Sinopsis:
Ajeng adalah seorang perempuan dewasa yang anti dengan kata pernikahan ataupun dengan
hubungan yang berbau ke arah yang lebih serius, ia tidak anti dengan pria, tetapi justru tipe
perempuan pemberani yang seringkali bermain mata dengan para pria demi memuluskan
beberapa urusannya. Ia tidak percaya dengan kata pernikahan karena baginya pernikahan
adalah ‘jebakan betmen’, tentu saja ada alasan dibalik semua sikapnya, hal ini didorong latar
belakang keluarganya, hubungan antara ibu dengan ayahnya yang melatarbelakangi
pemikiran tersebut mengendap di otaknya.