BAB II
Fowda, Farag Foda adalah seorang pemikir, penulis, aktivis Hak Asasi
Fouda. Ia lahir di Danietta dekat Delta Nil, pada tanggal 20 Agustus 1945
dan meninggal pada tanggal 8 Juni 1992 dalam usia 46 tahun.1 Dia
memiliki dua putra dan dua putri. Secara formal, pendidikan Farag Fouda
1967. Pada tahun 1975, Fouda memperoleh gelar Master of Science dalam
Ain Syams pada tahun 1981 dengan judul disertasi Iqtisadiyat Tursyidu
1
Wikipedia, Farag Fouda, https://en.m.wikipedia.org/wiki/Farag_Fouda,
diakses pada hari senin tanggal 04 September 2017
2
Farag Fouda, Al-Haqiqah Al-Ghaibah, terj. Novriantoni dengan judul
“Kebenaran yang Hilang: Sisi Kelam Praktik Politik dan Kekuasaan dalam Sejarah
Kaum Muslim”, edisi digital, (Jakarta: Democracy Project Yayasan Abad Demokrasi,
2012), p. ix
3
Alex Madani, Studi Analisis Pandangan Farag Fouda tentang Hubungan
Agama dan Negara dalam Siyasah Syar‟iyyah, (Medan: Prodi hukum, Program Pasca
Sarjana IAIN Sumatera Utara, 2014), p. 42
25
aktif dalam dunia politik. Dia pernah berafiliasi dengan Partai Wafd dan
Partai Istiqlal. Tetapi ia lebih dikenal sebagai pemikir, penggiat hak asasi
dengan Sheikh Salah Abu Ismail ayah dari pemimpin Salafi, Hazem Abu
Ismail tentang nasib partai tersebut yang dikenal dalam kalangan politik.
Desakan Abu Ismail untuk mengubah Wafd yang sekuler adalah alasan
4
Alex Madani, Studi Analisis Pandangan..., p. 43
5
Farag Fouda, Al-Haqiqah Al-Ghaibah..., p. ix
6
Sara Abou Bakr, “Farag Fouda; Assassination of the Word”, Artikel Daily
News Egypt, 8 Juni 2013, https://dailynewsegypt.com/2013/06/08/farg-fouda-
assassination-of-the-word/. Diakses pada hari Selasa tanggal 05 September 2017
26
di Universitas „Ainu Syams, aktifitas dan karir Farag Fouda yang sangat
belakang seperti itu, maka sudah menjadi suatu kewajaran kalau Mesir
7
Alex Madani, Studi Analisis Pandangan..., p. 43
8
Wikipedia, Farag Fouda, https://en.m.wikipedia.org/wiki/Farag_Fouda,
diakses pada hari senin tanggal 04 September 2017
27
pada saat itu hanyalah alat kepentingan untuk mencapai kekuasaan politik
Pada tanggal 8 Juni 1992 Farag Fouda ditembak mati oleh dua
mengejar para penyerang dan bertabrakan dengan mobil lain serta sepeda
28
diri.9
fikiran dan tulisannya, telah menghujat agama dan karenanya keluar dari
Islam. Ini berarti, ia adalah musuh Islam dan halal darahnya. Disini,
mereka pada saat itu. Dalam hal lain, pembunuhan Fouda merupakan ironi
dalam tatanan demokrasi Mesir pada saat itu. Pembunuhan Fouda tidak
hebat dalam rangka pameran buku Kairo. Ada dua kubu yang berdebat.
Yang satu terdiri dari Fouda dan Muhammad Ahmad Khalafallah (lahir
1926) dan kubu yang lain terdiri dari Muhammad Al-Ghazali (1917-1996),
yang tidak terampil.12 Pembunuhan Fouda tidak bisa terlepas dari peran
ulama Mesir pada saat itu. Pada gilirannya ulama pun memainkan
Ghazali mengatakan seorang Muslim yang telah murtad atau keluar dari
11
Farag Fouda, Al-Haqiqah Al-Ghaibah..., p. x
12
Farag Fouda, Al-Haqiqah Al-Ghaibah..., p. xii
30
agama Islam dapat dibunuh. Ketika ditanya siapa yang akan melaksanakan
Fouda adalah orang yang tidak bisa membaca. Hal ini bisa kita lihat dalam
salah satu wawancara yang dikutip dari tulisan Sara abou Bakr dalam
terakhir ditanya mengapa dia membunuh Fouda, yang dia jawab: “karena
bukunya”. Ketika ditanya buku Fouda mana yang dia baca, si pembunuh
Allah.
Fouda, Abu al-A‟la Abd al-Rabuh diberikan grasi beserta dengan 500
kemudian, pada tanggal 14 Juni 2013, salah satu televisi swasta Saudi
hal yang benar dan mesti dilakukan terhadap orang yang telah menghina
hukum bagi orang yang menghina Nabi adalah murtad, dan orang yang
15
Memri TV, “Egyptian Islamist Justifies His Assassination of Secularist
Intellectual Farag Foda in 1992”, Transkip, https://www.memri.org/tv/egyptian-
islamist-justifies-his-assassination-secularist-intellectual-farag-foda-1992/transcript,
Video Youtube, https://www.memri.org/tv/egyptian-islamist-justifies-his-assassination-
secularist-intellectual-farag-foda-1992. Diakses pada hari Selasa Tanggal 05 September
2017
32
dari tulisan ayahnya yang melawan Islam. "Ayah saya adalah pemikir
Islam dalam arti penuh dan dengan sepenuh hati membela Islam moderat.
16
Ramadan Al Sherbini, Slain Egyptian Anti-Islamist Writer Faraj Fouda
Remembered. Artikel tanggal 12 Juni 2013, http://gulfnews.com/news/mena/egypt/slain-
egyptian-anti-islamist-writer-faraj-fouda-remembered-1.1196122, diakses pada tanggal
05 September 2017
33
kondisi politik Mesir saat itu. Terlebih Fouda hanya menjadi antitesa dari
bahwa persoalan seperti di atas adalah sebuah bahaya. Jika sekedar merasa
17
Ramadan Al Sherbini, Slain Egyptian...,
18
Ramadan Al Sherbini, Slain Egyptian...,
34
berbeda.19
Karena sejatinya Al-Qur‟an sendiri adalah kita yang toleran. Dan Al-
Qur‟an lebih jauh sangat toleran daripada tindakan segelintir orang yang
itu sendiri.
penggiat Hak Asasi Manusia. Fouda juga adalah seorang yang menjunjung
nilai-nilai demokrasi dan kebebasan pada masanya. Selain itu, Fouda juga
Negara-Agama saat itu. Hal ini terlihat dari beberapa tulisannya yang
19
Abdurrahman Wahid, Ilusi Negara Islam, Ekspansi Gerakan Islam
Transnasional di Indonesia, edisi digital, cet. ke-I (Jakarta: Desantara Utama Media,
2009), p. 7-8
35
dalam menjawab persoalan modern saat ini. Dari sekian tokoh sekularis
Mesir, Fouda adalah salah satu yang sangat terbuka melakukan kritik
terhadap pandangan kelompok Islamis. Hal ini bisa dilihat dari tulisannya
negara sekuler akan lebih baik melayani Islam daripada negara agama
1. Institusi Khilafah
20
Sara Abou Bakr, “Farag Fouda; Assassination ...,
21
Farag Fouda, Al-Haqiqah Al-Ghaibah ..., p. xvi
36
kalangan islamis di Mesir pada saat itu, Fouda menilai bahwa itu
periode itu merupakan periode yang biasa saja. Malah ada banyak
22
Farag Fouda, Al-Haqiqah Al-Ghaibah ..., p. xviii
37
akan dikupas lebih tuntas dalam bab selanjutnya. Ini hanya salah satu
contoh kecil fakta sejarah tentang khalifah yang coba dipaparkan oleh
Fouda.
politik dan negara. Perintah nyata yang jelas termaktub dalam kitab
Tidak ada ayat dalam kitab suci yang menjelaskan secara rinci
sistem yang lahir dari pola kenegaraan yang ada merupakan ijtihad
khilafah. Yang menjadi tolak ukur islami atau tidaknya suatu negara
keadilan.
bahwa merekalah wakil tuhan dimuka bumi ini, ini merupakan calim
teologis semata. Karena pada dasarnya Fouda dan tokoh lain yang
kemajuan yang begitu pesat baik dalam segi ekonomi, politik dan
kini. Dalam dunia dan peradaban modern seperti sekarang ini akan
23
Abdurrahman Wahid, Ilusi Negara Islam..., p. 18-19
40
mendasar yang akan muncul adalah siapa yang akan diangkat menjadi
muncul secara alamiah saat kita melihat realitas hari ini. Bagaimana
tidak, sejauh keyakinan kita berasumsi bahwa tidak ada satu pun
manusia.
khilafah pada masa sekarang merupakan satu hal yang tidak sesuai
24
Imam As-Suyuthi, Tarikh Khulafa, terj. Muhammad Ali Nurdin dengan judul:
“Tarikh Khulafa: Sejarah Para Khalifah”, (Jakarta: Qisti Pres & Al-Azhar Pres, 2015),
p. 12
42
Bani Abbasiyah, tidak akan lepas khilafah itu dari mereka sampai
diserahkan kepada Isa ibn Maryam tau al-Mahdi. Karena itu, jika ada
selamat terakhir umat manusia. Tapi realitas berkata lain, bahwa kita
Billah.26
25
Imam As-Suyuthi, Tarikh Khulafa..., p. 14
26
Mujib, “Runtuhnya Dinasti Abbasiyah”, Artikel Pustaka Pribadi, Oktober
2012, https://pustakailmudotcom.wordpress.co/2012/10/25/runtuhnya-dinasti-abbasiyah/
43
Al-Hadits, Ijma‟ dan Qiyas adalah sah. Karena kalaupun umat harus
meriwayatkan:
27
QS. An-Nisa ayat 59
44
bumi ini ialah ketika dunia sudah bnar-benar berada dalam puncak
mangkat. Tentu hal ini bukanlah karena Rasulullah tidak tau siapa
28
Hadits Riwayat Tabrani, Al Bazzar dan Abu Nu‟aim. Disahihkan oleh Imam
As-Suyuthi dan Al Jami‟ dan disetujui kesahihannya oleh Al Bani
45
memimpin umat kepada umat itu sendiri dan tentunya atas kehendak
Allah SWT tanpa memandang siapa dan dari mana pemimpin itu
sebagai berikut:30
29
Imam As-Suyuthi, Tarikh Khulafa..., p. 15
30
Imam As-Suyuthi, Tarikh Khulafa..., p. 16-17
46
bahwa Sakin ibn Abdil Aziz berkata dari Yaser Ibn Salamah, dari Abu
حًُىْا رَحًُِىْا
ِ ْ اِرَا عَبهَذُوا وَفَىْا َواِرَسْتُر,ح َكًُىْا عَذَنُىا
َ األَ ِئ ًّتُ يٍِْ قُرَيْشٍ اِرَا
“Para imam berasal dari Quraisy. Jika memimpin mereka pasti adil.
mereka pasti memberi.” (HR. Imam Ahmad dan Abu Ya’la dalam
kami, Al-Faidh ibn Fadhl berkata kepada kami, Mis‟ar berkata kepada
kami, dari Salamah ibn Kuhail, dari Abu Shadiq, dari Rabi‟ah ibn
“Para pemimpin itu berasal dari Quraisy yang baik akan memerintah
hadits ini sebagai syarat khilafah, Fouda menulis “Karena itu, ada
47
politiknya. Karena harus kita sadari dalam peradaban modern saat ini,
fiqih Islam . Karena yang kita tahu bahwa Islam merupakan agama
lain. Dimata Islam semua manusia sama mau itu darah merah atau
31
Farag Fouda, Al-Haqiqah Al-Ghaibah ..., p. xix-xx
48
allah SWT. Dari hadist tesebut diatas, ada beberapa analisis yang coba
bangsa yang mengisi dunia ini. Dan andaikan bisa diakses kemana
khalifah/pemimpin.
Quraisy tersebut. Karena sekali lagi kita tegaskan kalau semua orang
niscaya perdebatan ini akan segera selesai. Dan hal itu adalah suatu
masyarakatnya.
32
Farag Fouda, Al-Haqiqah Al-Ghaibah..., p. 21
51
ini tidak hanya terjadi dalam diri Fouda di Mesir saja, akan tetapi di
beberapa negara yang mayoritas muslim lain pun juga sama. Seperti
33
Farag Fouda, Al-Haqiqah Al-Ghaibah ..., p. xx-xxi
52
sebagai berikut:
اٌ اَصبر انعبيبَيت يروٌ فصال ّبيٍ انذيٍ و انذونت ايب ّبقذر شبيم و كبيم
ًوف, يقصر انفصم عهً ايىر انسيبست و شئىٌ انحكى. و ايب ّبقذر يحذود
ٌو أ, و اٌ انخهط فريعت ديُيت, انًقبّبم يري اعذاؤهب اٌ انفصم يستحيم
35
Budhy Munawar Rachman, Sekularisme ..., p. xxxi
54
ٍنك, اإلسالو فً انقهب وانعقم يعب, اقىل نكٍ يٍ قبل أَُب َتعبرض ّببإلسالو
ًألٌ اإلسالو ف, وهى شئ جذ يختهف. َحتج عهً دعىتهى نهحكى ّببإلسالو
Islam adalah agama dan negara. Siapa saja yang menerima agama
Islam mesti ditegakkan adalah dua hal yang berbeda, karena Islam
36
Alex Madani, Studi Analisis Pandangan..., p. 67
55
(public sphare).
abad ke-7 ketika para sahabat Nabi memimpin umat. Bila kaum Islamis
37
Budhy Munawar Rachman, Sekularisme ..., p. xxxi
56
banyak dimuat pada majalah mingguan Mesir “October” dan majalah Al-
Articles).
Kairo pada bulan Januari 1992 yang juga diikuti oleh Farag Fouda dan
57
Muhammad Ahmad Khalafallah (lahir 1916) dari kubu sekuler, dan kubu
Almaniyah.
pasaran Mesir, dan hanya dapat dibaca sekelompok kecil orang saja. Hal
yang diterima akan berakibat pada penilaian subjektif dan berujung pada