Perbaikan Buku Manajemen Strategi
Perbaikan Buku Manajemen Strategi
PT. PLN (Persero) sebagai BUMN di Indonesia yang bertugas menyuplai serta mengatur
pasokan listrik dalam negeri, tentunya terus-menerus melakukan upaya untuk memenuhi
kebutuhan listrik secara bertahap diseluruh pelosok negeri. Beberapa upaya telah dilakukan
seperti memanfaatkan berbagai energi alternatif untuk dapat menghasilkan pasokan listrik yang
cukup. Termasuk dalam tahapan manajemen risiko adalah perencanaan manajemen risiko,
identifikasi risiko, analisa risiko, penanganan risiko, dan monitor terhadap risiko.
Identifikasi risiko adalah langkah awal dalam penerapan manajemen risiko dan
merupakan tahapan yang penting dalam pelaksanaan kegiatan. Dengan identifikasi risiko pada
proses pelaksanaan kegiatan konstruksi akan diketahui risiko-risiko apa saja yang terjadi selama
pelaksanaan kegiatan sejak mulai dikerjakan sampai selesai. Selanjutnya akan diketahui seberapa
potensial risiko-risiko tersebut dalam mempengaruhi tercapainya sasaran kegiatan dan dapat
pula sekaligus direncanakan penentuan langkah penanganan yang tepat atau langkah mitigasi
untuk meminimalisasi akibat buruk dari risiko yang ditemukan.(Belakang & Kebutuhan, 2002).
Menurut Susilo dan Kaho (2010), dengan menerapkan manajemen risiko akan lebih baik
dalam mengendalikan risiko, perusahaan dapat lebih mengeksplorasi dan mengeksploitasi
peluang yang ada, memperbaiki hubungan dengan pemangku kepentingan, dapat meningkatkan
reputasi perusahaan dan juga melindungi direksi dan pejabat lainnya dalam mengelola
perusahaan. Dapat dikatakan, bahwa penerapan manajemen risiko dapat membantu perusahaan
merancang strategi untuk meraih tujuan perusahaan dengan memperhatikan keseimbangan
kepentingan seluruh stakeholder, dan melindungi kebijakan serta sumber daya yang dimiliki
perusahaan. Sehingga penerapan manajemen risiko dapat menciptakan dampak positif terhadap
corporate governance, jika penerapannya sesuai dengan prinsip dan prosedur manajemen risiko
(Pradana & Rikumahu, 2014).
E. KESIMPULAN
Menerapkan manajemen risiko akan lebih baik dalam mengendalikan risiko,
perusahaan dapat lebih mengeksplorasi dan mengeksploitasi peluang yang ada, memperbaiki
hubungan dengan pemangku kepentingan, dapat meningkatkan reputasi perusahaan dan juga
melindungi direksi dan pejabat lainnya dalam mengelola perusahaan. Alur Proses Manajemen
Risiko Di PT PLN merupakan esensi suatu pengelolaan Perusahaan yang terstruktur dan
terintegrasi untuk mencapai sasaran Perusahaan. PT PLN (Persero) merupakan perusahaan
penyedia jasa kelistrikan terbesar di indonesia, secara umum jenis risiko yang dihadapi adalah
risiko finansial, risiko strategik, dan risiko operasional.
Dalam menghadapi pandemi COVID-19, PT. PLN (Persero) cabang makassar tentu
mengalami tantangan misalnya bagaimana PT PLN tetap mengendalikan operasional perusahaan
dalam masa seperti ini dimana ekonomi negeri menjadi turun seketika. Namun dibalik itu PT
PLN juga memiliki peluang baik dan kurang baik seperti meningkatnya penggunaan listrik
masyarakat dan pembangunan transmisi baru.
DAFTAR PUSTAKA
Belakang, L., & Kebutuhan, L. B. (2002). Bab i pendahuluan 1.1. latar belakang. 3, 1–6.
Prabawa, D. W., & Lukiastuti, F. (2017). Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan, Manajemen Risiko Dan
Manajemen Modal Kerja Terhadap Return Saham. Jurnal Manajemen Indonesia, 15(1), 1.
https://doi.org/10.25124/jmi.v15i1.388
Pradana, Y. A., & Rikumahu, B. (2014). Penerapan Manajemen Risiko terhadap Perwujudan Good
Corporate Governance pada Perusahaan Asuransi. Trikonomika, 13(2), 195.
https://doi.org/10.23969/trikonomika.v13i2.614
Profitabilitas, D. A. N., Pt, P., & Makassar, P. L. N. (n.d.). Analisis kinerja ditinjau dari segi tingkat
likuiditas dan profitabilitas pada pt. pln makassar. 2, 167–174.
Rosih, A. R., Choiri, M., & Yuniarti, R. (2006). Analisis Risiko Operasional pada Departemen Logistik
dengan Menggunakan Metode FMEA. Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Sistem Industri, 3(3), 580–
591.
Vikaliana, R. (2018). Faktor-Faktor Risiko Risiko Dalam Perusahaan Jasa Pengiriman. Jurnal Logistik
Indonesia, 1(1), 68–76. https://doi.org/10.31334/jli.v1i1.128
Sulawesi bisnis.2020 diakses pada tanggal 28 mei 2021 pukul 17.30
https://sulawesi.bisnis.com/read/20200922/540/1295193/konsumsi-listrik-sulsel-naik-4-persen-
selama-pandemi
Kontan.co.id.2020 diakses pada tanggal 28 mei 2021 17.49
https://industri.kontan.co.id/news/pln-menargetkan-dua-jaringan-transmisi-di-sulsel-beroperasi-kuartal-
pertama-2021
IDN Times SulSel.2021 diakses tanggal 28 mei 2021 19.05
https://sulsel.idntimes.com/news/sulsel/sahrul-ramadan-1/tiang-dan-travo-sempat-rusak-aliran-listrik-
pln-sulsel-mulai-normal
Medcom.id.2020 diakses tanggal 28 mei 2021 19.45
https://www.medcom.id/ekonomi/bisnis/ob302JPk-beban-berat-pln-di-tengah-pandemi-covid-19
Tirto.id.2019 diakses tanggal 28 mei 2021 pukul 20.20
https://tirto.id/langkah-hukum-yang-bisa-diambil-masyarakat-usai-listrik-mati-efEv
Kontan.id.2017 diakses tanggal 30 mei 2021 pukul 18.30
https://industri.kontan.co.id/news/pln-terus-berupaya-minimalisir-risiko-keuangan
BAB III
“IDENTIFIKASI RISIKO PT TELKOM SERTA PELUANG DAN
TANTANGANNYA”
Kemajuan teknolgi adalah satu hal yang tidak dapat dihilangkan dalam kehidupan sehari-
hari, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan logis saat ini. Setiap
perkembangan dilakukan untuk memberikan manfaat positif bagi keberadaan manusia. Inovasi
juga memberikan banyak kenyamanan, seperti metode lain dalam melakukan latihan manusia.
Orang-orang juga menghargai banyak keuntungan yang dicapai oleh perkembangan mekanis yang
telah dibuat baru-baru ini (Ngafifi, 2014).
Dalam kemajuan inovatif, khususnya di bidang komunikasi penyiaran, semakin mantap
peningkatan inovasi web. Dengan web, orang saat ini tidak mengalami masalah mendapatkan
data di mana pun karena berbagai jenis data yang dapat diperoleh sehingga data harus disaring
terlebih dahulu sehingga data yang diperoleh tepat dan dapat diterapkan, kemudian hal ini telah
mengubah data usia ke zaman modern.
Selain web memiliki pilihan untuk memberikan data yang dapat diakses kapanpun dan
dimanapun, web juga merupakan tempat atau ruang yang inovatif dan membantu anak-anak
bangsa yang dapat meningkatkan perekonomiannya. Hal ini juga dididik oleh Kominfo bahwa
Pandemi Covid-19 "menggerakkan" perkembangan penyedia atau inovasi internet.
terkomputerisasi menjadi lebih cepat dari tahun sebelumnya.
Peluang ini harus dimanfaatkan oleh individu yang menggunakan inovasi data di Indonesia
untuk memberdayakan latihan yang imajinatif dan bermanfaat di ruang maju. Sebelum pandemi
melanda negeri ini, jumlah klien web di Indonesia setiap tahun terus meningkat secara
fundamental. Indonesia diposisikan sebagai klien web terbesar keempat di dunia. Hingga tahun
2020, total klien web di negara ini telah menghubungi 196,7 juta individu. Ditegaskan, pada 2022
akan masuk 200 juta. (Kristantyo Wisnubroto, 2021).
Latihan web kini telah menjadi bagian utama kehidupan orang, tetapi ada juga beberapa
hal negatif yang harus dihindari. Pengawas Informasi dan Komunikasi Bidang Perekonomian dan
Kelautan, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan
Informatika, Septriana Tangkary mengatakan, setiap orang harus berhati-hati dalam
memanfaatkan web. Lebih lanjut, sesuai dengan Direktur IKPM, otoritas publik terus difokuskan
untuk memberikan akses web kantor di seluruh nusantara untuk mengatasi permasalahan di
wilayah setempat. Hal ini terlihat dari salah satu kebutuhan proyek kerja badan publik Presiden
Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, secara khusus dilanjutkan dengan kemajuan
framework inovasi, data dan korespondensi (TIK).
Artinya dalam lima tahun ke depan jangan mempersoalkan seluruh yayasan baik itu inovasi
maupun framework jejaring untuk situs dan web, Kominfo fokus memberikan organisasi terbaik
untuk seluruh masyarakat Indonesia, tambahnya. (Ketua IKPM Kominfo, 2021)
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) adalah sebuah badan usaha milik negara
(BUMN) yang menangani administrasi data dan korespondensi inovasi (TIK) dan jaringan
komunikasi penyiaran di Indonesia. Investor dominan Telkom adalah Pemerintah Republik
Indonesia sebesar 52,09%, sedangkan selebihnya 47,91% dibatasi oleh masyarakat pada
umumnya. Penawaran Telkom ditukar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode "TLKM" dan
Bursa Efek New York (NYSE) dengan kode "TLK". Dengan tujuan akhir untuk berubah menjadi
organisasi telekomunikasi yang terkomputerisasi, TelkomGroup menjalankan sistem bisnis yang
diatur klien dan tugas-tugas teman. Perubahan ini akan membuat paguyuban TelkomGroup lebih
(lean) dan terkoordinasi dalam menyesuaikan diri dengan perubahan industri komunikasi media
yang terjadi dengan cepat.
Asosiasi baru juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan kelangsungan dalam
membuat pengalaman klien yang berkualitas. Pelaksanaan bisnis TelkomGroup berkembang dan
berubah sejalan dengan peningkatan inovasi, data dan digitalisasi, namun masih dalam aula
industri media komunikasi dan data. Hal ini terlihat dari lini bisnis yang terus berkembang untuk
melengkapi warisan budaya saat ini.
Telkom mulai saat ini membagi bisnisnya menjadi 3 Digital Business Domain yaitu :
a. Digital Connectivity: Fiber to the x (FTTx), 5G, Software Defined Networking (SDN)/
Network Function Virtualization (NFV)/ Satellite
b. Digital Platform: Data Center, Cloud, Internet of Things (IoT), Big Data/ Artificial
Intelligence (AI), Cybersecurity
c. Digital Services: Enterprise, Consumer
1. Visi Misi dan Tujuan PT Telkom
a. Visi
“Menjadi digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat”
b. Misi
1. Mempercepat pemabngunan infrastruktur dan platform digital cerdas yang berkelanjutan,
ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat
2. Mengembangkan talenta digital unggulan yang membantu mendorong kemampuan digital
dan tingkat adopsi digital bangsa.
3. Mengorkestrasi ekosistem digital untuk memberikan pengalaman digital pelanggan terbaik.
c. Tujuan
“Mewujudkan bangsa yang lebih sejahtera dan berdaya saing serta memberikan nilai tambah yang
terbaik bagi para pemangku kepentingan”
2. Core Values PT Telkom
Adapun core values yang di miliki oleh PT Telkom Indonesia yaitu mengambil singkatan
dari AKHLAK dimana :
a. Amanah
Memgang erat kepercayaan yang telah diberikan
b. Kompoten
Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas
c. Harmonis
Saling peduli dan menghargai perbedaan
d. Loyal
Beredikasi dan mengutamkan kepentingan bangsa dan negara
e. Adaptif
Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkab ataupun menghadapi perubahan
f. Kolaboratif
Membangun kerja sama yang sinergi
c. Adanya pihak dari dalam perusahaan (karyawan) yang meraup keuntungan pribadi dan
merugikan konsumen
f. Satelit PT Telkom yang memiliki masa operasi yang terjangkau dan dapat mengalami
kendala selama operasi orbit tersebut.
3. Risiko Strategis
Risiko Strategis adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan atau
pelaksanaan suatu keputusan strategis serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan
lingkungan bisnis. Risiko Strategis timbul antara lain karena :
Kelemahan perusahaan dalam proses formulasi strategi dan ketidaktepatan dalam
perumusan strategi, Sistem informasi manajemen yang kurang memadai, Hasil analisis
lingkungan internal dan eksternal yang kurang memadai, Penetapan tujuan strategis yang
terlalu agresif, Ketidaktepatan dalam implementasi strategi, Kegagalan dalam mengantisipasi
perubahan lingkungan bisnis.
Adapun identifikasi risiko strategis seperti :
a. Kebijakan bisnis
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) telah melewati pertengahan tahun 2020
dengan mencatat pendapatan konsolidasi Perseroan sebesar Rp66,9 triliun dan laba bersih
Rp10,99 triliun. Direktur Keuangan Telkom, Heri Supriadi mengatakan, dalam kurun enam
bulan berjalan tahun ini, Telkom telah memberikan kinerja yang cukup baik meski dihadapkan
pada kondisi bisnis yang dinamis dan menantang serta adanya pandemi yang tentunya
berdampak terhadap makroekonomi dan penurunan daya beli masyarakat.
Dalam kurun enam bulan berjalan tahun ini, Telkom telah memberikan kinerja yang
cukup baik meski dihadapkan pada kondisi bisnis yang dinamis dan menantang serta adanya
pandemi yang tentunya berdampak terhadap makroekonomi dan penurunan daya beli
masyarakat. Hal ini tidak lepas dari kebijakan perusahaan untuk fokus pada lini bisnis yang
memiliki profitabilitas lebih tinggi (Kilasjatim.com, 2020).
Telkom Group berfokus pada portofolio digital TIMES (telekominikation, information,
media, edutainment & service) melalui penyediaan layanan yang baik dan nyaman sehingga
menghasilkan nilai yang lebih kepada pelanggan. Untuk mendorong perkembangan usaha yang
efektif, PT. Telkom memnerapkan pendekatan strategic control untuk menyelaraskan unit
bisnis, unit fungsional dan entitas anak perusahaan agar proses berjalan lebih baik dalam
menggapai tujuan perusahaan.
b. Leverage
PT. Telkom merupakan perusahaan nomer satu dalam bidang telekomunikasi dan
informasi di indonesia, perusahaan ini menguasai pasar saham telekomunikasi yang berada
di BEI hal ini dikarenakan perusahaan ini merupakan perusahaan milik negara yang
produknya hampir diminati oleh seluruh masyarakat indonesia. Meski dengan semakin
besarnya nama PT. Telekomunikasi Indonesia di negeri ini, perusahaan in tidak luput dari
para pesaing yang mulia berkembang pesat yang antara lain PT XL Axiata Tbk. dan PT.
Indosat Tbk. yang mana perusahaan ini yang sekarang mempunyai potensi untuk bersaing
dengan PT Telkom di pasar saham.
Harga saham PT Telkom tidak selamanya mengalami kenaikan meski pada dasarnya
perusahaan ini menempati pada urutan pertama dalam katagori perusahaan yang bergerak
dalam hal telekomunikasi dan informasi. Semakin besar perusahaan itu maka semakin besar
pula permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan ini. Seperti halnya permasalahan yang
terjadi pada tahun 2017 yang bergulir di meja hijau yang mana pada saat itu PT. Citra Sari
Makmur (CSM) menggugat PT Telekomunikasi Indonesia, gugatan tersebut dilayangkan via
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Kasus yang menimpa PT. Telkom dan PT. CSM ini berdampak tehadap pergerakan
harga saham PT. Telkom yang mana pada tahun 2017 triwulan ke 4 harga saham PT.
Telkom mengalami penurunan, hingga pada tahun 2018 harganya pun naik turun belum
konsisten meningkat. Maka dari itu banyak asumsi yang menganggap bahwa kasus yang
dihadapi oleh PT. Telkom dan PT. CSM itu berdampak pada harga sahamnya, ataupun bisa
juga dikarenakan faktor internal PT.Telkom itu sendiri (koran.bisnis.com, 2017)
4. Risiko Lingkungan
Terdapat beberapa sumber risiko dilingkungan sekitar, yaitu :
a. Lingkungan fisik, misalnya bangunana yang sudaha lama sehingga sudah rapur, bencana
alam, vandalism(pengruskan)
b. Lingkungan sosial, misalnya demonstrasi, kerusuhan sosial, pemogokan kerjam
pencurian dll.
c. Lingkungan operasional, seperti kerusakan mesin, kecelakaan kerja, dan lain-lain.
d. Lingkungan politik, seperti terjadinya perubahan perundang-undangan, perubahan
peraturan serta adanya konflik.
e. Lingkungan ekonomi, sperti terjadinya inflasi, resesi dll.
f. Lingkungan legal sperti gugatan karena gagal memeneuhi persyaratan atau perjanjian.
a. Dalam kasus kegagalan dalam melanjutkan operasi jaringan PT Telkom kepada jaringan
operator lainnya termasuk kedalam pengelolaan risk control halini bisa dilakukan
pengurangan frekuensi terjadinya resiko operasi jaringan Telkom sehingga dampak yang
ditimbulkan dapat berkurang.
b. Pada kasus Akses kabel jaringan PT Telkom menghadapi ancaman keamanan termasuk
kedalam pengelolaan risk avoidance hal ini dapat dilakukan pencegahan dari ancaman
keamana kabel jaringan seperti pemindahan kabel jaringan ketempat yang lebih aman
dan strategis.
c. Pada kasus Adanya pihak dari dalam perusahaan (karyawan) yang meraup keuntungan
pribadi dan merugikan konsumen termasuk kedalam risk control hal ini dapat dilakukan
pengawasan terhadap seluruh karyawan PT Telkom sehingga mengurangi frekuensi
kemungkinan risiko.
e. Pada kasus teknologi baru dapat mengakibatkan terhadap daya saing PT Telkom
termasuk kedalam risk control
f. Pada kasus ini Satelit PT Telkom yang dimiliki masa operasi yang terjngkau dan
mengalami kendala selama operasi orbit tersebut. Hal ini Termasuk kedalam risk
transfer.
3. Risiko Strategis
Solusi dari risiko strategik adalah menyusun suatu strategi yang benar-benar matang.
Salah satu langkah yang bisa diambil adalah melakukan analisis SWOT untuk mengetahui
kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang mungkin muncul dalam
keberlangsungan bisnis PT. Telkom Itu sendiri.
4. Risiko Lingkungan
Cara manajemen risiko yang dapat dilakukan untuk menanggulangi risiko lingkungan
yaitu tahap implementasi. Tahap ini tidak lain adalah melaksanakan seluruh metode yang telah
direncanakan. Dengan melakukan setiap metode yang telah disusun dapat mengurangi dan
menanggulangi pengaruh dari setiap risiko yang ada. Dalam penerapannya perlu dilakukan
secara sistematis dan sesuai dengan rencana. Meskipun begitu, setiap tindakan yang dilakukan
bisa disesuaikan dengan kondisi yang sedang terjadi. Sebab, tidak menutup kemungkinan
terjadi berbagai situasi yang di luar dugaan. Dalam hal ini, pemimpin perusahaan harus peka
dalam membaca keadaan sehingga dapat mengambil kebijakan yang tepat dan efektif.
2. Tantangan
a. Transformasi industri serta digitalisasi
Pada waktu pandemi ini telkom tidak cuma membangun ifrastruktur telekomunikasi
darat, laut serta udara sampai pelosok indonesia, dikala ini telkom tengah berupaya
bertransformasi jadi digital telco. Perihal ini jadi tantangan untuk perushaan sebab industri
fokus pada 3 domain bisnis digital, ialah digital connectivity, digital platform serta digital
services. Tidak hanya itu timbulnya pandemi covid- 19 mewajibkan telkom untuk
mempercepat proses transformasi, meminimalisasi akibat pandemi terhadap bisnis dan
mengakselerasi bisnis platform dan layanan digital supaya kedepannya industri sanggup
bertahan dengan membagikan kinerja yang semakin teratas serta profitable.
Telkom secara konsisten terus melakukan pembangunan infrastruktur serta platform
digital cemerlang, meningkatkan talenta digital unggulan, mendesak kemapuan digital, serta
tingkatan adopsi digital bangsa dan mengorkestrasi ekosistem digital untuk memberikan
pengalaman digital pelanggan terbaik. Dalam menigkatkan digital capabilities serta
pengembangan bisnis secara teliti telkom sudah mengenali serta senantiasa memilah strategi
dengan konsep build( meningkatkan dari kompetensi internal), Borrow( partnership), buy(
akuisisi) dengan konsiderasi value proposition industri.
Academi edu. 2014. diakses pada tanggal 20 mei 2021 pukul 21.27 WITA
https://www.academia.edu/7947643/Manajemen_Risiko
CNBC indonesia. 2020. Diakses padatanggal 20 mei 2021. Pukul 22.01 WITA
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20201026004625-37-196999/ini-strategi-telkom-
akselerasi-digitalisasi-di-tengah-pandemi
Cloud computing indonesia. 2020. Diakses pada taggal 21 mei 2021.pukul 22.45.
https://www.cloudcomputing.id/berita/masa-pandemi-telkom-percepat-transformasi-digital
Kilasjatim.com. (2020). Telkom Bertahan Saat Pandemi Dengan Kebijakan Fokus Pada Bisnis Profitabilitas.
http://kilasjatim.com/telkom-bertahan-saat-pandemi-dengan-kebijakan-fokus-pada-bisnis-
profitabilitas/
koran.bisnis.com. (2017). SENGKETA KERJA SAMA CSM Gugat PT Telkom Rp16 Triliun.
https://koran.bisnis.com/read/20171017/439/699853/sengketa-kerja-sama-csm-gugat-pt-
telkom-rp16-triliun
Direktur IKPM Kominfo. (2021). Internet Negatif Ancaman bagi Pelajar. Kominfo.Go.Id.
https://www.kominfo.go.id/content/detail/32248/direktur-ikpm-kominfo-internet-negatif-
ancaman-bagi-pelajar/0/berita_satker
Kristantyo Wisnubroto. (2021). Pemanfaatan Internet Ciptakan Ruang Kreatif dan Produktivitas.
Indonesia.Go.Id. https://www.indonesia.go.id/kategori/budaya/2625/pemanfaatan-internet-
ciptakan-ruang-kreatif-dan-produktivitas
liputan6.com. 2020. diakses pada tanggal 21 mei 2021. pukul 22.42.
https://m.liputan6.com/tekno/read/4375592/kata-analis-soal-rencana-telkom-investasi-ke-
bisnis-digital
Ngafifi, M. (2014). Kemajuan Teknologi Dan Pola Hidup Manusia Dalam Perspektif Sosial Budaya.
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 2(1), 33–47.
https://doi.org/10.21831/jppfa.v2i1.2616
Pikiran Rakyat.com. diakses pada tanggal 20 mei 2021. pukul 22.12. https://www.pikiran-
rakyat.com/ekonomi/pr-01872112/adaptasi-di-era-disrupsi-telkom-catat-pertumbuhan-bisnis-
digital
telkom indonesia. (2020). profil dan riwayat singkat PT Telkom. Telkom.Co.Id. diakses pada tanggal 18
mei 2021. pukul 23.45 https://www.telkom.co.id/sites/about- telkom/id_ID/page/profil-dan-
riwayat-singkat-22
Telkom indonesia. (2020). Program CSR. Telcom.Co.Id. diakses pada tanggal 18 mei 2021 pukul 23.33
WITA https://www.telkom.co.id/sites/about-telkom/id_ID/page/program-csr-70
tribunkaltim.co.2020.diakses pada tanggal 21 mei 2021.pukul 23.03.
https://kaltim.tribunnews.com/amp/2020/07/20/berkah-dan-tantangan-industri-
telekomunikasi-tumbuh-di-tengah-wabah-covid-19
m.merdeka.com.2020.diakses pada tanggal 24 juni 2021.pukul 15.30.
https://m.merdeka.com/jateng/6-cara-manajemen-risiko-upaya-pencegahan-hingga-
penangan-masalah-dengan-tepat-kln.html?page=5
BAB IV
Risiko PT. Aneka Tambang Tbk Serta Peluang dan Tantangan Yang
Dihadapi
Emas Antam adalah emas yang dihasilkan oleh Aneka Tambang yang merupakan salah satu
perusahaan perseroan yang bergerak dalam bidang tambang (PT. Antam Tbk). Perusahaan ini
mengeluarkan emas batangan dengan besaran pecahan bervariasi. Untuk kebutuhan investasi,
emas yang dihasilkan memiliki berat mulai dari 1 gram, 2 gram, 2.5 gram, 3 gram, 4 gram, 5
gram, 10 gram, 25 gram, 50 gram, sampai yang tertinggi 100 gram.
Emas produksi Antam yang keluaran terbaru menggunakan sertifikat berupa chip. Emas
juga dicetak dengan press dan ada laminasinya. Dengan sertifikat dan laminasi yang baik ini emas
dari Antam diakui oleh LBMA (London Bullion Market Association). Kadaremas Antam sekitar
99,99% atau nyaris murni. Anda bisa mendapatkan emas ini di distributor resmi dari PT Antam
Tbk. Selain itu beberapa lembaga keuangan juga menyediakan emas Antam sebagai alternatif
investasi dan tabungan.
Sebagai informasi, ANTM sebagai anak usaha holding pertambangan BUMN atau Mining
Indonesia Industry (MIND ID) berkolaborasi dengan PT Pertamina (Persero) dan PT
Perusahaan Listrik Negara (PLN). Ketiganya membentuk holding Indonesia Battery untuk
mengembangkan fasilitas produksi dan pengolahan baterai kendaraan listrik yang terintegrasi
dari hulu ke hilir. SVP Corporate Secretary Aneka Tambang Kunto Hendrapawoko
mengatakan, rencana pengembangan rantai industri baterai lithium-ion untuk kendaraan listrik
di Indonesia merupakan inisiasi yang dibangun oleh pemerintah. Rencana tersebut untuk
meningkatkan nilai tambah produk nikel nasional dan industrialisasi produk tambang hingga
pembangunan ke sektor hilir. Selain itu, ANTM juga berpartisipasi dalam hilirisasi nikel melalui
proyek pembangunan smelter feronikel di Halmahera Timur. Kunto menyebut, smelter
feronike Haltim line-1 yang dibangun ANTM memiliki kapasitas sebesar 13.500 ton nikel
dalam feronikel (TNi) per tahun.
Risiko iadalah isuatu ikeadaan idimana iterdapat iunsur iketidakpastian idan iunsur
ibahaya, iakibat iatau ikonsekuensi idari isuatu iproses iyang isedang iberlangsung imaupun
ikejadian iyang iakan idatang. iTantangan iadalah isegala ihal iatau ipun ikegatan iyang imemiliki
itujuan iatau isifat iyang imenggugah ikemampuan. iPeluang iatau ikebolehjadian iatau idikenal
ijuga isebagai iprobabilitas iadalah icara iuntuk imengungkapkan ipengetahuan iatau ikepercayaan
ibahwa isuatu ikejadian iakan iberlaku iatau itelah iterjadi.
a. Visi
“Menjadi korporasi global terkemuka melalui diversifikasi dan integrasi usaha
berbasis Sumber Daya Alam.”
b. Misi
Pada idasarnya itujuan iPt iAntam iadalah imeningkatkan inilai iperusahaan imelalui
ipenurunan ibiaya iseiring idengan iusaha ibertumbuh iguna imenciptakan ikeuntungan iyang
iberkelanjutan. Strategi ikami iadalah itetap iberfokus ipada ibisnis iinti iperusahaan.
iManajemen iseringkali ibertanya ipada idiri isendiri, i“Bagaimana ikita idapat imemperoleh
inilai iyang imaksimal imelalui ipemanfaatan icadangan iyang idimiliki?” iPembangunan ikekuatan
iperusahaan imenjadi idasar iuntuk imenjamin iprofitabilitas iyang ibersifat ijangka ipanjang.
iMelalui imaksimalisasi ioutput iproduksi, iperusahaan idapat imeningkatkan ipendapatan
iserta imenurunkan itingkat ibiaya
Kami iberusaha iuntuk imempertahankan ipertumbuhan imelalui iproyek-proyek
ipengembangan iyang isolid, ialiansi istrategis, iakuisisi, iserta ipeningkatan ikualitas idan inilai
icadangan i dari i sekedar i menjual i bahan i mentah i dan i beralih i untuk i lebih
i meningkatkan ikegiatan ipemrosesan.
E. KESIMPULAN
Di dalam pt aneka tambang Tbk ada beberapa Peluang dan tantangan yang perlu di
perhatikan yaitu pada peluang PT. Aneka Tambang Tbk menganalisis CIMB Securities dan aneka
tambang (ANTAM) mengacu Pasar Domestik sedangkan untuk tantangan pada PT. Aneka
Tambang T.bk memprediksi kinerja semester satu akan terpengaruh Covid-19 dan dampak
Rendahnya estimasi harga nikel.
DAFTAR PUSTAKA
Anon., 2021. /terdampak pandemi aneka tambang antm. [Online]
Available at: https://market.bisnis.com/read/20200629/192/1258951/terdampak-pandemi-aneka- tambang-
antm-pacu-pasar-domestik
Anon., 2021. /terdampak pandemi aneka tambang antm pacu pasar domestik. [Online]
Available at: https://market.bisnis.com/read/20200629/192/1258951/terdampak-pandemi-aneka- tambang-
antm-pacu-pasar-domestik
Anon., 2021. analisis manajemen risiko pt antam tbk. [Online]
Available at: http://blog.ub.ac.id/myjourneys/2013/09/25/analisis-manajemen-risiko-pt-antam-tbk/
Anon., 2021. analisis risiko. [Online]
Available at: http://repository.ipb.ac.id:8080/handle/123456789/104492?show=full
Anon., 2021. antam antm memprediksi kinerja semester atau akan terpengaruh covid 19. [Online]
Available at: https://investasi.kontan.co.id/news/antam-antm-memprediksi-kinerja-semester-satu-akan-
iterpengaruh-covid-19
Anon., 2021. dua sisi dampak pelemahan rupiah bagi aneka tambang antm. [Online]
Available at: https://investasi.kontan.co.id/news/dua-sisi-dampak-pelemahan-rupiah-bagi-aneka- tambang-
antm
Anon., 2021. kebijakan bisnis pt antam. [Online]
Available at: https://www.google.com/search?q=kebijakan+bisnis+pt+antam&oq=kebijakan+bisnis+pt
Anon., 2021. kinerja aneka tambang antm tahun ini diuntungkan kenaikan harga komoditas. [Online]
Available at: https://investasi.kontan.co.id/news/kinerja-aneka-tambang-antm-tahun-ini-diuntungkan-
kenaikan-harga-komoditas
Anon., 2021. peluang dan tantangan antam. [Online]
Available at: https://www.beritasatu.com/archive/334439/ini-peluang-dan-tantangan-antam
Anon., 2021. peluang dan tantangan antam. [Online]
Available at: https://www.beritasatu.com/archive/334439/ini-peluang-dan-tantangan-antam
Anon., 2021. Perkembangan Proyek hilirisasi Nikel Aneka Tambang atntm. [Online]
Available at: . https://industri.kontan.co.id/news/begini-perkembangan-proyek-hilirisasi-nikel-aneka-
tambang-antm
Anon., 2021. PT antam Tbk. [Online]
Available at: https://www.slideshare.net/clarahong18/205601303-ptantamtbk
Anon., 2021. Risiko Kredit. [Online]
Available at: https://www.coursehero.com/file/p4s1kst/3-Risiko-Kredit-Risiko-kredit-adalah-risiko- bahwa-
ANTAM-akan-mengalami-kerugian/
Anon., 2021. strategi antam mampu menjaga nilai. [Online]
Available at: https://www.visioner.id/ekonomi/11821/strategi-antam-mampu-menjaga-nilai-resiko- pasar-
keuangan.html
BAB V
Risiko PT. Bank Negara Indonesia Tbk Serta
Peluang dan Tantangan Yang Dihadapi
Di era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Selain itu,
perkembangan saat ini sangat mutakhir dan berkreasi dikombinasikan dengan inovasi yang
sangat brilian. Lebih jauh lagi, oleh karena itu, pertentangan ini mengharuskan para pelaku bisnis
untuk memiliki pilihan untuk meningkatkan presentasi organisasi mereka untuk bersaing
dengan organisasi yang berbeda. Organisasi harus memiliki pilihan untuk berusaha
mempertimbangkan dan memahami persyaratan dan keinginan pembeli, terutama jika
organisasi disibukkan dengan area bantuan.
Organisasi yang bekerja bersama, terlepas dari apakah itu organisasi atau organisasi
bantuan, memiliki klien. karena klien sangat penting dalam mempertahankan bisnis. Karenanya,
banyak organisasi yang berfokus pada loyalitas konsumen dalam menangani bisnisnya. Itulah
alasan banyak organisasi fokus pada loyalitas konsumen dalam menangani bisnis mereka.
Loyalitas konsumen akan sangat mempengaruhi organisasi, namun hal tersebut tidak dapat
dibedakan dari pameran organisasi, bagaimana organisasi dapat memberikan barang-barang
berkualitas tinggi kepada konsumen dan hal inilah yang menjadikan proporsi pencapaian
organisasi.
Bank adalah perusahaan perantara moneter. Pada umumnya diselesaikan dengan posisi
untuk mengakui toko, meminjamkan uang tunai, dan menerbitkan surat promes atau yang
dikenal sebagai uang kertas. Pekerjaan bank saat ini sedang berlaku dalam perekonomian
masyarakat di Indonesia pada umumnya. Hampir setiap tindakan moneter area lokal tidak dapat
dibedakan dari pekerjaan bank dan yayasan moneter lain di luar bank. Dalam menjalankan
tugasnya, bank menawarkan berbagai macam item yang berisi kegiatan yang membantu
perekonomian daerah setempat, mulai dari administrasi untuk menyisihkan uang tunai dari
masyarakat umum ke permukiman atau pemerintahan lain, yang pada dasarnya memudahkan
individu untuk melakukannya hari demi hari. hari bisnis dan latihan keuangan. Beberapa
kelompok sendiri secara tidak sadar merasa tunduk pada latihan bank untuk melakukan latihan
keuangan mereka, mulai dari belanja hari demi hari hingga sekadar meningkatkan detak jantung
nirkabel mereka. Ini bukan hanya sebuah pola di mata publik, akan tetapi pada kenyataannya
kemajuan zaman dan inovasi serta peningkatan kebutuhan individu, sehingga mendorong peran
penting perbankan dalam sendi-sendi kehidupan moneter saat ini.
A. PROFIL PERUSAHAAN
PT. Bank Negara Indonesia (Persore), Tbk (selanjutnya disebut “BNI” atau “Bank”)
pada awalnya didirikan di Indonesia sebagai bank nasional dengan nama “Bank Negara
Indonesia” berdasarkan peraturan pemerintah penganti Undang- Undang No. 2 Tahun 1946.
Selain itu, menginga UU No. 17 Tahun 1968, BNI ditetapkan sebagai “Bank Negara Indonesia
1946”, dan statusnya berubah menjadi Bank Umum Milik Negara. Selain itu, tugas BNI sebagai
Bank yang diperintahkan untuk meningkatkan perekonomian individu dan berkepentingan
untuk kemajuan masyarakat ditegaskan dengan UU No.17 Tahun 1968 tentang Bank Negara
Indonesia 1946.
BNI merupakan Bank Utama Milik Negara (BUMN) yang berubah menjadi organisasi
public setelah mencatatkan penawarannya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada
tahun 1996. Memperkuat konstruksi moneter dan keserisusannya dalam industry keuangan
public, BNI telah menyelesaikan berbagai kegiatan korporasi, mengingat kembali interaksi
rekapitalisasi pemerintahan pada tahun 1999, divestasi pemerintah pada tahun 2007, dan
pembatasan konstribusi public terhadap penawaran pada tahun 2010.
Saat ini, 60% saham BNI dikuasai oleh Pemerintah Republik Indonesia, sedangkan
selebihnya 40% dimiliki oleh masyarakat pada umumnya, baik orang maupun yayasan, baik local
maupun asing. BNI saat ini tercatan sebagai Bank Publik terbesar keempat di Indonesia dalam
hal All Out Resource dan All Out Outsider Asset. Dalam menawarkan bantuan jenis moneter
yang tergabung, BNI dijunjung ol
berbagai oganisasi penunjang, khususnya Bank BNI Syariah, BNI Multifinace, BNI Sekuritas, BNI
Life Insecure, dan BNI Remittance.
Huruf BNI dibuat dalam warna turquoise baru, untuk mencerminkan kekuatan,
otoritas, kekokohan, keunikan dan citra yang lebih modern. Huruf tersebut dibuat secara
khusus untuk menghasilkan struktur yang orisinal dan unik. Angka 46 merupakan simbolisasi
tanggal kelahiran BNI, sekaligus mencerminkan warisan sebagai bank pertama di Indonesia.
Dalam logo ini, angka 46 diletakkan secara diagonal menembus kotak berwarna jingga untuk
menggambarkan BNI baru yang modern. Palet warna korporat telah didesain ulang, namun
tetap mempertahankan warna korporat yang lama, yakni turquoise dan jingga. Warna
turquoise yang digunakan pada logo baru ini lebih gelap, kuat mencerminkan citra yang lebih
stabil dan kokoh. Warna jingga yang baru lebih cerah dan kuat, mencerminkan citra lebih
percaya diri dan segar. Logo 46 dan BNI mencerminkan tampilan yang modern dan dinamis.
Sedangkan penggunakan warna korporat baru memperkuat identitas tersebut. Hal ini akan
membantu BNI melakukan diferensiasi di pasar perbankan melalui identitas yang unik, segar
dan modern.
1. VISI DAN MISI PERUSAHAAN
a. Visi
“Menjadi Lembaga Keuangan yang Unggul dalam Layanan dan Kinerja
Secara Berkelanjutan”
b. Misi
• Memberikan layanan prima dan solusi digital kepada seluruh Nasabah selaku
Mitra Bisnis pilihan utama
• Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik
bagi industry
1. Budaya Perusahaan
Budaya kerja BNI “Prinsip 46” merupakan tuntunan perilaku insan BNI,
terdiri dari : 4 (Empat) Nilai Budaya Kerja BNI
• Profesionalisme
• Integritas
• Orientasi Pelanggan
• Perbaikan Tiada Henti
Penerapan manajemen risiko di BNI pada dasarnya sudah dilakukan sejakperusahaan ini
berdiri, meskipun dengan cara yang masih konvensional dan berkembang sesuai dengan
perkembangan kondisi internal dan eksternal. Pengembangan manajemen risiko di BNI selalu
berpedoman pada peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank
Umum serta dokumen- dokumen dari Basel Committee on Banking Supervision, terutama konsep
Basel Accord II. Pengelolaan risiko di BNI mencakup keseluruhan lingkup aktivitas usaha di BNI,
berdasarkan kebutuhan akan keseimbangan antara fungsi operasional bisnis dengan pengelolaan
risikonya. Dengan kebijakan dan manajemen risiko yang berfungsi baik, maka manajemen risiko
akan menjadi strategic partner bagi unit bisnis dalam mendapatkan hasil optimal dari operasi
perusahaan.
Dalam rangka pengembangan manajemen risiko yang sesuai dengan standar perbankan
internasional, BNI secara kontinu dan berkelanjutan, terus mengembangkan dan meningkatkan
kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur pengendalian internal yang terpadu dan
komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi adanya potensi risiko secara lebih dini
dan selanjutnya mengambil langkah- langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko.
Kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam kebijakan, prosedur, limit-limit transaksi,
kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai perangkat manajemen risiko, yang berlaku di
seluruh lingkup aktivitas usaha. Untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tersebut
sesuai dengan perkembangan bisnis yang ada, maka evaluasi selalu dilakukan secara berkala
sesuai dengan perubahan parameter risikonya.
Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit
Untuk mendukung implementasi manajemen resiko secara efektif, BNI telah
menyusun kebijakan dan prosedur manajemen` resiko yang komprehensif dan terintegrasi.
BNI telah memiliki kebijakan umum manajemen resiko sebagai kebijakan yang menjadi acuan
dasar yang bersifat strategis dan komprehensif dalam penerapan manajemen resiko. Prosedur
manajemen resiko meripakan tata cara yang menjadi panduan dalam pelaksanaan manajemen
resiko. Ketentuan secara detail dari masing- masing prosedur diatur dalam petunjuk teknis.
Sebagai salah satu metode pengendalian resiko, BNI juga telah memiliki limit resiko.
Limit resiko merupakan ambang batas untuk menentukan tingkat intensitas mitigasi resiko
yang akan dilaksanakan oleh manajemen. Penetapan limit BNI mencakup limit per resiko
(Resiko Kredit, Resiko Pasar, dan Resiko Likuiditas), limit peraktivitas fungsional maupun limit
secara keseluruhan.
Proses pemantauan resiko dilakukan untuk memastikan bahwa resiko telah dikelola
dengan baik antara lain melalui pemantauan terhadap mitigasi dan limit resiko. Pemantuan
resiko dilakukan baik satuan kerja operasional sebagai pemilik resiko maupun satuan kerja
manajemen resiko sebagai risk control unit. Proses pengendalian dilakukan terutama untuk
mengelola resiko yang dapat menganggu kelangsungan usaha BNI. Strategi pengendalian
resiko yang dilakukan oleh BNI adalah mengurangi resiko, menerima resiko, menghindari
resiko, dan memindahkan resiko. System informasi manajemen resiko BNI dikembangkan
untuk mendukung pelaksanaan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan
pengendalian resiko, dan memastikan tersedianya informasi akurat, lengakp, informative,
tepat waktu, dan dapat diandalkan sehingga dapat digunakan dalam rangka proses
pengembalian keputusan oleh manajemen resiko.
1. Resiko Keuangan
a. Resiko Kredit
Resiko Kredit adalah resiko yang terjadi karena kegagalan debitur, yang
menyebabkan tak terpenuhinya kewajiban untuk membayar hutang pada waktunya.
Penghargaan yang buruk dapat dilakukan oleh semua orang. kebutuhan untuk membuat
bisnis atau kepemilikan properti mengharapkan seseorang untuk mengajukan kredit atau
kewajiban di muka. Bagaimanapun, tidaklah fenomenal bagi seseorang untuk menghadapi
masalah dalam menyelesaikan komitmen mereka dalam beberapa bagian terlebih dahulu
sehingga mereka mengalami kredit yang buruk karena disebabkan oleh beberapa faktor
yang dialami oleh individu tersebut. Sejujurnya, bos pinjaman telah membuat evaluasi
untuk kualifikasi awal peminjam yang akan datang mengajukan kredit. Meskipun demikian,
ada banyak penyebab tak terduga lainnya yang pada akhirnya klien mendapatkan kredit
yang buruk. Sejujurnya, leaser telah melakukan evaluasi terhadap kemungkinan ketika
pemegang hutang yang direncanakan pada awalnya mengajukan kredit.
Meskipun demikian, ada banyak penyebab tak terduga lainnya yang pada akhirnya
klien mendapatkan kredit yang buruk. Kredit macet berubah menjadi kondisi ketika
pemegang hutang tidak, pada titik ini siap untuk membayar kewajibannya. Jika Anda saat
ini memiliki kepercayaan sebagai uang muka dari bank atau bantuan keuangan, maka Anda
sedang berusaha keras agar tidak mengalami kredit yang buruk. Dengan asumsi ada kredit
yang buruk, pasti Anda akan berpikir bahwa sulit untuk melakukan negosiasi ulang dari
administrasi moneter atau perbankan.
b. Resiko Pasar
Resiko Pasar adalah kerugian pada posisi neraca dan rekening administrasi
termasuk transaksi derivative akibat perubahan keseluruhan pada kondisi pasar. Resiko
ini dapat bersumber dari Trading-Book dan Banking Book Bank. Bahaya pasar adalah
sesuatu yang tidak bisa dihindari. Selalu ada bahaya yang mungkin terjadi dalam setiap
aktivitas yang dilakukan. Dalam berkontribusi, kita perlu memikirkan bahaya ini agar siap
untuk mengelolanya. Menurut Wikipedia, pemikiran bahaya pasar adalah bahaya yang
terjadi karena penurunan nilai usaha karena perkembangan faktor pasar. Sejalan dengan
itu, bahaya ini adalah peluang kemalangan moneter karena perkembangan pasar.
Perkembangan pasar ini tidak bisa diantisipasi dengan pasti. Spesialis bisa saja menyelidiki
faktor pemicu yang terjadi. Dengan cara ini, sebelum kemalangan yang mungkin terjadi
karena bahaya pasar benar- benar terjadi, Anda dapat menemukan beberapa cara
pencegahan untuk membatasi bahaya tersebut. Bahaya pasar dapat dirangkai menjadi
beberapa jenis.
Bahaya semacam ini dapat mempengaruhi pengembangan sumber daya yang kita
miliki. Efek dari perkembangan bahaya semacam ini berubah untuk beberapa bidang bisnis
dan spekulasi. Berikut ini jenis bahaya pasar yang perlu kita ketahui :
Biaya saham yang tidak dapat diprediksi adalah sesuatu yang khas. Meskipun
demikian, masih ada yang harus diketahui tentang resiko biaya pertukaran finansial.
Pada saat kondisi tertentu terjadi, perkembangan nilai saham ini dapat sangat
mempengaruhi sumber daya yang dikontribusikan. Sehingga potensi kemalangan
moneter akan muncul.
Kenaikan dan penurunan nilai tukar uang terhadap bentuk moneter asing
dapat menimbulkan bahaya. Terutama ketika latihan spekulasi dan kesepakatan
diselesaikan dengan banyak negara yang berbeda. Anda perlu mempertimbangkan
bahaya standar konversi yang tidak biasa ini.
d) Resiko Komoditas
c. Resiko Likuiditas
Resiko Operasional merupakan resiko kerugian yang timbul dari kegagalan atau tidak
memadainya yang terjadi pada proses internal, misalnya manusia, system, atau pengendalian
eksternal. Dalam hal ini terdapat kategori kejadian risiko operasional Basel II pada PT. Bank
Negara Indonesia (BNI). Risiko operasional oleh Basel II didefinisikan sebagai suatu risiko
kerugian yang disebabkan karena tak berjalannya atau gagalnya proses internal, manusia dan
sistem, serta oleh peristiwa eksternal. Walaupun risiko ini dapat diterapkan pada semua jenis
organisasi bisnis, keterkaitan utamanya adalah pada bidang perbankan yang regulatornya
bertanggung jawab untuk menciptakan pengamanan sebagai perlindungan terhadap kegagalan
sistemik sistem perbankan dan ekonomi. Definisi ini juga mengecualikan risiko reputasi
walaupun disadari bahwa suatu kerugian operasional yang cukup besar tetapi tidak fatal juga
dapat memengaruhi reputasi dan dapat membawa dampak lanjutan pada keruntuhan bisnis
dan kegagalan organisasi.
a. Rescheduling
Rescheduling atau penjadwalan ulang adalah cara untuk mengelola kredit macet
yang dapat Anda lakukan pertama kali, jika Anda benar-benar mengalami kredit macet.
Dalam aturan kredit terdapat jangka waktu angsuran atau tenor bagi pemegang hutang
untuk mengurus kewajiban dan bunganya. Umumnya, jika terjadi rekondisi kredit yang
buruk, bank akan mengubah jangka waktu uang muka dengan tujuan agar Anda dapat
mengganti angsuran kredit. Penjadwalan ulang sangat bermanfaat agar jangka waktu di
muka dari orang yang berhutang dan mendapatkan kredit yang buruk dapat diubah.
dikembalikan oleh bank.
b. Restructuring
Rekondisi atau prasyarat ulang adalah strategi atau metode untuk mengalahkan
kredit buruk dengan mengubah rincian persyaratan kredit ketika bank menemukan bahwa
klien mengalami masalah cicilan. Perubahan dalam istilah-istilah ini sebagian besar
mengingat perubahan untuk rencana angsuran,
kerangka waktu, atau istilah lain yang dianggap signifikan. , pembangunan kembali
dilakukan bukan untuk mengubah plafon kredit yang paling ekstrim. Sebagai contoh, bisnis
Anda mereda dan kehilangan uang sampai Anda mendapatkan kredit yang sangat buruk.
c. Reconditioning
Bahaya pasar adalah sejenis bahaya yang mempengaruhi semua organisasi yang
mengawasi, terutama bursa sekuritas. Dalam definisi lain, ini dicirikan sebagai bahaya
kemalangan moneter karena perkembangan biaya pasar. Untuk situasi tersebut, terdapat
beberapa jenis market hazard yang meliputi financing cost hazard, swapping scale hazard,
biaya substansi, dan value cost yang dialami BNI. Terlebih lagi, pendekatan terbaik untuk
mengatasi bahaya yang terjadi terhadap bahaya pasar adalah Bahaya pasar merupakan bahaya
metodis, bisa dikatakan tidak dapat dibatasi hanya dengan perluasan portofolio. Tanpa
diduga, bahaya ini dapat diredam dengan prosedur pendukung, atau dukungan dalam dunia
moneter dapat diartikan sebagai spekulasi yang dibuat untuk mengurangi bahaya suatu
ventura.
Dukungan adalah sistem yang berencana untuk mengurangi dampak dari bahaya bisnis
yang mengejutkan, serta memungkinkan untuk memperoleh kembali dari usaha tersebut,
dukungan tunai juga dilakukan oleh pendukung keuangan untuk mengamankan kepentingan
mereka di negara lain.
PT Bank Negara Indonesia Tbk terus berupaya menjaga likuiditas moneter hingga akhir
tahun. Direktur Yang Ditunjuk BNI Herry Sidharta mengatakan, ketika kondisi likuiditas
secara umum akan membenahi kewaspadaan, BNI mencari cara untuk menjaga likuiditas
secara tepat. Hal tersebut tercermin dari Credit to Store Proporsi (LDR) per Agustus 2018
yang stabil di level 88,6%. Kondisi ini jauh lebih unggul dibandingkan LDR mekanis per Juli
yang sebesar 93,1%. Organisasi BNI Kiryanto mengatakan hal ini menunjukkan kemampuan
BNI dalam memberikan kredit masih belum solid. Untuk menjaga hal tersebut, BNI akan
memanfaatkan sumber daya yang kuat yaitu metodologi dewan dan kewajiban para
eksekutif, selanjutnya adalah penjelasan tentang bagaimana mengelola risiko likuiditas yang
dipisahkan menjadi dua, khususnya :
Seperti yang diungkapkan oleh Bernardz dalam Maharani (2012), Strategic Asset
Management (SAM) merupakan model lain untuk memisahkan harga diri dari sumber
daya penciptaan. Ide penting dari SAM adalah pemanfaatan semua aset untuk
keuntungan. SAM menggabungkan harapan kesepakatan untuk pengaturan kreasi, dan
diakhiri dengan pengiriman barang ke klien. SAM juga memasukkan administrasi
spekulasi modal untuk program peningkatan ROA (Return On Assets) jangka panjang.
Hariyono (2007) berpendapat bahwa cara untuk mengembangkan metodologi sumber
daya merupakan pendekatan 4 tahap dalam melengkapi sistem sumber daya.:
b. Mengevaluasi aset yang ada (existing asset) dalam hal kapasitas untuk mendukung
penyediaan pelayanan
Penilaian sumber daya yang ada diselesaikan untuk memutuskan apakah pameran
sumber daya cukup untuk membantu metodologi pengangkutan administrasi yang khas.
Penilaian program administrasi menggabungkan penilaian pelaksanaan sumber daya.
Eksekusi sumber daya secara rutin diperiksa terhadap pembanding praktik terbaik
untuk membedakan sumber daya yang berkinerja tidak efektif, atau terlalu mahal untuk
dipertimbangkan untuk dibeli atau dikerjakan.
Dalam merinci teknik sumber daya, menentukan kebutuhan sumber daya adalah
langkah awal yang harus diambil. Sumber daya pilihan eksekutif dalam hal akuisisi,
penggunaan, pemeliharaan dan penghapusan sumber daya dibuat dalam bantuan terpadu
dan struktur pengaturan keuangan dan terkait dengan strategi dan tugas kebutuhan,
semuanya sama. Persyaratan sumber daya secara langsung diidentifikasi dengan
pengaturan administrasi. Pengaturan sumber daya mencakup survei sumber daya yang
ada dan pengaturan perolehan terhadap kebutuhan pengaturan administrasi.
Metodologi tergantung pada pemeriksaan
d. Melakukan analisis kesenjangan (gap analysis) antara aset yang ada dengan aset yang
dibutuhkan
Proses ini membandingkan antara aset yang dibutuhkan dengan aset yang sedang
digunakan dalam kegiatan pelayanan. Dengan dilakukannya kegiatan analisis kesenjangan
ini
e. Menyusun strategi aset yang berisikan rencana pengadaan, operasi, pemeliharaan, dan
penghapusan.
Dan keamanan adalah bagian penting dari definisi ini. Bagaimanapun, asosiasi kredit
memahami persyaratan untuk pembayaran tetap untuk membantu pembangunan dan
administrasi, diimbangi dengan elemen yang berbeda. Oleh karena itu, tujuan dari ALMA
adalah untuk menjaga kekuatan Bnk yang dapat diperkirakan oleh CAMEL untuk
mengharapkan perubahan luar yang ditandai dengan pembengkakan dan biaya pinjaman
seperti halnya perubahan nilai tukar uang (M Ali 2004) selain ALMA juga diusulkan sehingga
bank memperoleh keuntungan keseluruhan. ideal untuk mengelola akun dengan kontrol
sumber daya yang tepat dan bank yang tidak aktif, dipercaya bahwa bank benar-benar ingin
mendapatkan bayaran dari latihan ini.
a. Identifikasi Resiko
b. Penilaian Resiko
Dilakukan oleh masing-masing unit pemilik risiko melalui metode operational risk self
assessment, mencakup penilaian atas dampak, frekuensi dan penyebab risiko serta solusinya.
c. Pengukuran Resiko
d. Pemantauan Resiko
Dilakukan oleh Divisi Manajemen Risiko Bank dengan melakukan evaluasi dan
feedback atas penilaian risiko berdasarkan hasil self assessment seperti: Feedback report
untuk seluruh divisi/unit/ wilayah/cabang, Laporan bulanan Beban Risiko Operasional
kepada Direksi, dan Laporan Profil Risiko Operasional.
e. Pengendalian Resiko
a. Digital Perbankan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI juga mencatat perkembangan
komputerisasi bursa selama penyebaran pandemi Covid-19 yang mulai melanda Indonesia
mulai kuartal pertama tahun 2020. Pandemi ini mendesak pembeli untuk beralih dari
penukaran uang tunai ke penukaran lanjutan. Angsuran keuangan lanjutan adalah pilar
ketika banyak orang ingin tetap di rumah. Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla
Karnalies mengatakan, perkembangan advance exchange pada kuartal utama tahun 2020
di jaringan bantuan elektronik BNI meningkat secara keseluruhan sebesar 31%
dibandingkan dengan periode serupa di tahun 2019.
Kenaikan ini mencakup pertukaran melalui SMS Banking, Internet Banking, dan
BNI Mobile Banking. Namun pemberi terbesar adalah perkembangan bursa di BNI Mobile
Banking yang naik 84,4 persen dari triwulan utama 2019.
b. Rebound Saham
Pandemi Covid-19 2020 Kondisi saat ini di perdagangan saham sangat sedikit tidak
sama dengan 2008-2009. IHSG sempat tertekan dan sempat menyentuh titik terendah
absolutnya sejak 2013, di penghujung bursa Senin (23/3/2020) sempat terkulai hingga ke
level 3.989. Sejak awal (year to date) IHSG juga mencatat penurunan sebesar 26,56%.
Meskipun demikian, penurunan IHSG tidak berlangsung lama, mengikuti kronik level
paling minimal, IHSG langsung menguat dan kini, Rabu (4/8/2020) kembali berada di level
4.626. Apalagi dengan saham BNI yang sempat menyentuh Rp 3.390 / saham saat IHSG
meninggalkan 4.000. Bagaimanapun, tidak butuh waktu lama bagi BNI untuk berangsur-
angsur naik, dan ditutup pada Rp. 4.010 / share pada Rabu (9/4/2020), meningkat lebih
dari 20% hanya dalam hitungan hari.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) bekerja sama dengan PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dalam melaksanakan Digital Value Chain bagi para
pedagang pembiayaan yang menjadi kaki tangan SIG. Upaya terkoordinasi ini diandalkan
untuk memperkuat penguatan usaha kecil dan menengah (UKM), khususnya grosir beton
dan non beton.
a. Memperkuat Fundamental
Negara bagian pandemi Covid-19 telah mengubah sistem dalam bekerja sama.
Dukungan digitalisasi sangat penting untuk memberdayakan administrasi yang lebih
memuaskan sesuai kebutuhan klien dalam bisnis keuangan. Lingkungan komputerisasi saat
ini mengubah lingkungan bisnis publik. Hal inilah yang sedang dibuntuti kemajuannya oleh
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau sebaliknya BNI dengan andal dalam
melaksanakan Good Corporate Administration (GCG).
BNI secara efektif menaruh perhatian pada acara GCG yang diselenggarakan oleh
IICG dan SWA untuk terus meningkatkan upayanya dalam menjaga bisnis dengan standar
GCG yang lebih baik dan praktis. Dalam kesempatan GCG kali ini, BNI berhasil meraih
predikat Perusahaan Terpercaya.
c. Rekruturisasi Kredit
Terlepas dari efek pandemi, BNI secara efektif memimpin pembangunan kembali
kredit untuk peminjam yang berkinerja mengagumkan, namun organisasinya telah
terpengaruh oleh Covid-19. Perkembangan ini mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan (POJK) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional
sebagai Kebijakan Countercyclical Terhadap Dampak Penyebaran Penyakit Virus Corona
2019.
Oleh karena itu, hingga akhir Juni 2020, BNI telah menyetujui untuk memberikan
kredit rekondisi kepada pemegang utang yang terkena Covid-19 sebesar Rp. 119,3 triliun,
atau 21,9% dari total kredit. Kami percaya bahwa pembangunan kembali kredit ini dapat
memfasilitasi beban peminjam dalam melewati keadaan darurat karena pandemi Covid-
19. Harapannya, saat Covid- 19 bisa bertahan, bisnis peminjam bisa kembali unggul.
F. KESIMPULAN
BNI merupakan Bank Utama Milik Negara (BUMN) yang berubah menjadi organisasi
public setelah mencatatkan penawarannya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada
tahun 1996. Adapun beberapa Resiko yang ada pada PT. Bank Negara Indonesia (BNI), yaitu:
Resiko Keuangan dan Resiko Operasional
Pada penanggulangan Resiko Keuangan pada PT. Bank Negara Indonesi melakukan
Bahaya pasar adalah sejenis bahaya yang mempengaruhi semua organisasi yang mengawasi,
terutama bursa sekuritas. Dalam definisi lain, ini dicirikan sebagai bahaya kemalangan moneter
karena perkembangan biaya pasar. Terlebih lagi, pendekatan terbaik untuk mengatasi bahaya
yang terjadi terhadap bahaya pasar adalah Bahaya pasar merupakan bahaya metodis, bisa
dikatakan tidak dapat dibatasi hanya dengan perluasan portofolio. Tanpa diduga, bahaya ini
dapat diredam dengan prosedur pendukung, atau dukungan dalam dunia moneter dapat
diartikan sebagai spekulasi yang dibuat untuk mengurangi bahaya suatu ventura.
Penanggulangan Resiko Operasional dengan cara Mengidentifikasi resiko, penilaian resiko,
pengurangan resiko, pemantauan resiko, dan pengendalian resiko.
Didalam PT. Bank Negara Indonesia ada beberapa peluang dan tantangan yang perlu
di perhatikan yang pertama Peluang PT. Bank Negara Indonesia, yaitu digital perbankan,
rebound saham, dan digital value chain. Dan yang kedua Tantangan PT. Bank Negara
Indonesia, yaitu memperkuat fundamental, good corporation governance (CGC), dan
rekruturisasi kredit.
DAFTAR PUSTAKA
Setiap perusahaan memiliki logo dengan arti dan 2 arti tersendiri.Begitu juga dengan
logo di J&T Express.Logo dengan huruf J merupakan singkatan dari Jet atau fast, dan huruf T
merupakan singkatan dari technology.Dari kedua huruf tersebut terdapat makna yang
melambangkan kecepatan technical support. Tuntutan akan kecepatan pengiriman dan
kenyamanan pelaku bisnis e-commerce memungkinkan J&T Express berperan penting dalam
menyediakan layanan transportasi bagi penjual online, pembeli online, dan platform e-
commerce. Selain itu, ada warna merah dan putih yang melambangkan warna bendera negara
Indonesia, yang berminat hadir dan turut serta mengabdi kepada bangsa Indonesia.
1. Visi dan Misi J&T Express
Visi : “Membangun sebuah perusahaan express berbasis pengembangan
teknologi internet dengan jangkauan sampai ke asia tenggara”
Misi :
• Menjadikan bisnis online pelanggan lebih praktis dan efesien
• Mendoron pelanggan melakukan bisnis besardi platformecommerce
Selain itu, perusahaan memiliki nilai-nilai perusahaan, yaitu:
• Integrity
Nilai integritas terletak pada kemampuan untuk secara konsisten bertindak sesuai
dengan nilai dan kebijakan organisasi serta etika profesi, bahkan dalam situasi sulit
sekalipun. Sederhananya, kejujuran adalah keteguhan sikap seseorang, kesatuan perilaku
dan nilai moral.
• Service
Pelayanan yang dimaksud adalah nilai pelayanan yang diberikan oleh perusahaan
kepada pelanggannya. Dimana perusahaan dapat menguntungkan pelanggan melalui
fungsionalitas, keandalan, dan daya tahan.
• Responsibility
Dengan kata lain, ada kewajiban moral untuk menyelesaikan suatu tugas yang
dipercayakan kepada seseorang, dan bisa juga dikatakan adanya rasa tanggung jawab.
Berangkat dari tiga nilai dasar di atas, perusahaan bertujuan untuk mencapai kualitas
pengiriman paket terbaik di benak pelanggan. Dan perusahaan berkomitmen untuk jujur dan
bertanggung jawab memberikan layanan untuk setiap batch barang.
2. Motto Perusahaan J&T Express
a. Pelayanan yang lengkap, cepat dan aman untuk keberatan pelanggan;
b. Loyalitas konsumen adalah kepercayaan, dan oposisi pelanggan hanyalah kekuatan
pendorong utama untuk perbaikan.
3. Srtuktur Organisasi
4. Proses Bisnis J&T Express
a. Manage Process (Mengelolah proses)
1) Set Direction (Menetapkan arah)
Dalam menentukan arah perusahaan harus ada tujuan yang ingin dicapai, oleh karena
itu JNT Express mempunyai tujuan sebagai berikut: Memajukan dan mengembangkan
perusahaan manajemen risiko yang handal, kredibel dan terpercaya untuk pelayanan
angkutan barang seluruh rakyat Indonesia, serta masyarakat yang kurang beruntung.
kelompok Manfaat.
Dan untuk mencapai tujuan tersebut, yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah:
a) Mengutamakan kepuasan pelanggan dan menyediakan produk layanan
transportasi/deposit ke seluruh pelosok Indonesia.
b) Menyelenggarakan kegiatan bisnis, menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi
komunitas perusahaan, dan memberikan kontribusi terbaik bagi perkembangan
demi lanjutnya kejayaan organisasi.
c) Mengoperasikan usaha kurir atau penitipan barang manajemen moral hazard untuk
memaksimalkan nilai pemegang saham.
d) Bekerja keras, tumbuh bersama pelanggan, menambah modal untuk memberi
manfaat bagi pemegang saham.
2) Set Strategy (Mengatur strategi)
a) Prinsip sistem pengelolaan persaingan usaha adalah menjaga sifat pengangkutan dan
memastikan produk sampai pada sasaran tanpa cacat dalam waktu normal.
b) Dalam penyebaran produk, kami akan memberikan bantuan manajemen formal
terbesar kepada pelanggan. Jika pelanggan perlu mengkomunikasikan produk,
mereka tidak perlu mencoba pergi ke tempat kerja. Hubungi saja departemen
manajemen transportasi rumah yang akan datang. Lebih penting lagi, ini gratis.
c) Produk telah tiba dan harus dikirim tepat waktu, bukan penyimpanan jangka
panjang. Departemen manajemen selalu memeriksa pekerja yang bertanggung
jawab atas transportasi dan mengambil tindakan tegas. Dengan denda, produk tidak
akan menumpuk di satu tempat sampai barang menumpuk dan pelanggan diabaikan.
d) J&T Express mendukung pelanggan online di Indonesia melalui oadshow yang
diadakan di 24 kota dan wilayah di Indonesia dengan tema "Penguasaan
Outsourcing-Belajar Cita Rasa Lokal Dropship". Roadshow yang diadakan di dua
komunitas urban yang berbeda bulan ini bertujuan untuk memberikan pendidikan
online dan mempromosikan pengembangan bisnis.
1. Produk sudah muncul, jadi harus dikirim secepatnya, jangan terlalu lama. Setelah
produk muncul di target, bundel produk dikirim oleh target
2. Produk yang dikemas dibawa ke pintu masuk atau gudang dan diatur sesuai
dengan target lokasi.
3. Setelah barang disortir, didistribusikan ke Drop Point J&T di sekitar kota target.
(Biasanya Drop Point ada di setiap spasi)
4. Bundel tersebut muncul di Drop Point, dan kemudian dengan cepat
ditransmisikan ke lokasi target dari setiap area transmisi Drop Point.
Dalam pengelolaan sumber daya manusia untuk menghadapi risiko kualitas SDM
dalam organisasi, biasanya dilakukan dengan cara menyusun struktur organisasi, analisis
tugas dan jabatan, job description, termasuk tanggung jawab serta sistem recruitment,
training hingga pengembangan SDM perusahaan secara berkelanjutan.
Selain itu juga perusahaan bisa melakukan perencanaan sasaran tujuan dan proses
apa yang dibutuhkan untuk menentukan hasil yang sesuai dengan spesifikasi tujuan yang
ditetapkan. Dimana perencanaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi sasaran dan proses
dengan mencari tahu hal-hal apa saja yang tidak beres kemudian mencari solusi atau ide-
ide untuk memecahkan masalah tersebut.
b) Resiko teknologi
Dalam menanggulangi resiko teknologi yang dialami oleh perusahaan J&T Express
hal yang dilakukan perusahaan yaitu dengan lebih meningkatkan sistem yang ada pada
perusahaan jnt express agar tidak lagi terjadi gangguan atau kesalahan pada saat karyawan
melakukan proses laporan harian, dan juga melakukan pengecekan fisik secara berkala
untuk melihat kondisi fisik dari setiap barang yang ada dan jika ditemukan barang yang
rusak maka pihak gudang atau karyawan bisa segera melakukan penyelesaian dari masalah
tersebut.
c) Resiko system oprasi
Risiko yang umum dialami oleh perusahaan jasa pengiriman barang adalah kesalahan
tujuan pengiriman. Daerah tujuan yang berada di pelosok desa ataupun alamat tujuan yang
kurang jelas bisa menyebabkan kesalahan dalam pengiriman barang. Dalam hal ini yang
perlu dilakukan oleh perusahaan adalah memastikan penulisan nama dan alamat harus
lengkap sehingga mudah untuk mengaksesnya.
Selain itu, solusi yang harus dilakukan oleh perusahaan pengiriman barang adalah
dengan melakukan kontak langsung pada penerima barang agar tidak ada kasus kesalahan
tujuan pengiriman.
d) Resiko proses kerja
Kondisi dalam perjalanan pengiriman barang tidak dapat diprediksi. Inilah yang
kerap menyebabkan risiko kerusakan barang yang dikirim. Rusaknya barang yang dialami
saat pengiriman dapat menimbulkan kekecewaan pada konsumen, sehingga perlu
diantisipasi dengan berbagai penanganan, misalnya : prinsip kehati-hatian dan penawaran
asuransi untuk menjamin barang yang dikirim.
Seperti untuk pengiriman paket berharga dan barang-barang dengan jumlah besar
diperlukan perlindungan khusus yang bisa mencegah pelanggan ataupun perusahaan J&T
dari kerugian besar. Oleh sebab itu perusahaan pengiriman barang khusnya J&T
melakukan kerjasama dengan pihak asuransi untuk mengurangi resiko kerugian yang bisa
terjadi pada saat pengiriman. Akan tetapi jika kerusakan masih terjadi maka pihak J&T
bersedia mengganti barang tersebut sejumlah 5x hingga 10x ongkos kirim.
B. Resiko Keuangan
a) Resiko pasar/bisnis
Dalam hal ini prospek bisnis ini sangat cerah, sehingga makin banyak perusahaan
jasa pengiriman barang yang muncul di tiap daerah. Dan langkah yang harus dilakukan
untuk memenangkan persaingan, perusahaan jasa pengiriman barang harus melakukan
perbaikan dari segi kualitas layanan yang diberikan serta melakukan bauran pemasaran
seperti :
1) Produk unggulan J&T Express: Yaitu layanan gratis jemput ditempat, dan didukung
oleh beberapa produk lainnya seperti gratis ongkir, DFOD, potongan ongkir,
panggilan bebas pulsa, operasional 365 hari, kunjungan, aplikasi dan website.
2) Harga: Dalam penentuan harga J&T Express mempertimbangkan melalui berat
dan jarak serta pertimbangan-pertimbangan lain seperti layanan dan fasilitas.
3) Promosi: J&T Express melakukan berbagai macam promosi yaitu advertising,
personal selling, direc marketing dan sales promotion.
4) Orang atau karyawan: Dalam hal ini untuk menjaga kualitas karyawan J&T Express
Cabang Jember memberikan pelatihan-pelatihan, briefing, gathering, evaluasi dan
reward.
5) Proses: Dimana J&T Express memiliki dua proses penting dalam menjalankan
tugasnya sebagai perusahaan jasa pengiriman barang yaitu process incoming dan
process outgoing.
6) Bukti fisik: Hal ini merupakan bauran pemasaran yang mendukung segala aktivitas
yang dilakukan oleh J&T Express, biasanya bukti fisik umum yang dimiliki oleh J&T
Express yaitu gedung, tempat parkir, komputer, logo, dan transportasi.
Dalam hal ini banyaknya barang titipan yang disimpan dalam gudang rawan
mengundang terjadinya pencurian. Demikian pula risiko kebakaran juga mengancam
barang-barang tersebut. Maka langkah yang harus dilakukan perusahaan J&T Express yaitu
melakukan evaluasi terhadap sasaran dan proses serta melaporkan apa saja hasilnya seperti
mengecek kembali apa yang sudah dikerjakan dan memantau serta mengevaluasi proses
dan hasil terhadap sasaran dan spesifikasi dan melaporkan hasilnya. Selain itu langkah
antisipasi yang bisa juga dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan cara mengoptimalkan
tenaga security, memasang CCTV di setiap sudut gudang serta hindari menyalakan api di
areal gudang penyimpanan barang.
C. PELUANG DAN TANTANGAN PERUSAHAAN J&T EXPRESS
1. Peluang Perusahaan J&T Express Selama Pandemik
Peluang yang muncul di masa pandemi, layanan ekspres justru merekrut lebih banyak staf
untuk menjaga kualitas layanan Di Lebanon, dan berencana untuk mengakhiri tahun yang sibuk.
Robin Lo, CEO J&T Express, mengatakan selama masa pandemi ini, pihaknya fokus menjaga
kualitas bantuan agar barang tetap lancar. Oleh karena itu, organisasi tidak mengurangi tenaga
kerja dengan cara apapun. Robin menjelaskan, secara keseluruhan, bisnis expedited service terus
berkembang hingga saat ini, dengan alasan wabah tersebut memang membuat semakin banyak
pelanggan yang berbelanja online, yang berdampak pada pengelolaan expedited service. J&T
mengacu pada model. Selama Ramadhan, arus ekspres mencapai 3 juta keping per hari, yang
merupakan setengah dari peningkatan Ramadhan jangka panjang sebelumnya sebelum pandemi.
a. Tantangan biaya tenaga kerja. Hal ini dikarenakan industri ini merupakan industri yang
padat karya, dan pengiriman barang fisik tidak dapat digantikan oleh teknologi, oleh
karena itu perlu peningkatan kinerja sumber daya manusia Selain itu, tetap bekerja dalam
kondisi biasa dengan alasan kondisi saat ini tidak biasa. Bagi organisasi yang kapasitasnya
masih sangat stabil, ujiannya adalah tekad untuk meningkatkan SDM, sedangkan
organisasi yang kapasitasnya turun signifikan perlu memiliki pemahaman yang serius
tentang SDM-nya, baik atau tidak ada yang sampai memberhentikan karyawannya.
b. Tantangan kedua adalah likuiditas organisasi. Mengingat komitmen biaya tetap dan
variabel yang ditetapkan dalam kontrak kredit, hampir semua organisasi menghadapi
situasi saat ini dan oleh karena itu membutuhkan pendapatan lebih lanjut.
c. Tes ketiga adalah kelancaran pelaksanaan PSBB resmi dan informal, yang mengganggu
kecepatan pengangkutan komoditas dan meningkatkan biaya.
D. KESIMPULAN
J&T Express adalah organisasi yang baru berdiri pada tanggal 20 Agustus 2015, bergerak
di bidang transportasi darat, laut dan udara. Agensi ini adalah agen kurir yang fokus menyediakan
paket ekspres kelas satu dan membuat pelanggan merasa nyaman. Namun ada beberapa resiko
yang terjadi pada J&T Express yaitu resiko operasional yang terdiri dari (resiko sdm, resiko
teknologi, resiko system oprasi dan resiko proses kerja), kemudian resiko yang kedua yaitu
resiko keuangan yang terdiri dari resiko pasar/bisnis, dan resiko yang ke tiga yaitu resiko
eksternalitas yang terdiri dari resiko lingkungan.
Pada penanggulangan resiko operasional J&T Express melakukan berbagai upaya seperti
pada resiko sdm perusahaan bisa melakukan perencanaan sasaran tujuan dan proses apa yang
dibutuhkan untuk menentukan hasil yang sesuai dengan spesifikasi tujuan yang ditetapkan.
Dimana perencanaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi sasaran dan proses dengan mencari
tahu hal-hal apa saja yang tidak beres kemudian mencari solusi atau ide-ide untuk memecahkan
masalah tersebut. Kemudian pada resiko teknologi perusahaan lebih meningkatkan sistem yang
ada pada perusahaan jnt express agar tidak lagi terjadi gangguan atau kesalahan pada saat
karyawan melakukan proses laporan harian, dan juga melakukan pengecekan fisik secara berkala
untuk melihat kondisi fisik dari setiap barang yang ada dan jika ditemukan barang yang rusak
maka pihak gudang atau karyawan bisa segera melakukan penyelesaian dari masalah tersebut.
Kemudian pada resiko keuangan yang terdiri dari resiko pasar/bisnis perusahaan melakukan
perbaikan dari segi kualitas layanan yang diberikan serta melakukan bauran pemasaran.
Sedangkan pada resiko ekstenalitas yang terdiri dari resiko lingkungan perusahaan melakukan
evaluasi terhadap sasaran dan proses serta melaporkan apa saja hasilnya seperti mengecek
kembali apa yang sudah dikerjakan dan memantau serta mengevaluasi proses dan hasil terhadap
sasaran dan spesifikasi dan melaporkan hasilnya. Selain itu langkah antisipasi yang bisa juga
dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan cara mengoptimalkan tenaga security, memasang CCTV
di setiap sudut gudang serta hindari menyalakan api di areal gudang penyimpanan barang.
Pada perusahaan J&T Express ada beberapa peluang dan tantangan yang perluh
diperhatikan yaitu pada peluang J&T Express dimasa pandemik dimana semakin banyak pelanggan
yang berbelanja online.
DAFTAR PUSTAKA
Bank Islam merupakan instansi keuangan layaknya tradisional bank tetapi mengadaptasi
dasar-dasarSyar’i seperti definisi, keseimbangan serta keuntungan. Aktivitas pokok bank yakni
mengumpulkan dana dari masyarakat melalui simpanan & memberikan kembali dana tersebut ke
masyarakat dalam wujud pinjaman serta kredit. Di dunia perbankan terdapat bank umum,
traadisional bank, dan bank syariah yang sedang fenomenal di Indonesia. Sedangkan penetapan
harga bank tradisional selalu berbasis bunga, bank syariah didasarkan pada konsep Islam,
kolaborasi rencana bagi hasil untuk untung dan rugi. Tujuan utama Bank Islam adalah agar umat
islam bekerja pada semua aspek kehidupan ekonomi mereka berdasarkan AL-Qur’an dan AS-
Sunnah.
Bank Syariah telah mengalami perkembangan yang pesat sejak lahirnya UU No. 10. 10
Oktober 1998 terkait Amandemen UU Bank 7 Juli 1992. UU tersebut tidak hanya memberikan
peluang besar dan landasan hukum yang kuat untuk perkembangan bank syar’i, tetapi
mengembangkan jaringan bank syariah menggunakan izin bank yang ada untuk membuka Syariah
Point (KCS). Ada perubahan yang menawarkan peluang besar. Pasal 10 Tahun 1998, Pasal 21
tahun 2008 tentang Bank Umum Syari’i yang diterbitkan pada tanggal 16 juni 2008, kembali
dielaborasi & berlakunya Undang-undang Nomor 10. 21/21/2008 Landasan hukum yang cukup
bagi pengembangan industri keuangan syariah dalam negeri adalah untuk mendorong
pertumbuhan yang lebih cepat.
Saat ini di Indonesia persaingan semakin ketat dengan perkembangan perbankan syariah
yang semakin pesat. Pada dasarnya persaingan bank syariah khususnya BMI bukanlah persaingan
dengan bank syariah lainnya, melainkan persaingan yang luar biasa sebenarnya Ini dengan bank
khusus. Banyak bantuan saja tidak cukup untuk membangun kepercayaan dan transaksi. Kami
membutuhkan teknologi periklanan untuk membangun kepercayaan dan transaksi. Kita perlu
mempromosikan teknologi untuk memelihara bank syariah dan mencapai tujuan rencana.
A. PROFIL PERUSAHAAN
PT.Bank Syariah Indonesia atau BSI adalah singkatan dari Bank Syariah yang didirikan pada
1 Februari 2021 pukul 13.00 WIB dan diangkat oleh Presiden Jokowi. Proses merger memakan
waktu sekitar 11 bulan setelah pertama kali dimulai saat Corona 19 menyebar di Indonesia pada
Maret 2020. Proses pelaksanaan merger meliputi live action, penandatanganan sertifikat merger,
pengajuan keterbukaan informasi dan mendapatkan izin OJK. Pendirian Bank Syariah Indonesia
merupakan pilar baru kekuatan ekonomi nasional, dorongan jangka panjang melalui pusat
keuangan syariah global Indonesia sebagai bagian dan upaya dalam dedikasi pemerintah untuk
mengembangkan ekonomi syariah.
Bank Syariah Indonesia telah mendapatkan izin dari OJK dengan nomor SR-3/PB untuk
menggabungkan: PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank BNI Syariah PT Bank Syariah Mandiri.
Tanggal 7 Januari 2021 atas persetujuan PT Bank Syariah Mandiri PT Bank BNI Syariah serta
izin rename menggunakan izin beroperasi untuk PT Bank Syariah Indonesia 1/2021 Hasil Bank.
Dengan penggabungan ini, Bank Syariah Indonesia akan semakin inovatif, berguna dan kuat, serta
akan menjadi motor penggerak pembangunan Indonesia.
Kompensasi pemegang saham BSI setelah merger berhasil adalah pemegang terbesar,
PT Bank Mandiri Syariah (51,2%), PT Bank Negara Indonesia 25%, PT Bank Rakyar Indonesia
(17,4%), DPLK BRI Syariah (2%), Publik (4,4%). Bank Syariah Indonesia (BSI) merupakan bank
terbesar ketujuh di Indonesia, mengandalkan semua sumber daya, dengan sumber daya absolut
mencapai 240. Karena merger pada Desember 2020. Aset lengkapnya adalah Rp. 157, DPK
sebesar Rp. 210, modal penting adalah Rp. 22.6 Selain itu, Bank Syariah memiliki lebih dari 1.200
perwakilan dan 20.000 pekerja di Indonesia. BSI resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tanggal 4 Februari 2021, dengan kode saham BRIS.
Penggabungan resmi dan logo BSI juga telah diperkenalkan, dengan nuansa hijau dan putih
yang disebut BSI dengan bintang kuning di paling kanan teks. Kata "Bank Syariah Indonesia"
disisipkan di bawah kata BSI. Bintang kuning memiliki lima sudut, dan lima sudut bintang
melambangkan sistem Pancasila 5 dan rukun Islam 5.
logo Bank BSI
https://www.ir-bankbsi.com/vision_mission.html
1. VISI MISI
1) Visi
Top 10 Global Islamic Bank
2) Misi
a. Melayani lebih dari 44.442 juta nasabah di Indonesia yang menyediakan akses ke solusi
keuangan syariah, dalam 5 baris teratas berdasarkan aset (500+T) dan nilai buku 50T pada
tahun 2025
b. Peringkat tinggi (PB > 2) dengan Bank Indonesia yang paling menguntungkan di 5 besar
(ROE 18%) Menjadi bank besar yang memberikan keuntungan terbesar bagi investor
c. Perusahaan dengan nilai-nilai kuat yang memberi kekuatan kepada masyarakat setempat dan
membina karyawan dalam budaya berorientasi kinerja, yang akan menjadi perusahaan yang
dibanggakan karena terpilih sebagai talenta luar biasa Indonesia
3) Struktur Organisasi
Berikut adalah daftar nama-nama konfigurasi administrasi Bank Syariah Indonesia (BSI) :
a) Direksi Bank Syariah Indonesia
• Direktur Senior: Hery Gunardi
• Wakil Presiden 1: Ngatari
• Wakil Direktur Utama Dua : Abdullah Firman Wibowo
• Direktur Perbankan Transaksi Penjualan Lantai: Kusman Yandi
• Direktur Keuangan Ritel: Kokok Alun Akbar
• Direktur Penjualan dan Distribusi: Anton Sukarna
• Supervisor Teknologi Informasi: Achmad Syafii
• Kepala Manajemen Risiko: Tiwul Widyastuti
• Kepala Bagian Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia: Tribuana Tunggadewi
• Kepala Bagian Keuangan dan Strategi: Ade Cahyo Nugroho
b) Dewan Perbankan Syariah Indonesia
• Member and Independent Chairman: Mulya E. Siregar
• Member : Suyanto
• Member: Imam Budi Sartijo
• Member: Sutanto
• Independent Member: Bangun Sarwito Kusmulidan4 Independent
• Member: Komaruddin Hidayat
• Independent Member: Eko Suwardi
c) Dewan Pengawas Syariah
• Ketua Panitia Pemantau Hukum Syariah: Mohammad Hidayat
• AnggotaKomite Pengawas Syariah: Oni Syahroni
• AnggotaKomite Pengawas Syariah: Hasanuddin
• AnggotaPanitia Pengawas Hukum Syariah: Didin Hafidhuddin
B. MANAJEMEN RISIKO PADA PT. BANK SYARIAH INDONESIA (BSI)
Manajemen risiko adalah seperangkat kebijakan, prosedur yang lengkap, yang dipunya
organisasi, untuk mengelola memonitor dan mengendalikan eksposur organisasi terhadap risiko
(Hanafi, 2006:26). Manajemen risiko adalah suatu proses dengan metode-metode tertentu
supaya suatu organisasi mempertimbangkan risiko yang dihadapi setiap kegiatan organisasi dalam
mencapai tujuan organisasi. Penerapan manajemen risiko bertujuan untuk menyediakan
informasi tentang risiko kepada regulator, memastikan bank tidak mengalami kerugian yang
bersifat unacceptable, meminimalisasi kerugian dari berbagai risiko yang bersifat uncontrolled,
mengukur eksposur dan pemusatan resiko, dan mengalokasikan modal dan membatasi risiko.
Secara umum, risiko yang dihadapi Bank Syariah Indonesia (BSI) bisa diklasifikasikan
menjadi dua bagian besar. Yakni risiko yang sama dengan yang dihadapi bank konvensional dan
risiko yang memiliki keunikan tersendiri karena harus mengikuti prinsip-prinsip syariah. Risiko
kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, dan risiko hukum harus dihadapi bank
syariah. Tetapi, karena harus mematuhi aturan syariah, risiko-risiko yang dihadapi bank
syariah pun menjadi berbeda. Dalam manajemen risiko, pertama yang harus dilakukan adalah
mengidentifikasi semua risiko yang dihadapi, kemudian mengukur atau menentukan besarnya
risiko dan barulah dapat dicarikan jalan keluarnya untuk menghadapi atau menangani risiko itu
Oleh karena itu pihak manajemen harus menyusun strategi untuk memperkecil atau
mengendalikan risiko yang dihadapinya. Penerapan Manajemen risiko bagi Bank Syariah
Indonesia (BSI) dan Unit Usaha Syariah terdapat 10 (sepuluh) Risiko yang harus dikelola bank
kesepuluh jenis risiko tersebut adalah risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko
likuiditas, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis, risiko imbal hasil, dan
risiko investasi.
C. RESIKO PADA PT. BANK SYARIAH INDONESIA (BSI)
1) Risiko Kredit
Risiko Kredit adalah risiko yang terjadi ketika nasabah atau orang lain gagal memenuhi
kewajiban bank berdasarkan suatu kontrak, seperti bahaya kredit karena kekecewaan peminjam,
bahaya fiksasi kredit, bahaya kredit kaki tangan dagang, risiko penyelesaian, dan lain-lain. .
Financial Concentration Risiko dari pemusatan dana pada suatu Pertemuan atau
pertemuan tertentu, petualangan, wilayah dan wilayah geografis, sampai batas tertentu, dapat
menyebabkan kemalangan yang serius dan dapat membahayakan kelangsungan hidup. usaha
perbankan. Itu adalah risiko yang terjadi.
Risiko kredit mitra dagang adalah risiko yang timbul ketika mitra dagang
Ketidakmampuan untuk memenuhi janjinya dan terjadi dalam pertukaran dengan atribut
tertentu, misalnya, pertukaran yang dipengaruhi oleh perubahan nilai wajar atau nilai pasar.
Risiko Penyelesaian adalah risiko tidak dapat memperoleh uang tunai dan instrumen
keuangan pada tanggal penyelesaian penjualan atau pembelian instrumen keuangan yang
disepakati.
2) Risiko Pasar
Risiko pasar mengacu pada perubahan nilai sumber daya yang dapat diperdagangkan
karena fluktuasi nilai pasar atau disewakan.
Risiko pasar mencakup (antara lain) risiko biaya pembiayaan benchmark, risiko skala
swap, risiko produk dan risiko nilai. Peluang untuk menggunakan manajer risiko komoditas dan
risiko ekuitas diterapkan sesuai dengan entitas anak dan bank konsolidasi.
3) Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah bahaya bahwa bank tidak dapat memenuhi janji mereka dari
sumber pendapatan dan sumber daya likuid kelas satu tanpa mengganggu aktivitas bank dan
kondisi mata uang.
4) Risiko Operasional
Bahaya operasional adalah bahaya yang tidak menguntungkan yang disebabkan oleh
kesalahan interaksi internal, kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kesalahan bingkai, dan
kejadian eksternal yang mempengaruhi aktivitas perbankan.
5) Risiko Hukum
Risiko hukum adalah bahaya yang ditimbulkan oleh rapuhnya hubungan dalam kasus atau
hukum. Bahaya hukum terutama bersumber dari tidak adanya undang-undang dan pedoman yang
mendukung atau perjanjian yang jatuh tempo, seperti ketidakmampuan memenuhi prasyarat
perjanjian hukum atau pembatasan jaminan yang tidak bijaksana lengkap.
6) Risiko Reputasi
Risiko reputasi adalah bahaya melemahnya kepercayaan mitra karena pandangan negatif
terhadap bank. Ada risiko transfer, terutama karena laporan negatif atau rumor tentang bank
dan metode komunikasi bank yang tidak kompeten.
7) Risiko Stratejik
Bahaya utama adalah bahaya membuat pilihan dasar atau mengabaikan untuk meramalkan
perubahan dalam lingkungan bisnis atau membuat pilihan yang salah. Misalnya, karena bank tidak
menentukan metode berdasarkan visi dan misi bank, dan tidak memimpin survei iklim dasar
secara ekstensif, perbedaan antara rencana dasar akan menimbulkan bahaya besar. Selain itu,
perubahan lingkungan bisnis, seperti perubahan inovasi, perubahan kondisi makroekonomi,
unsur persaingan pasar, dan perubahan pengaturan ahli yang berlaku, tidak dapat diprediksi, dan
risiko strategis juga muncul.
8) Risko Kepatuhan
Risiko kepatuhan adalah risiko ketidakpatuhan atau ketidakpatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan terkait, serta prinsip Syariah.
9) Risiko Imbal Hasil
Risiko pembayaran mengacu pada risiko bahwa tingkat pengembalian yang dibayarkan
oleh bank kepada pelanggan dapat mempengaruhi perilaku pelanggan di luar bank karena
perubahan pembayaran bank dalam penyelesaian toko.
Risiko kompensasi berasal dari penyesuaian perilaku nasabah aset eksternal bank, yang
pada dasarnya adalah penyesuaian kompensasi normal bank. Perubahan normal dapat
disebabkan oleh faktor internal, seperti penurunan nilai sumber daya bank, atau faktor eksternal,
seperti kenaikan gaji/pengembalian yang diberikan oleh bank yang berbeda. Perubahan tingkat
pengembalian normal dapat mengakibatkan pertukaran aset nasabah dari satu bank ke bank
berikutnya.
10) Risiko Investasi
Risiko risiko (bahaya keamanan perusahaan) adalah risiko bahwa bank berbagi
ketidakcukupan bisnis pelanggan dan meningkatkan pendapatan aset untuk mendorong
pembiayaan bersama bagi hasil bersih dan biaya penggunaan bagi hasil.
Risiko investasi (risiko investasi ekuitas) terjadi ketika bank mengambil risiko kehilangan
bisnis klien (metode profit and loss sharing) dan Bank menyediakan nasabah dengan pembiayaan
bagi hasil. Dalam hal ini, perhitungan sirkulasi gaji tidak hanya terkait dengan pendapatan dan
transaksi yang diperoleh pelanggan, tetapi juga terkait dengan pendapatan kerja yang dihasilkan
oleh pelanggan. Jika bisnis Anda gagal, Anda tidak akan dikenakan biaya untuk kebutuhan yang
Anda berikan kepada pelanggan di bank. Sekali lagi, estimasi bagi hasil juga dapat menggunakan
teknik bagi hasil bersih. Dengan kata lain, bagi hasil ditentukan setelah modal dipotong dari gaji.
D. CARA MENANGGULANGI RISIKO
Untuk mengatasi risiko-risiko tersebut bank wajib menerapkan manajemen risiko secara
efektif, dimana dalam penerapan manajamen risiko tersebut dilakukan secara individual maupun
konsolidasi dengan perusahaan anak. Sasaran kebijakan manajemen resiko adalah
mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan jalannya kegiatan usaha bank dengan
tingkat resiko yang wajar secara terarah, terintegrasi, dan berkesinambungan. Dengan demikian,
manajemen risiko berfungsi sebagai penyaring atau pemberi peringatan dini (early warning system)
terhadap kegiatan usaha bank. Adapun cara penanggulangan risiko BSI yaitu :
1. Risiko Kredit
Penanggulangan risiko kredit dapat dilakukan melalui upaya-upaya yang bersifat preventif
dan upaya-upaya yang bersifat reprensi/kuratif. Upaya-upaya yang bersifat prenventif
(pencegahan) dilakukan oleh bank sejak permohonan pembiayaan diajukan nasabah sampai
dengan pemantauan yang diberikan. Sedangkan upaya-upaya yang bersifat reprensi/kuratif adalah
upaya-upaya penaggulangan yang besifat penyelamatan atau penyelesain terhadap pembiayaan
bermasalah jika kualitas pembiayaan mulai masuk golongan dalam kurang lancar sampai golongan
macet
Bank secara khusus memperhatikan mitigasi risiko dapatkan kredit melalui eksekutif
bersama, batasi batas, dan tentukan profesionalisme siklus pengesahan pendanaan. Bank secara
teratur mengaudit risiko kredit dari teknologi/alat dewan untuk memastikan legitimasi, akurasi
dan sensitivitas praduga informasi.
Adapun pemantauan risiko kredit yaitu :
• Bank memantau risiko kredit dan menentukan komposisi dan status masing-masing
Pemegang rekening atau rekanan dalam portofolio berisiko bank.
• Bank gunakan kerangka/strategi pemeriksaan risiko kredit, termasuk watch portfolio
alerts dan bentuk pemantauan lain yang telah kami kembangkan.
2. Risiko Pasar
Dalam proses identifikasi dan pengukuran risiko pasar yang mana identifikasi risiko
dilakukan untuk mengidentifikasi risiko-risiko apa saja yang dihadapi oleh suatu organisasi. Selain
itu, dalam mengukur risiko dan mengevaluasi risiko, terdapat tujuan evaluasi risiko adalah untuk
memahami karakteristik risiko dengan lebih baik.
Risiko pasar dapat timbul dari berbagai aktivitas perbankan, termasuk sekuritas dan
aktivitas keuangan dan investasi bergaya pasar uang.Dengan melakukan penanggulangan, bank
mengelola transaksi asing berdasarkan transaksi fundamental yang jelas yang mungkin timbul
dalam transaksi nasabah atau kebutuhan likuiditas bank. Bank mengelola pertukaran
perlindungan untuk memecahkan masalah pelanggan, menahan likuiditas, berkontribusi atau
mengurangi peluang perlindungan.
• Bank menyaring risiko pasar dan menentukan risiko pasar dari portofolio spekulatif
bank.
• Bank, khususnya laporan risiko pasar, menggunakan profil risiko dan laporan
lainnya untuk memantau risiko pasar.
• Bank secara berkala mengkaji faktor-faktor yang memicu dampak risiko dan
kerugian pasar.
3. Risiko Likuiditas
Bank mengelola risiko likuiditas dengan melalui strategi pembiayaan, limit terpusat,
manajemen aset likuiditas berkualitas tinggi, menetapkan protokol likuiditas dan rencana
pembiayaan darurat. Mengoperasikan kelebihan likuiditas secara efektif agar bank selalu dapat
melindungi kebutuhan kas keluar yang tidak terduga sebelumnya. mengelola dana dan sumber-
sumber dana bank agar dapat memelihara posisi likuiditas dan memenuhi segala kebutuhan
likuiditas dalam kegiatan operasional bank sehari-sehari.
4. Risiko Operasional
Bank mengelola risiko operasional berdasarkan pemahaman dan hasil pengukuran. Bank
sedang dengan menilai kembali beberapa inovasi data, siklus, perlindungan dan operasi
perbankan mereka. Bank Teknik audit intermiten, file, kerangka persiapan informasi, rencana
krisis, dan praktik operasional lainnya.
Proses pengelolaan risiko hukum dilakukan dengan cara mengidentifikasi dan melakukan
pengendalian atas risiko hukum yang melekat (Inheren) dalam produk/aktivitas Bank serta
rencana produk/aktivitas baru Bank. Bank menetapkan dokumen yang harus dipenuhi dengan
setiap produk dan aktivitas. Bank menempuh tuntutan hukum/litigasi yang berpotensi
meningkatkan eksposur risiko hukum. Bank memasang perangkat kerja yang berfungsi untuk
memberikan nasihat hukum.
• Bank mencatat dan mengelola semua aktivitas yang terkena resiko hukum, termasuk
potensi kerugian yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut. Pencatatan dan
pengelolaan dapat digunakan untuk menanggulangi riwayat kerugian dari kegiatan
untuk jangka waktu atau fungsi tertentu.
• Bank secara berkala memantau risiko hukum.
6. Risiko Reputasi
Penanggulangan risiko reputasi dapat dilakukan dengan setiap pengaduan nasabah harus
segera ditindak lanjuti. Jangan sampai nasabah mengadu ke pihak lain bahkan hingga ke media
massa (misalnya: lewat kolom surat pembaca). Bank mengejar dan menyelesaikan keluhan
pelanggan atau tuntutan hukum yang dapat mengekspos mereka pada risiko reputasi. Bank
menetapkan mekanisme tindakan untuk mengelola risiko reputasi dan juga merancang dan
mengorganisir strategi komunikasi yang berisi pesan-pesan yang tepat untuk audience untuk
menjaga reputasi dan meminimalisir risiko reputasi
Bank syariah harus memliki sistem pengendalian untuk memantau kinerja, termasuk
kinerja keuangan dengan cara membandingkan hasil aktual dengan hasil yang diharapkan untuk
memastikan bahwa risiko yang diambil masih dalam batas toleransi dan melaporkan devisi ang
signifkan kepada direksi. Untuk penanggulangan risiko stratejik, bank mengelola risiko strategis,
antara lain dengan melakukan penilaian kinerja bisnis. Bank secara teratur meninjau sistem
manajemen risiko strategisnya.
• Bank secara berkala memantau risiko strategis, terutama melalui realisasi kerja.
• Bank mencatat & memelihara memori dalam melakukan rencana Strategis.
• Bank mengevaluasi daya saing Bank dalam industri ini.
8. Risiko Kepatuhan
• Bank mencatat dan mengelola semua aktivitas yang berisiko Konsistensi, termasuk
potensi kemalangan yang disebabkan oleh latihan tersebut. Rekaman dan eksekutif
dapat digunakan untuk memprediksi kemungkinan kemalangan dari kegiatan untuk
jangka waktu atau fungsi tertentu.
• Bank secara berkala memantau risiko kepatuhan.
• Setiap unit kerja memantau risiko kepatuhan unit kerja.
Bank melakukan kaji ulang dan audit internal atas penerapan manajemen risiko imbal
hasil secara berkala untuk memastikan keandalan kerangka manajemen risiko imbal hasil dan
efektifitas penerapannya. Bank mengendalikan risiko pendapatan, terutama dengan menetapkan
ukuran dan protokol pendapatan untuk memberikan penilaian yang membagi pendapatan dan
pendapatan, rasio khusus / transaksi di luar lokasi. Bank secara berkala meninjau kembali
mekanisme manajemen risiko pengembalian mereka. Ketika dilakukan kalkulasi tingkat
pengembalian, bank syariah harus memakai metode gapping untuk alokasi posisi ke dalam time
band untuk membagi jatuh tempo dana dalam tanggal repricing . Tingkat aset yang tetap dan
mengambang oleh bank syariah harus diklasifikasikan sesuai dengan tanggal piutangnya karena
kembalian piutang ini mempresentasikan dana investasi mudharabah secara langsung dan
memiliki keuntungan pemilikan dari aset.
• Bank terus memantau risiko pendapatan untuk semua risiko, termasuk potensi
penurunan tingkat pengembalian pendapatan.
• Laporan Pendapatan Bruto Bank Realisasi Laba Bersih Sesuai Target Dalam valuasi
dan laporan lainnya, terutama memantau risiko pendapatan.
• Bank secara berkala mengkaji faktor-faktor yang memicu risiko pendapatan dan
dampak kerugian.
Untuk menghindari resiko yang timbul dalam suatu investasi, maka yang dibutuhkan
adalah alternatif-alternatif kebijakan dalam pengambilan keputusan. Alternatif keputusan yang
diambil adalah sesuatu yang dianggap paling realistis dan tidak menimbulkan masalah baru.
Tindakan seperti ini dianggap sebagai bagian dari strategi investasi. Mengelola risiko investasi,
terutama dengan menggabungkan eksekutif, menggambar garis tetap, dan menentukan tingkat
keahlian dalam tindakan pengesahan aset. Secara konsisten meninjau teknologi/peralatan risk
board kami untuk memastikan relevansi, akurasi, dan sensitivitas kecurigaan informasi kami.
Adapun pemantauan risiko yaitu:
• Bank memantau risiko investasi dan menentukan komposisi dan status masing-
masing Peminjam atau rekanan di seluruh portofolio bank.
• Bank hanya menggunakan kerangka/teknologi pengamatan bahaya spekulatif.
• Daftar pantauan & peringatan portofolio.
• Bank Dunia melakukan investigasi berkala atas inovasi/alat pemeriksaan risiko
spekulatif untuk memastikan kecukupan, akurasi, dan sensitivitas informasi.
Pengenalan BSI sebagai hukum Syariah dengan sumber daya 240 triliun rupiah akan
meningkatkan kemampuan operasional organisasi. Hal ini harus diimbangi dengan
kemampuan tenaga kerja yang mumpuni. Diawasi oleh BRIS dan BNIS. Biasanya bertanggung
jawab untuk mengawasi sumber daya bank.
Pengurus BSM yang biasanya mengelola Rp. Aset 100 triliun saat ini dibutuhkan
untuk mengelola bank dengan aset di atas Rp. 200. Demikian pula ketua kelompok, kepala
daerah, kepala daerah, kepala cabang, dan jabatan eksekutif mengalami peningkatan volume
perdagangan. Manajer di BSI harus dapat dengan cepat mengisi keterampilan dan
kesenjangan SDM ini sehingga mereka dapat mengelola perusahaan dengan aman di
kemudian hari. Berbagi pengetahuan melalui kolaborasi antara SDM internal yang
terpercaya dan SDM eksternal yang terampil diharapkan dapat menutup gap kapabilitas
SDM dalam pengelolaan perusahaan.
b) Penyatuan Budaya Organisasi
Karena perbedaan fokus bisnis tersebut, maka budaya organisasi Tiga bank syariah
besar juga unik. Budaya balok memegang Sebuah pekerjaan penting dalam organisasi.
Robbins dan Hakim (2008) menjelaskan sebagai berikut:
• Budaya memiliki komponen yang berbeda.
• Budaya organisasi menghargai partisipasi yang berwibawa.
• Budaya organisasi mendukung pengembangan tanggung jawab, membuatnya lebih
luas daripada keadaan pribadi.
• Budaya perusahaan meningkatkan kesehatan kerangka sosial.
Tidak diragukan lagi, penambahan perwakilan tiga bank syariah dari yayasan sosial
yang berbeda ke dalam asosiasi mereka yang telah ada sejak lama merupakan ujian bagi
jajaran direksi BSI. Tugas ini juga harus direspon secara tepat agar tidak menimbulkan konflik
internal akibat perbedaan kepribadian para pegawai. Sesuai dengan sosialisasi budaya
organisasi BSI, diharapkan adanya standar perilaku bagi karyawan di tempat kerja. Ketika
perilaku karyawan di tempat kerja distandarisasi, itu mempengaruhi standar layanan
maksimal pelanggan.
c) IT dan Integrasi System
Mengintegrasikan sistem TI seperti mobile banking, ATM, dan semua sistem yang
ada dari setiap bank syariah yang digabungkan tidaklah mudah. Anda dapat melanjutkan
aktivitas dan transaksi keuangan Anda seperti biasa dalam proses integrasi integrasi sistem
layanan BSI.
E. KESIMPULAN
PT.Bank Syariah Indonesia atau BSI adalah singkatan dari Bank Syariah yang didirikan pada
1 Februari 2021 pukul 13.00 WIB dan diangkat oleh Presiden Jokowi. Dengan melakukan merger
dengan 3 bank syariah yaitu BNI Syariah, BRI Syariah dan Bank Mandiri Syariah. PT.Bank Syariah
Indonesia atau BSI memiliki 10 risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko
operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik, risiko kepatuhan, risiko imbal hasil
dan risiko investasi.
Penanggulangan pada risiko kredit PT.Bank Syariah Indonesia dapat dilakukan melalui
upaya-upaya yang bersifat preventif dan upaya-upaya yang bersifat reprensi/kuratif. Pada
penanggulangan risiko pasar dengan melakukan, mengelola transaksi asing berdasarkan transaksi
fundamental yang jelas yang mungkin timbul dalam transaksi nasabah atau kebutuhan likuiditas
bank. Bank mengelola risiko likuiditas dengan melalui strategi pembiayaan, limit terpusat,
manajemen aset likuiditas berkualitas tinggi, menetapkan protokol likuiditas dan rencana
pembiayaan darurat. Bank mengelola risiko operasional berdasarkan pemahaman dan hasil
pengukuran. Bank menetapkan dokumen yang harus dipenuhi dengan setiap produk dan
aktivitas. Bank menempuh tuntutan hukum/litigasi yang berpotensi meningkatkan eksposur
risiko hukum. Penanggulangan risiko reputasi dapat dilakukan dengan setiap pengaduan nasabah
harus segera ditindak lanjuti. Bank syariah harus memliki sistem pengendalian untuk memantau
kinerja, termasuk kinerja keuangan dengan cara membandingkan hasil aktual dengan hasil yang
diharapkan untuk memastikan bahwa risiko yang diambil masih dalam batas toleransi dan
melaporkan devisi ang signifkan kepada direksi. Bank secara teratur meninjau sistem manajemen
risiko strategisnya. Bank melakukan kaji ulang dan audit internal atas penerapan manajemen
risiko imbal hasil secara berkala untuk memastikan keandalan kerangka manajemen risiko imbal
hasil dan efektifitas penerapannya. Bank mengendalikan risiko pendapatan, terutama dengan
menetapkan ukuran dan protokol pendapatan untuk memberikan penilaian yang membagi
pendapatan dan pendapatan, rasio khusus / transaksi di luar lokasi. Untuk menghindari resiko
yang timbul dalam suatu investasi, maka yang dibutuhkan adalah alternatif-alternatif kebijakan
dalam pengambilan keputusan. Alternatif keputusan yang diambil adalah sesuatu yang dianggap
paling realistis dan tidak menimbulkan masalah baru.
PT.Bank Syariah Indonesia memiliki peluang yaitu, menjadi bank Syariah yang komplek,
menjadi bank Syariah BUKU 4 dan menjadi bank Syariah Global. Sedangkan tantangan pada
PT.Bank Syariah Indonesia yaitu kompetensi SDM, TI terintegrasi dan penyatuan budaya
organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/6129/4/BAB%20I.pdf diakses pada kamis 03/06/2021 pukul 14.13
WITA
https://www.syariahpedia.com/2017/05/mengenal-10-risiko-bank-syariah.html diakses pada kamis
03/06/2021 pukul 14.31WITA
https://www.markombur.com/2021/02/sejarah-singkat-pt-bank-syariah.html diakses pada kamis
03/06/2021 pukul 17.39 WITA
https://www.idntimes.com/business/finance/indianamalia/mengenal-bsi-bank-syariah-terbesar-
indonesia/4 diakses kamis pada 03/06/2021pukul 19.53 WITA
https://money.kompas.com/read/2021/02/02/091724726/serba-serbi-bank-syariah-indonesia-yang-
perlu-diketahui?page=alldiakses pada kamis 03/06/2021 pukul 20.27 WITA
https://www.ir-bankbsi.com/vision_mission.htm diakses pada kamis 03/06/2021 pukul 21.02 WITA
https://kreasiprimaland.com/2021/04/14/profile-bank-syariah-indonesia-bsi/ diakses pada kamis
03/062021 pukul 21.21 WITA
https://finansial.bisnis.com/read/20210420/231/1383476/bank-syariah-indonesia-lanjutkan-integrasi-
sistem-layanan-di-area-manado diakses pada rabu 09/06/21 pukul 15.24 WITA
https://m.liputan6.com/bisnis/read/4484559/deretan-tantangan-yang-dihadapi-bank-syariah-indonesia
diakses pada rabu 09/06/21 pukul 12.00 WITA
https://kumparan.com/anggit-pragusto-sumarsono/selamat-datang-bank-syariah-indonesia-peluang-
dan-tantangan-merger-bank-syariah-1v5IIEOxbPJ/full diakses pada rabu 09/06/21 pukul 12.24
WITA
https://www.ir-bankbsi.com/misc/Kebijakan-Manajemen-Risiko-BSI.pdf diakses pada kamis
10/06/2021 pukul 19.36 WITA
https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:9AI6ofAUyuAJ:https://osf.io/8jbpd/downlo
ad+&cd=4&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-b-d diakses pada sabtu 26/06/2021 pukul 13.07
WITA
https://www.kompasiana.com/banksyariah/54ff4a4fa33311804c50fae6/risiko-reputasi-bank-
syariah?page=all diakses pada sabtu 26/06/2021 pukul 14.16 WITA
http://astriayundafebiiainbatusangkar.blogspot.com/2019/09/pengelolaan-manajemen-risiko-pasar-
pada.html diakses pada sabtu 26/06/2021 pukul 14.34 WITA
https://media.neliti.com/media/publications/194916-ID-pengelolaan-likuiditas-bank-syariah.pdf diakses
pada sabtu 26/06/2021 pukul 14.43 WITA
https://seminarid.com/prosiding/index.php/sainteks/article/download/520/518 diakses pada kamis
01/07/2021 pukul 21.05
BAB VIII
Risiko PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Serta Peluang dan Tantangan
Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan salah satu bank pemerintah yang terbesar di
Indonesia. Karena merupakan perusahaan perbankan yang terbesar di Indonesia PT Bank Rakyat
Indonesia sudah memiliki cabang yang banyak hingga sampai kepelosok-pelosok desa. Seperti
yang dilansir di Bisnis.com kinerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memiliki kinerja yang
sangat baik. Kinerja BRI di tahun 2016 tercatat tumbuh sebesar 16,8 persen (yoy) atau sebesar
Rp872,9 triliun. BRI pada akhir tahun 2015 memperoleh laba sebesar Rp25.204 triliun sehinggan
BRI dijadikan sebagai bank dengan laba terbesar di Indonesia selama 11 tahun berturut-turut.
Hal ini menyebabkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pernah mendapatkan
penghargaan sebagai Best Domestic Bank in Indonesian di tahun 2016 selama tiga tahun berturut-
turut (Widodo, 2016).
D PENANGGULANGAN RISIKO
1) Risiko Kredit
Menurut Lally et al (2016) dalam meminimalisir risiko kredit maka pihak bank harus
melakukan pengukuran dan proses pemantauan yaitu:
1) Bank harus memiliki sistem yang berkelanjutan dari berbagai portofolio risiko kredit
2) Bank harus memiliki sistem untuk memantau kondisi perkreditan termasuk memperhatikan
kecukupan dana cadangan
3) Bank didorong untuk mengembangkan dan memanfaatkan internal risk rating system dalam
mengelola risiko kredit.
4) Bank harus mempunyai sistem informasi untuk memungkinkan manajemen dapat mengukur
risiko kredit yang timbul.
5) Bank harus mempunyai sistem pemantau komposisi dan kualitas portofolio kredit
6) Bank harus mempertimbangkan potensi perubahan kondisi ekonomi di masa depan ketika
menilai kredit dan portofolio kredit, serta harus menilai eksposur risiko kredit dalam kondisi
stress.
2) Risiko Likuiditas
Krisis global yang terjadi ditahun 2008 berkaitan dengan risiko likuiditas. Beberapa
peraturan perbankan diatur untuk mengurangi risiko dengan mempertahankan modal yang ada.
Dari penjelasan diatas, diketahui bahwa risiko likuiditas adalah keadaan dimana perusahaan bank
tidak mempunyai uang tunai yang cukup untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo.
Tanpa adanya manajemen risiko likuiditas yang baik maka perusahaan akan mengalami
krisis likuiditas yang dapat menyebabkan kebangkrutan. Oleh karenya, Bank mengelola risiko
likuiditas dengan cara menjual alat likuid mereka atau dengan meminjam dana di pasar uang.
Selain itu, BRI mengalokasikan aset dari aset likuid jangka pendek pada Bank Indonesia (BI) dan
antar bank. Penting juga untuk memiliki struktur modal yang baik. Yakni dengan memperhatikan
utang yang jatuh tempo dan menjaga hubungan yang baik dengan meningkatkan komunikasi
kepada pemberi pinjaman. Dilansir dari Finance.zacks cara mengatasi risiko likuiditas yaitu
dengan meminimalkan kewajiban atau hutang, meminjamkan hanya sebanyak yang dibutuhkan
untuk menutupi hutang jangka pendek (Dennis Hartman, 2020).\
3) Risiko Reputasional
Dalam mengantisipasi risiko reputasional yang baik dimulai dari kesadaran perusahaan
serta pihak yang ada didalamnya untuk menyadari bahwa reputasi merupakan masalah persepsi.
Ketika reputasi positif yang kuat di antara pihak-pihak yang terlibat dalam perusahaaan maka
akan menghasilkan reputasi positif yang kuat bagi perusahaan secara keseluruhan.
Menurut Bonime-Blanc & Ponzi (2016) risiko reputasi adalah potensi publisitas negatif
pada praktik perusahaan, baik itu benar atau tidak yang akan meyebabkan penurunan pelanggan,
litigasi yang mahal atau berkurangnya pendapatan. Menurut Bonime-Blanc & Ponzi, (2016), untuk
menghadapi risiko reputasi maka perusahaan harus:
a. Memahami bahwa strategi reputasi merupakan visi jangka panjang
b. Mampu menilai serta memprediksikan masalah yang merusak reputasi perusahaan
c. Menelaah atribut reputasi yang dapat mengurangi masalah
d. Mampu untuk mengelola masalah dari sumber daya dan anggaran internal yang ada
e. Memiliki pengalaman untuk memvisualkan proses perusahaan untuk memahami sebab akibat,
konsekuensi, kejadian dan solusi.
Dalam hal tindakan skimming, PT. Bank Rakyat Indonesia menghimbau msyarakat untuk
mengaktifkan fitur SMS banking guna mengetahui mutasi rekening nasabah. BRI juga
menyarankan agar nasabah selalu memperbarui PIN ATM guna menjaga data kartu serta
memastikan nasabah mengganti kartu ATM yang ber-chip yang sudah ditetapkan oleh BI
(Cnnindonesia, 2021).
4) Risiko operasional
Untuk mengurangi risiko operasional di perbankan maka PT. Bank Rakyat Indonesia lebih
meningkatkan keamanan informasinya serta mengevaluasi profil risiko dengan membuat
database kejadian risiko operasional yang potensial. Untuk memastikan program manajemen
risiko operasional ini efektif, maka pihak BRI selalu melatih karyawannya untuk siap menghadapi
risiko ini.
Dilansir dalam Beritasatu dalam menetapkan keamanan data pelanggan Bank Rakyat
Indonesia berpedoman pada standar keamanan yang telah ditetapkan oleh OJK, yaitu mengacu
pada Payment Card Industry (PCI), Data Security Standard (DSS) dan proses Know Your Costumer
(KYC). Selain itu, bank juga berkolaborasi dengan penegak hukum, regulatr dan cyber security
(Kure, 2019).
5) Risiko pasar
Risiko pasar tidak dapat dihindari tetapi bukan tidak dapat dikelola. Risiko pasar terjadi
ketika terjadi fluktiasi nilai tukar, fluktuasi harga aset dan komoditas yang diperdagangkan
menyeybabkan perubahan nilai instrument keuangan yang dimiliki perusahaan. Oleh karenanya,
bank memitigasi dampak risiko tersebut dengan membuat cadangan dan limit. Bank juga
memperbesar cadangan untuk risiko kredit untuk menutupi risiko pasar yang mungkin
tersembunyi atau akan terjadi. departemen risiko pasar di BRI mengelola risiko pasar dengan
mengidentifikasi, menilai, memantau dan mengendalikan atau mengurangi risiko.
F. KESIMPULAN
Manajemen Risiko mempunyai peran penting dalam menangani bahaya risiko yang di
hadapi dalam mencapai tujuan Bank. BRI berupaya memitigasi risiko dari setiap lini bisnis yang
mungkin memiliki peluang terjadinya risiko. Pelaksanaan fungsi manajemen risiko mencakup hal-
hal yang diidentifikasi dengan upaya untuk mengenali, mengukur, menyaring dan mengendalikan
risiko. Hal ini termasuk kemajuan teknologi dan kerangka kerja manajemen risiko yang
membantu pengelolaan setiap jenis risiko dan peningkatan SDM dalam pengelolaan risiko untuk
meningkatkan kualitas manajemen risiko. BRI menjalankan langkah/proses Manajemen Risiko
secara andal dalam setiap interaksi bisnis dan operasional yang membuat perseroan sehat dan
berkembang secara berkesinambungan
Proses identifikasi risiko yang dapat dilakukan secara proaktif pada semua aktivitas bisnis
dalam rangka memeriksa sumbernya, kemungkinan risiko dan dampaknya. Hal-hal yang
dipertimbangkan dalam proses identiikasi rasio adalah: Melakukan identifikasi semua risiko
secara berkala. Memiliki teknik atau sistem untuk membedakan risiko pada semua item BRI dan
aktivitas bisnis. Secara khusus membedakan risiko terhadap seluruh produk dan aktivitas bisnis,
sebelum produk/aktivitas diperkenalka atau dijalankan.
Pengukuran perkiraan risiko dilakukan untuk mengetahui ukuran keterbukaan risiko yang
dipandang oleh Bank untuk digunakan sebagai sumber perspektif pengendalian risiko dan untuk
alasan penentuan kewajiban penyediaan modal minimum. Pengamatan risiko dilakukan terhadap
besarnya eksposur risiko, konsistensi dengan limit internal dan konsistensi dalam pelaksanaan
dengan strategi dan metodologi yang ditetapkan. Pengamatan dilakukan baik oleh unit pelaksana
maupun Satuan Kerja Manajemen Risiko. Hasil pengamatan disajikan sebagai laporan intermiten
yang diserahkan kepada Manajemen sehubungan dengan moderasi risiko dan aktivitas yang
diperlukan.Pengendalian risiko dilakukan antara lain dengan memberikan pengembangan pada
peluang atas risiko yang bersifat moderate to high dan high yang melebihi limit, pengendalian
yang diperluas (pengelolaan alami), dana tambahan untuk menyerap potensi kerugian yang
diperkirakan, dan audit internal secara periodik. Selain itu,juga dilakukan investigasi Produk Baru
atau Potensi Aktivitas baru (PAB).
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, F., Iqbal, S., & Aziz, B. (2020). The role of bank liquidity and bank risk in determining bank
capital: Empirical analysis of Asian banking industry. Review of Pacific Basin Financial Markets and
Policies, 23(3), 1–21. https://doi.org/10.1142/S0219091520500204
ANGHEL, L. C. (n.d.). Managing the Market Risk in Banks.
Ashari, M. 2019. deregulasi bidang investasi, termasuk memangkas pejabat eselon III dan IV. pikiranrakyat.
https://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-01323569/deregulasi-bidang-investasi-termasuk-
memangkas-pejabat-eselon-iii-dan-iv?page=3. diakses pada tanggal 20 Jini 2021
Astutik, Y. 2020. Mantap! BRI Mulai Masuk ke Segmen yang Tak Tersentuh Bank. CNBCIndonesia.
https://www.cnbcindonesia.com/market/20200228151521-17-141219/mantap-bri-mulai-
masuk-ke-segmen-yang-tak-tersentuh-bank. diakses pada tanggal20 Juni 2020
Bank Indonesia. (2003). Surat Edaran No.5/ 22 /DPNP Tahun 2003, Perihal: Pedoman Standar Sistem
Pengendalian Intern bagi Bank Umum. 5.
Bisnis.com. (2020). Laba BRI Digerogoti Corona. Ni Putu Eka Wiratmini.
https://finansial.bisnis.com/read/20200719/90/1268045/laba-bri-digerogoti-corona
Bonime-Blanc, A., & Ponzi, L. J. (2016). Understanding Reputation Risk: The Qualitative and
Quantitative Imperative. Corporate Compliance Insights, 1–31.
https://www.corporatecomplianceinsights.com/wp-content/uploads/2017/11/Understanding-
Reputation-Risk-.pdf
Cheppy A. Muchlis. (2020). Begini strategi bank mengatur likuiditas saat pandemi corona. Kontan.Co.Id.
https://keuangan.kontan.co.id/news/begini-strategi-bank-mengatur-likuiditas-saat-pandemi-
corona
CNBC, I. (2020). Banyak Restrukturisasi Kredit, Bagaimana Likuiditas BRI? Syarizal Sidik.
https://www.cnbcindonesia.com/market/20200514111553-17-158409/banyak-restrukturisasi-
kredit-bagaimana-likuiditas-bri
CNBC, I. (2021). Bos BRI ungkap 5 sektor kunci percepatan pemulihan ekonomi. CNBC Indonesia.
https://www.cnbcindonesia.com/market/20210327154558-17-233346/bos-bri-ungkap-5-sektor-
kunci-percepatan-pemulihan-ekonomi. diakses pada tanggal 20 Juni 2021
Cnnindonesia. (2021). BRI ganti saldo nasabah yang hilang akibat skimming.
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210406141600-78-626562/bri-ganti-saldo-nasabah-
yang-hilang-akibat-skimming
Dennis Hartman. (2020). How to Avoid Liquidity Risks. Finance.Zacks.Com.
https://finance.zacks.com/avoid-liquidity-risks-8881.html
Dhar, S. K. (2013). Risk Management in Banking Industry. SSRN Electronic Journal, April.
https://doi.org/10.2139/ssrn.2280369
DNFinancials. (2020). Laba bersih Bank BRI turun 42,94% Kuartal III-2020. DNFinancials.Com.
https://www.idnfinancials.com/id/news/37007/bank-bri-profit-declines-yoy
Eccles, R. G., & Scott C. Newquist, and R. S. (2007). Reputation and Its Risks. Harvard Business Review
Home. https://hbr.org/2007/02/reputation-and-its-risks
Fritz-morgenthal, S., Huber, J., & Funaro, D. (2018). Preventing Disaster : How Banks Can Manage
Operational Risk.
Hayes, A., & Brock, T. (2021). Financing. Investopedia.Com.
https://www.investopedia.com/terms/f/financing.asp
Heconversation. (2020). Bagaimana COVID-19 memicu krisis keuangan di Indonesia.
Heconversation.Com. https://theconversation.com/bagaimana-covid-19-memicu-krisis-
keuangan-di-indonesia-133931
Kabir, M. N., Worthington, A., & Gupta, R. (2015). Comparative credit risk in Islamic and
conventional bank. Pacific Basin Finance Journal, 34, 327–353.
https://doi.org/10.1016/j.pacfin.2015.06.001
Kartika, H. (2018). waspada risiko pasar, ini saran bank bagi nasabah wealth management. Kontan.Co.Id.
https://keuangan.kontan.co.id/news/waspada-risiko-pasar-ini-saran-bank-bagi-nasabah-wealth-
management,
Kaskus. (2013). Akibat keslaahan teller bank plat merah.
https://www.kaskus.co.id/thread/5240134da4cb17ad27000000/akibat-kesalahan-teller-bank--
plat-merah
Kenton, W. (2019). Reputational Risk. https://www.investopedia.com/terms/r/reputational-risk.asp
Khadijah Shahnaz. (2021). direktur BRI paparkan tantangan dan peluang kecerdasan buatan di sektor
perbankan. https://finansial.bisnis.com/read/20210304/90/1363750/direktur-bri-paparkan-
tantangan-peluang-kecerdasan-buatan-di-sektor-perbankan. di akses pada tanggal 20 Juni 2021
Khoerunnisa, J. (2021). Fokus ke Segmen Mikro, BRI Targetkan Komposisi Kredit UMKM 85%.
Detikfinance. https://finance.detik.com/moneter/d-5598400/fokus-ke-segmen-mikro-bri-
targetkan-komposisi-kredit-umkm-85. diakses pada tanggal 20 Juni 2021
Kumala, A. (2020). Berawal dari Amerika Serikat, krisis keuangan menyebar ke Eropa, Asia. Antaranews.
https://www.antaranews.com/berita/1801289/berawal-dari-amerika-serikat-krisis-keuangan-
menyebar-ke-eropa-asia
Kure, E. (2019). ini standar keamanan data pelanggan yang diterapkan BRI. 2019. Beritasatu.Com.
https://www.beritasatu.com/ekonomi/546520/ini-standar-keamanan-data-pelanggan-yang-
diterapkan-bri
Ladynoel, N. 2019. berbagai pilihan investasi bank BRI, mulai depostio hingga obligasi. pojokbisnis.
https://www.pojokbisnis.com/investasi-dan-saham/berbagai-pilihan-investasi-bank-bri-mulai-
deposito-hingga-obligasi. diakses pada tanggal20 Juni 2021
Lally, J., Tully, J., & Maccabe, J. H. (2016). Clozapine augmentation for treatment-resistant
schizoaffective disorder. Cochrane Database of Systematic Reviews, 2016(3).
https://doi.org/10.1002/14651858.CD012104
Liputan 6.com. 2020. Sri Mulyani ramal pertumbuhan ekonomi global di 2020 sama seperti saat krisis
2008. Liputan 6.com. https://www.liputan6.com/bisnis/read/4192197/sri-mulyani-ramal-
pertumbuhan-ekonomi-global-di-2020-sama-seperti-saat-krisis-2008. diakses pada tanggal 20
Juni 2021.
Manish, K., & Chand, Y. G. (2013). L r m b : a c f. AIMA Journal of Management & Research, 7(2), 1–12.
Ministry of Health, R. of I. (2011). No Titlep. Phys. Rev. E, 2009(13).
Mohammad, S., Asutay, M., Dixon, R., & Platonova, E. (2020). Liquidity risk exposure and its
determinants in the banking sector: A comparative analysis between Islamic, conventional and
hybrid banks. Journal of International Financial Markets, Institutions and Money, 66, 101196.
https://doi.org/10.1016/j.intfin.2020.101196
Natalia, M. (2021). uang nasabah BRI hilang misterius diduga karena skimming. EconomyOkezone.Com.
https://economy.okezone.com/read/2021/04/06/320/2390067/uang-nasabah-bri hilang-
misterius-diduga-karena-skimming?page=2
Newsdetik. (n.d.). Kasus kredit macet, eks karyawan BRI dituntut 18 bulan penjara. Retrieved June 5,
2021, from https://news.detik.com/berita/d-2297174/kasus-kredit-macet-eks-karyawan-bri-
dituntut-18-bulan-penjara
Ningtyas, ema surya. (2015). Kasus fraud audit pada bank BRI. Kompasiana.Com; Kompasiana.
https://www.kompasiana.com/ema_surya/556c494b50f9fdd6048b4567/kasus-fraud-audit-pada-
bank-bri
Nuryasman & Wiweko, H. 2001. Deregulasi Di Indonesia Perkembangan dan Dampaknya Terhadap
Perbankan.
Otoritas Jasa Keuangan. (2016a). Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia tentang
Nomor 18 Tahun 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Ojk.Go.Id, 1–29.
http://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/regulasi/lembaga-keuangan-mikro/peraturan-
ojk/Documents/SAL-POJK PERIZINAN FINAL F.pdf
Otoritas Jasa Keuangan. (2016b). POJK Nomor 14/SEOJK.03/2016 Tentang Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, 33.
Otoritas Jasa Keuangan. (2016c). Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 34 /SEOJK.03/2016
Tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum. Ojk.Go.Id, 30.
Prasongko, D., & Cahyani, D. R. (2019). Teller BRI tilep dana Rp2,3 miliar, BRI taka da dirugikan.
Bisnistempo. https://bisnis.tempo.co/read/1170836/teller-bri-tilep-dana-rp-23-miliar-bri-tak-ada-
yang-dirugikan/full&view=ok
Risiko, M. (2019). Dasar Penerapan Manajemen Risiko Basis Implementation of Risk Management Tata
Kelola Manajemen Risiko. 164–173.
Saunders, A., & Cornett, M. M. (2008). Risks in banking. Financial Institutions Management: A Risk
Management Approach, 33–44. https://wabankers.com/images/wba/pdfs/Johnson_H.pdf
Sitorus, Ropesta. (2021). Potensi Kredit UMKM Masih Besar, Bank Harus Ambil Peluang. Bisnis.com.
https://ekonomi.bisnis.com/read/20210226/9/1361451/potensi-kredit-umkm-masih-besar-bank-
harus-ambil-peluang. diakses pada tanggal 20 Juni 2021
Thackeray, J. (2018). HOW TO MANAGE REPUTATIONAL RISK. Rmhaq. https://www.rmahq.org/how-
to-manage-reputational-risk/
Thea Garcia. (2019). What Are the Top Operational Risks for Banks? Reciprocitylabs.
https://reciprocitylabs.com/resources/what-are-the-top-operational-risks-for-banks/
Wareza, M. 2020. Ancaman likuiditas bank RI, OJK: bakal ada bank jangkar. CNBCIndonesia.
https://www.cnbcindonesia.com/market/20200506165701-17-156792/ancaman-likuiditas-bank-
ri-ojk-bakal-ada-bank-jangkar. diakses pada tanggal 20 juni 2021
Widodo, S. (2016). Ini Alasan BRI Mendapat Penghargaan Best Domestic Bank dari Asiamoney.
Bisnis.Com. https://finansial.bisnis.com/read/20160922/90/585649/ini-alasan-bri-mendapat-
penghargaan-best-domestic-bank-dari-asiamoney
Widyawati, E., Purwadi, A., & Subagiyo, D. T. (2018). Pertanggungjawaban Teller Bank Akibat
Terjadinya Kesalahan Terhadap Transfer Dana Nasabah. Perspektif, 23(1), 1.
https://doi.org/10.30742/perspektif.v23i1.623
Wiratmini, N. P. E. (2020a). Kredit bermasalah BRI merangkak naik tahun ini dijaga maksimal 3 persen.
Financialbisnis.Com. https://finansial.bisnis.com/read/20200910/90/1289880/kredit-bermasalah-
bri-merangkak-naik-tahun-ini-dijaga-maksimal-3-persen
Wiratmini, N. P. E. (2020b). Laba BRI Digerogoti Coron. Bisnis.Com.
https://finansial.bisnis.com/read/20200719/90/1268045/laba-bri-digerogoti-corona
Wirija, J. (2020). Principles of Measuring and Managing Liquidity Risk. Consulting.Com.
https://8020consulting.com/principles-of-measuring-and-managing-liquidity-risk/
BAB IX
RISIKO FADEL DIGITAL PRINTING BESERTA PELUANG DAN
TANTANGAN YANG DIHADAPI
Percetakan adalah industri yang memproduksi dalam jumlah banyak tulisan ataupun
gambar pada media cetak seperti kertas, botol dan kain dengan menggunakan mesin cetak.Untuk
membuat suatu cetakan diperlukan yang namanya tinta serta mesin khusu sesuai dengan kriteria
cetakan yang perlukan. Percetakan menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia yang tidak
bisa ditinggalkan seperti sebab dibutuhkan dalam hampir sebagian besar kebutuhan. Untuk
membaca sesorang membutuhkan buku, Koran tabloid serta majalah, untuk mengetauhi waktu
kita memerlukan kalender, manusia terkadang mengingkan baju dengan motiv motive tertentu,
dalam dunia usaha kita tentu memerlukan brosur, spanduk, binner hingga stiker untuk label
produk kita, tentunya segala kebutuhan tersebut dapat kita penuhi melalui percetakan, bicara
tentang percetakan sebetulnya masih banyak lagi hal yang yang dapat kita peroleh darinya, mulai
dari stempel, kartu undangan hingga video pendek untuk undangan pernikahan bisa kita peroleh
dari percetakan.
A. PROFIL PERUSAHAAN
Sumber : https://www.facebook.com/fadeldigitalprinting
Fadel Digital Printing
Jln A Petterani, Kompleks Bisnis Blok III Kota Makassar
WatshAp : 0811452439
Email : fadel.dprinting@gmail.com
Fadel Digital Printing merupakan usaha kecil menengah yang terletak di Jl A.Petterani,
Komplek Bisnis Center Blok III Kec. Panakukang Kota Makassar. Didirikan pada tahun 2013
dan telah memiliki lebih dari satu percetakan. Hingga saat ini Fadel Digital Printing telah
mengakuisisi 6 percetakan lain yang berada di Jl A.Petterani, Komplek Bisnis Center Blok III
Kec. Panakukang Kota Makassar Digital dari hasil akuisisi tersebut lahirlah suatu gabungan usaha
yang kemudian disebut Fadel Grup, Fadel Grup terdiri atas 13 percetakan yang mana 7
diantaranya ialah milik Fadel Digital Printing serta 6 lainnya yang merupakan jaringan Mitra dari
Fadel Digital Printing
Ketatnya persaingan dapat menimbulkan risiko. Risiko yang tinggi menuntut perusahaan
untuk semakin jeli dalam mendeteksi dan menilai setiap risiko yang ada. Risiko-risiko yang ada
maupun yang akan muncul dapat diatasi dengan menggunakan Enterprise Risk Management (ERM)
yang baik dalam perusahaan. Contohnya, untuk mencegah kekurangan bahan baku, perusahaan
harus memiliki sistem manajemen inventori yang baik dan selalu melakukan pemantauan pada
kondisi pasar.
Hal ini bertujuan agar apabila bahan baku di pasar sudah mulai menipis, perusahaan sudah
mempersiapkan strategi yang terorganisir terlebih dahulu. Manajemen risiko membantu
perusahaan melakukan pengelolaan terhadap risiko-risiko, baik yang sudah ada maupun yang akan
muncul, sehingga risiko tersebut dapat diminimalkan pada tingkat yang dapat diterima oleh
perusahaan.
1. Resiko Pasar
Resiko pasar sering disebut resiko menyeluruh karena dapat dialami oleh seluruh
perusahan. Pandemi Covid-19 memberi dampak amat besar pada sektor ekonomi dan sosial
dunia, termasuk Indonesia. Dampaknya yaitu melemahnya konsumsi rumah tanga atau
melemahnya daya beli.
Ketidakstabilan kondisi perekonomian akibat pandemic Covid-19 semakin dirasakan
dalam kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya rumah tangga. Konsumsi rumah tangga,
sebagai penopang utama perekonomian melambat secara signifikan diamana pada akhirnya
memengaruhi kinerja industry dan Usaha Mikro,Kecil, dan menengah. Ekonomi itu naik apabila
daya serap atau daya belinya tinggi
2. Resiko kredit
Resiko kredit adalah resiko yang ditimbulkan akibat ketidak mampuan perusahan, intansi
atau perusahan melunasi kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang (Fahmi, 2011).
Dari wawancara yang dilakukan dietahui bahwa resiko kredit juga dialami oleh Fadel Digital
Printing, yakni resiko gagal bayar.
Fadel Digital Printing memiliki sistem penjualan online yang cukup berkembang, dalam
penjualan onlinenya Fadel Digital Printing awalnya menggunakan sistem pembaran COD atau
bayar ditempat, yakni dengan mengirmkan terlebih dahulu produk pesanan konsumen ke tempat
pelanggan, setelah nya baru pihak konsumen mentransferkan sejumlah uang sebagai pembayaran
atas produk yang dibeli. Namun demikian banyak konsumen yang pada akhirnya tidak
mentransfer pembayaran sebagaimana perjanjian diawal, sehingga menyebabkan Fadel Digital
Printing mengalami kerugian atas peristiwa tersebut., oleh karena itu
3. Resiko likuiditas
4. Resiko SDM
5. Resiko Produtivitas
6. Resiko Teknologi
7. Resiko Inovasi
Risiko inovasi yaitu adanya penurunan kualitas karena adanya pembaharuan dan
modernisasi Inovasi produk juga mempengaruhi kualitas, terlebih bidang usaha yang bergerak
dalam percetakan, setiap tahunnya selalu ada inovasi-inovasi terbaru dalam dunia digital,
konsumen menginginkan produk-produk yang bukan hanya berkualitas namun juga modern
serta penuh kreatifitas, dalam industri percetakan produk berkembang dengan sangat cepat,
utamanya dimasa pandemik, diera pandemik pangsa pasar memerlukan perluasan sehingga
mampu menyentuh setiap kebutuhan konsumen akan percetakan, kebutuhan konsumen dalam
bidang percetakan tidak terbatas pada jenis percetakan biasa saja, setaip tahunnya terdapat
perubahan dalam trend an teknologi, dulu cetakan stiker hanya berbentuk 2 dimensi, kini jenis
stiker telah berkembang hingga muncul stiker 3 dimensi dengan bentuk yang lebih nyata.
Fadel Digital Printing memiliki sistem kerja yang ketat dengan kondisi kerja yang penuh
tekanan, resiko yang dialami terkait kebijakan bisnis ini ialah banyaknya karyawan yang tidak
betah bekerja karena tidak tahan dengan kondisi pekerjaan Fadel Digital Printing, apabila ketika
menjadi karyawan Fadel Digital Printing maka kita hendaknya siap untuk bekerja selama 12 jam
sehari, serta bersedia untuk tidak memiliki waktu libur sebab fade digital printing akan tetap
buka baik di hari minggu maupun tanggal merah.
Dimasa awal pandemi Fadel Digital Printing tetap mengharuskan karyawannya untuk
tetap masuk kerja di saat banyak perusahan lain yang akhirnya tidak memperbolehkan
karyawannya bekerja di kantor, para karyawan hanya dipekerjakan dari rumah kurang lebih 1
minggu dan setelahnya hingga sekarang para karyawan tetap bekerja seperti biasa, kebijkan ini
dijalankan sebagaimana filosofi yang ditanamkan perusahan yakni mempekerjakan orang - orang
yang pekerja keras
9. Resiko Eksternal
Resiko eksternal yang dihadapi Fadel Digital Printing utamanya bersumber dari 2
keandaan yakni Adanya pembangunan tol layang di jalan A.Petterani April 2018 pemprov Kota
Makassar melakukukan pembangunan Tol Layang A.P Petterani, Tol ini memiliki panjang 4.3
kilometer yang menghubungkan Jl Tol Reformasi – Jl Urip Sumoharjo – Jl A.P Petterani – Jl
Sultan Alauddin.
Pembanguan Tol ini memakan waktu kurang lebh 3 tahun lamanya, dimulai pada Tahun
2018 – 2020. Dalam pengerjaanya tol sepanjang 4 .3 kilometer ini menyebabkan kemacetan
utamanya di Jl A.P Petterani, hampir setiap hari selalu terjadi kemacetan, akses jalan yang sempit
tidak bisa membendung bannyaknya kendaraan yang melewati Jl A.P Petterani yang merupakan
salah satu Jl Poros serta merupakan jalur lalulintas utama di Kota Makassar.
1. Resiko Pasar
Dampak yan ditimbulkan akibat pelemahan ekonomi dapat diatasi dengan cara
a. Melakukan penjualan online
Penjualan online merupakan kegiatan jual beli yang dilakukan secara online bias disebut
juga sebagai e commers. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan berbagai platform
penjualan, Indonesi sendiri memiliki beberapa platform penjualan online yang terkenal seperti
Shope, Lazada, Toko Pedia serta masih banyak lagi yang lainnya.selain dengan menggunakan
media media tersebut.
Penjualan online juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan media sosial, mulai dari
instagram hingga Facebook dan WhatsApp sebagai media promosi serta tempat bertransaksi
untuk meningkatkan penjualan online nya serta memberikan respon yang cepat kepada
pelanggan, Fadel Digital Printing memiliki karyawan admin media sosial yang tugas utamnya ialah
mengontrol fatifitas penjualan online, mulai dari promosi hingga memberikan tangapan kepada
calon pembeli. Beberapa akun media sosial yang digunakan Fadel Digital Printing dalam
memasrkan produknya antara lain :
Instagram bisa di bilang merupakan sosial media terbaik saat ini selain Facebook dan tidak
menutup kemungkinan popularitas Instagram akan mengalahkan FB pada suatu saat nanti. Hal
ini dikarenakan mayoritas pengguna Instagram memang anak anak muda dan parubaya.
Terlebih Instagram adalah sosial media yang berbasis foto dan video, instagram
merupakan media sosial yang sering dikunjungi atau dibuka, karena sering digunakan masyarakar,
pada umumnya orang orang akan menggunakan instagram ketika henda membeli suatu barang,
hal inilah yang menjadi dasar penggunaan instagram sebagai media penjualan online Fadel Digital
Printing, namun demikian agar produk dapat dilihat oleh banyak orang akun instagram kita harus
memiliki banyak followers.
Untuk meningkatkan jumlah folowers Fadel Digital Printing selaui memperkenalkan akun
instagramnya baik kepada konsumen, mitra maupun melalui situs goggle, hingga saat ini Fadel
Digital Printing telah memiliki hampi 2.000 folowers di instagram, untuk mendukung promosi
produknya Fadel Digital Printing aktif melakukan promosi setiap harinya diberbagai paltfrom
media sosial nya mulai dari nstagram, facebook hingga watshAp.
• Facebook
Hingga saat ini Fadel Digital Printing telah memiliki 30.000 pengikut di facebook,
facebook memang merupakan akun promosi yang paling banyak memberikan kontribusi bagi
penjualan Fadel Digital Printing, selama kurang lebih 3 tahun berbagai akun media sosial Fadel
Digital Printing dikembangkan sebagai sarana penjualan.
2. RESIKO KREDIT
Untuk mengatasi pelanggan yang tidak membayar setelah barang yang telah dikirim,
kemudiam mengganti sistem pembayarannya dari sistem COD menjadi sistem pembayaran
dimuka, para konsumen wajib mentransfer terlebih dahulu pembayarannya ke akun rekening
perusahan baru selanjutnya pesanan diproduksi dan dikirim ke tempat konsumen , strategi ini
dianggap ampuh menanggulangi resiko gagal bayar tersebut.
Adapun pembayaran COD hanya berlaku untuk konsumen langganan yang telah lama
menjadi konsumen setia Fadel Digital Printing tujuan diperbolehkannya COD bagi konsumen
lama dalam rangka pemeliharan hubungan baik antar konsumen dan Fadel Digital Printing.
3. Resiko Likuiditas
Untuk mengatasi Resiko Likuiditas Pak Ikbal selaku owner Fadel Digital Printing tidak
jarang menggunakan dana pribadinya serta mengambil piinjaman untuk upaya pembayarann biaya
jangka pendeknya. Selain itu adanya sistem penjadwalan karyawan juga membantu dalam
mengatasi kekurangan dana untuk pembiayaan jangka pendek, yang mana setiap karyawan
memiliki tanggal pembayaran gaji yang berbeda, sehingga upaya pembayaran gaji bisa di usahakan
sebab dana tidak keluar dalam kurung waktu yang sama.
Untuk mengatasi resiko SDM Fadel Digital Printing kerap kali memberikan motivasi
terhadap para karyawan yang memiliki minat kerja yang rendah, mereka dibimbing diberikan
dorongan baik secara moral maupun material berupa bonus kepada karyawan atas pekerjaanya
yang bekerja dengan kondisi jam kerja yang panjang, kurangnya hari libur dan tekanan yang
dihapi. Sedangkan untuk mengatasi masalah perputaran karyawan yang tinggi,.
Fadel Digital Printing telah bekerjasama dengan kementrian perindustrian, yang mana
kerjasama ini berupa adanya program vokasi selama 1 tahun kepada para calon karyawan.
Program ini merupakan bentuk kerjasama antara kementrian perindustrian dengan berbagai
pelaku usaha di Indonesia, tujuan diadakan program vokasi ialah untuk mencetak generasi
sumber daya manusia yang terampil dan terdidik dengan maksud memberikan kemajuan dalam
dunia industri.
Dalam duni percetakan bentuk program pendidikan yang diberikan ialah program dalam
bidang ilmu desain grafis dan operator mesin, di Makssar sendiri program ini di ikuti oleh 13
percetakan yang salah satunya ialah Fadel Digital Printing untuk mengikuti program vokasi ini
para peserta didik nantinya akan mengikuti pendidikan selama 1 tahun di Politekni ATI Makassar
tanpa biaya apapun.
Program Vokasi Industri Setara D1 ini merupakan salah satu program link and match
dalam penyediaan tenaga kerja industri, setelah selesai mengikuti pendidikan para peserta
nantinya akan memiliki gelar setara DI dan memiliki kesempatan untuk bekerja di Fadel Digital
Printing selama 1 tahun. Adapu dalam pelaksanaanya Fadel Digital Printing tidaklah
membutuhkan banyak biaya sebab segala biaya pendidikan dibebankan kepada dinas
perindustrian , Fadel Digital Printing hanya mengemban tugas untuk merekrut calon peserta
didik sesuai dengan kriteria dan jummlah yang diinginkan pihak pneyelenggara. .
5. Resiko Produktivitas
Untuk mengatasi resiko barang tidak sesuai, pihak Fadel Digital Printing akan
mengkomunikaiskan atau mengkonfirmasi kembali setiap detail pesanan yang diinginkan oleh
konsumen, mulai dari desain, hingga jumlah yang diinginkan.
Dan untuk mengatasi resiko pengiriman, Fadel Digital Printing melakukan kerjasama
dengan beberapa agen pengiriman ternama seperti JNE,TIKI dan sicepat, para agen pengiriman
inilah yang nantinay bertanggungjawab terhadap keselamatan produk ketika diantarkan. Kerja
sama ini selain memberikan keuntungan dalam hal penganggulang resiko pengiriman.
Fadel Digital Printing juga memperoleh keuntungan lainnya yakni keuntungan dalam
pembiayayan yang mana dengan menjalin kerjasama pembayaran biaya pengiriman akan
dibayarkan hanya pada periode akhir bulan, dengan begitu maka sebelum periode akhri bulan
uang pengiriman tersebut dapat diputar kembali sebagai tambahan modal, selain itu dengan
menjalin kerjasama jasa pengiriman juga memberikan potongan harga kepada fadel yang bisa
mencapai 200 – 3000 ribu rupiah.
6. Resiko Teknologi
Untuk menanggulangi resiko kerusakan mesin tersebut, Fadel Digital Printing senantiasa
melakukan pengecekan serta perawatan mesin secara berkala biasanya dilakukan satu kali dalam
sebulan untuk menjaga kondisi mesin tetap terjaga. Selain itu Fadel Digital Printing juga
senantiasa menyisipkan dana untuk pembelian mesin baru setiap tahunnya guna meningkatkan
kualitas produk, dana tersebut dipersiapakn untuk keperluan investasi sebab mereka yakin
bahwa teknologi baru akan memiliki keunggulan dibandin teknologi yang lama.
7. Resiko Inovasi
Perekembangan teknologi dan inovasi ini juga menjadi perhatian Fadel Digital Printing,
yang mana untuk menjawab tantangan tersebut Fadel Digital Printing senantiasa mencaritahu
tentang perkembangan terbaru dalam dunia percetakan, Fadel Digital Printing juga memiliki team
riset yang mana tugas utama tim ini adalah mencari inovasi, mengembangkan produk baru
maupun melakukan riset terkait produk-produk yang diinginkan konsumen serta produk yang
sedang popular dipasaran, setiap minggunya tim riset ini akan membuat pelaporan terkait
perkembangan produk dipasaran serta mencoba mengembangankan produk baru yang akan
diajukan oleh pimpinan dan apabila apabila produk baru tersebut disetuji maka produk tersebut
nantinya akan di produksi dalam jumlah kecil dan akan dilempar ke pasar.
Kemudian Fadel Digital Printing kemudian akan melakukan analisa terkait respon pasar
tehadap produk baru tersebut, tidak jarang Fadel Digital Printing menciptakan produk baru yang
akhirnya menjadi trend dan banyak diminati konsumen salah satunya aialah produk stiker timbul
yang baru baru ini dibuat. Selain itu Fadel Digital Printing juga senantiasa menerima masukan-
masukan dari konsumen terkait hal-hal yang mereka inginkan serta hal-hal apa saja yang harus
diperbaiki dalam produk mereka, dengan demikian inovasi Fadel Digital Printing selalu
diperbaharui untuk menanggulangi resiko inovasi.
Untuk menaggulangi resiko ini Fadel Digital Printing memberian kompensasi yang besar
kepada para karyawannya yang memiliki kinerja yang baik, berdasarkan hasil wawancara
diketahui bahwa salah satu karyawan marketing Fadel Digital Printing memiliki komisi hingga 10
Juta Rupiah setiap bulannya. Besarnya kompensasi yang didapatkan karyawan Fadel Digital
Printing membuat mereka bertahan
9. Resiko Eksternal
Fadel Digital Printing telah lebih dulu mengantisipasi dampak kerugian tersebut, Fadel
Digital Printing telah lebih dulu mengupayakan penjualan online nya dengan memaksimalkan
fungsi sosial media mereka sebagai media penjualan online, mereka aktif melakukan promosi di
Facebook, Instagram serta tidak lupa memperkenalkan akun- akun penjualanya kepada
masyarakat, adapun strategi yang dilakukan Fadel Digital Printing dalam memperkenalkan
berbagai akun media sosial nya ialah melalui penginformasian mulut ke mulut, memberitahukan
kepada para konsumen secara langsung, mepromosikan akun media sosialnya melalui brosur
lowongan kerja, mempromosikan akun media sosialnya melalui situs pencarian google serta
melalui akun akun dagang kota Makassar seperti akun Makassar dagang, Makassar jual beli dan
lain sebagainya.
Dengan adanya sistem penjualan online pangsa pasarFadel Digital Printing menjadi luas
bahkan mencakup seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Selain itu untuk meningkatkan
penjualannya Fadel Digital Printing memperbanyak jumlah karyawan marketing, banyak dari
mantan karyawan Fadel Digital Printing yang tetap menjadi karyawan marketing walaupun para
karyawan tersebut telah memili pekerjaan utama di tempat lain atau lembaga lain.
1. Peluang
Fadel Digital Printing merupakan bentuk bada usaha UKM yang bergera dalam bidang
percetakan diwilayah Makassar. Dalam menjalankan bisnisnya Fadel Digital Printing dihadapkan
dengan berbagaimacam resiko bisnis yang meliputi: Resiko Keuangan yakni adanya penurunan
daya beli masyarakat karena adanya pelemahan ekonomi akibat pandemik Covid-19. Selanjutnya
ada resiko kredit yang ditimbulkan akibat adanya kemungkinan konsumen yang tidak membayar
pesanannya sehingga menimbulkan kerugian. Selain itu terdapat juga resiko likuiditas yakni
kondisi dimana perusahan tidak dapat melakukan pembayaran gaji karyawan pada waktunya, ke
tiga resiko yang telah disebutkan di atas merupakan bagian dari resiko keuangan, sementara itu
terdapat pula beberapa risiiko operasional yang dihadapi seperti resiko SDM yang memiliki
kinerja tidak optimal, resiko produk yang tidak berkualitas, resiko kerusakan mesin serta resiko
produk yang kurang berinovasi. Sementara itu resiko strategi juga dialami Fadel Digital Printing
khususnya terkait kebijakan jam kerja yang panjang serta kurangnya waktu libur. Resiko terakhir
yang dialami yakni resiko eksternal yang diakibatkan adanya pembangunan tol layang di jalan A.P
Petterani serta pandemic Covid-19 yang menyebabkan penurunan penjualan.
Untuk mengatasi hal tersebut beberapa upaya dilakukan Fadel Digital Printing seperti
melakukan penjualan online baik melalui instagram maupun facebook, melakukan sistem bayar
dimuka untuk menghindairi resiko konsumen tidak bayar, untuk resiko likuiditas Fadel Digital
Printing melakukan pembayaran gaji setiap karyawan memiliki tanggal yang berbeda. Untik
menanggulangi resiko operasional memberikan motivasi serta meberikan bonus bagi
karyawannya serta melakukan kerja sama dengan kementrian perindustrian,
mengkomunikaiskan atau mengkonfirmasi kembali setiap detail pesanan yang diinginkan oleh
konsumen, mulai dari desain, hingga jumlah yang diinginkan agar tidak terjadi kesalahan,
melakukan kerja sama dengan agen pengiriman terpercaya, Fadel Digital Printing senantiasa
melakukan pengecekan serta perawatan mesin secara berkala, menyisipkan dana untuk
pembelian mesin baru setiap tahunnya guna meningkatkan kualitas produk, menerima masukan
dari konsumen. Adapun untuk mengatasi resiko strategis Fadel Digital Printing memiliki sistem
kerja yang ketat dengan kondisi kerja yang penuh tekanan untuk mengatasi hal tersebut Fadel
Digital Printing menyediakan kompensasi yang besar kepada para karyawannya yang memiliki
kinerja yang baik. Adapun untuk menanggulangi resiko eksternal Fadel Digital Printing aktif
melakukan promosi di Facebook, Instagram serta tidak lupa memperkenalkan akun-akun
penjualanya kepada masyarakat, memaksimalkan penjualan online, Fadel Digital Printing
memperluas pangsa pasarnya hingga keseluruh provinsi di Indonesia melalui penjualan online,
memperluas jaringan mitra serta karyawan marketing, banyak dari mantan karyawan Fadel
Digital Printing yang tetap menjadi mitra bisnisnya.
Peluang bisnis percetakan khusunya pada Fadel Digital Printing yaitu target pasar yang
luas, media digital printing beraneka ragam, permintaan konsumenyang tinggi, tidak lekang oleh
waktu, teknologi yang canggih, dan memiliki jaringan distribusi yang luas. Adapun ancamannya
dapat berupa pengadaan mesin baru yang menekan banyak biaya, banyaknya pengusaha yang
mulai melirik usaha percetakan, memiliki spesifikasi produk yang sama
DAFTAR PUSTAKA
Pada era berkembang sekarang ini, banyak sekali merek serta produk yang bersaing di
pasaran. Saat ini, sudah ada 35 industri yang bergerak di industri keuangan tercatat di BEI (Bursa
Efek Indonesia). Memberikan konsumen berbagai pilihan dan alternatif produk untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginannya. Konsumen memegang peranan penting dalam keberlangsungan dan
keberlangsungan hidup perusahaan, sehingga perusahaan harus mencapai tujuan yang salah
satunya adalah memuaskan konsumen agar konsumen tidak membelanjakan uangnya di tempat
lain. Perihal ini menyebabkan ketatnya persaingan antar perusahaan dalam memberikan produk
atau jasa kepada konsumen.
Bank Central Asia Tbk (BCA) didirikan di Republik Indonesia oleh Raden Mas Soeprapto
No. 38 pada tanggal 10 Agustus 1955, dengan nama "NV Dagang dan Industrie Semarang
Knitting Factory". Kontrak tersebut disetujui oleh Menteri Kehakiman Indonesia atau tidak. JA
5/89/19 tanggal 10 Oktober 1955 dan tanggal 3 Agustus 1956 dalam Tambahan No. 595 Buletin
Nasional 62. Menurut akta Wagio Suhardjo, pengganti notaris Ridwan Suselo pada tanggal 21
Mei 1974, nama bank telah beberapa kali mengalami perubahan. 144. Berganti nama menjadi PT
Bank Central Asia. BCA mulai beroperasi pada 12 Oktober 1956.
Menurut Pasal 3 piagamnya, BCA beroperasi sebagai bank umum. BCA bergerak dalam
bidang perbankan dan jasa keuangan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.
BCA memperoleh izin untuk melakukan kegiatan tersebut berdasarkan Keputusan Menteri
Keuangan No. 1. Tanggal 4 Februari 1855/UM II adalah 14 Maret 1957. BCA memperoleh izin
untuk melakukan kegiatan usaha valuta asing sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia
9/110/Kep/Dir/UD tanggal 28 Maret 1977. BCA terdaftar di Jakarta dan berkantor pusat di Jl.
Jenderal Sudirman Kraft 22-23 Bank Central Asia memiliki 772 cabang di China dan dua kantor
di Hong Kong dan Singapura.
1. Struktur Organisasi
2. Logo Perusahaan
Pada setiap perusahaan pasti memiliki logonya tersendiri, termasuk beberapa bank
ternama di Indonesia. Namun saat ini, konsep desain Blueliner telah menjadi bagian penting dari
logo bank yang digunakan pada logo BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri dan lainnya. Jadi apa itu garis
biru? BlueLiner atau garis biru adalah warna paling populer di dunia bisnis. Karena biru dianggap
sebagai warna yang tenang, mewakili kebijaksanaan dan tanggung jawab. Penggunaan warna ini
sangat cocok untuk perusahaan keuangan, jejaring sosial dan teknologi, seperti BCA, BRI, BNI,
Mandiri, Facebook, Twitter, IBM dan logo Intel.
Penerapan ini digunakan untuk memastikan bahwa seluruh risiko yang dihadapi dapat
diidentifikasi, diukur, dipantau, dikendalikan, dan dilaporkan secara tepat. Selanjutnya, sejalan
dengan berbagai perkembangan organisasi, regulasi, dan lingkungan bisnis, BCA telah melakukan
penyesuaian terhadap kebijakan manajemen risiko internal dengan mengacu pada ketentuan yang
berlaku dan international best practice. BCA juga berupaya meningkatkan risk awareness melalui
pelatihan manajemen risiko untuk seluruh unit kerja.
1. Risiko Kredit
Industri perbankan saat ini menghadapi risiko kredit macet. Risiko kredit
menggambarkan potensi kerugian yang disebabkan oleh kepailitan debitur yang bersangkutan
atau pihak lawannya. Pandemi COVID-19 pada tahun 2020 ini membawa sebuah tantangan bagi
setiap usaha, termasuk bank umum serta sektor usaha kecil dan menengah.
Sementara itu, pengelolaan kredit berbasis LST dilakukan oleh bank-bank korporasi,
kelompok transaksi dan keuangan, departemen komersial dan bisnis UKM. Bank BCA Tbk telah
menetapkan bahwa risiko penerapan keuangan berkelanjutan terletak pada pemberian pinjaman
berorientasi LST. Kinerja industri perbankan nasional terdampak dengan pandemi ini. Bahaya
akan kesehatan memicu penarikan ekonomi masyarakat yang akhirnya mendorong penurunan
eksekusi kredit perbankan pada tahun 2020. Demikian juga, sebagian besar bank di bidang bisnis
keuangan juga menghadapi ujian penurunan kualitas kredit.
2. Risiko Pasar
Risiko pasar mengharuskan bank untuk menyiapkan cadangan, yang akan menambah
beban neraca mereka, mengurangi profitabilitas dan mengganggu modal. Oleh karena itu, Suku
bunga simpanan BCA telah ditetapkan berdasarkan pada kondisi pasar serta persaingan dengan
melihat perubahan suku bunga acuan dan suku bunga yang diberikan oleh bank pesaing. Sebagai
financial intermediary, BCA menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing dan tingkat suku
bunga. Risiko nilai tukar timbul dari fluktuasi nilai rupiah Indonesia terhadap mata uang asing
(khususnya dolar AS). Di sisi lain, risiko suku bunga adalah perubahan suku bunga nasional yang
dapat mempengaruhi nilai aset bunga tetap..
3. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas ialah risiko yang timbul akibat kesulitan dalam menyediakan uang tunai
dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, jika salah satu pihak tidak mampu membayar utang yang
jatuh tempo secara tunai. Jahja, Presiden Direktur PT Bank Sentral Asia Tbk (BBCA), menilai
likuiditas perbankan harus dilihat dari dua aspek. Setiap hari, likuiditas bank tidak akan terlalu
ketat, karena dipantau oleh Bank Indonesia. Dari segi angka, rasio pinjaman terhadap simpanan
(LDR) mendekati 93% atau lebih tinggi berarti likuiditas rendah. Hal ini tercermin dari bunga
deposito. Suku bunga deposito bank kecil dan menengah sudah mencapai 9%. Obligasi masih di
bawah 10% dan biasanya sulit untuk dijual. Likuiditas tidak semulus biasanya. Saldo kredit dan
simpanan harus kita perhatikan agar bank dapat berkembang lebih baik.
Menurut catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), simpanan bank terus meningkat setiap
bulannya selama pandemi. Pertumbuhan pada April mencapai 8,08% (year-on-year). PT. Bank of
Central Asia (BBCA) mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 16,8% (yoy) menjadi Rp741,02
triliun. Pertumbuhan ini ditopang oleh dana murah yaitu giro dan tabungan (CASA).
Pertumbuhan DPK yang signifikan ini akan menjadi kunci likuiditas perusahaan di masa pandemi.
4. Risiko Operasional
Menurut Basel II, risiko operasional didefinisikan sebagai risiko kerugian akibat kegagalan
atau kegagalan proses internal, personel dan sistem, dan kejadian eksternal. Secara umum, risiko
operasional terkait dengan banyak masalah yang timbul dari kegagalan proses atau prosedur.
Fakta membuktikan bahwa keberadaan virus Covid-19 dapat mengubah perilaku manusia di
banyak bidang. Semua sektor bisnis dan kehidupan terkena dampak parah dari corona ini, tidak
hanya usaha kecil, menengah dan mikro, tetapi juga industri perbankan. Keberadaan covid-19 di
Indonesia sangat mempengaruhi operasional perbankan, oleh karena itu di era persaingan yang
ketat saat ini, manajemen risiko operasional harus dilakukan dengan benar untuk meningkatkan
kinerja pelayanan bank kepada nasabah.
Hal ini juga telah mengubah pola kerja perbankan Indonesia, seperti penutupan unit
operasional bank, jam kerja bank, pemisahan bisnis dan peningkatan biaya operasional bank.
Dalam operasional bank, personel atau pegawai merupakan aspek penting yang sangat
mempengaruhi kinerja bank. Banyak bank di Indonesia saat ini melakukan splitting operation
yang dapat membawa berbagai risiko human error. Faktor-faktor ini adalah penipuan internal,
salah urus, dan ketergantungan yang berlebihan pada karyawan tertentu.
5. Risiko Hukum
Risiko hukum ialah risiko yang muncul karena disebabkan oleh cacat pada dokumen
kredit dan surat berharga atau dokumen hukum lainnya. Pengukuran yang digunakan untuk
penilaian risiko hukum adalah potensi kerugian yang ditimbulkan oleh klaim terhadap BCA.
Risiko hukum yang melekat dinilai berdasarkan potensi kerugian dari kasus yang sedang dalam
proses hukum oleh BCA dan anak perusahaan dibagi dengan modal. Parameter yang digunakan
untuk menghitung potensi kerugian dalam perkara pengadilan yang merupakan dasar litigasi, nilai
perkara serta dokumen hukum.
6. Risiko Reputasi
Reputasi serta kepercayaan ialah pendirian yang signifikan dari bisnis bidang perbankan.
BCA secar efektif mengawasi risiko kemasyhuran, yang ditandai dengan adanya penilaian negatif
masyarakat, terutama dalam praktik bisnis dan tingkat pelayanan perbankan. Untuk membatasi
kemungkinan terjadinya resiko tersbut, strategi utama yang dijalankan adalah melalui metode
prosedur komunikasi dan aturan penyelesaian keberatan. Penilaian risiko reputasi ini dilakukan
dengan cara menggunakan pengukuran seperti jumlah pengaduan dan publikasi negatif serta hasil
penyelesaian pengaduan. Penilaian tersebut disusun dalam laporan status risiko reputasi setiap
triwulan.
7. Risiko Stratejik
Memanfaatkan kesesuaian rencana dan kondisi daerah operasional, strategi risiko rendah
serta strategi risiko tinggi, status usaha BCA, serta realisasi rencana bisnis bank dan parameter
lainnya. Manajemen risiko stratejik mengharuskan BCA untuk mengidentifikasi dan mengelola
risiko yang terkait dengan keputusan yang tidak efektif dan kurangnya respons terhadap
perubahan eksternal.
BCA mengelola risiko ini dengan menggunakan integritas data internal dan eksternal
dalam pengambilan keputusan dan meningkatkan kualitas analisis dalam keputusan bisnis
strategis. Menggunakan pengukuran berdasarkan pada risiko administrasi, risiko struktur
eksekutif, risiko tindakan manajemen, sistem informasi manajemen dan SDM untuk mengevaluasi
nilai kualitas risiko stratejik dan risiko kelengkapan sistem pengendalian.
8. Risiko Kepatuhan
Saat mengevaluasi risiko kepatuhan yang melekat, pengukuran yang dipakai mencakup
jenis serta signifikan kesalahan yang dilakukan, frekuensi kesalahan atau kepatuhan Track Ricord,
dan kesalahan peraturan transaksi keuangan tertentu. BCA terus memantau tingkat risiko yang
mungkin timbul dari pelanggaran hukum dan peraturan di Indonesia. Parameter yang digunakan
dalam penilaian risiko kepatuhan adalah kemungkinan terjadinya penyimpangan karena faktor
internal dan eksternal. Oleh karena itu, bank tidak dapat mematuhi peraturan yang berlaku.
Dalam hal penyempurnaan proses dan sistem management risiko kredit, Bank BCAsudah
mengembangkan teknik kerja dalam proses pemberian kredit melalui “loan origination system”,
sehingga proses pemberian kredit dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian
risiko terhadap risiko kredit dapat dilakukan dengan cara penetapan sistem penilaian (internal
credit review) yang independen untuk penerapan proses manajemen risiko kredit secara efektif
yang diantaranya:
Bank BCA mengembangkan manajemen risiko melalui analisis stress test secara berkala
untuk memastikan perusahaan dapat memahami dinamika bisnis, termasuk dinamika akibat
pandemi COVID-19, yang mengakibatkan bank BCA bisa menyusun strategi yang tepat untuk
memperkirakan risiko tersebut menjadi contingency plan. Di anak perusahaannya, BCA
melakukan pemantauan risiko kredit setiap hari dan pada saat yang sama memastikan bahwa
anak perusahaan memiliki kebijakan manajemen risiko kredit yang baik dan efektif.
2. Resiko Pasar
Bank BCA fokus mengelola posisi devisa neto (PDN) departemen keuangan dalam
mengelola risiko nilai tukar mata uang asing, dan laporan PDN hariannya digabungkan dengan
laporan seluruh cabang. Pada dasarnya, setiap cabang perlu menanggung risiko nilai tukar mata
uang asing pada jam akhir kerja, dan pemberiaan toleransi PDN kepada kantor cabang yang
memiliki aktivitas perdagangan valuta asing dalam jumlah besar di kantor cabang tersebut.
Penyusunan laporan PDN di Bank BCA adalah dengan menggabungkan laporan PDN menjadi
laporan status keuangan dan rekening administratif secara konsolidasi.
Dalam mengukur risiko nilai tukar mata uang asing, BCA bank menggunakan metode
value at risk (VaR) untuk pelaporan internal melalui metode simulasi historis, dan perhitungan
laporan KPMM menggunakan teknik standar BI (Bank Indonesia). Saat menentukan suku bunga
deposito BCA bank, ia memantau perubahan suku bunga bank serta suku bunga yang diberikan
oleh pihak pesaing berdasarkan kondisi market dan pesaing..
Langkah-langkah dan rencana yang dilakukan untuk mengantisipasi risiko pasar atas
transaksi yang terkait dengan risiko nilai tukar dan suku bungan adalah melakukan penetapan
dan kontrol limit risiko pasar seperti Limit VaR, Limit Nominal, dan Limit Stop Loss serta
melakukan stress test dalam mengukur risiko. Dalam mendukung program Bank Indonesia
tentang Pendalaman Transaksi Pasar Keuangan, Bank melakukan assessment manajemen risiko
dan melakukan persiapan kebijakan dan sistem prosedur terhadap berbagai transaksi yang akan
dikembangkan.
3. Risiko Likuiditas
Bank BCA selalu menjaga kecukupan likuiditas melalui dana cadangan untuk memenuhi
komitmennya kepada nasabah dan pihak lain, termasuk memberikan kredit, membayar kembali
simpanan nasabah dan memenuhi likuiditas operasional. Kantor Jasa Keuangan (OJK) telah
mengeluarkan aturan mengenai debitur yang terdampak COVID-19 dalam restrukturisasi kredit.
Kebijakan credit slack yang juga dikenal dengan restrukturisasi kredit diatur dalam POJK No.
11/POJK.03/2020 tentang kebijakan stimulus ekonomi sebagai kebijakan countercyclical. Di
Bank BCA, ALCO bertanggung jawab untuk mengelola kebutuhan likuiditas dan operasional
departemen treasury secara keseluruhan.
Pemantauan risiko likuiditas dilakukan dengan tujuan agar jika terjadi peningkatan potensi
risiko likuiditas dapat segera dimitigasi atau dilakukan penyesuaian secara tepat waktu terhadap
strategi manajemen risiko likuiditas. Berikut ini aktivitas dalam proses pemantauan risiko
likuiditas:
BCA juga menggunakan LED untuk menganalisis kesalahan atau masalah yang ada
sehingga dapat dilakukan tindakan preventif untuk memperkecil risiko kerugian operasional yang
akan terjadi di kemudian hari. Bank BCA sudah melakukan pengimplementasian menggunakan
aplikasi yang bernama indikator risiko utama untuk memberikan indikator peningkatan risiko
operasional unit kerja internal perusahaan.
Untuk memitigasi resiko operasional yang terjadi di Bank BCA, telah dilakukan beberapa
hal diantaranya:
• Telah memiliki kebijakan, prosedur dan penetapan limit yang bermanfaat dalam
memantau, mengukur dan memitigasi risiko operasional.
• Melaksanakan Risk Awareness Program secara regular untuk menumbuhkan budaya
sadar risiko kepada seluruh pemangku kepentingan BCA.
• Senantiasa mengkinikan kebijakan dan prosedur sesuai dengan perkembangan
organisasi serta perubahan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
• Telah memiliki Business Continuity Management (BCM) Plan, yaitu proses manajemen
(protokol) terpadu dan menyeluruh untuk memastika kelangsungan operasional BCA
dalam menjalankan bisnis dan melayani nasabah.
• Telah memiliki sistem pengendalian internal, dimana dalam pelaksanaannya antara lain
telah memperhatikan prinsip four eyes principle, segregation of duty dan penerapan
sistem rotasi guna mengurangi potensi self-dealing dan penyembunyian dokumen
ataupun kemungkinan transaksi fraud.
Saat ini Bank BCA telah membuat aplikasi BCA mobile atau KlikBCA untuk membantu
nasabah melakukan transaksi di masa pandemi saat ini. Melalui aplikasi BCA mobile ini, nasabah
dapat membuka rekening baru, menggunakan QRku untuk transfer uang antar rekening BCA,
transfer virtual account dan transfer ke rekening bank lain, bayar pajak, BPJS, nelpon, kartu
kredit, beli pulsa, token listrik, Blok ATM kartu dan kartu kredit. Dan periksa saldo rekening
dan kartu kredit.
Sementara itu, nasabah korporasi dapat menggunakan KlikBCA Bisnis untuk transaksi
bank. Melalui KlikBCA Bisnis, nasabah dapat melakukan transfer dana antar rekening BCA dan
virtual account, transfer ke rekening bank domestik lain, transfer valas ke rekening bank lain, e-
commerce B2B, perpajakan elektronik, pembersihan rekening, gaji dan informasi rekening. Di
masa pandemi ini, BCA juga terus memberikan edukasi berkelanjutan kepada karyawan dan
nasabah untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap risiko penipuan perbankan.
BCA juga memiliki sistem anti Fraud, yang mencakup tindakan untuk mencegah, mendeteksi dan
menyelidiki, serta memantau insiden Fraud.
5. Risiko Hukum
Bank BCA telah membentuk unit kerja Grup Hukum (GHK) yang bertanggung jawab
untuk mengidentifikasi, memantau, mengukur dan mengendalikan risiko hukum perusahaan.
Mengurangi risiko hukum bank BCA. Ha-hal yang sudah dilakukan Grup Hukum, yaitu:
• PBI No. 7/7/FBI/2005 tertanggal 20 Januari 2005, dan penyelesaiannya dilakukan dengan
PBI No. 10/10/PBI/2008 pada tanggal 28 Februari tahun 2008.
• SEBI No. 7/24/DPNP tertanggal 18 Juli 2005 dan pelunasan dilakukan dengan SEBI No.
10/13/DPNP pada tanggal 6 Maret 2008.
• PBI No. 8/5/PBI/2006 tertanggal 30 Januari 2006 dan melibatkan mediasi bank.
• POJK No. 1/POJK.07/2013 tanggal 26 Juli tahun 2013, berkaitan dengan perlindungan
nasabah di industri jasa pelayanan keuangan.
• PBI No. 16/1PBI/2014 tentang Layanan Sistem Pembayaran Perlindungan Konsumen 16
Januari 2014.
Dalam rangka mengelola risiko reputasi, beberapa hal yang telah dilakukan Bank BCA antara
lain:
• Telah terdapat ketentuan penanganan pengaduan nasabah yang secara jelas mengatur
kebijakan, prosedur, unit kerja yang melakukan pemantauan dan pelaporan seputar
penanganan pengaduan nasabah termasuk di dalamnya format pelaporan kepada
regulator.
• Telah melakukan pemantauan keluhan nasabah dan hasilnya dilaporkan secara rutin
kepada pimpinan unit kerja masing-masing dan secara khusus disampaikan kepada
Direksi. Laporan keluhan nasabah dianalisis dan digunakan untuk mendukung Bank dalam
pengembangan proses penanganan keluhan secara sistematis.
• Melakukan pengembangan infrastruktur yang meliputi implementasi software dan
hardware yang tepat guna, pengembangan prosedur serta manajemen kerja yang semakin
baik. Pengembangan infrastruktur sistem informasi manajemen dapat memudahkan
pemantauan dan mendukung kecepatan dan kualitas kerja organisasi dalam memonitor
dan merespons keluhan nasabah.
7. Risiko Stratejik
Para pelaku konsumen, yang juga didalamnya termasuk BCA, tidak dapat sepenuhnya dapat
mengantisipasi kesulitan dan fakto-faktor mendesak yang akan muncul di tahun 2020. Penyebaran
pandemi COVID-19 dan aktivitas publik yang terbatas memberikan penekanan pada iklim usaha,
termasuk bisnis keuangan. Dewan direksi secara konsisten berfokus pada pelaksanaan risiko para
eksekutif dan administrasi perusahaandengan baik, Kehati-hatian dalam menentukan pilihan keputusan,
dan menjalankan berbagai dorongan dan dorongan penting. Sejalan dengan itu, bank dapat menjaga
kepercayaan yang tinggi diantara para mitra kerja, yang tercermin dalam berbagai apresiasi dari
pengontrol, pendukung kuangan, dan berbagai lembaga lainnya.
Dalam kondisi yang tidak menentu, secara keseluruhan BCA telah mencapai kinerja yang
cukup baik di tahun 2020. Dengan dukungan yang stabil, laba sebelum provisi serta terjadi
peningkat 10,6% year-on-year pada PPOP, pada akhir tahun mencapai Rp 45,2 triliun. Perolehan
operasional BCA menetapkan biaya yang lebih tinggi pada CKPN untuk memprediksi penurunan
kualitas kredit selama covid. Menghadapi risiko penurunan kualitas aset (terutama portofolio
kredit).
BCA terus bekerja keras untuk menjaga tingkat permodalan dan likuiditas yang sehat.
Bank senantiasa berpegang pada prinsip kehati-hatian, dalam berbagai tekanan, manajemen risiko
yang ketat, dan mengurangi potensi risiko risiko kredit. Pada masa pandemi COVID-19 saat ini,
BCA telah menerapkan serangkaian program dan prosedur kerja internal agar mengurangi risiko
serta tetap menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan. Hal ini dicapai dengan menerapkan
bekerja dari rumah, rapat/konferensi virtual, beroperasi di lokasi kantor yang berbeda (operasi
kantor terpisah), dan menggunakan teknologi untuk menjalin telekomunikasi dengan pelanggan
serta kolega. Menghadapi perubahan lingkungan kerja yang begitu cepat dan signifikan, insan
BCA terus menunjukkan etika profesional yang baik, menjaga kinerja dan meraih hasil positif
dalam berbagai tantangan..
Dalam rangka mengidentifikasi dan merespon perubahan lingkungan bisnis, baik eksternal
maupun internal, BCA melaksanakan:
• Pengkajian RBB secara berkala sesuai dengan perkembangan bisnis dan keadaan
perekonomian Indonesia. Dalam hal diperlukannya pengkinian rencana stratejik dan
inisiatif-inisiatif bisnis sebagai respon terhadap perubahan lingkungan bisnis, Bank dapat
menyusun Revisi RBB dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku.
Penetapan strategi BCA dirumuskan dengan memperhatikan peraturan Bank Indonesia dan
Otoritas Jasa Keuangan serta ketentuan lainnya yang terkait serta memperhitungkan dampak risiko
stratejik terhadap permodalan Bank dan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) serta
berdasarkan risk appetite, risk tolerance serta pertimbangan akan kemampuan BCA.
8. Risiko Kepatuhan
BCA telah merumuskan kebijakan dan prosedur kepatuhan, yang meliputi proses yang
selalu disesuaikan dengan peraturan dan sistem dari dalam sesuai dengan aturan perundang-
undangan yang ditetapkan, menghubungkan peraturan tersebut kepada tenaga kerja yang terkait,
melakukan penelitian pada barang/pekerjaan baru, dan melakukan test kepatuhan secara berkala
terhadap karyawan. Pelatihan dilakukan setiap triwulan.
Menyampaikan laporan kepatuhan kepada dewan direksi dan komite. Bank BCA
menerapkan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan teroris. Bank BCA juga
telah mengembangkan aplikasi yang dapat mengidentifikasi terjadinya transaksi keuangan
mencurigakan sesuai ketentuan yang berlaku.
Dalam rangka mengendalikan dan meminimalkan risiko kepatuhan, BCA telah melakukan
langkah-langkah antara lain:
a) Fungsi QR di BCA Mobile, nasabah dapat menggunakan fungsi ini untuk membayar
transaksi belanja di merchant yang menggunakan QRIS untuk membayar. QRS
merupakan jaringan pembayaran yang menggunakan kode QR dari BCA mobile dan
berbagai aplikasi pembayaran, BCA juga mendukung pemerintah dengan menerapkan
pembayaran non tunai melalui QRIS. Selain itu, QR code pada ponsel BCA memudahkan
nasabah melakukan pembayaran belanja tanpa harus menghubungi berbagai merchant
yang bekerja sama dengan BCA.
b) Fungsi penarikan tanpa kartu BCA Mobile memungkinkan pengguna untuk menarik uang
tanpa kartu ATM. Biasanya dompet lupa. Dalam keadaan darurat, Anda harus
menggunakan uang tunai untuk bertransaksi. Nasabah hanya perlu mengakses fungsi
cardless di perangkat mobile BCA, dan mereka dapat dengan mudah menarik uang tanpa
kartu ATM BCA. Santoso menambahkan, fitur ini mendukung pelanggan di era new
normal yang membutuhkan minimal kontak fisik dengan benda atau orang lain.
c) Debit online, fitur yang memudahkan pelanggan dalam melakukan transaksi dan
pembayaran online. Uniknya, fungsi debit online BCA ini memungkinkan nasabah
mengelola transaksi online secara fleksibel melalui perangkat mobile BCA. Fitur terbaru
ini memberikan dua keuntungan sekaligus kepada nasabah, yaitu kontrol transaksi yang
mudah dan unlimited. Pelanggan dapat mengaktifkan atau menonaktifkan transaksi, dan
pelanggan dapat mengatur batasan dan blokir di ponsel BCA.
Adanya covid-19 mempercepat penetrasi layanan digital BCA. Pada semester I 2020,
jumlah transaksi menggunakan mobile banking dan online banking mencapai 81,1% dari total
transaksi. Bahkan mobile banking dan online banking telah mencapai 47,4% dari jumlah transaksi,
atau 45,3% dari mereka yang telah melewati layanan cabang..
Saat ini, karena karakteristik nasabah yang beragam, bank menghadapi kesulitan
mengembangkan digitalisasi. Pasalnya, tidak semua nasabah memiliki literasi teknis, sehingga sulit
bagi bank untuk mengembangkan digitalisasi, yang memang perlu beradaptasi dengan semua
situasi nasabah. Namun, meskipun demikian, pandemi COVID-19 telah mempercepat penetrasi
layanan digital BCA.
Laba bersih PT Bank Sentral Asia Tbk 2020 turun 5% menjadi Rp. 27,1 triliun. Penurunan
laba tersebut karena meningkatnya biaya cadangan setelah pemerintah regulator menerapkan
langkah-langkah pelonggaran dalam menanggapi pandemi COVID-19. Namun karena aktivitas
terlemah, hingga akhir Desember 2020, total kredit BCA turun 2,1% year-on-year menjadi Rp.
575,6 triliun. Dengan demikian, secara keseluruhan total kredit mencapai 588,7 triliun rupiah,
turun 2,5% year-on-year. Meski banyak tantangan, laba sebelum pajak (PPOP) Hera, BCA dan
anak perusahaan tetap tumbuh sebesar Rp 11,2-45,4 triliun.
Pada bagian pembiayaan, terjadi peningkat 7,7% year-on-year pada kredit korporasi maka
menjadi Rp 255,1 triliun, sejalan dengan semangat BCA membantu menggerakkan roda
perekonomian nasional di masa pandemi. Pada saat yang sama, kredit komersial dan UKM turun
7,9% year-on-year menjadi Rp 186,8 triliun. Dalam portofolio pinjaman konsumen, pinjaman
hipotek turun 3,7% year-on-year menjadi Rp 90,2% triliun, KKB turun 22,6% year-on-year
menjadi Rp 36,9 triliun, dan saldo kartu kredit turun 20,6% menjadi Rp 11,2% tahun ke tahun.
Secara keseluruhan, kredit konsumer turun 10,8% year-on-year menjadi Rp 141,2 triliun.
Dibandingkan dengan pemberian fasilitas kredit baru, tingkat pembayaran kembali lebih tinggi,
yang mengakibatkan penurunan saldo pinjaman sektor konsumer.
F. KESIMPULAN
PT Bank Central Asia (BCA) Tbk menerapkan manajemen risiko terintegrasi yang
dirancang untuk memitigasi risiko-risiko yang dihadapi oleh BCA maupun entitas anak. BCA
telah memantau dan mengelola jenis risiko sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Risiko-risiko ini terdiri dari 8 (delapan) risiko Bank yaitu risiko kredit, pasar, likuiditas,
operasional, hukum, reputasi, stratejik, dan kepatuhan.
Diantara risiko-risiko yang dihadapi oleh Bank of Central Asia (BCA), BCA telah
mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko tersebut, seperti pada resiko kredit yaitu
dengan Bank of Central Asia (BCA) mengembangkan manajemen risiko melalui analisis stress
test secara berkala untuk memastikan perusahaan dapat memahami dinamika bisnis, termasuk
yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 di tahun 2020 semain mempercepat
proses transaksi Bank menuju Perbankan transaksi berbasis digital. Untuk mengidentifikasi risiko
operasional, BCA memberikan kemudahan bagi nasabah dalam menjalankan aktivitas perbankan
dimanapun dan kapanpun melalui beragam produk dan layanan, yang didukung oleh jaringan
perbankan elektronik yang handal dan luas, serta layanan digital yang semakin berkembang.
Di masa pandemi, PT BCA Tbk berpeluang meningkatkan layanan digital untuk melayani
nasabah dengan lebih baik. Dalam konferensi pers, Jahjah mengatakan bahwa akan ada lebih
banyak transaksi dan uang tunai dan tidak ada kartu di masa depan, yang akan menjadi bagian
penting dari new normal. BCA akan terus berinovasi dan menyiapkan berbagai inisiatif untuk
mendukung kebutuhan nasabah terkini. Digitalisasi memberikan kemudahan, kenyamanan dan
kecepatan kepada masyarakat, terutama pada situasi saat ini dimana masyarakat dituntut untuk
menjaga jarak (physical distance). Oleh karena itu, BCA memperknalkan tiga fungsi digital utama
yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi keuangan dengan mudah, aman, nyaman dan
cepat..
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bca.co.id/id/tentang-bca/korporasi/sejarah-BCA Diakses 09 Juni 2021 pukul 10.45
WITA
https://m.bisnis.com/amp/read/20200910/90/1290028/mudahkan-nasabah-di-masa-pandemi-bca-
hadirkan-3-fitur-digital-apa-saja Diakses 10 Juni 2021 pukul 13.00 WITA
https://amp.kontan.co.id/news/ini-strategi-bankir-untuk-jaga-manajemen-risiko-surat-berharga-valas
Diakses 10 Juni 2021 pukul 13.10 WITA
https://www.cnbcindonesia.com/market/20200615185229-17-165557/pandemi-covid-19-belum-
berakhir-begini-strategi-bca Diakses 10 Juni 2021 pukul 13.30 WITA
https://m.bisnis.com/amp/read/20200715/90/1266207/manajemen-risiko-kredit-berkelanjutan-agar-
bank-tahan-banting Diakses 10 Juni 2021 pukul 14.00 WITA
https://keuangan.kontan.co.id/news/ada-ancaman-dari-wabah-corona-penyaluran-kredit-makin-
beresiko/page=2 Diakses 13 Juni 2021 pukul 09.00 WITA
https://keuangan.kontan.co.id/news/likuiditas-jangka-pendek-btn-dan-bca-masih-tebal-page=2
Diakses 13 Juni 2021 pukul 10.00 WITA
https://www.blj.co.id/2013/02/23/penerapan-manajemen-resiko-di-perbankan-nasional/ Diakses 13
Juni 2021 pukul 10.10 WITA
https://money.kompas.com/read/2020/06/12/083900226/peluang-investasi-di-tengah-pandemi-
kupon-ori017-dipatok-6-4-persen?page=all Diakses 13 Juni 2021 pukul 11.00 WITA
https://m.bisnis.com/finansial/read/20200903/90/1286841/perbankan-digital-bos-bcaungkap-
tantangan-yang-dihadapi-bbca Diakses 13 Juni 2021 pukul 13.00 WITA
https://keuangan.kontan.co.id/news/begini-strategi-sejumlah-perbankan-dalam-menopang-likuiditas-
di-masa-pandemi/?page=all Diakses 13 Juni 2021 pukul 14.15 WITA
https://money.kompas.com/read/2020/06/10/201300826/kata-bos-bca-ini-tantangan-dan-risiko-
restrukturisasi-kredit?page=all#page3 Diakses 13 Juni 2021 pukul 15.09 WITA
https://m.bisnis.com/amp/read/20201007/90/1301803/permodalan-masih-kuat-bca-yakin-bisa-hadapi-
masalah-pemburukan-kredit Diakses 13 Juni 2021 pukul 16.00 WITA
https://keuangan.kontan.co.id/news/begini-langkah-perbankan-untuk-mencegah-kasus-fraud?page=all
Diakses 13 Juni 2021 pukul 18.06 WITA
https://www.cnbcindonesia.com/market/20190204124547-17-53768/bos-bca-buka-suara-soal-
kondisi-likuiditas-dan-perebutan-dana Diakses 14 Juni 2021 pukul 11.06 WITA
https://amp.kontan.co.id/news/covid-19-dan-risiko-operasional-bank Diakses 14 Juni 2021 13.00
WIT
BAB XI
Risiko Asuransi BNI Life Serta Peluang dan Tantangan
Manusia selalu menghadapi resiko dalam mencari arah dalam hidup dan dalam
aktivitas apapun. Tidak ada orang yang kebal dari risiko yang mereka hadapi. Dalam suatu
masyarakat, orang sering mengalami kerugian akibat suatu kejadian yang tidak terduga.
Orang-orang menyadari kemungkinan risiko yang menimpa mereka dan akan berusaha
untuk mengatasi risiko tersebut, yang dikenal dengan manajemen risiko, yang dapat
diartikan sebagai proses atau metode manajemen risiko yang efektif dalam mencapai
tujuan.
Dengan pemahaman manajemen risiko, masyarakat tidak perlu khawatir dalam
menjalankan aktivitas atau menjalani kehidupannya. Dengan demikian, upaya untuk
mencapai kesejahteraan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Pasti ada resiko tinggi
dalam hidup yang mengakibatkan kerugian. Asal muasal suatu risiko tidak pasti, sehingga
kebutuhan akan pertanggungan atau perlindungan asuransi sangat penting untuk
mencegah atau mengatasi ketidakpastian yang mengandung risiko yang menimbulkan
ancaman bagi masing-masing pihak. Peraturan BI no. 5/8/PBI/2003 adalah seperangkat
prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau,
dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha. Analisis risiko adalah proses
penentuan terjadinya kerugian yang di alami oleh suatu perusahaan dengan teknik yang
paling tepat untuk menagani peristiwa tersebut.
a. Resiko pasar
Risiko suku bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas masa depan dari
suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Risiko
nilai suku bunga wajar adalah risiko dimana nilai dari suatu instrumen keuangan
berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.
Risiko harga saham merupakan risiko dimana nilai wajar arus kas masa
depan instrumen keuangan akan berfluktuasi karena adanya perubahan harga pasar
(selain yg muncul karena risiko suku bunga & risiko mata uang), dimana perubahan
tadi disebabkan oleh faktor-faktor eksklusif terhadap instrumen keuangan secara
individu, atau faktor-faktor yang mempengaruhi seluruh instrumen keuangan yang
serupa yg diperdagangkan pada pasar.
Eksposur risiko harga saham Perusahaan berkaitan menggunakan aset
keuangan yg nilainya akan berfluktuasi yang diakibatkan sang perubahan harga
pasar (laporan-tahunan-bni-life- 2018.pdf, diakses pada 8 Juni 2021).
e. Risiko Kredit
Menurut Ikatan bankir Indonesia (2016 : 23) Risiko kredit adalah risiko
akibat kegagalan nasabah atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank
sesuai dengan perjanjian yang disepakati. Risiko kredit merupakan risiko kerugian
keuangan yang timbul bila counterpart Perusahaan gagal memenuhi liabilitas
kontraktualnya kepada perusahaan.
f. Risiko Likuiditas
g. Risiko Permodalan
Risiko faktor sumber daya manusia salah satu bentuk khusus dari risiko
operasional yang berhubungan dengan kerugian-kerugian yang dapat muncul
sebagai hasil dari kesalahan-kesalahan manusia, seperti menekan tombol yang
salah, secara tidak sengaja menghapus data, memasukkan nilai yang salah kedalam
sistem, dan lain sebagainya. (M. Crouhy, et.al. 2014).
Digitilisasi menjadi sasaran terdepan BNI Life pada masa depan. Dalam hal
ini, perusahaan mengambil langkah yaitu memperkuat wahana pendukung sistem
keterangan sebagai akibatnya proses bisnis dapat lebih efektif & efisien. Pada tahun
2018, Pengembangan hardware (perangkat keras) & software (perangkat lunak)
yang sudah dilakukan oleh perusahaan menjadi bentuk implementasi pada proses
digitalisasi.
Mulai dari upaya meningkatkan imunitas tubuh, pola hidup sehat, dan
upaya-upaya untuk mencegah Covid-19 lewat berbagai saluran. Kedua,
menyediakan fasilitas telemedicine untuk konsultasi dokter, seperti di Halodoc dan
aplikasi kesehatan lainnya yang bekerjasama dengan BNI Life. Ketiga, melakukan
seleksi terhadap nasabah-nasabah yang mengajukan asuransi jiwa dan kesehatan.
Keempat, menerapkan protokol kesehatan di lingkungan BNI Life sesuai dengan
protokol yang diatur oleh pemerintah termasuk shifting jam kerja (BNI Life
mencatat penurunan klaim dan manfaat hingga 41,28% (kontan.co.id), diakses pada
9 Juni 2021).
4) Risiko Strategis
a. Kebijakan Bisnis
Sementara itu kepada para telemarketer atau agen pemasar dari BNI Life,
telah diterapkan sistem shifting serta social distancing, sebagai langkah antisipasi
penyebaran corona di lingkungan kerja. BNI Life juga terus meningkatkan
pemasaran produk asuransi di wilayah aman atau zona hijau, dan mendorong
penjualan produk asuransi tradisional. "Sedangkan untuk unit- linked, penjualannya
akan berkurang dikarenakan sesuai dengan peraturan OJK itu sendiri, dan kami
juga mendukung program pemerintah menurunkan pandemi Covid-19," ujarnya.
Baca Juga :
BNI Life sebut klaim dari saluran digital naik hingga 219% adapun PT BNI
Life Insurance mencatat kenaikan laba (unaudited) sebesar 58,9 persen pada 2019
bila dibandingkan 2018 lalu, atau bernilai sekitar Rp300 miliar. Selain mengalami
peningkatan laba, BNI Life juga berhasil membukukan aset senilai Rp18,11 triliun
atau naik sekitar 4,8 persen bila dibandingkan periode 2018 lalu yang hanya senilai
Rp17,28 triliun (Ini Strategi BNI Life Jalankan Bisnis di Tengah Pandemi Covid-19
- Finansial Bisnis.com, diakses pada 9 Juni 2021).
5) Risiko Eksternalitas
a. Risiko Lingkungan
F. KESIMPULAN
Kebijakan Manajemen Risiko ditetapkan untuk memastikan bahwa perusahaan
mempertahankan tingkat risiko yang tepat sesuai dengan kebijakan dan prosedur
internal serta peraturan untuk membantu pencapaian tujuan perusahaan. Efektivitas
kerangka manajemen yang memberikan landasan yang tertanam dalam organisasi akan
berdampak pada keberhasilan manajemen risiko di dalam Perusahaan.
Divisi Manajemen Risiko berperan melakukan fungsi koordinasi dan sosialisasi
terkait dengan seluruh proses manajemen risiko Perseroan guna meminimalkan
kemungkinan dan dampak dari jenis risiko yang dihadapi Perseroan secara tatap muka.
Dalam menerapkan sistem manajemen risiko, Perseroan sebagai anggota entitas utama
kelompok keuangan Bank BNI secara berkala setiap triwulan mengirimkan Laporan
Manajemen Risiko secara konsolidasi kepada Bank BNI barang yang sesuai dengan
kategori risiko yang teridentifikasi. Hal ini mengacu pada Peraturan OJK Nomor
17/POJK.03/2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terpadu PT BNI Life
Insurance Financial Group yang telah diklasifikasikan 7 risiko dalam Pedoman
Pelaksanaan, meliputi:. Risiko primer kontrak premi yg dihadapi sang Perusahaan adalah
klaim aktual & pembayaran manfaat atau perbedaan waktu yang terjadi berbeda
menggunakan yg diharapkan. Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi klaim, banyaknya klaim,
manfaat aktual yang dibayarkan, dan pengembangan klaim jangka panjang.
Coulter, Robbins. 2004. Manajemen, Edisi Ketujuh, Edisi Indonesia, Jilid Kesatu. Jakarta : PT.
Indeks Group Gramedia.
Christensen, C.R., K.R. Andrews, dan J.L. Bower. 1973. Business Policy Text and Cases. Third
Edition. Homewood, Illionis: Richard D. Irwin Inc.
Crouhy, Michael, & Galai, dan Robert Mark (2014), The Essential of Risk Management, Edisi 2,
United States: McGraw-Hill Education
Ikatan Bankir Indonesia. 2016. Strategi Manajemen Risiko Bank. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
Julius R. Latumaerissa (2011), Bank dan Lembaga keuangan lain, Jakarta: Salemba Empat.
Ktut, Silvanita. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Erlangga
Muranaga, J., & Ohsawa, M. (2002). Measurement of liquidity risk in the context of market risk
calculation. Working paper, Institute for Monetary and Economic Studies, Bank of Japan,
Tokyo.
Otoritas Jasa Keuangan .(2014) Peraturan OJK Nomor 17/POJK.03/2014 tentang Penerapan
Manajemen Risiko Terpadu PT BNI Life Insurance Financial Group
https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/regulasi/peraturan-ojk/Pages/34peraturan-otoritas-
jasa-keuangan-tentang-penerapan-manajemen-risiko-terintegrasi-bagi-konglomerasi-
keuangan.aspx
Otoritas Jasa Keuangan. (2015). POJK nomor 1/pojk.05/2015 tentang penerapan manajemen
risiko bagi lembaga jasa keuangan non-bank
Sekilas BNI Life | BNI Life Insurance (bni-life.co.id)
Makna, Visi, Misi dan Nilai Perusahaan | BNI Life Insurance (bni-life.co.id)
BNI Life mencatat penurunan klaim dan manfaat hingga 41,28% (kontan.co.id)
Ini Strategi BNI Life Jalankan Bisnis di Tengah Pandemi Covid-19 - Finansial Bisnis.com
https://finansial.bisnis.com/read/20150611/90/442662/bni-dinilai-terdepan-dalam-manajemen-
risiko-lingkungan-dan-sosial
95
BAB XII
Resiko PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Serta Peluang dan
Tantangan
97
klien dan mitra yang berbeda. Tanggung jawab Manulife Indonesia dinyatakan dalam
bentuk singkat PRIDE.
c. Profesionalism (Profesionalisme)
Yang diingat untuk tingkat bahaya standar adalah individu yang memiliki bahaya
kematian normal, dan membayar biaya perlindungan dengan tarif standar. Mayoritas yang
dilindungi termasuk dalam kelas ini.Dalam organisasi tertentu tingkat bahayanya adalah
bukan perokok (perokok), dan bahaya "standar" tidak merokok diterapkan pada tingkat
bukan perokok.
99
b. Disukai
Yang diingat untuk tingkat bahaya yang disukai adalah individu yang memiliki tingkat
bahaya kematian di bawah tingkat normal. Ada elemen berbeda yang digunakan untuk
membedakan individu pada tingkat bahaya ini.Ciri-ciri orang pada tingkat bahaya ini
umumnya adalah keadaan baik, memiliki riwayat kesehatan keluarga dan keluarga yang baik,
dan tidak merokok, tingkat bahaya suka membayar biaya di bawah tingkat standar.
c. Non-perokok
Individu yang diingat untuk tingkat bahaya non-perokok adalah orang yang tidak
merokok, dalam organisasi tertentu tembakau diharapkan dalam struktur apa pun untuk
jangka waktu tertentu sebelum mengajukan permohonan perlindungan, biasanya setahun.
Individu dalam tingkat bahaya ini dapat dikelompokkan menjadi bahaya yang disukai, standar,
atau tidak memuaskan.
d. Tidak memadai
Yang diingat untuk tingkat bahaya tidak memuaskan adalah individu yang mengalami
perkembangan klinis atau non klinis yang menyebabkan tingkat bahaya kematian lebih tinggi
dari normal. Agen asuransi mengurutkan bahaya ini ke beberapa tingkat yang tidak dapat
diterima.Tingkat bahaya ini dapat dikenakan tarif premi yang lebih tinggi dari normal dengan
jumlah yang berubah, bergantung pada tingkat bahaya tambahan yang tersirat
e. Uninsurables
Yang diingat untuk tingkat bahaya ini adalah individu yang memiliki bahaya kematian
tinggi yang membuat organisasi enggan untuk menanggungnya. Selain itu, sebagian besar
organisasi menolak tingkat bahaya ini untuk dijamin.
Setelah mengevaluasi bahaya dengan mengelompokkannya ke dalam kelas bahaya,
penting untuk mengukur keseriusan kemalangan untuk mengetahui seberapa besar
kemalangan itu, yang kemudian dikaitkan dengan dampaknya terhadap kondisi organisasi,
terutama kondisi keuangannya.
Dilihat dari unsur-unsur krisis, ada empat klasifikasi kemalangan yang diharapkan, yaitu:
a. Peluang kemalangan yang masuk akal (harapan kemalangan tipikal), khususnya
kemalangan yang dapat diawasi oleh organisasi yang sebenarnya atau oleh keseluruhan
populasi (agen asuransi).
b. Kemungkinan sial paling ekstrim (plausible greatest misfortune), tepatnya malapetaka
yang bisa terjadi jika alat pengaman terhadap bahaya tidak bisa berfungsi.
c. Kemalangan terbesar yang dapat diprediksi, khususnya kemalangan yang tidak dapat
diurus secara mandiri (tidak dapat diurus sendiri); sehingga penanganannya harus
diserahkan kepada masyarakat umum (agen asuransi).
d. Kemalangan yang paling besar, khususnya kemalangan yang tidak didapat, baik secara
eksklusif maupun secara umum (oleh agen asuransi).
101
mudah terbakar di sekitar toko. Dengan demikian, ia benar-benar ingin mengurangi
kemungkinan kemalangan dan menahan kemalangan agar tidak memburuk.
c. Menerima Risiko
Bahaya ketiga dari teknik papan adalah menoleransi bahaya. Menoleransi bahaya
sama dengan menanggung semua tanggung jawab keuangan atas bahaya tersebut.
Individu dan organisasi kadang-kadang sangat suka untuk sepenuhnya menutupi bahaya
keuangan tertentu daripada membeli perlindungan untuk menutupi bahaya tersebut.
Dalam keadaan seperti itu, individu atau organisasi dikatakan telah menjamin dirinya
sendiri terhadap bahaya. Perlindungan diri adalah bahaya strategi dewan di mana individu
atau organisasi mengakui kewajiban moneter mengenai kemalangan yang terkait dengan
bahaya tertentu.
d. Mengalihkan Risiko
Mengalihkan risiko merupakan metode manajemen risiko yang keempat. Apabila
seseorang mengalihkan risiko ke pihak lain, berarti seseorang itu mengalihkan tanggung
jawab finansial atas risiko tersebut kepada pihak lain, yang umumnya atas dasar
pembelian imbalan. Cara yang paling umum bagi peroarangan, keluarga dan perusahaan
untuk mengalihkan risiko adalah dengan membeli pertanggungan asuransi.
4. Risk Sharing
Pada dasarnya, orang harus saling membantu dan mendukung satu sama lain. Jiwa
perlindungan bahkan dengan bahaya malapetaka menekankan kepentingan normal
berdasarkan rasa kebersamaan di antara anggota. Ada berbagai cara orang mengelola bahaya
bencana. Jalan utama adalah menanggungnya sendiri (pemeliharaan bahaya). Kedua,
memindahkan bahaya ke perkumpulan lain (hazard move) dan ketiga mengawasi bersama
(hazard sharing). Cara ketiga ini adalah cara berpikir dan premis perlindungan Islam. Dengan
cara ini, pembagian bahaya benar-benar merupakan substansi perlindungan dalam Islam, di
mana standar kerjasama, asuransi dan kewajiban bersama diterapkan.
Secara keseluruhan, perkumpulan dalam perlindungan syariah terdiri dari anggota
perlindungan syariah dan setiap anggota memberikan kontribusi modal dengan niat penuh
untuk menanggung bahaya satu sama lain berdasarkan bantuan bersama. Hubungan ketiga
adalah hubungan yang menyenangkan dengan menggunakan pedoman berbagi bahaya.
Dimana anggota proteksi memberikan penugasannya kepada agen asuransi sejauh
membahayakan pihak eksekutif dan agen asuransi sebagai agen anggota membantu organisasi
reasuransi dengan memberikan penunjukan administrasi sebagai portofolio. Siklus
keterkaitan antara anggota dan organisasi dalam instrumen inklusi dalam perlindungan
syariah adalah sharing of hazard.
Dalam hal terjadi bencana, seluruh anggota perlindungan saling menanggung
sebagaimana dimaksud dalam POJK No.1/POJK.05/2015 tentang Penerapan Manajemen
Risiko Bagi Lembaga Keuangan Non-Bank. Bagian II, Pasal 2 yang meneliti:
1. LKNB diperlukan untuk melakukan Manajemen Risiko secara memadai.
2. Pemanfaatan Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam hal apapun
akan mencakup :
a. Pengawasan dinamis dari direktorat, kelompok hakim terkemuka, atau yang
sebanding dari LKNB.
b. Kecukupan bukti pembeda bahaya, estimasi, pengamatan dan tindakan
pengendalian.
c. Kerangka kerja data Manajemen Bahaya
d. Kerangka kontrol di dalam yang menyeluruh.
Dalam Peraturan OJK No.1/POJK.05/2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi
Lembaga Keuangan Bukan Bank Pasal 4, lembaga asuransi umum, organisasi perlindungan
bencana, dan organisasi reasuransi, termasuk yang menjalankan seluruh atau sebagian
usahanya dengan standar syariah harus diterapkan untuk:
a. Sebuah Key Risk, adalah bahaya yang muncul karena ketidakmampuan menentukan
metodologi yang tepat untuk mencapai tujuan dan fokus utama LKNB.
b. Risiko Operasional, adalah bahaya yang muncul karena ketidakcukupan atau kekecewaan
siklus internal, individu, kerangka kerja inovasi data atau kemungkinan kejadian yang
dimulai dari luar iklim LKNB.
c. Risiko Sumber Daya dan Kewajiban adalah peluang yang muncul karena kekecewaan
dari luar iklim LKNB.
103
d. Bahaya eksekutif, adalah bahaya yang timbul karena kekecewaan LKNB untuk tetap
menjalankan administrasinya dengan sebaik-baiknya, khususnya staf dan pejabat
manajerial puncak, atau sederajat, yang memiliki kapabilitas dan kehormatan tinggi.
e. Bahaya administrasi adalah bahaya yang muncul karena adanya kemungkinan kekecewaan
dalam pelaksanaan administrasi LKNB yang baik, gaya administrasi yang tidak tepat, iklim
pengendalian, dan pelaksanaan setiap perkumpulan secara langsung atau tidak langsung
yang berhubungan dengan LKNB.
f. Risiko Dukungan Aset, adalah bahaya yang muncul karena kurangnya aset/modal yang
dapat diakses oleh LKNB, termasuk tidak adanya penambahan aset/modal meskipun ada
musibah atau kebutuhan subsidi/modal yang tiba-tiba.
Risiko Proteksi, adalah bahaya kekecewaan agen asuransi dan organisasi reasuransi untuk
memenuhi komitmen kepada pemegang jaminan dan strategi karena interaksi pilihan bahaya
yang tidak memadai (endorsing), penilaian biaya, penggunaan reasuransi, atau kemungkinan
penanganan jaminan
Bahaya yang mempengaruhi penimbunan biaya atau pembayaran yang diharapkan karena
perubahan biaya pinjaman
• Bahaya nilai tukar
Bahaya skala swapping terkait dengan penyimpangan yang diharapkan dalam pertukaran atau
pendapatan, manfaat pembukuan dan penyimpangan dalam nilai organisasi atau kelimpahan
investor
• Bahaya komoditas
Lebih spesifiknya, potensi untuk menyisihkan cicilan rupiah karena perusahaan melakukan
penukaran barang ke depan. Pertukaran forward adalah pertukaran yang sekarang
diselesaikan setelah mengenai jumlah atau volume barang yang dipertukarkan, biaya dan
pengembangannya dan pelaksanaannya dilakukan pada pengembangan.
• Bahaya ekuitas
Itu adalah penyimpangan hasil yang diharapkan karena biaya yang berfluktuasi atau file stok.
105
b. Risiko Kredit
Bahaya kredit adalah bahaya bahwa pemegang rekening atau pembeli yang digadaikan tidak
dapat membayar kewajiban dan memenuhi komitmen sebagaimana dinyatakan dalam
pengertian.
c. Risiko Likuiditas
Bahaya likuiditas adalah kerentanan atau masuk akal bahwa organisasi tidak akan memenuhi
komitmen angsuran sesaat atau biaya tak terduga. Risiko likuiditas juga dapat dicirikan
sebagai peluang menjual sumber daya organisasi dengan harga yang rendah karena kesulitan
menemukan pembeli.
d. Risiko Permodalan
Risiko modal juga disebut risiko dissolvability, yaitu risiko yang dipandang oleh perusahaan
sebagai peluang tidak memiliki opsi untuk menutupi kerugian. Bahaya modal dapat dilihat
dari bahaya antara kredit dan nilai.
Adapun resiko keuangan yang dihadapi PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, antara lain :
Dewan Komisaris Perseroan telah mengadministrasikan dan mensurvei kondisi keuangan
Perseroan sebagaimana tertuang dalam ikhtisar fiskal di samping laporan pemeriksa otonom
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 yang diperiksa oleh
Purwantono, Sungkoro dan Surja, Ernst and Young. Di tahun 2020, Manulife Indonesia juga
menjaga situasi yang solid melalui Risk-Based Capital (RBC) sebesar 943% posisi ini di atas
prasyarat dasar yang ditetapkan oleh Pemerintah. Permodalan berbasis bahaya Perusahaan
pada tahun 2020 lebih rendah dari tahun 2019 terutama karena pembiayaan yang
diidentifikasi dengan perluasan hubungan dengan Bank Danamon. Namun, ada juga kinerja
positif dalam sumber daya absolut karena pengembangan keseluruhan portofolio bisnis pada
tahun 2020. Perusahaan telah membayar klaim klien, nilai transfer tunai, cicilan anuitas, dan
keuntungan lainnya senilai sekitar Rp5,7 triliun. tahun 2020.
Agar aset anuitas tetap solid, Aset DPLK meningkat 14% year-on-year. DPLK Manulife
Indonesia adalah DPLK terbesar dan nomor 1 di antara organisasi dunia di Indonesia.
Kekuatan moneter ini dan dilanjutkan dengan pengembangan akan memberdayakan
Perusahaan untuk menghormati tanggung jawabnya kepada kliennya dan membantu
memastikan lebih banyak keluarga Indonesia di kemudian hari. Perusahaan tetap fokus pada
visinya untuk membantu individu mencapai fantasi dan keinginan mereka.
2. Resiko Operasional
a. Risiko SDM
Bahaya aset manusia dapat dicirikan sebagai tindakan aset manusia yang dapat
merugikan organisasi. Salah satu latihan aset manusia yang dapat merugikan organisasi adalah
penurunan eksekusi. Dalam menghadapi bahaya SDM, organisasi Asuransi Manulife dengan
tujuan akhir untuk meningkatkan presentasi SDM-nya sudah mulai melaksanakan program
kerja kaizen yang dijamin oleh PT. Asuransi Manulife bahwa mereka adalah organisasi utama
dari sebuah agen asuransi untuk menjalankan kerangka kaizen yang programnya mulai
dijalankan pada Agustus 2019 yang kemudian diharapkan dapat memperluas derajat loyalitas
konsumen. Dengan program ini, sekitar 450 perwakilan dari kelompok tugas telah
melaksanakan program kerja dari 1.100 pekerja yang mencakup kelompok pendukung,
penjamin dan penjamin klien yang kemudian diharapkan dapat bekerja lebih giat, efektif dan
menguntungkan sehingga mereka dapat fokus pada kepentingan klien.
b. Produktivitas
Risiko produktivitas adalah risiko produk kesalahan dalam aktivitas berkaitan dengan
penyimpanan hasil atau tingkat produktivitas yang di harapkan karena adanya penyimpangan
dari variable yang mempengaruhi produktivitas kerja. Dalam hal menanggulangi resiko
produktivitas salah satu cara yang dilakukan oleh manulife adalah mengeluarkan aplikasi
MiLearn yang dapat membantu para tenaga pemasaran yang dapat meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan yang dapat diakses setiap saat baik agen maupun financial
specialist manulife. CEO Ryan Charland mengatakan milearn diharapkan dapat
memudahakan tenaga pemasaran dalam menjalankan tugasnya dan dapat memberi
perencanaan keuangan profesional dan berkualitas untuk nasabah.
c. Teknologi
Bahaya inovatif sebagai kemungkinan penimbunan hasil dari inovasi yang digunakan
tidak, pada saat ini sesuai kondisi. Menghadapi persaingan yang semakin sengit, Manulife
107
terus meningkatkan inovasinya, salah satunya adalah inovasi yang disebut single view client
yang diklaim oleh Manulife untuk menikmati berbagai keuntungan, salah satunya adalah
kesepakatan pengaturan yang lebih cepat, sudah interaksi endorsement pendekatan bisa
memakan waktu sekitar dua puluh hari. , namun Dengan inovasi ini, siklus dapat dikurangi
menjadi hanya 60 menit. Nantinya, Manulife akan meningkatkan inovasinya untuk
kenyamanan klien.
d. Inovasi
Dalam menghadapi bahaya yang hakiki dari PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, Manulife
Indonesia terus berusaha untuk membuat komitmen yang tulus untuk negara dan industri.
Di tengah situasi sulit di tahun 2021, Manulife menjalankan Keuangan Berkelanjutan, yang
berpusat pada perspektif moneter, sosial dan alam dengan berfokus pada:
109
4. Risiko Eksternalitas
Bahaya eksternalitas adalah kemungkinan penyimpangan hasil di perusahaan dan pembukaan
kunci dan dapat mempengaruhi penghentian bisnis potensial karena dampak dari variabel
luar.
Bahaya eksternalitas menggabungkan bahaya alam, termasuk yang menyertainya:
a. Risiko lingkungan
Langkah pertama adalah memahami dan mengetahui untuk menemukan risiko-risiko yang
mungkin timbul dalam bisnis anda. Anda dapat mengetahui gambaran prediksi yang dapat
terjadi di masa yang akan datang, sehingga pengambilan keputusan cepat dan terarah.
Metode mengidentifikasi risiko meliputi :
• Menentukan unit risiko
• Memahami proses bisnis.
• Menentukan barang dan orang yang ada pada aktivitas tersebut.
• Menentukan bentuk kerugian yang dapat terjadi.
• Menentukan penyebab terjadinya risiko
• Membuat daftar risiko.
b. Membuat Indikator Penilaian dari Setiap Risiko
Membuat penilaian indikator tingkat kerugian yang akan terjadi dan kemungkinan yang
akan terjadi. Dalam hal ini dibutuhkan ketelitian dalam memberi penilaian dari setiap
risiko yang telah diidentifikasi dan pengetahuan yang memadai bagi penilai sehingga agar
tujuan tercapai.
c. Tanggapan Risiko Keuangan
Memilih dan menerapkan Langkah-langkah yang tepat dalam mengelola risiko karena
sebuah tantangan besar bagi anda pemilik bisnis mengambil keputusan strategi yang akan
dilakukan berdasarkan dari respon yang telah diidentifikasi.
d. Buatlah Tabel Rencana Manajemen Risiko
Membuat tabel rencana manajemen risiko dapat menanggulangi risiko yang terjadi dan
memberikan ilustrasi gambaran seperti apa risiko yang akan anda cermati. Dalam
pembuatan tabel manajemen risiko harus meminta respon dan izin dari pimpinan
perusahaan.
111
e. Action Implementation
Dalam pelaksanaannya anda harus konsisten melakukan metode yang sudah di sepakati
dan direncanakan di awal sehingga mengurangi risiko kerugian. Apalagi mengenai
pelaksanaan akan sangat kesalahan fatal bila anda tidak faham dan mengerti dari maksud
tujuan dilakukannya manajemen risiko ini. Sehingga dibutuhkan pemahaman yang
mendalam sebelum melakukan manajemen risiko.
f. Monitoring, Evaluate dan Review
Ketiga proses ini merupakan langkah akhir dalam melakukan manajemen risiko, sehingga
dibutuhkan sistematik secara struktural dari awal dari segi perencanaan, evaluasi dan
memberikan catatan atas risiko yang dicermati. Bilamana ada perubahan rencana
manajemen risiko yang telah dibuat dan direncanakan itu harus dibuatkan secara
langsung penggantinya, oleh karena itu perlu dilakukan perubahan rencana untuk
menanggulangi atau mengurangi risiko yang akan mungkin terjadi.
2. Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko yang timbul karena tidak berfungsinya sistem internal
yang berlaku, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan faktor eksternal seperti bencana
alam, demontrasi besar, dll. Sumber terjadinya risiko operasional paling luas dibanding risiko
lainnya yakni selain bersumber dari aktivitas di atas juga bersumber dari kegiatan operasional
dan jasa, akuntansi, sistem tekhnologi informasi, sistem informasi manajemen atau sistem
pengelolaan sumber daya manusia.
Secara umum, risiko operasional terkait dengan sejumlah masalah yang berasal dari
kegagalan suatu proses atau prosedur. Risiko operasional merupakan risiko yang
mempengaruhi semua kegiatan usaha karena merupakan suatu hal yang inherent dalam
pelaksanaan suatu proses atau aktivitas operasional.
Manajemen Risiko Operasional terdiri dari 4 tahapan yang saling terkait, dimulai dari
identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian.
a. Identification (Identifikasi)
Proses untuk melihat dan identifikasi secara kontinu atas paparan risiko
operasional dan penerapan manajemen risiko operasional serta melakukan pelaporan
internal/eksternal atas paparan risiko yang terjadi.
b. Measurement (Pengukuran)
Proses menilai paparan risiko operasional pada produk, jasa, proses, dan sistem
untuk mengetahui profil risiko perusahaan secara kuantitatif serta efektifitas penerapan
manajemen risiko operasional.
c. Monitoring (Pemantauan)
Proses untuk mengamati secara berkelanjutan atas paparan risiko operasional dan
penerapan manajemen risiko operasional serta melakukan pelaporan internal/eksternal
atas paparan risiko yang terjadi.
d. Controlling (Pengendalian)
Proses kontrol atau pengendalian untuk memastikan risiko operasional berada
pada tingkat yang minimal dan masih dapat diterima oleh perusahaan.
3. Risiko Strategis
Dalam menghadapi risiko statregis PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, Manulife
Indonesia terus berusaha untuk membuat komitmen yang tulus untuk negara dan industri.
Di tengah situasi sulit di tahun 2021, Manulife menjalankan Keuangan Berkelanjutan, yang
berpusat pada perspektif moneter, sosial dan alam dengan berfokus pada:
4. Risiko Eksternalitas
Untuk menghadapi kemungkinan timbulnya risiko eksternalitas PT Asuransi Jiwa
Manulife Indonesia, menjalankan peran pengawasan sepanjang tahun 2020, Dewan
Komisaris telah memberikan rekomendasi dan arahan kepada Dewan Direksi, untuk
memastikan semua kegiatan dilakukan sesuai dengan rencana kerja yang sebelumnya
ditetapkan dan disetujui untuk tahun yang dilaporkan.
Dewan Komisaris juga meninjau dan mempertimbangkan laporan dari Komite Audit,
Komite Pemantau Risiko dan Komite Tata Kelola Terintegrasi untuk memastikan semua
113
kegiatan Perseroan akan sesuai dengan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(GCG). Dewan Komisaris menyadari sepenuhnya persaingan industri perasuransian yang
terjadi di tahun 2020, oleh karenanya Dewan Komisaris mengharapkan agar Direksi
senantiasa menempatkan prinsip kehati-hatian dalam menjaga kepentingan pemegang polis,
menjalankan bisnis dengan menjaga kecukupan likuiditas, memelihara kualitas aktiva
produktif, serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas kinerja dari karyawan Perseroan
antara lain melalui berbagai perubahan fundamental.
E. PELUANG DAN TANTANGAN PT ASURANSI JIWA MANULIFE
INDONESIA
1. Peluang
Dengan keterbatasan yang dihadapi saat ini yang di akibatkan oleh pandemi diIndonesia
maka penggunaan telfon seluler yang tinggi pada masyarakat indonesia sebagai salah satu alat
untuk berkomunikasi maka PT. Manulife Indonesia dapat memanfaatkan hal tersebut dengan
melakukan penetrasi digital. Pt Manulife Indonesia menerapkan pelayan berbasis digital kepada
para nasabahnya, termasuk pengajuan klaim secara online dan polis elektronik.
Tantangan lain yang juga akan dihadapi PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia yaitu
karena penetrasi asuransi jiwa DiIndonesia masih tergolong kecil tidak pernah 3% dengan
total potensi 270 juta jiwa. Hal ini menjadi peluang yang sangat besar bagi PT. Manulife
Indonesia untuk meningkatkan polis asuransinya.
Tantangan lainnya yaitu OJK telah memberikan persetujuan kepada Manulife Indonesia
untuk memaparkan produknya secara digital hal ini guna memudahkan nasabah mendapat
pelayan dengan memperhatikan protokol kesehatan.
2. Tantangan
Situasi pandemi yang belum berakhir menjadi salah satu tantangan bagi manulife
indonesia agar dapat terus berdaptasi dengan segala keterbatasan yang ada. Namun hal
tersebut dapat dihadapi oleh PT Manulife Indonesia dengan tetap meberikan layanan advis
finansial meskipun tanpa bertemu secara langsung, perusahaan juga membekali tenaga
pemasar dengan pelatihan yang mumpuni dan profesional.
Ditengah pandemi covid-19 Manulife Indonesia juga terus mendampingi para
nasabahnya. Termasuk dalam membayar klaim covid-19 dari para nasabah, hingga 9 november
2020 jumlah klaim yang telah dibayarkan mencapai Rp. 54,5 miliar. Jumlah tersebut termasuk
manfaat rawat inap dan perlindungan jiwa. Sedangkan klaim secara keseluruhan manulife
indonesia ( konsolidasi) per oktober 2020 year to date tercatat Rp. 4 triliun
F. KESIMPULAN
Gagasan tentang bahaya dewan tidak boleh disalahartikan sebagai gagasan
perlindungan, karena keduanya memiliki derajat yang berbeda, meskipun mereka memiliki
tujuan yang sama. Perlindungan sangat penting untuk bahaya para eksekutif, karena
perlindungan adalah metode untuk mengalahkan bahaya, karena merinci bahaya metodologi
dewan dari bahaya para eksekutif.
Bahaya diawasi seperti ditunjukkan oleh ketahanan bahaya umum, yang dapat
diperoleh oleh organisasi untuk memiliki pilihan untuk menyelesaikan teknik dan rencana
bisnis dengan tujuan organisasi bahaya eksekutif, target dan batas bahaya untuk bahaya penting
dikendalikan oleh operasional divisi Direksi, Chief Financial Officer, Kepala Manajemen
Risiko, dan Kepala Hukum dan Kepatuhan adalah individu dari bahaya organisasi panel
eksekutif dengan Kepala Audit Internal sebagai individu otonom dari kelompok penasihat ini
bersama-sama mereka memperkuat dan menghilangkan bahaya budaya dan aturan untuk
mengawasi peluang organisasi dan dengan sengaja menangani profil bahaya umum organisasi.
PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia merancang teknik papan risiko yang selalu
diperbarui untuk diperiksa secara konsisten di Komite Risiko Eksekutif. Komite Risiko
Eksekutif dibentuk untuk memperluas administrasi bahaya pekerjaan dewan. Komite akan
menjamin bahwa bahaya dasar yang dikenali diawasi dengan tepat. Komite juga memeriksa
hal-hal yang diidentifikasi dengan perawatan klien jika perlu.
115
DAFTAR PUSTAKA
Apriyani. (2021). 2020, Manulife Bukukan Premi Rp8,9 Triliun. Infobanknews.Com.
Hatim Varaby. (2019). Tingkatkan Kinerja Karyawan, Manulife Indonesia Terapkan Budaya Kaizen.
Sindones.Com. https://ekbis.sindonews.com/berita/1457800/178/tingkatkan-kinerja-
karyawan-manulife-indonesia-terapkan-budaya-kaizen
M. Syahran W. Lubis. (2020). Berkat MiLearn, Kerja Agen Manulife Kian Produktif. Finansial.
https://finansial.bisnis.com/read/20200116/215/1190705/berkat-milearn-kerja-agen-manulife-
kian-produktif
Nurul, H. (2021). Asuransi Manulife. Lifepal. https://lifepal.co.id/asuransi/manulife/
PT Asuransi Jiwa Manulife. (2020). Laporan Keberlanjutan. Manulife.Co.Id.
https://www.manulife.co.id/id/tentang-kami/tentang-manulife/laporan-
keberlanjutan.htmlhttps://www.manulife.co.id/id/tentang-kami/tentang-manulife/laporan-
keberlanjutan.html
PT Asuransi Jiwa Manulife. (2021). Manulife Indonesia Berinovasi dengan Meluncurkan proyek Triple
C’s (Connect & Collaboration to be Champions). Manulife.Co.Id.
https://www.manulife.co.id/id/tentang-kami/pusat-informasi/berita/proyek-triple-c-manulife-
indonesia.html
Saan, F. S. (2014). Asuransi dan Manajemen Risiko. Blogger.
http://fikrisyl.blogspot.com/2014/09/asuransi-dan-manajemen-risiko.html
Tahunan, L. (n.d.). Annual Report.
Tendi Mahadi dan Hendra Gunawan. (2021). Persaingan ketat, Manulife tingkatkan teknologi.
Kontan.Co.Id. https://keuangan.kontan.co.id/news/persaingan-ketat-manulife-tingkatkan-
teknologi
Unknow. (2013). Manulife Indonesia. Www.Blogger.Com.
http://manulifefinansial.blogspot.com/2013/12/manulife-indonesia-manulife-indonesia.html
Wikipedia. (2017). Manulife Financial. Www.Wikipedia.Com.
https://id.wikipedia.org/wiki/Manulife_Financial#cite_note-2
YM. (2013). Visi dan Misi Manulife Indonesia. Blogger.
http://manulifefinansial.blogspot.com/2013/12/visi-dan-misi-manulife-indonesia.html
BAB XII
Risiko PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk Serta Peluang dan
Tantangan
A PROFIL PERUSAHAAN
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.,yang sebelumnya bernama PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk., adalah perusahaan yang berproduksi dibidang industri bahan bangunan.
Perusahaan ini diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh Ir. Soekarno dengan
kapasitas terpasang 250.000 ton setiap tahunnya. PT. Semen Indonesia (Persero)Tbk., adalah
perusahaanBadan Usaha Milik Negara (BUMN) pertama yang tercatat pada Bursa Efek
Indonesia (BEI) yang memiliki kode emiten “SMGR”. Adapundaftar presentasekepemilikan
sahamnya yaitu Govermentof The Republic Of Indonesia 51,01%, dan Public 49%.
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk., adalah yang membawahi usaha pada bidang
industri persemenan yang menguasai pasar dalam negeri maupun regional. Perusahaan
117
semakin berupaya untuk menjadi penyedia berbagai produk bahan bangunan pada lingkup
regional.
Pada tanggal 11 Februari 2020 perusahaan mengganti logo, dengan dilakukannya
pengubahan logo bermaksud agar mengubah brandpotitioning perusahaan dan produknya
dapat lebih berkembang kedepannya.
1. Letak pabrik
Letak pabrik yang strategis yaitu di Sumatra, jawa dan Sulawesi Selatan yang
membuat Semen Indonesia mampu menjadi pemasok kebutuhan semen di seluruh indonesia
yang didukung oleh ribuan distributor dan juga mampu menjadi pengekspor di beberapa
negara bagian Asia Tenggara.
1. Padang
Semen Padang memiliki empat pabrik semen, kapasitas yang terpasang 8,5 Juta ton
semen per tahun yang berlokasi di Indarung, Sumatra Barat. Semen padang memiliki 5
pengantongan semen, yaitu: Teluk bayur, belawan, Batam, Tanjung Priok dan Ciwandan.
2. Gresik
Semen Gresik, memiliki empat pabrik dengan kapasitas terpasang 17,7 juta ton semen
per tahun yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur. Semen Gresik memiliki dua pelabuhan,
yaitu: Pelabuhan khusus semen Gresik di Tuban dan Gresik. Semen Gresik pabrik Tuban
berada di Desa Sumberarum, Kec Kerek.
3. Tonasa
Semen Tonasa, memiliki empat pabrik semen, kapasitas terpasang 7,4 juta ton per tahun,
yang berlokasi di pangkep, Sulawesi Selatan. memiliki sembilan packingplant, yaitu:
Biringkasi, Makassar, Samarinda, Banjarmasin, Pontianak, Bitung, Palu, Ambon dan Bali.
4. Thang Long Cement
Thang Long Cement Company, memiliki kapasitas terpasan 2,3 juta semen per tahun,
berlokasi di QuangNinh, Vietnam. Thang Long Cement Company memiliki tiga
pengantongan semen.
5. Solusi Bangunan Indonesia
Solusi bangunan indonesia, memiliki kapasitas terpasang 14,8 juta ton semen per tahun,
yang berlokasi di Lhoknga-Aceh, Narogong-Jawa Barat, Cilacap-Jawa Tengah, dan
Tuban- Jawa Timur, dan memiliki dua pelabuhan, yaitu: di Tuban dan Lhoknga.
2. Produk dan jasa
a. Produk yang ditawarkan
1. Semen kantong
a). Semen serbaguna
b). Semen aplikasi Khusus
-DynamixExtra Power
-DynamixMasonry
2. Semen curah
3. Produk beton
b. Jasa dan layanan yang ditawarkan
1. logistik.
2. produksi beton siap pakai.
3. perdagangan bahan bangunan
4. jasa penambangan.
5. properti, dll.
3. Visi, Misi, Dan Tujuan
1. Visi
Menjadi perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terbesar di regional
2. Misi
a. Berorientasi pada kepuasan pelanggan dalam setiap inisiatif bisnis.
b. Menerapkan standar terbaik untuk menjamin kualitas.
c. Fokus menciptakan perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial yang
berkelanjutan.
d. Memberikan nilai tambah terbaik untuk seluruh pemangku kepentingan
(stakeholders).
e. Menjadikan sumber daya manusia sebagai pusat pengembangan perusahaan.
119
3. Tujuan
Sejalan dengan visi misi perusahaan, perseroan memiliki komitmen untuk
menjadigoodcorporategovernancesebagai budaya dalam mengelola perusahaan.
Dalam menjalankan usahanya PT. Semen Indonesia (Persero) Tbkidak lepas dari risiko
yang mampu mempengaruhi perusahaan dan apabila tidak dilakukan pengantisipasian dan
penanganan yang baik. Diantara risiko yang dihadapi perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Risiko Peningkatan Kapasitas
Keadaan pasar lokal saat ini menghadapi kelebihan pasokan, sehingga perusahaan
secara efektif mencari keadaan yang menjanjikan dari pasar tarif dengan memimpin
perluasan lokal. Ada kemungkinan hambatan antara lain, karena kondisi dan lingkungan
sosial dan ekologi di negara tujuan, kondisi pembiayaan
Bahaya ini mempengaruhi latihan pengembangan organisasi yang akan terhambat dan
kehilangan kesempatan untuk menguasai bahan mentah dan pasar lokal. Sampai saat ini,
perusahaan telah memasuki pasar regional dengan melalui pertukaran pengiriman, yang
memiliki biaya lebih besar dibandingkan dengan ekspansi lokal. Oleh karena itu, bahaya ini
harus dikendalikan sehingga perusahaan dapat mengurangi biaya dan dapat memanfaatkan
keuntungan untuk mengendalikan bahan mentah dan sektor bisnis lokal.
2. Risiko Perluasan Lahan
Keadaan bisnis semen sangat bergantung pada ketersediaan bahan mentah yang
digunakan dalam ukuran pembuatan semen. Dihadapkan padaa hambatan interaksi
lahan.Bahaya ini mempengaruhi daya dukung perusahaan dan alat bantu pembuatan semen.
Penundaan perpanjangan juga menyebabkan berkurangnya kesempatan organisasi untuk
melakukan investasi dana sejauh pengembangan lahan dengan melanjutkan untuk
membangun biaya tanah residensi.
3. Risiko Finansial
Dengan dilakukannya peningkatanstrategi dan bisnis yang dilakukan perusahaan,
terdapat potensi hambatan dalam administrasi moneter perusahaan yang terkait dengan
pembiayaan opex, capex, dan tugas-tugas vital. Kondisi ini dapat disebabkan oleh
perubahan skala pertukaran rupiah terhadap bentuk valuta asing dan hambatan dalam
menghadapi likuiditas perusahaan.
Bahaya ini mempengaruhiperusahaan sebagai organisasi induk yang terus membina
perusahaan dan anak perusahaan dalam mengendalikan pasar melalui usaha-usaha penting
yang membutuhkan pembiayaan yang tak tertandingi. Oleh karena itu, bahaya terhadap
pengaturan keuangan dan likuiditas harus sangat dikendalikan sehingga usaha-usaha penting
dapat berjalan sesuai rencana.
4. Risiko Sumber Daya Manusia
Sesuai dengan kekuatan kemajuan perusahaan dan sistem yang diupayakan untuk
memenangkan persaingan bisnis, diperlukan dukungan dan status dari bagian SDM yang
merupakan sumber daya utama organisasi. Potensi hambatan dalam penyelenggaraan SDM
antara lain disebabkan oleh jumlah yang ditetapkan (kualitas SDM) karena semakin
berkembangnya kebutuhan untuk memenuhi desain otoritatif yang diidentikkan dengan
kemajuan bisnis dan usaha yang diselesaikan oleh organisasi. ukuran perubahan bisnis yang
membutuhkan peningkatan kemampuan pekerja.
Bahaya ini secara langsung mempengaruhi kinerja organisasi dengan tidak adanya
pilihan untuk mendapatkan SDM terbaik yang dapat bekerja dan menambah presentasi
organisasi yang meminta perbaikan. Tanpa SDM yang baik, organisasi akan kehilangan
kesempatan untuk mendapatkan perkembangan baru dan lebih baik serta mengakuisisi
organisasi daripada tetap mendominasi pasar lokal dan memiliki pilihan untuk bersaing di
pasar lokal.
5. Risiko Tuntutan Hukum
Dari 2012 hingga 2016, organisasi telah menghadapi klaim otoritatif negara yang
diidentifikasi dengan izin ekologis untuk pabrik Rembang. Mengingat hal ini dan metodologi
yang berkembang dan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan, perusahaan mengharapkan
potensi klaim dari rekan kerja, jaringan dan LSM di sekitar area kegiatan fasilitas industri
beton dan di area di mana pabrik semen akan didirikan.
Bahaya ini mempengaruhi citra organisasi yang akan berkurang seperti halnya
gangguan terhadap pelaksanaan perusahaan. Terlebih lagi, jika bahaya klaim terjadi, itu akan
121
menyebabkan tertundanya pengakuan atas tujuan organisasi dan mengakibatkan biaya
kebebasan kritis.
6. Risiko Pengelolaan Lingkungan
Bahaya pengelolaan ekologis disebabkan oleh kegiatanperusahaan dan perusahaan
bawaannya yang mempengaruhi lingkungan, baik dari sudut pandang umum maupun sosial.
Siklus perakitan yang dilakukan oleh organisasi menghasilkan semen sebagai butiran halus.
Oleh karena itu, organisasi telah melakukan dan menerapkan inovasi untuk mengendalikan
potensi kontaminasi yang mungkin terjadi. Demikian pula pengelolaan alam telah benar-
benar diawasi dengan baik oleh perusahaan melalui pelaksanaan OHSAS 18001. Selain itu,
pengelolaan limbah B3 yang juga digunakan sebagai bahan tambahan yang sedang
berlangsung juga harus diselesaikan dengan baik agar tidak berdampak pada lingkungan
umum.
Bahaya ini secara mendasar dapat mempengaruhi citra organisasi dan meningkatkan
kemungkinan munculnya bahaya agitasi sosial dan pameran lokal yang dapat mengganggu
aktivitas organisasi, baik akses produksi maupun pendistribusiannya.
7. Risiko Persaingan Bisnis
Ketatnya persaingan menjadi tantangan tersendiri bagi Semen Indonesia dalam
menguasai pasar. Semen Indonesia harus terus menjaga ketersediaan semen dan aspek
kesuksesan pengiriman sesuai permintan pelanggan serta menjaga konsistensi kualitas
bahan baku semen yang diproduksi, dimana semen indonesia juga harus tetap meluncurkan
program promosi pemasaran yang tepat untuk menjaga loyalitas pelanggannya.
Bahaya ini mempengaruhi kinerja bisnis perusahaan, yang harus terus ditingkatkan
untuk dapat bersaing dengan pesaing, selain itu bahaya ini juga meningkatkan potensi untuk
mengubah konsumen mengarah ke pesaing.
8. Risiko Kelebihan Pasokan
Kelebihan pasokan pada semen industri masih menjadi risiko yang besar bagi
perusahaan industri. Dan penetapan harga yang cukuptinggi hanya bertahan pada waktu
yang singkat disebabkan adanya penempatan harga yang agresif oleh produsen domestik
China. Disamping itu, jumlah pasokan berlebihmenjadi pendorong melemahnya harga jual.
9. Risiko Teknologi Informasi (IT)
Bersamaan dengan kemajuan dari organisasi dan sistem yang berusaha untuk
memenangkan kemampuan bisnis, dukungan dan status dari sudut pandang inovasi data
diperlukan. Ada potensi masalah dalam TI para eksekutif yang dapat disebabkan oleh
kesalahan digital, keterlambatan dalam membuat kerangka kerja TI dan jumlah spesialis TI
yang telah ditentukan untuk usaha dan sistem antara organisasi dan perusahaan pembantu
dan anak perusahaannya.
Perseroan senantiasa melakukan evaluasi atas rencana dan tindak lanjut analisa risiko
yang dibuat oleh unit usaha. Dibawah ini adalah penanggulangan risiko yang dilakukan
perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Risiko Pengembangan Kapasitas
a. Pengembangan lini produksi semen baru yang mampu membentuk jalur distribusi yang
mengakomodasi produktivitas biaya untuk kawasan timur Indonesia.
b. Swa-administrasi proyek pengembangan pabrik semen.
c. Melakukan konsolidasi dan akuisisi pabrik semen di area pasar lokal.
2. Risiko Perluasan Lahan
a. Monitoring terhadap tahapan pembangunan pabrik baru.
b. Penguasaan lahan dilakukan melalui anak usaha atau afiliasi dan kerjasama dengan mitra
strategis
c. Peningkatan dan eksplorasi terhadap material-mateial alternatif yang bisa dimanfaatkan
sebagai subtitusi.
3. Risiko Finansial
a. Melakukan kerja sama dengan pihak perbankan
b. Melakukan hedging
c. Melakukan kerjasamadalam pengelolaan keuangan secara group (cashpooling dan
notionalpooling).
d. Menerbitan obligasi.
123
4. Risiko Sumber Daya Manusia
a. Melakukan standarisasi sistem SDM dan peopleinvestment.
b. Menjalanka dan membina sistem di bidang SDM sesuai HCMP (Human Capital Master
Plan) yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
5. Risiko Tuntutan Hukum
a. Menjalankan aktivitas bisnis sesuai dengan ketentuan dan pedoman yang sesuai.
b. Melakukan pendekatan kepada masyarakat, mitra dan pihak yang terkalit lainnya.
6. Risiko Pengelolaan Lingkungan
a. Pemanfaatan OHSAS 18001 dan SMKP pada anak perusahaan bidang produksi.
b. Penelitian secara berkelanjutan terkait efisiensi terhadap dampak lingkungan yang
mungkin ditimbulkan oleh perseroan melalui unit kerja penelitian dan pengembangan.
c. Sinergi kebijakan pengelolaan lingkungan antar anak perusahaanuntuk replikasi
program unggulan yang telah diterapkan.
7. Risiko Persaingan Bisnis
Kehadiran pesaing menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan dalam menguasai
pasar. Untuk menanggulangi risiko itu, PT. Semen Indonesia (perseroan) Tbk memilih
untuk mengutamakan pasokan kebutuhan di Indonesia. Disamping itu, marketshare lebih
diperhitungkan oleh perusahaan domestik dengan para pesaingdalam agar tidak terjadi
yang namanya persaingan harga.
8. Risiko Kelebihan Pasokan
Sejumlah pelaku industri semen dihadapkan dengan masalah berlimpahnya pasokan
(oversupply) semen lokal. Hal ini berdampak pada penjualan semen dalam negeri. PT. Semen
Indonesia Tbk telah menyiapkan beberapa cara untuk menanggulangi risiko
kelebihanpasokan ini. Salah satunya dengan memperdalam pasar ekspor.
9. Risiko Teknologi Informasi (IT)
a. Mengembangkan kerangka kerja IT seperti yang ditunjukkan rencana induk ITC telah
ditetapkan perusahaan.
b. Memperlancar kerjasama dengan SISI sebagai mitra strategis pengembangan IT
perusahaan
D PELUANGAN DAN TANTANGAN PT. SEMEN INDONESIA
(PERSERO) TBK
1. Peluang PT. Semen Indonesia (persero) Tbk
125
E. KESIMPULAN
PT. Semen Indonesia (persero) Tbk adalah BUMN yang merupakan perusahaan
manufaktur dengan beberapa resiko bisnisnya, yaitu; pertama, semen Indonesia harus terus
menjaga ketersediaan semen dan aspek kesuksesan pengiriman sesuai permintan pelanggan
serta menjaga konsistensi kualitas bahan baku semen yang diproduksi, dimana semen
indonesia juga harus tetap meluncurkan program promosi pemasaran yang tepat untuk
menjaga loyalitas pelanggannya. Kedua, risiko kelebiihanpasokan. Kelebihan pasokan pada
semen industri masih menjadi risiko yang besar bagi perusahaan industri.Dan penetapan harga
yang cukup tinggi hanya bertahan pada waktu yang singkat disebabkan adanya penempatan
harga yang agresif oleh produsen domestik China.
Ada beberapa cara yang dilakukan oleh PT. Semen Indonesia (persero) Tbk untuk
menanggulangi risiko yang terjadi, diantaranya;semen Indonesia (perseroan) Tbk memilih
untuk mengutamakan pasokan kebutuhan di Indonesia, semen Indonesia Tbk telah
mempersiapkan metode untuk menjaga kinerja perusahaan, semen Indonesia Tbk telah
menyiapkan beberapa cara untuk menanggulangi risiko kelebihan pasokan, serta kerja sama
mencakup pemanfaatan layanan digital perbankan berupa fasilitas pembiayaan yang diberikan
kepada distributor guna mendukung kelancaran distribusi semen, produk turunan semen dan
building material lainnya.
Semen Indonesia (persero) Tbk melihat adanya pertumbuhan penduduk Indonesia
yang mengalami peningkatan yang sangat signifikan.HalHal tersebut menjadi tantangan bagi
pemerintah untk kemudian bagaimana upaya yang dilakukan dalam mengatasi hal tersebut.
Semen Indonesia (Persero) Tbk., melihat adanya peluang tersebut dan akan menjawab
tantangan serta memberikan solusi dalam hal bahan bangunan yang berinovatif.Semen
Indonesia (Persero) Tbk Dengan adanya penyebaran Covid-19 yang berkepanjangan
menyebabkan kondisi perekonomian dunia semakin turun termasuk di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Repositori.uin.alauddin.ac.id diakses hari selasa, 18 Mei 2021 Pukul 14.20 WITA
http://elearning.semenindonesia.com/aboutus/index.phpdiakses hari selasa, 18 Mei 2021 Pukul
14.45 WITA
https://sig.id/id/profil-perusahaan/ diakses hari selasa, 18 Mei 2021 pukul 15.05 WITA
https://id.wikipedia.org/wiki/Semen_Indonesia diakses hari selasa, 18 Mei 2021 Pukul 15.33
WITA
https://www.idnfinancials.com/id/ diakses hari Rabu, 19 Mei 2021 pukul 13.11 WITA
https://www.idx.co.id/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENTSTOCK/From_
EREP/2103/41fbcf724c_f17bf47999.pdf diakses hari Rabu, 19 Mei 2021, pukul 13.35
WITA
https://www.cnbcindonesia.com/market/20190812162048-17-91426/kelebihan-produksi-masih-
jadi-hantu-bagi-emiten-semen-ri Diakses hari Rabu, 19 Mei 2021 pukul 13.58 WITA
https://debudanabu.wordpress.com/2011/08/05/distribusi-semen/ diakses hari rabu, 19 Mei 2021
pukul 14.11WITA
http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2015-09/S44476-Hadya%20Utamadiakses hari kamis, 20 Mei
2021 pukul 21.40 WITA
https://greenlab.co.id/macam-macam-faktor-bahaya-di-lingkungan-kerja/ diakses hari kamis, 20
Mei 2021 pukul 23.05 WITA
www.bisnis.tempo.co, diakses pada Kamis, 20 Mei 2021, pukul 20.40 WITA.
www.kompas.com, diakses pada Kamis, 20 Mei 2021, pukul 21.30 WITA.
https://ekbis.sindonews.com/read/330194/34/angka-backlog-perumahan-di-indonesia-masih-
tinggi-capai-114-juta-1612882967 diakses hari jum’at, 21 Mei 2021, pukul 11.23 WITA.
https://www.beritasatu.com/nasional/719393/pandemi-tantangan-industri-semen-nasional-kian-
ketat, diakses hari Jum’at, 21 Mei 2021 pukul 13.09 WITA
https://investor.id/market-and-corporate/over-supply-masih-menjadi-tantangan-semen-
indonesia, diakses hari Jum’at, 21 Mei 2021 pukul 13.20 WITA
127