PATTIMURA 12/SPO-PL/ /2022 2/1 1 dari 2 Ditetapkan Oleh : Kepala Klinik Sikes Lanud Pattimura,
STANDAR Tanggal Terbit (Stempel & Tandatangan)
PROSEDUR OPERASIONAL 2022 dr. Dedy Rahmat Syahir Letda Kes NRP 3221103930553088
Pengelolaan reagen adalah sutu kegiatan yang menjabarkan
PENGERTIAN tentang prosedur penerimaan,penyimpanan,dan kontrol kadaluarsa reagen.
Untuk mengawasi operasional laboratorium agar mendapatkan
TUJUAN hasil yang optimal dan berkualitas.
Keputusan Kepala Klinik Atang Sendjaja Nomer Kep /
KEBIJAKAN /XII/2021 tentang Jenis Reagensia Esensial dan Bahan Lain Yang Harus Tersedia PROSEDUR A. Penerimaan Reagensia 1. Petugas laboratorium memeriksa daftar reagen yang datang. 2. Memeriksa keadaan kemasan reagensia. 3. Kemasan reagen dalam keadaan tersegel,tidak terbuka dan tidak rusak maupun sobek. 4. Reagen yang datang di periksa tanggal kadaluarsa B. Penyimpanan Reagensia 1. Reagen yang datang di periksa tanggal kadaluarsa dan disimpan sesuai dengan prosedur penyimpanan yang tertera di dalam kemasan. 2. Kulkas tempat penyimpanan reagen harus selalu diperiksa suhunya agar sesuai dengan syarat penyimpanan reagen,dengan cara : a. Letakkan termometer dalam kulkas b. Atur suhu kulkas sesuai dengan syarat suhu dalam penyimpanan reagen. c. Usahakan kulkas agar selalu dalam keadaan hidup, d. Catat suhu setiap hari dalam ceklist pemantauan suhu. e. Bersihkan kulkas setiap 2 bulan sekali 3. Reagen yang sudah dibuka bisa bertahan sampai masa kadaluarsa habis bila disimpan pada suhu (2-8)0C 4. Jika suhu penyimpanan di lemari pendingin di luar (2-8)0C,maka reagen yang belum terbuka dapat bertahan 1 minggu,sedangkan reagen yang sudah di buka dapat bertahan 3 hari. PENGELOLAAN REAGEN
KLINIK SIKES LANUD
PATTIMURA No. Dokumen No. Revisi Halaman
12/SPO-PL/ /2022 2/1 2 dari 2
C. Kontrol Kadaluarsa Reagen
1. Reagen yang baru datang diperiksa masa kadaluarsanya. 2. Bila mendekati masa kadaluarsanya (tiga bulan) maka segera dilaporkan ke bagian pengadaan untuk dikembalikan ke supplier. D. Pemesanan Reagen PROSEDUR 1. Petugas laboratorium mengecek persediaan yang akan habis ( tinggal 1 box atau 20 test ) 2. Reagen yang akan habis di catat dan dilaporkan kepada Kepala Klinik. 3. Petugas Laboratorium memeriksa kembali laporan yang diberikan. 4. Kemudian mengajukan pemesanan reagen ke bagian pembelanjaan barang.