Anuar Sadat
Universitas Islm Sumatera Utara
Email : anuar.sadat@fisip.uisu.ac.id
Abstrak
Sistem informasi manajemen kepegawaian (simpeg) ini diharapkan akan memberikan peningkatan efektifitas dan
efisiensi di bidang pengolahan, penyimpanan, penyajian dan rekap informasi yang terkait dengan kepegawaian
seperti biodata personil, mutasi, kenaikan pangkat, pensiun, baperjakat. Masalah yang dihadapi Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh Tenggara, yaitu proses administrasi dan dokumentasi kinerja pegawai dilakukan pencatatan di
buku besar ataupun penyimpanan berkas didukung teknologi dan informasi. Karena data pegawai dan aktivitas
kerja pegawai harus disimpan dengan baik dan benar serta aman. Untuk itu Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian (SIMPEG) berfungsi dalam mengelola data mulai dari :pengajuan cuti, mutasi, kenaikan pangkat,
maupun pengajuan pensiun pegawai. Menjadi permasalahan yaitu data dan dokumen kepegawaian senantiasa
sebaiknya didukung dengan pemanfaatan Informasi dan teknologi yang handal dan berkembang. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahu implementasi sistem informasi manajemen kepegawaian (Simpeg) pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tenggara. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif,
unit analisis dalam penelitian ini adalah individu dengan memanfaatkan informan kunci. Analisis data
menggunanakan kualitatif yang dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan interviu atau wawancara
kepada informan kunci (kepala dinas, sekretaris, kepala bahagian dan bidang serta pegawai) untuk memperoleh
data-data yang diperlukan tentang bagaimana implementasi Simpeg pada Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh
Tenggara. Hasil Penelitian terhadap Implementasi Simpeg pada Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tenggara
diukur dengan menggunakan dua dimensi yakni sumber daya manusia dan pelaksanaan prosedur. Implementasi
Simpeg pada Dinas Kesehatan telah berjalan dengan baik tetapi masih perlu terus ditingkatkan dalam pengadaan
sarana dan prasarana terkait dengan IT dan Sumber daya tenaga ahlinya, hal ini ditunjukan dengan hasil
wawancara yang dilakukan dan observasi penelitian.
tidak memberikan nilai tambah atau mengurangi merupakan pelaksanaan keputusan kebijakan dasar,
tahap proses kerja inilah yang menjadi dasar dalam biasanya dalam bentuk undang-undang, namun dapat
organisasi untuk menerapkan system informasi pula berbentuk perintah-perintah atau keputuan-
manajemen kepegawaian (Simpeg). keputusan eksekutif
Penerapan kebijakan e-government dalam hal ini Implementasi merupakan terjemahan dari kata
sistem informasi manajemen kepegawaian (Simpeg) “implementation”, berasal dari kata kerja “to
dilakukan dengan cara mengoptimalkan pemanfaatan implement”. Menurut Webster’s Dictionary
kemajuan teknologi informasi untuk mengeliminasi (1979:914) kata to implement berasal dari bahasa
sekat-sekat organisasi dan birokrasi. kebijakan Latin “implementum” dari kata “plere.
penerapan e-government terkait dengan Simpeg Maknanya :
harus ditunjang dengan infra struktur institusional Pertama : to implement dimaksudkan membawa
yang dapat diwujudkan apabila institusi pemerintah ke suatu hasil (akibat)
memiliki kesadaran dan eksis melaksanakan Kedua : to implement dimaksudkan
tujuannya. Infrastruktur institusional tersebut menyediakan sarana (alat) untuk melaksanakan
meliputi adanya koordinasi antar instansi, sesuatu, memberikan hasil yang bersifat praktis
meningkatkan kerjasama serta memiliki komunikasi terhadap sesuatu
yang baik antar instansi terkait (Indrajit, 2004). Ketiga : to implement dimaksudkan
Besarnya cakupan pelayanan, kompleksitas tugas menyediakan atau melengkapi dengan alat
dan tantangan teknologi ini mendasari penggunaan
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Berdasarkan teori di atas maka pada hakikatnya
(SIMPEG) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Implementasi merupakan tindakan yang dilakukan
Tenggara, dimana pokok-pokok pelaksanaannya individu ataupun satuan-satuan pemerintah bersama
telah tercantum dalam Keputusan Mendagri Nomor dengan pihak-pihak yang menjadi sasaran kebijakan
17 Tahun 2000 tentang Sistem Informasi Manajemen pada suatu waktu demi mencapai tujuan tertentu.
Kepegawaian Departemen Dalam Negeri dan Pencapaian tujuan akan memberikan dampak dan
Pemerintah Daerah dan Permendagri Nomor 125 pengaruh terhadap penyelesaian masalah dalam suatu
tahun 2017 tentang Sistem Informasi manajemen organisasi pemerintah dan publik. Karenanya untuk
Kepegawaian dalam Negeri mendukung menyelesaikan permasalahan yang ada
Perkembangan tugas pokok di lingkungan maka perlu adanya identifikasi yang tepat dan benar,
organisasi pemerintah menuntut suatu organisasi yaitu masalah yang diidentifikasi itu tidak sekedar
pemerintah untuk menetapkan suatu sistem yang benar dalam arti plausible atau masuk akal, tetapi juga
tepat dalam meningkatkan kinerja organisasi. Salah dapat ditangani (actionable) dilihat dari berbagai
satunya adalah pengembangan Sistem Informasi sarana dan prasarana yang ada dan mungkin dapat
Manajemen Kepegawaian (SIMPEG). Dalam teori diusahakan dan diadakan.
manajemen disebutkan bahwa persoalan administrasi
pegawai merupakan setengah bagian dari manajemen 2. Sistem Informasi Manajemen
kepegawaian. Mengingat pentingnya pengelolaan W. Kumorotomo dan S.A Margono (2004: 7)
administrasi pegawai tersebut, maka pentingnya menyatakan bahwa pada umumnya apabila orang
peningkatan kualitas pengelolaan kepegawaian membicarakan tentang sistem informasi manajemen
melalui implementasi Sistem Informasi Manajemen yang tergambar adalah suatu sistem yang diciptakan
Kepegawaian (SIMPEG) yang merupakan salah satu untuk melaksanakan pengolahan data yang akan
prioritas dalam tahapan pengembangan e- dimanfaatkan oleh suatu organisasi. Pemanfaatan
government di Indonesia pada umumnya. data disini dapat berarti penunjang tugas-tugas rutin,
Fenomena dan permasalahan di atas menunjukkan evaluasi terhadap prestasi organisasi, atau untuk
bahwa implikasi dari Permendagri terkait dengan pengambilan keputusan oleh organisasi tersebut.
Sistem Informasi manajemen Kepegawaian masih Wing Wahyu Winarno (2006: 2) menyimpulkan
terus harus diperhatikan dan diawasi dalam bahwa pengertian Sistem Informasi Manajemen
pelaksanaannya. (SIM) adalah sekumpulan komponen yang saling
Berangkat dari latar belakang tersebut, penelitian bekerja sama, yang digunakan untuk mencari data,
ini bermaksud untuk mengetahui Deskripsi mengolah data, dan menyajikan informasi untuk para
Implementasi Sistem Informasi manajemen pembuat keputusan agar dapat membuat keputusan
kepegawaian (SIMPEG) pada Dinas Kesehatan dengan baik. Komponen sistem informasi yang
Kabupaten Aceh Tenggara. paling utama adalah teknologi komunikasi, teknologi
komputasi, dan teknologi informasi. Teknologi
II. Tinjauan Pustaka komunikasi digunakan untuk mengirimkan data dari
satu tempat atau alat ke tempat atau alat yang lain.
1. Implementasi. Teknologi komputasi adalah berbagai perangkat yang
Implementasi adalah tindakan yang dilakukan digunakan untuk mengolah data. Sedangkan
baik oleh individu atau pejabat-pejabat atau teknologi informasi adalah berbagai metode untuk
kelompok – kelompok pemerintah atau swasta yang menyajikan berbagai bentuk informasi ke berbagai
diarahkan untuk tercapainya tujuan yang telah pihak yang memerlukannya.
digariskan dalam keputusan kebijakan. Implementasi
Secara sederhana, Sistem Informasi Manajemen tumpang tindih dan efektif sesuai dengan topic kajian
(SIM) adalah pengelolaan informasi untuk sehingga memudahkan pemahaman dan interpretasi
meningkatkan kemampuan organisasi dalam data. Analisis berjalan untuk menggali secara
mencapai tujuan bersama. Dimana SIM saat ini mendalam dan selektif data deskriptif berupa kata-
menggunakan komputer untuk mempercepat kata tertulis atau lisan dari informan yang telah
pengolahan dan persebaran informasi atau biasa ditentukan. Hal ini menjadi dasar penulis untuk
disebut Computer Based Management Information mendeskripsikan fakta dan fenomena Implementasi
System (CBIS). atau pelaksanaan sistem informasi manajemen
Suatu Sistem informasi manajemen yang kepegawaian di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh
berbasis komputer terdiri dari: manusia, perangkat Tenggara. Data yang diperlukan terdiri dari data
keras (hardware), perangkat lunak (software), data, primer dan data sekunder. Data primer diperoleh
dan prosedur-prosedur organisasi yang saling melalui wawancara dan observasi. Wawancara
berinteraksi untuk menyediakan data dan informasi dilakukan secara terbuka dengan key informan (dari
yang tepat pada waktunya kepada pihak-pihak di Kasubag dan kabid Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh
dalam maupun di luar organisasi yang berkompeten Tenggara), sedangkan observasi dilakukan dengan
(Parker dalam W. Kumorotomo dan S.A. Margono, mengamati fenomena yang berkaitan dengan
2004: 16). permasalahan. Selanjutnya data sekunder didapatkan
dari literature atau dokumen berupa hasil penelitian
3. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dan artikel terkait dengan implementasi sistem
(Simpeg) informasi manajemen kepegawaian, buku-buku serta
Permendagri Nomor 125 tahun 2017 peraturan tentang sistem informasi manajemen
mendefenisikan sistem informasi manajemen kepegawaian.
kepegawaian adalah rangkaian informasi dan data
pegawai yang disusun secara sistematik, menyeluruh IV. Hasil Penelitian Dan Analisis
dan terintegrasi dengan berbasis teknologi yang
berfungsi menjalankan proses bisnis dan Sistem informasi manajemen kepegawaian
menghasilkan informasi yang berguna dalam (SIMPEG) di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh
melaksanakan manajemen kepegawaian. Tenggara pada hakikatnya adalah sistem informasi
Sistem informasi kepegawaian (SIMPEG) yang berfungsi menyediakan informasi yang dapat
merupakan suatu aplikasi perangkat lunak (software) digunakan sebagai bahan acuan dalam pengambilan
yang dipergunakan untuk mengelola data-data keputusan yang berkaitan dengan manajemen
kepegawaian di lingkungan Pemerintah Daerah yang kepegawaian di lingkungan pemerintah Aceh
terintegrasi dan menyeluruh. Sistem Informasi Tenggara terkait pada kepegawaian Dinas Kesehatan
Manajemen Kepegawaian Depdagri dan Pemda Kabupaten Aceh Tenggara. Dimana saat ini (Tahun
menyebutkan bahwa: “Sistem Informasi Manajemen 2018) jumlah ASN dan Pegawai pada Dinas
Kepegawaian adalah suatu totalitas yang terpadu Kesehatan Kabupaten Aceh Tenggara yang
yang terdiri atas perangkat pengolahan meliputi berjumlah 57 orang. Untuk menghasilkan informasi
pengumpulan, prosedur, tenaga pengolah, dan kepegawaian guna menjadi acuan dalam
perangkat lunak; perangkat penyimpanan meliputi pengambilan keputusan berkaitan dengan manajemen
pusat data dan bank data serta perangkat komunikasi kepegawaian, dinas kesehatan menjalankan sebuah
yang saling berkaitan, bergantung, dan saling sistem informasi manajemen kepegawaian
menentukan dalam rangka penyediaan informasi di (SIMPEG). Aturan yang mendasari implementasi
bidang kepegawaian” (Keputusan Mendagri No. 17 SIMPEG ini adalah permendagri Nomor : 17 Tahun
Tahun 2000 tentang Sistem Informasi Manajemen 2000 tentang Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian Depdagri dan Pemda). Kepegawaian Departemen Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah serta Permendagri Nomor 125
III. Metode Penelitian tentang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
Kementrian dalam Negeri.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan Implikasi dari implementas Permendagri nomor
metode penelitian Deskriptif, Muhamad ali 17 tahun 2000 dan Permendagri nomor 125 tahun
(1982:120) menjelaskan bahwa metode penelitian 2017, yaitu pada terwujudnyasuatu layanan
deskriptif digunakan untuk memecahkan masalah kepegawaian yang efektif, efisien, cepat dan akurat
sekaligus menjawab permasalahan yang terjadi pada dalam pengelolaan dan pengembangan sistem
masa sekarang. Dilakukan dengan menempuh informasi manajemen kepegawaian dengan
langkah-langkah dengan cara pengumpulan, memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi
klasifikasi dan analisis atau pengolahan data, yangmendukung pengambilan keputusan manajemen
membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan aparatur sipil Negara pada dinas Kesehatan
utama untuk membuat penggambaran tentang suatu Kabupaten Aceh Tenggara.
keadaan secara objektif dalam suatu deskriptif.
Analisis data memakai pendekatan kualitatif, Pelaksanaan SIMPEG pada Dinas Kesehatan
yang menguraikan data secara baik dan benar dalam Kabupaten Aceh Tenggara.
bentuk kalimat yangteratur, runtun, logis, tidak