Anda di halaman 1dari 6

UJIAN SEKOLAH PRAKTIK

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 MADIUN


TAHUN 2022 / 2023

Mata Pelajaran : Kimia


Peminatan : MIPA
Bentuk Penilaian : Praktik

Kompetensi Dasar : Merancang dan melakukan percobaan untuk menjawab dari tujuan
percobaan yang dilakukan dengan memperhatikan prosedur penelitian
ilmiah
Indikator : Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan untuk menjawab dari
tujuan percobaan yang dilakukan dengan memperhatikan prosedur
penelitian ilmiah
Soal : 1. Pilihlah salah satu judul topik percobaan (lihat lampiran, teknis
pengambilan judul dengan guru di lab)
2. Mengecek kelengkapan alat dan bahan sesuai di panduan prosedur
praktikum (sesuai dengan judul percobaan masing-masing)
3. Melakukan percobaan dan menuliskan hasil pengamatan pada tabel
yang disediakan serta menjawab soal-soal dari percobaan praktek tsb.

Pedoman Penskoran :

No Aspek yang Dinilai Skor


1. Persiapan : 0 – 30
Ketepatan alat dan bahan yang digunakan
2. Pelaksanaan : 0 – 40
 Ketepatan pengunaan alat dan bahan
 Ketepatan pengamatan dan percobaan
 Ketepatan membaca data percobaan
3. Kesimpulan : 0 – 30
Ketepatan membuat kesimpulan dan menjawab pertanyaan

Skor diperoleh
Nilai = ------------------ x 100%
Skor maksimal

PENTING UNTUK DIPERHATIKAN :

1. Ketua Kelas mengingatkan kelasnya untuk membawa kelengkapan praktikum, seperti stop
watch, dan kalkulator ilimiah (bukan HP).
2. Ketika melaksanakan ujian praktek, memakai jas lab, dan memakai nomor dada yang ditulisi
NAMA PENDEK (buan nama panggilan), KELAS dan NOMOR ABSEN (dengan ukuran
besar – trlihat dari depan)
3. Praktek dilakukan dengan jadwal terlampir dari sekolah.
Lampiran Ujian Praktik Kimia :

PANDUAN LABORATORIUM
UJIAN PRAKTEK KIMIA
SMA NEGERI 2 MADIUN
TAHUN 2023

1. Pengaruh Konsentrasi terhadap Laju Reaksi


2. Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi
3. Esterifikasi
4. Kereaktifan Logam Na
Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi
I. TEORI :
Laju reaksi menunjukkan perubahan konsentrasi zat yang terlibat dalam reaksi setiap satuan waktu.
Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: konsentrasi, luas permukaan, suhu dan katalis.
Dalam percobaan ini, akan diselidiki pengaruh konsentrasi natrium tiosulfat dengan asam klorida.
Jika natrium tiosulfat (Na2S2O3) dan asam klorida (HCl) direaksikan, akan dihasilkan natrium klorida,
endapan belerang, gas belerang dioksida dan air.

II. TUJUAN :
Mengatahui pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi

III. ALAT DAN BAHAN :


A. Alat : B. Bahan :
1. Gelas kimia 100 ml 1. Larutan HCl 1 M
2. Gelas ukur 2. Larutan Na2S2O3 0,2 M
3. Kertas putih ukuran 15cm x 15 cm
4. Stopwatch

IV. CARA KERJA :


1. Buatlah tanda silang “X” dengan tinta hitam pada kertas putih.
2. Masukkan 5 ml larutan HCl 1 M kedalam gelas kimia dan letakkan gelas kimia tersebut diatas tanda
silang. Tambahkan 10 ml larutan Na2S2O3 0,2 M dan catat waktu sejak penambahan Na2S2O3 tersebut
sampai tanda silang tepat tidak terlihat dari atas.
3. Ulangi percobaan dengan menggunakan larutan Na2S2O3 yang terlebih dahulu diencerkan seperti yang
tercantum pada tabel pengamatan.

V. HASIL PENGAMATAN :
Volume Na2S2O3 (ml)
Volume
Konsentrasi
Percobaan HCl Na2S2O3 Waktu Laju
ke- 1M Air Na2S2O3 (detik) (det-1)
0,2 M akhir
(ml)
1. 5 10 - ....... ....... .......
2. 5 7,5 2,5 ....... ....... .......
3. 5 5 5 ....... ....... .......
Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi
I. TEORI :
Laju reaksi menunjukkan perubahan konsentrasi zat yang terlibat dalam reaksi setiap satuan waktu.
Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: konsentrasi, luas permukaan, suhu dan katalis.
Dalam percobaan ini, akan diselidiki pengaruh konsentrasi natrium tiosulfat dengan asam klorida.
Jika natrium tiosulfat (Na2S2O3) dan asam klorida (HCl) direaksikan, akan dihasilkan natrium klorida,
endapan belerang, gas belerang dioksida dan air.

II. TUJUAN :
Mengatahui pengaruh suhu terhadap laju reaksi

III. ALAT DAN BAHAN :


A. Alat : B. Bahan :
1. Gelas kimia 600 ml 1. Larutan HCl 1 M
2. Gelas kimia 100 ml 2. Larutan Na2S2O3 0,2 M
3. Gelas ukur
4. Kertas putih ukuran 15cm x 15 cm
5. Stopwatch
6. Pembakar spiritus, kaki tiga, kasa
7. Termometer

IV. CARA KERJA :


1. Buatlah tanda silang “X” dengan tinta hitam pada kertas putih.
2. Siapkan gelas kimia 100 ml sebanyak 3 buah yang diberi label 1,2, dan 3.
3. Masukkan 5 ml larutan HCl 1 M kedalam setiap gelas kimia.
4. Ukur suhu larutan HCl pada gelas kimia 1. Taruhlah gelas kimia 1 diatas tanda silang. Tambahkan 10 ml
larutan Na2S2O3 0,2 M dan catat waktu sejak penambahan Na2S2O3 tersebut sampai tanda silang tepat
tidak terlihat dari atas.
5. Panaskan gelas kimia 2 diatas penangas air hingga suhu 35 oC. Kemudian letakkan diatas tanda silang.
Tambahkan 10 ml larutan Na2S2O3 0,2 M dan catat waktu sejak penambahan Na2S2O3 tersebut sampai
tanda silang tepat tidak terlihat dari atas.
6. Lakukan hal yang sama pada gelas kimia 3 dengan suhu 45 oC.

V. HASIL PENGAMATAN :

Gelas ke- Suhu (oC) Waktu (detik) Laju (s-1)


1. ....... ....... .......
2. ....... ....... .......
3. ....... ....... .......
REAKSI ESTERIFIKASI
I. TEORI :
Ester adalah senyawa karbon yang umumnya memiliki bauyang khas yakni berbau harum sehingga ester
banyak digunakan untuk pemberi aroma. Ester dapat dibuat dengan mereaksikan asam alkanoat dengan
alkohol dalam H2SO4 pekat.

II. TUJUAN :
Membuat ester dari metanol dan asam salisilat

III. ALAT DAN BAHAN :


A. Alat : B. Bahan :
1. Tabung reaksi 1. Metanol (CH3OH)
2. Gelas ukur 2. Asam Salisilat (Asam hidroksi benzoat)
3. Gelas kimia 600 ml 3. Asam Sulfat (H2SO4)
4. Kaki tiga, kasa dan pembakar spiritus 4. Air
5. Termometer
6. Penutup gabus
7. Spatula / sendok

IV. CARA KERJA :


1. Masukkan 100-200 ml air ke dalam gelas kimia, panaskan hingga suhu 60oC.
2. Ambil ± 3 ml metanol, kemudian masukkan dalam tabung reaksi.Catatlah bau larutan !
3. Ke dalam larutan tersebut, tambahkan 3-4 spatula asam salisilat dan tambahkan 20 tetes larutan asam
sulfat. Catatlah bau campuran yang terjadi !
4. Masukkan campuran tersebut ke dalam penangas air seperti pada gambar 1 di bawah ini dan jagalah
suhu air penangas tidak lebih dari 80oC. Amati perubahan yang terjadi !

Gambar 1. Percobaan Esterifikasi

V. HASIL PENGAMATAN :
Bau sebelum dipanaskan Bau setelah dipanaskan
KEREAKTIFAN LOGAM NATRIUM
I. TEORI :
Natrium merupakan salah satu logam dari golongan alkali (IA). Dalam Sistem Periodik Unsur, kereaktifan
logam alkali semakin bertambah seiring dengan bertambahnya jari-jari atomnya. Logam Na merupakan
unsur logam yang lunak (mudah diiris dengan pisau), bersifat sangat reaktif sehingga di alam tidak pernah
ditemukan dalam keadaan bebas.
Logam Na bereaksi hebat dengan air, membentuk larutan basa natrium hidoksida dan membebaskan gas
hidrogen yang sangat mudah terbakar. Menyebabkan luka bakar pada mata dan kulit serta dapat meledak
pada kontak dengan udara lembab. Oleh karena itu, logam Na disimpan dalam minyak tanah

II. TUJUAN :
Mengetahui kerektifan logam natrium dengan air

III. ALAT DAN BAHAN :


A. Alat : B. Bahan :
1. Gelas kimia 600 ml 1. Logam Na
2. Kaca arloji 2. Indikator Fenolftalein (PP)
3. Pisau 3. Air
4. Penjepit logam Na

IV. CARA KERJA :


1. Isilah gelas kimia dengan air hingga setengah bagian. Tambahkan 3 tetes indicator fenolftalein (PP).
Catat apa yang terjadi.
2. Ambil logam Natrium dari botol penyimpanan. Dengan menggunakan kertas saring, seraplah minyak
tanah dari permukaan logam itu. Amati permukaan logam itu, dan catatlah permukaannya.
3. Irislah logam natrium tersebut sebesar kacang hijau, amati permukaan irisan dan catat permukaan irisan
tersebut.
4. Masukkan potongan logam Na tersebut ke dalam air menggunakan penjepit. Segera tutup gelas kimia itu
dengan kaca arloji. Perhatikan dan catat apa yang terjadi !

V. HASIL PENGAMATAN :

No Perlakuan Pengamatan

1. Air + indicator PP

2. Permukaan logam Na

3. Irisan logam Na

4. Logam Na + air

Anda mungkin juga menyukai