Anda di halaman 1dari 10

N Soal Tryout Pembahasan Tryout Jawaba

o n
1 Bacalah teks berikut untuk mengerjakan soal ini! A

Melalui pengolahan data lebih rinci, kami


menemukan 10 wilayah dengan pengeluaran non-
makanan tertinggi di Indonesia, rata-rata di atas 60
persen. Kesepuluh wilayah tersebut didominasi kota-kota
besar di Pulau Jawa. Hanya ada dua wilayah di luar Jawa,
yaitu Kota Gorontalo dan Kota Baubau, keduanya di
Sulawesi. Selain itu, hanya ada satu wilayah kabupaten
yang menyelusup di antara kota-kota, yaitu Kabupaten
Sleman di Yogyakarta.
Ternyata, 10 wilayah ini memiliki pola belanja
serupa. Bagian terbesar pengeluaran non-pangan
dihabiskan untuk spending di bidang perumahan dan
fasilitas rumah tangga. Kota Surabaya tercatat sebagai
wilayah dengan porsi pengeluaran untuk perumahan
yang terbesar, yaitu 50 persen, disusul Jakarta Selatan
dengan alokasi 48 persen. Yang juga menarik, warga di 10
kota/ kabupaten ini membelanjakan lebih banyak
uangnya untuk perawatan tubuh (personal care)
ketimbang pakaian. Rata-rata, belanja personal
care mencapai 7,2 persen dibandingkan dengan pakaian
yang hanya lima persen.
Satu satunya wilayah dengan persentase
pengeluaran yang tinggi untuk keuangan adalah Kota
Denpasar. Di daerah ini, pengeluaran untuk jasa
keuangan mencapai sembilan persen dari total
pengeluaran non-pangan pada 2019. Riset DBS Group
Research Indonesia (2019) memperkirakan, 10 tahun
mendatang, pengeluaran orang Indonesia akan
mencapai AS $1,2 triliun, dengan porsi terbesar untuk
perumahan dan fasilitas rumah tangga (AS $304 miliar),
diikuti oleh belanja makanan dan minuman (AS $218
miliar).
Sumber: lokadata.id

Berapa rupiah rata-rata pengeluaran per orang per


bulan yang dikeluarakan warga Kota Jakarta Selatan
untuk kebutuhan non-makanan? (Anggap persentase
pengeluaran non makanan semua orang sama)
A. 1,69 jt

B. 1,5 jt

C. 1,31 jt

D. 0,97 jt

E. 0,59 jt

2 Bacalah teks berikut untuk mengerjakan soal ini! B

Melalui pengolahan data lebih rinci, kami


menemukan 10 wilayah dengan pengeluaran non-
makanan tertinggi di Indonesia, rata-rata di atas 60
persen. Kesepuluh wilayah tersebut didominasi kota-kota
besar di Pulau Jawa. Hanya ada dua wilayah di luar Jawa,
yaitu Kota Gorontalo dan Kota Baubau, keduanya di
Sulawesi. Selain itu, hanya ada satu wilayah kabupaten
yang menyelusup di antara kota-kota, yaitu Kabupaten
Sleman di Yogyakarta.
Ternyata, 10 wilayah ini memiliki pola belanja
serupa. Bagian terbesar pengeluaran non-pangan
dihabiskan untuk spending di bidang perumahan dan
fasilitas rumah tangga. Kota Surabaya tercatat sebagai
wilayah dengan porsi pengeluaran untuk perumahan
yang terbesar, yaitu 50 persen, disusul Jakarta Selatan
dengan alokasi 48 persen. Yang juga menarik, warga di 10
kota/ kabupaten ini membelanjakan lebih banyak
uangnya untuk perawatan tubuh (personal care)
ketimbang pakaian. Rata-rata, belanja personal
care mencapai 7,2 persen dibandingkan dengan pakaian
yang hanya lima persen.
Satu satunya wilayah dengan persentase
pengeluaran yang tinggi untuk keuangan adalah Kota
Denpasar. Di daerah ini, pengeluaran untuk jasa
keuangan mencapai sembilan persen dari total
pengeluaran non-pangan pada 2019. Riset DBS Group
Research Indonesia (2019) memperkirakan, 10 tahun
mendatang, pengeluaran orang Indonesia akan mencapai
AS $1,2 triliun, dengan porsi terbesar untuk perumahan
dan fasilitas rumah tangga (AS $304 miliar), diikuti oleh
belanja makanan dan minuman (AS $218 miliar).
Sumber: lokadata.id
Perpandingan sederhana rata-rata pengeluaran per
orang per bulan antara kota baubau dengan kota
malang?

A. 12 / 16

B. 3 / 4

C. 6 / 8

D. 5/4

E. 1 / 2

3 Bacalah teks berikut untuk mengerjakan soal ini! C

Melalui pengolahan data lebih rinci, kami


menemukan 10 wilayah dengan pengeluaran non-
makanan tertinggi di Indonesia, rata-rata di atas 60
persen. Kesepuluh wilayah tersebut didominasi kota-kota
besar di Pulau Jawa. Hanya ada dua wilayah di luar Jawa,
yaitu Kota Gorontalo dan Kota Baubau, keduanya di
Sulawesi. Selain itu, hanya ada satu wilayah kabupaten
yang menyelusup di antara kota-kota, yaitu Kabupaten
Sleman di Yogyakarta.
Ternyata, 10 wilayah ini memiliki pola belanja
serupa. Bagian terbesar pengeluaran non-pangan
dihabiskan untuk spending di bidang perumahan dan
fasilitas rumah tangga. Kota Surabaya tercatat sebagai
wilayah dengan porsi pengeluaran untuk perumahan
yang terbesar, yaitu 50 persen, disusul Jakarta Selatan
dengan alokasi 48 persen. Yang juga menarik, warga di 10
kota/ kabupaten ini membelanjakan lebih banyak
uangnya untuk perawatan tubuh (personal care)
ketimbang pakaian. Rata-rata, belanja personal
care mencapai 7,2 persen dibandingkan dengan pakaian
yang hanya lima persen.
Satu satunya wilayah dengan persentase
pengeluaran yang tinggi untuk keuangan adalah Kota
Denpasar. Di daerah ini, pengeluaran untuk jasa
keuangan mencapai sembilan persen dari total
pengeluaran non-pangan pada 2019. Riset DBS Group
Research Indonesia (2019) memperkirakan, 10 tahun
mendatang, pengeluaran orang Indonesia akan mencapai
AS $1,2 triliun, dengan porsi terbesar untuk perumahan
dan fasilitas rumah tangga (AS $304 miliar), diikuti oleh
belanja makanan dan minuman (AS $218 miliar).
Sumber: lokadata.id

Jlka luas persegi panjang pengeluaran non-makanan


jakarta selatan adalah 130 satuan. Maka berapakah
luas persegi panjang makanan kota semarang?

A. 39

B. 35

C. 78

D. 61

E. 122

4 Bacalah teks berikut untuk mengerjakan soal ini! D

Melalui pengolahan data lebih rinci, kami


menemukan 10 wilayah dengan pengeluaran non-
makanan tertinggi di Indonesia, rata-rata di atas 60
persen. Kesepuluh wilayah tersebut didominasi kota-kota
besar di Pulau Jawa. Hanya ada dua wilayah di luar Jawa,
yaitu Kota Gorontalo dan Kota Baubau, keduanya di
Sulawesi. Selain itu, hanya ada satu wilayah kabupaten
yang menyelusup di antara kota-kota, yaitu Kabupaten
Sleman di Yogyakarta.
Ternyata, 10 wilayah ini memiliki pola belanja
serupa. Bagian terbesar pengeluaran non-pangan
dihabiskan untuk spending di bidang perumahan dan
fasilitas rumah tangga. Kota Surabaya tercatat sebagai
wilayah dengan porsi pengeluaran untuk perumahan
yang terbesar, yaitu 50 persen, disusul Jakarta Selatan
dengan alokasi 48 persen. Yang juga menarik, warga di 10
kota/ kabupaten ini membelanjakan lebih banyak
uangnya untuk perawatan tubuh (personal care)
ketimbang pakaian. Rata-rata, belanja personal
care mencapai 7,2 persen dibandingkan dengan pakaian
yang hanya lima persen.
Satu satunya wilayah dengan persentase
pengeluaran yang tinggi untuk keuangan adalah Kota
Denpasar. Di daerah ini, pengeluaran untuk jasa
keuangan mencapai sembilan persen dari total
pengeluaran non-pangan pada 2019. Riset DBS Group
Research Indonesia (2019) memperkirakan, 10 tahun
mendatang, pengeluaran orang Indonesia akan mencapai
AS $1,2 triliun, dengan porsi terbesar untuk perumahan
dan fasilitas rumah tangga (AS $304 miliar), diikuti oleh
belanja makanan dan minuman (AS $218 miliar).
Sumber: lokadata.id

Jika luas lingkaran rata-rata pengeluaran per orang


per bulan Kota Bandung adalah pi maka berapa luas
lingkaran kota baubau?

A. 0,36

B. 1,44

C. 1,44pi

D. 0,36*pi

E. 1,2*pi

5 Bacalah teks berikut untuk mengerjakan soal ini! Persentase pengeluaran non-makanan D
Kota Surabaya adalah 63%. Jika
bertambah 5% maka jumlahnya menjadi
68% dan akan menjadi kota dengan
pengeluaran non-makanan tertinggi.
Catatan: hal-hal di luar data dalam grafik
tidak dapat diperhitungkan. Kemudian
untuk opsi C, Kota Semarang tidak
terdampak apa-apa ketika kota surabaya
persentasenya bertambah.

Jika pengeluaran non-makanan di Kota Surabaya


bertambah 5%, maka…

A. Persentase Kota Surabaya akan sama dengan Kota


Jakarta Selatan

B. UMR di Kota Surabaya tertinggi sehingga


pengeluarannya ikut tinggi

C. Kota Semarang akan menjadi kota dengan


persentase terendah

D. Kota Surabaya akan menjadi kota dengan


pengeluaran non-makanan tertinggi

E. Prilaku penduduk di Kota Surabaya tergolong


konsumtif dan hedonis

6 Bacalah teks berikut untuk mengerjakan soal ini! Berdasarkan grafik tersebut, Kota Baubau C
mencatatkan pengeluaran untuk
makanan sebesar 37 persen.
Melalui pengolahan data lebih rinci, kami
menemukan 10 wilayah dengan pengeluaran non-
makanan tertinggi di Indonesia, rata-rata di atas 60
persen. Kesepuluh wilayah tersebut didominasi kota-kota
besar di Pulau Jawa. Hanya ada dua wilayah di luar Jawa,
yaitu Kota Gorontalo dan Kota Baubau, keduanya di
Sulawesi. Selain itu, hanya ada satu wilayah kabupaten
yang menyelusup di antara kota-kota, yaitu Kabupaten
Sleman di Yogyakarta.
Ternyata, 10 wilayah ini memiliki pola belanja
serupa. Bagian terbesar pengeluaran non-pangan
dihabiskan untuk spending di bidang perumahan dan
fasilitas rumah tangga. Kota Surabaya tercatat sebagai
wilayah dengan porsi pengeluaran untuk perumahan
yang terbesar, yaitu 50 persen, disusul Jakarta Selatan
dengan alokasi 48 persen. Yang juga menarik, warga di 10
kota/ kabupaten ini membelanjakan lebih banyak
uangnya untuk perawatan tubuh (personal care)
ketimbang pakaian. Rata-rata, belanja personal
care mencapai 7,2 persen dibandingkan dengan pakaian
yang hanya lima persen.
Satu satunya wilayah dengan persentase
pengeluaran yang tinggi untuk keuangan adalah Kota
Denpasar. Di daerah ini, pengeluaran untuk jasa
keuangan mencapai sembilan persen dari total
pengeluaran non-pangan pada 2019. Riset DBS Group
Research Indonesia (2019) memperkirakan, 10 tahun
mendatang, pengeluaran orang Indonesia akan mencapai
AS $1,2 triliun, dengan porsi terbesar untuk perumahan
dan fasilitas rumah tangga (AS $304 miliar), diikuti oleh
belanja makanan dan minuman (AS $218 miliar).
Sumber: lokadata.id
Berdasarkan grafik tersebut, Kota Baubau
mencatatkan pengeluaran untuk makanan sebesar …

A. 63 persen

B. 38 persen

C. 37 persen

D. 62 persen

E. 61 persen
7 Bacalah teks berikut untuk mengerjakan soal ini! E

Populasi Penduduk Berpendidikan Tinggi Korea Selatan


Terbesar di Dunia

Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan


Ekonomi (OECD) mencatat sebanyak 69,8% penduduk
berusia 25--34 tahun di Korea Selatan telah
menyelesaikan pendidikan tinggi pada 2019. Persentase
itu pun menjadi yang terbesar di dunia. Kanada, Rusia,
dan Jepang menyusul pada posisi berikutnya di kisaran
61--62%. Kemudian, Irlandia dan Lituania sekitar 55%,
Luksemburg 54,09%, Swiss dan Australia sekitar 52%,
serta Inggris dengan 51,81%. Sementara itu, baru 16,13%
penduduk di kelompok usia tersebut yang menamatkan
pendidikan tinggi di Indonesia, termasuk yang paling
rendah di antara negara-negara lainnya.
Sumber: databoks.com

Cahyadi ingin melukis sebuah trapesium dengan


membuat garis lurus dari titik 0 Korea Selatan ke titik
0 Inggris. Kemudian ke titik 51,81 Inggris, lalu ke titik
69,8 Korea Selatan sampai ke titik awal kembali.
Berapakah luas trapesium yang digambar Cahyadi jika
jarak dari titik 0 Korea selatan ke titik 0 Inggris adalah
100 satuan?

A. 2654,7

B. 3879,1

C. 4831,0

D. 5185,9

E. 6080,5

8 Bacalah teks berikut untuk mengerjakan soal ini! Berdasarkan grafik tersebut, negara A
dengan proporsi penduduk usia 25--34
Populasi Penduduk Berpendidikan Tinggi Korea Selatan tahun yang menyelesaikan pendidikan
Terbesar di Dunia tinggi tertinggi kelima adalah Irlandia.
Berdasarkan grafik tersebut, negara dengan proporsi
penduduk usia 25--34 tahun yang menyelesaikan
pendidikan tinggi tertinggi kelima adalah…

A. Irlandia

B. Inggris

C. Swiss

D. Australia

E. Rusia

9 Bacalah teks berikut untuk mengerjakan soal ini! Berdasarkan grafik tersebut, D

Rusia 62,09%

Populasi Penduduk Berpendidikan Tinggi Korea Selatan Luksemburg 54,99%


Terbesar di Dunia
Selisih keduanya adalah 7,1 persen.

Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan


Ekonomi (OECD) mencatat sebanyak 69,8% penduduk
berusia 25--34 tahun di Korea Selatan telah
menyelesaikan pendidikan tinggi pada 2019. Persentase
itu pun menjadi yang terbesar di dunia. Kanada, Rusia,
dan Jepang menyusul pada posisi berikutnya di kisaran
61--62%. Kemudian, Irlandia dan Lituania sekitar 55%,
Luksemburg 54,09%, Swiss dan Australia sekitar 52%,
serta Inggris dengan 51,81%. Sementara itu, baru 16,13%
penduduk di kelompok usia tersebut yang menamatkan
pendidikan tinggi di Indonesia, termasuk yang paling
rendah di antara negara-negara lainnya.
Sumber: databoks.com
Berdasarkan grafik tersebut, selisih persentase antara
Rusia dan Luksemburg adalah…

A. 6,8 persen

B. 6,9 persen

C. 7,0 persen

D. 7,1 persen

E. 7,2 persen

10 Bacalah teks berikut untuk mengerjakan soal ini! Persentase Lituania 55,19% jika berkurang E
5% maka jumlahnya menjadi 50,19%.
Dengan begitu Lithuania akan berada di
Populasi Penduduk Berpendidikan Tinggi Korea
peringkat paling rendah kategori proporsi
Selatan Terbesar di Dunia
penduduk usia 25--34 tahun yang
menyelesaikan pendidikan tinggi.
Catatan: pernyataan yang tidak dapat
dianalisis dalam grafik tidak dapat
menjadi pertimbangan.

Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan


Ekonomi (OECD) mencatat sebanyak 69,8% penduduk
berusia 25--34 tahun di Korea Selatan telah
menyelesaikan pendidikan tinggi pada 2019. Persentase
itu pun menjadi yang terbesar di dunia. Kanada, Rusia,
dan Jepang menyusul pada posisi berikutnya di kisaran
61--62%. Kemudian, Irlandia dan Lituania sekitar 55%,
Luksemburg 54,09%, Swiss dan Australia sekitar 52%,
serta Inggris dengan 51,81%. Sementara itu, baru 16,13%
penduduk di kelompok usia tersebut yang menamatkan
pendidikan tinggi di Indonesia, termasuk yang paling
rendah di antara negara-negara lainnya.
Sumber: databoks.com
Berdasarkan grafik tersebut, jika persentase proporsi
penduduk usia 25--34 tahun yang menyelesaikan
pendidikan tinggi di Lithuania berkurang 5%, maka…

A. Ada penduduk di Lithuania yang memilih untuk


tidak menyelesaikan pendidikan tinggi.

B. Korea Selatan tidak lagi menjadi negara dengan


persentase tertinggi.

C. Rusia akan menjadi negara dengan persentase


paling tinggi.

D. Semua penduduk di Lithuania tidak menyelesaikan


pendidikan tinggi di usia 25-34 tahun.

E. Lithuania akan menjadi negara dengan persentase


paling rendah.

Anda mungkin juga menyukai