ABSTRAK
Risiko kredit atau risiko pembiayaan merupakan risiko yang paling signifikan dari
semua risiko yang menyebabkan kerugian potensial lembaga keuangan mikro seperti
BMT Beringharjo dan BPRS Madina. Maka penerapan manajemen risiko pembiayaan
yang baik untuk memitigasi terhadap risiko pembiayaan sangat penting.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan penerapan manajemen
risiko pembiayaan di BMT Beringharjo dan di BPRS Madina, serta untuk memberikan
masukan kepada manajemen BMT Beringharjo, BPRS Madina dan lembaga keuangan
lainnya serta pihak terkait untuk perbaikan kebijakan manajemen risiko pembiayaan.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perbedaan regulasi dan pengawasan di
kedua lembaga keuangan mikro syariah ini berdampak pada penerapan manajemen risiko.
Regulasi manajemen risiko pembiayaan pada BPRS Madina telah diatur dan dilakukan
pengawasan secara detail oleh Bank Indonesia, sementara regulasi yang mengatur
penerapan manajemen risiko di BMT belum diatur secara detail, pelaksanaan pengawasan
yang dilakukan oleh kementerian koperasi dan UKM pun masih sangat lemah, sehingga
BMT Beringharjo dalam penerapan manajemen risiko pembiayaan lebih kepada membuat
regulasi sendiri (self regulation) untuk dijalankan dan dikontrol sendiri (self control).
24
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 2, Agustus 2015
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tak
adalah
putus
kalimat
menggambarkan
dirundung
yang
risiko
tepat
lembaga
operasionalnya
menyangkut
bagaimana
untuk
sehari-hari.
fungsi
utama
Hal
ini
lembaga
kerugian
potensial.
Risiko
kredit
karena
menyebabkan
kewajiban
(pembiayaan).
dibuat
komitmen
pemantauan
ratings,
kegagalan
debitur,
tidak
untuk
serta
dan
terpenuhinya
membayar
hutang
Bessis
(1998)
sampai
kredit,
yang
menindaklanjuti
ditambah
proses
credit
risiko
laporan.
enhancement.
25
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 2, Agustus 2015
risiko
sekurang-kurangnya
belakang
ulang
perlu
kredit
seluruh
dengan
8,40%.
bank
manajemen.
yang
portofolio,
melekat
Bank
pada
yaitu
risiko
kredit,
ini
BMT
Beringharjo
serta
(data
per
Desember
2012)
dan
orang
karyawan
dan
satu
kantor
Performance
mempunya Net
Financing
(NPF)
per
26
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 2, Agustus 2015
Yogyakarta
2. Rumusan Masalah
adalah :
Bagaimana
Tinggi
rendahnya
NPF
penerapan
Manajemen
Yogyakarta
dibandingkan
dengan
penerapan
Manajemen
Risiko
risiko
yang
tinggi
pada
sisi
Sejahtera Yogyakarta.
3. Tujuan Penelitian
risiko
pembiayaan
lembaga.Dari
data
pada
NPF
suatu
tersebut,
diterapkannyamanajemen
lembaga
regulasi,
yang menaungi
diterapkannya
manajemen
pembiayaan
di BPRS Madina
Mandiri Sejahtera.
di
tertarik
atas.
mengadakan
diterapkannya
pembiayaan
Karena
penelitian
manajemen
di
BMT
risiko
Beringharjo
2. Memberikan
Manajemen
BPRS
masukan
BMT
Madina
risiko
risiko
kepada
Beringharjo,
dan
lembaga
27
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 2, Agustus 2015
untuk
perbaikan
kebijakan
potensi implikasi
manajemen
risiko
Managemen
risiko
(risk
management)
4. Manfaat Penelitian
sumbangsih
negatif dari
pengembangan
keuangan
dari
mikro
mengelola
kemungkinan
lingkup
mikro
lembaga
keuangan
mikro
pada
Sistem
dan
batas
managemen
yang
risiko
dapat
(risk
umumnya serta
management system)
kebijakan
regulasi
kepada
lembaga/instansi terkait.
sebuah
PUSTAKA
1. Landasan Teori
Deutsche
Technische
Gesellschaft
fr
Zusammenarbeit
(GTZ)
metode
yang
sistematik
keuangan mikro
-
Management Framework)
manajemen
risiko
untuk
lembaga
panduan
untuk
para
manager
Risiko (risk)
28
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 2, Agustus 2015
Dari
dapat
berbeda
metodologi
berbasis
pengertian
yang
tersebut
digunakan
untuk
dengan
konsep
bunga.
keuangan
Konsep
bunga
return
dengan
memisahkan
antara
mikro.
mendapatkan
return
tanpa
harus
(pasti)
dipinjamkan.
pemikiran
tentang
risiko.
Dalam
atas
Deutsche
nominal
dana
yang
Gesellschaft
fr
Zusammenarbeit
(GTZ)
Technische
tabel berikut:
29
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 2, Agustus 2015
Operational Risk
Transaction Risk
Human resource risk
Information & technology
risk
Fraud (Integrity) Risk
Legal & Complience Risk
Strategic Risk
Governance Risk
Ineffective oversight
Poor governace structure
Reputation Risk
External Business Risks
Event risk
2. Kajian Pustaka
Penelitian terdahulu yang terkait
menarik
untuk
lembaga
keuangan
keunikan
dicermati,
mikro
memiliki
analisis
yang
justru
keuangan
mikro
dalam
dibandingkan
manajemen
analisis
tersendiri
karena
menghasilkan
risiko.Terkadang
yang
telah
eksis
alat
dengan
tabel berikut:
Niswati,
(2008)
Asal
MM,
UGM
Fak.
Ekonom
i UIN
Malang
Topik Utama
Alat Analisis
Variabel Utama
Efektivitas
Credit Scoring
System Pada
Kredit Segmen
Mikro Di PT
Bank Mandiri
MBSS (Micro
Banking
Scoring
System) dan
logistic
regrestic
Umur
Lama
menetap
Menabung
Milik agunan
Aplikasi
Manajemen
Risiko pada BPR
NUSUMMA
Gondanglegi
Malang
Pelaksanaan
manajemen
risiko
NPL
5 Cs
Hasil Penelitian
Debitur diproses dengan
credit scoring system
MBSS (Micro Banking
Scoring System) terdapat
81 debitur yang
direkomendasikan dan 19
debitur tidak
direkomendasikan.
Kualitas 100 rekening di
posisi 31 des 2006
menunjukkan 48
rekening performace
loan (pl) , 52 rekening
non performace loan
(npl).
Secara umum risiko
kredit yang dihadapi
adalah kredit bermasalah.
Bila tidak diantisipasi
maka akan menurunkan
rentabilitas, mengganggu
likuiditas sampai pada
penurunan kepercayaan
masyaraka kepada bank.
Maka diperlukan strategi
dan kebijakan untuk
mengurangi dan
30
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 2, Agustus 2015
menurunkan kredit
bermasalah dimana
kebijakan tersebut
tertuang dalam
manajemen resiko kredit.
Saadah,
(2009)
Fak.
Pertania
n IPB
Penyalurandan
Pengembalian
Kredit Pada
Usaha Mikro,
Kecil Dan
Menengah
Melalui
Lembaga
Keuangan Mikro
Analisis
proses
penyaluran
pembiayaan
Proses
pencairan
pembiayaan
NPL
METODE PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
beradayaitu
di
BMT
Sewon Bantul.
2. Teknik Pengumpulan Data
A. Riset Perpustakaan
Adalah riset yang dilakukan di
perpustakaan
dengan
membaca,
31
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 2, Agustus 2015
nasabahnya.
yang dilakukan.
B. Riset Lapangan
landasan
teori,
pemahaman
dan
cara
mengumpulkan
maupun
sekunder
data
primer
dengan
teknik
jenis
penelitan
yang
Wawancara
dilakukan
dengan
deskriptif.
Penelitian
deskriptif
(direksi,
syariah,
yang
pekerjaan
manajemen
karyawan
komisaris,
terkait
pembiayaan
dewan
dengan
mulai
dari
risiko
pembiayaan
di
Sugiyono
Wawancara
juga
dilakukan
kepada
penelitian
(2010),
terdapat
kualitatif,
yaitu
tahapan
analisis
32
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 2, Agustus 2015
analisis
taksonomi
adalah
terhadap
telah ditetapkan.
ditemukan
berbagai
domain
atau
keseluruhan
analisis
Analisis
data
yang
komponensial,
pada
dan
miniatur.
domain
Peneliti
tertentu
menetapkan
sebagai
pijakan
Data
wewancara
penelitian.
ini
dicari
dan
melalui
observasi,
dokumentasi
yang
ditemukan.
ditetapkan
sebagai
Analisis
tema
budaya
atau
fokus
secara
terus-menerus
melalui
ada.
dokumentasi
merah
sehingga
data
yang
Dengan
dari
ditemukannya
hasil
analisis
benang
domain,
33
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 2, Agustus 2015
suatu
pembiayaan).Jadi
konstruksi
bangunan
situasi
analisis
taksonomi
satu
setelah
dilakukan
penelitian
maka
dilakukan
deskriptif
taksonomi.
adalah
penelitian
risiko
yaitu
risiko
domain
taksonomi
PEMBAHASAN
Deskripsi
penerapan
manajemen
penerapan
berikut ini:
manajemen
risiko
34
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 2, Agustus 2015
1. Regulasi
produk
35
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 2, Agustus 2015
Nasabah
Pengajuan pembiayaan
Mitra/Anggota
1.
1.
Pengajuan pembiayaan
1.
Dikembalikan
untuk
dilengkapi
2.
Dikembalikan untuk
dilengkapi
CS
Menerima persyaratan
2.
L.O (Lending Officer)
3.
A.O
Analisa awal dan
investigasi
3.
T
Call /
memo
4.
Call/surat
Selesai
TolakSelesai
Ya
Ya
5.
4.
Laporan
hasil survey
dan analisa
Ya
T
Selesai
Keputu
san
komite
5.
Dokumen
akad
L. A (Lending
Adm)
Akad &
Y pengikatan
Komite Pemby.
Pusat
Rapat dan analisa
mendalam untuk
pengambilan
keputusan
6.
Komite Pembiayaan
Rapat dan analisa mendalam untuk
pengambilan keputusan
Ya
Keputus
an
Keputusan
komite
7.
komite
T
6.
Teller
Laporan
hasil survey
dan analisa
Selesai
Pencairan pembiayaan
Adm Pembiayaan
Membuat MPP (memo
pencairan pembiayaan)
T
Selesai
36
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 2, Agustus 2015
8.
Selesai
7.
Keterangan:
Keputusan
nasabah
9.
Tidak
Selesai
Ya
10.
Adm Pemby
Akad & pengikatan
Dokumen akad
dan pengikatan
notariat
Teller
Pencairan pembiayaan
11.
Pencairan dana
nasabah
12.
Keterangan:
berkas pengajuan.
37
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 2, Agustus 2015
pembiayaan.
pembiayaan nasabah.
38
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 2, Agustus 2015
Direksi.
39
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 2, Agustus 2015
Kewenangan
Pencairan
Sampai dengan
Direktur
Rp 50 juta
Rp. 50,1 juta
Direktur, Direktur
Direktur, Direktur
Rp 150 juta
Direktur, Direktur
Utama dan 3 anggota
Komisaris (lengkap)
1. Pengajuan Pembiayaan
mitra/anggota adalah:
mitra/anggota adalah:
40
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 2, Agustus 2015
terakhir.
bulan terakhir.
economy)
economy)
melebihi kewenangan kantor cabang, maka penilaian layak maka dilakukan survey lanjutan yang
dan analisa 5C dilakukan oleh tim analis
41
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 2, Agustus 2015
5. Pencairan Pembiayaan
kewenangannya.
6. Monitoring Pembiayaan
Monitoring yang dilakukan oleh BPRS Madina
42
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 2, Agustus 2015
2. Pelunasan Pembiayaan
margin/bagi hasilnya).
dengan cara:
dengan cara:
a. reschedulling,
a. reschedulling,
43
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 2, Agustus 2015
b.
reconditioning
bulanan.
b.
pembiayaan baru
c. Restructuring
c.
mengangsur.
reconditioning
Restructuring
44
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 2, Agustus 2015
d. Eksekusi jaminan
d. Eksekusi jaminan
lembaga formal).
1. Kesimpulan
diambil
kesimpulan
sebagai
Bank
Indonesia
Nomor
berikut:
Manajemen
ini
berdampak
manajemen
pada
risiko.
penerapan
Risiko
Bagi
Bank
Syariah.
Regulasi
45
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 2, Agustus 2015
umum
Beringharjo
pusat
dalam
penerapan
pembiayaan
yang
telah
terbatas
untuk
12
kantor
mengendalikan
Jakarta.
b. BPRS
Madina
menjalankan
tersebut adalah:
prosedur
ketentuan
Beringharjo
secara
baik
pengawasan
dan
pembiayaan
Bank
sesuai
Indonesia.
berjalan
di
tingkat
oleh
dewan
baik
pengawas
pengurus
kebijakan
belum
telah
merangkap
mulai
dari
tingkat
syariah,
2. Saran
jabatan
tugas
jawab.
organisasi
dan
Sedangkan
tanggung
fungsi
46
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 2, Agustus 2015
untuk meniru
atau
berpedoman
II,
diterima
tersebut
untuk
lembaga
karakteristiknya
kepada
standar
pilar
sangat
diaplikasikan
keuangan
Basel
baik
pada
yang
oleh
pengembang
(Batas
Maksimal
Pencairan
berisiko tinggi.
Beringharjo
harus
segera
ke
kantor
pusat
DAFTAR PUSTAKA
A. Karim (2004, 2010) Bank Islam
Analisis Fiqih dan Keuangan.
PT. Raja Grafindo Persada
Jakarta.
dan
Idris,
untuk
menghasilkan
M.B
(2006),
Analisis
Pendapatan Dan Risiko Kredit
Antar Segmen pada PT. Bank
Rakyat Indonesia. Tesis S.2.
Program Magister Manajemen
UGM.
aplikatif.
2. Mengkaji
ulang
segmentasi
47
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 2, Agustus 2015
48
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 2, Agustus 2015