 03/06/2021 pukul 14.13
WITA
https://www.syariahpedia.com/2017/05/mengenal-10-risiko-bank-syariah.html diakses pada kamis
03/06/2021 pukul 14.31WITA
https://www.markombur.com/2021/02/sejarah-singkat-pt-bank-syariah.html diakses pada kamis
03/06/2021 pukul 17.39 WITA
https://www.idntimes.com/business/finance/indianamalia/mengenal-bsi-bank-syariah-terbesar-
indonesia/4 diakses kamis pada 03/06/2021pukul 19.53 WITA
https://money.kompas.com/read/2021/02/02/091724726/serba-serbi-bank-syariah-indonesia-yang-
perlu-diketahui?page=alldiakses pada kamis 03/06/2021 pukul 20.27 WITA
https://www.ir-bankbsi.com/vision_mission.htm diakses pada kamis 03/06/2021 pukul 21.02 WITA
https://kreasiprimaland.com/2021/04/14/profile-bank-syariah-indonesia-bsi/ diakses pada kamis
03/062021 pukul 21.21 WITA
https://finansial.bisnis.com/read/20210420/231/1383476/bank-syariah-indonesia-lanjutkan-integrasi-
sistem-layanan-di-area-manado diakses pada rabu 09/06/21 pukul 15.24 WITA
https://m.liputan6.com/bisnis/read/4484559/deretan-tantangan-yang-dihadapi-bank-syariah-indonesia
diakses pada rabu 09/06/21 pukul 12.00 WITA
https://kumparan.com/anggit-pragusto-sumarsono/selamat-datang-bank-syariah-indonesia-peluang-
dan-tantangan-merger-bank-syariah-1v5IIEOxbPJ/full diakses pada rabu 09/06/21 pukul 12.24
WITA
https://www.ir-bankbsi.com/misc/Kebijakan-Manajemen-Risiko-BSI.pdf diakses pada kamis
10/06/2021 pukul 19.36 WITA
https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:9AI6ofAUyuAJ:https://osf.io/8jbpd/downlo
ad+&cd=4&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-b-d diakses pada sabtu 26/06/2021 pukul 13.07
WITA
https://www.kompasiana.com/banksyariah/54ff4a4fa33311804c50fae6/risiko-reputasi-bank-
syariah?page=all diakses pada sabtu 26/06/2021 pukul 14.16 WITA
http://astriayundafebiiainbatusangkar.blogspot.com/2019/09/pengelolaan-manajemen-risiko-pasar-
pada.html diakses pada sabtu 26/06/2021 pukul 14.34 WITA
https://media.neliti.com/media/publications/194916-ID-pengelolaan-likuiditas-bank-syariah.pdf diakses
pada sabtu 26/06/2021 pukul 14.43 WITA
https://seminarid.com/prosiding/index.php/sainteks/article/download/520/518 diakses pada kamis
01/07/2021 pukul 21.05
BAB VIII
Risiko PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Serta Peluang dan Tantangan

Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan salah satu bank pemerintah yang terbesar di
Indonesia. Karena merupakan perusahaan perbankan yang terbesar di Indonesia PT Bank Rakyat
Indonesia sudah memiliki cabang yang banyak hingga sampai kepelosok-pelosok desa. Seperti
yang dilansir di Bisnis.com kinerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memiliki kinerja yang
sangat baik. Kinerja BRI di tahun 2016 tercatat tumbuh sebesar 16,8 persen (yoy) atau sebesar
Rp872,9 triliun. BRI pada akhir tahun 2015 memperoleh laba sebesar Rp25.204 triliun sehinggan
BRI dijadikan sebagai bank dengan laba terbesar di Indonesia selama 11 tahun berturut-turut.
Hal ini menyebabkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pernah mendapatkan
penghargaan sebagai Best Domestic Bank in Indonesian di tahun 2016 selama tiga tahun berturut-
turut (Widodo, 2016).

A PROFIL BANK RAKYAT INDONESIA


Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di
Indonesia. Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei
Aria Wirjaatmadja tanggal 16 Desember 1895 yang pada awalnya adalah lembaga yang mengelola
dana kas masjid untuk disalurkan kepada masyarakat dengan skema yang sangat sederhana.
Pada 16 Desember 1895 secara resmi dibentuk Hulpen Spaarbank der Indlandsche
Bestuurs Ambtenareen yang kemudian dikenal sebagai “Bank Perkreditan Rakyat” yang pertama
di Indonesia. Kemudian mengalami beberapa kali perubahan nama, seperti pada tahun 1897
berganti nama menjadi De Poerwokertosche Hulpen Spaar-en Landbouw Credietbank
(Volksbank) atau dikenal dengan “Bank Rakyat”, pada tahun 1912 menjadi Centrale Kas Voor
Volkscredietwezen Algemene, dan pada 1934 menjadi Algemene Volkscredietbak (AVB). Pada
masa pendudukan Jepang di tahun 1942, AVB berubah menjadi Syomin Ginko.
Anak perusahaan Bank Rakyat Indonesia
1. Bank BRI Agroniaga
2. BRI Life
3. BRI Remittance
4. Danareksa Sekuritas
5. BRI Ventures
6. BRINS dan BRI Finance
1. VISI DAN MISI BRI
• Visi
Menjadi bank komersial terkemuka yang mengutamakan kepuasan nasabah
• Misi
1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha
Mikro, Kecil dan Menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat
2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas
didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dan teknologi informasi yang handal
dengan menerapkan manajemen risiko yang tepat dan praktik good corporate governance
3. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholders)

B PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA BANK RAKYAT


INDONESIA (BRI)
Manajemen Risiko mempunyai peran penting dalam menangani bahaya risiko yang di
hadapi dalam mencapai tujuan Bank. BRI berupaya memitigasi risiko dari setiap lini bisnis yang
mungkin memiliki peluang terjadinya risiko. Pelaksanaan fungsi manajemen risiko mencakup hal-
hal yang diidentifikasi dengan upaya untuk mengenali, mengukur, menyaring dan mengendalikan
risiko.
Hal ini termasuk kemajuan teknologi dan kerangka kerja manajemen risiko yang
membantu pengelolaan setiap jenis risiko dan peningkatan SDM dalam pengelolaan risiko untuk
meningkatkan kualitas manajemen risiko. BRI menjalankan langkah/proses Manajemen Risiko
secara andal dalam setiap interaksi bisnis dan operasional yang membuat perseroan sehat dan
berkembang secara berkesinambungan (Risiko, 2019).
1. Dasar Penerapan Manajemen Risiko
Penerapan Manajemen Risiko BRI berlandaskan pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(POJK), Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK), Peraturan Bank Indonesia (PBI), Surat
Edaran Bank Indonesia (SEBI), di antaranya adalah sebagai berikut:
1) Penerapan Manajemen Risiko
a. POJK No. 18/POJK.03/2016 tanggal 16 Maret 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko
bagi Bank Umum (Otoritas Jasa Keuangan, 2016a).
b. SE OJK No. 34/SEOJK.03/2016 tanggal 1 September 2016 tentang Penerapan Manajemen
Risiko bagi Bank Umum (Otoritas Jasa Keuangan, 2016c).
2) Penilaian Tingkat Kesehatan Bank (TKB)
a. POJK No. 4/POJK.03/2016 tanggal 26 Januari 2016 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan
Bank Umum (Otoritas Jasa Keuangan, 2016b).
b. SE BI No. 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 tanggal Penilaian Tingkat Kesehatan
Bank Umum (Ministry of Health, 2011).
c. Sistem Pengendalian Intern sebagaimana SE BI No. 5/22/DPNP tanggal 29 September
2003 pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Umum (Bank Indonesia,
2003).
2. Tata Kelola Manajemen Risiko
Kerangka kerja dan tata kelola manajemen risiko di BRI terdiri dari:
a. Dewan Komisari
Menjalankan pekerjaan pengawasan risiko melalui Komite Pemantau Risiko dan Komite
Audit.
b. Direktur
Menjalankan fungsi kebijakan risiko melalui Komite Manajemen Risiko dan Asset Liability
Committee (ALCO).
c. Satuan Kerja Manajemen Risiko dengan unit khusus dan unit kerja kepatuhan melakukan
identifikasi risiko yang dapat dikenali, estimasi risiko, pengurangan risiko, pengamatan risiko
dan pengendalian risiko pada tingkat operasional.
Kerangka Manajemen Risiko ini menjadi dasar untuk tata kelola manajemen risiko di
segala tingkatan organisasi. Sistem ini akan membantu organisasi dalam mengawasi risiko secara
efektif melalui penerapan Manajemen Risiko pada tingkat yang berbeda, dengan menjamin
aksesibilitas informasi risiko yang lengkap dan memadai yang didapat dari proses manajemen
risiko akan dipertanggungjawabkan dan digunakan sebagai alasan untuk mengambil keputusan
(Risiko, 2019). BRI menetapkan prinsip tata kelola risiko melalui 3 Lines of Defence:
1) First Line of Defence
Semua unit kerja termasuk semua staf harus menjamin secara langsung bahwa manajemen risiko
telah dilaksanakan secara efektif untuk setiap risiko intrinsik, dalam lingkup dan tugas pekerjaan
mereka masing-masing, termasuk dalam untuk pengambilan keputusan risiko, dengan
menerapkan four eyes principle/dual control mechanism (standar empat mata/sistem kontrol
ganda) dimana ada peranan maker dan caker di dalamnya.
2) Second Line of Defence
Terdiri dari Direktur lapangan yang bertanggung jawab untuk setiap jenis risiko di setiap unit
kerja di bawahnya, dengan memberikan penunjukan kekuasaan serta bantuan untuk keputusan
risiko yang diambil oleh First Line Of Defence. Satuan Kerja Kepatuhan dan Satuan Kerja
Manajemen Risiko mendukung pembentukan budaya konsistensi dan kewaspadaan terhadap
risiko di First Line of Defense dan Second Line of Defense melalui pemberian feeling/survey yang
secara mandiri diidentifikasikan dengan pedoman dan metodologi pengelolaan risiko
3) Third Line of Defence
Unit Audit Internal dan eksternal menjalaankan fungsi asuransi dalam mengevaluasi kecukupan
dari penerapan manajemen risiko baik pada First Line of Defense ataupun Second Line of Defense.
3. Pengelolaan Risiko
Dalam pelaksanaannya, BRI memahami bahwa situasi lingkungan telah mengalami
berbagai perkembangan yang diikuti oleh risiko yang semakin kompleks. Untuk menyesuaikan
dengan perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis perbankan, BRI perlu menerapkan
praktik manajemen risiko sesuai dengan kerumitan usahanya.
4. Sistem Manajemen Risiko

Manajemen risiko merupakan proses mengidentifikasi dan mengendalikan ketidakpastian


pada modal dan pendapatan organisasi. Manajemen risiko di perbankan didefinisikan sebagai
pengembangan logis serta pelaksanaan planning untuk menghadapi potensi kerugian (Dhar,
2013). Fokus manajemen risiko pada perbankan adalah untuk mengelola eksposur perusahaan
terhadap kerugian dan untuk melindungi nilai asetnya. Sistem manajemen risiko merupakan cara
perusahaan untuk mengelola peran, hubungan, dan proses usahanya untuk mencapai nilai dan
tujuan.

C JENIS-JENIS RISIKO YANG DIHADAPI


1. Risiko Kredit
Risiko ini paling sering terjadi didunia perbankan dan paling berpotensi menyebabkan
kerugian. menurut Bank For International Settelemnts (2000) risiko kredit merupakan sumber
utama ketidakstabilan keuangan di sektor perbankan. Menurutnya dalam meminimalisir risiko
kredit bank harus mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko kredit yang
baik (Kabir et al., 2015).
Risiko ini berkaitan dengan kemungkinan bahwa pinjaman tidak akan dibayar atau
mengalami gagal bayar yang mengakibatkan kerugian bagi bank. Risiko kredit bukan hanya
berkaitan dengan risiko tidak mampu bayar akan tetapi termasuk juga pada risiko pembayaran
tertunda yang juga dapat menyebabkan permasalahan pada PT. Bank Rakyat Indonesia. Akibat
dari risiko ini, perusahaan perbankan harus berhati-hati dalam menjaga likuiditasnya dan juga
melakukan evaluasi yang tepat atas risiko gagal bayar. Pencegahan risiko kredit macet harus
melibatkan maintenance standar kredit yang tinggi, diversifikasi yang tepat, pengetahuan yang
baik mengenai pembiayaan serta tata cara pemantauan dan penagihan yang akurat.
2. Risiko Likuiditas
Likuiditas merupakan kemampuan bank untuk mendanai aset dan memenuhi kewajiban
kas yang diharapkan dan tidak diharapkan dengan biaya yang wajar tanpa menimbulkan kerugian.
Risiko likuiditas adalah ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang telah jatuh
tempo, tanpa mempengaruhi kondisi keuangan bank (Manish & Chand, 2013).
Sebagai lembaga perantara, BRI memegang sejumlah besar kewajiban jangka pendek
untuk membiayai aset jangka panjang. Karena bersifat jangka pendek maka nasabah atau
pemegang deposito berhak mengambil dana mereka kembali di waktu tertentu. Artinya, risiko
likuiditas menyangkut kemungkinan bahwa bank tidak mampu memenuhi kewajiban atau
kebutuhan tersebut.
3. Risiko Reputasional
Menurut Kenton (2019) seperti yang terlansir pada investopedia.com mengatakan bahwa
risiko reputasional merupakan ancaman aau bahaya bagi nama baik perusahaan. Menurutnya
risiko reputasional dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung
maksudnya adalah kesalahan atau akibat dari tindakan perusahaan itu sendiri. Sedangkan, secara
tidak langsung adalah kesalahan atau perbuatan seorang karyawan atau pegawai.
Ada juga secara tangensial, ini adalah kesalahan atau akibat dari pihak ketiga seperti mitra
atau pemasok. Reputasi mewakili interpretasi maupun persepsi mengenai kepercayaan
perusahaan Thackeray (2018). Perusahaan yang memiliki reputasi yang baik akan menarik banyak
orang karena dianggap memiliki value lebih. Bagi perbankan ini adalah hal yang sangat
berpengaruh. perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia dketahui banyak dikenal masyarakat sampai
kepelosok-pelosok desa hingga bisa menjadi Raksasa bagi kredit UMKM. Ketika perusahaan
dinilai memiliki reputasi yang positif akan tetapi tidak sesuai dengan realita yang ada maka hal ini
akan mengakibatkan risiko besar. Hal ini akan berimbas terhadap kegagalan perusahaan dan
reputasinya akan menurun sampai sesuai dengan kenyataan (Eccles & Scott C. Newquist, 2007).
4. Risiko Operasional
Risiko operasional merupakan risiko yang terjadi karena adanya kesalahan, gangguan atau
kerusakan yang disebabkan oleh man, sistem ataupun proses. Risiko kerugian ini juga terjadi
karena adanya human error yaitu internal fraud atau kesalahan yang dilakukan pada saat
bertransaksi. Risiko operasional juga mencakup risiko keamanan siber yang merupakan salah
satu risiko paling kritis yang harus dikelola dan dievaluasi oleh lembaga keuangan.
5. Risiko pasar
Risiko pasar terjadi dari aktivitas bank di pasar modal. Ini disebabkan karena adanya
ketidakpastian pasar ekuitas, suku bunga, dan spread kredit. Harga komoditas juga berpengaruh
terhadap risiko pasar bank karena bank dapat menginvestasikannya pada perusahaan yang
memperoduksi komoditas. Saat nilai komoditas berubah, maka saat itu juga nilai perusahaan dan
nilai investasi berubah. Hal ini disebabkan karena adanya pergeseran penawaran dan permintaan
yang sulit untuk diprediksi.

D PENANGGULANGAN RISIKO
1) Risiko Kredit
Menurut Lally et al (2016) dalam meminimalisir risiko kredit maka pihak bank harus
melakukan pengukuran dan proses pemantauan yaitu:
1) Bank harus memiliki sistem yang berkelanjutan dari berbagai portofolio risiko kredit
2) Bank harus memiliki sistem untuk memantau kondisi perkreditan termasuk memperhatikan
kecukupan dana cadangan
3) Bank didorong untuk mengembangkan dan memanfaatkan internal risk rating system dalam
mengelola risiko kredit.
4) Bank harus mempunyai sistem informasi untuk memungkinkan manajemen dapat mengukur
risiko kredit yang timbul.
5) Bank harus mempunyai sistem pemantau komposisi dan kualitas portofolio kredit
6) Bank harus mempertimbangkan potensi perubahan kondisi ekonomi di masa depan ketika
menilai kredit dan portofolio kredit, serta harus menilai eksposur risiko kredit dalam kondisi
stress.
2) Risiko Likuiditas
Krisis global yang terjadi ditahun 2008 berkaitan dengan risiko likuiditas. Beberapa
peraturan perbankan diatur untuk mengurangi risiko dengan mempertahankan modal yang ada.
Dari penjelasan diatas, diketahui bahwa risiko likuiditas adalah keadaan dimana perusahaan bank
tidak mempunyai uang tunai yang cukup untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo.
Tanpa adanya manajemen risiko likuiditas yang baik maka perusahaan akan mengalami
krisis likuiditas yang dapat menyebabkan kebangkrutan. Oleh karenya, Bank mengelola risiko
likuiditas dengan cara menjual alat likuid mereka atau dengan meminjam dana di pasar uang.
Selain itu, BRI mengalokasikan aset dari aset likuid jangka pendek pada Bank Indonesia (BI) dan
antar bank. Penting juga untuk memiliki struktur modal yang baik. Yakni dengan memperhatikan
utang yang jatuh tempo dan menjaga hubungan yang baik dengan meningkatkan komunikasi
kepada pemberi pinjaman. Dilansir dari Finance.zacks cara mengatasi risiko likuiditas yaitu
dengan meminimalkan kewajiban atau hutang, meminjamkan hanya sebanyak yang dibutuhkan
untuk menutupi hutang jangka pendek (Dennis Hartman, 2020).\
3) Risiko Reputasional
Dalam mengantisipasi risiko reputasional yang baik dimulai dari kesadaran perusahaan
serta pihak yang ada didalamnya untuk menyadari bahwa reputasi merupakan masalah persepsi.
Ketika reputasi positif yang kuat di antara pihak-pihak yang terlibat dalam perusahaaan maka
akan menghasilkan reputasi positif yang kuat bagi perusahaan secara keseluruhan.
Menurut Bonime-Blanc & Ponzi (2016) risiko reputasi adalah potensi publisitas negatif
pada praktik perusahaan, baik itu benar atau tidak yang akan meyebabkan penurunan pelanggan,
litigasi yang mahal atau berkurangnya pendapatan. Menurut Bonime-Blanc & Ponzi, (2016), untuk
menghadapi risiko reputasi maka perusahaan harus:
a. Memahami bahwa strategi reputasi merupakan visi jangka panjang
b. Mampu menilai serta memprediksikan masalah yang merusak reputasi perusahaan
c. Menelaah atribut reputasi yang dapat mengurangi masalah
d. Mampu untuk mengelola masalah dari sumber daya dan anggaran internal yang ada
e. Memiliki pengalaman untuk memvisualkan proses perusahaan untuk memahami sebab akibat,
konsekuensi, kejadian dan solusi.
Dalam hal tindakan skimming, PT. Bank Rakyat Indonesia menghimbau msyarakat untuk
mengaktifkan fitur SMS banking guna mengetahui mutasi rekening nasabah. BRI juga
menyarankan agar nasabah selalu memperbarui PIN ATM guna menjaga data kartu serta
memastikan nasabah mengganti kartu ATM yang ber-chip yang sudah ditetapkan oleh BI
(Cnnindonesia, 2021).
4) Risiko operasional
Untuk mengurangi risiko operasional di perbankan maka PT. Bank Rakyat Indonesia lebih
meningkatkan keamanan informasinya serta mengevaluasi profil risiko dengan membuat
database kejadian risiko operasional yang potensial. Untuk memastikan program manajemen
risiko operasional ini efektif, maka pihak BRI selalu melatih karyawannya untuk siap menghadapi
risiko ini.
Dilansir dalam Beritasatu dalam menetapkan keamanan data pelanggan Bank Rakyat
Indonesia berpedoman pada standar keamanan yang telah ditetapkan oleh OJK, yaitu mengacu
pada Payment Card Industry (PCI), Data Security Standard (DSS) dan proses Know Your Costumer
(KYC). Selain itu, bank juga berkolaborasi dengan penegak hukum, regulatr dan cyber security
(Kure, 2019).
5) Risiko pasar
Risiko pasar tidak dapat dihindari tetapi bukan tidak dapat dikelola. Risiko pasar terjadi
ketika terjadi fluktiasi nilai tukar, fluktuasi harga aset dan komoditas yang diperdagangkan
menyeybabkan perubahan nilai instrument keuangan yang dimiliki perusahaan. Oleh karenanya,
bank memitigasi dampak risiko tersebut dengan membuat cadangan dan limit. Bank juga
memperbesar cadangan untuk risiko kredit untuk menutupi risiko pasar yang mungkin
tersembunyi atau akan terjadi. departemen risiko pasar di BRI mengelola risiko pasar dengan
mengidentifikasi, menilai, memantau dan mengendalikan atau mengurangi risiko.

E PELUANG DAN TANTANGAN


1. Peluang
a) Adanya kebijakan pemerintah untuk menyalurkan kredit kecil mikro
Akibat pandemi covid-19 sektor UMKM menjadi perhatian karena merupakan tulang
punggung perekonomian nasional. Artinya, kebangkitan sektor UMKM akan memicu
pemulihan prekonomian nasional. Oleh karenanya hal ini menjadi peluang bagi perbankan
untuk mnyalurkan kredit (Ropesta Sitorus, 2021). Seperti yang terlansir di detikfinance PT.
Bank Rakyat Indonesia berhasil menyalurkan kredit hingga Rp914,19 T dengan porsi kredit
UMKM menapai 80,6 persen. Artinya porsi kreditUMKM BRI naik secara signifikan jika
dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 78,31 persen. Kredit pada segmen UMKM ini
menjadi peluang pertumbuhan kredit BRI di masa pandemi. Hingga Maret 2021, mampu
menyalurkan kredit mikro Rp360 T. Angka ini tumbuh sebesar 12,43 persen yoy (Jihaan
Khoirunnisa, 2021).
b) Tingkat pertumbuhan ekonomi yang meningkat pasca pandemi
Menurut direktur utama BRI lima sektor usaha (manufaktur, pertanian, perdagangan,
konstruksi serta akomodasi dan makanan & minuman) merupkan prioritas penyaluran
kredit dan pertumbuhan ekonomi. Artinya, perbaikan dan pertubuhan ekonomi nasional
bisa dimulai dengan terjaganya kualitas pembiayaan pada pelaku usaha di lima sektor ini.
Apabila kondisi usaha UMKM terjaga, maka permintaan kredit dari pelaku usaha di segmen
ini akan meningkat. Tingginya permintaan kredit otomatis akan berdampak pada
membaiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terganggu pasca pandemi Covid-19
(CNBC Indonesia, 2021).
c) Keluarnya deregulasi bidang investasi
Pemerintah menyiapkan kebijakan terkai deregulasi untuk meningkatkan investasi.
ada empat kelompok undagn-undang yang direvisi, yaitu terkait dengan perizinan,
kemudahan berusaha, perpajakan serta daftar negatif investasi (Muhammad Ashari, 2019).
BRI menyediakan pilihan investasi mulai dari deposito hingga obligasi. Jenis tabungan yang
dikelola BRI adalah tabungan BritAma, simpedes, simpedes TKI, tabungan haji, tabungan
BritAma dollar, BriAma bisnis, BriAma rencana,BriAma valas, tabungan BRI junior dan
tabunganKu.
Sedangkan jenis investasi berupa deposito merupakan dana yang didepositokan di
BRI yang dijamin oleh pemerintah melalui LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) dengan jnis
simpanan deposito yaitu deposito rupiah, deposito valas, dan deposito on call (Nurul
Ladynoel, 2019).
d) BRI memiliki dari 5000 kantor cabang
PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk memliki lebih dari 9.600 unit kerja yang tersebar di
Indonesia. BRI dibantu oleh 467 kantor cabang, 611 kantor cabang pembantu, 952 kantor
kas dan 5.383 BRI unit. Jumlah tersebut belum termasuk 2.948 teras BRI, 422.160 agen
BRILink, mesin EDC yang tersebar diseluruh Indonesia serta anjungan tunai mandiri (ATM).
Hal ini dapat memudahkan bagi para nasabah untuk melakukan transaksi dan menjadi
peluang bagi bank BRI untuk menarik nasabah dari kalangan menengah kebawah maupun
keatas (Yuni Astutik, 2020).
2. Tantangan
a) Adanya deregulasi perbankan
Deregulasi adalah mengurangi atau menghilangkan suatu aturan yang mampu
menghambat aktivitas ekonomi tertentu , terutama dalam hal persaingan dan juga pasar
bebas. Adanya kemudahan kepada dunia perbankan untuk membuka kanor dapat
menyebabkan persaingan yang muncul semakin meningkat dan ketat. Akibat dari
meningkatnya persaingan menyebabkan nasabah semakin pilih-pilih dan memiliki bargaining
power yang semakin besar, akibatnya produk perbankan lebih ditentukan oleh pasar
(Nuryasman & Hidayat, 2001).
b) Ancaman likuiditas cukup tinggi
Ancaman likuiditas ini muncul setelah adanya industri keuangan dimina untuk
melakukan restrukturisasi debitur karena adanya pandemi. Hal ini berdampak pada
kemungkinan gangguan likuiditas bagi lembaga keuangan karena tidak ada pembayaran bunga
dan pokok setelah fasilitas restrukturisasi diberikan (Monica Wareza, 2020).
c) Krisis ekonomi global
Pandemi covid-19 mengancam krisis ekonomi lebih parah jika dibandingkan dengan
krisis global yang terjadi ditahun 2008. Dikatakan juga bahwa Indonesia merupakan Negara
yang rentan terkena krisis ekonomi. Alasannya karena pertumbuhan ekonomi Indonesia
mengalami perlambatan yang cukup tajam, yang diperkirakan hanya 4,5 sampai 4,8 persen
di tahun 2020. Jika dibandingkan krisis ekonomi di tahun 2008 pertumbuhan ekonomi
Indonesia tercata 6,1 persen dan turunnya 4,5 persen. Jadi kondisi pandemi ini jauh lebih
berisiko dibandingkan krisis tahun 2008.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG0 turun 24% diperiode 2020. Kurs rupiah
melemah 5,41 persen dalam 6 bulan terakhir karena keluarnya dana asing. Selain itu,
menurut Asian Development Bank (ADB) sebanyak 38,5 persen surat utang pemerintah
Indonesia dipegang oleh investor asing dan jika terjadi transaksi penjulaan secara serentak
makan ini akan berisik lebih tinggi terhadap krisis ekonomi (Liputan6.com).
Sedangkan dalam digital Teknologi dan Informasi PT. Bank Rakyat Indonesia
Persero) Tbk. memiliki tantanga dan peluang kecerdasan artifisal (Artificial Intelligence) di
sektor perbankan (Khadijah Shanaz, 2021). Adapun peluang dan tantangannya adalah :
d) Masih kurang kuantitas dan kualitas data unik bersifat terbuka yang dimiliki Indonesia.
Hal ini mnjadi peluang dikarenakan adanya program Satu Data Indonesia yang
dilakukan pleh peemrintah melalui Perpres No. 39/2019 mengenai kebutuhan dei kemajuan
riset dan perkembangan inovasi teknologi.
e) Yang menjadi tantangan selanjutnya adalah minimmnya talenta dan edukasi terkait apa itu
Artificial Intelligence (AI). Hal ini juga menjadi peluang AI karena kebutuhan talenta untuk
menyambut industri 4.0.
f) Saat ini belum tersedia instrument peraturan yang mengatur etika maupun kebijakan Artificial
Intelligence di Indonesia. Oleh karenanya, adanya paying hukum untuk etika pemanfaatan dan
pengembangan kecerdasan artifisial.
g) Saat ini harmonisas academia, industri, pemerintah dan komunitas lokal belum optimal, tetapi
di sisi lain Indonesia merupakan Negara dengan ekosistem start-up yang kondusif.

F. KESIMPULAN

Manajemen Risiko mempunyai peran penting dalam menangani bahaya risiko yang di
hadapi dalam mencapai tujuan Bank. BRI berupaya memitigasi risiko dari setiap lini bisnis yang
mungkin memiliki peluang terjadinya risiko. Pelaksanaan fungsi manajemen risiko mencakup hal-
hal yang diidentifikasi dengan upaya untuk mengenali, mengukur, menyaring dan mengendalikan
risiko. Hal ini termasuk kemajuan teknologi dan kerangka kerja manajemen risiko yang
membantu pengelolaan setiap jenis risiko dan peningkatan SDM dalam pengelolaan risiko untuk
meningkatkan kualitas manajemen risiko. BRI menjalankan langkah/proses Manajemen Risiko
secara andal dalam setiap interaksi bisnis dan operasional yang membuat perseroan sehat dan
berkembang secara berkesinambungan

Proses identifikasi risiko yang dapat dilakukan secara proaktif pada semua aktivitas bisnis
dalam rangka memeriksa sumbernya, kemungkinan risiko dan dampaknya. Hal-hal yang
dipertimbangkan dalam proses identiikasi rasio adalah: Melakukan identifikasi semua risiko
secara berkala. Memiliki teknik atau sistem untuk membedakan risiko pada semua item BRI dan
aktivitas bisnis. Secara khusus membedakan risiko terhadap seluruh produk dan aktivitas bisnis,
sebelum produk/aktivitas diperkenalka atau dijalankan.

Pengukuran perkiraan risiko dilakukan untuk mengetahui ukuran keterbukaan risiko yang
dipandang oleh Bank untuk digunakan sebagai sumber perspektif pengendalian risiko dan untuk
alasan penentuan kewajiban penyediaan modal minimum. Pengamatan risiko dilakukan terhadap
besarnya eksposur risiko, konsistensi dengan limit internal dan konsistensi dalam pelaksanaan
dengan strategi dan metodologi yang ditetapkan. Pengamatan dilakukan baik oleh unit pelaksana
maupun Satuan Kerja Manajemen Risiko. Hasil pengamatan disajikan sebagai laporan intermiten
yang diserahkan kepada Manajemen sehubungan dengan moderasi risiko dan aktivitas yang
diperlukan.Pengendalian risiko dilakukan antara lain dengan memberikan pengembangan pada
peluang atas risiko yang bersifat moderate to high dan high yang melebihi limit, pengendalian
yang diperluas (pengelolaan alami), dana tambahan untuk menyerap potensi kerugian yang
diperkirakan, dan audit internal secara periodik. Selain itu,juga dilakukan investigasi Produk Baru
atau Potensi Aktivitas baru (PAB).
DAFTAR PUSTAKA

Abbas, F., Iqbal, S., & Aziz, B. (2020). The role of bank liquidity and bank risk in determining bank
capital: Empirical analysis of Asian banking industry. Review of Pacific Basin Financial Markets and
Policies, 23(3), 1–21. https://doi.org/10.1142/S0219091520500204
ANGHEL, L. C. (n.d.). Managing the Market Risk in Banks.
Ashari, M. 2019. deregulasi bidang investasi, termasuk memangkas pejabat eselon III dan IV. pikiranrakyat.
https://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-01323569/deregulasi-bidang-investasi-termasuk-
memangkas-pejabat-eselon-iii-dan-iv?page=3. diakses pada tanggal 20 Jini 2021
Astutik, Y. 2020. Mantap! BRI Mulai Masuk ke Segmen yang Tak Tersentuh Bank. CNBCIndonesia.
https://www.cnbcindonesia.com/market/20200228151521-17-141219/mantap-bri-mulai-
masuk-ke-segmen-yang-tak-tersentuh-bank. diakses pada tanggal20 Juni 2020
Bank Indonesia. (2003). Surat Edaran No.5/ 22 /DPNP Tahun 2003, Perihal: Pedoman Standar Sistem
Pengendalian Intern bagi Bank Umum. 5.
Bisnis.com. (2020). Laba BRI Digerogoti Corona. Ni Putu Eka Wiratmini.
https://finansial.bisnis.com/read/20200719/90/1268045/laba-bri-digerogoti-corona
Bonime-Blanc, A., & Ponzi, L. J. (2016). Understanding Reputation Risk: The Qualitative and
Quantitative Imperative. Corporate Compliance Insights, 1–31.
https://www.corporatecomplianceinsights.com/wp-content/uploads/2017/11/Understanding-
Reputation-Risk-.pdf
Cheppy A. Muchlis. (2020). Begini strategi bank mengatur likuiditas saat pandemi corona. Kontan.Co.Id.
https://keuangan.kontan.co.id/news/begini-strategi-bank-mengatur-likuiditas-saat-pandemi-
corona
CNBC, I. (2020). Banyak Restrukturisasi Kredit, Bagaimana Likuiditas BRI? Syarizal Sidik.
https://www.cnbcindonesia.com/market/20200514111553-17-158409/banyak-restrukturisasi-
kredit-bagaimana-likuiditas-bri
CNBC, I. (2021). Bos BRI ungkap 5 sektor kunci percepatan pemulihan ekonomi. CNBC Indonesia.
https://www.cnbcindonesia.com/market/20210327154558-17-233346/bos-bri-ungkap-5-sektor-
kunci-percepatan-pemulihan-ekonomi. diakses pada tanggal 20 Juni 2021
Cnnindonesia. (2021). BRI ganti saldo nasabah yang hilang akibat skimming.
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210406141600-78-626562/bri-ganti-saldo-nasabah-
yang-hilang-akibat-skimming
Dennis Hartman. (2020). How to Avoid Liquidity Risks. Finance.Zacks.Com.
https://finance.zacks.com/avoid-liquidity-risks-8881.html
Dhar, S. K. (2013). Risk Management in Banking Industry. SSRN Electronic Journal, April.
https://doi.org/10.2139/ssrn.2280369
DNFinancials. (2020). Laba bersih Bank BRI turun 42,94% Kuartal III-2020. DNFinancials.Com.
https://www.idnfinancials.com/id/news/37007/bank-bri-profit-declines-yoy
Eccles, R. G., & Scott C. Newquist, and R. S. (2007). Reputation and Its Risks. Harvard Business Review
Home. https://hbr.org/2007/02/reputation-and-its-risks
Fritz-morgenthal, S., Huber, J., & Funaro, D. (2018). Preventing Disaster : How Banks Can Manage
Operational Risk.
Hayes, A., & Brock, T. (2021). Financing. Investopedia.Com.
https://www.investopedia.com/terms/f/financing.asp
Heconversation. (2020). Bagaimana COVID-19 memicu krisis keuangan di Indonesia.
Heconversation.Com. https://theconversation.com/bagaimana-covid-19-memicu-krisis-
keuangan-di-indonesia-133931
Kabir, M. N., Worthington, A., & Gupta, R. (2015). Comparative credit risk in Islamic and
conventional bank. Pacific Basin Finance Journal, 34, 327–353.
https://doi.org/10.1016/j.pacfin.2015.06.001
Kartika, H. (2018). waspada risiko pasar, ini saran bank bagi nasabah wealth management. Kontan.Co.Id.
https://keuangan.kontan.co.id/news/waspada-risiko-pasar-ini-saran-bank-bagi-nasabah-wealth-
management,
Kaskus. (2013). Akibat keslaahan teller bank plat merah.
https://www.kaskus.co.id/thread/5240134da4cb17ad27000000/akibat-kesalahan-teller-bank--
plat-merah
Kenton, W. (2019). Reputational Risk. https://www.investopedia.com/terms/r/reputational-risk.asp
Khadijah Shahnaz. (2021). direktur BRI paparkan tantangan dan peluang kecerdasan buatan di sektor
perbankan. https://finansial.bisnis.com/read/20210304/90/1363750/direktur-bri-paparkan-
tantangan-peluang-kecerdasan-buatan-di-sektor-perbankan. di akses pada tanggal 20 Juni 2021
Khoerunnisa, J. (2021). Fokus ke Segmen Mikro, BRI Targetkan Komposisi Kredit UMKM 85%.
Detikfinance. https://finance.detik.com/moneter/d-5598400/fokus-ke-segmen-mikro-bri-
targetkan-komposisi-kredit-umkm-85. diakses pada tanggal 20 Juni 2021

Kumala, A. (2020). Berawal dari Amerika Serikat, krisis keuangan menyebar ke Eropa, Asia. Antaranews.
https://www.antaranews.com/berita/1801289/berawal-dari-amerika-serikat-krisis-keuangan-
menyebar-ke-eropa-asia
Kure, E. (2019). ini standar keamanan data pelanggan yang diterapkan BRI. 2019. Beritasatu.Com.
https://www.beritasatu.com/ekonomi/546520/ini-standar-keamanan-data-pelanggan-yang-
diterapkan-bri
Ladynoel, N. 2019. berbagai pilihan investasi bank BRI, mulai depostio hingga obligasi. pojokbisnis.
https://www.pojokbisnis.com/investasi-dan-saham/berbagai-pilihan-investasi-bank-bri-mulai-
deposito-hingga-obligasi. diakses pada tanggal20 Juni 2021
Lally, J., Tully, J., & Maccabe, J. H. (2016). Clozapine augmentation for treatment-resistant
schizoaffective disorder. Cochrane Database of Systematic Reviews, 2016(3).
https://doi.org/10.1002/14651858.CD012104
Liputan 6.com. 2020. Sri Mulyani ramal pertumbuhan ekonomi global di 2020 sama seperti saat krisis
2008. Liputan 6.com. https://www.liputan6.com/bisnis/read/4192197/sri-mulyani-ramal-
pertumbuhan-ekonomi-global-di-2020-sama-seperti-saat-krisis-2008. diakses pada tanggal 20
Juni 2021.
Manish, K., & Chand, Y. G. (2013). L r m b : a c f. AIMA Journal of Management & Research, 7(2), 1–12.
Ministry of Health, R. of I. (2011). No Titlep. Phys. Rev. E, 2009(13).
Mohammad, S., Asutay, M., Dixon, R., & Platonova, E. (2020). Liquidity risk exposure and its
determinants in the banking sector: A comparative analysis between Islamic, conventional and
hybrid banks. Journal of International Financial Markets, Institutions and Money, 66, 101196.
https://doi.org/10.1016/j.intfin.2020.101196
Natalia, M. (2021). uang nasabah BRI hilang misterius diduga karena skimming. EconomyOkezone.Com.
https://economy.okezone.com/read/2021/04/06/320/2390067/uang-nasabah-bri hilang-
misterius-diduga-karena-skimming?page=2
Newsdetik. (n.d.). Kasus kredit macet, eks karyawan BRI dituntut 18 bulan penjara. Retrieved June 5,
2021, from https://news.detik.com/berita/d-2297174/kasus-kredit-macet-eks-karyawan-bri-
dituntut-18-bulan-penjara
Ningtyas, ema surya. (2015). Kasus fraud audit pada bank BRI. Kompasiana.Com; Kompasiana.
https://www.kompasiana.com/ema_surya/556c494b50f9fdd6048b4567/kasus-fraud-audit-pada-
bank-bri
Nuryasman & Wiweko, H. 2001. Deregulasi Di Indonesia Perkembangan dan Dampaknya Terhadap
Perbankan.
Otoritas Jasa Keuangan. (2016a). Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia tentang
Nomor 18 Tahun 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Ojk.Go.Id, 1–29.
http://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/regulasi/lembaga-keuangan-mikro/peraturan-
ojk/Documents/SAL-POJK PERIZINAN FINAL F.pdf
Otoritas Jasa Keuangan. (2016b). POJK Nomor 14/SEOJK.03/2016 Tentang Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, 33.
Otoritas Jasa Keuangan. (2016c). Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 34 /SEOJK.03/2016
Tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum. Ojk.Go.Id, 30.
Prasongko, D., & Cahyani, D. R. (2019). Teller BRI tilep dana Rp2,3 miliar, BRI taka da dirugikan.
Bisnistempo. https://bisnis.tempo.co/read/1170836/teller-bri-tilep-dana-rp-23-miliar-bri-tak-ada-
yang-dirugikan/full&view=ok
Risiko, M. (2019). Dasar Penerapan Manajemen Risiko Basis Implementation of Risk Management Tata
Kelola Manajemen Risiko. 164–173.
Saunders, A., & Cornett, M. M. (2008). Risks in banking. Financial Institutions Management: A Risk
Management Approach, 33–44. https://wabankers.com/images/wba/pdfs/Johnson_H.pdf
Sitorus, Ropesta. (2021). Potensi Kredit UMKM Masih Besar, Bank Harus Ambil Peluang. Bisnis.com.
https://ekonomi.bisnis.com/read/20210226/9/1361451/potensi-kredit-umkm-masih-besar-bank-
harus-ambil-peluang. diakses pada tanggal 20 Juni 2021
Thackeray, J. (2018). HOW TO MANAGE REPUTATIONAL RISK. Rmhaq. https://www.rmahq.org/how-
to-manage-reputational-risk/
Thea Garcia. (2019). What Are the Top Operational Risks for Banks? Reciprocitylabs.
https://reciprocitylabs.com/resources/what-are-the-top-operational-risks-for-banks/
Wareza, M. 2020. Ancaman likuiditas bank RI, OJK: bakal ada bank jangkar. CNBCIndonesia.
https://www.cnbcindonesia.com/market/20200506165701-17-156792/ancaman-likuiditas-bank-
ri-ojk-bakal-ada-bank-jangkar. diakses pada tanggal 20 juni 2021
Widodo, S. (2016). Ini Alasan BRI Mendapat Penghargaan Best Domestic Bank dari Asiamoney.
Bisnis.Com. https://finansial.bisnis.com/read/20160922/90/585649/ini-alasan-bri-mendapat-
penghargaan-best-domestic-bank-dari-asiamoney
Widyawati, E., Purwadi, A., & Subagiyo, D. T. (2018). Pertanggungjawaban Teller Bank Akibat
Terjadinya Kesalahan Terhadap Transfer Dana Nasabah. Perspektif, 23(1), 1.
https://doi.org/10.30742/perspektif.v23i1.623
Wiratmini, N. P. E. (2020a). Kredit bermasalah BRI merangkak naik tahun ini dijaga maksimal 3 persen.
Financialbisnis.Com. https://finansial.bisnis.com/read/20200910/90/1289880/kredit-bermasalah-
bri-merangkak-naik-tahun-ini-dijaga-maksimal-3-persen
Wiratmini, N. P. E. (2020b). Laba BRI Digerogoti Coron. Bisnis.Com.
https://finansial.bisnis.com/read/20200719/90/1268045/laba-bri-digerogoti-corona
Wirija, J. (2020). Principles of Measuring and Managing Liquidity Risk. Consulting.Com.
https://8020consulting.com/principles-of-measuring-and-managing-liquidity-risk/
BAB IX
RISIKO FADEL DIGITAL PRINTING BESERTA PELUANG DAN
TANTANGAN YANG DIHADAPI

Percetakan adalah industri yang memproduksi dalam jumlah banyak tulisan ataupun
gambar pada media cetak seperti kertas, botol dan kain dengan menggunakan mesin cetak.Untuk
membuat suatu cetakan diperlukan yang namanya tinta serta mesin khusu sesuai dengan kriteria
cetakan yang perlukan. Percetakan menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia yang tidak
bisa ditinggalkan seperti sebab dibutuhkan dalam hampir sebagian besar kebutuhan. Untuk
membaca sesorang membutuhkan buku, Koran tabloid serta majalah, untuk mengetauhi waktu
kita memerlukan kalender, manusia terkadang mengingkan baju dengan motiv motive tertentu,
dalam dunia usaha kita tentu memerlukan brosur, spanduk, binner hingga stiker untuk label
produk kita, tentunya segala kebutuhan tersebut dapat kita penuhi melalui percetakan, bicara
tentang percetakan sebetulnya masih banyak lagi hal yang yang dapat kita peroleh darinya, mulai
dari stempel, kartu undangan hingga video pendek untuk undangan pernikahan bisa kita peroleh
dari percetakan.

A. PROFIL PERUSAHAAN

Sumber : https://www.facebook.com/fadeldigitalprinting
Fadel Digital Printing
Jln A Petterani, Kompleks Bisnis Blok III Kota Makassar
WatshAp : 0811452439
Email : fadel.dprinting@gmail.com
Fadel Digital Printing merupakan usaha kecil menengah yang terletak di Jl A.Petterani,
Komplek Bisnis Center Blok III Kec. Panakukang Kota Makassar. Didirikan pada tahun 2013
dan telah memiliki lebih dari satu percetakan. Hingga saat ini Fadel Digital Printing telah
mengakuisisi 6 percetakan lain yang berada di Jl A.Petterani, Komplek Bisnis Center Blok III
Kec. Panakukang Kota Makassar Digital dari hasil akuisisi tersebut lahirlah suatu gabungan usaha
yang kemudian disebut Fadel Grup, Fadel Grup terdiri atas 13 percetakan yang mana 7
diantaranya ialah milik Fadel Digital Printing serta 6 lainnya yang merupakan jaringan Mitra dari
Fadel Digital Printing

B. SISTEM MANAJEMEN RISIKO FADEL DIGITAL PRINTING

Ketatnya persaingan dapat menimbulkan risiko. Risiko yang tinggi menuntut perusahaan
untuk semakin jeli dalam mendeteksi dan menilai setiap risiko yang ada. Risiko-risiko yang ada
maupun yang akan muncul dapat diatasi dengan menggunakan Enterprise Risk Management (ERM)
yang baik dalam perusahaan. Contohnya, untuk mencegah kekurangan bahan baku, perusahaan
harus memiliki sistem manajemen inventori yang baik dan selalu melakukan pemantauan pada
kondisi pasar.

Hal ini bertujuan agar apabila bahan baku di pasar sudah mulai menipis, perusahaan sudah
mempersiapkan strategi yang terorganisir terlebih dahulu. Manajemen risiko membantu
perusahaan melakukan pengelolaan terhadap risiko-risiko, baik yang sudah ada maupun yang akan
muncul, sehingga risiko tersebut dapat diminimalkan pada tingkat yang dapat diterima oleh
perusahaan.

C. RISIKO YANG DIHADAPI FADEL DIGITAL PRINTING

1. Resiko Pasar

Resiko pasar sering disebut resiko menyeluruh karena dapat dialami oleh seluruh
perusahan. Pandemi Covid-19 memberi dampak amat besar pada sektor ekonomi dan sosial
dunia, termasuk Indonesia. Dampaknya yaitu melemahnya konsumsi rumah tanga atau
melemahnya daya beli.
Ketidakstabilan kondisi perekonomian akibat pandemic Covid-19 semakin dirasakan
dalam kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya rumah tangga. Konsumsi rumah tangga,
sebagai penopang utama perekonomian melambat secara signifikan diamana pada akhirnya
memengaruhi kinerja industry dan Usaha Mikro,Kecil, dan menengah. Ekonomi itu naik apabila
daya serap atau daya belinya tinggi

2. Resiko kredit

Resiko kredit adalah resiko yang ditimbulkan akibat ketidak mampuan perusahan, intansi
atau perusahan melunasi kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang (Fahmi, 2011).
Dari wawancara yang dilakukan dietahui bahwa resiko kredit juga dialami oleh Fadel Digital
Printing, yakni resiko gagal bayar.
Fadel Digital Printing memiliki sistem penjualan online yang cukup berkembang, dalam
penjualan onlinenya Fadel Digital Printing awalnya menggunakan sistem pembaran COD atau
bayar ditempat, yakni dengan mengirmkan terlebih dahulu produk pesanan konsumen ke tempat
pelanggan, setelah nya baru pihak konsumen mentransferkan sejumlah uang sebagai pembayaran
atas produk yang dibeli. Namun demikian banyak konsumen yang pada akhirnya tidak
mentransfer pembayaran sebagaimana perjanjian diawal, sehingga menyebabkan Fadel Digital
Printing mengalami kerugian atas peristiwa tersebut., oleh karena itu

3. Resiko likuiditas

Resiko likuiditas merupakan resiko yang dialami oleh perusahan diakibatkan


ketidakmampuannya dalam memenuhi pembiayayan jangka pendeknya (Fahmi, 2011). Fadel
Digital Printing juga dihadapkan dengan resiko likuditas yakni pemenuhan pembiayaan jangka
pendek utamanya pembayaran gaji karyawan, jumlah karyawan yang berjumlah 130 orang
membuat perusahan harus berupaya keras memenuhi kebutuhan jangka pendeknya terkadanag
para karyawan mengalami keterlambatan pembayaran gaji, keterlambatan pembayaran gaji
karyawan beresiko terhadap tingkat kepuasan karyawan serta tingkat likuiditas perusahan.

4. Resiko SDM

Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa resiko sumberdaya manusia


kerap dirasakan oleh Fadel Digital Printing resiko ini berupa adanya karyawan yang bermalas-
malasan ditempat kerja, karyawan yang memberikan pelayan tidak maksimal kepada pelanggan
hingga resiko perputaran karyawan yang tinggi. Karyawan yang bermalas-malasan sudah tentu
memberikan kerugian terhadap perusahan karena kinerjanya, terlebih palayan yang tidak
maksimal kepada konsumen tentunya akan menyebabkan minat beli konsumen terhadap produk
Fadel Digital Printing menjadi menurun bahkan hilang.berdasarkan hasil wawancara diketahu
bahwa beberapa karyawan Fadel Digital Printing memiliki kinerja yang buruk hal ini dapat dilihat
dari lamanya durasi yang dibutuhkan untuk merespon kebutuhan konsumen, pelayanan yang
tidak memuaskan serta adanya tindakan yang tidak ramah serta lambat dalam bekerja.
Selain itu resiko sumber daya manusia yang dihapi Fadel Digital Printing juga terkait
dengan tingginya tingkat perputaran karyawan yang disebabakan adanya kebijakan perusahan
terkait jam kerja yang panjang serta tekanan yang tinggi, para karyawan terkadang merasa tidak
tahan dengan kondisi pekerjaan, padahal diawal mereka telah diberitahu bahwa Fadel Digital
Printing memiliki jam kerja yang panjang, libur yang sedikit dan mencari pekerja yang bisa bekerja
dibawah tekanan, perusahan pun akhirnya harus menghadapi resiko perputaran karyawan yang
tinggi, resiko tersebut tentu menyebabkan kerugian sebab untuk merekrut karyawan baru
tentunya memerlukan biaya yang besar terutama biaya pelatihan terhadap para karyawan baru.

5. Resiko Produtivitas

Resiko produktivitas terjadi ketika adanya ketidaksempurnaan kualitas produk yang


dihasilkan Fadel Digital Printing karena sesuatu hal, misalnya karena human eror dan barang
rusak dalam perjalan. Dalam memproduksi produk adanya barang cacat merupakan hal yang
tidak dapat dipisahkan dalam dunia perindustrian, kecacatan ini bisa disebabkan karena bahan
baku yang tidak berkualitas, mesin yan rusak maupun murni kelalaian pekerja, Fadel Digital
Printing yang bergerak dalam bidang percetakan tidak jarang menemukan resiko tersebut,
fenomena yang sering terjadi ialah adanya produk yang salah didesain, kesalah ini biasanya
diakibatkan karena adanya kesalah pahaman antara pekerja desain dengan konsumen, sehingga
produk yang dicetak bisajadi tidak sesuai dengan selera konsumen

6. Resiko Teknologi

Fadel Digital Printing menggunakan mesin dalam memproduksi produknya, tentunya


kualitas mesin menjadi salah satu faktor penentu kepuasan konsumen terhadap produk Fadel
Digital Printing. Resiko kerusakan mesin menjadi hal yang harus ditanggulangi, Fadel Digital
Printing mengerti bahwa mesin berperan penting dalam kualitas produk, mesin yang bagus
dengan teknologi baru tentunya akan lebih menguntungkan baik segi kapasitas maupun efisiensi
biaya, namun demikian mesin yang telah usang tentu membawa kerugian, begitupula dengan
mesin yang tak terawat, kedua duanya akan membawa kerugian apabila terjadi kerusakan, Fadel
Digital Printing juga percaya bahwa biaya perawatan tidak akan sebesar baiaya yang harus
dikeluarkan apabila terjadi kerusakan.

7. Resiko Inovasi

Risiko inovasi yaitu adanya penurunan kualitas karena adanya pembaharuan dan
modernisasi Inovasi produk juga mempengaruhi kualitas, terlebih bidang usaha yang bergerak
dalam percetakan, setiap tahunnya selalu ada inovasi-inovasi terbaru dalam dunia digital,
konsumen menginginkan produk-produk yang bukan hanya berkualitas namun juga modern
serta penuh kreatifitas, dalam industri percetakan produk berkembang dengan sangat cepat,
utamanya dimasa pandemik, diera pandemik pangsa pasar memerlukan perluasan sehingga
mampu menyentuh setiap kebutuhan konsumen akan percetakan, kebutuhan konsumen dalam
bidang percetakan tidak terbatas pada jenis percetakan biasa saja, setaip tahunnya terdapat
perubahan dalam trend an teknologi, dulu cetakan stiker hanya berbentuk 2 dimensi, kini jenis
stiker telah berkembang hingga muncul stiker 3 dimensi dengan bentuk yang lebih nyata.

8. Resiko Kebijakan Bisnis

Fadel Digital Printing memiliki sistem kerja yang ketat dengan kondisi kerja yang penuh
tekanan, resiko yang dialami terkait kebijakan bisnis ini ialah banyaknya karyawan yang tidak
betah bekerja karena tidak tahan dengan kondisi pekerjaan Fadel Digital Printing, apabila ketika
menjadi karyawan Fadel Digital Printing maka kita hendaknya siap untuk bekerja selama 12 jam
sehari, serta bersedia untuk tidak memiliki waktu libur sebab fade digital printing akan tetap
buka baik di hari minggu maupun tanggal merah.
Dimasa awal pandemi Fadel Digital Printing tetap mengharuskan karyawannya untuk
tetap masuk kerja di saat banyak perusahan lain yang akhirnya tidak memperbolehkan
karyawannya bekerja di kantor, para karyawan hanya dipekerjakan dari rumah kurang lebih 1
minggu dan setelahnya hingga sekarang para karyawan tetap bekerja seperti biasa, kebijkan ini
dijalankan sebagaimana filosofi yang ditanamkan perusahan yakni mempekerjakan orang - orang
yang pekerja keras
9. Resiko Eksternal
Resiko eksternal yang dihadapi Fadel Digital Printing utamanya bersumber dari 2
keandaan yakni Adanya pembangunan tol layang di jalan A.Petterani April 2018 pemprov Kota
Makassar melakukukan pembangunan Tol Layang A.P Petterani, Tol ini memiliki panjang 4.3
kilometer yang menghubungkan Jl Tol Reformasi – Jl Urip Sumoharjo – Jl A.P Petterani – Jl
Sultan Alauddin.
Pembanguan Tol ini memakan waktu kurang lebh 3 tahun lamanya, dimulai pada Tahun
2018 – 2020. Dalam pengerjaanya tol sepanjang 4 .3 kilometer ini menyebabkan kemacetan
utamanya di Jl A.P Petterani, hampir setiap hari selalu terjadi kemacetan, akses jalan yang sempit
tidak bisa membendung bannyaknya kendaraan yang melewati Jl A.P Petterani yang merupakan
salah satu Jl Poros serta merupakan jalur lalulintas utama di Kota Makassar.

D. CARA PENANGGULANGAN RISIKO FADEL DIGITAL PRINTING

1. Resiko Pasar
Dampak yan ditimbulkan akibat pelemahan ekonomi dapat diatasi dengan cara
a. Melakukan penjualan online
Penjualan online merupakan kegiatan jual beli yang dilakukan secara online bias disebut
juga sebagai e commers. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan berbagai platform
penjualan, Indonesi sendiri memiliki beberapa platform penjualan online yang terkenal seperti
Shope, Lazada, Toko Pedia serta masih banyak lagi yang lainnya.selain dengan menggunakan
media media tersebut.
Penjualan online juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan media sosial, mulai dari
instagram hingga Facebook dan WhatsApp sebagai media promosi serta tempat bertransaksi
untuk meningkatkan penjualan online nya serta memberikan respon yang cepat kepada
pelanggan, Fadel Digital Printing memiliki karyawan admin media sosial yang tugas utamnya ialah
mengontrol fatifitas penjualan online, mulai dari promosi hingga memberikan tangapan kepada
calon pembeli. Beberapa akun media sosial yang digunakan Fadel Digital Printing dalam
memasrkan produknya antara lain :

• Instagram

Instagram bisa di bilang merupakan sosial media terbaik saat ini selain Facebook dan tidak
menutup kemungkinan popularitas Instagram akan mengalahkan FB pada suatu saat nanti. Hal
ini dikarenakan mayoritas pengguna Instagram memang anak anak muda dan parubaya.
Terlebih Instagram adalah sosial media yang berbasis foto dan video, instagram
merupakan media sosial yang sering dikunjungi atau dibuka, karena sering digunakan masyarakar,
pada umumnya orang orang akan menggunakan instagram ketika henda membeli suatu barang,
hal inilah yang menjadi dasar penggunaan instagram sebagai media penjualan online Fadel Digital
Printing, namun demikian agar produk dapat dilihat oleh banyak orang akun instagram kita harus
memiliki banyak followers.
Untuk meningkatkan jumlah folowers Fadel Digital Printing selaui memperkenalkan akun
instagramnya baik kepada konsumen, mitra maupun melalui situs goggle, hingga saat ini Fadel
Digital Printing telah memiliki hampi 2.000 folowers di instagram, untuk mendukung promosi
produknya Fadel Digital Printing aktif melakukan promosi setiap harinya diberbagai paltfrom
media sosial nya mulai dari nstagram, facebook hingga watshAp.
• Facebook

Hingga saat ini Fadel Digital Printing telah memiliki 30.000 pengikut di facebook,
facebook memang merupakan akun promosi yang paling banyak memberikan kontribusi bagi
penjualan Fadel Digital Printing, selama kurang lebih 3 tahun berbagai akun media sosial Fadel
Digital Printing dikembangkan sebagai sarana penjualan.
2. RESIKO KREDIT
Untuk mengatasi pelanggan yang tidak membayar setelah barang yang telah dikirim,
kemudiam mengganti sistem pembayarannya dari sistem COD menjadi sistem pembayaran
dimuka, para konsumen wajib mentransfer terlebih dahulu pembayarannya ke akun rekening
perusahan baru selanjutnya pesanan diproduksi dan dikirim ke tempat konsumen , strategi ini
dianggap ampuh menanggulangi resiko gagal bayar tersebut.
Adapun pembayaran COD hanya berlaku untuk konsumen langganan yang telah lama
menjadi konsumen setia Fadel Digital Printing tujuan diperbolehkannya COD bagi konsumen
lama dalam rangka pemeliharan hubungan baik antar konsumen dan Fadel Digital Printing.

3. Resiko Likuiditas

Untuk mengatasi Resiko Likuiditas Pak Ikbal selaku owner Fadel Digital Printing tidak
jarang menggunakan dana pribadinya serta mengambil piinjaman untuk upaya pembayarann biaya
jangka pendeknya. Selain itu adanya sistem penjadwalan karyawan juga membantu dalam
mengatasi kekurangan dana untuk pembiayaan jangka pendek, yang mana setiap karyawan
memiliki tanggal pembayaran gaji yang berbeda, sehingga upaya pembayaran gaji bisa di usahakan
sebab dana tidak keluar dalam kurung waktu yang sama.

4. Resiko Sumber Daya Manusia

Untuk mengatasi resiko SDM Fadel Digital Printing kerap kali memberikan motivasi
terhadap para karyawan yang memiliki minat kerja yang rendah, mereka dibimbing diberikan
dorongan baik secara moral maupun material berupa bonus kepada karyawan atas pekerjaanya
yang bekerja dengan kondisi jam kerja yang panjang, kurangnya hari libur dan tekanan yang
dihapi. Sedangkan untuk mengatasi masalah perputaran karyawan yang tinggi,.
Fadel Digital Printing telah bekerjasama dengan kementrian perindustrian, yang mana
kerjasama ini berupa adanya program vokasi selama 1 tahun kepada para calon karyawan.
Program ini merupakan bentuk kerjasama antara kementrian perindustrian dengan berbagai
pelaku usaha di Indonesia, tujuan diadakan program vokasi ialah untuk mencetak generasi
sumber daya manusia yang terampil dan terdidik dengan maksud memberikan kemajuan dalam
dunia industri.
Dalam duni percetakan bentuk program pendidikan yang diberikan ialah program dalam
bidang ilmu desain grafis dan operator mesin, di Makssar sendiri program ini di ikuti oleh 13
percetakan yang salah satunya ialah Fadel Digital Printing untuk mengikuti program vokasi ini
para peserta didik nantinya akan mengikuti pendidikan selama 1 tahun di Politekni ATI Makassar
tanpa biaya apapun.
Program Vokasi Industri Setara D1 ini merupakan salah satu program link and match
dalam penyediaan tenaga kerja industri, setelah selesai mengikuti pendidikan para peserta
nantinya akan memiliki gelar setara DI dan memiliki kesempatan untuk bekerja di Fadel Digital
Printing selama 1 tahun. Adapu dalam pelaksanaanya Fadel Digital Printing tidaklah
membutuhkan banyak biaya sebab segala biaya pendidikan dibebankan kepada dinas
perindustrian , Fadel Digital Printing hanya mengemban tugas untuk merekrut calon peserta
didik sesuai dengan kriteria dan jummlah yang diinginkan pihak pneyelenggara. .

5. Resiko Produktivitas

Untuk mengatasi resiko barang tidak sesuai, pihak Fadel Digital Printing akan
mengkomunikaiskan atau mengkonfirmasi kembali setiap detail pesanan yang diinginkan oleh
konsumen, mulai dari desain, hingga jumlah yang diinginkan.
Dan untuk mengatasi resiko pengiriman, Fadel Digital Printing melakukan kerjasama
dengan beberapa agen pengiriman ternama seperti JNE,TIKI dan sicepat, para agen pengiriman
inilah yang nantinay bertanggungjawab terhadap keselamatan produk ketika diantarkan. Kerja
sama ini selain memberikan keuntungan dalam hal penganggulang resiko pengiriman.
Fadel Digital Printing juga memperoleh keuntungan lainnya yakni keuntungan dalam
pembiayayan yang mana dengan menjalin kerjasama pembayaran biaya pengiriman akan
dibayarkan hanya pada periode akhir bulan, dengan begitu maka sebelum periode akhri bulan
uang pengiriman tersebut dapat diputar kembali sebagai tambahan modal, selain itu dengan
menjalin kerjasama jasa pengiriman juga memberikan potongan harga kepada fadel yang bisa
mencapai 200 – 3000 ribu rupiah.

6. Resiko Teknologi

Untuk menanggulangi resiko kerusakan mesin tersebut, Fadel Digital Printing senantiasa
melakukan pengecekan serta perawatan mesin secara berkala biasanya dilakukan satu kali dalam
sebulan untuk menjaga kondisi mesin tetap terjaga. Selain itu Fadel Digital Printing juga
senantiasa menyisipkan dana untuk pembelian mesin baru setiap tahunnya guna meningkatkan
kualitas produk, dana tersebut dipersiapakn untuk keperluan investasi sebab mereka yakin
bahwa teknologi baru akan memiliki keunggulan dibandin teknologi yang lama.
7. Resiko Inovasi

Perekembangan teknologi dan inovasi ini juga menjadi perhatian Fadel Digital Printing,
yang mana untuk menjawab tantangan tersebut Fadel Digital Printing senantiasa mencaritahu
tentang perkembangan terbaru dalam dunia percetakan, Fadel Digital Printing juga memiliki team
riset yang mana tugas utama tim ini adalah mencari inovasi, mengembangkan produk baru
maupun melakukan riset terkait produk-produk yang diinginkan konsumen serta produk yang
sedang popular dipasaran, setiap minggunya tim riset ini akan membuat pelaporan terkait
perkembangan produk dipasaran serta mencoba mengembangankan produk baru yang akan
diajukan oleh pimpinan dan apabila apabila produk baru tersebut disetuji maka produk tersebut
nantinya akan di produksi dalam jumlah kecil dan akan dilempar ke pasar.
Kemudian Fadel Digital Printing kemudian akan melakukan analisa terkait respon pasar
tehadap produk baru tersebut, tidak jarang Fadel Digital Printing menciptakan produk baru yang
akhirnya menjadi trend dan banyak diminati konsumen salah satunya aialah produk stiker timbul
yang baru baru ini dibuat. Selain itu Fadel Digital Printing juga senantiasa menerima masukan-
masukan dari konsumen terkait hal-hal yang mereka inginkan serta hal-hal apa saja yang harus
diperbaiki dalam produk mereka, dengan demikian inovasi Fadel Digital Printing selalu
diperbaharui untuk menanggulangi resiko inovasi.

8. Resiko Kebijakan Bisnis

Untuk menaggulangi resiko ini Fadel Digital Printing memberian kompensasi yang besar
kepada para karyawannya yang memiliki kinerja yang baik, berdasarkan hasil wawancara
diketahui bahwa salah satu karyawan marketing Fadel Digital Printing memiliki komisi hingga 10
Juta Rupiah setiap bulannya. Besarnya kompensasi yang didapatkan karyawan Fadel Digital
Printing membuat mereka bertahan

9. Resiko Eksternal

Fadel Digital Printing telah lebih dulu mengantisipasi dampak kerugian tersebut, Fadel
Digital Printing telah lebih dulu mengupayakan penjualan online nya dengan memaksimalkan
fungsi sosial media mereka sebagai media penjualan online, mereka aktif melakukan promosi di
Facebook, Instagram serta tidak lupa memperkenalkan akun- akun penjualanya kepada
masyarakat, adapun strategi yang dilakukan Fadel Digital Printing dalam memperkenalkan
berbagai akun media sosial nya ialah melalui penginformasian mulut ke mulut, memberitahukan
kepada para konsumen secara langsung, mepromosikan akun media sosialnya melalui brosur
lowongan kerja, mempromosikan akun media sosialnya melalui situs pencarian google serta
melalui akun akun dagang kota Makassar seperti akun Makassar dagang, Makassar jual beli dan
lain sebagainya.
Dengan adanya sistem penjualan online pangsa pasarFadel Digital Printing menjadi luas
bahkan mencakup seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Selain itu untuk meningkatkan
penjualannya Fadel Digital Printing memperbanyak jumlah karyawan marketing, banyak dari
mantan karyawan Fadel Digital Printing yang tetap menjadi karyawan marketing walaupun para
karyawan tersebut telah memili pekerjaan utama di tempat lain atau lembaga lain.

E. PELUANG DAN ANCAMAN

1. Peluang

Seiring dengan berkembangnya zaman, setiap pebisnis harus berinovasi dengan


memanfaatkan berbagai teknologi yang ada. Oleh karena itu, kini hadir bisnis digital printing yang
memiliki peluang besar di dunia bisnis. Meskipun membutuhkan modal yang cukup besar, tapi
keuntungan yang didapat juga sangat fantastis. Dalam menjalankan bisnis ini, pemilik juga perlu
menggandeng mitra untuk pemasokan bahan baku dasar. Adapun peluang bisnis percetakan
Fadel Digital Printing adalah sebagai berikut :

a. Target Pasar yang Luas


Banyak sekali kalangan yang membutuhkan layanan digital printing di era modern ini.
Mulai dari individu, perusahaan, lembaga, instansi, hingga komunitas dapat dijadikan sebagai
pangsa pasar. Kebutuhan akan produk percetakan dibutuhkan baik perorangan, usaha maupun
untuk organisasi atau instansi, dengan target pasar yang luas in tentunya memberikan peluang
yang baik bagi usaha percetakan untuk berkembang, Fadel Digital Printing sendiri telah memiliki
pangsa pasar yang luas yang telah menyentuh beragam konsumen dengan berbagai kebutuhan
mulai dari kebutuhan produk percetakan untuk konsumsi pribadi, kebutuhan untuk bisnis mulai
dari usaha kecil hingga industri berskala besar, hingga berbagai instansi mulai dari instansi
pemerintah seperti sekolah, Universitas hingga perkantoran yang membutuhkan produk
percetakan.
b. Media Digital Printing Beraneka Ragam
Selanjutnya, pemilik usaha digital printing tidak perlu repot-repot memikirkan jenis
produk apa yang akan dijadikan media printing. Pasalnya, ada banyak sekali produk yang dapat
dijadikan sebagai media atau bahan baku bisnis ini. Bisnis ini dapat menghasilkan banyak sekali
produk seperti: Banner, banner banyak digunakan untuk promosi. Kelebihannya ia memiliki
tampilan yang lebih menarik, bisa dipasang indoor ataupun outdoor, lebih awet dan tahan lama,
harga lebih murah, bisa desain sesuka hati. Selain banner produk lainya ialah Stiker/ label
Makanan, stiker barkod, stiker print and cut, nota, booklet, booklet adalah sebuah buku yang
berisi tentang profil atau list produk yang dibukukan secara sederhana. Biasanya banyak
digunakan oleh beberapa perusahaan untuk memperkenalkan produk mereka kepada
konsumen. Selanjutnya ada jilid spiral serta masih banyak lagi pilihan produk yang dapat
dihasilkan oleh percetakan digital.
c. Permintaan Konsumen yang Tinggi
Saat ini ada banyak bisnis digital printing yang berkembang di seluruh daerah. Namun,
tingginya permintaan konsumen membuat bisnis ini masih banyak dicari. Meskipun memiliki
banyak pesaing, usaha digital printing tidak akan kekurangan pelanggan sebab dibuthkan banyak
orang. Seiring dengan berjalannya waktu, permintaan pasar pada bisnis ini semakin menjamur.
Produk digital dibutuhkan oleh segenap elemen masyarakar, kita membutuhkan undangan ketika
melangsungkan acar pernikahan, akiqah serta ulan tahun, kita memperlukan spanduk untuk
upacara wisuda, kita memerlukan stiker sebagai label produk, kita memrlukan sertifikat dalam
sebuah seminar, kita memerlukan nota dalam berbisnis serta banyak kebutuhan lainnya. Dengan
demikian dapat dipastikan bahwa bisnis ini tidak akan pernah kekurangan pelanggan kedepannya.
d. Tidak lekang oleh waktu
Usaha percetakan tidak akan hilang terkikis oleh masa, kebutuhan akan jasa percetakan
akan terus ada seiring dengan berkembanganya zaman, tidak seperti bisnis lain yang lekang oleh
waktu, usaha percetakan akan terus bermunculan menyesuaiakan dengan perkembangan trend
dan teknologi. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi pun semakin meningkat. Dari
yang semula hanya menggunakan media cetak, kini usaha digital printing sudah mulai merambat
menggunakan media kain atau keramik. Perkembangan teknologi yang terus berkembang
menjadi alasan bisnis ini selalu mengalami kemajuan. Karena semakin maju, pelaku usaha dapat
berinovasi dan berkreasi guna mengembangkan usahanya.
e. Teknologi yang canggih
Teknologi merupakan faktor penentu daya saing dalam menjalankan usaha percetakan,
teknologi selalu berubah setiap tahunnya, percetakan yang tidak mampu bersaing dengan
kecanggihan teknologi tentu tidak mampu berinovasi kedepannya. Fadel Digital Printing memiliki
teknologi yang selalu diperbarui serta terawat, mesin mesin percetakan yang dimiliki Fadel
Digital Printing selalui ganti dengan yang baru apabila ada teknologi yang lebih canggih,
kecanggihan ini menjadikan Fadel Digital Printing sebagai usaha percetekan yang memiliki produk
berkualitas, kualitas produknya sudah dibuktikan langsung oleh para pelanggan, kualitas ini tidak
lain didukung dengan kecanggihan mesin yang mereka gunakan.
f. Memiliki jaringan distribusi yang luas
Hingga saat ini Fadel Digital Printing telah bekerjasama dengan 6 mitra bisnis yang mampu
memproduksi produk percetakan yang berbeda, dengan kerja sama tersebut Fadel Digital
Printing berhasil menjual hampir setiap jenis produk percetakan mulai dari stempel, gantungan
kunci, hantag dan produk lainnya yang dipelohe dari hasil kerja sama dengan para miitra, para
mitra ini menyediakan produk yang tidak tersedia Fadel Digital Printing para mitra juga
membantu dalam penjualan produk Fadel Digital Printing, mereka bekerjasama memastikan
penjualan satu dan lainnya tetap stabil,selain dengan bantuan mitra Fadel Digital Printing juga
memiliki jumlah karyawan marketing yang tersebar diberbagai tempat, mereka membantu dalam
distribusi produk hingga ke seluruh provinsi di indonesi melalui jaringan penjualan online.
2. Ancaman

Berikut beberapa ancaman bisnis percetakan adalah sebagai berikut :


a. Permodalan
Kemajuan teknologi di satu sisi merupakan kekuatan perusahaan tetapi disisi lain menjadi
sebuah ancaman juga bagi perusahaan karena kemajuan yang begitu pesat tidak dapat
menghentikan kemajuan teknologi. Sehingga perusahaan percetakan dituntut untuk Selalu
mengikuti perkembangan desain grafis dan melakukan perbaikan mesin dan peralatan agar dapat
memenangkan persaingan. Tetapi hal ini bukan perkara mudah karena harga mesin dan peralatan
cetak yang sangat mahal dan membutuhkan investasi besar.
b. Banyaknya pengusaha yang mulai melirik usaha Percetakan
Adanya peluang usaha yang menjanjikan serta kemudahan dalam memulianya
menyebabkan usaha percetakan berjamuran dan bisa ditemukan dimana saja, kebanyak orang
tergiur oleh keuntungan yang dapat diperoleh bisnis ini sehingga suatu saat akan banyak usaha
percetakan akan berdiri yang akan mengakibatkan tingginya persaingan antar percetakan,
c. Memiliki spesifikasi produk yang sama
Percetakan pada umumnya memiliki spesifikasi produk yang sama, ketika kita hendak
membeli stker print cut akan ada banyak tempat yang bisa kita datangi untuk memperoleh
produk stiker print cut ini. hal yang menjadikan satu percetakan berbeda dengan yang lainnya
hanyalah inovasi serta desain produk yang menghasilkan kualitas yang unggul.
F. KESIMPULAN

Fadel Digital Printing merupakan bentuk bada usaha UKM yang bergera dalam bidang
percetakan diwilayah Makassar. Dalam menjalankan bisnisnya Fadel Digital Printing dihadapkan
dengan berbagaimacam resiko bisnis yang meliputi: Resiko Keuangan yakni adanya penurunan
daya beli masyarakat karena adanya pelemahan ekonomi akibat pandemik Covid-19. Selanjutnya
ada resiko kredit yang ditimbulkan akibat adanya kemungkinan konsumen yang tidak membayar
pesanannya sehingga menimbulkan kerugian. Selain itu terdapat juga resiko likuiditas yakni
kondisi dimana perusahan tidak dapat melakukan pembayaran gaji karyawan pada waktunya, ke
tiga resiko yang telah disebutkan di atas merupakan bagian dari resiko keuangan, sementara itu
terdapat pula beberapa risiiko operasional yang dihadapi seperti resiko SDM yang memiliki
kinerja tidak optimal, resiko produk yang tidak berkualitas, resiko kerusakan mesin serta resiko
produk yang kurang berinovasi. Sementara itu resiko strategi juga dialami Fadel Digital Printing
khususnya terkait kebijakan jam kerja yang panjang serta kurangnya waktu libur. Resiko terakhir
yang dialami yakni resiko eksternal yang diakibatkan adanya pembangunan tol layang di jalan A.P
Petterani serta pandemic Covid-19 yang menyebabkan penurunan penjualan.
Untuk mengatasi hal tersebut beberapa upaya dilakukan Fadel Digital Printing seperti
melakukan penjualan online baik melalui instagram maupun facebook, melakukan sistem bayar
dimuka untuk menghindairi resiko konsumen tidak bayar, untuk resiko likuiditas Fadel Digital
Printing melakukan pembayaran gaji setiap karyawan memiliki tanggal yang berbeda. Untik
menanggulangi resiko operasional memberikan motivasi serta meberikan bonus bagi
karyawannya serta melakukan kerja sama dengan kementrian perindustrian,
mengkomunikaiskan atau mengkonfirmasi kembali setiap detail pesanan yang diinginkan oleh
konsumen, mulai dari desain, hingga jumlah yang diinginkan agar tidak terjadi kesalahan,
melakukan kerja sama dengan agen pengiriman terpercaya, Fadel Digital Printing senantiasa
melakukan pengecekan serta perawatan mesin secara berkala, menyisipkan dana untuk
pembelian mesin baru setiap tahunnya guna meningkatkan kualitas produk, menerima masukan
dari konsumen. Adapun untuk mengatasi resiko strategis Fadel Digital Printing memiliki sistem
kerja yang ketat dengan kondisi kerja yang penuh tekanan untuk mengatasi hal tersebut Fadel
Digital Printing menyediakan kompensasi yang besar kepada para karyawannya yang memiliki
kinerja yang baik. Adapun untuk menanggulangi resiko eksternal Fadel Digital Printing aktif
melakukan promosi di Facebook, Instagram serta tidak lupa memperkenalkan akun-akun
penjualanya kepada masyarakat, memaksimalkan penjualan online, Fadel Digital Printing
memperluas pangsa pasarnya hingga keseluruh provinsi di Indonesia melalui penjualan online,
memperluas jaringan mitra serta karyawan marketing, banyak dari mantan karyawan Fadel
Digital Printing yang tetap menjadi mitra bisnisnya.
Peluang bisnis percetakan khusunya pada Fadel Digital Printing yaitu target pasar yang
luas, media digital printing beraneka ragam, permintaan konsumenyang tinggi, tidak lekang oleh
waktu, teknologi yang canggih, dan memiliki jaringan distribusi yang luas. Adapun ancamannya
dapat berupa pengadaan mesin baru yang menekan banyak biaya, banyaknya pengusaha yang
mulai melirik usaha percetakan, memiliki spesifikasi produk yang sama
DAFTAR PUSTAKA

Adnantandzil.blogspot.com. 2015 pengertian resiko keuangan. Diakses pada


https://adnantandzil.blogspot.com/2015/08/pengertian-risiko-keuangan.html. Pada Jumat 11
Juni 2021, pukul 09.00 WITA
Ekonomi.bunghatta.ac.id. 202. Pengertian resiko usaha, jenis jenis dan contohnya. Diakses pada
https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/en/article/545-pengertian-resiko-usaha-jenis-jenis-
dan-contohnya. Pada Jumat 11 Juni 2021, pukul 10.00 WITA.
Fahmi, I. (2011). Mnajemen Resiko Teori Kasus dan Solusi. Bandung: Alfabeta.
Jurnal Id. 2020. Jenis jenis risiko bisnis dan solusinya . Diakses pada
https://www.jurnal.id/id/blog/jenis-risiko-bisnis-dan-solusinya/. P.ada hari selasa 8 Juni 2021,
pukul 10.39 WITA.
Muslich, M. (2007). Manajemen Risiko Operasional Teori & Praktik. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Wordpress.com. 2012. Manajemen Resiko. Diakses pada http://bitly.ws/e9au. Pada jumat 11 juni
2021 pukul 10.21 WITA.
Yasa, I. W., Dharma, I. G., & Sudipta, G. K. (2013). Manajemen Resiko Oprasional dan Pemeliharaan
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Bangli di Kabupaten Bangli. Jurnal Spektran, 1(2),
30-38.
BAB X
Risiko PT. Bank Central Asia (Bca), Tbk” Serta Peluang dan Tantangan

Pada era berkembang sekarang ini, banyak sekali merek serta produk yang bersaing di
pasaran. Saat ini, sudah ada 35 industri yang bergerak di industri keuangan tercatat di BEI (Bursa
Efek Indonesia). Memberikan konsumen berbagai pilihan dan alternatif produk untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginannya. Konsumen memegang peranan penting dalam keberlangsungan dan
keberlangsungan hidup perusahaan, sehingga perusahaan harus mencapai tujuan yang salah
satunya adalah memuaskan konsumen agar konsumen tidak membelanjakan uangnya di tempat
lain. Perihal ini menyebabkan ketatnya persaingan antar perusahaan dalam memberikan produk
atau jasa kepada konsumen.

A. Profil Bank Central Asia Tbk (BCA)

Bank Central Asia Tbk (BCA) didirikan di Republik Indonesia oleh Raden Mas Soeprapto
No. 38 pada tanggal 10 Agustus 1955, dengan nama "NV Dagang dan Industrie Semarang
Knitting Factory". Kontrak tersebut disetujui oleh Menteri Kehakiman Indonesia atau tidak. JA
5/89/19 tanggal 10 Oktober 1955 dan tanggal 3 Agustus 1956 dalam Tambahan No. 595 Buletin
Nasional 62. Menurut akta Wagio Suhardjo, pengganti notaris Ridwan Suselo pada tanggal 21
Mei 1974, nama bank telah beberapa kali mengalami perubahan. 144. Berganti nama menjadi PT
Bank Central Asia. BCA mulai beroperasi pada 12 Oktober 1956.

Menurut Pasal 3 piagamnya, BCA beroperasi sebagai bank umum. BCA bergerak dalam
bidang perbankan dan jasa keuangan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.
BCA memperoleh izin untuk melakukan kegiatan tersebut berdasarkan Keputusan Menteri
Keuangan No. 1. Tanggal 4 Februari 1855/UM II adalah 14 Maret 1957. BCA memperoleh izin
untuk melakukan kegiatan usaha valuta asing sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia
9/110/Kep/Dir/UD tanggal 28 Maret 1977. BCA terdaftar di Jakarta dan berkantor pusat di Jl.
Jenderal Sudirman Kraft 22-23 Bank Central Asia memiliki 772 cabang di China dan dua kantor
di Hong Kong dan Singapura.
1. Struktur Organisasi

2. Logo Perusahaan
Pada setiap perusahaan pasti memiliki logonya tersendiri, termasuk beberapa bank
ternama di Indonesia. Namun saat ini, konsep desain Blueliner telah menjadi bagian penting dari
logo bank yang digunakan pada logo BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri dan lainnya. Jadi apa itu garis
biru? BlueLiner atau garis biru adalah warna paling populer di dunia bisnis. Karena biru dianggap
sebagai warna yang tenang, mewakili kebijaksanaan dan tanggung jawab. Penggunaan warna ini
sangat cocok untuk perusahaan keuangan, jejaring sosial dan teknologi, seperti BCA, BRI, BNI,
Mandiri, Facebook, Twitter, IBM dan logo Intel.

3. Visi Dan Misi


Visi dan Misi dari PT Bank Central Asia adalah:
1. Visi
Bank pilihan masyarakat memegang peranan penting sebagai pilar penting perekonomian
Indonesia.
2. Misi
a) Mendirikan lembaga yang baik dalam penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan
untuk pelanggan korporasi dan individu.
b) Memahami berbagai kebutuhan nasabah dan memberikan layanan keuangan yang tepat
untuk mencapai kepuasan nasabah yang terbaik.
c) Meningkatkan hak waralaba BCA dan nilai pemangku kepentingan.
B. MANAJEMEN RESIKO PADA PT. BANK CENTRAL ASIA (BCA) TBK
BCA senantiasa mewaspadai risiko yang melekat (inherent risk) dalam setiap aktivitas
bisnis maupun operasional perbankan yang semakin kompleks. Dalam upaya pengendalian risiko,
BCA menerapkan sistem manajemen risiko terintegrasi yang mencakup risiko yang dihadapi
Bank dan anak perusahaan. Integrated Risk Management Framework terdiri dari strategi, struktur
organisasi, kebijakan dan prosedur, serta infrastruktur manajemen risiko.

Penerapan ini digunakan untuk memastikan bahwa seluruh risiko yang dihadapi dapat
diidentifikasi, diukur, dipantau, dikendalikan, dan dilaporkan secara tepat. Selanjutnya, sejalan
dengan berbagai perkembangan organisasi, regulasi, dan lingkungan bisnis, BCA telah melakukan
penyesuaian terhadap kebijakan manajemen risiko internal dengan mengacu pada ketentuan yang
berlaku dan international best practice. BCA juga berupaya meningkatkan risk awareness melalui
pelatihan manajemen risiko untuk seluruh unit kerja.

C. RISIKO YANG DIHADAPI OLEH PT. BANK CENTRAL ASIA (BCA)


TBK

1. Risiko Kredit
Industri perbankan saat ini menghadapi risiko kredit macet. Risiko kredit
menggambarkan potensi kerugian yang disebabkan oleh kepailitan debitur yang bersangkutan
atau pihak lawannya. Pandemi COVID-19 pada tahun 2020 ini membawa sebuah tantangan bagi
setiap usaha, termasuk bank umum serta sektor usaha kecil dan menengah.

Perlambatan ekonomi telah mengurangi permintaan pembiayaan, yang telah memberikan


tekanan pada pertumbuhan kredit. Dipengaruhi oleh ini, pinjaman komersial turun 8 persen, dan
pinjaman untuk usaha kecil dan menengah turun 7,1%. Rasio kredit bermasalah kredit komersial
adalah 2,1%, dan rasio kredit bermasalah kredit UKM adalah 2,0%. Pada tahun 2020, pinjaman
berisiko (LAR) akan mencapai 42,7 triliun rupiah, menyumbang 21,6% dari seluruh pinjaman
komersial dan usaha kecil dan menengah, yang sebagian besarnya berasal pada industri tekstil
dan pariwisata.

Sementara itu, pengelolaan kredit berbasis LST dilakukan oleh bank-bank korporasi,
kelompok transaksi dan keuangan, departemen komersial dan bisnis UKM. Bank BCA Tbk telah
menetapkan bahwa risiko penerapan keuangan berkelanjutan terletak pada pemberian pinjaman
berorientasi LST. Kinerja industri perbankan nasional terdampak dengan pandemi ini. Bahaya
akan kesehatan memicu penarikan ekonomi masyarakat yang akhirnya mendorong penurunan
eksekusi kredit perbankan pada tahun 2020. Demikian juga, sebagian besar bank di bidang bisnis
keuangan juga menghadapi ujian penurunan kualitas kredit.

2. Risiko Pasar
Risiko pasar mengharuskan bank untuk menyiapkan cadangan, yang akan menambah
beban neraca mereka, mengurangi profitabilitas dan mengganggu modal. Oleh karena itu, Suku
bunga simpanan BCA telah ditetapkan berdasarkan pada kondisi pasar serta persaingan dengan
melihat perubahan suku bunga acuan dan suku bunga yang diberikan oleh bank pesaing. Sebagai
financial intermediary, BCA menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing dan tingkat suku
bunga. Risiko nilai tukar timbul dari fluktuasi nilai rupiah Indonesia terhadap mata uang asing
(khususnya dolar AS). Di sisi lain, risiko suku bunga adalah perubahan suku bunga nasional yang
dapat mempengaruhi nilai aset bunga tetap..

3. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas ialah risiko yang timbul akibat kesulitan dalam menyediakan uang tunai
dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, jika salah satu pihak tidak mampu membayar utang yang
jatuh tempo secara tunai. Jahja, Presiden Direktur PT Bank Sentral Asia Tbk (BBCA), menilai
likuiditas perbankan harus dilihat dari dua aspek. Setiap hari, likuiditas bank tidak akan terlalu
ketat, karena dipantau oleh Bank Indonesia. Dari segi angka, rasio pinjaman terhadap simpanan
(LDR) mendekati 93% atau lebih tinggi berarti likuiditas rendah. Hal ini tercermin dari bunga
deposito. Suku bunga deposito bank kecil dan menengah sudah mencapai 9%. Obligasi masih di
bawah 10% dan biasanya sulit untuk dijual. Likuiditas tidak semulus biasanya. Saldo kredit dan
simpanan harus kita perhatikan agar bank dapat berkembang lebih baik.

Menurut catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), simpanan bank terus meningkat setiap
bulannya selama pandemi. Pertumbuhan pada April mencapai 8,08% (year-on-year). PT. Bank of
Central Asia (BBCA) mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 16,8% (yoy) menjadi Rp741,02
triliun. Pertumbuhan ini ditopang oleh dana murah yaitu giro dan tabungan (CASA).
Pertumbuhan DPK yang signifikan ini akan menjadi kunci likuiditas perusahaan di masa pandemi.

4. Risiko Operasional
Menurut Basel II, risiko operasional didefinisikan sebagai risiko kerugian akibat kegagalan
atau kegagalan proses internal, personel dan sistem, dan kejadian eksternal. Secara umum, risiko
operasional terkait dengan banyak masalah yang timbul dari kegagalan proses atau prosedur.
Fakta membuktikan bahwa keberadaan virus Covid-19 dapat mengubah perilaku manusia di
banyak bidang. Semua sektor bisnis dan kehidupan terkena dampak parah dari corona ini, tidak
hanya usaha kecil, menengah dan mikro, tetapi juga industri perbankan. Keberadaan covid-19 di
Indonesia sangat mempengaruhi operasional perbankan, oleh karena itu di era persaingan yang
ketat saat ini, manajemen risiko operasional harus dilakukan dengan benar untuk meningkatkan
kinerja pelayanan bank kepada nasabah.

Hal ini juga telah mengubah pola kerja perbankan Indonesia, seperti penutupan unit
operasional bank, jam kerja bank, pemisahan bisnis dan peningkatan biaya operasional bank.
Dalam operasional bank, personel atau pegawai merupakan aspek penting yang sangat
mempengaruhi kinerja bank. Banyak bank di Indonesia saat ini melakukan splitting operation
yang dapat membawa berbagai risiko human error. Faktor-faktor ini adalah penipuan internal,
salah urus, dan ketergantungan yang berlebihan pada karyawan tertentu.

5. Risiko Hukum
Risiko hukum ialah risiko yang muncul karena disebabkan oleh cacat pada dokumen
kredit dan surat berharga atau dokumen hukum lainnya. Pengukuran yang digunakan untuk
penilaian risiko hukum adalah potensi kerugian yang ditimbulkan oleh klaim terhadap BCA.
Risiko hukum yang melekat dinilai berdasarkan potensi kerugian dari kasus yang sedang dalam
proses hukum oleh BCA dan anak perusahaan dibagi dengan modal. Parameter yang digunakan
untuk menghitung potensi kerugian dalam perkara pengadilan yang merupakan dasar litigasi, nilai
perkara serta dokumen hukum.

6. Risiko Reputasi
Reputasi serta kepercayaan ialah pendirian yang signifikan dari bisnis bidang perbankan.
BCA secar efektif mengawasi risiko kemasyhuran, yang ditandai dengan adanya penilaian negatif
masyarakat, terutama dalam praktik bisnis dan tingkat pelayanan perbankan. Untuk membatasi
kemungkinan terjadinya resiko tersbut, strategi utama yang dijalankan adalah melalui metode
prosedur komunikasi dan aturan penyelesaian keberatan. Penilaian risiko reputasi ini dilakukan
dengan cara menggunakan pengukuran seperti jumlah pengaduan dan publikasi negatif serta hasil
penyelesaian pengaduan. Penilaian tersebut disusun dalam laporan status risiko reputasi setiap
triwulan.
7. Risiko Stratejik
Memanfaatkan kesesuaian rencana dan kondisi daerah operasional, strategi risiko rendah
serta strategi risiko tinggi, status usaha BCA, serta realisasi rencana bisnis bank dan parameter
lainnya. Manajemen risiko stratejik mengharuskan BCA untuk mengidentifikasi dan mengelola
risiko yang terkait dengan keputusan yang tidak efektif dan kurangnya respons terhadap
perubahan eksternal.

BCA mengelola risiko ini dengan menggunakan integritas data internal dan eksternal
dalam pengambilan keputusan dan meningkatkan kualitas analisis dalam keputusan bisnis
strategis. Menggunakan pengukuran berdasarkan pada risiko administrasi, risiko struktur
eksekutif, risiko tindakan manajemen, sistem informasi manajemen dan SDM untuk mengevaluasi
nilai kualitas risiko stratejik dan risiko kelengkapan sistem pengendalian.

8. Risiko Kepatuhan
Saat mengevaluasi risiko kepatuhan yang melekat, pengukuran yang dipakai mencakup
jenis serta signifikan kesalahan yang dilakukan, frekuensi kesalahan atau kepatuhan Track Ricord,
dan kesalahan peraturan transaksi keuangan tertentu. BCA terus memantau tingkat risiko yang
mungkin timbul dari pelanggaran hukum dan peraturan di Indonesia. Parameter yang digunakan
dalam penilaian risiko kepatuhan adalah kemungkinan terjadinya penyimpangan karena faktor
internal dan eksternal. Oleh karena itu, bank tidak dapat mematuhi peraturan yang berlaku.

D. CARA MENANGGULANGI RESIKO PT. BANK CENTRAL ASIA


(BCA) TBK
1. Resiko Kredit
Bank of Central Asia (BCA), Tbk telah mengembangkan kebijakan untuk meminimalkan
risiko pinjaman. Organisasi perkreditan Bank BCA terus berkembang berdasarkan "Prinsip
Empat Mata", dan pengambilan keputusan kredit didasarkan pada dua pertimbangan:
pertumbuhan bisnis serta menyelidiki risiko kredit. KDPB pada BCA didasarkan pada
“international best practice” dan terus ditingkatkan dengan perkembangan BCA, PBI, dan OJK.

Dalam hal penyempurnaan proses dan sistem management risiko kredit, Bank BCAsudah
mengembangkan teknik kerja dalam proses pemberian kredit melalui “loan origination system”,
sehingga proses pemberian kredit dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian
risiko terhadap risiko kredit dapat dilakukan dengan cara penetapan sistem penilaian (internal
credit review) yang independen untuk penerapan proses manajemen risiko kredit secara efektif
yang diantaranya:

• Melakukan evaluasi proses administrasi perkreditan.


• Penilaian terhadap akurasi penerapan internal risk rating atau penggunaan alat pemantauan
lainnya.
• Efektivitas pelaksanaan unit kerja dan dan petugas bank yang melakukan pemantauan
kualitas kredit individual.
Identifikasi risiko LST dilakukan pada saat review rekomendasi kredit. Manajemen BCA
sudah melakukan review secara teratur terhadap seluruh kebijakan serta prosedur terkait
lingkungan sosial dan tata kelola sesuai kebutuhan. Hasil review ini akan mempengaruhi penilaian
risiko debitur dan menentukan keputusan pinjaman.

Departemen manajemen risiko secara teratur memantau portofolio pinjaman, termasuk


memastikan bahwa portofolio terdiversifikasi dengan tepat berdasarkan selera risiko bank.
Pemantauan akan dilakukan setiap bulan sepanjang tahun 2020, dan hasilnya akan disampaikan
kepada direktur kepatuhan dan manajemen risiko dan direktur masing-masing unit bisnis
(enterprise, komersial dan UKM, dan konsumer). Bagi debitur yang memenuhi persyaratan dasar
kredit tetapi tidak memenuhi persyaratan LST, BCA dan debitur menyepakati action plan dalam
jangka waktu tertentu untuk meningkatkan kinerja sesuai dengan situasi masing-masing debitur.
BCA Bank terus mengembangkan sistem pengukuran status risiko debitur agar dapat
diimplementasikan secara penuh, serta terus mengembangkan dan menyempurnakan proses
pengembangan database kredit.

Bank BCA mengembangkan manajemen risiko melalui analisis stress test secara berkala
untuk memastikan perusahaan dapat memahami dinamika bisnis, termasuk dinamika akibat
pandemi COVID-19, yang mengakibatkan bank BCA bisa menyusun strategi yang tepat untuk
memperkirakan risiko tersebut menjadi contingency plan. Di anak perusahaannya, BCA
melakukan pemantauan risiko kredit setiap hari dan pada saat yang sama memastikan bahwa
anak perusahaan memiliki kebijakan manajemen risiko kredit yang baik dan efektif.
2. Resiko Pasar
Bank BCA fokus mengelola posisi devisa neto (PDN) departemen keuangan dalam
mengelola risiko nilai tukar mata uang asing, dan laporan PDN hariannya digabungkan dengan
laporan seluruh cabang. Pada dasarnya, setiap cabang perlu menanggung risiko nilai tukar mata
uang asing pada jam akhir kerja, dan pemberiaan toleransi PDN kepada kantor cabang yang
memiliki aktivitas perdagangan valuta asing dalam jumlah besar di kantor cabang tersebut.
Penyusunan laporan PDN di Bank BCA adalah dengan menggabungkan laporan PDN menjadi
laporan status keuangan dan rekening administratif secara konsolidasi.

Dalam mengukur risiko nilai tukar mata uang asing, BCA bank menggunakan metode
value at risk (VaR) untuk pelaporan internal melalui metode simulasi historis, dan perhitungan
laporan KPMM menggunakan teknik standar BI (Bank Indonesia). Saat menentukan suku bunga
deposito BCA bank, ia memantau perubahan suku bunga bank serta suku bunga yang diberikan
oleh pihak pesaing berdasarkan kondisi market dan pesaing..

Langkah-langkah dan rencana yang dilakukan untuk mengantisipasi risiko pasar atas
transaksi yang terkait dengan risiko nilai tukar dan suku bungan adalah melakukan penetapan
dan kontrol limit risiko pasar seperti Limit VaR, Limit Nominal, dan Limit Stop Loss serta
melakukan stress test dalam mengukur risiko. Dalam mendukung program Bank Indonesia
tentang Pendalaman Transaksi Pasar Keuangan, Bank melakukan assessment manajemen risiko
dan melakukan persiapan kebijakan dan sistem prosedur terhadap berbagai transaksi yang akan
dikembangkan.

3. Risiko Likuiditas
Bank BCA selalu menjaga kecukupan likuiditas melalui dana cadangan untuk memenuhi
komitmennya kepada nasabah dan pihak lain, termasuk memberikan kredit, membayar kembali
simpanan nasabah dan memenuhi likuiditas operasional. Kantor Jasa Keuangan (OJK) telah
mengeluarkan aturan mengenai debitur yang terdampak COVID-19 dalam restrukturisasi kredit.
Kebijakan credit slack yang juga dikenal dengan restrukturisasi kredit diatur dalam POJK No.
11/POJK.03/2020 tentang kebijakan stimulus ekonomi sebagai kebijakan countercyclical. Di
Bank BCA, ALCO bertanggung jawab untuk mengelola kebutuhan likuiditas dan operasional
departemen treasury secara keseluruhan.

Dalam mengukur dan mengendalikan risiko likuiditas, melalui pemantauan persediaan


likuiditas serta LDR, riset berkala, proyek arus kas dan stress testing dilakukan dengan
memahami dampaknya terhadap likuiditas bank BCA. Menghadapi kondisi eksesif Bank BCA juga
mengembangkan rencana pendanaan darurat untuk menghadapi situasi ekstrem tersebut.
Menjaga likuiditas rupiah telah Bank BCA untuk memenuhi kewajiban sehari-harinya, yaitu Giro
Wajib Minimum (GWM) yang meliputi Giro Wajib Minimum (GWM) primer berupa giro pada
bank-bank Indonesia dan GWM LDR, serta yang berupa giro dalam mata uang Indonesia.
bank.GWM Sekunder. SBI, SUN, SDBI serta kelebihan cadangan dan cadangan devisa disimpan
di Bank Indonesia dalam bentuk giro valas yang dipersyaratkan oleh PBI.

Pemantauan risiko likuiditas dilakukan dengan tujuan agar jika terjadi peningkatan potensi
risiko likuiditas dapat segera dimitigasi atau dilakukan penyesuaian secara tepat waktu terhadap
strategi manajemen risiko likuiditas. Berikut ini aktivitas dalam proses pemantauan risiko
likuiditas:

• Pemantauan terhadap risiko likuiditas memperhatikan indikator peringatan dini (early


warning indicatiors) yang berpotensi meningkatkan risiko likuiditas baik indikator internal
maupun eksternal.
• Pemantauan dana dan posisi likuiditas meliputi:
− Strategi suku bunga, alternatif investasi bagi pemilik dana, perubahan perilaku nasabah,
perubahan nilai tukar dan selisih suku bunga yang ditawarkan oleh bank-bank pesaing
utama akan mempengaruhi perubahan struktur dana, volatilitas dana, core funds.
Perubahan faktor-faktor tersebut dipantau secara berkala (harian, bulanan dan tahunan).
− Pemantauan harian posisi likuiditas berupa giro wajib minimum (GWM), secondary
reserves dan rasio likuiditas dilakukan secara harian.
4. Risiko Operasional
Bank BCA memiliki database yang digunakan untuk mencatat perkara atau terkait
kerugian akibat risiko operasional yang terjadi di setiap divisi kerja yang disebut Loss Event
Database (LED). Tujuan utama dari LED adalah sebagai cara yang digunakan dalam mencatat
kerugian operasional pada BCA menggunakannya untuk menghitung alokasi belanja modal dan
secara terus menerus memantau kejadian-kejadian yang dapat menyebabkan kerugian
operasional Bank BCA.

BCA juga menggunakan LED untuk menganalisis kesalahan atau masalah yang ada
sehingga dapat dilakukan tindakan preventif untuk memperkecil risiko kerugian operasional yang
akan terjadi di kemudian hari. Bank BCA sudah melakukan pengimplementasian menggunakan
aplikasi yang bernama indikator risiko utama untuk memberikan indikator peningkatan risiko
operasional unit kerja internal perusahaan.

Untuk memitigasi resiko operasional yang terjadi di Bank BCA, telah dilakukan beberapa
hal diantaranya:

• Telah memiliki kebijakan, prosedur dan penetapan limit yang bermanfaat dalam
memantau, mengukur dan memitigasi risiko operasional.
• Melaksanakan Risk Awareness Program secara regular untuk menumbuhkan budaya
sadar risiko kepada seluruh pemangku kepentingan BCA.
• Senantiasa mengkinikan kebijakan dan prosedur sesuai dengan perkembangan
organisasi serta perubahan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
• Telah memiliki Business Continuity Management (BCM) Plan, yaitu proses manajemen
(protokol) terpadu dan menyeluruh untuk memastika kelangsungan operasional BCA
dalam menjalankan bisnis dan melayani nasabah.
• Telah memiliki sistem pengendalian internal, dimana dalam pelaksanaannya antara lain
telah memperhatikan prinsip four eyes principle, segregation of duty dan penerapan
sistem rotasi guna mengurangi potensi self-dealing dan penyembunyian dokumen
ataupun kemungkinan transaksi fraud.
Saat ini Bank BCA telah membuat aplikasi BCA mobile atau KlikBCA untuk membantu
nasabah melakukan transaksi di masa pandemi saat ini. Melalui aplikasi BCA mobile ini, nasabah
dapat membuka rekening baru, menggunakan QRku untuk transfer uang antar rekening BCA,
transfer virtual account dan transfer ke rekening bank lain, bayar pajak, BPJS, nelpon, kartu
kredit, beli pulsa, token listrik, Blok ATM kartu dan kartu kredit. Dan periksa saldo rekening
dan kartu kredit.

Sementara itu, nasabah korporasi dapat menggunakan KlikBCA Bisnis untuk transaksi
bank. Melalui KlikBCA Bisnis, nasabah dapat melakukan transfer dana antar rekening BCA dan
virtual account, transfer ke rekening bank domestik lain, transfer valas ke rekening bank lain, e-
commerce B2B, perpajakan elektronik, pembersihan rekening, gaji dan informasi rekening. Di
masa pandemi ini, BCA juga terus memberikan edukasi berkelanjutan kepada karyawan dan
nasabah untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap risiko penipuan perbankan.
BCA juga memiliki sistem anti Fraud, yang mencakup tindakan untuk mencegah, mendeteksi dan
menyelidiki, serta memantau insiden Fraud.
5. Risiko Hukum
Bank BCA telah membentuk unit kerja Grup Hukum (GHK) yang bertanggung jawab
untuk mengidentifikasi, memantau, mengukur dan mengendalikan risiko hukum perusahaan.
Mengurangi risiko hukum bank BCA. Ha-hal yang sudah dilakukan Grup Hukum, yaitu:

• Merumuskan program manajemen risiko hukumnya, merumuskan peraturan dari dalam


tentang susunan organisasi dan uraian tugas kelompok hukum, dan melakukan dokumen
hukum yang sudah sesuai standarisasi.
• Menyelenggarakan seminar pertukaran hukum yang dapat meningkatkan kualitas personel
hukum.
• Mensosialisasikan dampak adanya peraturan baru terhadap aktivitas perbankan BCA dan
berbagai pola kejahatan perbankan, serta pedoman penanganan hukum bagi pimpinan
cabang dan unit kerja terkait.
• Mendaftarkan aset-aset milik BCA antara lain Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atas produk
dan jasa perbankan BCA serta hak atas tanah dan bangunan miliki BCA pada instansi yang
berwenang.
• Memberikan pembelaan hukum serta memantau perkembangan kasus perdata dan pidana
yang melibatkan bank saat ini di pengadilan.
• Menyusun rencana strategis perlindungan kredit bersama unit kerja lainnya yaitu Biro
Penyelesaian Kredit terkait masalah kredit macet.
• Memantau dan menganalisis kasus-kasus yang sedang diproses oleh bank BCA dan anak
perusahaannya di pengadilan.
• Melakukan inventarisasi, memantau dan menganalisa serta menghitung potensi kerugian
terkait kasus hukum yang mungkin terjadi.
6. Risiko Reputasi
Dalam mengelola dan mengendalikan risiko reputasi, Bank BCA menyediakan fasilitas
layanan 24 jam yang memberikan informasi, saran dan pelayanan kepada nasabah baik melalui
telepon, surat, email, WhatsApp (WA), web chat di www.bca,co.id, maupun sosial media yang
lain. Manajemen risiko reputasi bank BCA diatur pada:

• PBI No. 7/7/FBI/2005 tertanggal 20 Januari 2005, dan penyelesaiannya dilakukan dengan
PBI No. 10/10/PBI/2008 pada tanggal 28 Februari tahun 2008.
• SEBI No. 7/24/DPNP tertanggal 18 Juli 2005 dan pelunasan dilakukan dengan SEBI No.
10/13/DPNP pada tanggal 6 Maret 2008.
• PBI No. 8/5/PBI/2006 tertanggal 30 Januari 2006 dan melibatkan mediasi bank.
• POJK No. 1/POJK.07/2013 tanggal 26 Juli tahun 2013, berkaitan dengan perlindungan
nasabah di industri jasa pelayanan keuangan.
• PBI No. 16/1PBI/2014 tentang Layanan Sistem Pembayaran Perlindungan Konsumen 16
Januari 2014.
Dalam rangka mengelola risiko reputasi, beberapa hal yang telah dilakukan Bank BCA antara
lain:

• Telah terdapat ketentuan penanganan pengaduan nasabah yang secara jelas mengatur
kebijakan, prosedur, unit kerja yang melakukan pemantauan dan pelaporan seputar
penanganan pengaduan nasabah termasuk di dalamnya format pelaporan kepada
regulator.
• Telah melakukan pemantauan keluhan nasabah dan hasilnya dilaporkan secara rutin
kepada pimpinan unit kerja masing-masing dan secara khusus disampaikan kepada
Direksi. Laporan keluhan nasabah dianalisis dan digunakan untuk mendukung Bank dalam
pengembangan proses penanganan keluhan secara sistematis.
• Melakukan pengembangan infrastruktur yang meliputi implementasi software dan
hardware yang tepat guna, pengembangan prosedur serta manajemen kerja yang semakin
baik. Pengembangan infrastruktur sistem informasi manajemen dapat memudahkan
pemantauan dan mendukung kecepatan dan kualitas kerja organisasi dalam memonitor
dan merespons keluhan nasabah.
7. Risiko Stratejik
Para pelaku konsumen, yang juga didalamnya termasuk BCA, tidak dapat sepenuhnya dapat
mengantisipasi kesulitan dan fakto-faktor mendesak yang akan muncul di tahun 2020. Penyebaran
pandemi COVID-19 dan aktivitas publik yang terbatas memberikan penekanan pada iklim usaha,
termasuk bisnis keuangan. Dewan direksi secara konsisten berfokus pada pelaksanaan risiko para
eksekutif dan administrasi perusahaandengan baik, Kehati-hatian dalam menentukan pilihan keputusan,
dan menjalankan berbagai dorongan dan dorongan penting. Sejalan dengan itu, bank dapat menjaga
kepercayaan yang tinggi diantara para mitra kerja, yang tercermin dalam berbagai apresiasi dari
pengontrol, pendukung kuangan, dan berbagai lembaga lainnya.

Dalam kondisi yang tidak menentu, secara keseluruhan BCA telah mencapai kinerja yang
cukup baik di tahun 2020. Dengan dukungan yang stabil, laba sebelum provisi serta terjadi
peningkat 10,6% year-on-year pada PPOP, pada akhir tahun mencapai Rp 45,2 triliun. Perolehan
operasional BCA menetapkan biaya yang lebih tinggi pada CKPN untuk memprediksi penurunan
kualitas kredit selama covid. Menghadapi risiko penurunan kualitas aset (terutama portofolio
kredit).

BCA terus bekerja keras untuk menjaga tingkat permodalan dan likuiditas yang sehat.
Bank senantiasa berpegang pada prinsip kehati-hatian, dalam berbagai tekanan, manajemen risiko
yang ketat, dan mengurangi potensi risiko risiko kredit. Pada masa pandemi COVID-19 saat ini,
BCA telah menerapkan serangkaian program dan prosedur kerja internal agar mengurangi risiko
serta tetap menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan. Hal ini dicapai dengan menerapkan
bekerja dari rumah, rapat/konferensi virtual, beroperasi di lokasi kantor yang berbeda (operasi
kantor terpisah), dan menggunakan teknologi untuk menjalin telekomunikasi dengan pelanggan
serta kolega. Menghadapi perubahan lingkungan kerja yang begitu cepat dan signifikan, insan
BCA terus menunjukkan etika profesional yang baik, menjaga kinerja dan meraih hasil positif
dalam berbagai tantangan..

Dalam rangka mengidentifikasi dan merespon perubahan lingkungan bisnis, baik eksternal
maupun internal, BCA melaksanakan:

• Pengkajian RBB secara berkala sesuai dengan perkembangan bisnis dan keadaan
perekonomian Indonesia. Dalam hal diperlukannya pengkinian rencana stratejik dan
inisiatif-inisiatif bisnis sebagai respon terhadap perubahan lingkungan bisnis, Bank dapat
menyusun Revisi RBB dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku.

• Penetapan target pada aspek-aspek bisnis mempertimbangkan keadaan ekonomi tahun


berjalan serta perkiraan tahun yang akan datang dengan menekankan prinsip kehati-
hatian, memperhatikan kapasitas/kemampuan BCA dan tren persaingan dari perbankan
maupun non-perbankan.

Penetapan strategi BCA dirumuskan dengan memperhatikan peraturan Bank Indonesia dan
Otoritas Jasa Keuangan serta ketentuan lainnya yang terkait serta memperhitungkan dampak risiko
stratejik terhadap permodalan Bank dan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) serta
berdasarkan risk appetite, risk tolerance serta pertimbangan akan kemampuan BCA.

8. Risiko Kepatuhan
BCA telah merumuskan kebijakan dan prosedur kepatuhan, yang meliputi proses yang
selalu disesuaikan dengan peraturan dan sistem dari dalam sesuai dengan aturan perundang-
undangan yang ditetapkan, menghubungkan peraturan tersebut kepada tenaga kerja yang terkait,
melakukan penelitian pada barang/pekerjaan baru, dan melakukan test kepatuhan secara berkala
terhadap karyawan. Pelatihan dilakukan setiap triwulan.

Menyampaikan laporan kepatuhan kepada dewan direksi dan komite. Bank BCA
menerapkan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan teroris. Bank BCA juga
telah mengembangkan aplikasi yang dapat mengidentifikasi terjadinya transaksi keuangan
mencurigakan sesuai ketentuan yang berlaku.

Dalam rangka mengendalikan dan meminimalkan risiko kepatuhan, BCA telah melakukan
langkah-langkah antara lain:

• Melakukan identifikasi sumber-sumber risiko kepatuhan.


• Melakukan gap analysis, menganalisis dampak ketentuan baru terhadap operasional
Perseroan, dan mengusulkan penyesuaian manual, kebijakan, dan prosedur internal.
• Melakukan pengukuran dan pemantauan risiko kepatuhan secara berkala dan hasilnya
disampaikan kepada Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR).
• Memberikan sosialisasi ketentuan dan konsultasi atas berbagai pelaksanaan peraturan.
• Melakukan uji kepatuhan atas pelaksanan ketentuan.
• Menyusun compliance matrix diary sebagai sarana pemantauan untuk menjaga
komitmen terhadap kewajiban pelaporan kepada regulator.
• Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses pengelolaan ketentuan
regulator, BCA melakukan pemanfaatan teknologi informasi atau yang dikenal dengan
istilah Regulatory Technology (RegTech).
• VSKK juga melakukan pemantauan transaksi keuangan yang mencurigakan dengan
menggunakan aplikasi berbasis web yang dinamakan STIM (Suspicious Transaction
Identification Model) serta melakukan pengembangan sistem atas aplikasi menggunakan
teknologi terkini dan pembaharuan parameter untuk dapat mendeteksi transaksi
mencurigakan.
• Melakukan penyaringan data nasabah dan transaksi terkait Daftar Terduga Teroris dan
Organisasi Teroris (DTTOT) dan Daftar Pendanaan Proliferasi Senjata Pemusnah
Massal (DPPSP) yang diterbitkan oleh otoritas berwenang pada saat pembukaan
rekening, pada saat bank melakukan hubungan usaha, dan pada saat terjadi perubahan
pada daftar tersebut.
Dalam rangka meningkatkan efektivitas pengendalian internal, telah dilakukan koordinasi antara
unit kerja SKMR, DAI dan SKK melalui rapat secara berkala dan komunikasi yang intensif. Permasalahan
yang terkait dengan pengendalian internal khususnya potensi risiko kepatuhan dikaji dan dirumuskan
langkah-langkah yang perlu dilakukan.

E. PELUANG DAN TANTANGAN PT. BANK CENTRAL ASIA (BCA)


TBK
1. Peluang PT. Bank Central Asia (BCA) Tbk
Di masa pandemi, PT BCA Tbk berpeluang meningkatkan layanan digital untuk melayani
nasabah dengan lebih baik. Dalam konferensi pers, Jahjah mengatakan bahwa akan ada lebih
banyak transaksi dan uang tunai dan tidak ada kartu di masa depan, yang akan menjadi bagian
penting dari new normal. BCA akan terus berinovasi dan menyiapkan berbagai inisiatif untuk
mendukung kebutuhan nasabah terkini.

Digitalisasi memberikan kemudahan, kenyamanan dan kecepatan kepada masyarakat,


terutama pada situasi saat ini dimana masyarakat dituntut untuk menjaga jarak (physical
distance). Oleh karena itu, BCA memperkenalkan tiga fungsi digital utama yang memungkinkan
nasabah melakukan transaksi keuangan dengan mudah, aman, nyaman dan cepat. Ketiga fungsi
tersebut antara lain::

a) Fungsi QR di BCA Mobile, nasabah dapat menggunakan fungsi ini untuk membayar
transaksi belanja di merchant yang menggunakan QRIS untuk membayar. QRS
merupakan jaringan pembayaran yang menggunakan kode QR dari BCA mobile dan
berbagai aplikasi pembayaran, BCA juga mendukung pemerintah dengan menerapkan
pembayaran non tunai melalui QRIS. Selain itu, QR code pada ponsel BCA memudahkan
nasabah melakukan pembayaran belanja tanpa harus menghubungi berbagai merchant
yang bekerja sama dengan BCA.

b) Fungsi penarikan tanpa kartu BCA Mobile memungkinkan pengguna untuk menarik uang
tanpa kartu ATM. Biasanya dompet lupa. Dalam keadaan darurat, Anda harus
menggunakan uang tunai untuk bertransaksi. Nasabah hanya perlu mengakses fungsi
cardless di perangkat mobile BCA, dan mereka dapat dengan mudah menarik uang tanpa
kartu ATM BCA. Santoso menambahkan, fitur ini mendukung pelanggan di era new
normal yang membutuhkan minimal kontak fisik dengan benda atau orang lain.

c) Debit online, fitur yang memudahkan pelanggan dalam melakukan transaksi dan
pembayaran online. Uniknya, fungsi debit online BCA ini memungkinkan nasabah
mengelola transaksi online secara fleksibel melalui perangkat mobile BCA. Fitur terbaru
ini memberikan dua keuntungan sekaligus kepada nasabah, yaitu kontrol transaksi yang
mudah dan unlimited. Pelanggan dapat mengaktifkan atau menonaktifkan transaksi, dan
pelanggan dapat mengatur batasan dan blokir di ponsel BCA.

Adanya covid-19 mempercepat penetrasi layanan digital BCA. Pada semester I 2020,
jumlah transaksi menggunakan mobile banking dan online banking mencapai 81,1% dari total
transaksi. Bahkan mobile banking dan online banking telah mencapai 47,4% dari jumlah transaksi,
atau 45,3% dari mereka yang telah melewati layanan cabang..

2. Tantangan PT BCA TBK


Tantangan bagi PT BCA Tbk terletak pada keragaman karakteristik nasabah. Menurut
Jahja Setiaatmadja, presiden nasabah BCA, peran digitalisasi dalam transaksi keuangan meningkat
pesat dalam 10 tahun terakhir.

Saat ini, karena karakteristik nasabah yang beragam, bank menghadapi kesulitan
mengembangkan digitalisasi. Pasalnya, tidak semua nasabah memiliki literasi teknis, sehingga sulit
bagi bank untuk mengembangkan digitalisasi, yang memang perlu beradaptasi dengan semua
situasi nasabah. Namun, meskipun demikian, pandemi COVID-19 telah mempercepat penetrasi
layanan digital BCA.

Laba bersih PT Bank Sentral Asia Tbk 2020 turun 5% menjadi Rp. 27,1 triliun. Penurunan
laba tersebut karena meningkatnya biaya cadangan setelah pemerintah regulator menerapkan
langkah-langkah pelonggaran dalam menanggapi pandemi COVID-19. Namun karena aktivitas
terlemah, hingga akhir Desember 2020, total kredit BCA turun 2,1% year-on-year menjadi Rp.
575,6 triliun. Dengan demikian, secara keseluruhan total kredit mencapai 588,7 triliun rupiah,
turun 2,5% year-on-year. Meski banyak tantangan, laba sebelum pajak (PPOP) Hera, BCA dan
anak perusahaan tetap tumbuh sebesar Rp 11,2-45,4 triliun.

Pada bagian pembiayaan, terjadi peningkat 7,7% year-on-year pada kredit korporasi maka
menjadi Rp 255,1 triliun, sejalan dengan semangat BCA membantu menggerakkan roda
perekonomian nasional di masa pandemi. Pada saat yang sama, kredit komersial dan UKM turun
7,9% year-on-year menjadi Rp 186,8 triliun. Dalam portofolio pinjaman konsumen, pinjaman
hipotek turun 3,7% year-on-year menjadi Rp 90,2% triliun, KKB turun 22,6% year-on-year
menjadi Rp 36,9 triliun, dan saldo kartu kredit turun 20,6% menjadi Rp 11,2% tahun ke tahun.
Secara keseluruhan, kredit konsumer turun 10,8% year-on-year menjadi Rp 141,2 triliun.
Dibandingkan dengan pemberian fasilitas kredit baru, tingkat pembayaran kembali lebih tinggi,
yang mengakibatkan penurunan saldo pinjaman sektor konsumer.

F. KESIMPULAN
PT Bank Central Asia (BCA) Tbk menerapkan manajemen risiko terintegrasi yang
dirancang untuk memitigasi risiko-risiko yang dihadapi oleh BCA maupun entitas anak. BCA
telah memantau dan mengelola jenis risiko sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Risiko-risiko ini terdiri dari 8 (delapan) risiko Bank yaitu risiko kredit, pasar, likuiditas,
operasional, hukum, reputasi, stratejik, dan kepatuhan.
Diantara risiko-risiko yang dihadapi oleh Bank of Central Asia (BCA), BCA telah
mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko tersebut, seperti pada resiko kredit yaitu
dengan Bank of Central Asia (BCA) mengembangkan manajemen risiko melalui analisis stress
test secara berkala untuk memastikan perusahaan dapat memahami dinamika bisnis, termasuk
yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 di tahun 2020 semain mempercepat
proses transaksi Bank menuju Perbankan transaksi berbasis digital. Untuk mengidentifikasi risiko
operasional, BCA memberikan kemudahan bagi nasabah dalam menjalankan aktivitas perbankan
dimanapun dan kapanpun melalui beragam produk dan layanan, yang didukung oleh jaringan
perbankan elektronik yang handal dan luas, serta layanan digital yang semakin berkembang.
Di masa pandemi, PT BCA Tbk berpeluang meningkatkan layanan digital untuk melayani
nasabah dengan lebih baik. Dalam konferensi pers, Jahjah mengatakan bahwa akan ada lebih
banyak transaksi dan uang tunai dan tidak ada kartu di masa depan, yang akan menjadi bagian
penting dari new normal. BCA akan terus berinovasi dan menyiapkan berbagai inisiatif untuk
mendukung kebutuhan nasabah terkini. Digitalisasi memberikan kemudahan, kenyamanan dan
kecepatan kepada masyarakat, terutama pada situasi saat ini dimana masyarakat dituntut untuk
menjaga jarak (physical distance). Oleh karena itu, BCA memperknalkan tiga fungsi digital utama
yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi keuangan dengan mudah, aman, nyaman dan
cepat..
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bca.co.id/id/tentang-bca/korporasi/sejarah-BCA Diakses 09 Juni 2021 pukul 10.45
WITA
https://m.bisnis.com/amp/read/20200910/90/1290028/mudahkan-nasabah-di-masa-pandemi-bca-
hadirkan-3-fitur-digital-apa-saja Diakses 10 Juni 2021 pukul 13.00 WITA
https://amp.kontan.co.id/news/ini-strategi-bankir-untuk-jaga-manajemen-risiko-surat-berharga-valas
Diakses 10 Juni 2021 pukul 13.10 WITA
https://www.cnbcindonesia.com/market/20200615185229-17-165557/pandemi-covid-19-belum-
berakhir-begini-strategi-bca Diakses 10 Juni 2021 pukul 13.30 WITA
https://m.bisnis.com/amp/read/20200715/90/1266207/manajemen-risiko-kredit-berkelanjutan-agar-
bank-tahan-banting Diakses 10 Juni 2021 pukul 14.00 WITA
https://keuangan.kontan.co.id/news/ada-ancaman-dari-wabah-corona-penyaluran-kredit-makin-
beresiko/page=2 Diakses 13 Juni 2021 pukul 09.00 WITA
https://keuangan.kontan.co.id/news/likuiditas-jangka-pendek-btn-dan-bca-masih-tebal-page=2
Diakses 13 Juni 2021 pukul 10.00 WITA
https://www.blj.co.id/2013/02/23/penerapan-manajemen-resiko-di-perbankan-nasional/ Diakses 13
Juni 2021 pukul 10.10 WITA
https://money.kompas.com/read/2020/06/12/083900226/peluang-investasi-di-tengah-pandemi-
kupon-ori017-dipatok-6-4-persen?page=all Diakses 13 Juni 2021 pukul 11.00 WITA
https://m.bisnis.com/finansial/read/20200903/90/1286841/perbankan-digital-bos-bcaungkap-
tantangan-yang-dihadapi-bbca Diakses 13 Juni 2021 pukul 13.00 WITA
https://keuangan.kontan.co.id/news/begini-strategi-sejumlah-perbankan-dalam-menopang-likuiditas-
di-masa-pandemi/?page=all Diakses 13 Juni 2021 pukul 14.15 WITA
https://money.kompas.com/read/2020/06/10/201300826/kata-bos-bca-ini-tantangan-dan-risiko-
restrukturisasi-kredit?page=all#page3 Diakses 13 Juni 2021 pukul 15.09 WITA
https://m.bisnis.com/amp/read/20201007/90/1301803/permodalan-masih-kuat-bca-yakin-bisa-hadapi-
masalah-pemburukan-kredit Diakses 13 Juni 2021 pukul 16.00 WITA
https://keuangan.kontan.co.id/news/begini-langkah-perbankan-untuk-mencegah-kasus-fraud?page=all
Diakses 13 Juni 2021 pukul 18.06 WITA
https://www.cnbcindonesia.com/market/20190204124547-17-53768/bos-bca-buka-suara-soal-
kondisi-likuiditas-dan-perebutan-dana Diakses 14 Juni 2021 pukul 11.06 WITA
https://amp.kontan.co.id/news/covid-19-dan-risiko-operasional-bank Diakses 14 Juni 2021 13.00
WIT
BAB XI
Risiko Asuransi BNI Life Serta Peluang dan Tantangan

Manusia selalu menghadapi resiko dalam mencari arah dalam hidup dan dalam
aktivitas apapun. Tidak ada orang yang kebal dari risiko yang mereka hadapi. Dalam suatu
masyarakat, orang sering mengalami kerugian akibat suatu kejadian yang tidak terduga.
Orang-orang menyadari kemungkinan risiko yang menimpa mereka dan akan berusaha
untuk mengatasi risiko tersebut, yang dikenal dengan manajemen risiko, yang dapat
diartikan sebagai proses atau metode manajemen risiko yang efektif dalam mencapai
tujuan.
Dengan pemahaman manajemen risiko, masyarakat tidak perlu khawatir dalam
menjalankan aktivitas atau menjalani kehidupannya. Dengan demikian, upaya untuk
mencapai kesejahteraan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Pasti ada resiko tinggi
dalam hidup yang mengakibatkan kerugian. Asal muasal suatu risiko tidak pasti, sehingga
kebutuhan akan pertanggungan atau perlindungan asuransi sangat penting untuk
mencegah atau mengatasi ketidakpastian yang mengandung risiko yang menimbulkan
ancaman bagi masing-masing pihak. Peraturan BI no. 5/8/PBI/2003 adalah seperangkat
prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau,
dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha. Analisis risiko adalah proses
penentuan terjadinya kerugian yang di alami oleh suatu perusahaan dengan teknik yang
paling tepat untuk menagani peristiwa tersebut.

A. PROFIL PT BNI LIFE INSURANCE

Dalam menjalankan kegiatannya PT BNI Life memperoleh izin usaha di bidang


Auransi Jiwa dari Surat Menteri Keuangan tanggal 7 Juli 1997 bernomor
305/KMK.017/1997. PT BNI Life Insurance adalah perusahaan asuransi yang menyediakan
berbagai produk asuransi seperti Asuransi Jiwa, Kesehatan, Pendidikan, Investasi, Pensiun
dan Syariah. Sejalan dengan kebutuhan induk perusahaan PT Bank Negara Indonesia Tbk
atau BNI untuk memberikan layanan keuangan terintegrasi kepada seluruh nasabahnya
Saat ini, BNI Life menyediakan layanan melalui 4 jalur distribusi: Agency,
Bancassurance, Employee Benefit dan Syariah. Agency dipasarkan melalui agen yang
memasarkan produk individu, sedangkan Bancassurance dipasarkan melalui jaringan BNI
di seluruh Indonesia. Imbalan Kerja ditujukan khusus untuk perusahaan dan produk
asuransi kelompok, dan memasarkan produk asuransi syariah baik untuk individu maupun
kelompok dengan prinsip syariah.

1. Visi Misi Dan Nilai Perusahaan


a. Visi
Menjadi perusahaan asuransi terkemuka kebanggaan bangsa.
b. Misi
Memberikan solusi perencanaan masa depan dan perlindungan yang terpercaya
dengan layanan prima kepada stakeholder dengan segala kemudahannya melalui inovasi.
c. Nilai-nilai Perusahaan
a) Focus on Customer, Mengutamakan kepuasan nasabah dengan hubungan yang
mutual dan berkesinambungan.
b) Agility, Adaptif terhadap perubahan dan bertindak cepat untuk melakukan
inovasi.
c) Solution, Memberikan solusi dan layanan terbaik kepada stakeholder.
d) Trust, Dapat dipercaya dan berkomitmen menjunjung tinggi integritas.
e) Teamwork, Menjadikan sinergi sebagai prioritas utama untuk mencapai tujuan
(Makna, Visi, Misi dan Nilai Perusahaan | BNI Life Insurance (bni- life.co.id),
diakses pada 6 Juni 2021) .

B. MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN


Kebijakan Manajemen Risiko ditetapkan untuk memastikan bahwa perusahaan
mempertahankan tingkat risiko yang tepat sesuai dengan kebijakan dan prosedur internal
serta peraturan untuk membantu pencapaian tujuan perusahaan. Untuk mengendalikan
risiko secara efektif, kebijakan dan prosedur harus didasarkan pada strategi manajemen
risiko.
Menurut Irham Fahmi (2010 : 2) Manajemen Risiko adalah “suatu bidang ilmu yang
membahas tentang bagaimana suatu organisasi menerapkan ukuran dalam memetakan
berbagai permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan manajemen
secara komperhensif dan sistematis.” Efektivitas kerangka manajemen memberikan
landasan yang tertanam dalam organisasi akan berdampak pada keberhasilan manajemen
risiko di dalam Perusahaan. Kerangka tersebut membantu Perusahaan mengelola risiko
secara efektif dan efisien melalui penerapan proses manajemen risiko di berbagai
tingkatan dan dalam konteks tertentu dalam organisasi.

C. JENIS-JENIS RISIKO YANG DIHADAPI

1) Risiko Asuransi (Utama)


Menurut OJK Risiko Asuransi adalah Risiko kegagalan perusahaan asuransi
dan perusahaan reasuransi untuk memenuhi kewajiban kepada tertanggung dan
pemegang polis sebagai akibat dari ketidakcukupan proses seleksi Risiko
(underwriting), penetapan premi (pricing), penggunaan reasuransi, dan/atau
penanganan klaim.
Risiko primer kontrak premi yang dihadapi oleh Perusahaan adalah klaim
aktual & pembayaran manfaat atau perbedaan waktu yang diharapkan terjadi. Hal ini
dipengaruhi oleh frekuensi klaim, banyaknya klaim, manfaat aktual yang dibayarkan,
dan pengembangan klaim jangka panjang. Dengan demikian, tujuan Perusahaan
merupakan meyakinkan bahwa cadangan yg tersedia cukup buat menutupi liabilitas-
liabilitas ini.

Eksposur risiko dimitigasi menggunakan melakukan experience study tentang


historis klaim menggunakan tujuan buat memperbaiki pengelolaan risiko di tahun
yang akan datang. Perusahaan juga melakukan perjanjian reasuransi sebagai bagian
menurut acara mitigasi risiko. Risiko utama yg dihadapi oleh Perusahaan merupakan
risiko mortalitas, risiko morbiditas, risiko harapan hidup, risiko pengembalian
investasi, risiko biaya dan risiko keputusan pemegang polis (laporan-tahunan-bni-life-
2018.pdf, diakses pada 8 Juni 2021).
2) Risiki keuangan

a. Resiko pasar

Menurut Irham Fahmi di dalam Buku Management Risiko (2014: 69)


bahwa Risiko Pasar merupakan Kondisi yang dialami oleh suatu perusahaan yang
disebabkan oleh perubahan kondisi dan situasi pasar diluar dari kendali
perusahaan. Risiko pasar sering disebut juga sebagai risiko menyeluruh, karena
sifat umumnya adalah bersifat menyeluruh dan dialami oleh seluruh perusahaan.

Perusahaan menghadapi eksposur terhadap risiko pasar, yaitu risiko


dimana nilai wajar atas arus kas masa depan atas suatu instrumen keuangan
berfluktuasi karena perubahan pada harga pasar. Risiko pasar berasal dari posisi
terbuka yang terkait dengan produk-produk suku bunga, mata uang dan ekuitas,
yang seluruhnya dipengaruhi oleh pergerakan pasar baik secara spesifik maupun
umum, dan perubahan volatilitas tingkat suku bunga pasar atau harga seperti suku
bunga, nilai tukar dan produk ekuitas.

b. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing

Perusahaan menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing yg terjadi


dampak fluktuasi nilai tukar mata uang dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian & laporan arus kas konsolidasian.

c. Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas masa depan dari
suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Risiko
nilai suku bunga wajar adalah risiko dimana nilai dari suatu instrumen keuangan
berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.

Perusahaan menghadapi dampak dari fluktuasi suku bunga pasar yang


berlaku baik atas risiko nilai wajar maupun arus kas. Marjin suku bunga bisa
meningkat sebagai hasil dari perubahan tersebut namun juga dapat mengurangi
kerugian ketika terdapat pergerakan yang tidak diharapkan.

d. Risiko Harga Saham

Risiko harga saham merupakan risiko dimana nilai wajar arus kas masa
depan instrumen keuangan akan berfluktuasi karena adanya perubahan harga pasar
(selain yg muncul karena risiko suku bunga & risiko mata uang), dimana perubahan
tadi disebabkan oleh faktor-faktor eksklusif terhadap instrumen keuangan secara
individu, atau faktor-faktor yang mempengaruhi seluruh instrumen keuangan yang
serupa yg diperdagangkan pada pasar.
Eksposur risiko harga saham Perusahaan berkaitan menggunakan aset
keuangan yg nilainya akan berfluktuasi yang diakibatkan sang perubahan harga
pasar (laporan-tahunan-bni-life- 2018.pdf, diakses pada 8 Juni 2021).

e. Risiko Kredit

Menurut Ikatan bankir Indonesia (2016 : 23) Risiko kredit adalah risiko
akibat kegagalan nasabah atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank
sesuai dengan perjanjian yang disepakati. Risiko kredit merupakan risiko kerugian
keuangan yang timbul bila counterpart Perusahaan gagal memenuhi liabilitas
kontraktualnya kepada perusahaan.

f. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas dapat didefinisikan sebagai risiko ketidakmampuan untuk


melikuidasi secara tepat waktu dengan harga yang wajar (Muranaga & Ohsawa,
2002). Bank menghadapi risiko likuiditas apabila mereka tidak melikuidasi aset
mereka pada harga yang wajar. Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan
tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo sebagai akibat dari
pembayaran klaim dan manfaat polis, kebutuhan kas dari komitmen kontraktual,
atau arus keluar kas lainnya, seperti utang yang telah jatuh tempo. Arus kas keluar
ini akan menghabiskan sumber daya kas yang tersedia untuk aktivitas operasional,
perdagangan dan investasi. Dalam suatu keadaan yang ekstrim, kekurangan
likuiditas dapat mengarah pada penurunan laporan posisi keuangan konsolidasian
dan penjualan aset, atau ketidakmampuan untuk memenuhi komitmen kepada
pemegang polis.

g. Risiko Permodalan

Tujuan Perusahaan dalam mengelola permodalannya adalah untuk menjaga


kelangsungan bisnis Perusahaan agar bisa memberikan output kepada pemegang
saham & manfaat kepada pemegang kepentingan lainnya, dan pemeliharaan
optimalisasi struktur permodalan untuk mengurangi biaya operasional.

Dalam rangka memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan,


Perusahaan dapat menyesuaikan total dividen yang dibayarkan kepada pemegang
saham, imbal output kapital kepada pemegang saham tatau menerbitkan saham
baru untuk mengurangi liabilitas (laporan-tahunan-bni-life- 2018.pdf, diakses pada
8 Juni 2021).
3) Risiko Operasional
a. Risiko SDM

Risiko faktor sumber daya manusia salah satu bentuk khusus dari risiko
operasional yang berhubungan dengan kerugian-kerugian yang dapat muncul
sebagai hasil dari kesalahan-kesalahan manusia, seperti menekan tombol yang
salah, secara tidak sengaja menghapus data, memasukkan nilai yang salah kedalam
sistem, dan lain sebagainya. (M. Crouhy, et.al. 2014).

Sumber daya manusia sebagai salah satu pilar dalam menentukan


kesuksesan perusahaan. BNI Life berupaya mengantisipasi segala kemungkinan
permasalahan yang bisa terjadi dalam pengelolaan sumber daya manusia untuk
semua level karyawan. Perusahaan melakukan aneka macam pelatihan &
penggembangan melalui divisi Human Capital and Employee Training. Sepanjang
tahun 2018, perusahaan telah menyelenggarakan 73 in house training dan 80 public
training menggunakan jumlah yang mencapai 3.267 peserta. Untuk pertama kali
BNI Life menyelenggarakan program Officer Development Program (ODP) untuk
persiapan kaderisasi pada perusahaan.
b. ProduktivitaS

Menurut Kussriyanto (1984), Produktivitas merupakan nisbah atau rasio


antara hasil kegiatan (output, keluaran) dan segala pengorbanan (biaya) untuk
mewujudkan hasil tersebut (input, masukan).

Produktivitas didefinisikan sebagai rasio antara output dengan input, atau


rasio antara hasil produksi dengan total sumber daya yang digunakan. Dalam
proyek konstruksi, rasio produktivitas adalah nilai yang diukur selama proyek
konstruksi, dapat dipisahkan menjadi biaya tenaga kerja, material, uang, metode,
dan alat. Sukses dan tidaknya proyek konstruksi tergantung pada efektifitas
pengelolaan sumber daya (Wulf- ram, 2005).

Menurut Robbins (Droussiotis, 2004) Produktivitas adalah ukuran kinerja


termasuk efektivitas dan efisiensi . efektivitas mengacu pada kemampuan untuk
mencapai tujuan, sedangkan efisiensi mengacu pada kemampuan untuk mencapai
tujuan-tujuan ini menggunakan sumber daya minimum dan mendapatkan ouput
maksimum. Produktivitas dapat dipelajari untuk organisasi secara keseluruhan,
kelompok atau individu pekerja.

Perlindungan kesehatan karyawan dapat meningkatkan produktivitas


bekerja. Karena itu, sebelum memutuskan bergabung ke sebuah perusahaan, ada
baiknya mengecek kembali fasilitas perlindungan apa yang ditawarkan. Ada banyak
faktor yang menentukan produktivitas karyawan. Studi dari Social Market
Foundation (2015) yang dimuat di laman online majalah Forbes menyatakan bahwa
tingkat produktivitas karyawan yang bahagia di kantor 20% lebih tinggi
dibandingkan mereka yang tidak bahagia. Menurut situs pencari kerja CareerBliss
(2014), ada delapan faktor yang memengaruhi kebahagiaan karyawan, seperti
hubungan karyawan dengan kolega dan atasan, suasana kantor, pekerjaan,
kompensasi atau bonus, peluang karir, pengembangan diri, budaya kerja dan
keseimbangan karir.

Kompensasi bisa berupa manfaat yang ditawarkan perusahaan misalnya


perlindungan kesehatan bagi karyawan. Tidak heran, banyak perusahaan seakan
‘berlomba’ untuk menawarkan program perlindungan yang menarik kepada
karyawannya, mulai dari asuransi pemerintah, menggandeng penyedia jasa
asuransi, memberikan pertanggungan atas rawat inap, rawat jalan, cek kesehatan
(medical check-up), menerapkan sistem reimbursement, dan sebagainya
c. Teknologi

Digitilisasi menjadi sasaran terdepan BNI Life pada masa depan. Dalam hal
ini, perusahaan mengambil langkah yaitu memperkuat wahana pendukung sistem
keterangan sebagai akibatnya proses bisnis dapat lebih efektif & efisien. Pada tahun
2018, Pengembangan hardware (perangkat keras) & software (perangkat lunak)
yang sudah dilakukan oleh perusahaan menjadi bentuk implementasi pada proses
digitalisasi.

Dari sisi keamanan keseluruhan data, perusahaan mempunyai perangkat


keamanan (Web Application Firewall) yang secara spesifik melindungi pelaksanaan
berbasis website pada BNI Life. Selain itu, perusahaan pada semester II 2018 telah
tetapkan pengembangan software dalam bentuk core application untuk premi
individu. New Core System merupakan proyek pengembangan pelaksanaan inti
yang akan digunakan buat mendukung proses penjualan iuran pertanggungan
individu yang akan terintegrasi buat seluruh proses usaha produk individu.
d. Inovasi

PT BNI Life Insurance terus menyempurnakan operasional bisnis termasuk


talam underwriting untuk memperketat risiko. Direktur Bisnis BNI Life Neny
Asriani menyatakan hal itu berdampak pada penurunan klaim dan manfaat sebesar
41,28% secara year on year (yoy) hingga September 2020. “Penurunan itu karena
kami melakukan penyempurnaan underwriting guideline untuk memperketat seleksi
risiko. Melakukan seleksi ketat terhadap nasabah yang mengajukan asuransi
kesehatan dan jiwa. Juga menyediakan fasilitas telemedicine,” ujar Neny kepada
Kontan.co.id pada Rabu (16/12).

Dia menjelaskan, klaim terbesar berasal dari produk Optima Group


Health yang merupakan produk dari asuransi kumpulan yang berkontribusi
sebanyak 50,20% dari total klaim yang dibayarkan. Lalu disusul dari produk jiwa
kumpulan Asuransi Jiwa Kredit sebesar 6,45%. Guna menjaga klaim dan manfaat
pada posisi ideal, anak perusahaan PT Bank Negara Indonesia Tbk ini menjalankan
sejumlah strategi. Pertama, melakukan kegiatan edukasi dan sosialisasi kepada
nasabah dan karyawan BNI Life dan BNI Grup tentang gaya hidup sehat.

Mulai dari upaya meningkatkan imunitas tubuh, pola hidup sehat, dan
upaya-upaya untuk mencegah Covid-19 lewat berbagai saluran. Kedua,
menyediakan fasilitas telemedicine untuk konsultasi dokter, seperti di Halodoc dan
aplikasi kesehatan lainnya yang bekerjasama dengan BNI Life. Ketiga, melakukan
seleksi terhadap nasabah-nasabah yang mengajukan asuransi jiwa dan kesehatan.
Keempat, menerapkan protokol kesehatan di lingkungan BNI Life sesuai dengan
protokol yang diatur oleh pemerintah termasuk shifting jam kerja (BNI Life
mencatat penurunan klaim dan manfaat hingga 41,28% (kontan.co.id), diakses pada
9 Juni 2021).
4) Risiko Strategis
a. Kebijakan Bisnis

Sebagai salah satu aspek dalam administrasi bisnis—menurut Christensen,


Andrews, dan Bower (1973)—kebijakan bisnis merupakan suatu studi tentang
fungsi dan tanggung jawab pemimpin umum perusahaan serta problema yang
memengaruhi karakter dan keberhasilan perusahaan secara keseluruhan.

PT BNI Life Insurance telah menyiapkan sejumlah langkah dan strategi,


untuk menyiasati kondisi pandemi virus corona atau Covid-19 yang telah
mengganggu aktivitas perekonomian serta daya beli masyarakat di Indonesia.
Direktur BNI Life Eben Eser Nainggolan menjelaskan beberapa strategi itu antara
lain melalukan pengawasan atau monitoring kepada para tenaga pemasar melalui
media teleconference. "Kami juga meluncurkan program spesial BNI Life Peduli
Corona, untuk nasabah yang membeli life plan multi protection dengan uang
pertanggungan Rp1 miliar," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (19/4/2020).

Sementara itu kepada para telemarketer atau agen pemasar dari BNI Life,
telah diterapkan sistem shifting serta social distancing, sebagai langkah antisipasi
penyebaran corona di lingkungan kerja. BNI Life juga terus meningkatkan
pemasaran produk asuransi di wilayah aman atau zona hijau, dan mendorong
penjualan produk asuransi tradisional. "Sedangkan untuk unit- linked, penjualannya
akan berkurang dikarenakan sesuai dengan peraturan OJK itu sendiri, dan kami
juga mendukung program pemerintah menurunkan pandemi Covid-19," ujarnya.
Baca Juga :

BNI Life sebut klaim dari saluran digital naik hingga 219% adapun PT BNI
Life Insurance mencatat kenaikan laba (unaudited) sebesar 58,9 persen pada 2019
bila dibandingkan 2018 lalu, atau bernilai sekitar Rp300 miliar. Selain mengalami
peningkatan laba, BNI Life juga berhasil membukukan aset senilai Rp18,11 triliun
atau naik sekitar 4,8 persen bila dibandingkan periode 2018 lalu yang hanya senilai
Rp17,28 triliun (Ini Strategi BNI Life Jalankan Bisnis di Tengah Pandemi Covid-19
- Finansial Bisnis.com, diakses pada 9 Juni 2021).
5) Risiko Eksternalitas
a. Risiko Lingkungan

Dalam mengelola risiko asuransi seperti risiko mortalitas dan morbiditas,


persistensi, termasuk risiko underwriting, Perusahaan menggunakan metodologi
dan asumsi aktuaria berdasarkan pengalaman Perusahaan. Perusahaan juga
memantau risiko tersebut dengan memperhatikan kondisi politik dan
perekonomian dimana Perusahaan beroperasi. Selain itu, Perusahaan juga
memastikan bahwa seluruh asumsi dan kebijakan yang digunakan sesuai dengan
peraturan yang berlaku dimana Perusahaan beroperasi.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Responsi Bank terhadap 8 bank


nasional menunjukkan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dianggap lebih baik
dibandingkan dengan bank-bank nasional lainnya dalam hal kebijakan manajemen
risiko lingkungan dan sosial. Ke-8 bank nasional yang dinilai antara lain Bank Mandiri,
BRI, BNI, Bank Danamon, BCA, Bank CIMB Niaga, Bank OCBC NISP, dan Bank
Panin. Hal ini dikarenakan BNI menerbitkan portofolio pinjaman yang
menunjukkan tren penurunan kredit terhadap perusahaan yang berada dalam
daftar merah atau hitam dalam standar kepatuhan lingkungan. Corporate
Secretary BNI Tribuana Tungga dewi mengatakan faktor lingkungan merupakan
salah satu parameter dalam penilaian peringkat atau rating industri. Dirinya
menjelaskan melalui rating ini dapat ditentukan sektor industri mana saja yang
masuk kategori berisiko tinggi dan mana yang tergolong rendah. "Tentunya bank
akan menjauhi sektor-sektor yang berisiko tinggi.

D. CARA MENANGGULANGI RISIKO


a. Risiko Asuransi
Dalam mengelola risiko asuransi seperti risiko mortalitas dan morbiditas,
persistensi, termasuk risiko underwriting, Perusahaan menggunakan metodologi dan
asumsi aktuaria berdasarkan pengalaman Perusahaan. Perusahaan juga memantau
risiko tersebut dengan memperhatikan kondisi politik dan perekonomian dimana
Perusahaan beroperasi. Selain itu, Perusahaan juga memastikan bahwa seluruh asumsi
dan kebijakan yang digunakan sesuai dengan peraturan yang berlaku dimana
Perusahaan beroperasi.
Risiko asuransi yang dimaksud dikelola dengan mempertimbangkan:
▪ Profitabilitas dari produk yang akan dan telah diluncurkan;
▪ Pengalaman risiko masih dalam tingkat kemampuan dari Perusahaan;
▪ Penyebaran risiko dengan mengoptimalkan strategi reasuransi;
▪ Metodologi perhitungan cadangan teknis yang digunakan;
▪ Peningkatan keahlian dari pegawai yang berhubungan langsung dengan risiko
asuransi termasuk risiko underwriting.
Dalam kegiatannya, Perusahaan membentuk Komite Manajemen Produk yang
bertanggung jawab untuk memberikan saran atas persetujuan produk, dan untuk
menyarankan mitigasi atas adanya risiko-risiko yang mungkin timbul dari produk
tersebut yang akan ditanggung oleh Perusahaan, serta menyarankan proses
persetujuan yang menyeluruh sebelum produk baru tersebut diluncurkan.
b. Risiko Keuangan
Dewan Direksi memutuskan limit tingkat eksposur berdasarkan mata uang
yang dimonitor secara berkala. Sensitivitas perusahaan terhadap mata uang asing
diperhitungkan menggunakan menggunakan berita Posisi Devisa Bersih yang
ditranslasikan ke dalam mata uang asing Dollar As. Dalam pengelolaan risiko pasar,
Perusahaan sudah menerapkan kebijakan cut loss buat trading account.
Pengelolaan risiko kredit dilakukan menggunakan menerapkan batasan- batasan
investasi pada hal rating imbas-impak atau obligasi korporasi (minimal A-) dan kriteria
counterparty pada bertransaksi (bank: 20 bank terbesar berdasarkan aset, manajer
investasi: 15 manajer investasi terbesar dari Asset Under Management, broker: 20
broker terbesar berdasarkan Modal Kerja Bersih Disesuaikan). Untuk pemilihan
counterparties bank dalam rangka penempatan kas & deposito, Perusahaan
menggunakan beberapa indikator diantaranya tingkat rasio kecukupan modal bank tadi,
peringkat bank & reputasi bank tadi. Daftar counterparties tersebut ditelaah secara
periodik.
Pemeliharaan optimalisasi struktur permodalan untuk mengurangi biaya
operasional. Dalam rangka memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan,
Perusahaan dapat menyesuaikan total dividen yang dibayarkan kepada pemegang
saham, imbal hasil modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru untuk
mengurangi liabilitas. Konsisten dengan pelaku industri lainnya, Perusahaan memonitor
rasio solvabilitas yang dihitung menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.
71/POJK.05/2016 buat tahun 2019 & 2018 mengenai Kesehatan Keuangan Perusahaan
Asuransi dan Reasuransi. Total minimum pencapaian rasio solvabilitas merupakan
120%.
c. Risiko SDM
Risiko yang ditimbulkan SDM perlu dikelola agar tidak menimbulkan kerugian,
baik finansial maupun reputasi, hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko merugikan
brand nama perusahaan. Manajemen risiko merupakan salah satu cara untuk mengatasi
hal itu. Karena manajemen risiko merupakan proses pengukuran atau penilaian serta
memerlukan seni untuk mengembangkan strategi pengelolaannya, misalnya risiko itu
dipindahkan kepada pihak lain, mengurangi efek negatif dari risiko, dan lain-lain.
Pada model pendekatan tradisional, risiko yang ditimbulkan oleh SDM hanya
berkisar pada kematian, tuntutan hukum, dan upah). Agar tidak menimbulkan risiko,
maka SDM perlu dikelola secara profesional, yaitu dengan memperhatikan kaidah-
kaidah yang ada dalam manajemen SDM.

E. PELUANG DAN TANTANGAN


4. Peluang
a. Peluang yang bisa diambil saat ini ialah peneteasi digital di masyarakat. Terlebih, pada
270 juta masyarakat Indonesia ttelah menggunakan telfon seluler sebagai kebutuhan
berkomunikasi.
Saat ini dengan pemanfaatan TI secara optimal, pelaku usaha dapat menjalankan
operasi bisnisnya secara lebih efektif dan efisien. Selain itu, penggunaan TI juga
memungkinkan pelaku usaha untuk tetap dapat berinteraksi secara langsung dengan
konsumen, di tengah pembatasan interaksi sosial antar-individu.
Adaptasi TI merupakan faktor penting untuk dapat bertahan dalam kondisi
pandemi serta mengatisipasi tren perilaku konsumen yang berubah di masa yang akan
datang. Bahwa perubahan perilaku konsumen dalam masa dan pascapandemi dapat
memberikan dampak serta peluang untuk industri asuransi
b. PT BNI Life Insurance telah menyiapkan sejumlah langkah dan strategi, untuk
menyiasati kondisi pandemi virus corona atau Covid-19 yang telah mengganggu
aktivitas perekonomian serta daya beli masyarakat di Indonesia.
BNI Life juga meluncurkan program spesial BNI Life Peduli Corona, untuk
nasabah yang membeli life plan multi protection dengan uang pertanggungan Rp1 miliar
BNI Life juga terus meningkatkan pemasaran produk asuransi di wilayah aman atau
zona hijau, dan mendorong penjualan produk asuransi. Dengan hanya sekitar 17% dari
total penduduk Indonesia yang memiliki polis asuransi, sementara indikator
perkembangan ekonomi Indonesia lebih meningkat dari pada tahun-tahun sebelumnya
dan kesadaran masyarakat Indonesia untuk berasuransi yang terus tumbuh maka dapat
dikatakan bahwa prospek dan potensi pasar atas perkembangan industri asuransi jiwa
masih terbuka luas di Indonesia.
Untuk itu diperlukan strategi yang tepat bagi BNI Life Insurance dalam
menghadapi persaingan bisnis di Industri dan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhinya serta akan dianalisa secara deskriptif dalam penelitian ini. Analisa
dilakukan dengan menggunakan berbagai pendekatan dengan hasil bahwa aspek internal
maupun eksternal sangat mempengaruhi kebijakan BNI Life dalam melakukan strategi
bersaing di Industri Asuransi Jiwa. Secara Internal, selain adanya suntikan modal dari
pemegang saham, kepemilikan 99% saham dari Bank BNI merupakan captive market
yang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin diluar dari faktor eksternal berupa
perkembangan ekonomi yang positif dan peluang serta potensi perkembangan industri
asuransi jiwa di Indonesia. Namun hal yang penting untuk diperhatikan secara internal
adalah pembenahan core sistem dan spesifikasi produk agar perusahaan dapat
menjalankan bisnis dengan lebih efisien serta dapat menghadapi ancaman-ancaman yang
datang dari luar seperti munculnya perusahaan-perusahaan kompetitor.
5. Tantangan
a. Ke depannya orang-orang akan lebih memilih bekerja pada sektor informal dan tidak
lagi menjadi karyawan tetap pada sebuah perusahaan.
Orang-orang ini bisa memiliki pendapatan lebih dari Rp7,5 juta per bulan dan
layak dilirik oleh industri asuransi untuk menjadi salah satu nasabahnya hal tersebut
menjadi tantangan tersendiri BNI Life Insurance Pengembangan produk asuransi yang
disesuaikan dengan kebutuhan sektor infomal menjadi penting untuk diperhatiakan,
mengingat tidak pastinya pendapatan pelaku sektor informal. PT BNI Life Insurance
menyatakan bahwa pandemi virus corona memberikan hambatan cukup signifikan bagi
pemasaran asuransi melalui kanal bancassurance. Meskipun begitu, perseroan
menargetkan pertumbuhan perolehan premi dari kanal tersebut pada 2021. Adanya
pandemi Covid-19 menjadi tantangan bagi BNI Life untuk melakukan penjualan melalui
kanal bancassurance.
Berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat aktivitas tatap
muka menjadi terhambat yang mengakibatkan kapasitas pemasar khususnya
telemarketing berkurang karena hanya separuh karyawan yang bekerja di kantor
(work from office atau WFO). Meskipun begitu, BNI Life tetap memasang target
optimistis terhadap penjualan melalui kanal bancassurance pada tahun ini. BNI Life
terus mengembangkan sistem penjualan non-face to face, meningkatkan sinergi dengan
PT BNI (Persero) Tbk selaku induk usaha, dan menggenjot penjualan produk yang
memproteksi risiko Covid-19.
b. Sinergi antar lembaga keuangan baik perbankan maupun lainnya juga sangat
dibutuhkan terlebih dimasa pandemi saat ini.
Sedangkan dari sisi regulator pihaknya juga terus melakukan pemantauan dan
relaksasi baik dari asuransi maupun pembiayaan guna menggenjot bisnis asuransi
ditengah tekanan. Hal tersebut seperti tertuang dalam Surat OJK Nomor S-
11/D.05/2020 tanggal 30 Maret 2020, OJK memberi relaksasi bagi semua perusahaan
asuransi, reasuransi, asuransi syariah, dan reasuransi syariah memberikan perpanjangan
batas waktu kepada pemegang polis/peserta/nasabah selama 4 bulan dari semula 2
bulan sejak jatuh tempo.

F. KESIMPULAN
Kebijakan Manajemen Risiko ditetapkan untuk memastikan bahwa perusahaan
mempertahankan tingkat risiko yang tepat sesuai dengan kebijakan dan prosedur
internal serta peraturan untuk membantu pencapaian tujuan perusahaan. Efektivitas
kerangka manajemen yang memberikan landasan yang tertanam dalam organisasi akan
berdampak pada keberhasilan manajemen risiko di dalam Perusahaan.
Divisi Manajemen Risiko berperan melakukan fungsi koordinasi dan sosialisasi
terkait dengan seluruh proses manajemen risiko Perseroan guna meminimalkan
kemungkinan dan dampak dari jenis risiko yang dihadapi Perseroan secara tatap muka.
Dalam menerapkan sistem manajemen risiko, Perseroan sebagai anggota entitas utama
kelompok keuangan Bank BNI secara berkala setiap triwulan mengirimkan Laporan
Manajemen Risiko secara konsolidasi kepada Bank BNI barang yang sesuai dengan
kategori risiko yang teridentifikasi. Hal ini mengacu pada Peraturan OJK Nomor
17/POJK.03/2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terpadu PT BNI Life
Insurance Financial Group yang telah diklasifikasikan 7 risiko dalam Pedoman
Pelaksanaan, meliputi:. Risiko primer kontrak premi yg dihadapi sang Perusahaan adalah
klaim aktual & pembayaran manfaat atau perbedaan waktu yang terjadi berbeda
menggunakan yg diharapkan. Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi klaim, banyaknya klaim,
manfaat aktual yang dibayarkan, dan pengembangan klaim jangka panjang.

Eksposur risiko dimitigasi menggunakan melakukan experience study tentang


historis klaim menggunakan tujuan buat memperbaiki pengelolaan risiko di tahun yang
akan datang. Perusahaan menghadapi eksposur terhadap risiko pasar, yaitu risiko
dimana nilai wajar atas arus kas masa depan atas suatu instrumen keuangan berfluktuasi
karena perubahan pada harga pasar.
DAFTAR PUSTAKA
Australian Standard / New Zealand Standard 4360: 1999. Risk Management Guidelines. Sydney.

Coulter, Robbins. 2004. Manajemen, Edisi Ketujuh, Edisi Indonesia, Jilid Kesatu. Jakarta : PT.
Indeks Group Gramedia.

Christensen, C.R., K.R. Andrews, dan J.L. Bower. 1973. Business Policy Text and Cases. Third
Edition. Homewood, Illionis: Richard D. Irwin Inc.

Crouhy, Michael, & Galai, dan Robert Mark (2014), The Essential of Risk Management, Edisi 2,
United States: McGraw-Hill Education

Ervianto, Wulfram L. 2005. Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta: Andi Offset.

Fahmi, Irham. 2010. Manajemen Resiko. Bandung: Alfabeta.

Fahmi, Irham. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarata: Alfabeta

Ikatan Bankir Indonesia. 2016. Strategi Manajemen Risiko Bank. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Julius R. Latumaerissa (2011), Bank dan Lembaga keuangan lain, Jakarta: Salemba Empat.

Ktut, Silvanita. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Erlangga

Kusriyanto, Bambang. (1984). Meningkatkan Produktivitas Karyawan. Jakarta: Gramedia.

Muranaga, J., & Ohsawa, M. (2002). Measurement of liquidity risk in the context of market risk
calculation. Working paper, Institute for Monetary and Economic Studies, Bank of Japan,
Tokyo.

Otoritas Jasa Keuangan .(2014) Peraturan OJK Nomor 17/POJK.03/2014 tentang Penerapan
Manajemen Risiko Terpadu PT BNI Life Insurance Financial Group

https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/regulasi/peraturan-ojk/Pages/34peraturan-otoritas-
jasa-keuangan-tentang-penerapan-manajemen-risiko-terintegrasi-bagi-konglomerasi-
keuangan.aspx

Otoritas Jasa Keuangan. (2015). POJK nomor 1/pojk.05/2015 tentang penerapan manajemen
risiko bagi lembaga jasa keuangan non-bank
Sekilas BNI Life | BNI Life Insurance (bni-life.co.id)
Makna, Visi, Misi dan Nilai Perusahaan | BNI Life Insurance (bni-life.co.id)
BNI Life mencatat penurunan klaim dan manfaat hingga 41,28% (kontan.co.id)
Ini Strategi BNI Life Jalankan Bisnis di Tengah Pandemi Covid-19 - Finansial Bisnis.com
https://finansial.bisnis.com/read/20150611/90/442662/bni-dinilai-terdepan-dalam-manajemen-
risiko-lingkungan-dan-sosial

95
BAB XII
Resiko PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Serta Peluang dan
Tantangan

Sepanjang kehidupan sehari-hari, setiap orang menghadapi bahaya dan kerentanan


sepanjang kehidupan dan kehidupan sehari-hari.Kerentanan terhadap bantuan pemerintah
dari diri sendiri dan kerabat adalah perasaan kelemahan moneter, misalnya, kehilangan gaji
karena kurangnya kemampuan untuk memperoleh bayaran dari pekerjaan. Ketika seseorang
menggigit debu, ia kehilangan kemampuan untuk menghasilkan uang, terutama jika itu terjadi
pada keluarga, penyedia akan menghilangkan mata air kehidupan keluarga.
Kecelakaan, penyakit, dan berbagai jenis malapetaka juga dapat menyebabkan
kurangnya kapasitas kerja dan gaji. Selain itu, ketika seseorang mencapai usia lanjut, gajinya
akan berhenti, jadi dia harus diberhentikan. Oleh karena itu, setiap orang yang mengetahui
dan mengetahui keadaannya akan mengatasi kerentanan ini dengan mencari jaminan keuangan,
sehingga ia lebih siap menghadapi setiap kemungkinan akibat yang akan terjadi di kemudian
hari.
Untuk mengurangi bahaya yang berlebihan di kemudian hari, organisasi yang akan
menghadapi tantangan ini sangat penting. Agen asuransi adalah respon yang tepat untuk
membatasi bahaya yang ada, mengingat hanya agen asuransi yang bersedia dan siap
menanggung setiap bahaya yang akan dihadapi oleh penanggung (orang dan substansi
perusahaan). Hal ini karena lembaga perasuransian adalah suatu organisasi yang melakukan
usaha perlindungan terhadap bahaya yang akan dihadapi oleh yang dilindungi.

A. PROFIL PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA (MANULIFE


INDONESIA)
PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) didirikan pada tahun 1985
sebagai fitur dari Manulife Financial Corporation, sekelompok administrasi moneter Kanada
dengan kegiatan di Asia, Kanada dan Amerika Serikat. Manulife bekerja dengan izin beroperasi
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep-020/KM.13/1989
tanggal 6 Maret 1989 dan surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S.254/MK.17/99
tanggal 30 Juni 1999.
Manulife menawarkan berbagai administrasi keuangan seperti asuransi jiwa,
kesejahteraan dan kecelakaan, administrasi spekulasi dan aset anuitas untuk kliennya. Dengan
organisasi lebih dari 9.000 pekerja dan spesialis ahli di 25 tempat kerja periklanan di seluruh
Indonesia, Manulife telah melayani lebih dari 2,5 juta klien di Indonesia. PT Asuransi Jiwa
Manulife Indonesia juga telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) didirikan pada tahun 1985
sebagai fitur dari Manulife Financial Corporation, sekelompok administrasi moneter Kanada
dengan kegiatan di Asia, Kanada dan Amerika Serikat. Manulife bekerja dengan izin beroperasi
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep-020/KM.13/1989
tanggal 6 Maret 1989 dan surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S.254/MK.17/99
tanggal 30 Juni 1999.
Manulife menawarkan berbagai administrasi keuangan seperti asuransi jiwa,
kesejahteraan dan kecelakaan, administrasi spekulasi dan aset anuitas untuk kliennya. Dengan
organisasi lebih dari 9.000 pekerja dan spesialis ahli di 25 tempat kerja periklanan di seluruh
Indonesia, Manulife telah melayani lebih dari 2,5 juta klien di Indonesia. PT Asuransi Jiwa
Manulife Indonesia juga telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

1. Visi Dan Misi Pt Asuransi Jiwa Manulife Indonesia


a. Visi
Untuk menjadi pemasok administrasi keuangan paling ahli di dunia dengan memberikan
jawaban yang tepat, andal, tepercaya, dan mengemudi untuk pilihan pengaturan keuangan
penting klien kami.
b. Misi
a. Menjadi pemasok utama administrasi keamanan moneter bagi individu Indonesia. Nilai
Organisasi : PRIDE
b. Manulife Indonesia memiliki kualitas untuk mengarahkan setiap kemajuan organisasi,
mulai dari pengaturan kunci, dinamika sehari-hari, hingga cara organisasi memperlakukan

97
klien dan mitra yang berbeda. Tanggung jawab Manulife Indonesia dinyatakan dalam
bentuk singkat PRIDE.
c. Profesionalism (Profesionalisme)

Manulife Indonesia kemungkinan akan berubah menjadi organisasi dengan kebutuhan


tinggi di industri asuransi jiwa dengan spesialis dan pekerja yang mahir dan memiliki
barang yang tepat untuk melayani klien.
d. Real Value to Our Customer (Nilai Nyata Bagi Nasabah)

Bukan sekadar memenuhi klien. Manulife Indonesia juga memiliki barang-barang


berkualitas, manfaat dan harga jangka panjang serta jaminan bahwa klien mendapatkan
pengaturan terbaik.
e. Integrity (Integritas)
Dari segi administrasi, PT Manulife Indonesia menjaga sisi positif dari keterpercayaan
dan kewajaran. Karena dengan menjaga kode etik dalam industri perlindungan bantuan,
Anda dapat mengumpulkan kepercayaan klien.
f. Demonstrated Financial Strength (Kekuaan Finansial)
Agen asuransi Manulife memiliki komitmen untuk memenuhi janji keuangan kepada
kliennya. Selanjutnya, Manulife Indonesia secara konsisten berusaha untuk menjaga
kemampuan membayar klaim dengan kondisi moneter yang sehat dan mantap dengan
spekulasi teori dewan yang berhati-hati.
g. Employer of Choice (Perusahaan Pilihan)
Manulife Indonesia sangat menghargai pekerja dan spesialis yang merupakan jalan menuju
kemakmuran organisasi. Untuk menarik dan menampung tenaga kerja terbaik dan paling
dapat diandalkan, kami fokus menciptakan SDM dan mengkompensasi prestasi prestasi
terbaik.
B. MANAJEMEN RISIKO PADA PERUSAHAN ASURANSI
Konsep manajemen risiko tidak boleh dicampuradukkan dengan konsep asuransi,
karena keduanya mempunyai ruang lingkup/cakupan yang berbeda, meskipun mempunyai
sasaran yang sama. Asuransi merupakan bagian dari manajemen risiko, karena asuransi
merupakan salah satu cara penanggulangan risiko, sebagai hasil perumusan strategi
penanggulangan risiko dari manajemen risiko.
Penanggulangan risiko dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pengelolaan berbagai
cara penanggulangan risiko inilah yang disebut Manajemen Risiko.
Manajemen risiko mencakup beberapa tahapan :
1. Identifikasi Risiko
Bukti pembeda bahaya harus dimungkinkan dengan membedah berbagai komponen yang
dapat menambah atau mengurangi kecenderungan individu untuk kalah atau kalah, misalnya:
a. Physiical Hazards
Atribut aktual yang dapat meningkatkan kecenderungan kemalangan atau
kemalangan, misalnya: riwayat episode koroner, kelebihan berat badan, kendaraan,
struktur dan lain-lain gedung.
b. Morall Hazard
Kecenderungan individu untuk bertindak tidak tulus dalam pertukaran
perlindungan, misalnya: memberikan data palsu saat melengkapi Surat Permintaan
Asuransi (SPA).
2. Penilaian Risiko
Penilaian bahaya untuk keamanan ekstra, pengamanan yang direncanakan diingat untuk
kelas (kelas bahaya).Kelas bahaya adalah kumpulan orang yang dilindungi yang menunjukkan
tingkat bahaya yang samaa di sebuah agen asuransi. Beberapa agen asuransi mengenali kelas
bahaya ini sebagai beriikut :
a. Standar

Yang diingat untuk tingkat bahaya standar adalah individu yang memiliki bahaya
kematian normal, dan membayar biaya perlindungan dengan tarif standar. Mayoritas yang
dilindungi termasuk dalam kelas ini.Dalam organisasi tertentu tingkat bahayanya adalah
bukan perokok (perokok), dan bahaya "standar" tidak merokok diterapkan pada tingkat
bukan perokok.

99
b. Disukai

Yang diingat untuk tingkat bahaya yang disukai adalah individu yang memiliki tingkat
bahaya kematian di bawah tingkat normal. Ada elemen berbeda yang digunakan untuk
membedakan individu pada tingkat bahaya ini.Ciri-ciri orang pada tingkat bahaya ini
umumnya adalah keadaan baik, memiliki riwayat kesehatan keluarga dan keluarga yang baik,
dan tidak merokok, tingkat bahaya suka membayar biaya di bawah tingkat standar.
c. Non-perokok

Individu yang diingat untuk tingkat bahaya non-perokok adalah orang yang tidak
merokok, dalam organisasi tertentu tembakau diharapkan dalam struktur apa pun untuk
jangka waktu tertentu sebelum mengajukan permohonan perlindungan, biasanya setahun.
Individu dalam tingkat bahaya ini dapat dikelompokkan menjadi bahaya yang disukai, standar,
atau tidak memuaskan.
d. Tidak memadai

Yang diingat untuk tingkat bahaya tidak memuaskan adalah individu yang mengalami
perkembangan klinis atau non klinis yang menyebabkan tingkat bahaya kematian lebih tinggi
dari normal. Agen asuransi mengurutkan bahaya ini ke beberapa tingkat yang tidak dapat
diterima.Tingkat bahaya ini dapat dikenakan tarif premi yang lebih tinggi dari normal dengan
jumlah yang berubah, bergantung pada tingkat bahaya tambahan yang tersirat
e. Uninsurables

Yang diingat untuk tingkat bahaya ini adalah individu yang memiliki bahaya kematian
tinggi yang membuat organisasi enggan untuk menanggungnya. Selain itu, sebagian besar
organisasi menolak tingkat bahaya ini untuk dijamin.
Setelah mengevaluasi bahaya dengan mengelompokkannya ke dalam kelas bahaya,
penting untuk mengukur keseriusan kemalangan untuk mengetahui seberapa besar
kemalangan itu, yang kemudian dikaitkan dengan dampaknya terhadap kondisi organisasi,
terutama kondisi keuangannya.
Dilihat dari unsur-unsur krisis, ada empat klasifikasi kemalangan yang diharapkan, yaitu:
a. Peluang kemalangan yang masuk akal (harapan kemalangan tipikal), khususnya
kemalangan yang dapat diawasi oleh organisasi yang sebenarnya atau oleh keseluruhan
populasi (agen asuransi).
b. Kemungkinan sial paling ekstrim (plausible greatest misfortune), tepatnya malapetaka
yang bisa terjadi jika alat pengaman terhadap bahaya tidak bisa berfungsi.
c. Kemalangan terbesar yang dapat diprediksi, khususnya kemalangan yang tidak dapat
diurus secara mandiri (tidak dapat diurus sendiri); sehingga penanganannya harus
diserahkan kepada masyarakat umum (agen asuransi).
d. Kemalangan yang paling besar, khususnya kemalangan yang tidak didapat, baik secara
eksklusif maupun secara umum (oleh agen asuransi).

Dalam memutuskan tingkat kemalangan, direktur bahaya harus berhati-hati dalam


memasukkan semua potensi kemalangan yang mungkin terjadi karena peristiwa tertentu dan
bagaimana efek baru pada kondisi keuangan organisasi.Karena sering terjadi bahwa yang
terlihat adalah kemalangan ngawur (direct misfortune), sedangkan malapetaka yang lebih
signifikan seringkali sulit dikenali (roundabout misfortune).
3. Mengeliminasi Risiko
Untuk menghapus atau mengurangi keterbukaan kita terhadap bahaya keuangan
tertentu, kita dapat mencapai empat alternatif:
a. Menghindari Risiko
Strategi pertama dan mungkin yang paling mudah untuk bahaya papan adalah untuk
menghindari bahaya pada umumnya.Kita dapat menghindari bahaya cedera individu yang
disebabkan oleh pesawat yang jatuh dengan tidak naik pesawat, dan kita dapat
menghindari kemalangan moneter dalam pertukaran keuangan dengan tidak
menempatkan sumber daya ke dalam persediaan.Namun, sekarang dan kemudian
menjauh dari bahaya tidak layak atau tidak membumi.
b. Mengendalikan Risiko
Kita dapat menangani bahaya dengan menemukan cara untuk mencegah atau
mengurangi bahaya. Kita dapat mengurangi kemungkinan kebakaran di toko dengan
melarang individu merokok di dalam toko dan tidak membuang barang-barang yang

101
mudah terbakar di sekitar toko. Dengan demikian, ia benar-benar ingin mengurangi
kemungkinan kemalangan dan menahan kemalangan agar tidak memburuk.
c. Menerima Risiko
Bahaya ketiga dari teknik papan adalah menoleransi bahaya. Menoleransi bahaya
sama dengan menanggung semua tanggung jawab keuangan atas bahaya tersebut.
Individu dan organisasi kadang-kadang sangat suka untuk sepenuhnya menutupi bahaya
keuangan tertentu daripada membeli perlindungan untuk menutupi bahaya tersebut.
Dalam keadaan seperti itu, individu atau organisasi dikatakan telah menjamin dirinya
sendiri terhadap bahaya. Perlindungan diri adalah bahaya strategi dewan di mana individu
atau organisasi mengakui kewajiban moneter mengenai kemalangan yang terkait dengan
bahaya tertentu.
d. Mengalihkan Risiko
Mengalihkan risiko merupakan metode manajemen risiko yang keempat. Apabila
seseorang mengalihkan risiko ke pihak lain, berarti seseorang itu mengalihkan tanggung
jawab finansial atas risiko tersebut kepada pihak lain, yang umumnya atas dasar
pembelian imbalan. Cara yang paling umum bagi peroarangan, keluarga dan perusahaan
untuk mengalihkan risiko adalah dengan membeli pertanggungan asuransi.
4. Risk Sharing
Pada dasarnya, orang harus saling membantu dan mendukung satu sama lain. Jiwa
perlindungan bahkan dengan bahaya malapetaka menekankan kepentingan normal
berdasarkan rasa kebersamaan di antara anggota. Ada berbagai cara orang mengelola bahaya
bencana. Jalan utama adalah menanggungnya sendiri (pemeliharaan bahaya). Kedua,
memindahkan bahaya ke perkumpulan lain (hazard move) dan ketiga mengawasi bersama
(hazard sharing). Cara ketiga ini adalah cara berpikir dan premis perlindungan Islam. Dengan
cara ini, pembagian bahaya benar-benar merupakan substansi perlindungan dalam Islam, di
mana standar kerjasama, asuransi dan kewajiban bersama diterapkan.
Secara keseluruhan, perkumpulan dalam perlindungan syariah terdiri dari anggota
perlindungan syariah dan setiap anggota memberikan kontribusi modal dengan niat penuh
untuk menanggung bahaya satu sama lain berdasarkan bantuan bersama. Hubungan ketiga
adalah hubungan yang menyenangkan dengan menggunakan pedoman berbagi bahaya.
Dimana anggota proteksi memberikan penugasannya kepada agen asuransi sejauh
membahayakan pihak eksekutif dan agen asuransi sebagai agen anggota membantu organisasi
reasuransi dengan memberikan penunjukan administrasi sebagai portofolio. Siklus
keterkaitan antara anggota dan organisasi dalam instrumen inklusi dalam perlindungan
syariah adalah sharing of hazard.
Dalam hal terjadi bencana, seluruh anggota perlindungan saling menanggung
sebagaimana dimaksud dalam POJK No.1/POJK.05/2015 tentang Penerapan Manajemen
Risiko Bagi Lembaga Keuangan Non-Bank. Bagian II, Pasal 2 yang meneliti:
1. LKNB diperlukan untuk melakukan Manajemen Risiko secara memadai.
2. Pemanfaatan Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam hal apapun
akan mencakup :
a. Pengawasan dinamis dari direktorat, kelompok hakim terkemuka, atau yang
sebanding dari LKNB.
b. Kecukupan bukti pembeda bahaya, estimasi, pengamatan dan tindakan
pengendalian.
c. Kerangka kerja data Manajemen Bahaya
d. Kerangka kontrol di dalam yang menyeluruh.
Dalam Peraturan OJK No.1/POJK.05/2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi
Lembaga Keuangan Bukan Bank Pasal 4, lembaga asuransi umum, organisasi perlindungan
bencana, dan organisasi reasuransi, termasuk yang menjalankan seluruh atau sebagian
usahanya dengan standar syariah harus diterapkan untuk:
a. Sebuah Key Risk, adalah bahaya yang muncul karena ketidakmampuan menentukan
metodologi yang tepat untuk mencapai tujuan dan fokus utama LKNB.
b. Risiko Operasional, adalah bahaya yang muncul karena ketidakcukupan atau kekecewaan
siklus internal, individu, kerangka kerja inovasi data atau kemungkinan kejadian yang
dimulai dari luar iklim LKNB.
c. Risiko Sumber Daya dan Kewajiban adalah peluang yang muncul karena kekecewaan
dari luar iklim LKNB.

103
d. Bahaya eksekutif, adalah bahaya yang timbul karena kekecewaan LKNB untuk tetap
menjalankan administrasinya dengan sebaik-baiknya, khususnya staf dan pejabat
manajerial puncak, atau sederajat, yang memiliki kapabilitas dan kehormatan tinggi.
e. Bahaya administrasi adalah bahaya yang muncul karena adanya kemungkinan kekecewaan
dalam pelaksanaan administrasi LKNB yang baik, gaya administrasi yang tidak tepat, iklim
pengendalian, dan pelaksanaan setiap perkumpulan secara langsung atau tidak langsung
yang berhubungan dengan LKNB.
f. Risiko Dukungan Aset, adalah bahaya yang muncul karena kurangnya aset/modal yang
dapat diakses oleh LKNB, termasuk tidak adanya penambahan aset/modal meskipun ada
musibah atau kebutuhan subsidi/modal yang tiba-tiba.
Risiko Proteksi, adalah bahaya kekecewaan agen asuransi dan organisasi reasuransi untuk
memenuhi komitmen kepada pemegang jaminan dan strategi karena interaksi pilihan bahaya
yang tidak memadai (endorsing), penilaian biaya, penggunaan reasuransi, atau kemungkinan
penanganan jaminan

C. RISIKO YANG DIHADAPI PT ASURANSI JIWA MANULIFE


INDONESIA
1. Resiko Keuangan
Bahaya moneter adalah semua jenis pilihan yang diidentifikasi dengan akun yang
menyebabkan kemalangan. Risiko moneter secara tegas diidentifikasi dengan akun, misalnya,
dampak pertukaran pada laporan aset, komitmen kontrak kerja, pengembangan cicilan
kewajiban, risiko likuiditas organisasi dan hal-hal yang mengurangi kemampuan beradaptasi
moneter. ID bahaya para eksekutif dikenal sebagai dewan bahaya, yang tidak hanya
mengenali tetapi juga membedah reaksi bahaya secara formal, andal, dan menjangkau jauh
untuk menghasilkan manfaat.
Risiko keuangan yang besar para eksekutif adalah bagian penting dari pengaturan
keuangan yang menyeluruh. Hazard adalah sesuatu atau komponen yang harus ada dan
dipertimbangkan dengan hati-hati ketika kita melakukan pengaturan moneter. Di
penghujung hari, kita berdoa dengan sungguh-sungguh (misalnya tujuan keuangan tercapai)
tetapi di sisi lain siap untuk hal yang paling mengerikan (seperti bahaya keuangan). Hazard
tidak dapat dijauhi atau dibunuh, namun kita dapat membatasi barang-barangnya untuk
kemajuan tertentu yang diharapkan.
Bahaya moneter atau moneter bahaya adalah bahaya tambahan yang dipaksakan pada
investor dari saham dasar yang karena pilihan untuk memperoleh subsidi melalui kewajiban
atau pengaruh moneter yang muncul sebagai akibat dari penggunaan obligasi.
Adapun jenis-jenis risiko keuangan atau financial risk antara lain yaitu:
a. Risiko pasar
Bahaya pasar mengidentifikasi dengan penyimpangan yang diharapkan dalam hasil
moneter karena perkembangan faktor pasar selama masa likuiditas dan organisasi harus
secara teratur mengubah harga pasar.
Adapun risiko pasar yang terbagi menjadi empat jenis:
• Bahaya suku bunga

Bahaya yang mempengaruhi penimbunan biaya atau pembayaran yang diharapkan karena
perubahan biaya pinjaman
• Bahaya nilai tukar

Bahaya skala swapping terkait dengan penyimpangan yang diharapkan dalam pertukaran atau
pendapatan, manfaat pembukuan dan penyimpangan dalam nilai organisasi atau kelimpahan
investor
• Bahaya komoditas

Lebih spesifiknya, potensi untuk menyisihkan cicilan rupiah karena perusahaan melakukan
penukaran barang ke depan. Pertukaran forward adalah pertukaran yang sekarang
diselesaikan setelah mengenai jumlah atau volume barang yang dipertukarkan, biaya dan
pengembangannya dan pelaksanaannya dilakukan pada pengembangan.
• Bahaya ekuitas

Itu adalah penyimpangan hasil yang diharapkan karena biaya yang berfluktuasi atau file stok.

105
b. Risiko Kredit

Bahaya kredit adalah bahaya bahwa pemegang rekening atau pembeli yang digadaikan tidak
dapat membayar kewajiban dan memenuhi komitmen sebagaimana dinyatakan dalam
pengertian.
c. Risiko Likuiditas

Bahaya likuiditas adalah kerentanan atau masuk akal bahwa organisasi tidak akan memenuhi
komitmen angsuran sesaat atau biaya tak terduga. Risiko likuiditas juga dapat dicirikan
sebagai peluang menjual sumber daya organisasi dengan harga yang rendah karena kesulitan
menemukan pembeli.
d. Risiko Permodalan

Risiko modal juga disebut risiko dissolvability, yaitu risiko yang dipandang oleh perusahaan
sebagai peluang tidak memiliki opsi untuk menutupi kerugian. Bahaya modal dapat dilihat
dari bahaya antara kredit dan nilai.

Adapun resiko keuangan yang dihadapi PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, antara lain :
Dewan Komisaris Perseroan telah mengadministrasikan dan mensurvei kondisi keuangan
Perseroan sebagaimana tertuang dalam ikhtisar fiskal di samping laporan pemeriksa otonom
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 yang diperiksa oleh
Purwantono, Sungkoro dan Surja, Ernst and Young. Di tahun 2020, Manulife Indonesia juga
menjaga situasi yang solid melalui Risk-Based Capital (RBC) sebesar 943% posisi ini di atas
prasyarat dasar yang ditetapkan oleh Pemerintah. Permodalan berbasis bahaya Perusahaan
pada tahun 2020 lebih rendah dari tahun 2019 terutama karena pembiayaan yang
diidentifikasi dengan perluasan hubungan dengan Bank Danamon. Namun, ada juga kinerja
positif dalam sumber daya absolut karena pengembangan keseluruhan portofolio bisnis pada
tahun 2020. Perusahaan telah membayar klaim klien, nilai transfer tunai, cicilan anuitas, dan
keuntungan lainnya senilai sekitar Rp5,7 triliun. tahun 2020.
Agar aset anuitas tetap solid, Aset DPLK meningkat 14% year-on-year. DPLK Manulife
Indonesia adalah DPLK terbesar dan nomor 1 di antara organisasi dunia di Indonesia.
Kekuatan moneter ini dan dilanjutkan dengan pengembangan akan memberdayakan
Perusahaan untuk menghormati tanggung jawabnya kepada kliennya dan membantu
memastikan lebih banyak keluarga Indonesia di kemudian hari. Perusahaan tetap fokus pada
visinya untuk membantu individu mencapai fantasi dan keinginan mereka.
2. Resiko Operasional
a. Risiko SDM

Bahaya aset manusia dapat dicirikan sebagai tindakan aset manusia yang dapat
merugikan organisasi. Salah satu latihan aset manusia yang dapat merugikan organisasi adalah
penurunan eksekusi. Dalam menghadapi bahaya SDM, organisasi Asuransi Manulife dengan
tujuan akhir untuk meningkatkan presentasi SDM-nya sudah mulai melaksanakan program
kerja kaizen yang dijamin oleh PT. Asuransi Manulife bahwa mereka adalah organisasi utama
dari sebuah agen asuransi untuk menjalankan kerangka kaizen yang programnya mulai
dijalankan pada Agustus 2019 yang kemudian diharapkan dapat memperluas derajat loyalitas
konsumen. Dengan program ini, sekitar 450 perwakilan dari kelompok tugas telah
melaksanakan program kerja dari 1.100 pekerja yang mencakup kelompok pendukung,
penjamin dan penjamin klien yang kemudian diharapkan dapat bekerja lebih giat, efektif dan
menguntungkan sehingga mereka dapat fokus pada kepentingan klien.
b. Produktivitas

Risiko produktivitas adalah risiko produk kesalahan dalam aktivitas berkaitan dengan
penyimpanan hasil atau tingkat produktivitas yang di harapkan karena adanya penyimpangan
dari variable yang mempengaruhi produktivitas kerja. Dalam hal menanggulangi resiko
produktivitas salah satu cara yang dilakukan oleh manulife adalah mengeluarkan aplikasi
MiLearn yang dapat membantu para tenaga pemasaran yang dapat meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan yang dapat diakses setiap saat baik agen maupun financial
specialist manulife. CEO Ryan Charland mengatakan milearn diharapkan dapat
memudahakan tenaga pemasaran dalam menjalankan tugasnya dan dapat memberi
perencanaan keuangan profesional dan berkualitas untuk nasabah.
c. Teknologi

Bahaya inovatif sebagai kemungkinan penimbunan hasil dari inovasi yang digunakan
tidak, pada saat ini sesuai kondisi. Menghadapi persaingan yang semakin sengit, Manulife

107
terus meningkatkan inovasinya, salah satunya adalah inovasi yang disebut single view client
yang diklaim oleh Manulife untuk menikmati berbagai keuntungan, salah satunya adalah
kesepakatan pengaturan yang lebih cepat, sudah interaksi endorsement pendekatan bisa
memakan waktu sekitar dua puluh hari. , namun Dengan inovasi ini, siklus dapat dikurangi
menjadi hanya 60 menit. Nantinya, Manulife akan meningkatkan inovasinya untuk
kenyamanan klien.
d. Inovasi

Bahaya pengembangan adalah kemungkinan penyimpangan hasil karena pengisian


ulang, modernisasi, atau perubahan dalam interaksi penciptaan.
Ide-ide dan hasil-hasil dari era globalisasi telah melahirkan kemajuan-kemajuan yang
signifikan terhadap ide-ide bisnis di semua bidang bisnis, baik moneter maupun non-
moneter, sehingga pembuatan ide item dibuat untuk memenuhi keinginan globalisasi, selain
itu menyiratkan item yang dimenangkan. 'tidak menjual dengan baik di lookout. Dalam
menghadapi bahaya pembangunan, Manulife berupaya untuk mengubah esensi pusat
pemerintahan dengan kemajuan triple C, menjadi asosiasi khusus dan upaya bersama untuk
menjadi juara.
3. Resiko Strategis
Bahaya utama adalah bahaya yang dapat mempengaruhi keterbukaan dan
keterbukaan vital (terutama keterbukaan moneter) karena pilihan-pilihan vital yang tidak
sesuai dengan iklim usaha luar dan dalam.
Risiko strategis di bagi menjadi:
a. Kebijakan bisnis
Kebijakan bisnis merupakan pedoman yang dikembangkan oleh perusahaan untuk
mengatur tindakan-tindakan bisnis dengan mendefinisikan batas-batas dimana keputusan
bisnis harus dibuat. Berikut faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kebijakan bisnis:
• Pertimbangan hukum tidak resmi dan pendekatan setiap asosiasi atau organisasi
yang bekerja di dalam pertemuan lokal yang lebih luas perlu mempertimbangkan apa
yang harus dan tidak dapat dilakukan setelah sistem pengaturan perusahaannya
karena akan selalu dibatasi oleh undang-undang, strategi, dan pedoman tidak resmi.
• Kondisi serius secara keseluruhan Kondisi kejam merupakan penentu utama yang
signifikan. Strategi bisnis tidak hanya sebatas menawarkan jenis bantuan ke pasar,
tetapi juga memenangkan oposisi di sektor bisnis yang mereka layani.
• Kepentingan pemangku kepentingan seperti yang diketahui, mitra dalam bisnis bisa
di luar atau di dalam.
b. Leverage
Pengaruh adalah suatu pendekatan yang dilakukan oleh administrasi suatu
organisasi dalam memberikan kontribusi aset dan cara memperoleh total sumber aset
dengan beban/biaya tetap yang harus ditanggung oleh organisasi.
Adapun jenis-jenis risiko leverage antara lain sebagai berikut:
• Semakin besar leverage semakin sulit keuntungannya
• Semakin besar leverage beban psikologisnya pun semakin bertambah
c. Transaksi
Bahaya pertukaran adalah kemungkinan penyimpangan hasil perusahaan dan vital
karena organisasi melalui pertukaran kunci. Pertukaran yang diatur sebagai pertukaran
esensial adalah pertukaran yang diidentifikasi dengan pembangunan kembali perusahaan.
Membangun kembali dapat dilakukan pada:
• Portofolio perusahaan
• Struktur modal
• Struktur manajemen dan organisasi

Dalam menghadapi bahaya yang hakiki dari PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, Manulife
Indonesia terus berusaha untuk membuat komitmen yang tulus untuk negara dan industri.
Di tengah situasi sulit di tahun 2021, Manulife menjalankan Keuangan Berkelanjutan, yang
berpusat pada perspektif moneter, sosial dan alam dengan berfokus pada:

a. Kesehatan dan kesejahteraan


b. Meningkatkan Pendidikan yang berkualitas dan kesempatan belajar
c. Menanamkan keragaman dan kesejahteraan gender ke dalam organisasi, pekerjaan layak
dan pertumbuhan ekonomi, serta mengurangi kesenjangan
d. Melakukan penanganan perubahan iklim

109
4. Risiko Eksternalitas
Bahaya eksternalitas adalah kemungkinan penyimpangan hasil di perusahaan dan pembukaan
kunci dan dapat mempengaruhi penghentian bisnis potensial karena dampak dari variabel
luar.
Bahaya eksternalitas menggabungkan bahaya alam, termasuk yang menyertainya:
a. Risiko lingkungan

Bahaya ekologis adalah kemungkinan penyimpangan hasil, bahkan potensi kesimpulan


organisasi karena kegagalan organisasi menghadapi masyarakat dan efek yang ditimbulkan
oleh organisasi.
Untuk mengelola peluang peluang eksternalitas yang muncul dari PT Asuransi Jiwa Manulife
Indonesia, melakukan bagian administrasi sepanjang tahun 2020, Dewan Komisaris telah
memberikan usulan dan bantalan kepada Direksi, untuk menjamin bahwa semua latihan
dilakukan sesuai rencana kerja. baru-baru ini diputuskan dan disahkan untuk tahun yang
terungkap. Dewan Komisaris juga mensurvei dan mempertimbangkan laporan dari Komite
Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Tata Kelola Terintegrasi untuk menjamin
bahwa keseluruhan pelaksanaan Perusahaan akan sesuai dengan standar Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (GCG). Dewan Komisaris sangat mewaspadai pertentangan bisnis
proteksi yang akan terjadi di tahun 2020, selanjutnya Dewan Komisaris mengharapkan agar
Direksi secara konsisten menempatkan pedoman kewajaran dalam menjamin kepentingan
pemegang polis, mempertahankan bisnis dengan menjaga meningkatkan likuiditas yang
cukup, menjaga sifat sumber daya yang berguna, dan memperluas pelaksanaan kecakapan
dan efisiensi. pekerja Perseroan antara lain melalui berbagai perubahan kunci.

D. CARA PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA


MENANGGULANGI RISIKO
1. Risiko Keuangan
Risiko keuangan bisa memiliki banyak bentuk, salah satu contohnya adalah saat Anda
memiliki hutang lebih banyak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Saat hal ini tersebut
terjadi, berarti ada satu dan lain hal yang perlu diperbaiki agar tidak terjebak dalam kondisi
yang demikian.
Untuk menyelamatkan diri dari risiko finansial yang terjadi, ada beberapa cara yang
bisa dilakukan, antara lain
a. Mulailah dengan Indentifikasi Risiko

Langkah pertama adalah memahami dan mengetahui untuk menemukan risiko-risiko yang
mungkin timbul dalam bisnis anda. Anda dapat mengetahui gambaran prediksi yang dapat
terjadi di masa yang akan datang, sehingga pengambilan keputusan cepat dan terarah.
Metode mengidentifikasi risiko meliputi :
• Menentukan unit risiko
• Memahami proses bisnis.
• Menentukan barang dan orang yang ada pada aktivitas tersebut.
• Menentukan bentuk kerugian yang dapat terjadi.
• Menentukan penyebab terjadinya risiko
• Membuat daftar risiko.
b. Membuat Indikator Penilaian dari Setiap Risiko
Membuat penilaian indikator tingkat kerugian yang akan terjadi dan kemungkinan yang
akan terjadi. Dalam hal ini dibutuhkan ketelitian dalam memberi penilaian dari setiap
risiko yang telah diidentifikasi dan pengetahuan yang memadai bagi penilai sehingga agar
tujuan tercapai.
c. Tanggapan Risiko Keuangan
Memilih dan menerapkan Langkah-langkah yang tepat dalam mengelola risiko karena
sebuah tantangan besar bagi anda pemilik bisnis mengambil keputusan strategi yang akan
dilakukan berdasarkan dari respon yang telah diidentifikasi.
d. Buatlah Tabel Rencana Manajemen Risiko
Membuat tabel rencana manajemen risiko dapat menanggulangi risiko yang terjadi dan
memberikan ilustrasi gambaran seperti apa risiko yang akan anda cermati. Dalam
pembuatan tabel manajemen risiko harus meminta respon dan izin dari pimpinan
perusahaan.

111
e. Action Implementation
Dalam pelaksanaannya anda harus konsisten melakukan metode yang sudah di sepakati
dan direncanakan di awal sehingga mengurangi risiko kerugian. Apalagi mengenai
pelaksanaan akan sangat kesalahan fatal bila anda tidak faham dan mengerti dari maksud
tujuan dilakukannya manajemen risiko ini. Sehingga dibutuhkan pemahaman yang
mendalam sebelum melakukan manajemen risiko.
f. Monitoring, Evaluate dan Review
Ketiga proses ini merupakan langkah akhir dalam melakukan manajemen risiko, sehingga
dibutuhkan sistematik secara struktural dari awal dari segi perencanaan, evaluasi dan
memberikan catatan atas risiko yang dicermati. Bilamana ada perubahan rencana
manajemen risiko yang telah dibuat dan direncanakan itu harus dibuatkan secara
langsung penggantinya, oleh karena itu perlu dilakukan perubahan rencana untuk
menanggulangi atau mengurangi risiko yang akan mungkin terjadi.
2. Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko yang timbul karena tidak berfungsinya sistem internal
yang berlaku, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan faktor eksternal seperti bencana
alam, demontrasi besar, dll. Sumber terjadinya risiko operasional paling luas dibanding risiko
lainnya yakni selain bersumber dari aktivitas di atas juga bersumber dari kegiatan operasional
dan jasa, akuntansi, sistem tekhnologi informasi, sistem informasi manajemen atau sistem
pengelolaan sumber daya manusia.
Secara umum, risiko operasional terkait dengan sejumlah masalah yang berasal dari
kegagalan suatu proses atau prosedur. Risiko operasional merupakan risiko yang
mempengaruhi semua kegiatan usaha karena merupakan suatu hal yang inherent dalam
pelaksanaan suatu proses atau aktivitas operasional.
Manajemen Risiko Operasional terdiri dari 4 tahapan yang saling terkait, dimulai dari
identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian.
a. Identification (Identifikasi)
Proses untuk melihat dan identifikasi secara kontinu atas paparan risiko
operasional dan penerapan manajemen risiko operasional serta melakukan pelaporan
internal/eksternal atas paparan risiko yang terjadi.
b. Measurement (Pengukuran)
Proses menilai paparan risiko operasional pada produk, jasa, proses, dan sistem
untuk mengetahui profil risiko perusahaan secara kuantitatif serta efektifitas penerapan
manajemen risiko operasional.
c. Monitoring (Pemantauan)
Proses untuk mengamati secara berkelanjutan atas paparan risiko operasional dan
penerapan manajemen risiko operasional serta melakukan pelaporan internal/eksternal
atas paparan risiko yang terjadi.
d. Controlling (Pengendalian)
Proses kontrol atau pengendalian untuk memastikan risiko operasional berada
pada tingkat yang minimal dan masih dapat diterima oleh perusahaan.
3. Risiko Strategis
Dalam menghadapi risiko statregis PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, Manulife
Indonesia terus berusaha untuk membuat komitmen yang tulus untuk negara dan industri.
Di tengah situasi sulit di tahun 2021, Manulife menjalankan Keuangan Berkelanjutan, yang
berpusat pada perspektif moneter, sosial dan alam dengan berfokus pada:

a. Kesehatan dan kesejahteraan


b. Meningkatkan Pendidikan yang berkualitas dan kesempatan belajar
c. Menanamkan keragaman dan kesejahteraan gender ke dalam organisasi, pekerjaan
layak dan pertumbuhan ekonomi, serta mengurangi kesenjangan
d. Melakukan penanganan perubahan iklim

4. Risiko Eksternalitas
Untuk menghadapi kemungkinan timbulnya risiko eksternalitas PT Asuransi Jiwa
Manulife Indonesia, menjalankan peran pengawasan sepanjang tahun 2020, Dewan
Komisaris telah memberikan rekomendasi dan arahan kepada Dewan Direksi, untuk
memastikan semua kegiatan dilakukan sesuai dengan rencana kerja yang sebelumnya
ditetapkan dan disetujui untuk tahun yang dilaporkan.
Dewan Komisaris juga meninjau dan mempertimbangkan laporan dari Komite Audit,
Komite Pemantau Risiko dan Komite Tata Kelola Terintegrasi untuk memastikan semua

113
kegiatan Perseroan akan sesuai dengan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(GCG). Dewan Komisaris menyadari sepenuhnya persaingan industri perasuransian yang
terjadi di tahun 2020, oleh karenanya Dewan Komisaris mengharapkan agar Direksi
senantiasa menempatkan prinsip kehati-hatian dalam menjaga kepentingan pemegang polis,
menjalankan bisnis dengan menjaga kecukupan likuiditas, memelihara kualitas aktiva
produktif, serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas kinerja dari karyawan Perseroan
antara lain melalui berbagai perubahan fundamental.
E. PELUANG DAN TANTANGAN PT ASURANSI JIWA MANULIFE
INDONESIA
1. Peluang
Dengan keterbatasan yang dihadapi saat ini yang di akibatkan oleh pandemi diIndonesia
maka penggunaan telfon seluler yang tinggi pada masyarakat indonesia sebagai salah satu alat
untuk berkomunikasi maka PT. Manulife Indonesia dapat memanfaatkan hal tersebut dengan
melakukan penetrasi digital. Pt Manulife Indonesia menerapkan pelayan berbasis digital kepada
para nasabahnya, termasuk pengajuan klaim secara online dan polis elektronik.
Tantangan lain yang juga akan dihadapi PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia yaitu
karena penetrasi asuransi jiwa DiIndonesia masih tergolong kecil tidak pernah 3% dengan
total potensi 270 juta jiwa. Hal ini menjadi peluang yang sangat besar bagi PT. Manulife
Indonesia untuk meningkatkan polis asuransinya.
Tantangan lainnya yaitu OJK telah memberikan persetujuan kepada Manulife Indonesia
untuk memaparkan produknya secara digital hal ini guna memudahkan nasabah mendapat
pelayan dengan memperhatikan protokol kesehatan.
2. Tantangan
Situasi pandemi yang belum berakhir menjadi salah satu tantangan bagi manulife
indonesia agar dapat terus berdaptasi dengan segala keterbatasan yang ada. Namun hal
tersebut dapat dihadapi oleh PT Manulife Indonesia dengan tetap meberikan layanan advis
finansial meskipun tanpa bertemu secara langsung, perusahaan juga membekali tenaga
pemasar dengan pelatihan yang mumpuni dan profesional.
Ditengah pandemi covid-19 Manulife Indonesia juga terus mendampingi para
nasabahnya. Termasuk dalam membayar klaim covid-19 dari para nasabah, hingga 9 november
2020 jumlah klaim yang telah dibayarkan mencapai Rp. 54,5 miliar. Jumlah tersebut termasuk
manfaat rawat inap dan perlindungan jiwa. Sedangkan klaim secara keseluruhan manulife
indonesia ( konsolidasi) per oktober 2020 year to date tercatat Rp. 4 triliun
F. KESIMPULAN
Gagasan tentang bahaya dewan tidak boleh disalahartikan sebagai gagasan
perlindungan, karena keduanya memiliki derajat yang berbeda, meskipun mereka memiliki
tujuan yang sama. Perlindungan sangat penting untuk bahaya para eksekutif, karena
perlindungan adalah metode untuk mengalahkan bahaya, karena merinci bahaya metodologi
dewan dari bahaya para eksekutif.
Bahaya diawasi seperti ditunjukkan oleh ketahanan bahaya umum, yang dapat
diperoleh oleh organisasi untuk memiliki pilihan untuk menyelesaikan teknik dan rencana
bisnis dengan tujuan organisasi bahaya eksekutif, target dan batas bahaya untuk bahaya penting
dikendalikan oleh operasional divisi Direksi, Chief Financial Officer, Kepala Manajemen
Risiko, dan Kepala Hukum dan Kepatuhan adalah individu dari bahaya organisasi panel
eksekutif dengan Kepala Audit Internal sebagai individu otonom dari kelompok penasihat ini
bersama-sama mereka memperkuat dan menghilangkan bahaya budaya dan aturan untuk
mengawasi peluang organisasi dan dengan sengaja menangani profil bahaya umum organisasi.
PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia merancang teknik papan risiko yang selalu
diperbarui untuk diperiksa secara konsisten di Komite Risiko Eksekutif. Komite Risiko
Eksekutif dibentuk untuk memperluas administrasi bahaya pekerjaan dewan. Komite akan
menjamin bahwa bahaya dasar yang dikenali diawasi dengan tepat. Komite juga memeriksa
hal-hal yang diidentifikasi dengan perawatan klien jika perlu.

115
DAFTAR PUSTAKA
Apriyani. (2021). 2020, Manulife Bukukan Premi Rp8,9 Triliun. Infobanknews.Com.
Hatim Varaby. (2019). Tingkatkan Kinerja Karyawan, Manulife Indonesia Terapkan Budaya Kaizen.
Sindones.Com. https://ekbis.sindonews.com/berita/1457800/178/tingkatkan-kinerja-
karyawan-manulife-indonesia-terapkan-budaya-kaizen
M. Syahran W. Lubis. (2020). Berkat MiLearn, Kerja Agen Manulife Kian Produktif. Finansial.
https://finansial.bisnis.com/read/20200116/215/1190705/berkat-milearn-kerja-agen-manulife-
kian-produktif
Nurul, H. (2021). Asuransi Manulife. Lifepal. https://lifepal.co.id/asuransi/manulife/
PT Asuransi Jiwa Manulife. (2020). Laporan Keberlanjutan. Manulife.Co.Id.
https://www.manulife.co.id/id/tentang-kami/tentang-manulife/laporan-
keberlanjutan.htmlhttps://www.manulife.co.id/id/tentang-kami/tentang-manulife/laporan-
keberlanjutan.html
PT Asuransi Jiwa Manulife. (2021). Manulife Indonesia Berinovasi dengan Meluncurkan proyek Triple
C’s (Connect & Collaboration to be Champions). Manulife.Co.Id.
https://www.manulife.co.id/id/tentang-kami/pusat-informasi/berita/proyek-triple-c-manulife-
indonesia.html
Saan, F. S. (2014). Asuransi dan Manajemen Risiko. Blogger.
http://fikrisyl.blogspot.com/2014/09/asuransi-dan-manajemen-risiko.html
Tahunan, L. (n.d.). Annual Report.
Tendi Mahadi dan Hendra Gunawan. (2021). Persaingan ketat, Manulife tingkatkan teknologi.
Kontan.Co.Id. https://keuangan.kontan.co.id/news/persaingan-ketat-manulife-tingkatkan-
teknologi
Unknow. (2013). Manulife Indonesia. Www.Blogger.Com.
http://manulifefinansial.blogspot.com/2013/12/manulife-indonesia-manulife-indonesia.html
Wikipedia. (2017). Manulife Financial. Www.Wikipedia.Com.
https://id.wikipedia.org/wiki/Manulife_Financial#cite_note-2
YM. (2013). Visi dan Misi Manulife Indonesia. Blogger.
http://manulifefinansial.blogspot.com/2013/12/visi-dan-misi-manulife-indonesia.html
BAB XII
Risiko PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk Serta Peluang dan
Tantangan

Sebagai negara berkembang Indonesia sedang aktif dalam berbagai proses


pembangunan. Yang dimana hal tersebut pastinyatidak lepas dari yang mananya bahan bahan
baku. Oleh karenanya, suplai bahan dasar sangat dibutuhkan sehingga mampu tertahan dalam
kurun waktu yang cukup lama. Dimanayang menjadi salah satu bahan bakunya adalah semen
yang berguna sebagai alat perekat. Dalam memenuhi keteersediaan tersebut. Pengelola
semakin menjaga kualitas dan ketersediaan bahan penunjang dalam sektor pembangunan.
Agar tetap terjaganya ketersediaan semen maka didirikanlah pabrik semen, diantaranya adalah
PT. Semen Indonesia Tbk ini yang kantor pusatnya terletak di wilayah Gresik, Jawa Timur.
Terdapat beberapa macam semen yang dihasilkan oleh PT. Semen Indonesia (persero) Tbk,
yang memiliki kegunaan yang berbeda pula.

A PROFIL PERUSAHAAN

PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.,yang sebelumnya bernama PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk., adalah perusahaan yang berproduksi dibidang industri bahan bangunan.
Perusahaan ini diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh Ir. Soekarno dengan
kapasitas terpasang 250.000 ton setiap tahunnya. PT. Semen Indonesia (Persero)Tbk., adalah
perusahaanBadan Usaha Milik Negara (BUMN) pertama yang tercatat pada Bursa Efek
Indonesia (BEI) yang memiliki kode emiten “SMGR”. Adapundaftar presentasekepemilikan
sahamnya yaitu Govermentof The Republic Of Indonesia 51,01%, dan Public 49%.
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk., adalah yang membawahi usaha pada bidang
industri persemenan yang menguasai pasar dalam negeri maupun regional. Perusahaan

117
semakin berupaya untuk menjadi penyedia berbagai produk bahan bangunan pada lingkup
regional.
Pada tanggal 11 Februari 2020 perusahaan mengganti logo, dengan dilakukannya
pengubahan logo bermaksud agar mengubah brandpotitioning perusahaan dan produknya
dapat lebih berkembang kedepannya.

1. Letak pabrik
Letak pabrik yang strategis yaitu di Sumatra, jawa dan Sulawesi Selatan yang
membuat Semen Indonesia mampu menjadi pemasok kebutuhan semen di seluruh indonesia
yang didukung oleh ribuan distributor dan juga mampu menjadi pengekspor di beberapa
negara bagian Asia Tenggara.
1. Padang
Semen Padang memiliki empat pabrik semen, kapasitas yang terpasang 8,5 Juta ton
semen per tahun yang berlokasi di Indarung, Sumatra Barat. Semen padang memiliki 5
pengantongan semen, yaitu: Teluk bayur, belawan, Batam, Tanjung Priok dan Ciwandan.
2. Gresik
Semen Gresik, memiliki empat pabrik dengan kapasitas terpasang 17,7 juta ton semen
per tahun yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur. Semen Gresik memiliki dua pelabuhan,
yaitu: Pelabuhan khusus semen Gresik di Tuban dan Gresik. Semen Gresik pabrik Tuban
berada di Desa Sumberarum, Kec Kerek.
3. Tonasa
Semen Tonasa, memiliki empat pabrik semen, kapasitas terpasang 7,4 juta ton per tahun,
yang berlokasi di pangkep, Sulawesi Selatan. memiliki sembilan packingplant, yaitu:
Biringkasi, Makassar, Samarinda, Banjarmasin, Pontianak, Bitung, Palu, Ambon dan Bali.
4. Thang Long Cement
Thang Long Cement Company, memiliki kapasitas terpasan 2,3 juta semen per tahun,
berlokasi di QuangNinh, Vietnam. Thang Long Cement Company memiliki tiga
pengantongan semen.
5. Solusi Bangunan Indonesia
Solusi bangunan indonesia, memiliki kapasitas terpasang 14,8 juta ton semen per tahun,
yang berlokasi di Lhoknga-Aceh, Narogong-Jawa Barat, Cilacap-Jawa Tengah, dan
Tuban- Jawa Timur, dan memiliki dua pelabuhan, yaitu: di Tuban dan Lhoknga.
2. Produk dan jasa
a. Produk yang ditawarkan
1. Semen kantong
a). Semen serbaguna
b). Semen aplikasi Khusus
-DynamixExtra Power
-DynamixMasonry
2. Semen curah
3. Produk beton
b. Jasa dan layanan yang ditawarkan

1. logistik.
2. produksi beton siap pakai.
3. perdagangan bahan bangunan
4. jasa penambangan.
5. properti, dll.
3. Visi, Misi, Dan Tujuan
1. Visi
Menjadi perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terbesar di regional
2. Misi
a. Berorientasi pada kepuasan pelanggan dalam setiap inisiatif bisnis.
b. Menerapkan standar terbaik untuk menjamin kualitas.
c. Fokus menciptakan perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial yang
berkelanjutan.
d. Memberikan nilai tambah terbaik untuk seluruh pemangku kepentingan
(stakeholders).
e. Menjadikan sumber daya manusia sebagai pusat pengembangan perusahaan.

119
3. Tujuan
Sejalan dengan visi misi perusahaan, perseroan memiliki komitmen untuk
menjadigoodcorporategovernancesebagai budaya dalam mengelola perusahaan.

B RESIKO PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK

Dalam menjalankan usahanya PT. Semen Indonesia (Persero) Tbkidak lepas dari risiko
yang mampu mempengaruhi perusahaan dan apabila tidak dilakukan pengantisipasian dan
penanganan yang baik. Diantara risiko yang dihadapi perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Risiko Peningkatan Kapasitas
Keadaan pasar lokal saat ini menghadapi kelebihan pasokan, sehingga perusahaan
secara efektif mencari keadaan yang menjanjikan dari pasar tarif dengan memimpin
perluasan lokal. Ada kemungkinan hambatan antara lain, karena kondisi dan lingkungan
sosial dan ekologi di negara tujuan, kondisi pembiayaan
Bahaya ini mempengaruhi latihan pengembangan organisasi yang akan terhambat dan
kehilangan kesempatan untuk menguasai bahan mentah dan pasar lokal. Sampai saat ini,
perusahaan telah memasuki pasar regional dengan melalui pertukaran pengiriman, yang
memiliki biaya lebih besar dibandingkan dengan ekspansi lokal. Oleh karena itu, bahaya ini
harus dikendalikan sehingga perusahaan dapat mengurangi biaya dan dapat memanfaatkan
keuntungan untuk mengendalikan bahan mentah dan sektor bisnis lokal.
2. Risiko Perluasan Lahan
Keadaan bisnis semen sangat bergantung pada ketersediaan bahan mentah yang
digunakan dalam ukuran pembuatan semen. Dihadapkan padaa hambatan interaksi
lahan.Bahaya ini mempengaruhi daya dukung perusahaan dan alat bantu pembuatan semen.
Penundaan perpanjangan juga menyebabkan berkurangnya kesempatan organisasi untuk
melakukan investasi dana sejauh pengembangan lahan dengan melanjutkan untuk
membangun biaya tanah residensi.
3. Risiko Finansial
Dengan dilakukannya peningkatanstrategi dan bisnis yang dilakukan perusahaan,
terdapat potensi hambatan dalam administrasi moneter perusahaan yang terkait dengan
pembiayaan opex, capex, dan tugas-tugas vital. Kondisi ini dapat disebabkan oleh
perubahan skala pertukaran rupiah terhadap bentuk valuta asing dan hambatan dalam
menghadapi likuiditas perusahaan.
Bahaya ini mempengaruhiperusahaan sebagai organisasi induk yang terus membina
perusahaan dan anak perusahaan dalam mengendalikan pasar melalui usaha-usaha penting
yang membutuhkan pembiayaan yang tak tertandingi. Oleh karena itu, bahaya terhadap
pengaturan keuangan dan likuiditas harus sangat dikendalikan sehingga usaha-usaha penting
dapat berjalan sesuai rencana.
4. Risiko Sumber Daya Manusia
Sesuai dengan kekuatan kemajuan perusahaan dan sistem yang diupayakan untuk
memenangkan persaingan bisnis, diperlukan dukungan dan status dari bagian SDM yang
merupakan sumber daya utama organisasi. Potensi hambatan dalam penyelenggaraan SDM
antara lain disebabkan oleh jumlah yang ditetapkan (kualitas SDM) karena semakin
berkembangnya kebutuhan untuk memenuhi desain otoritatif yang diidentikkan dengan
kemajuan bisnis dan usaha yang diselesaikan oleh organisasi. ukuran perubahan bisnis yang
membutuhkan peningkatan kemampuan pekerja.
Bahaya ini secara langsung mempengaruhi kinerja organisasi dengan tidak adanya
pilihan untuk mendapatkan SDM terbaik yang dapat bekerja dan menambah presentasi
organisasi yang meminta perbaikan. Tanpa SDM yang baik, organisasi akan kehilangan
kesempatan untuk mendapatkan perkembangan baru dan lebih baik serta mengakuisisi
organisasi daripada tetap mendominasi pasar lokal dan memiliki pilihan untuk bersaing di
pasar lokal.
5. Risiko Tuntutan Hukum
Dari 2012 hingga 2016, organisasi telah menghadapi klaim otoritatif negara yang
diidentifikasi dengan izin ekologis untuk pabrik Rembang. Mengingat hal ini dan metodologi
yang berkembang dan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan, perusahaan mengharapkan
potensi klaim dari rekan kerja, jaringan dan LSM di sekitar area kegiatan fasilitas industri
beton dan di area di mana pabrik semen akan didirikan.
Bahaya ini mempengaruhi citra organisasi yang akan berkurang seperti halnya
gangguan terhadap pelaksanaan perusahaan. Terlebih lagi, jika bahaya klaim terjadi, itu akan

121
menyebabkan tertundanya pengakuan atas tujuan organisasi dan mengakibatkan biaya
kebebasan kritis.
6. Risiko Pengelolaan Lingkungan
Bahaya pengelolaan ekologis disebabkan oleh kegiatanperusahaan dan perusahaan
bawaannya yang mempengaruhi lingkungan, baik dari sudut pandang umum maupun sosial.
Siklus perakitan yang dilakukan oleh organisasi menghasilkan semen sebagai butiran halus.
Oleh karena itu, organisasi telah melakukan dan menerapkan inovasi untuk mengendalikan
potensi kontaminasi yang mungkin terjadi. Demikian pula pengelolaan alam telah benar-
benar diawasi dengan baik oleh perusahaan melalui pelaksanaan OHSAS 18001. Selain itu,
pengelolaan limbah B3 yang juga digunakan sebagai bahan tambahan yang sedang
berlangsung juga harus diselesaikan dengan baik agar tidak berdampak pada lingkungan
umum.
Bahaya ini secara mendasar dapat mempengaruhi citra organisasi dan meningkatkan
kemungkinan munculnya bahaya agitasi sosial dan pameran lokal yang dapat mengganggu
aktivitas organisasi, baik akses produksi maupun pendistribusiannya.
7. Risiko Persaingan Bisnis
Ketatnya persaingan menjadi tantangan tersendiri bagi Semen Indonesia dalam
menguasai pasar. Semen Indonesia harus terus menjaga ketersediaan semen dan aspek
kesuksesan pengiriman sesuai permintan pelanggan serta menjaga konsistensi kualitas
bahan baku semen yang diproduksi, dimana semen indonesia juga harus tetap meluncurkan
program promosi pemasaran yang tepat untuk menjaga loyalitas pelanggannya.
Bahaya ini mempengaruhi kinerja bisnis perusahaan, yang harus terus ditingkatkan
untuk dapat bersaing dengan pesaing, selain itu bahaya ini juga meningkatkan potensi untuk
mengubah konsumen mengarah ke pesaing.
8. Risiko Kelebihan Pasokan
Kelebihan pasokan pada semen industri masih menjadi risiko yang besar bagi
perusahaan industri. Dan penetapan harga yang cukuptinggi hanya bertahan pada waktu
yang singkat disebabkan adanya penempatan harga yang agresif oleh produsen domestik
China. Disamping itu, jumlah pasokan berlebihmenjadi pendorong melemahnya harga jual.
9. Risiko Teknologi Informasi (IT)
Bersamaan dengan kemajuan dari organisasi dan sistem yang berusaha untuk
memenangkan kemampuan bisnis, dukungan dan status dari sudut pandang inovasi data
diperlukan. Ada potensi masalah dalam TI para eksekutif yang dapat disebabkan oleh
kesalahan digital, keterlambatan dalam membuat kerangka kerja TI dan jumlah spesialis TI
yang telah ditentukan untuk usaha dan sistem antara organisasi dan perusahaan pembantu
dan anak perusahaannya.

C CARA PENANGGULANGAN RESIKO PT. SEMEN INDONESIA


(PERSERO) TBK

Perseroan senantiasa melakukan evaluasi atas rencana dan tindak lanjut analisa risiko
yang dibuat oleh unit usaha. Dibawah ini adalah penanggulangan risiko yang dilakukan
perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Risiko Pengembangan Kapasitas
a. Pengembangan lini produksi semen baru yang mampu membentuk jalur distribusi yang
mengakomodasi produktivitas biaya untuk kawasan timur Indonesia.
b. Swa-administrasi proyek pengembangan pabrik semen.
c. Melakukan konsolidasi dan akuisisi pabrik semen di area pasar lokal.
2. Risiko Perluasan Lahan
a. Monitoring terhadap tahapan pembangunan pabrik baru.
b. Penguasaan lahan dilakukan melalui anak usaha atau afiliasi dan kerjasama dengan mitra
strategis
c. Peningkatan dan eksplorasi terhadap material-mateial alternatif yang bisa dimanfaatkan
sebagai subtitusi.
3. Risiko Finansial
a. Melakukan kerja sama dengan pihak perbankan
b. Melakukan hedging
c. Melakukan kerjasamadalam pengelolaan keuangan secara group (cashpooling dan
notionalpooling).
d. Menerbitan obligasi.

123
4. Risiko Sumber Daya Manusia
a. Melakukan standarisasi sistem SDM dan peopleinvestment.
b. Menjalanka dan membina sistem di bidang SDM sesuai HCMP (Human Capital Master
Plan) yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
5. Risiko Tuntutan Hukum
a. Menjalankan aktivitas bisnis sesuai dengan ketentuan dan pedoman yang sesuai.
b. Melakukan pendekatan kepada masyarakat, mitra dan pihak yang terkalit lainnya.
6. Risiko Pengelolaan Lingkungan
a. Pemanfaatan OHSAS 18001 dan SMKP pada anak perusahaan bidang produksi.
b. Penelitian secara berkelanjutan terkait efisiensi terhadap dampak lingkungan yang
mungkin ditimbulkan oleh perseroan melalui unit kerja penelitian dan pengembangan.
c. Sinergi kebijakan pengelolaan lingkungan antar anak perusahaanuntuk replikasi
program unggulan yang telah diterapkan.
7. Risiko Persaingan Bisnis
Kehadiran pesaing menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan dalam menguasai
pasar. Untuk menanggulangi risiko itu, PT. Semen Indonesia (perseroan) Tbk memilih
untuk mengutamakan pasokan kebutuhan di Indonesia. Disamping itu, marketshare lebih
diperhitungkan oleh perusahaan domestik dengan para pesaingdalam agar tidak terjadi
yang namanya persaingan harga.
8. Risiko Kelebihan Pasokan
Sejumlah pelaku industri semen dihadapkan dengan masalah berlimpahnya pasokan
(oversupply) semen lokal. Hal ini berdampak pada penjualan semen dalam negeri. PT. Semen
Indonesia Tbk telah menyiapkan beberapa cara untuk menanggulangi risiko
kelebihanpasokan ini. Salah satunya dengan memperdalam pasar ekspor.
9. Risiko Teknologi Informasi (IT)
a. Mengembangkan kerangka kerja IT seperti yang ditunjukkan rencana induk ITC telah
ditetapkan perusahaan.
b. Memperlancar kerjasama dengan SISI sebagai mitra strategis pengembangan IT
perusahaan
D PELUANGAN DAN TANTANGAN PT. SEMEN INDONESIA
(PERSERO) TBK
1. Peluang PT. Semen Indonesia (persero) Tbk

Adanya pertumbuhan penduduk Indonesia yang mengalami peningkatan yang sangat


signifikan. Dengan melihat hal tersebut dapat di jadikan peluang dan dapat pula menjadi
tantangan tersendiri. Yang menjadi salah satu tantangan bagi pemerintah adalah penyediaan
pemukiman yang layak untuk para penduduknya.
Melihat angka kebutuhan rumah (Backlog) dibanding penyediaan di Indonesia yang
sangat tinggi dan terus meningkat setiap tahun. Yang diperkirakan angka backlog ada sekitar
11,4 juta unit. Hal tersebut menjadi tantangan bagi pemerintah untk kemudian bagaimana
upaya yang dilakukan dalam mengatasi hal tersebut.
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk., melihat adanya peluang tersebut dan akan
menjawab tantangan serta memberikan solusi dalam hal bahan bangunan yang berinovatif.
Disamping itu, adanya peningkatan penjualan regional sekitar 23,1 % walaupun demikian hal
tersebut masih lebih rendah dari total pendapatan semen selama satu periode. Sehingga PT.
Semen Indonesia terus melakukan upaya dengan memanfaatkan beberapa potensi pada
produk yang memiliki nilai tambah.
2. Tantangan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk

Dengan adanya penyebaran Covid-19 yang berkepanjangan menyebabkan kondisi


perekonomian dunia semakin turun termasuk di Indonesia. Dengan keluarnya kebijakan
pemerintah tahun 2020 agar mengalokasikan sejumlah anggaran pada sektor kesehatan dan
tersebut berdampak pula pada proses pembangunan infrastruktur yang menjalar ke sektor
persemenan.Pada PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk., over supply masih menjadi salah satu
tantangan di ikuti dengan menurunnya tingkat prmintaan.

125
E. KESIMPULAN
PT. Semen Indonesia (persero) Tbk adalah BUMN yang merupakan perusahaan
manufaktur dengan beberapa resiko bisnisnya, yaitu; pertama, semen Indonesia harus terus
menjaga ketersediaan semen dan aspek kesuksesan pengiriman sesuai permintan pelanggan
serta menjaga konsistensi kualitas bahan baku semen yang diproduksi, dimana semen
indonesia juga harus tetap meluncurkan program promosi pemasaran yang tepat untuk
menjaga loyalitas pelanggannya. Kedua, risiko kelebiihanpasokan. Kelebihan pasokan pada
semen industri masih menjadi risiko yang besar bagi perusahaan industri.Dan penetapan harga
yang cukup tinggi hanya bertahan pada waktu yang singkat disebabkan adanya penempatan
harga yang agresif oleh produsen domestik China.
Ada beberapa cara yang dilakukan oleh PT. Semen Indonesia (persero) Tbk untuk
menanggulangi risiko yang terjadi, diantaranya;semen Indonesia (perseroan) Tbk memilih
untuk mengutamakan pasokan kebutuhan di Indonesia, semen Indonesia Tbk telah
mempersiapkan metode untuk menjaga kinerja perusahaan, semen Indonesia Tbk telah
menyiapkan beberapa cara untuk menanggulangi risiko kelebihan pasokan, serta kerja sama
mencakup pemanfaatan layanan digital perbankan berupa fasilitas pembiayaan yang diberikan
kepada distributor guna mendukung kelancaran distribusi semen, produk turunan semen dan
building material lainnya.
Semen Indonesia (persero) Tbk melihat adanya pertumbuhan penduduk Indonesia
yang mengalami peningkatan yang sangat signifikan.HalHal tersebut menjadi tantangan bagi
pemerintah untk kemudian bagaimana upaya yang dilakukan dalam mengatasi hal tersebut.
Semen Indonesia (Persero) Tbk., melihat adanya peluang tersebut dan akan menjawab
tantangan serta memberikan solusi dalam hal bahan bangunan yang berinovatif.Semen
Indonesia (Persero) Tbk Dengan adanya penyebaran Covid-19 yang berkepanjangan
menyebabkan kondisi perekonomian dunia semakin turun termasuk di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Repositori.uin.alauddin.ac.id diakses hari selasa, 18 Mei 2021 Pukul 14.20 WITA
http://elearning.semenindonesia.com/aboutus/index.phpdiakses hari selasa, 18 Mei 2021 Pukul
14.45 WITA
https://sig.id/id/profil-perusahaan/ diakses hari selasa, 18 Mei 2021 pukul 15.05 WITA
https://id.wikipedia.org/wiki/Semen_Indonesia diakses hari selasa, 18 Mei 2021 Pukul 15.33
WITA
https://www.idnfinancials.com/id/ diakses hari Rabu, 19 Mei 2021 pukul 13.11 WITA
https://www.idx.co.id/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENTSTOCK/From_
EREP/2103/41fbcf724c_f17bf47999.pdf diakses hari Rabu, 19 Mei 2021, pukul 13.35
WITA
https://www.cnbcindonesia.com/market/20190812162048-17-91426/kelebihan-produksi-masih-
jadi-hantu-bagi-emiten-semen-ri Diakses hari Rabu, 19 Mei 2021 pukul 13.58 WITA
https://debudanabu.wordpress.com/2011/08/05/distribusi-semen/ diakses hari rabu, 19 Mei 2021
pukul 14.11WITA
http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2015-09/S44476-Hadya%20Utamadiakses hari kamis, 20 Mei
2021 pukul 21.40 WITA
https://greenlab.co.id/macam-macam-faktor-bahaya-di-lingkungan-kerja/ diakses hari kamis, 20
Mei 2021 pukul 23.05 WITA
www.bisnis.tempo.co, diakses pada Kamis, 20 Mei 2021, pukul 20.40 WITA.
www.kompas.com, diakses pada Kamis, 20 Mei 2021, pukul 21.30 WITA.
https://ekbis.sindonews.com/read/330194/34/angka-backlog-perumahan-di-indonesia-masih-
tinggi-capai-114-juta-1612882967 diakses hari jum’at, 21 Mei 2021, pukul 11.23 WITA.
https://www.beritasatu.com/nasional/719393/pandemi-tantangan-industri-semen-nasional-kian-
ketat, diakses hari Jum’at, 21 Mei 2021 pukul 13.09 WITA
https://investor.id/market-and-corporate/over-supply-masih-menjadi-tantangan-semen-
indonesia, diakses hari Jum’at, 21 Mei 2021 pukul 13.20 WITA

127

Anda mungkin juga menyukai