Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MANAJEMEN RISIKO K3
PENILAIAN RISIKO TERHADAP OBSERVASI DI PABRIK
MEUBEL

NAMA : ROBERTO CARLOS


NGGESU RESI NPM : 227053098
FAKULTAS/PRODI:
VOKASI/D4K3 KELAS : A1

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena atas
rahmat dan makalah MANAJEMEN RISIKO 1 tentang PENILAIAN
RISIKO TERHADAP OBSERVASI
DI PABRIK MEUBEL yang selesai tepat pada waktu nya.
Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah MANAJEMEN
RISIKO 1.Penulis berharap makalah tentang Penilaian Risiko Terhadap
Observasi Terhadap Pabrik Meubel dapat menjadi referensi bagi
masayarakat atau tenaga kerja pabrik agar tetap berhati-hati dan
waspada dalam melakukan pekerjaan di area atau tempat kerja.
Terlepas dari itu semua saya menyadari bahwa penyusunan makalah
ini masih jauh dari kata sempurna,baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya,Demi kesempurnaan makalah ini,penulis
sangat berharap adanya perbaikan,kritik dan saran dari pembaca
yang sifatnya membangun.
Semoga dengan penyusunan tugas ini dapat memberi manfaat kita
dan dapat mengetahui analisis bahaya dan penilaian Manejemen
Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................................ 2
D. Manfaat .................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN .................................................................................................... 4
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................. 9

ii
BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Manajemen Risiko sangat penting bagi kelangsungan suatu


usaha atau kegiatan.Jika terjadi suatu,seperti kebakaran atau
kerusakan,perusahan akan mengalami kerugian yang sangat
besar yang dapat menghambat,mengganggu bahkan
menghancurkan kelangsungan usaha atau kegiatan operasi.
Manajemen Risiko merupakan alat untuk melindungi perusahan
dari setiap kemungkinan yang merugikan (Ramli 2010)
berdasarkan laporan International Organization (ILO) dalam
Rinanti (2013), ada 6.000 kasus kecelakaan kerja terjadi setiap
hari yang berakibat fatal.Di indonesia sendiri terdapat 20 korban
yang fatal akibat kecelakaan kerja dari setiap 100.000 tenaga
kerja di samping itu,kerugian yang harus di tanggung akibat
kecelakaan kerja di negara berkembang empat kali lebih tinggi
di bandingkan negara industry yaitu U$$1.25 triliun atau sama
dengan 4% dari Produk Nasional Bruto(PNB).
Data kecelakaan kerja di indonesia yang di terima oleh
Sindownews.com dari PT Jasmsostek (persero) yang saat ini
telah berubah menjadi badan penyelenggara jaminan sosial
(BPJS) Ketenagkerjaan mencatat sepanjang tahun 2014
pesertanya yang mengalami kecelakaan kerja sebanyak 129.911
orang.Sementara akibat kecelakaan tersebut,jumlah peserta
BPJS yang meninggal sebanyak 3.093 pekerja yang mengalami
sakt 15.106 orang (Jamsostek,2014). Oleh karena itu di perlukan
identifikasi bahaya dan penilain risiko berdasarkan tingkat
keparahan yang di timbulkan guna agar kita mengetahui bahaya
apa saja yang ada dalam suatu aktivitas atau pekerjaan tersebut
dan seberapa besar tingkat keparahan yang di timbulkan dari
bahaya tersebut.Agar terwujudnya keselamatan dan kesehatan
kerja yang maksimal dan minimnya tingkat kecelakaan ataupun
penyakit akibat kerja.

1
Rumusan Masalah

a. Mengidentifikasi Hazard and Risk yang ada pada suatu


pekerjaan
b. Menentukan Nilai dari Hazard and Risk
c. Menentukan penggolongan tingkat Hazard and Risk tersebut

Tujuan
d. Memantau Resiko-resiko bahaya yang jarang di ketahui atu
beberapa resiko bahaya yang yang tidak di hiraukan dalam
pekerjaan,padahal beresiko kecelakaan atau pada kesehatan.
e. Menentukan cara laksana kendali bahaya dan mengurangi
resiko kecelakaan.
f. Acuan dalam menentukan APD (alat pelindung diri) dan
dasar pengajuan ke Manajemen.
g. Menentukan tindakan tepat yang dapat di lakukan jika terjadi
kecelakaan kerja.
h. Tujuan akhir dari program ini adalah menurunkan angka
kecelakaan kerja dan meningkatkan produktifitas.

Manfaat
i. Menjamin kelangsungan usaha dengan mengurangi resiko
dari setiap kegiatan yang mengandung bahaya.
j. Menekan biaya untuk penanggulangan kejadian yang tidak di
inginkan.
k. Menimbulkan rasa aman di kalangan pemegang saham
mengenai kelangsungan dan keamanan investasinya.
l. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai
resiko operasi bagi setiap unsur dalam
organisasi/perusahan.

2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Manajemen Risiko


Manajemen Risiko adalah suatu sistem pengawasan risiko dan
perlindungan harta benda,hak milik dan keuntungan badan usaha
atau perorangan atas kemungkinan timbulnya kerugian karena
adanya suatu risiko.Menurut Irham Fahmi ( 2010 : 20) Manajemen
Risiko adalah suatu bidang ilmu yang membahas tentang
bagaiamana suatu organisasi menerapkan ukuran dalam memetakan
berbagai permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai
pendekatan manajemen secara komperhensif dan sistematis.
Manajemen Risiko didefinisikan sebagai suatu metode logis dan
sistematik dalam identifikasi ,kuantifikasi,menentukan
sikap,menetapkan solusi,serta melakukan monitor dan pelaporan
risiko yang berlangsung pada setiap aktivitas atau proses.menurut
kamus besar bahasa Indonesia dikutip dari ( Tony Peramanna
2011) , Risiko adalah “akibat yang kurang menyenangkan
(merugikan,membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan.”
Dengan kata lain,risiko merupakan kemungkinan situasi atau
keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan serta sasaran
sebuah organisasi atau individu.

3
BAB III PEMBAHASAN

A. Hazard and Risk Terhadap observasi di Pabrik Meubel


Pabrik Meubel merupakan sebuah industri yang mengolah bahan
baku atau bahan setengah jadi dari kayu,rotan dan bahan baku
lainya.sehingga menjadi suatu produk mebel atau furniture yang
mempunyai nilai plus dan menjadi lebih tinggi manfaatnya dari yang
sebelumnya.
Tetapi secara tidak langsung banyak sekali bahaya yang ada pada
bidang pekerjaan tersebut yang mana kita sebagai orang yang
mengetahui atau paham tentang bahaya dan risiko yang di timbulkan
dari pekerjaan tersebut tentu wajib mengidentifikasi apa saja bahaya
risiko yang ada pada pekerjaan ini.
Maka dari itu di sisni kita akan mencoba
mengidentifikasi,mengglongkan melakukan pengendalian hazard and
risk tersebut berdasarkan likelihood dan severity dari suatu matriks
yang akan di gunakan agar terciptanya suatu lapangan pekerjaan
yang aman,efisien,produktif dan terwujudnya segala sesuatu yang
terstruktur dan teratur.

B. Melakukan Analisis penilaian dan pengendalian berdasarkan


tingkat Hazard and Risk yang di timbulkan:

Analisis Risiko adalah untuk memisahkan risiko kecil yang dapat di


terima dapat di terima dari risiko besar, dan menyiapkan data sebagai
bantuan dalam prioritas dan penanganan risiko,analisis risiko meliputi
penentuan sumber risiko,kemungkinan dampak risiko yang akan terjadi.

C. Berikut identifikasi,Penilaian Bahaya dan


Resiko berdasarkan tingkat keparahan nya :

1. bekerja dengan alat mesin

gerinda(Memotong,penghalus/pengkilat),Bahayanya: Kebisingan
pada mesin gerinda,Risikonya:penurunan fungsi pendengaran.
(Medium Risk).

4
2. bekerja dengan alat mesin
gerinda(Memotong,penghalus/pengkilat),Bahayanya:
Debu yang di hasilkan dari proses
penggerindaan,Risikonya:gangguan sistem pernafasan,iritasi pada
mata.(Medium Risk)

3. Penelasan,Bahaya:Percikan api,Risikonya:luka bakar pada kulit (Medium Risk)

4. Pengelasan, Bahayanya:Asap dari proses pengelasan,Risikonya:Gangguan dari sistem


pernafasan (Medium Risk)

5. Pemotongan besi menggunakan mesin potong,Bahayanya: Mata pisau mesinpotong


besi,Risikonya:Jari tangan terpotong//terluka (High Risk)

5
6. Pemotongan besi menggunakan mesin potong,Bahayanya:Kebisingan pada mesin
potong,Risikonya:penurunan fungsi pendengaran (Medium Risk)

7. Pelubangan menggunakan mesin bor,Bahayanya: Posisi yang tidak


ergonomi,Risikonya:lebih cepat lelah dan nyeri pada persendihan.(MediumRisk)

8. Pemindahan barang dengan cara manual material handling,Bahayanya:gerakan tidak


ergonomis saat mengangkat barang,Risikonya:kelelahan,cidera otot dan persendihan
(Medium Risk)

9. Pemindahan barang secara manual handling,Bahayanya:besi yang di


pindahkan,Risikonya:tangan terluka (LowRisk).

6
10. Bekerja di atas ketinggian tanpa pengaman,Bahayanya:terpleset atau
terjatuh,Risikonya:patah tulang bahkan menyebabkan kematian (High Risk)

Berikut merupakan tabel penilaian Hazard dan Risiko yang ada pada pabrik Tersebut

Risiko TINGKAT
Awal
NO AKTIVITAS BAHAYA RISIKO RISIKO
L
S

1 Penghalus Kebisingan mesin Penurunan fungsi 4 Medium


menggunakan gerinda pendengaran 3 Risk
mesin gerinda

Debu yang di Gangguan sistem Medium


hasilkan dari pernafasan,irigasi 3 3 Risk
proses gerinda pada mata

2 Percikan api Luka bakar pada Medium


Pengelasan kulit 3 3 Risk

Asap dari proses Gangguan dari 3 Medium


pengelasan sistem pernafasan 3 Risk

3 Pemotongan Mata pisau mesin Jari tangan 4 5 High


menggunakan potong besi terluka/terpotong Risk
mesin potong

Kebisingan pada Penurunan pada 3 3 Medium


mesin potong fungsi pendengaran Risk

4 Bekerja di atas Terpleset/terjatuh Patah tulang bahkan 4 5 High


ketinggian kematian Risk

7
5 Pelubangan Posisi yang tidak Lebih cepat lelah dan 3 3 Medium
menggunakan ergonomi nyeri persendihan Risk
mesin bor

5 Pemindahan Gerakan tidak Kelelahan,cidera otot 3 3 Medium


barang dengan ergonomis saat dan persendihan Risk
manual mengangkat
material barang
handling
Besi yang di Tangan terluka 2 2 Low Risk
pindahkan

8
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan

Risiko berhubungan dengan ketidakpastian terjadi karena kurang atau tidak


tersedia nya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi.Secara umum risiko dapat
di artikan sebagai suatu keadaan yang di hadapi seseorang atau perusahan dimana
terdapat kemungkinan suatu kejadian yang dapat merugikan.
Manajemen risiko aalah suatu pendekatan terstruktur dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman, dengan adanya manajemen risikoini
maka kita mampu meminimalisir suatu kecelakaan dan memaksimalkan suatu keamanan
dengan cara mengidentifikasi bahaya dan memberikan pengendalian berdasarkan
tingkat keparahannya.

B. Saran

Kesehatan dan keselamatan para pekerja adalah merupakan salah satu aspek yang
penting yang perlu di perhatikan dalam dunia kerja.oleh sebab itu agar aspek diatas dapat
di wujudkan maka pada bidang usaha tersebut harus melakukan identifikasi hazard dan
risiko sehingga dapat mengetahui seberapa parah dan mungkin suatu risiko terjadi pada
saat sebelum/saat proses aktifitas di tempat usaha tersebut berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai