Anda di halaman 1dari 22

BAB IV

GAMBARAN UMUM
DAN HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Organisasi

4.1.1 Sejarah PT. Panasonic Gobel Dharma Nusantara

Radio adalah barang mewah sebelum Indonesia merdeka begitu

juga dengan lemari es. Setelah Indonesia merdeka, Presiden Soekarno

ingin agar dua barang yang dicap mewah itu bisa dinikmati orang-orang

Indonesia. Keinginan Bung Karno itu terngiang terus di kepala pemuda

Thayeb Mohammad Gobel. Kebetulan, pemuda Gorontalo ini bekerja

di NV Behring perusahaan dagang di jalan Pinangsia 75 Jakarta, yang

punya perakitan radio dengan suku cadang dari Australis.

Gobel tak lama-lama di Behring, tempatnya mempelajari seluk-

beluk radio. Pengalaman kerja di Dasaad Moesin Concern, Fasco, dan

lainya membuat Gobel berani berwirausaha bersama kawan-kawannya.

Tak main-main, mereka membangun pabrik radio. “Tahun 1954,

sewaktu saya mendirikan PT. Transistor Radio Manufacturing Co,

dengan mengambil tempat di cawang,” Theyeb Gobel dalam buku

Gobel : Pelopor Industri Elektronika Indonesia dengan Falsafah Usaha

Pohon Pisang(1994) yang di susun Ramadhan KH.

Gobel kemudian “mendapatkan kredit Bank Industri Nasional

(BINA) sebesar Rp 5 juta,” tulis Buku Gobel, Budaya Dan Ekonomi :

38
39

Tentang Wirausaha, manajemen, dan Visi Industri Thayeb

Mohammad Gobel (1998). Dengan modal itu, dia memproduksi radio

dengan merek Tjawang.

Radio Tjawang ini, menurut catatan M. Maruf dalam buku 50

Great Bussines Ideas Form Indonesia (2010), “ berbentuk kotak dengan

tombol frekuensi besar di sudut kanan atas dan tombol satu lagi untuk

volume. Orang-orang tua saat ini, masih percaya kejernihan suara radio

Tjawang tidak pernah tersaingi.” Dalam kurun waktu 1954-1964, satu

juta radio Tjawang terjual.

Thayeb Gobel tak hanya berhenti di radio. Dia pun mencoba

alat elektronik lainya. “waktu ada kesempatan didepanya untuk belajar

di Jepang melalui Colomba Plan, Ia melamar dan kesempatanya itu

diperolehnya,” tulis Ramadhan.

Tahun 1957, Thayeb Gobel pergi ke Jepang dan di sana dia

bertemu dengan Konosuke Matsushita pendiri Matsushita Electric

Industrial Co. kala itu, Gobel masih berusia 27 tahun sementara itu

Matsushita yang memulai usaha sebagai produsen lampu sepeda

bermerek National sejak 1927 sudah berumur 64 tahun, matsushita

terkesan dengan Gobel.

Tahun 1960 Matsushita Electric Industrial membuat

kesepakatan kerjasama teknis dengan Transistor Radio Manufacturing.

Transistor radio yang dijalankan Gobel dan usahanya berkibar sebagai

produsen Televisi. “ Maladi menunjukan untuk bekerja sama dengan


40

Leppin Karya Yasa dan supaya memproduksi televisi.” Sekitar 10 ribu

televisi hitam putih pun diproduksi menjelang pesta olahraga bangsa-

bangsa Asia, Asian Games ke-4 tahun 1962 di Jakarta.

Berkat televisi-televisi perusahaan Gobel itulah masyarakat

Indonesia bisa melihat gambar hidup tanpa harus ke bioskop atau layar

tancap. Berkat televisi-televisi itu pula Televisi Republik Indonesia

(TVRI) mulai eksis di mata masyarakat Indonesia.

Sebagai pengusaha elektronik nasional di era Soekarno, tentu

saja Gobel akhirnya bertemu sang presiden. “ Bung Karno sudah tahu

akan transistor radio merek Twajang dan Leppin Product yang sudah

populer di tengah masyarakat sampai-sampai di pedesaan jauh dari ibu

kota Jakarta,” tulis Ramadhan.

Dalam pertemuan itu, Soekarno bertanya, “ mengapa memilih

usaha radio transitor?” Gobel pun menjawab : “supaya pidato Bapak

dapat di sampaikan kepada orang-orang di desa, ditempat-tempat

terpencil, dikaki gunung, di pulau-pulau meskipun di tempat-tempat

tersebut belum ada listrik, pak.”

Setelah Soekarno jatuh dari kursi presiden setelah 1966, usaha

Gobel tak ikut jatuh. Saat itu karena penanaman modal asing di

Indonesia dibuka, dam perusahaan-perusahaan multinasional asing pun

masuk ke Indonesia. Ini berkat undang-undang nomor 1 tahun 1967

(UU No.1/1967 ) tentang penanaman modal yang disahkan sejak 10

Januari 1967.
41

Di saat yang sama, kesulitan ekonomi membuat kawan gobel

menjual saham mereka kepada gobel. Maka PT Transistor Radio Mfg.

Co berubah nama menjadi PT. Gobel dan Tjawang Concern.

Gobel juga mendapat manfaat masuknya modal asing itu.

Dengan modal patungan bersama Matsushita, berdirilah National Gobel

pada 1970. National Gobel belakangan menjadi Panasonic

Manufacturing Indonesia. Usaha Gobel kemudian berkembang. Pada

1974, pabrik lokal Met Gobel berdiri.

Setelah Thayeb Gobel meninggal, usahanya tidak mati.

Panasonic tak hanya bertahan, tapi juga berkembang. Pada 1987, pabrik

baterai PT. Panasonic Gobel Battery Industri diresmikan. Hingga kini,

baterai-baterai perusahaan ini menjadi produk ekspor. Ketika terjadi

musim pengurangan karyawan seiring kelesuan ekonomi tanah air,

pabrik ini tetap berproduksi dan mengekspor.

Setelah Panasonic Gobel Battery Industry diresmikan, anak

perusahaan lain seperti PT. Panasonic Gobel Indonesia; PT Panasonic

Shikoku Electronics Indonesia; PT. Panasonic electronic Device

Indonesia; PT. Panasonic Electric Works Gobel Sales Indonesia; PT.

Panasonic Electronic Device Batam; PT. Panasonic Semiconductor

Indonesia; PT. Panasonic Lighting Indoneisa pun berdiri sebelum tahun

1995.
42

4.1.2 Visi, Misi, Dan Prinsip Perusahaan

1)Visi

Melalui kegiatan usaha mereka, perusahaan Panasonic

telah lama menamakan “DNA elektronik konsumen”. Panasonic

akan memberikan kontribusi dalam mewujudkan “ kehidupan yang

lebih baik dunia yang lebih baik’’ bagi setiap pelanggan mereka.

2) Misi

“Mengingat tanggung jawab kami sebagai industrialis,

mereka akan mengabdikan diri demi kemajuan dan perkembangan

kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan usaha mereka, dengan

meningkatkan kualitas hidup, dengan meningkatkan kualitas hidup

di seluruh dunia.”

Tujuan dasar manajemen Panasonic corporation,

dirumuskan pada tahun 1929 oleh pendirinya, konosuke matsushita.

Tujuan dasar manajemen ini adalah filosofi usaha Panasonic yang

mewujudkan misi dan pengabdian kami demi kemajuan masyarakat

dan kesejahteraan manusia di seluruh dunia melalui kegiatan usaha

kami.

3) Prinsip Perusahaan

Layak perusahaan- perusahaan pada umumnya, perusahaan

PT. Gobel Dharma Nusantara juga mempunyai tujuh prinsip dasar

yang dianut. “Tujuh Prinsip” ini adalah prinsip yang menjadi


43

pedoman perusahaan dalam menegakkan dan menerapkan filosofi

dasar bisnis.

a. Utamakan Berbhakti Pada Negara Melalui Industri

Karya yang tercipta menjadi karya yang berbhakti pada negara,

dan kemegahan industri adalah kebanggan perusahaan

b. Utamakan Berlaku Jujur dan Adil

Berlaku jujur dan adil, baik urusan pribadi maupun urusan

perusahaan.

c. Utamakan Kerjasama Dengan Keselarasan

Bekerjasama dengan penuh keselarasan, sebagai satu kesatuan,

yang saling percaya mempercayai, serta bertanggung jawab,

dengan meyakini hakikat satu untuk semua, semua untuk satu.

d. Utamakan Berjuang Untuk Perbaikan

Berjuang untuk perbaikan, baik untuk diri sendiri maupun

perusahaan.

e. Utamakan Ramah Tamah Dan Kesatria

Bersikap ramah tama, dalam kata dan perbuatan, kesatria,

menghormati, serta menghargai hak dan kewajiban karyawan

f. Utamakan Menyesuaikan Diri Dengan Kemajuan Zaman

Menyesuaikan diri untuk maju sesuai dengan perkembangan

zaman.

g. Utamakan Bersyukur Dan Berterimakasih


44

Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-Nya,

dan berterimakasih kepada masyarakat, perintis bangsa, dan

negara atas bantuannya.

4.1.3 Aspek Perusahaan

1) Bisnis Utama Perusahaan

Perusahaan Gobel Dharma Nusantara adalah salah satu

perusahaan cabang dari perusahaan pusatnya adalah PT. Gobel

Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang elektronik

manufacturing yang memproduksi dan menjual barang/jasa

peralatan rumah tangga. Bisnis utama yang dilakukan oleh PT.

Gobel Dharma Nusantara adalah sebagai berikut :

a. Merek dagang

Dengan merek yang dikeluarkan oleh perusahaan

utamanya adalah merek “Panasonic”. Rangkaian produk ini

mampu bersaing dengan perusahaan lainnya dan sampai saat

ini mampu memimpin pasar ritel di indonesia. Buktinya

nyatanya adalah sebagian besar masyarakat indonesia sudah

mengenal produk ini. Varian produknya mencakup berbagai

macam produk rumah tangga antara lain AC, kulkas, kipas,

oven, mesin cuci, whiteboard, dan lain sebagainya.

b Penjualan Sparepart

PT. Gobel Dharma Nusantara selain menjual produk

elektronik rumah tangga, juga menjual suku cadang


45

(sparepart) dari tiap barang yang di pasarkan. Hal ini guna

mempermudah para konsumen untuk mendapatkan suku

cadang apabila produk yang dibelinya bermasalah atau

rusak.

c Jasa Service

PT. Gobel Dharma Nusantara juga menyediakan jasa

service atas perbaikan barang yang rusak. Pelayanan

service bisa dilakukan di kantor atapun di rumah konsumen

(home service).

4.1.4 Struktur Organisasi

MUJI RAHARJA
(KEPALA SERVICE)

RIKI
TEKNISI ELISABETH VINANSIU
ANNISA
AUDIO- TAMBURU S
RAMADHANI
VIDEO (ADM. (ADM.SPA
(RESEPSIONIS)
SERVICE) REPART)

 TEDDY
 DJAROT TEKNISI HOME- UCON
 DIAH APPLIANCES DEKYY
 SOLIKHIN

Gambar 4.1
Struktur Organisasi Panasonioc Service Center Jakarta 1
46

Adapun uraian mengenai tugas dan wewenang masing-masing

bagian dalam struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kepala Servis (Service Head)

a. Mengoperasikan sistem Service management system asia

pasific

b. Membuat Income Report dan Expenses Report di service

center

c. Merapikan dan menjaga dokumen kasir

d. Mengurus tagihan pending

2. Resepsionis/Admin

a. Melayani konsumen yang datang ke service center

b. Menerima telpon konsumen apabila ada permintaan Home

service, info terkait suku cadang maupun info perbaikan unit.

c. Menerima permintaan reparasi unit

d. Mendistribusikan nota service dan pemeriksaan awal ke Ka

cabang Service

e. Memasukan dan menginput data ke sistem SMAP

f. Mencetak nota service dan invoice

3. Ka Cabang Service

a. Mendistribusikan nota service ke Teknisi dan Pass

b. Memeriksa dan mengevaluasi serta memberikan tindak lanjut (

apabila ada masalah) dari hasil kerja teknisi


47

c. Melaporkan/menginformasikan ke Adm Terhadap unit

reparasi yang telah selesai untuk dikonfirmasi atau di proses

lebih lanjut

4. Teknisi Audio Visual

a. Melaksanakan pelaksanaan reparasi sesuai nota service yang

diberikan oleh Ka Service

b. Melaporkan hasil reparasi yang telah diselesaikan atau

dilaksanakan ke Kacab Service

c. Melaporkan Progress pelaksanaan BS ( Bench Service) ke

Admin dan Kacab Service

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Sistem Pembuatan Invoice Jasa Service

PT. Gobel Dharma Nusantara merupakan salah satu cabang

perusahaan dari perusahaan utamanya adalah PT. Gobel Indonesia

(PGI). Sebagai perusahaan manufacturing, PT. Gobel Dharma

Nusantara menjual suku cadang (SparePart) dan juga menyediakan jasa

service. Proses transaksi yang dilakukan oleh PT. Gobel Dharma

Nusantara dilakukan secara kredit dan tunai. Dalam mengeluarkan

bukti pembayaran PT. Gobel Dharma Nusantara biasanya

menggunakan invoice secara sistem. Hal ini sangat efektif karena

sangat mempermudah proses penginputan data. Invoice merupakan

surat bukti pembayaran yang dikeluarkan oleh pihak penjual kepada


48

konsumen sesuai kesepakatan yang tertera di PO. Invoice sendiri berisi

rincian dari setiap barang atau produk yang di perbaiki dengan harga

sesuai kesepakatan PO.

Berikut penjelasan sistem pembuatan invoice jasa service

menggunakan flowchart invoice unit reparasi bench service :

FLOW CHART INVOICE UNIT REPARASI


BENCH SERVICE

Pemasukan Data
Nota Service Ke System

Pengambilan
Barang Reparasi
STANDART IN GARANSI :
STANDART OUT GARANSI:
1. Berikan konsumen Invoice
2. Tandatangani Invocie 1. Berikan konsumen Invoice
Oleh konsumen dan adm 2. Tandatangani Invoice oleh
konsumen dan adm.
3. Berikan penjelasan masa Proses Pembuatan Invoice 3. Berikan penjelasan masa garansi
Garansi sesuai dg aturan
yang berlaku ( lihat sesuai dgn aturan yang berlaku
ketentuan service ) (lihat ketentuan service)
4. lakukan File data 4. Berikan part bekas ke konsumen
lakukan file data
Pengesahan
Ka service

Y T
Pengesahan Status Pengenaan
Invoice Oleh Garansi Biaya
Konsumen ? Reparasi

Pengesaan
Oleh Invoice
Penyerahan Unit Konsumen
Ke Konsumen
49

Gambar 4.2

Flowchart Pembuatan Invoice

Uraian Penjelasan Flowchart Sistem Pembuatan Invoice

Berikut ini adalah prosedur pembuatan invoice pada PT. Gobel

Dharma Nusantara :

1) Receiptionis/adm menerima unit reparasi konsumen yang datang

langsung

2) Receiptionis/adm meminta Teknisi untuk melakukan pemeriksaa

awal.

3) Apabila di dalam pemeriksaan awal dinyatakan tidak layak, maka

permintaan reparasi di tolak dan unit dikembalikan ke konsumen

saat itu juga.

4) Apabila didalam pemeriksaan awal dinyatakan layak, maka adm

akan memasukan data di portal dan mencetak nota service untuk di

berikan ke konsumen dan file SC

5) Setelah terbit nota service maka adm menyerahkan ke Kacab

service untuk di distribusi.

6) Apabila di dalam reparasi memerlukan spare part, maka teknisi

meminta spare part ke adm

7) Apabila didalam mereparasi memerlukan biaya maka, ongkos

kerja diisi sesuai standar.


50

8) Apabila reparasi dinyatakan selesai maka kacab Service melakukan

pemeriksaan atas hasil reparasi teknisi.

9) Apabila tidak ditemukan masalah maka, kacab service menyetujui

hasil reparasi.

10) Apabila part bekas ada dan lengkap maka, kacab service akan

melihat status jaminan ( in waranty atau out waranty )

11) Apabila status, penggunaan part sudah lengkap dan nota service

sudah benar pengisiannya maka kacab service melakukan

persetuaan/pengesahan hasil reparasi.

12) Kacab service melakukan penyerahan nota service ke admin dan

adm malakukan penginputan data di portal guna proses selanjutnya.

13) Sewaktu konsumen mengambil unit reparasi, adm memeriksa nota

service yang diserahkan ke konsumen, mencetak invoice dan

selanjutnya di sahkan kacab service.

14) Apabila unit reparasi statusnya out waranty maka adm menagih

biaya reparasi sesuai.

15) Invoice selanjutnya Invoice di tandatangani oleh konsumen dan

adm, kemudian Invoice dan unit repair diserahkan ke konsumen.

16) Apabila status unit In warranty maka, adm menyerahkan unit

repair beserta invoice ( lampiran/Copy ) ke konsumen

17) Selanjutnya Adm melakuan jurnal dan file seluruh dokumen secara

harian untuk Selanjutnya di lakukan file bulanan untuk kepentingan

Audit.
51

4.2.2 Sistem Pembuatan Invoice Menggunakan Sistem SMAP PGI

Berikut adalah langkah-langkah dalam proses pembuatan

invoice jasa sevice menggunakan sistem Service Management Asia

Pasific (SMAP) oleh bagian Admin Service, adalah sebagai berikut :

1) Log-In Untuk Masuk Ke Sistem

Log-in merupakan form yang muncul pada saat user mengklik

tulisan ‘’Log-in’’. Form login memiliki input-an berupa username

dan password. Berikut adalah tampil dari log-in

Gambar 4.3
Log-In Pada Sistem

2) Klik SMAP PGI untuk menuju ke halaman utama


52

Gambar 4.4

Halaman Utama SMAP PGI

3) Input data pada menu ASC JOB

Gambar 4.5

Tampilan Menu ASC JOB

Ketika tampilan layar seperti pada gambar, selanjutnya klik

sub menu ASC JOB Listing. Akan muncul tampilan seperti pada

gambar berikut :

Gambar 4.6

Tampilan ASC JOB Listing

Dalam menu ASC JOB Listing akan ditampilan dua bagian


kolom pengisian yang harus diisi oleh Admin seperti :
53

a. General Selection

(1) Model

(2) Kode seri (Serial number)

(3) Tanggal pembelian (Purchase data)

(4) Tanggal perbaikan (Installation date)

(5) Tipe wiranty (Wiranty type)

(6) Customer Type

b. Customer information

(1) Nama pelanggan (Customer name)

(2) Nomor telpon (Phone Number)

(3) Nomor kartu Wiranty ( Wiranty card No.)

(4) Alamat (Street)

Setelah diisi semua kolom, akan tampilan seperti gambar dibawah

ini :

Gambar 4.7

Wiranty Registration
54

Selanjutnya klik submit unit warranty dan kursor akan


mengarahkan pada layar pemeriksaan kembali apakah semua
kolom sudah terisi ataupun data-data apa saja yang belum
dimasukan.

4) Klik Save & Create Job

Gambar 4.8

Save & Create Job

Klik menu Save & Create Job dan akan muncul tampilan

seperti pada gambar lalu klik oke. Dan selanjutnya invoice siap

untuk di cetak. Dalam pencetakan invoice, Admin akan mencetak

dua lembar invoice. Lembar pertama diberikan kepada konsumen

sebagai bukti pembelian dan lembar kedua akan disimpan oleh

perusahaan sebagai bukti dan menjadi data perusahaan.

Contoh pencetakan invoice jasa service terlampir


55

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam invoice :

1) Invoice boleh dikeluarkan bila data yang dikeluarkan sesuai.

Artinya adalah barang yang diberikan dan diterima sudah sesuai

dengan pesanan pelanggan. Oleh karena itu, invoice dikeluarkan

setelah adanya order yang telah disepakati antara pelanggan dengan

penjual.

2) Harus ada perjanjian atau kesepakatan tentang metode pembayaran

yang akan dilakukan. Baik itu secara langsung (tunai) atau dicicil

bertahap (kredit).

3) Perhatikan nomor cetak invoice jangan sampai double.

4) Pembuatan invoice harus berdasarkan data yang sudah disepakati

(pengisian dokumen). Data-data yang diperlukan antara lain :

a. Kartu Tanda Penduduk (KTP), ini untuk pelanggan biasa

b. Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP), apabila pelanggan dari

perusahaan atau sebuah instansi.

5). Yang perlu diperhatikan dalam pengisian dokumen :

a. Tanggal terima barang

b. Nama konsumen

c. Alamat

d. Nomor telepon

e. Tempat terima reparasi


56

f. Barang

1) Model

2) Seri

3) Voltase

4) Product

5) Status jaminan/tidak

6) Laporan kerusakan

7) aksesoris

g. Rencana selesai

h. Estimasi biaya

i. Informasi DP

j. Tanda tangan Receiptionis dan Konsumen

4.2.3 Kendala-kendala yang terjadi dalam sistem administrasi

pembuatan invoice jasa service menggunakan sistem web

Dalam melaksanakan sebuah sistem kerja tidak semuanya

berjalan dengan baik, terkadang harus memghadapi beberapa kendala

yang terjadi. Berikut kendala-kendala yang dihadapi dalam pembuatan

invoice di PT. Gobel Dharma Nusantara Service Center Jakarta 1,

antara lain :

1) Kendala gangguan pada sistem

Sistem yang digunakan yaitu sistem SMAP. Dalam

pembuatan invoice kendala yang sering terjadi adalah gangguan


57

sistem SMAP, misalnya komputernya tidak beroperasai karena ada

masalah pada sistem di kantor pusat. Karena sistem ini diatur dari

pusat maka semua sistem pada seluruh cabang perusahaan akan

berhenti juga.

Contoh gambar gangguan sistem SMAP :

Daftar gambar 4.9


Sistem Error

2) Kendala pada kurangnya ketelitian

Jika terjadi kesalahan atau kurang telitinya dalam melayani

konsumen maka sifat-sifat merugikan tentu akan menimbulkan

komplain atau keluhan dari pelanggan. Ketika pelanggan mengeluh

maka mereka peduli terhadap bisnis perusahaan kita. Komplain

atau keluhan pelanggan sebetulnya dapat dijadikan sebagai peluang

dalam meningkatkan kualitas bisnis dalam suatu perusahaan.

a. Kurangnya ketelitian terhadap proses penginputan data seperti

pada form general selection dan customer information. Karena,

apabila ada kesalahan pada proses ini maka proses pembuatan


58

invoice harus diulang dan harus memerlukan beberapa prosedur

untuk mengulanginya lagi.

b. Kurang teliti dalam melampirkan dan pengisian dokumen

Kurangnya ketelitian bagian teknisi dalam melampirkan dan

mengisi dokumen akan meyebabkan terhambatnya sistem

pembuatan invoice

4.2.4 Usaha-usaha yang dapat menanggulangi kendala-kendala yang

terjadi dalam sistem administrasi pembuatan invoice jasa service

Dari kendala-kendala yang terjadi dalam pelaksanaan sistem

pembuatan invoice harus ada solusi untuk menanggulangi kendala-

kendala tersebut agar pekerjaan berjalan dengan efisien dan efektif.

Berikut adalah solusi untuk menanggulangi kendala-kendala tersebut:

1) Kendala pada sistem

Langkah yang harus diambil apabila terjadi kesalahan

pada sistem adalah dengan melakukan pekerjaan secara secara

manual. Untuk sementara surat yang dikeluarkan oleh admin

adalah surat tanda terima sehingga dapat mencegah terjadinya

pekerjaan yang terlupakan atau tertinggal. Tidak akan diberikan

invoice karena semua pekerjaan akan dilakukan melalui sistem dan

menunggu sampai semuanya kembali normal. contoh bukti surat

tanda terima terlampir

2) Kendala pada kurangnya ketelitian


59

a. Proses penginputan data

Langkah yang harus dilakukan apabila terjadi

kesalahan pada penginputan data adalah dengan mengirim

pesan melalui via email berupa perincian kesalahan,

selanjutnya akan dikirim pada kantor pusat SMAP. Dan akan

dikirim kembali pada perusahaan cabang apabila sudah

diperbaiki.

b. Kurangnya ketelitian dalam melampirkan dokumen

Langkah yang harus dilakukan oleh bagian admin

yaitu berkomunikasi kepada teknik audio-visual dan bagian

resepsionis agar lebih teliti lagi dalam mengecheck dan

mengisi dokumen agar tidak terjadi kesalahan yang tidak

dinginkan.

Anda mungkin juga menyukai