Penyusun
Drs.Sunarko, M.T
Reviewer
Dr. Rizal Sani, M.M
DAFTAR ISI
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: ii dari ii
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
BAB I
URAIAN SINGKAT MATERI PELATIHAN
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 1 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
A. LATAR BELAKANG
Melaksanakan Rutinitas (dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW
merupakan salah satu dari beberapa proses pengelasan dan posisi pengelasan dimana
pengelasan rutinitas dasar ini merupakan proses pengelasan yang biasa dipergunakan
dalam proses pengelasan tingkat dasar yaitu posisi mendatar atau dibawah tangan dari
sambungan sudut 1 F ( fillet joint ) dan sambungan tumpul 1 G ( Butt joint ) dan
posisi horisontal dari sambungan sudut 1 F ( fillet joint ) dan sambungan tumpul 1 G
(Butt joint ) dilakukan untuk membentuk suatu konstruksi dan merupakan posisi
pengelasan yang paling banyak digunakan pada dunia pengelasan. Pengelasan
dengan proses las GMAW atau disebut dengan pengelasan busur listrik dengan
pelindung gas CO2 merupakan proses pengelasan yang menggunakan busur listrik yang
mengalir sebagai pemanas dalam kawat las ( Wire Roll ) yang dilindungi gas CO2).
Kawat las yang digunakan berbentuk wire roll pejal.
Pada Buku Informasi ini akan dipaparkan tentang Pengetahuan dan
ketrampilan dimana berisi Informasi tentang : Persiapan mesin dan bahan las
(benda uji), Identifikasi bahan pengisi, Identifikasi posisi pengelasan, Pelaksanaan
pengelasan sambungan sudut dan tumpul pada pelat posisi di bawah tangan (1F,
1G), Pelaksanaan pemeriksaan(evaluasi) hasil pengelasan secara visual dan
melaporkan hasil pengelasan.
Dengan disusunnya Modul ” Mengelas Pelat Melaksanakan Rutinitas (dasar)
Pengelasan dengan Proses Las GMAW” ini diharapkan akan dapat membantu dalam
menjelaskan tentang pengelasan
B. TUJUAN
Modul “ Mengelas Pelat Melaksanakan Rutinitas (dasar) Pengelasan dengan
Proses Las GMAW” ini bertujuan agar peserta mampu untuk melakukan pengelasan
sesuai dengan SOP. Mengelas Pelat Posisi di Bawah Tangan(1F, 1G) dan posisi
horisontal (2F, 2G )dengan Proses Las GMAW dalam Modul ini adalah untuk memberikan
pemahaman dan menerapkan proses pengelasan, disamping itu juga bertujuan agar
siswa mampu melakukan pemeriksaan hasil pengelasan secara benar
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dari Modul “ Mengelas Pelat Melaksanakan Rutinitas (dasar)
Pengelasan dengan Proses Las GMAW” ini terdiri dari: Persiapan mesin dan bahan las
(benda uji), Identifikasi bahan pengisi, Identifikasi posisi pengelasan, Pelaksanaan
pengelasan sambungan sudut dan tumpul pada pelat posisi di bawah tangan (1F, 1G),
dan posisi horisontal ( 2F, 2G ).Pelaksanaan pemeriksaan (evaluasi) hasil pengelasan
secara visual dan melaporkan hasil pengelasan
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 2 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
D. PENGERTIAN-PENGERTIAN
1. Gas Metal Arc Welding ( GMAW ) adalah Proses pengelasan las busur listrik
(semi otomatik ) dengan pelindung gas Co2 dengan wire roll pejal ( tanpa
inti flux )
2. Kawat las (Wire Roll).adalah Logam pengisi dalam proses pengelasan
berbentuk kawat memanjang yang digulung pada roll untuk proses
pengelasan Gas Metal Arc Welding (GMAW)
3. Baja adalah Logam yang keras dan kuat, yang dihasilkan dari proses
pengolahan lanjut logam besi melalui dapur Siemens Martin, Bessemer, Open
Heart atau dapur listrik
4. Baja Carbon Rendah adalah Baja yang mempunyai kandungan karbon sebesar
0,1 % sampai dengan 0,3 %
5. Baja Carbon Sedang adalah Baja yang mempunyai kandungan karbon sebesar
0,3 % sampai dengan 0,6 %
6. Baja Carbon Tinggi adalah Logam yang mempunyai kandungan karbon 0,7
% sampai dengan 1,3 %
7. Baja campuran adalah Logam baja yang telah mengalami proses penambahan
unsur – unsur paduan
8. Baja Tahan Karat adalah Logam baja yang mempunyai sifat tahan terhadap
karat
9. Spesifikasi prosedur pengelasan (Welding Procedure Specification) disingkat
dengan WPS merupakan sebuah dokumen tentang prosedur pengelasan
berkualifikasi tertulis yang harus dipersiapkan untuk dijadikan petunjuk
pengelasan sesuai persyaratan yang diacu
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 3 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
BAB II
MATERI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
MELAKSANAKAN RUTINITAS (DASAR) PENGELASAN
DENGAN PROSES LAS GMAW
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 4 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
Las busur gas biasanya dibagi dalam dua kelompok besar yaitu
kelompok elektrode tak terumpan dan kelompok elektrode terumpan,
sedangkan proses las GMAW termasuk dalam kelompok elektrode terumpan
dimana sebagai elektrodenya digunakan kawat las. Untuk kelompok elektrode
terumpan dibagi lagi dalam dua jenis berdasarkan kawat elektrodenya yaitu
jenis kawat pejan (GMAW) dan jenis kawat elektrode dengan inti fluks
(FCAW). Kelompok ini biasanya menggunakan dua macam gas pelindung
yaitu gas mulia dan gas CO2.
b) Ketrampilan
1) Penanganan pengaturan (setting) mesin las
Sebelum melakukan pengelasan proses GMAW maka mesin las
harus diperhatikan hal-hal berikut ini :
(a) Periksa kabel input dan terminal sambungan, yakinkan bahwa semua
dalam kondisi baik.
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 5 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
(c) Periksa sambungan selang gas, kabel switch torch, kabel power dan
kabel wire feeder.
(d) Periksa rol ukuran wire feeder, yakinkan rol sesuai dengan ukuran
kawat yang digunakan (misal dia 1,2 mm).
(e) Bongkar / lepas corong gas, mulut lubang gas dan ujung kontak dari
torch las tersebut seperti gambar no. 1.
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW
Halaman: 6 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
Ujung
kontak
Lubang
Torch las
gas
Corong gas
(h) Tekan tombol pada kontak remote kontrol atau torch switch sampai
kawat muncul pada kontak tip di torch las sebagai mana yang terlihat
pada gambar no. 2.
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW
Halaman: 7 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
Kotak remot
Tombol kontrol
arus
Tombol voltage
(tegangan)
Knob Inching
Torch las
Roll wire
Kawat elektoda
Kawat feeder
elektroda
(i) Periksa ujung kontak, lubang mulut corong gas dan gas alat pemercik,
yakinkan bahwa semuanya dalam kondisi baik.
(j) Pasang kembali ujung kontak, lubang mulut gas dan cerobong gas.
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 8 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
(k) Pasang regulator gas CO2 pada botol gas CO2. Pasang kabel power untuk
.pemanas dan sambungkan selang gas, seperti pada gambar no. 3.
(l) Buka katup botol gas, setel katup kontrol tekanan gas sampai tekanan
gas mencapai 2 – 3 Kg/ Cm2.
(m) Putar switch gas check , buka katup kontrol aliran gas dan atur sampai
aliran gas 15 l/ menit.
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 9 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
(n) Setelah penyetelan besarnya aliran gas putar kembali switch gas check
ka auto.
(o) Putar tombol arus dan voltase ke posisi tengah tengah.
(p) Nyalakan busur dengan menekan torch switch ON pada pelat baja.
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 10 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
a) Pengetahuan
Pada dasarnya pengelasan pelat posisi dibawah tangan dengan proses las
GMAW merupakan Pekerjaan pengelasan yang harus dipersiapkan terlebih
dahulu tentang mesin dan bahan las yang digunakan untuk menghasilkan
pengelesan yang sempurna. Hal ini dilakukan berupa persiapan pengelasan,
maka oleh sebab itu sebelum kita melakukan persiapan mesin dan bahan las
tersebut terlebih dahulu harus dilakukan pemilihan dan pemeriksaan dahulu
supaya dapat kita ambil suatu keputusan apakah mesin dan alat tersebut
langsung dapat kita pasang atau kita setel terlebih dahulu agar proses
pengelasan dapat dilakukan dengan sempurna.
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 11 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 12 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
Baja berkekuatan tarik tinggi adalah baja struktur yang diproduksi dengan
menambahkan sejumlah kecil elemen campuran ke baja karbon rendah untuk
mempertinggi kekuatannya. Memberikan tegangan tinggi 490 N/mm2 atau
lebih dan mempunyai mampu las yang baik. Baja struktur ini mengurangi
berat struktur las dan biaya las dan merubah ekonomi material dan unjuk
kerja dari struktur las.
Baja berkekuatan tarik tinggi diklasifikasikan sesui dengan metode
perlakuan panas menjadi dua kelas: Kelas HT 50 (tegangan tarik = 490 N/mm2
atau lebih) dan Kelas HT 60 (tegangan tarik = 570 N/mm2 atau lebih).
Kekuatan dari baja berkekuatan tarik tinggi kelas HT 50, baja yang
berkekuatan tarik tinggi konvensional ditingkatkan dengan menambahkan
elemen campuran. Dibuat dengan diroll atau dinormalising dan juga disebut Baja
Normalising. Kekuatan dari baja berkekuatan tarik tinggi kelas HT 60 telah
ditingkatkan dengan perlakuan panas hardening dan tempering seperti dengan
menambahkan elemen campuran, mampu lasnya akan terganggu bila kekuatan
ditingkatkan hanya dengan penambahan elemen campuran. Baja HT
60 yang juga disebut Baja Quench Temper mensyaratkan jumlah elemen
campurannya lebih kecil untuk meningkatkan kekuatan dan mudah dilas tetapi
tidak bisa dipakai untuk pekerjaan panas. Bila mengelas baja yang dihaluskan
dengan masukan panas tinggi, perlu dikontrol masukan panasnya, dimulai dari
daerah terkena pengaruh panas (HAZ) dapat menjadi lunak dan sehingga
mengurangi ketangguhan dari sambungan las.
SM 490 dari JIS dapat disamakan dengan baja berkekuatan tarik tinggi
kelas HT 50, SM 520 dengan kelas HT 55 dan SM 570 dengan kelas HT 60.
Walaupun baja berkekuatan tarik tinggi HT 55 atau kelas yang lebih tinggi
dispesifikasikan oleh Standar Teknik Las (Welding Engineering Standards / WES)
Jepang bukan oleh JIS. WES yang membedakan baja berkekuatan tarik tinggi
dengan berbagai kelas, menggunakan simbol "HW" diikuti dengan batasan nilai
terendah dari titik mulurnya (Yield Point).
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 13 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 14dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
2) Sambungan Las
Pembuatan struktur las meliputi proses pemotongan material sesuai
ukuran, melengkungkannya, dan menyambungnya satu sama lain. Tiap-tiap daerah
yang disambung disebut "sambungan".
Terdapat beberapa variasi sambungan las sebagai pilihan berdasarkan
ketebalan dan kualitas material, metode pengelasan, bentuk struktur dsb.
Berdasarkan bentuknya, sambungan las diklasifikasikan antara lain sambungan
tumpul, sambungan dengan penguat tunggal, sambungan dengan penguat ganda,
sambungan tumpang, sambungan T, sambungan sudut, sambungan tepi, sambungan
kampuh melebar dan sambungan bentuk silang, seperti ditunjukkan pada gambar
II.55.
Sambungan-sambungan kampuh las dapat juga diklasifikasikan berdasarkan
metode pengelasan, antara lain las tumpul, las sudut, las tepi, las lubang, dan las
buildup, seperti ditunjukkan pada gambar II.56
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 16 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
b) KETERAMPILAN
Kikir tangan
Material yang telah dibersihkan dari kotoran, terak dan benda-benda lain yang
mengganggu terlebih dahulu dibersihkan. Selanjutnya material siap disetel
dengan mebgikuti proses sebagai berikut :
1) Persiapan material
Sebagai langkah persiapan, perhatikan hal-hal berikut ini :
(a) Siapkan dua logam dasar dengan kampuhnya
(b) Siapkan satu potong logam penahan bagian belakang.
(c) Berikan bevel 3o pada salah satu sisi penahan belakang.
(d) Hilangkan sisik-sisik bagian belakang logam dasar tersebut dengan kikir
tangan.
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 18 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
Plat penahan
Las ikat
Las ikat
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 20 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
a) Pengetahuan
Wire filler metal adalah logam pengisi dalam proses pengelasan selain
SMAW dimana bentuknya berupa :
• Kawat batangan ( wire rod )
• Kawat gulungan ( wire roll )
• Pita gulungan ( wire strip )
Contoh:
ER 70 S – 2
70 → Kuat tarik minimum logam las = 70.000 psi
2 → Komposisi kimia :
0,07 % C 0,9 – 1,4 % Mn 0,4 – 0,7 % Si
0,05 – 0,15 % Ti 0,02 – 0,12 % Zr 0,05 – 0,15 % Al
ER 70 S – 4
70 → Kuat tarik minimum 70.000 psi
4 → Komposisi kimia :
0,07 – 0,15 % C 1,0 – 1,5 % Mn 0,65 – 0,85 % Si
0,025 % P 0,035 % S 0,50 % Cu
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 21 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
Kawat untuk las GMAW sesuai dengan bentuk penampangnya dapat dibagi
menjadi dua tipe : Kawat Padat (Solid) dan Kawat Inti Fluks
Jika logam cair terjadi pada oksidasi atmosfir, terjadi reaksi berikutnya :
2Fe + O = 2FeO.....................................2
Karena karbon dalam baja cenderung berikatan dengan oksigen dibanding dengan
Fe, terjadi reaksi berikutnya
FeO+C=Fe+CO.......................................3
FeO + Mn = MnO....................................4
2FeO + Si = 2SiO
Melalui reaksi 4, terak dari MnO dan SiO dibentuk dalam permukaan rigi,
menghasilkan logam las kualitas tinggi.
Untuk kawat inti fluks, deoksidan ditambahkan ke fluks untuk mencegah
terbentuknya CO
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW
Halaman: 22 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
Karena kawat inti fluks lebih lunak dibandingkan dengan kawat solid, harus
diperhatikan untuk penyetelan tekanan kawat pengumpan (wire feeder) tidak
boleh terlalu tinggi.
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 22 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
a) Pengetahuan
Las MAG (Metal Active Gas Welding/las berpelindung gas aktif): Pada
metode las ini, gulungan kawat las (elektroda) secara kontinyu (terus
menerus) disuplai dengan motor pendorong elektroda, sementara itu arus
pengelasan dialirkan dari mesin las langsung ke kontak chip untuk
melelehkan logam induk dan kawat las. Untuk mencegah oksidasi atau nitrasi
logam las, gas pelindung oksidasi seperti gas CO2 atau campuran gas CO2
dan argon disuplai (dialirkan) disekeliling area pengelasan untuk menjadi
penghalang terhadap udara dan menjamin logam las yang baik. Ini disebut
metode pengelasan busur berpelindung gas, dan metode pengelasan busur
semiotomatis. Sesuai dengan jenis gas pelindung, digunakan campuran
100% CO2 Ar+ CO2>5% (umumnya digunakan 80% Ar + 20% CO2). Jika
100% CO2 digunakan, metode ini disebut las busur CO2. Metode yang
menggunakan Ar + CO2 disebut las busur berpelindung gas campuran, dan
dipakai untuk meningkatkan tampilan rigi las atau untuk mengurangi
percikan. Bagaimanapun juga, jika kecepatan udara 2 meter/detik atau lebih,
masuknya udara cenderung menyebabkan lubang cacing, jadi cara cara
perlindungan terhadap angin adalah perlu apakah pengelasan dilakukan
didalam atau diluar ruangan. Las busur semi otomatis mempunyai peralatan
untuk mendorong atau memajukan kawat secara otomatis sementara torch
dikontrol secara manual.
Metode ini banyak digunakan sebagai metode las busur berpelindung
gas untuk proses otomatis dan menaikkan efisiensi pengelasan, dan
memberikan efisiensi yang sangat tinggi dibandingkan dengan metode
SMAW. Metode ini dapat digunakan untuk lingkup yang sangat luas dari
material pengelasan termasuk baja lunak, baja berkekuatan tinggi, baja
campuran rendah, dan baja tahan karat. Metode yang telah dipakai tidak hanya
pada industri mobil, tetapi juga dipakai untuk berbagai bidang termasuk
konstruksi baja, jembatan, industri mesin, bangunan kapal, dll. Penggunaan
kawat untuk las MAG ada berbagai jenis penampang melintangnya dan
diklasifikasikan menjadi kawat pejal dan kawat berinti fluks.
Las busur berpelindung sendiri: Jika udara dapat dikeluarkan secara
sempurna, bentuk/ukuran logam las dapat disiapkan dengan las MAG dan
MIG. Bagaimanapun juga, bila kecepatan angin di daerah operasi las lebih
dari 2 meter/detik efek perlindungan akan terganggu, menyebabkan
terjadinya lubang cacing atau lubang-lubang pada logam las dan mengurangi
ketangguhan dari logam tersebut.
Metode las berpelindung sendiri telah dikembangkan untuk las semi
otomatis di luar (out door) misalnya konstruksi atau pekerjaan teknik sipil
dimana lingkungan tidak memungkinkan penggunaan botol gas pelindung.
Kawat las yang digunakan untuk metode ini diisi dengan fluks, yang meleleh
dan melebur pada panas busur yang ditimbulkan gas dan uap logam untuk
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW
Buku Informasi Versi: 2018 Halaman: 24 dari 54
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
b) Keterampilan
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 25 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
(c) Jaga welding torch dan sentuhkan kawat elektrode pada plat baja
(lihat gambar III.99)
Sekitar 15 mm
Plat baja
(d) Tangan kiri bantu pegang welding torch untuk menjaga panjang
kawat yang keluar dan sudut torch konstan posisinya (lihat gambar
III.100)
Torch las
Plat baja
(e) Nyalakan busur dan pada waktu yang bersamaan jaga panjang
kawat konstan, periksa kondisi pengelasan untuk meter amper dan
voltage pada mesin las.
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 26 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
(g) Putar sakelar arus pada sekitar 100 A dan sakelar voltage sekitar
19.5 V, kemudian nyalakan busur dan atur kembali sakelar arus
dan tegangan mencapai 100 A dan 19.5 V dengan tang ampere.
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 27 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
(h) Putar / atur sakelar arus sekitar 140 A dan sakelar Voltage sekitar
21 Voltage, lanjutkan dengan menyalakan busur serta atur / putar
sakelar arus dan voltage sampai arus dan voltage mencapai 140 A
dan 21 V dengan meter pengukur (tang amper).
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW
Halaman: 28 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 29 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
(l) Lepas corong gas dari torch las dan bersihkan corong gas dan
ujung kontak.
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 30 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
2) Pengelasan lurus
(a) Pengelasan lurus (tanpa ayunan)
Potongan
Kawat
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW
Halaman: 31 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
Penyalaan busur
(1) Ambil posisi tubuh yang enak atau nyaman.
(2) Jangan menekuk kabel torch secara ekstrim.
(3) Letakkan ujung kawat sekitar 10 mm didepan tepi awal
pengelasan.
(4) Pakai pelindung muka.
(5) Tekan tombol torch dan nyalakan busur.
Sekitar 3mm
Arah pengelasan
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 32 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
Pengelasan
(1) Gerakkan torch sehingga ujung kawat selalu terletak pada sisi
depan logam cair.
(2) Lakukan pengelasan sepanjang garis pengelasan.
Logam cair
Logam cair
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW
Halaman: 33 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
Tinggi rigi
Logam induk
Nosel
Kontak tip
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 34 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
Penyalaan busur
(1) Jarak antara chip dengan plat dijaga sekitar 15-20 m dan balik
secepatnya ke ujung awal pengelasan.
(2) Tahan torch membentuk sudut sekitar 70o-80o terhadap arah
pengelasan.
(3) Tahan torch membentuk sudut 90o terhadap permukaan plat.
(4) Ayun torch dari tepi ke tepi diantara lebar pengelasan.
(5) Cairkan titik awal.
Pengelasan
(1) Gerakkan torch sehingga ujung kawat selalu terletak pada ujung depan
logam cair.
(2) Gerakkan torch dari tepi kiri ke tepi kanan dan berhenti sebentar pada
tiap-tiap tepi
(3) Maximum lebar ayunan torch sama dengan dimensi nozzle.
(4) Pengelasan rigi sepanjang garis las
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW
Buku Informasi Versi: 2018 Halaman: 35 dari 54
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW
Buku Informasi Versi: 2018 Halaman: 36 dari 54
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
Pemeriksaan
(1) Periksa apakah bentuk dan permukaan rigi-rigi las seragam.
(2) Periksa apakah lebar dan tinggi las sudah optimal.
(3) Periksa apakah ada takik las atau overlap.
(4) Periksa apakah ada retak atau lubang.
(5) Periksa apakah pengisian kawah las cukup.
(6) Periksa apakah permukaan las teroksidasi.
Lebar rigi
Tinggi las
logam cair
Tahapan yang perlu dilakukan dan hal-hal penting yang harus diperhatikan
meliputi :
1. Buat garis dengan pena penggores dengan jarak 20 mm pada kedua sisi
material plat.
2. Letakkan material plat diatas meja kerja dengan posisi datar
(Horizontal).dan yakinkan dalam posisi stabil
3. Setel Kondisi Pengelasan pada ( 130 A, 21 V ).
4. Atur pada posisi pengelasan yang paling nyaman. Pegang Welding Torch
dengan metode yang benar dan letakkan Torch pada titik awal garis
pengelasan .( Lihat gambar III.113 )
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 37 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
Torch las
Meja kerja
Plat baja
Torch las
Busur
Logam cair
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 39 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 40 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
Torch las
Kawat
las
Logam cair
Busur
6. Las balik (mundur) sekitar 5mm dari titik akhir untuk mencegah terjadinya
kawah las dan matikan nyala busur
Torch las
Kawat las
Logam cair
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 41 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
Sikat kawat
G a ris p e mo to n g a n
Se kitar 5
Se kitar 5
G a ris p e mo to n g a n
c) Sikap kerja
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 42 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
a) Pengetahuan
Hasil pengelasan pada umumnya sangat bergantung pada
keterampilan juru las. Kerusakan hasil las baik di permukaan maupun di
bagian dalam sulit dideteksi dengan metode pengujian sederhana. Selain
itu karena struktur yang dilas merupakan bagian integral dari seluruh badan
material las maka retakan yang timbul akan menyebar luas dengan cepat
bahkan mungkin bisa menyebabkan kecelakaan yang serius. Untuk mencegah
kecelakaan tersebut pengujian dan pemeriksaan daerah-daerah las sangatlah
penting
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 43 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
1) Inspeksi Visual
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 46 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
(2) Underfill, suatu kondisi hasil las di mana logam las kurang mengisi kampuh
(3) Porosity , terdapat pori - pori di dalam las atau pada permukaan las.
(4) Undercut, takik las yang terjadi ke arah memanjang las diantara
bahan dasar dengan tepi las
(5) Incomplete fusion, tidak sempurnanya peleburan las antara logam las
dengan bahan dasar sehingga terjadi ruang kosong.
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 47 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
(6) Excessive ialah suati kondisi hasil las di mana logam las membuat takikan
pada las multipass
(7) Overlap ialah suatu kondisi hasil las di mana logam las melebihi area las.
(8) Weaving fault, weld bead yang tidak paralel dan tidak menutup
groove dengan sempurna
(9) Excessive penetration, Penetrasi weld metal pada base metal yang melebihi
dari standart yang diberikan
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 48 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
(10) Excess reinforcement, Contour capping weld bead yang berlebihan diatas
thickness material yang dilas
(11) Cold Lap, Lipatan/fold didalam weld bead yang gagal untuk berfusion
dengan pass berikutnya
(12) Burn through, Weld metal yang meleleh melewati base metal tanpa tersisa
sedikitpun (jebol)
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 49 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
(13)Weld thickness less than, tebal las yang kurang dari tebal las.
A. Keterampilan
Ketrampilan melakukan pemeriksaan secara visual dari hasil pengelasan
ditentukan oleh kecakapan Inspektur las, dimana untuk menjadi inspektur las
diperlukan kualifikasi kualifikasi sebagai berikut :
1. Memiliki kondis fisik yang baik.
2. Daya penglihatan harus mampu memeriksa sambungan las secara visual.
3. Memiliki sikap yang jujur, tangkas, teliti, kritis, tegas dan kreatif.
4. Mempunyai pengetahuan tentang las yang cukup.
5. Mengetahui gambar teknik dengan baik.
6. Mengetahui cara uji dan dapat mengevaluasi hasil uji.
7. Mempunyai pengalaman mengelas.
8. Memiliki pendidikan yang sesuai dan menunjang.
9. Melakukan perekaman dan membuat laporan hasil inspeksi, prosedur las,
kualifikasi prosedur las, pengendalian bahan pengelasan
2. Daya Penglihatan
Daya Penglihatan adalah penting. Seorang Inspektur Las harus mampu
memeriksa sambungan – sambungan las secara visual dan mampu memeriksa
hasil radiografik atau uji tak merusak lain (NDT). Apabila seorang Inspektur
berkacamata, maka pada waktu melakukan inspeksi kacamatanya harus dipakai.
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 50 dari 54y
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
3. Sikap
Sikap dari seorang Inspektur adalah penting, dapat menentukan apakah
seorang Inspektur berhasil atau gagal untuk melakukan tugasnya. Keberhasilan
seorang Inspektur tergantung dari kerjasama dengan petugas-petugas dari bagian
- bagian yang berhubungan dengan pekerjaan las yang diperiksa, harus bisa
bergaul, jangan angkuh tapi berwibawa.
Dalam mendiskusikan sesuatu pekerjaan seorang Inspektur harus toleran
terhadap pendapat orang lain, tidak boleh memihak, tetapi harus konsekuen atas
keputusannya. Ikuti dengan seksama prosedur inspeksi yang ditetapkan, tidak
boleh terpengaruh oleh debat - debat yang menekan.
Ingatlah bahwa dalam dokumen kontrak telah tercantum syarat - syarat yang
ditentukan termasuk tugas, kewenangan dan pertanggung jawaban seorang
Inspektur.
Seorang Inspektur Las harus jujur, tangkas, teliti, kritis, tegas dan kreatif.
4. Pengetahuan Las
Seorang Inspektur Las harus memiliki cukup pengetahuan mengenai proses
proses pengelasan, mengetahui kesalahan - kesalahan atau cacat - cacat las dan
tempat - tempat yang sering terdapat cacat - cacat las. Apa yang menyebabkan
terjadinya cacat - cacat las dan bagaimana cara mencegahnya dan
membetulkannya (reparasi).
Harus mengetahui spesifikasi prosedur pengelasan dan harus
mengetahui kelemahan - kelemahan karakteristik dari Juru Las atau
Operator Las
7. Rekaman (Records)
Inspektur harus memelihara rekaman dengan baik. Dia harus dapat menulis
laporan yang ringkas dan mudah dimengerti. Laporan harus cukup lengkap
sehingga alasan pengambilan keputusan adalah jelas meskipun setelah beberapa
lama kemudian.
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 51 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
Rekaman tidak hanya mencakup semua hasil inspeksi dan tes, tapi juga
prosedur las, kualifikasi prosedur las dan pengendalian bahan - bahan
pengelasan. Rekaman yang baik melindungi reputasi sebagai Inspektur
membantu dalam hal penulisan laporan yang ringkas dan lengkap.
8. Pengalaman las
Pengalaman las untuk seorang Inspektur Las bukan suatu persyaratan
yang penting, akan tetapi seorang Inspektur Las yang mempunyai pengalaman
sebagai Juru Las atau Operator Las sangat menguntungkan, oleh karena akan
lebih mudah memberi saran - saran untuk mencegah atau membetulkan
kesalahan – kesalahan las.
9. Pendidikan
Dasar pendidikan atau latihan khusus dalam bidang keteknikan dan
metalurgi akan sangat membantu meningkatkan mutu seorang Inspektur Las.
Kebanyakan Inspektur mendapatkan pengetahuannya dari pengalaman dan
belajar sendiri. Lebih banyak memiliki pengetahuan dan pengalaman seorang
Inspektur akan lebih trampil membuat keputusan
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW
Buku Informasi Versi: 2018 Halaman: 52 dari 54
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
BAB IV
SUMBER-SUMBER LAIN
YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
A SUMBER-SUMBER PERPUSTAKAAN
1. Daftar Pustaka
1. Senji Ohyabu dan Yoshikazu Kubokawa, Politeknik Pusat Chiba ,
Welding Textbook , Lembaga Pelatihan Luar Negeri (OVTA ), Chiba
261-0021 Jepang 1990
2. Katsuhiko Yasuda, Lembaga Pelatihan Kejuruan, Instruction Manual
Welding Techniques ,1-1 Hibino, Chiba 260 Jepang 1985
3. Takuo Araki, Pusat Pelatihan Kejuruan Lanjut Narita, Workshop
Manual Welding, 1-1, Hibino, Chiba 260 Jepang 1985
4. Hery Sunaryo, Ir. Teknologi Pengelasan Kapal. Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta 2008
2. Buku Referensi
1. Harsono Wiryosumarto, Prof. Dr. Ir dan Toshie Okumura Prof. Dr.
Teknologi Pengelasan Logam, Jakarta 2000
1. Daftar Peralatan/Mesin
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW
Halaman: 53 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018
No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan
1. Mesin las FCAW dengan rlengkapannya
2. Mesin gerinda tangan
3. Tang potong
4. Tang penjepit
5. Kunci Inggris
6. Kunci L
7. Welding Gauge
8. Hammer
9. Adjustable Wrench
10. Tang Amper
11. Regulator CO2
12. Alat pelindung diri (APD)
13. Kap las dengan kaca las
14. Mistar baja
Modul Pelatihan Berbasis Kode Modul
Kompetensi Sub Bidang Pengelasan JIP.GM02.001.01
Non SMAW
2. Daftar Bahan
8. Contact Tip
9. Collet Body
10. Gas CO2
11. Pasta anti spater
12. Steel marker
13. Wire Roll AWS 71-T1
14. Gas CO2
15. Ceramic Insuline Bush
16.
Judul Modul: Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan dengan Proses Las GMAW Halaman: 54 dari 54
Buku Informasi Versi: 2018