Jadi, apabila nasabah mengalami kredit macet, pihak bank dapat melakukan
tahapan-tahapan di atas. Mulai dari melakukan perubahan jadwal pembayaran dari
nasabah kembali, merubah persyaratan pembayaran, atau penyelesaian melalui jaminan
yang diberikan nasabah.
Keterangan :
Green, merupakan risiko yang kemungkinan terjadinya sangat kecil dan apabila
terjadi risiko yang ditimbulkan memiliki dampak relatif kecil.
Yellow, merupakan risiko yang perlu diwaspadai dan memberikan pengaruh
signifikan terhadap perusahaan.
Red, merupakan risiko tertinggi yang berdampak secara signifikan
terhadap keberlangsungan perusahaan, serta memiliki dampak jangka
panjang yang harus dihindari perusahaan.
4. 4-6 Inovasi apa yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan sesuai data observasi dalam
upaya meminimalisir frekuensi dan dampak risiko di masa depan? Membutuhkan waktu
berapa lama pengembangannya? Siapa yang sebaiknya bertanggungjawab dalam
pengembangan inovasi tersebut?
a) Menurut (Sudarto, 2020), inovasi dapat dilakukan sebagai berikut.
Melakukan Penjadwalan kembali (rescheduling). Hal ini dilakukan dengan cara
memperpanjang jangka waktu pembiayaan, dimana anggota diberikan keringanan
dalam jangka waktunpembiayaan, misalnya: memperpanjang jangka waktu
pembiayaan dari 6 bulan menjadi 1 tahun, sehingga anggota mempunyai waktu
yang lebih lama untuk mengembalikannya. Dalam hal ini jangka waktu angsuran
pembiayaan diperpanjang pembayarannya dengan demikian jumlah angsuran pun
menjadi lebih kecil seiring dengan penambahan jum;ah angsuran.
Persyaratan kembali (reconditioning), yaitu perubahan sebagian atau seluruh
persyaratan pembiayaan tanpa menambah sisa pokok kewajiban anggota yang
harus dibayarkan kepada BMT, antara lain meliputi: 1). Perubahan jadwal
pembayaran, 2). Perubahan jumlah angsuran, 3). Perubahan jangka waktu, 4).
Pemberian potongan.
Pentaan kembali (restructuring), perubahan persyaratan pembiayaan dengan
penambahan dana fasilitas pembiayaan.
Waktu yang digunakan untuk pengembangan inovasi ini mungkin sekitar 3-4
bulan, karena perlu mempertimbangan dampak yang akan terjadi Ketika telah
diterapkan. Penanggungjawab dalam pengembangan ini adalah manajer.
b) Menambah jumlah karyawannya
Untuk memaksimalkan produktivitas dari perusahaan, pihak BMT perlu
menambah jumlah karyawan mereka supaya setiap bagian divisinya dapat focus
terhadap pekerjaannya. Menurut Swashta, produktivitas adalah konsep yang
menggambarkan antara apa yang telah dihasilkan (output) dengan apa yang yang
telah digunakan (input). (Arif, 2021). Oleh karna itu, jika karyawan bertambah maka
proses
transaksi maupun kinerja dari perusahaan akan berjalan lebih maksimal.
Waktu yang digunakan untuk pengembangan inovasi ini mungkin sekitar 1-2
bulan, karena perlunya membuka dan menyeleksi para pelamar kerjanya.
Penanggungjawab dalam pengembangan ini adalah direksi BMT.
c) Pengembangan Keterampilan dan Pelatihan
Perusahaan dapat meminimalisir dampak kurangnya sumber daya manusia
dengan berinvestasi dalam pengembangan keterampilan dan pelatihan yang relevan.
Dengan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk meningkatkan kompetensi
mereka, perusahaan dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada dan mengurangi
risiko. (Noe et al., 2006). BMT dapat menerapkan inovasi ini untuk meningkatkan
kualitas dari para karyawannya agar bisa mengurangi risiko-risiko yang disebabkan
oleh mereka.
Waktu yang digunakan untuk pengembangan inovasi ini mungkin sekitar 6
bulan, karena hal ini sifatnya berkelanjutan. Penanggungjawab dalam
pengembangan ini adalah bagian pengembangan & pemberdayaan manusia.
d) Program pelatihan dan workshop kepada masyarakat
Perusahaan dapat menyelenggarakan program pelatihan dan workshop secara
rutin yang ditujukan kepada masyarakat umum. Program ini dapat mencakup
berbagai aspek keuangan syariah, seperti pengenalan dasar, investasi, perencanaan
keuangan, dan manajemen risiko. Pelatihan dan workshop ini akan membantu
meningkatkan literasi keuangan syariah masyarakat secara langsung.(HS, 2021).
Dengan ini, BMT terjun langsung ke masyarakat dengan memberikan pendampingan
terhadap mereka agar masyarakat lebih memahami tentang keuangan syariah.
Program ini mungkin dilaksanakan sekitar 1 tahun, agar nasyarakat
mengetahui betul tentang keuangan syariah. Penanggungjawab dalam
pengembangan ini adalah Marketing.
DAFTAR PUSTAKA
Andri Soemitra. (2018). Bank & Lembaga Keuangan Syariah. In Jurnal Pemasaran Kompetitif
(Vol. 2, Issue 1).
Arif, M. (2021). BAB 14 PRODUKTIVITAS KERJA. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA.
BPK RI. (2023, May 25). Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 35 Tahun 2012. Https://Peraturan.Bpk.Go.Id/.
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/132829/permen-pan-rb-no-35-tahun-2012
Darmawan. (2021). Manajemen Risiko Keuangan Syariah (Tarmizi, Ed.). Bumi Aksara.
Ghofur, A., Syarifuddin, M. A., Toyyibi, A. M., & Kurnianingsih, R. (2021). Strategi Lembaga
Keuangan Syariah Menghadapi Pembiayaan Bermasalah Di Masa Pandemi Covid-19.
Ulumuddin: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 11(2).
Hayati, S. R. (2019). Strategi Bank Syariah dalam Meningkatkan Literasi Keuangan Syariah pada
Masyarakat (Studi Kasus pada BPRS Madina Mandiri Sejahtera). JESI (Jurnal Ekonomi
Syariah Indonesia), 8(2). https://doi.org/10.21927/jesi.2018.8(2).129-137
HS, S. (2021). Strengthening Islamic Financial Literacy Education for Millennial Generation. AL-
ISHLAH: Jurnal Pendidikan, 13(3). https://doi.org/10.35445/alishlah.v13i3.1290
Noe, R., Hollenbeck, J., Gerhart, B., & Wright, P. (2006). Human Resources Management:
Gaining a Competitive Advantage, Tenth Global Edition. Human Resources Management.
Pfeffer, J., & Salancik, G. (2015). External control of organizations-resource dependence
perspective. In Organizational Behavior 2: Essential Theories of Process and Structure.
https://doi.org/10.4324/9781315702001-32
Sudarto, A. (2020). PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA LEMBAGA
KEUANGAN SYARIAH STUDI BMT AL HASANAH LAMPUNG TIMUR. Islamic
Banking : Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan Perbankan Syariah, 5(2).
https://doi.org/10.36908/isbank.v5i2.118
Turmudi, M. (2016). MANAJEMEN PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA
LEMBAGA PERBANKAN SYARIAH. Li Falah: Jurnal Studi Ekonomi Dan Bisnis Islam,
1(1). https://doi.org/10.31332/lifalah.v1i1.477
Vorst, C. R., Priyarsono, D. S., & Budiman, A. (2018). Manajemen Risiko Berbasis SNI ISO
31000. In Badan Standarisasi Nasional (Vol. 13, Issue 1).
Zulkifli, Z., Hamzah, Z., & Hamzah, H. (2018). Analisa Permasalahan Baitul Maal Wat Tamwil
(BMT) melalui Pendekatan Analytical Network Process (ANP). Al-Hikmah: Jurnal Agama
Dan Ilmu Pengetahuan, 13(1). https://doi.org/10.25299/al-hikmah:jaip.2016.vol13(1).1162