Operasi Gerbang
Logika
Materi :
A. Gerbang Logika
B. Teorema Boolean
C. Gerbang Universal
D. IC Gerbang
Tujuan Pembelajaran :
Pada tahun 1971 tercipta prosesor Intel 4004 yang memuat 2300
transistor didalamnya, hingga pada 2013 AMD telah menciptakan prosesor
game konsol yang didalamnya memuat 5 milyar transistor. Semakin banyak
transistor yang tertanam dalam sebuah prosesor, maka semakin banyak tugas
logika yang bisa dikerjakan oleh sebuah sistem komputasi digital, sehingga
komputer akan bekerja semakin hebat.
Pada aljabar Boolean terdapat tiga operasi logika dasar yaitu NOT
(inverter), AND dan OR. Gerbang-gerbang logika tersebut menyusun untai-untai
digital yang tersusun atas kombinasi diode, transistor, dan resistor yang
terhubung sedemikian rupa sebagai output dari hasil operasi input logika dasar
(NOT, AND, OR).
Hubungan antar sebuah fungsi dengan variabel-variabel binernya dapat
disajikan dalam bentuk sebuah tabel : Tabel Kebenaran (Truth Table). Untuk
menyajikan sebuah fungsi dalam sebuah tabel kebenaran, dibutuhkan daftar 2 n
kombinasi 1 dan 0 dari n buah variabel biner.
Rd
2. Gerbang AND
Pada contoh rangkaian listrik AND, saklar A dan saklar B dipasang secara
serial. Berikut ini adalah kondisi saklar A dan saklar B terhadap lampu F:
Sinyal A dan B adalah sinyal kotak (pulsa) input, dan fungsi F adalah
output. Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa. Fungsi F akan HIGH (logika 1)
pada saat A dan B sama-sama dalam kondisi HIGH (logika 1).
3. Gerbang OR
Pada contoh rangkaian listrik OR, saklar A dan saklar B dipasang secara
paralel. Berikut ini adalah kondisi saklar A dan saklar B terhadap lampu F:
Gerbang OR
Input Output
A B F=A+B
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
Gambar.2.11 Diagram Pulsa OR
4. Gerbang NAND
Pada contoh rangkaian listrik NAND, saklar A dan saklar B dipasang secara
seri, namun sebagai penghubung pendek (short circuit) dengan asumsi Rd
batere 5 Ohm.
Berikut ini adalah kondisi saklar A dan saklar B terhadap lampu F:
5. Gerbang NOR
Pada contoh rangkaian listrik NOR, saklar A dan saklar B dipasang secara
paralel, namun sebagai penghubung pendek (short circuit) dengan asumsi Rd
batere 5 Ohm.
Berikut ini adalah kondisi saklar A dan saklar B terhadap lampu F:
Gerbang NOR
Input Output
A B F=A+B
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0
Gambar.2.17 Diagram Pulsa NOR
6. Gerbang EXOR
Pada contoh rangkaian listrik EXOR, saklar A dan saklar B adalah saklar
DPDT (dual pole dual throw) berbeda dengan rangkaian sebelumnya yang
menggunakan saklar SPST (single pole single throw).
Gerbang EXOR
Input Output
A B F=AB
0 0 0
0 1 1
1 0 1
Gambar.2.20 Diagram Pulsa EXOR 1 1 0
7. Gerbang EXNOR
Pada contoh rangkaian listrik EXNOR, saklar A dan saklar B adalah saklar
DPDT (dual pole dual throw) yang dirangkai sebagai penghubung pendek (short
circuit). Berikut ini adalah kondisi saklar A dan saklar B terhadap lampu F:
Gerbang EXNOR
Input Output
A B F=AB
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Gambar.2.23 Diagram Pulsa EXNOR
Mengingat Kembali
Latihan