Anda di halaman 1dari 17

In Search p-ISSN: 2085-7993

e-ISSN: 2580-3239
Volume 20 No. 02 November 2021

PENGARUH PERENCANAAN PAJAK, FREE CASH FLOW DAN


EARNING PRESSURE TERHADAPMANAJEMEN LABA PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR MAKANAN DAN
MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2017- 2019

Kaca Dian Meila


Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia
email : kacadian@unibi.ac.id

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Perencanaan Pajak, Free
Cash Flow dan Earning Pressure Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan
Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di BEI Periode 2017-
2019. Objek dari penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan dengan atau
karakteristik yaitu perencanaan pajak, free cash flow, earning pressure dan manajemen
laba. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017-2019. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 53 perusahaan manufaktur sub sektor makanan
dan minuman. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda.
Berdasarkan uji statistik dan uji hipotesis dalam tingkat signifikansi α = 0,05 dapat
dibuktikan bahwa secara parsial perencanaan pajak tidak berpengaruh terhadap
manajemen laba, sedangkan free cash flow dan earning pressure berpengaruh
signifikan terhadap manajemen laba. Secara simultan, perencanaan pajak, free cash
flow dan earning pressure berpengaruh terhadap manajemen laba.

Kata Kunci: Perencanaan Pajak, Free Cash Flow, Earning Pressure dan Manajemen Laba

Abstract
This objective of this research is to examine empirically the infuence of tax planning,
free cash flow and earning pressure of earning management. The Object of this
research is tax planning, free cash flow and earning pressure of earning management.
Population of this research is manufacturing companies sub sector food and beverage
companies which are registered in Indonesia Stock Exchange (BEI) for the period
2017-2019. The sample of the population consist of 53 mining companies. Data
technique analysis used in this research is double regression linier. Based on statistical
test and hypothesis test in the level of significance α = 0,05 can be proved that in
partially tax planning, free cash flow and earning pressure have a significant effect
toward earning management, tax planning dont have effect toward earning
management, free cash flow have a significant effect, earning pressure have a
significant effect toward earning management.
In Search – Informatic, Science, Entrepreneur, Applied Art, Research, Humanism 114
In Search p-ISSN: 2085-7993
e-ISSN: 2580-3239
Volume 20 No. 02 November 2021

Keywords: Tax Planning, Free Cash Flow, Earning Pressure, and Earning
Management.
1. PENDAHULUAN
Laporan keuangan merupakan proses rugi. Laba mencerminkan bahwa perusahaan
akhir dalam proses akuntansi yang telah mencapai kinerja yang baik. Laba
mempunyai peranan penting bagi berkaitan erat dengan pembagian deviden
pengukuran dan penilaian kinerja sebuah kepada pemilik perusahaan. Sehingga
perusahaan. Perusahaan- perusahaan di manajemen berusaha untuk mencapai target
Indonesia, khususnya perusahaan yang go laba agar memperoleh manfaat dari apa yang
public diharuskan membuat laporan telah dilakukannya. Manajemen laba
keuangan setiap periodenya. Tujuan laporan menggambarkan bahwa manajemen diduga
keuangan adalah untuk memberikan telah melakukan rekayasa pada data keuangan
informasi mengenai posisi keuangan, kinerja perusahaan dengan motivasi tertentu
keuangan, dan arus kas entitas yang (Achyani dan Lestari, 2019:78).
bermanfaat bagi sebagian besar pengguna Fenomena akhir – akhir ini yang terkait
laporan keuangan dalam pembuatan dengan manajemen laba yang baru-baru ini
keputusan ekonomi (PSAK, 2017:1). terjadi di tahun 2019 yaitu kasus PT. Tiga
Penyusunan laporan keuangan dengan Pilar Sejahtera Food, Tbk (AISA) alias TPS
menggunakan pendekatan akrual Food yang merupakan perusahaan yang
memberikan kesempatan bagi manajemen bergerak dibidang produksi barang-barang
untuk berperilaku oportunis. Dengan consumer good. Perusahaan menjalankan
menggunakan pendekatan akrual, setiap bisnisnya melalui dua entitas anak usaha
transaksi atau peristiwa. diakui pada yang kemudian tujuh entitas diperusahaan
saatterjadinya dan dicatat serta dilaporkan food dan enam anak usaha di entitas berasal.
dalam laporan keuangan periode Kasus ini bermula pada laporan keuangan
yangbersangkutan (Ikatan Akuntan 2017 yang ditolak oleh investor diduga
Indonesia, 2007). Namun, penggunanaan adanya penyelewengan dana.
pendekatan akrual ini dimanfaatkan oleh RUPST pada tanggal 30 Juli 2018,
pihak manajemen untuk melakukan pemegang saham TPS Food melakukan
perubahan penilaian,metode akuntansi, serta hostile takeover atau pengambilalihan paksa.
penggeseran biaya dan pendapatan untuk Laporan investigasi berbasis fakta yang
meningkatkankesejahteraan dan kepentingan dilakukan oleh E&Y kepada manajemen
pribadi (Sulistyanto, 2008). AISA tanggal 12 maret 2019
Laporan keuangan terdiri dari beberapa mengungkapkan bahwa terjadi
jenis diantaranya adalah laporan laba rugi. penggelembungan pada akun piutang usaha,
Laporan laba rugi menyajikan informasi yang persediaan dan asset tetap Grup AISA. Selain
berkaitan dengan ukuran kinerja perusahaan itu, terjadi pula penggelembungan dana
yang disampaikan dalam bentuk laba atau sebesar Rp4 triliun, penggelembungan

In Search – Informatic, Science, Entrepreneur, Applied Art, Research, Humanism 115


In Search p-ISSN: 2085-7993
e-ISSN: 2580-3239
Volume 20 No. 02 November 2021

pendapatan Rp662 miliar, penggelembungan dibanding 2017 yang menderita rugi


lain Rp329 miliar pada pos EBITDA (laba USD216,5 juta. laporan keuangan tersebut
sebelum bunga, pajak, depresiasi dan menimbulkan polemik, lantaran dua
amortisasi).(cnbcindonesia.com,29/03/2019) komisaris Garuda Indonesia menganggap
Hasil laporan keuangan audit per 2019 laporan keuangan 2018 Garuda Indonesia
mengungkapkan laba bersih entitas induk tidak sesuai dengan Pernyataan Standar
AISA sepanjang 2019 menembus Rp 1,13 Akuntansi Keuangan (PSAK).
triliun, padahal di Desember 2018 produsen Pasalnya, Garuda Indonesia memasukan
makanan ringan Taro ini masih merugi Rp keuntungan dari PT Mahata Aero Teknologi
123,43 miliar. Tahun lalu, laporan keuangan yang memiliki utang kepada maskapai
AISA juga disajikan ulangalias restatement. berpelat merah tersebut. PT Mahata Aero
pendapatan neto AISA turun 4,4% menjadi Teknologi sendiri memiliki utang terkait
Rp 1,51 triliun dari tahun 2018 sebesar Rp pemasangan wifi yang belum dibayarkan.
1,58 triliun. Beban pokok penjualan (economy.okezone.com, 28/06/2019).
berkurang menjadi Rp 1,06 triliun dari Aktifitas manajemen laba (earnings
sebelumnya Rp 1,12 triliun. management) sering dilakukan oleh
Melesatnya laba bersih ini, jika dilihat perusahaan terutama perusahaan besar
dari lapkeu tersebut, AISA ternyata dengan tujuan untuk memaksimalkan laba
mendapatkan penghasilan lainnya sebesar Rp dan keuntungan dari pihak perusahaan
1,9 trilun, dari sebelumnya penghasilan maupun pihak manajer itu sendiri. Achyani
lainnya hanya Rp 18,11 miliar, sehingga dan Lestari (2019:78) mengungkapkan
membuat laba usaha perusahaan melonjak bahwa manajer berupaya memanfaatkan
menjadi Rp 1,49 triliun dari rugi usaha Rp peluang pada beberapa aktivitas atau
9,25 miliar. Pos penghasilan lain-lain di kejadian untuk melakukan tindakan
antaranya ada tiga penyumbang yakni manajemen laba di perusahan.
pembalikan atas penurunan nilai piutang Konsep mengenai manajemen laba
sebesar Rp 990 miliar, selisih nilai wajar dapat dijelaskan dengan menggunakan
restrukturisasi uytng obligasi dan sukuk pendekatan teori keagenan (agency theory).
ijarah Rp 903,34 miliar, dan pembalikan atas Teori tersebut menyatakan bahwa praktik
penurunan nilai persediaan neto Rp 6,88 manajemen laba dipengaruhi oleh konflik
miliar. (cnbcindonesia.com, 03/07/2020). kepentingan antara pihak yang
Fenomena lain terjadi pada PT. Garuda berkepentingan (principal) dengan
Indonesia, Tbk yang berawal dari hasil manajemen sebagai pihak yang menjalankan
laporan keuangan Garuda Indonesia tahun kepentingan (agent). Konflik ini muncul pada
buku 2018. Garuda Indonesia Group di dalam saat setiap pihak berusaha untuk mencapai
laporan keuangannya membukukan laba tingkat kemakmuran yang diinginkannya
bersih sebesar USD809,85 ribu atau setara (Aditama dan Purwaningsih, 2014:33).
Rp11,33 miliar (asumsi kurs Rp14.000 per Faktor yang dapat mempengaruhi
dolar AS). Angka ini melonjak tajam praktik manajemen laba adalah perencanaan

In Search – Informatic, Science, Entrepreneur, Applied Art, Research, Humanism 116


In Search p-ISSN: 2085-7993
e-ISSN: 2580-3239
Volume 20 No. 02 November 2021

pajak (tax planning). Puta, dkk (2018) laba. Penelitian yang dilakukan oleh
mengungkapkan bahwa motivasi pajak dalam Widianingrum dan Sunarto (2018) dan
pada manajemen laba dapat dipenuhi dengan mengemukakan bahwa free cash flow
cara melakukan perencanaan pajak. Astutik berpengaruh negatif terhadap manajemen
(2016) menyatakan bahwa motif perusahaan laba. Penelitian yang dilakukan oleh
melakukan perencanaan pajak adalah Winingsih (2017) mengungkapkan bahwa
digunakan untuk melakukan penghematan free cash flow tidak berpengaruh terhadap
pajak yang sesuai dengan ketentuan manajemen laba.
peraturan perpajakan. Manajemen laba terus Selain perencanaan pajak dan free cash
dilakukan untuk meminimalisasi laba sebagai flow yang terindikasi mempengaruhi
penentu besarnya pajak yang harus dibayar manajemen laba, earning pressure pun dapat
kepada pemerintah. mempengaruhi manajemen laba. Subagyo
Peneliti terdahulu yang dilakukan oleh dan Oktavia (2010) menyatakan Insentif
Aditama dan Purwaningsih (2014) serta pajak dapat mengimplikasikan bahwa
Achyani dan Lestari (2015) yang menyatakan perusahaan akan memilih untuk menurunkan
bahwa berdasarkan hasil uji regresi laba sebagai respon atas penurunan tarif
perencanaan pajak tidak berpengaruh secara pajak. Midiastuty, dkk (2015) menyatakan
signifikan terhadap manajemen laba pada bahwa penurunan laba yang dilakukan oleh
perusahaan non manufaktur yang terdaftar di manajer karena laba perusahaan
BEI. Hasil pengujian Astutik (2016) telahmencapai target merupakan upaya
menunjukkan bahwa variabel bebas yang dalam menghadapi earnings pressure.
terdiri dari perencanaan pajak dan beban Peneliti terdahulu yang dilakukan oleh
pajak tangguhan secara bersama-sama Subagyo dan Oktavia (2010) menyatakan
berpengaruh manajemen laba. bahwa penurunan laba yang dilakukan adalah
Faktor lain yang mempengaruhi adanya respon terhadap penurunan tarif pajak dan
praktik manajemen laba diantaranya adalah menyimpulkan bahwa earning pressure
kebijakan free cash flow. Perusahaan yang berpengaruh terhadap discrectional accrual.
memiliki nilai free cash flow yang tinggi dan Penelitian yang dilakukan oleh Slamet dan
tanpa adanya pengawasan yang memadai Wijayanti (2012) menyatakan bahwa earning
akan memiliki kesempatan yang besar dalam pressure berpengaruh signifikan terhadap
melakukan praktik manajemen laba. discrectional accrual dimana perusahaan
Kesempatan yang dimiliki yaitu dengan cenderung melakukan manajemen laba untuk
meningkatkan laba yang dilaporkan untuk meningkatkan laba jika laba yang diperoleh
menutupi tindakan dari pihak manajer yang perusahaan rendah guna menarik investor.
optimal dalam memanfaatkan kekayaan Alasan penulis mengangkat topik
perusahaan (Bukit dan Iskandar, 2009). manajemen laba sebagai variabel dependen,
Menurut Kodriah dan Fitri (2017) hal ini dikarenakan praktik manajemen laba
menyatakan bahwa free cash flow seolah-oleh sudah menjadi kebiasaan yang
berpengaruh positif terhadap manajemen digunakan oleh perusahaan di seluruh dunia

In Search – Informatic, Science, Entrepreneur, Applied Art, Research, Humanism 117


In Search p-ISSN: 2085-7993
e-ISSN: 2580-3239
Volume 20 No. 02 November 2021

bahkan di Indonesia. Akibat dari adanya 2.2 Teori Akuntansi Positif


praktik manajemen laba yang dilakukan oleh Teori akuntansi positif mengasumsikan
perusahaan, bukan hanya merugikan bahwa manajemen bertindak untuk
perekonomian tetapi juga merugikan etika memaksimalkan kepentingannya sendiri. Hal
dan moral serta reputasi dari perusahaan. tersebut mempengaruhi perilakumanajemen
Terkait dengan fenomena, gap serta terhadap standar akuntansi. Manajer
inkonsistensi penelitian dari peneliti perusahaan diberikan kebebasan untuk
terdahulu maka peneliti termotivasi untuk menggunakan kebijakan akuntansi yang
meneliti penelitian yang berjudul “Pengaruh tersedia untuk meminimalkan biaya kontrak
Perencanaan Pajak, Free Cash Flow Dan dan meningkatkan nilai perusahaan (Tiearya,
Earning Pressure Terhadap Manajemen 2012).
Laba Pada Perusahaan Sub Sektor Teori akuntansi positif dipelopori oleh
Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Watts dan Zimmerman (1990) yang
BEI Periode 2017-2019.” menjelaskan bahwa teori akuntansi positif
2. KAJIAN PUSTAKA mengakui tiga hubungan keagenan, yaitu
2.1 Teory Agency (Teori Agensi) antara manajemen dengan pemilik (the bonus
Teori agensi (Agency Theory) memiliki plan hypothesis), antara manajemen dengan
asumsi bahwa masing-masing pihak baik kreditur (the debt to equity hypothesis), antara
pemilik perusahaan maupun pihak manajemen dan pemerintah (the political cost
manajemen memiliki kepentingan dan hypothesis).
keinginan sendiri-sendiri sehingga mereka 2.3 Perencanaan Pajak
berusaha untuk memenuhi kepentingan Perencanaan pajak (tax planning) pada
sendiri tersebut. Hal ini menyebabkan umumnya menekankan untuk
timbulnya konflik kepentingan antara meminimumkan kewajiban pajak.
principal dan agent. Pihak pemilik Perencanaan pajak merupakan langkah yang
(principal) termotivasi mengadakan kontrak ditempuh oleh wajib pajak untuk
untuk mensejahterakan dirinya dengan meminimumkan beban pajak tahun berjalan
profitabilitas yang selalu meningkat. maupun tahun yang akan datang, agar pajak
Agent termotivasi untuk memaksimalkan yang dibayar dapat ditekan seefisien
pemenuhan kebutuhan ekonomi dan mungkin dan dengan berbagai cara yang
psikologisnya, antara lain dalam hal memenuhi ketentuan perpajakan (Astutik,
memperoleh investasi, pinjaman, maupun 2016). Perusahaan selalu menginginkan
kontrak kempensasi. Konflik kepentingan jumlah biaya yang menjadi tanggungannya
semakin meningkat karena pihak pemilik kecil agar perusahaan bisa memperoleh laba
(pricipal) tidak dapat memonitor aktivitas usaha yang tinggi. Laba usaha yang tinggi
manajemen sehari-hari. Untuk memastikan akan menguntungkan pemilik perusahaan
bahwa manajemen bekerja sesuai dengan (Achyani dan Lestari, 2019:79).
keinginan pemegang saham (pemilik) (Scott, Mengacu pada penelitian Wardani dan
2015:445). Santi (2018), perencanaan pajak diukur

In Search – Informatic, Science, Entrepreneur, Applied Art, Research, Humanism 118


In Search p-ISSN: 2085-7993
e-ISSN: 2580-3239
Volume 20 No. 02 November 2021

dengan Tax Retention Rate (TRR) atau terhadap ukuran perusahaan (Rosdini, 2009).
tingkat retensi pajak dengan rumus sebagai Rumus pengukuran free cash flow adalah
berikut: sebagai berikut:
TRR = FCF = x 100%
2.5 Earning Pressure
2.4 Free Cash Flow
Menurut Yin dan Cheng (2004) earning
Free Cash Flow menurut Brigham dan
pressure adalah tindakan untuk melakukan
Houston (2010:108) menyatakan bahwa arus
penurunan akrual yang bersifat menurunkan
kas yang benar-benar tersedia untuk
laba sehingga pajak yang akan dibayarkan
didistribusikan kepada seluruh investor yaitu
menjadi kecil. Perusahaan yang labanya telah
perusahaan menempatkan seluruh
mencapai target (minimal dengan laba tahun
investasinya pada aktiva tetap, produk-
lalu), laba perusahaan dapat dikurangi
produk baru, dan modal kerja yang
dengan earnings pressure guna melakukan
dibutuhkan untuk mempertahankan operasi
income smoothing. Menurut Midiastuty, dkk
yang sedang berjalan.
(2015) earnings pressure diukur dengan
Perusahaan dengan nilai free cash flow menggunakan rumus:
yang tinggi akan memiliki kesempatan yang 𝑁𝑖𝑡−𝑁𝑖𝑡−1
EPressit =
lebih besar dalam melakukan manajemen laba 𝑇𝐴0
dengan cara meningkatkan laba dalam
2.6 Manajemen Laba
laporan keuangan untuk menutupi tindakan
Menurut Amat dan Gowthorpe (2004)
dari pihak manajer yang tidak optimal dalam
manajemen laba (creative accounting)
memanfaatkan kekayaan perusahaan (Bukit
merupakan transformasi informasi keuangan
dan Iskandar, 2009). Perusahaan dengan arus
dengan menggunakan pilihan metode,
kas bebas yang tinggi pun lebih cenderung
estimasi dan praktik akuntansi yang
tidak melakukan praktik manajemen laba.
diperbolehkan oleh standar akuntansi.
Hal ini disebabkan karena investor
Penelitian ini menggunakan discretionary
merupakan pemilik sementara (transient
accruals sebagai proksi manajemen laba
investors) yang lebih terfokus pada
yang menggunakan model Modified Jones
bagaimana besaran perusahaan untuk dapat
(Jones Modifikasian) (Dechow at al, 1996).
membagikan dividen (Agustia, 2013).
Pengukuran model Modified Jones (Jones
Pengukuran free cash flow dalam
Modifikasian) dapat mendeteksi manajemen
penelitian ini menggunakan rumus yang
laba lebih baik dibandingkan dengan model-
dikemukakan oleh Penman (2010:121) nilai
model lainnya yang sejalan dengan hasil
arus kas bebas (free cash flow) tersebut dibagi
penelitian Dechow et al., (1996). Rumus
dengan total aset pada periode yang sama
discretionary accruals adalah sebagai
dengan tujuan agar lebih dapat
berikut:
diperbandingkan (comparable) bagi
DAit = (TAit/Ai,t-1 ) – NDAit
perusahaan sampel dan menjadi relatif

In Search – Informatic, Science, Entrepreneur, Applied Art, Research, Humanism 119


In Search p-ISSN: 2085-7993
e-ISSN: 2580-3239
Volume 20 No. 02 November 2021

2.7 Perencanaan Pajak Terhadap investors) yang lebih terfokus pada


Manajemen Laba bagaimana besaran perusahaan untuk dapat
Semakin tinggi perencanaan pajak yang membagikan dividen (Agustia, 2013).
dilakukan, maka akan semakin besar pula Penelitian yang dilakukan oleh Kodriyah
peluang perusahaan untuk melakukan praktik dan Anissa (2017) mengungkapkan bahwa
manajemen laba. Perusahaan yang free cash flow berpengaruh signifikan
melakukan perencanaan pajak (tax planning) terhadap manajemen laba. Penelitian Agustia
untuk memperkecil laba usahanya, akan (2013) menunjukkan bahwa arus kas bebas
meninjau laba karena laba merupakan dasar memiliki hubungan negatif terhadap
pengenaan pajak. Jika laba yang dihasilkan manajemen laba.
oleh perusahaan tinggi, perusahaan akan H2: Free Cash Flow Berpengaruh
cenderung melakukan manajemen laba Terhadap Manajemen Laba.
dengan meminimalkan laba agar beban 2.9 Earning Pressure Terhadap Manajemen
pajaknya rendah (Wardani dan Santi, Laba
2018:13). Subagyo dan Oktavia (2010:7) menyatakan
Penelitian yang dilakukan oleh bahwa insentif pajak mengimplikasikan bahwa
Aditama dan Purwaningsih (2014) perusahaan akan memilih untuk menurunkan
menyatakan bahwa perencanaan pajak laba sebagai respon atas penurunan laba.
berpengaruh positif terhadap manajemen laba Perusahan yang tidak mencapai laba, penurunan
serta penelitian yang dilakukan oleh laba yang dilakukan bertujuan untuk tujuan
Khotimah (2017) menyatakan bahwa pajak dapat dikurangi oleh earning pressure
perencanaan pajak berpengaruh signifikan untuk meningkatkan laba akuntansi yang
terhadapmanajemen laba. bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan.
H1: Perencanaan Pajak Berpengaruh Earnings pressure mendorong manajer untuk
Terhadap Manajemen Laba. melakukan manajemen laba. Perusahaan yang
2.8 Free Cash Flow Terhadap Manajemen labanya berada di di atas target yang telah
Laba ditentukan, tidak akan melakukan manajemen
Perusahaan dengan nilai free cash flow laba agar dia tetap dapat memperoleh
yang tinggi akan memiliki kesempatan yang keuntungan dari penurunan tarif pajak
lebih besar dalam melakukan manajemen laba (Hamijaya, 2015:8).
dengan cara meningkatkan laba dalam H3: Earning Pressure Berpengaruh Terhadap
laporan keuangan untuk menutupi tindakan Manajemen Laba.
dari pihak manajer yang tidak optimal dalam 2.10 Perencanaan Pajak, Free Cash Flow dan
memanfaatkan kekayaan perusahaan (Bukit Earning Pressure Terhadap Manajemen
dan Iskandar, 2009). Perusahaan dengan arus Laba
kas bebas yang tinggi pun lebih cenderung Perencanaan pajak (tax planning) pada
tidak melakukan praktik manajemen laba. umumnya menekankan untuk meminimumkan
Hal ini disebabkan karena investor kewajiban pajak. Jika laba yang dihasilkan oleh
merupakan pemilik sementara (transient perusahaan tinggi, perusahaan akan cenderung

In Search – Informatic, Science, Entrepreneur, Applied Art, Research, Humanism 120


In Search p-ISSN: 2085-7993
e-ISSN: 2580-3239
Volume 20 No. 02 November 2021

melakukan manajemen laba dengan menganalisis suatu hipotesis dan


meminimalkan laba agar beban pajaknya rendah memerlukan beberapa alat analisis.
(Wardani dan Santi, 2018:13). Perusahaan Teknik analisis data yang digunakan
dengan nilai free cash flow yang tinggi akan adalah regresi linier berganda. Metode
memiliki kesempatan yang lebih besar dalam analisis data yang digunakan dalam
melakukan manajemen laba dengan cara penelitian ini yaitu menggunakan software
meningkatkan laba dalam laporan keuangan IBM SPSS ver 25.0. Sumber data yang
untuk menutupi tindakan dari pihak manajer digunakan dalam penelitian ini adalah data
yang tidak optimal dalam memanfaatkan sekunder dalam bentuk laporan keuangan
kekayaan perusahaan (Bukit dan Iskandar, yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek
2009). Perusahaan yang tidak mencapai laba, Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id dan
penurunan laba yang dilakukan bertujuan untuk data sekunder dalam bentuk laporan
tujuan pajak dapat dikurangi oleh earning publikasi laporan keuangan yang diperoleh
pressure untuk meningkatkan laba akuntansi dari Capital Market Directory (ICMD) serta
yang bertujuan untuk meningkatkan nilai sumber-sumber lain yang ada kaitannya
perusahaan (Subagyo dan Oktavia, 2010:7). dengan penelitian.
3. METODE PENELITIAN 3.3 Variabel Penelitian dan Indikator
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Variabel bebas dalam penelitian ini
Unit analisis yang digunakan oleh peneliti adalah yang diproksi perencanaan pajak, free
dalam penelitian ini adalah organisasi atau cash flow dan earning pressure dengan
perusahaan manufaktur sub sektor industri dengan rumus sebagai berikut:
makanan dan minuman yang terdaftar di BEI 3.3.1 Perencanaan Pajak
periode 2017-2019. Populasi yang digunakan Perencanaan pajak diukur dengan Tax
dalam penelitian adalah penelitian ini adalah Retention Rate (TRR) atau tingkat retensi
perusahaan manufaktur sub sektor industri pajak dengan rumus sebagai berikut:
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa 𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒𝑖𝑡
TRR =
𝑃𝑟𝑒𝑡𝑎𝑥 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 (𝐸𝐵𝐼𝑇)𝑖𝑡
Efek Indonesia periode 2017-2019. Sampel pada
3.3.2 Free Cash Flow
penelitian ini adalah seluruh perusahaan
Penman (2010:121) nilai arus kas
manufaktur sub sektor industri makanan dan
bebas (free cash flow) tersebut dibagi dengan
minuman yang terdaftar di BEI periode 2017-
total aset pada periode yang sama dengan
2019 yang memenuhi kriteria penelitian yaitu
tujuan agar lebih dapat diperbandingkan
sebanyak 68 perusahaan.
(comparable) bagi perusahaan sampel dan
3.2 Metode Analisis Data
menjadi relatif terhadap ukuran perusahaan
Metode analisis data yang digunakan
(Rosdini, 2009). Rumus pengukuran free
dalam penelitian ini adalah analisis
cash flow adalah sebagai berikut:
kuantitatif. Analisis kuantitatif adalah bentuk 𝐶𝐹𝑂−𝐶𝐹𝐼
analisa yang menggunakan angka-angka dan FCF = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 x 100%
dengan perhitungan statistik untuk
3.3.3 Earning Pressure

In Search – Informatic, Science, Entrepreneur, Applied Art, Research, Humanism 121


In Search p-ISSN: 2085-7993
e-ISSN: 2580-3239
Volume 20 No. 02 November 2021

Earning pressure merupakan upaya PPEit :Nilai aktiva tetap perusahaan i


yang ilakukan perusahaan untuk menurunkan pada periode t
laba, sehingga pajak yang akan dibayar NDAit :Non discretionary accruals
menjadi kecil (Hamijaya, 2015). Menurut perusahaan i pada periode t
Midiastuty, dkk (2015) earnings pressure DAit :Descretionary accruals
diukur dengan menggunakan rumus:
Variabel Nilai Nilai Keterangan
𝑁𝑖𝑡−𝑁𝑖𝑡−1 Tolerance VIF
EPressit =
𝑇𝐴0 Perencanaan 0,894 1,065 Tidak Terjadi
Pajak Multikolinieritas
Keterangan:
Epressit = Earnings pressure Free Cash 0,985 1,068 Tidak Terjadi
Flow Multikolinieritas
Nit = laba tahun berjalan Earning 0,862 1,053 Tidak Terjadi
Nit-1 = laba tahun lalu Pressure Multikolinieritas
TA0 = total asset awal tahun perusahaan i pada peride t
3.3.4 Manajemen Laba 4. HASIL PENELITIAN
Pengukuran model Modified Jones 4.1 Uji Asumsi Klasik
(Jones Modifikasian) dapat mendeteksi 4.1.1 Uji Normalitas
manajemen laba lebih baik dibandingkan Tabel 4.1
dengan model-model lainnya yang sejalan Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov
dengan hasil penelitian Dechow et al., Sumber: Data olahan SPSS Ver.25
(1996). Pengukuran discretionary accruals
Hasil uji normalitas pada tabel 4.1
menurut Dechow, et al., (1996) dalam
menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-
Achyani dan Lestari (2019:20) adalah
tailed) pada uji Kolmogorov Smirnov sebesar
sebagai berikut:
0,712 lebih besar dari nilai signifikansi yaitu
DAit = (TAit/Ai,t-1 ) – NDAit
sebesar 0,05. Nilai ini menujukkan bahwa
Keterangan : persamaan model regresi dalam penelitian
TACit :Total accruals perusahaan i pada terdistribusi normal.
periode t 4.1.2 Uji Mulikolinieritas
Nit :Laba bersih komprehensif Tabel 4.2
perusahaan i pada periode t Hasil Uji Multikolinieritas
CFOit :Aliran kas aktivitas operasi Sumber: Data olahan SPSS Ver.25
perusahaan i pada periode t
Hasil uji multikolinearitas pada tabel 4.2
Ai,t-1 :Total asset perusahaan i pada
menunjukkan bahwa nilai VIF pada variabel
periode t-1
independen perencanaan pajak (X1) yaitu
Δ REVit :Perubahan pendapatan
sebesar 1,065, variabel free cash flow (X2)
perusahaan i dari tahun t-1 ke
sebesar1,068, dan variable earning pressure
tahun t
(X3) sebesar 1,053. Hal ini menunjukkan
Δ RECit :Perubahan piutang perusahaan i
bahwa nilai VIF < 10 dan nilai tolerance
dari tahun t-1 ke tahun t

In Search – Informatic, Science, Entrepreneur, Applied Art, Research, Humanism 122


In Search p-ISSN: 2085-7993
e-ISSN: 2580-3239
Volume 20 No. 02 November 2021

lebih dari 0,10. Nilai ini menunjukkan bahwa penelitian ini tidak terjadi masalah
pada model regresi tidak terjadi autokorelasi.
multikolinearitas. 4.2 Uji Hipotesis
4.1.3 Uji Heterokedastisitas 4.2.1 Uji Regresi Linier Berganda
Tabel 4.3 Tabel 4.5
Hasil Uji Heterokedastisitas Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Sumber: Data olahan SPSS Ver.25 Variabel β Standarized Sig.
Hasil uji heterokedastisitas dalam Coeeficient
penelitian ini menggunakan uji Glejser. Beta
Constant -0,3535
Berdasarkan hasil uji Glejser, nilai
Perencanaan -0,028 0,258 0,087
signifikansi dari kedua variabel yaitu Pajak
perencanaan pajak (X1) sebesar 0,964, free Free Cash -0,084 0,212 0,035
cash flow (X2) sebesar 0,521 dan earning Flow
Earning 0,457 0,105 0,002
pressure (X3) sebesar 1,261 diatas 0,05 atau
Pressure
5%. Hal ini menunjukkan bahwa model Sumber: Data olahan SPSS Ver.25
regresi terbebas dari ketidaksamaan variance Hasil pengujian regresi diatas menunjukkan
dari residual satu ke pengamatan yang lain regresi sebagai berikut:
sehingga dapat disimpulkan bahwa model
terbebas dari heterokedastisitas. Y = - 0,028PP - 0,084FC + 0,457EP
4.1.4 Uji Autokorelasi
Tabel 4.4
4.2.2 Uji T
Hasil Uji Autokorelasi
Hasil Uji T digunakan untuk menguji
Model Durbin- Keterangan hipotesis penelitian tentang seberapa jauh
Watson pengaruh setiap variabel independen dalam
1 1,628 Tidak Terjadi
autokorelasi menerangkan variabel dependen. Kriteria
Sumber: Data olahan SPSS Ver.25 yang ditetapkan jika nilai signifikansi lebih
Keterangan Unstandar kecil dari 0,05 maka hipotesis dapat diterima.
dized Variabel T Sig. Keterangan
Residual Perencanaan -0,286 0,964 Tidak Terjadi
Kolmogorov-Smirnov 0,712 Pajak Heterokedastisitas
Z
0,895 Free Cash -1,740 0,521 Tidak Terjadi
Asymp. Sig. (2-Tailed) Flow Heterokedastisitas
Earning -0,684 1,261 Tidak Terjadi
Hasil uji autokorelasi dalam penelitian Pressure Heterokedastisitas
ini menghasilkan nilai Durbin-Watson Berdasarkan tabel 4.5, nilai signifikansi
sebesar 1,628 yang berada diantara nilai perencanaan pajak sebesar 0,087 yang lebih
1,5164<1,628<1,7001. Hal ini menunjukkan besar dari nilai signifikansi yang sudah
bahwa persamaan model regresi dalam ditetapkan yaitu sebesar 0,05 sehingga dapat
disimpulkan H1 ditolak.
In Search – Informatic, Science, Entrepreneur, Applied Art, Research, Humanism 123
In Search p-ISSN: 2085-7993
e-ISSN: 2580-3239
Volume 20 No. 02 November 2021

Nilai signifikansi free cash flow dan earning pressure (X3) memberikan
sebesar 0,035 yang lebih kecil dari nilai kontribusi terhadap manajemen laba sebesar
signifikansi yang sudah ditetapkan yaitu 32,8%. Sedangkan sisanya sebesar 67,2%
sebesar 0,05 yang menunjukkan bahwa free dipengaruhi oleh faktor lain diluar model
cash flow berpengaruh terhadap manajemen penelitian.
laba sehingga dapat disimpulkan H2 diterima. 4.3 Pembahasan
Nilai signifikansi earning pressure sebesar 4.3.1 Perencanaan Pajak Terhadap
0,002 yang lebih kecil dari nilai signifikansi Manajemen Laba
yang sudah ditetapkan yaitu sebesar 0,05 Variabel perencanaan pajak dari hasil
yang menunjukkan bahwa earning pressure pengujian regresi linier berganda yang telah
berpengaruh terhadap manajemen laba dilakukan menunjukkan koefisien regresi
sehingga dapat disimpulkan H3 diterima. negatif sebesar -0,028 dengan tingkat
4.2.3 Uji F signifikansi (α) = sebesar 0,087 yang mana
Hasil uji F dalam penelitian pada lebih besar dari tingkat signifikansi (α) = 5%,
dasarnya digunakan untuk menunjukkan maka H1 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa
apakah semua variabel independen yang perencanaan pajak tidak dapat mempengaruhi
dimasukkan dalam model telah fit atau tadi. perusahaan untuk melakukan praktik
Berdasarkan hasil pengujuan regresi linier manajemen laba karena pada perusahaan
berganda dalam tabel 4.5, nilai F hitung yang dilakukan oleh peneliti yaitu perusahaan
adalah sebesar 2,75 dengan tingkat manufaktur sub sektor makanan dan
signifikansi 0,000. Nilai signifikansi < 0,05 minuman terdapat berbagai divisi dan
maka dapat disimpulkan bahwa variabel departemen dengan masing-masing
independen yaitu perencanaan pajak, free manajemen.
cash flow, dan earning pressure telah Hal ini akan membuat kecenderungan
menunjukkan fit model. Hipotesis yang manajemen untuk melakukan tindakan
didapatkan bahwa perencanaan pajak, free manajemen laba, karena pada hakikatnya
cash flow, dan earning pressure berpengaruh manajemen akan mementingkan
secara simultan terhadap manajemen laba. kepentingannya masing-masing (self
4.2.4 Koefisien Determinasi interest) dalam hal memperoleh bonus atau
Tabel 4.6 penghargaan (reward) jika menunjukkan
Tabel Koefisien Determinasi kinerja yang baik dibandingkan dengan
Model R Square Adjusted mementingkan kepentingan perusahaannya.
R Square Sehingga perencanaan pajak seringkali
1 0,595 0,328 terjadi karena self interest dari pihak
Sumber: Data olahan SPSS Ver.25 manajemen bukan karena perencanaan pajak
Berdasarkan hasil uji koefisien yang menjadi kepentingan pemilik
determinasi pada tabel 4.6 menunjukan perusahaan (principal) (Wardani dan Santi,
bahwa R Square sebesar 0,595 yang berarti 2018). Perencanaan pajak merupakan
perencanaan pajak (X1), free cash flow (X2) keinginan dari pemilik perusahaan

In Search – Informatic, Science, Entrepreneur, Applied Art, Research, Humanism 124


In Search p-ISSN: 2085-7993
e-ISSN: 2580-3239
Volume 20 No. 02 November 2021

(principal) untuk meningkatkan dividen yang maka H2 diterima. Hal ini menunjukkan
tinggi dengan meminimalkan biaya-biaya bahwa free cash flow dapat mempengaruhi
operasional perusahaan. Ada tidaknya perusahaan untuk melakukan praktik
perencanaan pajak tidak tidak akan manajemen laba. Hasil penelitian ini
mempengaruhi manajemen dalam melakukan berpengaruh dikarenakan arus kas bebas
pratik manajemen laba. merupakan arus kas aktual yang
Penelitian sebelumnya yang didistribusikan kepada investor setelah
mendukung hasil penelitian ini adalah perusahaan melakukan semua investasi dan
penelitian yangdilakukan oleh Aditama dan modal kerja dalam menjalankan kelangsungan
Purwaningsih (2014) yang menyatakan operasional perusahaan (Sawir, 2004:93).
bahwa perencanaan pajak tidak berpengaruh Semakin besar nilai free cash flow
positif terhadap manajemen laba pada yang tersedia di dalam perusahaan, maka
perusahaan non manufaktur yang terdaftar di perusahaan bisa dikatakan semakin sehat dan
BEI serta penelitian Wardani dan Santi (2018) dapat dikategorikan sebagai perusahaan yang
menunjukkan bahwa tax planning tidak dapat menunjukkan kinerja yang baik dalam
berpengaruh secara signifikan terhadap hal pertumbuhan perusahaan, pembayaran
manajemen laba. Hasil penelitian ini tidak utang dan pembayaran dividen kepada
sejalan dengan penelitian yang dilakukan investor. Semakin kecil free cash flow, maka
oleh Romantis, Heriansyah, D.W dan Azizah perusahaan bisa dikategorikan sebagai
(2020) yang menyatakan bahwa perencanaan perusahaan yang tidak sehat (Agustia,
pajak mempunyai pengaruh terhadap 2013:38).
manajemen laba pada perusahaan- Penelitian sebelumnya yang
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI mendukung hasil penelitian ini adalah
serta penelitian Astutik (2016) menunjukkan penelitian yang dilakukan oleh Agustia
bahwa variabel bebas yang terdiri dari (2013) serta Widiangingrum dan Sunarto
perencanaan pajak dan beban pajak (2018) mengemukakan bahwa free cash flow
tangguhan secara bersama- sama berpengaruh negatif terhadap manajemen
berpengaruh manajemen laba. laba. Penelitian yang dilakukan oleh Kodriah
dan Fitri (2017) menyatakan bahwa free cash
flow berpengaruh positif terhadap
manajemen laba karena free cash flow
4.3.2 Free Cash Flow Terhadap merupakan determinan penting dalam
Manajemen Laba penentuan nilai perusahaan, sehingga
Variabel free cash flow dari hasil manajer lebih berfokus pada usaha untuk
pengujian regresi linier berganda yang telah meningkatkan free cash flow. Hasil penelitian
dilakukan menunjukkan koefisien regresi ini bertentangan dengan penelitian yang
negatif sebesar -0,084 dengan tingkat dilakukan oleh Ivanto dan Tan (2015) bahwa
signifikansi (α) = sebesar 0,035 yang mana tidak terdapat pengaruh signifikan antara
lebih kecil dari tingkat signifikansi (α) = 5%, surplus free cash flow dengan manajemen

In Search – Informatic, Science, Entrepreneur, Applied Art, Research, Humanism 125


In Search p-ISSN: 2085-7993
e-ISSN: 2580-3239
Volume 20 No. 02 November 2021

laba serta Winingsih (2017) yang pajak. Jika laba yang dihasilkan oleh
mengungkapkan bahwa free cash flow tidak perusahaan tinggi, perusahaan akan
berpengaruh terhadap manajemen laba. cenderung melakukan manajemen laba
dengan meminimalkan laba agar beban
4.3.3 Earning Pressure Terhadap
pajaknya rendah (Wardani dan Santi,
Manajemen Laba
2018:13).
Variabel earning pressure dari hasil
Free cash flow merupakan arus kas
pengujian regresi linier berganda yang telah
aktual yang didistribusikan kepada investor
dilakukan menunjukkan koefisien regresi
sesudah perusahaan melakukan semua
positif sebesar 0,457 dengan tingkat
investasi dan modal kerja yang diperlukan
signifikansi (α) = sebesar 0,002 yang mana
untuk menjaga kelangsungan operasionalnya.
lebih besar dari tingkat signifikansi (α) = 5%,
Free cash flow merupakan kas yang tersedia
maka H3 diterima. Hal ini menunjukkan
diperusahaan yang dapat digunakan untuk
bahwa earning pressure berpengaruh
berbagai aktivitas/kegiatan (Murhadi,
terhadap manajemen laba. Perusahaan
2013:48). Semakin kecil free cash flow,
cenderung melakukan manajemen laba untuk
maka perusahaan bisa dikategorikan sebagai
meningkatkan laba jika laba yang diperoleh
perusahaan yang tidak sehat (Agustia,
perusahaan rendah guna meningkatkan
2013:38).
labanya untuk menarik minat investor
Earnings pressure mendorong manajer
(Wijayanti dan Slamet, 2012).
untuk melakukan manajemen laba.
Hasil penelitian tersebut sejalan
Perusahaan yang labanya berada di di atas
dengan penelitian yang dilakukan oleh
target yang telah ditentukan, tidak akan
Subagyo dan Oktavia (2010), dan Slamet dan
melakukan manajemen laba agar dia tetap
Wijayanti (2012) yang membuktikan bahwa
dapat memperoleh keuntungan dari
earnings pressure berpengaruh signifikan
penurunan tarif pajak (Hamijaya, 2015:8).
positif terhadap manajemen laba. Ketika laba
Hasil penelitian ini mendukung penelitian
yang dilaporkan perusahaan pada periode
sebelumnya yang dilakukan oleh Aditama
berjalan lebih besar daripada laba
dan Purwaningsih (2014) dan Wardani dan
tahunsebelumnya maka hal tersebut akan
Santi (2018) yang menyebutkan bahwa
mendorong manajer melakukan manajemen
perencanaan pajak tidak berpengaruh
laba agar beban pajak yang dibayarkan
terhadap manajemen laba Penelitian
perusahaan menjadi lebih kecil.
sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi dan
4.3.4 Perencanaan Pajak, Free Cash Flow Priyadi (2016), Kodriyah dan Fitri (2017),
dan Earning Pressure Terhadap dan Mappanyukki, Prakoso dan Irwandi
Manajemen Laba (2016) menunjukkan bahwa free cash flow
Perusahaan yang melakukan berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil
perencanaan pajak (tax planning) untuk penelitian tersebut sejalan dengan Subagyo
memperkecil laba usahanya, akan meninjau dan Oktavia (2010), dan Slamet dan
laba karena laba merupakan dasar pengenaan Wijayanti (2012) yang membuktikan bahwa

In Search – Informatic, Science, Entrepreneur, Applied Art, Research, Humanism 126


In Search p-ISSN: 2085-7993
e-ISSN: 2580-3239
Volume 20 No. 02 November 2021

earnings pressure berpengaruh signifikan 2. Pengambilan sampel dalam penelitian


positif terhadap manajemen laba. Ketika laba ini yaitu berfokus pada perusahaan
yang dilaporkan perusahaan pada periode manufaktur sub sektor makanan dan
berjalan lebih besar daripada laba minuman yang terdaftar di Bursa Efek
tahunsebelumnya maka hal tersebut akan Indonesia sehingga belum mencakup
mendorong manajer melakukanmanajemen keseluruhan perusahaan yang ada.
laba agar beban pajak yang dibayarkan 3. Dalam mendeteksi manajemen laba,
perusahaan menjadilebih kecil (Hamijaya, variabel yang diteliti dalam penelitian
2015: 21). ini hanya meneliti tentang perencanaan
5. KESIMPULAN pajak, free cash flow dan earning
5.1 Simpulan pressure. Hal ini dapat dilihat dari
Berdasarkan hasil analisis regresi yang analisis yang menunjukkan bahwa
telah dilakukan oleh peneliti, maka simpulan variabel independen hanya mampu
yang dapat diambil dari hasil penelitian ini mengungkapkan sedikit pengaruhnya
adalah: terhadap manajemen laba yaitu sebesar
1. Perencanaan pajak tidak berpengaruh 32,8% yang sisanya sebesar 67,2%
terhadap manajemen laba. dipengaruhi oleh variabel lain untuk
2. Free cash flow berpengaruh terhadap mendeteksi manajemen laba.
manajemen laba 5.3 Saran
3. Earning pressure berpengaruh Berdasarkan simpulan dan
terhadap manajemen laba keterbatasan yang telah dibahas oleh
4. Perencanaan pajak, free cash flow dan peniliti di bab sebelumnya, peneliti akan
earning pressure secara simultan memberikan saran atau rekomendasi bagi
berpengaruh terhadap manajemen peneliti selanjutnya yaitu sebagai berikut:
laba. 1. Peneliti selanjutnya diharapkan bisa
5.2 Keterbatasan menambah periode waktu penelitian.
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah 2. Peneliti selanjutnya sebaiknya tidak
pada penelitian ini yang dapat dijadikan meneliti perusahaan manufaktur sub
bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya sector makanan dan minuman, tetapi
agar penelitian selanjutnya bisa memberikan diharapkan untuk meneliti sector
hasil yang lebih baik lagi yaitu sebagai lainnya, atau menggunakan
berikut: keseluruhan sektor perusahaan yang
1. Penelitian ini hanya meneliti selama terdapat di Bursa Efek Indonesia.
tiga tahun yaitu periode 2017, 2018 3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat
dan 2019. Diharapkan untuk peneliti menambah lebih banyak variabel
selanjutnya dapat menambah periode agar mampu mewakili lebih banyak
penelitian agar hasil penelitian bisa lagi faktor-faktor yang dapat
lebih akurat. mempengaruhi manajemen laba.

In Search – Informatic, Science, Entrepreneur, Applied Art, Research, Humanism 127


In Search p-ISSN: 2085-7993
e-ISSN: 2580-3239
Volume 20 No. 02 November 2021

4. Dalam mendeteksi laba, peneliti dan Keuangan Vol. 15, No. 1, Mei
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat 2013, hlm. 27-42.
menambah variabel-variabel Amat, Oriol dan C. Gowthorpe. 2004.
penelitian agar mampu mewakili Creative accounting: Nature,
banyak faktor-faktor yang dapat Incidence and Ethical Issues.
mempengaruhi manajemen laba. www.papers.ssrn.com.
5. Perusahaan sebaiknya tidak Astutik, Ratna Eka Puji. 2016. Pengaruh
melakukan praktik manajemen laba Perencanaan Pajak dan Beban Pajak
karena tindakan tersebut akan Tangguhan Terhadap Manajemen
merugikan perusahaan dimasa Laba. Jurnal Ilmu dan Riset
mendatang. Akuntansi, 5(3):1-17.
6. Bagi investor, harus lebih cermat lagi Brigham, Eugene F. Dan J.F. Houston. 2010.
dalam menilai perusahaan terutama Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.
dalam melihat arus kas bebas di Edisi 11. Jakarta: Salemba
dalam laporan keuangan untuk EmpatBukit, R. B. & T. M Iskandar.
melakukan investasi. 2009. Surplus Free Cash Flow,
6. DAFTAR PUSTAKA EarningsManagement and Audit
Achyani, Fatchan dan Susi Lestari. 2019. Committee. Int. Journal of
Pengaruh Perencanaan Pajak Economics and Management, 3(1):
Terhadap Manajeman Laba. 204 - 223.
JURNAL Riset Akuntansi dan Bukit, Rina dan Takiah Mohd Iskandar.
Keuangan Indonesia. Vol. 4 No. 1 2009. Surplus Free Cash Flow,
April 2019. Earnings Management and Audit
Aditama, Ferry dan Anna Purwaningsih. Committee. International Journal of
2014. Pengaruh Perencanaan Pajak Economics and Management
Terhadap Manajemen Laba Pada 3(1):204-223. ISSN 1823-836X.
Perusahaan Non Manufaktur Yang Dechow, P. M., Sloan, R. G., dan Sweeney,
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. A. P. (1996). Detecting Earnings
MODUS vol. 26(1):33-50, 2014. Management. The Accounting
ISSN: 0852-1875. Review. Vol. 70, No.2. Hal: 193-225.
Agnes, Sawir.2004. Analisis Kinerja Dewan Standar Akuntansi Keuangan. IAI.
Keuangan dan Perencanaan 2007. Standar Akuntansi Keuangan
Keuangan Perusahaan. Jakarta : PT. (SAK) No. 1: Laporan Keuangan.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.
Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Hamijaya, Marselina. 2015. Pengaruh
Corporate Governance, Free Cash Insentif Pajak dan Insentif Non Pajak
Flow dan Leverage Terhadap Terhadap Manajemen Laba Saat
Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi Terjadi Penurunan Tarif Pajak
Penghasilan Badan Pada Perusahaan

In Search – Informatic, Science, Entrepreneur, Applied Art, Research, Humanism 128


In Search p-ISSN: 2085-7993
e-ISSN: 2580-3239
Volume 20 No. 02 November 2021

BEI. Jurnal Akuntansi Bisnis, Vol Manufaktur. Simposiun Nasional


XIV No. 27 September 2015. Akuntansi 18.
Hartomo, Giri. 28 Juni 2019. Kronologi Oma Romantis, Kurnia Heriansyah,
Kasus Laporan Keuangan Garuda Soemarsono D.W, & Widyaningsih
Indonesia Hingga Kena Sanksi Azizah. 2020. Pengaruh Perencanaan
diakses pada tanggal 16 oktober 2021 Pajak Terhadap Manajemen Laba
dari Yang Dimoderasi Oleh Penurunan
https://economy.okezone.com/read/2 Tarif Pajak (Diskon Pajak). Jurnal
019/06/28/320/2072245/kronologi- Ilmiah Akuntansi Dan Manajemen,
kasus-laporan-keuangan-garuda- 16(1),85–95.
indonesia-hingga-kena-sanksi https://doi.org/10.31599/jiam.v16i1.
Ivanto, D. P., dan Tan, Y. 2015. Studi 116
Pengaruh Free Cash Flow dan Penman, Stephen H. 2010. Financial
External Monitoring Terhadap Statement Analysis and Security
Earnings Management pada Valuation, 4th Edition. McGraw-
Perusahaan yang Terdaftar di BEI Hill.
Tahun 2010-2012. Jurnal Ilmiah Puta, Reza Hangga Dewa Kumala., Ketut
Mahasiswa Universitas Surabaya, Sunarta dan Haqi Fadillah. 2018.
4(1). Pengaruh Perencanaan Pajak dan
Kodriah dan Anisah Fitri. 2017. Pengaruh Beban Pajak Tangguhan Terhadap
Free Cash Flow dan Leverage Manajemen Laba Pada Perusahaan
Terhadap Manajemen Laba Pada Manufaktur Sub Sektor Makanan
Perusahaan Maufaktur di BEI. Jurnal dan Minuman yang Terdaftar di
Akuntansi. Vol. 3 No. 2 Januari Bursa Efek Indonesia Periode 2013-
2017.e-ISSN 2549-5968. Universitas 2017. Jurnal Online Mahasiswa
Serang Raya. (JOM) Bidang Akuntansi. Vol.5, No.
Mappanyukki, Ratna, Haryo Dwi Prakoso 5 (2018).
dan Soni Agus Irwandi. 2016. The Rosdini, D. 2009. Pengaruh Free Cash
Impact of Free Cash Flow and Good Flow terhadap Dividend Payout
Corporate Governance (GCG) Ratio. Working Paper In
Earning Management of the Banking Accounting and Finance,
Companies Listed on the Indonesia Departement of Accounting
Stock Exchange Research Journal of Padjajaran University.
Finance and Accounting, 7(20): 87- Saleh, Tahir. 03 Juli 2020.
99. Mengagetkan!Terancam Didepak,
Midiasuty, dkk. 2015. Pengaruh Perubahan
Tiga Pilar Cetak Laba Rp1,1T
Tarif Pajak Badan Menurut UU
No.36 Tahun 2008 Terhadap Praktik diakses pada tanggal 18 Januari 2021
Manajemen Laba Perusahaan Non dari
In Search – Informatic, Science, Entrepreneur, Applied Art, Research, Humanism 129
In Search p-ISSN: 2085-7993
e-ISSN: 2580-3239
Volume 20 No. 02 November 2021

https://www.cnbcindonesia.com/mar Ten Year Perspective. The


ket/20200702233607-17- Accounting Review, 65(1): 131-156.
Widianingrum, Reina dan Sunarto. 2018.
169877/mengagetkan-terancam-
Deteksi Manajemen Laba: Leverage,
didepak-tiga-pilar-cetak-laba-rp-11-t Free Cash Flow, Profitabilitas dan
Scott, R. William. 2015. Financial Ukuran Perusahaan (Studi Kasus
Accounting Theory. Seventh Edition. Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Pearson Prentice Hall: Toronto. Terdaftar di BEI Periode 2013-
Slamet, Abdul dan Provita Wijayanti. 2012. 2016). Prosiding SENDI_U 2018
Respon Perubahan Tarif Pajak ISBN:978-979-3649-99-3.
Penghasilan, Insentif dan Non- Universitas Stikubank.
Insentif Pajak Terhadap Manajemen Winingsih. 2017. Pengaruh Free Cash Flow,
Laba. Proceedings of Conference In Leverage, Likuiditas, Profitabilitas,
Business, Accounting and Dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Management (CBAM) Vol.1 No. 1 Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi
December 2012. UNISSULA. Universitas Muhammadiyah
Subagyo dan Oktavia. 2010. Manajemen Surakarta.
Laba Sebagai Respon atas Perubahan Yin, Jennifer, and Agnes Cheng. 2004.
Tarif Pajak Penghasilan Badan di Earning Management of Profit Firms
Indonesia. Simposium Nasional and Loss Firms in Response to Tax
Akuntansi XIII. Purwokerto. Rate Reduction. Review of
Sulistyanto, Sri. 2008. Manajemen Laba: Accounting and Finance volime 3.
Teori dan Model Empiris, Jakarta: 2004: 67-92
PT. Grasindo.
Tiearya, Ivan Rizky. 2012. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Manajemen
Laba Sebagai Respon Atas
Perubahan Tarif Pajak Penghasilan
Badan 2008 di Indonesia. Skripsi.
Universitas Diponegoro
Wardani, Dewi Kusuma dan Desifa Kurnia
.
Santi. 2018. Pengaruh Tax Planning,
Ukuran Perusahaan, Corporate
Social Responsibility (CSR)
Terhadap Manajemen Laba. Jurnal
Akuntansi, 6(1): 11-24.
Watts, Ross L dan Jerold L. Zimmerman.
1990. Positive Accounting Theory: A

In Search – Informatic, Science, Entrepreneur, Applied Art, Research, Humanism 130

Anda mungkin juga menyukai