Manajemen Resiko
Pengertian Manajemen Resiko
Langkah pertama dalam melakukan manajemen resiko adalah
mengetaui dengan pasti definisi resiko. Tanpa mengetahui apa yang
dimaksud dengan resiko maka seseorang akan kesulitan dan mungkin tidak
dapat melakukan manajemen resiko.
Manajemen risiko adalah suatu sistem pengawasan risiko, bahkan
perlindungan atas harta benda, keuntungan, serta keuangan badan usaha
atau perorangan atas kemungkinan timbulnya suatu kerugian karena adanya
risiko tersebut. Dalam pengertian praktisi, konsep ini dapat diartikan
sebagai proteksi ekonomis terhadap kerugian yang mungkin timbul atas aset
dan pendapatan suatu perusahaan. Dalam konteks proyek, manajemen risiko
adalah seni dan pengetahuan dalam mengidentifikasi, menganalisis serta
menjawab faktor-fator risiko sepanjang masa proyek.
Jenis-Jenis Resiko
Risiko dapat dibedakan berdasarkan sifatnya yaitu :
1. Resiko murni, adalah resiko yang hanya menawarkan prospek terjadinya
kerugian. Contohnya meliputi resiko sebuah pabrik akan musuh karena
kebakaran atau adanya tuntutan pertanggungjawaban produk yang akan
mengakibatkan kerugian besar bagi perusahaan.
2. Resiko spekulatif, adalah situasi yang menawarkan adanya peluang meraih
keuntungan namun juga mungkin dapat mengakibatkan kerugian. Jadi,
investasi pada proyek-proyek baru dan sekuritas akan melibatkan resiko
spekulatif.
Penanganan Resiko
Salah satu aspek penting dalam manajemen resiko perusahaan adalah
penanganan resiko, bagaimana menangani resiko-resiko yang dihadapi agar
kerugian perusahaan menjadi seminimal mungkin. Jika kerugian bisa
diminimalkan, itu berarti perusahaan memperoleh keuntungan yang lebih
besar. Jenis-Jenis Penanganan resiko yakni menggunakan metode:
1. Peta Resiko. Yakni gambaran tentang posisi risiko pada suatu peta dari dua
sumbu yaitu sumbu vertical menggambarkan profitabilitas dan sumbu
horizontal menggambarkan dampak dan dalam hal ini diperlukan data
historis.
2. Metode akromasi. Yakni cara untuk mengetahui probabilitas dan dampak
risiko dengan cara menanyakan kira-kira berapa probabilitas dan dampak
dari suatu resiko kepada orang lain.
3. Preventif. Yakni strategi penanganan resiko yang dilakukan apabila
probabilitas risiko terlalu besar.
4. Mitigasi. Yakni strategi penanganan risiko yang dimaksudkan untuk
memperkecil dampak yang ditimbulkan dari risiko.
Permasalahan
Bencana ekologis nasional lumpur panas atau dikenal dengan nama
lumpur lapindo yang terjadi di Kabupaten Sidoarjo Propinsi Jawa Timur
dimulai pada tanggal 28 Mei 2006, saat gas beracun dan lumpur panas
menyembur di dekat sumur pengeboran Banjar Panji-1 milik PT Lapindo
Brantas, Inc. yang hingga saat ini belum juga selesai.
Dari kasus ini ada beberapa resiko yang terjadi dan atau akan terjadi dari
aktifitas semburan lumpur PT Lapindo Brantas Inc tersebut :
2. Resiko Hukum , dalam kasus ini PT Lapindo Brantas Inc. akan dikenakan
hukuman atas pelanggaran yang telah dilakukan perusahaan tersebut karena
telah mengeluarkan polusi melebihi batas yang diizinkan dengan hukuman
denda sampai pada hukuman yang paling berat ( penjara ). Reputasi, kesalahan
yang dilakukan oleh PT Lapindo Brantas Inc. beserta perusahan kontraktornya
yaitu PT Medici Citra Nusantara ini akan berdampak buruk bagi kredibilitas
perusahan yang dimiliki oleh Aburizal Bakrie tersebut.
4. Resiko Keuangan, atas kejadian ini bukan hanya negara yang dirugikan oleh
PT Lapindo Brantas melainkan warga sekitar lumpur juga mengalami
kerugian atas begitu besarnya lumpur yang keluar dari sumur pengeboran
Banjar Panji-1 ini ke pemukiman mereka dan persawahan mereka pun tak
luput oleh luapan lumpur tersebut. Para karyawan juga merasa dirugikan,
karena mereka harus diberhentikan oleh perusahaan tersebut walaupun mereka
juga menerima gaji dan pesangon dari pihak perusahaan. PT Lapindo Brantas
Inc. sudah pasti terkena dampak resiko keuangan atas kejadian ini karena
harus membayar ganti rugi terhadap warga sekitar yang terkena dampak ini
dan juga untuk membayar gaji dan pesangon para pekerjanya yang akan
diberhentikan.
5. Resiko Terhadap Izin Usaha, akibat dari permasalahan ini legalitas serta
perizinan usaha PT Lapindo Brantas terancam akan dicabut oleh pemerintah
karena perusahaan tersebut dianggap bermasalah dan merugikan banyak
pihak.
Solusi