LANDASAN TEORI
Rangkaian logika terbentuk dari hubungan beberapa gerbang (gate) logika. Rangkaian
logika bekerja secara digital. Output dari suatu rangkaian logika ditentukan oleh
karakterisitik dan hubungan dari gerbang-gerbang yang digunakan. Berikut ini akan
dibahas gerbang logika yang umum digunakan di dalam suatu rangkaian logika.
Gerbang (gate) logika adalah suatu rangkaian digital yang mempunyai satu atau lebih
input dan hanya mempunyai satu output (Malvino, 1983, hal:23). Output gerbang logika
ini tergantung sinyal yang diberikan pada input-nya. Hal ini dapat kita lihat pada
persamaan aljabar Boole dan tabel kebenaran yang dimiliki oleh setiap gerbang logika.
Aljabar Boole juga memberikan persamaan untuk setiap gerbang serta memberi simbol
untuk operasi gerbang tersebut. Suatu rangkaian digital dapat dibangun dari sejumlah
gerbang logika. Dari persamaan untuk setiap gerbang dan tabel kebenaran tiap gerbang
logika, maka dengan menggabungkan beberapa gerbang ini akan didapat operasi logika
sesuai dengan keinginan dan tujuan yang diharapkan sehingga terbentuklah suatu
rangkaian digital yang akan membangun sistem yang diinginkan. Adapun gerbang
logika dasar adalah NOT, AND dan OR. Sedangkan gerbang NAND, NOR, XOR,
XNOR merupakan gerbang yang dibentuk dari gabungan beberapa gerbang dasar.
Gerbang NOT disebut juga inverter, gerbang ini hanya mempunyai satu input dan satu
output. Persamaan logika aljabar Boole untuk output gerbang NOT adalah Y = A . Jadi
output gerbang NOT selalu merupakan kebalikan dari input-nya. Jika input diberikan
logika tinggi maka pada output akan dihasilkan logika rendah, dan pada saat input
diberikan logika rendah maka pada output akan dihasilkan logika tinggi (Tokheim,
1995). Simbol gerbang NOT diperlihatkan pada Gambar 2.1 dan tabel kebenaran
gerbang NOT diperlihatkan pada Tabel 2.1.
A Y
Y A=
Dengan menggabungkan dua buah inverter, akan diperoleh suatu penguatan non
inverting (tak membalik). Operasi penguat ini akan selalu sama antara input dan output,
dimana jika input berlogika tinggi maka output juga berlogika tinggi dan jika input
berlogika rendah maka output juga berlogika rendah. Jadi tegangan masukan selalu
sama dengan tegangan keluaran. Penggunaaan utama dari penguat tak membalik ini
adalah sebagai buffer (penyangga/memberikan isolasi) antara dua rangkaian (Tokheim,
1995, hal:35). Diagram rangkaian inverter ganda ini diperlihatkan pada Gambar 2.2,
dan tabel kebenarannya diperlihatkan pada Tabel 2.2.
2. Gerbang AND
Gerbang AND adalah gerbang logika yang terdiri dari dua atau lebih input dan hanya
memiliki satu output. Output gerbang AND akan tinggi hanya jika semua input tinggi,
dan jika salah satu atau lebih input berlogika rendah maka output akan rendah.
Persamaan logika aljabar Boole gerbang AND adalah Y=A.B. Pada Aljabar Boole
operasi gerbang AND diberi tanda kali atau tanda titik (Malvino, 1983). Simbol
gerbang AND ditunjukkan pada Gambar 2.3. Tabel kebenaran diperlihatkan pada Tabel
2.3.
Y
Q
A
Y AB= .
B
3. Gerbang OR
Gerbang OR adalah gerbang logika dasar yang mempunyai dua atau lebih input dan
hanya memiliki satu output. Output gerbang OR akan berlogika tinggi apabila salah satu
atau lebih input ada yang berlogika tinggi, dan output akan berlogika rendah hanya pada
saat seluruh input berlogika rendah. Persamaan logika aljabar Boole untuk output
gerbang OR adalah Y=A+B. Pada aljabar Boole operasi gerbang OR diberi tanda
tambah (Malvino, 1983). Simbol gerbang OR ini ditunjukkan pada Gambar 2.4 dan
tabel kebenaran gerbang OR diperlihatkan Tabel 2.4.
Y A B= +;LP
]998O;8;;;//////////////////89I
4. Gerbang NAND
A
B Y AB= .
5. Gerbang NOR
Gerbang NOR merupakan gabungan dari gerbang OR dan NOT. Output gerbang NOR
selalu merupakan kebalikan dari output gerbang OR untuk input yang sama. Jadi output
akan berlogika rendah jika salah satu atau lebih input-nya berlogika tinggi, dan output
akan berlogika tinggi hanya pada saat semua input berlogika rendah.
Persamaan logika aljabar Boole untuk output gerbang NOR adalah Y A B= + (Tokheim,
1995). Simbol gerbang NOR ini diperlihatkan pada Gambar 2.6 dan tabel kebenaran
diperlihatkan pada Tabel 2.6.
6. Gerbang XOR
Simbol dari gerbang Eksklusif OR (XOR) dengan 2 variabel input dan satu buah output
diperlihatkan pada Gambar 2.7. Tabel kebenarannya dapat dilihat pada Tabel 2.7. Dari
tabel kebenaran XOR, dapat dilihat bahwa output pada logik 1 jika salah satu input pada
keadaan logik 0 atau logik 1, sedangkan output pada keadaan logik 0 apabila kedua
logik input sama. (Tokheim, 1995). Persamaan logika aljabar Boole untuk output
gerbang XOR adalah Y = A B = AB + AB .
Y Y A B AB AB= = +
7. Gerbang XNOR
Simbol dari gerbang Eksklusif NOR (XNOR) dengan 2 variabel input dan satu buah
output diperlihatkan pada Gambar 2.8. Tabel kebenaran gerbang XNOR diperlihatkan
pada Tabel 2.8. Dari tabel kebenaran, dapat dilihat bahwa output pada keadaan logik 1
apabila input yang diberikan pada logik yang sama seperti A = 1 dan B = 1 atau input
A = 0 dan B = 0. Sedangkan output pada logik 0 jika input yang diberikan berlawanan.
Persamaan logika aljabar Boole untuk output gerbang XOR adalah Y = A B = AB +
AB (Tokheim, 1995).
Y Y A B= =AB+AB
Aljabar Boole menyatakan ungkapan logika dari hubungan antara masukan dan
keluaran dari satu atau kombinasi beberapa buah gerbang logika (Malvino, 1985).
Penulisan ekspresi Boolean untuk suatu gerbang, misalnya gerbang AND dituliskan :
(A.B) dan untuk gerbang NAND dituliskan : ( . )AB (Tokheim, 1995). Dalam penulisan
ekspresi Boolean, simbol yang digunakan untuk masing-masing operator adalah tanda
plus (+) untuk operator or, tanda bintang (*) untuk operator and dan tanpa petik tunggal
4. A+ =A 1
5. A 1 = A
6. A A = A
7. A 0 = 0
8. A A = 0
9. A + =B AB
10. AB = +A B
Struktur data memiliki peran yang penting dalam pembuatan sebuah program. Alokasi
memori untuk menampung data yang akan diolah oleh program ditentukan melalui
struktur data. Di dalam pemodelan ini beberapa struktur data yang digunakan adalah
struktur data tumpukan (stack) dan struktur data pohon biner (binary tree).
Tumpukan (stack) termasuk struktur data linier dimana elemennya boleh ditambahkan
dan dihapus hanya dari satu ujung yang sama. Tumpukan merupakan suatu daftar
elemen-elemen dimana elemen hanya boleh disisipkan dan dihapus (diambil) hanya
pada satu ujung yang sama. Secara sederhana, tumpukan dapat digambarkan sebagai
suatu kumpulan data yang seolah-olah suatu data diletakkan di atas data yang lain. Hal
yang perlu diingat tentang tumpukan adalah bahwa data ditambahkan (disisipkan) dan
diambil (dihapus) dari ujung yang sama, yang disebut sebagai ujung atas tumpukan (top
of stack).
Tumpukan dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.9 yakni (a) tumpukan piring, (b)
tumpukan kotak. Pada Gambar 2.9 terlihat bahwa kotak B diletakkan di atas kotak A
dan kotak C diletakkan di atas kotak B dan seterusnya. Menambah atau mengambil
sebuah kotak dapat dilakukan lewat ujung bagian atas. Dengan illustrasi ini dapat dilihat
bahwa tumpukan merupakan kumpulan data yang sifatnya dinamis, artinya elemen
tumpukan dapat ditambahkan dan dapat dikurangi (diambil). Jika dilihat dari sisi
penyisipan dan penghapusan data, maka tumpukan juga dikenal dengan daftar masuk-
terakhir-keluar-pertama (Last In First Out (LIFO) List) (Santosa, 1992, hal:72).
D
C
B
A
Berdasarkan deklarasi tumpukan seperti di atas, maka prosedur operasi push, yakni
untuk menambahkan data ke tumpukan dijelaskan sebagai berikut.
Prosedur PUSH (STACK, TOP, MAXSTACK, ITEM); Prosedur ini digunakan untuk
menambahkan ITEM ke STACK (Lipschutz, S. 1986).
1. [Periksa apakah STACK layak diisi]
If TOP = MAXSTACK Then PRINT OVERFLOW : RETURN Kondisi
OVERFLOW menyatakan STACK telah penuh.
2. [Naikkan nilai TOP dengan 1] TOP = TOP + 1
3. [Sisipkan ITEM ke posisi TOP yang baru] STACK[TOP] =
ITEM
4. RETURN
Prosedur operasi pop, yakni mengambil data atau menghapus data dari
tumpukan, dijelaskan sebagai berikut.
Prosedur POP(STACK, TOP, ITEM); Prosedur ini menghapus elemen TOP dari STACK
dan menyimpannya ke variabel ITEM (Lipschutz, S. 1986).
1. [Periksa apakah STACK layak diisi]
If TOP = 0 Then PRINT UNDERFLOW : RETURN Kondisi
UNDERFLOW menyatakan STACK telah kosong.
2. [Simpan elemen TOP ke ITEM] ITEM = STACK[TOP]
3. [Turunkan nilai TOP dengan 1] TOP = TOP 1
4. RETURN
(A + B) * (C D)
suku (A+B) akan dikerjakan lebih dahulu, kemudian suku (CD), dan terakhir
mengalikan hasil yang diperoleh dari dua suku ini. Sedangkan pada ungkapan :
A+B*CD
Dalam ungkapan-ungkapan yang rumit, pemakaian tanda kurung ini tidak bisa
dihindari. Semakin rumit suatu ungkapan semakin banyak dibutuhkan tanda kurung.
Hal ini membawa suatu konsekwensi bahwa penulisan tanda kurung itupun harus benar-
benar terhindar dari kesalahan.
Infix Prefix
A+B +AB
A+BC -+ABC
(A + B) * (C D) *+ABCD
A B / (C * D ^ E) -A/B*C^DE
Secara sederhana, proses konversi dari infix menjadi prefix dijelaskan sebagai berikut.
Misalnya ungkapan yang akan dikonversikan adalah:
(A + B) * (C D)
[+ A B] * [ - C D]
Dari contoh di atas dapat diperhatikan bahwa dalam penulisan ungkapan, bahkan yang
rumit sekalipun, tidak pernah menggunakan tanda kurung untuk pengelompokan.
Dalam hal ini urutan penulisan operator akan menentukan operasi mana yang harus
dikerjakan terlebih dahulu.
Notasi lain, yang merupakan kebalikan notasi prefix adalah notasi postfix atau notasi
suffix atau lebih dikenal dengan notasi Polish terbalik (Reverse Polish Notation atau
RPN). Sama halnya dengan notasi prefix, dalam notasi postfix tidak diperlukan adanya
tanda kurung pengelompokan. Pada notasi postfix operator diletakkan paling akhir.
Sintaks notasi posfix adalah <operand> <operand> <operator>.
Proses konversi dari notasi infix ke notasi postfix juga sama dengan konversi dari infix
ke prefix. Sebagai contoh ungkapan,
(A + B) * (C D)
Infix Prefix
A+BC AB+C-
(A + B) * (C D) AB+CD-*
A B / (C * D ^ E) ABCDE^*/-
Struktur data pohon (tree) memegang peranan yang cukup penting, karena struktur ini
biasa digunakan terutama untuk menyajikan data yang mengandung hubungan hirarki
antara elemen-elemennya. Tree atau pohon adalah salah satu graph terhubung yang
tidak mengandung sirkuit. Karena merupakan graph terhubung, maka pada pohon
selalu terdapat jalur (path) yang menghubungkan setiap dua simpul dalam pohon.
Pohon biner adalah pohon yang setiap simpul cabangnya mempunyai paling banyak dua
buah anak yang disebut anak kiri (left child) dan anak kanan (right child). Pohon yang
akarnya adalah anak kiri disebut subpohon kiri (left subtree), sedangkan pohon yang
akarnya adalah anak kanan disebut subpohon kanan (right subtree). Subpohon disebut
juga cabang.
Pada bagian ini akan dibahas bagaimana cara menyusun sebuah pohon biner
yang apabila dikunjungi preorder akan menghasilkan notasi prefix, kunjungan inorder
akan menghasilkan notasi infix dan kunjungan postorder akan menghasilkan notasi
postfix. Melakukan kunjungan juga memerlukan bantuan struktur data tumpukan untuk
membentuk pohon biner.
Dengan menggunakan pohon biner, operator akan selalu diletakkan sebagai akar dan
operand selalu diletakkan sebagai daun. Dengan demikian, simpul yang berisi operator
selalu mempunyai dua buah cabang dan simpul yang berisi operand selalu tidak
mempunyai cabang, baik cabang kiri ataupun cabang kanan.
Karakteristik yang dimiliki oleh pohon biner yaitu bahwa setiap simpul paling banyak
hanya mempunyai dua buah anak. Dengan kata lain, derajat tertinggi dari setiap simpul
dalam pohon biner adalah dua. Karakteristik lain adalah bahwa dalam pohon biner
dimungkinkan tidak mempunyai simpul (Santosa, 1992). Gambar 2.10 menunjukkan
contoh suatu pohon biner.
B C
D E F G
Pohon ekspresi adalah pohon biner dengan daun menyatakan operand dan simpul dalam
(termasuk akar) menyatakan operator. Tanda kurung tidak lagi diperlukan bila suatu
+ /
a b c +
d e
Dalam notasi infix, operator berada di antara dua buah operand. Pada notasi
prefix, operator mendahului operand dan pada notasi postfix kedua operand mendahului
operatornya. Ekspresi (a+b)*(c/(d+e)) adalah notasi dalam bentuk infix, sedangkan
ekspresi prefixnya adalah *+ab/c+de dan ekspresi postfix-nya adalah ab+cde+/*
(Lipschutz, S. 1986).
Model adalah suatu representasi atau formalisasi dalam bahasa tertentu (yang
disepakati) dari suatu sistem nyata (realitas). Jadi, model adalah representasi dari suatu
Sommerville, Ian. (2003. hal: 42), menyatakan dalam proses pembentukan perangkat
lunak, terdapat beberapa model proses yang dapat digunakan yakni,
1. Model air terjun (waterfall). Model ini mengambil kegiatan proses dasar seperti
spesifikasi, pengembangan, validasi, evolusi dan merepresentasikannya sebagai
fase-fase proses yang berbeda seperti spesifikasi persyaratan, perancangan
perangkat lunak, implementasi, pengujian dan seterusnya.
3. Implementasi dan pengujian unit. Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak
direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Pengujian unit
melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya.
Perancangan sistem
dan perangkat
l k
Implementasi dan
pengujian unit
Integrasi dan
pengujian sistem
Operasi dan
pemeliharaan
Grafika komputer (Computer Graphics) adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari
proses untuk menciptakan suatu gambar berdasarkan deskripsi objek maupun latar
belakang yang terkandung pada gambar tersebut. Hal ini meliputi teknik-teknik untuk
membuat gambar objek sesuai dengan keberadaan objek tersebut di alam nyata. Grafika
komputer mencoba memvisualisasikan suatu informasi menjadi citra. Jadi, input dari
grafika komputer adalah informasi atau data deskriptif tentang citra yang akan
digambar, sedangkan output-nya adalah berupa citra (Sutoyo et al, 2009, hal:5).
Grafika komputer bertujuan menghasilkan citra (lebih tepat disebut grafik atau
picture) dengan primitif-primitif geometri seperti garis, lingkaran dan sebagainya.
Primitif-primitif geometri tersebut memerlukan data deskriptif untuk melukis
elemenelemen gambar. Contoh data deskriptif adalah koordinat titik, panjang garis, jari-
jari lingkaran, tebal garis, warna dan sebagainya. Grafika komputer memainkan peranan
penting dalam visualisasi dan virtual reality (Munir, R, 2004:hal: 4).
Grafika
Komputer
Data Deskriptif Citra
Microsoft Visual Basic 6.0 adalah sebuah bahasa pemrograman untuk windows. Sama
halnya seperti Bahasa Pemrograman Basic, Pascal, C dan lain-lain. Tetapi Basic, Pascal
dan C ditujukan untuk sistem operasi MS-DOS, sedangkan Visual Basic ditujukan
untuk sistem operasi windows (Balena, 1999).
Visual Basic adalah bahasa pemrograman Windows yang berbasis grafis (GUI,
Graphical User Interface). Visual Basic termasuk bahasa pemrograman yang
berorientasi objek (Object Oriented Programming), artinya suatu program aplikasi yang
disusun berdasarkan objek-objek. Objek berarti sesuatu yang dapat diamati. Dalam
Visual Basic terdapat empat hal yang penting diperhatikan, yaitu Object, Property,
Event, dan Method (Yuswanto, 2002).
Multiple Document Interface (MDI) adalah fasilitas yang disediakan oleh Visual
Basic, yang memungkinkan pemrogram untuk membuat sejumlah form di dalam satu
form induk. Dalam hal ini pengguna dapat membuka beberapa dokumen pada waktu