Dosisi ;
50 Ml Untuk Pemakaian 8Kg Pakaian / Linen
DETERJEN LAUNDRY ALKALINE
Chemical Laundry Deterjen Alkaline Berfungsi Untuk;
Mengangkat Noda Berat Pada Pakaian / Linen
Laundry pertama kali dilakukan di sungai dengan merendam dan membiarkan air membawa
pergi bahan yang dapat menyebabkan noda dan bau. Cara seperti ini masih dilakukan di
beberapa daerah pedesaan. Usaha ini untuk menghilangkan kotoran, dilakukan dengan cara
sering digosok, memutar atau memukul-mukulkan terhadap batu datar atau pada papan. Tehnik
ini digunakan umum di Eropa dan juga digunakan oleh pemukim di Amerika Utara, teknik yang
mirip juga telah diidentifikasi di Jepang bahkan sampai Indonesia.
Bila tidak ada saluran air yang tersedia / sungai , binatu dilakukan di tong air / ember / kuali
logam yang diisi dengan air bersih dan dipanaskan di atas api, air mendidih bahkan lebih efektif
daripada dingin dalam menghilangkan kotoran. Setelah bersih, pakaian yang diperas keluar –
dipelintir untuk menghilangkan sebagian besar air. Kemudian digantung di tiang atau jemuran di
luar ruang untuk mencari udara kering, atau kadang-kadang hanya tersebar di rumput bersih.
Mencuci pakaian dan linen rumah tangga, cara mencuci ini dipergunakan pada perkiraan abad ke-
19 di Eropa, Amerika Utara dan dunia dengan menggunakan peralatan binatu. Awalnya dengan
menggunaka sebuah bak air panas, sebuah papan dalam bingkai kayu. Air dapat dipanaskan
dalam panci besar, logam besar atau tembaga pada pengapian.
Sekitar tahun 1864-an dari American Civil War menunjukkan dua tentara bekerja keras, dengan
peralatan untuk mencuci ( Washboards ) yang bisa dibawa ke tepi sungai. Pada periode ini juga
sabun sudah mulai digunakan, yaitu senyawa alkali (yang terbuat dari kayu abu, lemak dan
garam) yang dicetak kotak-kotak besar, pemakaiannya dengan cara mencampurkannya ke air
panas untuk mencuci menghilangkan spot noda.
Pada dekade sekitar 1880-an sabun cukup banyak tersedia. Perkembangan ilmu pengetahuan,
industri dan perdagangan memiliki dampak yang signifikan terhadap pekerjaan rumah tangga.
Sabun dari yang balok kotak-kotak sudah mulai diproduksi bubuk (powder), pada periode ini
binatu sudah mulai berkembang dan menucuci sudah mulai menggunakan pati kanji dan bubuk
biru / pati biru ( blau / blue ) untuk pakaian atau linen yang warna putih maupun terang. Berbagai
bahan kimia dapat digunakan untuk meningkatkan daya pelarut air, seperti senyawa dalam
soaproot atau akar yucca digunakan oleh suku-suku asli Amerika.. Sabun, suatu senyawa yang
terbuat dari alkali (dari kayu-abu) dan lemak, adalah bahan yang digunakan oleh binatu kuno dan
sangat umum.
Pada 1870-an itu telah diproduksi dalam berbagai bentuk yang berbeda dengan kemasan yang
baru seperti kotak, bulat, tas khas atau botol kaca untuk bahan cair, pewarna dan produk untuk
memulihkan pakaian hitam yang pudar saat dicuci. Boraks dan soda cuci dikemas dalam
berbagai nama. Borax bahkan digunakan sebagai nama merek untuk sabun dan tepung, dan
dipromosikan sebagai produk ampuh pembersih semua bahan.
Periode 1870 -1914 Chruch Roy dan Christine Clark, mulai mengembangkan produk branded
yaitu perlengkapan rumah tangga termasuk peralatan mencuci (bak logam / panci, jemuran,
jepitan) yang dikemas di Inggris,, ( Enterprise & Society – Sep 2001).
Pada awal abad 20-an mulai ditemukan proses mekanik binatu dengan berbagai mesin cuci.
Biasanya, mesin ini menggunakan sebuah pengaduk bertenaga listrik untuk menggantikan
menggosok dengan tangan pada sebuah papan cuci. Pada awalnya mesin hanya menggunakan
tenaga tangan. Kemudian mangler berkembang bertenaga listrik dengan bak berlubang dan
berputar keluar, air akan keluar jika berlebih dan siklus ini disebut siklus spin.
Sejarah menyetrika
Tidak seorangpun bisa mengatakan kapan tepatnya orang-orang mulai mencoba untuk menekan
kain halus, tetapi kita tahu bahwa Cina menggunakan logam panas untuk menyetrika sebelum
orang lain. Panci diisi dengan bara panas ditekan selama kain membentang. Seribu tahun yang
lalu metode ini sudah mapan digunakan.
Sementara orang-orang di Eropa Utara menggunakan batu, kaca dan kayu untuk menghaluskan
pakaian. Ini terus dilakukan untuk “menyetrika” dan digunakan di beberapa tempat pada
pertengahan abad ke-19, Kemudian mulailah pandai besi Barat mulai menempa dan membuat
Setrika, sekitar pada Abad Pertengahan.
LAUNDRY HOTEL
Laundry Department merupakan bagian dari department di hotel yang melaksanakan pencucian (
Laundry, Dry Cleaning ataupun Pressing ) atas semua bahan / pakaian.
Laundry : Pencucian atas bahan / pakaian dengan menggunakan air.
Dry Cleaning : Pencucian atas bahan / pakaian dengan menggunakan solvent.
Pressing : Penyetrikaan / pelicinan bahan / pakaian.
Proses Pencucian
Proses pencucian adalah proses menghilangkan kotoran, noda sehingga pakaian bebas dari
kuman, bau dan tidak cepat rusak. Dalam melakukan proses pencucian perlu diketahui faktor
yang mempengaruhi hasil cucian antara lain :
– Jenis kotoran
– Jenis bahan cucian ( material ) yang dicuci.
– Jenis bahan pencuci ( laundry chemicals )
– Proses Pencucian ( Temperatur, Mesin cuci, proses, waktu )
Dalam operasional hotel terdapat perlengkapan yang terbuat dari tekstil / kain / gament dan di
kelompokan menjadi :
Outside Laundry, cucian tamu (laundry, dry cleaning, pressing) dari tamu yang tidak
menginap di hotel.
Laundry Equipment
Dalam operasional sehari-hari laundry equipment sebuah hotel yang lengkap mempunyai
“perlengkapan utama / pokok” berupa mesin cuci (washer) atau pada jaman modern ini mesin
cuci sekaligus pemeras “ washer extractor” (Washex) menjadi satu, Dry Cleaning dan
“perlengkapan tambahan “
Perlengkapan Utama
A. Mesin-Mesin Laundry
1. Washer / Washing Machine
2. Extractor.
3. Drying tumbler
4. Presser.
– Shirt Press Unit
– Cotton garment press unit.
– Flat work Ironer
– Hand Iron
Perlengkapan Tambahan :
A. Polymark Marking Machine ( Mesin Marker )
B. Spotting Board
C. Sewing Machine
Laundry Supplies
1. Cleaning Supplies ( hand brush, plastic container,pad, broom, dll )
2. Guest Supplies ( laundry bag, hanger, safety pin, polymark tape,
coolar holder, jas cover dll )
3. Printing Stationary ( laundry, DC List, pencil, scott tape, books dll )
4. Chemicals ( Laundry & Dry Cleaning )
Sour ( Neutralizer )
Cairan penetral multiguna yang diformulasi untuk menetralisir sisa, bau detergent, chlorine, kadar
alkali pada saat proses pencucian baik dalam larutan dingin maupun hangat. Larutan ini
mengurangi kerusakan tekstil atau efek kuning akibat unsur pengelantang chlorine. PH 6.
Softener
Cairan kental berwarna mengandung pelembut kationik bersifat pembunuh bakteri untuk semua
katun, sintetis, wool sehingga menjadi lembut, halus, harum dan pakaian dapat disetrika dengan
mudah. Istilah lain adalah Gliserin cair. PH 6,5.
Solvent
Solvent adalah sejenis minyak dengan nama lain perklone / perkloroetheline / tetra-cloroetheline.
Bahan kimia ini dipergunakan untuk mencuci dengan sistem kering ( mencuci tidak
menggunakan air ) / mencuci dengan minyak ( dry cleaning )
Water / Air
Media utama dalam pelepasan kotoran dari material ( pakaian / linen ). Keadaan dan kondisi air
sangat mempengaruhi hasil cucian dan berpengaruh pada daya cuci detergent.
Jenis Noda : Kopi, ‘teh, susu, kaldu, coklat, telur, darah, ice cream,
saos, bumbu salad..
Cara : Gunakan deterjen vinegar (cuka), solvent, soda, borax, amoniak.
Bahan dari pabrik ( Product : A.L Willson Chemicals, New Jersey, USA )
Qwik GO : Menghilangkan noda seperti darah, telur, coklat, kaldu,
ice cream, susu, bumbu-bumbu salad.
Bon GO : Menghilangkan noda seperti kopi, coklat, kaldu, soft drink, ‘teh. Dll
Tar GO : Menghilangkan noda seperti crayon ( pastel ).
Rust Go : Menghilangkan noda seperti karat.
Ink GO : Menghilangkan noda tinta, lumut, obat-obatan, darah,
bekas Buah.