Anda di halaman 1dari 31

Diana Martiana, S.Pd.

MODUL PJJ
Pembelajaran Jarak Jauh

MATEMATIKA WAJIB
KELAS
KELAS X
XII IIS

Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta


Tahun Pelajaran 2020 2021

Tetap Semangat Walau Belajar dari Rumah


Melalui Pembelajaran Jarak Jauh Daring dan/atau Luring
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………..2
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 3

KEGIATAN BELAJAR 1: SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL


A. Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran ................................................................. 4
B. Peta Konsep ..................................................................................................................... 5
C. Uraian Materi .................................................................................................................. 6
D. Rangkuman …………………………………………………………………………...11
E. Latihan Soal ……………………………………………………….…………………..12

KEGIATAN BELAJAR 2: FUNGSI


A. Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran …………………………………………13
B. Peta Konsep ……………………………………………………………………………14
C. Uraian Materi ………………………………………………………………………….15
D. Rangkuman …………………………………………………………………………...20
E. Latihan Soal …………………………………………………………………………….21

KEGIATAN BELAJAR 3: SISTEM PERTIDAKSAMAAN DUA VARIABEL


A. Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran …………………………………………22
B. Peta Konsep ……………………………………………………………………………23
C. Uraian Materi ………………………………………………………………………….24
D. Rangkuman …………………………………………………………………………...29
E. Latihan Soal ………………………………………………………………………….....29

DAFTAR PUSTAKA

1
KATA PENGANTAR

2
PENDAHULUAN

Dengan diberlakukannya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Madrasah Aliyah


Pembangunan UIN Jakarta, maka penulis menyusun modul yang disesuaikan dengan
kurikulum tersebut. Modul ini disusun untuk membantu peserta didik dan guru dalam
mempelajari dan menerapkan pembelajaran yang bermakna dan menarik dan sebagai
refrensi sumber alternatif untuk penunjang proses pembelajaran Peserta didik.
Dalam modul ini akan dipelajari beberapa pokok bahasan pada semester ganjil
2020/2021 yang disesuiakan dengan Kompetensi Dasar yang substansial. Setelah
mempelajari modul ini diharapkan guru dapat menerapkannya dalam pembelajaran di
sekolah dan berharap peserta didik memperoleh pemahaman tentang konsep-konsep yang
berkaitan dengan matematika. Kemampuan dasar untuk berpikir logis, kritis dan rasa ingin
tahu memecahkan masalah sangat diharapkan dalam modul pembelajaran ini. Selain itu
diharapkan siswa memiliki kemampuan dan pengetahuan matematika yang dikaitkan
dengan kehidupan sehari-hari.
Dalam penyusunan modul ini, tentu masih ada kekurangannya, maka kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan. Terimakasih.

Jakarta, Juni 2020


Penulis,

Diana Martiana

3
KEGIATAN BELAJAR 1

KOMPETENSI DASAR
3.3 Menyusun sistem persamaan linear tiga variabel dari masalah kontekstual
4.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga
variable

TUJUAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1

Setelah mengalami proses Pembelajaran dengan PJJ , peserta didik dapat:


• Mengidentifikasi masalah kontekstual yang mengandung sistem persamaan linear tiga
variabel

Pertemuan 2

Setelah mengalami proses Pembelajaran dengan PJJ , peserta didik dapat:


• Menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel

Pertemuan 3

Setelah mengalami proses Pembelajaran dengan PJJ , peserta didik dapat:


• Menyelesaikan masalah sistem persamaan linear tiga variabel

Pertemuan 4

Setelah mengalami proses Pembelajaran dengan PJJ , peserta didik dapat:


• Mengidentifikasi masalah kontekstual yang mengandung sistem persamaan linaear tiga
variabel
• Menyusun masalah kontekstual ke dalam sistem persamaan linear tiga varaibel

Pertemuan 5

Setelah mengalami proses Pembelajaran dengan PJJ , peserta didik dapat:


• Menelesaiakan masalah sistem persamaan linear tiga variabel dalam permasalahan
sehari-hari
• Mengkomunikasikan proses dan hasil pemecahan masalah yang berkaitan dengan
sistem persamaan linear tiga variabel

4
PETA KONSEP
SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL

SISTEM PERSAMAAN LINEAR

Sistem Persamaan Linear Dua Sistem Persamaan Linear Tiga


Variabel Variabel

Diselesaikan dengan cara

• Subsitusi
• Eliminasi
Diselesaikan dengan cara
• Gabungan
• Subsitusi
• Eliminasi
• Gabungan

Aplikasi dalam Permasalahan


Kehidupan Nyata

5
MATERI
SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL

A. URAIAN MATERI

Di SMP kalian telah mempelajari bentuk sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)
dengan berbagai penyelesaian. Banyak masalah kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear. Sebelum kita membahas SPLDV lebih lanjut coba kalian beri nama bentuk-bentuk
berikut :
1. 2𝑥 + 4 = 8
2. 3𝑥 + 5𝑦 = 9
3. 𝑥2 − 4 = 0
4. 3𝑥 + 9 > 12
Setelah kalian dapat menjawab soal-soal diatas dengan benar, lanjutkan mempelajari materi berikut.

1. SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

SPLDV adalah sistem persamaan dengan bentuk umum:

𝑎1 𝑥 + 𝑏1 𝑦 = 𝑐1
𝑎2 𝑥 + 𝑏2 𝑦 = 𝑐2

dengan 𝑎1 , 𝑏1 , 𝑐1 , 𝑎2 , 𝑏2 , 𝑐2 adalah bilangan Real.

ILUSTRASI 1

Azka sedang berulang tahun yang ke 5, ia ingin membagikan roti coklat dan keju ke 15 orang temannya.
Harga roti coklat adalah Rp10.000,00; sedangkan harga roti keju lebih mahal Rp5.000,00; dari roti
coklat. Uang yang Azka miliki adalah Rp190.000,00;. Apakah ilustrasi 1 merupakan permasalahan
sistem persamaan linear dua variabel?

6
Alternatif Penyelesaian
Dikeathui :
• Roti yang dibutuhkan 15
• Harga roti coklat Rp10.000,00;
• Harga roti keju Rp10.000,00 + Rp5.000,00; = Rp 15.000,00;
• Uang yang dimiliki Rp190.000,00;

Misalkan x adalah roti coklat dan y adalah roti keju

Berdasarkan informasi diperoleh hubungan – hubungan sebagai berikut :


𝑥 + 𝑦 = 15
10.000𝑥 + 15.000𝑦 = 190.000

Jadi, ilustrasi 1 merupakan permasalahan sistem persamaan linear dua variabel karena
sesuai dengan bentuk umum SPLDV

2. PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

Penyelesaian SPLDV artinya menentukan nilai x dan y yang memenuhi ke-2 persamaan
linear tersebut. Secara geometris penyelesaian SPLDV merupakan titik potong antara ke-2 grafik
fungsi linear tersebut. Metode-metode yang digunakan untuk menentukan penyelesaian SPLDV
adalah metode eliminasi, substitusi, metode grafik dan campuran. Pada pertemuan ini kita akan
membahas penyelesaian dengan menggunakan metode campuran (eliminasi dan subsitusi).
Contoh soal :
2𝑥 + 3𝑦 = −4
Tentukan nilai x dan y adalah dari sistem persamaan { dengan menggunakan
3𝑥 + 4𝑦 = −5
metode campuran!
Penyelesaian
Eliminasi salah satu variabel, boleh eliminasi 𝑥 atau 𝑦. pada contoh kali ini kita mengeliminasi 𝑥
sehingga koefisien 𝑥 harus dibuat sama.
2𝑥 + 3𝑦 = −4 |× 3| 6𝑥 + 9𝑦 = −12
3𝑥 + 4𝑦 = −5 |× 2|6𝑥 + 8𝑦 = −10

𝑦 = −2

Setelah mendapatkan nilai 𝑦 = −2, selanjutnya kita subsitusi kan nilai 𝑦 ke persamaan pertama
atau kedua. Kali ini kita subsitusi ke persamaan 1.
2𝑥 + 3𝑦 = −4
2𝑥 + 3(−2) = −4
2𝑥 − 6 = −4
2𝑥 = −4 + 6
2𝑥 = 2
7
𝑥=1
Jadi, nilai 𝑥 = 1 dan 𝑦 = −2

3. SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL

Sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV) adalah suatu sistem persamaan linear
dengan tiga variabel dan memiliki tiga persamaan. SPLTV pada dasarnya merupakan perluasan dari
SPLDV. Bentuk umum SPLTV adalah sebagai berikut:

𝑎1 𝑥 + 𝑏1 𝑦 + 𝑐1 𝑧 = 𝑑1
𝑎2 𝑥 + 𝑏2 𝑦 + 𝑐2 𝑧 = 𝑑2
𝑎3 𝑥 + 𝑏3 𝑦 + 𝑐3 𝑧 = 𝑑3

dengan 𝑎1 , 𝑏1 , 𝑐1 , 𝑑1 , 𝑎2 , 𝑏2 , 𝑐2 , 𝑑2 , 𝑎3 , 𝑏3 , 𝑐3 , 𝑑𝑎𝑛 𝑑3 adalah bilangan Real.

4. PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL

Contoh Soal
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut.
2𝑥 − 𝑦 + 𝑧 = 6 ………………….(1)
𝑥 − 3𝑦 + 𝑧 = −2………………..(2)
𝑥 + 2𝑦 − 𝑧 = 3……………………(3)
Penyelesaian
Langkah pertama:
Eliminasi dua persamaan bebas
persamaan yang mana saja dan
tentukan satu variabel bebas yang
akan di eliminasi

Langkah kedua:
Eliminasi dua persamaan yang berbeda
dari eliminasi pertama dan eliminasi
satu variabel yang sama dari eliminasi
pertama

Dengan demikian, kita mendapat persamaan baru sebagai berikut.


𝑥 + 2𝑦 = 8 ………………(4)
2𝑥 − 𝑦 = 1 ………………(5)

8
Langkah ketiga:
Eliminasi persamaan (4) dan (5), tentukan varaibel yang ingin di eliminasi (bebas) sehingga
mendapatkan nilai salah satu variabel.

Langkah keempat:
Subsitusikan nilai x = 2 ke persamaan (4) atau (5) pilih salah satu. Untuk mendapatkan nilai 𝑦

Subsitusi ke persamaan (4)


𝑥 + 2𝑦 = 8
(2) + 2𝑦 = 8
2𝑦 = 8 − 2
6
𝑦=
2
𝑦=3

Langkah kelima:
Subsitusikan nilai x = 2 dan 𝑦 = 3 ke persamaan (1), (2) atau (3) pilih salah satu. Untuk
mendapatkan nilai 𝒛

Subsitusi ke persamaan (1)

Jadi, kita peroleh nilai 𝑥 = 2, 𝑦 = 3 dan 𝑧 = 5 sehingga himpunan penyelesaian SPLTV {(2, 3, 5)}

9
5. MERANCANG MODEL MATEMATIKA yang BERKAITAN dengan SISTEM
PERSAMAAN

Banyak masalah dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diterjemahkan kedalam model
matematika. Jika model matematika yang di dapat berbetuk sistem persamaan, kita dapat meyelesaiakan
masalah – masalah tersebut dengan metode yang kita pelajari sebelumnya

Contoh :
Kim So Hyun membeli 2 bungkus ramyun, 1 bungkus kimchi dan 3 buah onigiri. Ia membayar
Rp65.000,00,- Jika ia membeli 5 bungkus ramyun dan 2 bungkus kimchi, ia harus membayar
Rp119.500,00,- pada bulan berikutnya Kim so hyun tidak terlalu menginginkan ramyun sehingga ia
hanya membeli 1 bungkus ramyun, 3 buah onigiri dan 1 buah kimchi, ia harus membayar Rp51.500,00,-
Buatlah model matematika dari ilustrasi tersebut! Jika Kim So Hyun membeli 2 bungkus onigiri dan 1
bungkus kimchi maka berapakah yang harus di bayar Kim So Hyun?

Alternatif Penyelesaian :
a. Misalkan Nyatakan besaran yang
ramyun adalah 𝑥 ada pada ilustrasi
sebagai variabel
Kimchi adalah 𝑦
Onigiri adalah 𝑧

PENTING!!
b. Nyatakan kedalam tabel : Bacalah ilustrasi
dengan teliti karena
𝑥 𝑦 𝑧 Jumlah terkadang tiap
i 2 1 3 65.000 variabel tidak disebut
secara berurutan.
ii 5 2 0 119.500
iii 1 1 3 51.500

Sehingga diperoleh model matematika sebagai berikut.


2𝑥 + 𝑦 + 3𝑧 = 65.000……………..(i)
5𝑥 + 2𝑦 = 119.500…………………..(ii)
𝑥 + 𝑦 + 3𝑧 = 51.500…………………(iii)

c. Penyelesaian sistem persamaan diatas adalah sebagai berikut.


2𝑥 + 𝑦 + 3𝑧 = 65.000 Eliminasi 𝑦 dan 𝑧 karena
𝑥 + 𝑦 + 3𝑧 = 51.500 sudah memiliki koefiseien
yang sama
𝑥 = 13.500

10
• Subsitusi 𝑥 = 13.500 ke persamaan (ii)
5𝑥 + 2𝑦 = 119.500
5(13.500) + 2𝑦 = 119.500
67.500 + 2𝑦 = 119.500
2𝑦 = 119.500 − 67.500
52.000
𝑦=
2
𝑦 = 26.000
• Subsitusi 𝑥 = 13.500 dan 𝑦 = 26.000 ke persamaan (iii)
𝑥 + 𝑦 + 3𝑧 = 51.500
13.500 + 26.000 + 3𝑧 = 51.500
3𝑧 = 51.500 − 39.500
12.000
𝑧=
3
𝑧 = 4.000
Jika Kim So Hyun membeli 2 bungkus onigiri dan 1 bungkus kimchi maka,
2𝑧 + 𝑦 = 2(4.000) + 26.000
= 34.000
Jadi, Kim So Hyun harus membayar Rp34.000,00,-

B. RANGKUMAN

LANGKAH – LANGKAH PENYELESAIAN SPLTV DENGAN CARA ELIMINASI DAN


SUBSITUSI

Langkah pertama:
Eliminasi dua persamaan bebas persamaan yang mana saja dan tentukan satu variabel bebas yang
akan di eliminasi
Langkah kedua:
Eliminasi dua persamaan yang berbeda dari eliminasi pertama dan eliminasi satu variabel yang sama
dari eliminasi pertama
Langkah ketiga:
Eliminasi persamaan (4) dan (5), tentukan varaibel yang ingin di eliminasi (bebas) sehingga
mendapatkan nilai salah satu variabel.
Langkah keempat:
Subsitusikan nilai x = 2 ke persamaan (4) atau (5) pilih salah satu. Untuk mendapatkan nilai 𝑦
Langkah kelima:
Subsitusikan nilai x = 2 dan 𝑦 = 3 ke persamaan (1), (2) atau (3) pilih salah satu. Untuk
mendapatkan nilai 𝒛

11
C. LATIHAN

2𝑥 + 3𝑦 = −15
1. Tentukan nilai x dan y adalah dari sistem persamaan { !
4𝑥 + 5𝑦 = −17
1 5
𝑥 + 3 𝑦 = 12
2. x dan y adalah dari sistem persamaan {23 2 !
𝑥 + 3 𝑦 = 10
2
3 5
3. Bu Jamilah membeli L minyak goreng curah dan kg gula pasir seharga Rp 54.500. minggu
2 2
4 3
kedua bu Jamilah membeli lagi 5 L minyak dan 2 kg gula yang sama dengan minggu sebelumnya

seharga Rp 31.650. Tentukan harga minyak goreng curah dan harga gula pasir!
4. Dua buah bilangan jika di jumlahkan adalah 26. Dua kali bilangan pertama ditambah bilangan
kedua adalah 38. Tentukan kedua bilangan tersebut!
2𝑥 + 4𝑦 + 3𝑧 = 13
5. Tentukan himpunan penyelesaian dari {3𝑥 − 2𝑦 − 4𝑧 = −5 !
4𝑥 + 𝑦 − 2𝑧 = 4
2𝑥 − 𝑧 = 5
6. Jika x , y, dan z himpunan penyelesaian dari {3𝑥 − 2𝑦 = 5 , maka tentukan nilai
𝑦−𝑧 = 1
2𝑥 − 3𝑦 + 𝑧!
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = −9
7. Tentukan himpunan penyelesaian dari { 3𝑦 − 2𝑧 = −4 !
8𝑧 = −8
8. Sebuah kios menjual bermacam-macam buah di antaranya jeruk, salak, dan apel. Seseorang yang
membeli 1 kg jeruk, 3 kg salak, dan 2 kg apel harus membayar Rp33.000,00. Orang yang membeli
2 kg jeruk, 1 kg salak, dan 1 kg apel harus membayar Rp23.500,00. Orang yang membeli 1 kg
jeruk, 2 kg salak, dan 3 kg apel harus membayar Rp36.500,00. Berapakah harga perkilogram salak,
jeruk dan apel?
9. Umur Ali , Budi dan Cici apabila dijumlahkan adalah 121. Umur Budi dua belas tahun lebih tua
dari umur cici, dan Sembilan belas tahun lebih muda dari Ali. Tentukan umur mereka masing-
masing!
10. Seorang penjaga kebun binatang sedang bermain tebak-tebakan dengan seorang anak MA
Pembangunan UIN Jakarta. Penjaga tersebut bertanya, “Jika diketahui jumlah rata-rata masa
kehamilan kucing, gajah dan cheetah adalah 825 hari. Rata-rata masa kehamilan gajah 562 hari
lebih lama dari masa kehamilan cheetah, dan masa kehamilan kucing lebih cepat 31 hari dari masa
kehamilan cheetah. Maka berapa lama kah rata-rata masa kehamilan ketiga hewan tersebut!
Apabila dalam kebun binatang tersebut memiliki gajah yang usia kehamilannya 450 hari pada hari
ini, tentukan tanggal perkiraan gajah tersebut melahirkan!”

12
KEGIATAN BELAJAR 2

KOMPETENSI DASAR
3.5 Menjelaskan dan menentukan fungsi (terutama fungsi linear, fungsi kuadrat, dan fungsi
rasional) secara formal yang meliputi notasi, daerah asal, daerah hasil, dan ekspresi
simbolik, serta sketsa grafiknya
4.5 Menganalisa karakteristik masing – masing grafik (titik potong dengan sumbu, titik
puncak, asimtot) dan perubahan grafik fungsinya akibat transformasi f2(x), 1/f(x), |f(x)| dsb

TUJUAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1

Setelah mengalami proses Pembelajaran dengan PJJ , peserta didik dapat:


• Mengidentifikasi fungsi meliputi daerah asal, daerah lawan dan daerah hasil

Pertemuan 2

Setelah mengalami proses Pembelajaran dengan PJJ , peserta didik dapat:


• Menggambar grafik fungsi linear

Pertemuan 3

Setelah mengalami proses Pembelajaran dengan PJJ , peserta didik dapat:


• Menggambar grafik fungsi kuadrat (titik potong dengan sumbu, titik puncak, asimtot)
• Menganalisa karakteristik masing-masing grafik (titik potong dengan sumbu, titik
puncak, asimtot)

Pertemuan 4

Setelah mengalami proses Pembelajaran dengan PJJ , peserta didik dapat:


• Menyusun fungsi kuadrat jika grafiknya diketahui

Pertemuan 5

Setelah mengalami proses Pembelajaran dengan PJJ , peserta didik dapat:


• Menentukan fungsi (terutama fungsi linear, fungsi kuadrat) secara formal yang meliputi
notasi, daerah asal, daerah hasil, dan ekspresi simbolik, serta sketsa grafiknya
• Menggambar grafik (titik potong dengan sumbu, titik puncak, asimtot)
• Menganalisa karakteristik masing – masing grafik (titik potong dengan sumbu, titik
puncak, asimtot)
• Menyusun fungsi kuadrat

13
PETA KONSEP
FUNGSI

FUNGSI

Relasi Fungsi

membahas
membahas
• Definisi
Grafik Fungsi
• Diagram
Panah • Fungsi
• Daerah Linear
Asal, • Fungsi
Daerah Kuadrat
Kawan dan
Daerah
Hasil

Menyusun Fungsi Kuadrat

14
MATERI
FUNGSI

A. URAIAN MATERI

1. RELASI
a. Definisi Relasi
Ilustrasi
a) Ayah menyukai sate padang
b) Ibu menyukai pempek
c) Azka menyukai kerak telor
d) Azkia menyukai sate padang
Dengan memperhatikan pernyataan di atas maka terjadilah hubungan antara para anggota
keluarga dengan makanan kesukaannya. Dalam matematika, konsep hubungan tersebut
dinamakan relasi.
Jadi,

Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah pemasangan anggota-anggota


himpunan A dengan anggota-anggota himpuna B

b. Penyajian Relasi dengan Diagram Panah


Misalkan diberikan dua buah himpunan sebagai berikut.
a) Himpunan A adalah himpunan nama pulau, ditulis:
A = {Jawa, Sumatra, Sulawesi} , dan
b) Himpunan B adalah himpunan nama kota, ditulis:
B = {Jakarta, Surabaya, Padang, Makassar}
Apabila himpunan A ke B dihubungkan dengan kata “memuat kota” maka hubungan antar
himpunan A ke B dapat dinyatakan dengan diagram panah dibawah ini.

15
c. Daerah asal, daerah kawan, dan daerah hasil

Himpunan A merupakan daerah asal (domain), ditulis:


Domain = {1, 2, 3}
Himpunan B merupakan daerah kawan (kodomain), ditulis:
Kodomain = {1, 2, 3, 4, 5}
Himpunan elemen B dari pasangan himpunan A, disebut daerah hasil (range), ditulis:
Range = {2, 4}

2. FUNGSI
Misalkan usia Rani dan Hana adalah 17 tahun, sedangkan usia Fandi 18 tahun. Jika Rani,
Hana, dan Fandi dianggap sebagai anggota himpunan A, sedangkan 17 dan 18 tahun dianggap
sebagai anggota himpunan B maka:
A = {Rani, Hana, Fandi} dan B = {17 tahun, 18 tahun}

Suatu fungsi dari himpunan A ke himpuna B adalah suatu relasi yang


memasangkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota B

Contoh

Dari relasi-relasi pada gambar diatas, tampak hal-hal sebagai berikut.


16
• Gambar (a) dan (c) merupakan fungsi, sebab setiap anggota A dipasangkan ke tepat satu anggota
B
• Gambar (b) bukan merupakan fungsi sebab ada anggota di A yang tidak memiliki pasangan di B
• Gambar (d) bukan merupakan fungsi sebab ada anggota himpunan A yang memiliki lebih dari
satu pasangan di B

Notasi Fungsi :
𝑓: 𝐴 → 𝐵 (dibaca: fungsi f memetakan A ke B)

Contoh :
Buatlah diagram panah yang menunjukan fungsi 𝑓: 𝑥 → 𝑥 2 dengan domain dari 𝑓 adalah 𝐷𝑓 = 𝐴 =
{1, 2, 3} dan kodomain dari 𝑓 adalah 𝐵 = {1, 2, 3, 4, 5, 6} !

Dapatkah kamu
tentukan range dari
fungsi tersebut?

3. GRAFIK FUNGSI
a. Fungsi Linear
Gambarlah grafik fungsi 𝑓: 𝑅 → 𝑅 didefinisikan oleh 𝑓 (𝑥 ) = 2𝑥 − 3.
Langkah – langkah sebagai berikut. (alternatif penyelesaian)
1. Buatlah tabel

2. Hubungkan titik – titik koordinat tersebut sehingga diperoleh grafik fungsi 𝑓 (𝑥 ) = 2𝑥 − 3


seperti pada gambar berikut.

17
b. Fungsi Kuadrat
Gambarlah grafik fungs 𝑦 = 𝑥 2 − 4𝑥 − 5 !
Alternatif Penyelesaian:
1. Menentukan titik-titik potong terhadap sumbu-sumbu koordinat.
a. Titik potong terhadap sumbu X, syarat 𝑦 = 0
0 = 𝑥 2 − 4𝑥 − 5
(𝑥 + 1)(𝑥 − 5) = 0 INGAT dengan pemfaktoran!

𝑥 = −1 atau 𝑥 = 5
Sehingga koordinat titik potong sumbu X (−1, 0) dan (5, 0)
b. Titik potong terhadap sumbu Y, syarat 𝑥 = 0
𝑦 = 𝑥 2 − 4𝑥 − 5
𝑦 = 02 − 4(0) − 5
𝑦 = −5 INGAT!! 𝒚 = 𝒂𝒙𝟐 + 𝒃𝒙 + 𝒄

Sehingga koordinat titik potong sumbu Y di (0, −5)


2. Menentukan sumbu simetri dan nilai ekstrem fungsi.
−4
a. Sumbu simetri grafik fungsi adalah 𝒙 = −𝒃
𝟐𝒂
= 2(1) = 2

𝑏2 −4𝑎𝑐 (−4)2−4(1)(−5)
b. Nilai ekstrem fungsi adalah 𝑦 = = = −9
−4𝑎 −4(1)

3. Menentukan koordinat titik puncak.


−𝑏 𝑏2 −4𝑎𝑐
Koordinat titik puncak ( , ) = (2, −9)
2𝑎 −4𝑎

4. Grafiknya seperti di bawah.


Y

X
-1 2 5

𝒚 = 𝒙𝟐 − 𝟒𝒙 − 𝟓

-5

-9

18
4. MENYUSUN FUNGSI KUADRAT
a. Jika diketahui grafik fungsi kuadrat memotong sumbu x di titik (x1 , 0) dan (x2 , 0) serta melalui
koordinat titik lain (x, y). Maka rumus fungsi kuadrat tersebut adalah:
𝒚 = 𝒂(𝒙 − 𝒙𝟏 )(𝒙 − 𝒙𝟐 )
b. Jika diketahui grafik fungsi kuadrat memiliki titik balik/ titik puncak di titik (p, q) serta
melalui koordinat titik lain (x, y). Maka rumus fungsi kuadrat tersebut adalah:
𝒚 = 𝒂(𝒙 − 𝒑)𝟐 + 𝒒

Contoh 1
Tentukan persamaan grafik fungsi kuadrat yang memotong sumbu Y di titik (0,3) dan memotong
sumbu X di titik (−1,0) dan (−3,0) !
Alternatif penyelesaian
𝑦 = 𝑎(𝑥 − 𝑥1 )(𝑥 − 𝑥2 )
𝑦 = 𝑎(𝑥 + 1)(𝑥 + 3)
Grafik fungsi melalui titik (0,3).
𝑦 = 𝑎(𝑥 + 1)(𝑥 + 3)
3 = 𝑎(0 + 1)(0 + 3)
3 = 3𝑎
𝑎=1 INGAT dengan kali pelangi

Jadi, persamaan grafik fungsi kuadrat yang dimaksud adalah


𝑦 = 1(𝑥 + 1)(𝑥 + 3)
𝑦 = 𝑥 2 + 4𝑥 + 3

Contoh 2
Tentukan persamaan grafik fungsi kuadrat dari gambar dibawah ini!
Y

1
X
0 2

Alternatif Penyelesaian
Identifikasi gambar grafik dapat diketahui titik puncak grafik (2,1) dan melalui titik (0,5) sehingga
rumus fungsi kuadarat tersebut adalah.
𝑦 = 𝑎 (𝑥 − 𝑝 ) 2 + 𝑞
𝑦 = 𝑎(𝑥 − 2)2 + 1
19
Grafik fungsi melalui titik (0,5)
5 = 𝑎(0 − 2)2 + 1
5 = 4𝑎 + 1
𝑎=1 INGAT (𝑥 − 𝑎)2 = (𝑥 − 𝑎)(𝑥 − 𝑎)

Jadi persamaan fungsi kuadrat yang dimaksud adalah.


𝑦 = 1(𝑥 − 2)2 + 1
𝑦 = 1(𝑥 2 − 4𝑥 + 4) + 1
𝑦 = 𝑥 2 − 4𝑥 + 5

B. RANGKUMAN

1. Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah pemasangan anggota-anggota


himpunan A dengan anggota-anggota himpuna B
2. Suatu fungsi dari himpunan A ke himpuna B adalah suatu relasi yang memasangkan
setiap anggota A dengan tepat satu anggota B
3. Langkah – langkah menggambar fungsi kuadrat:
a. Menentukan titik-titik potong terhadap sumbu-sumbu koordinat
b. Menentukan sumbu simetri dan nilai ekstrem fungsi.
−𝒃
• Sumbu simetri grafik fungsi adalah 𝒙 = 𝟐𝒂
𝑏2 −4𝑎𝑐
• Nilai ekstrem fungsi adalah 𝑦 = −4𝑎
−𝑏 𝑏2 −4𝑎𝑐
c. Menentukan koordinat titik puncak ( 2𝑎 , )
−4𝑎

4. Menyusun fungsi kuadrat


• Jika diketahui grafik fungsi kuadrat memotong sumbu x di titik (x1 , 0) dan (x2 , 0)
serta melalui koordinat titik lain (x, y). Maka rumus fungsi kuadrat tersebut
adalah: 𝑦 = 𝑎(𝑥 − 𝑥1 )(𝑥 − 𝑥2 )
• Jika diketahui grafik fungsi kuadrat memiliki titik balik/ titik puncak di titik
(p, q) serta melalui koordinat titik lain (x, y). Maka rumus fungsi kuadrat
tersebut adalah: 𝑦 = 𝑎(𝑥 − 𝑝)2 + 𝑞

5.

20
D. LATIHAN

1. Tentukan daerah asal, daerah kawan dan daerah hasil dari relasi berikut ini:

2. Gambarkan dalam diagram panah dan diagram garis, jika diketahui :


Daerah asal (A) : {1, 2, 3, 4, 5, 6}
Daerah kawan (B) : {1, 2, 3, …. 12}
Relasi : setengah dari dari
Apakah relasi tersebut merupakan fungsi?
3. Gambarkanlah grafik fungsi 𝑦 = 2𝑥 − 4 !
4. Gambarkanlah grafik fungsi 𝑦 = 𝑥 2 − 6𝑥 + 8 !
5. Tentukan koordinat titik balik grafik fungsi 𝑦 = 𝑥 2 − 6𝑥 + 5 !
6. Tentukan persamaan grafik fungsi kuadrat yang mempunyai titik balik (−2, −9) dan grafiknya
melalui titik (0, −5) !
7. Tentukan persamaan grafik fungsi kuadrat yang mempunyai titik balik (1, −7) dan grafiknya
melalui titik (0, −6) !
8. Tentukan persamaan grafik fungsi kuadrat yang memotong sumbu Y di titik (0, −1) dan memotong
sumbu X di titik (−1,0) dan (3,0) !

21
KEGIATAN BELAJAR 3

KOMPETENSI DASAR
3.4 Menjelaskan dan menentukan penyelesaian sistem pertidaksamaan dua variabel (linear-
kuadrat dan kuadrat-kuadrat)
4.4 Menyajikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan dua
variabel (linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat)

TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Setelah mengalami proses Pembelajaran dengan PJJ , peserta didik dapat:
• Menggambar daerah penyelesaian pertidaksamaan linear dua variabel
Pertemuan 2
Setelah mengalami proses Pembelajaran dengan PJJ , peserta didik dapat:
• Menentukan daerah himpunan penyelesaian pertidaksamaan kuadrat dua variabel
• Mengkomunikasikan proses dan hasil pemecahan masalah yang berkaitan dengan
daerah himpunan penyelesaian pertidaksamaan kuadrat dua variabel
Pertemuan 3
Setelah mengalami proses Pembelajaran dengan PJJ , peserta didik dapat:
• Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan dua
varibael (linear-kuadrat)
Pertemuan 4
Setelah mengalami proses Pembelajaran dengan PJJ , peserta didik dapat:
• Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan dua
varibael (kuadrat-kuadrat)
Pertemuan 5
Setelah mengalami proses Pembelajaran dengan PJJ , peserta didik dapat:
• Menentukan daerah himpunan penyelesaian pertidaksamaan dua variabel (linear- kuadrat)
• Mengkomunikasikan proses dan hasil pemecahan masalah yang berkaitan dengan
daerah himpunan penyelesaian pertidaksamaan dua variabel (linear- kuadrat)
Pertemuan 6
Setelah mengalami proses Pembelajaran dengan PJJ , peserta didik dapat:
• Menentukan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan sistem perstidaksamaan dua
varibael (linear – kuadrat dan kuadrat-kuadrat)
• Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan sistem perstidaksamaan dua
varibael (linear – kuadrat dan kuadrat-kuadrat)

22
PETA KONSEP
SISTEM PERTIDAKSAMAAN DUA VARAIBEL

SISTEM PERTIDAKSAMAAN DUA VARIABEL

Prasyarat

Pertidaksamaan dua variabel

Sebelumnya dibahas dahulu


Pertidaksamaan dua variabel

Sistem Pertidaksamaan Dua Mengambarkan Daerah


Variabel (Linear – Kuadrat) Penyelesaian Sistem
Pertidaksamaan Dua
Variabel (Linear – Kuadrat)

Sistem Pertidaksamaan Dua


Variabel (Kuadrat – Kuadrat)
Mengambarkan Daerah
Penyelesaian Sistem
Pertidaksamaan Dua
Variabel (Linear – Kuadrat)

Dicari
Himpunan Penyelesaian Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

23
MATERI
SISTEM PERTIDAKSAMAAN DUA VARIABEL

A. URAIAN MATERI

1. PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL


Setelah kalian memahami cara membuat grafik persamaan linear dua variabel tentu
kalian tidak akan mengalami banyak kesulitan untuk memahami materi ini.
Contoh
Buatlah grafik pertidaksamaan linear dua variabel 𝑦 ≥ 2𝑥 + 4 !
Alternatif Penyelesaian
a. Buatlah tabel titik koordinat

X 0 −2

Y 4 0

Sehingga diperoleh titik koordinat : (0,4) dan (−2, 0)


b. Gambarlah grafiknya
UJI TITIK
Y
Daerah yang diarsir merupakan DHP (Daerah
Himpunan Penyelesaian). Untuk menentukan DHP
4 kamu perlu melakukan uji titik.
Misal uji titik koordinat (0, 0), subsitusikan ke
pertidaksamaan
𝑦 ≥ 2𝑥 + 4
0 ≥ 2(0) + 4
X 0 ≥ 4 bernilai SALAH, maka titik (0, 0) bukan
0 merupakan DHP
-2

2. PERTIDAKSAMAAN KUADRAT DUA VARIABEL


Tentu kamu ingat cara membuat grafik persamaan kuadrat dua variabel yang terdapat
pada materi sebelumnya. Kali ini kita akan mempelajari materi pertidaksamaan kuadrat dua variabel.
Langkah-langkah awal membuat grafik pertidaksamaan kuadrat dua variabel sama dengan grafik
persamaan kuadrat dua variabe.
Contoh
Buatlah grafik pertidaksamaan 𝒚 ≤ 𝒙𝟐 − 𝟒𝒙 − 𝟓 !
Alternatif penyelesaian :
Langkah – langkah membuat grafik
a. Menentukan titik koordinat pada sumbu X dan Y
b. Menentukan titik puncak
c. Melakukan uji titik untuk mengetahui daerah himpunan penyelesaian
24
Gambar grafiknya

Daerah yang berwarna biru merupakan DHP


Untuk menentukan DHP kamu perlu melakukan uji
titik. Misal uji titik koordinat (0, 0), subsitusikan
ke pertidaksamaan
𝒚 ≤ 𝒙𝟐 − 𝟒𝒙 − 𝟓
0 ≥ 02 − 4(0) − 5
0 ≥ −5 bernilai SALAH, maka titik (0, 0) bukan
merupakan DHP

3. SISTEM PERSAMAAN DUA VARIABEL (LINEAR – KUADRAT)


Kamu telah mempelajari sistem persamaan linear dua variabel pada materi sebelumnya, kali
ini kita akan mempelajari sistem persamaan dua variabel dengan persamaan pertama merupakan
persamaan linear sedangkan persamaan kedua merupakan persamaan kuadrat.

Contoh :
Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan berikut.
𝑦 = 2𝑥 − 1
𝑦 = 𝑥2 − 1
Alternatif Penyelesaian
Subsitusikan 𝑦 = 2𝑥 − 1 ke persamaan 𝑦 = 𝑥 2 − 1 sehingga diperoleh
2𝑥 − 1 = 𝑥 2 − 1
0 = 𝑥 2 − 1 − 2𝑥 + 1
0 = 𝑥 2 − 2𝑥
0 = 𝑥 (𝑥 − 2)
𝑥 = 0 atau 𝑥 = 2
Nilai 𝑥 = 0 atau 𝑥 = 2 disubsitusikan ke persamaan 𝑦 = 2𝑥 − 1
Untuk 𝑥 = 0 maka 𝑦 = 2(0) − 1 = −1 sehingga diperoleh (0, −1)
Untuk 𝑥 = 2 maka 𝑦 = 2(2) − 1 = 3 sehingga diperoleh (2, 3)
Jadi himpunan penyelesaiannya {(0, −1), (2, 3)}

25
Tafsiran geometrisnya berupa dua buah titik potong antara garis lurus dan parabola yaitu (0, −1) dan
(2, 3) seperti tampak pada gambar di bawah ini.

4. SISTEM PERSAMAAN DUA VARIABEL (KUADRAT – KUADRAT)


Sistem persamaan dua variabel (kuadrat – kuadrat ) terdiri atas dua persamaan kuadrat yang
masing-masing memuat dua variabel.
Contoh.
Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan berikut.
𝑦 = 𝑥2
𝑦 = 2𝑥 2 + 2𝑥
Alternatif Penyelesaian
Subsitusikan persamaan 𝑦 = 𝑥 2 ke persamaan 𝑦 = 2𝑥 2 + 2𝑥 diperoleh
𝑦 = 2𝑥 2 + 2𝑥
𝑥 2 = 2𝑥 2 + 2𝑥
0 = 2𝑥 2 + 2𝑥 − 𝑥 2
0 = 𝑥 2 + 2𝑥 Hanya tukar posisi tidak
merubah tanda
Subsitusi ke persamaan
𝑥 (𝑥 + 2) = 0 paling mudah menurut
𝑥 = 0 atau 𝑥 = −2 kamu

Nilai 𝑥 = 0 atau 𝑥 = −2 disubsitusikan ke persamaan 𝑦 = 𝑥 2


Untuk 𝑥 = 0 maka 𝑦 = (0)2 sehingga diperoleh (0, 0)
Untuk 𝑥 = −2 maka 𝑦 = (−2)2 sehingga diperoleh (−2, 4)
Jadi himpunan penyelesaiannya {(0, 0), (−2, 4)}
Tafsiran geometrisnya berupa dua buah titik potong antara parabola yaitu (0, 0) dan (−2, 4) seperti
tampak pada gambar di bawah ini.

26
5. SISTEM PERTIDAKSAMAAN DUA VARIABEL (LINEAR – KUADRAT)
Sistem pertidaksamaan dua variabel (linear – kuadrat ) terdiri atas pertidaksamaan linear
dan pertidaksamaan kuadrat yang masing-masing memuat dua variabel. Kalian telah mempelajari cara
menentukan DHP (daerah himpunan penyelesaian) pertidaksamaan linear maupun pertidaksamaan
kuadrat. Kita akan menentukan himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan dua variabel (linear –
kuadrat) dengan menggambarnya dalam bentuk grafik atau disebut juga dengan metode grafik.
Contoh
Gambarlah daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan berikut.
𝑦 < 1−𝑥
𝑦 > 4 − 𝑥2
Alternatif Penyelesaian
1. Gambar grafik 𝑦 < 1 − 𝑥 dan 𝑦 > 4 − 𝑥 2 sebagai batas daerahnya
2. Uji titik pada kedua grafik untuk menentukan DHP

Daerah yang berwarna merah


merupakan DHP 𝑦 < 1 − 𝑥
Untuk menentukan DHP kamu
perlu melakukan uji titik. Misal uji
titik koordinat (0, 0),
subsitusikan ke pertidaksamaan
𝑦 < 1−𝑥
0<1−0
0 < 1 bernilai SALAH, maka
𝑦 > 4 − 𝑥2 titik (0, 0) bukan merupakan
DHP

Daerah yang mendapat dua arsiran


merupakan daerah himpunan
Daerah yang berwarna hijau penyelesaian sistem pertidaksamaan
merupakan DHP 𝑦 > 4 − 𝑥 2 𝒚<𝟏−𝒙
Untuk menentukan DHP kamu
perlu melakukan uji titik. Misal uji 𝒚 > 𝟒 − 𝒙𝟐
titik koordinat (0, 0),
subsitusikan ke pertidaksamaan
𝑦 > 4 − 𝑥2
0 < 4 − (0)2
0 < 4 bernilai BENAR, maka
titik (0, 0) merupakan DHP

27
6. SISTEM PERTIDAKSAMAAN DUA VARIABEL (KUADRAT – KUADRAT)
Sistem pertidaksamaan dua variabel (kuadrat – kuadrat ) terdiri atas dua pertidaksamaan
kuadrat yang masing-masing memuat dua variabel,
Contoh
Gambarlah daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan berikut.
𝑦 > 𝑥2 − 9
𝑦 ≤ −𝑥 2 + 𝑥 + 6
Alternatif Penyelesaian
1. Gambar grafik 𝑦 > 𝑥 2 − 9 dan 𝑦 ≤ −𝑥 2 + 𝑥 + 6 sebagai batas daerahnya
2. Uji titik pada kedua grafik untuk menentukan DHP

Daerah yang berwarna biru


merupakan DHP 𝒚 > 𝒙𝟐 − 𝟗
Untuk menentukan DHP kamu
𝑦 > 𝑥2 − 9 perlu melakukan uji titik. Misal uji
titik koordinat (0, 0),
subsitusikan ke pertidaksamaan
𝑦 > 𝑥2 − 9
0 > (0)2 − 9
0 > −9 bernilai BENAR, maka
titik (0, 0) merupakan DHP

𝑦 ≤ −𝑥 2 + 𝑥 + 6

Daerah yang mendapat dua arsiran


merupakan daerah himpunan
penyelesaian sistem pertidaksamaan
𝑦 > 𝑥2 − 9
𝑦 ≤ −𝑥 2 + 𝑥 + 6
Daerah yang berwarna merah
merupakan DHP 𝒚 ≤ −𝒙𝟐 + 𝒙 + 𝟔
Untuk menentukan DHP kamu perlu
melakukan uji titik. Misal uji titik
koordinat (0, 0), subsitusikan ke
pertidaksamaan
𝑦 ≤ −𝑥 2 + 𝑥 + 6
0 ≤ −(0)2 + 0 + 6
0 < 6 bernilai BENAR, maka titik
(0, 0) merupakan DHP

28
B. RANGKUMAN

1. Sistem persamaan dua variabel (linear – kuadrat) terdiri atas persamaan linear
dan persamaan kuadrat.
2. Sistem persamaan dua variabel (kuadrat-kuadrat) terdiri atas dua persamaan
kuadrat yang simultan
3. Jika 𝐷 = 𝑏2 − 4𝑎𝑐 adalah diskriminan persamaan kuadrat persekutuan, berlaku
sebagai berikut.
a. Jika 𝑎 = 𝑝, SPDVKK mempunyai satu penyelesaian
b. Jika 𝑎 ≠ 𝑝 dan 𝐷 > 0 , SPDVKK mempunyai dua penyelesaian
c. Jika 𝑎 ≠ 𝑝 dan 𝐷 = 0 , SPDVKK mempunyai satu penyelesaian
d. Jika 𝑎 ≠ 𝑝 dan 𝐷 < 0 , SPDVKK tidak mempunyai penyelesaian
4. Himpunan penyelesaia sistem pertidaksamaan dua variabel (linear – kuadrat,
kuadrat -kuadrat) merupakan himpunan pasangan titik (𝑥, 𝑦) yang memenuhi
pertidaksamaan (daerah himpunan penyelesaian)

C. LATIHAN

1. Buatlah grafik pertidaksamaan linear dua variabel 𝑦 ≤ 3𝑥 − 6 !


2. Buatlah grafik pertidaksamaan 𝑦 ≤ 𝑥 2 − 3𝑥 − 10 !
3. Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan berikut.
𝑦 =3−𝑥
𝑦 = −𝑥 2 + 9
4. Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan berikut.
𝑦 = 2𝑥 + 9
𝑦 = 𝑥2
5. Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan berikut.
𝑦 = −𝑥 2 + 1
𝑦 = 𝑥2 − 4
6. Gambarlah daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan berikut.
𝑦 ≤ 3−𝑥
𝑦 > 9 − 𝑥2
7. Gambarlah daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan berikut.
𝑦 ≤ 𝑥2 − 𝑥 − 6
𝑦 ≥ −𝑥 2 + 4
29
DAFTAR PUSTAKA

Rosihan, Indriyastuti, 2018. Perspektif Matematika untuk Kelas X SMA dan MA Kelompok Mata
Pelajaran Wajib. Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Buku Sekolah Elektronik (BSE). Pusat Perbukuan Depdiknas

30

Anda mungkin juga menyukai