Anda di halaman 1dari 3

Pembahasan

Bani umayyah merupakan suatu kerajaan yang menganut agama Islam. Bani
umayyah terletak didaerah Damaskus. Bani umayyah didirikan oleh Mu'awiyah bin
Abu Sufyan. Bani umayyah didirikan pada tahun 661 dan mengalami kehancuran
pada tahun 750. Letak dari bani umaayyah pernah dipindah oleh kekuasaan
muawiyah yaitu dari Damaskus menuju ke Kufah. Hal ini dikarenakan wilayah Bani
Umayyah banyak wilayah untuk perang, sehingga Bani Umayyah menghindari dari
peperangan tersebut.

Pada masa Bani Umayyah terdapat suatu cabang ilmu pengetahuan. Hal ini
membuat orang yang berada di Bani Umayyah ingin mempelajari ilmu tersebut.
Pada masa ini terdapat beberapa cabang ilmu pengetahuan seperti ilmu tarikh, ilmu
astronomi, ilmu tafsir, ilmu bumi, dan lain lain. Perkembangan ilmu tersebut
menyebabkan Bani Umayyah lebih makmur dan sejahtera. Bani Umayyah menjadi
kerajaan yang lebih maju pada saat itu.
Daftar kemajuan ilmu pengetahuan di masa Bani Umayyah

A. Ilmu agama

Pusat kajian Islam di masa ini terdapat di Makkah, Madinah, Kufah, Bashrah, Fustat,
dan Damaskus. Salah satu ulama yang terkenal adalah Abdullah bin Amr bin Ash
(wafat 65 H) dan Yazid bin Abu Habib (wafat 128 H) di Fustat, Mesir.

Terkait perkembangan ilmu hadits, khalifah Umar bin Abdul Aziz dianggap memiliki
jasa paling besar. Dia mengerahkan usaha pembukuan (tadwin) hadits dengan
memerintahkan seluruh gubernur, agar segera mengumpulkan lembaran atau
catatan yang tersebar.

B. Ilmu Bahasa

Tokoh pertama yang menggeluti ilmu bahasa adalah Abu Al Aswad Al Du'ali. Dia
adalah ahli ilmu tata bahasa Arab (nahwu) yang berasal dari Bashrah, Irak. Para
muridnya kemudian menjadi ahli bahasa yang juga menggeluti bidang sharaf dan
balaghah.

Mereka adalah Yahya bin Ya'mar, Anbasah bin Ma'dan, Maimun Al-Aqran, dan Isa
bin Umar Al-Tsaqafi. Termasuk maula Bani Laits bin Bakr yang paling memahami
perubahan yang terjadi pada ilmu nahwu. Generasi berikutnya adalah ahli bahasa Al
Khalil bin Ahmad Al Farahidi yang menyusun berbagai kamus.

C. Ilmu sejarah

Ilmu ini muncul karena adanya kajian tentang perjalanan hidup Nabi Muhammad
SAW atau sirah nabawiyah. Kitab sejarah yang disusun pertama kali adalah Al-
Maghazi dan Al-Sirah, yang mendorong muslim mengikuti perilaku nabinya.

Penulis kitab terdiri atas tiga tingkatan bergantung dari sumber pembelajaran.
Tingkat pertama adalah yang punya kontak langsung dengan orang-orang terdekat
Rasulullah SAW misal Aban bin Utsman bin Affan, yang merupakan putra khalifah
ketiga.

D. Ilmu kalam

Pada masa Bani Umayyah muncul bidang ilmu filsafat misal Jabariyah, Qadariyah,
Mu'tazilah. Ja'bariyah dipelopori Jahm bin Shafwan, yang mendapat pertentangan
dari Qadariyah. Aliran Qadariyah berlawanan (oposisi) dengan Bani Umayyah.

Sikap aliran Qadariyah sama dengan Mu'tazilah, sehingga para tokohnya kerap
mendapat tekanan dari pemerintah. Hal ini tetap berlaku meski banyak khalifah
dinasti ini yang menjadi anggota Mu'tazilah misal khalifah Yazid II bin Al Walid dan
Marwan bin Hakam.
E. Sastra (syair)

Di masa Bani Umayyah muncul syair ghazal berisi nuansa cita dan erotisme yang
dikembangkan Umar bin Abu Rabi'ah di Hijza. Ada juga syair politik sebagai bentuk
dukungan atau oposisi pada pemerintah yang disebut Al-Syi'r Al-Hizbi.

Para penyair yang menyatakan dukungan mendapat fasilitas dari pemerintah


setempat. Sebaliknya yang berlawanan ada yang mendapat sanksi dari penguasa.
Selain itu muncul juga jenis syair yang membanggakan primordialisme kesukuannya
(ashabiyyah).

F. Kimia dan kedokteran

Para khalifah Bani Umayyah menaruh perhatian khusus pada bidang ilmu ini. Mereka
menyewa jasa penerjemahan berbagai karya kedokteran, kimia, farmasi, dan
matematika ke dalam bahasa Arab.

Dua khalifah yang diketahui punya andil besar dalam ilmu kimia dan kedokteran
adalah Khalid bin Yazid bin Mu'awiyah dan Umar bin Abdul Aziz. Selain itu muncul
juga para tokoh dari golongan non Islam yang menjadi dokter pribadi para khalifah.

Misal Ibnu Atsal dan Abu Al-Hakam Al-Nashrani yang merupakan dokter pribadi
Mu'awiyah bin Abu Sufyan. Ada juga Masarjawaih, seorang Yahudi Persia yang
menjadi dokter pribani khalifah Marwan bin Al-Hakam dari Bani Umayyah.

Anda mungkin juga menyukai