FUNGSI MANAJEMEN

Banyak pakar manajemen yang menguraikan fungsi manajemen dari sudut pandang yang berbeda.
Dalam bab ini dibahas empat fungsi manajemen menurut G. Terry: Perencanaan (planning),
pengorganisasian (organization), aktuasi (actuating), dan Pengawasan-Pengendalian (controlling)

A. FUNGSI PERENCANAAN

Fungsi perencanaan merupakan fungsi terpenting dalam proses manajemen. Fungsi ini akan
menentukan arah fungsi manajemen lainnya. Untuk itu, fungsi perncanaan merupakan landasan
dasar pengembangan proses manajemen secara keseluruhan. Jika perencanaan tidak dirumuskan
dan tidak ditulis dengan jelas, maka proses manajemen tidak berjalan secara berurutan dan
teratur. Oleh karena itu, perencanaan manajerial akan memberikan pola pandangan secara
menyeluruh terhadap pekerjaan yang akan dijalankan, orang yang akan menjalankan, waktu dan
proses pelaksanaannya. Perencanaan merupakan tuntunan proses untuk mencapai tujuan secara
efisien dan efektif.

Perencanaan manajerial terdiri dari dua bagian utama, yaitu perumusan strategi dan penerapan
strategi. Bagian pertama adalah perumusan strategi dengan menetapkan tujuan dan kebijaksanaan
umum organisasi. Untuk merumuskan strategi, manajer harus memiliki keterampilan manajerial
yang bersifat konseptual. Bagian kedua, penerapan strategi dilaksanakan dengan menetapkan
kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk menerapkan kegiatan ini, manajer harus memiliki
keterampilan manajerial yang bersifat teknis. Bagian pertama perencanaan merupakan wewenang
pimpinan puncak organisasi, dan bagian kedua menjadi tugas dan kewajiban para manajer
operasional yang dikoordinasikan oleh manajer menengah. Di bab ini, akan dibahas:

1. Batasan perencanaan
2. Manfaat sebuah perencanaan
3. Langkah-langkah penting dan skema perencanaan
4. Kebutuhan data untuk menyusun sebuah perencanaan

1. Batasan Perencanaan

Di berbagai buku manajemen, banyak variasi tentang batasan perencanaan. Di buku ini, batasan
perencanaan kesehatan adalah proses perumusan masalah kesehatan yang potensial berkembang
di masyarakat, penentuan kebutuhan sumber daya untuk mengatasinya, penetapan tujuan
program, diikuti dengan penyusunan langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan.

Ada empat aspek kajian yang dapat dikemukakan di sini sesuai dengan batasan perencanaan di atas.
Pertama, perencanaan kesehatan akan menjadi efektif jika rumusan masalah kesehatan didukung
fakta-fakta yang relevan (evidence base), dan bukan hanya emosi atau angan-angan saja. Fakta-
fakta dilengkapi data sehingga rumusan masalah kesehatan menjadi jelas. Kedua, perencanaan
juga merupakan proses pemilihan alternatif tindakan untuk mencapai tujuan organisasi. Ketiga,
perencanaan merupakan keputusan strategis untuk mewujudkan sesuatu yang terjadi di masa
yang akan datang. Berbagai tindakan yang akan dilakukan diproyeksikan. Keempat, salah satu tugas
manajer yang terpenting di bidang perencanaan adalah menetapkan tujuan jangka panjang dan
pendek organisasi berdasarkan analisis situasi (fakta-fakta) tentang kondisi di luar (eksternal) dan
dalam (internal) lingkungan organisasi.

2. Manfaat Sebuah Perencanaan

Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh pimpinan dan staf jika organisasi memiliki perencanaan
yang baik. Mereka akan mengetahui:

a. Tujuan yang ingin dicapal organisasi dan cara mencapainya.

b. Jenis dan struktur organisasi yang dibutuhkan.
c. Jumlah dan jenis staf yang diinginkan, termasuk uraian tugasnya.
d. Bentuk kepemimpinan yang efektif.
e. Bentuk dan standar pengawasan yang diperlukan.

Selain itu, institusi pelayanan kesehatan akan memeroleh keuntungan jika perencanaan kesehatan
dapat didokumentasikan dengan baik:

a. Perencanaan akan menyebabkan berbagai macam aktivitas organisasi dapat dilakukan

secara teratur untuk mencapai tujuan.
b. Perencanaan akan mengurangi atau bahkan menghilangkan kegiatan yang tidak produktif.
c. Perencanaan dapat dipakai untuk mengukur hasil kegiatan dengan menetapkan berbagai
standar.
d. Perencanaan memberikan suatu landasan pokok fungsi manajemen yang lain, terutama
fungsi pengawasan.