Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

AGROBISNIS DAN INDUSTRI


Di Susun Oleh
Nama : fadli rinaldi
Npm : 1610078201139
Kelas : 4c Adm.Publik

DOSEN PEMBIMBING :
HERLINDA S.P,Msi

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTASI NUSANTARA SAKTI


(STIA-NUSA)
TAHUN AJARAN 2020/2021
MANAJEMEN RESIKO AGROBISNIS
06/03/23

Macam- macam manajemen risiko dalam agribisnis dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu:
1.    Risiko berdasarkan sifatnya
a.    Risiko Spekulatif
Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan
keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian. Resiko spekulatif kadang-kadang dikenal pula dengan
istilah risiko bisnis (business risk).
b.    Risiko Murni
Risiko murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi
apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contohnya adalah kebakaran, apabila perusahaan
mengalami kebakaran, maka perusahaan tersebut akan mengalami kerugian. Kemungkinan yang lain adalah
tidak terjadi kebakaran.

Perbedaan utama antara risiko spekulatif dengan risiko murni adalah kemungkinan untuk ada atau tidak, untuk
risiko spekulatif masih terdapat kemungkinan untung, sedangkan untuk risiko murni tidak dapat keuntungan.
Maka kita sebagai masyarakat, terlebuh pengusaha harus mempelajari manajemen resiko karenasasarandari
pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan
bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat.
2.    Risiko berdasarkan dapat tidaknya dialihkan 06/03/23
a.    Risiko yang dapat dialihkan
Risiko yang dapat dialihkan yaitu risiko yang dapat dipertanggungkan sebagai obyek
yang terkena risiko kepada perusahaan asuransi dengan membayar sejumlah premi. Dengan
demikian kerugian tersebut menjadi tanggungan (beban) perusahaan asuransi.
b.    Risiko yang tidak dapat dialihkan
Risiko yang tidak dapat dialihkan yaitu semua risiko yang termasuk dalam risiko
spekulatif yang tidak dapat dipertanggungkan pada perusahaan asuransi.

3.    Risiko berdasarkan asal timbulnya


a.    Risiko Internal
Risiko Internal yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri.  Misalnya
risiko kerusakan peralatan kerja pada proyek karena kesalahan operasi, risiko kecelakaan kerja,
risiko mismanagement, dan sebagainya.
b.    Risiko Eksternal
Risiko Eksternalyaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan atau lingkungan luar
perusahaan. Misalnya risiko pencurian, penipuan, fluktuasi harga, perubahan politik, dan
sebagainya.

Aplikasi Manajemen Risiko Di Industri 06/03/23

Tujuan utama dari manajemen risiko ini adalah menyusun dan mengembangkan
model manajemen risiko usaha bangunan baru pada industri galangan kapal dengan langkah
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menganalisis pengaruh tingkat risiko usaha terhadap
cost yang harus ditanggung oleh industri galangan kapal untuk bangunan baru. 1.   
Identifikasi Masalah
Identifikasi beberapa permasalahan manajemen risiko pada industri galangan kapal dan yang
berpotensi merugikan perusahaan, antara lain:
 Bagaimana implementasi manajemen risiko pada industri galangan kapal untuk bangunan baru
(PT. Dok dan Perkapalan Surabaya), kondisi ini dilihat pada keadaan sebelum penerapan
manajemen risiko dan sesudah penerapan manajemen risiko.
 Pengaruh manajemen risiko terhadap operasional perusahaan galangan kapal untuk bangunan
baru (PT. Dok dan Perkapalan Surabaya).
 Assessment value at risk manajemen risiko pada industri galangan kapal untuk bangunan baru
(PT. Dok dan Perkapalan Surabaya), bagaimana menilai risiko melalui penerapan manajemen
risiko pada perusahaan, penerapan konsep Value at Risk untuk menilai risiko dan potensi losess
yang akan ditimbulkan.
 Model pengembangan manajemen risiko usaha pada industri galangan kapal untuk bangunan
baru.
2.    Inventaris Data Lapangan
Data lapangan dengan menggunakan sampel pada proses pembangunan kapal baru06/03/23
yang telah
dibangun di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya pada lima tahun sebelumnya. Data-data tersebut meliputi: data
pembangunan kapal, jumlah, macam-macam risiko yang dihadapi, bobot tiap risiko, frekuensi kejadian selama
lima tahun sebelumnya. Proses pencarian data dilakukan dengan metode wawancara dengan menggunakan
checklist, wawancara dilakukan terhadap sekurang-kurangnya 30 senior manager yang berkecimpung dalam
proses bisnis bangunan baru.
3.    Assessment Value at Risk
1.Langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
2.a.     Identifikasi hazard (list semua skenario kejadian yang relevan dengan faktor penyebab dan dampak
yang potensial) pada proses pembangunan kapal baru, mulai tahap tender sampai kapal jadi (delivery).
3.b.    Penilaian risiko (evaluasi faktor-faktor risiko);
4.v  Fokus pada skenario yang penting, didasarkan pada identifikasi risiko pada tahap sebelumnya. Kemudian
di masukan pada tool database manajemen sistim.
5.v  Ukur risiko pada setiap skenario, dengan metode statistik menggunakan asas perkalian, data hasil
wawancara kemudian dimasukan dalam tool database manajemen sistim pada masing-masing kelompok
risiko.
6.v  Analisa darimana risiko datang, fokus perhatian pada penyebab, menganalisis dari mana penyebab
masing-masing risiko, siapa pemilik risiko, cari akar masalah dengan validasi wawancara lebih mendalam,
dengan audit risiko.
7.v  Identifikasi faktor yang berhubungan yang mempengaruhi tingkatan risiko, bobot risiko danfrekeunsi
sering tidaknya terjadi risiko dari hasil wawancara dengan menggunakan isian checklist menjadi tolok ukur
nilai indeks risiko atau nilai risiko yang pada akhirnya akan menentukan tingkatan risiko.
06/03/23

TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai