Anda di halaman 1dari 10

URGENSI PERENCANAAN

KEUANGAN HARI TUA OLEH


KELUARGA LANJUT USIA
KELOMPOK 18
Tsalfadilla Yaritsha (I2401211008)
Valeria Bataviani A (I2401211013)
Tri Dara Indah Dj (I2401211052)
Vellicia Angeline Purwanto (I2401211091)

Dosen Pengampu:
Dr. Ir. Istiqlaliyah Muflikhati M.Si. | Dr. Irni Rahmayani Johan S.P., M.M.
Latar Belakang
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk lansia meningkat dari 18 juta jiwa (7,6%) pada
tahun 2010 menjadi 27 juta jiwa (10%) pada tahun 2020 dan diprediksi mencapai 31 juta jiwa pada tahun
2022. Angka lansia yang terus meningkat berpotensi menjadi sumber masalah yang dapat menghambat
adanya bonus demografi pada tahun 2030.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lansia menetapkan bahwa batasan umur
lansia di Indonesia, yaitu 60 tahun ke atas. Kelompok umur lansia: 50-64 tahun dan 65 tahun ke atas.
Kelompok dengan kategori lansia merupakan kelompok yang mengalami proses penuaan (aging process).

Angka lansia yang terus meningkat tidak dibersamai oleh kesejahteraan hari tua, maka hanya akan
berdampak pada tingkat harapan hidup masyarakat Indonesia.

Penting bagi seseorang untuk mempersiapkan perencanaan hari tua


sehingga tidak perlu lagi membanting tulang untuk membayar keseharian
terlebih saat kondisi lanjut usia.
TINJAUAN PUSTAKA
1 2 3
Lanjut usia dan Kualitas Hidup Manajemen
Tantangan bagi Lansia Keuangan Keluarga
1. Siklus kehidupan keluarga yang 1. Kualitas hidup secara 1. Manajemen keuangan
paling akhir dan ada perubahan umum. keluarga: seni mengelola
pada lansia. 2. Kualitas hidup berkaitan keuangan oleh keluarga untuk
2. Umur Lansia berdasarkan PP dengan kesejahteraan. mencapai tujuan.
Nomor 88 Tahun 2021 Tentang 2. Manajemen keuangan
Strategi Nasional keluarga punya prinsip dasar
Kelanjutusiaan. yang sama dengan
3. Tantangan pada lansia. manajemen.
3. Fokus manajemen keuangan
pada lansia.
Metode penulisan yang digunakan penulis adalah dengan
melakukan pengumpulan data melalui observasi dan

METODE wawancara secara sistematik. Pada penerapan teknik


observasi, hal-hal yang diliput oleh peneliti mengenai
perencanaan kesiapan keuangan masa tua, diantaranya
mencari tahu identitas responden mengenai kegiatan
sehari-hari, menilai pemahaman responden terhadap
kualitas manajemen keuangan hari tua, dan menganalisis
upaya responden dalam merencanakan keuangan hari tua.

Adapun jenis teknik wawancara yang penulis terapkan,


yaitu mengarah pada pedoman yang telah dirumuskan
berdasarkan keperluan penggalian data dalam penelitian,
yaitu identitas responden dan keluarga, gaji dan
pendapatan responden, harta atau asset, serta tujuan dan
strategi keluarga dalam mempersiapkan perencanaan
keuangan hari tua.

Waktu yang digunakan penulis untuk meneliti


dilaksanakan sejak kuliah dan tugas disampaikan dalam
kurun waktu kurang lebih 3 hari pengumpulan dan satu
minggu pengolahan data dan penulisan makalah.
HASIL DAN Karakteristik Keterangan

PEMBAHASAN Nama  Harmini

Usia 73 tahun
4.1 Karakteristik Keluaraga
Berdasarkan tabel diatas, karakteristik dari Jumlah Anak 8 anak
keluarga responden adalah keluarga dengan
orang lanjut usia atau lansia. Keluarga Ibu
Keluarga yang tinggal
Harmini termasuk dalam keluarga dengan 1 orang
orang lanjut usia karena ibu Harmini berusia 73 bersama
yaitu diatas 60 tahun yang menjadi batas orang
tua dapat disebut orang lanjut usia atau lansia. Pekerjaan Sekarang Menjaga Kos-kosan
Ibu Harmini sekarang bekerja sebagai penjaga
kos-kosan pribadi yang berada di rumah beliau.
Ibu Harmini memiliki penghasilan ± Pekerjaan Dahulu Guru
Rp.1.600.000 ,- dari hasil pembayaran kos-
kosannya perbulannya. Ibu Harmini memiliki Jumlah Pendapatan ± Rp.1.600.000 ,-
kos-kosan 7 kamar tetapi hanya 4 yang dihuni
dengan tarif Rp.400.000,- setiap bulannya. Ibu
Harmini sebelumnya merupakan seorang guru Jumlah Pengeluaran  ± Rp. 1.450.000,-
di salah satu sekolah di sekitar rumahnya.
Pendapatan ± Rp.1.600.000 ,-
4.2 Kondisi Keuangan
Pengeluaran ± Rp. 1.450.000,-
Keluaraga
Rumah

Aset Kendaraan

Kos-kosan

Utang 0

Berdasarkan tabel diatas, Ibu Harmini


mendapatkan ± Rp.1.600.000 ,- setiap bulannya.
Dari pendapatan tersebut, Ibu Harmini
menggunakannya untuk membayar tagihan
listrik dan air, belanja kebutuhan sehari-hari
sebesar ± Rp. 2.100.000,-. Ibu Harmini memiliki
beberapa aset seperti 2 rumah yaitu rumah
sedang ditinggali dan rumah di Ciampea yang
digunakan sebagai kamar kos juga, kendaraan
yaitu satu motor, dan kamar kos berjumlah 7
dengan 3 yang masih kosong/ belum terpakai.
4.3 Tujuan Perencanaan Keuangan Keluarga

Tujuan Jangka Pendek


Dalam periode kurang dari 1 tahun, keluarga ibu Harmini akan memfokuskan
penggunaan dana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan juga perawatan kos-kosan
mereka.

Tujuan Jangka Menengah


Dalam kurun waktu 1-5 tahun, keluarga ibu Harmini memiliki keinginan menabung untuk
faskes, perawatan dan renovasi kos-kosan yang ada di rumahnya dna juga yang berada di
Ciampea lebih baik dan menyeluruh lagi.

Tujuan Jangka Panjang


Dalam periode 5 tahun kedepan, keluarga ibu Harmini tidak mempunyai perencanaan
atas penggunaan dana mereka karena ibu Harmini sendiri sedang menikmati hari- hari tua
beliau. Ibu Harmini juga tidak perlu memikirkan keuangan dalam jangka panjang karena
anak-anaknya yang tidak tinggal bersama ibu Harmini sering mengunjungi beliau sehingga
beliau merasakan aman dan terjamin hidupnya.
1.Bergabung dalam komunitas sosial sekitar.

4.4 Strategi dan Dengan mengikuti kegiatan atau bergabung dengan komunitas sosial sekitar,
ibu Harmini akan menjalani bersosialisasi dengan warga sekitar dengan baik.

Saran untuk
Ibu Harmini dapat mengikuti kegiatan seperti senam bersama, arisan dan juga
kegiatan gotong royong yang tidak hanya baik untuk sosialisasi tapi juga baik
untuk kesehatan.

Keuangan 2. Membuat jadwal rutin untuk bertemu dengan anak/keluarga.


Dengan adanya jadwal rutin untuk bertemu dengan anak/keluarga , ibu Harmini

Keluarga
dapat merasakan jauh lebih tenang dan juga bahagia karena tau kapan anaknya
akan pulang sehingga tidak menunggu dalam ketidakpastian. Tentu hal ini perlu
didiskusikan lebih lanjut bersama para anak-anak beliau agar menemukan
waktu yang tepat dari dua belah pihak.

Kendala yang dialami terkait kondisi 3. Membuat Rencana Anggaran Keluarga Per Bulan
keluarga ibu Harmini adalah Melihat kondisi keuangan keluarga ibu Harmini, dapat dibilang bahwa itu
merupakan kondisi yang stabil dan cukup aman dalam masa kedepannya.
sosialisasi ibu Harmini saat masa tua
Tetapi dengan membuat rencana anggaran keluarga per bulan dapat
beliau. Selain dari itu, beliau juga membantu dalam memaksimalkan sumberdaya yang dimiliki keluarga dan juga
merasakan sulitnya bertemu dengan dapat membantu dalam mencapai tujuan dari keluarga ibu Harmini.
anak-anak beliau yang sudah tidak
4. Menabung
tinggal bersama dengan beliau. Menabung merupakan hal yang penting yang sudah diajarkan sejak dini.
Kendala yang dapat ditemukan adalah Menabung juga memiliki banyak keuntungan yang dapat dirasakan pribadi
tidak terisinya seluruh kamar kos yang maupun satu keluarga. Dalam rangka agar dapat mencapai tujuan jangka
berada di rumah ibu Harmini yang menengah ibu Harmini, menabung merupakan strategi / tindakan yang tepat
menyebabkan pemasukan beliau tidak melihat ibu Harmini masih mempunyai dana yang tersisa per bulannya.
Tabungan itu tidak hanya dapat mencapai tujuan jangka menengahnya tetapi
maksimal tetapi mengeluarkan biaya
juga dapat menjadi dana darurat yang seperti diketahui sangat penting terlebih
perawatan yang sama seperti kamar lagi dalam keluarga lanjut usia. Menabung sendiri dapat dilakukan secara
kos yang terisi. manual/pribadi ataupun dapat dilakukan di bank.
Saran
Salah satu perencanaan keuangan saat di fase usia produktif adalah
Penutup memanfaatkan waktu yang terbatas untuk menabung dan berinvestasi
lebih tinggi. menyusun anggaran dengan mempertahankan dana darurat.
Dana Darurat atau emergensi fund merupakan dana siaga yang siap
Kesimpulan digunakan kapan saja dalam kondisi darurat. Orangtua dapat menerapkan
Dapat disimpulkan bahwa manajemen di auto-debit untuk mengalokasikan tabungan,investasi, dan asuransi dalam
dalam keluarga sangatlah penting. jangka pendek, menengah dan juga panjang. Para perencana keuangan
umumnya menyarankan budget tersebut sebesar 20% hingga 30% dari
manajemen keuangan keluarga dapat
penghasilan bulanan, untuk antisipasi yang dapat dilakukan di masa lanjut
dikatakan sebagai indikator yang usia yaitu pengontrolan waktu dan penentuan tujuan. Dalam
berpengaruh besar terhadap tingkat pengontrolan waktu dapat dilakukan dengan menggunakan metode ABC,
kualitas kehidupan suatu keluarga, terlebih yaitu cara mengelompokan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan
orangtua yang lanjut usia. orang tua yang skala prioritas. Pengelompokkan ini tentunya dilakukan dengan adanya
analisis diri dalam manajemen waktu, Sementara dalam penetapan tujuan
sudah lansia cenderung akan
hidup sebaiknya dikelompokkan dalam beberapa bidang, diantaranya
menghabiskan lebih banyak kebutuhan seperti keluarga, keuangan, spiritual, jasmani, sosial budaya, dan
atau tanggungan. pendidikan.
Terima Kasih !

Anda mungkin juga menyukai