Anda di halaman 1dari 2

TOR PROPOSAL KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS

Sejalan dengan tuntutan dan dinamika Pembangunan Bangsa, perlu dilakukan pembangunan
Kawasan Perdesaan. Pembangunan Kawasan Perdesaan merupakan perpaduan pembangunan antar desa
dalam satu Kabupaten/Kota sebagai upaya mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan,
Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kawasan Perdesaan melalui pendekatan
pembangunan partisipatif. Oleh karena itu, rancangan pembangunan Kawasan Perdesaan dibahas bersama
oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa.

Pembangunan Desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa dan kualitas hidup
manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui penyediaan pemenuhan kebutuhan dasar,
pembangunan sarana dan prasarana, pengembangan potensi ekonomi lokal serta pemanfaatan sumber
daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan. Untuk itu, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa menggunakan 2 (dua) pendekatan, yaitu “ Desa Membangun ” dan “
Membangun Desa ” yang diintegrasikan dalam perencanaan Pembangunan Desa.

Dengan disahkannya UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa pada tanggal 15 Januari 2014, pengaturan
tentang desa mengalami perubahan secara signifikan. Dari sisi regulasi, desa atau dengan nama lain telah
diatur khusus/tersendiri tidak lagi menjadi bagian dari UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah. Desa-desa di Indonesia akan mengalami reposisi dan pendekatan baru dalam pelaksanaan
pembangunan dan tata kelola pemerintahannya. Pada hakikatnya UU Desa memiliki visi dan rekayasa yang
memberikan kewenangan luas kepada desa di bidang penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan
pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat desa. UU Desa juga memberi ruang pada pendekatan
“Desa Membangun” dan “Membangun Desa” serta saling mendukung satu dengan yang lain. Hal ini berarti
Desa tidak serta merta harus membangun desanya sendiri tanpa dukungan pihak lain. Melainkan, desa
juga harus didukung oleh semua sektor melalui pendekatan pembangunnan kawasan perdesaan agar lebih
cepat berhasil.

Dalam kesempatan ini, kami dalam hal ini menawarkan kegiatan BIMBINGAN TEKNIS
terkait penunjang pembangunan Masyarakat Desa tersebut.

I. DASAR HUKUM
1. P UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa
2. Permendagri No. 114 Tahun 2014 Tentang Pembangunan Desa
3. Permendesa No.21 Tahun 2015 Tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun
2016.
4. Permendagri No.114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa.
5. Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, Menteri Desa Pembangunan
Daerah Tertinggal danTransmigrasi Tentang Nomor 900/5356/SJ Nomor 959/KMK.07/2015 49
Tahun 2015 Tentang Percepatan Penyaluran, Pengelolaan, dan Penggunaan Dana Desa.

II. TUJUAN DAN SASARAN


1. Menumbuhkembangkan, menggerakkan prakarsa dan partisipasi serta swadaya masyarakat
dalam proses pembangunan di Desa dan Kelurahan.
2. Khusus Meningkatkan kapabilitas dan kualitas SDM Perangkat Desa dalam melakukan
fasilitasi pembangunan yang berorientasi pada kondisi riil masyarakat desa dan kelurahan
3. Pencegahan Dan Pemberantasan Pelaku Pungutan Liar Di Lingkungan Sekitar

III. PESERTA
Para peserta yang mengikuti BIMBINGAN TEKNIS adalah Aparatur Pemerintahan Desa, Tokoh
Masyarakat, Masyarakat Umum, serta segala unsur terkait desa yang terkait dengan penunjang
pembangunan Desanya.
IV. NARASUMBER
Dalam pelaksanaan BIMBINGAN TEKNIS ini, Narasumber berasal dari Jajaran Tenaga Ahli dan Tenaga
Profesionalis Di Bidangnya, dan Tentunya Bersertifikasi khusus (TOT) dalam penyampaian materi
BIMBINGAN TEKNIS terkait.

V. PENYELENGGARA
Penyelenggara kegiatan ini adalah Lembaga LEMBAGA ORIENTASI PEMBANGUNAN NASIONAL
( LOPPNAS ) yang harapanya akan memberikan pelayanan yang terbaik dan hasil yang memuaskan
bagi peserta BIMBINGAN TEKNIS.

VI. TEMPAT PELAKSANAAN DAN BIAYA (4 hari 3 Malam)


Agenda penyelenggaraan BIMBINGAN TEKNIS pada :
Hari / Tanggal : ------------------------------------ tentative
Tempat : ------------------------------------ tentative
Lama Waktu Bimtek : 4 Hari 3 Malam
Biaya : Rp. 5.000.000,- /Peserta,
Sebagai pengganti biaya ;
1. Akomodasi (Hotel), dengan 1 kamar 2 orang (twin share)
2. Makan Malam, Makan Siang serta Sarapan selama kegiatan berlangsung
3. Paket Meeting room
4. Baju, Tas, Pena, Materi, dan Sertifikat
5. Biaya Narasumber
6. Tiket Narasumber
7. Honor Kepanitian dan Lembaga

VII. SUSUNAN DAN JADWAL ACARA


- Terlampir

VIII. PENUTUP
Demikian Proposal Pelaksanaan kegiatan ini kami buat, dengan harapan dapat memberikan
manfaat sebesar besarnya untuk kemajuan Desa di seluruh Indonesia, atas perhatian, partisipasi
dan kerjasamanya disampaikan terima kasih.
Hormat Kami,

MUHAMMAD NAWIER, SE
Direktur Eksekutif

Anda mungkin juga menyukai