Anda di halaman 1dari 16

GERBANG LOGIKA DASAR

a. Tujuan Pemelajaran
1. Menjelaskan konsep dasar dan fungsi berbagai gerbang logika dasar
dengan benar.
2. Menjelaskan hukum-hukum penjalinan (Aljabar Boo lean) dengan
bemar.
3. Mengkombinasikan beberapa gerbang logika dasar dengan benar.
4. Menjelaskan jenis-jenis IC untuk implementasi gerbang logika dengan
benar.

b. Uraian Materi
Gerbang logika merupakan dasar pembentuk system digital. Gerbang
logika beroperasi pada bilangan biner 1 dan 0. Gerbang logika digunakan
dalam berbagai rangkaian elektronik dengan system digital. Berkaitan
dengan tegangan yang digunakan maka tegangan tinggi berarti 1 dan
tegangan rendah adalah 0.
Semua sistem digital disusun hanya menggunakan tiga gerbang yaitu:
NOT, AND dan OR.

1. Fungsi OR gate
Funsi OR dapat digambarkan dengan rangkaian seperti dibawah ini.

A Keterangan:
Y
A dan B =Saklar
B
Y= lampu
Jika saklar dibuka maka berlogika 0, jika saklar ditutup disebut berlogika
1.
Simbol Gerbang OR Tabel kebenaran

INPUT OUTPUT
A B Y
A
Y=A+B 0 0 0
B 0 1 1
1 0 1
1 1 1

Karakteristik: Jika A dan B adalah input sedangkan Y output maka


output gerbang OR akan berlogika 1 jika salah satu atau kedua input
adalah berlogika 1.
2. Fungsi AND gate
Fungsi AND dapat digambarkan dengan rangkaian listrik menggunakan
saklar seperti dibawah ini:
Keterangan:
A & B adalah saklar
A B
Y Y adalah lampu

Jika saklar dibuka maka berlogika 0, jika saklar ditutup disebut


berlogika 1. Fungsi logika yang dijalankan rangkaian AND adalah
sebagai berikut:
1. Jika kedua saklar A & B dibuka maka lampu padam
2. Jika salah satu dalam keadaan tertutup maka lampu padam
3. Jika kedua saklar tertutup maka lampu nyala
Simbol Gerbang AND Tabel Kebenaran

INPUT OUTPUT
A B Y
A
Y=A.B 0 0 0
B =AB 0 1 0
1 0 0
1 1 1

Karakteristik: Jika A da B adalah input, sedangkan Y adalah Output,


maka output gerbangnya AND berlogika 1 jika semua inputnya
berlogika 1. Dan output berlogika 0 jika kedua atau salah satu inputnya
berlogika 0.

3. Fungsi NOT gate


Fungsi NOT dapat digambarkan dengan rangkaian seperti gambar
dibawah ini:

Jika saklar dibuka maka berlogika 0, jika

Y saklar ditutup disebut berlogika 1.


A

Simbol Fungsi NOT Tabel Kebenaran

INPUT OUTPUT
A Y A Y
0 1
1 0
Karakteristik: Jika A adalah input, output adalah kebalikan dari input.
Artinya Jika input berlogika 1 maka output akan berlogika 0 dan
sebaliknya.
4. Fungsi NAND gate
NAND adalah rangkaian dari NOT AND. Gerbang NAND merupakan
gabungan dari NOR dan AND digambarkan sebagai berikut:

A
Y = AB
B

AND NOT
Menjadi:

A
Y = AB
B

NAND

NAND sebagai sakelar


A
Y

Dari Gambar diatas dapat dibuat tabel kebenaran sebagai berikut:

C Output
A B Y
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0

Karakteristiknya: Jika A dan B input sedangkan Y adalah output maka


output gerbang NAND akan berlogika 1 jika salah satu inputnya
berlogika 0. Dan output akan berlogika 0 jika kedua inputnya berlogika
1. Atau output gerbang NAND adalah komplemen output gerbang AND.

5. Fungsi NOR gate


NOR adalah singkatan dari NOT OR. Gerbang NOR merupakan
gabungan dari gerbang NOT dan OR. Digambarkan sebagai berikut:

A
Y = A+B
B
menjadi:

A
Y = A+B
B

NOR dengan saklar

A B Y

Dari rangkaian diatas dapat dibuat tabel kebenaran sebagai berikut:

Input Output
A B Y
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Karakteristik: jika A dan B adalah input dan Y adalah output maka
output gerbang NOR berlogika 1 jika semua input berlogika 1 dan
output akan berlogika 0 jika salah satu atau semua inputnya berlogika
0. Atau output gerbang NOR merupakan output gerbang OR

6. Fungsi EX-OR (Exlusive OR)


Gerbang X-OR akan memberikan output berlogika 1 jika jumlah logika
jumlah logika 1 pada inputnya ganjil. Rangkaian EX-OR disusun dengan
menggunkan gerbang AND, OR, NOT seperti dibawah ini.

Simbol Gerbang EX-OR

A Y= A.B + A.B
Y=A+B =A + B
B

Dari gambar diatas dapat dibuat tabel kebenaran sebagai berikut:

Input Output
A B Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0

7. Fungsi EX-NOR
Gerbang X-NOR akan memberikan output berlogika 0 jika jumlah logika
1 pada inputnya ganjil. Dan akan berlogika 1 jika kedua inputnya sama.
Rangkaian EX-NOR disusun dengan menggunka gerbang AND, OR, NOT
seperti dibawah ini.
Simbol Gerbang EX-NOR

A
Y=A+B
B

Dari gambar diatas dapat dibuat tabel kebenaran sebagai berikut:

Input Output
A B Y
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 1

8. Aplikasi Gerbang Logika Dasar


Contoh: Sebagai rangkaian ARITMATIKA BINER yang dapat
melakukan Operasi aritmatik penjumlahan (+) dan pengurangan (-)

a) Half Adder
Adalah suatu rangkaian penjumlah sistem bilangan biner yang
paling sederhana. Rangkaian ini memiliki 2 terminal input dan 2
terminal output yang disebut Summary Out (Sum) dan Carry Out
(Carry).
Gambar rangkaian logika untuk Half Adder Simbol
A
Sum
B A Sum
HA
B C
Carry

Tabel Kebenarannya:
Persamaan logika:
Sum = A.B+A.B
Carry = A.B
INPUT OUTPUT
A B SUM CARRY
0 0 0 0

0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 0 1

b) Full Adder
Adalah penjumlah lengkap (penuh) yang memiliki 3 input A, B,
Carry Input (Cin) dengan 2 output Sum dan Carry Output
(Cout=Co).
Gambar rangkaian logika untuk Full Adder

Carry in
Sum
A
B
Carry out

Simbol

Cin
Sum
A FA
B Co

Tabel Kebenarannya:

INPUT OUTPUT
A B Cin Sum Co
0 0 0 0 0
0 0 1 1 0
0 1 0 1 0
0 1 1 0 1
INPUT OUTPUT
A B Cin Sum Co
1 0 0 1 0
1 0 1 0 1
1 1 0 0 1
1 1 1 1 1

Persamaan logika:
Sum = A.B.C+ A.B.C+ A.B.C+ A.B.C
Co = A.B.C+ A.B.C+ A.B.C+ A.B.C

c) Half Subtractor
Adalah suatu rangkaian pengurang sistem bilangan biner yang
paling sederhana, ini memiliki 2 input dan 2 output yang disebut
differensi (Di) dan Borrow (Bo).
Gambar rangkaian logika untuk Half Subtractor

A
Di
B

Bo

Simbol

A Di
HS
B Bo

Tabel Kebenarannya:
INPUT OUTPUT
A B Di Bo
0 0 0 0
0 1 1 1
1 0 1 0
1 1 0 0

Persamaan logika:
Di = A.B+A.B
=A+B
Bo = A.B
d) Full Subtractor
Adalah rangkaian pengurang biner yang lengkap (penuh).
Rangkaian ini memliki 3 terminal input dan 2 terminal output,
yaitu Borrow dan Differensi.
Gambar rangkaian logika untuk Full Subtractor:

A
B

Bo

Di
Bin

Simbol
A Di
B FS
Bin Bo

Tabel kebenarannya:

INPUT OUTPUT
A B Bin Di Bo
0 0 0 0 0
0 0 1 1 1
0 1 0 1 1
0 1 1 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 0 0
1 1 0 0 1
1 1 1 1 1

Persamaan logikanya:
Di = A.B.C+ A.B.C+ A.B.C+ A.B.C
Bo = A.B.C+ A.B.C+ A.B.C+ A.B.C
9. Keluarga IC Digital
Perkembangan teknologi elektronik diawali dengan penggunaan
Tabung hampa sebagai bagian pokok suatu alat elektronik. Kemudian
temukanlah Transistor sebagai pengganti Tabung hampa.
Perkembangan selanjutnya adalah munculnya rangkaian terpadu
(Integrated Circuit) yang mengkombinasikan berbagai komponen
bipolar (resistor, transistor) dalam satu chip.
Berdasarkan kepadatan komponen keluarga IC dibagi menjadi 4
kelompok yaitu:
1. SSI ( Small Scale Integration)
2. MSI ( Medium Scale Integration)
3. LSI ( Large Scale Integration )
4. VLSI ( Very Large Scale Integration )
Berdasarkan penggunaan, IC dibagi menjadi 2 keluarga besar yaitu
keluarga IC analog dan keluarga IC digital. Keluarga IC digital lebih
umum digunakan mengingat berbagai macam peralatan telah
beroperasi secara digital.
Keluarga IC digital sendiri dibuat dengan menggunakan teknologi
semikonduktor (MOS = Metal Oxide Semiconductor ) dan teknologi
bipolar.
Macam keluarga bipolar adalah
1. RTL (Resistor Transistor Logic)
2. DTL (Diode Transistor Logic)
3. TTL (Transistor Transistor Logic)
4. ECL (Emitter Coupled Logic)
5. HTL (High Treshold Logic)
6. IIL (Integrated Injection Logic)
Macam keluarga Unipolar ( MOS ) adalah
1. P MOS (P- Channel Metal Oxide Semikonductor)
2. N MOS (N- Channel Metal Oxide Semikonductor)
3. C MOS (Complementary Channel Metal Oxide Semikonductor)

10. Keluarga IC TTL


IC Bipolar yang banyak dijumpai di pasaran adalah IC TTL (Transistor
Transistor Logic) yang terkenal dengan seri 74XX atau 74XXX.
Keluarga IC TTL digunakan paling luas pada rangkaian logika. IC TTL
dibuat dalam variasi yang luas dari rangkaian terpadu MSI dan SSI.
Peningkatan dalam rangkaian logika terus berkembang. Terlebih pada
keluarga TTL. Enam IC TTL berikut adalah tersedia saat ini dari
National Semiconductor Corporation .
1. Logika TTL Standar
2. Logika TTL daya rendah
3. Logika TTL Schottky daya rendah
4. Logika TTL Schottky
5. Logika TTL Schottky daya rendah maju
6. Logika TTL Schottky maju

11. Rangkaian Terpadu CMOS


Complementary Metal Oxide Semikonductor (CMOS) menjadi terkenal
sejak tahun 1968 dan berkembang dengan cepat dengan seri 40XX atau
40XXX. Keuntungan IC CMOS dibanding TTL adalah tingkat derau yang
rendah dan fungsi yang digunakan banyak jenisnya. IC Logika jenis C
MOS juga mempunyai keluarga yang tidak sedikit. Namun jumlahnya
tidak sebanyak IC TTL. Berbeda dengan IC TTL yang bekerja dengan
tegangan supply 5 volt. IC CMOS dapat beroperasi pada berbagai
tegangan supply DC. Tegangan supplynya bisa mencapai 15 volt. Tetapi
CMOS mempunyai kecepatan kerja yang lebih rendah daripada TTL.
Setelah IC TTL dan IC CMOS, muncul IC-IC logic PLD (Programmable
Logic Device). Kelebihan PLD adalah sifatnya yang programable karena
mengandung jenis dan jumlah gerbang lebih banyak pada tiap-tiap chip
nya. Pemakaian PLD dapat mengurangi jumlah chip yang digunakan.
Yang termasuk jenis IC PLD antara lain sebagai berikut:
a) PLA (Programmable Logic Array)
Berisi sejumlah gerbang AND, OR, NOT, yang masukan dan
keluarannya dapat kita hubungkan sehingga membentuk rangkaian
yang diinginkan.
b) PAL (Programmable AND-Array Logic)
c) GAL (Generic Array Logic)
d) PALCE (PAL Configurable and Erasable)
Yang koneksinya dapat diprogram dan dihapus berulang kali. GAL
dan PALCE dilengkapi dengan flip-flop yang memudahkan kita untuk
menyusun rangkaian logika sekuensial seperti Counter dan Shift
Register.
e) FPGA (Field Programmable Gate Array)
Merupakan jenis PLD terbaru yang mulai populer saat ini. FPGA
mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya adalah jenis dan
jumlah gerbangnya yang sangat banyak (ribuan hingga ratusan
ribu). Kecepatannya sangat tinggi, mudah diprogram dan dapat
diprogram berkali-kali.

c. Rangkuman
Gerbang (gate) dalam rangkaian logika merupakan fungsi yang
menggambarkan hubungan antara masukan dan keluaran. Untuk
menyatakan gerbang-gerbang tersebut digunakan simbol-simbol tertentu.
Untuk menunjukan prinsip kerja tiap gerbang (rangkaian logika yang lebih
kompleks) dapat digunakan beberapa cara. Cara yang umum dipakai
antara lain adalah tabel kebearan (truth table) dan diagram waktu (timing
chart). Karena merupakan rangkaian digital, tentu saja level kondisi yang
ada dalam tabel atau diagram waktu hanya 2 macam yaitu logika 0 (low
atau false) dan logika 1 (high atau true). Jenis gerbang yang dipakai dalam
rangkaian logika cukup banyak . Namun semuanya disusun atas kombinasi
dari tiga gerbang dasar. Ketiga gerbang dasar itu adalah gerbang AND, OR
dan NOT. Seperti contoh sebelumnya, gerbang AND identik dengan
rangkaian seri dari beberapa saklar (yang berfungsi sebagai masukan) dan
sebuah lampu (yang berfungsi sebagai keluaran). Pada rangkaian seri,
lampu hanya dapat menyala (berlogika 1) jika semua saklar dalam keadaan
tertutup (berlogika 1). Jika ada satu saklar (berlogika 0), lampu akan
padam (berlogika 0).
Dengan penggambaran diatas gerbang AND memiliki minimal 2 masukan
dan hanya satu keluaran. Gerbang OR identik dengan rangkaian paralel
dari beberapa saklar. Pada rangkaian paralel, lampu sudah dapat menyala
(berlogika 1), jika salah satu saklar ditutup (berlogika 1). Lampu hanya
padam (berlogika 0), jika semua saklar dalam kondisi terbuka (berlogika
0). Jadi gerbang OR juga memiliki minimal 2 masukan dan hanya satu
keluaran.
Gerbang NOT sedikit berbeda dengan 2 gerbang sebelumnya. Ia hanya
memiliki satu masukan dan satu keluaran. Jika masukan berlogika,
keluaranya akan berlogika 0. Sebaliknya jika masukan berlogika 0,
keluaranya akan berlogika 1. Kaarena itulah gerbang NOT sering disebut
sebagai gerbang pembalik (inverter) logika.
Dalam bentuk nyata rangkaian dapat disusun dari sebuah relay dengan
kontak NC (Normally Closed/dalam keadaan normal tertutup) yang
kontaknya tertutup saat arus listrik tidak melalui kumparan relay. Saat
saklar dibuka (berlogika 0), kontak relay NC akan tertutup, sehingga arus
listrik mengalir ke lampu dan membuatnya menyala (berlogika 1).
Sebaliknya saat di tutup (berlogika 1), kumparan relay yang dialiri arus
akan menarik kontak NC dan membuatnya terbuk. Akibatnya tidak ada
arus yag mengalir ke lampu dan lampu menjadi padam (berlogika 0).
Ketiga gerbang tersebut diatas dapat digabung-gabungkan menjadi
gerbang lain, misalnya gerbang NAND, NOR, EX-OR, EX-NOR dan lain
sebagaiya. Untuk rangkaian yang lebih kompleks, gerbang-gerbang dasar
dapat disusun menjadi rangkaian Adder (penjumlah), Demultiplekser
(pengubah data dari serial input menjadi paralel output, Multiplekser
(pengubah data dari paralel input menjadi serial output). Selain itu
rangkaian logika juga dapat di implementasikan dalam bentuk IC
(Integrated Circuit) dalam jenis TTL (Transistor-transistor Logik) maupun
CMOS (Complementary Metal Oxide Semikonduktor ). Tiap-tiap anggota
keluarga mempunyai konfigurasi sendiri-sendiri. Misalnya IC TTL 7404
mengandung 6 gerbang NOT, IC TTL 7432 mengandung 4 gerbang OR.
Selain gerbang-gerbang tunggal semacam itu ada juga yag konfigurasinya
lebih komplek dan berisi rangkaian-rangkaian seperti Flip-flop, Counter,
Encoder, Decoder, yang masing-masing mempunyai banyak varian dengan
masing-masing spesifikasinya.

Anda mungkin juga menyukai