Anda di halaman 1dari 4

SUMBANG 12 GADIH

MINANGKABAU

NAMA: APRILIANO AKHMAD

KELAS: X.E¹

TAHUN AJARAN 2022/2023


12 SUMBANG GADIH MINANG KABAU

Penghormatan masyarakat Minangkabau terhadap kaum wanita selaras


dengan penghormatan yang telah di tentukan dalam syariat agama Islam, yaitu
dimana kaum wanita lebih dijaga serta dimuliakan.Keistimewaan yang diberikan
kepada perempuan di Minangkabau tentunya sejalan dengan serangaian usaha
untuk menjaganya. Sebab sesuatu menjadi istimewa ialah sesuatu yang terjaga dan
dipelihara dengan sebaik mungkin. Oleh sebab itu para leluhur terdahulu
menetapkan bebrapa aturan kepada anak-anak perempuan, aturan-aturan yang
ditetapkan bukan untuk mengikat ataupun mengekang melainkan untuk menjaga
serta mengindahkan perilaku perempuan.

Peraturan-peraturan tersebut ialah 12 sumbang yang artinya adalah 12


perilaku tercela atau kurang baik, namun belum bisa dikategorikan perilaku yang
salah. Artinya perbuatanperbuatan ini tidak salah namun jangal di mata orang
Minang. Jika perempuan Minang melakukannya maka dia akan dipandang aneh di
masyarakat dan biasanya akan ditegur oleh orang tua.

Sumbang 12 ini tertulis sumbernya dari Tambo dan semacam nilai adat yang
dianut secara turun-temurun berupa nasihat dari sang ayah yang diberikan kepada
anak gadisnya.

Terdapat pembagian 12 sumbang, diantaranya:

1. Sumbang Duduak (Duduk)

Duduk yang sopan bagi perempuan Minang ketika dilantai ialah duduk
bersimpuh, bukan duduk bersila seperti laki-laki, apalagi jongkok atau duduk
dengan menaikkan salah satu lututnya.Begitu juga ketika duduk diatas kursi yaitu
dengan menyamping dan merapatkan paha.Menutup dengan pakaian yang sopan
dan tidak bergoyang-goyang kaki.

2. Sumbang Tagak (Berdiri)

Perempuan di Minangkabau dilarang berdiri di depan pintu atau diantara anak


tangga, juga tidak diperbolehkan berdiri dipinggir jalan jika tidak ada yang dinanti.
Bukan hanya itu, gadis Minagkabau juga tidak diperbolehkan berdiri bersebelahan
dengan laki-laki yang bukan muhrimnya.

3. Sumbang Jalan (Berjalan)

Ketika berjalan perempuan di Minangkabau haruslah bersama temannya, paling


tidak dengan anak kecil. Dalam berjalan tidak diperbolehkan tergesa-gesa apalagi
berkejarkejaran. Jika berjalan bersama dengan laki-laki, hendaklah berjalan
dibelakangnya. Jangan menghalangi jalan ketika berjalan bersamaan.

4. Sumbang Bakato (Berkata)

Perempuan di Minang hendaknya berkata dengan lemah lembut, pelan-pelan,


sedikit-sedikit agar mudah dipahami maksud dari perkataannya, jangan berbicara
terburu-buru.jangan menyela atau memotong pembicaraan orang lain,
dengarkanlah terlebih dahulu hingga selesai.

5. Sumbang Caliak (Memandang)

Kurang elok dipandang mata apabila seorang gadis Minang menantang


pandangan lawan jenis, alihkanlah pandangan tersebut dengan menunduk atau
melihat kebawah. Dalam perbincangan juga dilarang sering melihat kea rah jam dan
juga dilarang memandang seseorang yang baru dikenal dengan pandangan yang
aneh serta mencurigakan.

6. Sumbang Makan (Makan)

Perempuan di Minang tidak diperbolehkan makan sambil berdiri, mengambil


makanan dengan tangan mengenggam nasi dengan ujung jari, bawalah nasi ke
dalam mulut perlanpelan dan membuka mulut jangan terlalu lebar.Ketika makan
menggunakan sendok, jangan samapi sendok beradu dengan gigi, sendok jangan
dipermainkan sehingga mengeluarkan bunyi diatas piring.

7. Sumbang Pakai (Pakaian)

Perempuan Minang jangalah hendaknya menggunakan baju yang sempit dan


tembus pandang. Jangan sampai bagian-bagian tubuh tampak dari luar atau bahkan
sampai terangkat keatas dan kebawah.Gunakanlah baju yang longgar, serasi dengan
kulit dan kondisi serta elok dipandang oleh mata.
8. Sumbang Karajo (Pekerjaan)

Pekerjaan perempuan Minang hendaknya tidak tergolong rumit. Pekerjaan yang


tergolong berat serahkanlah kepada laki-laki.

9. Sumbang Tanyo (Bertanya)

Perempuan Minang jangan bertanya untuk menguji padahal sudah tahu apa
jawabannya. Jkalau ada yang dipertanyakan, simaklah terlebih dahulu pembahasan
hingga selesai, kemudian baru tanyakan yang dirasa kurang dimengerti dengan
Bahasa yang baik dan sopan.

10. Sumbang Jawek (Menjawab)

Ketika hendak menjawab pertanyaan, gadis Minang hendaknya menjawab


dengan jawaban yang tepat serta logis dan berikanlah jawaban dengan Bahasa yang
baik dan sopan.

11. Sumbang Bagau (Bergaul)

Dalam pergaulah, gadis Minang janganlah berteman dengan kelompok laki-laki


yang tidak ada satupun wanita didalamnya. Jangan bergaul dengan anak kecil,
apalagi ikut permainan mereka. Peliharalah lidah dalam bergaul, ikhlaslah dalam
menolong agar elok hubungan kita dengan teman.

12. Sumbang Kurenah (Perilaku)

Perempuan Minang dilarang berbisik-bisik saat sedang bersama-sama. Jangan


menutup hidung ketika berada dikeramaian. Jangan tertawa diatas penderitaan
orang lain, apalagi hingga terbahak-bahak. Jika bercanda, secukupnya saja. Jagalah
kepercayaan orang lain, jangan seperti musang yang berbulu ayam.

Begitulah sangat berharganya perempuan dalam lingkungan Minangkabau,


bahkan Lebih berharga dari berlian sekalipun. Ketika perempuan Minang dapat
menjaga diri dari sumbang 12 yang telah dipaparkana diatas, maka dari situlah
sumber kecantikan gadis Minang berasal dan hingga kapanpun tidak akan pernah
pudar sekalipun.

Anda mungkin juga menyukai