Menurut sejarah suci Israel, pembentukan langit dan bumi merupakan awal dari aktivitas
penciptaan Allah.
Terlepas dari kesulitan yang ada, dalam menyelesaikan hubungan antara tradisi Yahwist dan
Imam dalam kitab Kejadian, pertanyaan yang penting adalah tentang penetapan tanggal
permulaan penciptaan Israel. Pandangan bahwa Musa telah menerima informasi langsung dari
Tuhan melalui wahyu tentang penciptaan telah ditinggalkan. Dan para sarjana berusaha
menemukan akar sejarah yang sebenarnya dengan menelusuri perkembangan tradisi di Timur
Dekat Kuno. Kemudian didapatkan bukti bahwa Israel telah banyak mengadopsi dari negara
tetangga di sekitarnya yang kemudian dengan menggunakan akal pikiran manusia berusaha
menemukan fenomena dengan meninggalkan sebab akibat yang berasal dari unsur mistis (
demitologi ) supaya sejalan dengan kepercayaannya kepada Yahweh.
Seorang yang bernama G Von Rad menulis tentang Masalah Teologis dari Doktrin Penciptaan
Perjanjian Lama pada tahun 1936. Tulisannya berdasarkan studi tentang penciptaan dalam
mazmur-mazmur dan dalam kitab Yesaya. Dan dia menyimpulkan bahwa penciptaan adalah
doktrin tambahan yang berkaitan dengan iman utama Israel dalam sejarah keselamatan. Dan
doktrin penciptaan tidak pernah mampu mencapai eksistensi independen dengan haknya
sendiri. Jadi doktrin penciptaan tidak akan bisa berdiri sendiri. Dan hal ini mendapatkan
bantahan dari beberapa sarjana, salah satunya adalah BW Anderson. Anderson mencampur
bukti teologis dan sejarah agama tanpa ketepatan metodologis. Anderson berpendapat bahwa
ada tradisi ideologi kerajaan yang dibangun tentang pemilihan Daud dan pemilihan Sion. Poros
utama tradisi perjanjian kerajaan adalah teologi penciptaan yang dipahami sebagai dimensi
kosmik daripada dimensi historik.
Pada periode Monarki, Raja Daud dipuji sebagai raja ideal yang tahtanya terkait dengan
kebenaran kosmik karena tradisi narasi Israel sebelumnya dengan potensi eskatologis.
Eskatologi adalah studi mengenai nasib akhir umat manusia pada akhir jaman.
Von Rad menyadari bahwa selain tradisi Musa, tentang iman kepada Yahweh yang telah
menebus Israel dari Mesir, ada tradisi patriaki kuno lainnya, dimana para Bapa menjadi saksi
perjumpaan mereka dengan berbagai dewa. Dewa ini dianggap sebagai dewa pencipta. Tradisi
patriaki kuno sangat tua dan mengandung unsur penciptaan, tradisi tersebut masuk ke dalam
iman Israel setelah pengakuan Israel tentang Yahweh sebagai penebus.
Kelemahan dari tulisan Von Rad terletak pada pandangannya bahwa kebijaksanaan masuk
sebagai elemen asing dan penting bagi keyakinan historis Israel. Namun Vor Rad kemudian
mengoreksi kesalahpahaman tentang kebijaksanaan ini dan menunjukkan kemandirian dan
kontribusi positif dari teologi penciptaan kebijaksanaan.
Jadi, iman Israel berkembang secara historis dari perjumpaan awalnya dengan Allah sebagai
penebus dari Mesir.
Seorang bernama WH Schmidt, melihat proses panjang pertumbuhan dari berbagai tradisi
Timur dekat Kuno yang meninggalkan sisa-sisa gesekan dalam bentuk akhir perkembangannya
Dalam catatan Imam, penciptaan mencapai puncaknya dan beristirahat pada hari ketujuh.
Tetapi dalam catatan Iman tidak muncul istilah sabat. Juga tidak disebutkan tentang perjanjian
dengan Adam. Namun demikian, dengan melihat hari Sabat sebagai tanda perjanjian abadi,
yang menjadi dasar perintah bagi Israel untuk mengingat hari Sabat sebagai hari istirahat untuk
semua pekerjaan dalam kekudusan Allah.
Ada kesejajaran struktural dalam tulisan-tulisan Imam antara enam hari penciptaan dan
pembangunan Bait Suci Israel. ( Keluaran 24 : 15-18 ). Meskipun kisah penciptaan Imam
berakhir dengan penyelesaian pekerjaan Tuhan dan berkat dari Tuhan. Dalam peristiwa Sinai,
penulis mengungkap misteri peran Israel dalam rencana penciptaan sebagai tempat kediaman
Tuhan di bumi.
YAHWIST
Yahwist adalah salah satu sumber torah yang terkenal. Tradisi Yahwist sangat monoteistik,
percaya bahwa Tuhan hanyalah Yahweh dan tidak ada Tuhan yang lain.
Pembebasan dari perbudakan di Mesir dan perjalanan keluar dari Mesir menuju Kanaan. Tanah
perjanjian adalah pengalaman penting bagi bangsa Israel. Peristiwa tersebut membuat bangsa
Israel menemukan Tuhan sebagai pembebas dan penyelamat.
TRADISI YAHWIST
Naskah yang berasal dari tradisi ini disebut naskah Yahwis karena menggunakan kata Yahweh
untuk menyebut Tuhan. Yahweh dipercaya sebagai penulis hukum Israel. Kisah Yahwist dalam
kitab Kejadian dimulai dari konvensi sastra kuno. Konvensi adalah peraturan tidak tertulis yang
lama kelamaan menjadi suatu hal yang lumrah dan bahkan menjadi peraturan yang disepakati
secara pasif oleh masyarakat. Konvensi diturunkan dari genarasi ke generasi yang berupa
tradisi.
Kisah Yahwist dalam kitab Kejadian dimulai dari konvensi sastra kuno tentang penciptaan
yang kontras dengan deskripsi dunia sebelum dunia terbentuk. Urutan penciptaan yang sangat
berbeda juga dapat diamati. Adam diciptakan mendahului pembentukan Hawa. Adam
ditempatkan di dalam taman Firdaus, dan ditaman Firdaus ada empat sungai dunia yang
mengalir. Adam menerima perintah untuk tidak memakan buah dari pohon pengetahuan
tentang yang baik dan yang jahat. Hawa, diciptakan dari tulang rusuk Adam, dan hal ini
menjadi salah satu asal muasal dari perkawinan.
Pada awalnya semua berjalan baik dan harmonis sesuai dengan apa yang telah ditetapkan
Tuhan. Tetapi kemudian dihancurkan oleh ketidaktaatan manusia terhadap perintah Ilahi.
Kesulitan dalam membangun hubungan batin antara Kisah Imam dengan kisah Yahwist di
tingkat lisan maupun sastra. Kedua kisah ini terkait dalam suatu narasi yang
berkesinambungan.
Mazmur adalah tempat yang jelas untuk menemukan gaung citra penciptaan. Tuhan dipuji
sebagai pencipta umat-Nya. ( Mazmur 100 ) dan pencipta dunia ( Mazmur 8 ). Mazmur 8
menggunakan tradisi penciptaan Imam, tetapi bentuknya tidak jelas, apakah lisan atau tulisan.
Pujian kepada Tuhan sebagai pencipta dengan kebijaksanaan-Nya memberikan tatanan
harmonis yang telah ditetapkan Tuhan melalui karya-karya-Nya.
Mazmur menggunakan tema-tema penciptaan tentang kuasa Allah yang disajikan dalam
gambaran yang baik dan merupakan jaminan akan kesetiaan janji-Nya. Menurut BW Anderson,
Mazmur berorientasi terutama pada sumbu vertikal hubungan antara alam surgawi dan
duniawi. Dan di atas semuanya itu pusat iman awal Israek dalam keselamatan Allah, dan telah
mampu menghubungkan citra dan mitos.
Nabi-nabi Ibrani banyak menggunakan tradisi penciptaan. Hakikat Tuhan baik sebagai
pencipta maupun hakim yang akan datang. Kitab Yesaya paling banyak menggunakan tema
penciptaan. Tuhan dipuji sebagai pencipta ujung bumi yang sendirian membentangkan langit,
memakmurkan tetapi juga menciptakan celaka.
Harner membuat pengamatan bahwa iman penciptaan memiliki lebih dari sekedar fungsi
tambahan dalam kaitannya dengan keselamatan. Sebaliknya, Yesaya berpikir dalam kerangka
era baru sejarah keselamatan dan ia menggunakan kesaksian penciptaan untuk menunjukkan
awal yang benar benar baru dalam tindakan Allah yang akan terjadi dalam sejarah.
Ada lagi fokus bagi tradisi penciptaan di Israel, yaitu kebijaksanaan. W. Zimmerli adalah orang
pertama yang berusaha menempatkan tradisi hikmat Israel dalam teologi penciptaan. Dan dia
menentang pendapat bahwa hikmat adalah elemen asing di dalam Israel. Menurutnya, telah
terjadi perubahan besar dalam bidang studi tentang kebijaksanaan Perjanjian Lama. Dan
cendekiawan yang berkontribusi dalam perubahan sikap salah satunya adalah Von Rad.
Dengan bukunya yang berjudul “ Kebijaksanaan di Israel “ dan buku ini memberikan koreksi
dasar tentang tradisi penciptaan pada tahun 1936.
Von Rad berusaha menunjukkan bahwa kebijaksanaan bukanlah sebuah gangguan, tetapi
termasuk dalam tradisi Israel yang dianggap paling tua. Dia menawarkan pendekatan yang
berbeda secara fundamental terhadap Tuhan dan dunia. Tetapi dia tetap berkomitmen pada
iman yang sama kepada Yahweh. “ Takut akan Yahweh adalah awal dari kebijaksanaan “.
Pandangan Von Rad kontras dengan pandangan Schmid. Schmid menemukan pola umum
Timur Dekat Kuno mengenai tatanan dunia di jantung Perjanjian Lama.
Von Rad menekankan bahwa refleksi kebijaksanaan didasarkan pada pengalaman manusia.
Melalui eksegesis himne agung untuk kebijaksanaan ( Amsal 8 ) Von Rad telah mampu
menerangi pengajaran kebijaksanaan tentang pengungkapan penciptaan. Menurutnya
penciptaan tidak hanya ada, tetapi juga melepaskan kebenaran. Von Rad memberikan
penekanan pada kesaksian kebijaksanaan. Bahwa ada tatanan ilahi yang dibangun ke dalam
struktur yang realitas.
Ada penemuan menarik dalam studi kebijaksanaan yang dimulai pada tahun 60-an, yaitu
penemuan pengaruh tradisi hikmat di sebagian besar wilayah Perjanjian Lama. Kasus dibuat
untuk melihat pengaruh kebijaksanaan dalam beberapa kisah , yaitu :
1. Kisah Yusuf di kitab Kejadian
2. Bahan hukum di kutab Ulangan
3. Kisah dalam kitab Mazmur
4. Kisah para nabi ( Amos, Yesaya )
5. Kisah tentang Ester
6. Kisah tentang Daniel.
Dalam pengamatan, sedikit orang yang dapat membedakan pengaruh narasi, hukum dan tradisi
kenabian Israel pada kitab-kitab hikmat. Pengamatan penting dalam menunjukkan bahwa
kebijaksanaan tidak dianggap elemen asing yang perlu dihistoriskan melalui narasi dan tradisi
hukum Israel. Tradisi - tradisi Israel dan hikmat menjadi saksi khas dan unik dari ciptaan Tuhan
yang digunakan untuk memperkaya dan menafsirkan kembali seluruh rangkaian kesaksian
Israel tentang tujuan Tuhan dengan dunia.’
Dalam tradisi penciptaan di kitab Kejadian, mencatat bahwa tradisi Adam memainkan peran
kecil dalam Perjanjian Lama. Hanya di Kitab Yehezkiel ada peran yang lebih besar dalam
menggambarkan raja Tirus sebagai manusia purba yang ada di taman Eden, ( 28.12 ). dalam
tulisan - tulisan non kanonik Yahudi, sososk Adam diperbesar dalam berbagai hal dan
kebajikan. Ia menikmati keindahan unik dan ditempatkan di bumi sebagai malaikat kedua yang
besar dan mulia ( II Henokh 30 : 8 ). adam diciptakan untuk disembah oleh para malaikat dan
digambarkan sebagai sosok sorgawi. Tetapi kemudian disampaikan ada efek yang besar dari
dosa yang dilakukan Adam. Dan menghubungkan kejahatan manusia secara langsung dengan
pelanggaran yang dilakukan Adam.
Ada berbagai pendapat tentang manusia Adam, yang membedakan antara dua jenis manusia,
yang surgawi dan yang duniawi. Adam dianggap secara historis menjadi bapak manusia
berdosa.
Sejarah purba Kejadian dimulai dengan penciptaan dan berlanjut hingga pasal 3 - 11. catatan
Yahwist berisi serangkaian narasi :
1. Pengusiran dari taman ( Kejadian 3 : 1 -24 )
2. Kain dan Habel ( Kejadian 4 : 1 - 16 )
3. Pernikahan para malaikat ( Kejadian 6 : 1 - 4 )
4. Banjir ( Kejadian 6,5,- 8, 22 )
5. Kebun anggur Nuh dan kutukan Kanaan ( Kejadian 9, 20 - 27 )
6. Menara Babel ( Kejadian 11 : 1-9 )
Sejak analisis terobosan Gunkel, telah berkembang konsesnsus luas diantara sarjana kritis
bahwa cerita tentang zaman purba awalnya muncul di luar Israel, kemudian beredar secara
independen dalam kehidupan Israel.
Contoh, cerita Kain dan Habel. Pernah mencerminkan ketegangan antara perantau dan petani,
contoh lain adalah perkawinan para malaikat, yang awalnya menyangkut mahluk ilahi tetapi
kemudian mempunyai hubungan dengan orang duniawi dan menghasilkan spesies campuran.
Cerita banjir maupun menara babel memiliki latar belakang Mesopotamia dan hal ini jelas
berhubungan dengan berbagai bentuk kesenangan Ilahi.
Eksegesis Gunkel berfokus pada rekonstruksi sedekat mungkin bentuk dan fungsi asli dari
cerita-cerita yang ada. Dan uapaya dari generasi paska perang dunia II ( Von Rad, Westerman)
beralih pada penelusuran perubahan teologis ke tempat dimana kisah-kisah ini menjadi sasaran
di israel, terutama dalam hal peran baru dalam kitab Kejadian.
Von Rad menafsirkan tujuan pasal-pasal ini untuk menggambarkan sejarah meningkatnya
keterasingan dari Tuhan yang dimulai dengan pengusiran dari taman, tumbuh dengan
pembunuhan Kain atas Habel dan dari kekacauan surgawi sampai sejarah dosa yang mencapai
klimaksnya di menara Babel yang menyebabkan ancaman Tuhan.
Sedangkan Westerman menekankan bahwa ada bab - bab yang tidak berfungsi, dan lebih
menggambarkan dimensi Tuhan dan manusia secara vertikal. Dan menggambarkan manusia
yang mempunyai kelemahan dan keterbatasan.
Ada isu konroversial, apakah terminologi Kristen tradisional untuk menggambarkan cerita
sebagai “ Kejatuhan “ dibenarkan ? karena tradisi kejatuhan hampir tidak memainkan peran
dalam Alkitab Ibrani.
Intinya bukan untuk menggambarkan tahap dalam evolusi manusia, tetapi untuk
menggambarkan dasar keberadaan manusia sehubungan dengan Tuhan.