Anda di halaman 1dari 2

1.

Apa tujuan dilakukan rehabilitasi pada pasien PPOK dan apa saja program yang dilakukan untuk
rehabilitasi tersebut?
Rehabilitasi respirasi pada PPOK bertujuan mengontrol dan mengurangi gejala dan komplikasi,
mengoptimalkan status fungsional pasien, meningkatkan aktivitas dan partisipasi pasien dalam
kehidupan sosial dan masyarakat serta menurunkan biaya perawatan kesehatan dengan
menurunkan morbiditas atau dengan mencegah efek sistemik penyakit. Program rehabilitasi
terdiri dari tiga komponen yaitu : latihan fisik, psikososial, dan latihan pernapasan. Latihan
pernapasan ditujukan untuk mengurangi dan mengontrol sesak napas penderita. Teknik
latihan ini meliputi pernapasan diafragma, dan pursed-lips breathing guna memperbaiki
ventilasi dan mensinkronkan kerja otot abdomen dan thoraks.

2. Tadi dikatakan bahwa tatalaksana PPOK harus sesuai dalam keadaan stabil atau eksaserbasi. Apa
kriteria pasien PPOK dikatakan dalam keadaan stabil?
1. Tidak dalam kondisi gagal nafas akut pada gagal nafas kronik
2. Dapat dalam kondisi gagal nafas kronik stabil, yaitu hasil analisis gas darah menunjukkan pH
normal, PCO2 >60 mmHg dan PO2 <60 mmHg
3. Dahak tidak berwarna atau jernih
4. Aktivitas terbatas tidak disertai sesak sesuai derajat berat PPOK (hasil spirometri)
5. Penggunaan bronkodilator sesuai rencana pengobatan
6. Tidak ada penggunaan bronkodilator tambahan.

3. Komplikasi saja yang dapat timbul dari PPOK dalam fase lebih lanjut?
Komplikasi pada PPOK merupakan bentuk perjalanan penyakit yang progresif dan tidak
sepenuhnya reversibel, seperti:
 Gagal nafas
1. Gagal nafas kronik: Hasil analisis gas darah PO2 <60 mmHg dan PCO2 >60 mmHg, dan
pH normal
2. Gagal nafas akut pada gagal nafas kronik, ditandai oleh : Sesak nafas dengan atau
tanpa sianosis, Sputum bertambah dan purulen, Demam, Kesadaran menurun
 Infeksi berulang: Pada pasien PPOK produksi sputum yang berlebihan menyebabkan
terbentuk koloni kuman, hal ini memudahkan terjadinya infeksi berulang, pada kondisi
kronik ini imunitas menjadi lebih rendah, ditandai dengan menurunnya kadar limfosit
darah.
 Cor pulmonal: ditandai oleh P pulmonal pada EKG, hematokrit > 50%, dapat disertai
gagal jantung kanan

4. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi pada PPOK eksaserbasi akut?

5. Mengapa pasien PPOK sering mengalami penurunan berat badan dan malnutrisi?
Pasien PPOK cenderung mengalami penurunan berat badan dan malnutrisi. Hal ini disebabkan
karena terjadi ketidakseimbangan antara energi yang masuk kedalam tubuh dan energi yang
digunakan. Terjadinya penurunan konsumsi makanan pada pasien PPOK disebabkan oleh
beberapa hal yaitu postprandial dyspnea, rasa kenyang yang cepat, kelemahan dan hilangnya
nafsu makan. Terjadinya peningkatan energi yang digunakan dipicu oleh beberapa faktor yaitu
terjadinya peningkatan usaha dalam bernapas dan terjadi reaksi inflamasi secara sistemik.
Reaksi inflamasi sistemik dipicu oleh keluarnya sitokin pro inflamasi yang dominan pada pasien
PPOK yaitu TNF-α (Tumor Necrosis Factor-α) dan IL-6 (Interleukin-6) di otot-otot pernapasan dan
ekstremitas.

Anda mungkin juga menyukai