Anda di halaman 1dari 2

MENJADI BEJANA YANG TERBUKA KEPADA TUHAN DAN MENEMPUH HARI-HARI YANG BIASA

DALAM PENYALURAN ILAHI DARI TRINITAS ILAHI

Pembacaan Alkitab:

1. Kejadian 2 : 7, ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan
menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi
makhluk yang hidup.
2. Roma 9 : 21, Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat
dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda
lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?
3. 2 Kor 4 : 7, Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa
kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
4. Ef 3:17, Sehingga oleh imanmu Kristus tinggal di dalam hatimu dan kamu berakar serta
berdasar di dalam kasih.
5. Mat 22:37, Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu
dan dengan segenap akal budimu.

I. Manusia adalah Sebuah Bejana (Kejadian 2 : 7):


1) Ketika Tuhan Allah membentuk manusia dari debu tanah prosesnya adalah seperti
seorang tukang (pembuat) periuk belanga – panjunan – membentuk tanah liatnya .
2) Tuhan Allah menciptakan manusia dengan cara yang khas, yakni membentuk
mereka sebagai bejana untuk menampung diri-Nya, bukan sebagai alat untuk
bekerja bagi-Nya.
II. Manusia sebagai bejana dapat dibagi menjadi dua bagian yakni pertama adalah bejana yang
akan dipakai untuk tujuan yang mulia (bejana belas kasihan-Nya) dan yang kedua adalah
bejana yang akan dipakai untuk tujuan yang biasa (bejana kemurkaan-Nya) (Roma 9 : 21):
1) Abraham mempunyai banyak keturunan. Tetapi tidak semua yang terhitung sebagai
keturunan Abraham adalah anak Abraham. Hanya yang berasal dari Ishak yang akan
disebut keturunan Abraham.
2) Ishak mempunyai dua orang anak. Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang
muda karena Allah mengasihi anak yang muda (Yakub) dan Allah membenci anak
yang tua (Esau).
III. Kita adalah bejana yang akan dipakai Allah untuk tujuan yang mulia - bejana belas kasihan
Allah - (2 Kor 4:7):
1) Kita memiliki Kristus yang mulia di dalam hati kita.
2) Pencahayaan Allah dalam hati kita membawakan harta ke dalam hati kita, yaitu
Kristus yang mulia sebagai perwujudan Allah, untuk menjadi hayat dan segala kita.
3) Kita percaya kepada pemberitaan Injil Kristus.
IV. Sebagai bejana belas kasihan Allah kita perlu menjadi bejana yang terbuka kepada Tuhan:
1) Suatu bejana yang terbuka tidak melakukan apa pun selain menjaga dirinya terbuka
untuk diisi. Allah yang telah melalui proses – Allah Tritunggal, Roh yang almuhit, Roh
yang majemuk – menantikan suatu bukaan untuk masuk ke dalam anda. Berapa
banyak Dia akan masuk ke dalam anda bergantung pada berapa banyak bukaan yang
anda berikan kepada-Nya.
2) Sangat sulit untuk mendapatkan seseorang yang pada satu aspek mutlak terbuka
kepada Tuhan dan di aspek lain tidak melakukan apa-apa. Hari ini filsafat dan logika
Orang Kristen memberitahu anda untuk melakukan sesuatu bagi orang untuk
memperlihatkan kepada mereka bahwa anda mengasihi mereka. Tetapi logika
alkitab mengatakan untuk mengasihi Tuhan tetapi tidak melakukan apa pun bagi Dia
oleh diri anda sendiri. Kasihilah Tuhan sampai pada puncaknya tetapi jangan
melakukan apa pun bagi Dia oleh diri anda sendiri (Tuhan Allah menciptakan
manusia untuk menampung diri-Nya, bukan sebagai alat untuk bekerja bagi-Nya).
Ini tidak mudah.
V. Sebagai bejana yang terbuka kepada Tuhan kita perlu menempuh hari-hari yang biasa dalam
penyaluran ilahi dari Trinitas Ilahi:
1) Roh Kudus datang datang atas manusia dan Roh Kudus memenuhi manusia
bukanlah suatu perkara yang jarang dan aneh. Allah datang ke kedalam kita untuk
menjadi hayat kita adalah suatu perkara yang normal. Diselamatkan adalah perkara
yang normal.
2) Ketika kita berseru kepada nama Tuhan Yesus, kita menerima Allah Tritunggal yang
telah melalui proses. Membuka mulut kita dan berseru adalah yang paling normal.
3) Hari ini, jika seseorang ingin diselamatkan, dia hanya perlu membuka mulutnya dan
berseru, “O Tuhan Yesus!” Maka dia akan diselamatkan.

Kesimpulan:

Kita ini adalah bejana yang telah dibentuk oleh Allah untuk satu tujuan yang mulia yaitu untuk diisi
oleh Kristus. Seberapa banyak Kristus yang mengisi kita bergantung kepada seberapa banyak hati
kita terbuka kepada Tuhan. Ketika hati kita sepenuhnya terbuka kepada Tuhan maka mulut kita akan
berseru “O Tuhan Yesus!” dengan segenap segenap hati dan dengan segenap jiwa dan dengan
segenap akal budi.

Anda mungkin juga menyukai